BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan dan keluarga adalah dua unsur yang paling penting dalam
|
|
- Farida Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan dan keluarga adalah dua unsur yang paling penting dalam kehidupan individu. Pemenuhan tanggung jawab antara pekerjaan dan keluarga membutuhkan sebagian besar waktu dan tenaga dari seorang individu. Dalam menyeimbangkan peran ganda antara pekerjaan dan keluarga sering kali meningkatkan terjadinya konflik interpersonal dan intrapersonal antar individu, yang selanjutnya dapat mengakibatkan work-family conflict atau konflik pekerjaan-keluarga. Konflik pekerjaan-keluarga merupakan bentuk konflik antar peran dimana tuntutan dari satu domain (pekerjaan atau keluarga) tidak sesuai dengan tuntutan peran yang berasal dari domain lain (keluarga atau pekerjaan) (Greenhaus & Beutell, 1985). Konflik pekerjaankeluarga ini bersifat dua arah, yaitu konflik yang kemungkinan muncul dari domain pekerjaan (work-to-family conflict) dan konflik yang dapat muncul dari domain keluarga (family-to-work conflict) (Greenhaus & Beutell, 1985). Pentingnya sebuah keluarga dan pekerjaan bagi kehidupan pribadi seseorang sering kali menimbulkan sebuah konsekuensi jika ada ketidaksesuaian diantara keduanya. Beberapa hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konflik pekerjaan-keluarga sering kali menimbulkan dampak negatif bagi karyawan dan merugikan organisasi. Misalnya hasil penelitian oleh Netemeyer, Boles, & McMurrian (1996) dan Eby, Casper, Lockwood, Bordeaux, & Brinley (2005) yang menyebutkan bahwa konflik pekerjaan keluarga mempengaruhi commit to komitmen user organisasional, turnover
2 digilib.uns.ac.id 2 intention, serta tingkat kehadiran dalam bekerja. Dari segi individu karyawan, konflik pekerjaan-keluarga juga menimbulkan dampak negatif seperti rendahnya kepuasan kerja dan kepuasan keluarga, serta mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan dalam menjalin sebuah hubungan (Howard & Boles, 2003; Hsu, 2011; dan Eby et al., 2005). Belakangan ini, penelitian mengenai dukungan sosial yang bersumber dari keluarga, atasan, maupun rekan kerja juga mulai banyak dilakukan (Hsu, 2011; Halbesleben, 2009; Bateman, 2009; O Driscoll, Brough, & Kalliath, 2004). Salah satu alasannya adalah karena hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari rekan kerja dapat mengurangi tingkat stres, membuat karyawan lebih puas dengan pekerjaannya, serta menurunkan niat untuk keluar dari perusahaan (Bateman, 2009). Penelitian lain menunjukkan tentang fungsi dari dukungan sosial sebagai variabel moderator dengan hasil yang menyatakan bahwa dukungan yang diterima dari rekan kerja dapat mengurangi pengaruh negatif dari konflik pekerjaan-keluarga dan meningkatkan kepuasan keluarga (Rathi & Barath, 2013; Hsu, 2011). Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan rekan kerja dapat memberikan efek moderasi, yaitu memperlemah hubungan negatif antara konflik pekerjaankeluarga dengan kepuasan keluarga. Dengan adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari konflik pekerjaan-keluarga seperti menurunnya kepuasan kerja dan keluarga, diperlukan upaya untuk menanggulanginya, yaitu salah satunya dengan memanfaatkan dukungan rekan kerja. Dalam dunia kepolisian, waktu yang dihabiskan dengan rekan kerja relatif lebih banyak, sehingga keberadaan rekan kerja diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari konflik pekerjaan-keluarga tersebut.
3 digilib.uns.ac.id 3 Penelitian mengenai konflik pekerjaan-keluarga lebih banyak dilakukan terutama di negara barat seperti Amerika, Inggris, dan Kanada (Hasan, Dollard & Winefield, 2010). Namun beberapa penelitian juga telah dilakukan di negara timur seperti di Cina, Hongkong, Singapura, dan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di India. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut mengenai bagaimana hasil dari penelitian yang akan dilakukan di Indonesia. Dengan adanya penelitian ini akan menambah literatur mengenai konflik pekerjaan-keluarga pada negara timur. Penelitian sebelumnya (Rathi & Barath, 2013) menganalisis hubungan konflik pekerjaan-keluarga dengan kepuasan kerja dan keluarga serta efek moderasi dari dukungan sosial (rekan kerja). Rathi & Barath (2013) mengindikasikan bahwa pada saat pekerja memiliki tuntutan kerja yang menghambat pemenuhan peran di keluarga, maka hal tersebut akan mempengaruhi perilaku kerja yang kemudian menurunkan kepuasan kerja. Begitu pula sebaliknya, saat tuntutan peran di kehidupan keluarga menghambat penyelesaian pekerjaan, maka hal tersebut akan menyebabkan pekerjaan menjadi tidak maksimal dan pada akhirnya mengurangi kepuasan kerja. Selain itu, hasil dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa tingginya konflik pekerjaan-ke-keluarga dan konflik keluarga-ke-pekerjaan secara signifikan berkorelasi negatif dengan kepuasan kerja. Penelitian tersebut juga menyebutkan adanya efek moderasi dari dukungan rekan kerja terhadap hubungan antara konflik pekerjaan-ke-keluarga dan konflik keluargake-pekerjaan pada kepuasan keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya konflik pekerjaan-ke-keluarga dan konflik keluarga-ke-pekerjaan tidak terlalu
4 digilib.uns.ac.id 4 mengakibatkan turunnya kepuasan keluarga jika dukungan sosial yang diterima dari rekan kerja meningkat. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Rathi & Barath (2013). Rathi & Barath (2013) dalam penelitiannya mengemukakan hubungan antara konflik pekerjaan-keluarga pada kepuasan kerja dan keluarga serta efek moderasi dari dukungan sosial yang diterima dari rekan kerja dimana responden yang diambil adalah personil polisi di India bagian selatan. Kriteria responden yang dipilih dalam penelitian tersebut adalah personil polisi berpangkat rendah atau junior di India. Dalam penelitian ini, lokasi penelitian dilakukan di kantor polisi yang termasuk dalam ruang lingkup Polresta Surakarta, dengan responden yang diambil adalah personil polisi yang berada dilingkup wilayah hukum Polresta Surakarta yang telah menikah. Seperti pada penelitian sebelumnya (Rathi & Barath, 2013), responden yang dipilih adalah personil polisi karena memiliki tingkat stress yang tinggi, beban kerja yang berat, sering ditugaskan secara berpindahpindah, harus bersedia bekerja 24 jam dalam sehari, serta tidak mendapatkan dukungan dan perhatian dari atasan. Hal ini pada umumnya serupa dengan kondisi kepolisian di Indonesia yang sering kali mendapatkan tugas atau target dan tekanan yang berat dari atasan, harus siap ditugaskan 24 jam dalam sehari, dan mendapatkan gaji yang dinilai tidak sebanding dengan kerja keras yang telah dilaksanakan. Tekanan psikologis yang dialami di kepolisian, sering kali memicu konflik pekerjaan-keluarga dan menimbulkan dampak negatif yang sangat fatal yaitu seperti adanya kasus bunuh diri (Indonesia Police Watch, 2013).
5 digilib.uns.ac.id 5 Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepolisian adalah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri (Anonim, 2013). Dalam hal ini, Polresta Surakarta termasuk dalam wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Sedangkan Polresta Surakarta meliputi Polsek Jebres, Polsek Laweyan, Polsek Serengan, Polsek Banjarsari, dan Polsek Pasar Kliwon. Penelitian mengenai konflik pekerjaan-keluarga pada personel polisi relatif belum banyak terksplorasi. Choi & Kim (2012) melakukan penelitian pada karyawan front liner hotel berbintang lima, Hassan & Winefield (2010) meneliti karyawan swasta dan pegawai negeri, Halbesleben (2009) memilih pemadam kebakaran sebagai responden, dan Boyar et. al. (2008) mengambil responden dari karyawan universitas. Sedangkan pada kenyataannya, personel polisi peka terhadap variasi yang luas dari tekanan pekerjaan atau penyebab stress. Menurut Terry; Stratton, dalam Yusuf (2009), penyebab stres ini dapat dikelompokkan dalam kategori berikut: 1. Luar departemen polisi, yang meliputi keputusan pengadilan yang tidak menguntungkan, tidak adanya dukungan masyarakat dan potensi kekerasan warga bahkan ketika berhadapan dengan penyelidikan lalulintas rutin, serta pertengkaran rumah tangga;
6 digilib.uns.ac.id 6 2. Sumber internal, yang meliputi gaji rendah, kemajuan karir yang terbatas, pengembangan atau perangsang profesional yang kecil, dan tidak adanya dukungan administratif; 3. Penyebab stres yang berasal dari peran polisi itu sendiri, termasuk perputaran shift, kerja administratif yang berlebihan, dan harapan publik bahwa polisi harus bisa menjadi semua hal terhadap semua orang. Akibat dari menghadapi stres untuk periode waktu yang panjang menimbulkan konsekuensi negatif bagi fisik, psikologis, dan kesejahteraan emosional polisi. Stres juga dapat mempengaruhi stabilitas hubungan keluarga secara merugikan, meliputi berselisih masalah keuangan, perpisahan, dan perceraian yang merupakan gejala ketegangan dan tekanan polisi (Yusuf, 2009). Studi mengenai stres dalam konteks keluarga polisi menunjukkan: 1. Antara 10 dan 20 persen dari semua isteri polisi tidak puas dengan pekerjaan sebagai pelaksana hukum dan berharap suami mereka mengejar jalur pekerjaan lain (Rafky; Stenmark, David, Linda, John, dan Steven, dalam Yusuf, 2009). 2. Pergeseran jam kerja dan panggilan kerja tiba-tiba dirasa mengganggu rencana jangka panjang keluarga dan karir pasangannya (Maynard dan Maynard, dalam Yusuf, 2009). 3. Isteri polisi merasa bahwa promosi departemental sangat politis, sehingga mereka beranggapan bahwa jasa individu hanya sedikit mempengaruhi promosi (Stenmark et al., dalam Yusuf, 2009).
7 digilib.uns.ac.id 7 Selain beberapa penyebab stres di atas, polisi di Indonesia juga mendapatkan dukungan yang sangat kecil dari rakyat. Masyarakat Indonesia menganggap sebagian besar anggota kepolisian sebagai pelanggar hukum, arogan, korup, tidak adil, tidak serius dalam penanganan kasus kriminal dan sewenang-wenang. Selama tiga bulan pertama tahun 2013, terdapat 21 anggota Polri yang 5 diantaranya adalah perwira terlibat 17 kasus pelanggaran berat meliputi penyalahgunaan narkoba, penganiayaan, salah tembak, pemerkosaan, dan perzinaan. Penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan 21 polisi ini akibat buruknya sistem pengawasan internal di kepolisian dan tidak maksimalnya pengawasan atasan terhadap jajaran bawah (Indonesia Police Watch, 2013). Kasus pelanggaran yang muncul membuat citra kepolisian menjadi negatif di mata masyarakat Indonesia. Di Indonesia, polisi sering kali menerima perlakuan tidak menyenangkan dari masyarakat karena rasa tidak puas terhadap sikap dan kinerja mereka. Rasa tidak puas ditunjukkan dengan adanya sikap nekat masyarakat melawan aparat kepolisian yang meningkat pada tahun 2012 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 terdapat 20 kantor polisi yg dirusak dan dibakar rakyat, kemudian pada tahun 2011 ada 65 fasilitas Polri yg dirusak dan dibakar masyarakat. Peningkatan tajam terlihat pada tahun berikutnya, yaitu sebanyak 85 fasilitas Polri yang dibakar dan dirusak masyarakat di sepanjang Sebagian besar aksi perusakan tersebut dikarenakan rasa tidak senang masyarakat terhadap sikap arogan polisi dan pemihakan polisi pada pihak-pihak lain yang berkepentingan (Indonesia Police Watch, 2013). Pandangan negatif commit to dan user tindakan nekat dari masyarakat
8 digilib.uns.ac.id 8 Indonesia yang ditujukan kepada anggota kepolisian, menambah beban dan tingkat stres yang dialami oleh personil polisi. Tekanan berat psikologis yang dialami polisi jajaran bawah juga menimbulkan dampak negatif lainnya, seperti kasus bunuh diri. Indonesia Police Watch (2013) menyatakan bahwa hal tersebut dilatar belakangi adanya persoalan rumah tangga, tekanan dan pemberian target yang berat dari atasan, tuntutan untuk bersedia berada di lapangan selama 24 jam, sulitnya mengikuti pendidikan kenaikan pangkat meski sudah bekerja keras, dan permasalahan kecilnya gaji serta tunjangan yang diterima. Polisi jajaran bawah sering mengeluhkan masalah pendapatan yang kecil dan tidak sesuai dengan kebutuhan hidup. Kerja keras yang tidak kenal waktu dengan gaji yang kecil, kerap kali membuat konflik rumah tangga dengan istri dan menyebabkan personel polisi sering merasa frustasi (Indonesia Police Watch, 2013). Temuan ini didukung juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ryan & Sagas (2009) yang menyatakan bahwa rendahnya kepuasan akan gaji yang diterima menimbulkan dampak negatif yaitu munculnya konflik pekerjaankeluarga yang muncul dari domain pekerjaan atau yang biasa disebut konflik pekerjaan-ke-keluarga.
9 digilib.uns.ac.id 9 Banyaknya permasalahan yang harus dihadapi personil polisi menyebabkan munculnya berbagai masalah di lingkungan pekerjaan maupun di domain keluarga. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam, yang akan dituangkan dalam bentuk rencana penelitian dengan judul Pengaruh Konflik Pekerjaan-keluarga pada Kepuasan Kerja dan Keluarga dengan Efek Moderasi dari Dukungan Rekan Kerja (Studi pada Personil Polisi Polresta Surakarta).
10 digilib.uns.ac.id 10 B. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, berikut adalah permasalahan yang dapat dirumuskan: 1. Apakah konflik pekerjaan-ke-keluarga berpengaruh negatif pada kepuasan kerja? 2. Apakah konflik pekerjaan-ke-keluarga berpengaruh negatif pada kepuasan keluarga? 3. Apakah konflik keluarga-ke-pekerjaan berpengaruh negatif pada kepuasan kerja? 4. Apakah konflik keluarga-ke-pekerjaan berpengaruh negatif pada kepuasan keluarga? 5. Apakah dukungan rekan kerja memoderasi hubungan antara konflik pekerjaan-ke-keluarga dan kepuasan kerja? 6. Apakah dukungan rekan kerja memoderasi hubungan antara konflik pekerjaan-ke-keluarga dan kepuasan keluarga? 7. Apakah dukungan rekan kerja memoderasi hubungan antara konflik keluarga-ke-pekerjaan dan kepuasan kerja? 8. Apakah dukungan rekan kerja memoderasi hubungan antara keluarga-ke-pekerjaan dan kepuasan keluarga?
11 digilib.uns.ac.id 11 C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang akan dilakukan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Terkait dengan hal tersebut, berikut adalah beberapa tujuan yang ingin penulis capai terkait dengan penelitian yang akan dilakukan: 1. Menganalis hubungan negatif konflik pekerjaan-ke-keluarga terhadap kepuasan kerja. 2. Menganalisis hubungan negatif konflik pekerjaan-ke-keluarga terhadap kepuasan keluarga. 3. Menganalisis hubungan negatif konflik keluarga-ke-pekerjaan terhadap kepuasan kerja. 4. Menganalisis hubungan negatif konflik keluarga-ke-pekerjaan terhadap kepuasan keluarga. 5. Menganalisis efek moderasi dukungan rekan kerja pada hubungan antara konflik pekerjaan-ke-keluarga dan kepuasan kerja. 6. Menganalisis efek moderasi dukungan rekan kerja pada hubungan antara konflik pekerjaan-ke-keluarga dan kepuasan keluarga. 7. Menganalisis efek moderasi dukungan rekan kerja pada hubungan antara konflik keluarga-ke-pekerjaan dan kepuasan kerja. 8. Menganalisis efek moderasi dukungan rekan kerja pada hubungan antara keluarga-ke-pekerjaan dan kepuasan keluarga.
12 digilib.uns.ac.id 12 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat tertentu bagi beberapa pihak terkait sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain: 1. Bagi Akademisi Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan juga dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian pada bidang yang sama. 2. Bagi Instansi Dengan adanya penelitian ini diharapkan instansi kepolisian dapat mengetahui hubungan konflik pekerjaan-keluarga yang dapat berpengaruh pada kepuasan kerja dan keluarga serta kaitannya dengan dukungan dari rekan kerja. Melalui pemahaman ini diharapkan dapat membantu instansi kepolisian untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mengurangi dampak negatif dari konflik pekerjaan-keluarga. 3. Bagi Peneliti Hasil yang disajikan dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai hubungan konflik pekerjaan-keluarga dan kepuasan kerja maupaun keluarga serta kaitannya dukungan rekan kerja. Selanjutnya diharapkan teori-teori yang dipelajari dan diperoleh selama ini mampu diterapkan peneliti dalam dunia sumberdaya manusia yang nyata. 4. Penelitian mendatang Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama.
BAB I PENDAHULUAN. dalam diri individu, yang pada akhirnya menyebabkan konflik-pekerjaankeluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekerjaan dan keluarga merupakan dua unsur yang paling signifikan dalam kehidupan individu. Untuk menjalankan tanggung jawab dari masingmasing domain, baik pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepolisian Republik Indonesia merupakan salah satu institusi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepolisian Republik Indonesia merupakan salah satu institusi yang menggunakan sumber daya manusia. Peran sumber daya manusia sangat dibutuhkan di dalam proses berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini peran dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan sangatlah penting dalam setiap sendi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kekerasan maupun pembunuhan bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat, sudah banyak tindak kriminalitas yang terjadi di jaman sekarang ini. Pelakunya pun tak hanya
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sampel 165 pekerja perempuan di perusahaan berteknologi tinggi Science-Based
24 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Dukungan sosial sebagai variabel dalam mengatasi stress kerja yang disebabkan oleh konflik pekerjaan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama lain. Lingkungan dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perubahan bertahap di tempat kerja dan pada tingkah laku karyawan membuat penelitian tentang hubungan antara kerja dan keluarga menjadi semakin penting. Jumlah
Lebih terperinci4. ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
4. ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Berdasarkan data yang didapat dari pengumpulan data, dilakukan perhitungan statistik untuk mengetahui gambaran umum partisipan, analisis data utama untuk menjawab permasalahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya zaman, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Angkatan kerja dituntut untuk kompeten dan memiliki keterampilan yang mumpuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia yang produktif sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu yang ditempatkan pada konidisi-kondisi lingkungan yang sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya tuntutan organisasi akan efisiensi dan efektivitas pekerjaan akan mendorong setiap individu untuk lebih dapat bekerja cepat, mampu bersaing, dan mampu mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi melalui fungsi SDM yaitu perencanaan, rekrutmen dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan atau organisasi, sehingga masalah sumber daya manusia menjadi hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini karyawan tidak lagi mendefinisikan kesuksesan karir dengan
BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Saat ini karyawan tidak lagi mendefinisikan kesuksesan karir dengan jumlah penghasilan atau tingginya gaji yang diterima. Konsultan dunia Accenture (2013) mengungkapkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterbukaan ekonomi dan politik, perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterbukaan ekonomi dan politik, perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat membuat perubahan yang dramatis di pasar kerja dan keluarga. Secara tradisional,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh konflik pekerjaan..., Sekar Adelina Rara, FPsi UI, 2009
1 1. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manajer merupakan seseorang yang berusaha menggapai tujuan organisasi atau perusahaan dengan mengatur orang lain agar bersedia melakukan tugas yang diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinci6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
56 6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, diskusi mengenai hasil penelitian, dan saran bagi penelitian di masa mendatang. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemanusiaan dan menjadi contoh masyarakat. Seperti yang tercantum dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Polisi adalah suatu perantara umum sipil yang mengatur tata tertib dan hukum. Aparat kepolisian sebagai abdi negara harus menjunjung tinggi, nilai-nilai kemanusiaan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jumlah wanita yang bekerja dari tahun ke tahun semakin meningkat. Semakin banyaknya karyawan wanita yang bekerja ditunjukkan oleh adanya kenaikan hampir dua kali lipat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi sebagian orang dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masa depan keluarga menjadi fenomena yang sudah lazim terjadi pada era
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suami istri yang bersama-sama mencari nafkah (bekerja) untuk masa depan keluarga menjadi fenomena yang sudah lazim terjadi pada era globalisasi ini. Hal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) 1.1.1 Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah salah satu institusi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah salah satu institusi pemerintah yang bertugas sebagai ujung tombak penegakan hukum di Indonesia. Tugas yang diemban ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat dihindarkan dan sulit untuk diselesaikan. Umat manusia diberikan akal dan pikiran agar dapat memecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak berpisahnya Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dari tubuh organisasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan Departemen Pertahanan dan Keamanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pria.penelitian Apperson et al(2000) menemukan bahwa ada beberapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konflik antara pekerjaan dan keluarga dapat terjadi baik pada perempuan maupun pria.penelitian Apperson et al(2000) menemukan bahwa ada beberapa tingkatan konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan memberikan kinerja yang optimal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Work-Family Conflict (WFC) adalah salah satu dari bentuk interrole
BAB II LANDASAN TEORI A. Work-Family Conflict 1. Definisi Work-Family Conflict Work-Family Conflict (WFC) adalah salah satu dari bentuk interrole conflict yaitu tekanan atau ketidakseimbangan peran antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari perusahaan adalah menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami peningkatan maka
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting yang dapat dijadikan kesimpulan, yaitu: 1. Dari data yang didapatkan mengenai konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, tetapi banyak istri yang bekerja juga. Wanita yang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi di kedua domain (pekerjaan personal).
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia yang penuh dinamika dan mengalami perubahan secara terus menerus dari waktu ke waktu, begitu pula dengan kehidupan personal orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan juga merupakan unsur penting yang harus dimiliki perusahaan. Tanpa adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan perusahaan sangat bergantung pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam menggerakkan perusahaan itu sendiri dan sumber daya lainnya.selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawabnya di rumah sakit perawat harus dihadapkan pada pekerjaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
62 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian untuk menjawab masalah penelitian dan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian. Disamping itu, akan dibahas pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kaum perempuan di sektor publik. Tampak tidak ada sektor publik yang belum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di era globalisasi sekarang ini menimbulkan berbagai macam perubahan, salah satu dari perubahan tersebut ditandai dengan meningkatnya peran kaum
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wanita Karir Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu rumah tangga sebenarnya adalah seorang wanita karir. Namun wanita karir adalah wanita yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja. Dengan beralihnya peran gender ini, maka seorang wanita tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern, wanita tidak hanya melaksanakan akivitas dalam lingkungan kerja. Dengan beralihnya peran gender ini, maka seorang wanita tidak hanya
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Uji Coba Persepsi Sukses Polisi. Jakarta, Januari 2013
Lampiran 1 Kuesioner Uji Coba Persepsi Sukses Polisi Jakarta, Januari 2013 Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Saya, Riana Kusumawardani, mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Konflik Pekerjaan Keluarga (Work-Family Conflict) Yang et al (2000) mendefinisikan konflik pekerjaan keluarga (work family
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konflik Pekerjaan Keluarga (Work-Family Conflict) Perubahan demografi tenaga kerja terhadap peningkatan jumlah wanita bekerja dan pasangan yang keduanya bekerja, telah mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompetitif, tidak terkecuali persaingan dalam peningkatan kualitas di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pada sebuah organisasi, peran sumber daya manusia memegang peranan penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu menolong organisasi menghadapi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. motif perilaku seseorang (Gibson et al., 1994). Teori atribusi mengacu pada
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Atribusi (Attribution Theory) Teori atribusi menjelaskan proses bagaimana menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. KAO Indonesia Surakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S1
Lebih terperinciKata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif
Judul : Pengaruh Role Stress pada Turnover Intentions Auditor Dengan Komitmen Afektif sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada KAP di Provinsi Bali) Nama : Putu Shaini Kusuma Sudarmawan NIM : 1306305137
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (2003), work-family conflict (WFC) merupakan suatu bentuk konflik peran
14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Work-Family Conflict (WFC) Work-family conflict (WFC) memiliki beberapa definisi. Menurut Triaryati (2003), work-family conflict (WFC) merupakan suatu bentuk konflik peran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi
126 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu adanya konflik dalam keluarga yang dapat mempengaruhi pekerjaan karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga mereka yang lebih dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan
Lebih terperinciBab 2. Literature Review
Bab 2 Literature Review 2.1 Work Life Balance Work-life balance merupakan pemenuhan dan pencapaian alokasi waktu yang seimbang antara tanggungjawab terhadap pekerjaan dan keluarga (Yuile et al., 2012).
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) A KOTA CIMAHI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan dari skripsi yang akan membahas beberapa hal terkait penelitian, termasuk latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
Lebih terperinci2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak jenis pekerjaan yang dapat dipilih dan ditekuni oleh manusia baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak jenis pekerjaan yang dapat dipilih dan ditekuni oleh manusia baik sebagai profesi maupun untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu jenis pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas, suatu perusahaan akan memiliki peluang yang relatif kecil untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen yang sangat berperan penting dalam sebuah organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas, suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan pengetahuan kepada anak didik (Maksum, 2016). pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Guru Guru merupakan salah satu profesi yang berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas pada bidang pendidikan. Guru adalah pendidik yang berada di lingkungan sekolah. Dalam pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pidana menjadi sorotan tajam dalam perkembangan dunia hukum.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan dunia hukum tentu tidak akan ada habisnya. Dunia hukum saat ini menjadi perbincangan bahkan perdebatan baik di kalangan aparat maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan maupun karyawan (Giannikis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama satu dekade terakhir, pembahasan mengenai pengaturan kerja fleksibel telah mengalami peningkatan (Kattenbach, 2010; Origo dan Pagani, 2008; Sanchez
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. moderasian (moderated regression analysis) dan hasil pembahasan, maka
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis melalui analisis regresi moderasian (moderated regression analysis) dan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Konflik pekerjaan-keluarga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial. Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Work-Family Conflict adalah salah satu dari bentuk interrole conflict yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.I Uraian Teoritis 2.1.1 Work-Family Conflict Work-Family Conflict adalah salah satu dari bentuk interrole conflict yaitu tekanan atau ketidakseimbangan peran antara peran di pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah maupun swasta saling bersaing, dengan persaingan yang berfokus pada kepuasan konsumen dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan tujuan utama seseorang dalam meraih aktualisasi diri terhadap potensi yang dimiliki. Dalam perjalanan kerja, sebagian besar orang mulai merasakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat, pekerjaan yang dirancang dengan baik akan mampu menarik dan
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Pekerjaan A. Pengertian Karakteristik Pekerjaan Karakteristik pekerjaan merupakan dasar bagi produktivitas organisasi dan kepuasan kerja karyawan yang memainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir separuh dari seluruh kehidupan seseorang dilalui dengan bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan berbagai perasaan dan sikap. Saat ini,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRES KERJA PADA WANITA KARIR YANG SUDAH MENIKAH DAN MEMILIKI ANAK
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRES KERJA PADA WANITA KARIR YANG SUDAH MENIKAH DAN MEMILIKI ANAK Disusun Oleh : CITRA AYU CISILIA 19510243 3 PA 07 Pembimbing : Henny Regina Salve S.Psi.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat membuat kebutuhan rumah tangga semakin meningkat. Kurangnya pendapatan yang dihasilkan suami sebagai kepala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konflik peran ganda Konflik peran ganda merupakan salah satu konflik yang paling banyak terjadi saat ini pada perempuan yang telah berkeluarga. Konflik peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah hotel di Yogyakarta semakin meningkat. Data Badan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambahan jumlah hotel di Yogyakarta semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2014) menunjukkan bahwa pertumbuhan hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian tahap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Tindakan Beralasan Teori tindakan beralasan yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) menyatakan bahwa perilaku
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan rekan kerja secara signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kinerja. Friel (1998) mengatakan bahwa kinerja pegawai menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pada setiap organisasi sektor publik maupun swasta memang menjadi hal pokok yang harus diperhatikan, sebab setiap individu dinilai berdasarkan kinerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik selanjutnya disingkat KAP adalah kantor yang menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa audit yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segera setelah menyelesaikan pendidikan yang ditempuh. Menurut Anoraga (2009:11, dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan suatu kewajiban yang harus dijalani oleh hampir seluruh individu segera setelah menyelesaikan pendidikan yang ditempuh. Menurut Anoraga (2009:11,
Lebih terperinciKeterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju
97 DAFTAR PERNYATAAN Profil Kepada Yth. Para Saya adalah mahasiswa dari Universitas Esa Unggul yang sedang melakukan penelitian mengenai Variabel-Variabel Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Serta Pengaruhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Perusahaan tidak ada artinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan unsur utama dan sangat penting dalam aktivitas suatu organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas dan efektif akan membantu organisasi
Lebih terperinciBAB II PEMUTASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
BAB II PEMUTASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA F. Pengertian Mutasi Pengertian mutasi dalam kamus saku Bahasa Indonesia yakni: pemindahan pegawai dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Berdasarkan pandangan teori resource based view (RBV), organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya penting bagi kelangsungan hidup organisasi. Berdasarkan pandangan teori resource based view (RBV), organisasi akan memperoleh keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan atau profesi yang sebenarnya bertujuan membangun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polisi adalah salah satu pekerjaan yang memiliki tanggung jawab moral yang besar. Polisi adalah penegak moralitas masyarakat secara konkrit. Banyak pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada saat ini tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. area, seperti di area pekerjaan dan keluarga. Demikian juga dengan para pegawai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap individu memiliki peran dalam menjalani kehidupan di berbagai area, seperti di area pekerjaan dan keluarga. Demikian juga dengan para pegawai PT. X
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. mengoreksi apakah sebelumnya ada peneliti yang pernah menulis
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah uraian tentang kajian teoritik yang relevan dengan masalah yang diteliti. Penyusunan tinjauan pustaka bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, jumlah pengangguran meningkat sehingga berimbas pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sistem ini tetap berjalan tentu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran sosial dimana dapat bekerja sesuai dengan bakat, kemampuan dan. antara tugasnya sebagai istri, ibu rumah tangga.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman telah membawa perubahan terhadap peran wanita dari peran tradisional yang hanya melahirkan anak dan mengurus rumah tangga, menjadi peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan dalam mengelola urusan keluarga. Sedangkan dalam rumah tangga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, terjadi pergeseran dari rumah tangga tradisional ke rumah tangga modern. Dalam rumah tangga tradisional terdapat pembagian tugas yang jelas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, karena Sumber Daya Manusia menentukan keberhasilan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sumber Daya Manusia merupakan aset penting dalam suatu perusahaan, karena Sumber Daya Manusia menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Sumber Daya Manusia di perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejak berpisahnya Polri dari tubuh organisasi Angkatan Bersenjata Republik
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berpisahnya Polri dari tubuh organisasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan Derpartemen Pertahanan dan Keamanan, sekarang telah menjadi organisasi tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam sebuah perusahaan yang dapat diukur melalui sebuah
Lebih terperinciPengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember
Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember The Influence of Stress, Satisfaction, and Organizational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. Pada saat ini tidak hanya suami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terdapat berbagai macam pekerjaan dan profesi yang dipilih seseorang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat berbagai macam pekerjaan dan profesi yang dipilih seseorang untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu pekerjaan atau profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan, dan papan tercukupi. Akan tetapi pada kenyataannya, masih ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Dengan kekayaan yang melimpah tersebut, seharusnya semua kebutuhan
Lebih terperinciKONFLIK PERAN PEKERJAAN DAN KELUARGA PADA PASANGAN BERKARIR GANDA
KONFLIK PERAN PEKERJAAN DAN KELUARGA PADA PASANGAN BERKARIR GANDA Intan Puspita Sari Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Pengelolaan berkarir ganda menghadapi masalah pengelolaan pekerjaan dan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta tanggung jawab sosial untuk pasangan (Seccombe & Warner, 2004). Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah suatu hubungan yang sah dan diketahui secara sosial antara seorang pria dan seorang wanita yang meliputi seksual, ekonomi dan hak serta tanggung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang dipakai dalam penelitian ini adalah explanatory. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian deskriptif, dimana Supramono dan Jony (2005:25),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tekanan karyawan. Menurut Greenberg dalam Mauladi dan Dihan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Stres kerja dihadapi oleh hampir semua karyawan dalam lingkungan kerja, karena tuntutan kerja yang harus diselesaikan dalam waktu yang singkat akan menimbulkan
Lebih terperinci