BAB I PENDAHULUHAN. Dalam industri manufakfur di tuntut suatu usaha bagaimana memproduksi barang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUHAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam industri manufakfur di tuntut suatu usaha bagaimana memproduksi barang dengan kualitas dan kuantitas yang baik dalam waktu tepat. Produksi akan berjalan dengan lancar apabila semua komponen produksi bekerja sebagaimana mestinya, yaitu mampu beroperasi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Mesin produksi memegang peranan penting demi kelancaran proses produksi. Kerusakan (breakdown) mesin sekecil apapun akan berpengaruh terhadap jalannya proses produksi yang akan mempengaruhi hasil produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. PT. Jamu Indonesia Simona merupakan salah satu perusahaan manufakfur di Indonesia yang mengolah bahan-bahan dari alam menjadi obat/jamu dan kosmetika tradisional. Produk jamu Simona merupakan produk jamu pertama di Indonesia yang berbentuk pil di Indonesia. Sejak PT. Jamu Indonesia Simona mengalami pengalihan kepemilikan pada tahun 1986, perusahaan ini mengalami peningkatan dari segi produksi dan penjualan secara terus menerus, baik dalam penjualan dalam maupun luar negeri. Untuk terus dapat berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang sejenis, tentunya perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produknya dalam memenuhi permintaan pasar. Dalam memenuhi permintaan konsumen dari segi kuantitas dan kualitas tentunya perusahaan sangat bergantung pada proses produksi yang ada, dimana dalam proses produksi tersebut terdiri dari beberapa komponen diantaranya yaitu mesin produksi. Jika

2 mesin produksi yang di gunakan dalam proses produksi sering terjadi kerusakan tentunya hal ini akan mengakibatkan terganggunya jadwal produksi dan distribusi yang sudah di tentukan oleh perusahaan, hal ini akan berakibat pada berkurangnya hasil produksi, waktu dan biaya produksi akan meningkat, hal ini akan mengakibatkan tidak terpenuhinya waktu penyerahan hasil produk ke pasar yang selanjutnya akan memepengaruhi daya saing bagi perusahaan. Oleh karena itu fasilitas proses produksi harus selalu di tingkatkan dan di pertahankan agar kondisinya sebaik ketika masih baru atau setidaknya dalam kondisi wajar untuk beroperasi. Sistem perawatan mesin produksi ada dua jenis, yaitu perbaikan (repair maintenance) dan pencegahan (preventive maintenance). Kebijakan perawatan mesin produksi pada PT. Jamu Indonesia Simona Semarang belum menerapkan sistem kebijakan pencegahan (preventive), namun hanya mengunakan sistem perbaikan (repair) dimana perawatan dan perbaikan di lakukan apabila fasilitas mesin untuk proses produksi sudah mengalami kerusakan. Padahal untuk perbaikan komponen mesin produksi membutuhkan waktu tunggu yang cukup lama sampai mesin produksi dapat beroperasi kembali. Perawatan yang tidak baik memungkinkan hasil produksi yaitu jamu dan kosmetik menjadi defektif (cacat), kondisi kerja yang tidak nyaman dan meningkatnya biaya produksi diakibatkan perbaikan dan downtime yang berlebihan. Untuk itu perlu di buat suatu evaluasi terhadap system kebijakan perawatan fasilitas proses produksi yang tepat untuk mengurangi frekuensi kerusakan mesin produksi dan meminimalkan biaya perawatan total. Dengan diterapkannya sistem perawatan yang teratur dan terencana, diharapkan fasilitas produksi dapat bekerja sebagaimana yang di harapkan sehingga fasilitas produksi

3 mempunyai keandalan yang tinggi sehingga kualitas dan kuantitas produk dapat terjaga secara optimal. Dengan melihat pentingnya kebijakan perawatan, peneletian ini mencoba untuk mengemukakan analisis penentuan waktu kegiatan kegiatan perawatan yang tepat bagi masing-masing mesin proses produksi unit lini pil di PT. Jamu Indonesia Simona, Semarang sesuai kehandalannya, sehingga dapat meminimalkan biaya perawatan yang di keluarkan oleh perusahaan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Kerusakan fasilitas mesin produksi merupakan salah satu hal yang dapat menghambat jalannya proses produksi. Karena pada mesin fasilitas produksi tersebut di gunakan system berurutan, maka kerusakan salah satu mesindapat mempengaruhi jalannya seluruh proses produksi. Oleh karena itu di butuhkan suatu rencana kebijakan yang akan di lakukan dapat di sadari oleh keandalan dari mesin tersebut, dimana kesiapan (realibity) di difinisikan sebagai peluang suatu unit atau system berfungsi normal jika di gunakan menurut operasi tertentu untuk satu periode tertentu. Berdasarkan uraian di atas maka timbul suatu pertanyaan Apakah kegiatan yang di lakukan selama ini telah memenuhi kesiapan dari mesin produksi tersebut? dan Apakah kebijakan perawatan yang dilakukan selama ini sudah optimal?. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut yang menjadi permasalahan di PT. Jamu Indonesia Simona Semarang, adalah :

4 Biaya produksi meningkat karena sering terganggunya kerusakan pada mesin produksi. Mesin sering terjadi kerusakan yang berdampak pada terganggunya jadwal produksi. Hasil produksi kurang optimal yang di akibatkan seringnya kerusakan pada mesin proses produksi. Belum di terapkan aturan yang baku untuk melaksanakan kebijakan sistem perawatan. 1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN Tujuan Umum Tujuan umum dari pelaksanan penelitian pada PT. Jamu Indonesia Simona Semarang adalah sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi tugas sebagai salah satu persyaratan program sarjana pada fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Memberikan pengalaman secara langsung kepada mahasiswa pada dunia kerja nyata. 3. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman secara langsung dalam menerapkan ilmu penghetahuan yang di milikinya, untuk melatih ketrampilan, sikap serta pola bertindak dalam lingkungan kerja sebenarnya. 4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dan penghetahuannya untuk memecahkan permasalahan yang di hadapi.

5 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari pelaksanan penelitian pada PT.Jamu Indonesia Simona adalah sebagai berikut : 1. Agar perusahaan dapat memahami bahwa betapa pentingnya kebijakan sistem perawatan pencegahan (preventive maintenance) untuk fasilitas proses produksi bagi perusahaan manufaktur hal ini di harapkan perusahaan dapat berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain. 2. Bahwa mesin untuk proses produksi bukan hanya bekerja untuk memproses bahan bahan produksi tetapi juga perlu perawatan, sehingga usia mesin produksi akan lebih lama dan nilai penyusutannya (depresiasi) juga akan tinggi. 3. Persaingan di perusahaan manufaktur sangat kompetitif dengan seiring tumbuhnya ilmu penghetahuan maka agar mesin produksi juga dapat bersaing dengan perusahaan manufaktur lain maka perlu adanya Departement Khusus Maintenance yang ahli dan professional. 4. Mahasiswa sebagai calon intelektual dan professional muda agar dapat mengaplikasikan teori dan Ilmu penghetahuannya untuk memecahkan permasalahan yang di hadapi bagi diri dan lingkungannya, serta dapat merekayasa perusahaan manufaktur berjalan secara efektif dan efisien agar dapat bersaing dengan perusahaan asing, di era global Kegunaan Penelitian

6 Kegunaan dari pelaksanan penelitian pada PT.Jamu Indonesia Simona Semarang adalah sebagai berikut : 1. Memberikan gambaran mengenai frekuensi kerusakan dari mesin produksi pada unit lini produksi jamu pil PT. Jamu Indonesia Simona Semarang dalam kurun waktu Maret-Mei Untuk membandingkan kebijakan system preventif maintenance dengan sistem repair maintenance yang telah di terapkan sebelumnya. 3. Menentukan berbagai alternative kebijakan perawatan pada mesin produksi yang tepat dalam meminimalisasi total biaya perawatan sehingga dalam proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUHAN Bab ini memberikan gambaran pendahuluhan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan konsep dan teori yang berkaitan dengan masalah dasar-dasar teori, kerangka pemikiran teritis BAB III METODELOGI PENELITIAN

7 Pada BAB ini dijelaskan langkah peneletian yang di gunakan cara pengumpulan, pembahasan data, pengolahan data. BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN Berisi mengenai metode kerangka berpikir dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir, pengumpulan, pengolahan dan analisa terhadap pengolahan data yang di lakukan. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah di buat dan saran yang dapat di berikan sehubungan dengan analisis yang di buat.