Analisis Hasil Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Johan Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pada proses deteksi watermark, pertama watermarked audio ditransformasi dari domain asal (domain waktu) ke domain frekuensi menggunakan DCT menurut Persamaan 1. Selanjutnya diambil index koefisien penampung watermark pada watermarked audio. Index ini diperoleh dari informasi yang disimpan pada proses penyisipan watermark. Kemudian pada index penampung watermark, koefisien frekuensi watermarked audio dikurangkan dengan koefisien cover object menghasilkan carrier frequency yang digunakan pada proses penyisipan watermark. Carrier frequency kemudian dibagi dengan α dan di-xor dengan rangkaian PN dan menghasilkan rangkaian biner watermark. Kemudian rangkaian biner watermark tersebut dikonversi menjadi alphabet yang merupakan watermark yang ditambahkan pada berkas audio. Analisis Hasil Implementasi Hasil inplementasi audio watermarking dengan modifikasi metode FHSS dianalisis untuk mengetahui kualitasnya. Analisis yang dilakukan adalah analisis running time penyisipan dan deteksi watermark, persentase bit error watermark hasil deteksi, penggunaan parameter α dan analisis ketahanan terhadap beberapa serangan. Pengukuran kualitas watermarked audio dengan α yang berbeda-beda akan dilakukan secara subjektif dan objektif. Cara subjektif yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap watermarked audio dan berkas audio asli. Cara ini dilakukan dengan menyebarkan survei dilakukan terhadap 30 responden yang berusia tahun. Responden diminta untuk membandingkan berkas audio asli dan berkas audio hasil watermarking. Pengukuran secara objektif akan dilakukan dengan menggunakan perhitungan SNR sesuai Persamaan 4. Pada setiap proses penyisipan watermark akan digunakan nilai α yang berbeda-beda dengan jumlah nilai α yang telah ditentukan. Waktu penyisipan dan deteksi watermark dihitung untuk membandingkan running time dengan berkas audio dan nilai α yang berbeda. Perhitungan persentase bit error watermark hasil deteksi dilakukan dengan menggunakan BER sesuai Persamaan 5, dengan tujuan mengetahui tingkat error watermark hasil deteksi. Untuk analisis ketahanan watermark pada watermarked audio menggunakan modifikasi metode FHSS, dilakukan pengujian terhadap beberapa jenis serangan, antara lain resampling, cropping, penambahan noise dan penambahan watermark kembali dengan metode yang sama. Dari hasil pengujian akan diketahui ketahanan watermark terhadap serangan-serangan tersebut, bila watermarked audio tahan terhadap serangan maka informasi watermark dapat dideteksi kembali pada proses pendeteksian watermark. Namun bila tidak tahan serangan, watermark akan dideteksi berubah atau tidak sama dari watermark yang sesungguhnya. Pada serangan resampling, sample rate (FS) yang digunakan adalah sebesar Hz dan Hz, sedangkan FS berkas audio asli keseluruhan adalah Hz. Untuk serangan cropping, dilakukan pemotongan ½ (setengah) bagian awal dan akhir watermarked audio. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan software Audacity. Pengujian ketahanan modifikasi metode FHSS terhadap serangan penambahan noise dilakukan pada domain waktu dan domain frekuensi. Sinyal watermarked audio pada domain waktu akan ditambahkan random carrier noise frequency dengan amplitude yang kecil, sedangkan pada domain frekuensi, watermarked audio terlebih dahulu ditransformasi ke domain frekuensi menggunakan DCT lalu ditambah dengan random carrier noise frequency dengan amplitude yang sama. Untuk serangan yang terakhir, dilakukan penambahan watermark kembali menggunakan metode yang sama. Pada serangan ini dilakukan 2 (dua) kali penambahan, yaitu dengan watermark yang sama dan watermark yang berbeda dengan watermark yang telah ditambahkan pada watermarked audio. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari proses audio watermarking berupa watermarked audio. Pengukuran waktu penyisipan dan deteksi watermark dilakukan pada semua berkas audio dengan nilai α yang bervariasi, untuk mengetahui pengaruh nilai α terhadap running time penyisipan dan deteksi watermark. Untuk mengukur kualitas watermarked audio, watermarked audio dibandingkan dengan berkas audio aslinya dengan menggunakan perhitungan SNR. Pengukuran nilai SNR dilakukan terhadap semua berkas audio dengan nilai α bervariasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh nilai α terhadap kualitas watermarked audio. Selain menggunakan perhitungan SNR, kualitas watermarked audio juga diukur secara subjektif oleh responden. Hasil kuesioner berupa persentase kriteria yang dibandingkan, yaitu tingkat volume dan 6
2 keberadaan noise/derau. Sementara itu pengujian ketahanan dilakukan untuk mengetahui ketahanan modifikasi metode FHSS untuk audio watermarking terhadap serangan yang diberikan. Analisis Running Time Penyisipan dan Deteksi Watermark Waktu penyisipan dan deteksi watermark dilakukan terhadap semua berkas audio dengan nilai α yang bervariasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh nilai α terhadap running time penyisipan dan pendeteksian watermark. Proses penyisipan dan deteksi watermark dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pengulangan. Waktu yang digunakan merupakan nilai ratarata dari pengulangan tersebut. Hasil perhitungan waktu penyisipan dan deteksi watermark dapat dilihat pada Tabel 2. penyisipan dan deteksi watermark. Hal ini dikarenakan nilai α hanya digunakan sebagai faktor pengali rangkaian biner carrier frequency yang ditambahkan pada berkas audio. Jika dilihat dari waktu rata-rata, perbandingan running time proses penyisipan dan deteksi watermark tidak berbeda signifikan. Hal ini dikarenakan setiap jenis audio memiliki ukuran file yang sama. Waktu yang diperlukan untuk penyisipan dan deteksi watermark untuk jenis audio musik dangdut adalah dan detik. Instrument, dan detik, musik pop, dan detik, musik rap dan detik serta musik rock dan detik. Grafik waktu penyisipan dan deteksi watermark secara terpisah dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7. Tabel 2 Running time penyisipan dan deteksi watermark Jenis Audio α Waktu (detik) Penyisipan Deteksi Musik Dangdut Instrument Musik Pop Musik Rap Musik Rock Dari hasil perhitungan waktu penyisipan dan deteksi watermark masing-masing jenis audio, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai α tidak menyebabkan kenaikan running time proses Gambar 6 Grafik waktu penyisipan watermark. Gambar 7 Grafik waktu deteksi watermark. 7
3 Analisis Penggunaan Parameter α Pada penelitian ini dilakukan proses penyisipan watermark dengan nilai α yang bervariasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai α terhadap kualitas watermarked audio yang dihasilkan. Pengukuran kualitas watermarked audio dilakukan secara objektif dan subjektif. Pengukuran secara objektif dilakukan berdasarkan nilai SNR yang dihitung dengan membandingkan berkas audio asli dengan watermarked audio sesuai dengan persamaan 4. Perhitungan dilakukan pada setiap watermarked audio yang dihasilkan dengan nilai α yang bervariasi. Hasil perhitungan SNR dari masingmasing watermarked audio dapat dilihat pada Tabel 3. Dari perhitungan nilai SNR diketahui bahwa semakin tinggi nilai α maka nilai SNR watermarked audio akan semakin kecil, yang berarti kualitas watermarked audio semakin menurun. Sebaliknya, semakin kecil nilai α maka semakin tinggi kualitas watermarked audio yang dihasilkan. Pengukuran kualitas secara subjektif dilakukan dengan menggunakan survei. Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 30 responden yang berusia tahun. Responden diminta untuk mendengarkan berkas audio asli dan watermarked audio dengan nilai α yang bervariasi dengan menggunakan headphone dan membandingkan keduanya. Parameter yang dibandingkan adalah perubahan volume dan noise pada watermarked audio. Hasil kuesioner untuk analisis penggunaan parameter α dapat dilihat pada Lampiran 2. Parameter perubahan volume dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria yaitu tetap, berubah tidak signifikan dan berubah signifikan. Kriteria tetap dipilih responden apabila responden tidak mendengar adanya perubahan volume watermarked audio. Kriteria berubah signifikan dipilih jika responden dapat mendengar perubahan tetapi dirasa tidak begitu mengganggu, sedangkan kriteria berubah signifikan dipilih jika responden dapat mendengar perubahan dan dirasa perubahan tersebut cukup mengggangu. Parameter noise dibagi menjadi 2 (dua) kriteria yaitu ada noise dan tidak ada noise. Kriteria ada noise dipilih apabila responden dapat mendengar adanya noise pada watermarked audio. Kriteria tidak ada noise dipilih responden jika responden tidak mendengar noise sama sekali. Persentase hasil kuesioner untuk parameter perubahan volume dan noise dengan parameter α yang bervariasi dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar 9. Gambar 8 Grafik persentase perubahan volume dengan nilai α yang bervariasi. Tabel 3 Nilai SNR dari masing-masing watermarked audio Jenis Audio Nilai SNR(dB) masing-masing α Musik Dangdut Instrument Musik Pop Musik Rap Musik Rock
4 karena watermark semakin jelas terdengar dalam bentuk noise. Sebaliknya kecil nilai α, semakin tinggi kualitas dari watermarked audio tersebut dan noise semakin tidak terdengar. Gambar 9 Grafik persentase noise dengan nilai α yang bervariasi. Dari persentase hasil kuesioner untuk parameter perubahan volume, diketahui bahwa menurut responden, watermarked audio dengan nilai α 0.01 memiliki kualitas yang paling baik, dengan 86.00% responden menilai tidak ada perubahan volume antara watermarked audio dengan berkas audio asli, sebanyak 12.67% responden menilai bahwa ada perubahan tidak signifikan dan sebanyak 1.33% menyatakan terjadi perubahan volume yang signifikan. Dari grafik persentase perubahan volume, dapat dilihat bahwa semakin meningkat nilai α maka semakin menurun pula persentase kesamaan volume antara berkas audio asli dengan watermarked audio. Di sisi lain, peningkatan nilai α menyebabkan meningkatnya persentase volume pada pilihan berubah signifikan dan tidak signifikan. Dari persentase hasil kuesioner untuk paremeter noise, didapatkan nilai α terbaik adalah sebesar 0.03, dengan 94.67% responden menyatakan bahwa tidak ada noise pada watermarked audio dan 5.33% responden menyatakan adanya noise pada watermarked audio yang didengar. Sama seperti persentase perubahan volume, meningkatnya nilai α menyebabkan penurunan kualitas dari watermarked audio, sehingga kemungkinan terdengarnya noise akan semakin besar. Hasil yang diperoleh dari perhitungan secara objektif dan subjektif menunjukkan bahwa nilai α sangat memengaruhi kualitas dari watermarked audio. Hal ini terjadi dikarenakan α merupakan konstanta yang berfungsi untuk mengatur kejelasan watermark pada watermarked audio yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai α, maka semakin menurun kualitas dari watermarked audio, baik dilihat dari nilai SNR maupun dari pendengaran responden Persentase Bit Error Watermark Hasil Deteksi Hasil deteksi bit watermark pada watermarked audio terkadang tidak seluruhnya sama dengan bit watermark asli yang disisipkan pada berkas audio. Untuk mengetahui besarnya tingkat error, dilakukan perhitungan bit error rate (BER) dengan cara membandingkan bit watermark hasil deteksi dengan bit watermark asli yang disisipkan. BER menunjukkan tingkat error dalam persen. Pada penelitian ini, perhitungan BER dilakukan pada setiap jenis audio dengan masing-masing nilai α yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh nilai α terhadap bit error watermark yang terdeteksi pada proses deteksi watermark. Watermark hasil deteksi serta tingkat bit error watermark yang dideteksi dapat dilihat pada Lampiran 3. Grafik persentase bit error watermark dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Grafik persentase bit error watermark dengan nilai α bervariasi. Berdasarkan Grafik 10, pada beberapa jenis audio, dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai α, semakin rendah persentase bit error watermark yang dihasilkan. Sebaliknya semakin kecil nilai α, terlihat semakin besar pula persentase kesalahan pendeteksian bit watermark pada watermarked audio. Bit watermark terdeteksi sempurna terjadi pada jenis audio musik pop dan rap. Bit error dihasilkan karena adanya faktor pembulatan yang dilakukan pada proses pengkalkulasian untuk mendapatkan bit watermark. 9
5 Analisis Ketahanan Watermarked audio yang dihasilkan selanjutnya diuji ketahanannya terhadap beberapa jenis serangan, yaitu resampling, cropping, penambahan noise dan penambahan watermark kembali dengan metode yang sama. Serangan dilakukan pada jenis audio instrument dengan nilai α sebesar 0.01 dan musik pop dengan nilai α sebesar Uji Ketahanan Modifikasi Metode FHSS terhadap Operasi Resampling Untuk melihat ketahanan watermark pada watermarked audio terhadap operasi resampling, dilakukan perhitungan persentase bit error watermark. Persentase bit error watermark pada watermarked audio tanpa serangan akan dibandingkan dengan persentase bit error watermark pada watermarked audio yang telah dilakukan operasi resampling. Hasil deteksi dan persentase bit error watermark pada watermarked audio yang telah di-resampling dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4, dapat dipastikan bahwa modifikasi metode FHSS tahan terhadap operasi resampling karena watermark hasil deteksi sama. Selain itu, persentase bit error watermark yang dihasilkan juga sama. Operasi resampling hanya mengubah jumlah sampel per detik dari watermarked audio. Durasi watermarked audio yang di-resampling sebesar Hz akan menjadi 2 menit dan mengubah bit rate menjadi Tabel 4 Hasil uji terhadap operasi resampling 352 kbps, sedangkan resampling sebesar Hz akan membuat durasi watermarked audio menjadi lebih cepat, yaitu 58 detik dan bit rate menjadi 768 kbps. Walaupun operasi resampling mengubah durasi dan bit rate watermarked audio, tetapi operasi ini tidak memengaruhi koefisien maupun nilai carrier frequency dari watermarked audio. Uji Ketahanan Modifikasi Metode FHSS terhadap Operasi Cropping Uji ketahanan yang dilakukan berikutnya adalah dengan memotong watermarked audio setengah bagian awal dan setengah bagian akhir. Hasil pemotongan selanjutnya dideteksi untuk mendapatkan watermark dari potongan watermarked audio tersebut. Hasil deteksi potongan watermarked audio dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa modifikasi metode FHSS tidak tahan terhadap operasi cropping. Operasi cropping memotong bagian dari watermarked audio sehingga saat potongan tersebut ditransformasi ke domain frekuensi, maka dihasilkan koefisien sinyal yang berbeda dengan koefisien sinyal (domain frekuensi) watermarked audio tanpa pemotongan, sehingga saat dilakukan deteksi watermark tidak diperoleh watermark yang sesuai dengan watermark yang sesungguhnya. Selain itu juga, diperoleh persentase bit error watermark yang besar, yakni antara 25%-50%. Jenis Audio FS (Hz) Bit Error (%) SNR Hasil Deteksi Instrument émïséièê$onesiaindonesiaindonesiaind one émïséièê$onesiaindonesiaindonesiaind one Musik Pop IndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndon esiaindonesiaindonesiaii IndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndon esiaindonesiaindonesiaii Tabel 5 Hasil uji terhadap operasi cropping Jenis Audio Cropping Bit Error (%) Hasil Deteksi Instrument 1/2 bagian awal ¹ûs-/ã YGÓ]yGð~- VJÒqYYï Ó) «Ñ 5wÎÖ1yF~ VnÒqyF~ Vn 1/2 bagian ¹ãs-'ãÐ]YGÓ]yGà~ ÖÊÒqYY akhir Musik Pop 1/2 bagian awal ç S - w«iî 9 S ) ƹï S -î ùå S ½ î îòqyf ~ VV 1/2 bagian akhir ¹û S,¹ï {é-æ9 S )Æ 10
6 Uji Ketahanan Modifikasi Metode FHSS terhadap Operasi Penambahan Noise Operasi penambahan noise dilakukan pada domain waktu dan domain frekuensi. Noise yang ditambahkan secara acak dengan amplitude kecil di bawah nilai α yang digunakan saat penyisipan watermark, yaitu sebesar 0,009. Hasil uji ketahanan terhadap operasi penambahan noise dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6, kualitas watermarked audio juga mengalami penurunan, ditandai dengan menurunnya nilai SNR. Dari hasil deteksi watermark, walaupun persentase bit error watermark yang dideteksi meningkat, namun dapat dipastikan bahwa modifikasi metode FHSS tahan terhadap operasi penambahan noise dengan amplitude yang kecil karena masih ada bagian watermark yang dapat dideteksi. Operasi ini tidak begitu memengaruhi koefisien watermarked audio baik pada domain waktu maupun frekuensi, karena noise disebarkan secara acak dan menggunakan nilai amplitude yang kecil di bawah nilai α. Uji Ketahanan Modifikasi Metode FHSS terhadap Operasi Multiple watermarks Uji ketahanan menggunakan operasi multiple watermarks dilakukan dengan melakukan penyisipan watermark kembali pada watermarked audio. Watermark yang digunakan sebanyak 2 (dua), yaitu watermark yang sama dengan watermark sebelumnya (kata Indonesia) dan Tabel 6 Hasil uji terhadap operasi penambahan noise watermark berupa kata UniVersal. Nilai α yang digunakan adalah 0,01 dan 0,1 untuk setiap watermark. Hasil uji operasi multiple watermarks dapat dilihat pada Tabel 7 dan 8. Hasil deteksi dengan nilai α sebesar 0,01 menunjukkan bahwa untuk penyisipan 2 (dua) kali dengan watermark yang sama, watermark yang diperoleh tidak mengalami perubahan. Demikian juga dengan persentase bit error watermark-nya tidak mengalami perubahan. Akan tetapi, nilai SNR mengalami penurunan. Demikian juga untuk watermark yang berbeda, watermark hasil deteksi dan persentase bit error watermark tidak mengalami perubahan, namun nilai SNR-nya mengalami penurunan. Untuk nilai α sebesar 0,1, watermark hasil deteksi mengalami perubahan hanya pada watermarked audio yang diberi watermark kembali dengan watermark yang sama, sedangkan untuk watermark pada watermarked audio yang lain tidak mengalami perubahaan. Hal ini terjadi karena watermark disisip secara acak dan memungkinkan watermark yang baru menempati posisi/index yang sama dengan watermark asli. Nilai α juga memengaruhi watermark hasil deteksi. Semakin tinggi nilai α memungkinkan bit error watermark yang lebih sedikit. Dari setiap analisis yang dilakukan untuk tiap jenis audio, tidak diperoleh suatu pola yang dapat digunakan untuk menentukan jenis audio terbaik untuk proses audio watermarking menggunakan modifikasi metode FHSS. Jenis Audio Serangan Bit Error Domain (%) SNR Hasil Deteksi Instrument Waktu é-«séiê$onesi!indonesiaindonesia Indonesia IndonesiaIndonesiaIo Frekuensi émïséièê$onesiaindonesiaindonesia IndonesiaIndonesIaIndonewiaIo Musik Pop Waktu ÉndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesia IndonesiaIndonesiaIndonesiaII Frekuensi Iodone{iaIndonesiaIndonesiaIndonesia IndonesiaIndonesiaIndonesiaII Tabel 7 Hasil uji terhadap operasi multiple watermarks dengan watermark Indonesia Jenis Audio α SNR Bit Error (%) Hasil Deteksi Instrument émïséièê$onesiaindonesiaindonesiaindone émïséièê$onesiaindonesiaindonesiaindone Musik Pop IndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesia IndonesiaIndonesiaII indonesiaindonesiaindonesiaindonesiaindonesia IndonesiaIndonesiaII 11
7 Tabel 8 Hasil uji terhadap operasi multiple watermarks dengan watermark UniVersal Jenis Audio α SNR Bit Error (%) hasil deteksi Instrument émïséièê$onesiaindonesiaindonesiaindone émïséièê$onesiaindonesiaindonesiaindone Musik Pop IndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesi aindonesiaindonesiaii IndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesi aindonesiaindonesiaii Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Telah dilakukan penelitian mengenai audio watermarking dengan modifikasi metode FHSS. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. modifikasi metode FHSS dapat digunakan untuk menyisipkan watermark dalam bentuk teks ke dalam berkas audio berformat wave (.wav). 2. nilai scaling factor (α) tidak memengaruhi running time proses penyisipan dan deteksi watermark. 3. penggunaan nilai α memiliki pengaruh pada kualitas, ketahanan terhadap serangan dan watermark hasil deteksi pada watermarked audio. Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan Fahamalathi (2008), yakni semakin tinggi nilai α, semakin rendah kualitas watermarked audio namun semakin tinggi nilai α dapat meningkatkan ketahanan watermarked audio terhadap serangan. Peningkatan nilai α meminimalisasi persentase bit error watermark hasil deteksi. 4. modifikasi metode FHSS memiliki ketahanan terhadap operasi resampling, penambahan noise di domain waktu dan frekuensi dengan amplitude yang kecil dari nilai α, serta serangan multiple watermarks dengan watermark yang sama maupun tidak sama. Metode ini lebih unggul jika dibandingkan dengan metode DSSS pada penelitian Fahamalathi (2008), karena metode ini tahan terhadap serangan multiple watermarks dengan watermark yang berbeda sedangkan metode DSSS tidak tahan. Namun metode FHSS yang termodifikasi tidak tahan terhadap operasi cropping. Saran Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya antara lain: 1. menggunakan format audio lain dalam melakukan audio watermarking, 2. melakukan pengujian dengan nilai α lebih bervariasi untuk mengetahui nilai α terbaik untuk proses audio watermarking, 3. melakukan perbandingan antara metode FHSS dengan metode audio watermarking lainnya, 4. mengembangkan penelitian dengan menambahkan analisis ukuran pesan menggunakan watermark yang bervariasi, 5. mengembangkan penelitian dengan menggunakan berbagai jenis audio untuk mengetahui jenis audio terbaik pada audio watermarking. DAFTAR PUSTAKA Acevedo A. G Audio watermarking: propeties, techniques and evaluation. USA: Georgetown University. Bender W, D. Gruhl, N. Morimoto, dan A. Lu Techniques for data hiding. IBM Syst J 35: Cox I. J, M. L. Miller, J. A. Bloom, J. Fridrich, dan T. Kalker Digital Watermarking and Steganography 2 nd Edition. USA: Morgan Kaufmann Publishers. Fahamalathi F Pengimplementasian metode DSSS (direct sequence spread spectrum) untuk audio watermarking [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Gordy J. D Performance evaluation of digital watermarking algorithms [tesis]. Kanada: The University Of Calgary. 12
IMPLEMENTASI MODIFIKASI METODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO WATERMARKING CHRIST FERDIAN ZACHARIAS G
IMPLEMENTASI MODIFIKASI METODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO WATERMARKING CHRIST FERDIAN ZACHARIAS G64076013 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciPenarikan kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penggunaan Parameter Alpha
6 antara 0-1 yang maksimum untuk setiap berkas audio di mana watermark yang disisipkan tidak sampai perceptible. Hasil tersebut akan didukung dengan penilaian dari responden dengan menggunakan metode survei.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.
akan menggunakan bantuan aplikasi pemrosesan audio (Rochesso 2007). Penambahan Derau Derau merupakan suara-suara yang tidak diinginkan. Munculnya derau dapat menurunkan kualitas suatu berkas audio. Penambahan
Lebih terperinciPENGIMPLEMENTASIAN METODE DSSS (DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM) UNTUK AUDIO WATERMARKING FERNISSA FAHAMALATHI
PENGIMPLEMENTASIAN METODE DSSS (DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM) UNTUK AUDIO WATERMARKING FERNISSA FAHAMALATHI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini, saat teknologi informasi berkembang sangat pesat, hampir semua data telah berbentuk digital. Mulai dari data sederhana seperti buku referensi kuliah, tugas-tugas
Lebih terperinciGambar 13 Pembangkitan ROI Audio dari 4.wav Dimulai dari Titik ke i = 1,2,,2L K, j = 1,2,,2 p.
Lokalisasi Kerusakan Watermarked audio diserang dengan white noise sepanjang 0.00808 detik menggunakan Audacity. Kemudian watermarked audio yang rusak dibandingkan dengan watermarked audio yang belum diserang.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK AUDIO WATERMARKING DENGAN METODE PHASE CODING AYI DIANITASARI
IMPLEMENTASI TEKNIK AUDIO WATERMARKING DENGAN METODE PHASE CODING AYI DIANITASARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRACT AYI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA SIDIK JARI PADA AUDIO DIGITAL DENGAN FORMAT WAVE (WAV) DENGAN METODE ECHO DATA HIDING
IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA SIDIK JARI PADA AUDIO DIGITAL DENGAN FORMAT WAVE (WAV) DENGAN METODE ECHO DATA HIDING I Gusti Pratama Putra 1, Drs. I Wayan Santiyasa, M.Si 2, I Ketut Suhartana, S.Kom,.M.Kom
Lebih terperinciStudi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio
Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Pudy Prima - 13508047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DWT-SVD DENGAN TEKS SEBAGAI WATERMARK BAMBANG WIJONARKO
IMPLEMENTASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DWT-SVD DENGAN TEKS SEBAGAI WATERMARK BAMBANG WIJONARKO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN PENGKODEAN BCH
ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN PENGKODEAN BCH Irfan Dwi Pratama 1), GelarBudiman 2), I NyomanAprazRamatryana 3) 1.2.3 ) Jurusan S1 Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciImplementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital
Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 98-109 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2016 ISSN (e): 2459-9638 Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab empat laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak untuk watermarking pada citra digital yang berformat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi tidak hanya mendorong kecenderungan orang untuk saling berkomunikasi semata. Tuntutan menjadi semakin kompleks sehingga masalah
Lebih terperinciOPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA
OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA Tussy Pramestya 1), Vivin Fauziah Ramadhani 2), Gelar Budiman 3), Azizah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan dari media digital (seperti citra digital, video digital,
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH
STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH Fahmi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.
Lebih terperinciANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM
ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Agung Satrio Wibowo 1), Agung Suryahadiningrat Kusumanegara 2) Gelar Budiman 3)
Lebih terperinciAUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA
Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 217 ISSN 285-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 217 AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA
Lebih terperinciBAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima laporan Tugas Akhir ini, akan dijelaskan mengenai proses implementasi perangkat lunak dari hasil perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WATERMARKING PADA SUARA DIGITAL DENGAN METODE DATA ECHO HIDING
IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA SUARA DIGITAL DENGAN METODE DATA ECHO HIDING I Nyoman Piarsa 1, I Made Ady Dharmadi 2 1 Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit
Lebih terperinciBAB III. ANALISIS MASALAH
BAB III. ANALISIS MASALAH Pada bab tiga laporan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai analisis pemecahan masalah untuk pengubahan logo biner menjadi deretan bilangan real dan proses watermarking pada citra.
Lebih terperinciJURNAL ITSMART Vol 2. No 1. Juni 2013 ISSN :
Audio ing dengan Metode Direct Sequence Spread Spectrum untuk Konten Musik Digital Rinanza Zulmy Alhamri Program Studi Informatika Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No 36 A, Surakarta rinanza.z.alhamri@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia digital, terutama dengan berkembangnya internet, menyebabkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa
Lebih terperinciSTEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015
STEGANOGRAPHY 1211501075 - CHRISTIAN YONATHAN S. 1211503394 ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JULI 2015 ~ 1 ~ 1.1 Definisi Steganografi Steganografi adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama pada dunia digital pada saat ini memungkinkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa batas ruang
Lebih terperinciWatermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding
Watermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding Roy Indra Haryanto - 13508026 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciWatermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) Sesto Sumurung (0722077) Email: sesto.sianturi@gmail.com Jurusan
Lebih terperinciDigital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding
Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding Anselmus Krisma Adi Kurniawan - 13508012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steganografi Steganografi adalah suatu teknik untuk menyembunyikan keberadaan pesan sehingga pesan yang dikirim tidak akan dicurigai mengandung pesan. Umumnya teknik steganografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan perkembangan teknologi komunikasi terutama dalam bidang internet, penyebaran informasi pada media melalui internet sangat mudah didapat. Akses informasi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi internet dalam beberapa tahun terakhir ini, telah membawa perubahan besar bagi distribusi media digital. Media digital yang dapat berupa
Lebih terperinciAdaptif Audio Watermarking Berdasarkan Nilai Snr Pada File Audio Dengan Informasi Sisipan Teks
Adaptif Audio Watermarking Berdasarkan Nilai Snr Pada File Audio Dengan Informasi Sisipan Teks Redi Kuncoro Katri 1,*, Gelar Budiman 1, Ledya Novamizanti 1 1 Universitas Telkom, Fakultas Teknik Elektro
Lebih terperinciDigital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform
Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform Otniel 13508108 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3446
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3446 ANALISIS KETAHANAN AUDIO WATERMARKING PADA FORMAT AUDIO MENGGUNAKAN METODE FREQUENCY MASKING ANALYSIS OF RESISTANCE AUDIO
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dari laporan Tugas Akhir yang berisi pendahuluan. Bab pendahuluan diuraikan menjadi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK
PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI Lucky David Tando ( 0522025 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln. Prof. Drg. Suria
Lebih terperinciSeminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017
ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN LIFTING WAVELET BERDASARKAN KARAKTERISTIK STATISTIK DARI SUB- BAND KOEFISIEN DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Rike Arfina 1), Maghfira Rifki Hariadi 2),Gelar Budiman
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 15 Potongan piksel cover video. 2 Windowing
10 delta lalu disimpan lagi ke piksel-piksel yang melebihi 255 atau kurang dari 0 Kelas fuzzy digunakan untuk mengetahui berapa bit LSB yang diambil di setiap koefisien DC Selanjutnya koefisien DC dikonversi
Lebih terperinciBAB VI. PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL UJI
BAB VI. PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL UJI Bagian ini membahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Hasil pengujian akan dianalisis berdasarkan kriteria pengujian
Lebih terperinciANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE
ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE Muhamad Sofwan & Dadang Gunawan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Teknik watermarking dibagi menjadi dua, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang meningkat pesat seperti mudahnya internet diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya
Lebih terperinciPenerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition
Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition David Leonard Hasian ( 0522049 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciPerbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar
Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar M.A. Ineke Pakereng, Yos Richard Beeh, Sonny Endrawan Fakultas Teknik Program
Lebih terperinci* Kriptografi, Week 13
* Kriptografi, Week 13 Sejarah Watermarking Watermarking sudah ada sejak 700 tahun yang lalu. Pada akhir abad 13, pabrik kertas di Fabriano, Italia, membuat kertas yang diberi watermark atau tanda-air
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori. studi komparasi ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Verdi Yasin, Dian
BAB II Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan studi komparasi ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Verdi Yasin,
Lebih terperinciDigital Watermarking
Digital Watermarking Data dan informasi disajikan dalam bentuk format : digital, teks, citra, audio, maupun video. Produk digital lainnya, mempunyai beberapa karakteristik, antara lain: Penggandaan (Copy)
Lebih terperinciTabel 6 Skenario pengujian 4
7 Tabel 6 Skenario pengujian 4 Cover Rhinos.avi & Vipmen.avi bit 1-8 bit Berkas pesan karakter Test.txt 197 Daftar.txt 15.384 TestCase.txt 33.792 5 Pengujian kualitas stegovideo secara objektif menggunakan
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA VIDEO
BAB III IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA VIDEO Pada Tesis ini implementasi watermarking pada video mengujicobakan prosedur penyisipan watermark yang berbeda yaitu watermark disisipkan pada komponen DC dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KETAHANAN STEGANOGRAFI LOW BIT CODE PADA FILE MP3 DENGAN ADAPTIVE MINIMUM ERROR REDUCTION (AMER)
PENINGKATAN KETAHANAN STEGANOGRAFI LOW BIT CODE PADA FILE MP3 DENGAN ADAPTIVE MINIMUM ERROR REDUCTION (AMER) Abstrak Maman Abdurohman Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Telkom mma@ittelkom.co.id
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan dan teknik kompresi data audio mempermudah penyalinan dan penyebaran data audio secara ilegal (Alfatwa 2006). Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciOPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Beatrix Sitompul 1), Fadliana Raekania 2) ), Gelar Budiman 3) 1),2),3)
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi multimedia, jaringan komputer, jaringan Internet menimbulkan peningkatan kemudahan pengiriman informasi yang berupa
Lebih terperinciJOINT OWNERSHIP PADA TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN SKEMA SECRET SHARING UNTUK AUDIO DIGITAL
JOINT OWNERSHIP PADA TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN SKEMA SECRET SHARING UNTUK AUDIO DIGITAL Shelvie Nidya Neyman', Dewi Rosaria Indah2, Fernissa Fahamalathf 1,2,3Departemen Ilmu Komputer FMIP A IPB JL.
Lebih terperinciA B C D E A -B C -D E
7 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y A -B C -D E -F G -H I -J K -L M -N O -P Q -R S -T U -V W -X Y Gambar 10 Perubahan nilai-nilai DCT akibat rotasi 180 0. Rotasi 270 0 Perubahan letak dan
Lebih terperinciSpread Spectrum (FHSS) pada
Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS30C646T O C K I A D I T YA M 060 - T E L E KO M U N I K A S I M U LT I M E D I A - Pembimbing Dr. Ir. Suwadi, MT Ir. Titik Suryani, MT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Suara Burung Burung Kacer Burung Kenari Pengambil an
Lebih terperinciPERANCANGAN AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELETE TRANSFORM DAN MODIFIED DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA
PERANCANGAN AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELETE TRANSFORM DAN MODIFIED DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA Olga Madayanti 1), Dianita Rosari 2), Gelar Budiman, Suci Auli,
Lebih terperinciDaniel Gilbert Bismark Gelar Budiman,ST., MT. I Nyoman Apraz Ramatryana,ST., MT.
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IMAGE WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE SCANNING DIFFERENCE VALUE HISTOGRAM Analysis and Implementation of Image Watermarking Using Multiple Scanning Difference Value Histogram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat pembajakan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tingkat pembajakan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di Indonesia sampai dengan tahun ini masih sangat tinggi. Menurut data dari Gabungan Perusahaan Rekaman
Lebih terperinciPENERAPAN AUDIO STEGANOGRAFI DALAM INTRASONICS
1 PENERAPAN AUDIO STEGANOGRAFI DALAM INTRASONICS Risa Astari Dewi NIM : 13506064 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16064@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciGrafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.
PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang pemasangan iklan di suatu radio (antara lain mengenai, jam berapa suatu iklan ditayangkan, dalam sehari berapa kali suatu iklan ditayangkan dan berapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan hal yang paling penting bagi manusia. Komunikasi dapat diartikan sebagai berbagi pikiran, informasi dan intelijen. Segala
Lebih terperinciLAMPIRAN PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM
LAMPIRAN PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM 1. Tekan tombol Run Project, untuk memulai menjalankan aplikasi watermarking, dan tunggu hingga beberapa saat hingga tampil jendela baru. 2. Tampilan awal / home pada
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara
1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara bagaimana merahasiakan informasi terhadap pihak yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciMETODE PARITY CODING VERSUS METODE SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO STEGANOGRAPHY
METODE PARITY CODING VERSUS METODE SPREAD SPECTRUM PADA AUDIO STEGANOGRAPHY Riko Arlando Saragih Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung, Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi sebagian besar manusia. Pertukaran data dan informasi semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah pesat dan menjadi kebutuhan bagi sebagian besar manusia. Pertukaran data dan informasi semakin mudah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media, dimana pesan rahasia yang akan dikirimkan tidak diubah bentuknya, melainkan disisipkan pada sebuah
Lebih terperinciDAFTAR SINGKATAN. : Human Auditory System. : Human Visual System. : Singular Value Decomposition. : Quantization Index Modulation.
DAFTAR SINGKATAN HAS HVS SVD QIM BER MOS ODG SNR : Human Auditory System : Human Visual System : Singular Value Decomposition : Quantization Index Modulation : Bit Error Rate : Mean Opinion Score : Objective
Lebih terperinciStudi Dan Implementasi Steganografi Pada Video Digital Di Mobile Phone Dengan DCT Modification
Studi Dan Implementasi Steganografi Pada Video Digital Di Mobile Phone Dengan DCT Modification Paul Gunawan Hariyanto (13504023) Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciSKRIPSI STUDI KOMPARASI METODE LEAST SIGNIFICANT BIT DAN METODE ECHO HIDING PADA AUDIO WATERMARKING
SKRIPSI STUDI KOMPARASI METODE LEAST SIGNIFICANT BIT DAN METODE ECHO HIDING PADA AUDIO WATERMARKING Disusun Oleh : ADI ACHIRUL RAJAB No Mhs : 135410226 Jurusan : Teknik Informatika Jenjang : Strata Satu
Lebih terperinciPenerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking
Vol. 8, No.2, 102-109, Januari 2012 Penerapan Reversible Contrast Mapping pada Audio Watermarking Hendra dan Marzhelly Djuan Kristanta Abstrak Perkembangan teknologi informasi dalam hal pertukaran informasi
Lebih terperinciKuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital
TKE 8329W Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital (lanjutan) Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciImplementasi Steganografi Pesan Text Ke Dalam File Sound (.Wav) Dengan Modifikasi Jarak Byte Pada Algoritma Least Significant Bit (Lsb)
JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 50-55 50 Implementasi Steganografi Pesan Text Ke Dalam File Sound (.Wav) Dengan Modifikasi Jarak Byte Pada Algoritma Least Significant Bit (Lsb) 1
Lebih terperinciPERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING
PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING Bayu Adi Persada NIM : 13505043 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciOPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERDASARKAN FITUR LOG COORDINATE MAPPING (LCM) DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERDASARKAN FITUR LOG COORDINATE MAPPING (LCM) DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Kris Sunu Purnandaru 1), Imam Abdul Hakim 2), Gelar Budiman 3) 1),2),3
Lebih terperinciStudi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking
Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking Shofi Nur Fathiya - 13508084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperincii. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz
Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi adalah sebuah seni menyembunyikan pesan rahasia dengan tujuan agar keberadaan pesan rahasia tersebut tidak diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan.
Lebih terperinciBab 3. Prosedur dan Metodologi
53 Bab 3 Prosedur dan Metodologi Bab tiga ini menjelaskan berbagai prosedur dan metodologi pada proses insert dan ekstraksi watermark. 3.1 Prosedur Watermark Proses watermarking dibagi dua cara, pertama
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan prototyping model. Metode ini memiliki 3 tahapan seperti yang sudah ditulis di dalam Bab 2, yaitu pengumpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer digital dan perangkat perangkat lainnya yang serba digital, ada beberapa faktor yang membuat data digital seperti audio, citra, dan video
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT
PERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT PLANNING AND ANALYSIS VIDEO STEGANOGRAPHY BY EMBEDDING TEXT WITH DISCRETE COSINE TRANSFORM METHOD 1 Ryan Anggara,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. memberikan segala karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabial alamin, berkat rahmat ALLAH SWT yang telah memberikan segala karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa
Lebih terperinciyaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre.
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi berbasis digital, masyarakat membutuhkan lagu-lagu yang telah dibuat dalam bentuk digital. Musik digital
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Watermarking Watermarking adalah proses penambahan kode identifikasi secara permanen ke dalam data digital. Kode identifikasi tersebut dapat berupa teks, suara, gambar, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet yang semakin canggih sangat membawa kemajuan yang semakin berarti dalam berbagai aspek terutama bagi negara yang berkembang. Perkembangan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS AUDIO WATERMARKING BERBASIS TEKNIK MODULASI DIGITAL DENGAN PENGKODEAN KONVOLUSI
PERANCANGAN DAN ANALISIS AUDIO WATERMARKING BERBASIS TEKNIK MODULASI DIGITAL DENGAN PENGKODEAN KONVOLUSI Augiska Muliansyahputra 1), Briliant Hadi Akbar 2), Gelar Budiman 3) 1),2),3 ) Fakultas Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 File Audio Digital Digital audio / digitized sound (Audio digital) merupakan jenis file audio yang berasal dari hasil perekaman atau hasil sintesis dari komputer. Audio digital
Lebih terperinciWilliam Stallings Data and Computer Communications 7 th Edition. Bab 9 Spektrum Yang di/tersebar
William Stallings Data and Computer Communications 7 th Edition Bab 9 Spektrum Yang di/tersebar Spread Spectrum Data digital atau analog Isyarat analog Spread spectrum yang melebihi lebar bandwidth Membuat
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam dunia musik, pemrosesan audio untuk menghasilkan berbagai efek suara sering dilakukan, terutama pada audio dari suatu instrumen musik. Pemrosesan audio ini melibatkan berbagai jenis
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan dan perancangan perangkat lunak sebagai implementasi digital watermarking pada berkas WAV dengan menggunakan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DALAM PENGAMANAN DATA PADA FILE AUDIO MP3
IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DALAM PENGAMANAN DATA PADA FILE AUDIO MP3 Ricky Maulana Mahgribi 1) dan Lucky Tri Oktoviana 2) e-mail: Rick_nino17@yahoo.co.id Universitas
Lebih terperinciFRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Ronsen Purba 1, Arwin Halim 2, Apin Ridwan 3, Rudy 4 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Steganografi merupakan ilmu dan seni menyembunyikan data rahasia ke dalam suatu media (cover object). Penyembunyian data tersebut dilakukan sedemikian sehingga pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perangkat mobile, jaringan, dan teknologi informasi keamanan adalah. bagian dari teknologi yang berkembang pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang, teknologi merupakan salah satu bidang yang terus berkembang dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia. Komputer, perangkat mobile, jaringan, dan
Lebih terperinciRemovable Watermarking Sebagai Pengendalian Terhadap Cyber Crime Pada Audio Digital Removable Watermarking As Cyber Crime Control In Digital Audio
Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi (JET), Vol. 17, No. 1, Agustus 2017, pp. 25-29 Accredited B by RISTEKDIKTI, Decree No: 32a/E/KPT/2017 doi: 10.14203/jet.v17.25-29 Removable Watermarking Sebagai Pengendalian
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISIS STEGANOGRAFI BERBASIS DETEKSI PITA FREKUENSI PADA FRAME AUDIO
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 3203 SIMULASI DAN ANALISIS STEGANOGRAFI BERBASIS DETEKSI PITA FREKUENSI PADA FRAME AUDIO SIMULATION AND ANALYSIS OF STEGANOGRAPHY
Lebih terperinci