PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI DIKTI 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI DIKTI 2013"

Transkripsi

1 PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI DIKTI 2013 PENCARIAN OBAT UNTUK PENYAKIT ALZHEIMER DARI AGATHIS DAMMARA (ARAUCARIACEAE) Ketua Tim Peneliti: Dr. Lia Dewi Juliawaty KK Fakultas/Sekolah/Pusat/PP : Kimia Organik : FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG April, 2012

2 DAFTAR ISI Halaman IDENTITAS PROPOSAL RINGKASAN PROPOSAL PENDAHULUAN Latar belakang masalah Tujuan riset METODOLOGI DAFTAR PUSTAKA INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET CAPAIAN) JADWAL PELAKSANAAN PETA JALAN (ROAD MAP) RISET USULAN BIAYA RISET Belanja pegawai Belanja barang Belanja jasa CV TIM PENELITI LAMPIRAN BUKTI CAPAIAN OUTPUT TAHUN

3 1

4 1 RINGKASAN PROPOSAL Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang ada di masyarakat Indonesia pada saat ini. Penyakit ini merupakan penyakit demensia (kepikunan) yang diawali oleh kelemahan kognisi ringan sehingga kemampuan seseorang untuk berpikir menjadi terganggu, penurunan daya ingat, kesulitan berbahasa, dan kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Demensia terbagi atas dua yaitu demensia primer dan sekunder. Demensia pada Alzheimer adalah demensia primer, sedangkan demensia sekunder biasanya diantaranya disebabkan oleh tumor otak, cedera kepala dan stroke. Penderita Alzheimer biasanya berusia lebih dari 65 tahun, namun penyakit tersebut bukan merupakan bagian dari proses penuaan. Pada saat ini terdapat 60% penderita Alzheimer dari total populasi di dunia, sedangkan di Indonesia pada tahun 2006 dilaporkan terdapat sekitar penderita Alzheimer s. Penderita Alzheimer iperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah orang lanjut usia. Penyakit Alzheimer disebabkan oleh adanya plak amiloid dan neurofibrillary tangles. Plak amiloid tersebut terbentuk dari pembelahan beta amiloid prekursor protein (APP) yang dikatalisis oleh enzim BACE-1. Pemberian obat-obatan dapat efektif untuk penderita di awal demensia. Namun dengan berjalannya waktu pemberian obat menjadi tidak efektif. Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer, obat-obatan yang ada misalnya donepezil, rivastagmin dan galantamin hanya bersifat memperlambat progresivitas penyakit tersebut. Oleh karena itu maka para peneliti sampai saat ini masih berusaha untuk menemukan obat yang potensial untuk penyakit Alzheimer baik obat dari bahan alam ataupun sintetis misalnya obat-obatan yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim BACE-1. Pada saat ini telah dikembangkan berbagai senyawa-senyawa alam yang berasal dari tumbuhan sebagai inhibitor enzim BACE-1. Salah satu kelompok senyawa yang memiliki aktivitas tersebut yaitu kelompok senyawa biflavonoid. Berdasarkan laporan dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti di mancanegara, diketahui bahwa kelompok senyawa ini dapat ditemukan pada berbagai macam cemara-cemaraan dan paku-pakuan, salah satu diantaranya yaitu tumbuhan genus Agathis. Dari 21 genus Agathis di dunia, 11 spesies tumbuh di hutan tropis Indonesia. Salah satu spesies Agathis yang tumbuh di hutan tropis Indonesia yaitu Agathis dammara. Spesies yang dikenal dengan nama lokal damar ini, merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kayu dan getahnya banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri seperti pada pembuatan kertas, furnitur, dan pelitur. Selain itu, pohon damar juga memiliki nilai ekologis yaitu sebagai paru-paru kota. Sampai saat ini kajian kandungan senyawa kelompok biflavonoid dari pohon damar yang tumbuh di Indonesia belum pernah dilaporkan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam penelitian yang akan dilakukan ini akan dikaji fitokimia dari spesies Agathis dammara terutama kandungan biflavonoidnya dan senyawa-senyawa yang diperoleh akan dievaluasi pula aktivitasnya terhadap uji aktivitas yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer yaitu uji sebagai inhibitor enzim BACE-1 (β-sekretase). Hasil penelitian ini akan memberikan arti yang penting baik bagi perkembangan ilmu kimia spesies Agathis, meningkatkan nilai guna dari spesies Agathis Indonesia serta menemukan senyawa kimia yang potensial untuk dikembangkan dalam pengobatan penyakit Alzheimer. Penelitian ini juga merupakan bagian dari penelitian mengenai tumbuhan di hutan tropis Indonesia yang dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, KK Kimia Organik, FMIPA, ITB bekerjasama dengan Department of Pharmacognosy and Phytochemistry, Graduate School of Pharmaceutical Sciences, Meiji Pharmaceutical University, Jepang yang membantu dalam segi uji aktivitasnya. 2

5 2 PENDAHULUAN 2.1 Latar belakang masalah Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit demensia atau kepikunan yang diderita lebih dari tiga puluh juta orang di dunia. (Sasaki, 2010). Penyakit ini menyerang otak dan umumnya diderita oleh orang dengan usia lebih dari 65 tahun, namun penyakit ini bukanlah penyakit karena proses penuaan. Penderita penyakit ini mula-mula terganggu daya ingatnya dan dapat menjadi pikun secara progresif dan dapat menjadi cacat mental total ( Penyebab penyakit ini diperkirakan akibat adanya plak amiloid β (Aβ) dan neurofibrillary tangles. Plak amiloid β (Aβ) terbentuk oleh adanya pembelahan β-amiloid prekursor protein (APP) dan dikatalis oleh enzim β-sekretase (BACE-1) (Sasaki, 2010). Proses pembentukan plak amiloid β tersebut ditunjukkan pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Proses pembentukan plak amiloid ( Penemuan senyawa yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim BACE-1 dapat menjadi strategi yang efektif dalam pengobatan penyakit Alzheimer. Sejumlah senyawa dari bahan alam telah digunakan sebagai obat penyakit ini, diantaranya galantamin dan huperzin A (Harvey, 2008). Selain itu, berbagai senyawa alam dari tumbuhan telah dicoba dikembangkan sebagai inhibitor enzim BACE-1, diantaranya yaitu senyawa dari kelompok biflavonoid. Senyawa biflavonoid banyak ditemukan pada berbagai macam cemara-cemaraan dan paku-pakuan (Sasaki, 2010). Salah satu genus tumbuhan yang telah diketahui mengandung biflavonoid dan dapat ditemukan pula di hutan tropis Indonesia yaitu Agathis. Genus Agathis termasuk kelompok famili Aracauriaceae selain genus Aracauria dan Wollemia dan memiliki 41 spesies. Agathis memiliki 21 spesies (http//id.wikipedia.org/wiki/agathis) dan terdistribusi di daerah Indomalaya dan Australasia. Dua daerah yang memiliki keanekaragaman spesies ini yaitu Kalimantan dan Kaledonia Baru. Tumbuhan Agathis ini merupakan pohon yang hijau sepanjang tahun dan tumbuh di daerah pegunungan atau hutan hujan tropis dan subtropis (Kuntzman, 2007). Di Indonesia telah dilaporkan terdapat 11 spesies Agathis dan dikenal dengan nama damar-damaran. Beberapa spesies damar memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena telah banyak digunakan dalam industri yaitu bagian kayu untuk pembuatan furnitur dan bahan bangunan, sementara getahnya digunakan untuk pelitur (Langenheim, 1995). Selain itu, pohon damar juga memiliki nilai ekonomis sebagai paru-paru kota. Berdasarkan penelusuran literatur dilaporkan bahwa Agathis memilki kandungan kimia utama biflavonoid, selain diterpen dan norlignan. Senyawa biflavonoid adalah senyawa dimer flavonoid yang dihubungkan oleh ikatan C-C atau C-O-C. Pada genus Agathis, biflavonoid yang ditemukan umumnya memiliki kerangka kupresuflavon (A) dan agatisflavon (B). Walaupun demikian, terdapat pula kerangka lain yaitu amentoflavon (C), robustaflavon (D) dan hinokiflavon (E) yang merupakan komponen minor (Khan, 1972). 3

6 Salah satu spesies Agathis yang tumbuh di hutan tropis Indonesia yaitu Agathis dammara yang dapat ditemukan di Sulawesi selain di di Filipina. Tumbuhan ini pada saat ini telah ditanam juga di pulau Jawa. Kayunya digunakan sebagai kauri dan spesies ini merupakan sumber dari resin copal (Jansen, 1994). Sampai saat ini penelitian mengenai biflavonoid dari Agathis dammara ini belum pernah dilaporkan. Pada penelitian ini, jaringan yang dipilih yaitu daun. Kajian fitokimia pada bagian daun dari spesies ini dapat mengungkapkan keanekaragaman senyawa kimia pada spesies ini khususnya kelompok biflavonoid. Selanjutnya, kajian aktivitas pada senyawa yang diisolasi sebagai inhibitor BACE-1 akan memberikan informasi mengenai senyawa yang potensial untuk dapat digunakan dalam pengobatan penyakit Alzheimer dan juga meningkatkan nilai guna dari tumbuhan damar yang ada di hutan tropis Indonesia untuk kesejahteraan umat manusia, khususnya dalam bidang kesehatan. 4

7 2.2 Tujuan riset Penelitian yang diajukan pada proposal ini bertujuan melakukan kajian fitokimia khususnya senyawa kelompok biflavonoid pada Agathis dammara Indonesia serta melakukan evaluasi aktivitas yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer yaitu uji sebagai inhibitor enzim BACE-1 (β-sekretase) untuk memperoleh senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit Alzheimer 3 METODOLOGI Metodologi pelaksanaan penelitian yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 3.1 Daun Agathis dammara Serbuk kering - Penyiapan sampel (pengeringan dan pembuatan serbuk) - Ekstraksi dengan aseton Ekstrak aseton - Pemisahan dan pemurnian senyawa Senyawa-senyawa murni Penentuan struktur senyawa-senyawa (analisis data spektroskopi ultra violet, infra merah, 1D NMR ( 1 H dan 13 C), 2D NMR (HMQC dan HMBC), dan data spektroskopi massa Informasi struktur dan aktivitas senyawa-senyawa Uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 senyawa-senyawa hasil isolasi Senyawa berpotensi anti-alzheimer Gambar3. 1. Metodologi penelitian Hal-hal yang terkait dalam metodologi tersebut yaitu sebagai berikut: 3.1. Bahan tumbuhan Bahan tumbuhan yang digunakan adalah daun Agathis dammara dari hutan di Cikole, Lembang, Jawa Barat. Selanjutnya, dilakukan penyiapan bahan untuk ekstraksi (pengeringan dan pembuatan serbuk). Spesimen tumbuhan ini dideterminasi di Herbarium Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Insitut Teknologi Bandung Bahan Kimia Bahan kimia yang digunakan terdiri dari berbagai jenis pelarut organik teknis (n-heksana, etil asetat, metanol, aseton) dan pelarut pro-analis (kloroform). Selain itu digunakan silika gel 60G (kromatografi cair vakum), silika gel 60 PF254 (kromatografi radial), sephadeks LH-20 (kromatografi kolom), silika gel Kieselgel 60 (ukuran butir berbeda untuk kromatografi kolom gravitasi dan impreg), pelat alumunium berlapis silika gel 60 GF254 ketebalan 0,25 mm (kromatografi lapis tipis), larutan 1,5% Ce(SO4)2 dalam 2N H2SO4 dan H2SO4 10% dalam metanol (sebagai pereaksi penampak noda kromatografi lapis tipis). 5

8 3.3. Peralatan Alat-alat yang digunakan yaitu peralatan gelas yang lazim digunakan di laboratorium kimia organik, termasuk seperangkat alat destilasi, evaporator, alat spektrofotometer ultra violet,spektrofotometer inframerah, spektrometer massa dan spektrometer Nucleic Magnetic Resonance (NMR) 1D ( 1 H dan 13 C) dan 2D (HMQC dan HMBC) Rencana Penelitian Pada penelitian ini digunakan serangkaian tahapan kerja yang meliputi: Ekstraksi Sampel tumbuhan (serbuk kering daun Agathis dammara) diekstraksi dengan pelarut aseton (3 x 24 jam). Ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya pada tekanan rendah menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak aseton pekat dan kering. (dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB) Pemisahan dan pemurnian Ekstrak aseton yang diperoleh dilarutkan dengan n-heksan untuk menghilangkan klorofil. Fraksi yang tak larut dalam n-heksan dilarutkan kembali dalam aseton untuk menghilangkan tanin dan selanjutnya fraksi yang larut dalam aseton dievaporasi pada tekanan rendah sehingga diperoleh ekstrak aseton bebas klorofil dan bebas tanin. Selanjutnya, fraksi aseton tersebut dipisahkan dengan menggunakan kromatografi cair vakum sehingga diperoleh sejumlah fraksi. Fraksi-fraksi tersebut diuji dengan kromatografi lapis tipis dan dipilih fraksi yang mempunyai komponen yang signifikan dan jumlah yang banyak untuk dipisahkan lagi dengan menggunakan berbagai metode kromatografi diantaranya kromatografi radial, kromatografi cair gravitasi, HPLC dan dimonitor dengan kromatografi lapis tipis sehingga diperoleh sejumlah senyawa murni. (dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB) Identifikasi senyawa murni Kemurnian senyawa yang diperoleh dilakukan dengan verifikasi kemurnian senyawa-senyawa yang diperoleh dengan uji kromatografi lapis tipis menggunakan tiga eluen yang berbeda dan penentuan titik leleh (untuk senyawa berupa padatan). (dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB) Penentuan struktur Struktur senyawa-senyawa murni yang diperoleh ditentukan berdasarkan analisis data spektroskopi ultraviolet (UV), spektroskopi infra merah (IR), 1D ( 1 H dan 13 C) dan 2 D (HMQC dan HMBC) serta data spektroskopi massa. Dari data spektroskopi ultra violet ditentukan kromofor yang terdapat dalam molekul dan penentuan kerangka senyawa yang diperoleh, dari data spektroskopi infra merah dapat ditentukan jenis gugus fungsinya (dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA, ITB), data 1D ( 1 Hdan 13 C) menunjukkan jenis dan jumlah proton serta karbonnya, sedangkan data 2D (HMQC dan HMBC) memperlihatkan hubungan antara proton karbon dengan tertentu. Sementara itu, data spektroskopi massa menunjukkan rumus molekul dan fragmentasi yang dapat terjadi pada molekul senyawa murni tersebut. (Pengukuran data spektroskopi dilakukan di laboratorium Kimia Organik Bahan Alam, FMIPA ITB dan laboratorium Basic Science A, FMIPA, ITB) Uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 (Sasaki, 2010) Uji inhibitor enzim BACE-1 dilakukan pada plat hitam 384-well dan menggunakan kit uji BACE-1 FRET(Invitrogen Co., USA). Pertama-tama sampel yang akan diuji dilarutkan dalam larutan buffer untuk uji (50mM Natrium asetat, ph 4,5) dalam DMSO (sehingga konsentrasi akhir 10%). Selanjutnya, 10µL larutan sampel, 10µL substrat BACE-1 (750 nm Rh-EVNLDAEFK-Quencher, dalam 50 nm amonium bikarbonat), dan 10µL enzim BACE-1 (1,0 U/mL) dicampur dalam lubang sumur dan diinkubasi selama 60 menit di tempat gelap dengan suhu 25 o C. Intensitas flouresen dari campuran tersebut diukur dengan flourescent ascent (Thermo Scientific) untuk eksitasi pada 544 nm dan emisi 590 nm. (Pengukuran dilakukan di laboratorium Department Pharmacognosy and Phytochemistry, Graduate School of Pharmaceutical, Meiji Pharmaceutical University,Jepang) 6

9 Rasio inhibisi dihitung dengan persamaan sebagai berikut : inhibisi (%) = [1 {(S-So)-(B-Bo)/(C-Co)-(B-Bo)}] x 100 C = flouresen dari kontrol (enzim, substrat, dan konsentrasi larutan buffer untuk uji dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. Co = flouresen awal dari kontrol (enzim, substrat, konsentrasi buffer untuk uji dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. B = flouresen dari kontrol (substrat, konsentrasi buffer untuk uji dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. Bo = flouresen awal dari kontrol (substrat, konsentrasi buffer untuk uji dalam DMSO S (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. = flouresen dari kontrol (enzim, larutan sampel dan substrat) dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. So = flouresen awal dari kontrol (enzim, larutan sampel dan substrat) dalam DMSO (konsentrasi akhir adalah 10%) setelah diinkubasi 60 menit. Untuk mengecek efek quenching dari larutan sampel yang diuji, maka larutan sampel ditambahkan ke dalam campuran reaksi C, dan reduksi yang terjadi dalam nilai flouresennya oleh sampel dianalisis. Sebagai kontrol positif yaitu inhibitor β-sekretase (Wako, Jepang). 4 DAFTAR PUSTAKA Harvey, A.L., (2008), Natural Products in drug discovery, Drug Discovery Today, vol. 13, Jensen, P. C. M., Westhpal, E., and Kartasubrata, J., (1989), Plant Resources of South-East Asia, (1) Timber trees: Major commercial timbers, vol. 5, Khan, N. U., Ilyas, M., and Rahman, W., Mashima, T., Okigawa, M., and Kawano, N., (1972), Biflavone from the leaves of Araucaria bidwillii Hooker and Agathis alba Foxworthy (Araucariaceae), Tetrahedron Letters, 28, Kunzmann, L., (2007), Aracauriaceae (Pinopsida) : aspects in palaebiogeography and palaebiodiversity in the Mesozoic, Zoologischer Anzeiger, 246, Langenheim, J.H., (1995), Biology of amber-producing trees: focus on case studies of Hymenaea and Agathis, In : Amber, Resinite and Fossils Resins, Amer. Chem. Soc. Symposium Series, No. 167, 1-30 Sasaki, H., Miki, K., Kinoshita, K., Koyama, K., Juliawaty, L. D., Achmad, S. A., Hakim, E. H., Kaneda, M., Takahashi, K., (2010), β-secretase (BACE-1) inhibitory effects of biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, 20,

10 5 INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET CAPAIAN) No. Indikator Keberhasilan Deskripsi 1. Keluaran Hasil Riset (output) - Publikasi di Jurnal Internasional (impact factor > 0,5) - Publikasi di Jurnal Internasional 1. Memberikan informasi penting pada aspek fitokimia khususnya biflavonoid dari tumbuhan genus Agathis yang merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tumbuh di hutan tropis Indonesia dan memberikan informasi aktivitas senyawa tersebut sebagai obat untuk penyakit Alzheimer. Penelitian yang dilakukan menguatkan riset ITB di bidang pangan, kesehatan dan obat-obatan yang juga merupakan salah satu topik riset yang menjadi prioritas di Indonesia. 2. Dampak Hasil Riset (outcome) 2. Publikasi Internasional yang manjadi luaran dari riset ini juga akan memberikan dampak ke dalam dari riset ini. 3. Meningkatkan nilai guna dari spesies Agathis Indonesia yang umumnya hanya digunakan secara ekonomis baik kayu dan getahnya saja Keterlibatan Mahasiswa S1, S2, S3 Pembinaan peer Networking nasional dan internasional 4.Dengan melakukan penelitian ini maka ilmu pengetahuan yang diperoleh berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam hutan tropis Indonesia semakin meningkat untuk kesejahteraan umat manusia, khususnya dalam bidang kesehatan. Satu orang mahasiswa S1 terlibat dalam penelitian ini Membina dan meningkatkan kemampuan dan kualitas asisten peneliti khususnya di laboratorium KOBA, ITB Penelitian yang diusulkan yang merupakan bagian dari penelitian dilaboratorium Kimia Organik Bahan Alam yang akan meningkatkan kerjasama dengan pihak luar, diantaranya Meiji Pharmaceutical University, Jepang yang membantu dalam uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 yang nantinya direalisasikan dalam joint publikasi yang lebih intens 6 JADWAL PELAKSANAAN No Kegiatan 1 Pengambilan jaringan tumbuhan untuk ektraksi dan penyiapan bahan tumbuhan 2 Ekstraksi bahan tumbuhan 3 Pemisahan dan pemurnian 4 Pengukuran data spektroskopi dan 5 Uji aktivitas inhibitor enzim BACE-1 (dilakukan di Meiji Pharmaceutical University, Jepang) 6 Analisis data spektroskopi untuk menentukan struktur senyawa dan data aktivitasnya 7 Penyusunan publikasi internasional 8 Pembuatan laporan Bulan

11 7 PETA JALAN (ROAD MAP) RISET Penelitian yang diusulkan ada pada tahap awal dari road map di KK Kimia Organik, yang akan dilakukan dalam jangka waktu 4 (empat tahun) yaitu , yang menyangkut mengenai skrining senyawa senyawa kimia dari alam dan uji aktivitasnya (ditunjukkan pada tabel 7.1). Tahap akhir Tahap pengembangan Tahap awal Jangka Pendek ( ) Skrining senyawasenyawa kimia, khususnya dari alam dan juga senyawa-senyawa sintesis, dan uji aktivitas biologinya, contohnya sebagai sitotoksik, antimalaria,dan anti- Alzheimer serta sifat fisiknya, misalnya inhibitor korosi atau sebagai pengubahan energi matahari Jangka Menengah ( ) Modifikasi struktur dari senyawa kimia yang potensial, dan juga pengembangan sintesis dari senyawa analog, untuk mengoptimasikan aktivitas biologis dan sifat fisiknya Jangka Panjang ( ) Aplikasi paten dari senyawa organik yang unik dan menarik yang telah terbukti memiliki aktivitas biologis yang sangat aktif ataupun sebagai inhibitor korosi atau pengubah energi matahari yang potensial Tabel 7.1. Road Map Riset di KK Kimia Organik Proposal penelitian yang akan dilakukan yaitu pencarian obat untuk penyakit Alzheimer dari tumbuhan hutan tropis Indonesia yaitu Agathis dammara ada pada tahap awal dari Road Map di KK Kimia Organik yang sejalan juga dengan Rencana Induk Penelitian yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung yaitu yang berfokus pada Penelitian Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan yang mengkaji mengenai inovasi produk obat dan makanan bersumber bahan alam Indonesia. 9

12 8 USULAN BIAYA RISET 8.1 Belanja pegawai No Pelaksana Kegiatan Jumlah Orang Honor per Jam Jumlah Jam/Bulan Jumlah Bulan/Tahun Jumlah Biaya (Rp) 1. Peneliti Utama Anggota Peneliti Jumlah total biaya honor (Rp) Belanja barang No Bahan Volume Satuan Biaya Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) 1. Metanol teknis 2 L Etil asetat teknis 2 L n-heksan teknis 1 L Kloroform for analysis 1 L Metanol for analysis 2,5 L Silika gel Kieselgel 60 ( mm) (kromatografi gravitasi) 2,5 Kg Silika gel Kieselgel 60 ( mm) (silika impreg) 1 Kg Cerium sulfat 25 g Jumlah total biaya bahan (Rp) Belanja jasa a. Honor pihak ketiga non PNS ITB dan ITB-BHMN atau asisten mahasiswa No Pelaksana Kegiatan Jumlah Orang Honor per Jam Jumlah Jam/Bulan Jumlah Bulan/Tahun Jumlah Biaya (Rp) 1. Asisten Peneliti Mahasiswa Jumlah total biaya honor (Rp) b. Perjalanan No Tujuan volume Biaya Satuan (Rp) Jumlah Satuan (Rp) 1. Tidak ada Jumlah total biaya perjalanan (Rp) 10

13 c. Sewa Alat, Jasa Layanan dan Lain-lain No Nama Alat/Jasa Layanan 1. Tidak ada volume Biaya Satuan (Rp) Jumlah Satuan (Rp) Jumlah total biaya Sewa alat, jasa layanan dan lain-lain (Rp) REKAPITULASI USULAN ANGGARAN BIAYA RISET No Jenis pengeluaran 8.1 Belanja pegawai 8.2 Belanja barang 8.3 Belanja Jasa Jumlah Biaya (Rp) a b c Honor ketiga non PNS ITB dan ITB-BHMN atau asisten mahasiswa Perjalanan Sewa alat, jasa layanan dan lain-lain Total anggaran

14 9 CV TIM PENELITI Ketua Peneliti (1) Nama : Dr. Lia Dewi Juliawaty (2) Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 1 Juli 1967 (3) Program Studi/PT : Kimia/Institut Teknologi Bandung (4) Alamat surat : Jalan Ganesha 10, Bandung Telpon/Faks : pes. 2200/ liadewi@chem.itb.ac.id (5) Status akademik : Dosen (6) Jabatan struktural : - (7) Pendidikan : - S3 (Doktor), 2001, Graduate School of Pharmaceutical University, Chiba University, Jepang (Kimia Organik Bahan Alam) - S2 (MS), 1994, Departemen Kimia, FMIPA, ITB (Kimia Organik Bahan Alam) - S1 (Dra.), 1991, Departemen Kimia, FMIPA, ITB (Kimia Organik Bahan Alam) (8) Riwayat pekerjaan : 1992 sekarang, Staf Pengajar Kimia, FMIPA, ITB (9) Keanggotaan Profesi : 1. Himpunan Kimia Indonesia (HKI) (Anggota) 2. Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) (Pengurus) (10) Pengalaman Proposal Penelitian : No Judul Sumber dana 1 Combinatorial Biosynthesis of Morus Diels-Alder Adduct (Kerjasama dengan The Tokyo University) (Anggota Peneliti) 2 Evaluasi Senyawa Isoprenylflavonoid dari Tumbuhan Cempedak (Artocarpus champeden) untuk Obat AntiMalaria (Anggota Peneliti) 3 Penyelidikan Intensif Metabolit Sekunder daritumbuhan Murbei (Morus sp) sebagai LeadCompound Obat Anti Malaria (Anggota Peneliti) 4 Chemical and Biological Evaluation of the Indigenous Artocarpus of Indonesia for Antimalarial (Anggota Peneliti) 5 Development for the Medicinal Chemistry Based on Biologically Active Natural Products in the Subtropical Zone (Anggota Peneliti) JSPS-DGHE Bilateral Joint Research, Hibah Penelitian Strategis Nasional DIKTI, 2010 Hibah Publikasi International Batch III, DP2M, , TWAS (The Academy of Sciences for the Developing World) 2007, JSPS, Japan 12

15 (12) Buku 1. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants, Vol. 1, Penerbit ITB, Indonesia (2008). 2. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants, Vol. 2, Penerbit ITB, Indonesia (2010). (13) Publikasi (5 tahun terakhir) International 1. Shiozaki, T., Fukai, M., Hermawati, E., Juliawaty, L. D., Syah, M.S., Hakim, E. H., Puthongking, P., Suzuki, T., Kinoshita, K., Takahashi, K., Koyama, K., Anti-angiogenic effect of α-mangostin, J. Nat. Med., (2012) (ahead of print) 2. Hiroaki Sasaki, Kazuhiko Miki, Kaoru Kinoshita, Kiyotaka Koyama, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Miyuki Kaneda, Kunio Takahashi, β-secretase (BACE-1) Inhibitory Effect of Biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, Vol. 20, , Iqbal Mustapha, Euis H. Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Prenylated Flavones from Some Indonesian Artocarpus and Their Antimalarial Properties, Medicinal Plants, 2(2), , Fera Kurniadewi, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Kiyotaka Koyama, Kaoru Kinoshita, Kunio Takahashi, Phenolic Compounds from Cryptocarya konishii : Their Cytotoxic and Tyrosine Kinase Inhibitory Properties, J. Natur. Med., 64, , Lia Dewi Juliawaty, Sahidin, Euis H. Hakim, Sjamsul A. Achmad, Yana M. Syah, Jalifah Latip, and Ikram M. Said, "A 2-Arylbenzofuran Derivative from Hopea mengawaran", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, , Iqbal Musthapa, Jalifah Latip, Hiromitsu Takayama, Lia Dewi Juliawaty, Euis Holisotan Hakim, and Yana M. Syah, "Prenylated Flavones from Artocarpus lanceifolius and their Cytotoxic Properties against P-388 cells", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, , Iqbal Mustapha, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Jalifah Latif, and Emilio L. Ghisalberti, An oxepinoflavone from Artocarpus elasticus with Cytotoxic Activity Against P-388 Cells, Arch. Pharm. Res. Vol. 32, No. 2, , Ferlinahayati, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Hiromitsu Takayama, Ikram M. Said, and Jalifah Latif, Phenolic Constituents from the Wood of Morus australis withcytotoxic Activity, Z. Naturforsch, 63c ,(2008). 9. Haryoto Saroyobudiono, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Jalifah Latip, Ikram M. Said, Oligostilbenoids from Shorea gibbosa and their cytotoxic properties against P- 388 cell, J. Nat. Med (2008) 62:

16 Nasional 1. Hakim, E.H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., dan Mujahidin, D., Aktivitas anti oksidan dan inhibitorbeberapa stilbenoid dari tumbuhan Moraceae dan Dipterocarpaceae yang potensial untuk bahan kosmetik, Invited Review, JMS, 2008, vol. 13, No.2, Sahidin, Hakim, E. H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., Achmad, S.A., Din, L, dan Latif, J.,Resveratrol dimers from stembark of Hopea gregaria and their cytotoxic properties, Indonesian Journal of Chemistry, 2008, vol.8, no. 2 Semua data yang diisikan dan tercantum dalam curriculum vitae ini adalah benar. Demikian curriculum vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi persyaratan pengajuan proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013 Bandung, 5 April 2012 Dr. Lia Dewi Juliawaty 14

17 Anggota Peneliti: (1) Nama : Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim, M.Si. (2) Tempat & Tanggal Lahir : Garut, 10 Mei 1953 (3) Program Studi/PT : Kimia, FMIPA/ Institut Teknologi Bandung (4) Alamat Surat : Jl. Ganesha no. 10 Bandung Telpon/Faks : / euis@chem.itb.ac.id (5) Status Akademik : Dosen (6) Jabatan Struktural : - (7) Pendidikan Terakhir : - S-3 (Cum Laude), 1994 Departemen, Institut Teknologi Bandung (8) Riwayat pekerjaan : 1987 sekarang, Staf Pengajar Kimia, FMIPA, ITB 2004, Professor di Kimia, FMIPA, ITB (9) Keanggotaan Profesi : (10) Pengalaman Penelitian (5 tahun terakhir) : 1. Himpunan Kimia Indonesia (HKI) 2. Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) 3. The American Society of Pharmacognosy (ASP) No Judul Sumber dana 1 Kajian Profil Kimiawi dan Hubungan Biogenesis Metabolit Sekunder Daun Sukun (Artocarpus communis) (Ketua Peneliti) 2 Combinatorial Biosynthesis of Morus Diels-Alder Adduct (Kerjasama dengan The Tokyo University) (Ketua Peneliti) 3 Evaluasi Senyawa Isoprenylflavonoid dari Tumbuhan Cempedak (Artocarpus champeden) untuk Obat Anti Malaria (Ketua Peneliti) 4 Penyelidikan Intensif Metabolit Sekunder daritumbuhan Murbei (Morus sp) sebagai Lead Compound Obat Anti Malaria (Anggota Peneliti) 5 Chemical and Biological Evaluation of the Indigenous Artocarpus of Indonesia for Antimalarial (Anggota Peneliti) 6 Development for the Medicinal Chemistry Based on Biologically Active Natural Products in the Subtropical Zone (Anggota Peneliti) Program Penguatan Riset Institusi, 2010 JSPS-DGHE Bilateral Joint Research, Hibah Penelitian Strategis Nasional DIKTI, 2010 Hibah Publikasi International Batch III, DP2M, , TWAS (The Academy of Sciences for the Developing World) 2007, JSPS, Japan (12) Buku 1. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants, Vol. 1, ITB Publisher, Indonesia (2008). 2. Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Lukman Makmur, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Didin Mujahidin, Chemistry, Pharmacology and Uses: Indonesian Medicinal Plants, Vol. 2, ITB Publisher, Indonesia (2010). 15

18 (13) Publikasi (5 tahun terakhir) Internasional 1. Ferlinahayati, Yana M. Syah, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Hiromitsu Takayama, Ikram M. said, and Jalifah Latif, Phenolic Constituents from the Wood of Morus australis with Cytotoxic Activity, Z. Naturforsch, 63c , Haryoto Saroyobudiono, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim,Jalifah Latip, Ikram M. Said, Oligostilbenoids from Shorea gibbosa and their cytotoxic propertiesagainst P-388 cell, J. Nat. Med, 62: , Iqbal Mustapha, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Jalifah Latif, and Emilio L.Ghisalberti, An oxepinoflavone from Artocarpus elasticus with Cytotoxic Activity Against P-388 Cells,Arch. Pharm. Res. Vol. 32, No. 2, , Lia Dewi Juliawaty, Sahidin, Euis H. Hakim, Sjamsul A. Achmad, Yana M. Syah, Jalifah Latip, and Ikram M. Said, "A 2-Arylbenzofuran Derivative from Hopea mengawaran", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, , Iqbal Musthapa, Jalifah Latip, Hiromitsu Takayama, Lia Dewi Juliawaty, Euis Holisotan Hakim,and Yana M. Syah, "Prenylated Flavones from Artocarpus lanceifolius and their Cytotoxic Properties against P-388 cells", Natural Product Communications, Vol. 4, No. 7, , Iqbal Mustapha, Euis H. Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, PrenylatedFlavones from Some Indonesian Artocarpus and Their Antimalarial Properties, Medicinal Plants, 2(2), , Fera Kurniadewi, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Kiyotaka Koyama, Kaoru Kinoshita, Kunio Takahashi, Phenolic Compounds from Cryptocarya konishii : Their Cytotoxic and Tyrosine Kinase Inhibitroy Properties, J. Natur. Med., 64, , Hiroaki Sasaki, Kazuhiko Miki, Kaoru Kinoshita, Kiyotaka Koyama, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Miyuki Kaneda, Kunio Takahashi, β-secretase (BACE-1) Inhibitory Effect of Biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, Vol. 20, (2010) 9. Shiozaki, T., Fukai, M., Hermawati, E., Juliawaty, L. D., Syah, M.S., Hakim, E. H., Puthongking, P., Suzuki, T., Kinoshita, K., Takahashi, K., Koyama, K., Anti-angiogenic effect of α-mangostin, J. Nat. Med., (2012) (ahead of print) Nasional 1. Hakim, E.H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., dan Mujahidin, D., Aktivitas antioksidan dan inhibitor tirosinase beberapa stilbenoid dari tumbuhan Moraceae dan Dipterocarpaceae yang potensial untuk bahan kosmetik, Invited Review, JMS, 2008, vol. 13, No.2, Sahidin, Hakim, E. H., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., Achmad, S.A., Din, L, dan Latif, J., Resveratrol dimers from stembark of Hopea gregaria and their cytotoxic properties, Indonesian Journal of Chemistry, 2008, vol.8, no. 2 Semua data yang diisikan dan tercantum dalam curriculum vitae ini adalah benar. Demikian curriculum vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi persyaratan pengajuan proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013 Bandung, 5 April 2012 (Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim) 16

19 10 LAMPIRAN BUKTI CAPAIAN OUTPUT TAHUN Hiroaki Sasaki, Kazuhiko Miki, Kaoru Kinoshita, Kiyotaka Koyama, Lia D. Juliawaty, Sjamsul A. Achmad, Euis H. Hakim, Miyuki Kaneda, Kunio Takahashi, β-secretase (BACE-1) Inhibitory Effect of Biflavonoids, Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, Vol. 20, ,

20 2. Iqbal Mustapha, Euis H. Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, Prenylated Flavones from Some Indonesian Artocarpus and Their Antimalarial Properties, Medicinal Plants, 2(2), ,

21 3. Fera Kurniadewi, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Euis H. Hakim, Kiyotaka Koyama, Kaoru Kinoshita, Kunio Takahashi, Phenolic Compounds from Cryptocarya konishii : Their Cytotoxic and Tyrosine Kinase Inhibitory Properties, J. Natur. Med., 64, ,

22 4. Shiozaki, T., Fukai, M., Hermawati, E., Juliawaty, L. D., Syah, M.S., Hakim, E. H., Puthongking, P., Suzuki, T., Kinoshita, K., Takahashi, K., Koyama, K., Anti-angiogenic effect of α-mangostin, J. Nat. Med., 2012 (ahead of print) 20

AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA

AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA Iqbal Musthapa, Euis H.Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad. Latar

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pengumpulan dan Persiapan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus champeden Spreng yang diperoleh dari Kp.Sawah, Depok, Jawa Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel

Lebih terperinci

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL BAB III PERCOBAAN DAN HASIL III.1 Alat dan Bahan Isolasi senyawa metabolit sekunder dari serbuk kulit akar dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut MeOH pada suhu kamar (maserasi). Pemisahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Jawa Barat. Identifikasi dari sampel

Lebih terperinci

3 Percobaan dan Hasil

3 Percobaan dan Hasil 3 Percobaan dan Hasil 3.1 Pengumpulan dan Persiapan sampel Sampel daun Desmodium triquetrum diperoleh dari Solo, Jawa Tengah pada bulan Oktober 2008 (sampel D. triquetrum (I)) dan Januari 2009 (sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman AGF yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis Roem) yang diperoleh dari daerah Tegalpanjang, Garut dan digunakan

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian 3.1 Persiapan sampel Sampel kulit kayu Intsia bijuga Kuntze diperoleh dari desa Maribu, Irian Jaya. Sampel kulit kayu tersedia dalam bentuk potongan-potongan kasar. Selanjutnya,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi, tabung maserasi, rotary vaccum evaporator Sibata Olibath B-485, termometer,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pipisan, Indramayu. Dan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di 30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 - Januari 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis Roem.). Determinasi tumbuhan ini dilakukan di Laboratorium Struktur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Mesomeri Jurnal Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan

Mesomeri Jurnal Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan N-METIL LAUROTETANIN DAN BOLDIN, DUA SENYAWA TURUNAN ALKALOID APORFIN DARI Cryptocarya tawaensis Merr (Lauraceae) Fera Kurniadewi a, Yana M. Syah b, Lia D. Juliawaty b dan Euis H. Hakim b a Jurusan Kimia,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 19 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun salam (Syzygium polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung. 16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung. 3.2 Alat

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DAUN BELUNTAS, PENGAWET ALAMI YANG MURAH DAN PRAKTIS UNTUK SIRUP BELIMBING WULUH BIDANG KEGIATAN :

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DAUN BELUNTAS, PENGAWET ALAMI YANG MURAH DAN PRAKTIS UNTUK SIRUP BELIMBING WULUH BIDANG KEGIATAN : PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DAUN BELUNTAS, PENGAWET ALAMI YANG MURAH DAN PRAKTIS UNTUK SIRUP BELIMBING WULUH BIDANG KEGIATAN : PKM PENERAPAN TEKNOLOGI Diusulkan oleh: Fajriah 10509042 angkatan 2009 Shidiq

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Sebanyak 5 kg buah segar tanaman andaliman asal Medan diperoleh dari Pasar Senen, Jakarta. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian

Lebih terperinci

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG ARTOCARPUS GOMEZIANUS WALL. EXTREC. (MORACEAE) TESIS MAGISTER Oleh Unsiyah Zulfa Ulinnuha 20599062 BIDANG KIMIA ORGANIK PROGRAM MAGISTER KIMIA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat 1. Alat Destilasi 2. Batang Pengaduk 3. Beaker Glass Pyrex 4. Botol Vial 5. Chamber 6. Corong Kaca 7. Corong Pisah 500 ml Pyrex 8. Ekstraktor 5000 ml Schoot/ Duran

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian 9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka

Lebih terperinci

ABSTRAK I. PENDAHULUAN

ABSTRAK I. PENDAHULUAN Kecenderungan Pola Prenilasi Flavonoid pada Kulit Batang dan Kayu Batang Artocarpus scortechinii King. (Moraceae) Aliefman Hakim Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG JABON (Anthocephalus cadamba (ROXB.) MIQ

KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG JABON (Anthocephalus cadamba (ROXB.) MIQ KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG JABON (Anthocephalus cadamba (ROXB.) MIQ Nadiah 1*, Rudiyansyah 1, Harlia 1 1 Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di 21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika FMIPA dan Laboratorium Biomasa Terpadu Universitas Lampung.

Lebih terperinci

SENYAWA GOLONGAN 2-ARYLBENZOFURAN DAN STILBEN DARI EKSTRAK METILEN KLORIDA (CH 2 CL 2 ) DAUN Artocarpus fretessi HASSK

SENYAWA GOLONGAN 2-ARYLBENZOFURAN DAN STILBEN DARI EKSTRAK METILEN KLORIDA (CH 2 CL 2 ) DAUN Artocarpus fretessi HASSK SENYAWA GOLONGAN 2-ARYLBENZOFURAN DAN STILBEN DARI EKSTRAK METILEN KLORIDA (CH 2 CL 2 ) DAUN Artocarpus fretessi HASSK Asriani Ilyas Dosen pada Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Agustus 2006 sampai Juli 2007, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi

Lebih terperinci

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODA

III. BAHAN DAN METODA III. BAHAN DAN METODA 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :peralatan distilasi, neraca analitik, rotary evaporator (Rotavapor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015. Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. dilakukan di daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik, set alat maserasi, rotary evaporator, phmeter, freezer, pipet mikro,

Lebih terperinci

ISOLASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SANTON SERTA UJI ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)

ISOLASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SANTON SERTA UJI ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) ISOLASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SANTON SERTA UJI ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) Skripsi Sarjana Kimia OLEH : FAUZI ALFON SURI 07 132 025 JURUSAN KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium, 36 BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium, bahan, dan cara kerja penelitian. Dibawah ini adalah uraian mengenai tiga hal tersebut. 3.1

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI 2013

PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI 2013 PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI 2013 PENYELIDIKAN PRENILTRANSFERASE, ENZIM PEMERAN KUNCI PADA BIOSINTESIS SENYAWA BIOAKTIF PADA TUMBUHAN MURBEI (MORACEAE) Ketua Tim Peneliti: Prof. Dr. Euis Holisotan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman dengan kode AGF yang diperoleh dari daerah Cihideng-Bandung. Penelitian berlangsung

Lebih terperinci

Tujuan penelitian ini adalah melakukan isolasi senyawa ekstrak aseton kulit

Tujuan penelitian ini adalah melakukan isolasi senyawa ekstrak aseton kulit SUATU SENYAWA TRIMER RESVERATROL DARI KULIT BATANG Shorea platyclados Sloot (DIPTEROCARPACEAE) A TRIMER RESVERATROL COMPOUND FROM Shorea platyclados Sloot TRUNK LEATER (DIPTEROCARPACEASE) aryoto Saroyobudiyono

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel buah mahkota dewa yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor dalam bentuk

Lebih terperinci

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida Berna Elya Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok 16424,

Lebih terperinci

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) SKRIPSI PUTRI N E NAIBORHU

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) SKRIPSI PUTRI N E NAIBORHU ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) SKRIPSI PUTRI N E NAIBORHU 090802051 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Noda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43

Noda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Hasil uji pendahuluan Setelah dilakukan uji kandungan kimia, diperoleh hasil bahwa tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa positif mengandung senyawa alkaloid,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR PUBLIKASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI... JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR PUBLIKASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Hal JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR PUBLIKASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... ABSTRAK... ABSTRACT...

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa Roxb.) menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, terpenoid, steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni untuk mengetahui aktivitas penangkap radikal dari isolat fraksi etil asetat ekstrak etanol herba

Lebih terperinci

Beberapa Senyawa Fenol dari Tumbuhan Morus macroura Miq.

Beberapa Senyawa Fenol dari Tumbuhan Morus macroura Miq. Jurnal Matematika dan Sains Vol. 8 No. 1, Maret 2003, hal 35 40 Beberapa Senyawa Fenol dari Tumbuhan Morus macroura Miq. Nunuk H. Soekamto 1), Sjamsul A. Achmad 1), Emilio L. Ghisalberti 2), Norio Aimi

Lebih terperinci

BABm METODOLOGI PENELITIAN

BABm METODOLOGI PENELITIAN BABm METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat destilasi sederhana (Elektromantel MX), neraca analitik, ultrasonik Kery Puisatron,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Sampel Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar Bringharjo Yogyakarta, dibersihkan dan dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2012 -April 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1. BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L etanol, diperoleh ekstrak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi 2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pamahan-Jati Asih, Bekasi. Dan

Lebih terperinci

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: Jenny Virganita NIM. M 0405033 BAB III METODE

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) Gloria Sindora 1*, Andi Hairil Allimudin 1, Harlia 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi senyawa hasil ekstraksi dari bawang putih sebagai alternatif green inhibitor korosi pada kondisi yang sesuai

Lebih terperinci

Isolasi Metabolit Sekunder dari Kulit Batang Kembang Sepatu (Hibiscus Rosasinensis) ) Nohong ), Hadijah Sabarwati ) Abstract

Isolasi Metabolit Sekunder dari Kulit Batang Kembang Sepatu (Hibiscus Rosasinensis) ) Nohong ), Hadijah Sabarwati ) Abstract Isolasi Metabolit Sekunder dari Kulit Batang Kembang Sepatu (Hibiscus Rosasinensis) ) Nohong ), Hadijah Sabarwati ) Abstract The isolation of the secondary metabolites from stem bark (Hibiscus rosasinensis)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Persentase inhibisi = K ( S1 K

HASIL DAN PEMBAHASAN. Persentase inhibisi = K ( S1 K 7 Persentase inhibisi = K ( S1 S ) 1 K K : absorban kontrol negatif S 1 : absorban sampel dengan penambahan enzim S : absorban sampel tanpa penambahan enzim Isolasi Golongan Flavonoid (Sutradhar et al

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati. Letak Indonesia yang dilewati oleh garis katulistiwa berpengaruh langsung terhadap kekayaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa. 33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dan eksperimental, dilakukan pengujian langsung efek hipoglikemik ekstrak kulit batang bungur terhadap glukosa darah

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN RINGKASAN Senyawa Baru Flavonol Terfanelasi Dari Macaranga gigantea: Hubungan Struktur-Aktivitas Sifat Antioksidan dan Antikanker (Nanik Siti Aminah, Alfinda Novi Kristanti, 2013, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.

Lebih terperinci

Senyawa Flavon Terprenilasi dari Kayu Akar Artocarpus elasticus (Moraceae)

Senyawa Flavon Terprenilasi dari Kayu Akar Artocarpus elasticus (Moraceae) Senyawa Flavon Terprenilasi dari Kayu Akar Artocarpus elasticus (Moraceae) SKRIPSI Betania 10504035 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 Senyawa

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji fitokimia kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) Pada uji fitokimia terhadap kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) memberikan hasil positif terhadap alkaloid,

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2012 Institut Teknologi Bandung September 2011 Daftar Isi Daftar Isi... 1 I. Latar Belakang... 2 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret Juli 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret Juli 2014, bertempat di 19 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret 2014 - Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.

Lebih terperinci

Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial ABSTRAK

Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial ABSTRAK Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Desember 2013, bertempat di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Desember 2013, bertempat di 22 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Desember 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.L1. Ujifitokimiadaun Quercus gemelilflorg Bi Pada uji fitokimia terhadap daun Quercus gemelilflora Bi memberikan hasil yang positif terhadap steroid, fenolik dan

Lebih terperinci

A PRENYLATED FLAVONE FROM THE HEARTWOOD OF Artocarpus scortechinii King (Moraceae)

A PRENYLATED FLAVONE FROM THE HEARTWOOD OF Artocarpus scortechinii King (Moraceae) 46 Indo. J. Chem., 2009, 9 (), 46-50 A PRENYLATED FLAVNE FRM THE HEARTWD F Artocarpus scortechinii King (Moraceae) Flavon Terprenilasi dari Kayu Batang Artocarpus scortechinii King (Moraceae) Study Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai 40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali menunjukkan bahwa sampel tumbuhan yang diambil di

Lebih terperinci

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephellium lappaceum L.) SKRIPSI DEWI F SIRINGORINGO

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephellium lappaceum L.) SKRIPSI DEWI F SIRINGORINGO ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephellium lappaceum L.) SKRIPSI DEWI F SIRINGORINGO 100802030 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Isolasi Senyawa Artobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus

Isolasi Senyawa Artobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) C-75 Isolasi Senyawa Artobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus Amalia Zafitri dan Taslim Ersam Jurusan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA

Lebih terperinci

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BUNI (Antidesma bunius (L) Spreng.) SKRIPSI RIA AGNES ADELINA MANALU

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BUNI (Antidesma bunius (L) Spreng.) SKRIPSI RIA AGNES ADELINA MANALU ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BUNI (Antidesma bunius (L) Spreng.) SKRIPSI RIA AGNES ADELINA MANALU 100802048 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Hibah Riset Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung 2013

Hibah Riset Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung 2013 Hibah Riset Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung 2013 I. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan ITB sebagai world class university dan berkolaborasi nyata dalam kemandirian bangsa, Ikatan Alumni Institut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013 Institut Teknologi Bandung Maret 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 2 I. Latar Belakang... 3 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi DIKTI...

Lebih terperinci

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris BAB IV ASIL DAN PEMBAASAN 4.1. Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris Serbuk daun (10 g) diekstraksi dengan amonia pekat selama 2 jam pada suhu kamar kemudian dipartisi dengan diklorometan.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Senyawa Fenolik Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar tumbuhan kenangkan yang diperoleh dari Desa Keputran Sukoharjo Kabupaten

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2. ISOLASI SENYAWA ALKALOID DARI DAUN BULIAN (Eusideroxylon zwagery T. et B)

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2. ISOLASI SENYAWA ALKALOID DARI DAUN BULIAN (Eusideroxylon zwagery T. et B) ISLASI SENYAWA ALKALID DARI DAUN BULIAN (Eusideroxylon zwagery T. et B) Afrida Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Kampus ndalo KM 15 Jambi 36361 email:risetida@yahoo.com

Lebih terperinci

ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Novitaria 1*, Andi Hairil Alimuddin 1, Lia Destiarti 1 1 Progam Studi Kimia,

Lebih terperinci