PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi

1 PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dewasa ini kesadaran para orang tua dalam memberikan perhatian kepada tumbuh kembang anak-anak mulai meningkat. Hal ini terlihat dalam peningkatan kesadaran dan kepedulian para orang tua untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Orang tua rela mengeluarkan uang lebih demi sang anak mendapatkan sekolah dengan kualitas yang terbaik. Hal ini sudah dimulai dari jenjang pendidikan yang paling awal yaitu play group dan taman kanak-kanak. Masa anak usia dini merupakan masa peka dan amat penting bagi perkembangan anak. Stimulasi terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua maupun orang lain disekitar lingkungan anak akan memberikan ingatan yang membekas dalam jangka waktu yang lama. Kesalahan sedikit dalam memberikan stimulasi akan berdampak negatif jangka panjang yang sulit diperbaiki. Roseau (Slamet Suyanto, 2003: 2-3) menggambarkan bahwa: masa peka tersebut ibarat saat yang tepat bagi seorang tukang besi untuk menempa besi yang dipanaskan. Para penempa pasti tahu benar kapan besi harus ditempa. Terlalu awal ditempa, besi sulit dibentuk dan dicetak. Sebaliknya apabila terlambat menempa maka besi akan hancur. Menyadari akan pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai bekal, sekolah dengan berbagai macam sistem memberikan pembelajaran yang terbaik untuk anak, namun sistem pendidikannya di Indonesia masih terlalu komplek dan kurang tepat untuk anak-anak usia dini. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem pendidikan dengan kurikulum yang dapat memaksimalkan potensi anak di usia dini dan akan menciptakan suatu bentuk alat pembelajaran baik itu suasana ruang maupun elemen-elemen pendukungnya sesuai dengan sistem yang ada. Hurlock 1

2 2 (1978: 26) menjelaskan bahwa pada anak usia prasekolah 2-6 tahun adalah masa penting, masa keemasan (the golden age) dari keseluruhan tahap perkembangan. Pada tahap ini terjadi proses peletakan dasar struktur perilaku kompleks yang dibangun sepanjang dalam kehidupan anak. Masa ini dimana masa yang akan menentukan untuk selanjutnya. Masa kanak-kanak adalah masa dimana lekat sekali dengan bermain. Saat bermain adalah saat yang paling menyenangkan untuk anak-anak dimana mereka bisa belajar mengetahui hal-hal baru yang belum mereka ketahui dan suasanyapun akan lebih menyenangkan. Selain bermain masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk belajar karena masa ini anak-anak akan menyalurkan kreatifitas mereka dan menemukan hobi untuk membantu anak-anak menetukan prioritas mereka. Tujuan lainnya yaitu upaya untuk mengembangkan daya pikir dan peranan anak dalam hidupnya. Design ruangan juga memilki peranan yang cukup penting dimana setiap pergerakan yang dilakukan oleh anak-anak bisa merangsang saraf motorik. Saraf motorik bisa dilatih dengan perkembangan pergerakan anggota tubuh yang optimal pada saraf dan otot anggota tubuh anak. Elemen-elemen interior sangat menentukan perkembangan dalam diri masing-masing anak. Pengolahan interior baik dari wall, ceiling, floor, sirkulasi, ergonomi dari furniture sangat harus diperhatikan. Oleh sebab itu maka wajib dihadirkan wadah untuk belajar anak-anak dimana dilengkapi dengan area belajar dan bermain yang menyenangkan dan bersifat edukatif yang dapat membimbing perkembangan anak Perumusan Masalah Identifikasi Masalah 1. Bagaimana merancang interior sebuah sekolah taman kanak-kanak yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan fasilitas dari sekolah? 2. Bagaimana merancang interior sebuah sekolah taman kanak-kanak yang dapat memudahkan semua pihak bisa beraktifitas di dalamnya baik dari segi sirkulasi maupun ergonomi?

3 3 3. Bagaimana merancang interior sebuah sekolah taman kanak-kanak yang aman untuk anak-anak? 1.3. Tujuan dan Manfaat dari Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dan manfaat yang diperoleh yaitu : Tujuan 1. Merancang interior sebuah sekolah taman kanak-kanak yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan fasilitas dari sekolah. 2. Merancang interior sebuah sekolah taman kanak-kanak yang dapat memudahkan semua pihak bisa beraktifitas di dalamnya baik dari segi sirkulasi maupun ergonomi. 3. Merancang interior sebuah sekolah taman kanak-kanak yang aman untuk anak-anak Manfaat 1. Dapat mengembangkan sistem motorik dan sensorik anak dengan adanya pergerakan yang dilakukan di dalam ruangan kelas dengan sirkulasi yang mencukupi. 2. Membuat orang tua percaya anaknya akan mendapatkan pendidikan yang baik melalui sarana yang dimiliki sekolah baik dari ruang kelas hingga fasilitas. 3. Anak-anak akan lebih bisa mandiri dengan peletakan barang milik mereka sendiri ataupun barang di sekolah di tempat yang sudah disediakan sesuai dengan ergonomi dari furnitur yang ada Ruang Lingkup Penelitian Kawasan Penelitian Dalam perancangan sekolah taman kanak-kanak ini penulis melakukan studi banding ke tiga sekolah yaitu : Sekolah Dian Harapan, Sekolah Bina Kusuma, dan Shining Preschool & Kindergarten. Studi Kasus

4 4 Adalah proses dimana kita menganalisa masalah-masalah apa saja yang muncul dan kendala apa saja yang ada di dalam sebuah sekolah taman kanak-kanak dan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga dapat dijadikan paduan dalam proses perancangan desain sekolah taman kanak-kanak. Studi Banding Adalah sebuah proses dimana kita melakukan survey ke tiga tempat yang berbeda namun merupakan sekolah taman kanak-kanak yang masingmasing memiliki kurikulum dan konsep yang berbeda. Setelah survey di lakukan maka dilakukan studi banding dimana masing-masing akan memiliki persamaan dan perbedaan. Studi Literatur Adalah sebuah proses bentuk pengumpulan data yang bersumber dari buku maupun media internet, guna mencari informasi yang berkaitan dengan fungsi, jenis, dan kebutuhan dari sebuah sekolah taman kanakkanak pada umumnya sehingga dapat membantu dalam proses perancangan. Wawancara Adalah sebuah proses tanya jawab yang dilakukan saat survey. Mencari informasi berupa data-data tentang sekolah taman kanak-kanak yang akan didesain dan foto dokumentasi yang kelak akan berguna dalam proses perancangan Batasan Penelitian Sejarah, kurikulum, jumlah karyawan, jumlah murid, aktivitas dan fasilitas sekolah Mengetahui pembagian ruang dan kebutuhan ruang Flow activity di dalam sekolah

5 5 Megetahui standarisasi dalam perancangan suatu sekolah taman kanak-kanak. Baik dari kurikulum hingga kebutuhan ruang secara spesifik Kontribusi Penelitian Diharapkan perancangan ini dapat berguna bagi mahasiswa interior Binus University dalam menambah informasi yang terkait dengan perancangan sebuah Sekolah Taman Kanak-kanak. Diharapkan perancangan ini dapat berguna bagi mahasiswa interior Non Binus University dalam menambah informasi yang terkait dengan perancangan sebuah Sekolah Taman Kanak-kanak Metode Perancangan Pada metode perancangan hal yang dibutuhkan pertama kali iyalah jadwal kerja. jadwal kerja disesuaikan dengan waktu yang telah disesuaikan dengan lembaga mahasiswa Binus University. Setelah semua data dan informasi telah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa masalah atau kendala- kendala yang ditemukan dari sebuah sekolah taman kanak-kanak. Dari semua masalah- masalah yang ditemukan tersebut akan menjadi panduan dalam perancangan interior nantinya. Tahap selanjutnya adalah membuat program ruang yang meliputi program aktifitasfasilitas, perhitungan kebutuhan ruang, hubungan antar ruang, dan diagram matriks berdasarkan kedekatan ruang. Setelah semua data pemograman ruang didapatkan, lanjut ke tahap pembuatan konsep. Penyusunan konsep harus dibuat secara mendalam karena konsep ini akan menjadi panduan dalam mendesain ruang di tahap selanjutnya agar lebih terarah. Bila konsep sudah didapatkan, maka proses pembuatan layout sudah dapat dikerjakan. Pengerjaan layout disesuaikan dengan data dari program aktifitasfasilitas yang telah dibuat sebelumnya. Gambar kerja lainnya seperti floor dan wall plan, reflected ceiling plan, dan mechanical electrical plan dapat dikerjakan setelah layout sudah disetujui. Setelah pengerjaan semua gambar kerja telah diselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah membuat realisasi perancangan desain dengan pembuatan

6 6 gambar 3d dari ruang- ruang khusus tertentu. Dari gambar 3d tersebut dapat memberikan gambaran mengenai desain, penggunaan material, serta permainan warna yang digunakan dalam perancangan interior ini Sistematika Penulisan Bab 1. Pendahuluan Berisi tentang latar belakang mengenai pemilihan proyek, rumusan masalah, tujuan perancangan, kontribusi perancangan, ruang lingkup penelitian, metode penilitian, kerangka pikir, tinjauan pustaka, sistematika penulisan, dan rencana jadwal kerja. Latar belakang menjelaskan mengenai Sekolah Taman Kanak-kanak. Bab 2. Landasan Teori Berisi tentang penjelaskan mengenai sekolah secara umum mulai dari definisi, fungsi, jenis- jenis, sarana dan prasarana serta hal- hal umum lainya yang berkaitan. Berisi data-data proyek hasil survey dengan lebih spesifik. Data- data tersebut berkaitan dengan sejarah, visi- misi, aktifitasfasilitas, kebutuhan ruang sesuai fungsi dan kegunaannya, dan staff pengajar serta anak-anak yang bersekolah. Yang kemudian akan dianalisa ketigannya dan akan di pilih satu untuk dijadikan acuan sebagai bahan yang akan di desain. Bab 3. Metode Penelitian Berisi mengenai data proyek yang akan dikerjakan. Penbahasan secara spesifik, analisa makro mikro lokasi dan masalah- masalah yang ditemukan dari proyek Sekolah Taman Kanak-kanak. Data- data yang telah didapatkan dari bab II dan III sangat membatu dalam penyelesaian bab IV. Bab 4. Analisis dan Bahasan Berisi penjelasaan mengenai konsep desain yang digunakan dalam perancangan, dan disertai dengan konsep lain yang mendukung. Membuat mind map. Membahas secara jelas konsep yang akan digunakan dari segi furniture, wall, ceiling, dan floor dari masalah yang ada hingga didapat

7 7 pemecahan masalah yang tepat. Penyelesaian masalah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bab 5. Simpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Semua hal yang telah dijelaskan dari bab- bab sebelumnya akan diringkas dan kemudian dituliskan kembali di bab V dalam bentuk kesimpulan dan saran.

8 8