BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Perkembangan Usaha Batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota PekalonganTahun Kota Pekalongan Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Kota Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Kota Pekalongan sekitar tahun 1800 (Disperindag Kota Pekalongan). Bahkan motif batik itu ada yang dibuat tahun 1802, seperti motif pohon kecil. Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan Kota dan daerah Buaran, serta di daerah Kabupaten Pekalongan seperi Pekajangan dan Wonopringgo. 1 Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. 2 Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat 1 Sejarah Batik Indonesia, Diakses Selasa, 20 September Sejarah Batik Pekalongan, Diakses Selasa, 20 September

2 71 Pekalongan. Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. 3 Pada tahun 1975 sampai tahun 1985 banyak pabrik yang tutup, persaingan tidak sehat dan teknologi perbatikan hampir tidak bisa berkembang. Sehingga warga Kampoeng Kauman merasa prihatin dengan kondisi tersebut, tahun 1985 warga Kampoeng Kauman mulai mempunyai spirit untuk merubah keadaan dan didukung oleh fasilitas dari pemerintah daerah untuk membangkitkan kembali batik Pekalongan ke zaman keemasannya lagi. Dengan dukungan promosi pameran ke luar negeri, mendatangkan desainer-desainer dari Jakarta industri batik mulai menggeliat lagi. 4 Wilayah yang menjadi objek penelitian adalah industri batik di wilayah Kelurahan Kauman dan Kradenan. Di mana Lingkungan Kampoeng Kauman saat ini berbeda sekali, sudah ada penanganan limbah 3 Ananta Pratikno, Batik Pekalongan, Diunduh Sabtu, 20 Nopember Sejarah terbentuknya Kampoeng Batik Kauman, Di akses Selasa, 20 September 2011.

3 72 batik, sudah berdiri Telecenter Kampoeng Batik Kauman sebagai tempat untuk berkumpul, tempat diskusi menyalurkan aspirasi masyarakat, dan yang cukup penting untuk mempercepat bisnisnya secara on line. 5 Berbeda dengan Kelurahan Kradenan yang belum memiliki Paguyuban, namun disini telah didirikan Buaran Batik Center atau yang biasa dikenal dengan BBC sebagai wahana memasarkan hasil produk batik. Tabel 4.1. Perkembangan Usaha Industri Batik Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun 2009 dan Keurahan Investasi (Rp.juta) Tenaga Kerja Unit Usaha Investasi (Rp.juta) Tenaga Kerja Unit Usaha Kauman , Kradenan , Jumlah , Sumber : Disperindagkop Dan UMKM Kota Pekalongan yang diolah Dari tabel 4.1. tersebut, diketahui bahwa di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan pada tahun mengalami kenaikan, baik nilai investasi, jumlah tenaga kerja, maupun jumlah unit usahanya. Nilai investasi di Kauman meningkat lebih dari 50 persen, dikarenakan mayoritas penduduknya sebagai pengusaha batik yang telah bersatu membentuk suatu paguyuban Kampoeng Batik Kauman yang telah melebarkan sayap ke seluruh dunia, sehingga banyak pecinta batik yang berdatangan ke wilayah ini, baik turis lokal maupun mancanegara. Begitu juga dengan Kelurahan Kradenan yang juga mayoritas penduduknya sebagai pengusaha, pekerja dan pedagang batik. 6 5 Faturrohhman, Pengusaha Batik Nulaba dan Penasehat Paguyuban Kampoeng Batik Kauman, wawancara pribadi, di Telecenter PKBK, Senin 15 Agustus Hasil pengamatan peneliti di Kelurahan Kauman dan Kradenan, Senin 15 Agustus 2011.

4 73 2. Deskripsi Variabel a. Tingkat Pendapatan Pengusaha Batik Keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh. Suatu usaha akan menguntungkan apabila menghasilkan pendapatan total yang lebih besar daripada biaya totalnya. Pendapatan suatu perusahaan menggambarkan kinerja suatu perusahaan, dimana semakin besar pendapatan suatu perusahaan, maka akan semakin baik juga kinerja perusahaan tersebut. Dengan pendapatan yang besar pula perusahaan perusahaan dapat berkembang karena dengan pendapatan tersebut perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya. Mengenai pendapatan bersih dalam satu tahun yang diperoleh para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:. Tabel 4.2. Pendapatan Bersih Pengusaha Batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun No. Jumlah Pendapatan Bersih (per Tahun) Jumlah Persentase 1 Rp Rp % 2 Rp Rp ,7 % 3 Rp Rp % 4 Rp Rp % 5 Rp Rp % 6 Rp Rp ,7 % Jumlah % Sumber : data primer diolah Dari tabel 4.2 tersebut, diketahui bahwa pendapatan bersih yang paling dominan didapat oleh para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun adalah berkisar antara

5 74 Rp ,00 sampai Rp ,00 dalam satu tahun atau ratarata tiap bulannya memperoleh pendapatan bersih antara Rp ,00 sampai Rp ,00. Namun demikian, terdapat 10 % pengusaha batik dengan tingkat pendapatan bersih mencapai di atas Rp ,00 per tahun. Dari pendapatan bersih tersebut para pengusaha batik menggunakannya sebagian untuk tambahan modal kerja usaha dan sebagian untuk keperluan pribadinya. b. Modal Kerja Agar dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan berhasil diperlukan sejumlah modal kerja yang cukup, namun dalam kenyataanya perusahaan yang berhasil dalam pelaksanaan kegiatan adalah perusahaan yang mempunyai modal kerja lebih dari cukup. Dengan modal kerja yang lebih dari cukup, manajer dapat mencurahkan pikirannya agar didapatkan hasil yang lebih besar. Dalam penelitian ini besarnya modal kerja ditentukan oleh besarnya jumlah kas yang dimiliki dan besarnya nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi baik bahan baku utama maupun bahan penolong. Untuk jumlah kas yang dimiliki oleh para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

6 75 Tabel 4.3 Jumlah Kas Pengusaha Batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun No. Jumlah Kas (per Tahun) Jumlah Persentase 1 Rp Rp ,3 % 2 Rp Rp ,7 % 3 Rp Rp % 4 Rp Rp % 5 Rp Rp ,3 % 6 Rp Rp ,7 % Jumlah % Sumber : data primer diolah. Dari tabel 4.3 tersebut, diketahui bahwa jumlah kas yang paling dominan dimiliki dari para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun dalam satu tahun adalah berkisar antara Rp ,00 sampai Rp ,00. Namun demikian, terdapat 10 % pengusaha batik yang mempunyai kas di atas Rp ,00 per tahun. Dengan adanya kas, maka perusahaan memiliki uang tunai yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk memperlancar kegiatan usaha. Dana kas tersebut berasal dari penghasilan usaha yang disisihkan setelah digunakan untuk membeli bahan baku. Sedangkan nilai bahan baku yang dimiliki oleh para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

7 76 Tabel 4.4 Jumlah Nilai Bahan Baku Pengusaha Batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun No. Jumlah Bahan Baku (per Tahun) Jumlah Persentase 1 Rp Rp ,3 % 2 Rp Rp % 3 Rp Rp ,7 % 4 Rp Rp ,7 % 5 Rp Rp % 6 Rp Rp ,3 % Jumlah % Sumber : data primer diolah. Dari tabel 4.4 tersebut, diketahui bahwa jumlah nilai bahan baku yang paling dominan dari para pengusaha batik dalam satu tahun adalah berkisar antara Rp ,00 sampai Rp ,00. Namun demikian, terdapat 3,3 % pengusaha batik dengan jumlah nilai bahan baku di atas Rp ,00 per tahun. Dengan adanya bahan baku yang lebih dari cukup maka proses produksi akan berjalan dengan lancar. Berdasarkan data jumlah kas dan nilai bahan baku, maka modal kerja yang dimiliki pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Jumlah Modal Kerja Pengusaha Batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun No. Jumlah Modal (per Tahun) Jumlah Persentase 1 Rp Rp ,5 % 2 Rp Rp ,3% 3 Rp Rp ,3 % 4 Rp Rp ,3 % 5 Rp Rp ,3 % 6 Rp Rp ,3 % Jumlah % Sumber : data primer diolah.

8 77 Dari tabel 4.5 tersebut, diketahui bahwa modal kerja yang paling dominan dimiliki olah para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun dalam satu tahun adalah berkisar antara Rp ,00 sampai Rp ,00. Namun demikian, terdapat 3,3 % pengusaha batik dengan modal kerja diatas Rp ,00. Dengan adanya modal kerja yang lebih dari cukup, diharapkan pengusaha batik mampu menggunakan modal kerja tersebut secara efektif sehingga akan meningkatkan pendapatan mereka. c. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor yang penting bagi kelangsungan kegiatan operasional perusahaan, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Diharapkan oleh perusahaan, bahwa tenaga kerja tersebut mempunyai keterampilan dan jiwa kerja yang tinggi dan dapat menunjang kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Jumlah Tenaga Kerja Pengusaha Batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun No. Jumlah Tenaga Kerja (per Tahun) Jumlah Persentase ,7 % % % % % ,3 % Jumlah % Sumber : data primer diolah.

9 78 Dari tabel 4.6 tersebut, diketahui bahwa paling dominan rata-rata pengusaha batik di Kota Pekalongan memiliki tenaga kerja antara 15 sampai 24 orang. Namun demikian, terdapat 3,3 % pengusaha batik yang mempunyai tenaga kerja lebih dari 54 orang. Dengan tenaga kerja tersebut para pengusaha batik harus dapat menggunakan tenaga kerja tersebut secara maksimal demi tujuan usaha, serta harus selalu meningkatkan kreativitas dan keterampilan dari tenaga kerja yang ada. 3. Data Screening Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah screening terhadap data yang akan diolah. Salah satu asumsi penggunaan statistik parametrik adalah asumsi multivariate normality. Multivariate normality merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linier dari variabel berdistribusi normal. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik, jika semua variabel berdistribusi normal. Jika variabel tidak berdistribusi normal (menceng kiri atau menceng kanan) maka hasil uji statistik akan terdegradasi. Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik. Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov. 7 7 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis..., hlm. 27.

10 79 Tabel 4.7 Uji Statistik Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Modal Kerja Jml Tenaker Pendapatan Bersih N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Gambar 4.1 Grafik Histogram Modal Kerja Dari hasil olah data menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov dan melihat dari Grafik Histogram, maka diperoleh nilai probabilitas untuk variabel modal kerja, tenaga kerja, dan Pendapatan masing-masing sebesar 0,075; 0,733 dan 0,077. Ini berarti lebih besar dari nilai 0,05 dan secara grafik histogram tidak ada kemencengan, maka berarti bahwa data dari variabel modal kerja, tenaga kerja, dan pendapatan terdistribusi secara

11 80 normal. Dengan demikian tidak perlu dilakukan transformasi data untuk ketiga variabel tersebut sebelum dilakukan uji regresi. 4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. 8 Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 4.2 Grafik Histogram Berdasarkan gambar 4.2 di atas diketahui bahwa titik-titik pada gambar normal probability plot cenderung membentuk garis diagonal, 8 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis..., hlm. 110.

12 81 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal. Selain itu peneliti juga menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.8 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a Mean Std. Deviation E7 Most Extreme Differences Absolute.114 Positive.114 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.622 Asymp. Sig. (2-tailed).833 a. Test distribution is Normal. Sumber : SPSS 16.0 for windows Berdasarkan hasil Kolmogorov-Smirnov Test pada hasil output SPSS yang dapat dilihat pada tabel 4.9, bahwa signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,833> 0,05; ini berarti bahwa data berdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. 9 9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis..., hlm. 95.

13 82 Model R R Square Adjusted R Square Tabel 4.9 Durbin Waston Model Summary b Std. Error of the Estimate R Square Change Change Statistics F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin- Watson a E a. Predictors: (Constant), Jml Tenaker, Modal Kerja b. Dependent Variable: Pendapatan Bersih Sumber: SPSS 16.0 for windows Dengan nilai tabel pada tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 30 (n) dan jumlah variabel independen 2 (k=2), maka di tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai batas atas (du) 1,57 dan batas bawah (dl) 1,28. Karena nilai DW 2,193 lebih besar dari batas atas (du) 1,57 dan kurang dari 4-1,57 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi ini. c. Uji Multikolinieritas Uji terhadap multikolinieritas merupakan pengujian untuk melihat adanya keterkaitan hubungan antar variabel independen. Penelitian yang mengandung multikolinieritas akan berpengaruh terhadap hasil penelitian sehingga penelitian tersebut menjadi tidak berfungsi. Uji multikolinieritas menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Berdasarkan hasil perhitungan data dengan SPSS 16.0 for windows didapat hasil sebagai berikut:

14 83 Model Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta Coefficients a T Sig. 1 (Constant) E E E0.192 Correlations Collinearity Statistics Zeroorder Partial Part Tolerance VIF Modal Kerja Jml Tenaker 2.526E E a. Dependent Variable: Pendapatan Bersih Sumber : SPSS 16.0 for windows Dari hasil output dalam tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai tolerance-nya melebihi 0,10 dan VIF-nya kurang dari 10, maka hubungan variabel bebas dalam penelitian ini rendah. Jadi, dapat diasumsikan bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model regresi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. 10 Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS 16.0 For Windows diperoleh sebaran Scatterplot seperti tampak pada gambar Imam Ghozali, Aplikasi Analisis, hlm. 105.

15 84 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Berdasarkan grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik yang terdapat pada grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang berarti model regresi pada penelitian ini tidak terkena gejala heterosedastisita. Model 5. Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Perhitungan persamaan regresi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi linier Berganda Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) E E E0.192 Correlations Collinearity Statistics Zeroorder Partial Part Tolerance VIF Modal Kerja Jml Tenaker 2.526E E a. Dependent Variable: Pendapatan Bersih Sumber : SPSS 16.0 for windows

16 85 Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.11, maka persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 0,427X 1 + 0,481X 2 Keterangan: Y X 1 X 2 : Pendapatan bersih pengusaha batik : Modal kerja : Tenaga Kerja Dalam persamaan regresi menggunakan standardized coeffitients, jika ukuran variabel independen tidak sama (Kg, Rp, liter), maka sebaiknya interpretasi persamaan regresi menggunakan standardized beta. 11 Makna yang terkandung dari persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa : 1. Koefisien regresi variabel Modal Kerja (X 1 ) bertanda positif, hal ini berarti apabila modal kerja (X 1 ) naik, maka pendapatan (Y) juga akan mengalami kenaikan dengan arah yang sama. 2. Koefisien regresi variabel Tenaga Kerja (X 2 ) bertanda positif, hal ini berarti apabila tenaga kerja (X 2 ) naik, maka pendapatan (Y) juga akan mengalami kenaikan dengan arah yang sama. 6. Uji Parsial (Uji t) Untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi linear berganda secara parsial digunakan uji t. Cara yang digunakan dengan melihat 11 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis..., hlm. 88.

17 86 probabilitas signifikan dari nilai t pada tingkatan α 5%. Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai taraf signifikansi X 1 (modal kerja) sebesar 0,005< 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa X 1 (modal kerja) secara parsial berpengaruh terhadap Y (pendapatan). Taraf signifikansi untuk X 2 (tenaga kerja) diperoleh nilai taraf signifikansi sebesar 0,002< 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tenaga kerja berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun Berdasarkan penilaian Goodness of Fit suatu model, dan dari kriteria Quick Look pada uji t, diketahui jumlah degree of freedom (df) adalah lebih dari 20 yaitu 27 pada derajat kepercayaan 5%, dan nilai t untuk modal kerja lebih dari 2, yaitu untuk modal kerja sebesar 3,094 dan nilai t untuk tenaga kerja kurang dari 2, yaitu sebesar 3,490, maka model regresi ini tepat digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. 7. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya persentase variasi dalam variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi dalam variabel bebas, maka dapat dicari nilai R 2 (koefisien determinasi secara simultan) r 2 (koefisien determinasi secara parsial).

18 87 Model R R Square Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change Change Statistics F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin- Watson a E a. Predictors: (Constant), Jml Tenaker, Modal Kerja b. Dependent Variable: Pendapatan Bersih Sumber: SPSS 16.0 for windows Berdasarkan tabel 4.13, maka besarnya adjusted R 2 adalah 0,604; hal ini berarti 60,40% variasi pendapatan dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen modal kerja, dan tenaga kerja. Sedangkan sisanya (100%-60,40%=30,60%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model. Berdasarkan penilaian Goodness of Fit suatu model, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, karena nilai adjusted R 2 diantara nol dan satu, yaitu 0,604, maka model regresi ini tepat digunakan untuk menjelaskan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Standar Error of Estimate (SEE) adalah 3,875E7, makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Selain itu juga, perlu dicari koefisien regresi parsialnya untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan mengkuadratkan koefisien korelasi parsial, maka koefisien determinasi (r 2 ) dapat diketahui seperti yang terlihat pada Tabel Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa:

19 88 1. Besarnya pengaruh modal kerja (X 1 ) terhadap pendapatan (Y) adalah (0,512) 2 sama dengan 0, Hal ini berarti bahwa besarnya pengaruh modal kerja (X1) terhadap pendapatan (Y) adalah 26,21%. 2. Besarnya pengaruh tenaga kerja (X 2 ) terhadap pendapatan (Y) adalah (0,558) 2 sama dengan 0, Hal ini berarti bahwa besarnya pengaruh tenaga kerja (X 2 ) terhadap pendapatan (Y) adalah 31,14%. 3. Pendapatan (Y). Berdasarkan koefisien determinasi secara parsial di atas dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan adalah faktor tenaga kerja, yaitu sebesar 31,14%. B. Pembahasan 1. Modal Kerja Berdasarkan uji parsial atau uji t, menunjukkan bahwa modal kerja dapat mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan. Sumbangan pengaruh modal kerja terhadap pendapatan adalah sebesar 26,21%. Tanpa adanya modal kerja yang lebih dari cukup, maka perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara maksimal sehingga akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Modal kerja ini mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan, sehingga semakin bertambah modal kerja yang digunakan oleh pengusaha

20 89 maka dapat pula meningkatkan pendapatan mereka. Sebaliknya semakin sedikit modal kerja yang digunakan dalam suatu usaha, maka akan menurunkan pula hasil atau pendapatan dari suatu usaha. Sehingga bagi para pengusaha dan khusunya pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan harus dapat meningkatkan jumlah dan memaksimalkan penggunaan modal kerja sehingga akan memperkuat kelangsungan usahanya dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan. Pengaruh modal kerja dalam mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli bahwa yang akan mengurangi risiko dan menaikkan hasil perusahaan adalah adanya modal kerja yang lebih dari cukup. Pendapat ini didasarkan bahwa dengan cukup tersedianya modal kerja maka kegiatan dapat diarahkan pada pencarian hasil yang lebih tinggi dengan ekspansi/perluasan usaha. 12 Dalam konsep fungsional besarnya modal kerja adalah didasarkan pada fungsi dari dana untuk menghasilkan pendapatan. Jadi dalam hal ini modal kerja dapat mempengaruhi tingkat pendapatan. Dalam penelitian ini modal kerja terdiri dari kas yang dimiliki dan jumlah nilai bahan baku. Kas sendiri berarti uang tunai yang berada didalam perusahaan yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk operasional perusahaan. Keberadaan kas cukup penting untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, dengan adanya kas, maka perusahaan mempunyai dana tunai yang dapat digunakan untuk keperluan usaha yang membutuhkan 12 Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Keuangan, hlm. 39.

21 90 dana tunai yang cepat, apabila didalam suatu perusahaan atau usaha tidak mempunyai kas, maka akan menghambat operasional perusahaan, karena kegiatan usaha yang membutuhkan dana cepat jadi terhambat jalannya. Kas yang berlebihan juga kurang baik, karena dikhawatirkan akan digunakan untuk keperluan pribadi oleh pemilik usaha, karena mayoritas usaha batik di Kota Pekalongan pengelolaan keuangannya masih bercampur atau tidak ada pemisah yang jelas dengan keuangan rumah tangga. Sehingga keberadaan kas ini harus diperhitungkan keberadaannya baik jumlah maupun kebutuhannya sesuai kondisi suatu usaha atau perusahaan. Kas sendiri dapat diambil dari total penerimaan usaha yang disisihkan setelah pembelian bahan baku, atau berasal dari pendapatan bersih yang disisihkan setelah diambil prive oleh pemilik perusahaan. Selain kas, nilai bahan baku sebagai unsur modal kerja juga sangat penting bagi kelangsungan kegiatan usaha. Dengan adanya bahan baku yang cukup, maka kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar, tetapi jika jumlah bahan baku kurang, maka akan dapat menghambat jalannya kegiatan usaha. Sehingga keberadaan nilai bahan baku harus ditentukan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan usaha agar tidak terjadi pemborosan, dan bahan baku tersebut harus digunakan secara maksimal untuk kegiatan usaha demi tercapainya tujuan usaha. Pengaruh modal kerja dalam mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus Wahyudin dan Nina Oktarina tahun 2007, Noor Yuli Astuti tahun 2007,

22 91 Ayu Ratna Wulandari tahun 2008, Muchamad Arifin tahun 2009, yang menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan. 2. Tenaga Kerja Berdasarkan uji parsial atau uji t, menunjukkan bahwa tenaga kerja dapat mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan tahun Sumbangan pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan adalah sebesar 31,14%. Oleh karena itu dalam penelitian ini faktor tenaga kerja lebih dominan mempengaruhi pendapatan pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Tahun Penggunaan tenaga kerja dalam industri batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Tahun sangat penting, karena dalam proses produksi batik memerlukan tenaga manusia yang cukup banyak, selain itu tenaga manusia tersebut harus memiliki keterampilan, ketelitian, ketepatan serta kedisiplinan yang baik dan berkualitas, karena produk kerajinan batik dinilai dari kualitas produknya, sehingga setiap tenaga kerja harus memiliki keterampilan yang baik. Dengan tenaga kerja yang banyak serta berkualitas, maka kegiatan usaha batik dapat berjalan dengan lancar dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan para pengusaha batik di Kota Pekalongan. Keberadaan tenaga kerja dalam perusahaan baik kualitas maupun jumlahnya harus dipertimbangkan. Apabila jumlah tenaga kerja

23 92 terlalu banyak maka biaya untuk tenaga kerja juga akan meningkat, yang pada akhirnya juga akan menurunkan tingkat pendapatan. Sebaliknya apabila jumlah tenaga kerja sangat sedikit maka akan menghambat jalannya usaha, karena akan banyak pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sesuai target. Sehingga penentuan jumlah tenaga kerja pada usaha batik harus sesuai dengan ukuran perusahaan, kapasitas produksi, serta kondisi keuangan perusahaan. Pengusaha batik juga harus memperhatikan tenaga kerja baik kinerjanya maupun kedisiplinannya, serta juga harus melakukan komunikasi aktif terhadap para pekerja, sehingga para pekerja akan menjadi loyal terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Dengan adanya jumlah karyawan yang cukup dan memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, yang pada akhirnya akan menaikkan tingkat pendapatan bersih dari para pengusaha batik di Kelurahan Kauman dan Kradenan Kota Pekalongan Tahun Pengaruh tenaga kerja dalam mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus Wahyudin dan Nina Oktarina tahun 2007, Noor Yuli Astuti tahun 2007, Ayu Ratna Wulandari tahun 2008, yang menyatakan bahwa tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di Desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari motivasi belajar intrinsik (X 1 ) dan motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham 4.1.1 Analisa kelayakan data ROI, EPS dan DPS terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah UMKM di Kecamatan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah UMKM di Kecamatan 103 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah UMKM di Kecamatan Warungasem yang mengikuti program pemberdayaan UMKM yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics LAMPIRAN 3 HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Deskripsi Data Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TA 42 3.386499 8.013065

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dibutuhkan beberapa kategori dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian No. Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah nasabah KOPENA Pekalongan. Pada bagian ini dijelaskan mengenai identitas reponden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah semua klasifikasi dan mempublikasikan Laporan Keuangan bulanan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan, serta permasalahan dan hipotesis yang telah ditetapkan pada bab bab sebelumnya, maka penulis akan membahas variabel variabel

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penelitian 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian mengangkat permasalahan mengenai pengaruh variasi promosi terhadap peningkatan jumlah nasabah di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Kontribusi Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- Performing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Penelitian ini dilakukan pada reksadana saham di Indonesia periode 2008-2012. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci