PENGIMPLEMENTASIAN METODE DSSS (DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM) UNTUK AUDIO WATERMARKING FERNISSA FAHAMALATHI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGIMPLEMENTASIAN METODE DSSS (DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM) UNTUK AUDIO WATERMARKING FERNISSA FAHAMALATHI"

Transkripsi

1 PENGIMPLEMENTASIAN METODE DSSS (DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM) UNTUK AUDIO WATERMARKING FERNISSA FAHAMALATHI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 PENGIMPLEMENTASIAN METODE DSSS (DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM) UNTUK AUDIO WATERMARKING Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor FERNISSA FAHAMALATHI G DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

3 Judul : Pengimplementasian Metode DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) untuk Audio Watermarking Nama NRP : Fernissa Fahamalathi : G Menyetujui: Pembimbing I, Pembimbing II, Shelvie Nidya N, S.Kom., M.Si. NIP Dr. Sugi Guritman NIP Mengetahui: Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr. Drh. Hasim, DEA NIP Tanggal lulus:

4 ABSTRAK FERNISSA FAHAMALATHI. Pengimplementasian Metode DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) Untuk Audio Watermarking. Dibimbing oleh SHELVIE NIDYA NEYMAN dan SUGI GURITMAN. Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang pesat, dan produk digital seperti gambar, video, dan audio dapat ditransmisikan dari satu tempat ke tempat lain tanpa kehilangan banyak kualitasnya. Pesatnya perkembangan transmisi data menimbulkan banyak fenomena yang terjadi, terutama untuk penggunaan produk digital secara ilegal misalnya pemalsuan kepemilikan produk digital, dan pelanggaran hak cipta. Digital watermarking dikembangkan sebagai salah satu teknik yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Teknik watermarking bekerja dengan menyisipkan sedikit informasi yang menunjukkan kepemilikan, tujuan, atau data lain, pada media digital tanpa mempengaruhi kualitasnya. Penelitian ini menggunakan metode watermarking DSSS (direct sequence spread spectrum) untuk berkas audio pada domain frekuensi. Hal ini disebabkan metode ini mudah diimplementasikan. Metode ini bekerja dengan mengubah berkas audio menjadi domain frekuensi, kemudian menambahkan blok-blok hasil transformasi dengan carrier signal watermark yang telah dimultiplikasi dengan watermark amplitude atau alpha sebagai scaling factor. Carrier signal watermark adalah informasi yang disisipkan yang telah diubah menjadi rangkaian biner yang telah dimodifikasi menjadi sepanjang blok-blok hasil transformasi. Hasil dari penelitian ini berupa analisis penggunaan parameter alpha atau watermark amplitude yang mempengaruhi kualitas dan keamanan watermarked audio dengan metode DSSS. Metode DSSS untuk audio watermarking memiliki kualitas dan keamanan watermarked audio yang cukup baik karena hasil perhitungan nilai PSNR berada di atas kisaran 30 db. Penilaian tersebut juga didukung oleh hasil survei pada 30 responden. Metode DSSS dalam penelitian ini berhasil melewati serangan resampling baik untuk frekuensi maupun Hz, penambahan derau dengan skala yang lebih kecil dari watermark amplitude, dan multiple watermark dengan pesan yang sama. Metode DSSS tidak berhasil melewati serangan cropping, time stretching, dan multiple watermark dengan pesan yang berbeda. Kata kunci: audio watermarking, DSSS (direct sequence spread spectrum), watermark amplitude.

5 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Pandeglang pada tanggal 06 Februari 1987 dari pasangan Budi Santoso dan Dra. Ety Farida. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2003 penulis lulus dari SMU I Pandeglang. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB) pada Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 2007, penulis pernah melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama dua bulan di Divisi perlengkapan BB-Biogen Bogor.

6 PRAKATA Alhamdulillahi Rabbil alamin, puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya, sehingga penelitian ini berhasil diselesaikan. Topik yang dipilih dalam penelitian ini adalah information hiding, dengan judul pengimplementasian metode DSSS (direct sequence spread spectrum) untuk audio watermarking. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1 Papa, Mama, dan adik adik yang selalu mendoakan dengan tulus dan memberikan dukungan. 2 Ibu Shelvie Nidya Neyman S.Kom., M.Si sebagai dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Sugi Guritman sebagai dosen Pembimbing II, yang telah memberikan saran dan bimbingan selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. 3 Bapak Firman Ardiansyah S.Kom., M.Si. sebagai moderator seminar dan penguji yang telah memberikan masukan. 4 Bapak Ahmad El Saeed dan Sreevanisulu yang telah bersedia menjawab pada saat penulis mengalami kebingungan. 5 Kikis dan Indri yang telah menjadi sahabat terbaik selama menginjakkan kaki di Ilkom, dan selalu membantu dan memberikan dukungan selama penelitian dan penulisan karya Ilmiah ini. 6 Andre, Indri, Hani, Ana, Hilmi, dan Bayu teman satu bimbingan dan seperjuangan yang selalu memberikan dukungan selama penelitian ini. 7 Ramar, Dewi, Dita dan Pipit sebagai sahabat yang selalu memberikan motivasi dan saran saran sehingga penelitian ini berhasil dengan baik. 8 Indri, Ita, dan David atas kesediannya menjadi pembahas dalam seminar. 9 Ilkomerz 41 atas segala dukungan, kebersamaan, dan persahabatan yang selama ini diberikan. 10 Seluruh staf dan karyawan Departemen Ilmu Komputer, serta pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. 11 Seluruh civitas akademika Departemen Ilmu Komputer IPB yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya ilmiah ini di masa mendatang. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua orang. Bogor, Mei 2008 Fernissa Fahamalathi

7 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... viii PENDAHULUAN Latar Belakang...1 Tujuan...1 Ruang Lingkup...1 Manfaat Penelitian...1 TINJAUAN PUSTAKA Digital Watermarking...1 Fast Fourier Transform...2 Metode Spread Spectrum...2 Direct Sequence Spread Spectrum...3 PSNR (Signal to noise Ratio)...3 Audio benchmarking...3 METODE PENELITIAN Lingkup pengembangan sistem...4 Penyisipan dengan metode DSSS...4 Deteksi dengan metode DSSS...4 Analisis Hasil Implementasi...6 Penarikan Kesimpulan...6 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penggunaan Parameter Alpha...6 Analisis Ketahanan...9 Uji ketahanan metode DSSS terhadap operasi resampling...9 Uji ketahanan metode DSSS terhadap operasi penambahan derau...9 Uji ketahanan metode DSSS terhadap operasi cropping...9 Uji ketahanan metode DSSS terhadap operasi time stretching...10 Uji ketahanan terhadap serangan watermark DSSS...10 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan...11 Saran...11 DAFTAR PUSTAKA...11

8 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Proses Watermarking Proses dasar DSSS Perumusan FFT Tahapan penelitian Tahapan penyisipan hak cipta Tahapan pendeteksian hak cipta Grafik hasil kuesioner untuk analisis keamanan Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk speech Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk instrumental Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk instrumen-mix Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk full song...8 DAFTAR TABEL Halaman 1 Daftar berkas audio Daftar berkas watermark Nilai-nilai PSNR dari masing-masing watermarked audio Hasil kuesioner untuk analisis penggunaan alpha dan keamanan Hasil uji ketahanan terhadap operasi resampling Hasil uji ketahanan terhadap operasi penambahan derau Hasil uji ketahanan terhadap operasi cropping Hasil uji ketahanan terhadap operasi time stretching Hasil uji ketahanan terhadap serangan watermark DSSS dengan pesan yang sama Hasil uji ketahanan terhadap serangan watermark DSSS dengan pesan yang berbeda...10

9 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang pesat, dan produk digital menjadi sesuatu yang populer, gambar, video, dan audio dapat ditransmisikan dari satu tempat ke tempat lain tanpa kehilangan banyak kualitasnya. Pesatnya perkembangan transmisi data menimbulkan banyak fenomena yang terjadi, terutama untuk penggunaan produk digital secara ilegal misalnya pemalsuan kepemilikan produk digital, dan pelanggaran hak cipta. Digital watermarking dikembangkan sebagai salah satu teknik yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Teknik watermarking bekerja dengan menyisipkan sedikit informasi yang menunjukkan kepemilikan, tujuan, atau data lain, pada media digital tanpa mempengaruhi kualitasnya. Demikian pula jika teknik watermarking diterapkan pada audio atau musik, telinga tidak bisa mendengar sisipan informasi tadi. Teknologi watermarking memiliki persyaratan bahwa watermark atau label hak cipta yang disisipkan haruslah imperceptible atau tidak terdeteksi oleh indera penglihatan (human visual system / HVS) atau indera pendengaran (human auditory system /HAS). Saat ini sudah banyak metode watermarking yang dikembangkan dalam berbagai domain baik itu dalam domain waktu, domain frekuensi, maupun domain SVD (singular value decomposition). Penelitian ini menggunakan metode DSSS (direct sequence spread spectrum) untuk berkas audio pada domain frekuensi. Metode ini bekerja dengan menambahkan rangkaian sinyal informasi pada berkas audio yang telah diubah ke domain frekuensi. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1 mengimplementasikan teknik watermarking dengan metode direct sequence spread spectrum pada berkas audio dengan format wave (WAV), 2 menganalisis perubahan kualitas pada berkas audio dengan parameter pengukuran yang ditentukan yaitu watermark amplitude (α), 3 menganalisis ketahanan metode DSSS terhadap beberapa jenis serangan. Ruang Lingkup Penelitian ini menggunakan teknik watermarking DSSS (direct sequence spread spectrum). Berkas audio yang digunakan berformat WAV, dengan berkas teks berformat txt sebagai informasi yang akan disisipkan. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain : mengetahui kinerja dari metode DSSS untuk audio watermarking, mengetahui kualitas, keamanan, dan ketahanan berkas audio setelah dilakukan watermarking dengan metode DSSS. TINJAUAN PUSTAKA Digital Watermarking Digital watermarking atau watermarking adalah teknik untuk menyisipkan informasi tertentu ke dalam data digital yang disebut watermark (tanda air). Watermark dapat berupa teks seperti informasi copyright, gambar berupa logo, data audio, atau rangkaian bit yang tidak bermakna. Penyisipan watermark dilakukan sedemikian sehingga watermark tidak merusak data digital yang dilindungi. Selain itu watermark yang telah disisipkan tidak dapat dipersepsi oleh indra manusia, tetapi dapat dideteksi oleh komputer dengan menggunakan kunci yang benar. Ide watermarking pada data digital (sehingga disebut digital watermarking) dikembangkan di Jepang tahun 1990 dan di Swiss tahun Digital watermarking semakin berkembang seiring dengan semakin meluasnya penggunaan internet, objek digital seperti video, citra, dan suara yang dapat dengan mudah digandakan dan disebarluaskan (Munir 2006). Berdasarkan persepsi manusia, watermarking dapat dibedakan menjadi visible watermarking dan invisible watermarking. Pada invisible watermarking, watermark pada file digital tidak terlihat. Sementara untuk visible, Watermark tersebut terlihat dengan jelas (Kipper 2004). Contoh informasi yang diberikan pada visible watermarking adalah logo perusahaan, nama pencipta, dan lain sebagainya. Visible watermarking ini umumnya digunakan untuk watermarking gambar dan teks (Petitcolas et al 2002).

10 2 Bila dilihat pada tingkat kekokohan, watermarking dapat dibedakan menjadi secure watermarking, robust watermarking, dan fragile watermarking. Secure watermarking berarti watermark harus dapat bertahan terhadap malicious dan non-malicious attack. Robust watermarking hanya bertahan terhadap nonmaulicious attack dan fragile watermarking boleh dibilang tidak tahan terhadap serangan. Hilangnya watermark pada fragile watermarking menandakan bahwa karya cipta tersebut telah dirusak. Kategori watermarking yang lain berdasarkan penyebarannya yaitu public atau blind watermarking dan non-blind watermarking atau private watermarking. Public watermarking tidak memerlukan berkas asli untuk proses deteksi watermark. Sementara private watermark membutuhkan berkas asli sebelum disisipi watermark untuk mendeteksi watermark (Petitcolas et al 2002). Terdapat banyak kriteria yang harus dipenuhi oleh aplikasi watermarking. Kriteria yang paling utama adalah imperceptibility atau fidelity yaitu berkas hasil penyisipan watermark harus dibuat semirip mungkin dengan berkas aslinya, Robustness yaitu berkas hasil penyisipan watermark harus tahan terhadap berbagai teknik manipulasi digital dan watermark harus dapat dideteksi kembali, dan Security di mana watermark yang disisipkan tidak boleh meninggalkan jejak dalam arti tidak terlalu menonjol agar pihak lain tidak bisa dengan mudah menghilangkan watermark yang sudah disisipkan (Petitcolas et al 2002). Secara umum, watermarking terdiri atas dua tahapan, yaitu: 1 Penyisipan watermark 2 Deteksi watermark Kedua proses tersebut digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1 Proses Watermarking (Cvejic 2004). Istilah-istilah yang sering digunakan dalam digital watermarking adalah sebagai berikut : 1 Cover signal Cover signal merupakan media yang berupa audio digital yang akan dilindungi kepemilikannya dengan pemberian label hak cipta. 2 Watermark Watermark merupakan informasi yang akan disisipkan ke dalam media lain yang akan dilindungi kepemilikannya. 3 Watermarked audio Watermarked audio merupakan hasil dari penyisipan informasi (biasanya berupa label hak cipta) ke dalam audio digital yang akan dilindungi. 4 Watermark key Watermark key adalah kunci rahasia yang akan digunakan dalam penyisipan hak cipta dan dalam pendeteksian kembali hak cipta. Watermark key berbeda dengan encryption key. Watermark key hanya mempengaruhi watermark dengan sederhana, sedangkan encryption key mempengaruhi keseluruhan informasi yang akan dienkripsi (Kipper 2004). Metode Spread Spectrum Metode Spread Spectrum adalah sebuah teknik pentransmisian dengan menggunakan pseudo-noise code sebagai modulator bentuk gelombang untuk menyebarkan energi sinyal dalam sebuah jalur komunikasi (bandwidth). Oleh penerima, sinyal dikumpulkan kembali menggunakan replika pseudo-noise code tersinkronisasi (Munir 2006). Fast Fourier transform (FFT) Watermarking terhadap berkas audio dapat diterapkan pada berbagai domain. Ada yang dilakukan langsung pada jenis data digital tersebut atau terlebih dahulu dilakukan transformasi ke dalam domain yang lain. Salah satu transformasi yang digunakan adalah Discrete Fourier Transform (DFT) yang mengubah data digital ke dalam bentuk domain frekuensi. Misalkan x 0,..., x N-1 adalah bilangan kompleks, maka DFT dideskripsikan dengan rumus sebagai berikut: N 1 n= 0 2πi nk N n X k = χ e k = 0, K, N 1 FFT adalah algoritma transformasi Fourier yang dikembangkan dari algoritma DFT (Discrete Fourier Transform). Dengan metode FFT, laju komputasi dari perhitungan transformasi Fourier dapat ditingkatkan. Komputasi DFT adalah komputasi yang memerlukan waktu untuk proses looping dan memerlukan banyak memori. Dengan menerapkan metode FFT, perhitungan DFT

11 3 dapat dipersingkat dalam hal ini proses looping dapat direduksi. FFT bekerja dengan membagi sinyal menjadi beberapa bagian kecil yang bertujuan untuk mendapatkan waktu proses yang lebih cepat. Formula tersebut mempunyai kompleksitas sebesar O(N 2 ) sementara FFT mempunyai kompleksitas sebesar O(N log N) dengan formula sebagai berikut : Gambar 2 Perumusan FFT (Tanudjaja 2007) Dengan N adalah banyaknya FFT point dan a adalah signal yang akan ditransformasi. (Tanudjaja 2007). Direct sequence spread spectrum Direct sequence spread spectrum atau DSSS adalah teknik yang memultiplikasi sinyal audio asli dengan rangkaian biner dan koefisien watermark. Rangkaian biner tersebut umumnya disebut sebagai sinyal chip. Sinyal chip tersebut harus lebih besar dari data rate atau information rate. Sinyal chip pada dasarnya merupakan key yang dibutuhkan baik pada proses penyisipan maupun deteksi untuk memodulasi rangkaian data (Bender et al 1996). Gambar 3 Proses Dasar DSSS 1996). (Bender et al Proses penyisipan watermark ke dalam sinyal audio pada metode ini dilakukan dengan perumusan sebagai berikut : x [f] = x i [f] + α*w[i] di mana α merupakan tingkat kejelasan watermark atau watermark amplitude atau koefisien watermark yang akan disisipkan ke dalam sinyal audio, yang rentang nilainya adalah : 0 < α 1 X(f) adalah sinyal audio yang telah ditransformasi ke domain frekuensi dan x i [f] adalah nilai blok blok hasil FFT ke-i. Proses deteksi watermark dilakukan sebaliknya dengan mengurangkan sinyal hasil transformasi frekuensi watermarked audio dengan sinyal hasil transformasi frekuensi audio asli lalu dibagi dengan scaling factor. Proses tersebut akan menghasilkan carrier signal watermark yang kemudian dikalkulasikan untuk mendapatkan rangkaian biner watermark dan dikonversikan menjadi informasi sesungguhnya (Vawter 2005). PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) PSNR merupakan sebuah istilah dalam engineering yang digunakan untuk mengukur rasio antara kekuatan kemungkinan maksimum dari sebuah sinyal dan kekuatan pengkorupsian noise yang dapat mempengaruhi kemurnian representasi aslinya. Pada penelitian kali ini, akan dibandingkan antara berkas audio asli dengan watermarked audio. Nilai PSNR yang rendah menunjukkan bahwa berkas audio telah mengalami distorsi yang cukup besar. Nilai PSNR dapat dihitung dengan menggunakan fungsi : 2 MAX 10.log10. I PSNR =, MSE nilai MSE dapat dihitung dengan rumus: 2 1 m 1n 1 MSE = I ( i, j) K ( i, j) mn i= 0 j= 0 Karena kebanyakan sinyal mempunyai range dinamis yang sangat lebar, maka PSNR biasanya dipresentasikan sebagai logaritmik desibel (db). Kualitas audio yang baik berada pada kisaran di atas 30 db (Pelton 1993). Audio Benchmarking Audio benchmarking adalah proses pengujian suatu metode signal processing terhadap beberapa operasi digital. Berikut ini adalah beberapa jenis serangan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Resampling

12 4 Resampling adalah proses digital untuk mengkonversikan sample rate berkas audio. Resampling bekerja dengan mentransformasikan kembali berkas audio dari continuous time ke discrete time (Rochesso 2007). Cropping Cropping adalah proses pemotongan untuk menghilangkan beberapa bagian data. Cropping untuk berkas audio biasanya diaplikasikan dengan menggunakan perangkat lunak audio processing (Rochesso 2007). Penambahan Derau Derau merupakan suara suara yang tidak dinginkan. Penambahan derau dapat dilakukan pada dua domain yaitu pada domain waktu dan pada domain frekuensi. Penambahan derau pada domain waktu dilakukan dengan menambahkan sinyal data dengan frekuensi derau yang telah dimultiplikasi dengan amplitude tertentu. Sementara untuk penambahan derau di domain frekuensi, dapat dilakukan dengan mengubah sinyal ke domain frekuensi dengan transformasi Fourier dan menambahkan sinyal hasil transformasi tersebut dengan frekuensi derau yang telah dimultiplikasi dengan amplitude tertentu, lalu kemudian ditransformasi lagi menjadi domain waktu dengan transformasi Fourier (Vawter 2005). Time stretching Time stretching adalah operasi digital untuk mengubah kecepatan atau tempo dari sebuah sinyal. Salah satu metode time stretching yang umum digunakan yaitu phase vocoder yang bekerja dengan mengimplementasikan resampling pada data, lalu memanipulasi fase sinyal pada domain STFT (Short Time Fourier Transform). Manipulasi fase sinyal tersebut bersifat memecah sinyal menjadi beberapa kumpulan fase fase yang kemudian disisipkan dengan fase semu untuk menghasilkan perlambatan. Hasil pengubahan fase tersebut kemudian disintesis kembali dengan menambahkan overlap pada data (Bernsee 1999). Penyisipan kembali dengan metode DSSS (Multiple watermark) Serangan ini dimaksudkan untuk menguji metode DSSS terhadap serangan multiple watermark. Penyisipan tersebut dilakukan dengan metode yang sama yaitu DSSS namun dengan informasi yang bervariasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode watermarking direct sequence spread spectrum, untuk penyisipan label hak cipta pada berkas audio. Tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Tahapan penelitian. Pada tahap implementasi, dilakukan persiapan perangkat lunak, perangkat keras, berkas audio dan berkas teks yang akan dibutuhkan dalam penelitian. Pada tahap ini juga akan dilakukan implementasi metode DSSS pada domain frekuensi, untuk menyisipkan label hak cipta ke dalam berkas audio. Berkas audio yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa jenis. Deskripsi lengkapnya dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 1. Tabel 1 Daftar berkas audio Jenis Nama Berkas Ukuran berkas Speech speech.wav 651 KB Instrumental Instrumental.wav 387 KB Instrumentmimix.wav instrumen MB Full song pop.wav 1.29 MB Berkas audio tersebut digunakan berdasarkan asumsi bahwa untuk setiap jenis berkas audio, mewakili jenis audio pada umumnya. Deskripsi lengkap berkas yang digunakan sebagai watermark dapat dilihat pada Tabel 2.

13 5 Tabel 2 Daftar pesan/watermark Nama Berkas Isi pesan Ukuran berkas message1.txt sonymusic 4,096 bytes message2.txt Universal 4,096 bytes Lingkup pengembangan sistem Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah komputer mobile yang memiliki spesifikasi: prosesor Intel Pentium Dual-core 1.60GHz, memory DDR2 dengan kapasitas 1526MB, harddisk dengan kapasitas 80 GB, dan monitor 14 WIDE XGA. Perangkat lunak yang digunakan adalah: sistem operasi Windows XP Professional dan bahasa pemrograman MATLAB Penyisipan dengan metode DSSS Pengimplementasian metode DSSS dilakukan pada tahapan penyisipan label hak cipta atau watermark dan pada tahapan ekstraksi label hak cipta. Tahapan penyisipan hak cipta pada penelitian kali ini dapat dilihat pada Gambar 5. Berkas audio pertama kali dibagi menjadi beberapa blok sepanjang 90 milisecond, kemudian pada setiap blok tersebut dilakukan operasi FFT. Watermark dengan bentuk teks diubah menjadi rangkaian biner yang kemudian dimodulasi menjadi carrier signal periodik sepanjang blok FFT pada berkas audio. Proses penyisipan dilakukan dengan menambahkan blok sinyal hasil operasi FFT dengan carrier signal periodik yang telah dimultiplikasi dengan watermark amplitude atau alpha sebagai scaling factor. Hasil penambahan tersebut kemudian ditransformasi kembali menjadi domain waktu dengan inverse dari FFT untuk menghasilkan watermarked audio. Gambar 5 Tahapan penyisipan hak cipta. Deteksi watermark dengan metode DSSS Tahapan untuk mendeteksi watermark dari watermarked audio dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Tahapan pendeteksian watermark. Proses pendeteksian watermark dilakukan dengan tahapan tahapan yang hampir sama dengan tahapan penyisipan, namun setelah diubah ke domain frekuensi, watermark amplitude bukan digunakan sebagai faktor multiplikasi carrier signal melainkan sebagi faktor pembagi untuk mendapatkan nilai carrier signal yang berisi watermark. Watermark diestimasi kemudian dikonversi menjadi pesan sesungguhnya. Analisis Hasil Implementasi Hasil implementasi metode DSSS untuk berkas audio kemudian diuji, dianalisis, dan dievaluasi. Hal hal yang dianalisis antara lain : Analisis penggunaan parameter alpha Proses analisis ini meliputi pengujian proses watermarking dengan parameter alpha yang berubah ubah sesuai dengan range yang ditentukan dan penganalisisan pengaruh perubahan parameter alpha tersebut terhadap kualitas watermarked audio dengan membandingkan berkas audio asli dengan watermarked audio menggunakan PSNR, suatu berkas audio dikatakan memiliki kualitas yang cukup bagus jika nilai PSNR nya berada di atas kisaran 30 db (Pelton 1993). Dari hasil tersebut akan ditentukan alpha optimum dari masing masing berkas uji. Alpha optimum tersebut adalah nilai alpha

14 6 antara 0-1 yang maksimum untuk setiap berkas audio di mana watermark yang disisipkan tidak sampai perceptible. Hasil tersebut akan didukung dengan penilaian dari responden dengan menggunakan metode survei. Survei dilakukan terhadap 30 responden yang berasal dari mahasiswa Departemen Ilmu Komputer IPB, pelaku musik, dan non-mahasiswa ilmu komputer juga non-pelaku musik. Hasil survei tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan kualitas dan keamanan watermarked audio. Analisis ketahanan Proses ini meliputi pengujian metode DSSS terhadap beberapa serangan yaitu resampling, cropping, penambahan derau, time stretching, dan penyisipan kembali dengan metode DSSS. Hasil pengujian ini berguna untuk mengetahui ketahanan watermark yang disisipkan terhadap serangan serangan yang diberikan, sehingga nilai watermark tidak berubah atau rusak. Pada proses ini dilakukan perbandingan antara berkas audio asli dengan watermarked audio, dan antara watermark asli dengan watermark hasil deteksi setelah diujikan dengan serangan serangan yang diberikan. Pada serangan resampling, sample rate yang digunakan adalah Hz dan Hz sedangkan sample rate berkas audio asal keseluruhan adalah Hz. Pengaplikasian serangan penambahan derau dilakukan di domain waktu dengan menambahkan watermarked signal dengan sinyal random carrier seukuran blok watermarked signal dengan amplitude yang kecil. Untuk serangan penambahan derau di domain frekuensi dilakukan dengan transformasi Fourier dan menambahkan sinyal Fourier dengan sinyal random carrier yang dimultiplikasi dengan amplitude yang kurang dari watermark amplitude yang digunakan untuk penyisipan. Pengujian ketahanan metode audio watermarking DSSS terhadap operasi cropping dilakukan dengan memotong 1/2 bagian dari watermarked audio baik dari 1/2 bagian awal, tengah maupun akhir dengan menggunakan tools Audacity. Serangan time stretching menggunakan metode phase vocoder. Dalam penelitian ini digunakan time stretching dengan metode phase vocoder untuk perlambatan sinyal. Metode ini menggunakan transformasi ke domain STFT untuk mengaplikasikan duplikasi frame frame sinyal dan memanipulasi fase pada blok STFT dengan menambahkan beberapa fase semu, kemudian ditambahkan dengan overlap. Serangan yang terakhir yaitu penambahan kembali watermark pada watermarked audio dengan metode yang sama yaitu DSSS dengan nilai watermark atau informasi hak cipta yang bervariasi. Penarikan kesimpulan Setelah mendapatkan hasil dari analisis pada tahap sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan parameter alpha pada metode DSSS pada berkas audio dan juga mengenai ketahanan metode DSSS terhadap serangan serangan yang ditentukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari proses penyisipan watermark berupa watermarked audio. Berkas audio hasil proses tersebut kemudian dibandingkan dengan berkas audio aslinya sehingga dapat diketahui adanya distorsi yang disebabkan oleh proses penyisipan watermark tersebut dengan pengukuran peak signal to noise ratio (PSNR). Pengukuran nilai PSNR dilakukan untuk semua berkas audio dengan alpha bervariasi antara 0 sampai dengan 1. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai alpha terhadap kualitas watermarked audio. Untuk penentuan alpha optimum sebagai tolak ukur kualitas watermarked audio, hasil kuesioner berupa persentase keberadaan derau pada watermarked audio dengan alpha yang telah ditentukan. Sementara itu untuk pengujian ketahanan dapat diketahui apakah metode DSSS untuk audio watermarking resisten terhadap serangan yang diberikan atau tidak. Analisis Penggunaan Parameter Alpha Proses penyisipan dan pendeteksian watermark pada penelitian kali ini dilakukan dengan beberapa nilai α yang berbeda-beda untuk melihat berapakah nilai α yang cocok untuk masing-masing proses penyisipan dan pendeteksian. Hasil perhitungan PSNR dari masing-masing watermarked audio dan watermark hasil deteksinya dapat dilihat pada Tabel 3.

15 7 Tabel 3 Nilai-nilai PSNR dari masing-masing watermarked audio Jenis NILAI PSNR (db) Speech Instrumental Analisis penggunaan parameter alpha selanjutnya dilakukan dengan survei. Survei dilakukan dengan pembagian kuesioner untuk penilaian kualitas audio terhadap 30 responden. Responden diberikan beberapa sample audio asli dan watermarked audio dengan penggunaan alpha tertentu untuk menentukan apakah watermarked audio mengalami perubahan jika dibandingkan dengan berkas audio aslinya. Responden terdiri atas 40% mahasiswa Ilkom, 40% pelaku musik, dan 10% sisanya adalah mahasiswa non-ilkom dan 10% responden umum non-mahasiswa dan non-pelaku musik. Pemilihan nilai alpha ini disebabkan karena alpha adalah faktor trade-off antara ketahanan dan kualitas. Semakin tinggi nilai alpha maka semakin rendah pula kualitas audio yang dihasilkan namun, nilai alpha yang semakin tinggi akan memperkuat ketahanan watermarked audio terhadap serangan berbasis frekuensi. Hal tersebut cukup mewakili penilaian keberhasilan dari penelitian ini. Hasil dari survei dan kuesioner tersebut dapat digunakan untuk analisis keamanan metode DSSS, karena derau yang dihasilkan dari penyisipan watermark dapat digunakan untuk mendeteksi dan menghancurkan watermark tersebut di bagian audio yang diperkirakan memiliki derau. Penilaian pada kuesioner dibagi menjadi dua kriteria yaitu ada derau dan tidak ada derau. Kriteria ada derau dapat dipilih responden apabila responden dapat mendengar adanya derau pada watermarked audio yang dihasilkan. Kriteria tidak ada derau dapat dipilih responden apabila responden tidak mendengar derau sama sekali pada watermarked audio yang dihasilkan. Hasil kuesioner untuk analisis penggunaan parameter alpha dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil kuesioner untuk analisis penggunaan alpha dan keamanan Jenis alpha Ada derau Jumlah Tidak ada derau Instrumentmix Full song Speech Instrumental Instrumentalmix Full song Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa 93,33% responden berpendapat bahwa watermarked audio untuk jenis audio speech dengan alpha 0.1 tidak mengalami perbedaan atau penambahan derau. Sebanyak 83,33% responden berpendapat bahwa tidak ada derau untuk watermarked audio jenis audio single instrument dengan alpha 0.1, 96,67% responden berpendapat bahwa tidak ada derau untuk watermarked audio jenis instrument-mix dengan alpha 0.4. Sebanyak 90% responden berpendapat bahwa tidak ada derau untuk watermarked audio jenis lagu pop dengan alpha 0.4. Grafik hasil kuesioner dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Grafik hasil kuesioner analisis penggunaan alpha terhadap kualitas watermarked audio.

16 8 Berdasarkan Gambar 7, dapat dilihat secara keseluruhan bahwa 91% dari responden berpendapat, tidak ada derau pada watermarked audio dengan alpha tertentu dan 9% responden berpendapat bahwa ada derau pada watermarked audio. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, watermarked audio yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik karena nilai PSNR yang dihasilkan rata-rata di atas 30 db, dan tidak ada derau yang memungkinkan steganalisis dapat menghancurkan langsung frekuensi derau dengan hanya mendengar perbandingan antara berkas audio asli dan watermarked audio. Analisis kualitas watermarked audio dengan penggunaan alpha optimum selanjutnya dilakukan dengan membandingkan histogram antara berkas audio asli dan watermarked audio. Apabila tidak terdapat perbedaan yang nyata maka kualitas audio termasuk baik. Untuk segi keamanan maka kemungkinan kecil steganalis dapat menyadari adanya perbedaan yang nyata pada histogram kedua berkas audio tersebut. Histogram untuk berkas audio asli dan watermarked audio dapat dilihat pada Gambar 8 sampai dengan Gambar 11. Gambar 8 Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk speech. Gambar 9 Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk instrumental. Gambar 10 Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk instrument-mix. Gambar 11 Histogram berkas audio dan watermarked audio untuk lagu pop. Berdasarkan Gambar 8-11, histogram menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu nyata antara berkas audio asli dengan watermarked audio. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas audio hasil penyisipan watermark dengan alpha optimum selama watermark imperceptible dengan menggunakan metode DSSS cukup baik. Analisis Ketahanan Uji Ketahanan metode DSSS terhadap operasi resampling Untuk melihat perubahan pada watermark, watermarked audio hasil resampling dideteksi kembali dan dihitung nilai PSNR nya bila dibandingkan dengan berkas audio aslinya. Pesan yang digunakan berisi kata sonymusic hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5, dapat dipastikan bahwa metode DSSS ini tahan terhadap operasi resampling karena nilai watermark hasil deteksi selalu sama. Operasi resampling hanya mengubah jumlah sample per detik dari watermarked audio sehingga tidak mempengaruhi nilai blok blok FFT ataupun nilai carrier signal dari watermarked audio.

17 9 Tabel 5 Hasil uji ketahanan terhadap operasi resampling Fs resampling Jenis Fs asal Hz Hz Hasil deteksi Hasil pemutaran kembali Hasil deteksi Hasil pemutaran kembali Speech Hz sonymusic berubah sonymusic berubah Instrumental Hz sonymusic berubah sonymusic berubah Instrumentmix Hz sonymusic berubah sonymusic berubah Pop Hz sonymusic berubah sonymusic berubah Tabel 6 Hasil uji ketahanan terhadap operasi penambahan derau Penambahan derau Jenis Pesan asal Domain waktu Domain frekuensi Hasil deteksi Hasil pemutaran kembali Hasil deteksi Hasil pemutaran kembali Speech sonymusic sonymusic Ada derau sonymusic Ada derau Instrumental sonymusic sonymusic Ada derau sonymusic Ada derau Instrument-mix sonymusic sonymusic Ada derau sonymusic Ada derau Pop sonymusic sonymusic Ada derau sonymusic Ada derau Uji ketahanan metode DSSS terhadap operasi penambahan derau Untuk melihat perubahan pada watermark, watermarked audio hasil penambahan derau akan dideteksi kembali dan dan dibandingkan dengan berkas audio aslinya. Pesan yang digunakan berisi kata SonyMusic dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6, dapat dipastikan bahwa metode DSSS ini tahan terhadap operasi penambahan derau dengan amplitude yang kecil. Operasi ini tidak mempengaruhi nilai blok-blok FFT karena amplitude untuk random noise signal yang digunakan kurang dari nilai watermark amplitude yang digunakan untuk meyisipkan pesan. Uji ketahanan metode DSSS terhadap operasi cropping Untuk melihat perubahan pada watermark, watermarked audio hasil cropping dideteksi kembali dan dan dibandingkan dengan berkas audio aslinya. Pesan yang digunakan berisi kata SonyMusic dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan Tabel 7, dapat dipastikan bahwa metode DSSS ini tidak tahan terhadap operasi cropping. Operasi cropping memotong beberapa bagian dari watermarked audio, sehingga menghilangkan beberapa bagian dari carrier signal. Oleh karena itu, nilai watermark tidak dapat dikembalikan seperti semula. Uji ketahanan metode DSSS terhadap serangan Time stretching Metode time stretching yang digunakan adalah metode Phase vocoder. Hasil uji ketahanan terhadap serangan ini dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan Tabel 8, dapat dipastikan bahwa metode DSSS ini tidak tahan terhadap operasi time stretching, karena operasi time stretching menggunakan metode phase vocoder yang menggunakan overlapping dan memanipulasi fase sinyal pada domain STFT. Dengan kata lain phase vocoder menciptakan sinyal yang hampir mirip dengan sinyal aslinya untuk melakukan pemecahan pada sinyal untuk mendapatkan perubahan speed. Sehingga ketika dideteksi kembali nilai blok FFT berubah begitu pula untuk nilai carrier signal watermark. Uji ketahanan terhadap serangan watermark DSSS Serangan ini dimaksudkan untuk menguji ketahanan metode DSSS apabila disisipi informasi kembali. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10. Hasil deteksi menunjukkan bahwa untuk penyisipan dua kali dengan pesan yang sama, nilai watermark tidak berubah. Hal tersebut tersebut disebabkan penyisipan ulang dengan pesan yang sama menghasilkan carrier signal yang sama sehingga frekuensi watermark pada sinyal digantikan dengan frekuensi yang sama. Hasil deteksi untuk penyisipan kembali dengan pesan yang berbeda menghasilkan nilai watermark yang berubah. Hal tersebut tersebut disebabkan penyisipan ulang dengan pesan yang berbeda menghasilkan carrier signal yang berbeda, sehingga frekuensi watermark pada sinyal saling tumpang tindih dan menghasilkan nilai watermark yang baru. Dengan demikian metode DSSS ini tidak tahan terhadap serangan penyisipan informasi kembali.

18 10 Tabel 7 Hasil uji ketahanan terhadap operasi cropping. Jenis Pesan Cropping 1/2 bagian awal 1/2 bagian akhir Hasil deteksi Hasil pemutaran Hasil deteksi kembali Hasil pemutaran kembali Speech SonyMusic Tidak ada terpotong Tidak ada terpotong Instrumental SonyMusic Tidak ada terpotong Tidak ada terpotong Instrument-mix SonyMusic Tidak ada terpotong Tidak ada terpotong Pop SonyMusic Tidak ada terpotong Tidak ada terpotong Tabel 8 Hasil uji ketahanan terhadap operasi time stretching Jenis Pesan Time stretching Hasil deteksi Hasil pemutaran kembali Speech SonyMusic OMcZ'j Berubah pitch dan tempo Instrumental SonyMusic {A9Do.7 Berubah pitch dan tempo Instrument-mix SonyMusic l6-ftz@?o Berubah pitch dan tempo Pop SonyMusic ~?W=Oa Berubah pitch dan tempo Tabel 9 Hasil uji ketahanan terhadap serangan watermark DSSS dengan pesan yang sama Jenis Pesan pertama Pesan Kedua Multiple watermark Hasil deteksi Speech SonyMusic SonyMusic SonyMusic Ada derau Instrumental SonyMusic SonyMusic SonyMusic Ada derau Instrument-mix SonyMusic SonyMusic SonyMusic Ada derau Pop SonyMusic SonyMusic SonyMusic Ada derau Hasil pemutaran kembali Tabel 10 Hasil uji ketahanan terhadap serangan watermark DSSS dengan pesan berbeda Jenis Pesan pertama Pesan Kedua Multiple watermark Hasil deteksi Speech SonyMusic Universal woomwsio Ada derau Instrumental SonyMusic Universal woomwsio Ada derau Instrument-mix SonyMusic Universal woomwsio Ada derau Pop SonyMusic Universal woomwsio Ada derau Hasil pemutaran kembali Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil percobaan yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan: 1 Metode DSSS dapat digunakan untuk menyisipkan watermark berformat teks ke dalam berkas audio yang berformat WAV. 2 Penggunaan alpha atau watermark amplitude memiliki pengaruh pada kualitas watermarked audio di mana semakin tinggi nilai alpha yang digunakan maka kualitas audio akan semakin rendah atau terdengar derau. Penggunaan alpha yang tinggi juga dapat meningkatkan ketahanan watermarked audio terhadap serangan berbasis frekuensi. 3 Penggunaan alpha optimum memberikan hasil yang baik untuk kualitas dan keamanan watermarked audio berdasarkan hasil survei dengan pembandingan secara HAS (Human Auditory System) maupun pembandingan dengan histogram. 4 Metode DSSS memiliki ketahanan terhadap serangan resampling, penambahan derau di domain frekuensi dan domain waktu dengan amplitude yang lebih kecil dari watermark amplitude dan juga untuk serangan multiple watermarks dengan metode dan pesan yang sama. 5 Metode DSSS tidak tahan terhadap operasi time stretching, cropping, dan multiple watermark dengan metode yang sama namun dengan pesan yang berbeda. Saran Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya antara lain : 1 Metode DSSS ini masih dapat diuji ketahanannya terhadap serangan berbasis audio lainnya. 2 Melakukan Pembandingan antara metode DSSS dengan metode audio watermarking lainnya.

19 11 3 Mengembangkan penelitian dengan menambahkan analisis ukuran pesan dan variasi pesan yang digunakan untuk pengujian 4 Mengembangkan metode DSSS dengan menggunakan watermark key atau kunci. 5 Mengembangkan metode DSSS untuk proses deteksi tanpa menggunakan berkas audio asli dan berkas pesan asli. DAFTAR PUSTAKA Bernsee M Time stretching and Pitch Shifting of Audio Signal. [28 April 2008]. Bender W, Gruhl D, Lu A, Morimoto N Techniques For Data Hiding. IBM Systems Journal Vol. 35, No. 3&4, MIT Media Lab. G Cvejic N Algorithms for Audio Watermarking and Steganography. Oulu: University of Oulu Publications. Kipper G Investigator s Guide to Steganography. Washington D.C.: Auerbach Publications. Munir R Kriptografi. Bandung: INFORMATIKA. Pelton G Voice Singapore: McGraw-Hill. Processing. Petitcolas F, Katzenbeisser S, Hyeon L watermarking FAQ. [28 April 2008] Rochesso D Introduction to Sound Processing. [28 April 2008] Tanudjaja H Pengolahan sinyal digital dan sistem pemrosesan sinyal. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET. Vawter Jared Audio watermarking. [28 April 2008]

Penarikan kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penggunaan Parameter Alpha

Penarikan kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penggunaan Parameter Alpha 6 antara 0-1 yang maksimum untuk setiap berkas audio di mana watermark yang disisipkan tidak sampai perceptible. Hasil tersebut akan didukung dengan penilaian dari responden dengan menggunakan metode survei.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian. akan menggunakan bantuan aplikasi pemrosesan audio (Rochesso 2007). Penambahan Derau Derau merupakan suara-suara yang tidak diinginkan. Munculnya derau dapat menurunkan kualitas suatu berkas audio. Penambahan

Lebih terperinci

Analisis Hasil Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Hasil Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses deteksi watermark, pertama watermarked audio ditransformasi dari domain asal (domain waktu) ke domain frekuensi menggunakan DCT menurut Persamaan 1. Selanjutnya diambil index koefisien penampung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNIK AUDIO WATERMARKING DENGAN METODE PHASE CODING AYI DIANITASARI

IMPLEMENTASI TEKNIK AUDIO WATERMARKING DENGAN METODE PHASE CODING AYI DIANITASARI IMPLEMENTASI TEKNIK AUDIO WATERMARKING DENGAN METODE PHASE CODING AYI DIANITASARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRACT AYI

Lebih terperinci

PENERAPAN STEGANOGRAFI GAMBAR PADA LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DENGAN PENGUNAAN PRNG (PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR) IRENA SUSANTI G

PENERAPAN STEGANOGRAFI GAMBAR PADA LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DENGAN PENGUNAAN PRNG (PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR) IRENA SUSANTI G PENERAPAN STEGANOGRAFI GAMBAR PADA LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DENGAN PENGUNAAN PRNG (PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR) IRENA SUSANTI G64103026 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama pada dunia digital pada saat ini memungkinkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa batas ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia digital, terutama dengan berkembangnya internet, menyebabkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODIFIKASI METODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO WATERMARKING CHRIST FERDIAN ZACHARIAS G

IMPLEMENTASI MODIFIKASI METODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO WATERMARKING CHRIST FERDIAN ZACHARIAS G IMPLEMENTASI MODIFIKASI METODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO WATERMARKING CHRIST FERDIAN ZACHARIAS G64076013 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Watermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding

Watermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding Watermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding Roy Indra Haryanto - 13508026 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

JOINT OWNERSHIP PADA TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN SKEMA SECRET SHARING UNTUK AUDIO DIGITAL

JOINT OWNERSHIP PADA TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN SKEMA SECRET SHARING UNTUK AUDIO DIGITAL JOINT OWNERSHIP PADA TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN SKEMA SECRET SHARING UNTUK AUDIO DIGITAL Shelvie Nidya Neyman', Dewi Rosaria Indah2, Fernissa Fahamalathf 1,2,3Departemen Ilmu Komputer FMIP A IPB JL.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini, saat teknologi informasi berkembang sangat pesat, hampir semua data telah berbentuk digital. Mulai dari data sederhana seperti buku referensi kuliah, tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi tidak hanya mendorong kecenderungan orang untuk saling berkomunikasi semata. Tuntutan menjadi semakin kompleks sehingga masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan dari media digital (seperti citra digital, video digital,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet yang semakin canggih sangat membawa kemajuan yang semakin berarti dalam berbagai aspek terutama bagi negara yang berkembang. Perkembangan

Lebih terperinci

AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA

Lebih terperinci

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH Fahmi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.

Lebih terperinci

PENERAPAN WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN HAK CIPTA PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE COX ANTONIUS JEMI G

PENERAPAN WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN HAK CIPTA PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE COX ANTONIUS JEMI G PENERAPAN WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN HAK CIPTA PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE COX ANTONIUS JEMI G 64103052 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dari laporan Tugas Akhir yang berisi pendahuluan. Bab pendahuluan diuraikan menjadi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,

Lebih terperinci

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital. PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra

Lebih terperinci

A B C D E A -B C -D E

A B C D E A -B C -D E 7 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y A -B C -D E -F G -H I -J K -L M -N O -P Q -R S -T U -V W -X Y Gambar 10 Perubahan nilai-nilai DCT akibat rotasi 180 0. Rotasi 270 0 Perubahan letak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Steganografi merupakan ilmu dan seni menyembunyikan data rahasia ke dalam suatu media (cover object). Penyembunyian data tersebut dilakukan sedemikian sehingga pihak

Lebih terperinci

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Agung Satrio Wibowo 1), Agung Suryahadiningrat Kusumanegara 2) Gelar Budiman 3)

Lebih terperinci

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE Muhamad Sofwan & Dadang Gunawan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Teknik watermarking dibagi menjadi dua, yaitu

Lebih terperinci

Gambar 13 Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke i = 1,2,,2L K, j = 1,2,,2 p.

Gambar 13 Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke i = 1,2,,2L K, j = 1,2,,2 p. Lokalisasi Kerusakan Watermarked audio diserang dengan white noise sepanjang 0.00808 detik menggunakan Audacity. Kemudian watermarked audio yang rusak dibandingkan dengan watermarked audio yang belum diserang.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DWT-SVD DENGAN TEKS SEBAGAI WATERMARK BAMBANG WIJONARKO

IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DWT-SVD DENGAN TEKS SEBAGAI WATERMARK BAMBANG WIJONARKO IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DWT-SVD DENGAN TEKS SEBAGAI WATERMARK BAMBANG WIJONARKO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Otniel 13508108 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan perkembangan teknologi komunikasi terutama dalam bidang internet, penyebaran informasi pada media melalui internet sangat mudah didapat. Akses informasi melalui

Lebih terperinci

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima laporan Tugas Akhir ini, akan dijelaskan mengenai proses implementasi perangkat lunak dari hasil perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DFT 2 DIMENSI

IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DFT 2 DIMENSI IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DFT 2 DIMENSI Hidayatulloh, Rosa Andrie Asmara Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Malang hidayatulloh.malang@gmail,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Citra Digital Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, melainkan sebuah representasi dari citra asal yang bersifat analog [3]. Citra digital ditampilkan

Lebih terperinci

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Pudy Prima - 13508047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN PENGKODEAN BCH

ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN PENGKODEAN BCH ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN PENGKODEAN BCH Irfan Dwi Pratama 1), GelarBudiman 2), I NyomanAprazRamatryana 3) 1.2.3 ) Jurusan S1 Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

METODE PARITY CODING VERSUS METODE SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO STEGANOGRAPHY

METODE PARITY CODING VERSUS METODE SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO STEGANOGRAPHY METODE PARITY CODING VERSUS METODE SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO STEGANOGRAPHY Riko Arlando Saragih Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung, Indonesia

Lebih terperinci

Digital Watermarking

Digital Watermarking Digital Watermarking Data dan informasi disajikan dalam bentuk format : digital, teks, citra, audio, maupun video. Produk digital lainnya, mempunyai beberapa karakteristik, antara lain: Penggandaan (Copy)

Lebih terperinci

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) Sesto Sumurung (0722077) Email: sesto.sianturi@gmail.com Jurusan

Lebih terperinci

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Beatrix Sitompul 1), Fadliana Raekania 2) ), Gelar Budiman 3) 1),2),3)

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori. studi komparasi ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Verdi Yasin, Dian

BAB II. Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori. studi komparasi ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Verdi Yasin, Dian BAB II Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan studi komparasi ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Verdi Yasin,

Lebih terperinci

JURNAL ITSMART Vol 2. No 1. Juni 2013 ISSN :

JURNAL ITSMART Vol 2. No 1. Juni 2013 ISSN : Audio ing dengan Metode Direct Sequence Spread Spectrum untuk Konten Musik Digital Rinanza Zulmy Alhamri Program Studi Informatika Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No 36 A, Surakarta rinanza.z.alhamri@gmail.com

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking Shofi Nur Fathiya - 13508084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan dan teknik kompresi data audio mempermudah penyalinan dan penyebaran data audio secara ilegal (Alfatwa 2006). Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Jurnal Informatika Polinema ISSN: 407-070X PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Reza Agustina, Rosa Andrie Asmara Teknik Informatika, Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

* Kriptografi, Week 13

* Kriptografi, Week 13 * Kriptografi, Week 13 Sejarah Watermarking Watermarking sudah ada sejak 700 tahun yang lalu. Pada akhir abad 13, pabrik kertas di Fabriano, Italia, membuat kertas yang diberi watermark atau tanda-air

Lebih terperinci

DAFTAR SINGKATAN. : Human Auditory System. : Human Visual System. : Singular Value Decomposition. : Quantization Index Modulation.

DAFTAR SINGKATAN. : Human Auditory System. : Human Visual System. : Singular Value Decomposition. : Quantization Index Modulation. DAFTAR SINGKATAN HAS HVS SVD QIM BER MOS ODG SNR : Human Auditory System : Human Visual System : Singular Value Decomposition : Quantization Index Modulation : Bit Error Rate : Mean Opinion Score : Objective

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali seseorang yang hendak mengirim pesan kepada orang lain, tidak ingin isi pesan tersebut diketahui oleh orang lain. Biasanya isi pesan tersebut bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Rumusan Masalah Data Penelitian Studi Literatur Penerapan spread spectrum dan model psychoacoustic pada audio watermarking Metode Pengembangan Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana langkah-langkah atau tahapantahapan yang akan dilakukan dalam penelitian untuk dapat menjawab rumusan masalah penelitian. Tahapan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA SIDIK JARI PADA AUDIO DIGITAL DENGAN FORMAT WAVE (WAV) DENGAN METODE ECHO DATA HIDING

IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA SIDIK JARI PADA AUDIO DIGITAL DENGAN FORMAT WAVE (WAV) DENGAN METODE ECHO DATA HIDING IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA SIDIK JARI PADA AUDIO DIGITAL DENGAN FORMAT WAVE (WAV) DENGAN METODE ECHO DATA HIDING I Gusti Pratama Putra 1, Drs. I Wayan Santiyasa, M.Si 2, I Ketut Suhartana, S.Kom,.M.Kom

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA SUARA DIGITAL DENGAN METODE DATA ECHO HIDING

IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA SUARA DIGITAL DENGAN METODE DATA ECHO HIDING IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA SUARA DIGITAL DENGAN METODE DATA ECHO HIDING I Nyoman Piarsa 1, I Made Ady Dharmadi 2 1 Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit

Lebih terperinci

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA Tussy Pramestya 1), Vivin Fauziah Ramadhani 2), Gelar Budiman 3), Azizah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi internet dalam beberapa tahun terakhir ini, telah membawa perubahan besar bagi distribusi media digital. Media digital yang dapat berupa

Lebih terperinci

TUGAS SEKURITI KOMPUTER

TUGAS SEKURITI KOMPUTER TUGAS SEKURITI KOMPUTER DIGITAL WATERMARK Disusun Oleh : Nama : Fauzan Bekti Nugroho NIM : 3085113013 Dosen : IKRIMACH, S.Kom PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition David Leonard Hasian ( 0522049 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

BAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL

BAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL BAB II. DASAR TEORI Bab dasar teori ini menguraikan mengenai beberapa pengetahuan dan hal mendasar yang melatarbelakangi watermarking pada citra digital. Dasar teori ini dibagi menjadi empat bagian utama,

Lebih terperinci

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian BAB VI PENGUJIAN Bagian ini membahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak Cammar yang telah diimplementasikan. Hasil penguj ian tersebut akan dianalisis untuk mengetahui pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital

Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 98-109 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2016 ISSN (e): 2459-9638 Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBUATAN DIGITAL AUDIO WATERMARKING DAN TEKNIK UNTUK MENDETEKSINYA

TEKNIK PEMBUATAN DIGITAL AUDIO WATERMARKING DAN TEKNIK UNTUK MENDETEKSINYA TEKNIK PEMBUATAN DIGITAL AUDIO WATERMARKING DAN TEKNIK UNTUK MENDETEKSINYA Teuku Reza Auliandra Isma Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung e-mail: reza.auliandra@gmail.com

Lebih terperinci

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL Zaki Rakhmatulloh, Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, Kampus UNDIP

Lebih terperinci

Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking

Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking Vol. 8, No.2, 102-109, Januari 2012 Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking Hendra dan Marzhelly Djuan Kristanta Abstrak Perkembangan teknologi informasi dalam hal pertukaran informasi

Lebih terperinci

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan hal yang paling penting bagi manusia. Komunikasi dapat diartikan sebagai berbagi pikiran, informasi dan intelijen. Segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang pemasangan iklan di suatu radio (antara lain mengenai, jam berapa suatu iklan ditayangkan, dalam sehari berapa kali suatu iklan ditayangkan dan berapa

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION Disusun oleh : Nama : Hendra Togi Manalu Nrp : 0522121 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.

Lebih terperinci

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 2015 (SIAP~2015) ISSN: 2460-1160 DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM Mohamad Sulthon Fitriansyah 1, Cahya

Lebih terperinci

Journal of Informatics and Telecommunication Engineering. Perbandingan Metode Low Bit Coding Dengan Phase Coding Pada Digital Audio Watermarking

Journal of Informatics and Telecommunication Engineering. Perbandingan Metode Low Bit Coding Dengan Phase Coding Pada Digital Audio Watermarking JITE, Vol. 1(1) Juli (2017) p-issn : 2549-6247 e-issn : 2549-6255 Journal of Informatics and Telecommunication Engineering Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jite Perbandingan Metode Low Bit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi industri yang menjanjikan. Tapi seperti yang diketahui, penduplikasian data

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi industri yang menjanjikan. Tapi seperti yang diketahui, penduplikasian data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi jaringan yang semakin cepat dan semakin majunya teknik kompresi data audio membuka peluang untuk pendistribusian musik secara online menjadi

Lebih terperinci

PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID

PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID e-issn: 2527-337X PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID Achmad Noercholis, Yohanes Nugraha Teknik Informatika STMIK Asia Malang ABSTRAKSI Keamanan dalam

Lebih terperinci

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer saat ini telah memegang peranan yang penting dalam segala aspek kehidupan. Dari mulai kebutuhan pribadi, pendidikan, kantor, hiburan, kesehatan,

Lebih terperinci

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA Disusun oleh : Nama : Aryanto M Nrp : 0722066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Digital Watermarking Untuk Melindungi Informasi Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

Digital Watermarking Untuk Melindungi Informasi Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier Transform (FFT) Digital ing Untuk Melindungi Informasi Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier Transform (FFT) Johnny Andrean Susanto (Exploration_231190@yahoo.com), Kelvin Giovanni Lukman (Kelvin_giovanni@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB VI. PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL UJI

BAB VI. PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL UJI BAB VI. PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL UJI Bagian ini membahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Hasil pengujian akan dianalisis berdasarkan kriteria pengujian

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Audio Suara atau bunyi adalah suatu gelombang longitudinal yang merambat melalui suatu medium, seperti zat cair, padat dan gas. Bunyi dapat terdengar oleh manusia apabila gelombang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING Bayu Adi Persada NIM : 13505043 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi digital serta internet yang cukup pesat telah memberi kemudahan dalam mengakses dan mendistribusikan berbagai informasi dalam format digital,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latarbelakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, serta tujuan penelitian skripsi ini. Manfaat dalam penelitian, metodelogi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bagian ini, diberikan gambaran implementasi dan pengujian perangkat lunak AVISteg berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak pada Bab III. 4.1 Implementasi Penjelasan

Lebih terperinci

Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum Steganography pada Data Audio

Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum Steganography pada Data Audio Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum Steganography pada Data Audio Rizky Maulana Nugraha 13508083 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERDASARKAN FITUR LOG COORDINATE MAPPING (LCM) DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERDASARKAN FITUR LOG COORDINATE MAPPING (LCM) DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERDASARKAN FITUR LOG COORDINATE MAPPING (LCM) DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Kris Sunu Purnandaru 1), Imam Abdul Hakim 2), Gelar Budiman 3) 1),2),3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pembajakan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pembajakan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tingkat pembajakan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di Indonesia sampai dengan tahun ini masih sangat tinggi. Menurut data dari Gabungan Perusahaan Rekaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang perlunya penyisipan watermark di dalam citra digital, perumusan masalah secara sistematis, serta metodologi yang digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Bayu Adi Persada NIM : 13505043 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L Hermawan Syahputra* 1, Andani D N 2 1,2 Jurusan Matematika, FMIPA Unimed, Medan, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE

BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE Pada Bab ini dibahas mengenai penentuan algoritma, menentukan deskripsi matematis dari algoritma, pembuatan model fixed point menggunakan Matlab, dan pengukuran

Lebih terperinci

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI Oleh : Ali Ischam J2A 605 009 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT TUGAS AKHIR PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT Oleh : Hendra Dani Dewaji 1205 100 068 Pembimbing:

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography

Implementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography Mir atul

Lebih terperinci

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) J. Pilar Sains 6 (2) 2007 Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ISSN 1412-5595 STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Astried Jurusan Matematika FMIPA UNRI Kampus Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bentuk apapun lewat jaringan internet. dengan berbagai cara, misalnya dengan enkripsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bentuk apapun lewat jaringan internet. dengan berbagai cara, misalnya dengan enkripsi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang begitu pesat memaksa manusia untuk terus berpikir dan mengembangkan teknik pengiriman informasi dengan cepat, aman dan akurat. Kini

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, Digital Signal Processing (DSP) atau pemrosesan sinyal digital sudah banyak diterapkan di berbagai bidang karena data dalam bentuk digital

Lebih terperinci

PERANCANGAN AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELETE TRANSFORM DAN MODIFIED DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELETE TRANSFORM DAN MODIFIED DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA PERANCANGAN AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELETE TRANSFORM DAN MODIFIED DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Olga Madayanti 1), Dianita Rosari 2), Gelar Budiman, Suci Auli,

Lebih terperinci

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI Indra Yatini 1, F. Wiwiek Nurwiyati 2 Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Jln. Raya Janti No 143 Yogyakarta 1 indrayatini@akakom.ac.id, 2 wiwiek@akakom.ac.id,

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab empat laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak untuk watermarking pada citra digital yang berformat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Pengkodean merupakan tahap menerjemahkan hasil perancangan perangkat lunak

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Pengkodean merupakan tahap menerjemahkan hasil perancangan perangkat lunak BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Perangkat Lunak Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka dilakukan implementasi/pengkodean ke dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Steganografi Steganografi adalah suatu teknik untuk menyembunyikan informasi yang bersifat pribadi dengan sesuatu yang hasilnya akan tampak seperti informasi normal

Lebih terperinci

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding Anselmus Krisma Adi Kurniawan - 13508012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA FILE AUDIO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PHASE CODING SKRIPSI FITRIYANI

IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA FILE AUDIO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PHASE CODING SKRIPSI FITRIYANI IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA FILE AUDIO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PHASE CODING SKRIPSI FITRIYANI 041401066 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIO STEGANOGRAFI DALAM INTRASONICS

PENERAPAN AUDIO STEGANOGRAFI DALAM INTRASONICS 1 PENERAPAN AUDIO STEGANOGRAFI DALAM INTRASONICS Risa Astari Dewi NIM : 13506064 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16064@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

N, 1 q N-1. A mn cos 2M , 2N. cos. 0 p M-1, 0 q N-1 Dengan: 1 M, p=0 2 M, 1 p M-1. 1 N, q=0 2. α p =

N, 1 q N-1. A mn cos 2M , 2N. cos. 0 p M-1, 0 q N-1 Dengan: 1 M, p=0 2 M, 1 p M-1. 1 N, q=0 2. α p = tulisan. Secara umum, steganografi dapat diartikan sebagai salah satu cara menyembunyikan suatu pesan rahasia (message hiding) dalam data atau pesan lain yang tampak tidak mengandung apa-apa sehingga keberadaan

Lebih terperinci