A B C D E A -B C -D E
|
|
- Yohanes Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y A -B C -D E -F G -H I -J K -L M -N O -P Q -R S -T U -V W -X Y Gambar 10 Perubahan nilai-nilai DCT akibat rotasi Rotasi Perubahan letak dan tanda (positif dan negatif) pada nilai-nilai DCT yang telah dikenai proses rotasi adalah matrik DCT dari citra aslinya ditranspose (baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris), kemudian dari matrik hasil transpose tersebut, nilai-nilai DCT pada baris genap mengalami perubahan tanda. Untuk lebih jelas lagi, dapat dilihat pada Gambar 11 berikut ini. A B C D E F G H I J A F K P U -B -G -L -Q -V K L M N O C H M R W P Q R S T -D -I -N -S -X U V W X Y E J O T Y Gambar 11 Perubahan nilai-nilai DCT akibat rotasi Penarikan Kesimpulan Setelah mendapatkan hasil dari analisis pada tahap sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan metode Cox pada citra digital terhadap citra aslinya, dan juga mengenai ketahanan metode Cox terhadap kompresi dan rotasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses watermarking pada penelitian ini dilakukan terhadap citra digital yang memiliki format BMP, baik citra yang menjadi cover maupun citra yang menjadi watermark. Pada masing-masing citra yang menjadi cover dilakukan proses penyisipan watermark dengan label watermark yang sama yaitu logonokia.bmp yang berformat RGB dan nokiagray.bmp yang berformat grayscale, dengan nilai α pada metode Cox yang berbeda-beda. Pertama-tama citra yang akan dijadikan cover image harus ditransformasikan ke dalam bentuk domain DCT, begitu juga citra watermark yang akan disisipkan. Kemudian nilai-nilai DCT dari watermark tersebut disisipkan ke dalam n koefisien DCT terbesar dari cover image kecuali koefisien DC-nya, dengan nilai n adalah jumlah piksel dari citra watermark yang akan disisipkan. Hasil yang diperoleh dari proses penyisipan watermark berupa watermarked image. Citra hasil proses tersebut kemudian dibandingkan per piksel dengan citra aslinya sehingga dapat diperoleh besarnya distorsi (dalam satuan db) yang disebabkan oleh proses penyisipan watermark tersebut dengan pengukuran peak signal to noise ratio (). Setelah proses penyisipan watermark dilakukan, maka selanjutnya watermark dicoba untuk diambil kembali dari watermarked image hasil penyisipan yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian watermark hasil pengekstraksian tersebut dibandingkan per piksel dengan watermark aslinya sehingga dapat dinilai besarnya distorsi yang terjadi (dalam satuan db) dengan pengukuran peak signal to noise ratio () juga. Pengujian selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian ketahanan metode Cox terhadap operasi rotasi. Watermarked image yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya harus dirotasi Dari citra yang dihasilkan pada proses tersebut, dicoba ditarik kembali watermark yang telah disisipkan, kemudian hasilnya dibandingkan per piksel dengan watermark aslinya sehingga besarnya distorsi yang terjadi (dalam satuan db) akibat proses rotasi tersebut dapat dinilai dengan pengukuran peak signal to noise ratio (). Pengujian ini tidak hanya dilakukan untuk operasi rotasi 90 0 saja, tetapi juga dilakukan uji pada operasi rotasi sebesar dan Pengujian ketahanan metode Cox terhadap operasi cropping dan resizing juga dilakukan pada penelitian ini. Watermarked image yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya harus dikenakan operasi cropping. Dari citra yang dihasilkan pada proses tersebut, dicoba ditarik kembali watermark yang telah disisipkan, kemudian hasilnya dibandingkan per piksel dengan watermark aslinya sehingga besarnya distorsi yang terjadi (dalam satuan db) akibat proses rotasi tersebut dapat dinilai dengan pengukuran peak signal to noise ratio (). Untuk menguji ketahanan metode Cox terhadap operasi resizing juga sama, yaitu dicoba ditarik kembali watermark dari watermarked image yang telah dikenakan operasi resizing dan hasilnya diukur dengan nilai. Pengujian terakhir yang dilakukan untuk menguji ketahanan metode Cox pada
2 8 penelitian ini adalah uji ketahanan terhadap kompresi JPEG. Watermarked image yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya harus dikompresi ke dalam bentuk JPG. Dari citra yang dihasilkan pada proses tersebut, dicoba ditarik kembali watermark yang telah disisipkan, kemudian hasilnya dibandingkan per piksel dengan watermark aslinya sehingga besarnya distorsi yang terjadi (dalam satuan db) akibat proses kompresi JPEG tersebut dapat dinilai dengan pengukuran peak signal to noise ratio (). Dari nilai-nilai yang dihasilkan pada penelitian kali ini kita dapat menentukan seberapa besar distorsi yang terjadi pada proses yang telah dilakukan. Semakin besar nilai yang didapat antara dua buah citra, semakin kecil distorsi yang ada pada kedua citra tersebut. Nilai yang umum terjadi pada pengkompresian JPEG adalah sekitar 30dB, dan nilai itulah yang dijadikan patokan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses watermark pada penelitian kali ini. Pada penelitian kali ini digunakan enam buah citra digital berformat BMP yang digunakan sebagai cover image, antara lain: 1 Cartoon029.bmp (800x600 piksel), 2 highxp.bmp (1024x768 piksel), 3 haze.bmp (1208x1024 piksel), 4 Cartoon029_gray.bmp (800x600 piksel), 5 highxp_gray.bmp (1024x768 piksel), dan 6 haze_gray.bmp (1208x1024 piksel). Untuk citra digital berformat BMP yang digunakan sebagai watermark, pada penelitian ini menggunakan citra logonokia.bmp (97x22 piksel) yang berbentuk RGB, dan nokiagray.bmp (97x22 piksel) yang berbentuk grayscale. Kualitas citra dari watermarked image dan watermark hasil ekstraksi Untuk melihat seberapa besar perubahan yang terjadi pada cover image akibat penyisipan watermark, pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyisipkan citra digital berformat BMP yang dijadikan watermark ke dalam cover image yang juga berupa citra digital berformat BMP. Citra yang dihasilkan dari proses penyisipan ini (watermarked image) kemudian dibandingkan dengan cover image yang asli untuk dinilai seberapa besar watermarked image mengalami perubahan dari cover image yang asli. Pada penelitian ini, digunakan untuk mengukur perubahan (distorsi) tersebut. Setelah watermark berhasil disisipkan ke dalam cover image, maka watermark tersebut dicoba untuk diambil kembali dari cover image yang telah disisipi watermark tersebut. Dalam pengambilan kembali watermark diperlukan cover image yang asli, karena metode Cox ini termasuk dalam non-blind watermarking. Dalam proses pengekstraksiannya, metode Cox bekerja dengan membandingkan antara citra asli dengan watermarked image. Untuk menentukan apakah telah terjadi perubahan pada watermark yang didapatkan, maka perlu dibandingkan antara watermark yang asli dengan watermark hasil penarikan kembali, dan untuk menilai seberapa besar perubahannya maka diperlukan perhitungan kembali. Proses penyisipan dan pengekstraksian watermark pada penelitian kali ini dilakukan dengan beberapa nilai α yang berbeda-beda untuk melihat berapakah nilai α yang cocok untuk masing-masing proses penyisipan dan pengekstraksian. Hasil perhitungan dari masing-masing watermarked image dan watermark hasil ekstraksinya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
3 9 Tabel 1 Nilai-nilai dari masing-masing watermarked image dan watermark hasil ekstraksi Nilai-nilai yang ada pada kolom watermarked image merupakan nilai-nilai yang didapat dari membandingkan antara watermarked image, yang dihasilkan dari cover image dan watermark tertentu, dengan cover image tersebut. Nilai-nilai yang ada pada kolom watermark merupakan nilainilai yang didapat dari membandingkan antara watermark hasil pengekstraksian kembali dengan citra watermark yang asli. Pada Tabel 1 di atas, bagian-bagian yang memiliki warna berbeda menunjukkan nilainilai dengan α tertentu yang menunjukkan kualitas citra terbaik, baik pada watermarked image maupun pada watermark dari masing-masing cover image yang disisipi dengan masing-masing watermark. Semua bagian yang warnanya berbeda tersebut menunjukkan nilai-nilai yang bernilai lebih dari 30dB. Untuk menentukan apakah kualitas citra (watermaked image dan watermark) yang dihasilkan tersebut baik atau tidak, maka penulis mencoba membandingkan dengan kualitas citra yang dihasilkan pada kompresi JPEG. Nilai yang dihasilkan pada proses pengkompresian JPEG menghasilkan 30-40dB ( Seperti kita ketahui, citra yang dihasilkan dari proses pengkompresian JPEG masih memiliki kualitas yang cukup baik. Dengan tolok ukur tersebut, penulis menyimpulkan bahwa citra yang dihasilkan (watermarked image dan watermark) pada proses watermarking dengan metode Cox ini memiliki kualitas yang cukup baik karena dengan memilih nilai α yang tepat, yaitu pada bagian-bagian yang diberi warna tersebut, dapat menghasilkan nilai-nilai yang semuanya di atas 30dB. Dari Tabel 1 di atas juga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai α yang digunakan pada proses watermarking dapat menentukan kualitas citra yang dihasilkan, baik watermarked image maupun watermark hasil pengekstraksiannya. Sampai saat ini belum ada ketentuan yang dapat menentukan berapakah nilai α yang paling optimal untuk menghasilkan kualitas citra yang terbaik, baik watermarked image maupun watermark hasil ekstraksinya. Hal yang diketahui dari tabel tersebut adalah bahwa untuk satu cover image yang sama, semakin besar ukuran watermark yang akan disisipkan ke dalam cover image tersebut maka diperlukan nilai α yang semakin kecil. Hal ini terbukti pada Tabel 1 di atas. Waktu yang Diperlukan pada Proses Penyisipan dan Pengekstraksian Watermark Pada penelitian kali ini penulis juga meneliti mengenai waktu yang diperlukan untuk menyisipkan watermark ke dalam cover image-nya, serta waktu yang diperlukan untuk
4 10 mengekstraksi kembali watermark yang ada pada watermarked image. Tabel 2 menunjukkan total waktu yang diperlukan pada kedua proses tersebut untuk setiap nilai α yang berbeda. Tabel 2 Waktu untuk proses penyisipan dan pengekstraksian watermark Dari Tabel 2 di atas dapat kita lihat ternyata diperlukan waktu yang cukup lama, baik pada proses penyisipan maupun pada proses pengekstraksian watermark. Hal ini terutama dikarenakan proses penentuan nilainilai DCT terbesar pada cover image yang akan disisipi watermark memerlukan waktu yang cukup lama. Operasi Rotasi pada Citra Digital terhadap operasi rotasi, seluruh citra yang sebelumnya harus dirotasi terlebih dahulu. Dan setelah didapatkan citra hasil rotasinya, maka dicoba diambil kembali watermark dari citra tersebut dengan membandingkannya dengan cover image yang asli. Setelah itu, hasil watermark yang didapat dibandingkan lagi dengan watermark yang asli untuk melihat seberapa besar perubahan yang terjadi akibat proses rotasi tersebut. Pada penelitian kali ini, proses rotasinya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu rotasi 90 0, 180 0, dan Untuk melihat apakah terjadi penurunan kualitas watermark hasil ekstraksinya setelah dirotasi, maka hanya dicoba untuk nilai α=0.5 saja. Setelah dihitung untuk membandingkan antara watermark asli dengan watermark yang didapat dari watermarked image yang dirotasi, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Perubahan watermark hasil pengekstraksian dari watermarked image yang dirotasi setelah setelah rotasi 90 rotasi 180 derajat derajat setelah rotasi 270 derajat Cover image Watermark sebelum rotasi Cartoon029.bmp (800x600) logonokia.bmp highxp.bmp (1024x768) logonokia.bmp
5 11 Tabel 3 lanjutan haze.bmp (1280x1024) logonokia.bmp Cartoon029.bmp (800x600) nokiagray.bmp highxp.bmp (1024x768) nokiagray.bmp haze.bmp (1280x1024) nokiagray.bmp Cartoon029_gray.bmp (800x600) logonokia.bmp highxp_gray.bmp (1024x768) logonokia.bmp haze_gray.bmp (1280x1024) logonokia.bmp Cartoon029_gray.bmp (800x600) nokiagray.bmp highxp_gray.bmp (1024x768) nokiagray.bmp haze_gray.bmp (1280x1024) nokiagray.bmp Berdasarkan tabel di atas, dapat dipastikan bahwa metode Cox ini tahan terhadap serangan yang berupa proses rotasi pada citra digital. Hal ini dapat dilihat pada tabel di atas bahwa nilai yang didapat selalu sama, baik watermarked image yang tidak dikenai rotasi, maupun watermarked image yang dikenai rotasi 90 0, 180 0, ataupun Setelah sebuah citra digital dirotasi dan kemudian diubah kembali ke bentuk DCTnya, maka didapat nilai-nilai DCT yang masih sama dengan nilai-nilai DCT dengan citra digital yang sebelum dirotasi, hanya saja berubah letaknya dan tandanya (positif atau negatifnya) saja. Karena pada penelitian ini, n besar koefisian DCT didapat dari nilai mutlak DCT-nya, maka pada saat mendapatkan kembali n koefisien DCT terbesarnya, nilainya masih tidak berubah. Hal ini mengakibatkan DCT watermark yang dihasilkan juga tidak berubah, baik diputar 90 0, 180 0, maupun Kompresi JPEG pada Citra Digital terhadap kompresi JPEG, seluruh citra yang sebelumnya harus dikompresi ke dalam format JPEG. Dari citra hasil kompresi tersebut, watermark dicoba diambil kembali. Setelah itu, hasil watermark yang didapat dibandingkan lagi dengan watermark yang asli dengan menggunakan perhitungan. Karena pengujian ini hanya bertujuan untuk melihat apakah terjadi penurunan kualitas dari watermark hasil ekstraksinya, maka hanya digunakan nilai α=0.5 untuk setiap citranya. Setelah dihitung antara watermark asli dengan watermark yang didapat dari watermarked image yang telah dikenai kompresi JPEG, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Perubahan watermark hasil pengekstraksian dari watermarked image yang dikompresi Cover image Watermark sebelum kompresi setelah kompresi Cartoon029.bmp (800x600) logonokia.bmp highxp.bmp (1024x768) logonokia.bmp haze.bmp (1280x1024) logonokia.bmp Cartoon029.bmp (800x600) nokiagray.bmp highxp.bmp (1024x768) nokiagray.bmp haze.bmp (1280x1024) nokiagray.bmp Cartoon029_gray.bmp (800x600) logonokia.bmp highxp_gray.bmp (1024x768) logonokia.bmp haze_gray.bmp (1280x1024) logonokia.bmp Cartoon029_gray.bmp (800x600) nokiagray.bmp highxp_gray.bmp (1024x768) nokiagray.bmp haze_gray.bmp (1280x1024) nokiagray.bmp Rata-rata
6 12 Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa telah terjadi perubahan antara watermark yang asli dengan watermark yang didapat dari proses pengekstraksian watermarked image yang telah dikenai proses kompresi. Perubahan yang terjadi pada watermark akibat proses kompresi JPEG menunjukkan perubahan kualitas citra yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang berubah drastis dari dB sebelum dikompresi menjadi dB setelah watermarked image dikompresi terlebih dahulu sebelum diekstraksi. Seperti kita ketahui, Discrete Cosine Transform (DCT) merupakan suatu metode transformasi yang digunakan sebagai dasar dalam kompresi Joint Photographic Experts Group (JPEG). Karena pada saat kompresi JPEG dilakukan operasi-operasi yang merubah nilai-nilai DCT, maka pada saat watermarked image dikenai kompresi JPEG terjadi perubahan-perubahan juga pada nilainilai DCT dari watermarked image tersebut. Oleh karena itu, pada saat proses perbandingan antara cover image dan watermarked image yang telah dikompresi untuk mendapatkan kembali watermark yang telah disisipkan tidak didapatkan nilai-nilai yang tepat karena nilai-nilai DCT pada watermarked image telah mengalami perubahan. Sebagai akibatnya, watermark yang ditemukan juga telah mengalami perubahan. Operasi Cropping terhadap operasi cropping, seluruh citra yang sebelumnya harus dikenakan operasi cropping. Setelah didapatkan hasilnya, kemudian dicoba diambil kembali watermark yang telah disisipkan. Akan tetapi, proses pengekstraksian watermark tersebut ternyata tidak berhasil dilakukan, karena beberapa alasan berikut. Seperti kita ketahui, operasi cropping pada citra digital bekerja dengan membuang sebagian dari citra digital tersebut. Akibat proses cropping ini, ukuran citra digitalnya menjadi berubah. Karena pada proses pengekstraksian watermark dilakukan perbandingan nilai-nilai DCT pada setiap pikselnya, maka hal ini tidak dapat dilakukan lagi karena ukurannya sudah tidak sama dan posisi-posisi pikselnya sudah berubah. Meskipun watermarked image yang telah di-crop tersebut ukurannya dikembalikan lagi menjadi sama dengan ukuran aslinya, ternyata watermark hasil pengekstraksiannya juga akan sangat berbeda dengan watermark aslinya, dengan kata lain watermark tidak dapat ditemukembalikan. Hal ini dikarenakan bagian-bagian yang telah hilang pada saat proses cropping sudah tidak dapat dikembalikan lagi meskipun ukurannya dijadikan sama dengan ukuran aslinya. Operasi Resizing terhadap operasi resizing, seluruh citra yang sebelumnya harus dikenakan operasi resizing. Setelah didapatkan hasilnya, kemudian dicoba diambil kembali watermark yang telah disisipkan. Akan tetapi, proses pengekstraksian watermark tersebut ternyata tidak berhasil dilakukan, karena beberapa alasan berikut. Seperti kita ketahui, operasi resizing pada citra digital bekerja dengan merubah ukuran, baik memperbesar maupun memperkecil citra digital tersebut. Akibat proses resizing ini, jumlah piksel dari citra digitalnya menjadi berubah. Karena pada proses pengekstraksian watermark dilakukan perbandingan nilai-nilai DCT pada setiap pikselnya, maka hal ini tidak dapat dilakukan lagi karena ukurannya sudah tidak sama dan posisi-posisi pikselnya sudah berubah. Jika proses resizing yang dikenakan pada watermarked image merupakan proses memperbesar citra, maka watermark masih dapat diekstraksi kembali jika watermarked image tersebut ukurannya dikembalikan lagi menjadi sama seperti semula. Hal ini dikarenakan tidak ada bagian-bagian dari citra yang hilang pada saat proses memperbesar kemudian memperkecil kembali citra digital tersebut. Jika proses resizing yang dikenakan pada watermarked image merupakan proses memperkecil citra, maka watermark sudah tidak dapat diekstraksi kembali meskipun watermarked image tersebut ukurannya dikembalikan lagi menjadi sama seperti semula. Hal ini dikarenakan proses
7 13 pengecilan citra digital telah mengurangi kedetilan dari citra digital tersebut, dan meskipun ukurannya diperbesar kembali menjadi sama dengan ukuran aslinya, maka kedetilan citra yang telah hilang akibat proses pengecilan citra pada tahap sebelumnya sudah tidak dapat dikembalikan lagi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil percobaan yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan. 1. Metode Cox dapat digunakan untuk menyisipkan sebuah watermark yang berupa citra digital yang berformat BMP ke dalam sebuah cover image yang juga berupa citra digital yang berformat BMP. 2. Penerapan metode Cox ini memberikan pengaruh perubahan yang kurang begitu tampak pada watermarked image dibandingkan dengan cover image yang asli, tampak dari nilai yang ratarata bernilai lebih dari 30dB. 3. Watermark yang didapat dari penemukembalian dari watermarked image tidak menunjukkan perubahan yang berarti jika dibandingkan dengan watermark yang asli, tampak dari nilai rata-rata yang mencapai nilai dB. 4. Metode Cox memiliki ketahanan terhadap proses rotasi citra. Hal ini tampak dari nilai dari hasil temu kembali watermark yang tidak mengalami perubahan walaupun watermarked image dikenai rotasi sebesar 90 0, 180 0, maupun Metode Cox kurang tahan terhadap serangan berupa kompresi JPEG, yang terlihat dari nilai yang bernilai kurang dari 30dB. Hal ini dikarenakan pada saat kompresi JPEG terjadi proses manipulasi pada koefisien-koefisien DCT dari suatu citra. 6. Metode Cox tidak tahan terhadap operasi cropping. Hal ini dikarenakan proses cropping membuang sebagian dari watermarked image. 7. Metode Cox tidak tahan terhadap operasi resizing karena jumlah piksel dari watermarked image menjadi berubah. Jika resizing yang dilakukan adalah pembesaran citra maka watermark masih dapat dikembalikan jika ukurannya dikembalikan menjadi seperti semula. Tapi jika resizing yang dilakukan adalah pengecilan citra maka watermark tetap tidak dapat dikembalikan meskipun ukurannya dikembalikan menjadi seperti semula karena kedetilan citra sudah berkurang akibat proses pengecilan citra. Saran Penelitian ini dapat dilanjutkan agar dapat digunakan dan memberikan hasil yang baik pada saat watermarked image diberikan perlakuan kompresi JPEG. Selain itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menentukan nilai α yang dapat memberikan hasil yang baik pada proses watermarking. Pada penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat membandingkan antara metode Cox dengan metode-metode watermarking lainnya yang sejenis. DAFTAR PUSTAKA Elsiawaty Partial Watermarking Teknik dan Implementasinya pada Citra di World Wide Web menggunakan Java Script. Bandung: Departemen Teknik Elektro ITB. Cox J., et al. Desember Secure Spread Spectrum Watermarking for Multimedia. IEEE Transaction on Image Processing, 6, 12, , (1997). security/ip97.pdf [19 Sep 2006]. Kipper G Investigator s Guide to Steganography. Washington D.C.: Auerbach Publications. Menezes A, Oorschot P.V, Vanstone S Handbook of Applied Cryptography. CRC Press. Munir R Steganografi dan Watermarking. Bandung: Departemen Teknik Informatika ITB. Katzenbeisser S, Petitcolas. F.A.P Information Hiding Techniques for Steganography and Digital Watermarking. Norwood: Artech House. Le-Tien T, Nguyen T.T Copyright Protection for Digital Images. Vietnam. Jellinek B Invisible Watermarking of Digital Images for Copyright Protection. Supangkat S.H, et al Watermarking sebagai Teknik Penyembunyian Label Hak Cipta pada Data Digital. Bandung
ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE
ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE Muhamad Sofwan & Dadang Gunawan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Teknik watermarking dibagi menjadi dua, yaitu
Lebih terperinciPENERAPAN WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN HAK CIPTA PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE COX ANTONIUS JEMI G
PENERAPAN WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN HAK CIPTA PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE COX ANTONIUS JEMI G 64103052 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama pada dunia digital pada saat ini memungkinkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa batas ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia digital, terutama dengan berkembangnya internet, menyebabkan informasi dalam berbagai bentuk dan media dapat tersebar dengan cepat tanpa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer digital dan perangkat perangkat lainnya yang serba digital, ada beberapa faktor yang membuat data digital seperti audio, citra, dan video
Lebih terperinciALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI
ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI Disusun oleh : Gintaris Johanes Tarigan 0922022 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri,
Lebih terperinciBLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA
BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA Disusun oleh : Nama : Aryanto M Nrp : 0722066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH
STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH Fahmi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.
Lebih terperinciPENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL
Jurnal Informatika Polinema ISSN: 407-070X PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Reza Agustina, Rosa Andrie Asmara Teknik Informatika, Teknologi Informasi,
Lebih terperinciPenerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition
Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition David Leonard Hasian ( 0522049 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciWatermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) Sesto Sumurung (0722077) Email: sesto.sianturi@gmail.com Jurusan
Lebih terperinciBLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)
BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) Disusun Oleh : Andi Pramana Tarigan (1022077) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION
ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION Disusun oleh : Nama : Dian Eriani Surbakti Nrp : 0822104 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pertama dari laporan Tugas Akhir yang berisi pendahuluan. Bab pendahuluan diuraikan menjadi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi internet dalam beberapa tahun terakhir ini, telah membawa perubahan besar bagi distribusi media digital. Media digital yang dapat berupa
Lebih terperinciKata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.
NON-BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN COMPLEX WAVELET TRANSFORM (CWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) Disusun Oleh : Froni Andrian Sitompul (0822102) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha
Penerapan Watermarking pada Citra Menggunakan Teknik Singular Value Decomposition Discrete Cosine Transform Berdasarkan Local Peak Signal to Noise Ratio Frederick Michael ( 0522072 ) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciTeknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding
Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding Gideon Aprilius (0522116) Email: dionjuntak@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK
PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI Lucky David Tando ( 0522025 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln. Prof. Drg. Suria
Lebih terperinciWATERMARKING CITRA DIGITAL PADA RUANG WARNA YUV DENGAN KOMBINASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)
WATERMARKING CITRA DIGITAL PADA RUANG WARNA YUV DENGAN KOMBINASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) Antonio Christian Simanjuntak *), Achmad Hidayatno, and Munawar
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBlind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )
Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi (0822048) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,
Lebih terperinciWATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL
WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL Zaki Rakhmatulloh, Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, Kampus UNDIP
Lebih terperinciROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM
ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM Annissa Yanuvita Prabawaningtyas (1022053) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.
Lebih terperinciAnalisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling
Analisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling Abstrak Muhammad Luthfi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciWATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A
WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI Oleh : Ali Ischam J2A 605 009 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPrototipe Teknik Penyisipan Dokumen Citra Digital Menggunakan Watermarking dengan Metode DCT (Discrete Cosine Transform)
Jurnal TICOM Vol. No. September 03 Prototipe Teknik Penyisipan Dokumen Citra Digital Menggunakan dengan Metode DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan #, Nazori AZ # # Department of Electrical Engineering
Lebih terperinciBLIND WATERMARKING ADAPTIF PADA CITRA DIGITAL BERDASARKAN NOISE VISIBILITY FUNCTION DALAM DOMAIN DWT-DCT
BIND WATERMARKING ADAPTIF PADA CITRA DIGITA BERDASARKAN NOISE VISIBIITY FUNCTION DAAM DOMAIN DWT-DCT Daniel Setiadikarunia), Dian Eriani Surbakti) ), ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography Mir atul
Lebih terperinciANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM
ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Agung Satrio Wibowo 1), Agung Suryahadiningrat Kusumanegara 2) Gelar Budiman 3)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi tidak hanya mendorong kecenderungan orang untuk saling berkomunikasi semata. Tuntutan menjadi semakin kompleks sehingga masalah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM
IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM Ahmad Adil Faruqi 1, Imam Fahrur Rozi 2 1,2 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 ahmadadilf@gmail.com,
Lebih terperinciPERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING
PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING Bayu Adi Persada NIM : 13505043 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciBahan Kuliah IF4020 Kriptografi. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
PengenalanWatermarking Bahan Kuliah IF4020 Kriptografi Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Fakta Jutaan gambar/citra digital bertebaran di internet
Lebih terperinciPERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract
PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT- DAN Qurrota Ayun Majid, T. Sutojo, S.Si, M.Kom Teknik Informatika - S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang 111201207118@mhs.dinus.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima laporan Tugas Akhir ini, akan dijelaskan mengenai proses implementasi perangkat lunak dari hasil perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI WATERMARKING PADA GAMBAR DENGAN ALGORITMA DIGITAL SEMIPUBLIC
RANCANG BANGUN APLIKASI WATERMARKING PADA GAMBAR DENGAN ALGORITMA DIGITAL SEMIPUBLIC Ng Poi Wong, Willy Cahyadi STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan 20212 poiwong@mikroskil.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian
BAB VI PENGUJIAN Bagian ini membahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak Cammar yang telah diimplementasikan. Hasil penguj ian tersebut akan dianalisis untuk mengetahui pencapaian
Lebih terperinciWatermarking pada Citra Warna Menggunakan Teknik SVD DCT Berdasarkan Local Peak SNR
111 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 1 (2011) No. 2, pp. 111-130 Watermarking pada Citra Warna Menggunakan Teknik SVD DCT Berdasarkan Local Peak SNR Daniel Setiadikarunia dan
Lebih terperinciI Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Vol. 7, No.1, April 2014 ISSN 19795661 ANALISIS DAN PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE BLOCK BASED DCT DAN LSB I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciSTMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012
STMIK MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 RANCANG BANGUN APLIKASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) Muhammad
Lebih terperinciBAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL
BAB II. DASAR TEORI Bab dasar teori ini menguraikan mengenai beberapa pengetahuan dan hal mendasar yang melatarbelakangi watermarking pada citra digital. Dasar teori ini dibagi menjadi empat bagian utama,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA ADAPTIVE WATERMARKING PADA PELABELAN IDENTITAS FILE CITRA DIGITAL
IMPLEMENTASI ALGORITMA ADAPTIVE WATERMARKING PADA PELABELAN IDENTITAS FILE CITRA DIGITAL Darwis Robinson Manalu Fakultas Ilmu Komputer Universitas Methodist Indonesia manaludarwis@gmail.com Abstract Watermarking
Lebih terperinciMETODE BLIND IMAGE-WATERMARKING BERBASIS CHAOS DALAM RANAH DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)
METODE BLIND IMAGE-WATERMARKING BERBASIS CHAOS DALAM RANAH DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) Rinaldi Munir 1, Bambang Riyanto 2, Sarwono Sutikno 3, Wiseto P. Agung 4 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,
Lebih terperinciUJI PERFORMA WATERMARKING 256x256 CITRA KEABUAN DENGAN LEAST SIGNIFICANT BIT
UJI PERFORMA WATERMARKING 256x256 CITRA KEABUAN DENGAN LEAST SIGNIFICANT BIT Ajib Susanto 1*, Christy Atika Sari 1, De Rosal Ign. Moses Setiadi 1, Eko Hari Rachmawanto 1 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciDIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM
Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 2015 (SIAP~2015) ISSN: 2460-1160 DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM Mohamad Sulthon Fitriansyah 1, Cahya
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM
STUDI DAN IMPLEMENTASI NON BLIND WATERMARKING DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM Bayu Adi Persada NIM : 13505043 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SPREAD SPECTRUM DALAM WATERMARKING CITRA DIGITAL BERWARNA
ANALISIS PERBANDINGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SPREAD SPECTRUM DALAM WATERMARKING CITRA DIGITAL BERWARNA Muhammad Ardiansyah Agusstiawan Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, FT UMRAH
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Analog
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Analog Citra analog adalah citra yang terdiri dari sinyal sinyal frekuensi elektromagnetis yang belum dibedakan sehingga pada umumnya tidak dapat ditentukan ukurannya. Analog
Lebih terperinciPenyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / ABSTRAK
Penyembunyian Pesan Rahasia Dalam Gambar dengan Metoda JPEG - JSTEG Hendry Hermawan / 0622097 Email : e3n_17@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH 65,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa teori tentang citra digital dipaparkan sebagai berikut.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Beberapa teori tentang citra digital dipaparkan sebagai berikut. 2.1.1 Definisi citra digital Menurut Sachs (1999, hal:1), citra digital merupakan suatu gambar yang
Lebih terperinciWatermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciTUGAS SEKURITI KOMPUTER
TUGAS SEKURITI KOMPUTER DIGITAL WATERMARK Disusun Oleh : Nama : Fauzan Bekti Nugroho NIM : 3085113013 Dosen : IKRIMACH, S.Kom PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnnya penelitian ini dilakukan oleh Arif,2008 yang dilakukan untuk mencoba membuat perangkat lunak penyembunyian gambar ke gambar dengan metode 4
Lebih terperinciN, 1 q N-1. A mn cos 2M , 2N. cos. 0 p M-1, 0 q N-1 Dengan: 1 M, p=0 2 M, 1 p M-1. 1 N, q=0 2. α p =
tulisan. Secara umum, steganografi dapat diartikan sebagai salah satu cara menyembunyikan suatu pesan rahasia (message hiding) dalam data atau pesan lain yang tampak tidak mengandung apa-apa sehingga keberadaan
Lebih terperinciSTEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)
J. Pilar Sains 6 (2) 2007 Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ISSN 1412-5595 STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Astried Jurusan Matematika FMIPA UNRI Kampus Bina
Lebih terperinciWATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)
WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) Disusun Oleh : Aldo Roy Hardiansa Putra (0922056) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKRIPTOGRAFI DES DAN STEGANOGRAFI PADA DOKUMEN DAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LSB Burham Isnanto 1), Ari Amir 2)
KRIPTOGRAFI DES DAN STEGANOGRAFI PADA DOKUMEN DAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LSB Burham Isnanto 1), Ari Amir 2) 1) Kepala Akreditasi, Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Kepala
Lebih terperinciAplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /
Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard / 0522094 Email : kris_putih05@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria
Lebih terperinciSTEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015
STEGANOGRAPHY 1211501075 - CHRISTIAN YONATHAN S. 1211503394 ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JULI 2015 ~ 1 ~ 1.1 Definisi Steganografi Steganografi adalah
Lebih terperinciBLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)
BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) Disusun Oleh : Johansen Valentino (0822062) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPada tugas akhir ini citra yang digunakan adalah citra diam.
BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai seluruh dasar teori yang berkaitan dengan kegiatan tugas akhir. Dasar dasar teori yang akan dijelaskan adalah penjelasan mengenai citra, penjelasan
Lebih terperinciPENYEMBUNYIAN GAMBAR DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN SISTEM FUNGSI ITERASI ABSTRAK
PENYEMBUNYIAN GAMBAR DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN SISTEM FUNGSI ITERASI Joseph Radiant (0722081) Jurusan Teknik Elektro email: joseph_nerrazuri@yahoo.com ABSTRAK Steganografi adalah teknik penyembunyian pesan
Lebih terperinciFRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Ronsen Purba 1, Arwin Halim 2, Apin Ridwan 3, Rudy 4 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT
PERANCANGAN DAN ANALISIS STEGANOGRAFI VIDEO DENGAN MENYISIPKAN TEKS MENGGUNAKAN METODE DCT PLANNING AND ANALYSIS VIDEO STEGANOGRAPHY BY EMBEDDING TEXT WITH DISCRETE COSINE TRANSFORM METHOD 1 Ryan Anggara,
Lebih terperinciSTEGANOGRAFI GANDA PADA CITRA BERBASISKAN METODE LSB DAN DCT DENGAN MENGGUNAKAN DERET FIBONACCI
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Muldia 08 UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, 0 Februari 08 ISSN : 30-3805 STEGANOGRAFI GANDA PADA CITRA BERBASISKAN METODE LSB DAN DCT DENGAN MENGGUNAKAN DERET FIBONACCI
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 2 1.4 Tujuan... 3 1.5 Manfaat...
Lebih terperinciDIGITAL WATERMARKING DALAM DOMAIN SPATIAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN BLOK
DIGITAL WATERMARKING DALAM DOMAIN SPATIAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN BLOK Oleh : MURINTO 1, AGUS HARJOKO 2 1) Prog.Studi Teknik Informatika UAD Jogjakarta, email :rintokusno@yahoo.com 2) Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperinciPenyembunyian Data pada File Video Menggunakan Metode LSB dan DCT
IJCCS, Vol.8, No.1, January 2014, pp. 81~90 ISSN: 1978-1520 81 Penyembunyian Data pada File Video Menggunakan Metode LSB dan DCT Mahmuddin Yunus* 1 dan Agus Harjoko 2 1 Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA
Lebih terperinciImage Watermarking untuk Citra Berwarna dengan Metode Berbasis Korelasi dalam Ranah DCT
Image Watermarking untuk Citra Berwarna dengan Metode Berbasis Korelasi dalam Ranah DCT Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika ITB Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Jl. Ganesha Bandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi digital serta internet saat ini telah memberi kemudahan untuk melakukan akses serta mendistribusikan berbagai informasi dalam format digital.
Lebih terperinciDigital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding
Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding Anselmus Krisma Adi Kurniawan - 13508012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciImplementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital
Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 98-109 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 2016 ISSN (e): 2459-9638 Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital
Lebih terperinciVERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A
VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI Oleh : Satya Sandika Putra J2A 605 103 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciDigital Watermarking. Bahan Kuliah IF4020 Kriptografi. Oleh: Rinaldi Munir
Digital Watermarking Bahan Kuliah IF4020 Kriptografi Oleh: Rinaldi Munir 1 Pengantar 2 Citra (image) atau Gambar Sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata (A picture is more than a thousand words)
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION
APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION Andri 1, Ng Poi Wong 2, Johnny Fransiscus 3 STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 andri@mikroskil.ac.id
Lebih terperinciWATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyimpangan-penyimpangan berupa penduplikatan-penduplikatan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan teknologi baru, khusus pengolahan citra telah membuat perlunya teknik-teknik yang dapat digunakan untuk memberi perlindungan hak cipta pada suatu
Lebih terperinciWATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM
WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM Aris Fanani 1, Nurissaidah Ulinnuha 2 UIN SunanAmpel Surabaya 1, arisfa@uinsby.ac.id 1 UIN SunanAmpel Surabaya 2, nuris.ulinnuha@uinsby.ac.id
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan prototyping model. Metode ini memiliki 3 tahapan seperti yang sudah ditulis di dalam Bab 2, yaitu pengumpulan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WATERMARKING UNTUK PENYEMBUNYIAN DATA PADA CITRA DALAM DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM
ISSN: 1693-6930 19 IMPLEMENTASI WATERMARKING UNTUK PENYEMBUNYIAN DATA PADA CITRA DALAM DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM Kartika Firdaus 1, Ikhwan Hawarianta, Murinto 3 1 Program Studi
Lebih terperinciEKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE
EKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE Meliza T.M.Silalahi Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Ganesha 10, Bandung if16116@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Steganografi merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya, proses yang terjadi pada watermarking memiliki kesamaan dengan steganografi, dimana proses utamanya terdiri dari 2, yaitu proses penyembunyian
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab empat laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan mengenai analisis dan perancangan perangkat lunak untuk watermarking pada citra digital yang berformat
Lebih terperinciijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 3 Agustus 2016
Implementasi Watermarking Metode LSB Pada Citra Guna Perlindungan Karya Cipta Fauzan Masykur Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Ponorogo fauzan.art@gmail.com Abstract - Protection of copyright on
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan dan teknik kompresi data audio mempermudah penyalinan dan penyebaran data audio secara ilegal (Alfatwa 2006). Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciAplikasi Chat dengan Steganografi pada Media Gambar Menggunakan Metode Four-pixel Differencing dan Modifikasi Substitusi Least Significant Bit (LSB)
1 Aplikasi Chat dengan Steganografi pada Media Gambar Menggunakan Metode Four-pixel Differencing dan Modifikasi Substitusi Least Significant Bit (LSB) Muhammad Holil, Muhammad Husni, dan Baskoro Adi Pratomo
Lebih terperinciPENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L
PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L Hermawan Syahputra* 1, Andani D N 2 1,2 Jurusan Matematika, FMIPA Unimed, Medan, Indonesia e-mail:
Lebih terperinciKriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT
Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT Mahesa Dwi Putra (0622052) Email: mahesa.dputra@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan dari media digital (seperti citra digital, video digital,
Lebih terperinciWATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL
SEMIN HASIL TUGAS AKHIR 1 WATERMKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGUL PADA CITRA DIGITAL Oleh : Latifatul Machbubah NRP. 1209 100 027 JURUSAN MATEMATI FAKULTAS MATEMATI DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciAnalisis Hasil Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada proses deteksi watermark, pertama watermarked audio ditransformasi dari domain asal (domain waktu) ke domain frekuensi menggunakan DCT menurut Persamaan 1. Selanjutnya diambil index koefisien penampung
Lebih terperinciDigital Right Management of Multimedia
Digital Right Management of Multimedia Pendahuluan Dokumen digital - teks (TXT document) - audio (MP3 audio) - citra (JPEG Images) - video (MPEG video) Tepat sama kalau digandakan Mudah didistribusikan
Lebih terperinciWatermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit
Jurnal Generic, Vol. 8, No. 1, Maret 2013, pp. 198~208 ISSN: 1907-4093 (Print), 2087-9814 (online) 198 Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit Merlin Felyana 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang meningkat pesat seperti mudahnya internet diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya
Lebih terperinciKeamanan pada Produk File Grafik
Keamanan pada Produk File Grafik I Wayan S. Wicaksana, Dwitya Putri, Aditya Kusuma, Nurul Hidayati, Jepri Torang, Yusak T Program Studi Teknik Informatika, Universitas Gunadarma iwayan@staff.gunadarma.ac.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media, dimana pesan rahasia yang akan dikirimkan tidak diubah bentuknya, melainkan disisipkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin maraknya social media, aplikasi foto sharing dan blog gambar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin maraknya social media, aplikasi foto sharing dan blog gambar seperti facebook, twitter, instagram, flickr, picassa dan tumblr yang dikonsumsi oleh
Lebih terperinciWATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS
WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS Disusun Oleh : Cosmas Surya Hadi (0822070) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung 40164,
Lebih terperinci