BAB I PENDAHULUAN. salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan
|
|
- Sugiarto Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan adalah salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan pemerintah yang memfokuskan pada pemberian kemudahan bagi masyarakat terutama masyarakat yang tergolong Rumah Tangga Miskin (RTM). Penyediaan akses yang mudah, efektif dan efisien bagi pemanfaat kemudian membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin. Modal awal kegiatan perguliran berasal dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Program Pengembangan Kecamatan (PPK) hingga PNPM-PPK (tahun 2000 s.d 2007) dan PNPM Mandiri Perdesaan (Tahun 2008 s.d 2013) dengan pagu pendanaan maksimal 25% dari total alokasinya. No Jenis Tahun Total Kegiatan SPP UEP TOTAL Sumber : Laporan Bulanan Fasilitator Kabupaten tahun (Lampiran 1) Table Alokasi pendanaan sesuai dengan jenis kegiatan
2 NO Alokasi pendanaan UEP sangat singkat periode penganggarannya, pada tahun 2004 berdasarkan data laporan keuangan hasil pendanaan UEP bila dibandingkan dengan pendanaan SPP menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Kec Σ DESA ALOKASI BLM KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TOTAL x 1 Jt x 1 Jt x 1 Jt x 1 Jt x 1 Jt x 1 Jt 1 Banyumas 12 3, ,750 2 Kembaran 16 5, ,000 3 Lumbir 10 3,750 1,500 2,000 2, ,050 10,900 4 Wangon 12 4,250 1,000 3,000 2, ,250 12,600 5 Jatilawang ,000 3,000 3,000 3,000 11,000 6 Rawalo ,000 2,000 2,000 1,050 7,050 7 Kebasen ,000 2,000 2,000 1,050 7,050 8 Kemranjen 15 5,000 1,500 2,000 2, ,250 12,850 9 Sumpiuh 14 4,500 1,750 2,000 2, ,050 11, Tambak ,000 2,000 2,000 1,050 7, Somagede 9 3,750 1,250 2,000 1, , Kalibagor ,000 2,000 2,000 1,050 7, Patikraja ,000 2,000 2,000 1,050 7, Purwojati 10 2, ,000 1,500 1, , Ajibarang ,000 3,000 3,000 3,000 11, Gumelar 10 3, ,000 2,000 2,000 1,050 10, Pekuncen 16 5,000 2,000 3,000 3,000 3,000 3,000 19, Cilongok ,000 2,000 3,000 3,000 3,000 13, Krnglewas ,000 3,000 3,000 3,000 11, Sumbang 19 3,000 2,000 2,000 3,000 3,000 3,000 16, Kdngbntng 14 3,500 2,000 2,000 3,000 3,000 3,000 16,500 TOTAL ,500 15,000 40,000 45,000 37,500 33, ,700 Sumber : Laporan Bulanan Fasilitator Kabupaten tahun (Lampiran 2) Table Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat secara keseluruhan Dari data diatas ada dua kecamatan lokasi yang tidak mendapatkan alokasi anggaran atau disebut lokasi pasca yaitu Kecamatan Kembaran dan Kecamatan Banyumas dimana kedua kecamatan tersebut telah mendapat alokasi dari PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP). Seluruh BLM tersebut teralokasi di beberapa jenis kegiatan seperti yang tertuang di Surat Perintah Camat (SPC) yaitu kegiatan sarana prasarana umum, kegiatan SPP, kegiatan
3 UEP (tahun 2000 s.d 2004), kegiatan pendidikan, kegiatan kesehatan, operasional UPK (2%) dan operasional TPK (3%). Perolehan hasil pengelolaan dana perguliran dimasing-masing kecamatan menunjukkan hasil yang cukup signifikan, rata-rata pertumbuhan modal di masing-masing kecamatan meningkat hingga mencapai angka diatas tiga milyar rupiah. Oleh sebab itu dengan data tersebut menunjukkan bahwa kekuatan perekonomian mikro terutama ekonomi kelompok usaha mulai tumbuh dan berkembang, hal tersebut juga menjadi salah satu dasar penelitian ini diambil. Pengelolaan dana bergulir dalam bentuk kelompok adalah akses permodalan yang disediakan oleh UPK dalam bentuk kegiatan SPP (Simpan Pinjam khusus Perempuan) maupun Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang menekankan bentuk kerjasama dari anggotanya dalam bentuk tanggung renteng. Hingga tahun berjalan saat ini perkembangan dana perguliran sangat meningkat efektif dibuktikan dengan tingginya penyerapan modal dan penerimaan jasa yang dikelola oleh seluruh UPK. Hasil laporan konsolidasi keuangan UPK menunjukkan hasil yang cukup signifikan dalam hal keuntungan, awal mulanya kelompok yang dilayani oleh seluruh UPK sebanyak hingga saat ini tumbuh menjadi atau meningkat 202,61%. Hal tersebut menjadi titik tolak pertumbuhan ekonomi mikro usaha bersama. Dana perguliran merupakan salah satu bagian dari pelestarian dan pengembangan dari dana yang dialokasikan melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).
4 Kelembagaan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Unit Pengelola Kegiatan (UPK) kini kedudukannya sudah dapat disejajarkan dengan lembaga keuangan non-bank dengan berbagai perangkat system dan mekanisme yang telah tersusun sedemikian rupa meskipun belum memiliki badan hukum tetap. Namun pengelolaan dana bergulir untuk kelompok usaha mikro menggunakan ketentuan kelembagaan yang sesuai dengan aturan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perdesaan. Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah salah satu unit dari kelembagaan BKAD yang mengelola operasional kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dan mengkordinasikan pertemuan-pertemuan di kecamatan seperti yang tertuang di PTO: Penjelasan V. Mekanisme Perguliran (2012). Penelitian ini sangat menarik karena lebih aplikatif, akuntansi yang digunakan adalah akuntansi terapan untuk pelaporan keuangannya, kandungannya sederhana namun sarat pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas yang sudah didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan sejak tahun 2003 hingga saat ini. Arah penelitian ini ingin menunjukkan bahwa dengan menganalisa elemen-elemen yang terkandung di arus kas mempunyai pengaruh secara signifikan atau tidak terhadap peningkatan alokasi keuntungan atau laba yang diperoleh selama beberapa kurun waktu terakhir, sehingga didapat hasil kegiatan pengelolaan dana yang tepat dan efisien dalam merancang perencanaan keuangan di tahun berikutnya.
5 Penelitian ini selaras dengan penelitian terdahulu mengenai UMKM, koperasi maupun lembaga keuangan informal. Agustin Rahayu (2012) meneliti pengaruh arus kas operasi, investasi, dan pendanaan terhadap likuiditas dan rentabilitas pada KPRI Kota Malang dengan hasil tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas operasi, investasi, dan pendanaan terhadap likuiditas serta tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas operasi dan investasi terhadap rentabilitas serta terdapat pengaruh yang negatif signifikan antara arus kas pendanaan terhadap rentabilitas. Pada arus kas operasi, investasi, dan pendanaan cenderung mengalami peningkatan dan penurunan secara drastis sedangkan likuiditas dan rentabilitas cenderung mengalami peningkatan. Rani Mahadhi (2011) menguji analisis laporan arus kas untuk menilai kinerja keuangan pada Koperasi Unit Desa Batu dengan hasil KUD Batu mengalami perkembangan kinerja keuangan meskipun ada penurunan dari aktivitas pendanaan. Sedangkan Ulfi Widyartini (2009) menguji pengaruh informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan pada usaha kecil dan menengah di Yogyakarta dengan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan pada Usaha kecil dan Menengah. Penelitian terdahulu yang mengambil tema bidang pemberdayaan atau lebih spesifik mengarah ke PNPM Mandiri Perdesaan cukup banyak dan bervariatif, Fikanti Zuliastri (2012) mengkaji dampak perguliran dana simpan pinjam khusus perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan terhadap perkembangan UMKM cukup signifikan. Arif Sofianto, dkk (2009) mengkaji kapasitas dan keberlanjutan kelembagaan PNPM Mandiri Perdesaan dan
6 pengelolaan keuangan di UPK dengan hasil kelembagaan BKAD statusnya perlu ditingkatkan menjadi lembaga resmi, sistem yang diperkuat dan peningkatan kemampuan personilnya. Rahmatika (2011) menganalisa efektifitas program pinjaman dana bergulir pada UPK PNPM Mandiri Perdesaan dan kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) di Kecamatan Situjuh Limo Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota dengan hasil sangat efektif. Sari Surya (2011) menganalisis kinerja dana bergulir PNPM Mandiri di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang dengan hasil rasio likuiditas pada usaha mikro dan kecil anggota KSM yang mendapatkan bantuan dana bergulir sebagian besar tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan sedangkan rasio profitabilitas menunjukkan hasil yang sebaliknya. Perkembangan keuangan yang dikelola oleh UPK melalui laporan keuangan per bulan akan dipertanggungjawabkan melalui musyawarah antar desa pertanggungjawaban kelembagaan BKAD (MAD LPJ BKD) setiap akhir tahun anggarannya. Hasil pelaporan keuangan tersebut dapat menentukan kebijakan peningkatan kinerja tahun berikutnya, arus kas yang digunakan relevan sekali untuk dapat diuji dengan teori yang ada. Prinsip PNPM Mandiri Perdesaan yang mengusung konsep berorientasi pada masyarakat miskin; partisipatif; kesetaraan gender; open menu (pilihan terbuka); sederhana; prioritas; kolaborasi dan keberlanjutan juga transparansi dan akuntabilitas; menunjukkan bahwa penelitian ini sangat besar manfaatnya dan juga tujuan penelitian ini kedepannya diharapkan bisa membantu masyarakat
7 umum, peneliti, objek yang diteliti atau pelaku pelaku yang terlibat di PNPM Mandiri Perdesaan itu sendiri dalam proses kebijakan pengambilan keputusan dalam arti yang luas. Besar harapan proses penelitian ini beserta hasilnya dapat berperan besar dalam perkembangan dunia pendidikan pada umumnya dan perkembangan pemberdayaan masyarakat pada khususnya, apalagi dengan banyaknya manfaat yang terkandung di laporan arus kas. Laporan arus kas dapat memberikan informasi mengenai perubahan aktiva bersih, struktur keuangan, mengembangkan model untuk menilai juga membadingkan nilai sekarang, arus kas masa depan juga digunakan untuk meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan, kemudian hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga seperti yang disebut oleh Dwi Prastowo Darminto (2002) maka diharapkan penelitian ini sangat besar peranannya untuk menyeleksi elemen yang memiliki pengaruh paling positif yang terkandung di arus kas sehingga bisa meningkatkan laba di masa depan. Idealnya laporan arus kas yang ada di PNPM Mandiri Perdesaan sesuai dengan aturan baku seperti yang tertuang di Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Pemerintahan, SAK-ETAP, Financial statements of not for profit organization atau aturan pelaporan yang lainnya. Namun faktanya laporan keuangan yang diterapkan di PNPM Mandiri Perdesaan mengalami penyesuaian dalam penerapan akuntansinya sehingga agak berbeda perlakuannya karena program tersebut awal kegiatannya didanai dari pihak
8 ketiga yang kemudian dikembangkan melalui sistem yang sudah ditentukan sehingga menghasilkan profitabilitas yang cukup tinggi, namun laporan tersebut juga dapat digunakan untuk menilai rasio, risiko, ukuran dan waktu keputusan pinjaman seperti halnya laporan di lembaga keuangan lainnya. Pada penelitian sebelumnya yang terkait dengan analisa laporan keuangan khususnya arus kas lebih banyak digunakan diperusahaan profit oriented yang rata-rata sudah go public, bila dibandingan dengan penelitian di lembaga keuangan informal penerapan secara dasar hukum tetap sangat jauh berbeda karena PNPM Mandiri Perdesaan adalah program yang mengutamakan pemberdayaan dan belum memiliki dasar hukum tetap, dari penjelasan tersebut maka akan lebih tepat bila PNPM Mandiri Perdesaan disejajarkan dengan lembaga UKM dan koperasi atau Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Laporan arus kas yang diterapkan di PNPM Mandiri Perdesaan telah digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja keuangan UPK, kinerja personil kelembagaan BKAD dan sebagai acuan keputusan rencana alokasi anggaran akhir tahun juga untuk pemanfaatan maksimal dana sosial untuk rumah tangga miskin yang dialokasikan dari surplus UPK. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian tersebut, maka rumusan masalahnya adalah: Apakah elemen-elemen yang terdapat di arus kas mempengaruhi alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan?
9 1.2.2 Apakah elemen Bantuan Langsung Masyarakat yang terdapat di arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan? Apakah elemen Dana Operasional Kegiatan yang terdapat di arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan? Apakah elemen operasional UPK yang terdapat di arus kas microfinance berpengaruh positif terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan? Apakah elemen perguliran dana Simpan Pinjam (khusus) Perempuan yang terdapat di arus kas microfinance berpengaruh positif terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan? Apakah elemen perguliran dana Usaha Ekonomi Produktif yang terdapat di arus kas microfinance berpengaruh positif terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan? 1.3 Pembatasan Masalah Banyak sekali faktor faktor yang mempengaruhi keuntungan UPK untuk dikelola kembali baik dalam bentuk asset ekonomi maupun asset nonekonomi, namun fokus yang diambil oleh peneliti untuk dikaji lebih dalam adalah menganalisa elemen-elemen yang ada di arus kas seberapa besar pengaruhnya terhadap kualitas perolehan laba yang didapat. Keterkaitan langsung inilah yang besar pengaruhnya terhadap keberlanjutan UPK, keterbukaan program dan transparansi ke masyarakat umum.
10 1.4 Tujuan Penelitian Penerapan laporan keuangan arus kas di Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan tersusun dalam dua komponen arus kas yaitu microfinance dan pendanaan sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk : Menguji seluruh elemen-elemen di arus kas dalam mempengaruhi alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan Menguji elemen Bantuan Langsung Masyarakat yang terdapat di arus kas pendanaan berpengaruh terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan Menguji elemen Dana Operasional Kegiatan yang terdapat di arus kas pendanaan berpengaruh terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan Menguji elemen operasional UPK yang terdapat di arus kas microfinance berpengaruh terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan Menguji elemen perguliran dana Simpan Pinjam (khusus) Perempuan yang terdapat di arus kas microfinance berpengaruh terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan Menguji elemen perguliran dana Usaha Ekonomi Produktif yang terdapat di arus kas microfinance berpengaruh terhadap alokasi keuntungan yang didapat oleh Unit Pengelola Kegiatan.
11 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh beberapa pihak seperti berikut ini: Bagi pengambil kebijakan program bisa digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan mengenai hasil yang didapat, dengan meningkatnya alokasi keuntungan diharapkan mampu meningkatkan kelompok yang akan didanai dengan dana bergulir sehingga target pengentasan kemiskinan dapat tercapai Untuk investor bisa mempengaruhi perkembangan keuangan UPK dimasa yang akan datang dengan cara terjadinya kerjasama yang menguntungkan dan membuka peluang jejaring usaha bagi kelompokkelompok peminjam Diharapkan juga hasil penelitian ini berdampak besar bagi peneliti peneliti selanjutnya untuk lebih dalam lagi menganalisis laporan keuangan UPK dari sisi yang lainnya sehingga memperkaya khasanah pengetahuan ekonomi di program pengentasan kemiskinan selanjutnya. Juga untuk peneliti-peneliti berikutnya dapat digunakan sebagai referensi pembanding dan sebagai rujukan studi komparatif yang akan datang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama penelitian ini, menurut ASOBAT yang merupakan singkatan dari A
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Referensi Penunjang Teori akuntansi merupakan landasan awal yang digunakan sebagai acuan utama penelitian ini, menurut ASOBAT yang merupakan singkatan dari A Statement of Basic
Lebih terperinciAnalisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto
Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini. Ada dua rujukan sebagai berikut: 1. Sari Surya, 2011 Yang pertama adalah penelitian yang
Lebih terperinciAnalisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto
Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Pengertian Unit Pengelola
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
Lebih terperinciSIARAN PERS KPU KABUPATEN BANYUMAS
SIARAN PERS KPU KABUPATEN BANYUMAS Sebagaimana ketentuan pasal 195 UU Nomor 2017, penyusunan dan penetapan Dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota pada pemilu 2019 dilakukan oleh KPU. Dalam menyusun dan menetapkan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA UNIT PENDIDIKAN KECAMATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH DENGAN PENDEKATAN AGROPOLITAN
147 PEMBAHASAN UMUM DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH DENGAN PENDEKATAN AGROPOLITAN Pemerintah Kabupaten Banyumas pada tahun 2008 akan mencanangkan pengembangan wilayah dengan pendekatan agropolitan
Lebih terperinciKEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd
KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd DAMPAK PNPM MPd 2007 2014 FOKUS PRIORITAS INDIKATOR IMPACT GOAL Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ( Pro Job & Pro poor) Terpenuhinya kebutuhan dan hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terkena PHK (pengangguran) dan naiknya harga - harga kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 telah menyebabkan jutaan orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Imbas dari keadaan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 85 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA UNIT KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN WILAYAH PADA DINAS
Lebih terperinciSekapur Sirih. Purwokerto, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. Ir. Suherijatno
Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keberlangsungan suatu perusahaan terutama di bidang lembaga keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan beroperasinya perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Permasalahan kemiskinan yang cukup komplek membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pembangunan di Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat menimbulkan beberapa dampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang Gambar 1.1 Logo UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang Sumber: www.pnpmkabbandung.wordpress.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-1998 belum menunjukkan angka yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah salah satu masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang berkembang. Hal tersebut karena kemiskinan
Lebih terperinciMEKANISME PEMBANGUNAN GEDUNG / PUSAT PELAYANAN
MEKANISME PEMBANGUNAN GEDUNG / PUSAT PELAYANAN PNPM-MANDIRI PERDESAAN DASAR PEMIKIRAN Banyaknya UPK Di Provinsi Jawa Timur Yang Mempunyai Asset Besar. Dirata-ratakan Asset Produktif Di Atas 1,5 Milyar
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA UNIT BINA MARGA PADA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA
Lebih terperinciLAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...
LAMPIRAN Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam Nama :............................. Jenis Kelamin Umur : Laki-laki/Perempuan* :.... Tahun Peran di PNPM-MPd :............................. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) adalah mekanisme progam yang terfokus pada pemberdayaan masyarakat di perdesaan. PNPM Mandiri
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar hidup rata rata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Masalah Kemiskinan Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, terutama di negara sedang berkembang. Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan
Lebih terperinciANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS. Oleh *) Rian Destiningsih
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS Oleh *) Rian Destiningsih Email : riandestiningsih@untidar.ac.id Abstrak Stabilitas ketahanan pangan dapat terwujud salah satunya ketika ketersediaan
Lebih terperinciSOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT
BADAN USAHA MILIK Desa (BUMDes) BERSAMA SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT (PNPM-Mpd) Dasar Hukum UU no 6 tahun 2014 Tentang Desa PP no 43 tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No 6 Tahun 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAPM TOMPOBULU
ANGGARAN DASAR DANA AMANAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG PROVIINSII SULAWESII SELATAN MUKADIMAH Aset hasil hasil kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan/atau
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) DESA TUNGU KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN
30 BAB III GAMBARAN UMUM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) DESA TUNGU KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN A. Gambaran Umum Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) 1. Tempat Penelitian a. Letak Geografis
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Kantor Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian yang didapatkan dapat digambarkan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mangadakan salah satu program adalahprogram Nasional Pemberdayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam suatu perusahaan terutama pada usaha lembaga keuangan mikro yang diadakan oleh pemerintah, yaitu tujuannya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
57 BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT A. Implementasi SPP (Simpan Pinjam Kelompok Perempuan) di Desa Tungu Kecamatan Godong
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: sangat ekonomis karena berada diatas rentang 100%.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan Keuangan UPK PPK Simpan
Lebih terperinciPENJELASAN X PELESTARIAN KEGIATAN DANA BERGULIR
PENJELASAN X PELESTARIAN KEGIATAN DANA BERGULIR 10.1. Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir Bagi UPK Dalam memberikan dukungan terhadap PNPM Mandiri Perdesaan yang mempunyai tujuan percepatan penanggulangan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATAKERJA RUMAH PEMOTONGAN HEWAN PADA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJA SAMA
Lebih terperinci(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah
BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG W/ W Menimbang Mengingat BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, a. bahwa Kebijakan Pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. oleh RAHMATIKA PROGRAM STUDI MANAJEMEN
ANALISIS EFEKTIFITAS PROGRAM PINJAMAN DANA BERGULIR PADA UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) PNPM MANDIRI DAN KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DI KECAMATAN SITUJUH LIMO NAGARI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PEMETAAN APOTEK DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,
PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR TAHUN TENTANG PEMETAAN APOTEK DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. c. bahwa pembangunan di bidang pelayanan farmasi di
Lebih terperinciREKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA
Pencairan Bulan Juli - September Tahun 2016 REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN TAHUN ANGGARAN 2016 NO JENIS SEKOLAH DANA SEKOLAH 1 SMA / SMA TERBUKA 37 15.906 5.567.100.000 2 SMK / SMK SATU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tidak terlepas dari perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM terutama sejak krisis moneter tahun 1998
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh perusahaan tentunya menginginkan laba yang maksimal bagi perusahaannya, namun masih banyak perusahaan yang terlalu fokus pada laba sehingga mengabaikan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara berkembang akan selalu mengalami permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berkembang akan selalu mengalami permasalahan yang sangat kompleks mengenai kemiskinan. Hal ini menjadi topik yang paling banyak dibicarakan oleh setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini terkait dengan adanya fakta bahwa pertumbuhan ekonomi tidak tersebar secara merata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) adalah program nasional yang menjadi kerangka dasar dan acuan pelaksanaan program-program pengentasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan sturktural
Lebih terperinciAngka Insidensi T B Tahun 2011 (WHO, 2012)
Angka Insidensi T B Tahun 2011 (WHO, 2012) BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Beban TB semakin meningkat seiring semakin
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH
SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN BANYUMAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kegiatan rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTRAIAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-MANDIRI PEDESAAN DI KABUPATEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di era globlisasi saat ini pada umumnya menunjukkan persaingan yang sangat sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi kesehatan dan kinerja Bank CIMB Niaga dan Bank Rabobank sebelum dan sesudah merger,
Lebih terperinciREKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA
Pencairan Bulan Oktober - Desember Tahun 2016 REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN TAHUN ANGGARAN 2016 NO JENIS SEKOLAH DANA SEKOLAH 1 SMA / SMA TERBUKA 36 18.475 6.466.250.000 2 SMK / SMK SATU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihindari. Untuk dapat bertahan hidup, sebuah organisasi harus mampu dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan merupakan sebuah hal yang terus terjadi dan tidak dapat dihindari. Untuk dapat bertahan hidup, sebuah organisasi harus mampu dengan cerdik mengenali dan
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciPNPM MANDIRI PERDESAAN
PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Program Pinjaman Bergulir adalah merupakan salah satu pilihan masyarakat dari berbagai alternatif kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. Pinjaman bergulir
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan dampak yang cukup signifikan dalam. perkembangan usaha di era globalisasi dewasa ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin tajam, tuntunan manajemen untuk memiliki keunggulan daya saing, serta keunggulan lain dalam hal informasi laporan keuangan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha. Seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian disektor pertanian, sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam
Lebih terperinciHASIL-HASIL PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 DI KABUPATEN BANYUMAS
HASIL-HASIL PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 DI KABUPATEN BANYUMAS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS 2015 Hasil-hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kabupaten Banyumas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. PNPM-MP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar semua tujuan tercapai pemilik dan manajemen memantau perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau entitas tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Tujuan tersebut salah satunya untuk meningkatkan keuntungan
Lebih terperinciLampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015
Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015 PANDUAN PENGAKHIRAN SERTA PENATAAN DAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pola kegiatan usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pedesaan adalah pembangunan berbasis pedesaan dengan mengedepankan kearifan lokal kawasan pedesaan yang mencakup struktur demografi masyarakat, karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Kemiskinan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu penyakit akut dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu bagian dari agenda Pemerintah Indonesia dalam rangka memenuhi mandat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 aliena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap entitas usaha, baik badan hukum maupun perseorangan, tidak dapat terlepas dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS Melly Heidy Suwargany Jurusan Geografi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Email: mellyheidy@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan go public memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya. Investor menanamkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan usaha kecil untuk melakukan pencatatan akuntansi yang baik yaitu Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah seni, ilmu (science) maupun
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah seni, ilmu (science) maupun perekayasaan (technology), namun juga dapat diartikan sebagai sebuah proses. Sesuai ragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) dengan lebih baik jika mereka mendapatkan informasi yang
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Banyumas Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Banyumas Tahun 2013 sebanyak 202.580 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Banyumas Tahun 2013 sebanyak 17 Perusahaan Jumlah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis membutuhkan sejumlah dana sebagai modal. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menerapkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1998 telah meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia, dari 25,9 juta (17,7%) pada tahun 1993 menjadi 129,6 juta atau 66,3% dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didalam suatu perekonomian Indonesia di kenal tiga kelompok badan usaha yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar kinerja
Lebih terperinciTema: pengelolaan wilayah kelautan, pesisir dan pedalaman ANALISIS TIPOLOGI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS.
Tema: pengelolaan wilayah kelautan, pesisir dan pedalaman ANALISIS TIPOLOGI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS. Oleh: Agustin Susyatna Dewi 1) Sukiman 1) Rakhmat Priyono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara Indonesia adalah memajukkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengahtengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia masalah kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi dikenal sebagai badan usaha yang dibangun dari dan untuk anggota. Hal ini dikarenakan modal pendirian koperasi berasal dari anggotanya dan beroperasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan sebelumnya tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas 2.1.1 Pengertian Efektivitas Dalam setiap organisasi, efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian dan kelautan yang memiliki peran penting sebagai penggerak kemajuan perekonomian nasional di Indonesia. Selain menjadi
Lebih terperinciPENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Permasalahan kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs (Millennium Development
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program
Lebih terperinciBUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh karena itu, dasar dari kredit adalah kepercayaan 1. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan sokoguru perekonomian Nasional diharapkan mampu bertahan terhadap berbagai goncangan yang terjadi di Indonesia. Kondisi perekonomian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan dalam perekonomian di Indonesia adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pembangunan ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan
Lebih terperinci