Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 BAB I. PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 BAB I. PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/ 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan BadanLitbang Pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : (a) koordinasi, dan penyusunan rencana dan program di bidang penelitian dan pengembangan pertanian; (b) pengelolaan urusan kepegawaian; (c) pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; (d) penyusunan kerjasama, rancangan peraturan perundang-undangan, dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan (e) pelaksanaan urusan tata usaha Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Sekretariat Badan Litbang Pertanian melaksanakan dan mendukung salah satu program utama Badan Litbang Pertanian yaitu : dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Melalui Inpres No. 7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkanmempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang dipercayakan berdasar perencanaan stratejik yang telah dirumuskan. Pertanggungjawaban tersebut menjadi semakin penting mengingat kecenderungan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja instansi pemerintah. Faktor-faktor yang menentukan kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian adalah pelaksanaan tahapan proses sampai pencapaian sasaran yang diinginkan. KinerjaSekretariat Badan Litbang Pertanian selanjutnya ditunjukkan dalam sasaran-sasaran dengan indikator-indiktaor dan tingkat capaiannya sesuai target dan realisasi. 1

2 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1. Visi Visi Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Rencana Strategis adalah: Mewujudkan manajemen penelitian modern untuk mendukung penciptaan lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia Misi Untuk mencapai visi tersebut di atas, Sekretariat Badan Litbang Pertanian menetapkan misi yaitu : 1. Mengoptimalkan penerapan reformasi birokrasi, reformasi perencanaan dan penganggaran dalam pesatnya perubahan kemajuan teknologi dan informasi pertanian global, 2. Memberikan dukungan koordinasi teknis dan administratif yang efektif dan efisien kepada Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis (UK dan UPT) Badan Litbang Pertanian, 3. Mengoptimalkan kualitas dan kapasitas sumber daya penelitian pertanian, 4. Mengembangkan kerjasama, kemitraan, promosi, diseminasi dan alih teknologi mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berbasis sumberdaya lokal Tujuan Berdasarkan pada visi dan misi di atas maka tujuan Sekretariat Badan Litbang Pertanian adalah: 1. Mewujudkan program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat, 2. Menyediakan SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, 3. Mewujudkan laporanpengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian, 2

3 4. Menyelenggarakan pengelolaan kerja sama dalam dan luar negeri, 5. Mewujudkan perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi Sasaran Berdasarkan tujuan di atas, ditetapkan beberapa sasaran pengembangan kelembagaan dan manajemen litbang yang harus dicapai oleh Sekretariat Badan Litbang Pertanian sebagai berikut: 1. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat, 2. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, 3. Terwujudnya laporan pengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian, 4. Terwujudnya pengelolaan kerjasama dalam dan luar negeri, 5. Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi Arah Kebijakan Untuk mewujudkan visi dan misi Sekretariat Badan Litbang Pertanian, ditetapkan strategi sebagai berikut: 1. Mendorong penerapan program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat, 2. Mempercepat peningkatan kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, 3. Mendorong laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku, 3

4 4. Menfokuskan pengelolaan kerjasama, komunikasi dan pelayanan publik, serta informasi penelitian dan pengembangan pertanian mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berbasis sumberdaya lokal, 5. Mempercepat proses alih teknologi dan perlindungan invensi hasil litbang pertanian Program Utama Program utama Badan Litbang Pertanian pada periode diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing. Sekretariat Badan Litbang Pertanian selaku unit Eselon II Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan teknis dan administratif, yang diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian.kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan budaya kerja inovatif berorientasi bisnis melalui peningkatan jumlah institusi di lingkup Badan Litbang Pertanian yang menerapkan reformasi birokrasi secara menyeluruh, pengembangan sumber daya Litbang (SDM), sarana dan prasarana diikuti pengembangan standarisasi dan akrediatasi lembaga dan pranata litbang. Disamping itu, untuk memicu tercapainya output yang optimal, maka akan dilakukan pengembangan manajemen teknologi dan sistem informasi, koordinasi jaringan kerjasama penelitian dan pengkajian, reformasi perencanaan dan penganggaran, monitoring dan evaluasi, serta penyiapan regulasi paten dan lisensi Kegiatan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/ 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian Sekretariat Badan Litbang Pertanian terdiri atas 4 Bagian, dengan masing-masing Bagian terdiri atas tiga Subbagian. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibagi kepada empat bagian yang meliputi: 4

5 1. Bagian Perencanaan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian, yaitu (1) Subbagian Data dan Informasi Manajemen, (2) Subbagian Program dan Anggaran dan (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 2. Bagian Kepegawaian Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu (1) Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai, (2) Subbagian Tata Usaha Kepegawaian dan Mutasi, dan (3) Subbagian Pendayagunaan Jabatan Fungsional. 3. Bagian Umum Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu (1) Subbagian Keuangan, (2) Subbagian Perlengkapan, dan (3) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga. 4. Bagian Kerja Sama,Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu (1) Subbagian Kerjasama, (2) Subbagian Hukum dan Organisasi, (3) Subbagian Hubungan dan Masyarakat. 5. Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Sebagai UPT dibawah koordinasi Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian nomor 170/Kpts/OT.140/I/8/2007 tentang Penunjukan Sekretariat Badan Litbang Pertamian untuk Mengkoordinasikan Kegiatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP), Balai PATP didukung oleh seorang Kepala Balai, satu Subbagian dan satu Seksi yaitu (1) Subbagian Tata Usaha dan (2) Seksi Pelayanan Alih Teknologi. Berdasarkan susunan kelembagaan di atas, kegiatan Sekretariat Badan Litbang Pertanian tercbagi menjadi 5 (lima) sub kegiatan sebagai berikut : 5

6 1. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen Sebagai salah satu implementasi dari koordinasi manajemen lingkup Badan Litbang Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu melaksanakan perumusan rencana program dan anggaran, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penelitian serta penyediaan dan pengelolaan data dan informasi manajemen penelitian dan pengembangan pertanian. Tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian program Badan Litbang pertanian yaitu Dukungan Manajemen, Fasilitas dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pertanian serta visi Badan Litbang Pertanian menjadi lembaga penelitian berkelas dunia pada tahun Untuk mewujudkan dukungan tersebut maka perlu disusun sistem dan mekanisme perencanaan program dan anggaran yang berbasis kinerja berdasarkan reformasi perencanaan dan penganggaran sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penelitian dan pengembangan pada seluruh Unit Kerja/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian. Dalam penganggaran berbasis kinerja, orientasi output atau kinerja yang akan dicapai memegang peranan penting dalam penentuan anggaran yang akan dialokasikan pada setiap kegiatan. Sesuai dengan reformasi perencanaan dan penganggaran maka dalam sistem perencanaan penganggaran harus menerapkan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) yang disusun berdasarkan berbagai asumsi dengan basis anggaran pada tahun Dalam rangka pengawalan pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian yang efektif dan efisien, fungsi pemantauan dan evaluasi sangat penting. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi yang akurat dan komprehensif harus dimulai sejak perencanaan dengan melibatkan pakar dan narasumber yang dilakukan dengan evaluasi secara berjenjang di setiap unit Kerja dan UPT. Dalam sistem manajemen, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi menjalankan fungsi controlling bertujuan untuk mengidentifikasi 6

7 permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah dalam rangka mencapai target dan sasaran yang direncanakan. Pencapaian target dan sasaran pada setiap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan akan menghasilkan laporan kinerja pemerintahan yang akuntabel. Data dan informasi manajemen merupakan salah satu bagian penting dalam proses perencanaan. Kualitas data dan informasi manajemen terus menerus ditingkatkan, karena semakin disadari akan perlunya data dan informasi yang akurat, tersedia dengan mudah, tepat waktu dan mudah diakses sehingga dapat membantu dalam proses perencanaan dengan cepat dan tepat sesuai tuntutan pemerintah saat ini. Pengelolaan data dan informasi manajemen merupakan implementasi dalam penyelenggaraan e-government serta merupakan langkah menuju profesionalisme sesuai dengan visi Badan Litbang Pertanian untuk menjadi lembaga penelitian berkelas dunia. Hal-hal yang mencakup pengelolaan data dan informasi manajemen meliputi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi manajemen litbang pertanian. 2. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Litbang Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian diharapkan memiliki sumberdaya manusia yang berpotensi, untuk itu diperlukan perencanaan dan pengembangan mulai dari pengadaan dan seleksi pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, sampai pada tahap pembinaan peningkatan kinerja pegawai. Untuk menunjang peningkatan pengembangan SDM tersebut diperlukan tenaga peneliti yang merupakan bagian integral rencana strategis Badan Litbang Pertanian, khususnya tenaga fungsional peneliti yang berpendidikan tinggi, berwawasan luas, profesional, memiliki loyalitas dan motivasi tinggi dalam menciptakan inovasi teknologi, sesuai dengan bidang keahliannya. 7

8 Pembinaan karier dan mental tenaga penelitian ditingkatkan dan dimasukkan sebagai bagian dari pembinaan tenaga secara keseluruhan. Pengembangan jabatan fungsional berbasis kompetensi dilakukan agar setiap pejabat fungsional meningkatkan kinerjanya sesuai dengan tujuan dan sasaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya yang relevan dengan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki serta menjunjung tinggi etika profesi. Jabatan fungsional yang berada di lingkup Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian yaitu Peneliti, Teknisi Litkayasa, Penyuluh Pertanian, Perekayasa, Pustakawan, Arsiparis, Analisis Kepegawaian, Pranata Komputer, Pranata Humas, Statistis, dan Perencana. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian memiliki Sumberdaya Manusia yang tersebar diberbagai daerah, sebagai pemusatan administrasi yang lengkap dan teratur dibutuhkan update data terkini dan peningkatan pelayanan prima sesuai SOP (Standard Operating Procedure) yang ada atau standar yang ditetapkan dan dilakukan dengan etika pelayanan. Dalam rangka pelaksanaan peningkatan administrasi kepegawaian terutama penatausahaan kepegawaian dan mutasi PNS lingkup Badan Litbang Pertanian. Hal-hal yang mencakup pelayanan administrasi SDM Badan Litbang Pertanian antara lain adalah melakukan urusan tata usaha kepegawaian, melakukan urusan mutasi pegawai, diantaranya pengangkatan pegawai baru, kenaikan pangkat, pemindahan, peninjauan kembali masa kerja, perbantuan, penarikan, pengangkatan/ pengaktifan kembali; pemberhentian dan pemensiunan pegawai. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan penyelenggaraan analisa jabatan dan analisis beban kerja, dan melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pegawai yang semuanya itu terangkum dalam kegiatan rutin administrasi pelayanan prima. 8

9 3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan Badan Litbang Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya perlu didukung sarana dan prasarana yang baik, sehingga pengelolaan barang milik negara harus dapat dikelola mendukung mandat Badan Litbang Pertanian. Pengelolaan dimulai dengan melakukan inventarisasi terhadap Barang Milik Negara untuk mengoptimalkan BMN sesuai kebutuhan. Pemberdayaan kebun percobaan/kandang percobaan/ laboratorium dilakukan dengan melakukan pemanfaatan lahan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi, pelestarian plasma nutfah dan pemanfaatan bersama pihak stakeholder untuk mendukung pembangunan pertanian. Demikian pula pelaksanaan akreditasi laboratorium merupakan standar dan syarat mendukung penelitian dan pengembangan. Disamping aspek teknis tersebut di atas, perlu dilakukan penertiban aset Barang Milik Negara melalui SIMAK BMN. Pemanfaatan Sumber Daya Litbang Berbasis Sistem Informasi Geografis memberikan informasi secara eletronik terhadap keadaan dan konsisi lahan-lahan. Hasil dari sistem ini menjadi aset yang penting dalam pemanfaatan dan pemberdayaan kebun percobaan/kandang percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian kedepan. Sebagai wujud pertanggungjawaban penggunaan anggaran, dalam kegiatan penelitian dan pengembangan setiap Unit Kerja berkewajiban untuk menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang transparan dan informatif sesuai dengan format Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Sekretariat Badan Litbang dalam fungsi koordinasi akan menerima, memverifikasi dan menggabungkan data secara berjenjang mulai dari Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah untuk kemudian menghasilkan laporan keuangan di tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I. Sekretariat Badan Litbang juga melakukan pembinaan dan bimbingan pelaksanaan SAI pada unit kerja pengelola anggaran lingkup Badan Litbang Pertanian. Dengan pembinaan yang menyeluruh kepada semua Unit Kerja, maka laporan keuangan yang dibuat diharapkan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. 9

10 Dalam menunjang pengembangan sistem layanan ketatausahaan Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas jenis layanan. Seiring dengan itu berbagai kendala yang dihadapi perlu memperbaiki sistem layanan yang diberikan, sehingga terwujudnya pelayanan ketatausahaan yang optimal, disamping itu dalam pelayanan kerumahtanggaan terus dilakukan perbaikan sistem diantaranya pelayanan kepegawaian lingkup Sekretariat Badan, pemeliharaan kendaraan dinas, inventarisasi aset, dan perawatan gedung dan halaman. Dalam mendukung pembenahan dokumen diperlukan penataan kearsipan yang kegiatannya dilakukan secara kontinyu agar pengelolaan kearsipan dapat berjalan dengan baik. 4. Sub Kegiatan Pemantapan Jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-Undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian, Badan Litbang melakukan inisiatif kerja sama penelitian dengan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri; pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik; serta penyajian informasi teknologi yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kerja sama penelitian dan pengembangan pertanian diselenggarakan dalam rangka menunjang terciptanya teknologi dan varietas unggul berdaya saing tinggi. Kegiatan kerjasama meliputi kerjasama penelitian dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri, yaitu kerjasama bilateral, multilateral, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian internasional. Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja sama baik dalam maupun luar negeri adalah peningkatan intensitas, efektivitas, dan efisiensi dari kegiatan penelitian pertanian. Untuk pencapaian sasaran 10

11 tersebut, strategi yang akan ditempuh adalah: (a) penjaringan mitra kerjasama melalui usaha komersialisasi berbasis joint research dengan lembaga internasional serta institusi dalam negeri antara lain swasta, pemerintah daerah, LSM, koperasi, perguruan tinggi serta institusi lainnya; (b) peningkatan kerjasama sistem cost sharing; dan (c) peningkatan penelitian kolaboratif dalam rangka meningkatkan kapasitas litbang; (d) peningkatan pengelolaan/manajemen kerjasama penelitian. Kerja sama dengan lembaga internasional dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan dan prinsip, antara lain : (a) meningkatkan alih teknologi hasil Lembaga-lembaga Penelitian Internasional yang relevan; (b) meningkatkan kompetensi peneliti Badan Litbang Pertanian di dunia internasional; (c) mempromosikan hasil-hasil penelitian Badan Litbang Pertanian kepada dunia internasional; (d) meningkatkan akses pemanfaatan sumberdaya dan sarana penelitian yang dimiliki oleh Lembaga Internasional; (e) meningkatkan partisipasi peneliti Badan Litbang Pertanian dalam kehidupan masyarakat ilmiah internasional. Pelaksanaan pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik (humas) Badan Litbang Pertanian dilaksanakan untuk berkomunikasi dan berdialog dengan publik internal maupun eksternal secara berkesinambungan, memberikan informasi kepada kelompok publik terkait, dan menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya. Kegiatan tersebut dituangkan dalam beberapa unsur kegiatan yaitu melalui (1) koordinasi pelaksanaan kegiatan kehumasan lingkup Badan Litbang pertanian untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan berbagai kegiatan kehumasan, (2) penyediaan materi informasi profil institusi, kebijakan, teknologi pertanian dalam berbagai media publikasi dan materi pendukung promosi, (3) penyediaan materi informasi kebijakan dan inovasi teknologi hasil litbang untuk media massa, (4) peningkatan liputan media cetak dan elektronik terhadap kegiatan dan hasil penelitian inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian. (5) promosi inovasi teknologi hasil penelitian dan wisata agro Badan 11

12 Litbang Pertanian kepada publik melalui iklan, berbagai kegiatan pameran, demonstrasi teknologi, dan penyiaran di media elektronik, (6) pendokumentasian berbagai kegiatan Badan Litbang Pertanian, (7) penjaringan opini publik tentang Badan Litbang Pertanian, dan (8) penyediaan informasi yang dibutuhkan pengguna mengenai institusi serta produknya melalui pelayanan kehumasan yang optimal. Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian dan pengembangan pertanian, dalam pelaksanaan mandat tersebut diperlukan kelembagaan organisasi yang mantap sehingga penataan dan pelaksanaan organisasi dan penyempurnaan ketatalakasanaan terus dilakukan mendukung perkembangan lingkungan strategis. Peningkatan layanan dan kinerja Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang Pertanian terus diupayakan. Salah satu cara untuk memberikan penghargaan terhadap UPT berprestasi dalam memberikan layanan publik adalah dengan pemberian penghargaan abdibhaktitani. Sebagai lembaga penelitian yang berorientasi global, maka segala kebijakan penelitian dan pengembangan harus selalu didasarkan pada peraturan perundangundangan yang berlaku, disamping itu memberikan layanan dalam pemberian bantuan hukum serta proses pengurusan izin pemasukan dan atau pengeluaran benih/sdg untuk penelitian. Untuk mendukung terwujudnya pemerintah yang bersih dan tata kelola yang baik, Sekretariat Badan Litbang juga telah dan akan terus melakukan Reformasi Birokrasi dengan melaksanakan seluruh komponen dari penerapan ISO, SOP dan SPI sebagai langkah kedepan terwujudnya kelembagaan litbang mempunyai posisi strategis dalam pembangunan pertanian. 5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi Pertanian, Promosi dan Alih Teknologi Prasyarat utama alih teknologi kepada dunia usaha ialah invensi teknologi hasil litbang harus dilindungi Kekayaan Intelektual (KI)-nya untuk memberikan kepastian hukum kepemilikan invensi baik bagi Unit 12

13 Kerja (UK) atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) maupun dunia usaha yang mengadopsi invensi tersebut dari penggunaan yang ilegal oleh pihak lain untuk kepentingan ekonomi pihak tersebut. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas suatu invensi teknologi hasil litbang harus memenuhi unsur : (1) Kebaruan (novelty), (2) bermanfaat (usefulness), dan (3) dapat diterapkan pada skala industri (applicable to industry). Pengelolaan HKI meliputi identifikasi invensi yang berpotensi HKI dan proses perlindungan HKI dari sejak pendaftaran, sosialisasi dan mediasi HKI, sertifikasi HKI, hingga pemeliharaan HKI. Invensi yang telah mendapatkan perlindungan HKI baru awal dari upaya alih teknologi kepada industri, pemerintah, dan masyarakat. Langkah berikutnya adalah melakukan promosi teknologi kepada pengguna. Tujuan promosi adalah untuk menyebarkan informasi teknologi kepada target potensial, memperluas jaringan pengguna teknologi, mengunggulkan teknologi yang dimiliki dibandingkan pesaing/kompetitor, dan membentuk citra teknologi di mata pengguna teknologi. Alih teknologi kepada dunia usaha merupakan tahapan kegiatan selanjutnya yang akan memberikan manfaat lebih baik bagi inventor, UK/UPT, maupun dunia industri. Manfaat alih teknologi kepada industri secara teknis antara lain, adalah (1) Teknologi hasil litbang dimanfaatkan oleh industri dalam rangka menguatkan daya saingnya; (2) Teknologi hasil litbang banyak dijumpai di tingkat masyarakat pengguna; (3) Manfaat finansial bagi inventor dan pembiayaan penyempurnaan hasil penelitian melalui iterasi penelitian (cost of recovery). Sehingga pendapatan hasil alih teknologi berupa royalti KI merupakan sumber external budget yang berasal dari kalangan industri yang diharapkan dapat meringankan beban anggaran negara untuk penelitian. Sub Kegiatan Pengelolaan HKI, promosi dan alih teknologi akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan : (1) analisis Kebijakan dalam rangka penderasan alih teknologi; (2) analisis dan evaluasi umpan balik hasil inovasi; (3) invensi hasil litbang Badan Litbang Pertanian yang akan dilindungi HKI-nya; (4) Promosi Teknologi KI Hasil Litbang 13

14 Pertanian; dan (5) Alih Teknologi Kekayaan Intelektual (KI) Kepada Dunia Usaha/Industri Indikator Kinerja Penetapan indikator kinerja telah dilakukan sejak penyusunan Rencana Kinerja Tahunan dan kemudian ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja Tahunan. Indikator Kinerja yang telah ditetapkan sesuai sasaran strategis adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat, indikatornya: a. Jumlah dokumen perencanaan b. Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan program c. Jumlah buku statistik penelitian pertanian d. Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian e. Jumlah data base pertanian 2. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, indikatornya: a. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange b. Jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian c. Jumlah peneliti utama yang diusulkan menjadi Prof Riset d. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti e. Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi 3. Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku, indikatornya: a. Jumlah pengadaan barang / jasa b. Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 14

15 c. Jumlah data sumberdaya potensi kebun percobaan dan laboratorium Badan Litbang Pertanian d. Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Pertanian e. Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib 4. Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri, indikatornya: a. Jumlah MoU b. Jumlah bahan posisi DELRI c. Jumlah kerja sama kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Pemerintah, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri d. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian 5. Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi, indikatornya: a. Jumlah rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi b. Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI c. Jumlah naskah perjanjian kerja sama lisensi 2.9. Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Sekretariat Badan Litbang Pertanian didukung oleh 174 orang pegawai, dengan rincian golongan IV sebanyak 15 orang, golongan III sebanyak110 orang, golongan II sebanyak38 orang dan golongan I adalah 11 orang. Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam tabel berikut : 15

16 Tabel 1. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Golongan dan Ruang Kementerian Pertanian No Golongan Ruang Jumlah A B C D E Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Jumlah Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai Sekretariat Badan Litbang Pertanian terdiri dari S3 sebanyak 5 orang, S2 sebanyak 17 orang, S1 sebanyak 53 orang, dan di bawah S1 adalah 99 orang.untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Golongan dan Pendidikan No Gol/Ruang S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Jml 1 I II III IV Jumlah Dari 174 orang pegawai, yang menduduki jabatan fungsional terdiri dari Arsiparis 6 orang, Statistisi 2 orang, Perencana 2 orang, Analis Kepegawaian 4 orang dan Pranata Kehumasan 4 orang Sarana Prasarana Sekretariat Badan Litbang Pertanian yang berlokasi di Jalan Ragunan No. 29 Pasarminggu memiliki tanah seluas m 2 yang digunakan untuk gedung kantor serta bangunan lainnya seluas m 2. Selain itu, sarana 16

17 kendaraan operasional yang dimiliki adalah kendaraan roda 6 : 2 buah, roda 4 : 36 buah, roda 2 : 16 buah. Sarana komputer ada 225 unit, Printer 95 unit, dan AC ada 215 buah yang keseluruhannya dalam kondisi baru/baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut : No Nama Barang Jumlah Unit 1 AC Printer 95 3 Komputer Kendaraan Roda Kendaraan Roda Kendaraan Roda

18 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Dalam tahun anggaran 2013, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut yaitu : (1) Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat; (2) Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian; (3) Terwujudnya laporan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian; (4) Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri/luar negeri; (5) Terwujudnya perlindungan invensi hasil litbang pertanian dan alih teknologi. Ke lima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 22 (dua puluh dua) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa kelima sasaran tersebut dapat tercapai dengan baik, dengan capaian melebihi 100%. A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel 3 sebagaimana tertera di bawah ini. Dilihat dari hasil tabel 3 tersebut, kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan keberhasilan dengan tercapainya setiap indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013 awal. 18

19 Tabel 3. Capaian Kinerja berdasarkan Penetapan Kinerja tahun 2013 NO SASARAN 1. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen akurat 2. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET CAPAIAN % - Jumlah dokumen 14 laporan 14 laporan 100 perencanaan - Jumlah laporan hasil pemantauan 34 Laporan 34 Laporan 100 dan pelaksanaan program - Jumlah buku 1 buku 1 buku 100 statistik penelitian pertanian - Jumlah sistem 1 sistem 1 sistem 100 informasi manajemen penelitian pertanian - Jumlah data base 1 data 1 data 100 pertanian - Jumlah SDM yang 1400 orang 1760 orang 125,71 mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange - Jumlah SDM Fungsional peneliti 1778 orang 1766 orang 99,33 yang mendukung Litbang Pertanian - Jumlah Peneliti 12 orang 9 orang 75 Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset - Jumlah pegawai 1025 orang 1193 orang 116,39 dengan jabatan fungsional non peneliti - Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi 100 jabatan 71 jabatan 71 19

20 3. Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta Pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku - Jumlah pengadaan barang/jasa - Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 15 kontrak 100 persen 39 kontrak 100 persen Jumlah data sumber daya potensi Kebun Percobaan dan Laboratorium Badan Litbang Pertanian 1 data 1 data Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Pertanian 60 LHP 19LHP 31,66 - Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib 35 UK/UPT 36 UK/UPT 102,85 4 Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri 5 Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan - Jumlah MOU - Jumlah bahan posisi DELRI - Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri - Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian - Jumlah rekomendasi dan requlasipengelolaan 10 MoU 15 bahan 300 kerja sama 1 paket 19 MoU 159 bahan 531 kerja sama 1 paket rekomendasi 3 rekomendasi

21 pengembangan pertanian dan alih teknologi HKI dan Alih Teknologi - Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI 45 invensi 43 invensi 95,55 - Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi 15 lisensi 8 lisensi 53,33 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2013 Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1 : Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan dalam tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran 1 No Indikator Kinerja Target Realisasi % a. Jumlah dokumen perencanaan 14 laporan 14 laporan 100 b. Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan 34 laporan 34 laporan 100 program c. Jumlah buku statistik penelitian pertanian 1 buku 1 buku 100 d. Jumlah sistem informasi manajemen penelitian 1 sistem 1 sistem 100 pertanian e. Jumlah data base pertanian 1 data 1 data 100 Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 4 dapat digambarkan sebagai berikut: a. Indikator kinerja yang berupa dokumen perencanaan berjumlah 14 dokumen yang dihasilkan dari mekanisme Perencanaan Penelitian dan Pengembangan 21

22 Pertanian. Mekanisme umum perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian adalah sebagai berikut: 1) Mekanisme perencanaan dan penetapan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian Badan Litbang Pertanian, secara umum mengikuti tahapan dan siklus perencanaan program dan anggaran pemerintah, dengan mengacu pada kebijakan pembangunan pertanian (Renstra Kementerian Pertanian) 2) UK/UPT menyusun RPTP/RDHP sesuai dengan target output yang telah ditetapkan dalam RPJM dan Renstra Badan Litbang Pertanian Pedoman Umum Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3) RPTP/RDHP dievaluasi tiap tahun dan dapat disesuaikan apabila ada perubahan kebijakan dan lingkungan strategis 4) Penyusunan dan pembahasan RPTP/RDHP dilakukan secara berjenjang dengan melibatkan pakar di masing- masing UK/UPT, dan bila dianggap perlu dapat melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait. Pembahasan dimulai dari masing-masing UPT, kemudian diusulkan kepada UK di atasnya untuk dievaluasi lebih lanjut. 5) Kepala Pusat/Puslitbang/BB akan mempresentasikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) untuk dibahas di tingkat Badan Litbang Pertanian dalam rangka penajaman program atau refocusing program litbang pertanian. 6) Kepala Badan menyetujui Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang akan dilakukan oleh masing-masing Pusat/Puslitbang/BB Hasil penyusunan RPTP/RDHP, digunakan sebagai salah satu dasar dalam penyusunan rencana anggaran, yang diawali dengan penyusunan Rencana Kerja Badan Litbang Pertanian sesuai dengan pagu indikatif, penyusunan konsep nota keuangan, penetapan pagu anggaran dan alokasi anggaran, penelaahan RKA-KL, sampai dengan diterbitkannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dijabarkan lebih rinci dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).Mekanisme umum perencanaan program dan anggaran penelitian dan pengembangan pertanian disajikan pada Gambar 1. 22

23 Gambar 1. Mekanisme umum perencanaan program dan anggaran litbang pertanian Berdasarkan Mekanisme umum perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian tersebut pada tahun 2013 dihasilkan 14 dokumen perencanaan yang meliputi : 1) Draft Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang Pertanian TA ) Dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian TA ) Dokumen Penetapan Kinerja lingkup Badan Litbang Pertanian TA

24 4) Dokumen Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) lingkup Badan Litbang PertanianTA ) Dokumen I-Program TA (soft file) 6) Dokumen revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup UK/UPT TA ) Dokumen revisi Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT TA ) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) pagu sementara lingkup UK/UPT tahun ) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) pagu definitif lingkup UK/UPT tahun ) Dokumen Evaluasi Proposal TA ) Dokumen Perbaikan Kebijakan Sistem Perbenihan 12) Dokumen Raker I dengan judul ProgramTerobosan Inovasi Teknologi Pertanian : Mendukung Pencapaian Empat Target Sukses Kementerian Pertanian. 13) Dokumen Raker Khusus dengan judul Percepatan Pencapaian Target dan Sasaran Program Litkajibangrap melalui Kerja Keras, Cerdas, Ikhlas, Mawas, dan Tuntas. 14) Dokumen Raker II dengan judul Peran Litbang dalam Mewujudkan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan. Walaupun pencapaian indikator kinerja jumlah dokumen perencanaan telah mencapai 100 % namun masih terdapat beberapa kendala diantaranya berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen tersebut yang dikarenakan perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di dalam instansi. Adanya revisi-revisi tersebut mengharuskan staf yang bertanggungjawab terhadap dokumen tersebut untuk selalu meng update dokumen tersebut, karena jika tidak dilakukan demikian akan terjadi ketidaksesuaian antara tiap dokumen tersebut. Setelah menghasilkan 14 dokumen laporan perencanaan tersebut, diharapkan dokumen tersebut dapat dijadikan acuan/landasan bagi UK/UPT 24

25 dalam menyusun program dan kegiatan masing-masing UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan perannya Badan Litbang Pertanian yang merupakan salah satu wakil dari Kementerian Pertanian dimana selain memiliki kegiatan-kegiatan yang mendukung tupoksinya juga harus memiliki kegiatan yang mendukung 4 target sukses Kementerian Pertanian. Tabel 5. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah dokumen laporan laporan 100 perencanaan laporan laporan Jumlah b. Indikator kinerja sasaran untukjumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan program yang telah ditargetkan 34 laporan dalam Tahun 2013 telah dapat direalisasikan sebesar 100% (berhasil). Adapun rincian per jenis laporan tersebut adalah 1) Laporan bulanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 2) Laporan kegiatan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 3) Laporan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 4) Laporan kegiatan utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 5) LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2013 target 1 laporan, terealisasi 1 laporan (100%); 6) Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian target 1 laporan, terealisasi 1 laporan (100%). Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, realisasi pada tahun 2013 telah mencapai target dimana dari 34 laporan telah tercapai 34 laporan (100%). Dualaporan, yaitu LAKIP dan Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, adalah laporan yang diselesaikan paling terakhir diantara semua jenis laporan. Hal ini disebabkan LAKIP dan Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tersusun di awal tahun

26 Tabel 6. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Laporan bulanan 12 lap 19 lap 158,33 12 lap 12 lap 100 Badan Litbang Pertanian Laporan kegiatan 1 lap 1 lap lap 12 lap 100 Kepala Badan Litbang Pertanian Laporan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Litbang Pertanian 1 lap 1 lap lap 4 lap 100 Laporan kegiatan 1 lap 1 lap lap 4 lap 100 utama Badan Litbang Pertanian LAKIP Badan Litbang Pertanian tahun lap 1 lap lap 1 lap 100 Laporan SPI Badan 1 lap 1 lap lap 1 lap 100 Litbang Pertanian Jumlah Capaian kinerja yang melebihi target tersebut tetaplah masih menyisakan kendala-kendala seperti: 1. Dalam menyusun laporan bulanan Badan litbang Pertanian yang digunakan sebagai bahan Rapim Kementan, bahasa yang digunakan masih terlalu teknis sehingga sukar dipahami. Dalam beberapa kesempatan pertemuan dengan UK/UPT lingkup Badan Litbang pertanian, telah disampaikan agar laporan tersebut disusun dengan bahasa semi popular. 2. Pengumpulan data dalam penyusunan laporan kegiatan Kepala Badan Litbang sedikit terhambat karena penyampaian data dari UK/UPT terkait sering terlambat dari deadline yang ditentukan. 3. Kurang tertibnya penyampaian laporan oleh UK/UPT, seperti laporan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Litbang 26

27 Pertanian (SIMONEV), dimana beberapa UPT belum mengirimkan laporan triwulanan. 4. Kendala teknis dalam penggunaan aplikasi-aplikasi pelaporan on-line maupun off-line, seperti SIMONEV, i-monev dan lainnya. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi, antara lain dengan meningkatkan intensitas koordinasi dengan UK/UPT dan pembuat aplikasi, baik dalam forum pertemuan atau surat formal ataupun melalui sarana informal dengan menggunakan perangkat telepon, ataupun sms. Namun dibalik kendala yang ada, tercapainya kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor internal Antara lain : 1. Adanya koordinasi yang sangat baik antara sekretariat sebagai eselon II Pembina/koordinator dengan UK/UPT di lingkup Badan Litbang Pertanian. 2. Sarana dan prasarana telah cukup memadai untuk mendukung kegiatan seperti fasilitas komputer, jaringan internet, ruangan ber AC, kendaraan dll. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang cukup baik dengan instansi terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti Ditjen/Itjen/Badan, maupun instansi di luar Kementerian Pertanian seperti Kementerian PAN-RB, BPK dan Bappenas. c. Dilihat dari hasil kinerja tahun 2013, secara umum menunjukkan hasil yang baik dan telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah tercapai berupa 1 buku statistik penelitian pertanian, 1 data base pertanian meliputi data hasil-hasil penelitian (varietas, teknologi, produk, kebijakan, rekomendasi), data profil SDM Badan Litbang Pertanian, dan data artikel inovasi teknologi pertanian dan Jumlah informasi manajemen penelitian pertanian. Setelah menghasilkan 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base pertanian tersebut, diharapkan pengguna dapat menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam penyusunan program dan kegiatan masing-masing 27

28 UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan peran Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian 4 target sukses Kementerian Pertanian. Walaupun pencapaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 100% namun terdapat beberapa kendala diantaranya berupa distribusi data dari UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian sebagai sumber data belum berjalan dengan tepat waktu sehingga data untuk artikel inovasi teknologi kadang-kadang terlambat untuk ditayangkan. Solusi yang dilakukan adalah dengan secara rutin adalah menghubungi UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian agar menyampaikan data yang diperlukan secara tepat waktu. Tabel 7. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah buku statistik 1 buku 1 buku buku 1 buku 100 penelitian pertanian Jumlah d. Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian.sistem Informasi Pertanian adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di Badan Litbang Pertanian dalam mendukung manajemen penelitian dan pengembangan pertanian. Sedangkan Sistem Informasi adalah kumpulan teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh orang untuk mendukung kegiatan manajemen. Sistem informasi manajemen penelitian pertaniandiharapkan dapat menjadi acuan bagi UK/UPT dalam penyusunan program dan kegiatan masing-masing sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan peran Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian 4 target sukses Kementerian Pertanian. 28

29 Tabel 8. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah sistem informasi 1 sistem 1 sistem sistem 1 sistem 100 manajemen penelitian pertanian Jumlah e. Jumlah data base pertanian. Indikator ini, telah dilaksanakan dengan baik dengan presentase 100%. Data base ini mencakup informasi hasil penelitian Badan Litbang Pertanian yang disajikan dalam situs web. Diantaranya: database varietas, teknologi, alsintan dan produk. Publikasi diantara: artikel, jurnal, prosiding dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan yaitu: 1. Setiap hasil terbarukan dari UK/UPT disampaikan dengan cepat ke Badan Litbang Pertanian. 2. Jaringan data dan informasi di masing-masing satuan kerja. 3. Insfrastruktur (sarana dan prasarana) yang baik. 4. SDM yang memadai. Walaupun pencapaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 100% namun terdapat kendala yaitu perubahan kebijakan dari level manajement. Pada tahun 2013 jumlah pengunjung yang mengunjungi web Badan Litbang Pertanian sebanyak orang. Web Badan Litbang pada tahun 2013, meraih peringkat kedua se Kementerian Pertanian. Diharapkan agar dapat dipertahankan dan menjadi sumber ilmu bagi masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya dalam mencari informasi terbaru tentang pertanian. 29

30 Tabel 9. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah data base 1 data 1 data data 1 data 100 pertanian Jumlah Sasaran 2 : Meningkatnya kapasitas dan kualitas SDM yang profesional dan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan dalam tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran 2 No Indikator Kinerja Target Realisasi % a. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan ,71 scientific exchange orang b. Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung ,33 Litbang Pertanian orang c. Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset orang d. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non ,39 peneliti orang e. Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi 100 jabatan 71 jabatan 71 Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 10 dapat digambarkan sebagai berikut: 30

31 a. Dari hasil indikator kinerja diatas dapat dilihat bahwa, Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, Training dan Scientific Exchange tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013, dari target yang ditetapkan sejumlah orang telah tercapai realisasi sejumlah orang. Pencapaian sebesar 125,71%, hal ini dikarenakan ada revisi penambahan anggaran pada kegiatan Training dan Scientific Exchange. Banyaknya jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan S3, S2, S1, training dan scientific exchange mencapai target hingga 125,71%, bahkan melebihi yang ditargetkan, ini menunjukkan bahwa pengembangan SDM merupakan salah satu prioritas utama Badan Litbang Pertanian. Kualitas dan kompetensi SDM ditingkatkan melalui tugas belajar, training, dan pelatihan. Tercatat sebanyak 64 orang petugas belajar dalam negeri dan sebanyak 25 orang petugas belajar luar negeri, sehingga total 89 orang. Sedangkan untuk training tercatat sebanyak orang yang terdiri dari orang mengikuti training dalam negeri dan 16 orang training luar negeri. Untuk kegiatan scientific exchange (SE) atau pertukaran ilmiah pada tahun 2013 ditugaskan sebanyak 67 orang peserta yang dilaksanakan di 26 negara untuk mengikuti workshop, konferensi, kunjungan ke lembaga pertanian lain, dan sebagai anggota Delegasi RI menghadiri pertemuan international. Tabel 11. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah SDM yang org 354, org 125,71 mengikuti S3, S2, S1, org org training dan scientific exchangepada tahun 2013 Jumlah 354,6 125,71 b. Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian. Pada tahun 2013 jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang pertanian tidak mencapai target yang ditetapkan. Dari 1778 orang terealisasi 1766 orang atau 99,33%. Hal ini dikarenakan adanya peneliti yang pensiun dan pemberhentian sebagai peneliti. 31

32 Tabel 12. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah SDM 1724 org 1725 org 100, org 1766 org 99,33 Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian Jumlah 100,06 99,33 c. Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset. Realisasi jumlah peneliti utama yang diusulkan menjadi Profesor Riset tahun 2013 tidak memenuhi target karena pada tahun 2013 hanya 9 orang fungsional peneliti yang mengusulkan untuk dikukuhkan menjadi profesor riset. Tabel 13. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah Peneliti Utama 12 orang 9 orang orang 9 orang 75 yang diusulkan menjadi Prof Riset Jumlah d. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, persentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil yang telah sesuai sebagaimana ditetapkan pada tahun Jumlah Pejabat Fungsional Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 adalah 2969 orang seluruhnya mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Adapun jabatan fungsional non-peneliti yang mendukung Badan Litbang Pertanian adalah: 1) Perekayasa, 2) Penyuluh; 3) Teknisi Litkayasa; 4) Pustakawan; 5) Arsiparis; 6) Pranata Humas; 7) Pranata Komputer; 8) Statistisi; 9) Analis Kepegawaian; dan 10) Perencana yang rencananya ditargetkan mencapai 1025 orang terealisasi 1193 orang. 32

33 Tabel 14. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah pegawai 969 org 1042 org 107, org 116,39 dengan jabatan fungsional non peneliti org Jumlah 107,53 116,39 e. Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun Namun demikian harus diakui masih terdapat kekurangan pada prosentase capaian dikarenakan realisasi baru dilaksanakan untuk kategori Jabatan Struktural belum sampai pada kategori Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Fungsional Umum sehingga target sasaran realisasinya belum dapat dicapai dengan sempurna, yakni pada kelompok jabatan fungsional tertentu dan kelompok jabatan fungsional umum. Tabel 15. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah kompetensi jabatan jabatan sesuai profesi jabatan jabatan jabatan Jumlah Keberhasilan kompetensi jabatan sesuai profesi didukung oleh: 1) Jumlah jabatan struktural yang ada dilingkup (UK/UPT) sebanyak 71 jabatan struktural. 2) Kompetensi ini adalah tahap awal yang dilakukan Badan Litbang Pertanian, sehingga semua UK/UPT sangat mendukung kegiatan ini. 33

34 Walaupun komptensi jabatan ini melebihi target, tetap ditemui kendalakendala seperti: 1) Pemahaman yang masih kurang baik dari eselon I maupun UK/UPT. 2) Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan kompetensi ini relative singkat, sehingga kompetensi jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional umum belum dilaksanakan. Sasaran 3 : Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan5 (lima) indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam tabel 16 berikut ini: Tabel 16. Capaian Kinerja Sasaran 3 No Indikator Kinerja Target Realisasi % a. Jumlah pengadaan barang / jasa 15 kontrak 39 kontrak 260 b. Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) c. Jumlah data sumber daya potensial Kebun Percobaan dan Laboratorium Badan Litbang Pertanian d. Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Pertanian e. Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib 100 persen 100 persen data 1 data tanggapan 19 tanggapan 31,67 35 UK/UPT 36 UK/UPT 102,85 Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 16 dapat digambarkan sebagai berikut: 34

35 a. Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, Sekretariat Badan Litbang Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan tercapainya pelaksanaan pengelolaan Barang milik Negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini dapat dilihat dari realisasi pengadaan barang/jasa Sekretariat Badan Litbang Pertanian dengan persentase 100%. Tercapainya jumlah pengadaan barang /jasa pemerintah (260%) dikarenakan Pengadaan Barang dan Jasa pada tahun 2013 sebanyak 39 kontrak dengan perincian APBN sebanyak 17 kontrak dan Loan SMARTD 22 kontrak. Pengadaan Barang/Jasa Barang Milik Negara lingkup Sekretariat Badan Litbang Pertanian. Pengadaan BMN serta secara teknis mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan Project SMARTD pada Tahun 2013 anggaran pengadaan barang/jasa sebesar Rp ,- dengan realisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah yang telah dilaksanakan dengan total kontrak sebesar Rp ,- dengan rincian pada tabel 17. Tabel 17. Rincian Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2013 No Rincian Pagu Anggaran (Rp) Jumlah Kontrak Nilai Kontrak (Rp) A APBN Sekretariat Badan Litbang Pertanian 1 Gedung / Bangunan Pengadaan Jasa Komunikasi Data dan Informasi 3 Pengadaan Kendaraan Pengadaan Alat Kantor Pengadaan Meubeleir Genset dan Instalasinya Alat Pengolah Data dan Perlengkapannya Jumlah A B LOAN Project SMARTD 1 Gedung / Bangunan

36 No Rincian Pagu Anggaran (Rp) Jumlah Kontrak Nilai Kontrak (Rp) 2 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Jumlah B Jumlah A + B Tabel 18. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah pengadaan kontrak barang / jasa kontrak kontrak kontrak Jumlah b. Indikator kinerja yang berupa Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) meliputi: Laporan Keuangan Semester I TA 2012 dan II TA2011 UAPPA (Badan Litbang) berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dan Arsip Data Komputer (ADK). Hasil dari pengukuran kinerja tahunan tersebut rata-rata telah mencapai target yang telah ditetapkan. Laporan Keuangan yang sesuai dengan SAP telah terealisasi 100 persen, hal ini didukung oleh: 1) Satuan Kerja (UK/UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian telah melaksanakan Laporan Keuangan sesuai SAP yang dikoordinatori oleh Sekretariat Badan Litbang Pertanian 2) Dukungan perangkat lunak SAP dari Kementerian Keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan tingkat Eselon I Badan Litbang. 3) Pembinaan SDM yang menangani Sistem Akuntansi Pemerintah secara berkelanjutan. 4) Dukungan fasilitas penunjang seperti komputer dan internet yang compatible. 36

37 c. Badan Litbang Pertanian memiliki 119 KP dengan luas total sebesar 4.617,94 ha tersebar di 45 UPT. Secara umum kondisinya sangat bervariasi, baik luas, status lahan, penggunaan dan pemanfaatan, maupun keragaannya. Kebun Percobaan tersebut tersebar di berbagai wilayah pada kondisi agroklimat yang berbeda-beda dengan ketinggian mulai dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilipat pada tabel dibawah ini. Tabel 20. Tabel Pemuktahiran Data Kebun Percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 5) Diadakannya Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAPPA- E1 sehingga permasalahan dan perbaikan dapat diklarifikasikan dengan jelas dalam workshop. 6) Tersusunnya Laporan Keuangan Audited Tabel 19. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Laporan Keuangan 100 persen 100 persen persen 100 persen 100 (LK) yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Jumlah Agro- Ekosistem 1. Sukamandi 395,69 Sawah Irigasi, lahan, dan lahan rawa 2. Pusaka Negara 47,68 Sawah irigasi 3. Kuningan 29,30 Sawah Irigasi, tadah Fasilitas yang Tersedia Gedung kantor, perumahan negara, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca Gedung kantor, lahan penelitian/percobaan, dan lantai jemur Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan, Ket 37

38 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem Fasilitas yang Tersedia hujan, dan dan lantai jemur lahan 4. Muara 40,16 Sawah Gedung kantor, irigasi dan perumahan negara, lahan jalan, lahan penelitian/ percobaan, rumah kaca, dan lantai jemur Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi 5. Kendal Payak 28,24 Sawah irigasi dan tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan Ket 6. Jambegede 11,13 Sawah irigasi 7. Muneng 28,65 Tadah hujan dan lahan 8. Genteng 31,35 Sawah irigasi dan lahan 9. Ngale 48,12 Sawah irigasi dan lahan Balai Penelitian Tanaman Serealia Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan 10. Maros 142,07 Sawah Gedung kantor, irigasi dan perumahan negara, lahan jalan, dan lahan penelitian/percobaan 11. Bajeng 50,00 Lahan 12. Bontobili 20,93 Lahan Loka Penelitian Penyakit Tungro 13. Lanrang 41,69 Tadah hujan dan lahan Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan 14. Margahayu 40,53 Lahan 15 Berastagi 25,97 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ Dari Balitbu 38

39 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Agro- Ekosistem 16. Aripan 96,80 Lahan 17. Sumani 25,00 Sawah irigasi dan lahan 18 Subang 108,80 Lahan Fasilitas yang Tersedia percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Ket Dari Balitsa 19 Cukur Gondang 13,02 Lahan 20 Kraton 7,68 Lahan 21 Pandean 3,42 Lahan dataran rendah Balai Penelitian Tanaman Hias 22. Segunung 10,60 Lahan Kering 23. Cipanas 7,50 Lahan Kering Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, gudang benih dan alat, dan kebun produksi mangga Bangunan kantor, aula, emplasemen, laboratorium, musholla, guest house, mess, rumah dinas, rumah kaca, rumah sere rumah plastik, lahan penelitian/percobaan, koleksi plasma nutfah, agro widya wisata dan lahan tanaman produksi. Bangunan kantor, laboratorium, gudang, guest house, aula, mushola, mess, rumah dinas, emplasemen, bangunan rumah kaca/sere/plastik permanen, bangunan rumah plastik tidak permanen, lahan penelitian lapangan, Dari Balitjestro Dari Balitjestro Dari Balitjestro 39

40 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem 24. Pasar Minggu 0,38 Lahan Kering Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika 25. Tlekung 12,96 Lahan 26. Punten 2,70 Lahan basah dataran tinggi Fasilitas yang Tersedia dan lahan tanaman produksi. Bangunan dan emplasemen kantor, laboratorium, rumah sere, rumah kaca, dan lahan penelitian lapangan. Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan Ket 27. Banjarsari 4,76 Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan lahan penelitian/percobaan 28. Banaran 1,20 Lahan basah dataran tinggi 29. Kliran 0,60 Lahan dataran tinggi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 30. Cimanggu 44,63 Lahan 31. Manoko 20,70 Lahan 32. Cicurug 9,51 Tadah hujan dan lahan Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 33. Laing 75,00 Lahan 34. Sukamulya 48,56 Tadah hujan dan lahan Gedung kantor, dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 40

41 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem 35. Cikampek 14,94 Lahan 36. Cibinong 5,12 Lahan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 37. Karangploso-Kalipare- Cobanrondo 17,88 Sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan 38. Pasirian 4,38 Tadah hujan dan lahan 39. Asembagus 40,06 Lahan 40. Sumberrejo- Pekuwon-Ngampal 26,50 Sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan 41. Muktiharjo-Ngemplak 74,40 Lahan Balai Penelitian Tanaman Palma 42. Paniki 40,00 Lahan 43. Mapanget 47,59 Lahan Fasilitas yang Tersedia Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, rumah, dan lahan penelitian Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Ket 44. Kayuwatu 39,70 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 45. Kima Atas 50,00 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar 46. Pakuwon 159,60 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ 41

42 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem 47. Cahaya Negeri 30,00 Lahan 48. Gunung Putri 6,74 Lahan Balai Penelitian Ternak Fasilitas yang Tersedia percobaan Gedung kantor, perumahan, jalan, lahan penelitian Gedung kantor, mess, rumah kaca, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Ket 49. Ciawi 5,00 Lahan 50. Paseh Subang 38,03 Lahan 51. Cilember 1,11 Lahan sawah 52. Pasir Jambu Kaum Pandak 10,48 Lahan tadah hujan 53. Cicadas 5,88 Lahan Jalan dan lahan penelitian/percobaan Gedung kantor, perumahan negara, dan lahan penelitian/ percobaan Lahan pakan penelitian Gedung kantor, gudang, alat-alat pertanian, dan lahan penelitian/percobaan Lahan penelitian dan kandang percobaan Loka Penelitian Kambing Potong 54. Sungei Putih 48,80 Lahan, tadah hujan, dan lahan rawa Loka Penelitian Sapi Potong 55. Ranuklindungan 2,32 Lahan, dataran rendah Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan Lahan penelitian dan percobaan 56. Gratitunon 10,05 Lahan, dataran rendah 57. Sumberagung 4,83 Lahan, dataran rendah Gudang dan lahan penelitian dan percobaan Gudang dan lahan penelitian dan percobaan 42

43 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Agro- Ekosistem 58. Banjarbaru 44,18 Tadah hujan, lahan, dan lahan rawa 59. Binuang 21,57 Tadah hujan, lahan, dan lahan rawa Fasilitas yang Tersedia Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 60. Kuala Tanggul 49,00 Lahan rawa Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan 61. Balandean 23,18 Lahan pasang surut 62. Handil Manarap 21,61 Lahan pasang surut Balai Penelitian Tanah 63. Taman Bogo 20,14 Sawah irigasi dan lahan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Ket 64. Jakenan 30,90 Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan 65. Pacet 2,88 Sawah irigasi dan lahan 66. Cikeumeuh 11,66 Lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca 67. Citayam 2,28 Sawah irigasi dan lahan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 68 Serpong 35,00 Lahan Bangunan kantor, lahan untuk penelitian dan percobaan 43

44 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) BPTP Nanggroe Aceh Darussalam Agro- Ekosistem 69. Lampineung 3,20 Lahan sawah tadah hujan 70. Paya Gajah 141,12 Lahan 71. Gayo 19,78 Lahan BPTP Sumatera Utara 72. Gurgur 40,00 Lahan 73. Pasar Miring 20,00 Lahan sawah BPTP Sumatera Barat 74. Sukarami 75. Sitiung 126,03 102,00 Lahan /tada h hujan Lahan 76. Bandarbuat 1,20 Dataran rendah Fasilitas yang Tersedia Visitor plot Kantor, Rumah Dinas, Gudang UPBS, Bengkel, Kantor, Gudang (UPBS) dan Rumah Dinas Kebun kelapa dan kakao. Kantor, Gudang/bengkel, Rumah Dinas Tanaman kopi: kebun plasma nutfah dan kebun produksi. Kantor, rumah dinas, mess, lahan untuk pertanaman Kantor, rumah dinas, mess, gudang alat, gudang hasil, lantai jemur, lahan sawah untuk pertanaman padi Kantor, Auditorium, Laboratorium, dan Perumahan Karyawan Perkantoran, laboratorium, perpustakaan, rumah kaca, rumah kawat, bengkel, gudang peralatan, gudang hasil, ruang pertemuan, Guest House, stasiun Klimatologi, waduk, lantai jemur, traktor Kantor, Mess dan Gudang 77. Rambatan 6,90 Lahan kring Gedung kantor, stasiun klimatologi, gudang, bengkel dan lahan penelitian dan pengkajian Ket 44

45 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem Fasilitas yang Tersedia Ket BPTP Sumatera Selatan 78. Kayu Agung 26,06 Dataran rendah 79. Karang Agung 20,00 Pasang Surut/ Dataran rendah BPTP Lampung 80. Tegineneng 10,95 Dataran rendah 81. Natar 60,00 Dataran rendah BPTP Bangka Belitung 82. Pangkal Pinang 28,33 Dataran rendah BPTP Banten 83. Singamerta 6,98 Dataran rendah 84. Pulau Panjang 0,96 Pesisir pantai BPTP Jawa Barat 85. Cipaku 3,50 Lahan BPTP Jawa Timur 86. Karangploso 8,03 Lahan Kantor, bengkel, rumah genset, lantai jemur, rumah jabatan, rumah dinas, mess. Kantor, Rumah dinas, Aula, Dormitory, Lantai jemur, gudang alat/bahan Gedung Kantor, gudang, Perumahan, embung dan lahan pertanian Gedung kantor, Mess, lab., show room, green house, bengkel, musholla Visitor plot dengan jenis tanaman kebun induk durian, kebun kelapa, kebun karet, koleksi lada, tanaman rempah dan obat. Kantor BPTP, kantor KP, Mess, Tempat /lantai jemur, gudang benih, rumah dinas, gudang saprodi, pagar pengaman beton berkawat, lab paengolahan hasil, saung meeting/gazebo,tower instalasi air bersih. Kantor, lahan darat, batu karang, tambak Gedung gudang, greenhouse screenhouse kantor, traktor, dan Kantor, rumah dinas, garasi, green 45

46 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem 87. Mojosari 29,94 Lahan sawah irigasi BPTP Bali 88. KP Negara 1,60 BPTP Kalimantan Barat 89. Simpang Monterado 159,90 Lahan Kering Beriklim Basah Lahan 90. Selakau 49,30 Lahan pasang surut 91. Sungai Sakap 12,54 Lahan pasang surut Fasilitas yang Tersedia house, rumah mesin pompa air, infrastruktur Koleksi buahbuahan dan tanaman semusim Gudang dan lantai jemur, kandang, bengkel dan peralatan Koleksi plasma nutfah Pos Jaga dan Bak Penampungan Air Gedung kantor, gudang benih, gudang pupuk, gudang bengkel, bangunan rumah dinas, rumah dinas tipe 50 sebanyak 2 unit, pagar kayu dan kawat, rumah kaca, rumah dinas tipe 70 sebanyak 1 unit, rumah dinas tipe 28 kopel sebanyak 6 unit, stasiun klimatologi Kantor dan laboratorium, gudang saprodi, bengkel, rumah kaca, jembatan, jalan kebun, bangunan clean drying sistem pembakaran, bangunan clean drying sistem blower, gedung serbaguna/aula, garasi mobil, reservoir/sarana air bersih, pagar kawat dan kayu, rumah jabatan Garasi dan gudang benih, green house, kandang sapi, Ket 46

47 No. Satuan Kerja dan Nama KP BPTP Kalimantan Tengah Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem 92. Unit Tatas 25,00 Lahan pasang surut BPTP Kalimantan Selatan 93. Barabai 9,88 Lahan Kering 94. Pleihari 12,56 Lahan Sawah Tadah Hujan Lahan Kering Fasilitas yang Tersedia kandang kambing, kandang itik, rumah pemijahan ikan dan kolam, pagar keliling kebun, rumah dinas Gedung kantor, rumah dinas (terbakar oktober 2004), genset, traktor mini Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur (rusak), Gudang, Hand Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar) Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur, Gudang dan Peralatan, Gudang (UPBS),, Hand Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar), Drier 95. Alabio 6,97 Lahan Lebak Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur, Kandang Itik, Sepeda Motor roda 2 BPTP Kalimantan Timur 96. Lempake 10,04 Lahan sawah irigasi 97. Semboja 10,00 Lahan BPTP Nusa Tenggara Barat 98. Sandubaya 7,10 Dataran rendah iklim Bangunan kantor, perpustakaan, gudang/bengkel, bangunan penunjang, genset, rumah jabatan, lantai jemur Bangunan kantor, gudang, lantai jemur, kandang, rumah negara tipe C, mess Perkantoran, rumah dinas, green house, aula, lab hama, ruang prosesing, rumah kaca, sumur pompa, rumah Ket 47

48 No. Satuan Kerja dan Nama KP BPTP Nusa Tengara Timur Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem 99. Naibonat 40,00 Dataran rendah iklim 100. Maumere 5,99 Lahan 101. Lili 41,00 Lahan 102. Waingapu BPTP Sulawesi Utara 100,1 3 Lahan 103. Kalasey 50,00 Lahan 104. Pandu 92,50 Dataran rendah BPTP Sulawesi Tengah 105. Sidondo 30,00 Lahan BPTP Sulawesi Selatan 106. Luwu 34,00 Lahan Fasilitas yang Tersedia genset, lantai jemur, kandang ternak. Koleksi plasma nutfah Koleksi hijauan makanan ternak (HMT) Gedung perkantoran dan bangunan tempat tinggal Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, hand tractor, dan peralatan klimatologi Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, alat besar/traktor dan truk roda 4 Gedung kantor, hand tractor, kandang sapi, timbangan sapi dan truk roda 4 Bangunan kantor dan rumah tinggal Ditetapkan sebagai pusat plasma nutfah kelapa Internasional Asia Tenggara dan Timur Kantor/laboratorium, green house, lantai jemur, bengkel/garasi, gudang pupuk, gudang benih Tanah sawah, tanah tegalan, kantor, rumah type 70, gudang, lantai jemur, sepeda motor, traktor besar, traktor mini, traktor tangan, hand sprayer, pemipil jagung, perontok padi Ket Milik Pemda 48

49 No. Satuan Kerja dan Nama KP Luas Tanah (Ha) Agro- Ekosistem 107. Jeneponto 27,60 Lahan 108. Bone-Bone 36,20 Lahan 109. Gowa 96,20 Lahan BPTP Sulawesi Tenggara 110. Wawotobi 19,70 Lahan sawah irigasi 111. Onembute 20,00 Lahan BPTP Gorontalo 112. Tilong Kabila 3,5 Lahan Fasilitas yang Tersedia Kantor, mess, rumah tipe 70, rumah tipe 45, rumah tipe 36, rumah kaca, bangunan peneliti, rumah sere, garasi/bengkel, lantai jemur, rumah genset, mini traktor. Tanah kebun, tanah konservasi, mess, rumah tipe 70, gardu listrik, spd motor, traktor besar, generator, power sprayer, mesin potong rumput, pompa air Rencana kerjasama dengan KepMenristek untuk membangun pusat informasi dan transfer teknologi pertanian (center of excellencet) Gudang alat, gudang hasil, gudang sortasi, rumah tipe 70, rumah tipe 50, rumah tipe 36, mess, oven tembakau, rumah kaca, head house, rumah genset, jaringan listrik, water thank, lantai jemur, bengkel, laboratorium, kandang domba/sapi, traktor Gedung kantor, rumah dinas, gudang Tidak ada bangunan, tanaman jambu mete (terpelihara-plasma nutfah) Lahan penelitian/percobaan Ket 49

50 No. BPTP Maluku 113. Makariki Satuan Kerja dan Nama KP BPTP Maluku Utara 114. Bacan BPTP Papua Luas Tanah (Ha) 307,00 279,00 Agro- Ekosistem Lahan Lahan 115. Koya Barat 50,00 Lahan dataran rendah 116. Jayawijaya 0,19 Lahan dataran tinggi 117. Merauke 0,72 Lahan dataran rendah BPTP Papua Barat 118. Manokwari 2,00 Lahan dataran rendah 119. Sorong 1,20 Lahan dataran rendah dan rawa Fasilitas yang Tersedia Gedung kantor, mess, rumah dinas (rusak), alat pertanian (rusak) Gedung kantor, aula/rapat, gudang bahan, gedung teknisi, ruang genset, gedung bengkel dan bahan, gedung mess, instalasi air bersih dan bak penampung. Gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan, lab tanah dan tanaman, green house, bengkel, kolam, kandang, lantai jemur, alat pertanian Rumah dinas Kantor, rumah dinas, rumah jabatab, guest house Pagar, instalasi air, gedung kantor, rumah negara, guest house, bak air, mesin potong rumput Tanah bangunan kantor, menara/bak air, gedung kantor, gudang alat, rumah dinas, hand tractor, mesin sanyo Ket Diokupasi oleh hak ulayat Belum Bersertifika t Belum Bersertifika t Dalam rangka menunjang hasil Penelitian dan Pengkajian yang dihasilkan dari 66 Satker yang ada di Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian, laboratorium yang dipunyai merupakan laboratorium Standar Nasional Indonesia (SNI) yang merupakan adopsi dari ISO/IEC 50

51 17025: 1999 dan SNI 9001: 2001 yang merupakan adopsi dari ISO 9001: Hasil Penelitian yang diperoleh dari Laboratorium yang telah memenuhi standar SNI , dari hasil pemutakhiran data laboratorium pada tahun 2013, Badan Litbang Pertanian memiliki 168 laboratorium yang tersebar pada satuan kerja yang berlokasi diseluruh Provinsi. Jenis dan kemampuan laboratorium dimasing-masing satker beragam, kemampuan dan kapasitas selalu diupayakan meningkat secara bertahap. Dalam rangka peningkatan pengelolaan sarana prasarana lingkup Badan Litbang Pertanian dan peningkatan kerjasama penelitian dengan stakeholder yang ada, dilaksanakan pemutakhiran data Kebun Percobaan, Laboratorium, UPBS dan Sarana Prasarana lainnya. Disamping itu dilakukan juga pengembangan SDM pengelola KP, Lab dan UPBS dengan pelaksanaan Workshop untuk Peningkatan SDM dan pemutakhiran data lingkup Badan Litbang Pertanian. Pendayagunaan meliputi pemantapan kelembagaan, pemutakhiran data sarana prasarana baik kebun percobaan, laboratorium, UPBS, sarana penunjang penelitian lainnya, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan perbaikan sarana dan prasarana. Dalam rangka peningkatan pengelolaan sarana prasarana lingkup Badan Litbang Pertanian dan peningkatan kerjasama penelitian dengan stakeholder yang ada, dilaksanakan pemutakhiran data Kebun Percobaan, Laboratorium, UPBS dan Sarana Prasarana lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sarana prasana di lingkup Badan Litbang Pertanian. Tabel 21. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah data sumber daya 1 data 1 data data 1 data 100 potensial Kebun Percobaan dan Laboratorium Badan Litbang Pertanian Jumlah d. Sampai akhir tahun 2013 terdapat 43 LHP, sebanyak 19 LHP telah ditindaklanjuti sesuai temuan Itjen dan 24 Laporan masih dalam proses tindak lanjut yang terdiri dari : 51

52 - Temuan TA sebanyak 3 buah LHP - Temuan TA sebanyak 2 buah LHP Jumlah tindak lanjut, analisis dan terevaluasinya Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, karena: 1) Pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal (Itjen) sudah di akhir-akhir tahun anggaran, sehingga per 31 Desember 2013 Satker belum selesai menindaklanjuti. 2) Pada saat pemeriksaan reguler, Itjen melakukan pemutakhiran langsung ke Satker, namun datanya belum disampaikan ke Eselon I. 3) Keterbatasan SDM Satker yang memiliki pengetahuan tentang penyelesaian LHP. 4) Pemantauan penyelesaian LHP hanya dilakukan oleh Subbag Keuangan, seharusnya Subbag Pelaporan dan monitoring juga melakukan pemantauan ke lapangan dan menyampaikan hasilnya ke Subbag Keuangan. Tabel 22. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah tanggapan dan 60 tgpn 41 tgpn 68,33 60 tgpn 19 tgpn 31,67 tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Jumlah 68,33 31,67 Salah satu kegiatan pada Subbagian Keuangan adalah Penyelesaian Kerugian Negara. Total temuan KN di Badan Litbang Pertanian per 31 Desember 2013 sebesar Rp ,69, total penyelesaiannya senilai Rp ,91 (63,19%), sehingga saldo KN per 31 Desember 2013 sebesar Rp ,78. Sedangkan berdasarkan target tahun 2013 terselesaikannya kerugian negara melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 172,75%, hal ini dipengaruhi oleh: - Pelunasan temuan BPK, tentang tambahan biaya hidup dan biaya penelitian petugas belajar lingkup Badan Litbang Pertanian 52

53 - Adanya tambahan temuan BPK TA 2012 dan pemeriksaan Itjen secara reguler, pengawalan dan audit BMN - Satker yang mempunyai tagihan KN aktif menyelesaikan kerugian negaranya. Selain penyelesaian Kerugian Negara, Subbagian Keuangan juga menyelesaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak lingkup Badan Litbang Pertanian. Pencapaian kinerja Tersusunnya Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak lingkup Badan Litbang Pertanian telah mencapai target yang ditentukan, namun pada kenyataannya masih ditemukan permasalahan sebagai berikut 1. Pengelola kurang memahami prosedur baik secara aplikasi maupun mekanisme PNBP. 2. Intensifikasi dan ekstensifikasi belum maksimal. 3. Realisasi PNBP diatas target yang telah ditetapkan, sehingga perlu dilakukan revisi pagu penggunaannya. 4. Sumber-sumber PNBP yang ada di Satker Badan Litbang Pertanian belum masuk dalam PP tarif 48 tahun 2012 (baru), sehingga perlu direvisi pada tahun berjalan. 5. Banyaknya Operator yang belum menguasai Aplikasi TRPNBPV4, sehingga menyulitkan dalam penginputan target dan realisasi. e. Indikator jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib meliputi antara lain: 1) Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara Pada Tahun 2013 Badan Litbang Pertanian mengusulkan penghapusan BMN secara reguler ke Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dari 25 Satkerlingkup Badan Litbang Pertanian yang mengusulkan penghapusantelah diproses penghapusan dengan total nilai sebesar Rp ,-. terdiri atas kendaraan bermotor roda 6, 4 dan 2, alat dan Mesin, Peralatan Kantor dan buku dengan nilai lelang keseluruhan proses 53

54 penghapusan BMN sebesar Rp ,-.Untuk lebih jelas dapat kita lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 23. Rekapitulasi Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2013 No Satker Tan ah Satus Penetapan Penggunaan BMN (unit) Bangu nan Alsin Penetapan Status Rumah Negara (unit) Gol I (ru mah Jaba tan) Gol II (mess/ guest House ) Gol II (ru ma h hun ian) Penetapan Status Penghunian Rumah Negara (unit) G ol I Gol II Ru ma h Neg ara dih uni pih ak keti ga (uni t) Kend araan R.6 Kend araan R.4 1 Sekretariat BPATP 1 Penghapusan BMN (unit) Kend araan R.2 3 Puslitbangtan BB Padi 4 5 Balitkabi 1 6 Balitsereal 3 7 Puslitbanghorti 8 Balithi 1 Als in 56 0 Ala t kan tor 14 9 Buku 9 Puslitbangbun Balittro 11 Balittri 12 Balittas 13 BB Veteriner 14 Balitnak 15 Lolitkambing 16 BB Biogen 17 BBSDLP 18 PSEKP 19 Pustaka 20 BB Mektan 21 BB Pengkajian BPTP Jateng BPTP Sumut 24 BPTP Jambi BPTP Sumbar BPTP Riau 27 BPTP Sumsel 28 BPTP Babel 29 BPTP Lampung

55 No 30 Satker Tan ah Satus Penetapan Penggunaan BMN (unit) Bangu nan Alsin Penetapan Status Rumah Negara (unit) Gol I (ru mah Jaba tan) Gol II (mess/ guest House ) Gol II (ru ma h hun ian) Penetapan Status Penghunian Rumah Negara (unit) G ol I Gol II Ru ma h Neg ara dih uni pih ak keti ga (uni t) Kend araan R.6 Kend araan R.4 Penghapusan BMN (unit) Kend araan R.2 BPTP Jawa Timur BPTP Kalbar BPTP Kateng BPTP Sulsel 34 BPTP Sulut 35 BPTP Malut BPTP NTT Jumlah TOTAL Als in Ala t kan tor Buku 2) Penetapan dan Status Penghunian Rumah Negara Tahun 2013 Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengusulkan penetapan status rumah negara sebanyak 141 unit dan telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, yaitu terdiri atas golongan I (Rumah Jabatan) 22 unit, golongan II sebagai mess/guest house 22 unit, golongan II sebagai rumah hunian 97 unit. Adapun rumah Negara yang telah diterbitkan Ijin penghuniannya sebanyak 45 unit untuk golongan I sebanyak 5 unit dan 40 unit golongan II. Rekapitulasi penetapan status penghunian dapat dilihat pada Tabel 23 diatas. 3) Penertiban Rumah yang Dihuni Pihak Ketiga Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Penertiban Penghunian rumah negara sesuai dengan aturan masih ditemukan Kendala-kendala yang dihadapi, diantaranya masih terdapat pihak yang tidak berhak yang belum mengembalikan rumah negara yang ditempatinya (pensiun, pihak ketiga dan mutasi), Selain itu, masih kurangnyapemahaman pejabat/petugas terhadap aturan 55

56 penatausahaan rumah negara. Dari data yang ada diketahui ada 16 satker dimana rumah negara dihuni oleh pihak ketiga, terdiri dari 74 unit, data dapat dilihat direkapitulasi pelaksanaan pengelolaan BMN Tahun 2013 Pada Tabel 23 diatas. Tabel 24. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah UK/UPT 35 UK/ 35 UK/ UK/ 36 UK/ 100 yang mengelola UPT UPT UPT UPT Inventarisasi BMN Jumlah ,85 Sasaran 4 : Meningkatnya pengelolaan kerja sama, komunikasi dan pelayanan publik, serta informasi penelitian dan pengembangan pertanian dengan baik Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 25. Capaian Kinerja Sasaran 4 No Indikator Kinerja Target Realisasi % a. Jumlah MOU 10 MoU 19 MoU 190 b. Jumlah bahan posisi DELRI 15 bahan 159 bahan 1060 c. Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan luar Negeri d. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian 300 kerja sama 733 kerja sama 244,33 1 paket 1 paket 100 Dilihat dari hasil tabel 25 pada pengukuran kinerja sasaran 4 di atas, indikator kinerja tahun 2013 menunjukkan kinerja yang sangat baik. Hal ini dijelaskan sebagai berikut: a. Jumlah MoU. Sampai dengan akhir tahun 2013, Sekretariat Badan Litbang dapat menyelesaikan Nota Kesepahaman (MoU) dengan baik dan pencapaian 56

57 prosentase melebihi 100%. Adapun daftar kesepahaman MoU kerja sama dengan swasta nasional sebagai berikut : Tabel 26. Mou yang ditandatangani di Tahun Badan Litbang Pertanian - BMKG 2 Badan Litbang Pertanian - Unpad 3 Badan Litbang Pertanian (Puslitbangbun) Pemprov Papua Barat 4 Badan Litbang Pertanian Waterland Asia Investmen 5 Badan Litbang Pertanian - CIP 6 MoU Konsorsium Badan Litbang Pertanian Ristek, BPPT, LIPI, PT. Bio Farma, PT. Indofarma 7 MoU Konsorsium Badan Litbang Pertanian Ristek, BATAN, PT. KAI 8 Badan Litbang Pertanian PT. RPN - LIPI 9 Badan Litbang Pertanian AKATIGA 10 Badan Litbang Pertanian BATAN 11 Badan Litbang Pertanian BPPT 12 Badan Litbang Pertanian Pusri 13 Badan Litbang Pertanian - CAAS 14 Badan Litbang Pertanian (Balitpalma) - CATAS 15 Badan Litbang Pertanian Ditjen PMD 16 Badan Litbang Pertanian Kyushu University 17 Badan Litbang Pertanian CRA Italia 18 Badan Litbang Pertanian PTPN VI 19 Badan Litbang Pertanian Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah, Propinsi Lampung Kesepakatan Bersama Piagam Kerjasama Nota Kesepahaman Nota Kesepahaman Nota Kesepahaman Kesepakatan Bersama Adendum Kesepakatan Bersama 5 12 Feb Tahun Mar Tahun Bulan 11 Mar Tahun 4 Tahun 5 Tahun 3 Tahun Nota Kesepahaman 3 Tahun Nota 3 Kesepahaman Tahun Nota 5 Kesepahaman Tahun Nota 5 Kesepahaman Tahun Nota 5 Kesepahaman Tahun MoU 5 Tahun Agreement 3 Tahun Nota 3 Kesepahaman Tahun MoU 5 Tahun MoU 5 Tahun Nota 2 Kesepahaman Tahun Nota 3 Kesepahaman Tahun 4 Apr Mei Mei Aug Okt Sep Sep 2013 Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani 2012, addendum dengan Badan Litbang Pertanian on Progress Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani On Progress Biro Humum Kemtan Selesai ditandatangani On Progress Biro Humum Kemtan On Progress Biro Humum Kemtan On Progress Kemlu On Progress Selesai ditandatangani On Progress Kemlu On Progress Kemlu On Progress Biro Humum Kemtan Selesai ditandatangani 57

58 Tabel 27. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah MOU 10 MoU 14 MoU MoU 19 MoU 190 Jumlah b. Jumlah bahan posisi DELRI. Sehubungan dengan partisipasi Indonesia dalam pertemuan-pertemuan internasional, perlu adanya penugasan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang jelas, yang dapat mempresentasikan kepentingan Indonesia di forum-forum internasional. Wakil DELRI dapat terdiri dari utusan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian terkait lainnya yang disesuaikan dengan subtansi/agenda pertemuan. Peranan DELRI anatara lain untuk: 1) menyajikan, menjelaskan, dan melaksanakan kebijakan pemerintahan Indonesia terhadap isu-isu atau masalah yang menjadi agenda pertemuan; 2) menganalisis dan melaporkan hasil pertemuan/kesepakatan dari pertemuan dimaksud dan; 3) melakukan perundingan/dialog politik sesuai mandate yang diberikan, serta membuat pernyataan diplomatik (demarches) atas nama Indonesia. Pada Tahun 2013, penugasan DELRI Badan Litbang Pertanian sebanyak 159 penugasan. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 28. Peugasan DELRI Badan Litbang Pertanian berdasarkan skema kerja sama luar negeri pada 2013 No Skema Kerja Sama Jumlah Kerja Sama 1 Bilateral 51 2 Multilateral 70 3 Regional 38 Jumlah 159 Adapun tujuan kegiatan penyusunan bahan DELRI adalah: 1) Menyusun bahan posisi DELRI terhadap isu-isu yang akan di bahas dalam agenda pertemuan internasional. 58

59 2) Menyusun bahan-bahan pendukung lainnya untuk memperkuat kedudukan Indonesia dalam forum internasional. Walaupun penyusunan bahan DELRI ini pencapaiannya melebihi target tetapi dalam pelaksanaannya tetap saja menemui permasalahan antara lain: 1) Pendeknya waktu pemberitahuan permintaan bahan, sedangkan lokasi Unit Kerja Badan Litbang Pertanian tersebar diseluruh Indonesia (berjauhan) sehingga memerlukan waktu dalam penyiapannya. 2) Kurangnya koordinasi Inter Kementerian (Interkem) perihal permintaan bahan DELRI dan bahan negosiasi kerja sama. Sedangkan permasalahan yang dapat menyebabkan DELRI tidak dapat menghadiri event yang menjadi tugasnya, antara lain: 1) Pendeknya waktu pemberitahuan penugasan, sedangkan pengurusan penugasan ke luar negeri harus melalui jalur birokrasi yang panjang sampai dengan terbitnya exit permit dari Kemenlu. 2) Kurangnya kelengkapan administrasi petugas DELRI, menambah lamanya waktu pengurusan penugasan ke luar negeri. 3) Kurangnya koordinasi Inter Kementerian (Interkem) perihal Penugasan. Tabel 29. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah bahan posisi 15 bhn 42 bhn bhn 159 bhn 1060 DELRI Jumlah c. Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan Luar Negeri. Kerja sama Badan Litbang Pertanian dengan Luar Negeri dapat diklasifikasi menjadi 3 kategori, yaitu kerja sama: 1) Bilateral, yaitu kerja sama antara dua negara/pemerintahan/lembaga pemerintah; dengan keterangan adalah : Kerja sama bilateral, Badan Litbang Pertanian dengan : (1) Russia (multidisplin), (2) Cheznya (dalam bidang peternakan). Masih dalam 59

60 pembahasan adalah MoU dengan Taiwan (melalui masing-masing Kamar Dagangnya). 2) Regional, adalah kerja sama antar kawasan, seperti kerja sama dengan ASEAN; INTRA KAWASAN : APEC, AFTAdan lain sebagainya; dengan keterangan sebagai berikut : Kerja sama regional Badan Litbang Pertanian masih terus berlangsung karena bersifat perserikatan. Kegiatan kerja sama regional di tahun 2013 lebih kepada perumusan kebijakan untuk kepentingan kawasan. Biasanya diawali dengan pertemuan para pemimpin negara/ pemerintahan, misal ASEAN Summit. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang dibahas melalui atau oleh masing-masing fokus bidang yang akan dikerjasamakan. Pembahasan kerja sama biasanya dilaksanakan atau diawali dengan sidang SOM. Kerja sama Regional yang aktif implementasinya hanya 1 (satu) yaitu kerja sama dengan APEC. 3) Multilateral, yaitu kerja sama dengan berbagai jenis dan bidang yang tidak terkelompokkan dalam kerja sama bilateral dan regional, yaitu kerja sama dengan : FAO dan UNDP (PBB/UN), WB, ADB, CGIAR, WIPO, WTO, Organisasi internasional. Dengan keterangan adalah : Kerja sama multilateral, adalah pelaksanaan kerja sama dengan Lembaga Riset Internasional seperti misalnya lembaga riset dibawah Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), contoh dengan CIP, CIMMYT, ICRISAT, CIAT. Dengan lembaga riset negara asing seperti ACIAR, JIRCAS, CIRAD, dan sebagainya, serta dengan pihak swasta dan LSM luar negeri. Kerja sama dalam negeri dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok, yaitu kerja sama dengan Institusi Penelitian Nasional (Pemerintah), kerja sama dengan Pemerintah Daerah, kerja sama Kemitraan dengan Perguruan Tinggi, kerja sama internasional dan Swasta Nasional telah tercapai sebesar 733 kerja sama, yang terdiri dari : 1) 128 kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam negeri dan Lembaga Penelitian Nasional di luar Badan Litbang Pertanian melalui program Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N). Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan Kerja 60

61 sama Kemitraan Penelitian dengan Perguruan Tinggi atau KKP3T yang telah dilaksanakan mulai dari tahun ) 104 kerjasama kemitraan dengan institusi pemerintah, swasta dan LSM. Kegiatan yang mendapatkan pendanaan dari kerjasama kemitraan adalah kegiatan dengan sharing mitra dalam bentuk program penelitian sumberdaya, baik sumberdaya manusia, keuangan maupun sarana dan prasarana. 3) 25 kerjasama kemitraan pengkajian dengan hampir seluruh pemerintah provinsi/ kabupaten yang tersebar di Indonesia. 4) 274 kerjasama dalam negeri yang diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan sarana/fasilitas penelitian, jasa pelayanan, dan alih teknologi. Kerja sama ini dilakukan dengan instansi/pemerintah daerah, swasta nasional dan perguruan tinggi. 5) 202 kerjasama (MoU) dengan beberapa negara maupun lembaga riset internasional, seperti IRRI, CIP, CIAT, CIMMYT, ICRAF, Bioversity Intern dan sebagainya yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan masih berlangsung sampai tahun Saat ini Badan Litbang Pertanian memiliki kerja sama penelitian dan pengembangan pertanian yang cukup luas baik nasional maupun internasional. Secara nasional telah terbentuk kerja sama penelitian untuk beberapa komoditas dan bidang masalah yang melibatkan beberapa lembaga penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek, LIPI, BATAN, BPPT dan beberapa perguruan tinggi. Untuk mengefektifkan diseminasi telah terbentuk pula kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta dan instansi pengembil kebijakan baik dalam lingkup Kementerian maupun di luar Kementerian Pertanian. Secara internasional, Badan Litbang Pertanian juga terlibat dalam jejaring kerja sama, baik bilateral, multilateral maupun regional. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut : 61

62 Tabel 30. Kerjasama Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 No Skema Kerja Sama Jumlah Kerja Sama 1 Kerja sama dengan Perguruan Tinggi Kerja sama dengan Pemerintah Kerja sama Kemitraan Pengkajian 25 4 Kerja sama Dalam Negeri Kerja sama Internasional 202 Jumlah 733 Tabel 31. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah kerja sama kemitraan dengan ,33 perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan Luar Negeri. kerja sama kerja sama kerja sama kerja sama Jumlah ,33 d. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, ditahun 2013 secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun Sasaran inidicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran Terselenggaranya pengelolaan kerja sama DN/LN, dicapai melalui program penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing, dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa: Kegiatan Layanan Informasi Pengelolaan Kegiatan Komunikasi dan Pelayanan Publik Inovasi Teknologi untuk Daya Saing Produk Pertanian Manajemen Promosi Hasil Penelitian dan Media Relation Output 1 (satu) Laporan Penerbitan Inovasi Teknologi untuk Daya Saing Produk Pertanian 1 laporan Pemberitaan kegiatan dan hasil Litbang Pertanian di media massa 1 laporan 62

63 Promosi Hasil Penelitian di Media TV dan Radio Tayangan program TV/Radio mengenai hasil-hasil penelitian dan pengembangan Badan Litbang Pertanian 1 Laporan Diseminasi Teknologi Keikutsertaan dalam pameran sebagai sarana diseminasi hasil Litbang Pertanian 1 Laporan Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) tetap. Capaian kinerja yang berhasil tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: 1) Kemampuan Sumber Daya Manusia di bidang kehumasan yang cukup baik; 2) Adanya capacity building bagi SDM kehumasan yang dapat meningkatkan kualitas SDM; 3) Tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang memadai; 4) Dukungan dan lingkungan kerja yang kondusif; 5) Koordinasi yang baik dengan pihak terkait. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 32. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah layanan informasi 1 paket 1 paket paket 1 paket 100 teknologi Badan Litbang Pertanian Jumlah

64 Sasaran 5 : Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat di gambarkan sebagai berikut: Tabel 33. Capaian Kinerja Sasaran 5 No Indikator Kinerja Target Realisasi % a. Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi b. Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI 2 reki 3 rek invensi 43 invensi 95,55 c. Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi 15 lisensi 8 lisensi 53,33 Dalam tahun anggaran 2013, Balai PATP telah menetapkan tiga indikator yang akan dicapai, yaitu: 1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi; dan 2) Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI; 3) Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi. Realisasi sampai 31 Desember tahun 2013 menunjukkan bahwa semua sasaran telah dapat dicapai dengan hasil baik. Dua sasaran yang telah dicapai adalah : 1. Rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi dari target 2 rekomendasi terealisasi 3 rekomendasi. a. Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012 tanggal 27 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian b. Peraturan Menteri Pertanian RI No : 99/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian 64

65 c. Panduan Umum Penamaan Invensi Balitbangtan. 2. Jumlah invensi yang di daftarkan perlindungan HKI dari target 45 HKI terealisasi 43 HKI (Hak Kekayaan Intelektual) + 47 KI (Kekayaan intelektual). Sasaran ini dicapai melalui upaya untuk mempercepat proses perlindungan HKI dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi oleh industri yang dilaksanakan melalui sosialisasi, pemanduan penyusunan draft dokumen HKI, mediasi percepatan proses pemeriksaan substantif paten, dan pelatihan drafting paten. Kegiatan sosialisasi, mediasi dan pemanduan terhadap peneliti sebagai inventor. Dengan adanya sosialisasi tersebut berdampak pada pemahaman peneliti tentang pentingnya perlindungan HKI terhadap hasil penelitiannya meningkat. Sehingga dalam menyusun draft naskah lebih mengarah ke petunjuk penulisan dari masingmasing rezim. Di samping itu Balai Pengelolan Alih Teknologi Pertanian juga memfasilitasi kegiatan pemanduan draft penulisan Paten, Cipta, Merek dan permohonan perlindungan varietas tanaman dan mediasi. Dengan demikian finalisasi draft penulisan Paten, Cipta, Merek dan permohonan perlindungan varietas tanaman lebih cepat sehingga perolehan HKI nya diharapkan cepat tercapai. Sedangkan satu sasaran yang belum dicapai adalah jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi dari target 15 perjanjian terealisasi 12. Hal ini disebabkan oleh karena Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012 tanggal 27 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Perubahan tersebut berbunyi bahwa lisensi komersial dikenakan royalty sebesar paling banyak 10 % (sepuluh persen) dari harga pokok penjualan. Invensi yang dilisensi swasta dipayungi oleh perlindungan hukum yang berupa paten dan perlindungan varietas tanaman sehingga yang berhak memasalkan adalah swasta yang medisensi. Sosialisasi lebih intensif agar para peneliti sebagai inventor termotivasi teknologi/invensinya untuk dikerjasamakan dengan swasta. Saat ini belum banyak peneliti yang mengetahui/ memahami proses tersebut. 65

66 Tabel 34. Besaran lisensi komersial dikenakan royalty sebesar paling banyak 10 % (sepuluh persen) dari harga pokok penjualan No Jenis Lisensi Eksklusif Non Eksklusif 1 Hasil Penelitian berupa benih/bibit 5 % (lima persen) 2,5 % (dua setengah persen) 2 Hasil Penelitian pupuk/pestisida 10 % (sepuluh 3 % (tiga persen) persen) 3 Hasil Penelitian berupa teknologi pengolahan hasil pertanian 10 % (sepuluh persen) 3 % (tiga persen) 4 Hasil rekayasa alat dan mesin 10 % (sepuluh 5 % (lima persen) pertanian persen) Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012 tanggal 27 Nopember 2012 tersebut besarnya royalty eksklusive masih dianggap tinggi oleh dunia usaha yang mau melisensi invensi Balitbangtan sehinga dengan Peraturan Menteri Pertanian RI No : 99/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian berubah menjadi yang disajikan pada Tabel 35 sebagai berikut : Tabel 35. Lisensi komersial dikenakan royalty dari harga pokok penjualan dengan besaran persentase sebagaimana tabel berikut : No Jenis Teknologi Eksklusif (%) 1. Benih/Bibit 1.1. Benih/bibit tanaman hibrida Benih/bibit tanaman Non hibrida Benih Transgenik Bibit Unggul Ternak 2 2. Pupuk 2.1. Pupuk An organic Pupuk organic/hayati Pembenah Tanah 3 3. Pestisida 3.1. Biopestisida Pestisida Kimia Atraktan Zat Pengatur Tumbuh 3 Non eksklusif (%) 2,5 1 1, ,5 1,5 1, ,5 66

67 4. Obat obatan 4.1. Produk veteriner 4.2. Obat hewan 4.3. Obat Lainnya 5. Teknologi Pengolahan 5.1. Proses/Produk di Bidang Makanan 5.2. Proses/Produk di Bidang Minuman 5.3. Proses/Produk lainnya 6. Perangkat Uji Alat dan Mesin Pertanian 6.1. Perangkat Uji 6.2. Perangkap (hama dan liannya) 6.3. Alat Pertanian 6.4. Mesin mesin dan komponennya ,5 1,5 1,5 1 2,5 2,5 2,5 Dengan adanya perubahan tersebut yang jelas membutuhkan waktu sehingga mengakibatkan mediasi dalam perjanjian kerjasama lisensi berubah atau mundur sehingga mengakibatkan jumlah kerjasama lisensi belum sesuai target yang telah direncanakan. Posisi ini akan lebih ditingkatkan kinerja BPATP tahun 2014 dengan lebih intensif sosialisasi ke UK/UPT tentang HKI bagi perlindungan invensi yang sudah dihasilkan peneliti Balitbangtan. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 36. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Indikator Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah rekomendasi dan requlasi 3 rek 4 rek 133,33 2 rek 3 rek 150 pengelolaan HKI dan Alih Teknologi Jumlah invensi yang didaftarkan 24 inv 67 inv 279,16 45 inv 90 inv 200 perlindungan HKI Jumlah naskah perjanjian , kerjasama lisensi lisensi lisensi lisensi lisensi Jumlah 639,

68 BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN A. SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian TA menerima DIPA Nomor: /2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan anggaran senilai Rp ,- (tiga ratus sepuluh milyar tiga puluh satu juta seratus sepuluh ribu rupiah) dalam bentuk Rupiah Murni (RM), PNBP dan PHLN. Adapun revisinya adalah sebagai berikut: Pada satker Badan Litbang Pertanian kantor Pusat Jakarta TA 2013 terdapat 5 kali revisi, yaitu : 1. Revisi I Karena ada aplikasi RKAKL terpadu, kesepakatan DJA (Direktorat Jenderal Anggaran) dan DJPB (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) agar menyamakan backup awalnya sebagai Revisi DIPA I; 2. Revisi II tanggal 14 Juni 2013, dengan DIPA /2013 tanggal DIPA 5 Desember Revisi Pemblokiran Internal untuk penghematan subsidi BBM pada kegiatan promosi humas, revitalisasi kebun percobaan kerja sama kemitraan, pengembangan SDM, Belanja Jasa Lainnya (Internet) dan Belanja Modul (kendaraan dan gedung bangunan dengan nilai total Rp ,00; 3. Revisi II tidak merubah pagu anggaran; 4. Revisi III tanggal 26 September 2013 dengan No DIPA : /2013 tanggal 5 Desember Pembukaan blokir dan sekaloigus pengurangan pagu anggaran sebagai penghematan BBM TA 2013 sebesar Rp ,00 dan pergeseran ke satker lain sebesar Rp ,00 sehingga mengurangi pagu anggaran yang semula Rp ,00 menjadi Rp ,00 serta perubahan pagu anggaran di KPPN Jakarta VI (khusus) yang pagu anggaran awalnya Rp ,00 menjadi Rp ,00; 5. Revisi IV tanggal 22 Oktober 2013 dengan No: DIPA /2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu penyesuaian akun perjalanan dinas tetapi tidak merubah pagu total; 68

69 6. Revisi V tanggal 24 Desember 2013 dengan No: DIPA /2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu revisi pengurangan pagu Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta dari dana transito untuk Satlak-Satker Badan litbang Pertanian yang kekurangan belanja pegawai dan penambahan pagu belanja pegawai untuk tunjangan pembulatan (gaji) sehingga menambah pagu yang semula Rp ,- menjadi Rp ,-. Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 2013 mendapat anggaran sebesar Rp ,-. Anggaran tersebut telah di realisasikan sebesar Rp ,- atau sebesar 79,16%, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 37. Rincian anggaran yang telah di realisasikan No. Sasaran Program Anggaran Realisasi % 1. Meningkatnya Dukungan , ,- 79,16 manajemen perencana program dan anggaran, kerjasama, pengelolaan sumberdaya, dan hasil litbang pertanian manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian 2. Meningkatnya manajemen penelitian berkelanjutan dan transfer teknologi (PMPB-TT) Jumlah , ,- 79,16 Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang. 69

70 1. Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,- atau mencapai Rp. 46,42 persen dari estimasi pendapatannya sebesar Rp ,- Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 227,396,877,506,- atau mencapai persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 287,567,551,000,- Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 38. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 (dalam Rupiah) Uraian TA 2013 TA 2012 Anggaran Realisasi % Realisasi thd Anggaran Realisasi PENDAPATAN PNBP , BELANJA Belanja Pegaw ai , Belanja Barang , Belanja Modal , , Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2013 dan Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 70

71 Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp ,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp ,-, Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 184,323,777,852,-; Piutang Jangka Panjang (neto setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp. 0,00 dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp ,-. Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp ,- yang terdiri dari hanya Kewajiban Jangka Pendek. Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp. 186,544,941,782,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp ,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 186,482,654,814,-. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 39. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah) Uraian Tanggal Neraca Kenaikan/ penurunan 31 Desember Desember 2012 (Rp) % Aset ,43% Aset Lancar ,46% Aset Tetap ,62% Aset Lainnya ,39% JUMLAH ASET ,43% Kewajiban ,44% Kewajiban JK. Pendek ,44% Ekuitas Dana ,45% Ekuitas Dana Lancar ,74% Ekuitas Dana Investasi ,26% JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA ,43% 3. Pendapatan Negara, Hibah dan PNBP Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp ,- atau mencapai 46,42 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp ,- Pendapatan Negara dan Hibah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta terdiri dari Pendapatan dari Pengelolaan BMN, Pendapatan Jasa, Pendapatan Iuran dan Denda dan Pendapatan Lain-lain. 71

72 Tabel 40. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Uraian Anggaran 2013 Realisasi % Real Angg. 1. Penerimaan PNBP Jumlah Berdasarkan tabel diatas, perbandingan realisasi pendapatan TA 2013 dan 2012 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 19,93 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA Hal ini disebabkan antara lain: 1. Penerimaan sewa dari PT. RPN tahun yang lalu; 2. Meningkatnya aktivitas jasa sewa fasilitas gedung dan bangunan yang dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta; 3. Meningkatnya penerimaan kembali belanja lainnya TAYL; Pada TA 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta memperoleh Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp ,- Pendapatan Jasa sebesar Rp ,- Pendapatan Iuran dan Denda sebesar Rp ,00pendapatan lain-lain sebesar Rp ,- yang terdiri dari penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL sebesar Rp ,- penerimaan kembali belanja lainnya TAYL sebesar Rp ,- dan pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara (masuk TP/TGR) bendahara sebesar Rp ,-. 72

73 Tabel 41. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012 URAIAN REALISASI T.A REALISASI T.A NAIK (TURUN) % 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 1,658,356,863 3,047,763, Pendapatan Jasa 44,290, Pendapatan Iuran dan Denda 729,338 2,166, Pendapatan Lain-lain 2,511,899, ,897, Jumlah Pendapatan 4,215,275,600 3,514,826, Belanja Negara Realisasi belanja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta pada TA 2013 adalah sebesar Rp ,- atau 79,08 persen dari anggaran senilai Rp ,- Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2013 tersaji pada tabel di bawah ini : Tabel 42. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013 URAIAN ANGGARAN REALISASI % Belanja Pegawai ,7 Belanja Barang ,48 Belanja Modal ,02 Total Belanja Kotor ,16 Pengembalian Belanja ( ) 0 Belanja Netto ,08 73

74 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik 1 berikut ini: Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA ,000,000, ,000,000, ,000,000, ,000,000, ,000,000,000 80,000,000,000 60,000,000,000 40,000,000,000 20,000,000,000 0 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Anggaran Realisasi Berdasarkan tabel 43 perbandingan realisasi belanja (bersih) TA 2013 dan TA 2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 37,60 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA Hal ini disebabkan antara lain: 1. Pengadaan belanja barang meningkat karena semakin banyaknya kegiatan kemitraan pada TA Pengadaan belanja modal meningkat karena adanya pembangunan dan renovasi gedung, pengadaan peralatan dan mesin, pengadaan mebelair. Tabel 43. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012 URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A REALISASI T.A NAIK (TURUN) % Belanja Pegawai (2,99) Belanja Barang ,71 Belanja Modal ,79 Jumlah Belanja ,13 74

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB I. PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 6/Permentan/OT.4//, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas memberikan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang D engan adanya perubahan paradigma dalam penyusunan program dan kegiatan serta anggaran yang berbasis Kinerja pada lembaga dan instansi pemerintahan yang semula disusun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 01 Meningkatnya Pelaksanaan 01 Persentase Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kegiatan Kementerian Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 206 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan :

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA SEKRETARIAT JENDERAL

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA SEKRETARIAT JENDERAL PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA SEKRETARIAT JENDERAL TRANSFER FUNGSI SEKRETARIAT JENDERAL (LAMA) SEKRETARIAT JENDERAL (BARU) BADAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI KEUANGAN HUKUM DAN HUMAS PERENCANAAN DAN KEUANGAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

-1- BAB I PENDAHULUAN

-1- BAB I PENDAHULUAN -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.653, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 PERATURAN SEKRETARIS DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN NOMOR: P. 1 /SET-1/2015 KEMENTERIAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perencanaan Kinerja adalah suatu proses penetapan kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542 -203- Bagian Keempat Sekretariat Menteri Sekretaris Negara Pasal 542 (1) Sekretariat Menteri Sekretaris Negara dipimpin oleh Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 123/KA/VIII/2007 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 123/KA/VIII/2007 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL SALINAN : NOMOR : 123/KA/VIII/2007 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 53/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA BKPP TA. 2016 Pendahuluan Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP Sekretariat

Lebih terperinci

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan MATRIKS RENCANA KERJA KPU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017 PROGRAM SASARAN PROGRAM : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU : TERLAKSANANYA FASILITASI PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2011 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Mei 2010

RENCANA KINERJA TAHUN 2011 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Mei 2010 RENCANA TAHUN 2011 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Mei 2010 RENCANA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Unit : BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI Visi merupakan cara pandang jauh ke depan dari suatu lembaga/institusi yang harus dibawa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci