BAB I PENDAHULUAN. lama, ini juga sesuai dengan ungkapan latin Mens sana in corpore sano dari
|
|
- Ivan Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk membuat tubuh dan jiwa mereka menjadi sehat, salah satunya adalah dengan berolahraga. Olahraga juga merupakan salah satu agenda yang tidak boleh terlewatkan agar kita tetap merasa bugar dan dapat menjalani aktivitas dengan lancar dan hidup yang lebih lama, ini juga sesuai dengan ungkapan latin Mens sana in corpore sano dari seorang pujangga Romawi, Decimus Iunius Juvenalis yang artinya di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. 1 Seiring dengan perkembangan zaman, kini olahraga tidak harus selalu terpusatkan pada latihan fisik yang cukup berat semisal mengangkat beban, berlari, berkuda, berenang dan sebagainya. Ada beberapa yang menggabungkan antara memusatkan kebugaran fisik dan juga fikiran dengan bentuk olahraga dan gerakan yang ringan, sehingga bisa dilakukan dengan mudah oleh semua orang termasuk kaum wanita. Selain itu, faktor keterbatasan lahan dan waktu yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat, khususnya di perkotaan, olahraga juga bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, baik dirumah, maupun di pusat-pusat kebugaran (fitness center). Fisik yang sehat, segar, peredaran darah berjalan baik, asupan gizi sampai pada sel-sel yang membutuhkan dan dipadu dengan 1 Sumber; html, diakses pada 31 Desember 2014 pukul WIB.
2 ketenangan jiwa, berpikir rileks dan dalam bauran positif thinking, akan dapat membuat kehidupan lebih berkualitas. Salah satu bentuk olahraga modern yang sekarang banyak diminati oleh masyarakat, khususnya masyarakat modern dan diperkotaan adalah Yoga. Seiring dengan semakin banyaknya penggemar olahraga Yoga ini, mulailah muncul acara Yoga yang diadakan untuk mengumpulkan komunitas-komunitas yoga itu sendiri, beberapa diantaranya adalah Bali Spirit Festival yang dimulai sejak tahun 2008 dan Namaste Festival yang dimulai sejak tahun Bali Spirit Festival (BSF) menjadi pioneer pelaksanaan festival yoga di Indonesia untuk skala international yang diadakan di Pulau Bali. Sedangkan di Jakarta pada tahun 2010, muncul lah acara festival yoga yang disebut Namaste Festival. Meskipun dengan kemasan yang berbeda, kedua festival tahunan tersebut tetap menarik banyak para komunitas Yoga. Hal ini dikarenakan saat ini dapat dilihat bahwa Yoga sebagai sebuah gaya hidup didalam masyarakat kita. 2 Namaste Festival didirikan pada awal tahun 2010 oleh Anita Boentarman, Nina Teteng, Ine Noor dan Vikky Bolang. Berawal dari kecintaannya kepada olahraga yoga, pada awalnya mereka membuat sebuah organisai yang mewadahi semua pecinta yoga dan juga komunitas yoga di seluruh Indonesia untuk bisa menyalurkan aspirasi dan kecintaan mereka terhadap olahraga Yoga tersebut, yaitu dengan mendirikan organisasi yang bernama Namaste. Setelah mendirikan organisasi Namaste, pada tahun tersebut juga mereka mengadakan sebuah acara/event Yoga berskala internasional yang bernama Namaste Festival, dimana 2 Sumber; diakses pada 31 Desember 2014, pukul WIB.
3 secara umum tujuan utama dibuatnya event tersebut adalah untuk menyatukan komunitas yoga yang ada di Indonesia pada khususnya dan di Asia serta Australia pada umumnya. Selain itu, event Namaste Festival ini juga akan diadakan setiap tahunnya dan telah menjadi agenda tahunan hingga kini karena pihak penyelenggara melihat animo yang cukup besar dan positif dari masyarakat Indonesia terhadap yoga. Sehingga pihak penyelenggara harus selalu membuat acara itu sendiri harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Maka dari itu, selain kemasan acara yang baik, pihak penyelenggara harus selalu melakukan strategi promosi yang lebih baik agar pengunjung tetap datang ke event tersebut. 3 Namaste Festival merupakan suatu event Yoga tahunan yang mengetengahkan format Yoga, Healing dan Wellbeing dalam satu atap. Tahun 2014 merupakan pelaksanaan event yang ke lima sejak dilaksanaan pertama kali tahun 2010 lalu. Terdapat banyak sekali program dan kelas yoga yang diadakan pada Namaste Festival, mulai dari Hatha Yoga, Asana, Astangga, hingga Yoga untuk anak-anak, yang khusus dan menjadi daya tarik tersendiri dari event ini adalah untuk beberapa kelas Yoga pihak Namaste mengundang para master Yoga dari luar negeri untuk menjadi instruktur, sedangkan pada sesi Healing dan Wellbeing pihak Namaste mengundang pakar-pakar lokal dibidangnya. 4 Seiring dengan meningkatnya peminat Yoga, Healing dan Wellbeing yang selalu meningkat setiap tahunnya, pengunjung Namaste Festival pun terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ini bisa dilihat dari observasi awal yang peneliti dapatkan dari narasumber bahwasanya terjadi peningkatan jumlah 3 Ibid. 4 Ibid.
4 pengunjung dari tahun ke tahun dalam penyelenggaraan event Namaste Festival tersebut. Selain meningkatkan popularitas Yoga itu sendiri di Indonesia, meningkatnya jumlah pengunjung pastinya juga mendatangkan keuntungan bagi pihak penyelenggara. Dibawah ini adalah jumlah pengunjung yang datang pada event Namaste Festival dari tahun ke tahun sejak tahun 2010 hingga Program Acara 3-5 Desember 2010, The Hotel Sultan Average Daily Attendance Workshops tickets sold 1-3 Desember 2011, Borobudur Hotel Tabel November - 1& 2 Desember 2012, The Hotel Sultan November Desember 2013, The Hotel Sultan November Desember 2014, The Hotel Sultan Namaste Bazzar Average Daily Attendance Namaste Wellness Sanctuary Yoga Masters Healers Wellness Instructors Music & Art Performers Media Partners Sumber: Laporan Namaste Festival Tahun Gambar 1: Laporan Data Pengunjung Festival Namaste Periode Tahun Dari data diatas yang peneliti dapatkan pada observasi awal oleh penyelengara event Namaste Festival dapat disimpulkan bahwa pengunjung yang datang selalu meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan dalam meningkatkan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun tersebut, selain memang Yoga sudah
5 menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat perkotaan, hal tersebut juga tidak terlepas dari keberhasilan beberapa strategi promosi yang digunakan oleh penyelenggara event Namaste Festival untuk mempromosikan dan memasarkan produk Yoga itu sendiri dari tahun ke tahunnya kepada target pasarnya. Layaknya sebuah produk atau jasa, agar dikenal luas dan mendatangkan pengunjung, maka event Namaste Festival memerlukan sebuah atau bahkan beberapa strategi promosi yang tepat. Mempromosikan suatu penyelenggaraan event itu sendiri tidak terlepas dari beberapa langkah yang harus disiapkan, salah satunya adalah menyiapkan materi pemasaran dan promosi event. Pada dimensi ini terjadi kontak pertama antara penyelenggara dan calon pengunjung atau peserta event. Mulai dari pengumuman pertama tentang event, panitia sudah harus menciptakan kesan yang istimewa tentang acara yang akan diselenggarakan. Dalam hal ini, materi promosi dan pemasaran event harus disiapkan tidak hanya untuk memberikan informasi yang cukup tentang acara itu, tetapi juga untuk mengungkapkan isi dan menggunakan format yang menarik sehingga dapat mempengaruhi minat calon pengunjung atau peserta untuk datang atau melakukan investasi pada acara tersebut. 5 Sejalan dengan hal tersebut, demi mendatangkan banyak pengunjung agar tiket event laku keras, pihak penyelengara gencar melakukan promosi dari segala arah baik melalui periklanan, maupun alat-alat komunikasi pemasaran lainnya seperti humas, pemasaran langsung (direct marketing), personal selling, dan promosi penjualan dalam memasarkan produknya. Biaya yang dikeluarkanpun 5 Natoradjo, Sulyus Event Organizing Dasar Dasar Event Management, PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 38
6 terkadang tidak kecil, tetapi penerapan dan hasilnya belum tentu efektif, masih banyak perusahaan / organisasi yang salah dalam memilih strategi promosinya, akibatnya perusahaan bukannya mengalami keuntungan tetapi malah mengalami kerugian. 6 Pasar harus dianalisa terlebih dahulu melalui riset konsumen, hasil riset dan informasi yang didapat, digunakan untuk mengembangkan strategi promosi secara keseluruhan dan campuran. Sebuah perusahaan / organisasi dapat menghabiskan sejumlah biaya yang besar untuk iklan atau promosi penjualan, tetapi sedikit kesempatan untuk sukses jika produk tersebut berkualitas buruk, dengan harga tidak benar, atau tidak memiliki distribusi yang memadai kepada konsumen. 7 Maka dari itu, sebuah perusahaan harus jeli dan cerdas dalam menentukan strategi promosi yang tepat untuk memasarkan produknya agar tidak mengalami kerugian yang besar, selain tentunya untuk mencapai tujuan lain. Berbagai kiat menyusun strategi promosi yang kreatif dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Pada prinsipnya, kiat menyusun strategi promosi yang kreatif berpedoman pada tiga hal penting, yaitu a) Save; b) Free; dan c) Win. Save artinya pelanggan mendapatkan keuntungan dari penghematan yang diperoleh apabila membeli suatu produk. 8 Agar memberikan pengaruh yang sangat luar biasa, strategi promosi ini harus dioperasionalkan melalui program-program yang direncanakan. Sebaiknya, 6 Philip Kotler, Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid1. Erlangga. Jakarta Hal George A. Belch & Michael A. Belch. AdvertisingandPromotion: An Integrated Marketing Communications Perspective 6th edition. The Mc-Graw Hill. New York P.10 8 Rangkuti, Freddy Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal, 49.
7 program-program itu jangan dilakukan sendiri-sendiri, melainkan dilaksanakan secara terintegrasi dengan tetap mempertahankan penyataan positioning yang jelas sebagai pedoman dalam meningkatkan ekuitas merek dari sebuah produk / jasa. Berdasarkan observasi awal yang peneliti dapatkan dari narasumber di lapangan, diketahui bahwa ada beberapa strategi yang digunakan oleh pihak penyelenggara event Namaste Festival ini, antara lain; pada tahun adalah : a) blast, pihak penyelenggara secara rutinitas setiap minggunya mengirimkan blast kepada komunitas dengan memberikan program paket pembelian; b) melakukan talk show & iklan di radio-radio dan televisi yang menjadi partner dalam acara Namaste Festival; c) memasang billboard di beberapa titik (dalam hal ini pihak Namaste Festival bekerjasama dengan pihak Sponsorhip); d) pemasangan poster & flyers di tempat-tempat pusat olaharaga; e) Press Conference yang dilakukan satu hari sebelum acara; dan f) menggunakan host (selebritis) dengan menggunakan social media pribadinya untuk mempromosikan acara. Pada tahun 2013, strategi promosi yang digunakan oleh Namaste Festival untuk memasarkan produknya selain enam strategi promosi ( blast, talk show & iklan di radio-radio dan televisi yang menjadi partner dalam acara Namaste Festival; memasang billboard di beberapa titik, pemasangan poster & flyers di tempat-tempat pusat olaharaga; Press Conference satu hari sebelum acara; dan menggunakan host (selebritis) dengan menggunakan social media pribadinya untuk mempromosikan acara, yang telah digunakan pada tahun , pihak penyelenggara Namaste Festival juga menggunakan media promosi
8 website resmi Namaste Festival dan social media khusus event Namaste Festival, seperti facebook dan twitter. Penambahan strategi promosi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menambah minat pengunjung agar lebih banyak lagi yang datang ke event Namaste Festival cukup berhasil, ini terbukti sejak tahun 2010 hingga 2013 terjadi peningkatan yang relatif baik. Namaste Festival memiliki beberapa keunikan tersendiri yang peneliti dapatkan pada observasi awal sehingga membuat peneliti merasa tertarik mengambil penelitian dengan studi kasus tersebut. Antara lain, yaitu : Layaknya sebuah tiket festival / event, untuk pengunjung yang masuk dan ikut serta beryoga ria di dalamnya harus membayar harga tiket yang relatif naik setiap tahunnya yang berkisar antara Rp ,-/ hingga Rp ,- / hari, belum ditambah dengan biaya masuk tambahan jika ingin mengikuti kelas yoga dengan instruktur luar negeri, dengan demikian hal ini dapat dikatakan bahwa target pengunjung yang datang ke event Namaste Festival adalah segmented yaitu orang yang rela membayar mahal untuk menyalurkan hobby dan eksistensinya tersebut. Tetapi dengan harga tiket masuk yang setiap tahun mengalami peningkatan tidak menyurutkan minat para pecinta yoga untuk datang ke event tersebut, malahan pengunjungnya relatif naik setiap tahunnya, kelas yoga dengan instruktur atau guru dari luar negeri selalu ramai dipenuhi oleh peminat yoga. Selain itu, strategi promosi yang digunakan pihak penyelenggara selalu mengalami perubahan positif setiap tahunnya dengan mengikuti perkembangan media yang sedang trend saat ini, seperti misalnya social media.
9 Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan juga beberapa unsur yang menarik diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan mengenai Strategi Promosi Penyelenggara Event Dalam Menarik Minat Pengunjung pada Namaste Festival, dan judul yang diambil untuk penelitian ini adalah : STRATEGI PROMOSI EVENT NAMASTE FESTIVAL DALAM MENARIK PEMINAT YOGA. 1.2 Fokus Penelitian Peneliti mengidentifikasi bahwa seiring dengan terus meningkatnya jumlah pecinta yoga yang identik dengan gaya hidup sehat kaum urban, meningkatnya juga jumlah pengunjung ke Namaste Festival dari tahun 2010 hingga 2014 serta pengaplikasian alat-alat promosi yang selalu bertambah setiap tahunnya oleh pihak penyelenggara, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui bagaimanakah strategi promosi event yang diterapkan oleh pihak penyelenggara event Namaste Festival dalam menarik minat peminat yoga. 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui strategi promosi event yang diterapkan oleh pihak penyelengara event Namaste Festival dalam dalam menarik peminat yoga. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini, penulis berharap akan memberikan manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan,sebagai berikut :
10 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik, dapat memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai Strategi Promosi Penyelenggara Event Namaste Festival Dalam Menarik Peminat Yoga sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pemikiran atau bahan materi untuk menambah pengetahuan, dan pembuktian dari hasil penelitian ini dapat di jadikan acuan untuk penelitian selanjutnya Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini berfungsi untuk memberikan kontribusi bagi divisi marketing dan promosi dalam hal ini pihak penyelenggara Namaste Festival itu sendiri, agar pada saat terjadi hambatan dalam menarik minat pengunjung, dapat segera dilakukan perubahan dan perbaikan strategi promosi.
11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat sekarang ini, strategi promosi merupakan salah satu jalan untuk memenangkan persaingan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenangkan persaingan dan mencapai suatu tujuan tertentu. Sejalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ditengah persaingan antar merek dan produk yang semakin sengit dewasa ini, hampir sebagian besar perusahaan menggunakan berbagai strategi promosi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan Travel and Tourism Competitiveness Report 2015, lonjakan posisi daya saing Indonesia yang berada
Lebih terperinciPERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA
PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen)
Lebih terperinciACCOUNT MANAGEMENT. Anggaran / Budgeting. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Anggaran / Budgeting Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman Tentang Anggaran
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi
95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga
Lebih terperinciUPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kabupaten Demak merupakan kota bersejarah yang pernah menjadi Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa. Tentu saja mempunyai keanekaragaman dan keunikan dari berbagai potensi-potensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya setiap orang dalam kehidupan sehari - hari, karena kebutuhan hidup seseorang semakin hari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap perusahaan besar maupun kecil akan cenderung mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk melakukan
Lebih terperinciMENGKOMUNIKASIKAN NILAI. By Swasta Priambada
MENGKOMUNIKASIKAN NILAI By Swasta Priambada Pemasaran Modern Mengembangkan produk yang baik Menetapkan harga yang menarik Membuat produk mudah diakses oleh pelanggan Komunikasi yang lancar dan baik dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. promosi adalah bagaimana cara mengkomunikasian suatu pesan (produk) kepada publik.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran, dan strategi promosi adalah bagaimana cara mengkomunikasian suatu pesan (produk) kepada publik. Strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada dunia modern saat ini mulai banyak peluang yang menggiurkan dalam menjalankan bisnis baru yaitu bisnis coffee shop, khususnya di kota Surabaya juga mulai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Marketing Communication (IMC) merupakan perpaduan spesifik periklanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini membuka peluang bagi perusahaan lain untuk mengembangkan bisnisnya. Sehingga menciptakan persaingan yang ketat antar perusahaan dalam menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat dan merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi informasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dilepaskan dari aspek komunikasi. Saat ini komunikasi telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal dasar dalam segala aspek kehidupan manusia yang tidak dapat dilepaskan dari aspek komunikasi. Saat ini komunikasi telah menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Pada awalnya Coffee Toffee Surabaya juga melakukan kegiatan perencanaan komunikasi pemasaran sebelum menjalankan program promosi. Perencanaan komunikasi pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan massive. Peningkatan gaya hidup tersebut bisa dilihat dari menjamunya pusat-pusat perbelanjaan dan masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berbagai data dan fakta diperoleh dari lapangan dan disesuaikan dengan teori yang menjadi dasar penelitian. Dengan demikian telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga konsumen.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. juga sarana promosi. Pemilihan media official web ini di dasari karena
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Penggunaan media official web pada umumnya dipilih oleh sebuah perusahaan, sebagai salah satu media alternatif untuk sarana informasi dan juga sarana promosi.
Lebih terperinciKomunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity
Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity 1 Tri Purwadi, 2 M.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk
Lebih terperinciTANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A
TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Kombinasi dari strategi yang digunakan Fitbar dalam mengelola reputasi PT Kalbe Nutritionals adalah Strategi Dorong (Push Strategy) dan Strategi Tarik (Pull Strategy). Strategi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalan nya waktu dimana dunia fashion sedang berkembang begitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalan nya waktu dimana dunia fashion sedang berkembang begitu pesatnya dan begitu pula dengan merek luar negeri semakin banyak yang melebarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini terjadi persaingan perusahaan minuman Isotonik di pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik pertama
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI PENJUALAN PADA USAHA JASA SALON DAN SPA
e-issn: 2548-9542 ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI PENJUALAN PADA USAHA JASA SALON DAN SPA Program Studi Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif e-mail : aninditastuti@gmail.com Abstrak Kaum wanita selalu
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Modul ke: Account Management KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang telah lama berdiri dan munculnya perusahaan-perusahaan baru
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini tidak lepas dari adanya persaingan bisnis antar perusahaan. Untuk dapat mempertahankan kredibilitas perusahaanperusahaan yang
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL
Nurcholisoh/35212481/3DD01 Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo,SE, MM Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2014 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL BAB I
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Modul ke: Account Management KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah kemajuan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang telah dilakukan atas tingkat kesadaran merek dan pelaksanaan bauran promosi di Hotel Frances, dapat disimpulkan bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran
6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dalam kategori efektif dengan prosentase sebesar 71,83%. Periklanan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai efektivitas promosi produk rokok L.A yang dijalankan oleh PT. Anindita Multiniaga Indonesia yang telah dibahas, ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan penelitian maka berikut adalah simpulan dan saran, antara lain :
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Setelah pengumpulan data kemudian analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dengan narasumber dari PT. XL Axiata Tbk, khususnya divisi Marketing Communication
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA EVENT SOLO BATIK CARNIVAL TAHUN 2012
NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA EVENT SOLO BATIK CARNIVAL TAHUN 2012 Karya Ilmiah Diajukan Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Disusun oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis, maka dibutuhkan strategi untuk menarik dan mempertahankan konsumen dan pelanggan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciMODEL STRATEGI PROMOSI STAND PAMERAN PADA PERUSAHAAN PCO (PROFESSIONAL CONFERENCE ORGANIZER)
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO. 2, DESEMBER 2011 : 163-167 163 MODEL STRATEGI PROMOSI STAND PAMERAN PADA PERUSAHAAN PCO (PROFESSIONAL CONFERENCE ORGANIZER) Etty Kongrat, Ariantanto, Magdalena Jurusan
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Kode/ SKS : MKKB206 / 3 SKS Deskripsi Singkat : Matakuliah manajemen pemasaran
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi : Komputerisasi Akuntansi Kode Matakuliah : Nama Mata Kuliah : Manajemen Jumlah SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan
Lebih terperinciAdapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah
Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : Χ 2 = Κ i= 1 ( f f ) o f h h 2 Dimana : 2 Χ = Chi Kuadrad f 0 = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapkan Jumlah f 0 harus sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan masyarakat juga sangat antuasias menyambutnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup masyarakat perkotaan sekarang inisemakin terlihat marak dan massive. Peningkatan gaya hidup tersebut bisa dilihat dari menjamurnya pusatpusat perbelanjaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan mulai bergesernya nilai-nilai gaya hidup masyarakat, bekerja adalah suatu kewajiban bagi hampir setiap golongan masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Modul ke: Account Management KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek komunikasi. Bahkan komunikasi telah menjadi kebutuhan dasar, selain juga dapat dimanfaatkan
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Modul ke: Account Management KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion kini merambah begitu besar. Para pelaku bisnis dan perancang busana berlombalomba untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan hidup masyarakat saat ini sangatlah beraneka ragam. Mulai dari kebutuhan primer hingga tersier. Seiring dengan perkembangan zaman, memiliki penampilan yang
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II
Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya para konsumen sudah banyak melakukan pembelian berulang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pembelian konsumen menjadi faktor yang penting dalam penentu eksistensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika rangsangan konsumen dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan sangatlah penting, terlebih lagi dengan semakin maraknya persaingan bisnis di segala sektor usaha.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teresterial (gratis) maupun televisi berlangganan. Seiring dengan perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri televisi semakin hari semakin pesat, baik televisi teresterial (gratis) maupun televisi berlangganan. Seiring dengan perkembangan industri televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan berbagai cara untuk menarik minat konsumen terhadap produk mereka. Syarat agar suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia persaingan di industri televisi langganan berbayar sangat kompetitif, terbukti dengan bertumbuhnya semakin banyak brand televisi langganan berbayar.
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated.
Modul ke: Account Management KULIAH 2 Agen Periklanan Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it complicated. Confucius
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan
66 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen. Sementara itu, peritel adalah sebuah bisnis yang menjual produk dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ritel adalah sebuah aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan sains dan teknologi, Indonesia terus mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis, adapun wajah lama sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai melalui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan
Lebih terperinciSummary. Brand Activation Klub Merby. Happy-Happy Holiday Merby One Day Course. Penyusun. Nama : Gandhy Nur Syaefudin NIM : D2C008034
Summary Brand Activation Klub Merby Happy-Happy Holiday Merby One Day Course Penyusun Nama : Gandhy Nur Syaefudin NIM : D2C008034 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yakni memperoleh pangsa pasar (market share) dan penjualan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat yang terjadi dalam dunia bisnis mengharuskan perusahaan merumuskan strategi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaingnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lebih dari 220 juta penduduk dengan kesamaan karakter
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lebih dari 220 juta penduduk dengan kesamaan karakter yang bisa dijadikan patokan bagi para pengusaha untuk menjalankan strategi marketing. Konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional atas strategi bauran pemasaran pada CUPS Coffee & Kitchen, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin hari teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat dan canggih, sejalan dengan itu kebutuhan manusia pun semakin hari semakin bertambah. Berbagai
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge
85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu untuk menggunakan kekreatifitasannya untuk menjadi lebih unggul dibandingkan para pesaing. John Howkins
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II
Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Membuat Pesan Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan produk yang sejenis di pasaran. Pasar yang berfungsi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, industri sepatu nasional harus siap menghadapi tantangan yang ada di era globalisasi ini. Banyak sepatu yang diekspor dari luar negeri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling
Lebih terperinciRekap hasil wawancara:
L1 Rekap hasil wawancara: Angga Angga mempunyai 2 buah mobil Honda yang dimiliki keluarganya selama belasa tahun. Menurutnya Brand Honda mempunyai segmentasi mobil untuk setiap profil konsumen yang ada.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban manusia di era globalisasi telah menunjukkan perubahan yang sangat pesat. Globalisasi, berarti proses yang mendunia dan sebuah upaya untuk membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II
Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Merumuskan Tujuan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1. Dalam upaya meningkatkan corporate image menejemen Radio GDS FM. a. Membuat program acara on air. segmen pasar anak muda.
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam upaya meningkatkan corporate image menejemen Radio GDS FM Ampah Barito
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
92 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Sebagai pedoman dalam memberikan kesimpulan maka data-data yang dipergunakan bersumber
Lebih terperinci