ARTIKEL. Judul. Oleh : Rini Anggraini, Nim JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
|
|
- Sonny Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL Judul BULAN SABIT DI KOTA SEMARAPURA (STUDI TENTANG LATAR BELAKANG MASUKNYA ISLAM DI KAMPUNG LEBAH, KLUNGKUNG, BALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI SMA) Oleh : Rini Anggraini, Nim JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2016
2 BULAN SABIT DI KOTA SEMARAPURA (STUDI TENTANG LATAR BELAKANG MASUKNYA ISLAM DI KAMPUNG LEBAH, KLUNGKUNG, BALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI SMA) Oleh: Rini Anggraini*, Ketut Sedana Arta, S.Pd, M.Pd..**, Dra. Desak Made Oka Purnawati M.Hum *** Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah masuknya Agama Islam di Kampung Lebah Klungkung Bali, (2) Mendeskripsikan Aspek-aspek apa saja dari sejarah Islam di Kampung Lebah Klungkung yang dapat di gunakan sebagai sumber belajar Sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap; (1) Heuristik (tehnik observasi, tehnik wawancara, dan studi dokumen) (2) Kritik sumber (kritik eksteren dan kritik internal), (3) Interpretasi, (4)Historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Latar Belakang Sejarah masuknya Agama Islam di Kampung Lebah Klungkung Bali yaitu Disaat pusat pemerintahan kerajaan Gelgel mengalami kemunduran kemudian pusat kerajaan (pemerintahan) dari Kraton Suecapura (Gelgel) dipindahkan ke Kraton Semarajaya (Klungkung) sekitar tahun dan sebagian masyarakat muslim yang berada di Suecapura (gelgel) ikut pindah dan diberi tempat di sebelah timur kota Klungkung yang sekarang bernama Kampung Lebah. Aspek-aspek dari sejarah Islam di Kampung Lebah Klungkung yang dapat di gunakan sebagai sumber belajar Sejarah di SMA sebagai berikut: Aspek Historis, Aspek Toleransi, dan Aspek Budaya. Kata Kunci: Sejarah, Kampung Lebah, Sumber Belajar Sejarah ABSTRACT This study aimed (1) to describe the background of Historical background of how Moslem entered Kampung Lebah Klungkung Bali, (2) Describe the aspects of Moslem history in Kampung Lebah Klungkung which can be used as a learning source of History in Senior High School. This study uses a qualitative method by stages; (1) Heuristic (observation techniques, interview techniques, and study documents) (2) source criticsm (external criticsm dan internal criticsm), (3) Interpretation, (4)Historiography.The results showed that, The Historical Background of the entranced of Moslem in Kampung Lebah, Klungkung Bali was while the royal administrative center Gelgel setback, then afterwards the center of the kingdom (government) of Kraton Suecapura (Gelgel) was transferred to the Palace Semarajaya (Klungkung) around and most of the Moslem community who were in Suecapura (Gelgel) was also moved and given a place in the east of the town of Klungkung which now called as Kampung Lebah. Aspects of the history of Moslem in Kampung Lebah Klungkung which can be used as a learning resource history in Senior High School are as follows: Historical Aspects, Aspects of Tolerance and Cultural Aspects. Keywords: History, Kampung Lebah, History learning source
3 PENDAHULUAN Bali memiliki penduduk yang sebagian besar beragama Hindu. Nuansa agama Hindu sangat kental di pulau Bali ini. Dibalik kentalnya agama Hindu di pulau Bali ini, terdapat pula beberapa kampung Muslim yang berkembang pesat di Pulau Seribu Pura, sudah ada sejak jaman kerajaan dan tetap eksis sampai sekarang. Terdapat banyak komunitas muslim yang telah menyejarah atau telah lama menetap di pulau Bali. Meskipun hanya menjadi penduduk mayoritas kedua, namun Muslim di Bali menghadirkan keragaman bagi pulau dewata ini. Pada umumnya mereka membuat suatu pemukiman yang disebut dengan perkampungan Muslim. Di seluruh pelosok negeri yang memiliki mayoritas agama Hindu, terselip berbagai perkampungan muslim yang berumur sangat tua dengan segala kultur yang ikut mewarnai sejarah negeri ini. Istilah Kampung di kawasan Bali identik dengan pemukiman Muslim. Sejarah masuknya agama Islam di Bali bukan hal baru terjadi, namun sudah sejak masa kerajaan dahulu. Di berbagai daerah di Bali terdapat perkampungan muslim, seperti di daerah Karangasem, Buleleng, Tabanan, Negara, Badung, Nusa Penida begitu pula di ibukota kerajaan Bali dulu tepatnya Klungkung. Di Klungkung terdapat beberapa perkampungan muslim salah satunya adalah perkampungan muslim yang ada di Kampung Lebah Klungkung, Kampung Islam ini mempunyai keunikan tersendiri, dimana sejarah terbentuknya Kampung Lebah ini sangat erat kaitanya dengan dengan salah satu dari Wali Pitu yang ada di Bali yaitu Raden Modin dan Kiai Jalil. Kampung Lebah ini letaknya sangat strategis di pusat Kerajaan Bali, dekat dengan Puri Klungkung. Masyarakat Kampung Lebah sangat mengedepankan toleransi antar umat beragama. Masyarakat di Kampung Lebah adalah masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang. Dari Hasil wawancara dengan Mohammad Zen pada tanggal 04 Maret 2016, tokoh masyarakat setempat mengatakan Kampung Lebah berasal dari kata Lebah yang berasal dari bahasa Bali yang berarti jatuh atau miring ke bawah. Hal serupa juga disampaikan oleh Ida Dalem Semara Putra (keturunan dari Raja Klungkung) dalam wawancara pada tanggal 8 April Kampung Lebah berpenduduk sekitar 400 kepala keluarga dan sebagian besar dari mereka bermata pencaharian sebagai pedagang. Sebagian dari mereka memilih berdagang ke luar kota, dan sisanya lagi memilih berdagang di sekitar kampung mereka. Berkaitan dengan pendidikan Sejarah, proses masuknya muslim di Bali khususnya di Kabupaten Klungkung bisa digunakan sebagai sumber belajar sejarah. Ini berkaitan dengan proses masuknya Islam di Indonesia. Sumber belajar bukan hanya berasal dari buku sumber atau teks, bisa saja menggunakan lingkungan yang ada disekitar siswa. Seperti contohnya di Kabupaten Klungkung banyak sekali terdapat komunitas muslim. Komunitas muslim tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah lokal. (Dhurorudin, 2014:134) Dalam kurikulum 2013 guru sejarah diberikan peluang dalam memanfaatkan sumber sejarah yang ada di lingkungan siswa (Widja, 1989:16). Sehingga pembelajaran sejarah akan semakin menarik siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Kajian tentang keberadaan komunitas muslim di Klungkung sangat penting dilakukan karena komunitas tersebut memiliki kaitan dengan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia khususnya di Kabupaten Klungkung. Selain menjadi bukti masuk dan berkembangnya Islam di Klungkung komunitas muslim di Klungkung juga memiliki potensi sebagai sumber belajar sejarah di SMA kelas X semester II dalam mata pelajaran sejarah hal ini dapat dilihat pada kurikulum 2013 dengan Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukan contoh bukti
4 bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Berdasar pada latar belakang permasalahan terdapat dua permasalahan yang dikaji pada penelitian ini diantaranya yaitu: 1) Bagaimana Latar Belakang Sejarah Masuknya Agama Islam di Kampung Lebah Klungkung? 2) Aspek Aspek Apa Saja Dari Sejarah Islam di Kampung Lebah Klungkung Yang Dapat Digunakan Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA? Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah Masuknya Agama Islam di Kampung Lebah Klungkung. 2) Mendeskripsikan Aspek Aspek Dari Sejarah Islam di Kampung Lebah Klungkung Yang Dapat Digunakan Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif Sejarah yaitu menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Agar lebih mudah dalam mengkaji permasalahan yang diteliti, penelitian ini menggunakan beberapa metode yang meliputi : (1) Heuristik mengumpulkan data dengan tekhnik observasi, wawancara dan studi pustaka/dokumen (2) Kritik Sumber ini menyangkut verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai ketepatan atau kebenaran dari sumber itu dengan cara kritik eksternal dan kritik internal (3) Interpretasi atau penafsiran, adalah suatu upaya sejarawan untuk melihat kembali tentang sumber-sumber yang didapatkan telah diuji autentisitasnya dan terdapat saling hubungan antara satu dan yang lain dan (4) Historiografi tahapan penyusunan hasil penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengumpulan data dengan wawancara dan observasi yang dilaksanakan berkaitan dengan sejarah Kampung Lebah Klungkung diantaranya, yaitu: 1. Sejarah Masuknya Islam di Kampung Lebah Berita masuknya Islam di Bali dapat diketahui dari beberapa sumber- sumber lokal maupun sumber-sumber asing. Dari cerita yang turun-temurun yang diceritakan oleh nenek dan kakek serta melalui hasil wawancara dengan beberapa tokoh berikut. Perbekel Desa Kampung Gelgel Sahidin A.Ma, (2016) Saat Dalem Ketut Ngulesir, (Raja Gelgel I) melakukan kunjungan ke Majapahit, pulang dari Majapahit beliau diberikan pengiring atau diiringi istilahnya datang ke Bali dengan pengiring sebanyak 40 orang. Hal ini dapat dikatakan telah terjadi migrasi penduduk karena para pengiring yang berjumlah 40 orang yang berasal dari Tanah Jawa ini diberikanlah tempat tinggal disebelah timur Kerajaan Gelgel dan selanjutnya wilayah ini berkembang menjadi sebuah kampung karena diikuti oleh migrasi kedua yang berjumlah 100 orang muslim. Dari hasil wawancara dengan Perbekel Desa Kampung Gelgel bapak Sahidin A.Ma, (49 tahun) maka diperoleh informasi bahwa orang-orang Islam pertama datang ke Gelgel (pusat pemerintahan di Bali saja abad ke XIV) ialah sebagai pengiring Dalem (sebutan Raja) dari Majapahit. Sebagai pengiring mereka datang ke Bali sebanyak 40 orang, pada saat pemerintahan Dalem Ketut Ngulesir. Ke 40 orang ini diberikan tempat tinggal di sebelah timur Kerajaan Gelgel. Dalam perkembangan selanjutnya wilayah ini berkembang menjadi sebuah kampung karena diikuti oleh migrasi kedua yang berjumlah 100 pada Abad ke XV orang muslim. Di dalam buku Muslim Bali, karangan Dhurorudin Mashad (2014) disebutkan bahwa 100 muslim yang datang pada periode kedua terjadi pada pemerintahan Watu Renggong di Gelgel. 100 orang muslim tersebut dipimpin oleh Dewi Fatimah yang merupakan utusan dari kerajaan Demak. Utusan tersebut gagal mengislamkan Dalem Waturenggong kaum muslim anggota ekspedisi yang berjumlah sekitar 100 orang tidak diusir dan justru diberikan mereka memilih tinggal di Bali. Bahkan, kepada mereka diberikan pelungguhan (sebidang tanah). Disaat pusat
5 pemerintahan kerjaan Gelgel mengalami kemunduran kemudian pusat kerajaan (pemerintahan) dari Kraton Suecapura (Gelgel) dipindahkan ke Kraton Smarajaya (Klungkung) sekitar tahun dan sebagian masyarakat muslim yang berada di Suecapura (Gelgel) ikut pindah dan diberi tempat di sebelah timur kota Klungkung yang sekarang bernama Kampung Lebah. Komunitas Islam Kampung Lebah dapat eksis sampai saat ini karena Kampung Lebah sangat menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Dalam perkembangannya Kampung Lebah dapat bertahan hingga saat ini yaitu melalui saluran-saluran Islamisasi. Dari hasil wawancara dengan Kepala Kampung Lebah Drs. Ramadlan BZ (51 Tahun), maka diperoleh informasi bahwa Komunitas Islam Kampung Lebah dapat eksis sampai saat ini karena Kampung Lebah sangat menjung-jung tinggi toleransi antar umat beragama dan berkembang dan bertahan melalui saluran-saluran Islamisasi seperti saluran perdagangan, saluran perkawinan, saluran pendidikan, saluran kesenian, dan saluran politik, diantaranya sebagai berikut: 1. Saluran Ekonomi Perdagangan. Saluran Ekonomi Perdagangan dapat mengangkat Ekonomi masyarakat, yaitu karena Kampung Lebah terletak di wilayah yang sangat strategis, Kampung Lebah terletak dekat dengan pusat Kota Semarapura. Kampung Lebah terletak disebelah timur dari Puri Klungkung (pusat kota Semarapura) dan berada sangat berdekatan dengan urat nadi ekonomi yaitu pasar. Letak yang berdekatan dengan pasar menyebabkan Komunitas Muslim Kampung Lebah ini mendapatkan keuntungan, dengan menjadi pedagang di pasar tersebut maka masyarakat muslim Kampung Lebah ini dapat bertahan hidup. Karena asal masyarakat yang pindah ke Kampung Lebah memiliki pekerjaan sebagai pedagang maka dengan diberikanya tempat disamping pasar menyebabkan komunitas muslim Kampung Lebah ini dapat bertahan hingga saat ini, serta masyarakat Kampung Lebah juga melakukan perdagangan keluar daerah seperti Karangasem dan Denpasar. 2. Saluran Perkawinan. Saluran Perkawinan dapat mengangkat jumlah penduduk Kampung Lebah dengan perkawinan Komunitas Muslim Kampung Lebah ini dapat bertahan di tengah-tengah mayoritas Hindu disebabkan oleh masyarakat muslim di Kampung Lebah ini melakukan perkawinan dengan sesama pemeluk muslim, selain dengan sesama muslim baik dari lingkungan Kampung Lebah maupun dari luar. Masyarakat Kampung Lebah ada juga yang melakukan perkawinan lintas agama seperti umat Muslim dan Hindu. Biasanya Laki-laki dari Kampung Lebah menikahi perempuan-perempuan non muslim yang merupakan masyarakat lokal maupun masyarakat yang berasal dari daerah lain seperti salah satu contohnya yaitu pernikahan Agus Triono (26) dengan Ni Luh Apri Suandayani (25) dimana Agus Triono merupakan masyarakat Kampung Lebah dan Ni Luh Apri Suandayani merupakan masyarakat lokal (non muslim). Selain dengan tujuan melangsungkan keturunannya juga dengan maksud untuk menyebarkan Islam dengan cara pernikahan. Pernikahan lintas agama sudah berlangsungsejak lama dan masih dilakukan oleh masyarakat Kampung Lebah sampai saat ini. Dengan demikian masyarakat Kampung Lebah akan terus berkembang sampai saat ini. 3. Saluran Pendidikan. Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang digunakan dan diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiyai-kiyai dan ulama -ulama. Di pesantren atau pondok itu calon ulama, guru, dan kyai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masingmasing atau berdakwah ke tempat
6 tertentu untuk mengajarkan agama Islam. Saluran Pendidikan dapat mengangkat wawasan masyarakat Kampung Lebah mendapatkan pendidikan tentang sejak dini. Beberapa sekolah Islam juga didirikan sejak tahun 1995 hingga saat ini, sekolah Islam didirikan di Kampung Lebah ini dengan tujuan untuk memfasilitasi anak-anak agar dapat mengenyam pendidikan bernuansa Islam sejak dini agar nantinya menjadi manusia yang berakhlakul karimah. Diantaranya adalah Yayasan Hasanuddin yang menaungi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah Hasanuddin dan Pondok Pesantren Tarbiyatul Athfal. selain itu juga ada Taman Kanak-kanak bernuansa Islam dan Pendidikan At Khair Muhammadiyah dimana dalam perkembangannya beberapa dari para siswa maupun para santri melanjutkan studi mereka hingga keluar daerah untuk menambah pengetahuan mereka dan nantinya mereka pun menggantikan atau ikut mengajar di sekolah-sekolah di Kampung Lebah tersebut. 4. Saluran Kesenian. Saluran Kesenian dapat mengangkat kebudayaan bangsa Indonesia khususnya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Lebah dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Tanpa harus melupakan identitas sebagai umat Islam yang tinggal di Indonesia, masyarakat Kampung Lebah masih tetap melestarikan kesenian-kesenian Islam khas Nusantara, diantaranya adalah Tari Rudat, Samrah untuk ibu-ibu, Kosidah dan lainnya. Bahkan masyarakat Kampung Lebah gencar mengikuti lomba-lomba terkait dengan kesenian Islam guna agar kesenian tersebut akan selalu bertahan serta agar nantinya anak cucu mereka dapat merasakan indahnya kesenian Islam. 5. Saluran Politik. Saluran Politik terkait kebijakan Raja. Dalam hal politik Kampung Lebah juga berberan aktif dalam membantu Kerajaan Klungkung dari segi pemertahanan wilayah, dilihat dari sejak awal mereka datang ke Bali mereka berprofesi sebagai prajurit, karena itu masyarakat Islam Kampung Lebah mendapat wilayah di sebelah Timur kota (pusat pemerintahan), hal ini bertujuan ketika nantinya terjadi penyerangan dari sebelah Timur, maka mereka akan menghadapi Kampung Lebah sebagai pertahanan pertama. Bagi kerajaan Klungkung Kampung Lebah yang terletak disebelah Timur dari Puri, menjadikan Kampung Lebah sebagai pertahanan pertama dibagian Timur kota Semarapura, mengingat di sebelah Timur Klungkung terdapat kerajaankerajaan seperti kerajaan Sidemen dan Karangasem. Di berikannya wilayah kepada Kampung Lebah hal itu berarti Kampung Lebah dianggap bermanfaat untuk kerajaan Klungkung. Dan juga beberapa dari masyarakat Kampung Lebah menjadi abdi dalem di Kerajaan Klungkung. Saluran Politik dimasa sekarang bagi masyarakat Kampung Lebah dapat menambah wawasan masyarakat Kampung Lebah khususnya dalam segi kepemimpinan serta organisasi. Beberapa dari masyarakat Kampung Lebah ikut bergabung dengan Kementerian Agama Klungkung dengan kata lain bekerja di kantor Kementerian Agama Klungkung dan beberapa pula ada yang mengikuti pencalonan atau pemilihan DPD dan DPR. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Kampung Lebah yang dahulunya sebagian besar merupakan seorang tentara pejuang sekarang sudah mulai memahami dunia politik. Maka melalui saluran-saluran Islamisasi diatas dapat disimpulkan bahwa yang membuat Kampung Lebah tetap bertahan dan eksis hingga saat ini yaitu dimana masyarakat selalu menjaga keharmonisan dengan masyarakat luas serta selalu mengutamakan rasa toleransi antar umat beragama. Sebagai pemeluk agama mayoritas kedua di Bali, masyarakat Kampung Lebah sangat
7 memahami akan pentingnya nilai toleransi antar umat beragama. Hubungan mereka dengan pemeluk agama lain sejauh ini sangat harmonis, begitu pula hubungan masyarakat Kampung Lebah dengan Puri masih terjalin sangat baik hingga saat ini. Hal tersebut dibuktikan ketika Puri mengadakan upacara besar seperti Plebon masyarakat Kampung Lebah selalu ikut ngayah (membantu), begitu pula sebaliknya disaat masyarakat mengadakan acara seperti buka puasa bersama, beberapa perwakilan Puri pun datang dan ikut berbuka puasa bersama. Demi menjaga terjalinnya kerukunan antar umat beragama, saat malam takbiran lebih dipusatkan di masjid dan mushola yang berlokasi di Kampung Lebah agar tidak menimbulkan keributan karena sebelumnya takbiran selalu dilakukan dengan cara mengelilingi kota yang mengakibatkan kemacetan. Bentuk lain dari toleransi kampung ini adalah ketika Nyepi mereka tidak menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan dan tidak melakukan aktivitas sehari-hari serta tidak keluar rumah guna menghormati hari raya umat Hindu. Masyarakat Kampung Lebah lebih mengedepankan toleransi antar umat beragama sehingga umat lainpun menerima mereka dan memiliki hubungan yang baik hingga saat ini. Maka melalui saluran-saluran Islamisasi diatas dapat disimpulkan bahwa yang membuat Kampung Lebah tetap bertahan dan eksis hingga saat ini yaitu dimana masyarakat selalu menjaga keharmonisan dengan masyarakat luas serta selalu mengutamakan rasa toleransi antar umat beragama. Sebagai pemeluk agama mayoritas kedua di Bali, masyarakat Kampung Lebah sangat memahami akan pentingnya nilai toleransi antar umat beragama. Hubungan mereka dengan pemeluk agama lain sejauh ini sangat harmonis, begitu pula hubungan masyarakat Kampung Lebah dengan Puri masih terjalin sangat baik hingga saat ini hal tersebut dibuktikan ketika Puri mengadakan upacara besar seperti Plebon masyarakat Kampung Lebah selalu ikut ngayah (membantu), begitu pula sebaliknya disaat masyarakat mengadakan acara seperti buka puasa bersama, beberapa perwakilan Puri pun datang dan ikut berbuka puasa bersama. 2. Aspek Yang Dapat Di Gunakan Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA Dari Sejarah Islam Di Kampung Lebah. Pembelajaran sejarah di sekolah selama ini di pandang kurang optimal dikarenakan masih kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sejarah khususnya serta masih di pandangan sebelah mata. Pelajaran sejarah seolah sangat mudah dan dianggap gampang. Yang menjadi problema guru sejarah adalah kurangnya kemauan guru sejarah untuk mengupdate pengetahuan-pengetahuan sejarahnya. Padahal banyak sekali fakta-fakta sejarah yang sudah update dan bahkan lingkungan sekitar siswa dapat juga digunakan sebagai sumber belajar sejarah. Selain dari guru sejarah sendiri pelajaran sejarah juga kekurangan bahan aja, bahan ajar yang dimaksud adalah buku ajar yang dimana terdapat materi materi kekinian karena terkesan selama ini buku sejarah hanya itu itu saja yang digunakan. Begitu juga di SMA Negeri 1 Semarapura, materi mengenai masuknya Islam hanya bersifat nasional saja, padahal disekitar SMA Negeri 1 Semarapura terdapat Kampung Lebah yang merupakan kampung Islam. Keberadaan Kampung Lebah merupakan salah satu sumber belajar sejarah yang dapat dipergunakan disekolah. Keberadaan Kampung Lebah ini memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah. Hal ini berkaitan dengan bagaimana proses masuknya Islam di Kabupaten Klungkung. Guru guru bisa menggunakan komunitas ini agar pelajaran sejarah menjadi lebih menarik bagi siswa, dan siswa menjadi tidak bosan serta siswa lebih menyukai pelajaran sejarah. Maka dari itu dirasa sangat penting untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang dapat dikembangkan dalam Kampung
8 Lebah tersebut dan dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah. Dalam KD (Kompetensi Dasar) Mengidentifikasi karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Aspekaspek yang dapat dikembangkan dari Sejarah Islam Di Kampung Lebah menjadi sumber belajar sejarah adalah sebagai berikut: (1) Aspek Kognitif Kurikulum 2013 memberikan peluang bagi guru dan siswa untuk menambah wawasan mengenai fakta-fakta dan sumber belajar sejarah yang ada di lingkungan siswa. Salah satu sumber sejarah yang bisa di manfaatkan guru dan siswa sebagi sumber belajar sejarah adalah keberadaan Kampung Lebah, Klungkung, Bali. Keberadaan Kampung Islam ini erat kaitannya dengan kedatangan Islam ke Bali dan erat kaitannya dengan proses penyebaran Islam di Bali. Berikut merupakan gambar dari masjid dan makam pertama di Kampung Lebah yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah lokal yaitu: Gambar 1. Masjid Al-Hikmah Kampung Lebah Gambar 2. Makam Kampung Lebah Komunitas Islam di Kampung Lebah ini bila di kaitkan dalam Kompetensi Inti dalam kurikulum 2013 maka masuk dalam Kompetensi Inti 3 (KI 3) Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Karena Komunitas Islam di Kampung Lebah ini dapat memberikan wawasan yang lebih bagi siswa terhadap materi masuknya Islam. (2) Aspek Toleransi Kurikulum 2013 menekankan pada siswa untuk saling menghargai hal ini termuat dalam KI (Kompetensi Inti) nomor 1 dan 2 yaitu (KI1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (KI2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kampung Lebah tetap bertahan dan eksis hingga saat ini yaitu dimana masyarakat selalu menjaga keharmonisan dengan masyarakat luas serta selalu mengutamakan rasa toleransi antar umat beragama. Sebagai pemeluk agama mayoritas kedua di Bali, masyarakat Kampung Lebah sangat memahami akan pentingnya nilai toleransi antar umat beragama. Hubungan mereka dengan pemeluk agama lain sejauh ini sangat harmonis, begitu pula hubungan masyarakat Kampung Lebah dengan Puri masih terjalin sangat baik hingga saat ini hal tersebut dibuktikan ketika Puri
9 mengadakan upacara besar seperti Plebon masyarakat Kampung Lebah selalu ikut ngayah (membantu), begitu pula sebaliknya disaat masyarakat mengadakan acara seperti buka puasa bersama, beberapa perwakilan Puri pun datang dan ikut berbuka puasa bersama. (3) Aspek Budaya Bila di kaitkan dalam kurikulum 2013 aspek Budaya ini masuk dalam KI 1 yakni Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kesenian yang masih dilestarikan oleh warga Kampung Lebah, contohnya seperti Tari Rudat yang selalu di pentaskan setiap hari besar umat Islam, tujuan dipentaskannya tari Rudat ini bertujuan untuk memupuk semangat kebersamaan, silahturahmi, dan kreativitas generasi muda Kampung Lebah, Kasidah, biasanya di mainkan oleh perempuan maupun ibu-ibu PKK, biasanya Kasidah ini dipentaskan 5-10 orang dan membawakan lagu-lagu berbahasa Arab, dan Indonesia. Berikut merupakan gambar tari rudat: SIMPULAN DAN SARAN Berdasakan hasil temuan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan halhal sebagai berikut. 1) Sejarah Masuknya Islam di Kampung Lebah berawal dari Orang-orang Islam pertama datang ke Gelgel (pusat pemerintahan di Bali saja abad ke XIV) ialah sebagai pengiring Dalem (sebutan Raja) dari Majapahit. Sebagai pengiring sebanyak 40 orang, pada saat pemerintahan Dalem Ketut Ngulesir. Selanjutnya wilayah ini berkembang menjadi sebuah kampung karena diikuti oleh migrasi kedua yang berjumlah 100 pada Abad ke XV orang muslim. Pada periode kedua terjadi pada pemerintahan Watu Renggong di Gelgel, yang dipimpin oleh Dewi Fatimah yang merupakan utusan dari kerajaan Demak. Disaat pusat pemerintahan kerjaan Gelgel mengalami kemunduran kemudian pusat kerajaan (pemerintahan) dari Kraton Suecapura (Gelgel) dipindahkan ke Kraton Smarajaya (Klungkung) sekitar tahun dan sebagian masyarakat muslim yang berada di Suecapura (Gelgel) ikut pindah dan diberi tempat di sebelah timur kota Klungkung yang sekarang bernama Kampung Lebah. Komunitas Islam Kampung Lebah dapat eksis sampai saat ini karena Kampung Lebah sangat menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Dalam perkembangannya Kampung Lebah dapat bertahan hingga saat ini yaitu melalui saluran-saluran Islamisasi. yaitu saluran perdagangan, saluran perkawinan, saluran tasawuf, saluran pendidikan, saluran kesenian, dan saluran politik. Keberadaan Komunitas Islam Kampung Lebah, Klungkung, Bali dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Adapun aspek-aspek yang bisa dikembangkan sebagai sumber belajar sejarah di SMA untuk memenuhi tuntutan kurikulum Yakni: Gambar 3. Tari Rudat 1. Aspek Kognitif, Kurikulum 2013 memberikan peluang bagi guru dan siswa untuk menambah wawasan mengenai fakta-fakta dan sumber belajar sejarah yang ada di lingkungan
10 siswa. Salah satu sumber sejarah yang bisa di manfaatkan guru dan siswa sebagi sumber belajar sejarah adalah keberadaan Kampung Lebah, Klungkung, Bali. Keberadaan Kampung Islam ini erat kaitannya dengan kedatangan Islam ke Bali dan erat kaitannya dengan proses penyebaran Islam di Bali. Komunitas Islam di Kampung Lebah ini bila di kaitkan dalam Kompetensi Inti dalam kurikulum 2013 maka masuk dalam Kompetensi Inti 3 (KI 3) Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Karena Komunitas Islam di Kampung Lebah ini dapat memberikan wawasan yang lebih bagi siswa terhadap materi masuknya Islam. 2. Aspek Toleransi, Aspek Toleransi, Kurikulum 2013 menekankan pada siswa untuk saling menghargai hal ini termuat dalam KI (Kompetensi Inti) nomor 1 dan 2 yaitu (KI1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (KI2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kampung Lebah tetap bertahan dan eksis hingga saat ini yaitu dimana masyarakat selalu menjaga keharmonisan dengan masyarakat luas serta selalu mengutamakan rasa toleransi antar umat beragama. Sebagai pemeluk agama mayoritas kedua di Bali, masyarakat Kampung Lebah sangat memahami akan pentingnya nilai toleransi antar umat beragama. Hubungan mereka dengan pemeluk agama lain sejauh ini sangat harmonis, begitu pula hubungan masyarakat Kampung Lebah dengan Puri masih terjalin sangat baik hingga saat ini hal tersebut dibuktikan ketika Puri mengadakan upacara besar seperti Plebon masyarakat Kampung Lebah selalu ikut ngayah (membantu), begitu pula sebaliknya disaat masyarakat mengadakan acara seperti buka puasa bersama, beberapa perwakilan Puri pun datang dan ikut berbuka puasa bersama. 3. Aspek Budaya, Aspek Budaya, Bila di kaitkan dalam kurikulum 2013 aspek Budaya ini masuk dalam KI 1 yakni Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kesenian yang masih dilestarikan oleh warga Kampung Lebah, contohnya seperti Tari Rudat yang selalu di pentaskan setiap hari besar umat Islam, tujuan dipentaskannya tari Rudat ini bertujuan untuk memupuk semangat kebersamaan, silahturahmi, dan kreativitas generasi muda Kampung Lebah, Kasidah, biasanya di mainkan oleh perempuan maupun ibu-ibu PKK, biasanya Kasidah ini dipentaskan 5-10 orang dan membawakan lagu-lagu berbahasa Arab, dan Indonesia.
11 DAFTAR PUSTAKA Ardika I Wayan, Parimarta I Gede, dan Wirawan A A Bagus Sejarah Bali dari Prasejarah hingga Moderen. Denpasar: Udayana University Press Atmadja, Nengah Bawa Genealogi Keruntuhan Majapahit Islamisasi, Toleransi,dan pemertahanan Agama Hindu di Bali. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR Mashad. Dhurorudin Muslim Bali Mencari Kembali Harmoni yanga Hilang. Jakarta. Puataka-Al Kautsar. Moleong, Lexy, J Metodelogi Penelitian kualitatif. Bandung PT. Remaja Rosda Karya. Muljana, Selamet Runtuhnya KerajaanHindu Jawa dan Timbulnya Negara Negara Islam di Nusantara. LKis: Yogjakarta Pageh, I Made, dkk, Model Integrasi Masyarakat Multietnik Nyama Bali- Nyama Selam Belajar dari Enclaves Muslim di Bali. Denpasar: Pustaka Larasan Wirawan, tt, Sejarah Perkembangan Islam di Bali Khususnya di Kabupaten Klungkung, Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar Yusuf, Mundzirin Sejarah Peradaban Islam di Indonesia. Yogjakarta: SKI Fakultas Adab UIN Pustaka.
SILABUS AKUNTANSI KEUANGAN
SILABUS AKUNTANSI KEUANGAN Satuan Pendidikan : Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Keuangan Paket Keahlian : Kelas /Semester : XI /1 Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)
MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT BALAI PENGEMBANGAN BAHASA DAERAH DAN KESENIAN 2013 DRAFT-1 DAN MATA PELAJARAN
Lebih terperinciKOMUNITAS ISLAM DI DESA GELGEL, KLUNGKUNG, BALI (LATAR BELAKANG SEJARAH, PENINGGALAN, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA)
ARTIKEL Judul KOMUNITAS ISLAM DI DESA GELGEL, KLUNGKUNG, BALI (LATAR BELAKANG SEJARAH, PENINGGALAN, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) Oleh Putu Adi Sutama NIM. 1114021030 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)
SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK :XII Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
KELAS: X KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Lebih terperinci44. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
44. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciKELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
20. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) KELAS: X KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) 1. Menghayati
Lebih terperinciKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman
KELAS : X Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)
SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMA/SMK Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan
Lebih terperinciANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN
ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Program Keahlian : Teknik Mesin Paket Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Mata Pelajaran : Gambar Teknik Kelas : XI smt 1 dan 2 : 72 Jam Pelajaran
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG KUSAMBA TERHADAP MAKNA POLITIK MULTIKULTURALISME
PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG KUSAMBA TERHADAP MAKNA POLITIK MULTIKULTURALISME I.A Gede Indrialistika Dewi 1), Bandiyah, S.Fil., MA 2), Muhammad Ali Azhar, SIP., MA 3) 1,2,3) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinci1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi
Bahan ajar A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
Lebih terperinci4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
BAHAN AJAR A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Konversi agama merupakan suatu fenomena agama yang tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konversi agama merupakan suatu fenomena agama yang tidak baru lagi. Proses perpindahan/masuk agama ini sudah terjadi sejak dulu, bahkan sejak para nabi dan
Lebih terperinciSILABUS PRODUKTIF MULTIMEDIA
SILABUS PRODUKTIF MULTIMEDIA Mata Pelajaran Kelas Kompetensi Inti : Produktif Multimedia (C2) : X : Dasar Desain Grafis 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)
SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 4 Klaten MATA PELAJARAN : Perakitan Komputer KELAS/SEMESTER : X/1 ALOKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan salah satu pelajaran yang memiliki peran penting dari proses pendidikan. Melalui pembelajaran
Lebih terperinci41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
41. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)
SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK Negeri 1 Cilacap : XII Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Lebih terperinciKEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU Mengamati
Aspek Kelas Semester SILABUS MATA PELAJARAN: SENI PENCAK SILAT BANTEN (PILIHAN WAJIB B ) : Seni Pencak Silat Banten : X (sepuluh) : Genap Kompetensi Inti : Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinci12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA
12. KOMPETENSI INTI DAN EKONOMI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG
SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)
SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN) SATUAN PELAJARAN: SMP KELAS : KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai perilaku
Lebih terperinciSILABUS ETIKA PROFESI
SILABUS ETIKA PROFESI Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 61 JAKARTA Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Keuangan Paket Keahlian : Akuntansi/Perbankan/Perbankan Syariah Kelas /Semester
Lebih terperinci13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA
13. KOMPETENSI INTI DAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)
SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN) SATUAN PELAJARAN: SMP KELAS : VIII KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai perilaku
Lebih terperinciKegiatan Pembelajaran
C. Sosiologi Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
Lebih terperinciANALISIS KETERKAITAN KI - KD DENGAN IPK DAN MATERI PEMBELAJARAN
No. Dokumen : F/751/WKS1/P/3 No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 ANALISIS KETERKAITAN KI - KD DENGAN IPK DAN MATERI PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Pendidikan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)
SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL) Satuan pendidikan Kelas : SMA/MA : XI Kompetensi Inti : KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 : Menghayati mengamalkan ajaran agama yang dianutnya : Menghayati
Lebih terperinciKALOR DAN PERPINDAHANNYA
LEMBAR KERJA SISWA Berbasis Scientific Approach KALOR DAN PERPINDAHANNYA FISIKA KELAS X SMA / MA ZURNIATI RSA1C312012 UNIVERSITAS JAMBI NAMA KELAS NIS ALAMAT Lembar Kerja Siswa KALOR DAN PERPINDAHANNYA
Lebih terperinciNO.SOAL SKOR TINGKAT KESUKARAN. NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL 1 Matematika Wajib. Uraian
Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X (Sepuluh)/ 1 (Satu) Materi : Eksponen dan Logaritma Alokasi Waktu : 60 menit Nama Sekolah : SMA Muhammmadiyah 4 Surabaya Kompetensi Inti (Matematika Wajib)
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA ARAB KELAS X
KOMPETENSI INTI DAN BAHASA ARAB KELAS X KELAS X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
Lebih terperinci55. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA JEPANG SMA/MA
55. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinci43. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
43. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Integral 1 Alokasi
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA)
KOMPETENSI INTI DAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA) KELAS: X KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Trigonometri
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)
KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KEMENTERIAN
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)
KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA,
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)
SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Nomor Jenis. Pengertian biosfer 1
KISI KISI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Nama Sekolah : MA Negeri Cibaliung Mata Pelajaran : Geografi Kelas/ Program : XI / IPS Semester : Ganjil Kompetensi Inti : KI 1 Menghayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Guru merupakan personil yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Integral
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)
SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : XI Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati
Lebih terperinciPROGRAM PENILAIAN : SMK N 1 PAJANGAN : HILMI MUHAMMAD AQWAM : : 1 TGB ( TGB-A, TGB-B, TGB-C
PROGRAM PENILAIAN Nama Sekolah : SMK N 1 PAJANGAN Nama Guru : HILMI MUHAMMAD AQWAM Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan Kelas : 1 TGB ( TGB-A, TGB-B, TGB-C ) Semester : Ganjil ( 1 ) No Kompetensi Inti
Lebih terperinciKata Kunci: Punden Berundak, Sumber Belajar Sejarah. Dosen Pembimbing Artikel
Eksistensi Punden Berundak di Pura Candi Desa Pakraman Selulung, Kintamani, Bangli (Kajian Tentang Sejarah dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah) Oleh : I Wayan Pardi, (NIM 0914021066), (e-mail:
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika. Tahun Pelajaran : 2016/2017 KOMPETENSI INTI ALOKASI WAKTU SEM
SATU PROGRAM TAHUNAN Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika Kelas : X Tahun Pelajaran : 2016/2017 SEM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR ALOKASI WAKTU KET. 1. Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) UU No. 14/2005 (UUGD) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Matriks 3 Alokasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 1 (satu) : Matematika : Umum : Komposisi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN : Seni Budaya (Seni Musik) : XI /satu : Aturan akord : 1 Pertemuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN : Seni Budaya (Seni Musik) : XI /satu : tangga nada mayor : 1
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Geometri Ruang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 6 (enam) A.
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN : Seni Budaya (Seni Musik) : XI /satu : Melody obbligato : 1 Pertemuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (Lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Transformasi
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL: SENI BUDAYA BANTEN (SENI BATIK BANTEN)
SILABUS MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL: SENI BUDAYA BANTEN (SENI BATIK BANTEN) SATUAN PELAJARAN : SMA KELAS : XI SEMESTER : 2 KOMPETENSI INTI : Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Lebih terperinci3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK
3. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
No. Dokumen : F/751/WKS1/P/4 No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti :
Lebih terperinciKURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI
KURIKULUM 2013 GEOGRAFI Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KI dan KD Geografi untuk Peminatan Ilmu-ilmu Sosial SMA/MA 1 A. Pengertian Geografi
Lebih terperinci59. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ANTROPOLOGI SMA/MA
59. KOMPETENSI INTI DAN ANTROPOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Trigonometri
Lebih terperinci50. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI SMA/MA
50. KOMPETENSI INTI DAN GEOGRAFI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Geometri
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :
Lebih terperinciLEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan. : Energi Potensial Pegas. KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Hari/Tanggal Alokasi Waktu Judul : SMA : XI/1(Gasal) : Senin/09-Oktober-2017 : 1 x 35 Menit : Energi Potensial Pegas A. Kompetensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 4 (empat) : Matematika : Umum :
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMA Negeri 5 Watampone : KINEMATIKA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Tema Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi waktu : SMA Negeri 5 Watampone : FISIKA : KINEMATIKA : X (sepuluh) / Semester I : Gerak Lurus
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam
Lebih terperinci56. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA
56. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI (PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA)
SILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI (PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA) Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati
Lebih terperinci46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK
46. KOMPETENSI INTI DAN SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI
KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 KOMPETENSI INTI DAN GEOGRAFI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA)
SILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas /Semester : X/1 2 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN
SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 61 JAKARTA Kelas /Semester : XII / 1 dan 2 Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 4 (empat) A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Integral 1 Alokasi
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN : STRATEGI PEMASARAN
SILABUS MATA PELAJARAN : STRATEGI PEMASARAN Satuan Pendidikan : SMK BISNIS MANAJEMEN Kelas /Semester : X Kompetensi Inti* KI..1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI..2 Menghayati dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Lumajang Kelas/Semester : XI / Ganjil Mata Pelajaran : Pengolahan Citra Digital Topik : Anatomi font huruf pada : 24 x 45 menit (6x
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 5 (lima) A.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Umum : Program
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnaya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMAN Plus Provinsi Riau Mata Pelajaran : Matematika Minat Kelas/Semester : XI/I Materi Pokok : Persamaan Trigonometri Alokasi Waktu : Menit A. Kompetensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Matriks 2 Alokasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Lingkaran 1 Alokasi
Lebih terperinciRPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016
2016 RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu : SMA NEGERI 1 PALLANGGA : FISIKA : X : 3 X 45 Menit
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. 2.2 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam Silabus SMKN 21 Jakarta
SILABUS MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 61 JAKARTA Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kelas : XII Kompetensi Inti : KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Lebih terperinciMELIHAT PEGAYAMAN, MERAYAKAN PERBEDAAN. Oleh I Nyoman Payuyasa. (Prodi Film dan Televisi FSRD ISI Denpasar) Abstrak
MELIHAT PEGAYAMAN, MERAYAKAN PERBEDAAN Oleh I Nyoman Payuyasa (Prodi Film dan Televisi FSRD ISI Denpasar) Abstrak Indonesia dikenal karena keragamannya. Hal ini juga membuat Indonesia rentan konflik. Aneka
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Peluang 1 Alokasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnaya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMAN Plus Provinsi Riau Mata Pelajaran : Matematika Minat Kelas/Semester : XI/I Materi Pokok : Identitas Trigonometri Alokasi Waktu : Menit A. Kompetensi
Lebih terperinciLEMBAR KERJA. ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
LEMBAR KERJA LK 1.3 ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, KD MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA KELAS : X MATERI AJAR : Domain Standar Inti Sikap Memilikiperilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 1 (satu) A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN : Seni Budaya (Seni Musik) : XI /satu : Mengaransir Lagu : 1
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
. Dokumen : F/1/WKS1/P/6. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 ANALISIS KRITERIA MINIMAL Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Pendidikan Kearganegaraan Kelas/ Program : X/ IPS &
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Integral
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan
Lebih terperinci