PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOTTUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA FRONT CRAWL 50 METER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOTTUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA FRONT CRAWL 50 METER"

Transkripsi

1 PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOTTUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA FRONT CRAWL 50 METER I Wayan Muliarta 1, Made Kurnia Widiastuti Giri 2 1 Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 2 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha muliarta_iwayan@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan pengaruh latihan interval anaerob dengan rasio kerja-istirahat 1 : 2 dan 1 : 3 terhadap kecepatan renang front crawl 50 m, (2) perbedaan hasil kecepatan renang front crawl 50 m antara perenang yang memiliki power otot tungkai tinggi dan rendah, (3) pengaruh interaksi antara latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap kecepatan renang front crawl 50 m. Dilaksanakan dengan metode eksperimen, rancangan faktorial 2 x 2. Pelaksanaan penelitian di Kolam Renang Mumbul Singaraja dengan besaran sampel yang digunakan sebanyak 30 orang diperoleh dengan teknik random sampling yang jumlah populasinya sebanyak 50 orang. Hasil dan simpulan yaitu: (1) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval anaerob dengan rasio kerja-istirahat 1 : 2 dan rasio 1 : 3 dalam meningkatkan hasil kecepatan renang front crawl 50 m. Pengaruh latihan interval anaerob rasio 1 : 3 lebih baik dari pada latihan interval anaerob rasio 1 : 2 kecepatan renang front crawl 50 m. (2) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara power otot tungkai tinggi dengan power otot tungkai rendah terhadap hasil kecepatan renang front crawl 50 m. Peningkatan hasil kecepatan renang front crowl 50 m yang memiliki power otot tungkai tinggi lebih baik dari pada yang memiliki power otot tungkai rendah. (3) terdapat interaksi yang signifikan antara perbedaan rasio kerja:istirahat pada latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap hasil kecepatan renang front crawl 50 m. Kata kunci: Interval Anaerob, Power Tungkai, Gaya Front Crawl. Abstract This study aimed at determining: (1) differences in the effect of anaerobic interval training with work-rest ratio of 1:2 and 1:3 against the front crawl style swimming speed of 50 meters, (2) differences in the results of style swimming speed of 50 meters between the front crawl swimmers has high power and lower leg muscles, (3) the effect of the interaction between anaerobic interval training and leg muscle power against swimming speed of 50 meters. The experiment was conducted with an experimental method, 2x2 factorial design. This research was carried out at the pool Mumbul Singaraja. The size of the study sample of 30 students from a population of 50 students. Purposive sampling technique with random sampling. Jurnal Sains dan Teknologi 516

2 Variables consisted of the independent variables: the manipulative variable: anaerobic interval training work - rest ratio 1: 2 and 1: 3, is attributive variables: high power and lower leg muscles as well as the dependent variables: the speed of the front crawl swimming style 50 meters. Based on the results of this study concluded that : (1) no significant difference between anaerobic interval training with work - rest ratio of 1 : 2 and the ratio of 1 : 3 results in increasing the speed of the front crawl swimming style 50 meters. Effect of anaerobic interval training ratio of 1 : 3 is better than anaerobic interval training ratio of 1 : 2 in which the speed of the front crawl swimming style 50 meters. (2) there is a significant difference between high limb muscle power with lower limb muscle power against the results of front crawl style swimming speed of 50 meters. Increased speed results crawl style swimming 50 meters in front of students who have a high leg muscle power is better than that having lower limb muscle power. (3) there is significant interaction between the difference in the ratio of work : rest on anaerobic interval training and leg muscle power against the results of front crawl style swimming speed of 50 meters. Keywords: Interval Training, Muscle Power, and Front Crawl Style. PENDAHULUAN Sebagai salah satu cabang olahraga utama yang wajib diperlombakan, cabang renang memiliki beberapa keuntungan apabila dipakai sebagai strategi untuk mengumpulkan medali pada penyelenggaraan pesta olahraga, dimana predikat juara umum ditentukan berdasarkan banyaknya perolehan medali emas, perak dan perunggu. Keuntungan tersebut antara lain pada banyaknya nomor perlombaan dari empat gaya berbeda, yaitu gaya bebas (front crawl stroke), gaya kupukupu (butterfly), gaya punggung (back crawl stroke), gaya dada (breaststroke) dengan berbagai nomor jarak renang: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, serta m baik putra maupun putri yang bila ditotal mencapai 31 nomor perlombaan. Jumlah tersebut merupakan kedua terbanyak setelah cabang olahraga atletik yang memperlombakan 41 nomor. Kelebihan lainnya ialah seorang perenang bisa ikut berlomba lebih dari satu nomor perlombaan, (Muliarta, 2010). Dahulu perkembangan prestasi olahraga renang di daerah dan nasional banyak ditandai dengan masa-masa kesuksesan yang diraih oleh para atlet tertuma ditingkat Asia Tenggara. Berdasarkan fakta di lapangan, sekarang ini ternyata atlet-atlet renang daerah sulit bersaing ketingkat nasional. Sementara Indonesia masih sangat sulit bersaing dengan atlet dunia yang senatiasa melakukan lonjakan prestasi. Perenang Indonesia memang mampu meningkatkan prestasi, namun sulit mengejar laju peningkatan prestasi negara lain. Pada 5 kali SEA Games terakhir tim renang Indonesia menyumbang 6 medali emas dari 32 medali yang diperebutkan di Palembang, tahun 2009 di Laos 2 emas, Thailand 2007 hanya 2 perak, Filipin emas dan di Vietman 2003 hanya 1 medali emas, (Setiawan dkk, 2013). Fenomena di atas menggambarkan proses latihan renang yang belum menerapkan kemajuan ilmu keolahragaan dan teknologi secara Jurnal Sains dan Teknologi 517

3 optimal. Salah satu contohnya adalah program latihan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yang diterapkan belum dilandasi kajian ilmiah secara optimal seperti pemanfaatan penggunaan sistem energi misalkan. Terkadang pada program latihan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter terjadi latihan yang tidak sesuai dengan jarak, waktu tempuh, intensitas latihan, dosis latihan yang tidak seimbang dengan pulih asal (recovery). Berdasarkan data survey awal ke sekolah-sekolah dan banyak perkumpulan renang di Buleleng dan Bali tidak memiliki program pembinaan yang jelas dan terukur, sehingga hasil maupun prestasinya kurang memenuhi harapan. Proses mutu pembinaan renang gaya front crawl 50 meter yang dimulai dari input atau asupan, proses maupun output atau keluaran seringkali diabaikan seperti: rekruitmen, program latihan tidak berjalan secara kontinyu dan berkesinambungan, metode latihan yang kurang sesuai dengan karakter perenang serta evaluasi yang tidak pernah dilakukan secara berkala sudah pasti menjadi penghambat utama dalam peningkatan prestasi latihan maupun atlet. Kecepatan adalah bagian integral dalam setiap cabang olahraga dan dapat digambarkan sebagai satu, atau kombinasi dari hal-hal berikut ini yaitu: kecepatan maksimal (maximal speed), kekuatan elastis (power), dan daya tahan (endurance) (Mill, 2009). Tentunya faktor kekutan dan kecepatan untuk mendukung power tidak dapat dipisahkan sebagai penghasil lecutan pada gerakan tungkai renang gaya front crawl. Power dalam renang menjadi bagian daya utama yang tidak terpisahkan untuk memproleh percepatan maksimal. (Bompa, 1990) membedakan power dalam dua bentuk, yaitu power asiklik dan power siklik. Power asiklik secara dominan diperlukan pada cabang olahraga melempar, menolak dan melompat pada cabang olahraga atletik, sedangkan power siklik diperlukan pada cabang olahraga antara lain dayung, bersepeda, renang, dan lari cepat, (Bompa, 2000). Pada program latihan interval anaerob kecepatan renang 50 meter terdapat berbagai variasi waktu pemulihan yang disesuaikan dengan penggunaan sistem energi anaerob. Waktu pemulihan untuk latihan interval anaerob meliputi berbagai rasio kerja - istirahat. Memahami hubungan antara sistem energi utama dengan waktu pelaksanaan kerja merupakan dasar untuk mempelajari bagaimana menyusun interval kerja dan interval istirahat pada program latihan interval, termasuk latihan interval untuk latihan kecepatan renang jarak 50 meter (Fox, 1993). Interval pemulihan menurut (Fox, 1993) dinyatakan dalam hubungan dengan rasio pemulihan dengan kerja dan dapat dinyatakan sebagai berikut: 11/2, 1 : 1, 1 : 2 atau 1 : 3. Rasio 1 : 1/2 mengisyaratkan bahwa waktu interval pemulihannya sama dengan setengah waktu interval kerja, rasio 1 : 1 menunjukkan bahwa interval kerja dan interval pemulihan sama. Pada interval kerja yang memakai waktu lebih pendek, rasionya 1 : 3 karena intensitasnya yang tinggi, sedangkan interval kerja yang Jurnal Sains dan Teknologi 518

4 memakai waktu lebih lama, rasio kerja pemulihan 1 : 1/2 atau 1 : 1. Terkait dengan uraian permasalahan-permasalahan di atas maka sangat penting dilakukan penelitian yang mengkaji tentang pengaruh latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya front crawl 50 meter. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Adakah perbedaan pengaruh latihan interval anaerob dengan rasio kerjaistirahat 1 : 2 dan 1 : 3 terhadap meter? (2) Adakah perbedaan hasil meter antara perenang yang memiliki power otot tungkai tinggi dan rendah? (3) Adakah pengaruh interaksi antara latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya front crawl 50 meter? METODE Jenis penelitian ini adalah eksperimen lapangan dengan rancangan 2 x 2. Rancangan factorial ini melibatkan dua buah faktor sebagai variabel independent, yakni latihan interval anaerob (A) dan power otot tungkai (B) latihan interval anaerob dibedakan menjadi dua taraf, yaitu latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2 (a 1 ), dan latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 3 (a 2 ) serta power otot tungkai dibedakan dalam dua taraf, yaitu power otot tungkai tinggi (b 1 ) dan power otot tungkai rendah (b 2 ). Sebagai variabel dependent adalah kecepatan renang gaya front crawl 50 meter. Tabel 1. Desain Penelitian dengan Rancangan Faktorial 2 x 2 Variabel Atributif Power Otot Tungkai (B) Variabel Manifulatif (A) Power Otot Tungkai Tinggi ( b 1 ) Power Otot Tungkai Rendah ( b 2 ) Latihan Interval Anaerob ( a 1 ) a 1 b 1 a 1 b 2 Latihan Interval Anaerob ( a 2 ) a 2 b 1 a 2 b 2 Katerangan: a 1 b 1 = Perlakuan latihan interval rasio kerja-istirahat 1 : 2 dengan power otot tungkai tinggi a 2 b 1 = Perlakuan latihan interval rasio kerja-istirahat 1 : 3 dengan power otot tungkai tinggi a 1 b 2 = Perlakuan latihan interval rasio kerja-istirahat 1 : 2 dengan power otot tungkai rendah a 2 b 2 = Perlakuan latihan interval rasio kerja istirahat 1 : 3 dengan power otot tungkai rendah. Jurnal Sains dan Teknologi 519

5 Populasi diambil dari mahasiswa putra semester II yang telah lulus mata kuliah TP. Kepelatihan Renang I Tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 50 perenang. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa putra semester II yang telah lulus mata kuliah TP. Kepelatihan Renang I sebanyak 30 perenang yang mana ditentukan dengan teknik purposive random sampling yaitu dari sejumlah populasi yang ada, untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuanketentuan dalam mencapai tujuan penelitian. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah: (a) jenis kelamin laki-laki, (b) berminat untuk mengikuti latihan renang, (c) sehat jasmani dan rohani, (d) bersedia menjadi sampel penelitian, (e) memiliki gerak dasar berenang yang baik (gaya front crawl), berdasarkan pada hasil observasi dan informasi dari dosen pengampu dan pelatih renang. Sejumlah mahasiswa yang memenuhi ketentuan selanjutnya dilakukan tes lompat jauh tanpa awalan untuk mengetahui mahasiswa yang memiliki kemampuan power otot tungkai tinggi dan rendah kemudian di rangking. Dari dua kelompok yang sudah terbentuk untuk setiap taraf, selanjutnya dengan cara undian ditetapkan kelompok yang mendapat perlakuan metode latihan interval anaerob dengan rasio kerja - istirahat 1 : 2 dan metode latihan interval anaerob dengan rasio kerja - istirahat 1 : 3 sehingga sesuai dengan rancangan penelitian. Data penelitian yang dikumpulkan adalah data kuantitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik tes dan pengukuran. Yaitu data power otot tungkai di tes dengan intrumen tes standing broad jump, (Mulyono, 2008). Dipakai karena di daerah penelitian belum ada atau ditemukannya alat atau teknik pengukuran power otot tungkai khusus untuk cabang olahraga renang disamping keterbatasan dana penelitian. Data kecepatan renang gaya front crawl 50 meter diperoleh dengan tes renang cepat dengan gaya front crawl menempuh jarak 50 meter. Tes tersebut dilaksanakan 2 kali yaitu tes awal dan tes akhir. Terkait dengan belum ditemukannya sumber yang mengkaji atau menguji reliabilitas tentang tes kecepatan renang gaya front crawl 50 meter maka sebelum dipakai untuk mengumpulkan data akan dicari reliabilitas tesnya dengan teknik ANAVA (Baumgarther & Jackson, 1998). Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah analisis varian (ANAVA) rancangan 2 jalur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan taraf signifikansi α = 0,05. Mengingat analisis data penelitian dilakukan dengan mengunakan ANAVA, maka sebelum sampai pada pemanfaatan ANAVA, yang perlu dilakukan yaitu uji persyaratan yaitu meliputi: (1) Uji Normalitas, dan (2) Uji Homogenitas Varian (Sudjana, 2005). Bila selisih kedua mean yang dipasangkan lebih besar dari nilai Rp yang dipasangkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua buah mean tersebut berbeda. Selanjutnya untuk menghindari terjadinya kontradiksi maka diberikan acuan yaitu bila ada dua buah mean yang berbeda tetapi terletak diantara kedua mean lain yang tidak berbeda, maka perbedaan tersebut dianggap tidak signifikan. Pengujian hipotesis untuk memudahkannya perlu Jurnal Sains dan Teknologi 520

6 dirumuskan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Mangacu pada deskripsi hasil analisis data hasil tes kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan hasilnya yaitu jika antara kelompok mahasiswa yang mendapat latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2 dan dengan rasio 1 : 3 dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok mahasiswa dengan rasio 1 : 3 memiliki peningkatan hasil kecepatan renang gaya front crawl 50 meter sebesar 0.90 detik yang lebih tinggi dari pada kelompok latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2. Jika antara kelompok mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi dan rendah dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi memiliki peningkatan hasil kecepatan renang gaya front crawl 50 meter sebesar 0.81 detik lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki power otot tungkai rendah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2 memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan interval anaerob rasio 1 : 3. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = > F tabel = Dengan demikian hipotesa nol (H 0 ) ditolak. Yang berarti bahwa latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2 memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan interval anaerob rasio 1 : 3 dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata latihan interval anaerob rasio 1 : 3 memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu dan Sesuai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi memiliki peningkatan hasil kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yang berbeda dengan mahasiswa yang memiliki power otot tungkai rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = > F tabel = Dengan demikian hipotesa nol (H 0 ) ditolak. Yang berarti bahwa tungkai tinggi memiliki peningkatan hasil meter yang berbeda dengan tungkai rendah dapat diterima kebenarannya. Berdasarkan analisis lanjutan diperoleh bahwa mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi memiliki peningkatan hasil kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki power otot tungkai rendah, dengan rata-rata peningkatan masingmasing yaitu dan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perbedaan rasio kerja : istirahat pada latihan interval anaerob dan tingkat power otot tungkai mahasiswa cukup bermakna. Karena F hitung = > F tabel = Dengan demikian hipotesa nol ditolak. Yang berarti terdapat interaksi yang signifikan antara metode latihan interval anaerob dengan power otot tungkai. Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang Jurnal Sains dan Teknologi 521

7 telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu: (a) ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian (b) ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua faktor. Kelompok kesimpulan analisis tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut: Perbedaan pengaruh latihan interval anaerob dengan rasio kerja - istirahat 1 : 2 dan rasio 1 : 3 terhadap meter. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang mendapatkan latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2 dan kelompok mahasiswa yang mendapatkan latihan interval anaerob rasio 1 : 3 terhadap peningkatan meter. Pada kelompok mahasiswa yang mendapat latihan interval anaerob rasio 1 : 3 mengalami peningkatan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang mendapat latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2. Latihan interval anaerob dengan rasio kerja-istirahat 1 : 2, waktu recoverynya kurang sempurna, sehingga kualitas kecepatan gerakan tiap ulangannya tidak dapat dipertahankan secara sempurna. Latihan interval anaerob rasio 1 : 3 lebih memberikan kesempatan mahasiswa untuk melakukan recovery sehingga lebih siap melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi (kecepatan maksimal). Dengan istirahat yang cukup maka sistem energi yang digunakan pada setiap ulangan masih tetap berada pada ATP-PC. Unsur fisik yang dikembangkan yaitu kekuatan dan kecepatan. Pada latihan interval anaerob dengan rasio kerja - istirahat 1 : 3, tiap ulangan kecepatan maksimal dapat dipertahankan. Kualitas kecepatan gerakan dapat dipertahankan, sehingga peningkatan kecepatan lebih signifikan. Sesuai angka-angka yang diproleh dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata persentase peningkatan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yang dihasilkan selama latihan interval anaerob rasio 1 : 3 lebih tinggi 0.90 detik dari pada latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2. Perbedaan hasil kecepatan renang gaya front crawl 50 meter antara perenang yang memiliki power otot tungkai tinggi dan rendah, berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan hasil yang nyata antara kelompok mahasiswa dengan power otot tungkai tinggi dan power otot tungkai rendah terhadap kecepatan renang gaya front crawl 50 meter. Pada kelompok mahasiswa dengan power otot tungkai tinggi mempunyai peningkatan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter lebih baik dibanding kelompok mahasiswa dengan power otot tungkai rendah. Pada kelompok mahasiswa power otot tungkai tinggi memiliki potensi yang lebih dari pada tungkai rendah. Power otot tungkai merupakan unsur kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam renang gaya front crawl 50 meter. Power otot tungkai memiliki peran untuk memberikan Jurnal Sains dan Teknologi 522

8 dorongan tubuh maju ke depan. Otot tungkai dalam renang gaya front crawl merupakan daya pendorong tubuh untuk dapat bergerak ke depan. Kemampuan power otot tungkai berfungsi untuk melakukan tendangan atau hentakan/lecutan, dengan power otot tungkai akan menghasilkan dorongan tubuh ke depan sehingga kecepatan renang gaya front crawl 50 meter menjadi lebih tinggi. Mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi memiliki kemampuan untuk melakukan latihan dan perlombaan renang gaya front crawl 50 meter yang lebih baik, dari pada mahasiswa yang memiliki power otot tungkai rendah. Berdasarkan angka-angka yang diproleh dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan ratarata peningkatan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter pada tungkai tinggi 0.81 yang lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki power otot tungkai rendah. Pengaruh interaksi antara latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap kecepatan renang gaya front crawl 50 meter, sesuai dengan tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan adanya interaksi. Terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa power otot tungkai berpengaruh terhadap hasil latihan interval anaerob dengan sangat signifikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi lebih baik pengaruhnya dengan latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 3 dari pada dengan rasio 1 : 2 untuk meningkatkan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yaitu beda waktunya dan Sementara tungkai rendah lebih baik dengan latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2 dari pada dengan rasio 1 : 3 untuk meningkatkan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yaitu perbedaan waktunya dan Mahasiswa dengan latihan interval anaerob 1 : 2 dan 1 : 3 memiliki peningkatan meter yang besar baik yang memiliki power otot tungkai tinggi maupun yang memiliki power otot tungkai rendah ratarata peningkatan waktunya adalah dan Mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi memiliki peningkatan kecepatan renang gaya front crawl 50 meter yang besar baik dengan latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2 maupun dengan rasio 1 : 3 rata-rata peningkatan waktunya adalah dan Keefektifan penggunaan metode dalam latihan meter dipengaruhi oleh tinggi rendahnya power otot tungkai yang dimiliki mahasiswa. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval anaerob dengan rasio kerja - istirahat 1 : 2 dan rasio 1 : 3 terhadap kecepatan renang gaya front crawl 50 meter. Pengaruh latihan interval anaerob rasio 1 : 3 lebih Jurnal Sains dan Teknologi 523

9 baik dari pada latihan interval anaerob rasio 1 : 2 terhadap kecepatan renang gaya front crawl 50 meter. Ada perbedaan hasil yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya front crawl 50 meter antara power otot tungkai tinggi dengan power otot tungkai rendah. Peningkatan hasil meter pada mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi lebih baik dari pada yang memiliki power otot tungkai rendah. Ada pengaruh interaksi yang signifikan antara latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap meter. Mahasiswa dengan power otot tungkai tinggi memiliki peningkatan yang lebih baik jika mendapat latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 3. Mahasiswa dengan power otot tungkai rendah memiliki peningkatan yang lebih baik jika mendapat latihan interval anaerob dengan rasio 1 : 2. DAFTAR PUSTAKA Baumgartner, T.A., dan Jackson A.S Measurement for Evaluation in Physical Educational and Exercise Science. New York: Brown Communications, inc. Bompa, T.O., Theory and Methodology of Training The Key to Athletic Performance, Dubuque, Iowa: Kendall/Hunt Total Training for Young Champions. United States of America: Humans Kinetics. Fox, E.L., The Physiologycal Basis of Physical Education and Athletics. Philadelphia: Sounders College Publishing. Mc Mill, B Speed. k/articles/seni.11o4.htm (diakses 5 September 2012). Muliarta, I Wayan Pengaruh latihan Interval Anaerob dan Power Otot Tungkai terhadap Kecepatan Renang Gaya Dada (Breastroke) 50 Meter. Laporan penelitian tidak diterbitkan: Surakarta, UNS. Mulyono Biyakto A., Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani/Olahraga. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Sudjana, Metode Statistika Edisi 6. Bandung: Tarsito. Tri Tunggal Setiawan, Erman Susanto dan Fajar Vidya H Pengembangan Jump Power Meter Sebagai Alat Pengukur Power Tungkai. Jurnal IPTEK Olahraga Volume 15, No 2, hal 156. Jurnal Sains dan Teknologi 524

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI 50 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DENGAN TINGGI BADAN SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SD NEGERI SURODADI 1 MAGELANG TESIS Disusun

Lebih terperinci

ABSTRAK Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai

ABSTRAK Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai ABSTRAK Djoko Priyanto. 2016. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai (Studi Eksperimen Metode Latihan Pada

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh: Agus Widayat A

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh: Agus Widayat A PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK DAN LATIHAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA LANGKAH SILANG DITINJAU DARI RASIO PANJANG LENGAN BAWAH DAN ATAS (Studi Eksperimen pada

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI I Wayan Darmawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putera Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ) TESIS

(Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putera Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ) TESIS PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP PRESTASI SPRINT 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI : TINGGI BADAN (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putera Penjaskesrek

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN (Studi Eksperimen Latihan Pliometrik Step-up Jump dan Box To Box pada Karateka Putra UKM INKAI UNS Surakarta)

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA FRONT CRAWL

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA FRONT CRAWL PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA FRONT CRAWL (Studi Eksperimen Latihan Interval Anaerob Jarak Tempuh Renang 25 Meter, 50 Meter dan Kombinasi Jarak

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN I Ketut Sutisna Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo, yang beralamat di Jl.Dr. Muwardi No. 84 Gayam Sukoharjo dan Stadion

Lebih terperinci

Journal of Physical Education and Sports. Latihan Plyometrics dan Panjang Tungkai terhadap Kecepatan Renang Gaya Dada Atlet Renang Sumatera Selatan

Journal of Physical Education and Sports. Latihan Plyometrics dan Panjang Tungkai terhadap Kecepatan Renang Gaya Dada Atlet Renang Sumatera Selatan JPES 6 (3) (2017) Journal of Physical Education and Sports http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes Latihan Plyometrics dan Panjang Tungkai terhadap Kecepatan Renang Gaya Dada Atlet Renang Sumatera

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM PASCASARJANA PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER (Studi Eksperimen Latihan Interval Anaerob dengan Rasio Waktu Kerja-Istirahat 1:2 dan 1:3 pada Siswa

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI 1 KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS Jurnal Oleh OKTRI MAHARANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Renang merupakan cabang olahraga yang dilakukan di air. Olahraga renang memiliki banyak manfaat dan bisa dikatakan menjadi olahraga favorit bagi masyarakat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma 1 HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG Jurnal I Wayan Nesha Dharma 0913051059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah populer di indonesia dan dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Motif melakukan olahraga renang beragam, mulai

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI Oleh Ni Wayan Wirayuni Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL INTENSIF TERHADAP KEMAMPUAN LARI 100 METER SISWA SMP NEGERI 1 PARIAMAN

PENGARUH METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL INTENSIF TERHADAP KEMAMPUAN LARI 100 METER SISWA SMP NEGERI 1 PARIAMAN PENGARUH METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL INTENSIF TERHADAP KEMAMPUAN LARI 100 METER SISWA SMP NEGERI 1 PARIAMAN 1) Arisman 1) Universitas PGRI Palembang Jl. Ahmad Yani, Plaju, Palembang Email : arismhand@gmail.com

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH Oleh: Nur Azis Rohmansyah prodi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi program fakultas pendidikan ilmu pendidikan social

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER

PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KEMAMPUAN RENANG GAYA DADA 50 METER (Studi Eksperimen Latihan Double leg speed hop & Jump to box Pada Siswa Putra Kelas X

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017 HUBUNGAN VO2 MAX DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER PADA MAHASISWA PUTRA IKIP MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Maulidin, Adi Suriatno, Dadang Warta Candra

Lebih terperinci

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Just Andika Jurusan Ilmu Keolahragaan, FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: justandika@ymail.com

Lebih terperinci

PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU

PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU Raffly Henjilito

Lebih terperinci

Gede Eka Budi Darmawan 1

Gede Eka Budi Darmawan 1 PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN WAKTU REAKSI TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER MAHASISWA SEMESTER II JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FOK UNDIKSHA Gede Eka Budi Darmawan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA BEBAS PADA USIA 8-12 TAHUN PERENANG PUTERA AMFIBI SWIMMING CLUB Oleh NURKADRI, M.Pd Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU

PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU Zulbahri 1) Lusy Susanti 2) 1,2 (Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Key word : Sprint, interval anaerob training, work interval, rest interval.

Key word : Sprint, interval anaerob training, work interval, rest interval. PENGARUH PERBEDAAN RASIO WORK INTERVAL DAN REST INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI (Eksperimen Latihan Interval Anaerob Dengan Rasio Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat 1:5 Dan 1:10) Oleh : Slamet Widodo 1 ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL Oleh RULIYADI S. 1113051071 PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 2 PENGARUH

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN LARI CEPAT UP HILL

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN LARI CEPAT UP HILL PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN LARI CEPAT UP HILL, DOWN HILL, KOMBINASI DOWN HILL UP HILL DAN RASIO TINGGI DUDUK TINGGI BADAN TERHADAP PRESTASI LARI CEPAT 100 METER (Studi Eksperimen pada Siswa Putra

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN Wayan marjana, I Ketut Sudiana, Made Budiawan Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga Dan Kesehatan Singaraja, Indonesia e-mail: {wmexpired91@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI 1 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Meldi Herrman 1, Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Drs. Yuherdi, S.Pd 3 Email

Lebih terperinci

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PELATIHAN LANGKAH BAYANGAN (SHADOW) MEMINDAHKAN BOLA BULUTANGKIS TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 1 UBUD Gde Ryan Saputra,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan Ganesha untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

Universitas Lampung. Abstrak

Universitas Lampung. Abstrak Perbandingan Kapasitas Vital Paru Pada Atlet Pria Cabang Olahraga Renang dan Lari Cepat Persiapan Pekan Olahraga Provinsi 2013 di Bandar Lampung Norma Julianti 1), Khairun Nisa 2) Email: normajulianti@rocketmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

FIKI SETIYADI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, S.Pd.

FIKI SETIYADI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, S.Pd. HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 50 METER (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Putra Angkatan 01/013 PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya)

Lebih terperinci

Journal of Physical Education and Sports

Journal of Physical Education and Sports JPES 6 (2) (2017) Journal of Physical Education and Sports http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes Pengaruh Metode Latihan Keseimbangan dan Daya Tahan Otot Lengan terhadap Kecepatan Mendayung Kayak

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU 66 HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU Saripin, dkk 1 saripin_pjkr@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA MENGAJAR, RENANG GAYA BEBAS DAN KELENTUKAN TERHADAP RENANG GAYA KUPU-KUPU

PENGARUH GAYA MENGAJAR, RENANG GAYA BEBAS DAN KELENTUKAN TERHADAP RENANG GAYA KUPU-KUPU Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 10, Nomor 2, November 2014 Gregorius Kristiyono & Eddy Purnomo Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( ) JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA (0813051008) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd. HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Putra Angkatan 01 PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya) Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASING JAUH SEPAKBOLA

PENGARUH METODE LATIHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASING JAUH SEPAKBOLA Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Andriandi 164 PENGARUH METODE LATIHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASING JAUH SEPAKBOLA Andriadi STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK SINGLE LEG SPEED HOPS DAN DOUBLE LEG SPEED HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA KARATEKA PUTRA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI 1 KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG Jurnal Oleh OKI RINOKI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang) TESIS

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang) TESIS PENGARUH METODE LATIHAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KETERAMPILAN DASAR PASSING BOLAVOLI DITINJAU DARI FLEKSIBILITAS PUNGGUNG DAN TUNGKAI SISWA PUTRA SD KEMIREN SRUMBUNG MAGELANG (Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Made Galih Hari Cahyadi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH RASIO KERJA ISTIRAHAT LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN KAPASITAS AEROB TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PUTRA

PERBEDAAN PENGARUH RASIO KERJA ISTIRAHAT LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN KAPASITAS AEROB TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PUTRA PERBEDAAN PENGARUH RASIO KERJA ISTIRAHAT LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN KAPASITAS AEROB TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PUTRA (Studi Eksperimen Rasio Kerja Istirahat 1: 10, 1:15 dan 1: 20 pada Atlet Putra

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK Iskandar Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG Jurnal Oleh ANGGUN ANINDITA SANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan salah satu olahraga (aquatik) atau dilakukan di air, baik itu sebagai sarana rekreasi maupun sarana kegiatan untuk perlombaan. Seiring dengan perkembangannya,

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG 1 HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG Boyke Johanes, 1. Drs. Saripin, M.kes, AIFO, 2. Ni Putu Nita Wijayanti,

Lebih terperinci

(StudiEksperimenpadaMahasiswa Putra PembinaanPrestasiAtletik FakultasKeguruandanIlmuPendidikanJurusan POK UTP Surakarta ) TESIS

(StudiEksperimenpadaMahasiswa Putra PembinaanPrestasiAtletik FakultasKeguruandanIlmuPendidikanJurusan POK UTP Surakarta ) TESIS PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BERBEBAN LEG-PRESSDAN SQUATTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI : TINGGI DUDUK (StudiEksperimenpadaMahasiswa Putra PembinaanPrestasiAtletik

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP KETEPATAN LONG PASS SEPAKBOLA DITINJAU DARI PANJANG TUNGKAI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP KETEPATAN LONG PASS SEPAKBOLA DITINJAU DARI PANJANG TUNGKAI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP KETEPATAN LONG PASS SEPAKBOLA DITINJAU DARI PANJANG TUNGKAI (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING DENGAN MENGGUNAKAN MATRAS GULUNG DAN MATRAS LEBIH TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN HAND SPRING PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENJASKESREK JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis statistika yang dilakukan pada tes

Lebih terperinci

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd. HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Putra Angkatan 01 PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya) Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang dimilikinya kepada orang

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN (Studi Eksperimen Metode Latihan Interval Anaerob Waktu Kerja-Istirahat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sukoharjo bertempat di lapangan SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017 JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017 THE RELATIONSHIP BETWEEN LOWER LIMB EXPLOSIVE POWER

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Putu Gede Eka Pertama Jurusan Ilmu Keolahragaan e-mail: ekapertama@hotmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN TESIS

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN TESIS PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN (Studi Eksperimen Latihan Dribble Crossover Dan Two Ball Dribble Pada Pemain Tingkat

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN Ketut Juni Artada Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berfungsi untuk menjaga kekuatan fisik dan kesehatan tubuh, serta penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Minat masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan simpulan bahwa faktor kondisi fisik yang meliputi kecepatan,

Lebih terperinci

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Jurnal Oleh Arif Cahyanto PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Pt Devi Andryani, Md Budiawan, I Nym Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI JURNAL PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI (Studi Eksperimen Latihan Alternate Leg Bound Dan Single Leg Speed Hop Pada Siswa Putra

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di GOR Sritex Arena, Jl. Kebangkitan Nasional No. 24, Sriwedari, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : KONTRIBUSI DORONGAN TANGAN DAN KAKI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA PADA MAHASISWA PUTRA KELAS F ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND Pengaruh Latihan Plyometric (Ibram Soleh ) 2 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET PENCAK SILAT UNIT KEGIATAN MAHASISWA PENCAK SILAT UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

Journal of Physical Education and Sport

Journal of Physical Education and Sport JPES 5 (1) (2016) Journal of Physical Education and Sport http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SENAM LANTAI

Lebih terperinci

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU 1 THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU Zolika, Drs. Saripin, M.Kes, AIFO, Ardiah Juita, S.Pd, M.Pd. Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA BEBAS TESIS

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA BEBAS TESIS PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA BEBAS (Studi Eksperimen Latihan Interval Anaerob Jarak Tempuh Renang 25 Meter, 50 Meter dan Kombinasi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA Dwi Hartanto 1, Ramdani Amrullah 2, Abdillah 3, Putra Sastaman 4,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN DIATAS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN DIATAS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DI ISSN: 2337-7674 Bravo s Jurnal PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN DIATAS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DI MTs SAYID ABDURRAHMAN PAGERWOJO PERAK JOMBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, Jln. Mlangi No.63 Nogotirto,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN BOX JUMP SINGLE LEG DENGAN DOUBLE LEG TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN BOX JUMP SINGLE LEG DENGAN DOUBLE LEG TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN BOX JUMP SINGLE LEG DENGAN DOUBLE LEG TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI (studi eksperimen pada anggota ekstrakurikuler bola voli MAN Cipasung Kabupaten Tasikmalaya 2014/2015)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3. 1. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Kolam Renang Villa Setiabudi yang berada di sebelah utara Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, yang dilakukan oleh manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang terdapat dalam

Lebih terperinci

pada siswa Siswa Putra Kelas XI MAN 3 Kediri Tahun 2016)

pada siswa Siswa Putra Kelas XI MAN 3 Kediri Tahun 2016) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Eksperimen Latihan Double Leg Bound dan Knee Tuch Jump pada siswa Siswa Putra Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai dengan mengumpulkan data dari masing-masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL NHT BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN NUMERIK SISWA KELAS IV

PENGARUH MODEL NHT BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN NUMERIK SISWA KELAS IV PENGARUH MODEL NHT BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN NUMERIK SISWA KELAS IV Komang Yuli Setiani 1, I Made Tegeh 2, I Gusti Ngurah Japa 3 1,3 Jurusan PGSD,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena gerak dasar yang terdapat didalamnya sudah dilakukan sejak zaman peradaban manusia

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS DOUBLE LEG BOUND

PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS DOUBLE LEG BOUND PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS DOUBLE LEG BOUND, ALTERNATE LEG BOUND, DAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP PRESTASI LOMPAT JANGKIT DITINJAU DARI RASIO TINGGI BADAN : PANJANG TUNGKAI

Lebih terperinci

ANDRI ANDRIANA

ANDRI ANDRIANA HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS BAHU DENGAN HASIL RENANG GAYA DOLPHIN (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Putra PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Angkatan 01) ANDRI ANDRIANA

Lebih terperinci

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Lalu Hulfian Program Studi Pendidikan Olah Raga dan Kesenian FPOK IKIP Mataram E-mail: laluhulfian2@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN

PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN 1 PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014 2 ABSTRACT THE

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG OLAHRAGA KARATE DOJO KHUSUS UNIMED

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG OLAHRAGA KARATE DOJO KHUSUS UNIMED JPES 3 (2) (2014) JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang kompleks, agar dapat melakukan renang dengan baik dibutuhkan kemampuan untuk mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN Bambang Yudi Erwanto Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Lebih terperinci