Jenis-jenis Kupu-kupi Di Perkebuan Sawit dan Karet Di Wilayah Ragusa Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat
|
|
- Djaja Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jenis-jenis Kupu-kupi Di Perkebuan Sawit dan Karet Di Wilayah Ragusa Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Naboya. R 1), Moerfiah 2), Wiedarti. S 3) 1,2,3) Program Studi Biologi FMIPA Universitas Pakuan Rafhael.naboya@yahoo.co.id ABSTRAK Indonesia menduduki urutan kedua di dunia dalam hal kekayaan jenis kupu-kupu dari subordo Rhopalocera, dengan jumlah jenis lebih dari 2000 jenis..ordo Lepidoptera terbagi atas dua superfamili utama, yaitu Hesperioidea dan Papilionoidea. Superfamili Papilionoidea dibedakan menjadi empat famili, yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, dan Lycaenidae. Kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) termasuk tumbuhan pohon yang tingginya mencapai 25 meter. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon dewasa mencapai m. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Spesies kupu-kupu dari familia Pieridae ditemukan 3 spesies yaitu Appias libythea olferna,eurema sari, dan Leptosia nina, yang ditemukan pada dua lokasi yaitu perkebunan sawit dan karet. Sedangkan dari familia Nymphalidae ditemukan 6 spesies yaitu Amathusia phidippus, Hypolimnas bolina, Doleschalia Sp, Melanitis leda-leda, Neptis hylas, dan Ypthima baldus. Kata kunci : Kupu-kupu, Ordo Leptidoptera, Superfamili Papilionoidae dan Hesperioidae, Kelapa Sawit, Karet. PENDAHULUAN Indonesia menduduki urutan kedua di dunia dalam hal kekayaan jenis kupu-kupu dari subordo Rhopalocera, dengan jumlah jenis lebih dari 2000 jenis. Lebih dari 600 jenis dari jumlah tersebut terdapat di Jawa dan Bali, serta 40% diantaranya merupakan jenis endemik (Amir dkk. 2003). Secara ekologis kupu-kupu turut andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati di alam. Kupu-kupu berperan sebagai polinator pada proses penyerbukan bunga, sehingga membantu perbanyakan tumbuhan secara alami dalam suatu ekosistem (Priyono & Abdullah, 2013). Ordo Lepidoptera, berdasarkan bentuk tubuh dan aktivitasnya dikelompokkan menjadi dua subordo yaitu Heterocera dan Rhopalocera. Heterocera dikenal dengan sebutan ngengat atau moth. Serangga ini aktif pada malam hari sehingga disebut kupu-kupu malam. Warna ngengat umumnya kecoklatan (Soekardi, 2007). Pada waktu istirahat, posisi 1
2 sayap ngengat terbentang sepanjang tubuhnya, sehingga tampak bagian atas dari sayap depan (Sutrisno & Darmawan, 2012). Ordo Lepidoptera terbagi atas dua superfamili utama, yaitu Hesperioidea dan Papilionoidea. Superfamili Hesperioidea mempunyai satu famili yaitu Hesperidae. Superfamili Papilionoidea dikenal dengan sebutan true butterflies (Soekardi, 2007). Superfamili Papilionoidea dibedakan menjadi empat famili, yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, dan Lycaenidae (Peggie dan Amir, 2006). Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon yang tingginya mencapai 25 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak, Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat, daging dan kulit buahnya melindungi minyak. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks (Nazarrudin dan Paimin, 2006). Akar tanaman karet merupakan akar tunggang. Akar ini mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar (Nazarrudin dan Paimin, 2006). METODE PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016, di kawasan perkebunan sawit seluas (8 ha) dan karet seluas (8 ha) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode jelajah atau exploration sampling (Qiptiyah dkk. 2013). Pengambilan sampel kupu-kupu dengan menjelajah kawasan perkebunan sawit dan karet dengan menggunakan transek jalur. Pada setiap lokasi dibuat jalur transek dengan panjang tiap transek 500 m dari titik awal perkebunan. Maksimal panjang tiap transek yaitu 1 km dari titik tengah perkebunan. Pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan ketika kupu-kupu sedang aktif, yaitu pukul saat cuaca cerah. Spesimen ditangkap menggunakan sweeping net/jaring ayun, penangkapan sampel kupu-kupu hanya satu spesimen setiap spesies. Setelah sampel didapat kemudian smapel akan diawetkan dengan cara pembuatan insektarium. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis kupu-kupu yang ditemukan Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis kupu-kupu di kawasan perkebunan sawit dan karet ditemukan 9 spesies kupu-kupu, dari 2 famili yaitu,pieridae, dan Nymphalidae.Jenis kupu-kupu dari famili Pieridae 3 spesies dari 3 genus. Sedangkan jenis kupu-kupu famili Nymphalidae berjumlah 6 spesies dari 6 genus.jenisjenis kupu yang teridentifikasi dapat dilihat pada Tabel 1. 2
3 Tabel 1. Jenis-jenis kupu-kupu yang dijumpai di kawasan perkebunan sawit dan karet. N Sawit Karet Familia Species o B T U B T U 1 Pieridae Appias libythea Eurema sari Leptosia nina Nymphalidae Amathusia phidippus Doleschalia Hypolimnas bolina Melanitis leda-leda Neptis hylas Ypthima baldus Keterangan : = Adanya kupu-kupu B = Barat - = Tidak ditemukan kupu-kupu T = Timur U = Utara Familia Pieridae Appias libythea ditemukan pada arah barat sedangkan pada perkebunan karet kupu-kupu ini ditemukan pada arah timur. Kupukupu betina memiliki permukaan atas sayap depan berwarna hitam dan putih. Sedangkan pada permukaan atas sayap belakang berwarna hitam kecoklatan dan berwarna putih. Pada permukaan bawah sayap berwana kuning kecoklatan dan berwarna hitam serta pada area basal berwarna kuning cerah. Gambar. Appias libythea olferna Eurema sari ditemukan pada arah timur sedangkan pada perkebunan karet kupu-kupu ini 3
4 ditemukan pada arah utara. Kupu-kupu ini mempunyai permukaan atas sayap dalam lemon-kuning. Pada permukaan atas dan permukaan bawah sayap terdapat satu bulatan berwarna hitam. Bagian depan permukaan atas tubuh berwarna putih dan terdapat bercak berwarna hitam sedangkan pada permukaan bawah tubuh seluruhnya berwarna putih(peggie dan Amir, 2006). Famili Nymphalidae Gambar. Eurema sari Di bawahnya, sayap berwarna kuning dengan bintik-bintik cokelat berbintik-bintik. Ada satu sel tempat di sayap depan yang memiliki puncaknya sepenuhnya dalam coklat gelap. Amathusia phidippus ditemukan pada arah barat dan timur tapi tidak ditemukan pada perkebunan karet kupu. Leptosia nina ditemukan pada arah barat sedangkan pada perkebunan karet kupu-kupu ini ditemukan pada arah utara. Kupu-kupu ini mempunyai permukaan atas sayap berwarna putih dan berwarna hitam pada tepi sayap. Gambar. Amathusia phidippus Kupu-kupu ini pada permukaan atas sayap terdapat warna coklat yang pekat, sementara pada bagian bawah pada sayap terdapat tanda yang berpola dengan bintik bulat berwarna coklat kayu manis. Kupu-kupu genus Amathusia ini terdiri dari sejumlah kupu-kupu yang mirip yang agak sulit untuk mengidentifikasi spesies ini. ( Gambar. Leptosia nina 4
5 Hypolimnas bolina ditemukan pada arah timur sedangkan pada perkebunan karet tidak ditemukan. Kupu-kupu ini memiliki permukaan atas sayap berwarna hitam, pada bagian medial berwarna putih dan oranye, dan pada bagian postmedial terdapat bintik bulat berwarna putih, bagian area margin bergerigi. Gambar. Melanitis leda-leda Doleschalis Sp. habitat karet, pada perkebunan karet kupu kupu ini ditemukan pada arah timur tapi tidak ditemukan pada perkebunan sawit. Doleschallia adalah genus kupu-kupu dari subfamili Nymphalinae dalam keluarga Nymphalidae. Gambar. Hypolimnas bolina Melanitis leda-leda ditemukan pada arah barat dan utara tapi tidak ditemukan pada perkebunan karet kupu. Genus Melanitis terdiri dari 12 spesies, umumnya dikenal sebagai Evening Browns karena preferensi mereka untuk terbang setelah gelap. Melanitis leda adalah spesies yang sangat umum dan sangat luas ditemukan di hampir wilayah Oriental seluruh, dan juga di sebagian besar Afrika dan banyak Australia. Kupu-kupu biasanya ditemukan di koloni kecil di hutan dan perkebunan. Gambar. Doleschalia Neptis hylas habitat karet, pada perkebunan karet kupu kupu ini ditemukan pada arah utara tapi tidak ditemukan pada perkebunan sawit.. 5
6 hitam dengan warna kuning yang melingkari. Spesies yang tidak teridentifikasi Gambar. Neptis hylas Spesies ini dapat ditemukan di hutan hujan dan hutan gugur lembab di mana ia terbang di glades diterangi matahari dan habitat hutan-edge pada ketinggian antara permukaan laut dan sekitar 700 meter. Ypthima baldus habitat karet, pada perkebunan karet kupu kupu ini ditemukan pada arah barat dan timur tapi tidak ditemukan pada perkebunan sawit Gambar. Ypthima baldus. Kupu-kupu ini memiliki permukaan atas sayap berwarna coklat kehitaman. Pada permukaan atas dan bawah sayap depan terdapat satu cincin dan permukaan atas sayap belakang terdapat dua cincin berwarna Gambar. Species yang tidak teridentifikasi Vegetasi Pada Kawasan Perkebunan Sawit dan Karet Berdasarkan hasil penelitian di tiga lokasi perkebunan sawit dan karet diperoleh 9 spesies tumbuhan termasuk dalam 7 famili. Terdapat perbedaan jenis tumbuhan yang ditemukan pada setiap lokasi penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Pada lokasi tersebut tersedianya sumber pakan bagi kupukupu. Sumber pakan kupu-kupu yang ditemukan pada lokasi perkebunan didominasi oleh famili Asteraceae yaitu, Wedelia triloba, Agerantum conyzoides,dan Synedrella nodiflora (Tabel 2). Selain tumbuhan dari famili Asteraceae ditemukan juga Lantana camara (Verbenaceae) dan Mimosa pudica (Fabaceae). Menurut Wafa dkk (2006), jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber pakan kupu-kupu dari famili Asteraceae, 6
7 karena tumbuhan ini mempunyai mahkota berbentuk tabung sehingga sumber nektar pada tumbuhan ini banyak. Tabel 2. Vegetasi yang ditemukan perkebunan sawit dan karet NO TUMBUHAN FAMILI SAWIT KARET 1 Lantana camara Verbenaceae - 2 Clidemia hirta Melastomaceae 3 Oplismenus compositus Poaceae - 4 wedelia triloba Asteraceae - 5 Mimosa pudica Fabaceae 6 Imperata clylindrica Poacaea - 7 Melastoma malabatricum Melastomaceae - 8 Synedrella nodiflora Asteraceae 9 Agerantum conyzoides Asteraceae - Keterangan: = Ditemukan vegetasi Berdasarkan pengamatan vegetasi (Tabel 2), jenis-jenis vegetasi memiliki fungsi sebagai sumber pakan dan sebagai tempat berlindung. Tumbuhan sumber pakan dibagi menjadi dua fungsi, yaitu sebagai sumber pakan larva dan sebagai sumber pakan kupu-kupu. Tumbuhan sumber pakan larva (host plant) adalah tumbuhan inang yang akan menjadi sumber pakan larva apabila telur tersebut telah menetas dan sebagai tempat untuk meletakkan telur. Keberadaan tumbuhan sebagai sumber pakan larva sangat penting karena mempengaruhi keberhasilan kupukupu dalam bereproduksi (Tiple et al. 2010). Tumbuhan sumber pakan kupukupu (food plant) adalah tumbuhan yang menghasilkan nektar (Triple et - = Tidak ditemukan vegetasi al. 2010). Kupu-kupu pada umumnya menyukai tumbuhan yang memiliki bunga berwarna cerah, berbau menyengat, dan sari bunga yang memiliki rasa manis (nektar) (Hadi dkk. 2009). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada perkebunan sawit dan karet ditemukan 9 spesies dari 2 familia yaitu familia Pieridae dan familia Nymphalidae. 2. Spesies kupu-kupu dari familia Pieridae ditemukan 3 spesies yaitu Appias libythea olferna,eurema sari, dan Leptosia nina, yang ditemukan 7
8 pada dua lokasi yaitu perkebunan sawit dan karet. Sedangkan dari familia Nymphalidae ditemukan 6 spesies yaitu Amathusia phidippus, Hypolimnas bolina, Doleschalia Sp, Melanitis ledaleda, Neptis hylas, dan Ypthima baldus, 3. Ditemukan satu spesies dari perkebunan karet yang tidak dapat teridentifikasi. Saran Pada saat penelitian harus lebih teliti dalam melakukan penangkapan sampel kupu-kupu, dengan tujuan agar tidak salah dalam melakukan pengamatan, dan dalam melakukan pengamatan harus dalam keadaan cuaca cerah. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Moerfiah, M.Si dan Ibu Ir. Sri Wiedarti, M.S selaku pembimbing, Ibu Dra. Tri Saptari Haryani, M.Si Selaku ketua Program Studi Biologi DAFTAR PUSTAKA Amir, M., W.A.Noerdjito, S.Kahono Serangga Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat. JICA-LIPI Press. Bogor Nazarudin dan Paimin Strategi Pemasaran dan Pengolahan Karet. Penebar Swadaya. Jakarta. Peggie, D., M. Amir Practical Guide to The Butterflies of Bogor Botanic Garden. Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi. LIPI. Bogor , 25-27, 33, 38, 48, 51, 65, Hal Priyono, B. & M.Abdullah Keanekaragaman Jenis Kupukupu di Taman KEHATI UNNESS. Universitas Negeri Semarang. Biosaintifika 5(2). : 77. Qiptiyah, M., B.W.Broto., H.Setiawan Keragaman jenis Burung pada Kawasan Mangrove di Taman nasional Rawa Aopa Watumohai. Balai Besar Penelitian Bioekologi fan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta. Kehutanan Wallacea. 2(1) : Hal. 42. Soekardi, H Kupu-kupu di Kampus Universitas Lampung. Universitas Lampung. Lampung. Hal Wafa, I.Y., S.E.Rahayu., Masjhudi Kajian Jenis dan Ekologi Kupu-kupu di Taman Wisata Alam Gunung Baung Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Universitas Negeri Malang. Ilmu Hayati. 1(1) : /07/life-history-of-autumnleaf.html diakses pada tanggal 18 mei 2016 pukul wib. 8
JENIS-JENIS KUPU-KUPU DI SUAKA ELANG TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK, BOGOR ( Butterflies in Suaka Elang Mount Halimun Salak National Park, Bogor)
JENIS-JENIS KUPU-KUPU DI SUAKA ELANG TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK, BOGOR ( Butterflies in Suaka Elang Mount Halimun Salak National Park, Bogor) Nopi Rianti Suryani 1, Moerfiah 2, Rouland Ibnu Darda
Lebih terperinciKERAGAMAN KUPU-KUPU DI TAMAN WISATA ALAM BANING SINTANG. Hilda Aqua Kusuma Wardhani 1 Abdul Muis 2 1. Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas Sintang 2
ISSN 2580-5703 KERAGAMAN KUPU-KUPU DI TAMAN WISATA ALAM BANING SINTANG Hilda Aqua Kusuma Wardhani 1 Abdul Muis 2 1 Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas Sintang 2 Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Univrsitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi baik flora maupun fauna. Flora dan fauna tersebut tersebar luas di Indonesia baik di
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kristensen et al. (2007) superfamili Papilionoidea terdiri dari lima
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kupu-kupu Famili Nymphalidae Menurut Kristensen et al. (2007) superfamili Papilionoidea terdiri dari lima famili, yaitu Papilionidae, Pieridae, Riodinidae, Lycaenidae dan Nymphalidae.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meidita Aulia Danus, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lepidoptera merupakan salah satu ordo dari ClassisInsecta(Hadi et al., 2009). Di alam, lepidoptera terbagi menjadi dua yaitu kupu-kupu (butterfly) dan ngengat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lampung memiliki keanekaragaman kupu-kupu yang cukup tinggi. Keanekaragaman kupu-kupu ini merupakan potensi sumber daya alam hayati
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lampung memiliki keanekaragaman kupu-kupu yang cukup tinggi. Keanekaragaman kupu-kupu ini merupakan potensi sumber daya alam hayati namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mudah dikenali oleh setiap orang. Seperti serangga lainnya, kupu-kupu juga mengalami
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kupu-kupu merupakan serangga yang memiliki keindahan warna dan bentuk sayap sehingga mudah dikenali oleh setiap orang. Seperti serangga lainnya, kupu-kupu juga mengalami
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
28 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, dimulai dari bulan November- Desember 2011. Lokasi pengamatan disesuaikan dengan tipe habitat yang terdapat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciLAPORAN IVENTARISASI KUPU-KUPU Di Hutan Banyuwindu, Limbangan Kabupaten Kendal
2010 LAPORAN IVENTARISASI KUPU-KUPU Di Hutan Banyuwindu, Limbangan Kabupaten Kendal Sekretariat I : Kp. Tawangsari RT 03/04 Limbangan - Kendal 51383 Sekretariat II : Jl. Pemuda No. 11B Kendal. telp : 0294
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laboratorium alami bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Kebun botani merupakan salah satu kawasan yang digunakan sebagai laboratorium alami bagi mahasiswa jurusan Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kategori negara
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kategori negara yang kaya akan keanekaragaman jenis flora di dunia. Keanekaragaman hayati di Indonesia jauh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Kupu-kupu
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Kupu-kupu Kupu-kupu termasuk ordo Lepidoptera, kelas Insekta yang dicirikan dengan sayap tertutup oleh sisik. Ordo Lepidoptera mempunyai 47 superfamili, salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kupu-kupu raja helena (Troides helena L.) merupakan kupu-kupu yang berukuran
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kupu-kupu raja helena (Troides helena L.) merupakan kupu-kupu yang berukuran besar dan memiliki warna sayap yang menarik sehingga sering diambil dari alam untuk dijadikan
Lebih terperinciKeanekaragaman kupu-kupu (Insekta: Lepidoptera) di Wana Wisata Alas Bromo, BKPH Lawu Utara, Karanganyar, Jawa Tengah
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 6, September 2015 ISSN: 24078050 Halaman: 12841288 DOI: 10.13057/psnmbi/m010604 Keanekaragaman kupukupu (Insekta: Lepidoptera) di Wana Wisata Alas Bromo,
Lebih terperinciSKRIPSI. KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (Lepidoptera) DI PLAWANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SKRIPSI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (Lepidoptera) DI PLAWANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun Oleh : Irena Winda Natasa NPM : 080801065 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perubahan secara terus-menerus. Maka dari itu, setiap manusia harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam yang diciptakan Allah SWT ini sungguh penuh rahasia, rahasia tersebut hanya dapat diketahui dengan ilmu, karena ilmu tiada tepinya. Kehidupan di ibaratkan sebuah
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang
PENDAHULUAN Latar belakang Lepidoptera adalah serangga bersayap yang tubuhnya tertutupi oleh sisik (lepidos = sisik, pteron = sayap) (Kristensen 2007). Sisik pada sayap kupu-kupu mengandung pigmen yang
Lebih terperinciIV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota
IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN KUPU-KUPU (Lepidoptera: Rhacalopera) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA SUMATERA SELATAN
KEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN KUPU-KUPU (Lepidoptera: Rhacalopera) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA SUMATERA SELATAN DISTRIBUTION AND DIVERSITY OF BUTTERFLIES (Lepidoptera: Rhopalocera) IN
Lebih terperinciJl. Prof.Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1, Bandarlampung, Lampung, Indonesia, Surel: ABSTRACT
DIVERSITY OF NYMPHALIDAE IN TEGAL ISLAND AND PUHAWANG KECIL ISLAND, LAMPUNG BAY Eka Fitri Wulan Sari 1, Herawati Soekardi 1, Nismah Nukmal 1 da Martinus 2 1 Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Lampung,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian Biodiversitas Ekologi Kupu-kupu Superfamili Papilionoidea
20 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Biodiversitas Biodiversitas atau keanekaragaman hayati merupakan suatu istilah yang mencakup pada kelimpahan spesies, komposisi genetik, komunitas, dan ekosistem. Biodiversitas
Lebih terperinciBioLink JURNAL BIOLOGI LINGKUNGAN, INDUSTRI, KESEHATAN
BioLink Vol. 4 (1) Agustus 2017 p-issn: 2356-458x e-issn:2597-5269 BioLink JURNAL BIOLOGI LINGKUNGAN, INDUSTRI, KESEHATAN Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink INVENTARISASI KUPU-KUPU
Lebih terperinciABSTRAK KEMELIMPAHAN DAN POLA DISTRIBUSI KUPU-KUPU DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KELURAHAN SELAT TENGAH KECAMATAN SELAT KABUPATEN KAPUAS.
ABSTRAK KEMELIMPAHAN DAN POLA DISTRIBUSI KUPU-KUPU DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KELURAHAN SELAT TENGAH KECAMATAN SELAT KABUPATEN KAPUAS Oleh: Sulistio Serangga dewasa mudah dikenal karena seluruh badan dan
Lebih terperinciSUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL BIOLOGI 2010 Fakultas Biologi UGM, September JUM AT, 24 SEPTEMBER 2010 Waktu Acara Tempat
SEMINAR NASIONAL BIOLOGI 2010 Perspektif Biologi dalam Pengelolaan Sumberdaya Hayati Dalam Rangka Lustrum XI Fakultas Biologi UGM Sekaligus Menghantarkan Purna Tugas bagi Prof. Dr. Jusup Subagja, M.Sc.,
Lebih terperinciKEANEKARGAMAN KUPU-KUPU DIURNAL (SUB ORDO: RHOPALOCERA) DI KOMPLEK GUNUNG BROMO KPH SURAKARTA KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013
17-147 KEANEKARGAMAN KUPU-KUPU DIURNAL (SUB ORDO: RHOPALOCERA) DI KOMPLEK GUNUNG BROMO KPH SURAKARTA KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 The Diversity Diurnal Buterfly (Sub Ordo: Rhopalocera) Complex in The
Lebih terperinciAnalisis Keanekaan dan Kekerabatan Kupu-Kupu Cagar Alam Leuweung Sancang Berdasarkan Karakter Morfologi
Analisis Keanekaan dan Kekerabatan Kupu-Kupu Cagar Alam Leuweung Sancang Berdasarkan Karakter Morfologi Cindy Hervina, Mirda Sylvia, Annisa*, Hikmat Kasmara, Nurullia Fitriani Departemen Biologi, Universitas
Lebih terperinciKelompok Papilionidae lebih banyak aktif di siang hari untuk menghindari predator, seperti burung yang aktif pada pagi hari (Homziak & Homziak 2006).
35 PEMBAHASAN Di kawasan hutan wisata alam Gunung Meja ditemukan 113 spesies kupukupu dengan total 4049 individu. Indeks Shannon Wiener dan nilai evenness keragaman kupu-kupu di Gunung Meja, menunjukkan
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI KAWASAN PENYANGGA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KILIRAN JAO KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI KAWASAN PENYANGGA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KILIRAN JAO KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh : Imelgawati Zusri P.S 1, Dahelmi 2, Elza Safitri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman hutan raya merupakan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan
Lebih terperinci2015 PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI DAN PAKAN SINTETIS TERHADAP LAMANYA SIKLUS HIDUP
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kupu kupu adalah kelompok serangga yang termasuk ke dalam bangsa Lepidotera, yang berarti mempunyai sayap bersisik. Kupu-kupu merupakan bagian kecil dari 155.000 spesies
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id Di dalam konsep Agrowisata, usaha pertanian unggulan dikembangkan a. Latar belakang 1. PENDAHULUA}{
Makalah pengabdian Pada Masyarakat "Penerapan Teknik Pembuatan Taman Kupu-Kupu Di Desa Serang Untuk Meningkatkan Destinasi Wisata" 2016 Design Taman Kupu-kupu di Rest Area Desa Wisata Serang, Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlin Nur Fitri, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diversitas atau keanekaragaman makhluk hidup termasuk salah satu sumber daya lingkungan dan memberi peranan yang penting dalam kestabilan lingkungan. Semakin tinggi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
10 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Dalam rangka memecahkan masalah yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini
Lebih terperinciINVENTARISASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI RESORT PANCUR KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (TNAP) BANYUWANGI JAWA TIMUR SKRIPSI.
INVENTARISASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI RESORT PANCUR KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (TNAP) BANYUWANGI JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh Erfan Budiarto NIM 101810401049 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitan ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengandesain tujuan utama untuk membuat
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Habitat Kupu-Kupu Menurut Alikodra (1990) habitat merupakan suatu tempat yang digunakan oleh satwa untuk makan, minum, berlindung, bermain dan berkembangbiak. Habitat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia tergolong dalam 10 negara megadiversitas dunia yang memiliki keanekaragaman paling tinggi di dunia (Mackinnon dkk dalam Primack dkk, 2007:454). Keanekaragaman
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN PT
1 IDENTIFIKASI KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) XII (PERSERO) BANJARSARI JEMBER DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA (Identification of Butterflies (Lepidoptera)
Lebih terperinciKata kunci: kupu-kupu, keanekaragaman, kelimpahan, Universitas Jambi.
Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Kupu-kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) di Sekitar Kampus Pinang Masak Universitas Jambi Diversity and Abundance of Butterflies (Lepidoptera; Rhopalocera) around Campus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Arboretum Nyaru Menteng, (Gambar 4.6). Adapun deskripsinya sebagai berikut:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penangkapan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi yang berbeda, di kawasan Arboretum Nyaru Menteng, (Gambar 4.6). Adapun deskripsinya sebagai
Lebih terperinci1. Pendahuluan KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI WILAYAH PEMUKIMAN DESA PANGANDARAN CIAMIS JAWA BARAT
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 48-54 KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI WILAYAH PEMUKIMAN DESA PANGANDARAN CIAMIS JAWA BARAT THE BUTTERFLIES DIVERSITY IN SETTLEMENT REGION OF THE PANGANDARAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik dan Klasifikasi Kupu-Kupu Klasifikasi kupu-kupu menurut Scobel (1995) adalah sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik dan Klasifikasi Kupu-Kupu Klasifikasi kupu-kupu menurut Scobel (1995) adalah sebagai berikut : Kerajaan Filum Kelas Bangsa : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keanekaragaman hayati di suatu negara memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Keanekaragaman hayati merupakan sumber penghidupan dan kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakangMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakangMasalah Kopi termasuk komoditas perkebunan yang banyak diperdagangkan di dunia internasional. Negara Indonesia merupakan peringkat ke-4 penghasil kopi terbesar di dunia
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun
II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan
Lebih terperinciKUPU-KUPU (RHOPALOCERA) DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU
KUPU-KUPU (RHOPALOCERA) DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Mala Rodianti *), Rofiza Yolanda 1), Jismi Mubarrak 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Lebih terperinciPerhitungan Tingkat Kekerabatan Ordo Lepidoptera (Kupu Kupu) di Tahura Bromo Karanganyar Menggunakan Indeks Kesamaan Sorensen dan Dendogram
SP-011-00 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 5-57), Vol 1(1) 016: 5-60 Perhitungan Tingkat Kekerabatan Ordo Lepidoptera (Kupu Kupu) di Tahura Bromo Karanganyar Menggunakan Indeks Kesamaan Sorensen
Lebih terperinciMETODE A. Waktu dan Tempat Penelitian
11 METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Juni 2009. Pengamatan serangga dilakukan di dua lokasi, yaitu pada pertanaman H. multifora di lingkungan Kampus Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kupu-kupu merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia dan harus dijaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya.
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (Lepidoptera) DI PLAWNGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (The Diversity of Butterflies (Lepidoptera) in Plawangan The Area Gunung Merapi National
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya tarik tinggi baik untuk koleksi maupun objek penelitian adalah serangga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan kekayaan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang tinggi. Salah satu kekayaan fauna di Indonesia yang memiliki daya tarik tinggi
Lebih terperinciSejarah Perkembangan Status, Penggunaan Lahan, dan Keanekaragaman Hayati Kebun Kelapa Sawit Indonesia
COVER LAPORAN AKHIR RISET GRANT RESEARCH SAWIT Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) JUDUL RISET Sejarah Perkembangan Status, Penggunaan Lahan, dan Keanekaragaman Hayati Kebun Kelapa Sawit
Lebih terperinciPREFERENSI KUPU-KUPU FAMILIA PAPILIONIDAE DAN PIERIDAE PADA TUMBUHAN DI WISATA AIR TERJUN COBAN RAIS KOTA BATU, JAWA TIMUR
PREFERENSI KUPU-KUPU FAMILIA PAPILIONIDAE DAN PIERIDAE PADA TUMBUHAN DI WISATA AIR TERJUN COBAN RAIS KOTA BATU, JAWA TIMUR Kristin Kusuma Ratih, Sofia Ery Rahayu, Sulisetijono Jurusan Biologi, Fakultas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae
Lebih terperinci9-077 STRUKTUR KOMUNITAS KUPU-KUPU PADA AREA WANA WISATA AIR TERJUN COBAN RAIS DI BATU
STRUKTUR KOMUNITAS KUPU-KUPU PADA AREA WANA WISATA AIR TERJUN COBAN RAIS DI BATU Butterfly Community Structure In Coban Rais Waterfall Tour Forest Area At Batu City Sofia Ery Rahayu, Hawa Tuarita Jurusan
Lebih terperinciBAB II KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN KUPU-KUPU
BAB II KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN KUPU-KUPU A. Keanekaragaman Keanekaragaman diartikan sebagai jumlah total spesies dalam suatu area tertentu atau dapat dijelaskan juga sebagai jumlah spesies yang terdapat
Lebih terperinciYustina Laboratorium Zoologi FKIP Universitas Riau
KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI KUPU- KUPU (SUBORDO RHOPALOCERA) DI AREA KAMPUS BINAWIDYA UNIVERSITAS RIAU Yustina Laboratorium Zoologi FKIP Universitas Riau ABSTRAK Telah dilakukan penelitian keanekaragaman
Lebih terperinci4 KARAKTERISTIK SUMBER DAYA KUPU-KUPU (Lepidoptera) YANG DIMANFAATKAN SECARA KOMERSIAL
KARAKTERISTIK SUMBER DAYA KUPU-KUPU (Lepidoptera) YANG DIMANFAATKAN SECARA KOMERSIAL. Kupu-Kupu Hasil Tangkapan Pengamatan hasil tangkapan kupu-kupu meliputi jumlah individu setiap jenis dan rasio kelamin.
Lebih terperinci2016 PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MACAM PAKAN ALAMI TERHAD APPERTUMBUHAN D AN PERKEMBANGAN FASE LARVA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kupu-kupu merupakan satwa liar yang menarik untuk diamati karena keindahan warna dan bentuk sayapnya. Sebagai serangga, kelangsungan hidup kupu-kupu sangat
Lebih terperinciI. PENDAHALUAN. dan kehutanan. Dalam bidang kehutanan, luas kawasan hutannya mencapai. (Badan Pusat Statistik Lampung, 2008).
I. PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Lampung dengan luas ± 3.528.835 ha, memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka ragam, prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Terdapat lima famili kupu-kupu subordo Rhopalocera di Indonesia, yaitu
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Kupu-kupu Pieridae Terdapat lima famili kupu-kupu subordo Rhopalocera di Indonesia, yaitu Pieridae, Papilionidae, Nymphalidae, Lycanidae dan Hesperiidae. Kupu-kupu famili
Lebih terperinciKUPU-KUPU (RHOPALOCERA) DI KAWASAN TAMAN SATWA KANDI KOTA SAWAHLUNTO, SUMATRA BARAT. Oleh : HUSNI MUBAROK PULUNGAN BP :
KUPU-KUPU (RHOPALOCERA) DI KAWASAN TAMAN SATWA KANDI KOTA SAWAHLUNTO, SUMATRA BARAT Oleh : HUSNI MUBAROK PULUNGAN BP : 06 133 057 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan kota yang terus berkembang serta mengalami peningkatan jumlah penduduk dan luas lahan terbangun sehingga menyebabkan terjadinya penurunan luas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah podzolik, latosol, hidromorfik
TINJAUAN PUSTAKA Kelapa Sawit Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah podzolik, latosol, hidromorfik kelabu, alluvial atau regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Tingkat keasaman
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 STUDI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI BANTARAN SUNGAI BATANGHARI KOTA METRO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Ekosistem Daratan Kebanyakan bioma darat dinamai sesuai ciri fisik atau iklim utama dan vegetasi dominan di bioma tersebut. Pada kenyataanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Nazir, (1998) penelitian deskriptif ini bertujan untuk menggambarkan serta mendeskripsikan kelimpahan
Lebih terperinciInventarisasi Jenis Kupu-kupu pada Hutan Kerangas di Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak
Protobiont (205) Vol. 4 () : 260265 Inventarisasi Jenis Kupukupu pada Hutan Kerangas di Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak Margareta Florida, Tri Rima Setyawati, Ari Hepi Yanti Program Studi Biologi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kupu-kupu 2.1.1 Taksonomi Kupu-kupu termasuk kedalam kelas serangga (insekta) yang memiliki ciri tubuh beruas-ruas dan memiliki tiga pasang kaki. Sebagai anggota
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Attacus atlas (L.) Klasifikasi Attacus atlas (L.) menurut Peigler (1980) adalah Filum Klasis Ordo Subordo Superfamili Famili Subfamily Genus : Arthropoda : Insecta
Lebih terperinciBiodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea (LEPIDOPTERA) di Hutan Kota Arboretum Wanawisata Pramuka Cibubur, Jakarta
ISBN 9499 BioETI Biodiversitas kupukupu superfamili Papilionoidea (LEPIDOPTERA) di Hutan Kota Arboretum Wanawisata Pramuka Cibubur, Jakarta HASNI RUSLAN DAN DWI ANDAYANINGSIH Fakultas Biologi, Universitas
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Ulat Api (Setothosea asigna) Hama ulat api (Setothosea asigna) merupakan salah satu hama paling penting di Indonesia yang dapat merusak tanaman kelapa sawit. Spesies
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Terbuka Hijau di Yogyakarta Open space atau ruang terbuka menurut William, et al. (1969), merupakan suatu daerah hijau yang relatif tidak berkembang dan disediakan dalam suatu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Kupu-kupu Menurut Borror dkk (1992) klasifikasi kupu-kupu adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Kelas : Insekta Subkelas : Pterygota
Lebih terperinciLAMPIRAN. Sumber : Kementerian Kehutanan BBTNGL (Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser)
129 LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Lokasi Penelitian Sumber : Kementerian Kehutanan BBTNGL (Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser) 130 Lampiran 2. Rekapitulasi Kupu-kupu yang Diperoleh pada Lokasi
Lebih terperinciJurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
INVENTARISASI JENIS LEPIDOPTERA SEBAGAI BAHAN AJAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP IPA SMP DI KAWASAN HUTAN KOTA BNI KOTA BANDA ACEH Oleh : 1 Musriadi 2 Mauliza 1 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinciOleh: Munifah NIM
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI TAMAN KYAI LANGGENG MAGELANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI SISWA SMA KELAS X SEMESTER 2 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kawasan hutan hujan tropis dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan kawasan pelestarian alam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Penanaman dilakukan dengan menanam di Kebun Raya Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Serangga polinator adalah serangga yang berfungsi sebagai agen menempelnya serbuk sari pada putik (Erniwati, 2009). Menurut Prakash (2008) serangga yang berperan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Ulat Api (Setothosea asigna van Eecke) berikut: Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai Kingdom Pilum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, karena dalam penelitian ini, Lepidoptera yang menjadi variabel tidak diberi perlakuan khusus
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU (Subordo Rhopalocera) DI KAWASAN WISATA HAPANASAN ROKAN HULU SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU (Subordo Rhopalocera) DI KAWASAN WISATA HAPANASAN ROKAN HULU SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI Elya Febrita, Yustina dan Dahmania Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang dilindungi melalui Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Lebih terperinciBiosaintifika 5 (2) (2013) Biosaintifika. Journal of Biology & Biology Education.
Biosaintifika 5 (2) (2013) Biosaintifika Journal of Biology & Biology Education http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI TAMAN KEHATI UNNES Bambang Priyono,
Lebih terperinciStatus Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama
Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama Embriani BBPPTP Surabaya Pendahuluan Adanya suatu hewan dalam suatu pertanaman sebelum menimbulkan kerugian secara ekonomis maka dalam pengertian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sebaran rayap tanah di berbagai vegetasi Hutan Pendidikan Gunung Walat memiliki luas wilayah 359 ha, dari penelitian ini diperoleh dua puluh enam contoh rayap dari lima
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang merupakan suatu penyelidikan terhadap sejumlah individu, baik secara sensus atau
Lebih terperinciINVENTARISASI TUMBUHAN GULMA YANG BERKHASIAT SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI BANTARAN SUNGAI BRANTAS SEBAGAI MEDIA KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI
INVENTARISASI TUMBUHAN GULMA YANG BERKHASIAT SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI BANTARAN SUNGAI BRANTAS SEBAGAI MEDIA KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran
TINJAUAN PUSTAKA Ulat kantong Metisa plana Walker Biologi Hama Menurut Borror (1996), adapun klasifikasi ulat kantong adalah sebagai berikut: Kingdom Phyllum Class Ordo Family Genus Species : Animalia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lichenes yang lazim dikenal dengan nama lumut kerak merupakan jenis tumbuhan yang belum banyak diketahui oleh sebagian orang. Dan sesungguhnya berbeda dari
Lebih terperinciGambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)
HAMA PENGGEREK BATANG PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA Status Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Berdasarkan luas serangan pada tahun 2006, hama penggerek
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Lalat penggorok daun, Liriomyza sp, termasuk serangga polifag yang dikenal sebagai hama utama pada tanaman sayuran dan hias di berbagai negara. Serangga tersebut menjadi hama baru
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterangan tentang kupu-kupu. Data diperoleh dari keterangan penelitian yang telah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya Sebagai langkah awal dalam penulisan ini, juga sebagai acuan memperoleh keterangan tentang kupu-kupu. Data diperoleh dari keterangan penelitian yang telah
Lebih terperinciINVENTARISASI NGENGAT (Lepidoptera) Di JALUR BLOK RAFLESIA-TANDON TAMAN NASIONAL MERU BETIRI, RESORT SUKAMADE, KABUPATEN BANYUWANGI
INVENTARISASI NGENGAT (Lepidoptera) Di JALUR BLOK RAFLESIA-TANDON TAMAN NASIONAL MERU BETIRI, RESORT SUKAMADE, KABUPATEN BANYUWANGI ARTIKEL Oleh NUR SYAMSI AZIZAH NIM 041810401057 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinci