Journal of Control and Network Systems
|
|
- Sonny Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : RANCANG BANGUN PROTOTIPE APLIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK PERINGATAN DINI TERHADAP BANJIR Budi Hari Nugroho 1) Jusak 2) Pauladie Susanto 3) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, )budi.hari.nu@gmail.com, 2)Jusak@stikom.edu, 3)Pauladie@stikom.edu Abstract: Frequent floods occurred in several areas in Indonesia annually that eventually cause who are affected by the flood. More often floods arrive at night when most people were fast asleep. This means that people are mostly not ready when disaster comes. This is one of the reasons why long-range early-detection flood device was designed. Not only to improve the accuracy of detection of the flooding but it will be able to monitor so there will be an accurate precaution signal of this disaster at the right time. Monitoring the water level of the river situation in real time using Wireless Sensor Network (WSN) technology. WSN is a wireless network infrastructure that uses sensors to monitor physical or environmental conditions that are connected to the network. In this study, each node in the WSN consists of the Arduino Uno microcontroller modules, XBee series 2 as wireless communications, and PING ultrasonic sensor and RTC (Real Time Clock). Base on our examination the WSN technology for early warning of flooding detection is able to produce a system that allows people predict the possibility of flooding. Water level measurements with PING ultrasonic sensor has an error percentage between 2.09% to 2.56%. The results show that the system is able to work well with a 97.44% accuracy. Key words: WSN, Sensor Ultrasonic PING, RTC, Arduino Uno, Xbee Banjir sering melanda beberapa wilayah di Indonesia setiap tahunnya menjadi kerugian yang cukup besar bagi warga yang terkena banjir. Banjir yang terkadang datang dimalam hari disaat warga sedang tertidur lelap membuat warga tidak bisa siaga ketika bencana datang. Tentu saja ini membuat warga tidak hanya mengalami kerugian harta dan benda namun bisa kehilangan nyawa orang yang dicintai karena terjebak banjir yang datang tiba-tiba. Untuk itu perlu adanya alat pendeteksi banjir jarak jauh, tidak hanya meningkatkan keakuratan pendeteksian pada banjir namun nantinya bisa dipantau secara real time sehingga memberikan kondisi ketinggian air dan siaga banjir disaat yang tepat. Untuk memudahkan warga mengetahui ketinggian air dan waktu secara real time yaitu dengan Wireless sensor network. Dengan begitu warga dapat memperoleh informasi waktu nyata (real time) perubahan tentang keadaan atau situasi ketinggian air sungai pada saat itu juga. Sungai dalam tugas akhir ini merupakan sebuah prototipe. Wireless sensor network (WSN) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa alat sensor yang saling bekerja sama untuk memonitor kondisi fisik dan kondisi lingkungan seperti temperature, air, suara,getaran atau gempa, polusi udara dan lain-lain ditempat yang berbeda. Perkembangan wireless sensor pada awalnya digunakan oleh pihak militer sebagai aplikasi untuk keperluan pengawasan. Namun saat ini banyak digunakan oleh masyarakat umum antara lain untuk aplikasi lingkungan, memonitor tempat tinggal dan digunakan untuk aplikasi kesehatan. Adapun permasalahan yang akan dihadapi oleh penulis ke depannya dalam proses pengerjaan tugas akhir adalah bagaimana marancang bangun WSN yang terdiri atas node router & coordinator untuk mengambil data ketinggian air dan waktu pada prototipe. Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah rancang dan bangun prototipe aplikasi WSN dengan perangkat pendukung sensor node untuk mempermudah monitoring ketinggian air dan waktu secara real time pada prototipe. METODE Perancangan Sistem Secara garis besar dari keseluruhan sistem pada alat ini sesuai dengan blok diagram pada Gambar 1. INPUT Sensor Ultrasonik PING))) Modul RTC Sensor Ultrasonik PING))) Modul RTC INPUT PROSES MODUL MIKROKONTROLER ARDUINO UNO PEMBACAAN KETINGGIAN AIR PEMBACAAN TANGGAL DAN WAKTU NODE ROUTER 1 PROSES MODUL MIKROKONTROLER ARDUINO UNO PEMBACAAN KETINGGIAN AIR PEMBACAAN TANGGAL DAN WAKTU NODE ROUTER 2 MENAMPILKAN INPUT & NODE ROUTER 2 READ NODE ROUTER 2 REQUEST MENAMPILKAN INPUT & NODE ROUTER 1 READ NODE ROUTER 1 REQUEST OUTPUT MODUL XBEE SEND / RECEIVE INPUT & NODE ROUTER 2 & REQUEST MODUL XBEE SEND / RECEIVE INPUT & NODE ROUTER 1 & REQUEST OUTPUT INPUT / OUTPUT MODUL XBEE RECEIVE NODE ROUTER 1 & 2 SEND REQUEST SEND HASIL PERBANDINGAN MODUL XBEE MODUL MIKROKONTROLER ARDUINO NODE END DEVICE PROSES MODUL MIKROKONTROLER ARDUINO UNO READ NODE ROUTER 1 & 2 REQUEST MENAMPILKAN HASIL PERBANDINGAN NODE COORDINATOR PC COMPARE MASING- MASING NODE ROUTER HASIL PERBANDINGAN Gambar 1. Blok diagram sistem keseluruhan JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 18
2 Proses pertama adalah node coordinator akan mengirimkan pesan yang berisi request data secara broadcast ke node router 1 dan 2. Proses kedua adalah ketika node router 1 dan 2 menerima pesan request data dari coordinator, maka maka node router 1 tersebut akan mengirimkan data ketinggian air dan waktu dengan ID N1 secara broadcast. Node router 1 akan mengirimkan data tersebut secara broadcast ke node coordinator dan node router 2. Sedangkan node router 2 akan mengirimkan data dengan ID N2 secara broadcast ke node coordinator dan node router 1. Ketika node router 2 menerima data dari node router 1, maka router 2 merubah ID data dari node router 1 menjadi S1 dan akan memforward data tersebut ke node coordinator. Begitu juga dengan node router 1 ketika menerima data dari node router 2 akan merubah ID data menjadi S2 dan selanjutnya akan memforward data tersebut ke node coordinator. Proses ketiga, jika semua data yang dikirimkan oleh node router 1 dan 2 telah diterima pada node coordinator, maka ID semua data tersebut akan diubah menjadi C1 dan C2. Selanjutnya node coordinator akan membandingkan data tersebut. Kemudian hasil dari perbandingan data tersebut akan dikirimkan ke node router end device. Perancangan Perangkat Keras Arduino uno Pada perancangan ini, arduino berfungsi sebagai pusat pengendali dari setiap node pada sistem secara keseluruhan. Tugas utama arduino adalah memproses data yang dikirimkan dan yang diterima oleh arduino/ node yang lain, yaitu: Setelah proses pembacaan ketinggian air pada prototipe dan waktu saat pengambilan data ketinggian air tersebut, arduino akan mengirimkan data tersebut pada node coordinator. Gambar 2. Arduino Uno R3 Sisi Depan (Kiri) Dan Belakang(Kanan). Arduino ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, untuk mengaktifkan cukup menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB dengan adaptor AC-DC atau baterai. Pada perancangan ini membahas tentang koneksi sensor dan modul pencatat waktu dengan arduino yang menggunakan kabel sebagai media penghubungnya. Sensor yang digunakan adalah sensor utrasonik PING sebagai pembacaan ketinggian air dan modul RTC sebagai pencatat waktu saat data ketinggian air tersebut didapat, sebelum sensor dan modul RTC dihubungkan dengan arduino harus menentukan pin dengan benar pada arduino supaya dalam pengiriman data dari sensor dan modul ke arduino sukses. Gambar 3. Sensor dan Modul yang Terhubung Dengan Arduino. Pada Gambar 3. terdapat sensor ultrasonik PING dan modul RTC yang terhubung dengan arduino, dengan ketentuan: 1. Pin out vcc pada sensor ultrasonik PING dihubungkan pin out 5v pada arduino. 2. Pin out data/signal(i/o) pada sensor ultrasonik PING dihubungkan pin in digital 7 pada arduino. 3. Pin out gnd pada sensor ultrasonik PING dihubungkan pin in gnd pada arduino. 4. Pin out vcc pada modul RTC dihubungkan pin out 5v pada arduino. 5. Pin out SDA pada modul RTC dihubungkan pin in analog 4 pada arduino. 6. Pin out SCL pada modul RTC dihubungkan pin in analog 5 pada arduino. 7. Pin out gnd pada modul RTC dihubungkan pin in gnd pada arduino. Xbee series 2 dan Xbee Shield Xbee merupakan perangkat yang menunjang komunikasi data secara nirkabel (wireless). Untuk menghubungkan Xbee dengan arduino digunakan shield supaya lebih mudah dalam perakitan seperti pada Gambar 4. Ada 2 jenis xbee series 2 yaitu : - Xbee ZB Series 2 Xbee series 2 dapat digunakan untuk komunikasi point to point, point to multipoint dan topologi star, dan topologi mesh dengan jangkauan 40 meter indoor dan 120 meter outdoor (Inc, 2012). - Xbee ZB-PRO Series 2 Xbee ZB-PRO series 2 juga dapat digunakan untuk komunikasi point to point, point to multipoint dan topologi star, dan topologi mesh dengan jangkauan 60 meter pada indoor dan mencapai 1500 meter pada outdoor. Xbee series 2 tersedia dalam 2 bentuk berdasarkan kekuatan transmisinya yaitu xbee reguler dan Xbee-pro. Xbee reguler biasa disebut dengan xbee saja. Xbee-PRO mempunyai kekuatan transmisi lebih kuat, ukuran fisik lebih besar, dan harganya lebih mahal. Xbee-PRO mempunyai jangkauan indoor mencapai 60 meter dan outdoor mencapai 1500 meter (Inc, 2007). JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 19
3 Untuk konfigurasi Xbee sebagai node router, function set diatur menjadi ZIGBEE ROUTER AT dan isi PAN ID=666, DH=0, DL=FFFF (pengiriman broadcast). Sedangkan konfigurasi sebagai node coordinator, function set diatur menjadi ZIGBEE COORDINATOR AT dan isi PAN ID=666, DH=0, DL=FFFF (pengiriman broadcast). Gambar 6. Modul RTC. Gambar 4. Xbee dan Xbee Shield. Sensor Ultrasonik PING Sensor ultrasonik PING atau ultrasonic range finder merupakan sebuah sensor pengukur jarak tanpa kontak langsung, dengan kemampuan jarak ukur 2 cm (0.8 inches) sampai 3 m (3.3 yards) di udara yang memiliki cepat rambat 344 m/s. Sehingga untuk menempuh jarak 1 cm dibutuhkan waktu 29 µs. Sensor ini hanya memerlukan 1 pin I/O dari mikrokontroler untuk mengontrolnya (Gambar 5). (Yunidar, 2009) Perancangan Perangkat Lunak Selain perancangan hardware yang diperlukan pada perancangan sistem wireless sensor network untuk monitoring ketinggian air dan pembacaan waktu pada prototipe meliputi algoritma dan program pada IDE arduino beserta flowchart yang menjelaskan alur proses program tersebut. Program Arduino sebagai Node Router 1 dan Node router 2 Diagram alir untuk proses end point 1 dan end point2 sebagai berikut: MULAI INISIALISASI PEMBACAAN DARI MASING-MASING NODE APAKAH BERASAL DARI NODE COORDINATOR YA PEMBACAAN DAN PERHITUNGAN SENSOR ULTRASONIK TIDAK APAKAH BERASAL DARI NODE ROUTER 2 YA PEMBERIAN ID BARU UNTUK NODE ROUTER 2 PEMBACAAN TANGGAL DAN WAKTU RTC TIDAK Gambar 5. Sensor Ultrasonik PING. Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor akan memancarkan gelombang suara yang kemudian menangkap pantulannya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Modul RTC (Real Time Clock) DS1307 Real Time Clock merupakan suatu chip (IC) yang memiliki fungsi sebagai penyimpan waktu dan tanggal. RTC DS1307 (Gambar 6) merupakan Real-time clock (RTC) yang dapat meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun valid hingga byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan. RTC DS1307 merupakan Real-time clock (RTC) dengan jalur data paralel yang memiliki Antarmuka serial Two-wire (I2C). (Arrosyid, Tjahjono, & Epyk Sunarno, 2009) HAPUS HAPUS SELESAI FORWARD NODE ROUTER 2 KE NODE COORDINATOR HAPUS PEMBERIAN ID UNTUK NODE ROUTER 1 PENGIRIMAN KETINGGIAN DAN WAKTU Gambar 7. Diagram Alir pada Node Router 1 Berikut penjabaran dari Gambar 7 yaitu: a. Inisialisasi. Bagian ini merupakan inisialisasi dan harus ada dalam setiap program yang dibuat pada node router. Berisi library dan variabel-variabel yang dibutuhkan oleh program dalam node router. Pada dasarnya alur dari node router 1 dan node router 2 sama, hanya terdapat perbedaan kode id node router masing-masing dan logika program pembacaan atau penerimaan masingmasing node router. b. Pembacaan/Penerimaan dan Pengiriman Data. Format pembacaan atau pengiriman data pesan yang terjadi pada setiap node diatur seperti Gambar 8. JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 20
4 Gambar 8. Format Penulisan Pesan Setiap node memiliki head dan id node yang harus dikenali. Semua penulisan tersebut ditulis semua dan dipisahkan oleh tanda titik. Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan simbol % untuk digunakan sebagai head. Maka setiap node akan mengetahui apabila data yang diterima harus mempunyai awalan %. Simbol head disini akan mengantisipasi sebuah node ilegal yang tiba-tiba mengirimkan data ke node. Apabila data yang diterima tidak memiliki head, maka data tersebut akan dianggap ilegal dan node akan membuang data tersebut. Dari penjelasan di atas, node router 1 harus menyeleksi data yang berhak untuk diterima olehnya. Karena node router 1 hanya diijinkan untuk menerima data dari node coordinator dan node router 2, maka data tersebut harus memiliki head dan ID N2. Sedangkan node router 2 hanya diijinkan untuk menerima data dari node coordinator dan node router 1. maka data tersebut harus memiliki head dan ID N1. Ketika node router 1 dan 2 menerima pesan dari node coordinator yang berisi request data (%1), maka node router akan melakukan pembacaan sensor ultrasonik dan RTC, data dari sensor akan disimpan atau ditampung pada suatu variabel yang kemudian akan dijadikan satu pesan data dengan data RTC lalu diberi ID N1 (node router 1), dan diberi ID N2 (node router 2) seperti Gambar 8 kemudian dikirimkan ke coordinator dan router 2 (ketika alur program terjadi pada node router 1), dikirimkan ke coordinator dan router 1 (ketika alur program terjadi pada node router 2). Berikut potongan source code penerimaan data dan pembacaan sensor dan RTC: void loop() while(serial.available()>0) char data_masuk=(char)serial.read(); id += data_masuk; if(data_masuk =='\n') if((id[0]=='%') && (id[1]=='1')) delay(1000); // fungsi sph merupakan pembacaan // pembacaan sensor dan RTC sph(); id=""; else if id[0]=='%') && (id[1]=='n')) delay(4500); // fungsi sensor2 merupakan // pemberian ID data baru // yang berasal dari node router2 sensor2(); id=""; Ketika node router 1 menerima data dari node router 2, maka node ini akan mengubah ID data yang sebelumnya mempunyai ID N2 menjadi S2. Sedangkan ketika node router 2 menerima data dari node router 1, maka node ini akan mengubah ID data yang sebelumnya mempunyai ID N1 menjadi S1. Perubahan ID data ini bertujuan agar node coordinator mengetahui asal data tersebut. Setelah perubahan ID data tersebut, data dengan ID yang baru dikirimkan ke node coordinator. Berikut source code perubahan/pemberian ID data yang baru: void sensor2 () if (id[0]=='%') // id[2]== 1 jika terjadi pada node router 2 if ((id[1]=='n') && (id[2]=='2')) id[1]='s'; indata=id; Serial.print(id); id=""; Gambar 9. Pengiriman dan Penerimaan Pada Node router 1 & 2 Program Arduino sebagai Node Coordintor Diagram alir untuk proses node coordinator sebagai berikut: JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 21
5 MULAI INISIALISAI MENGIRIMKAN REQUEST PEMBACAAN DARI MASING-MASING NODE APAKAH YANG MASUK BERASAL DARI NODE ROUTER DAN BERAWALAN SIMBOL % DENGAN ID N1, N2, S1, S2 TIDAK HAPUS SELESAI YA PEMBERIAN ID BARU UNTUK NODE ROUTER TAMPUNG MEMBANDINGKAN MASING- MASING NODE ROUTER KIRIM HASIL PERBANDINGAN NODE ROUTER KE NODE END DEVICE Gambar 10. Diagram Alir pada Node Coordinator Node coordinator dalam sistem WSN ini sangat penting, karena node ini berfungsi untuk membentuk suatu jaringan dengan mengijinkan node router untuk bergabung dalam jaringan tersebut. Setelah jaringan terbentuk, fungsi coordinator seperti router (dapat berpartisipasi dalam routing paket dan menjadi sumber atau tujuan untuk paket data). Berikut penjabaran dari Gambar 10: a. Inisialisasi Bagian ini merupakan inisialisasi dan harus ada dalam program yang dibuat pada node coordinator. Berisi variabel-variabel yang dibutuhkan oleh program dalam node coordinator. b. Pengiriman Request Data dan Pembacaan Data Bagian ini merupakan pengiriman request data (angka %1) selama 20 detik sekali ke node router 1 dan 2. Kemudian akan membaca data yang masuk dari node router 1 dan 2 selama 4 kali dengan selang waktu 5 detik pada setiap kali pembacaannya. Ketika pembacaan keempat kalinya, program akan memanggil atau menjalankan fungsi banding ( ) untuk membandingkan data yang diterima node coordinator. Berikut potongan source code pengiriman request data dan pembacaan data: void kirim(int dat) if (dat == 1) //kondisi tampung dikosongkan setiap akan //mengirimkan request data tampung1=""; tampung2=""; tampung3=""; tampung4=""; Serial.print('%'); Serial.print(dat); Serial.print(" : request data :"); Serial.print('\n'); void loop() b=1; //merupakan pembacaan data yang dilakukan //selama 4 kali dengan //selang waktu 5 detik pada setiap kali pembacaannya. while(b<5) kirim(b); while(serial.available()>0) char data_masuk=(char)serial.read(); indata += data_masuk; if(data_masuk=='\n') seleksi(); //memanggil atau menjalankan fungsi //seleksi data indata=""; indata=""; if (b == 4) banding(); //memanggil atau menjalankan fungsi //banding data delay(5000); b++; c. Penyeleksian Data dan Pemberian ID Baru Pada bagian ini merupakan penyeleksian data yang masuk dan pemberian ID baru C yang selanjutnya akan ditampung sebelum data tersebut dibandingkan. Karena node ini hanya menerima data dari node router 1 dan 2 yang masing-masing mempunyai format pesan dengan simbol awal % dan ID N1, N2, S1 dan S2. Berikut potongan source code dalam penyeleksian data dan pemberian ID baru: void seleksi() if ((indata[0]=='%') && (indata[1]=='n') ) //pemberian ID baru C indata[1]='c'; if (indata[2]=='1') tampung1=indata;// tampung data //untuk N1 indata="";// mengkosongkan data Serial.print("N1"); Serial.print(tampung1); if (indata[2]=='2') tampung3=indata;// tampung data //untuk N2 indata="";// mengkosongkan data Serial.print("N2"); Serial.print(tampung3); else if ((indata[0]=='%') && (indata[1]=='s')) //pemberian ID baru C indata[1]='c'; JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 22
6 if (indata[2]=='1') tampung2=indata;// tampung data N1 //melalui N2 indata="";// mengkosongkan data Serial.print("N1viaN2"); Serial.print(tampung2); if (indata[2]=='2') tampung4=indata;// tampung data N2 //melalui N1 indata="";// mengkosongkan data Serial.print("N2viaN1"); Serial.print(tampung4); else indata=""; d. Perbandingan Data dan Pengirimannya Perbandingan ini dilakukan untuk validasi data agar mengetahui apakah terdapat perbedaan data antara data yang berasal dari node router 1 langsung ke node coordinator dengan data yang berasal dari node router 1 ke node coordinator yang melalui node router 2. Begitu juga untuk node router 2. Jika terdapat perbedaan data atau waktu maka data tersebut tidak akan dikirimkan ke node router end device. Berikut potongan source code dalam membandingkan data: void banding() Serial.println("Hasil Perbandingan :"); //jika seluruh tampung tidak terisi atau //node coordinator tidak //menerima data if ((tampung1 == "") && (tampung2 == "")) //tampung0 berisi info error pada node 1 Serial.println(tampung0); if ((tampung3 == "") && (tampung4 == "")) //tampung berisi info error pada node 2 Serial.println(tampung); // jika tampung terisi 1 if ((tampung1!= "") && (tampung2 == "")) Serial.print(tampung1); if ((tampung1 == "") && (tampung2!= "")) Serial.print(tampung2); if ((tampung3!= "") && (tampung4 == "")) Serial.print(tampung3); if ((tampung3 == "") && (tampung4!= "")) Serial.print(tampung4); // dua tampung terisi if ((tampung1!= "") && (tampung2!= "")) if (tampung1 == tampung2) Serial.print(tampung1); if ((tampung3!= "") && (tampung4!= "")) if (tampung3 == tampung4) Serial.print(tampung3); Kondisi perbandingan yang terjadi adalah seperti berikut: 1. Jika node coordinator tidak menerima data dari node router 1 atau 2, maka node coordinator akan mengirimkan pesan error yang terjadi pada node router 1 atau 2 ke node router end device. 2. Jika node coordinator hanya menerima salah satu data dari node router 1 atau 2, maka node ini akan membandingkan data tersebut. Jika salah satu tampung terisi, node coordinator akan mengirim data sesuai dengan tampung yang diterima ke node router end device. 3. Jika node coordinator menerima semua data dari node router 1 dan 2 atau tampung1, 2, 3, 4 terisi, maka akan dilakukan perbandingan data. Jika data tampung1 sama dengan tampung2, maka node ini akan mengirimkan data salah satu dari tampung ke node router end device (dalam skrip ini akan mengirimkan data tampung1). Jika data tampung3 sama dengan tampung4, maka node ini akan mengirimkan data salah satu dari tampung ke node router end device (dalam skrip ini akan mengirimkan data tampung3). Gambar 11. Pengiriman dan Penerimaan Node Coordinator PENGUJIAN SISTEM Hasil pengujian Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap data yang terukur pada node router 1 dan 2 serta penerimaan JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 23
7 dan pengiriman pada setiap node dalam sistem WSN ini: a. Sensor ultrasonik PING pada node router 1 dan node router 2 mampu bekerja dengan baik b. Pengiriman dan penerimaan data dari setiap node ke node yang dituju benar dan sesuai yang diharapkan. c. Jarak jangkauan xbee mampu bekerja dengan baik. Tabel 1. Hasil Pengamatan Sensor Ultrasonik PING dan Alat Ukur Node Node Alat Alat No Router Selisih Router Selesih Ukur Ukur cm 4 cm 0 1 cm 1 cm cm 8 cm 0 2 cm 2 cm cm 13 cm 0 4 cm 4 cm cm 18 cm 0 9 cm 9 cm cm 21 cm 1 19 cm 20 cm cm 22 cm 1 24 cm 25 cm cm 34 cm 1 29 cm 30 cm cm 36 cm 1 36 cm 37 cm cm 38 cm 1 39 cm 41 cm cm 39 cm 1 41 cm 43 cm 2 Gambar 12. Keseluruhan Pengiriman dan Penerimaan antar Node Tabel 2. Hasil Pengamatan Komunikasi Data pada Xbee Dalam Kondisi Di Luar Ruangan (Outdoor Area). No. Jarak (meter) Keterangan 1 10 Ok 2 20 Ok 3 30 Ok 4 40 Ok 5 50 Ok 6 60 Ok 7 70 Ok 8 80 Ok 9 90 Ok Ok Gagal KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Kesimpulan dari tugas akhir RANCANG BANGUN PROTOTIPE APLIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK PERINGATAN DINI TERHADAP BANJIR adalah : 1. Sistem WSN dalam pengukuran ketinggian air pada prototipe ini menggunakan 4 node yaitu node router 1, router 2, coordinator dan router end device. Node router 1 dan 2 terdiri dari modul mikrokontroler arduino uno sebagai otak keseluruhan sistem untuk menentukan pembacaan ketinggian air oleh sensor ultrasonik dan pembacaan waktu oleh modul RTC. Data ketinggian air dan waktu akan dikirimkan ke node lainnya secara nirkabel menggunakan modul Xbee series 2 beserta shield. Sedangkan node coordinator dan router end device terdiri dari modul mikrokontroler arduino uno dan modul Xbee series 2 beserta shield. 2. Sistem melakukan pengukuran ketinggian air dan waktu secara real time melalui komunikasi nirkabel dan didapatkan hasil pengujian seperti: a. Rata rata persentase keselahan (error) pengukuran ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik berkisar antara 2,09% sampai dengan 2,56%. Secara umum, semakin dekat jarak yang ditampilkan oleh pembacaan sensor semakin kecil persen kesalahan. b. Hasil pengujian komunikasi pengiriman dan penerimaan data secara nirkabel menggunakan Xbee series 2 memiliki jangkauan jarak meter pada kondisi outdoor. Saran Sebagai pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut: JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 24
8 1. Prinsip kerja sensor ultrasonik PING berdasarkan pemantulan gelombang ultrasonik melalui udara, terkadang pantulan gelombang tersebut menjadi tidak periodik, sehingga menyebabkan hasil pengkuran atau pembacaan sensor tidak akurat. Oleh karena itu, dalam pemasangan sensor ultrasonik PING harus diperhatikan posisi (penempatan sensor ultrasonik) dan jalur pembacaan sensor ultrasonik. 2. Jika ingin memiliki jangkauan jarak komunikasi secara nirkabel yang lebih jauh, bisa menggunakan modul Xbee Pro series 2 disetiap nodenya atau modul komunikasi nirkabel lainnya. DAFTAR PUSTAKA Faludi, R. (2011). Building Wireless Sensor Networks. In R. Faludi, Building Wireless Sensor Networks. United States of America: O Reilly Media, Inc. Arief, U. M Pengujian Sensor Ultrasonik PING untuk Pengukuran Level Ketinggian dan Volume Air. Elektrikal Enjiniring, Yunidar Penerapan Sensor Ping Sebagai Pemantau Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler AT89C2051. Rekayasa Elektrika, Inc, D. I XBee / XBee-Pro ZB RF Modules. Minnetonka: Digi International Inc. Inc, D. I XBee Series 2 OEM RF Modules. Lindon: MaxStream. Arrosyid, M. H., Tjahjono, I. A., & Epyk Sunarno, S Implementasi Wireless Sensor Network untuk Monitoring Parameter Energi Listrik sebagai Peningkatan Layanan bagi Penyedia Energi Listrik. arduino.cc. (2013). Arduino Xbee Shield, [online], ( diakses tanggal 24 November 2013) arduino.cc. (2013). Arduino Board Uno SMD, [online] ( diakses tanggal 24 November 2013 JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penulis membutuhkan perangkat keras sebagai berikut:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Hardware dan Software perangkat lunak. Untuk dapat menguji sistem ini, diperlukan perangkat keras dan 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Penulis membutuhkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) 26-35 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN APLIKASI PEMANTAU DATA WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK PERINGATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komputer. Data-data tersebut dikirimkan secara nirkabel dari node satu ke node
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Pada metode penelitian tugas akhir ini dilakukan untuk mendapatkan informasi data ketinggian air sungai beserta waktu saat itu untuk
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) 09-17 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) 01-08 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN APLIKASI DAN GATEWAY WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK PEMANTAUAN
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL HANDOFF DAN ERROR CHECKING PADA JARINGAN MWSN (MOBILE WIRELESS SENSOR NETWORKS)
JCONES Vol 4, No 1 (2015) 63-68 Journal of Control and Network Systems SitusJurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL HANDOFF DAN ERROR CHECKING PADA JARINGAN MWSN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan kinerja
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol 3, No 2 (2014) 98-106 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK MONITORING PENCEMARAN AIR SUNGAI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yaitu dengan studi kepustakaan. Dengan cara ini penulis berusaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan
Lebih terperinciStudi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring
Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring Sugondo Hadiyoso 1), Achmad Rizal 2), Suci Aulia 3), M. Sofie 4) 1,3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom email:
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan
Lebih terperinciMONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY
MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY Sugondo Hadiyoso 1, Ratna Mayasari 2 1 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak secara keseluruhan dan digunakan untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO
RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO Muslimin 1, Wiwin Agus Kristiana 2, Slamet Winardi 3 1,2 Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 126-135 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS UDARA MENGGUNAKAN WIRELESS SENSOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keamanan lingkungan merupakan sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang dari luar lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan teknik scheduling metode
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pengujian merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang telah dibuat, apakah sudah sesuai dengan
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) 69-77 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone PENERAPAN WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) DENGAN TOPOLOGI TREE PADA PEMANTAUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Pengaruh pencemaran udara secara langsung dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1. Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem monitoring pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. suatu jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor node yang bersifat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Wireless Sensor Network (WSN) Wireless Sensor Network (WSN) atau jaringan sensor nirkabel merupakan suatu jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor node yang bersifat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri
Lebih terperinciNama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04
Nama : Zulham.Saptahadi Nim : 10808017 Kelas : 08 Tk 04 Latar Belakang Dalam bidang transportasi masih banyak sekali permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan salah satunya di terminal. Banyaknya
Lebih terperinciDibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM
ANALISA RADAR ULTRASONIK MENDETEKSI PESAWAT TERBANG LANDING MENGGUNAKAN MATLAB DAN ARDUINO SEBAGAI SISTEM PENGENDALI Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / 28110177 Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina,
Lebih terperinciTugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN
Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Teknologi semakin hari semakin berkembang. Teknologi membantu orang untuk mengerjakan kegiatan sehari-hari menjadi mudah dan efesien. Mikrokontroler salah satunya yaitu sebuah chip yang dipasangkan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE
PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE Michael Anthony (1), Soeharwinto (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik
Lebih terperinciPENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2
PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah rusaknya kualitas udara yang tercemar oleh zatzat polutan sehingga mengubah susunan udara yang bisa membahayakan manusia, hewan, dan
Lebih terperinciJurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAN IKAN MENGGUNAKAN BUZZER DAN APLIKASI ANTARMUKA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Kartika Sari, [2] Cucu Suhery, [3] Yudha Arman [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan dipasang seperti pada gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Pemasangan Node Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem 3.1.1. Gambaran Umum Sistem Sistem terdiri dari 2 modul yakni transmitter dan receiver. Modul transmitter berupa remote yang di dalamnya terdapat Arduino
Lebih terperinciImplementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan
Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan Aditya Kurniawan 1,*, Rendy Munadi 1, Ratna Mayasari 1 1 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas
Lebih terperinciSTRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
G.1 STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Made Kamisutara, Slamet Winardi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem wireless sensor network dengan menggunakan ZigBee
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada perancangan ini adalah perancangan sistem wireless sensor network dengan menggunakan ZigBee
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perangkat lunak yaitu dengan studi pustaka. Dengan cara ini penulis berusaha
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan pada pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yaitu dengan studi pustaka. Dengan cara ini penulis berusaha mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN ALAT
BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Perancangan Alat Dan Sistem Kendali Berikut merupakan perancangan proses langkah-langkah untuk menghasilkan output sumber bunyi pada Robo Bin: Mikrocontroller Arduino Mega 2560
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Persiapan Perancangan Alat Bab ini akan membahas mengenai perancangan alat mulai dari perangkat lunak ( software ) hinggan ke perangkat keras ( Hardware ), mengenai sistem
Lebih terperinciBAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:
BAB IV. PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram Alat Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: Sensor IR Sharp (Buka Tutup) Motor Servo Sensor
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
Lebih terperinciSISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO
SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO Totok Budioko Teknik Komputer STMIK AKAKOM Jalan Janti No.143, Karangjambe, Yogyakarta e-mail: budioko@akakom.ac.id
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTIPE DATALOGGER PARAMETER RADIASI MATAHARI DAN KECEPATAN ANGIN. Hasan Abdul Aziz
PERANCANGAN PROTOTIPE DATALOGGER PARAMETER RADIASI MATAHARI DAN KECEPATAN ANGIN Hasan Abdul Aziz Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, FT, UMRAH, hasan.aziz333@gmail.com Ibnu Kahfi Bachtiar Dosen Pembimbing
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini terdiri dari
III. METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini terdiri dari berbagai instrumen, komponen, perangkat kerja serta bahan-bahan yang dapat dilihat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. WSN adalah suatu infrastruktur jaringan wireless yang menggunakan sensor
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Wireless Sensor Network (WSN) WSN adalah suatu infrastruktur jaringan wireless yang menggunakan sensor untuk memantau kondisi fisik atau kondisi lingkungan yang dapat terhubung
Lebih terperinciSetting X-CTU Pada Xbee Series 1
Laporan Resmi Praktikum 1 Jaringan Sensor Anggota: 1. Ika Ermawati (7110040035) 2. Panggih Yasa Supraja (7110040039) 3. Miftahul Arrijal Rifa I (7110040040) Judul Setting X-CTU Pada Xbee Series 1 Tujuan
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI WIRELESS DEVICE REMINDER MULTI USER MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI DIGITAL PADA MODUL XBEE
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 253 PERANCANGAN DAN REALISASI WIRELESS DEVICE REMINDER MULTI USER MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI DIGITAL PADA MODUL XBEE DESIGN AND
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1.Langkah Penelitian Penelitian dimulai dengan studi awal terhadap karya-karya sejenis yang menggunakan NFC untuk mengakses pintu. Setelah itu dilakukan perancangan alat secara
Lebih terperinciSYARIF HIDAYAT
ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Jurnal Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Sarjana Teknik Oleh: SYARIF HIDAYAT 11022011 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Monitoring Penggunaan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno
Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Penggunaan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Risna Teknik informatika STMIK Atma Luhur Jl.Jend Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Arduino, Switch, Access Point, LED, LCD, Buzzer, . i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini komputer menjadi hal yang umum dalam dunia teknologi dan informasi. Komputer berkembang sangat pesat dan hampir seluruh aspek kehidupan manusia membutuhkan teknologi ini. Hal tersebut
Lebih terperinciSISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE
SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE Elba Lintang 1*, Firdaus 1*, Ida Nurcahyani 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah suatu sistim yang di ciptakan dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara langsung atau pun secara tidak langsung baik kantor,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciPEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3
PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Monitoring dan Deteksi Lokasi Kebocoran Monitoring merupakan sebuah proses pengumpulan informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek apakah suatu program telah berjalan
Lebih terperinciALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB
Vol. 2, No. 2, Desember 2016 50 ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Syarif Hidayat 1, Mushlihudin 2 Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan email: hidayat81@ymail.com, mdin@ee.uad.ac.id
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 43-60 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone PENENTUAN RUTE TERBAIK PADA WSN (WIRELESS SENSOR NETWORK) BERDASARKAN PARAMETER
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Perancangan komunikasi data terdiri dari beberapa node. Node dipasang sesuai
BAB III MEODE PENELIIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap penelitian. ahap pertama adalah merancang desain topologi, menyiapkan dan menentukan jumlah hardware yang dibutuhkan, membuat program
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komunikasi data multipoint wireless sensor network. Perancangan terdiri dari 4
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada perancangan ini adalah komunikasi data multipoint wireless sensor network. Perancangan terdiri
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula program dibuat pada personal komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH
PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH Sigit Yatmono 1 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email: s_yatmono@uny.ac.id ABSTRACT User Interface
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan disajikan dalam mekanisme perancangan alat, baik perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software). Tahapan perancangan dimulai dari perancangan blok
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi
BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai adalah saluran air yang terbuka dan memanjang yang mengalir terus-menerus dari hulu (sumber) ke hilir (muara). Sungai merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat
Lebih terperinciPerancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android
Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android 1 Greisye Magdalena, 3 Arnold Aribowo 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan Tangerang,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ZIGBEE IEEE UNTUK PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA
IMPLEMENASI ZIGBEE IEEE 802.15.4 UNUK PEMANAUAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA Jusak 1) 1) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer, SMIK SIKOM Surabaya, email: jusak@stikom.edu Abstract:Wireless Networks (WSN)
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN ALAT
BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Perancangan Alat dan Sistem Kendali 4.1.1 Sistem Kendali Tutup Tempat Sampah Berikut merupakan perancangan langkah demi langkah untuk tutup tempat sampah agar dapat terbuka
Lebih terperinciPenerapan Wireless Sensor Network (Wsn) Dengan Topologi Tree Pada Pemantauan Tanah Longsor
Penerapan Wireless Sensor Network (Wsn) Dengan Topologi Tree Pada Pemantauan Tanah Longsor Wahyu Indra Lesmana 1, Harianto 2, Madha Christian Wibowo 3 Jurusan Sistem Komputer Institut Bisnis dan Informatika
Lebih terperinciMultipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee
Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee Sugondo Hadiyoso Fakultas Ilmu Terapan Telkom University Bandung, Indonesia sgo@ittelkom.ac.id Suci Aulia Fakultas Ilmu Terapan Telkom University Bandung,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]
BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor
Lebih terperinci