BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masjid merupakan sarana ibadah umat muslim yang dapat menampung jamaah dalam jumlah banyak, namun seiring berjalannya waktu Masjid memiliki fungsi lain yang tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai sarana bersosialisasi baik secara vertikal maupun horizontal dan sering ditemui pada masjid-masjid yang terdapat di area kampus, seperti halnya Masjid Syamsul Ulum Telkom University. Masjid Syamsul Ulum Telkom University berlokasi di kawasan pendidikan Telkom Bandung yang didirikan pada tanggal 28 September 1994, masjid ini selesai dibangun dalam kurun waktu 1.5 tahun, yang diresmikan pada tanggal 9 Mei 1996 oleh Bpk. BJ Habibie. Keikutsertaan masyarakat dalam penggunaan fasilitas masjid baik sebagai sarana ibadah maupun berkegiatan sosial, serta peningkatan student body akibat pemindahan dan penggabungan 4 Institusi menjadi satu membuat ruang masjid tidak lagi dapat menampung jamaah dalam situasi-situasi khusus (peak season). Berdasarkan hasil observasi ditemukan minimnya fasilitas penunjang kegiatan meliputi sekretariat kegiatan, tempat tinggal penghuni, kantor Dewan Kemakmuran Masjid serta fasilitas pendukung lainnya seperti area perpustakaan dan ruang-ruang publik, yang ketersediaannya belum maksimal. Meninjau dari hal tersebut, maka diperlukan rancangan ruang yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan dan memaksimalkan fungsi bangunan sebagai Sentra Kegiatan Islam di Telkom University. Selain itu permasalahan yang timbul adalah ketika desain awal yang telah dibuat tidak sesuai dengan aktivitas didalamnya yang semakin beragam dari waktu ke waktu. Rancangan bangunan masjid harus bersifat terbuka, sehingga masyarakat umum dari luar kampus terundang untuk masuk dan senang berada di lingkungan masjid ini untuk beribadah di dalamnya (Soeparno Satira, 2012). Sementara itu sebagai masjid yang berada di kampus maka ada kegiatan dan sifat yang berbeda dengan masjid jami pada umumnya, masjid dalam kehidupan 1

2 kampus merupakan tempat belajar dan berinteraksi, baik dalam bidang akademis maupun keagamaan (Lubis, 2012). Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka akan dirancang fasilitas Sentra Kegiatan Islam di Masjid Syamsul Ulum Telkom University yang dapat merepresentasikan visi dan misinya, dengan mengangkat konsep pengembangan sarana ritual, pengembangan sosial kemasyarakatan, pengembangan pendidikan & kemandirian finansial. Perancangan ini diharapkan dapat membawa dampak positif baik terhadap kenyamanan pengguna untuk beribadah maupun berkegiatan keagamaan di area Masjid Syamsul Ulum. Meninjau dari perancangan Interior masjid kampus seperti Masjid Salman Institut Teknologi Bandung dan Masjid Al- Furqon Universitas Pendidikan Indonesia yang menerapkan konsep pembagian zona dengan jelas seperti zona ibadah dan zona kegiatan mahasiswa yang terpisah namun tetap dalam satu area, dapat menjadi studi banding untuk diterapkan dalam perancangan Sentra Kegiatan Islam dengan luasan minimum seperti di Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada objek perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul ulum menjadi latar belakang dirancangnya fasilitas ini yang dikatagorikan menjadi dua aspek, sebagai berikut : Berdasarkan hasil survey dan observasi terhadap objek perancangan terdapat beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan sebagai berikut : a. Ruang-ruang masjid yang ada tidak dapat memfasilitasi kegiatankegiatan yang terselenggara di Masjid Syamsul Ulum seperti kegiatan TPA yang membutuhkan ruang kelas, kegiatan kesekretariatan UKM yang membutuhkan ruang kantor, serta hunian untuk pengurus masjid. b. Diperlukan perluasan tempat ibadah yang disesuaikan dengan jumlah jamaah serta aktifitas pengguna sehingga dapat digunakan untuk kegiatan- kegiatan ibadah diwaktu peak season seperti sholat jumat, sholat idul fitri dan idul adha, serta agenda tabligh akbar mahasiswa dan masyarakat. 2

3 c. Perancangan Masjid Syamsul Ulum yang belum merepresentasikan misinya yaitu dengan mengangkat konsep pengembangan sarana ritual, pengembangan sosial kemasyarakatan, pengembangan pendidikan & kemandirian finansial serta visinya yaitu sebagai pusat dakwah Bandung Selatan ditinjau dari berbagai aspek baik internal bagi civitas akademika maupun eksternal bagi masyarakat diluar kampus Telkom University Berdasarkan landasan teori dari para ahli terkait perancangan masjid beserta fasilitas pendukungnya adalah sebagai berikut: a. Berawal dari memahami masjid sebagai wadah kita berkomunikasi secara vertikal dengan sang pencipta dan secara horisontal dengan sesama manusia khususnya civitas akademika (Dwikojuliardi Robby, 2012) b. Rancangan bangunan masjid harus bersifat terbuka, sehingga masyarakat umum dari luar kampus terundang untuk masuk dan senang berada di lingkungan masjid ini untuk beribadah di dalamnya. (Soeparno Satira, 2012) c. Sebagai masjid yang berada di kampus maka ada kegiatan dan sifat yang berbeda dengan masjid jami pada umumnya Masjid dalam kehidupan kampus merupakan tempat belajar dan berinteraksi, baik dalam bidang akademis maupun keagamaan. (Lubis, 2012) d. Rancangan masjid harus memungkinkan terjadinya perluasan tempat sholat. Lanskap perlu diolah sehingga dapat digunakan untuk rencana perluasan ruangan tempat sholat atau digunakan sebagai plaza sholat. Hal ini penting mengingat daya tampung masjid yang terbatas terutama pada saat-saat tertentu (misal; sholat jumat). (Noe'man Achmad, 2012) 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan dalam perancangan ini sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan & perancangan interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom Bandung untuk mewujudkan visi dan misi Masjid? 3

4 2. Bagaimana perencanaan & perancangan interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum, dalam mewujudkan konsep pengembangan sarana ritual, sarana sosial kemasyarakatan dan sarana pendidikan di kawasan kampus Telkom University dan sekitarnya? 1.4 Tujuan dan Sasaran Perancangan Tujuan dari perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Telkom University adalah sebagai berikut : 1. Merencana & merancang interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum, untuk mewujudkan visi dan misi Masjid dengan sasaran sebagai berikut: Membuat perancangan interior yang bersifat fleksibel pada bangunan dengan menciptakan karakter ruang yang memunculkan konsep keterbukaan dan kebersamaan pada ruang-ruang publik sehingga masyarakat luar kampus tidak senggan untuk berbaur. 2. Merencana & merancang interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom Bandung sebagai salah satu pusat pengembangan sarana ritual, sosial kemasyarakatan dan pendidikan, dengan sasaran sebagai berikut: Merancang ruang-ruang yang berfungsi untuk memfasilitasi kegiatan internal maupun eksternal masjid yang sesuai kebutuhan pengguna dan pengurus masjid dengan konsep keterbukaan dan sehingga masyarakat sekitar dapat membaur dengan lingkungan masjid yang terdapat di Kampus Telkom University. 1.5 Batasan Perancangan Pencapaian Keluasan Minimal Pencapaian keluasan dalam perencanaan dan perancangan interior Sentra kegiatan islam Masjid Syamsul Ulum adalah kurang lebih 2100 m 2 4

5 dengan kebutuhan ruang mencakup ruang penghuni, area publik, perpustakaan, perkantoran, aula (ruang serbaguna) serta area service Ruang Lingkup Perancangan Ruang lingkup perancangan interior mencakup berbagai aspek, baik dari segi pengguna, bangunan, lingkungan dan faktor lainnya yang akan menjadi pertimbangan dalam proses desain Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Telkom University, yaitu sebagai berikut : a. Manusia dan penataan ruang meliputi: User (pengguna ruang), aktifitas, fasilitas, organisasi ruang, sirkulasi ruang, hubungan antar ruang, layout. b. Karakter ruang meliputi tema dan konsep, gaya, warna, tekstur, pencapaian suasana dan elemen estetis. c. Pengisi ruang meliputi : Fasilitas duduk, fasilitas non duduk, dan elemen dekoratif d. Elemen pembentuk ruang meliputi lantai, dinding dan plafond e. Tata kondisi ruang (utilitas) meliputi penghawaan, pencahayaan, akustik Batasan Lokasi Lokasi perancangan beralamatkan di jl. Telekomunikasi no. 1, Terusan Buah Batu, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung.. Lokasi perancangan merupakan wilayah hutan Masjid Syamsul Ulum yang akan dibangun gedung Sentra Kegiatan Islam dengan luas tanah 4000 m 2 yang terletak dikawasan Fakultas Teknik Telkom University dengan bagian timur berbatasan kawasan penduduk, bagian barat berbatasan gedung D Fakultas Rekayasa Industri, bagian selatan berbatasan masjid syamsul ulum dan bagian utara berbatasan lahan parkir mobil. 5

6 Gambar 1.1 Site plan lokasi perancangan (sumber : Dokumentasi MSU 2013) Batasan Organisasi Ruang Perancangan akan berfokus pada bangunan sentra kegiatan islam dengan pembagian zona yang sesuai hirearki untuk memisahkan antara zona publik, semi publik dan privat. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dibahas sebelumnya maka direncanakan perluasan lahan untuk ibadah dengan konsep fasilitas multifungsi, yang dapat digunakan juga untuk kegiatan lainnya, seperti kegiatan kajian mahasiswa dan masyarakat, sarana pendidikan (TPA/TKA), penyelengaraan bakti sosial, penyelenggaraan (persewaan) acara pernikahan (walimatul ursy), serta kegiatan lainnya yang saling terkait. Sementara itu, Masjid Syamsul Ulum memiliki 9 ruang yang akan dirancang berdasarkan kebutuhan dan aktifitas penghuni meliputi : a. Tempat tinggal penghuni : Ruangan untuk para penghuni masjid syamsul ulum yang beranggotakan 9 orang pengurus harian dan 3 orang office boy meliputi ruang tidur, ruang tamu, ruang diskusi, dapur dan kamar mandi. b. Ruang publik indoor : merupakan area publik yang difungsikan untuk kegiatan bersosialisasi, belajar / mentoring kelompok kecil serta kegiatan lainnya yang bersifat edukatif. c. Ruang tamu : Digunakan sebagai tempat penyambutan tamu-tamu undangan yang datang ke masjid syamsul ulum. Ruang tamu yang akan dirancang dapat menampung tamu sebanyak 10 orang. d. Ruang sekretariat madrasah quran : ruang ini digunakan sebagai tempat rapat pengurus dan ruang kelas sesuai jadwal pengajaran e. Ruang sekretariat Lembaga Amil Zakat : ruang ini digunakan sebagai kantor aktif lembaga amil zakat DKM Syamsul Ulum. 6

7 f. Ruang sekretariat Prisma yang berfungsi sebagai kantor dan ruang bimbingan belajar SMP dan SMA g. Ruang Serba Guna (aula) : Berdasarkan hasil observasi terhadap pengguna, dibutuhkan ruang yang dapat menampung jamaah masjid saat pelaksanaan kegiatan-kegiatan besar seperti seminar dan tabligh akbar. h. Ruang kelas TPA Mentari Ilmu terdiri dari kelas MDT dan TPQ i. Perpustakaan khusus yang menyimpan koleksi buku keislaman dan dokumentasi Masjid Syamsul Ulum Pendekatan Perancangan dan Tema Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum akan difokuskan pada perancangan bangunan tropis yang bersifat terbuka, sehingga masyarakat umum dari luar kampus terundang untuk masuk dan senang berada di lingkungan masjid ini, dengan tujuan mewujudkan visi dan misi Masjid Syamsul Ulum untuk menerapkan konsep yang meliputi 3 aspek yaitu pengembangan sarana ritual, pengembangan sarana sosial kemasyarakatan dan pengembangan sarana pendidikan. 1.6 Metode Perancangan Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini, data dikelompokan menjadi dua jenis yaitu data primer yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi dan data sekunder yang terdiri dari studi pustaka dan studi banding objek sejenis, yang dijabarkan sebagai berikut : Data Primer a. Observasi Menganalisa fungsi dan tipologi ruang secara keseluruhan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait identifikasi masalah pada Masjid Syamsul Ulum seperti zona sirkulasi, pencahayaan, penghawaan, luas lahan yang dapat dibangun, analisa site, kebutuhan ruang yang dan data lainnya yang mendukung proses perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum. b. Wawancara 7

8 Wawancara dilakukan untuk memperoleh data berdasarkan pengalaman dan persepsi pengguna terhadap ruang atau objek perancangan yaitu Masjid Syamsul Ulum Telkom University. Wawancara dilakukan dengan pihak pengurus masjid Syamsul Ulum terkait struktur organisasi, bentuk kegiatan, sejarah arsitektur bangunan, studi aktifitas penghuni, jumlah penghuni dan pengguna Masjid Syamsul Ulum, fasilitas yang tersedia serta fungsi ruang dan lain sebagainya. Wawancara kepada pengguna masjid terkait kenyamanan visual dan thermal pada waktu-waktu tertentu, kebisingan yang mengganggu kekhusu'an dalam beribadah dan mengetahui lebih lanjut studi aktifitas pengguna dalam berkegiatan organisasi keislaman. c. Dokumentasi Mendokumentasikan ruangan pada Masjid Syamsul Ulum, zona sirkulasi serta pembagian zooning dan blocking yang ada. Dokumentasi aktifitas kegiatan yang sedang berlangsung baik di dalam Masjid maupun di sekitar area Masjid.Syamsul Ulum, dan dokumentasi berupa denah site plan Masjid Syamsul Ulum. Data Sekunder a. Kepustakaan Kepustakaan dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah terkait perancangan fasilitas pendukung masjid sesuai dengan permasalahan yang diangkat, informasi tersebut dapat diperoleh dari buku, karya ilmiah, karya Tugas Akhir, jurnal maupun berupa studi image dari berbagai sumber seperti : Human Dimention Neufret architects' Data 3rd edition Time Saver for Interior Design b. Studi Banding Melakukan perbandingan teradap fasilitas pendukung masjid yang sudah ada baik di kawasan Bandung maupun diluar Bandung sehingga dapat dijadikan standar atau acuan pada perancangan ini baik dari segi organisasi ruang, penggunaan material, penerapan desain maupun standar 8

9 ergonomi interior dan furnitur. Studi banding dilakukan di dua masjid kampus yaitu Masjid Salman ITB dan Masjid Al-Furqon UPI Metode Desain a. Programming Proses mengumpulkan data berupa informasi DKM Syamsul Ulum, mulai dari tujuan dan latar belakang dari perancangan, mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat, menentukan sasaran perancangan untuk memenuhi kebutuhan klien dan pengguna proyek, serta faktor faktor lainnya yang menjadi batasan dalam perancangan untuk dijadikan sebagai dasar dan acuan pada proses perancangan untuk mencapai tujuan berupa konsep (problem solving) b. Analisa Data yang diperoleh akan dipilih sesuai dengan tujuan perancangan. Data yang dianalisis baik data primer maupun sekunder adalah data yang akan digunakan untuk mendukung proses perancangan terkait permasalahan utama pada bangunan Masjid Syamsul Ulum meliputi Manusia dan penataan ruang, karakter ruang, pengisi ruang, elemen pembentuk ruang, dan tata kondisi ruang. Menurut Gerhard Pahl and Wolfgang Beitz (1984) proses analisa dalam perancangan adalah sebagai berikut: Mengidentifikasi masalah penting Menetapkan struktur fungsi dari setiap ruangan Mencari prinsip-prinsip solusi dari berbagai teori dan kepustakaan Mengolah dan menggabungkan kedalam varian konseptual Evaluasi terhadap teknis dan analisa yang telah dilakukan. c. Sintesis Hasil akhir dari proses sintesa berupa sebuah konsep perancangan sebagai problem solving yang akan digunakan dalam merancang interior Sentra Kegiatan Islam. Outputnya berupa main concept / moodboard, serta sketsa sketsa yang disertai penjelasan terkait deskripsi desain yang dibuat. 9

10 d. Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan kembali setelah memperoleh konsep dan aplikasi desain terhadap permasalahan yang diangkat, dengan mempertimbangkan aspek aspek pada batasan masalah untuk meminimalisir kesalahan pada tahap selanjutnya yaitu pengembangan desain Tahap Implementasi / output perancangan Pengembangan desain (design development) yang merupakan problem solving selanjutnya akan diimplementasikan kedalam bentuk visual, dapat berupa dokumenstasi gambar kerja dan presentasi sebagai berikut: Site plan Layout plan Rancangan lantai dan plafond Tampak dan potongan. Detail furnitur dan interior Maket dan Skema material, visualisasi berupa 3D modeling 10

11 11

12 Dokumentasi Wawancara Observasi Studi Pustaka Mecanical Electrical Data Primer pengisi ruang Data Sekunder Studi Banding pembentuk ruang Analisis Data Manusia dan penataan ruang karakter ruang penghawaan Warna dan material kemandirian finansial Pendidikan organisasi ruang khusus bangunan tropis Pencahayaan Sintesa Data Output Umum pengembangan Sentra Kegiatan Islam Sarana Ritual Sosial Kemasyarakatan Layout Rencana lantai dan plafond Gambar Kerja Perspektif dan Maket Presentasi 3D Modeling Skema Material Tampak dan Potongan Detail Interior Bagan 1.1 Kerangka berpikir (sumber : Analisa penulis 2016) 11

13 12

14 1.8. Sistematika Penulisan Proposal Tugas Akhir akan disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang terkait isu kasus yang dibahas dan dikaitkan dengan fakta yang ada, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, metodologi perancangan, mind map, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Literatur dan Data Perancangan Menjelaskan teori yang mengkaitkan antara kebutuhan dan fungsi bangunan pendukung masjid, serta kajian ilmu interior yang mendukung proses perancangan yang digunakan sebagai acuan seperti standar ruang perpustakaan, aula, kantor. Penerapan konsep dalam menentukan tipe dan jenis bukaan atau ventilasi, jenis material tropis, studi banding terhadap bangunan sejenis serta teori pendukung lainnya yang dapat dijadikan sebagai acuan proses perancangan. BAB III Perancangan Desain Interior Berisi tentang tema dan konsep yang akan diterapkan pada perancangan meliputi konsep bentuk, konsep organisasi ruang, konsep sirkulasi ruang, konsep warna, konsep material dan lain sebagainya. BAB IV perancangan visual denah khusus Berisi uraian-uraian mengenai pemilihan denah khusus, konsep tata ruang, persyaratan teknis ruang (sistem penghawaan, pencahayaan, pengkondisian udara, dan pengamanan), penyelesaian elemen interior BAB V Kesimpulan dan Saran Merupakan bagian akhir dari penulisan laporan yang berisikan tentang kesimpulan mencakup isu yang diangkat serta solusi desain yang didapatkan, dan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Telkom University. 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan di bidang teknologi, ekonomi ataupun sosial. Pendidikan sangat diperlukan untuk pengembangan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fasilitas umum yang menunjang bagi umat islam meliputi pembagian area masjid pada umumnya masjid merupakan sarana ibadah umat muslim yang dapat menampung jamaah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial untuk membantu anakanak yang sudah tidak memiliki orang tua. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu negara tidak akan lepas dalam kerjasama dengan negara lain dalam memperat hubungan antar negara, kerjasama tersebut terutama dalam hal politik dan kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan terus mengalami peningkatan, maka Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pembangunan yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan salah satu organisasi nongovernment di Indonesia yang bergerak di bidang kemanusiaan sejak tanggal 17 September 1945 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG -BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pencahayan merupakan sebuah elemen penting dalam desain interior. Hal ini dikarenakan peran cahaya sebagai penampil wujud warna, bentuk, tekstur, dan material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang semakin berkembang dengan pesat, tak heran jika pendidikan di Indonesia berkembang dengan sangat pesat pula. Dari mulai pendidikan yang berbasis murni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BlueBird adalah sebuah perusahaan yang awalnya bergerak dalam bidang penyedia layanan transportasi umum berupa taxi reguler berdiri pada tahun 1972, lalu berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas untuk mendapatkan sebuah pendidikan secara langsung maupun tidak langsung dengan mudah. Kebiasaan dan budaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki masyarakat yang aktif dalam hal bersosialisasi dan berkreasi. Aktif bersosialisasi dapat dilihat dari banyaknya jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Astronomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan murni yang melibatkan pengamatan dan penjelasan tentang kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Permainan tradisional merupakan permainan yang diciptakan oleh leluhur kita, mereka membuat permainan dari benda benda atau tumbuhan yang terdapat di alam sekitar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Sebagian besar manusia menghabiskan lima puluh persen dari hidup mereka dengan melakukan berbagai kegiatan di dalam lingkungan indoor. (Sundstrom dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini bisnis pariwisata sudah menjadi suatu trend, kebutuhan, serta sumber pemasukan yang besar bagi para pengusaha dan negara. Di Indonesia, Bandung merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa. Di kota ini banyak terjadi sejarah penting seperti kebakaran besar Bandung Lautan Api, Konfrensi Asia Afrika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang, musik menjadi sesuatu yang universal, sesuatu yang dikenal luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Sepanjang sejarah peradaban manusia,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat

Lebih terperinci

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah bangunan bisa memiliki posisi sentral dalam mempengaruhi suatu peristiwa penting. Dalam skala individu hal itu bisa jadi karena bangunan tersebut menyimpan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 13.466 pulau 1, yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang saat ini menjadi persoalan yang memprihatinkan. Peningkatan jumlah pengguna dari tahun ke tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumedang merupakan salah satu daerah kabupaten di provinsi Jawa Barat yang terletak 6 o 44-70 o 83 LS dan 107 o 21-108 o 21 BT dengan luas wilayah 152.220 Ha yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

a) Bagaimana merancang perpustakaan pusat yang berstandar internasional?

a) Bagaimana merancang perpustakaan pusat yang berstandar internasional? BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan aktif untuk mempersiapkan masyarakat untuk terjun ke dunia kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdirinya Boarding School bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan dan menanamkan nilai-nilai tertentu yang tidak didapatkan pada sekolah-sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya minat masyarakat kota Surabaya untuk menggunakan transportasi umum kereta semakin bertambah, hal ini dapat dilihat dari terus bertumbuhnya angka

Lebih terperinci

BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN

BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Pendekatan dengan menggunakan metode komparatif mengenai ergonomi sebagai landasan dalam penelitian yang telah banyak dilakukan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Mengangkat isu yang beredar di masyarakat, yaitu keterbatasan wadah pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus saat ini. Oleh karena itu ketersediaan wadah pendidikan dan terapi yang tepat bagi anak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan wisata Indonesia berkembang dengan sangat cepat, begitu banyaknya penginapan dan tempat wisata baru dapat dijumpai tersebar hampir di seluruh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK... ABSTRAK Dalam penulisan makalah yang berjudul Laporan Perancangan Desain Interior Hotel Bisnis Bintang Lima dengan Tema Urban Oasis ini, penulis memaparkan seperti apa perancangan yang dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan Rumah Susun pekerja ini menggunakan metode secara kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks permasalahan yang ada secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii v vi viii xi xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecantikan dan kesehatan lahir batin merupakan vitalitas hidup yang sudah dimiliki oleh setiap orang, baik wanita maupun pria. Penilaian norma-norma kecantikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minat dan bakat anak berkembang sesuai dengan bertambahnya umur dan tingkatan kemampuan dari masing-masing anak, namun untuk meningkatkan kemampuan diperlukan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merawat kesehatan gigi memang sangat penting. Dengan gigi yang baik juga dapat menambah kepercayaan diri orang tersebut saat menjalani aktifitas sehari-hari. Saat masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan masalah dan tujuan perancangan hingga menghasilkan suatu produk (hasil rancangan). Dengan metode perancangan

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Rencana Pembelajaran A. Identitas Matakuliah Matakuliah : Merencana Interior III Kode : DI3315 SKS : 5 (lima) Semester : 5 (lima) Program Studi : S1 Desain Interior, STISI TELKOM Matakuliah Prasyarat :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan Ibukota Negara yang berkembang pesat dan menjadi pusat dari segala macam aktifitas. Jakarta merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di ABSTRAKSI SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di kota Semarang. Fasilitas SPA ini dilengkapi dengan berbagai sarana kesehatan lainnya, seperti sauna, whirlpool, fitness,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di zaman yang dimana umur bumi sudah tidak lagi muda terjadi isuisu mengenai pemanasan global yang menyebabkan kerusakan pada bumi semakin parah. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pendidikan menjadi sebuah aspek penting bagi suatu masyarakat/bangsa. Mutu pendidikan dituntut untuk terus ditingkatkan karena pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada umumnya, biara adalah sesuatu yang langsung mengingatkan orang pada sebuah rumah atau asrama tua yang menampung orang-orang yang ingin menjadi seorang pastor atau orangorang yang mendedikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan gaya hidup masyarakat terutama perkotaan, memberikan pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan dimasa sekarang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah susun adalah sebuah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Tanpa makanan, manusia tidak dapat bertahan karena manusia menempati urutan teratas dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL TUGAS AKHIR... PENGESAHAN... PERNYATAAN... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak tahun 2013, depok mencanangkan dirinya sebagai kota layak anak (kla). Kota layak anak adalah sebuah kebijakan yang selalu mengutamakan hak-hak anak dalam segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Zaman sekarang ini, media elektronik merupakan salah satu pemberi informasi tercepat, namun walaupun media elektronik dapat cukup memberi informasi yang menjanjikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tempat ibadah adalah suatu tempat dimana umat manusia beribadah kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu tempat ibadah harus mampu merepresentasikan suasana sakral

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Peta situasi Gambar 6.1 Site Plan Pada gambar 6.1 merupakan desain siteplan dari Kawasan Wisata Bunga. Kawasan tersebut terbagi ke dalam empat zona, yaitu zona pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang dapat menunjang kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat dengan pesat sehingga jumlah kebutuhan akan hunian pun semakin tidak terkendali. Faktor keterbatasan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dewasa ini kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh budaya asing ke indonesia membawa dampak yang besar pada generasi muda saat ini, untuk menghadapi era globalisasi diperlukan pengenalan pendidikan agama sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk

Lebih terperinci

TAHAP-TAHAP PROSES PERENCANAAN DESAIN INTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, HDII

TAHAP-TAHAP PROSES PERENCANAAN DESAIN INTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, HDII TAHAP-TAHAP PROSES PERENCANAAN DESAIN INTERIOR I Eko Sri Haryanto, S.Sn, HDII Alur Pemikiran Desain (1) TRIANGGULASI DATA DATA LAP OBYEK LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH & BATASAN MASALAH TUJUAN & SASARAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG

PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG Rizal Setian Fauzi 1403114048 Program Studi Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment Pertemuan 6 Penjelasan Tentang Proyek DI 1 One Room Apartment Merupakan sebuah fasilitas hunian seperti rumah tinggal, tetapi memiliki dimensi lebih kecil dengan fasilitas terbatas. Pada mata kuliah Desain

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

BAB.I PENDAHULUAN. karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari

BAB.I PENDAHULUAN. karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan area industri di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kebutuhan manusia akan bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain sudah ada sejak dahulu kala, dapat dikatakan bahwa transportasi berumur setua manusia. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan film Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan dan penurunan sehingga mempertahankan peningkatan film itu sangatlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan ini merupakan sebuah pengantar untuk menjabarkan hal-hal yang menjadi landasan penelitian seperti latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka BAB III METODELOGI PERANCANGAN Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka kajian yang diuraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Pencarian Ide / Gagasan Tahapan kajian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bersuci berasal dari kata bahasa Arab at-thaharah yang berarti suci dan bersih. Jadi, masalah thaharah terkait dengan masalah kesucian dan kebersihan. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perjalanan hidup manusia tidak terlepas tanpa bimbingan agama. Agama merupakan sumber moral, petunjuk kebenaran dan sebagai pembimbing rohani manusia. Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan BAB III METODE PERANCANGAN Sebelum menuju pada sebuah output perancangan berupa hasil rancangan Pondok Pesantren Enterpreneur, harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu. Tahap-tahap tersebut sebagai

Lebih terperinci

APARTEMEN DI GEDEBAGE

APARTEMEN DI GEDEBAGE APARTEMEN DI GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER II TAHUN 2007/2008 Sebagai Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Teknik Arsitektur Oleh : FERI

Lebih terperinci

bangunan saung dengan struktur kayu berfokus pada pengolahan layout dan furniture yang sesuai dengan karakteristik saung tersebut.

bangunan saung dengan struktur kayu berfokus pada pengolahan layout dan furniture yang sesuai dengan karakteristik saung tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sarana yang penting dalam dunia pendidikan untuk mendidik generasi penerus bangsa. Saat ini telah banyak sekolah yang didirikan untuk memenuhi

Lebih terperinci

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS Beberapa pertimbangan yang muncul ketika hendak mendesain kasus ini adalah bahwa ini adalah sebuah bangunan publik yang berada di konteks urban. Proyek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah kreatif media adalah sebuah lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai wadah bagi para insan kreatif dalam menyalurkan bakat mereka dalam bidang media kreatif

Lebih terperinci

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masa anak-anak merupakan periode penting dalam tumbuh kembang seseorang. Pada periode itu anak belajar banyak mengenai segala hal. Proses pembelajaran bisa dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja adalah tempat bersekutu umat Kristiani untuk beribadah kepada Tuhan. Konsep gereja yang memiliki nilai-nilai spiritual dan sakral memiliki keunikantersendiri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan ini adalah bangunan yang menyatu dengan alamnya/ keadaan sitenya. Contour as a part of building atau kontur sebagai bagian dari bangunan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang Sea World Lamongan. Terdapat Identifikasikan permasalahan yang menjadi dasar utama perancangan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gaya hidup sehat saat ini menjadi sorotan banyak masyarakat Indonesia, khusnya masyarakat yang tinggal di perkotaan. Bahkan disisi lain gaya hidup sehat sudah menjadi

Lebih terperinci

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di

Lebih terperinci

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan re-design Kayu Manis Resort menjadi Honeymoon Garden Resort di Nusa Dua Bali. Perancangan re-desain interior resort

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu 79 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Proses Perancangan 3.1.1 Ide Gagasan Ide gagasan perancangan balai riset kelautan dan perikanan di dasar kan atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri ikut serta dalam munculnya berbagai permasalahan kebutuhan akan hunian, terutama pada tingkat

Lebih terperinci

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing ABSTRAK Desain interior merupakan bagian yang sangat penting dalam pembuatan bangunan tidak terkecuali juga

Lebih terperinci