ANALISIS INFRASTRUKTUR UNGGULAN DALAM PERKEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN PURBALINGGA
|
|
- Ivan Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS INFRASTRUKTUR UNGGULAN DALAM PERKEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN PURBALINGGA ANALYSIS LEADING INFRASTRUCTURE DEVELOPMENTS IN THE REGION DISTRICT PURBALINGGA Sutomo 1, Sakinah Fathrunnadi Shalihati 2 1,2 Staf Pengajar Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO.BOX. 202 Purwokerto Telp. (0281) geografiump@gmail.com, queen.geo85@gmail.com ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perkembangan infrastruktur tiap kelurahan di Kecamatan secara keruangan, mengetahui infrastruktur yang menjadi unggulan tiap kelurahan di Kecamatan dan mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan tiap kelurahan di Kecamatan. Analisis infrastruktur unggulan dalam perkembangan wilayah pada penelitian ini dilihat dari sudut pandangan geospatial. Dengan menggunakan metode penelitian analisis data sekunder dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Unit analisisnya berupa kelurahan di Kecamatan. Menggunakan teknik analisis kualitatif untuk analisis peta tingkat perkembangan infrastruktur tiap kelurahan Kecamatan, dan tabel infrastruktur yang menjadi unggulan tiap kelurahan Kecamatan. Kemudian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan perlu melakukan wawancara kepada kepala kelurahan pada kelurahan sampel yang dipilih secara acak (randoom). Hasil Penelitian menunjukkan 1) Perkembangan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan menunjukkan 4 kelurahan (30,75%) berada di Klasifikasi Tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Penambongan, Kidul, Kulon. Klasifikasi Sedang terdapat 4 kelurahan (30,75%) yaitu Kelurahan Jatisaba, Wetan, Lor, Kembaran Kulon. Sedangkan Klasifikasi Rendah terdapat di 5 kelurahan (38,5%) yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadanggampang, Wirasana. 2) Kelurahan yang memiliki infrastruktur unggulan terbanyak adalah Kelurahan Jatisaba sejumlah 5 infrastruktur unggulan, di susul Kelurahan Bojong, Lor, Wirasana masing-masing 4 infrastruktur unggulan, kemudian 9 kelurahan yang lainnya memiliki 3 infrastruktur unggulan. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan di Kecamatan adalah adanya dukungan dari program pemerintah dan adanya peran/partisipasi masyarakat. Kata Kunci: Infrastruktur, Pengembangan Wilayah ABSTRACT The goal in this study to determine the infrastructure development of each village in the district spatial, knowing infrastructure seeded each village in the district and determine the factors that influence the development of superior infrastructure of each village in the district. Analysis of excellent infrastructure in the development of the region in this study from the point of view of geospatial. By using secondary data analysis research method using Geographic Information System (GIS). The unit of analysis in the form of villages in the district. Using qualitative analysis techniques to the analysis of the level of development of infrastructure map District of each village, and the table is a leading infrastructure of each village District of. Then, to determine the 224
2 factors that influence the development of superior infrastructure necessary to interview the head of the village on the municipality randomly selected sample (randoom). Research results show 1) The development potential and the results of development of infrastructure in Sub shows 4 villages (30.75%) were in that village Bancar High classification, Penambongan, Kidul, Kulon. Currently there are 4 sub classification (30.75%) which Jatisaba village, Wetan, Lor, Twinning Kulon. While the classification of Low contained in 5 villages (38.5%), ie Bojong village, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadanggampang, Wirasana. 2) Village which has a superior infrastructure is the largest village infrastructure Jatisaba number 5 seed, in one after another Bojong village, Lor, respectively Wirasana 4 superior infrastructure, then 9 other villages that had 3 excellent infrastructure. 3) Factors that influence the development of infrastructure in Sub seed is the support of government programs and the role / participation. Keywords: Infrastructure, Regional Development PENDAHULUAN Perkembangan wilayah di Propinsi Jawa Tengah yang semakin menarik adalah perkembangan wilayah bagian barat, yaitu tata kembang kabupaten yang terintegrasi dengan sebutan BARLINGMASCAKEB, merupakan singkatan dari Kabupaten Banjarnegara,, Banyumas, Cilacap dan Kebumen. Tata kembang kabupaten ini diharapkan mampu meningkatkan perkembangan kabupaten yang ada didalamnya secara bersama-sama, baik dari sisi pemberdayaan sumberdaya alam maupun manusia yang ada di dalamnya (Sutomo dan Shalihati 2013). Kabupaten memiliki lokasi strategis sebagai penghubung antara Kabupaten Banjarnegara dengan Banyumas, penghubung daerah selatan (Kabupaten Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Banyumas) dengan daerah utara (Kabupaten Pemalang, Tegal dan Brebes). Pusat kegiatan Kabupaten berada di Kecamatan, dengan ciri fisik bermorfologi datar dan memiliki sifat perkotaan. Kecamatan memberikan andil pembangunan wilayah cukup besar karena sebagian besar penduduk yang berfungsi sebagai penggerak kemajuan wilayah di Kabupaten terpusat dikecamatan ini. Oleh karena itu untuk meningkatkan pembangunan wilayah di kecamatan tersebut, maka perlu mengidentifikasi awal kemampuan sektor yang menyokongnya, salah satu sektor tersebut adalah infrastruktur. Pengukuran kemampuan sektor infrastruktur di Kecamatan ditujukan untuk memenuhi layanan penduduk secara maksimal dan pembangunan fisik infrastruktur menjadi lebih terencana. Penelitian ini dibatasi pada infrastruktur pendidikan, kesehatan, perekonomian, pemerintahan, telekomunikasi, dan listrik/energi. Dengan diketahuinya kemampuan peranan pada masing-masing infrastruktur maka menjadi kewajiban pengelola wilayah, masyarakat maupun investor untuk bersamasama mengoptimalkan infrastruktur yang belum berperan dengan optimal, dan mempertahankan peran infrastruktur yang telah optimal, sehingga akan tercapai optimalisasi infrastruktur yang mampu menyokong pembangunan wilayah di Kecamatan. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengklasifikasikan perkembangan infrastruktur tiap kelurahan di Kecamatan secara keruangan dan mengetahui infrastruktur yang menjadi unggulan tiap kelurahan di Kecamatan. Tujuan lain adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan tiap kelurahan di Kecamatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder yang didukung Sistem Informasi Geografi (SIG), bertujuan untuk membuat gambaran geospasial situasi saat ini mengenai faktor-faktor 225
3 yang saling terkait berdasarkan data statistik kecamatan dalam angka berhubungan dengan infrastruktur di Kecamatan. 1. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini data sekunder yang dikumpulkan berupa: Data Infrastruktur meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintahan, telekomunikasi, listrik/energi di Kecamatan untuk Tahun 2014, data dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten. 2. Tahap Analisis Data Pada tahap analisis data dapat dijabarkan sebagai berikut: Analisis yang digunakan untuk mengetahui perkembangan infrastruktur di tiap kelurahan Kecamatan adalah dengan cara pengklasifikasian menjadi 3 kelas yaitu: rendah, sedang, tinggi pada masing-masing skala fasilitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintahan, telekomunikasi, dan listrik/energi. Sedangkan untuk mengetahui infrastruktur unggulan di tiap kelurahan Kecamatan adalah menggunakan Analisis Location Quetiont (LQ), rumus sebagai berikut: Na/Nb Keterangan : LQ = Na : skala nilai fasilitas X pada kelurahan 1 Nb : Total skala nilai seluruh fasilitas X pada Nc/N kelurahan 1 Nc : Jumlah skala nilai fasilitas X seluruh kelurahan N : Jumlah total skala nilai seluruh fasilitas pada seluruh kelurahan 3. Tahap Observasi Setelah diperoleh infrastruktur unggulan tiap kelurahan dilakukan wawancara kepada kepala kelurahan pada kelurahan sampel yang dipilih secara acak ( randoom) yang mewakili variabel infrastruktur, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur Kecamatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Infrastruktur Perkembangan infrastruktur di Kecamatan menunjukkan potensi dan hasil pembangunan yang terjadi saat ini di Kecamatan. Berdasarkan perolehan dan pengolahan Data Tahun 2014 Kecamatan dalam Angka data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten meliputi Infrastruktur pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintahan, telekomunikasi dan listrik/energi menunjukkan gambaran analisis sebagai berikut : a. Infrastruktur Pendidikan Infrastruktur pendidikan terdiri dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan, terdapat 4 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Wetan, Penambongan, Kembaran Kulon. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 4 kelurahan yaitu Kelurahan Jatisaba, Kidul, Kulon dan Lor. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadang Gampang dan Wirasana. b. Infrastruktur Kesehatan Infrastruktur kesehatan meliputi Puskesmas, PKD (Pusat Kesehatan Kelurahan), Poliklinik, Dokter, Bidan, Rumah Sakit. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan, terdapat 3 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Kidul, Kulon, Kembaran Kulon. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 5 kelurahan yaitu Kelurahan Toyareja, Jatisaba, Bancar, Wetan, Lor. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Kedungmenjangan, Penambongan, Kedunggampang, Wirasana. 226
4 c. Infrastruktur Perekonomian Infrastruktur perekonomian berupa Pasar, Koperasi, Toko dan Bank. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan, terdapat 4 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Kadanggampang, Kulon dan Lor. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 4 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Wetan, Penambongan, Kidul. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Toyareja, Kedungmenjangan, Jatisaba, Kembaran Kulon, Wirasana. d. Infrastruktur Penerangan Infrastruktur penerangan di Kecamatan ; meliputi Menara Telepon Seluler, Sarana Korespondensi dan Komunikasi, Televisi dan Radio. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan, terdapat 3 kelurahan berpotensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi: Kelurahan Kedungmenjangan, Kulon, Wirasana. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 7 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Bancar, Wetan, Penambongan, Kidul. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah di 3 kelurahan: Kelurahan Toyareja, Jatisaba, Kadanggampang. e. Infrastruktur Pemerintah Infrastruktur pelayanan pemerintah yaitu dengan penambahan Pegawai Kelurahan serta Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Kecamatan. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan, terdapat 4 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Toyareja, Jatisaba, Wetan, Penambongan. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 6 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Kedungmenjangan, Bancar, Kidul, Kulon, Wirasana. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 3 kelurahan yaitu Kelurahan Kadanggampang, Lor, Kembaran Kulon. f. Infrastruktur Telekomunikasi Infrastruktur telekomunikasi berupa Satuan Sambungan Telepon (SST). Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan, terdapat 3 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Kadanggampang, Kulon. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 5 kelurahan yaitu Kelurahan Kedungmenjangan, Jatisaba, Kidul, Lor, Wirasana. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Wetan, Penambongan, Kembaran Kulon. g. Infrastruktur Listrik/Energi Keseluruhan kelurahan yang ada di Kecamatan telah terpenuhi kebutuhan infrastruktur pelayanan listrik/energinya, sehingga potensi dan hasil pembangunan infrastruktur pembangunan khusus infrastruktur listrik/energi ini perlu dipertahankan, dengan penataan, peninjauan dan perawatan secara rutin. Penjelasan masing-masing perkembangan infrastruktur yang telah dijabarkan tersebut diatas meliputi infrastruktur pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintah, telekomunikasi, listrik/energi menunjukkan secara umum perkembangan infrastruktur di 13 kelurahan yang ada di Kecamatan telah merata dengan baik terbukti dengan telah terpenuhi perkembangan infrastruktur diatas 50%. Adapun jika dilihat dari total nilai skala dari keseluruhan infrastruktur tiap kelurahan menunjukkan hasil pada Tabel
5 Tabel 1. Klasifikasi Potensi dan Hasil Pembangunan Infrastruktur di Kecamatan Kabupaten Nilai Skala No Kelurahan Pendidikan Kesehatan Perekonomian Penerangan Pemerintahan Telekomunikasi Listrik /Energi Total Skala Rescall -ing Klas 1 Bojong 21,79 18,68 37,52 56,40 38,28 32,59 100,00 305,27 20,47 III 2 Toyareja 30,32 30,53 0,00 0,00 85,58 0,00 100,00 246,43 0,00 III 3 Kedungmenjangan 0,00 9,53 7,29 100,00 34,96 65,84 100,00 317,63 24,77 III 4 Jatisaba 64,99 44,05 3,56 36,43 63,87 60,08 100,00 372,97 44,01 II 5 Bancar 99,12 31,82 56,32 61,60 36,31 100,00 100,00 485,17 83,04 I 6 Wetan 78,63 28,65 25,76 60,44 69,22 38,71 100,00 401,41 53,91 II 7 Penambongan 97,12 0,92 25,41 67,46 100,00 41,70 100,00 432,61 64,76 I 8 Kidul 68,15 48,44 33,81 50,08 58,18 59,89 100,00 418,54 59,87 I 9 Kadanggampang 10,60 0,00 67,60 28,69 0,00 98,56 100,00 305,44 20,53 III 10 Kulon 33,43 100,00 100,00 85,89 44,33 70,28 100,00 533,93 100,00 I 11 Lor 68,77 46,35 56,12 57,46 14,39 62,02 100,00 405,11 55,19 II 12 Kembaran Kulon 100,00 62,27 5,67 61,75 15,41 39,77 100,00 384,86 48,15 II 13 Wirasana 2,09 6,61 2,13 69,15 42,31 57,38 100,00 279,66 11,56 III Sumber : Diolah dari Data Kecamatan dalam Angka Th dan Kecamatan dalam Angka Th Keterangan : Kelas I: Tinggi; Kelas II: Sedang; Kelas III: Rendah Tabel 1 menunjukkan bahwa potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan menunjukkan 4 kelurahan (30,75%) berada di Klasifikasi Tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Penambongan, Kidul, Kulon. Klasifikasi Sedang terdapat 4 kelurahan (30,75%) yaitu Kelurahan Jatisaba, Wetan, Lor, Kembaran Kulon. Sedangkan Klasifikasi Rendah terdapat di 5 kelurahan (38,5%) yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadanggampang, Wirasana. Persebaran secara keruangan untuk potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan ditampilkan pada Gambar 1. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur pada Klasifikasi Tinggi dan Sedang mengelompok dibagian Kecamatan bagian utara sedangkan klasifikasi Rendah mengelompok dibagian selatan Kecamatan. Gambar 1. Peta Perkembangan Infrastruktur pada masing-masing Kelurahan di Kecamatan Kabupaten 228
6 Infrastruktur Unggulan Sedangkan untuk menentukan infrastruktur unggulan pada masing-masing kelurahan di Kecamatan dengan menggunakan rumus LQ yang telah dijabarkan sebelumnya pada metode penelitian. Adapun nilai LQ yang diperoleh pada masing-masing kelurahan di Kecamatan ditunjukkan hasil pada Tabel 2. Dengan acuan nilai LQ kurang dari 1 menandakan bahwa infrastruktur bukan unggulan bagi kelurahan, nilai LQ sama dengan 1 infrastruktur dianggap telah optimal pelayanannya bagi kelurahan, dan nilai LQ lebih dari 1 menandakan bahwa infrastruktur tersebut unggulan bagi kelurahan. Tabel 2. Nilai Location Quetiont (L.Q.) Fasilitas/Infrastruktur di Kecamatan Kabupaten Nilai L.Q. Fasilitas/Infrastruktur No. Kelurahan Pendidi -kan Kesehatan Perekonomian Penerangan Pemerintahan Telekomu -nikasi Listrik/ Energi 1 Bojong 0,52 0,70 1,43 1,23 1,02 0,72 1,23 2 Toyareja 0,89 1,42 0,00 0,00 2,82 0,00 1,53 3 Kedungmenjangan 0,00 0,34 0,27 2,09 0,89 1,39 1,18 4 Jatisaba 1,26 1,35 0,11 0,65 1,39 1,08 1,01 5 Bancar 1,48 0,75 1,35 0,84 0,61 1,39 0,78 6 Wetan 1,42 0,82 0,75 1,01 1,40 0,65 0,94 7 Penambongan 1,63 0,02 0,68 1,04 1,87 0,65 0,87 8 Kidul 1,18 1,32 0,94 0,80 1,13 0,96 0,90 9 Kadanggampang 0,25 0,00 2,57 0,62 0,00 2,17 1,23 10 Kulon 0,45 2,14 2,17 1,07 0,67 0,89 0,70 11 Lor 1,23 1,31 1,61 0,94 0,29 1,03 0,93 12 Kembaran Kulon 1,88 1,85 0,17 1,07 0,32 0,70 0,98 13 Wirasana 0,05 0,27 0,09 1,64 1,23 1,38 1,34 Sumber : Diolah dari Data Kecamatan dalam Angka Th dan Kecamatan dalam Angka Th Keterangan : Nilai L.Q.>1 : Fasilitas/Infrastruktur Unggulan; Nilai L.Q.<1 : Fasilitas/Infrastruktur Non Unggulan; Nilai L.Q.=1 : Fasilitas/Infrastruktur Optimal Tabel 2 diatas menunjukkan Nilai LQ pada masing-masing infrastruktur berdasarkan kelurahan di Kecamatan. Maksud dari tabel tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Kelurahan Bojong terdapat 4 infrastruktur unggulan yaitu perekonomian, penerangan, pemerintahan, listrik/energi. 2) Kelurahan Toyareja terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu kesehatan, pemerintahan, listrik/energi. 3) Kelurahan Kedungmenjangan terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu penerangan, telekomunikasi, listrik/energi. 4) Kelurahan Jatisaba terdapat 5 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, pemerintahan, telekomunikasi, listrik/energi. 5) Kelurahan Bancar terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, perekonomian, telekomunikasi. 6) Kelurahan Wetan terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, penerangan, pemerintahan. 7) Kelurahan Penambongan terdapat 3 infrastruktur unggulan meliputi pendidikan, penerangan, pemerintahan. 8) Kelurahan Kidul terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, pemerintahan. 9) Kelurahan Kadanggampang terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu perekonomian, telekomunikasi, listrik/energi. 10) Kelurahan Kulon terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu kesehatan, perekonomian, penerangan. 11) Kelurahan Lor terdapat 4 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, perekonomian, telekomunikasi. 12) Kelurahan Kembaran Kulon terdapat 3 infrasruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, penerangan. 13) Kelurahan Wirasana terdapat 4 infrastruktur unggulan yaitu penerangan, pemerintahan, telekomunikasi, listrik/energi. Kelurahan yang memiliki infrastruktur unggulan terbanyak adalah Kelurahan Jatisaba sejumlah 5 infrastruktur unggulan, di susul Kelurahan Bojong, Lor, Wirasana masing-masing 4 infrastruktur unggulan, kemudian 9 kelurahan yang lainnya memiliki 3 infrastruktur unggulan. Infrastruktur unggulan yang banyak menguasai di Kecamatan adalah infrastruktur pendidikan, penerangan, dan pemerintahan, masing-masing 7 kelurahan dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan. Sedangkan infrastruktur perekonomian paling sedikit menguasai di Kecamatan, hanya 5 kelurahan dari 13 kelurahan. Infrstruktur yang lain yaitu kesehatan, telekomunikasi, dan listrik/energi berada di 6 kelurahan dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan. 229
7 Jika melihat perhitungan tersebut diatas, dengan demikian infrastruktur yang berpotensi untuk segera dikembangkan bagi Kecamatan adalah pemerataan infrastruktur perekonomian berupa Pasar, Koperasi, Toko dan Bank. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Infrastruktur Unggulan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan perangkat desa/kelurahan disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan di Kecamatan adalah : 1. Adanya Dukungan dari Program Pemerintah Secara umum pembangunan infrastruktur di Kabupaten dan khususnya di Kecamatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan perbaikan. Salah satunya dukungan dari pemerintah pusat yang telah memberikan anggaran pembangunan untuk sektor infrastruktur, sehingga pemerintah daerah terbantu dan lebih mudah dalam melaksanakan pembangunan wilayahnya. Contoh dukungan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Gubernur (BanGub), Dana Hibah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, sekaligus program dukungan seperti PNPM yang diarahkan untuk pembangunan infrastruktur desa/kelurahan. Meskipun daerah telah diberikan kebebasan dengan adanya peraturan otonomi daerah, akan tetapi pemerintah daerah tetap membutuhkan pemerintahan yang ada di atasnya untuk berkoordinasi dalam perencanaan pembangunan daerah sehingga tidak tumpang tindih dengan rencana pembangunan nasional. Infrastruktur yang lengkap serta terjaga akan memudahkan mobilitas penduduk serta mobilitas barang, yang secara langsung akan mempengaruhi perputaran roda perekonomian masyarakat dan diharapkan pembangunan inrfrastruktur memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat. (a) (b) Gambar 2. Salah satu Contoh Infrastruktur Pendidikan di Kecamatan (a), Salah satu Contoh Keberadaan Infrastruktur Kesehatan di Kecamatan 2. Adanya Peran dan Partisipasi Masyarakat Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan adalah adanya peran aktif dari masyarakat untuk saling sambatan/kerjabakti (Gotong Royong) dan berswadaya baik dalam dukungan jasa maupun materi untuk membangun wilayahnya. Sebagai contoh di Kelurahan Jatisaba, yang memiliki Bank Desa (BumDes) dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, bertujuan untuk menguatkan ketahanan ekonomi masyarakat dan sebagai pendukung modal sehingga akan meningkatkan pula pembangunan infrastruktur yang ada didaerah tersebut. 230
8 (a) Gambar 3. (b) Salah Satu Contoh Infrastruktur Perekonomian di Kecamatan (a), Salah Satu Contoh Keberadaan Infrastruktur dan Pendukung Pelayanan Kantor Kelurahan di Kecamatan KESIMPULAN Perkembangan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan menunjukkan 4 kelurahan (30,75%) berada di Klasifikasi Tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Penambongan, Kidul, Kulon. Klasifikasi Sedang terdapat 4 kelurahan (30,75%) yaitu Kelurahan Jatisaba, Wetan, Lor, Kembaran Kulon. Sedangkan Klasifikasi Rendah terdapat di 5 kelurahan (38,5%) yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungme njangan, Kadanggampang, Wirasana. Kelurahan yang memiliki infrastruktur unggulan terbanyak adalah Kelurahan Jatisaba sejumlah 5 infrastruktur unggulan, di susul Kelurahan Bojong, Lor, Wirasana masing-masing 4 infrastruktur unggulan, kemudian 9 kelurahan yang lainnya memiliki 3 infrastruktur unggulan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan di Kecamatan adalah adanya dukungan dari program pemerintah dan adanya peran/partisipasi masyarakat. UCAPAN TERIMAKASIH Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang ikut memberikan dukungan dan semangat, yaitu; Ahmad, M.Pd selaku Dekan FKIP, Teman-teman dosen di Prodi Pendidikan Geografi Dra. Esti Sarjanti, M.Si., Dr. Suwarno, M.Si., Dr. Sigid Sriwanto, M.Si., Drs. Mustolikh, M.Si., Suwarsito, M.Si. dan secara khusus terimakasih tim peneliti ucapkan kepada asisten dosen yang telah membantu dalam pencarian data di lapangan yaitu Junaedi, S.Pd. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Hasanuddin Konsep dasar Pemetaan. Kelompok Ilmu Geodesi. Institut Teknologi Bandung. diakses 15 Juni Badan Pusat Statistik Kabupaten. Kecamatan dalam Angka Kurniawan, Andri Kajian Daya Dukung dengan Menggunakan "Sistem Cerdas" di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Akhir Kegiatan Penelitian Hibah Disertasi Doktor. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada. Muta ali, L Daya Dukung Lingkungan Untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. Muta ali, Lutfi Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Jogjakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada 231
9 Rakhman, Adib Zakia Kajian Perubahan Penggunaan Lahan di Desa Sokaraja Kulon Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2001 dan Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sutomo Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisikal Kawwasan Koridor antara Kota Purwokerto-Sokaraja. Tesis. Universitas Gadjah Mada Shalihati Kajian Kemiskinan dan Perkembangan Wilayah Kabupaten dalam Perspektif Geospatial. Laporan Akhir Penelitian. Universitas Muhammadiyah Purwokerto Transformasi Wilayah di Koridor Purwokerto-. Laporan Akhir Penelitian. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 232
Transformasi Wilayah Di Koridor Purwokerto-Purbalingga Dalam Perspektif Geospatial
Transformasi Wilayah Di Koridor Purwokerto-Purbalingga Dalam Perspektif Geospatial Sutomo 1, Sakinah Fathrunnadi Shalihati 2 1,2 Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih terperinciPERKEMBANGAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN PADAMARA
PERKEMBANGAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN PADAMARA Sakinah Fathrunnadi Shalihati Pendidikan Geografi-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO.BOX. 202 Purwokerto 53182
Lebih terperinciANALISIS PERSEBARAN DAN RADIUS KERUANGAN PENCAPAIAN MAKSIMAL FASILITAS SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUKATEJA
ANALISIS PERSEBARAN DAN RADIUS KERUANGAN PENCAPAIAN MAKSIMAL FASILITAS SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUKATEJA Sakinah Fathrunnadi Shalihati 1, Anang Widhi Nirwansyah 2 1 Program Studi Pendidikan Geografi FKIP
Lebih terperinciKAJIAN KOMODITAS UNGGULAN PADA SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA
KAJIAN KOMODITAS UNGGULAN PADA SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN PURBALINGGA
Lebih terperinciANALISIS PERSEBARAN MASJID SARANA PENGAJIAN AHAD PAGI MUHAMMADIYAH KABUPATEN PURBALINGGA
ANALISIS PERSEBARAN MASJID SARANA PENGAJIAN AHAD PAGI MUHAMMADIYAH KABUPATEN PURBALINGGA SPREAD ANALYSIS OF MEANS OF MOSQUE SUNDAY MORNING RECITATION MUHAMMADIYAH AT REGENCY OF PURBALINGGA Sakinah Fathrunnadi
Lebih terperinciKAJIAN HUBUNGAN KEMIRINGAN LERENG DENGAN BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS
KAJIAN HUBUNGAN KEMIRINGAN LERENG DENGAN BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Disusun Oleh: NETTY
Lebih terperinciSakinah Fathrunnadi Shalihati 1, Sutomo 2, Suwarno 3. Program studi pendidikan geografi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN 2250-1321 (online), ISSN 2085-2436 (print) Geo Edukasi Vol. 5, No.2, October 2016 (33-38) website: http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/geoedukasi/index 2016 Geography Education UMP and The Indonesian
Lebih terperinciKAJIAN FAKTOR GEOGRAFI YANG MENDUKUNG INDUSTRI KECAP DI KABUPATEN KEBUMEN
KAJIAN FAKTOR GEOGRAFI YANG MENDUKUNG INDUSTRI KECAP DI KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Disusun Oleh: SURATMININGSIH 1301010006
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA GALUHTIMUR KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES
1 PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA GALUHTIMUR KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh :
Lebih terperinciAnalisis Dampak Konversi Lahan Terhadap Produksi Pertanian Lahan Basah Di Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas
Analisis Dampak Konversi Lahan Terhadap Produksi Pertanian Lahan Basah Di Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas Esti Sarjanti 1 dan Sigid Sriwanto 2 1,2 Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN PADA PUS DI DESA GENTASARI KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN PADA PUS DI DESA GENTASARI KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciKAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMIS DI DESA PAGERALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS
KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMIS DI DESA PAGERALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Disusun Oleh: KURNIAWAN DIMAS A.P. 1301010010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS
Lebih terperinciKAJIAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA
KAJIAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI Di sajikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S-1 Di Susun Oleh: HADWY PRASTHIADY 0901010067
Lebih terperinciRISIKO LONGSORLAHAN PADA PENGGUNAAN LAHAN KEBUN DI SUB-DAERAH ALIRAN SUNGAI LOGAWA KABUPATEN BANYUMAS
RISIKO LONGSORLAHAN PADA PENGGUNAAN LAHAN KEBUN DI SUB-DAERAH ALIRAN SUNGAI LOGAWA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Disusun Oleh:
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN KECAMATAN PURWODADI Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) 613345 Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163 KEPUTUSAN NOMOR :. TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL PEMBINAAN POS PELAYANAN TERPADU
Lebih terperinciPOLA MIGRASI MASYARAKAT DESA SIDAMULYA KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP
POLA MIGRASI MASYARAKAT DESA SIDAMULYA KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S1 Dibuat Oleh: Siti Soliah 1001010006 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKAJIAN KEMISKINAN DAN PERKEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DALAM PERSPEKTIF GEOSPATIAL
KAJIAN KEMISKINAN DAN PERKEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DALAM PERSPEKTIF GEOSPATIAL Sutomo dan Sakinah Fathrunnadi Shalihati Staf Pengajar Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH POLA CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL
i KAJIAN PENGARUH POLA CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat gelar S1 Oleh ANNA ULIE NAFISHA 1101010037 PROGRAN
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015
1 KAJIAN KEMIRINGAN LERENG DENGAN KEJADIAN LONGSORLAHANDI SUB-DAERAH ALIRAN SUNGAI LOGAWA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu( S-1 ) Disusun
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN Publikasi Ilmiah. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010-2014 Publikasi Ilmiah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Geografi Oleh
Lebih terperinciPOLA PERSEBARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA GULA DAN KESESUAIAN LAHAN KELAPA DI KABUPATEN KEBUMEN
POLA PERSEBARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA GULA DAN KESESUAIAN LAHAN KELAPA DI KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Oleh SRI HANA RIZKI
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciKAJIAN JENIS TANAH TERHADAP TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PATIKRAJA DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
KAJIAN JENIS TANAH TERHADAP TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PATIKRAJA DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Lebih terperinciKAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN KECIL DI KELURAHAN DONAN KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP
KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN KECIL DI KELURAHAN DONAN KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Disusun
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan salah satu komponen penting dari sistem kesehatan, guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Namun demikian, berbagai permasalahan masih
Lebih terperinciPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi besarnya perubahan
IDENTIFIKASI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KOTA SURAKARTA TAHUN 1993 2004 DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) THE IDENTIFICATION OF LANDUSE CHANGING IN SURAKARTA FROM 1993 TO 2004 BY APPLYING
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Oleh : DETI WULANDARI
SUMBANGAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PEKERJA KONVEKSI KELAMBU TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PERANTAU DI DESA SUMAMPIR KECAMATAN REMBANGKABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciKAJIAN POLA PERSEBARAN PERMUKIMAN ( STUDI KASUS : KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN ) SKRIPSI
KAJIAN POLA PERSEBARAN PERMUKIMAN ( STUDI KASUS : KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Disusun Oleh : ANGGIT HEMASTININGRUM
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA
Lebih terperinciPROFIL INDUSTRI KERIPIK TEMPE SUKA NIKI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
PROFIL INDUSTRI KERIPIK TEMPE SUKA NIKI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) DISUSUN
Lebih terperinciANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS. Oleh: Esti Sarjanti 1 dan Sigid Sriwanto 2
Geomedia Volume 13 Nomor 1 Mei 2015 ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS Oleh: Esti Sarjanti 1 dan Sigid Sriwanto 2 1 Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS TINGKAT KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS Esti Sarjanti Pendidikan Geografi-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO.BOX. 202 Purwokerto
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional) ANALISIS SPASIAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN BREBES BAGIAN TENGAH
Geo Image 1 (1) (2014) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage ANALISIS SPASIAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN BREBES BAGIAN TENGAH Siti Masitoh
Lebih terperinciKAJIAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI DALAM PONDOK PESANTREN DAN DI LUAR PONDOK PESANTREN DI MAN PURWOKERTO 1
KAJIAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI DALAM PONDOK PESANTREN DAN DI LUAR PONDOK PESANTREN DI MAN PURWOKERTO 1 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciKINERJA INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS PADA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG
KINERJA INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS PADA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG PERFORMANCE INFRASTRUCTURE STRATEGIC AREA AT REGIONAL INFRASTRUCTURE
Lebih terperinciKARAKTERISTIK BANJIR ROB DAN PENILAIAN KERUGIAN PETANI TAMBAK KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES
KARAKTERISTIK BANJIR ROB DAN PENILAIAN KERUGIAN PETANI TAMBAK KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S-1 Pendidikan Geografi)
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI WILAYAH KABUPATEN DI EKS- KARESIDENAN SURAKARTA (BOYOLALI, SUKOHARJO, KARANGANYAR, WONOGIRI, SRAGEN DAN KLATEN) TAHUN
ANALISIS EKONOMI WILAYAH KABUPATEN DI EKS- KARESIDENAN SURAKARTA (BOYOLALI, SUKOHARJO, KARANGANYAR, WONOGIRI, SRAGEN DAN KLATEN) TAHUN 2010-2014 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KECUKUPAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA TAHUN 2012
ANALISIS TINGKAT KECUKUPAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA TAHUN 2012 Agus Suwarno Program Studi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontanak Jl. Ampera No. 88 Telp. (0561)748219 e-mail: agoessaja@gmail.com
Lebih terperinciRELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANYUMAS RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. otonomi daerah, yang ditandai dengan lahirnya Undang-undang Nomor 22 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia, terhitung sejak tahun 1999 telah menggunakan sistem pemerintahan yang bersifat Desentralisasi, atau yang lebih dikenal dengan otonomi daerah, yang
Lebih terperinciKAJIAN TINGKAT TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS
1 KAJIAN TINGKAT TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Disusun oleh Andika
Lebih terperinciHUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH DENGAN KEJADIAN LONGSORLAHAN DI SUB-DAS LOGAWA KABUPATEN BANYUMAS
HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH DENGAN KEJADIAN LONGSORLAHAN DI SUB-DAS LOGAWA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI) Disusun Oleh : ALI ACHMAD
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PEMETAAN POTENSI SUMBER DAYA KELAPA KOPYOR DI KABUPATEN PATI MENGGUNAKAN SOFTWARE OPEN SOURCE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENELITIAN INDUVIDU LAPORAN PENELITIAN PEMETAAN POTENSI SUMBER DAYA KELAPA KOPYOR DI KABUPATEN PATI MENGGUNAKAN SOFTWARE OPEN SOURCE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Dra. Farida Yuliani, M.Si. Dibiayai
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL I A Program Percepatan Pembangunan Daerah pusat produksi daerah 1. Meningkatnya
Lebih terperinciANALISIS PERSEBARAN PERMUKIMAN PADA DAERAH RAWAN LONGSORLAHAN DI KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS PERSEBARAN PERMUKIMAN PADA DAERAH RAWAN LONGSORLAHAN DI KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS Skripsi Di Ajukan Untuk Memenuhi Syarat Pelaksanaan Ujian Skripasi Di Susun Oleh : JUNAEDI 1001010098
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat. Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Disusun Oleh : Mutiara Ayuningtyas Permana
POLA PERSEBARAN INDUSTRI BULU MATA PALSU DI KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : Mutiara Ayuningtyas Permana 1101010034 PROGRAM
Lebih terperinciSKRIPSI UNGGULAN KABUPATEN OLEH JUJUR
SKRIPSI PENGEMBANGAN POTENSI KOPI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN DAIRI OLEH JUJUR T N SITANGGANGG 090501069 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNANN FAKULTAS
Lebih terperinciPEMETAAN KEUANGAN DAERAH : PENDEKATAN CLUSTER (STUDI PADA APBD PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN DI JAWA TIMUR TAHUN )
PEMETAAN KEUANGAN DAERAH : PENDEKATAN CLUSTER (STUDI PADA APBD PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN DI JAWA TIMUR TAHUN 2001-2006) OLEH: LEVI OLIVIA SANTOSO 3203006188 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KARANG JERUK DI DESA MUNJUNGAGUNG KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KARANG JERUK DI DESA MUNJUNGAGUNG KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi Kabupaten di Wilayah BARLINGMASCAKEB Wilayah BARLINGMASCAKEB terdiri atas Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga,
Lebih terperinciSkripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan Oleh : Akhmad Susanto NIM : E
ANALISIS ANGKATAN KERJA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) JAWA TENGAH TAHUN 2010 DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Skripsi S-1 Program Studi Geografi Diajukan Oleh
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN PERTANIAN STUDI KASUS: KECAMATAN JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN PERTANIAN STUDI KASUS: KECAMATAN JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR Yuniar Irkham Fadlli, Soedwiwahjono, Ana Hardiana Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN ii. LEMBAR PENERIMAAN iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI..ix. DAFTAR TABEL.xii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN ii LEMBAR PENERIMAAN iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI..ix DAFTAR TABEL.xii DAFTAR MATRIKS......xiii DAFTARGAMBAR....xiv ABSTRAKSI...xv BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Location Quotients (LQ), Industry Cluster, regional economic
ABSTRACT Progress of development disparities in a district and one city in the province, causing gaps in development indicators in each district / city, so that the progress of each district / city in
Lebih terperinciPERBANDINGAN INDIKATOR KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARLINGMASCAKEB UNTUK MENILAI KEMANDIRIAN
PERBANDINGAN INDIKATOR KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARLINGMASCAKEB UNTUK MENILAI KEMANDIRIAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh : GIRI SASMOYO 0602030041
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciAnalisis Variasi Jumlah Sekolah dan Hubungannya Dengan Anggaran Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah di Setiap Provinsi di Indonesia
Analisis Variasi Jumlah Sekolah dan Hubungannya Dengan Anggaran Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah di Setiap Provinsi di Indonesia Immanuel G B S immanuelgbs@gmail.com M.R. Djarot Sadharto W sadharto@gmail.com
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Agriculture, GIS, spatial data and non-spatial data, digital map. Abstrak
TELEMATIKA, Vol. 13, No. 02, JULI, 2016, Pp. 69 79 ISSN 1829-667X ANALISIS HASIL PERTANIAN DI KOTA DENPASAR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Ni Nyoman Supuwiningsih Program Studi Sistem Komputer
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
HUBUNGAN INFRASTRUKTUR DENGAN TINGKAT KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2013 Skripsi Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Jurusan S1 Non-Reguler Ekonomi Pembangunan Disusun oleh
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENGELOMPOKAN PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER Moh. Taufiq Fudloli *) & Sukidin **) Abstract: Working age population is the population
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN PURWOREJO
ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN PURWOREJO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Geografi Fakultas
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Disusun oleh : ISNAENI RIZQI SYAHLITA
KAJIAN KESEJAHTERAAN DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK KE JENJANG PERGURUAN TINGGI PADA PETANI BAWANG MERAH DI DESA RENGASBANDUNG KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES SKRIPSI Diajukan untuk melakukan penelitian
Lebih terperinciAgus Nurkatamso Umi Listyaningsih
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM FISIK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN DI KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULONPROGO, YOGYAKARTA Agus Nurkatamso agus_nk@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciGeo Image 1 (1) (2012) Geo Image.
Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2000-2010 Ainul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan
Lebih terperinciKESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA TSUNAMI DI DESA SIDAYU KECAMATANBINANGUNKABUPATEN CILACAP
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA TSUNAMI DI DESA SIDAYU KECAMATANBINANGUNKABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Disusun Oleh
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS Melly Heidy Suwargany Jurusan Geografi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Email: mellyheidy@gmail.com
Lebih terperinciEVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH
EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, 9 Februari 2016 Kemiskinan
Lebih terperinciEconomics Development Analysis Journal
EDAJ 1 (1) (2012) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN DALAM KAWASAN BARLINGMASCAKEB
Lebih terperinciARAHAN PENGEMBANGAN OBJEK EKOWISATA DI DESA PANUSUPAN KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA
ARAHAN PENGEMBANGAN OBJEK EKOWISATA DI DESA PANUSUPAN KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciRole and Contribution Of Fisheries Sector for Economy at Rokan Hilir Regency Riau Province ABSTRACT
Role and Contribution Of Fisheries Sector for Economy at Rokan Hilir Regency Riau Province By Dwi Wulan Madona 1) M. Ramli 2) and Firman Nugroho 3) ABSTRACT The research was conducted in the Rokan hilir
Lebih terperinciStatistik Daerah Kecamatan Purbalingga
Katalog BPS : 1101002.3303.060 Statistik Daerah Kecamatan Purbalingga 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PURBALINGGA STATISTIK DAERAH KECAMATAN PURBALINGGA Statistik Daerah Kecamatan Purbalingga 2015
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciKUALITAS AIRTANAH UNTUK AIR MINUM DI SEKITAR PETERNAKAN AYAM DESA PAKUJATI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES
KUALITAS AIRTANAH UNTUK AIR MINUM DI SEKITAR PETERNAKAN AYAM DESA PAKUJATI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan (S-1) Oleh :
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TESIS. Oleh HENDRA ABDILLAH LUBIS /PWD
ANALISIS KEBUTUHAN GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TESIS Oleh HENDRA ABDILLAH LUBIS 097003038/PWD S E K O L A H PA S C A S A R JA N A SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciRISIKO LONGSORLAHAN PADA PENGGUNAAN LAHAN PERSAWAHAN DI SUB-DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI) LOGAWA KABUPATEN BANYUMAS
RISIKO LONGSORLAHAN PADA PENGGUNAAN LAHAN PERSAWAHAN DI SUB-DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI) LOGAWA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2)
EKO-REGIONAL, Vol 1, No.1, Maret 26 ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2) 1) Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
Lebih terperinciSkripsi. Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk. Mencapai Gelar Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan
SKRIPSI EVALUASI PEMBANGUNAN DAN IMPLEMENTASI PANCA PROGRAM UNGGULAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN WONOGIRI 2016-2021 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejahtera, makmur dan berkeadilan. Akan tetapi kondisi geografis dan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam meningkatkan pendapatan suatu pembangunan perekonomian di Indonesia, tentunya diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera, makmur
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENDORONG WARGA DESA JATIROKEH KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES MENJADI TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG WARGA DESA JATIROKEH KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES MENJADI TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhiSebagianSyarat MencapaiDerajatSarjana S 1 Oleh
Lebih terperinciPEMODELAN PROFIL KESRA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
F.2. Pemodelan Profil Kesra Provinsi Jawa Tengah Dengan Sistem Informasi Geografis... (Budi Widjajanto) PEMODELAN PROFIL KESRA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS F.10 Budi Widjajanto
Lebih terperinciANALISIS SPASIAL PERKEMBANGAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PUBLIKASI KARYA ILMIAH. Penelitian Untuk Skripsi S-1
ANALISIS SPASIAL PERKEMBANGAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008-2014 PUBLIKASI KARYA ILMIAH Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi Diajukan oleh : Astri Irawati E100120014 Kepada
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara FISIP UPN veteran Jawa Timur
PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus Pada Desa Sukoharjo Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi syarat
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional)
Geo Image 7 (2) (2018) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage Pemetaan Risiko Bencana Longsor Sebagai Upaya Penanggulangan Bencana di Kecamatan Tembalang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN 6.1. Entitas Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Jumlah entitas akuntansi tahun 2014 sebanyak 172 SKPD, bertambah 1 SKPD dibandingkan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN PAKUALAMAN, KOTA YOGYAKARTA
ANALISIS TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN PAKUALAMAN, KOTA YOGYAKARTA Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi Diajukan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
1 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER THE LABOR FORCE PARTICIPATION RATE OF POOR IN RT.01 RW.06 TEGAL GEDE VILLAGE
Lebih terperinciANALISIS SPASIAL AKSESIBILITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2009
ANALISIS SPASIAL AKSESIBILITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2009 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Keadaan Geografis a. Letak Geografis Provinsi Jawa Tengah secara geografis terletak antara 5 o 4 dan 8 o 3 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka. perwujudan amanat Undang Undang Dasar 1945 tersebut dan mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang undang Dasar 1945, Pembangunan Nasional bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
Lebih terperinciPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMERINTAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMERINTAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN (STUDI KASUS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM TAHAP PERENCANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2010
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI
PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI Yetti Anita Sari Fakultas Geografi UGM; Yogyakarta E-mail: yettianitasari@gmail.com ABSTRAK Sektor pertanian merupakan salah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang
Lebih terperinci