ARAHAN UMUM MENTERI PERTANIAN. Pada Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pertanian Wilayah Kalimantan Banjarmasin, Februari 2007

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARAHAN UMUM MENTERI PERTANIAN. Pada Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pertanian Wilayah Kalimantan Banjarmasin, Februari 2007"

Transkripsi

1 ARAHAN UMUM MENTERI PERTANIAN Pada Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pertanian Wilayah Kalimantan Banjarmasin, Februari 2007 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Saudara Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, yang terhormat, Saudara Bupati/Walikota, Para undangan dan hadirin sekalian yang berbahagia, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala atas segala limpahan rakhmat dan karunia-nya, pada hari ini kita masih diberikan nikmat, khususnya nikmat sehat sehingga dapat berkumpul bersama menghadiri acara Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pertanian Wilayah Kalimantan Saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif para Gubernur se Kalimantan untuk menyelenggarakan rapat koordinasi yang saya nilai sangat penting dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan daya saing pertanian Kalimantan bagi kesejahteraan petani dan masyarakat Kalimantan khususnya dan Indonesia pada Umumnya Pertanian pilihan tepat untuk pilar ekonomi berbasis Desa Saudara-saudara sekalian, yang saya hormati, Paparan dari Saudara Gubernur tadi telah menunjukkan kepada kita semua bahwa pertanian merupakan pilihan tepat sebagai basis pertumbuhan wilayah dan kendaraan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata Sebagai salah satu sektor riil, sektor pertanian telah terbukti mampu menjadi penyelamat di masa krisis ekonomi, dan telah cukup berhasil dalam menyediakan kebutuhan pangan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan devisa Namun demikian kita masih harus 1

2 bersungguh sungguh di dalam upaya untuk lebih mensejahterakan kehidupan kaum tani kita serta mengurangi ketimpangan sosial ekonomi desa-kota, struktural maupun spasial Selain kontribusi langsung, sektor pertanian juga memiliki kontribusi tidak langsung melalui efek pengganda (multiplier effect) berupa keterkaitan input-output antar-industri, konsumsi dan investasi Dampak pengganda tersebut relatif besar, sehingga sektor pertanian layak dijadikan andalan perekonomian Lebih jauh lagi, dalam konteks multifungsi sektor pertanian berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, keragaman hayati dan keragaman sosial budaya di pedesaan Dengan memperhatikan aspek multifungsi yang sulit diukur secara kuantitatif, maka investasi publik dalam sektor pertanian sesungguhnya memiliki tingkat pengembalian (rate of return) yang lebih tinggi lagi Dalam rangka merealisasikan berbagai peran tadi, kita memiliki potensi dan prospek untuk dikembangkan lebih maju lagi Khusus wilayah Kalimantan, kita memiliki potensi dan karakteristik yang unik yaitu : (a) potensi lahan masih relatif luas dibanding wilayah lainnya; (b) karakteristik agroekosistem yang dominan lahan kering dan pasang surut dapat menghasilkan sistem produksi dan komoditas yang berbeda pula; (c) letak geografis yang dekat dengan Malaysia, Brunei Darusalam dan Filipina memberikan peluang pasar yang lebih besar lagi Pertanyaannya adalah strategi apa yang paling tepat kita gunakan untuk mempercepat pembangunan pertanian itu Dari berbagai pengalaman pembangunan selama ini kita semakin yakin bahwa pembangunan pertanian itu haruslah dimulai dari Desa Pemahaman ini bahkan sudah disampaikan berkali-kali oleh Bapak Presiden di berbagai kesempatan Apabila strategi pembangunan kita bertumpu di Desa maka persoalanpersoalan seperti urbanisasi serta ketimpangan sosial ekonomi, baik struktural maupun spasial, akan semakin mampu kita tekan Demikian pula halnya dengan persoalan lingkungan hidup akan semakin mampu kita kelola dengan baik mengingat penduduk di Desa menjadi semakin sejahtera dan semakin membaik wawasannya Dalam jangka menengah dan panjang maka perbaikan taraf hidup ini akan membuat bidang kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat menjadi semakin membaik pula, yang pada gilirannya memperbaiki Human Development Index bangsa kita Dimulai dengan Penguasaan Data dan Informasi serta Partisipasi Masyarakat Dari mana kita mulai? Yang pertama yang harus kita lakukan adalah dengan menyusun perencanaan wilayah yang komprehensif dengan mengikutkan partisipasi komponen masyarakat dalam penyusunannya Hal ini mengingat masyarakatlah yang lebih tahu apa sesungguhnya kebutuhan mereka Membangun masyarakat di sebuah kawasan pertanian tentu saja harus dimulai dari penguasaan data dan informasi di masing-masing desa, 2

3 yaitu yang menyangkut kekuatan, kelemahan, kesempatan dan antisipasi terhadap ancaman dari sistem yang akan kita bangun Bagaimana mungkin kita dapat merencanakan pembangunan pertanian dengan baik apabila kita tidak menguasai permasalahan fundamental yang menyebabkan sebuah Desa tertinggal, tidak menarik dan penduduknya miskin Artinya, pengembangan data base pertanian ini harus kita bangun sesegera mungkin Misalnya : bagaimana kondisi infrastruktur pertaniannya termasuk kelembagaan perbenihan, kelembagaan riset maupun kelembagaan pertanian lainnya, kondisi kelompok tani/gabungan kelompok taninya, sistem penyuluhannya termasuk perhatian kepada penyuluhnya, sistem pembiayaan pertaniannya, serta kondisi pasarnya Lima hal inilah yang paling tidak perlu kita bedah sebelum menetukan strategi pembangunan pertanian di sebuah wilayah Lima aspek ini saya sebut dengan PANCA YASA (five pilars of Development) Master plan pembangunan pertanian sebagai dasar menyusun RKP dan DIPA Saudara-saudara sekalian, yang saya hormati, Setelah kita menguasai kondisi masyarakat dan potensi sumberdaya yang dimilikinya, kondisi geografisnya baik dari sisi letak maupun bentuk topografinya, maka langkah berikut yang harus kita lakukan adalah membuat master plan pembangunan wilayah mulai dari master plan propinsi, kabupaten, kecamatan hingga Desa, serta menyusun Peta Jalan (Road Map) untuk mencapai visi yang disepakati di dalam master plan yang disusun Tanpa master plan maka perencanaan tahunan yang kita tuangkan ke dalam DIPA akan menjadi parsial dan tidak utuh, dan seringkali menjadi tidak mengena sama sekali dan bahkan tidak menyentuh kepentingan kelompok sasaran atau masyarakat pertanian di Desa yang hendak kita bangun Kita menyadari bahwa membangun pertanian membutuhkan kerjasama dan dukungan banyak pihak, mengingat pertanian adalah sebuah pekerjaan yang sangat kompleks Pertanian bukan semata-mata menyangkut persoalan ekonomi, tetapi juga masalah sosial budaya dan lingkungan hidup Oleh karena itu kita harus memperhatikan tiga pilar ini : Ekonomi-Sosial Budaya-Lingkungan Hidup dalam menyusun strategi pembangunan pertanian di sebuah wilayah Sebagai contoh, untuk memasukkan teknologi baru rekayasa genetika dalam dunia pertanian di suatu wilayah, maka diperlukan pencermatan apakah teknologi baru tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut? Sekali keseimbangan ekosistem terganggu maka akan timbul masalah baru yang tidak mudah mengatasinya Munculnya Hama dan Penyakit tanaman atau hewan jenis baru, misalnya, akan sangat menyulitkan bertumbuhnya ekonomi pertanian di wilayah yang bersangkutan Untuk mengambil contoh yang sudah kita fahami bersama 3

4 adalah pengalaman kita dalam proyek lahan gambut sejuta hektar Kerusakan lingkungannya ternyata jauh melebihi manfaat ekonomi yang semula kita perkirakan sangat besar Dari sisi manajemen, kita sudah faham bahwa pembangunan pertanian perlu memadukan fungsi-fungsi yang ada di berbagai sektor seperti : masalah pertanahan yang seringkali berkaitan dengan persyaratan agunan untuk memperoleh kredit perbankan, keuangan (fiskal dan moneter), perdagangan (price policies), perindustrian, perhubungan (sarana transportasi dan pelabuhan), pekerjaan umum (civil works), perkoperasian, dan sebagainya Juga tata-hubungan pemerintah, pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota, legeslatif, serta masyarakat pertanian, kesemuanya perlu bahu membahu dan memiliki visi yang sama dalam mewujudkan impian pertanian yang menjadi cita-cita bersama dari masyarakat di suatu Desa atau wilayah pertanian Pemerintah Daerah sebagai pemegang otoritas di daerah mempunyai kapasitas untuk mengkoordinasikan berbagai instansi yang ada di wilayahnya Dengan adanya master plan dan road map diharapkan setiap lembaga/instansi di propinsi, kabupaten, kecamatan, desa menggunakan acuan tersebut sebagai dasar untuk membuat kebijakan dan program pengembangan desa, yang mencerminkan kesatuan dan sinergi program pada lokasi yang sama Artinya anggaran yang dituangkan didalam DIPA setiap instansi/lembaga harusnya merupakan turunan dari master plan dan roadmap yang telah disepakati Satu hal yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa untuk menyusun kebijakan dan program tersebut di atas, diperlukan upaya komunikasi yang intensif antarberbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah (pusat dan daerah), pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat dan petani sebagai subyek pembangunan pertanian Monitoring dan Evaluasi : mengukur capaian Pelaksanaan kebijakan dan program yang telah ditetapkan memerlukan monitoring dan evaluasi pada setiap tahapan kegiatan Master Plan yang telah disusun bukanlah harga mati yang tabu untuk dirubah Sebaliknya kapan saja dapat dilakukan revisi apabila diperlukan, asalkan dilakukan dengan metoda yang benar dengan melibatkan sepenuhnya partisipasi masyarakat, dan disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis nasional dan internasional Pengumpulan data dan informasi tentang ukuran-ukuran keberhasilan sangat penting kita miliki Saat ini sangat jarang kita memiliki ukuran-ukuran ini Data menyangkut produktivitas, harga komoditas, biaya usahatani yang dikaitkan dengan ongkos tenaga kerja dan harga input, pendapatan petani, sangat sulit kita peroleh dan kalu pun ada 4

5 tingkat akurasinya masih sangat rendah Oleh karena itu, saya meminta para Kepala Daerah juga memperhatikan betapa pentingnya memiliki ukuran2 ini guna menjadi alat untuk mengetahui samapai dimana sasaran-sasaran yang kita tetapkan dapat dicapai, dan apa yang menjadi kendala utama pencapaiannya Primatani dan Desa Mandiri Pangan sebagai pilihan model terwujudnya Agropolitan Saudara-saudara yang saya hormati, Menyadari pentingnya Desa sebagai basis pembangunan pertanian, sejak tahun 2005 Departemen Pertanian mengembangkan Program Rintisan dan akselerasi Pemasyarakatan Inovasi teknologi Pertanian yang disebut dengan program Prima Tani di 22 kabupaten Pada tahun 2007, program ini telah diperluas meliputi 200 Desa di 200 Kabupaten dan 33 propinsi Ini merupakan laboratorium Agribisnis dalam ukuran sesungguhnya yang dapat dijadikan Teladan bagi Daerah sekitarnya Primatani merupakan model pembangunan pertanian tingkat desa Program disusun secara partisipatif sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan masyarakat setempat Oleh karenanya komunikasi dan pertemuan dengan tokoh-tokoh petani dan tokoh masyarakat dilakukan secara intens, karena merekalah sesungguhnya yang benar-benar mengetahui kebutuhan mereka untuk tercapainya sasaran pembangunan pertanian itu Berhasil atau tidaknya pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat di masing-masing sentra produksi Model lainnya adalah Desa Mandiri Pangan Pada tahun 2007 ini terdapat 200 Desa di seluruh Propinsi dan Kabupaten di Indonesia yang masuk dalam program ini Sesuai dengan namanya maka masyarakat di Desa Mandiri Pangan akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya untuk mencapai tingkat kemandirian pangan yang andal Saya berharap Saudara Gubernur dapat meninjau, mengisi dan mengkaji kelemahan dan kelebihan model pembangunan pertanian ini, dan dapat mengembangkannya di Desa- Desa sekitarnya Kumpulan-kumpulan dan gerakan-gerakan pembangunan yang dilakukan masyarakat di Desa-Desa pertanian ini pada akhirnya akan membentuk sebuah Agropolitan yang membentuk wajah pertanian wilayah yang bersangkutan Dari aspek manajemen, kita memadukan semua potensi yang ada semua Departemen/Lembaga Berbagai program dan kegiatan yang ada di berbagai Departemen yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat kita gunakan untuk mengisi dan membentuk wujud pertanian modern yang kita cita-citakan Desa menjadi titik masuk berbagai program dari berbagai Departemen/Lembaga Thailand telah berhasil mengembangkan desanya dengan model OTOP (one tamboun one product), setiap 5

6 kecamatan mempunyai komoditas unggulan sesuai dengan potensinya Demikian pula Korea Selatan dengan Gerakan Saemaul Undong-nya Jadi visi bersama kita seharusnya adalah : SATU DESA-SATU PENYULUH-SATU PRODUK UNGGULAN Dengan visi seperti ini maka perhatian kita menjadi fokus dan masyarakat di desa tersebut dengan mudah mencapai sebuah unit usaha yang memenuhi syarat skala ekonomis, efisien dan efektif yang berujung kepada pencapaian produktivitas, mutu hasil, kenaikan nilai tambah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa yang bersangkutan Strategi pembangunan infrastrukturnya pun menjadi lebih mengena karena disesuaikan dengan jenis komoditas yang akan dikembangkan Sosialisasi kepada masyarakat dan peran pivotal penyuluh Saudara-saudara yang saya hormati, Apa yang sudah dipaparkan oleh saudara gubernur hendaknya dapat dilembagakan, dijadikan visi bersama baik oleh pemerintah, pelaku usaha, petani dan peternak maupun para peneliti, penyuluh dan akademisi di berbagai wilayah Oleh karena itu, langkahlangkah yang dituangkan saudara gubernur didalam cetak biru pembangunan wilayah itu perlu dituangkan dalam bahasa yang sederhana dan dimengerti oleh masyarakat dan senantiasa kita sosialisasikan Hal ini penting agar masyarakat tahu kemana dan apa yang bisa mereka kembangkan Catatan penting lainnya yang perlu kita renungkan bersama adalah bagaimana mengimplementasikan rencana-rencana yang kita susun, bagaimana strategi menggerakannya, kapan momentum untuk menggerakkannya, dan yang paling penting adalah siapa yang akan menggerakkannya Dari pengalaman kita selama ini, kita sadar bahwa petugas lapangan lah yang akhirnya menjadi andalan kita, karena merekalah yang berjuang paling depan berhadapan dengan para petani-peternak di Desa-Desa Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya berharap saudara Gubernur, Bupati/Walikota dapat memperhatikan pengembangan sistem penyuluhan dan penyuluhnya Kita sudah memiliki Undang-undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang dapat dipedomani dalam membangun sistem penyuluhan dan penyuluhnya Didalam Undangundang itu antara lain diatur tentang Badan Koordinasi Penyuluhan di Daerah Lembaga ini saya yakini akan dapat mengangkat dan mempercepat laju pertumbuhan pertanian di daerah Pilihan Kegiatan dan Program : manfaat langsung kepada masyarakat dan massal Saudara Gubernur dan Hadirin yang berbahagia, 6

7 Pertanyaan berikutnya adalah kira-kira menu apa yang perlu kita sediakan bagi masyarakat agar pertanian itu bergerak dengan cepat dan dinamis? Jika kita hanya mengandalkan anggaran pemerintah tentu saja tidak akan cukup Sebagai gambaran, anggaran Departemen Pertanian yang pad tahun 2004 dialokasikan Rp 3,59 Trilyun, pada tahun 2007 ini telah meningkat hampir 2,5 kali lipat menjadi Rp 8,79 Trilyun, dan jika kita gabungkan dengan DAK, anggarannya menjadi Rp 10,23 Trilyun Ini sebuah kenaikan yang luar biasa dan menunjukkan komitmen tinggi terhadap upaya untuk melakukan Revitalisasi Pertanian Anggaran sebesar ini, jika kita bagi ke 33 Propinsi dan 434 Kabupaten/Kota menjadi relatif kecil Anggaran Propinsi berkisar antara Rp milyar tergantung jumlah UPT Pusat dan UPT Daerah serta besaran cakupan peran pertaniannya Sementara itu anggaran Kabupaten berkisar antara Rp 109 juta (Kota) hingga Rp 21,9 milyar Pemerintah Propinsi di Kalimantan, misalnya, pada tahun 2007 ini memperoleh alokasi anggaran antara Rp milyar per Propinsi termasuk anggaran untuk Kabupaten/Kota di masing-masing Propinsi Anggaran sejumlah tersebut tentu saja masih sangat jauh dari kebutuhan investasi pertanian di Daerah Oleh karena itu, kita perlu menciptakan kegiatan-kegiatan yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat, seperti program penjaminan perbankan (Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian atau SP3) yang pada tahun 2007 berpotensi untuk menyediakan kredit pertanian hingga minimal Rp 5 Trilyun, Bantuan Langsung Masyarakat untuk Keringanan Investasi Pertanian (BLM-KIP) yang juga dapat mengcover bunga kredit senilai sampai Rp 4-5 Trilyun, Bantuan Uang Muka 25% untuk pengadaan Alsintan (BUMA), Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK), LM3, BLM-LUEP dan sebagainya Sebagaimana tahun 2006, pembangunan infrastruktur pengairan dan lahan yang sebagian besar memang merupakan tugas pemerintah, pada tahun 2007 ini dianggarkan hingga Rp 1 Trilyun tersebar di berbagai Daerah, sebagian diantaranya berupa program padat karya (cash for work) Contoh Program besar yang juga disediakan untuk membantu langsung masyarakat adalah kegiatan penyediaan benih gratis bagi petani di berbagai sentra produksi pangan yang pada tahun 2007 ini dialokasikan sebesar Rp 1,056 Trilyun Berkaitan dengan ini, saya sangat terkesan ketika mendengar berita bahwa pemerintah salah satu kota di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah mengalokasikan anggaran hingga Rp 1 milyar per desa Saya yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama wilayah tersebut akan maju pesat Fokus perhatian pemerintah : swasembada lima komoditas pangan Saudara-saudara peserta pertemuan yang saya hormati, 7

8 Kita sudah sama-sama memahami, bahwa fokus perhatian dan pilihan komoditas yang dikembangkan di masing-masing wilayah berbeda satu dengan lainnya Di tingkat nasional, telah disepakati untuk mendorong dan mempertahankan swasembada atas lima komoditas pangan, yaitu : beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi Dalam hal pangan karbohidrat beras, data produksi padi nasional menunjukkan bahwa komoditas ini telah mengalami surplus sejak tahun 2004 Oleh karena itu kebijakan pengembangan padi periode diarahkan untuk mempertahankan swasembada secara berkelanjutan Produksi jagung diharapkan mencapai swasembada pada tahun 2007 Untuk kedelai, sampai tahun 2010 difokuskan pada terpenuhinya 65 persen kebutuhan nasional dari produksi domestik Swasembada kedelai ditargetkan baru akan dicapai pada tahun 2015 Untuk komoditas gula dan sapi potong, swasembada produksi diharapkan tercapai masing-masing pada tahun 2009 dan 2010 Masih berkaitan dengan upaya pemantapan ketahanan pangan, Presiden RI telah memutuskan melalui Sidang Kabinet Terbatas di Departemen Pertanian pada tanggal 8 Januari 2007 untuk melaksanakan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) mulai tahun 2007 Melalui program aksi ini, kenaikan produksi beras harus mencapai minimal sebesar 2 juta ton atau setara dengan 3,5 juta ton gabah dengan kenaikan sekitar 5% dari produksi tahun 2006 Program ini tidak hanya merupakan tugas Departemen Pertanian tetapi akan melibatkan seluruh Departemen/Lembaga terkait, pemerintah daerah di propinsi dan kabupaten/kota serta seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Saya menyadari, tugas ini tidak ringan, memerlukan kerja keras dan dukungan dari semua pihak Namun kita yakin, program ini diharapkan akan mengatasi masalah pokok tentang ketahanan pangan, sekaligus memperluas kesempatan kerja dan menggerakan sektor riil di pedesaan Dalam upaya merealisasikan target kenaikan produksi tersebut, Departemen Pertanian sedang berusaha agar musim tanam Maret- September 2007 menjadi musim untuk mencapai target produksi yang diharapkan Target produksi pada musim tersebut harus diusahakan sekuat tenaga mengingat pada musim Januari-April 2007 keadaannya kurang menggembirakan, karena banyak terjadinya bencana, khususnya banjir Upaya peningkatan produksi padi diiringi dengan beberapa program pendukung, antara lain penyediaan bantuan dan subsidi benih bermutu, subsidi pupuk, dan peningkatan produksi pupuk organik Pada bidang lainnya Departemen Pertanian juga telah menyediakan berbagai bantuan yang mendukung peningkatan produksi, seperti bantuan permodalan, peningkatan efisiensi panen, LUEP, pembenahan kelembagaan pertanian, dan peningkatan koordinasi dengan instansi terkait 8

9 Revitalisasi Perkebunan : Devisa, Kesejahteraan Petani dan Lingkungan Saudara-saudara sekalian, yang saya hormati, Perkebunan telah menjadi andalan pertanian untuk menghasilkan devisa Oleh karena itui pemerintah telah memprakarsai program revitalisasi perkebunan yang difokuskan pada tanaman kelapa sawit, kakao dan karet seluas 2 juta hektar Revitalisasi perkebunan bertujuan untuk : 1) Meningkatkan kesempatan kerja, 2) Meningkatkan daya saing melalui pengembangan industri hilir berbasis perkebunan dan 3) Meningkatkan perekonomian nasional dengan mengikutsertakan masyarakat dan pengusaha lokal Selain itu sebagai upaya mencari subsitusi sumber energi dari fosil (migas), pemerintah mengembangkan bahan baku bio-energi (jarak pagar) seluas hektar dengan produksi 1,08 juta ton biji atau ton minyak Penanganan virus AI di peternakan Dalam kesempatan ini, saya ingin menyinggung secara ringkas permasalahan flu burung yang telah menyedot perhatian kita semua, terutama sejak virus ini mulai menyerang manusia dan telah menimbulkan korban, baik yang diidentifikasi sebagai suspect flu burung maupun jatuhnya korban meninggal Wabah penyakit AI juga membahayakan masa depan industri perunggasan yang selama ini menjadi tumpuan kehidupan sebagian masyarakat Kita sangat prihatin dengan kondisi tersebut dan telah bertekad untuk menangani permasalahan flu burung ini secara cepat, akurat, dan tuntas Keseluruhan daerah yang tertular AI sejak Agustus 2003 hingga bulan Januari 2007 adalah 30 provinsi, meliputi 228 kabupaten/kota Jumlah kematian unggas akibat penyakit AI sejak akhir tahun 2003 hingga akhir tahun 2006 mencapai 11,3 juta ekor unggas dan kejadian pada manusia ditemukan sebanyak 82 kasus, meninggal (63 kasus) Oleh karena itu saya ingin menarik perhatian para Gubernur, Bupati dan Walikota kiranya pencegahan penyebararan virus AI ini dapat menjadi salah satu prioritas penanganan kita Pengendalian penyakit AI pada unggas dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Kerja Strategis Nasional untuk pengendalian AI yaitu : (1) Surveilans dengan partisipasi masyarakat berupa pembentukan Local Disease Control Centre /LDCC, pelatihan dan pemberdayaan Participatory Disease Search/PDS (tim pelacak penyakit) dan Participatory Disease Response/PDR (tim respon cepat); (2) Vaksinasi; (3) Depopulasi dan kompensasi yang dilakukan dari tahun 2004 hingga tahun 2006 dengan total depopulasi 7,96 juta ekor (senilai Rp 18,2 milyar); (4) Dukungan peraturan; (5) Gerakan TUMPAS AI dan surveilans terpadu kasus pada manusia dan unggas dan (6) 9

10 Pemantauan dinamika virus untuk mengetahui mutasi yang terjadi terhadap virus AI yang ada di Indonesia Saudara-saudara sekalian, yang saya hormati, Saya kira saya harus mengakhiri sambutan saya ini, dan mengharapkan kita bisa lebih banyak berdiskusi dan melakukan pendalaman terhadap ide-ide besar yang telah disampaikan oleh para Gubernur tadi Saya berharap apa yang telah disampaikan oleh Saudara Gubernur benar-benar dapat kita wujudkan segera di lapangan Akhirnya, saya ingin mengingatkan kita semua tentang dua hal Pertama, sebagai bagian dari pertanggungjawaban kepada publik atas penggunaan APBN, saya berharap kiranya para Gubernur, Bupati, Walikota memperbaiki sistem pelaporan keuangan kita Tahun lalu laporan keuangan kita masih dikategorikan kedalam kelompok disclaimer (tidak bisa dinilai) antara lain akibat laporan dari Daerah yang tidak lengkap, terlambat atau kurang memperoleh perhatian, dan seringkali antara laporan tentang APBN yang telah dibelanjakan tidak sesuai dengan catatan pertambahan asset pemerintah Kedua, saya ingin mengingatkan bahwa sesuai jadual penyusunan perencanaan berdasarkan UU Sistem Perencanaan Nasional, bulan April ini kita sudah harus melaksanakan MUSRENBANG Pertanian tingkat Nasional Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tersebut, Saudara Kepala Daerah sudah harus menyelesaikan MUSRENBANGTAN di tingkat Kabupaten dan Propinsi pada bulan Maret ini, agar kita tidak mengalami keterlambatan pada tahapan perencanaan Nasional berikutnya Marilah kita bahu membahu dan dengan niat tulus, melaksanakan program-program yang telah kita sepakati Semoga tekad dan kesungguhan kita untuk bekerja bersama-sama memajukan sektor pertanian, dapat menghasilkan visi pertanian Indonesia yang modern, dinamis, dan dikelola secara profesional oleh para petani kita yang telah banyak berjasa bagi penyediaan pangan dan devisa bagi bangsa Atas perhatian saudara-saudara peserta pertemuan ini, saya ucapkan terima kasih Billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Menteri Pertanian, 10

11 ANTON APRIYANTONO 11

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERTANIAN RI

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERTANIAN RI KEYNOTE SPEECH MENTERI PERTANIAN RI PADA SARASEHAN PERTANIAN DAN DEKLARASI DEWAN PIMPINAN WILAYAH PERHIMPUNAN PETANI DAN NELAYAN SEJAHTERA INDONESIA (DPW PPNSI JAWA TIMUR) Malang, 8 Juli 2007 Assalaamu

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA SEMINAR MENYELAMATKAN EKONOMI BANGSA: PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA SEMINAR MENYELAMATKAN EKONOMI BANGSA: PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA SEMINAR MENYELAMATKAN EKONOMI BANGSA: PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA ARAH BARU PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL PERTANIAN Jakarta,

Lebih terperinci

PIDATO PENGANTAR MENTERI PERTANIAN PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI IV DPR-RI TANGGAL 1 FEBRUARI 2007

PIDATO PENGANTAR MENTERI PERTANIAN PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI IV DPR-RI TANGGAL 1 FEBRUARI 2007 PIDATO PENGANTAR MENTERI PERTANIAN PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI IV DPR-RI TANGGAL 1 FEBRUARI 2007 Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Saudara Ketua dan Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, yang terhormat

Lebih terperinci

ARAH BARU PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL: PERTANIAN

ARAH BARU PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL: PERTANIAN PIDATO MENTERI PERTANIAN RI PADA SEMINAR MENYELAMATKAN EKONOMI BANGSA: PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA JAKARTA, 17 JANUARI 2007 ARAH BARU PEMBANGUNAN SEKTOR

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL (MUSRENBANGTANNAS) 2015 JAKARTA, 3-4 JUNI 2005

ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL (MUSRENBANGTANNAS) 2015 JAKARTA, 3-4 JUNI 2005 ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL (MUSRENBANGTANNAS) 2015 JAKARTA, 3-4 JUNI 2005 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh; Yang Saya Hormati,

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

Materi Pidato Pengantar Menteri Pertanian pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI.

Materi Pidato Pengantar Menteri Pertanian pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI. Analisis Kebijakan 1 Materi Pidato Pengantar Menteri Pertanian pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI. Saudara Ketua dan Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, yang terhormat, Anggota Komisi IV DPR-RI, yang terhormat,

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH. Pada Seminar Nasional MENUJU PENDIRIAN BANK PERTANIAN (IPB International Convention Center, Bogor, 11 Mei 2009)

KEYNOTE SPEECH. Pada Seminar Nasional MENUJU PENDIRIAN BANK PERTANIAN (IPB International Convention Center, Bogor, 11 Mei 2009) KEYNOTE SPEECH Pada Seminar Nasional MENUJU PENDIRIAN BANK PERTANIAN (IPB International Convention Center, Bogor, 11 Mei 2009) Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Gubernur Bank Indonesia Rektor

Lebih terperinci

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI PERTANIAN RI. PADA KONFERENSI INTERNASIONAL HAK ASASI PETANI Jakarta, 21 Juni 2008

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI PERTANIAN RI. PADA KONFERENSI INTERNASIONAL HAK ASASI PETANI Jakarta, 21 Juni 2008 SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI PERTANIAN RI PADA KONFERENSI INTERNASIONAL HAK ASASI PETANI Jakarta, 21 Juni 2008 Assalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Yang Saya Hormati: Saudara Pimpinan Dewan Pengurus

Lebih terperinci

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010 CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010 I. LATAR BELAKANG Peraturan Presiden No.83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan menetapkan bahwa Dewan Ketahanan Pangan (DKP) mengadakan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA DISKUSI REGULER EVALUASI POLITIK PANGAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA. Yogyakarta, 6 Februari 2007

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA DISKUSI REGULER EVALUASI POLITIK PANGAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA. Yogyakarta, 6 Februari 2007 SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA DISKUSI REGULER EVALUASI POLITIK PANGAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA Yogyakarta, 6 Februari 2007 Assalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Yang Saya Hormati: Pimpinan Pusat

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SINKRONISASI PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PROVINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 01 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PROGRES PELAKSANAAN REVITALISASI PERTANIAN

PROGRES PELAKSANAAN REVITALISASI PERTANIAN PROGRES PELAKSANAAN REVITALISASI PERTANIAN Pendahuluan 1. Dalam rangka pelaksanaan Revitalisasi Pertanian (RP) Departemen Pertanian telah dan sedang melaksanakan berbagai kebijakan yang meliputi : (a)

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA KE-36 TAHUN 2016, DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TANGGAL 29 OKTOBER 2016

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA KE-36 TAHUN 2016, DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TANGGAL 29 OKTOBER 2016 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA KE-36 TAHUN 2016, DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TANGGAL 29 OKTOBER 2016 Bismillahirahmannirahim, Assalamualaikum warahmatullahi

Lebih terperinci

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peranan pertanian antara lain adalah : (1) sektor pertanian masih menyumbang sekitar

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN 2008 Makassar, 25-28 Maret 2008 Penjabat Gubernur Sulawesi

Lebih terperinci

SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012

SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012 SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012 Bismillahirrahmanirrahim, Yth. Ketua Umum Kamar Dagang dan

Lebih terperinci

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran

Lebih terperinci

SEKTOR PERTANIAN : Dari Stagnasi Menuju Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan. Orasi Ilmiah di Universitas Medan Area Tanggal 8 Mei 2004

SEKTOR PERTANIAN : Dari Stagnasi Menuju Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan. Orasi Ilmiah di Universitas Medan Area Tanggal 8 Mei 2004 SEKTOR PERTANIAN : Dari Stagnasi Menuju Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan Orasi Ilmiah di Universitas Medan Area Tanggal 8 Mei 2004 Oleh : Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc Rektor dan Senat Guru Besar

Lebih terperinci

REVITALISASI PERTANIAN

REVITALISASI PERTANIAN REVITALISASI PERTANIAN Pendahuluan 1. Revitalisasi pertanian dan pedesaan, merupakan salah satu strategi yang dipilih oleh Kabinet Indonesia Bersatu dalam upayanya mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia,

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah Gubernur Bank Indonesia Laporan Pengendalian Inflasi Daerah Rakornas VI TPID 2015, Jakarta 27 Mei 2015 Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia Yth. Para Menteri Kabinet Kerja Yth. Para Gubernur Provinsi

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA DR. DARMIN NASUTION PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH 2011 JAKARTA, 16 MARET 2011 Yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof.

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN RUMAH BURUNG HANTU DI DESA KEBONDOWO BANYUBIRU

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN RUMAH BURUNG HANTU DI DESA KEBONDOWO BANYUBIRU 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN RUMAH BURUNG HANTU DI DESA KEBONDOWO BANYUBIRU TANGGAL 3 APRIL 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG Assalamu alaikum Wr. Wb.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Sambutan GUBERNUR SUMATERA SELATAN. pada Acara. Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Tengah (Se-Jawa dan Kalimantan) di Palembang

Sambutan GUBERNUR SUMATERA SELATAN. pada Acara. Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Tengah (Se-Jawa dan Kalimantan) di Palembang Sambutan GUBERNUR SUMATERA SELATAN pada Acara Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Tengah (Se-Jawa dan Kalimantan) di Palembang Rabu, 25 Mei 2016 Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI BHINEKA TUNGGAL IKA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

Pelaksanaan Revitalisasi Pertanian

Pelaksanaan Revitalisasi Pertanian Analisis Kebijakan 33 Pelaksanaan Revitalisasi Pertanian Pendahuluan Revitalisasi pertanian dan pedesaan, merupakan salah satu strategi yang dipilih oleh Kabinet Indonesia Bersatu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat :

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat : SAMBUTAN KADISTAN ACEH PADA ACARA WORKSHOP/PERTEMUAN PERENCANAAN WILAYAH (REVIEW MASTER PLAN) PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH DI GRAND NANGGROE HOTEL BANDA ACEH TANGGAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi pertanian dari kondisi yang kurang menguntungkan menjadi kondisi yang lebih menguntungkan (long

Lebih terperinci

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2004 2009,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki peranan penting

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hari Tanggal : Sabtu /17 Mei 2008 Pukul : 10.50 WIB

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Panitia Pelaksana

KATA PENGANTAR. Panitia Pelaksana KATA PENGANTAR Salah satu kunci keberhasilan revitalisasi pertanian adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan petani serta stakeholder lainnya dalam memanfaatkan teknologi yang bersifat spesifik lokasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh :

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh : LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL Oleh : Pantjar Simatupang Agus Pakpahan Erwidodo Ketut Kariyasa M. Maulana Sudi Mardianto PUSAT PENELITIAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN (HKP) KE-42 TAHUN 2014 JAKARTA, 23 JUNI 2014

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN (HKP) KE-42 TAHUN 2014 JAKARTA, 23 JUNI 2014 SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN (HKP) KE-42 TAHUN 2014 JAKARTA, 23 JUNI 2014 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi kita semua Saudara-saudara

Lebih terperinci

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi Perekonomian Indonesia Peran Pertanian pada pembangunan: Kontribusi Sektor Pertanian: Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Pemasok bahan pangan Fungsi

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 18 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi Nasional yang bertumpu pada upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur seperti

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian

Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2007 Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian Oleh : Sahat M. Pasaribu Bambang Sayaza Jefferson Situmorang Wahyuning K. Sejati Adi Setyanto Juni Hestina PUSAT ANALISIS

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS CENGKEH. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS CENGKEH. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS CENGKEH Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016-2021 Palangkaraya, 28 September 2016 Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

Jakarta, 3 November 2008

Jakarta, 3 November 2008 SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA PERKUATAN PEREKONOMIAN DAERAH DALAM RANGKA MENGANTISIPASI KRISIS FINANSIAL GLOBAL MENGGERAKKAN

Lebih terperinci

1. Kita tentu sama-sama memahami bahwa pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, oleh sebab itu tuntutan pemenuhan pangan

1. Kita tentu sama-sama memahami bahwa pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, oleh sebab itu tuntutan pemenuhan pangan 1 PENGARAHAN GUBERNUR SELAKU KETUA DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT Tanggal 28 Agustus 2008 Pukul 09.00 WIB

Lebih terperinci

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Yang saya hormati, - Bapak Presiden Republik Indonesia dan

Lebih terperinci

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI, GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA KEGIATAN EVALUASI KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2010 DAN SINKRONISASI PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT KABUPATEN / KOTA

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya Pemerintah menurunkan jumlah pengangguran dan kemiskinan sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar 5,1% dan 8,2% dan penurunan

Lebih terperinci

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti: PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL UU NO 7 TH 1996: Pangan = Makanan Dan Minuman Dari Hasil Pertanian, Ternak, Ikan, sbg produk primer atau olahan Ketersediaan Pangan Nasional (2003)=

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM) SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM) DI PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 10 Nopember 2015 Yth. Saudara Gubernur

Lebih terperinci

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017 FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP Ir. Pending Dadih Permana,M.Ec.Dev Hotel Bidakara Jakarta, 4-5 Januari 2017 d) Realisasi berdasarkan kegiatan utama Penyuluhan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011 SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN 2011 Jambi, 6 April 2011 Yang terhormat Saudara Menteri Dalam Negeri, Yang terhormat

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Unit : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Indikator Target Terwujudnya koordinasi dan Presentase hasil

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KOPERASI, UMKM, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DAERAH SE-PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

PELUANG DAN PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

PELUANG DAN PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA PELUANG DAN PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA MUFID NURDIANSYAH (10.12.5170) LINGKUNGAN BISNIS ABSTRACT Prospek bisnis perkebunan kelapa sawit sangat terbuka lebar. Sebab, kelapa sawit adalah komoditas

Lebih terperinci

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan

Lebih terperinci

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya

Lebih terperinci

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. petani cukup tinggi, dimana sebagian besar alokasi pengeluaran. dipergunakan untuk membiayai konsumsi pangan.

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. petani cukup tinggi, dimana sebagian besar alokasi pengeluaran. dipergunakan untuk membiayai konsumsi pangan. IX. KESIMPULAN DAN SARAN 9.1. Kesimpulan 1. Penggunaan tenaga kerja bagi suami dialokasikan utamanya pada kegiatan usahatani, sedangkan istri dan anak lebih banyak bekerja pada usaha di luar usahataninya

Lebih terperinci

Model-Model Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

Model-Model Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc Model-Model Usaha Agribisnis Rikky Herdiyansyah SP., MSc Model-Model Usaha Agribisnis Menurut Soemarmo (2003) dalam Bahua (2009), model merupakan suatu perwakilan atau abstraksi dari suatu objek atau situasi

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

SEKTOR PERTANIAN : Dari Stagnasi Menuju Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan

SEKTOR PERTANIAN : Dari Stagnasi Menuju Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan PIDATO MENTERI PERTANIAN Pada Pertemuan dengan Harian The Jakarta Post Tanggal 10 Agustus 2004 SEKTOR PERTANIAN : Dari Stagnasi Menuju Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc

Lebih terperinci

SAMBUTAN Menteri Pertanian Republik Indonesia

SAMBUTAN Menteri Pertanian Republik Indonesia SAMBUTAN Menteri Pertanian Republik Indonesia pada PEMBUKAAN PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA NASIONAL XXXVI TAHUN 2016 (World Food Day Indonesia) Boyolali, 28 Oktober 2016 Assalaamu alaikum Warahmatullaahi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PETANIAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA TEMU INVESTOR PURWAKARTA PURWAKARTA, 12 OKTOBER 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA TEMU INVESTOR PURWAKARTA PURWAKARTA, 12 OKTOBER 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA TEMU INVESTOR PURWAKARTA PURWAKARTA, 12 OKTOBER 2015 Yang Saya Hormati : 1. Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan; 2. Bupati Purwakarta, Bapak Dedi Mulyadi;

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI DITJEN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI DENGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA TAHUN

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012 MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU Jakarta, 17 Juli 2012 Bismillahir rahmaanir rahim,

Lebih terperinci

PIDATO KUNCI MENTERI PERTANIAN. Pada PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKA DIES NATALIS KE 57 UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM)

PIDATO KUNCI MENTERI PERTANIAN. Pada PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKA DIES NATALIS KE 57 UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) PIDATO KUNCI MENTERI PERTANIAN Pada PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKA DIES NATALIS KE 57 UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERTANIAN: KEBERHASILAN DAN HAMBATAN YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional I. LATAR BELAKANG Wacana kemiskinan di Indonesia tetap menjadi wacana yang menarik untuk didiskusikan dan dicarikan solusi pemecahannya.

Lebih terperinci

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1)

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1) PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1) Latar Belakang Dengan terbentuknya pemerintahan baru, masyarakat tentu menunggu langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan pemerintah dalam mengatasi

Lebih terperinci

ARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT

ARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT ARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT Hotel Mercure Surabaya, 16 Mei 2016 Assalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Lebih terperinci

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016 SAMBUTAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN/ SEKRETARIS DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH TIMUR Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016 Assalaamu

Lebih terperinci

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat. SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat Rumusan Sementara A. Pendahuluan 1. Dinamika impelementasi konsep pembangunan, belakangan

Lebih terperinci

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH Visi merupakan pandangan ideal yang menjadi tujuan dan cita-cita sebuah organisasi.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi

Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci