USULAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY SISTEM GENERATOR GAS TURBIN PADA PT XYZ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USULAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY SISTEM GENERATOR GAS TURBIN PADA PT XYZ"

Transkripsi

1 USULAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY SISTEM GENERATOR GAS TURBIN PADA PT XYZ Bayuaji Prayogo 1, Bernardo Mariano 2, Petrus 3 Dosen Pembimbing: Ir. Bernardus Bandriyana, M.Si. Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Binus University Jalan K.H. Syahdan No.9, Kemanggisan, Jakarta Barat, Telp bayuaji.prayogo@yahoo.com, brnrdomariano@gmail.com, petrus_09@yahoo.com ABSTRACT XYZ Ltd. as a company engaged in the field of power producers are expected to have a good system maintenance on any number of generating units to meet the electricity needs of an increasingly higher every year. Therefore, an analysis of the treatment system using Reliability Centered Maintenance method (RCM) II to be able to know more details disturbances that occur and can streamline maintenance systems. Through methods of MPI, the 2.3 GT Generator elected in 2013 having 6 times the breakdown. From the calculation results showed that the value of reliability maintenance Predictive Maintenance (PdM) is done as much as 1 time per 3 months to 3 times per 2 months with execution intervals every 20 days which makes maintenance costs increased by Rp 840,000, - to Rp 1, , -. However, reliability is expected to increase the value by 24% from 0.76 to 1 and is based on data EOH (Economic Operating Hour) Gas Turbine Generator, GT 1.1, GT 1.3 and GT 2.3 needs to be done C inspection and replacement components Half Ring Seal. Therefore, given the proposal to minimize the time when ordering parts Half Ring Seal proposed executed within 8 months before the inspection C with the details, take care of files yaitu2 months, 4 months preparing inventory suppliers, and 2 month delivery time. So expect to reduce inventory costs to be incurred by the company. (BP, BM, P) Keywords: Reliability, RCM II, SERP, MPI, Gas Turbine Generators, Predictive Maintenance, FMEA, RCFA, RPN ABSTRAK PT XYZ sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produsen listrik diharapkan memiliki sistem pemeliharaan yang baik pada setiap unit pembangkit untuk memenuhi angka kebutuhan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya. Oleh karena itu, dilakukan analisis sistem perawatan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II untuk dapat mengetahui lebih detail gangguangangguan yang terjadi dan dapat mengefektifkan sistem-sistem pemeliharaan. Melalui metode MPI, terpilih Generator GT 2.3 yang pada tahun 2013 mengalami 6 kali breakdown. Dari hasil perhitungan nilai reliability didapatkan hasil bahwa pemeliharaan Predictive Maintenance (PdM) yang dilakukan sebanyak 1 kali per 3 bulan menjadi 3 kali per 2 bulan dengan interval waktu pelaksanaan setiap 20 hari yang membuat biaya pemeliharaan mengalami kenaikan sebesar Rp

2 ,- menjadi Rp ,-. Namun diharapkan dapat meningkatkan nilai reliability sebesar 24% dari 0,76 menjadi 1. Dan berdasarkan data EOH (Economic Operating Hour) Generator Gas Turbin, GT 1.1, GT 1.3, dan GT 2.3 perlu dilakukan inspection C dan dilakukan penggantian komponen Seal Half Ring. Oleh karena itu, diberikan usulan untuk meminimalisasi waktu dimana pemesanan komponen Seal Half Ring diusulkan dilakukan dalam kurun waktu 8 bulan sebelum inspection C dengan rincian, yaitu2 bulan mengurus berkas, 4 bulan supplier menyiapkan persediaan, dan 2 bulan waktu pengiriman. Sehingga diharapkan mengurangi biaya inventory yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. (BP, BM, P) Kata kunci: Reliability, RCM II, SERP, MPI, Generator Gas Turbin, Predictive Maintenance, FMEA, RCFA, RPN PENDAHULUAN PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produsen listrik se- Jawa-Bali. Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun disebutkan bahwa angka kebutuhan energi listrik tiap tahunnya bisa terjadi peningkatan rata-rata 5500 MW (Kompas.com, 2011). Untuk di Jawa-Bali saja diproyeksikan per tahunnya kebutuhan akan energi listrik naik 7,9% (RUPTL PLN, 2012). Tabel 1 Proyeksi Kebutuhan Listrik Jawa Bali Tahun (dalam GWH) Tahun Jawa Barat Jawa Timur DKI Jakarta Banten Jawa Tengah Bali DI Yogyakarta Agar pengadaan listrik dapat terpenuhi dengan baik, maka kinerja sistem produksi listrik merupakan salah satu hal yang penting dalam mendukung kegiatan produksi yang berlangsung. Untuk itu diperlukan sistem pemeliharaan yang baik agar sistem dapat beroperasi dengan maksimal. Banyaknya permasalahan mengenai listrik di Indonesia, seperti pemadaman listrik bergilir akibat kurangnya pasokan listrik, tidak lepas dari peran PT XYZ dalam mengoperasikan Pembangkit Listriknya. Dibutuhkan suatu sistem pemeliharaan yang baik agar proses produksi listrik dapat berjalan secara maksimal. Maintenance merupakan faktor utama yang dapat mendukung perusahaan dalam mengurangi kerusakan pada suatu sistem. Seringnya suatu sistem mengalami kerusakan disebabkan oleh reliability (keandalan) yang berkurang dari sistem tersebut. Oleh karena itu, dengan manajemen maintenance yang baik sangat diharapkan dapat meningkatkan tingkat

3 reliability, yang pada akhirnya diharapkan sistem dapat berjalan dan bekerja dengan jauh lebih baik, efektif, dan efisien. Berdasarkan MPI (Maintenance Priority Index) yaitu parameter yang digunakan perusahaan untuk mengurutkan sistem dari yang paling kritis sampai ke sistem yang memiliki tingkatan tidak kritis. Faktor-faktor dalam perhitungan MPI adalah Operational Cost, Process Throughput, Personal Safety, Effect on Parent System, dan Asset Failure Probability Factor. Untuk MPI tahun 2013, didapatkan sistem Generator dengan nlai MPI sebesar 511 yang berada di urutan kedua di bawah sisten Rotor Assembly yang telah ditangani oleh PIC lain. Pada PLTGU di PT XYZ, terdapat 2 jenis sistem Generator yaitu sistem Generator Gas Turbin dan sistem Generator Steam Turbin. Pada sistem Generator Steam Turbin tidak terjadi breakdown pada tahun 2013, sehingga fokus penelitian dilakukan pada Generator Gas Turbin. Dari hasil MPI Generator Gas Turbin tahun 2013 diketahui bahwa Generator GT 2.3 memiliki nilai MPI terbesar dan mengalami breakdown sebanyak 6 kali dengan total loss KWH sebesar KWH pada tahun Oleh karena itu, fokus penelitian mengerucut pada pemeliharaan Generator GT 2.3. Berdasarkan hal tersebut, terdapat 3 rumusan permasalahan pada sistem pemeliharaan Generator Gas Turbin PT XYZ, yaitu sistem pemeliharaan apa yang sesuai dengan system Generator Gas Turbin dalam rangka meningkatkan reliability Generator Gas Turbin, lalu dampak dari usulan pemeliharaan pencegahan terhadap biaya pemeliharaan, pengadaan, dan penggantian spare part. Tujuan dari pengamatan yang dilakukan di PT XYZ adalah untuk menentukan frekuensi dan interval waktu pemeliharaan Generator Gas Turbin untuk meningkatkan reliability Generator Gas Turbin, lalu untuk menentukan biaya pemeliharaan yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan reliability Generator Gas Turbin, dan untuk menentukan sistem pengadaan spare part yang dapat mendukung penjadwalan pemeliharaan Generator Gas Turbin. METODE PENGAMATAN Berikut ini merupakan langkah-langkah pengamatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan atau tempat penelitian dengan tujuan untuk mengetahui secara umum gambaran kondisi perusahaan, seperti proses bisnis, proses produksi, hingga permasalahan-permasalahan yang terjadi sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Studi Literatur. Kegiatan melakukan tinjauan literatur untuk dapat membantu mengidentifikasi masalah, menetapkan tujuan penelitian, dan juga untuk menentukan pembatasan masalah. 3. Identifikasi Masalah. Kegiatan mengidentifikasi masalah untuk mengetahui apa saja masalah yang ada dan sedang terjadi, berupa informasi yang didapat dari hasil studi lapangan sebelumnya. Identifikasi masalah dilakukan dengan 2 cara, yaitu pertama dengan melakukan wawancara dan observasi langsung dengan pihak perusahaan dan kedua dengan melakukan studi literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi di perusahaan. 4. Latar Belakang Masalah. Suatu proses untuk mencari tahu latar belakang dari perusahaan yang akan diteliti, serta sejumlah informasi-informasi pada permasalahan yang ada dan sedang terjadi untuk dilakukan pembahasan dalam observasi ini disertai data-data yang menunjang untuk penelitian. 5. Perumusan Masalah. Setelah diketahui latar belakang masalah yang ada di perusahaan dan juga studi literatur yang mendukung, langkah selanjutnya dilakukan perumusan masalah dengan tujuan untuk memudahkan penelitian agar lebih terarah sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 6. Tujuan Penelitian. Menentukan tujuan penelitian dilakukan agar penelitian serta hasil yang ingin didapat dari penelitian lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 7. Studi Pustaka. Langkah selanjutnya adalah melakukan studi pustaka dengan mencari bahan atau referensi yang sesuai dengan rumusan masalah yang dibuat melalui buku-buku atau jurnal internasional yang memiliki kaitan yang erat dengan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan rumusan

4 masalah yang telah dibuat. Menentukan juga metode-metode yang sesuai dengan permasalahan serta memberikan pemahaman dasar dari konsep-konsep yang berkaitan untuk menganalisa permasalahan yang diteliti. Berikut ini studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini: 1. Pemahaman konsep RCM II. 2. Model distribusi probabilitas keandalan. 3. Perhitungan interval berdasarkan breakdown dan biaya. 8. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan sebagai langkah awal, yaitu dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara langsung dengan divisi Enjiniring untuk mengetahui keadaan perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. 9. Pengumpulan Data Setelah diketahui sistem apa yang akan diteliti, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data yang bertujuan untuk menggali lebih dalam serta memperoleh informasiinformasi yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti 10. Pengolahan Data Data-data yang telah diperolah kemudian diolah agar diperoleh informasi serta kesimpulan yang diperlukan untuk menjawab tujuan penelitian. 11. Analisa Data-data yang telah dikumpulkan dan diperoleh akan diolah dan hasilnya akan dianalisa. 12. Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini yang dijelaskan adalah bagian akhir dari penelitian yang menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisa. Kesimpulan berisi jawaban atas perumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan saran berisi usulan-usulan yang diberikan untuk perusahaan terkait pemeliharaan, kebijakan-kebijakan yang sebaiknya dilakukan. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penentuan Sistem Kritis PT XYZ telah memiliki prosedur prioritas dalam melakukan pemeliharaan pada sistem kritis yang telah diterapkan selama bertahun-tahun.prosedur tersebut dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini. Gambar 1 Prosedur Prioritas Pemeliharaan Sistem Kritis Untuk menentukan komponen kritis perlu diketahui lebih dulu nilai MPI (Maintenance Priority Index) berdasarkan hasil perhitungan SERP yang tahapannya dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini:

5 Step 1 Operational Cost Process Throughput Personal Safety Step 2 Calculate for each Equipment Step 3 Determine Operational Step 4Determine Probability of Occurrence Gambar 2 Proses Penentuan SERP (System Equipment Reliability Prioritization) Tabel 2 Maintenance Priority Index Description MPI Rotor Assembly 524 Generator 511 Main Transformer 511 Sumber: PT XYZ Pada penelitian ini akan dibahas mengenai sistem Generator. Dimana sistem Generator berada pada peringkat nomor 2 yang juga merupakan sistem kritis untuk ditangani karena memiliki tingkat MPI yang tinggi. Sistem Generator di PT XYZ terdapat 2 jenis, yaitu Generator Gas Turbin dan Generator Steam Turbin.Berdasarkan data gangguan tahun 2013, didapatkan bahwa pada Generator Steam Turbin tidak terjadi breakdown. Oleh karena itu, fokus penelitian akan dilakukan pada Generator Gas Turbin. Tabel 3 Maintenance Priority Index Generator Gas Turbin Description MPI Generator GT ,53 Generator GT ,18 Generator GT ,18 Generator GT ,18 Generator GT ,18 Generator GT ,53 Sumber: PT XYZ Menurut hasil yang ditunjukkan dari MPI Generator Gas Turbin, terdapat 2 Generator Gas Turbin yang memiliki nilai MPI tertinggi, yaitu Generator GT 1.1 dan Generator GT 2.3. Berdasarkan rekam jejak pengoperasian Generator Gas Turbin yang beroperasi di PT XYZ, Generator GT 2.3 pada tahun 2011 pernah mengalami trip atau breakdown yang menyebabkan terjadinya kehilangan Loss KWH sebesar ,56 KWH yang disebabkan oleh kerusakan sistem Generator. Lalu Corrective Maintenance yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan tersebut memakan waktu 34 hari dan menurut keterangan perusahaan proses pemeliharaan yang dilakukan belum maksimal sehingga dari seluruh Generator Gas Turbin yang beroperasi, Generator GT 2.3 memiliki risk priority tertinggi.

6 Oleh karena itu, fokus penelitian kembali mengerucut untuk melakukan penelitian pada Generator GT 2.3, yang menurut data gangguan atau kerusakan pada tahun 2013 terjadi breakdown sebanyak 6 kali dengan total loss KWH sebesar KWH. Setelah dipilih sistem yang akan diteliti yaitu sistem Generator Gas Turbin pada Generator GT 2.3, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi serta menganalisa apa saja failure mode pada sistem Generator Gas Turbin melalui Failure Mode and Effect Analysis. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Penyebab kegagalan fungsi disebut sebagai failure mode, dan dari setiap failure mode tersebut akan menimbulkan efek terhadap keandalan sistem PLTGU. Melalui Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) akan diketahui informasi fungsi, kegagalan fungsi, penyebabnya dan dampak dari kegagalan fungsi sistem yang terjadi yang selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam Root Cause and Failure Analysis (RCFA) yang merupakan bagian yang menjelaskan tentang hal-hal teknis dari FMEA, dimulai dengan menganalisa setiap failure mode agar mengetahui bagaimana dampak yang dihasilkan terhadap environment (apabila ada), safety (apabila ada), dan operational (apabila ada) dan pemeliharaan seperti apa yang harus dilakukan untuk mengatasi serta memperbaiki kegagalan fungsi yang terjadi. Root Cause and Failure Analysis (RCFA) Seperti pada penjelasan sebelumnya, Root Cause and Failure Analysis dibuat berdasarkan dengan informasi kegagalan pada FMEA. Pada Root Cause and Failure Analysis dapat dilihat apa saja langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan berdasarkan jenis-jenis failure mode yang dapat menyebabkan sistem Generator Gas Turbin mengalami kerusakan berdasarkan data dari FMEA. Gambar 3 Failure Cause Tree Analysis Dengan menggunakan Failure Cause Tree Analysis, RCFA dapat dilakukan dengan lebih tepat karena pada Failure Cause Tree Analysis penyebab kerusakan hingga langkah-langkah pencegahannya dapat dilihat lebih terperinci (dapat dilihat pada lampiran3). Apabila setelah RCFA ditemukan failure cause baru, maka akan dilakukan pembaharuan pada FMEA, yang dinamakan FMEA update. Hal tersebut dilakukan agar didapatkan tindakan yang optimal terhadap Generator Gas Turbin apabila terjadi gangguan. MTTF dan MTTR TTF adalah interval waktu yang dihitung dari waktu kerusakan sebelumnya yang telah diperbaiki sampai waktu kerusakan kembali yang dihitung dalam satuan hari dan jam. Sedangkan TTR adalah waktu yang dihitung sejak dimulainya peralatan berhenti karena terjadi kegagalan hingga peralatan tersebut kembali berfungsi kembali setelah dilakukan perbaikan. Berikut ini adalah perhitungan TTF dan TTR pada sistem Generator Gas Turbin yang menjadi fokus penelitian:

7 Tabel 4 Data TTF dan TTR Generator GT 2.3 Tahun 2013 MULAI SELESAI TTF TTR Kehilangan Tanggal Waktu Tanggal Waktu Hari Jam Hari Jam KWH 5/22/2013 3:21:00 5/22/2013 8:44: /23/2013 5:37:00 5/23/2013 8:00: /25/2013 1:12:00 6/25/2013 2:33: /14/2013 1:34:00 8/14/2013 4:45: /6/2013 5:05:00 11/6/2013 7:25: /17/2013 5:05:00 11/17/2013 6:28:00 AM Perhitungan MTTF dilakukan menggunakan software Weibull++6. Hal ini dilakukan, agar didapati hasil perhitungan yang lebih cepat, lebih tepat dan valid sehingga mempunyai manfaat lebih bagi perusahaan. Perhitungan distribusi: Weibull 3 Beta : 0,9501 Eta : 1112,4971 Gamma : -118,1330 Rho : 0,9948 Lk Value : -39,5349 MTTF = = = 1020,3447 jam Sama seperti MTTF, perhitungan MTTR juga menggunakan menggunakan software Weibull++ 6 untuk memudahkan penghitungan. Hanya saja pada kolom Time Failed yang dimasukkan adalah angka TTR. Setelah dilakukan pengitungan menggunakan software Weibull++ 6 didapati bahwa distribusi yang digunakan untuk data TTR sama seperti TTF, yaitu Weibull 3. Perhitungan distribusi: Weibull 3 Beta : 1,3444 Eta : 3,0428 Gamma : 0,7390 Rho : 0,9735 Lk Value : -10,9381 MTTR= = = 3,5313 jam Perhitungan Interval Waktu Predictive Maintenance (PdM) dan Nilai Reliability Generator Gas Turbin 1. Waktu kerja produktif: 1 minggu = 7 hari 1 hari = 14 jam 2. Periode penelitian: 1 tahun = 12 bulan (asumsi 1 bulan = 30 hari) 3. Total jam kerja selama periode penelitian: 14 x 30 x 12 = 5040 jam

8 4. Rata-rata jam kerja per bulan: 14 x 30 = 420 jam 5. Jumlah kerusakan selama periode penelitian Frekuensi gangguan = 6 6. Waktu rata-rata untuk melakukan perbaikan MTTR = 3,5313 jam 7. Waktu rata-rata 1 kali perbaikan gangguan per bulan µ = = 118, Waktu rata-rata pemeriksaan Waktu 1 kali PdM: 43 menit = 0,7167 jam i = = 586, Rata-rata jumlah gangguan per bulan: k = = 0,5 10. Biaya yang dibutuhkan Kapasitas mesin = KW Harga produk = Rp ,00 Nilai produk per jam: KW x Rp ,00 = Rp ,00 Nilai pendapatan per bulan (V): Rp ,00 x 420 jam = Rp ,00 Biaya penggantian dalam 1 waktu (R) = Rp ,00 Biaya PdM (I) = Rp ,00 n = 1,5 kali per bulan = 3 kali per 2 bulan Interval waktu PdM (n ): n = x jam kerja produktif dalam 1 bulan n = x 420 jam n = 280 jam PdM dilakukan setiap (T) = 280 jam = 20 hari Reliability kondisi sekarang (sebelum diterapkan inspeksi pencegahan): Contoh perhitungan: Reliability sesudah diterapkan inspeksi pencegahan:

9 Contoh perhitungan: Rm(200)=0,76 x 0,82 Tabel 5 Perhitungan Reliability Sebelum dan Sesudah Diterapkan Inspeksi Perawatan t (jam) n R(t) R(t-nT) Rm(t)

10 Gambar 4 Grafik Reliability Tanpa dan Dengan Perawatan Pencegahan Peningkatan keandalan dari perhitungan reliability sebelum dan sesudah diterapkan perawatan pencegahan dapat dihitung dengan rumus: Peningkatan keandalan = [R(t-nT)-R(t)] x 100% = (1-0,76) x 100% = 0,24 x 100% = 24 % Penjadwalan Inspection Tabel 6 Keadaan EOH Generator Gas Turbin pada Awal Tahun 2014 Unit EOH Tipe GT C GT B GT C GT B GT B GT C Berdasarkan data keadaan EOH Generator Gas Turbin pada awal tahun 2014, dapat dibuatkan jadwal untuk inspection Generator GT sepanjang tahun 2014 sesuai dengan keadaan yang ada. Tabel 7 Jadwal Inspection Generator Gas Turbin PT XYZ Tahun 2014 ANALISA Analisa MTTF dan MTTR Sistem Generator Gas Turbin Nilai MTTF adalah nilai rata-rata atau nilai yang diharapkan dari sebuah distribusi kerusakan. Dari data yang ada, menurut hasil yang ditunjukkan melalui software Weibull++ 6 didapat

11 bahwa distribusi yang terbaik adalah menggunakan distribusi Weibull 3 dengan hasil perhitungan 1020,3447 jam. Nilai MTTR adalah nilai tengah dari selang waktu antar perbaikan yang dihitung dari awal terjadinya kerusakan hingga selesainya perbaikan. Hasil perhitungan menggunakan software Weibull++ 6 menunjukkan distribusi yang terbaik sama seperti nilai MTTF, yaitu menggunakan distribusi Weibull 3 dengan hasil perhitungan 3,5313 jam. Analisa Usulan Pemeliharaan Pencegahan dan Nilai Reliability Setelah mengetahui nilai MTTF dan MTTR, maka selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk mendapatkan suatu usulan untuk frekuensi pemeliharaan pencegahan (n) dan juga usulan untuk interval pemeliharaan pencegahan (n ). Dari hasil perhitungan didapat bahwa frekuensi pemeliharaan pencegahan sebanyak 3 kali per 2 bulan dengan interval waktu setiap 280 jam atau 20 hari. Itu artinya dilakukan pemeliharaan Predictive Maintenance setiap 3 kali per 2 bulan dengan interval waktu setiap 20 hari pada setiap sistem Generator Gas Turbin yang dioperasikan oleh perusahaan dengan harapan dapat mencegah atau mengurangi terjadinya gangguan yang menyebabkan trip dan dilakukan Corrective Maintenance. Dengan usulan frekuensi dan interval pemeliharaan pencegahan yang telah diberikan menunjukkan bahwa nilai reliability atau keandalan Generator Gas Turbin mengalami peningkatan sebesar 24% (dari 0,76 sampai 1). Itu artinya pemeliharaan pencegahan yang diusulkan dapat meningkatkan tingkat keandalan sistem Generator Gas Turbin yang bisa mencegah atau mengurangi terjadinya gangguan. Analisa Biaya Maintenance Sebelum dan Sesudah Diterapkan Pemeliharaan Pencegahan Dengan diterapkannya usulan pemeliharaan pencegahan, perusahaan dalam setahun perlu mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp ,- menjadi Rp ,-, namun diharapkan perusahaan mendapatkan kondisi yang ideal dimana tidak ada gangguan yang terjadi. Jika itu terjadi maka total kehilangan senilai 2,3 Milyar Rupiah tersebut bisa menjadi pemasukan bagi perusahaan. Analisa Pengadaan Spare Part Terhadap Penjadwalan Inspection Pengadaan komponen dilakukan setiap kali akan dilakukan inspection C, dimana komponen yang dilakukan pengadaan adalah komponen Seal Half Ring. Pemesanan barang dilakukan dengan jarak waktu 8 bulan sebelum inspection C dilakukan, dengan rincian yaitu2 bulan mengurus berkas pemesanan, kontrak, dsb., 4 bulan supplier menyiapkan persediaan spare part yang dipesan oleh perusahaan, dan 2 bulan waktu pengiriman. Hal tersebut diusulkan agar barang tiba tepat pada waktu dilaksanakannya inspection C dan tidak ada holding cost yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyimpan barang sehingga lebih efisien dan efektif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilakukan pengumpulan serta pengolahan data, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut: 1. Metode pemeliharaan yang sesuai dengan Sistem Generator Gas Turbin pada PT XYZ adalah dilaksanakannya Predictive Maintenance (PdM) sebanyak 3 kali per 2 bulan untuk masingmasing Generator Gas Turbin. Dengan usulan pemeliharaan pencegahan ini diharapkan bahwa informasi tentang kondisi sistem Generator Gas Turbin dapat lebih aktual sehingga kegagalan yang terjadi dapat berkurang atau idealnya tidak terjadi gangguan sama sekali dan dapat mencegah terjadinya Correctice Maintenance. Dengan usulan pemeliharaan pencegahan ini juga meningkatkan reliability Generator Gas Turbin dari 0,76 menjadi 1 atau ada peningkatan sebanyak 24%. 2. Dengan usulan pemeliharaan pencegahan dimana PdM dilakukan sebanyak 3 kali per 2 bulan, maka dalam setahun total dilakukan PdM sebanyak 18 kali sehingga biaya untuk PdM mengalami kenaikan sebesar Rp ,- menjadi Rp ,-. Biaya yang dikeluarkan untuk PdM memang mengalami peningkatan, akan tetapi diharapkan kerugian akibat kegagalan atau kerusakan sistem Generator Gas Turbin juga dapat berkurang.

12 3. Untuk tahun 2014 berdasarkan waktu kerja operasi (EOH) setidaknya ada 3 Generator Gas Turbin yang perlu dilakukan inspection C dan penggantian komponen Seal Half Ring, yaitu Generator GT 1.1, Generator GT 1.3, dan Generator GT 2.3. Untuk pengadaan spare part, yaitu Seal Half Ring perusahaan perlu melakukan pengadaan dalam kurun waktu 8 bulan sebelum dilakukannya inspection C. Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi apabila spare part yang diperlukan belum tersedia di supplier dengan rincian 2 bulan mengurus berkas pemesanan, kontrak, dsb., 4 bulan supplier menyiapkan persediaan spare part yang dipesan oleh perusahaan, dan 2 bulan waktu pengiriman. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, juga terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk perusahaan terkait kesimpulan yang dapat diambil, antara lain: 1. Operator diharapkan melakukan pencatatan data dengan lebih terperinci, seperti data gangguan yang terjadi dicatat dan direkap dengan lengkap dan rapi sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan agar memudahkan dalam melakukan penghitungan reliability ataupun lainnya. 2. Diterapkannya usulan pemeliharaan pencegahan dengan melakukan pemeliharaan PdM sebanyak 3 kali per 2 bulan. 3. Maintenance Strategy yang telah diputuskan bersama dalam rapat WPC, harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal, baik dari segi waktu mulai dan waktu selesainya masing-masing pekerjaan agar proses pemeliharaan benar-benar efektif dan analisa terhadap hasil pemeliharaan yang dilakukan sesuai jadwal tersebut dapat memberikan suatu rekomendasi atau evaluasi penjadwalan pemeliharaan yang lebih baik lagi kedepannya. 4. Perusahaan disarankan melakukan penghitungan nilai reliability pada setiap aset yang dimiliki agar dapat mengevaluasi lebih baik lagi apakah sistem pemeliharaan yang dilaksanakan sudah merupakan sistem pemeliharaan yang tepat. 5. Perusahaan terus menerus melakukan studi tentang reliability terhadap metode-metode yang tepat untuk diterapkan pada kondisi terkini. 6. Dalam perhitungan reliabilty, disarankan perusahaan menggunakan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mencari sebaran waktu kegagalan dan waktu perbaikan agar dapat mengetahui rata-rata waktu kegagalan dan rata-rata waktu perbaikan. Selajutnya dapat mendapatkan frekuensi dan interval pemeliharaan pencegahan yang pada akhirnya mendapatkan nilai reliabilty. Dalam pengadaan spare part, yaitu Seal Half Ring, perusahaan memesan 8 bulan sebelum dilakukannya inspection C baik barangnya tersedia atau tidak di supplier. Apabila spare part yang diperlukan tersedia maka perusahaan saat pemesanan meminta supplier untuk mengirimnya 2 bulan sebelum pelaksanaan inspection C agar perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya holding cost dan agar lebih efektif dan efisien saat melakukan penggantian. Selain itu, juga disarankan untuk melakukan follow up ke supplier setiap bulan setelah dilakukan pemesanan REFERENSI Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Carazas, F. J., & de Souza, G. F. (2009). Availability Analysis of Gas Turbine Used in Power Plants. International Journal of Thermodynamics, Dhillon, B. S. (2006). Maintainability, Maintenance, and Reliability for Engineers. United States of America: CRC Press. Ebeling, C. (1997). Reliability and Maintainability Engineering. Singapore: McGraw-Hill. Jardine, A. K. (1973). Maintenance, Replacement and Reliability. London: Pittman Publishing. Moubray, J. (1997). Reliability Centered Maintenance. New York: Industrial Press. Prakoso, B. I. (2013). Analisis Preventive Maintenance dan Perancangan Sistem Informasi pada Kereta Rel Listrik PT. KAI. Jakarta: Industrial Engineering BINUS University.

13 Pratama, A. N. (2014). Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus: Unit 4 PLTU PT. PJB UBP Gresik). Surabaya: Industrial Engineering ITS. S. Abbas, B., Steven, E., Christian, H., & Sumanto, T. (2009). Penjadwalan Preventive Maintenance Mesin B.Flute pada PT.AMW. Inasea. Vol 10, Yssaad, B. M., & A. Chaker. (2012). Reliability Centered Maintenance Optimization for Power Distribution Systems RIWAYAT PENULIS Bayuaji Prayogo lahir di Jakarta pada 22 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri pada 2014 Bernardo Mariano lahir di Bandung pada 25 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri pada 2014 Petrus lahir di Jakarta pada 28 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri pada 2014

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW Bahtiar S. Abbas 1 ; Edi Steven 2 ; Harry Christian 3 ; Tedy Sumanto 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM) Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan perawatan memiliki peranan yang penting dalam mendukung berjalannya suatu sistem agar berjalan dengan baik. Dengan diterapkannya kegiatan perawatan yang tepat

Lebih terperinci

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING Sutandani Suriono, Bernardus Bandriyana, Tri Pudjadi Binus University, Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan / Palmerah

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INFO TEKNIK Volume 17 No. 2 Desember 2016 (253-262) ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Fina Andika Frida

Lebih terperinci

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS Petunjuk Sitasi: Martasari, N. S., Alhilman, J., & Athari, N. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin

Lebih terperinci

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II) SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II) (STUDI KASUS PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA) Disusun oleh : RIAN JANUARSYAH 2012.10.215.130

Lebih terperinci

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PREVENTIVE MAINTENANCE IMPLEMENTATION OF CANE CUTTER I COMPONENT USING

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi

Lebih terperinci

2 3

2 3 PERENCANAAN PENGADAAN SUKU CADANG BERDASARKAN CRITICALITY MENGGUNAKAN METODE POISSON PROCESS DAN MODIFIKASI MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK PERMINTAAN DISKRIT 1 Issafitri Nur Rachmawati, 2 Sutrisno,

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX-36000 UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM Sachbudi Abbas Ras 1 ; Andy Setiawan 2 ABSTRACT Maintenance system, surely takes important role

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan

Lebih terperinci

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR Fathiruddin Ilwan, Fatkhul Hani Rumawan, Lina Dianati Fathimahhayati Program

Lebih terperinci

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai penerapan sistem Preventive Maintenance di departemen 440/441 men summer shoes pada

Lebih terperinci

RR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI

RR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PEVENTIVE MAINTENANCE MENGGUNAKAN METODE RCM II DAN PENENTUAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN PENDEKATAN RCS DAN INVENTORY POLICIES (STUDI KASUS : PT. BARATA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING OM (Studi Kasus: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) PRODUCTION

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT. USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

Jurnal PASTI Volume IX No 2,

Jurnal PASTI Volume IX No 2, PERENCANAAN PERAWATAN AIR COMPRESSOR UNIT UNTUK KOMPONEN AIR QUICK COUPLINGS DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SALEMBA Renty Anugerah Mahaji Puteri

Lebih terperinci

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA

Lebih terperinci

Oleh: Gita Eka Rahmadani

Oleh: Gita Eka Rahmadani ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut Gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram Alir 11 12 Gambar 3.2 Diagram Alir (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Lebih terperinci

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Petunjuk Sitasi: Noviyanti, A. A., Atmaji, F. T., & Juliani, W. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability-Centered Maintenance (RCM). Prosiding

Lebih terperinci

Dewi Widya Lestari

Dewi Widya Lestari Dewi Widya Lestari 2411 106 011 WHB merupakan komponen yang sangat vital bagi berlangsungnya operasional untuk memenuhi pasokan listrik pabrik I PT Petrokimia Gresik. Dari tahun 90-an hingga kini WHB beroperasi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan * OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) Ranggadika Nurtrianto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,

Lebih terperinci

Usulan Perawatan Sistem Boiler dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)

Usulan Perawatan Sistem Boiler dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.86-93 Usulan Perawatan Sistem Boiler dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Hamim Rachman *, Annisa Kesy Garside, Heri Mujayin Kholik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT.

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT. ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT. RST TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala

Lebih terperinci

Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Indonesia 1

Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Indonesia   1 Penentuan Kebijakan Perawatan Optimal Pada Mesin Steam Turbine 105-JT Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) (Studi Kasus : PT. Petrokimia Gresik) Handik Yulianto 1), Samsul Amar ST.,

Lebih terperinci

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi T U G A S A K H I R P e n e n t u a n I n t e r v a l P e r a w a t a n G u n a M e n u r u n k a n D o w n t i m e M e s i n P e n g e r i n g O v e n B o t o l D i PT. P h a r o s I n d o n e s i a Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... DAFTAR ISI COVER... I HALAMAN JUDUL... II LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... III LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... IV SURAT PERNYATAAN... V HALAMAN PERSEMBAHAN... VI HALAMAN MOTTO... VII KATA PENGANTAR... VIII

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA SISTEM P1 FILLING POINT II FILLING SHED I (STUDI KASUS TBBM SEMARANG GROUP PT. PERTAMINA (PERSERO)

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA TUGAS AKHIR Oleh Aryo Suyudi 1000876833 Ericknes 1000877911 Yosua Christhoper Alexander Rumawas

Lebih terperinci

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial

Lebih terperinci

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. 3.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA TUGAS AKHIR Oleh EDI STEVEN 1000837113 HARRY CHRISTIAN 1000868030 TEDY SUMANTO 1000856831 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN

Lebih terperinci

Desy Ambar Yunanta ( )

Desy Ambar Yunanta ( ) Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill

Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Stefanie Mariana Linardi 1, Tanti Octavia 2 Abstract: One of the most common problem happened

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON ITS Surabaya (@rekayasa.co.id) Abstrak PT PJB Unit Pembangkitan Paiton merupakan jenis pembangkit

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Perencanaan Perawatan pada Mesin Extruder dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PTPN XI Rosela Baru Surabaya Ir. Endang P W, MMT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim Abstract

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN WIRE SCREEN PADA MESIN WIRE PART DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. MOUNT DREAM INDONESIA

PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN WIRE SCREEN PADA MESIN WIRE PART DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. MOUNT DREAM INDONESIA Penentuan Interval Waktu Optimal Penggantian Komponen Dengan Metode Age Replacement PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN WIRE SCREEN PADA MESIN WIRE PART DENGAN METODE AGE REPLACEMENT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Data Perbaikan Mesin Salah satu data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data penggantian komponen mesin. Data kerusakan ini diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut

Lebih terperinci

Upaya Penurunan Downtime pada Mesin Moulding di PT. X

Upaya Penurunan Downtime pada Mesin Moulding di PT. X Ardyanto, et al. / Upaya Penurunan Downtime pada Mesin Moulding di PT. X/ Jurnal Titra, Vol. 3, No. 2, Juli 2015, pp. 383-390 Upaya Penurunan Downtime pada Mesin Moulding di PT. X Marvin 1, Felecia 2 Abstract:

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Prosiding SENTIA 206 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN: 2085-2347 ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Fina Andika Frida Astuti Mahasiswa S2

Lebih terperinci

PENENTUAN PENGELOLAAN SUKU CADANG PADA TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES

PENENTUAN PENGELOLAAN SUKU CADANG PADA TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES PENENTUAN PENGELOLAAN SUKU CADANG PADA TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES (RCS) DAN INVENTORY ANALYSIS DI DIVISI PEMBANGKITAN PERUM JASA TIRTA II DETERMINATION

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penentuan Jadwal Pemeliharaan Pencegahan dan Perhitungan Kebutuhan Komponen Kritis pada Mesin Tuber 645M dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Di bawah ini merupakan urutan dari pada tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 95 96 Uji Kesesuaian

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI Ian Ivan Langi 1, Felecia 2, Abstract: PT Prima Waru Industry is a company that produce nails. This research was intended to help the company

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN OKUMA HJ 28 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA BAGIAN SERVICE ENGINEER

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN OKUMA HJ 28 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA BAGIAN SERVICE ENGINEER PERENCANAAN PERAWATAN MESIN OKUMA HJ 28 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA BAGIAN SERVICE ENGINEER Nurato, Muhammad Kholil, Joko S. Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014 ANALISIS PENENTUAN INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN DAN PEMERIKSAAN MESIN CENTRIFUGAL PUMP DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DAN MINIMASI DOWNTIME DI PT. PETRONIKA SKRIPSI Oleh : FAKHRIZAL TADHARUSMAN AFIF

Lebih terperinci

I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung

I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung ds.erni@rocketmail.com ABSTRAK Biaya perawatan (maintenance cost) aset

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2491

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2491 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2491 OPTIMASI KEBIJAKAN MAINTENANCE DAN PENGELOLAAN SPARE PART PADA MESIN CAULKING LINE 6 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin dalam dunia industri memiliki definisi sebagai salah satu faktor produksi yang menentukan kelancaran suatu proses produksi. Kelancaran proses produksi menuntut

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT. Dwi Indah adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Perusahaan ini terletak di Gunung Putri, Jawa

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Perawatan Mesin Urbannyte Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance

Perencanaan Sistem Perawatan Mesin Urbannyte Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Perencanaan Sistem Perawatan Mesin Urbannyte Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) (Studi Kasus di departmen produksi PT. Masscom Graphy, Semarang) Kurniawan, Rani Rumita.

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 67 3.1 Penelitian Pendahuluan Sebagai langkah awal penelitian, maka dilakukan penelitian pendahuluan untuk mempelajari

Lebih terperinci

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya)

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) G136 Nurlaily Mufarikhah, Triwilaswandio Wuruk Pribadi, dan Soejitno Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR ISI ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses PERANCANGAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) DAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) (Studi Kasus : PT ABC) Chairun Nisa 1, Judi Alhilman

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA DAN HASIL BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1. Pembahasan masalah 5.1.1. Hubungan sebab akibat (Cause Effect) Dari hasil analisa permasalahan diatas maka dapat di gambarkan dalam diagram sebab akibat seperti berikut ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Dwi Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Beberapa jenis produk olahan yang dihasilkan PT. Dwi Indah adalah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisis Pengaruh Interval Waktu Perawatan Efektif (TP) Terhadap Keandalan Pada Komponen Pentagon Knife

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisis Pengaruh Interval Waktu Perawatan Efektif (TP) Terhadap Keandalan Pada Komponen Pentagon Knife Laju Keandalan 120 BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisis Pengaruh Interval Waktu Perawatan Efektif (TP) Terhadap Keandalan Pada Komponen Pentagon Knife 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Komponen Pentagon

Lebih terperinci

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance

Lebih terperinci

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT.

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT. OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Widdhi Purwo Pudyastuti 2410 100 040 Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian Pisau Cane Cutter

Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian Pisau Cane Cutter ` Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian Pisau Cane Cutter PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMUM PENGGANTIAN PISAU CANE CUTTER PADA MESIN CANE CUTTER DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA

Lebih terperinci