BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam. penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkiraan Biaya Definisi perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia (Soeharto, 1997). Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek. Selanjutnya, perkiraan biaya memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan, maupun waktu Tahapan Perkiraan Biaya Perkiraan biaya yang terperinci dilakukan dengan tahapan menghitung volume dan analisa harga satuan dari pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar nilai pekerjaan dapat dipertanggung jawabkan secara benar dan optimal Tahapan Perhitungan Volume Perhitungan volume adalah menggitung setiap item pekerjaan tersebut biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misal: IV - 1

2 a. Komponen beton, penghitungannya dilakukan dengan menghitungan volume secara satuan isi (m 3 ), dikalikan dengan harga satuan per-m 3. b. Komponen material bekisting dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m 2 ) dikalikan dengan harga satuan per m 2. c. Komponen material pembesian dilakukan dengan menghitung satuan berat dalam kilogram (Kg) dikalikan dengan harga satuan per kilo Tahapan Analisis Harga Satuan Analisa harga satuan merupakan pedoman untuk menentukan harga satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga satuan ini biasanya diterbitkan oleh instansi terkait. Kegiatan ini melakukan analisi biaya berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan daftar harga satuan bahan bangunan, upah kerja dan Analisa Biaya Konstruksi (ABK) untuk Triwulan I (Januari 2013) yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya. Daftar harga satuan dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum setiap tiga bulan sekali. IV - 2

3 4.3 Pembahasan Pembahasan yang penulis lakukan adalah membandingkan biaya konstruksi dan titik optimasi penggunaan bekisting konvensional dengan menggunakan bondek pada pembangunan rumah tinggal 2 lantai. Penulis membandingkan 5 unit rumah tinggal 2 lantai dengan range luas bangunan 90 m m Data Umum Proyek Secara umum kelima unit rumah tinggal 2 lantai tersebut dengan rincian sebagai berikut: a. Rumah Tinggal Elang Nama Proyek : Pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai Elang Luas Tanah : 228 m 2 Luas Bangunan : 148 m 2 Tinggi Bangunan : 9,5 m Mutu Beton : f c = 19,3 MPa (K225), Slump (12±2)cm Tebal Plat Lantai : 12 cm Tebal Bondek : 0,75 mm b. Rumah Kontrakan Bapak Jumiko Nama Proyek : Pembangunan Rumah Kontrakan 2 Lantai Bapak Jumiko IV - 3

4 Luas Tanah : 205 m 2 Luas Bangunan : 193 m 2 Tinggi Bangunan : 8 m Mutu Beton : f c = 19,3 MPa (K225), Slump (12±2)cm Tebal Plat Lantai : 12 cm Tebal Bondek : 0,75 mm c. Rumah Tinggal Camar Nama Proyek : Pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai Camar Luas Tanah : 194 m 2 Luas Bangunan : 220 m 2 Tinggi Bangunan : 10 m Mutu Beton : f c = 19,3 MPa (K225), Slump (12±2)cm Tebal Plat Lantai : 12 cm Tebal Bondek : 0,75 mm d. Rumah Tinggal Batu Ceper Nama Proyek : Pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai Batu Ceper Luas Tanah : 216 m 2 Luas Bangunan : 271 m 2 IV - 4

5 Tinggi Bangunan : 8,85 m Mutu Beton : f c = 19,3 MPa (K225), Slump (12±2)cm Tebal Plat Lantai : 12 cm Tebal Bondek : 0,75 mm e. Rumah Tinggal Dara Nama Proyek : Pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai Dara Luas Tanah : 234 m 2 Luas Bangunan : 328 m 2 Tinggi Bangunan : 9 m Mutu Beton : f c = 19,3 MPa (K225), Slump (12±2)cm Tebal Plat Lantai : 12 cm Tebal Bondek : 0,75 mm IV - 5

6 No Analisis Biaya Plat Lantai a. Perhitungan Volume Nama Proyek Tabel 4.1. Volume Beton. Luas Lantai Perhitungan Sat Tebal Plat Sat Volume Beton 1 Rumah Tinggal Elang 99 m m m 3 Rumah Kontrakan 2 Jumiko 136 m m m 3 3 Rumah Tinggal Camar m m m 3 Rumah Tinggal Batu 4 Ceper m m m 3 5 Rumah Tinggal Dara 145 m m 17.4 m 3 Tabel 4.2. Volume Bekisting. Perhitungan No Nama Proyek Luas Sat Bekisting 1 Rumah Tinggal Elang 99 m 2 2 Rumah Kontrakan Jumiko 136 m 2 3 Rumah Tinggal Camar m 2 4 Rumah Tinggal Batu Ceper m 2 5 Rumah Tinggal Dara 145 m 2 Tabel 4.3. Volume Pembesian Plat Lantai Konvensional No Nama Proyek Perhitungan Volume Luas Jenis Sat M8 Sat Pembesian Lantai Pembesian Rumah Tinggal Elang 99 m 2 2 Lapis M8 17 Lbr Kg Rumah Kontrakan Jumiko 136 m 2 2 Lapis M8 24 Lbr Kg Rumah Tinggal Camar m 2 2 Lapis M8 16 Lbr Kg IV - 6

7 4 Rumah Tinggal Batu Ceper m 2 2 Lapis M8 26 Lbr Kg 5 Rumah Tinggal Dara 145 m 2 2 Lapis M8 26 Lbr Kg Note : 1 Lembar Wiremesh memiliki luas 11,34 m2 dan berat 61,79 Kg Tabel 4.4. Volume Pembesian Plat Lantai Bondek No Nama Proyek Perhitungan Volume Luas Jenis Sat M8 Sat Pembesian Lantai Pembesian Rumah Tinggal 1 Elang 99 m 2 1 Lapis M8 8.7 Lbr Kg 2 Rumah Kontrakan Jumiko 136 m 2 1 Lapis M8 12 Lbr Kg 3 Rumah Tinggal Camar m 2 1 Lapis M8 7.9 Lbr Kg 4 Rumah Tinggal Batu Ceper m 2 1 Lapis M8 13 Lbr Kg 5 Rumah Tinggal Dara 145 m 2 1 Lapis M8 13 Lbr Kg Note : 1 Lembar Wiremesh memiliki luas 11,34 m2 dan berat 61,79 Kg b. Analisis Harga Satuan Tabel 4.5. Analisis Harga Satuan Plat Lantai Konvensional Koef Sat Item Material Harga Satuan Total Harga 371 Kg Semen Portland Rp 1,254 = Rp 465, m³ Pasir Beton Rp 250,150 = Rp 135, m³ Koral Beton Rp 230,783 = Rp 186, Oh Pekerja Rp 60,000 = Rp 99, Oh Tukang batu Rp 75,000 = Rp 20, Oh Kepala Tukang Rp 90,000 = Rp 2,520 IV - 7

8 0.083 Oh Mandor Rp 100,000 = Rp 8,300 1m³ Pekerjaan Beton Mutu K 225 Rp 917, kg Wiremesh Rp 8,700 = Rp 8, kg Kawat Beton Rp 17,479 = Rp Oh Pekerja Rp 60,000 = Rp 1, Oh Tukang Besi Rp 75,000 = Rp 1, Oh Kepala Tukang Rp 90,000 = Rp Oh Mandor Rp 100,000 = Rp Kg Pembesian Kawat Baja/Wiremesh M8 Rp 13, m³ Kayu kelas III Rp 3,315,833 = Rp 132, kg Paku 5 cm - 12 cm Rp 14,970 = Rp 5, lt Minyak Bekisting Rp 9,000 = Rp 1, m³ Balok Kayu Kelas II Rp 4,152,466 = Rp 62, lbr Plywood 9mm Rp 108,125 = Rp 37,844 Dolken Kayu galam Ø Bh 10 Rp 20,000 = Rp 120, Oh Pekerja Rp 60,000 = Rp 39, Oh Tukang Kayu Rp 75,000 = Rp 24, Oh Kepala Tukang Rp 90,000 = Rp 2, Oh Mandor Rp 100,000 = Rp 3,300 1m 2 Bekisting Plat Lantai Rp 431,172 IV - 8

9 Tabel 4.6. Analisis Harga Satuan Plat Lantai Bondek Koef Sat Item Material Harga Satuan Total Harga 371 Kg Semen Portland Rp 1,254 = Rp 465, m³ Pasir Beton Rp 250,150 = Rp 135, m³ Koral Beton Rp 230,783 = Rp 186, Oh Pekerja Rp 60,000 = Rp 99, Oh Tukang batu Rp 75,000 = Rp 20, Oh Kepala Tukang Rp 90,000 = Rp 2, Oh Mandor Rp 100,000 = Rp 8,300 1m³ Pekerjaan Beton Mutu K 225 Rp 917, kg Wiremesh Rp 8,700 = Rp 8, kg Kawat Beton Rp 17,479 = Rp Oh Pekerja Rp 60,000 = Rp 1, Oh Tukang Besi Rp 75,000 = Rp 1, Oh Kepala Tukang Rp 90,000 = Rp Oh Mandor Rp 100,000 = Rp Kg Pembesian Kawat Baja/Wiremesh M8 Rp 13, m 2 Bondek Rp 135,000 = Rp 148, m³ Kayu kelas III Rp 3,315,833 = Rp 145, lbr Plywood 9mm Rp 108,125 = Rp 2,253 Paku 5 cm kg cm Rp 14,970 = Rp 5, Oh Pekerja Rp 60,000 = Rp 39,600 IV - 9

10 0.330 Oh Tukang Kayu Rp 75,000 = Rp 24, Oh Kepala Tukang Rp 90,000 = Rp 2, Oh Mandor Rp 100,000 = Rp 3,300 1m 2 Bekisting Plat Lantai Rp 373,257 c. Bill Of Quantity (BOQ) Tabel 4.7. BOQ Plat Lantai Konvensional NO URAIAN PEKERJAAN VOL SAT HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 PEKERJAAN PLAT LANTAI KONVENSIONAL A Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Elang 1m Pekerjaan Beton 11.9 m³ Rp917,509 Rp 10,900,004 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 14,460,081 1m 2 Bekisting Plat Lantai 99.0 m² Rp431,172 Rp 42,686,034 SUB TOTAL Rp 68,046,119 B Pekerjaan Plat Lantai Rumah Kontrakan Jumiko 1m Pekerjaan Beton 16.3 m³ Rp917,509 Rp 14,973,742 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 19,864,354 1m 2 Bekisting Plat Lantai m² Rp431,172 Rp 58,639,400 SUB TOTAL Rp 93,477,496 C Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Camar 1m Pekerjaan Beton 10.8 m³ Rp917,509 Rp 9,919,509 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 13,159,345 1m 2 Bekisting Plat Lantai 90.1 m² Rp431,172 Rp 38,846,272 SUB TOTAL Rp 61,925,126 D Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Batu Ceper 1m Pekerjaan Beton 17.7 m³ Rp917,509 Rp 16,274,518 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 21,589,978 IV - 10

11 1m 2 Bekisting Plat Lantai m² Rp431,172 Rp 63,733,429 SUB TOTAL Rp 101,597,924 E Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Dara 1m Pekerjaan Beton 17.4 m³ Rp917,509 Rp 15,964,652 1 kg Pembesian M lbr Rp 13,403 Rp 21,178,907 1m 2 Bekisting Plat Lantai m² Rp431,172 Rp 62,519,949 SUB TOTAL Rp 99,663,507 Tabel 4.8. BOQ Plat Lantai Bondek NO URAIAN PEKERJAAN VOL SAT HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 2 PEKERJAAN PLAT LANTAI BONDEK A Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Elang 1m Pekerjaan Beton 11.9 m³ Rp917,509 Rp 10,900,004 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 7,230,041 1m 2 Bekisting Plat Lantai 99.0 m² Rp373,257 Rp 36,952,468 SUB TOTAL Rp 55,082,513 B Pekerjaan Plat Lantai Rumah Kontrakan Jumiko 1m Pekerjaan Beton 16.3 m³ Rp917,509 Rp 14,973,742 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 9,932,177 1m 2 Bekisting Plat Lantai m² Rp373,257 Rp 50,762,987 SUB TOTAL Rp 75,668,906 C Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Camar 1m Pekerjaan Beton 10.8 m³ Rp917,509 Rp 9,919,509 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 6,579,672 1m 2 Bekisting Plat Lantai 90.1 m² Rp373,257 Rp 33,628,461 SUB TOTAL Rp 50,127,643 D Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Batu Ceper 1m Pekerjaan Beton 17.7 m³ Rp917,509 Rp 16,274,518 IV - 11

12 1 kg Pembesian M Kg Rp 13,403 Rp 10,794,989 1m 2 Bekisting Plat Lantai m² Rp373,257 Rp 55,172,788 SUB TOTAL Rp 82,242,295 E Pekerjaan Plat Lantai Rumah Tinggal Dara 1m Pekerjaan Beton 17.4 m³ Rp917,509 Rp 15,964,652 1 kg Pembesian M lbr Rp 13,403 Rp 10,589,453 1m 2 Bekisting Plat Lantai m² Rp373,257 Rp 54,122,302 SUB TOTAL Rp 80,676,407 Tabel 4.9. Perbandingan Analisis Harga Bondek dan Konvensional IV - 12

13 Optimasi Program Linier a. Metode Grafik Menentukan fungsi tujuan dan kendala Diketahui dari tabel 4.9 membagi masing-masing total biaya dengan luasan kita bisa mengetahui bahwa harga permeter persegi bekisting konvensional adalah Rp sedangkan bekisting bondek Rp Jadi fungsi tujuan (objective function) menjadi : Zkonvensional = X1 Zbondek = X1 Sehingga selisih optimum antara konvensional dengan bondek Zmaks = X X1 Sedangkan fungsi kendala hanya meliputi minimum pembatasan luasan bondek penelitian adalah 90,09 m 2 dan 147,81 m 2. Jadi Fungsi kendala (Contraint) menjadi : X1 147,81 X1 90,09 Variable keputusan (decision variables) X1 = Luasan Bondek Untuk Rumah Tinggal Camar Z= (90.09) (90.09) = = IV - 13

14 Untuk Rumah Tinggal Elang Z= (99.00) (99.00) = = Untuk Rumah Kontrakan Jumiko Z= (136.00) (136.00) = = Untuk Rumah Tinggal Dara Z= (145.00) (145.00) = = Untuk Rumah Tinggal Batu Ceper Z= (147.81) (147.81) = = (Optimum data penelitiaan) Untuk Sampel 1 luasan 0 m 2 (dibawah data penelitian) Z= (0) (0) = 0 0 = 0 (Titik perpotongan) Untuk Sampel 2 luasan 50 m 2 (dibawah data penelitian) Z= (50.00) (50.00) = = (Selisih makin mengecil) IV - 14

15 Untuk Sampel 3 luasan 200 m 2 (diatas data penelitian) Z= (200.00) (200.00) = = (Selisih makin membesar) Penyajian dalam bentuk tabel Tabel Hasil Perhitungan Biaya Pekerjaan Plat Lantai Dari Data Penelitian Batasan Hasil Penelitian Nama Camar Elang Jumiko Dara Ceper Luasan (m 2 ) Biaya Konvensional 61,925, ,046, ,477, ,663, ,597, Biaya Bondek Selisih Biaya 50,127, ,082, ,668, ,676, ,242, ,797, ,963, ,808, ,987, ,355, Tabel Hasil Perhitungan Biaya Pekerjaan Plat Lantai Dari Data Sample Batasan Dibawah Penelitian Diatas Penelitian Nama Sample 1 Sample 2 Sample 3 Luasan (m 2 ) Biaya Konvensional Rp Rp 34,366,727 Rp 137,466,907 Biaya Bondek Rp Rp 27,819,451 Rp 111,277,803 Selisih Biaya Rp Rp 6,547,276 Rp 26,189,103 Berdasarkan tabel 4.10 dan 4.11 dapat disimpulkan bahwa biaya pekerjaan plat lantai menggunakan bondek dapat mereduksi biaya konstruksi dengan adanya selisih biaya yaitu sebesar 19,05%. IV - 15

16 Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Biaya Plat Lantai Konvensional Dengan Bondek b. Metode Simpleks Langkah-langkah metode simpleks 1. Merubah Nilai Kanan (NK) fungsi tujuan menjadi nol (0). Z = X X1 Z = X1 Z X1= 0 2. Merubah fungsi kendala 1. X1 + S4 = 147,81 (S4 adalah variabel slack) 3. Menyusun persamaan ke dalam tabel IV - 16

17 Tabel Simpleks 1 z x1 s4 NK z s ( ) Kolom yang diasir merupakan kolom kunci yang ditentukan berdasarkan nilai minus terbesar, sedangkan baris yang di asir merupakan baris kunci yang didapat melalui NK/Kolom Kunci pada tiap baris dan cari nilai positif terendah. NK/Kolom Kunci Baris Kedua 1/147,81 = 0,0067 nilai positif terkecil maka inilah nilai kunci sekaligus menunjukan baris kunci Tabel Simpleks 2 z x1 s4 NK z s Merubah nilai-nilai baris kunci : Yaitu dengan cara nilai baris kunci dibagi nilai kunci, karena nilai kuncinya satu maka tidak ada perubahan sebab bilangan dibagi satu hasilnya bilangan itu sendiri Contoh baris pertama 0/1 = 0 IV - 17

18 Merubah nilai-nilai selain baris kunci: Rubah semua nilai (selain nilai yang ada di baris kunci), sehingga nilai yang ada di kolom kunci menjadi 0 (nol). Formula = (Nilai baris ke-i kolom ke-j) (Koefisien x Nilai bari kunci ke-i kolom ke-j) Sehingga nilai Z yang baru adalah : X1 = ( ) (( ) X 1) = = 0 Z = (1) (( ) X 0) = 1 S 4 = (-0) (( X 1) = Nilai kanan baru = 0 (( ) X 147,81) = Dari tabel 4.11 diketahui bahwa : Luasan bondek optimum (data penelitian) = 147,81 m 2 Selisih biaya = Rp IV - 18

19 c. Kontrol Menggunakan Program Solver Gambar 4.1. Kontrol menggunakan Solver Microsoft Excel IV - 19

20 Analisis Hubungan Korelasi dan Regresi antar Variabel Korelasi dan regresi digunakan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih variabel. Yang terdiri dari variabel bebas (X) yaitu variabel yang menerangkan perubahan variabel terikat dan variabel terikat (Y) yaitu variabel yang akan diduga. Tabel 4.14 Data Pendukung untuk Perhitungan Korelasi dan Regresi a. Hubungan Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan keeratan hubungan antara dua variabel melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi linier ( r ) adalah ukuran hubungan linier antara dua variabel/peubah acak X dan Y. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila besarnya antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. IV - 20

21 Rumus kolerasi : r = Korelasi antara luasan (X) dengan biaya konvensional (Y1) r = r = r = = 1 maka hubungan tersebut sempurna. Korelasi antara luasan (X) dengan biaya bondek (Y2) r = r = r = = 1 maka hubungan tersebut sempurna. Korelasi antara luasan (X) dengan selisih biaya (Y3) r = r = IV - 21

22 r = = 1 maka hubungan tersebut sempurna. b. Hubungan Rregresi Analisis regresi digunakan untuk menentukan bentuk dari hubungan antar variabel. Tujuan utama dalam penggunaan analisis itu adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain. Persamaan regresi (penduga / perkiraan / peramalan) dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel. Persamaan garis regresi linier sederhana untuk sampel adalah : y = a + bx dimana, a = b = Regresi antara luasan (X) dengan biaya konvensional (Y1) Y1 = a + bx = + X = X Maka dapat diperoleh perkiraan biaya konvesional (Y1) untuk masing masing type, yaitu : Camar = (90.09) = IV - 22

23 Elang = (99.00) = Jumiko = (136.00) = Dara = (145.00) = Batu ceper = (147.81) = Regresi antara luasan (X) dengan biaya bondek (Y2) Y2 = a + bx = + X = X Maka dapat diperoleh perkiraan biaya bondek (Y2) untuk masing masing type, yaitu : Camar = (90.09) = Elang = (99.00) = Jumiko = (136.00) = Dara = (145.00) = Batu ceper = (147.81) = Regresi antara luasan (X) dengan selisih biaya (Y3) Y3 = a + bx = + X IV - 23

24 = X Maka dapat diperoleh perkiraan selisih biaya (Y3) untuk masing masing type, yaitu : Camar = (90.09) = Elang = (99.00) = Jumiko = (136.00) = Dara = (145.00) = Batu ceper = (147.81) = Prediksi biaya jika kurang dari 90 m 2 (X = 50 m 2 ) Biaya konvensional = (50.00) = Biaya bondek = (50.00) = Selisih biaya = = (50.00) = Prediksi biaya jika lebih dari 150 m 2 (X = 200 m 2 ) Biaya konvensional = (200.00) = Biaya bondek = (200.00) = Selisih biaya = = (200.00) = IV - 24

25 Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai penduga / perkiraan / peramalan yang sama dengan nilai - nilai dari hasil perhitungan data penelitian pada tabel Hasil analisis korelasi dan regresi menujukan adanya keterkaitan (hubungan erat) antar variabel, yiatu biaya konvensional, biaya bondek, serta selisih biaya di pengaruhi oleh besarnya luasan bangunan. IV - 25