BAB IV ANALISA DATA PEMBAHASAN. Proyek pembangunan Modern Arcade merukapan proyek milik. cukup baik untuk menunjang kegiatan jual beli di kawasan Kota

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DATA PEMBAHASAN. Proyek pembangunan Modern Arcade merukapan proyek milik. cukup baik untuk menunjang kegiatan jual beli di kawasan Kota"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DATA PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Proyek Proyek pembangunan Modern Arcade merukapan proyek milik perusahaan pengembang PT. Modernland Realty, Tbk yang dibangun di kawasan Kota Modern, Tangerang adalah salah satu sarana komersial yang cukup baik untuk menunjang kegiatan jual beli di kawasan Kota Modern. Lokasi proyek sangat strategis yaitu dekat dengan pintu masuk Kota Modern dan berada tepat didepan Modern Town Market yang awalnya merupakan lahan kosong yang sudah disiapkan untuk pembangunan ruko 3 (tiga) lantai. Namun dalam pengamatan ini hanya pengerjaan dinding di lantai 1 (satu) dan 2 (dua) Data Umum Proyek - Nama Proyek : Ruko Modern Arcade (21 Unit 3 Lantai) - Lokasi Proyek : Jl. Hartono Raya, Kota Modern Cikokol - Tangerang - Dimulai : Januari Selesai : Agustus Luas Lahan : 3115 m 2 - Luas Bangunan : 4725 m 2 - Owner : PT. Modernland Realty, Tbk IV-1

2 - Konsultan Perencana : CV. Vinny Gemilia - Kontraktor Utama : PT. Biwanta Cakra Manunggal 4.2 Pengumpulan Data Dari hasil pengamatan langsung dilapangan maka dibuatkan tabel tentang hasil pengamatan dari masing masing pengamatan. Pada proyek ini pekerjaan yang diamati adalah pemasangan dinding pasangan bata pada bagian fasade belakang bangunan dan pemasangan dinding MPanel pada lantai 1 (satu) dan lantai 2 (dua) Pekerjaan Pemasangan Dinding Mpanel A. Bahan dan Alat Pemasangan - Mpanel tipe PSM 8 - Besi stek menggunakan besi polos D8 panjang 30cm - Kawat bendrat - Kawat streples - Tang potong - Streples B. Team Kerja 1 orang mandor mengawasi 2 tukang yang bekerja untuk mendirikan panel, dan 1 orang pembantu yang bekerja untuk mengencangkan kawat bendrat C. Langkah kerja pemasangan dinding Mpanel 1. Pemasangan stek di pondasi, IV-2

3 Panel didirikan/dipasang diatas lantai kerja pondasi, ukuran dan karakter pondasi ditentukan dengan perhitungan struktur tertentu, berdasarkan analisa geotechnical di lokasi pembangunan. Gambar 4.1 PemasanganStekDinding Sumber : Manual Book Simple MPanel 2. Pemasangan panel Salah satu cara mendirikan adalah memulai dari sudut dan meneruskannya ke kedua arah supaya dapat berdiri tegak lurus, dengan cara ini kita dapat menyelesaikan sebuah kamar/ruangan terlebih dulu. Jika terdapat dinding yang panjang, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan memulainya dari dinding dan melanjutkannya di arah tegak lurus dari dinding tersebut (agar dapat menahan dinding yang panjang terdebut IV-3

4 Gambar 4.2PemasanganDinding Panel Sumber : Manual Book Simple MPanel 3. Memasang instalasi pipa dan kabel listrik, Untuk memasang instalasi kabel dan plumbing, langkah awal yang harus dilakukan yaitu : Melumerkan EPS dengan Heat Gun Masukan kabel / pipa melalui celah wiremesh, atau jika ukuran pipa terlalu besar, wiremesh dapat dipotong agar pipa dapat masuk, kemudian potongan wiremesh disatukan kembali menggunakan flat mesh. IV-4

5 Gambar 4.3 Pemasangan Instalasi Kabel dan Pipa Sumber : Manual Book Simple MPanel Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata A.Bahan dan Peralatan dalam Pemasangan Bata Bahan : - Batu bata merah bakar kelas II dengan ukuran panjang ± 220 mm, lebar : ± 110 mm dan tinggi : ± 50 mm - Pasir - Semen Alat : - Sendok spesi IV-5

6 - Selang plastik - Tempat adukan spesi/bak spesi - Unting unting - Rol meter B.Team Kerja 1 (satu) orang mandor mengawasi 1 tukang bata yang bekerja untuk menyusun bata,dan 2 orang pembantu yang bekerja untuk menyiapkan adukan spesi, mengangkut bata, dan mengangkut spesi kepada tukang bata. C.Langkah Kerja Pemasangan Dinding Bata Dinding bata merah yang lazim dipakai adalah dengan pemasangan setengah batu dengan siar antar lapisan minimal memiliki jarak seperempat batu namun sangat disarankan untuk menggunakan jarak setengah batu. Spesi untuk pasangan dinding bata merah ini adalah campuran dari semen portland dan pasir. Tata laksana pemasangan bata merah secara khusus dapat diuraikan sebagai berikut : - Basahi batu bata merah dengan air agar bata merah bersih dari debu yang dapat mengganggu merekatnya bata merah dengan perekat. Di samping itu, juga dapat mengurangi absorbsi air yang ada pada perekat spesi sehingga kadar air pada adukan bisa tetap terjaga. IV-6

7 - Letakkan adukan pada siar horizontal pasangan bata merah, setelah bata merah diletakkan, beri adukan pada siar vertikal. - Sesuaikan posisi bata merah dengan jenis pasangan yang direncanakan, kemudian ditekan sehingga posisi bata merah menyatu dengan adukan di bawahnya, tapi jangan ditekan terlalu keras agar ketebalan adukan spesi tetap terjaga. - Sebagai patokan agar pemasangan bata merahtidak miring, maka digunakan seutas benangkasur sebagai ukuran tegak lurusnya dindingterhadap lantai, juga arah mendatarnya. 4.3 Hasil Pengamatan Tabel 4.2 dan 4.3 dibawah ini adalah hasil pengamatan dari pemasangan dinding MPanel dan dinding bata pada proyek Ruko Modern Arcade Data Biaya Pemasangan Dinding MPanel dan Dinding Bata Data biaya pemasangan mencakup biaya material dan biaya upah yang diperlukan dalam pemasangan dinding MPanel dan dinding bata. Data biaya diambil dari harga pasaran di wilayah Tangerang dan standar upah yang ditetapkan oleh kontraktor. 1. Data Biaya Bahan Bangunan Tabel 4.1 Data Biaya Bahan Bangunan No Nama Bahan Satuan HargaSatuan 1 Batu Bata Buah Rp Dinding MPanel Tipe PSM8 M 2 Rp IV-7

8 No Nama Bahan Satuan HargaSatuan 3 Pasir pasang M 3 Rp Semen Kg Rp Sumber : Kontraktor Dinding MPanel tipe PSM 08 adalah tipe dinding yang berfungsi struktural dengan tebal EPS 8 cm finish 15cm. Maksud dari struktural yaitu bahan MPanel dapat berfungsi sebagai struktur atau mengurangi struktur konvensional karena material MPanel bersifat terintegrasi atau tiap modul panel terikat satu sama lain. 2. Data Upah Pekerja Tabel 4.2 Data Upah Pekerja No NamaBahan Satuan HargaSatuan 1 Pembantu Tukang OH Rp Tukang Batu OH Rp Tukang Besi OH Rp Kepala Tukang OH Rp Mandor OH Rp Sumber :Kontraktor Analisa Biaya Pemasangan Dinding Mpanel Dengan Dinding Bata Data analisa biaya pemasangan dinding panel pada Tabel 4.3 diperoleh dari analisa Harga Satuan Pemasangan yang di tetapkan oleh PT. Modern Panel Indonesia dan analisa biaya pemasangan dinding bata pada Tabel 4.4 diperoleh dari analisa yang digunakan oleh kontraktor di lapangan. IV-8

9 Tabel 4.3 Data Biaya Pemasangan Dinding MPanel No Nama Bahan Koef. Sat. Harga Satuan Jumlah Harga 1 Panel PSM 08 1 M 2 Rp Rp Besi ᴓ8 1,06 Kg Rp Rp Pekerja 0,4 OH Rp Rp Tukang Besi 0,2 OH Rp Rp Tukang Batu 0,1 OH Rp Rp KepalaTukang 0,03 OH Rp Rp Mandor 0,03 OH Rp Rp Sumber : Hasil Perhitungan Biaya Pemasangan MPanel Total Rp Tabel 4.4 Data Biaya Pemasangan Dinding Bata No NamaBahan Koef. Sat. Harga Satuan Jumlah Harga 1 Batu Bata 70 Buah Rp 600 Rp Pasir pasang 0,04 M 3 Rp Rp Semen 12,03 Kg Rp Rp Pekerja 0,3 OH Rp Rp Tukang Batu 0,1 OH Rp Rp KepalaTukang 0,01 OH Rp Rp Mandor 0,15 OH Rp Rp Sumber : Hasil analisa pemasangan dinding MPanel dan dinding bata Total Rp Dari analisa biaya pemasangan pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 biaya pemasangan dinding MPanel lebih tinggi dari biaya pemasangan dinding bata yaitu Rp ,00 sedangkan dinding bata Rp. IV-9

10 ,00. Hal ini dipengaruhi oleh harga satuan material dinding MPanel jauh lebih tinggi dari material batu bata. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu koefisien pada pekerja dinding MPanel lebih tinggi dibanding pekerjaan dinding batu bata. Pada analisa biaya, material batu bata yang memenuhi persyaratan Tepat Biaya dalam kesuksesan sebuah proyek Analisa Waktu Pelaksanaan Pemasangan Dinding MPanel Dan Dinding Bata Perhitungan nilai Baseline Productivity dengan menggunakan langkah langkah sebagai berikut : 1. Menghitung jumlah subset yang digunakan. Subset adalah bagian dari data output pengamatan Daily Record Sheet yang nantinya dijadikan sebagai data input Baseline Productivity. 2. Jumlah subset 10% dari jumlah hari pengamatan. Karena jumlah pengamatan hanya 17 pengamatan maka jumlah subset kurang dari 5 sehingga jumlah yang akan digunakan adalah 5 data output dari pengamatan. 3. Mengurutkan output dari yang terbesar sampai yang terkecil, kemudian ambil 5 nilai terbesar. 4. Menghitung median dari 5 subset yang telah diambil dari daily productivity. Median tersebut yang merupakan baseline productivity. IV-10

11 Tabel 4.5 Garis Dasar pada Pemasangan Dinding Mpanel No Urutan Pengamatan Produktivitas (m 2 /jam) Durasi (Jam) , , , , , Sumber : Tabel Pengamatan Daily Recod Sheet Dinding Mpanel Tabel 4.6 Garis Dasar pada Pemasangan Dinding Bata No Urutan Pengamatan Produktivitas (m 2 /jam) Durasi (Detik) , , , , , Sumber : Tabel Pengamatan Daily Recod Sheet Dinding MPanel Dari tabel 4.5 dan 4.6 mengenai garis dasar pemasangan dinding bata diperoleh : 1. Besarnya produktivitas garis dasar pemasangan dinding Mpanel yaitu 11,62 m 2 /jam dengan produktivitas tertinggi ada di 12,59 m 2 /jam. IV-11

12 2. Besarnya produktivitas garis dasar pemasangan dinding bata yaitu 3,16 m 2 /jam dengan produktivitas tertinggi ada di 4,22 m 2 /jam Hasil Pengamatan Pemasangan Dinding MPanel Dan Dinding Bata Pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 dibawah ini merupakan hasil dari pengamatan dilapangan berdasarkan Daily Record Sheet yang dibantu oleh tim pengawas dari kontraktor maupun dari owner. Tabel 4.7 dan Tabel 4.8juga memaparkan hasil pengamatan pemasangan dinding MPanel sebanyak 17 pengamatan yang dilakukan selama 9 hari dan pemasangan dinding bata sebanyak 17 pengamatan yang dilakukan selama 4 hari. IV-12

13 Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Dinding MPanel Menggunakan Metode Daily Record Sheet No WaktuPasang Dimensi Dinding (m) Produktifitas Pekerja Mulai Selesai Durasi Jam Panjang Tinggi Luas Jam : Menit Jam : Menit Jam : Menit (m 2 /jam) Tukang Pemb :30 12:00 4 : :00 17:00 4 : :30 11:30 4 : :00 17:00 4 : :30 12:00 4 : :00 17:30 4 : :30 12:00 4 : :00 17:30 4 : :30 11:00 3 : :30 16:30 3 : :30 11:45 4 : :00 17:25 4 : :30 11:45 4 : :00 17:25 4 : :30 12:00 4 : :30 12:00 4 : :00 17:00 4 : Rerata : m 2 /jam Keterangan Sumber : Pengamatan Langsung di Lapangan IV-13

14 Tabel 4.8Hasil Pengamatan Pemasangan Dinding Batu Bata Menggunakan Metode Daily Record Sheet No Dimensi Dinding (m) Durasi Pengerjaan Produktifitas Pekerja Menit : Detik Detik Jam Panjang Tinggi Luas (m 2 /jam) Tukang Pemb. 1 2,5 0,12 0,30 5 : ,0950 3, ,5 0,12 0,30 5 : ,0944 3, ,5 0,12 0,30 6 : ,1069 2, ,5 0,12 0,30 7 : ,1297 2, ,5 0,18 0,45 10 : ,1756 2, ,5 0,12 0,30 5 : ,0969 3, ,5 0,12 0,30 6 : ,1053 2, ,5 0,12 0,30 6 : ,1067 2, ,12 0,24 5 : ,0886 2, ,12 0,24 5 : ,0953 2, ,12 0,24 6 : ,1042 2, ,5 0,24 0,60 8 : ,1422 4, ,12 0,24 6 : ,1031 2, ,15 0,24 0,28 7 : ,1200 2, ,5 0,24 0,60 12 : ,2000 3, ,5 0,24 0,60 13 : ,2208 2, ,5 0,24 0,60 12 : ,2036 2, Rerata : 2,81 m 2 /jam Keterangan Sumber : Pengamatan Langsung di Lapangan IV-14

15 Dari tabel 4.7 dan tabel 4.8 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ratarata pemasangan dinding MPanel lebih tinggi yaitu 12,35 m 2 /jam sedangkan pemasangan dinding bata memiliki rata - rata 2,81 m 2 /jam. 4.4 Pengaruh Metode Pelaksanaan Dengan Nilai Produktivitas Metode pelaksanaan merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas suatu pekerjaan, Tabel 4.9 dibawah ini akan memaparkan langkah kerja dan peralatan yang digunakan agar terlihat langkah langkah mana yang dinilai dapat mempengaruhi produktivitas pemasangan. IV-15

16 Tabel 4.9 Deskripsi Metode Pelaksanaan Pemasangan Dinding Panel dan Dinding Bata Metode Pelaksanaan Dinding Bata Alat Kerja Dinding MPanel Alat Kerja - Mempersiapkan alat dan batu 1. Bak spesi - Mempersiapkan alat dan 1. Unting-unting, bata yang diperlukan 2. Ember/sekop panel yang akan dipasang. Water pass Persiapan - Membasahi/merendam batu bata 3. Cangkul - Bor sloof/kolom/balok untuk stek besi (kalibrasi) / slang air 2. Meteran, mistar pengukur - Membuat adukan spesi dengan - Memasang stek besi dengan 3. Mesin Bor komposisi 1 semen : 4 pasir jarak 20cm - Menentukan ukuran pekerjaan 1. Waterpass - Mengukur modul dinding 1. Unting-unting, Water dengan menggunakan unting- 2. Benang yang akan dipasang panel pass (kalibrasi) / Pemasangan unting 3. Unting-unting - Menyusun panel/menyatukan slang air - Menentukan ketebalan setiap 4. Siku rangka modul modul panel 2. Meteran, mistar lapispasangan bata 5. Meteran menggunakan stapler pengukur IV-16

17 Metode Pelaksanaan Dinding Bata Alat Kerja Dinding MPanel Alat Kerja denganmemperhitungkan tebal 6. Profil besisebelum dipasang ke stek 3. Mesin Gerinda bata dan siar. 7. Sendok spesi besi 4. Tang Potong - Memberikan tanda untuk setiap 8. Pensil - Memotong bagian panel 5. Gergaji Besi, ketinggian lapisan pasangan 9. Pemotong bata apabila panjang panel 6. Kakatua bata melebihi panjang modul yang 7. Stapler besi - Merentangkan benang akan dipasang dinding. 8. Hot Gun. - Memasang lapisan batu bata - Dirikan Panel di dalam antar dengan mengontrol kelurusan stek besi, Lalu kaitkan stek ke arah horisontal dan besi dan Panel Dinding ketegakan ke arah vertikal dengan tang/kakatua dan pada setiap lapisannya. kawat bendrat. - Memindahkan benang ke tanda - Pemasangan instalasi kabel elevasi lapis kedua, setelah dan pipa (MEP) dipasang di lapis pertama selesai, dan dalam wiremesh dan EPS IV-17

18 Metode Pelaksanaan Dinding Bata Alat Kerja Dinding MPanel Alat Kerja melakukan selanjutnya. pemasangan dilelehkan dengan Hot Gun - Pastikan semua perkuatan - Memasang angkur dengan dan instalasi MEP sudah panjang penyaluran/tertanam terpasang. minimal 40 cm, setiap 6 lapis batu bata pada bidang dinding. Sumber : Buku Cara Pemasangan Dinding Bata dan Dinding MPanel IV-18

19 Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat perbedaan pemasangan dari kedua bahan. Perbedaan yang sangat terlihat dan menjadi pengaruh besar dalam menetukan produktivitas yaitu pada saat menyusun bata dan dan memasang panel. Pada pemasangan dinding bata, bata disusun satu persatu bersamaan dengan menyusun spesi. Kegiatan ini menghabiskan waktu yang lama. Berbeda dengan pemasangan panel, panel yang dipasang dilapangan ukurannya sudah disesuaikan dengan kebutuhan, pada pengamatan ini ukuran panel yang digunakan yaitu 120x330cm sehingga pada saat pemasangan tidak memakan waktu yang banyak. Pada pengamatan ini ditarik kesimpulan bahwa Material MPanel dapat memenuhi persyaratan material Tepat waktu karena pemasangannya lebih cepat dibanding material bata. 4.5 Keterkaitan Penelitian Yang Dibuat Dengan Penelitian Sebelumnya Analisa dari beberapa jurnal dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pembahasan mengenai produktivitas pemasangan dinding mengunakan bahan tertentu yang telah diteliti sebelumnya. Jurnal penelitian sebelumnya dirangkum menjadi matriks yang ada pada Tabel 4.10 IV-19

20 Tabel 4.10 Matriks Jurnal Penelitian No Judul Penulis Tahun Keywords Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil 1 Standarisasi Pedoman Wahyu 2010 Produktivitas Mengetahui standar Metode Kualitatif Metode pengukuran yang Pengukuran Produksi Wuryanti tenaga kerja, pengukuran performasi melalui eksplorasi standar dan disepakati. Tenaga Kerja Untuk standar tenaga kerjanya untuk berbagai litaratur. Terdapat dua opsi yang Pekerjaan Konstruki pengukuran, meningkatkan Eksploratori melalui dapat digunakan yaitu (1) Bangunan Gedung pekerjaan profibilitasnya. identifikasi kebutuhan data faktual dilapangan konstruksi, dan permasalahan dan (2) data historis yang bangunan dilapangan. diambil dari laporan gedung proyek. Perlu dibuat rumusan faktor konversi untuk mangakomodasi beberapa pengaruh yaitu (1) perbedaan komposisi mandor, tukang dan pekerja, (2) faktor pengaruh eksternal dan internal yang dikelompokkan dan diberi IV-20

21 No Judul Penulis Tahun Keywords Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil skala. 2 Perbandingan Stanislaus 2013 Komposisi Bertujuan untuk Study literatur dan Pada SNI 2008 komposisi komposisi Pekerja Thahjadi, Pekerja, faktor mengumpulkan data pengumpulan data pekerja yaitu 1:3 dengan Pasangan Dinding Yonathan produktivitas, sesuai di lapangan langsung dari lapangan harga satuan pekerja Bata Antara SNI 2008 Hans Christian pasangan dengan mencatat sebesar Rp ,- Dengan Kenyataan Di & Ratna dinding bata. komposisi pekerja, jam sedangkan menurut Lapangan Pada Proyek Setiawardani kerja efektif, dan hasil penelitian didapatkan Perumahan Alifen. pekerjaan per harinya. komposisi pekerja 4:5 (Mahasiswa & yang merupakan Dosen Prodi komposisi kerja paling Sipil Univ. produktif. Kristen Petra) 3 Analisa Perbandingan Muh. Nur 2012 Perbandingan, Bertujuan untuk Menggunakan metode Produktivitas kerja Produktivitas Kerja Sahid dan Produktivitas, mengetahui perbedaan deskriptif komparatif pemasangan dinding Pada Pekerjaan Imam Safi i Efisien produktivitas kedua dengan menggunakan dengan luas 3362,06m2, Dinding Bata metode dan perbedaan penekanan metode dinding bata konvensional Konvensional Dengan waktu kedua metode Baseline Productivity, sebesar Rp /m2 Dinding Blok Hebel. dan Daily Productivity dengan masa pengerjaan 279 hari dan dinding blok hebel Rp /m2 IV-21

22 No Judul Penulis Tahun Keywords Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil dengan lama pengerjaan 180 hari, maka penggunaan blok hebel lebih efektif selama 99 hari daripada mengunakan bata konvensional. 4. Evaluasi Produktivitas Santoso 2011 Bangunan Mengetahui Menggunakan metode Besarnya produktivitas Pemasangan Bata Limanto, Hari tinggi, bata produktivitas pekerjaan Baseline Productivity garis dasar pada lantai Ringan Pada Dinding Patmadjaja ringan, dinding, dinding serta banyaknya dan Daily Record sembilan (lokasi yang Bangunan Hotel (Univ. Kristen produktivitas, kebutuhan pemakaian sheet pada pengukuran diamati) yaitu 3,445 Petra) ramah bata ringan, mortar, dan produktivitas m 2 /jam, dan produktivitas Jeksen lingkungan. konsep ramah dilapangan. tertinggi sebesar 4,095 Gunawan, Eric lingkungan pada proyek m 2 /jam dengan komposisi Wangsa Putra bangunan tinggi. pekerja : 1 tukang dengan (Alumni Univ. 1 orang pembantu tukang. Kristen Petra) 5. Analisa Produktifitas Mohamad Produktivitas, Metode yang dipakai Mengatahui seberapa Produktivitas selama Tenaga Kerja Pada Harun Tenaga Kerja, yaitu observasi dengan besar tingkat 16hari kerja sebesar Pekerjaan Konstruksi Konstruksi menyebarkan kuesioner produktivitas 284,31 m 2 dan rata rata Gedung. dan pengamatan kelompok kerja dan 14,22 m 2 IV-22

23 No Judul Penulis Tahun Keywords Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil langsung, metode faktor yang literatur dan wawancara. mempengaruhi pada Data diolah proyek Perumahan menggunakan SPSS Trunojoyo Regency 11.0 Multiple linier Kabupaten Sumenep regression. 6. Analisa Produktifitas Andi (Dosen 2004 Produktivitas, Menganalisa Metode yang Pekerjaan bekisting dan Pekerja Dengan Pascasarjana Work Sampling, produktivitas pekerja digunakan untuk pekerjaan pembesian pada Metode Work Manajemen Labor proyek X dan Y dengan mengukur proyek X adalah 55,13%. Sampling : Studi Konstruksi Utilization Rate metode Work Sampling. produktivitas adalah Pada proyek Y, dengan Kasus Pada Proyek X Univ. Petra) (LUR), faktor work sampling, dengan tambahan pekerjaan tanah dan Y. Koento Danny produktivitas. menerapkan ketiga (penggalian) secara Wibowo, aspeknya (Effective keseluruhan memiliki nilai Andri Prasetya Work, Essential LUR sebesar 44,45%. (Alumni contributory work, Perbandingan LUR pada Jurusan Inefective Work) proyek X lebih baik dari Teknik Sipil, dalam penilaian. proyek Y (LUR = Univ. Petra) 43,42%). 7. Tugas Akhir : Pamuji 2008 Produktivitas, Menemukan nilai Analisa data melalui 1. Untuk membuat Pengukuran (Fakultas Upah Kerja, produktivitas/jam/orang metoda statistika. dinding 1m 2 pasangan IV-23

24 No Judul Penulis Tahun Keywords Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Produktivitas Pekerja Teknik Univ, Man Hour, (Man Hour) untuk setiap Melakukan pengujian batu banta ½ batu Sebagai Dasar Sumatra Microsoft Excel, jenis pekerjaan yang terhadap koefisien 1PC:4PP ditemukan Perhitungan Upah Utara) Regresi Linear dapat digunakan untuk regresi untuk melihat harga satuan Kerja Pada Anggaran dan Nilai menentukan upah kerja adanya hubungan atau pekerjaan Biaya Determinasi. bagi para pekerja. pengaruh nilai variabel pemasangannya yaitu independent (X) Rp dengan nilai variabel 2. Produktivitas rata independent (Y) rata pada tiap lantai : (1) lantai 1 = 118,960 m 2 /hari/team (2) Lantai 2 = 105,050m 2 /hari/team (3) Lantai 3 = 92,610m 2 /hari/team Sumber : Referensi Jurnal IV-24

25 4.5.1 Keterkaitan Penelitian Wahyu Wuryanti (2010) dengan Penelitian Penulis Wahyu wuryanti pada penelitiannya menggunakan metode eksplorasi literatur untuk menetapkan standar metode pengukuran produktivitas. Dari hasil penelitiannya, Wahyu wuryanti memaparkan data yang dapat digunakan untuk menghitung produktivitas yaitu data lapangan dan data historis. Dari hasil penelitian ini penulis mencoba mengambil ke dua data yaitu data lapangan dan data historis dalam melakukan analisa data pengamatan Keterkaitan Penelitian Stanislaus Thahjadi, dkk (2013) dengan Penelitian Penulis Dalam penelitian Stanilus Thahjadi, dkk yang membandingkan analisa SNI dengan lapangan memiliki sedikit keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan. Penelitian ini penulis jadikan sebagai referensi dalam menganalisa hasil Keterkaitan Penelitian Muh. Nur Sahid dan Imam Safi i(2012) dengan Penelitian Penulis Metode pengukuran yang digunakan untuk membandingkan produktivitas bata konvensional dengan blok hebel oleh Muh. Nur Sahid dan Imam Safi i yang penulis gunakan sebagai metode penelitian, yaitu metode Time Study: Baseline Productivity and Daily Record Sheet. Namun penelitian yang dilakukan Muh. Nur Sahid dan IV-25

26 Imam Safi i menggunakan study kasus pembangunan 1 (satu rumah) dan upah yang dianalisa berdasarkan lama pengerjaan/sistem borongan Keterkaitan Penelitian Santoso Limanto, dkk (2011) dengan Penelitian Penulis Metode yang digunakan oleh Santoso Limanto, dkk dalam pengukuran evaluasi produktivitas pemasangan bata ringan yaitu Time Study: Baseline Productivity and Daily Record Sheet. Penelitian ini berkaitan erat dengan penelitian yang penulis lakukan, karena hanya mengamati produktivitasnya saja Keterkaitan Penelitian Mohamad Harun dengan Penelitian Penulis Penelitian tentang analisa produktivitas tenaga kerja pada proyek pembangunan rumah di Kabupaten Sumenep yang dilakukan oleh Mohamad Harun tidak ada kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan, namun penelitian ini dapat dijadikan pembanding karena metode yang digunakan adalah metodeproductivity Rating, yang menggunakan 3 Aspek dalam pengambilan data yaitu Essential Contributory Work, Effective Work dan Not Useful. IV-26

27 4.5.6 Keterkaitan Penelitian Andi, dkk (2004) dengan Penelitian Penulis Penelitian yang Andi lakukan yaitu mengenai analisa produktivitas menggunakan metode Work Sampling yang dalam penilaiannya juga menggunakan Productivity Rating Keterkaitan Penelitian Pamuji (2008) dengan Penelitian Penulis Penelitian yang Pamuji lakukan dalam penulisan skripsinya tentang perbandingan analisa biaya menggunakan SNI ABK 2008 dengan analisa menggunakan metode analisa statistika untuk pemasangan dinding pada proyek Singapore International School. Pada penelitian ini penulis hanya merujuk beberapa landasan teori yang digunakan sehingga tidak ada keterkaitan dengan hasil penelitiannya. IV-27

PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL. Oleh : Iwan Rustendi

PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL. Oleh : Iwan Rustendi PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL Oleh : Iwan Rustendi Abstraksi Penentuan besarnya nilai produktivitas merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN Stanislaus Tjahjadi 1, Yonathan Hans Christian 2 dan Ratna Setiawardani Alifen 3

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN DINDING PANEL, DINDING BATU BATA KONVENSIONAL, DAN SNI PEKERJAAN DINDING JURNAL

ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN DINDING PANEL, DINDING BATU BATA KONVENSIONAL, DAN SNI PEKERJAAN DINDING JURNAL ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN DINDING PANEL, DINDING BATU BATA KONVENSIONAL, DAN SNI PEKERJAAN DINDING JURNAL Disusun Oleh: Rifky Rezha Pranata Yudha NIM. 105060100111072 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKTIVITAS PEMASANGAN BATA RINGAN PADA DINDING BANGUNAN HOTEL

EVALUASI PRODUKTIVITAS PEMASANGAN BATA RINGAN PADA DINDING BANGUNAN HOTEL EVALUASI PRODUKTIVITAS PEMASANGAN BATA RINGAN PADA DINDING BANGUNAN HOTEL ABSTRACT Sentosa Limanto Universitas Kristen Petra, Indonesia, e-mail: leonard@peter.petra.ac.id Hari Patmadjaja Universitas Kristen

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN DINDING DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN WATERMARK HOTEL & SPA DI BALI) JURNAL

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN DINDING DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN WATERMARK HOTEL & SPA DI BALI) JURNAL ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN DINDING DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN WATERMARK HOTEL & SPA DI BALI) JURNAL Disusun Oleh: M. ILHAM AKBAR I. NIM. 105060100111058

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

Kata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,sni, Work Study.

Kata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,sni, Work Study. Analisis Produktivitas Jumlah Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Pasangan Bata Dengan Metode Work Study Nico Hartono, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL (Studi Kasus : Proyek Apartemen GCC Tower B Jl. Gajah Mada Jakarta Barat) Heny Purwanti ABSTRAK Dalam merencanakan atau

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pekerjaan Lantai Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada didalam ruang. Fungsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PELAT LANTAI M-PANEL, BETON BERTULANG, DAN SNI PEKERJAAN PELAT BETON BERTULANG JURNAL

ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PELAT LANTAI M-PANEL, BETON BERTULANG, DAN SNI PEKERJAAN PELAT BETON BERTULANG JURNAL 0 ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PELAT LANTAI M-PANEL, BETON BERTULANG, DAN SNI PEKERJAAN PELAT BETON BERTULANG JURNAL Disusun Oleh: AGUNG WAHYU NUGROHO NIM. 105060107111011-61 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI

Lebih terperinci

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK: Pekerja adalah salah satu faktor penting dalam suatu proyek konstruksi

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG. Oleh : Mohamad Harun. Abstrak

ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG. Oleh : Mohamad Harun. Abstrak ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG Oleh : Mohamad Harun Abstrak Banyaknya permasalahan konstruksi di Kabupaten Sumenep menyebabkan kualitas pekerjaan kurang baik sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Proyek konstruksi dalam pencapaian tujuannya melibatkan banyak pihak dan para pelaksana, dimana semua pihak harus saling bekerja sama untuk keberhasilan proyek

Lebih terperinci

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI DAN MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Kartika Puspa

Lebih terperinci

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA M-SYSTEM Panel M-System : Single Panel Double panel Partisi kecil Partisi besar Panel partikon Single panel khusus (hp) Panel tangga Panel bordes Aksesoris

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN PELAT LANTAI DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Villa Lot Breeze di Jalan By Pass Munggu, Bali)

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN PELAT LANTAI DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Villa Lot Breeze di Jalan By Pass Munggu, Bali) ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN PELAT LANTAI DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Villa Lot Breeze di Jalan By Pass Munggu, Bali) Nawang Aji Sasongko 1, Kartika Puspa Negara 2, Saifoe

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu pekerjaan dinding menggunakan pasangan bata merah dan bata ringan pada proyek bangunan gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, kita mengetahui banyak pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Pihak-pihak tersebut mulai dari pemimpin proyek sampai pada

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN

PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS 1. Dasar-Dasar Perhitungan 2. Cara SNI 3. Cara Modern 4. Menghitung Jumlah Tenaga Kerja 5. Menghitung Produktivitas DASAR-DASAR PERHITUNGAN Perhitungan biaya suatu pekerjaan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan studi lapangan, yaitu mencari solusi untuk permasalahan dengan

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

Seminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 Seminar Tugas Akhir PERBANDINGAN PENGGUNAAN MATERIAL BATU BATA MERAH DENGAN BATA RINGAN I-CON TERHADAP PERUBAHAN DESAIN STRUKTUR DITINJAU DARI BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS : GEDUNG REKTORAT DAN TI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: NIM :

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: NIM : i PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: N a m a : Made Ady Widyatmikha NIM : 1219151029 Judul TA : Analisis Perbandingan Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Pasangan Bata Ringan Blesscon Dan Bata

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Rumah Kost 3 Lantai : Taman Permata Blok A3 No 35, Lippo Village, Tangerang, Banten Peruntukan Luas Bangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpenting. Pemilihan material yang baik sesuai waktu dan biaya serta tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpenting. Pemilihan material yang baik sesuai waktu dan biaya serta tenaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Material Bahan Bangunan Material konstruksi merupakan komponen yang paling banyak memakan biaya dan waktu, karena itu pemilihan material yang tepat merupakan unsur terpenting.

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding ICS 91.080.30 Badan Standardisasi Nasional BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV

Lebih terperinci

Lampiran A...15 Bibliografi...16

Lampiran A...15 Bibliografi...16 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...iii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam. penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam. penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkiraan Biaya Definisi perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia

Lebih terperinci

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan REKAPITULASI BOQ KEGIATAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG-GORONG PEKERJAAN : PENINGKATAN SALURAN DRAINASE Jl. KUSUMA BANGSA LOKASI : KEL. PANJANG WETAN KEC. PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN TH.

Lebih terperinci

6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP

6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan

Lebih terperinci

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Shotcrete Metode shotcrete adalah aplikasi mesin penyemprot beton yang ditemukan pada tahun 1910 oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926). Kemudian berkembang dengan berbagai metode

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 03-2335-2002 Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor) PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor) Oleh: Sulistia, Budiono, Wiratna Tri Nugraha ABSTRAK Produktivitas adalah kemampuan

Lebih terperinci

METODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN. Oleh: Taufik Dwi Laksono

METODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN. Oleh: Taufik Dwi Laksono METODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN Oleh: Taufik Dwi Laksono Abstraksi Pelaksanaan pekerjaan tidak terlepas dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikannya. Semakin cepat

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 STUDI PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING MENGGUNAKAN BLOK HEBEL DENGAN BATA MERAH KLATEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR PT. AERO PRIMA 3 LANTAI DI BOYOLALI Naskah Publikasi untuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA Evan 1, Henry 2, Sentosa Limanto 3, Jonathan Hendra Kusuma 4 ABSTRAK : Dengan semakin

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN DINDING MENGGUNAKAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN DINDING MENGGUNAKAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN DINDING MENGGUNAKAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL G.A.P Candra Dharmayanti 1, I Gusti Ketut Sudipta 1 Gede Tusan Saputra, 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DAFTAR JOBSHEET PRAKTIKUM KERJA BATU JS 01 JS 02 JS 03 JS 04 JS 05 JS 06 JS 07 JS 08 JS 9-10

Lebih terperinci

RSNI T C. Daftar isi

RSNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... v 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 3 6 Penetapan indeks hargasatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang tidak pernah lepas dari sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang tidak pernah lepas dari sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang tidak pernah lepas dari sumber daya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan suatu hunian (rumah, kantor, hotel,

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 30 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambar Struktur R. Makan Karyawan LPJ Instalation Genset Garbage Laundry Reseiver Security Water Treatment Cold Storange (Freser) Cold Storange (Freser) Cold Storange

Lebih terperinci

6 a) Kelebihan 1) Merupakan bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. 2) Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasan

6 a) Kelebihan 1) Merupakan bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. 2) Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bata Merah Bata merah yang disini disebut juga dengan bata konvensional, memiliki bahan dasar berupa tanah liat (lempung), yang digunakan sebagai salah satu bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Juli Penulis

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Juli Penulis UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat Nya tugas akhir yang berjudul Analisis Perbandingan Biaya Dan Waktu Pekerjaan Dinding Menggunakan Bata

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN Noor Irwansyah dan Yuslan Irianie ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

Lebih terperinci

SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia

SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

Lebih terperinci

Kartasura Telp (0271) /

Kartasura Telp (0271) / COMPARATIVE ANALYSIS OF WORK PRODUCTIVITY AT CONVENTIONAL BRICK WALL AND HEBEL BLOCK WALL ANALSIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJAAN DINDING BATA KONVESIONAL DAN DINDING BLOK HEBEL Muh Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang dimanfaatkan sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari bahan campuran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Gempa yang melanda daerah Sumatera Barat khususnya Kota Padang pada tanggal 30 September 2009, mengakibatkan banyaknya kantor pemerintahan dan rumah masyarakat (non-engineered

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kepustakaan dan survey lapangan, yaitu dengan mengolah data berdasarkan indeks tenaga kerja yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI 1 SNI 03-2835-2002 PEKERJAAN PERSIAPAN PA 6,8 1 m² Membersihkan lapangan dan perataan SNI 03-2835-2002 / 6.8 Upah Pekerja 0,100 Oh x Rp 0 = Rp 0,00 Mandor 0,005 Oh x Rp

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang. Nilai upah dari pekerja proyek merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan oleh produktivitas

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Hotel 2 Basement, 10 Lantai : Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat Peruntukan : Hotel Bintang 3 Luas Bangunan

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN VILLA LOT BREEZE DI TANAH LOT, BALI)

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN VILLA LOT BREEZE DI TANAH LOT, BALI) ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN VILLA LOT BREEZE DI TANAH LOT, BALI) JURNAL Disusun Oleh: ALBERT PRESSY HERMAWAN NIM. 105060107111013

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJAAN DINDING BATA KONVESIONAL DENGAN DINDING BLOK HEBEL

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJAAN DINDING BATA KONVESIONAL DENGAN DINDING BLOK HEBEL ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJAAN DINDING BATA KONVESIONAL DENGAN DINDING BLOK HEBEL Muh Nur Sahid 1, Imam Safi i 2 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN)

PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN) PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN) Refki Feri Setiawan 1 )., Syahrudin 2 ).,Endang Mulyani 2 ) refkigalaherang13@gmail.com ABSTRAK Dalam Dunia jasa konrtruksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan tempat tinggal semakin mengalami peningkatan permintaan baik dari kalangan menengah ke bawah maupun dari kalangan menengah

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 5. Pekerjaan Pasangan ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

Pengaruh Penggantian Material Bata Merah Dengan Batako Terhadap Biaya Bangunan

Pengaruh Penggantian Material Bata Merah Dengan Batako Terhadap Biaya Bangunan Pengaruh Penggantian Material Bata Merah Dengan Batako Terhadap Biaya Bangunan (Studi Kasus: Student Center Itenas, Bandung) Staf Pengajar Teknik Arsitektur Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Mustofa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Konstruksi Pilaster merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 Derian Asher Prasetyo 1, Anthony 2, Herry Pintardi Chandra 3, dan Soehendro Ratnawidjaja 4 ABSTRAK

Lebih terperinci