PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN)
|
|
- Yenny Setiawan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN) Refki Feri Setiawan 1 )., Syahrudin 2 ).,Endang Mulyani 2 ) refkigalaherang13@gmail.com ABSTRAK Dalam Dunia jasa konrtruksi, produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah proyek pembangunan. Dalam mengukur tingkat produktivitas tenaga kerja ada berbagai macam cara, salah satunya yaitu dengan meneliti besarnya tingkat LUR ( Labour Utilitation Rate) masing-masing pekerja., yaitu meneliti sampai seberapa tingkat efektivitas pekerja dalam bekerja. Besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah dan komposisi kelompok kerjabesarnya tingkat produktivitas diperoleh dari hasil pengumpulan data tentang tingkat LUR (labour utilitation rate) masing- masing pekerja selama. Pada Nilai LUR ini dimana pada pekerjaan di Pembangunan Gedung Rusun TNI sebesar 80,15% dan di gedung STIK Muhammadiyah sebesar 77,67%. Pada nilai LUR ini dimana pada pembangunan di Gedung Rusun TNI sangant tinggi ini dikarenakan para tenaga kerja pada bagian plesteran mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi serta target dari suatu pekerjaan yang harus dicapai, sedangkan di STIK muhammadiyah faktor LUR nya sangat rendah ini diakibatkan kurangnya disiplin bekerja pada tenaga kerja itu sendiri.perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung Rusun TNI AD pada lantai 3 dimana mandor sebesar 0,009 OH, tukang batu sebesar 0,139 OH, pekerja 0,111 OH. Sedangkan pada gedung STIK Muhammadiyah koefisiennya adalah mandor sebesar 0,024 OH, tukang batu 0,167 OH, dan Pekerja 0,215 OH. Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan dilapangan dalam proyek Rusun TNI AD di Kota Pontianak dan proyek gedung STIK Muhammadiyah Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap pelaksanaan pekerjaan plesteran lebih rendah dari nilai koefisien SNI dan BOW, dimana berarti setiap pekerja memiliki produktivitas yang tinggi dari analisa SNI dan BOW. Perbedaan nilai koefisien perhitungan dilapangan dengan analisa SNI dan BOW disebabkan antara lain karna dilapangan hanya ditinjau dari 2 proyek dengan tingkatan lantai yang berbeda, sedangkan pada analisa SNI dan BOW adalah rangkuman dari beberapa proyek, jam kerja yang ditinjau pada lapangan tidak penuh satu hari serta peralatan yang digunakan dilapangan berbeda dengan yang digunakan pada analisa SNI dan BOW. Namun perbandingan yang ditunjukkan tidak terlalu besar. Kata Kunci : Perbandingan koefisien,tingkat Produktivitas 1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN 2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN 1
2 1. PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Produktivitas tenaga kerja yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek konstruksi. Produktivitas tenaga kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap besarnya keuntungan atau kerugian suatu proyek. Dalam pelaksanaan dilapangan hal tersebut terkadang bisa terjadi dikarenakan tenaga kerja yang kurang efektif didalam pekerjaannya. Contoh tindakan yang menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif tersebut antara lain menganggur, mengobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemuanya itu dilaksanakan pada saat jam kerja.peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaliknya pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas jangka panjang PerumusanMasalah Dari uraian singkat yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang akan ditimbulkan adalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah produktivitas tenaga kerja dalam menyelesaikan proyek konstruksi? b. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas dan yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi? 1.3. TujuanPenelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh variabel umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, komposisi kelompok kerja dan kedisplinan kerja terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran. b. Untuk mengetahui faktor variabel apa saja yang sangat dominan terhadap produktivitas pada pekerjaan tersebut ManfaatPenelitian Manfaat penelitian ini adalah : a. Mengetahui besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja b. Mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh palingdominan terhadap Pekerjaan plesteran c. Dapat menjadi bahan evaluasi kinerja proyek pada pekerjaan plesteran yang akan mendukung keberhasilan proyek secara keseluruhan. d. Dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya PembatasanMasalah Pembatasan masalah dalam skripsi ini adalah: a. Lokasi yang diambil pada penelitian ini terletak di bangunan gedung bertingkat di Kota Pontianak 2 bangunan. b. Kelompok kerja yang diambil adalah tenaga kerja pekerjaan plesteran c. Jenis pekerjaan meliputi pekerjaan plesteran 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produktivitas Dalam perkembangan konstruksi yang ada saat ini kita jelas dapat menilai bahwa persaingan dalam investasi infrastruktur sangatlah tinggi dengan ditunjang sumber daya manusia yang ada di persaingan era globalisasi dengan menuntun ke arah pembangunan yang lebih baik kedepan. 2.2 Analisa Statistik Data bisa diperoleh dengan berbagai cara, dalam lingkungan berbeda, lapangan atau laboratorium dan dari sumber yang berbeda. Metode pengumpulan data meliputi wawancara, bantuan komputer, kuesioner yang diserahkan secara pribadi Analisa Data Penelitian Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang Metode SPSS Pada dasarnya komputer berfungsi mengolah data informasi yang berarti. Data yang diolah dimasukkan sebagai input, kemudian dengan proses pengolahan data oleh komputer dihasilkan output berupa informasi untuk kegunaan lebih lanjut. Berikut gambaran tentang cara kerja komputer dengan 2
3 program SPSS dalam mengolah data laboratoriumdenganmenunjukkansertifikatujil aboratoriumberskala Nasional daninternasional. 3. MetodologiPenelitian 3.1.Bagan AlirPenelitian Gambar 1. Bagan Alir (Flow Chart) Penelitian Lokasi Survei Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek gedung bertingkat yang ada di Kota Pontianak dan Kubu Raya sebanyak 2 lokasi. Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan tentang tingkat efektifitas pekerja pada pekerjaan plesteran. Pelaksanaan penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran dilakukan selama jam kerja yaitu mulai jam dan , dengan waktu istirahat mulai jam Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 6 hari pada 2 tempat pengamatan terhadap masing-masing pekerja pada pekerjaan plesteran. Penelitian ini tidak menutup kemungkinan dilakukan pengamatan pada jam kerja lembur Data Yang Dibutuhkan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder, dimana data primer yang diperoleh langsung didapat dari sumber pertama baik dari hasil wawancara maupun data dari pengisian kuesioner, serta data sekunder yang diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang didapat terdiri dari: a. Data lamanya pengerjaan Plesteran yang dilakukan. b. Data banyaknya pekerja yang melakukan kegiatan Plesteran. c. Data hasil Kuesioner yang telah diisi oleh pekerja Plesteran Metode Penelitian Prosedur penelitian untuk mendapatkan data yang dilakukan secara sistematis, berikut merupakan prosedur atau tahapan dalam penelitian ini : a. Tahap persiapan, dimana tahap ini dilakukan untuk menentukan permasalahan serta tujuan dari adanya pengamatan atau penelitian ini; b. Tahap Survei, tahapan dilakukan dengan melihat proyek dan objek yang memenuhi persyaratan untuk dijadikannya lokasi penelitian. Dalam tahapan ini juka melakukan penentuan zona-zona yang akan diambil untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini; c. Tahap observasi (pengamatan), pengumpulan data padatahapan ini dilakukan dengan cara menyebarkan lembaran kuesioner kepada para pekerja Plesteran, kemudian diamati lama waktu pengerjaan serta banyaknya perkerja yang mengerjakan Plesteran di bangunan tersebut; d. Setelah dilakukan observasi, maka tahapan selanjutnya yaitu memberikan scoring terhadap jawaban responden dalam kuesioner dan menghitung kinerja sumber daya manusia pekerjaan pada pengecatan gedung bertingkat dengan cara membandingkan data efektif dan ¼ pekrjaan kontribusi yang dihasilkan dengan waktu kerjanya sehingga didapatkan produktivitas dalam presentase LUR. e. Menganalisis data penelitian dengan menggunakan analisis deskripsi dengan bantuan komputer program SPSS versi 16. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : Lama waktu efektif pengerjaan plesteran, jumlah pekerja, volume 3
4 pengerjaan plesteran yang telah dikerjakan ; Pengumpulan data yang diperlukan untuk menentukan produktivitas dari kinerja pekerja yaitu dari umur, pengalaman kerja/masa kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian terhadap upah, kelompok pekerja serta kedisiplinan kerja; Pengamatan ini didapat menjadi 3 aktivitas pekerja sehingga diperoleh data berdasarkan metode producting rating yaitu waktu bekerja (working), waktu kontribusi dan waktu tidak bekerja ( not working). Dari datadata tersebut akan diperoleh besarnya presentase LUR (labour utilitation rate) yang menunjukan nilai produktivitas masingmasing pekerja Pelaksanaan Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk mengisi data yang akan di input pada aplikasi SPSS tersebut dilakukan setelah mengumpulkan data scoring lembar kuesioner yang disebar kepada pekerja plesteran di bangunan yang diamati Setelah lembar kuesioner diberi kepada pekerja plesteran maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengamati waktu lama pengerjaan plesteran, kemudian volume hasil pengerjaan plesteran tersebut. Data tersebut sangat diperlukan untuk menghitung produktivitas dari pekerja plesteran tersebut Peralatan yang Dibutuhkan Untuk mendapatkan hasil yang baik, dibutuhkan beberapa peralatan yang mendukung penelitian ini, yaitu : a. Lembar survey; b.lembar kuesioner; c. Stopwatch; d.peralatan tulis 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Lapangan Data produktivitas yang diperlukan diperoleh dari penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan bertingkat di Kota Pontianak, selama 6 hari. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati setiap aktivitas pekerja sehingga diperoleh data berdasarkan metode productivity rating. Datadata tentang pribadi dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh umur, pengalaman kerja, upah, pendidikan, komposisi kerja dan kedisiplinan pekerja diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Untuk membantu dan memperjelas jawaban dari pertanyaan dilakukan juga wawancara kepada beberapa pekerja yang telah mengisi kuisioner. Pelaksanaan penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran dilakukan selama jam kerja yaitu mulai jam dan , dengan waktu istirahat mulai jam Penelitian ini tidak menutup kemungkinan dilakukan pengamatan pada jam kerja lembur. Plesteran di Kota Pontianak. Penelitian telah dilakukan terhadap 2 proyek Gedung 4.1. Analisis Dan Pembahasan Analisis Dan Pembahasan Produktivitas di Gedung Rusun TNI Pontianak Pada pengerjaan Plesteran di Gedung Rusun TNI Pontianak ini terdapat 3 lantai, untuk perbandingan produktivitas pekerja Plesteran ini maka diambil sampel sebagai contoh dari perhitungan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas dari Gedung Rusun TNI Pontianak. Pada pekerjaan lantai 1 di gedung Rusun TNI AD dengan volume pekerjaan sebesar 2310 m² dengan lama pekerjaan sebesar 11 hari, dengan ruang lingkup pekerjaan yaitu pada bagian kantor dan kamar. Tabel 1.merupakan data hasil kerja pada Lantai-1; 4
5 m²/hari, dan pekerja sebesar 118,31 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 3 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 107,33 m²/hari, Tukang semen 62,43 m²/hari, dan pekerja sebesar 62,58 m²/hari. Tabel 3. Koefisien Produktivitas Pekerja Dari data dan perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa produktivitas meningkat dari Mandor pada minggu ke-2 yaitu sebesar 330,90 m²/hari, produktivitas dari Tukang Semen terdapat pada minggu ke-1 sebesar 136,38 m²/hari dan produktivitas dari Pekerja terdapat pada minggu ke-1 sebesar 136,69 m²/hari. Tabel 2.Rekapitulasi Rata Rata Produktivitas pada Pekerja di Gedung Rusun TNI Pontianak Contoh perhitungan rasio produktivitas pekerja pada hari ke-1 Gedung Rusun TNI AD Pontianak: Produktivitas pekerjaan plesteran m²/hari] Pada produktivitas tenaga kerja dari hasil perhitungan dapat diketahui tingkat produktivitas pekerjaan proyek pembangunan gedung bertingkat yang ada di Kota Pontianak. Dimana Dari hasil perhitungan nilai rata-rata produktifitas di dapat uraian produktivitas di gedung Rusun TNI AD Pontianak pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 286,15 m²/hari, Tukang semen 130,51 Contoh perhitungan koefisien tenaga kerja pada lantai 1 Gedung Rusun TNI AD: Koefisisen = Koefisisen pekerjaan plesteran Pekerja = Dari hasil perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung Rusun TNI AD pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,012 OH, tukang semen sebesar 0,013 OH, pekerja 0,010 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,011 OH, tukang semen sebesar 0,085 OH, pekerja 0,068 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,018 OH, tukang semen sebesar 0,138 OH, pekerja 0,110 OH Analisis Dan Pembahasan Produktivitas di Gedung STIK Muhammadiyah Pontianak Pada pengerjaan Plesteran di Gedung Rusun TNI Pontianak ini terdapat 6 lantai, untuk perbandingan produktivitas pekerja Plesteran ini maka diambil sampel sebagai contoh dari perhitungan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas dari Gedung STIK Muhammadiyah Pontianak. Pada pekerjaan lantai 1 di gedung STIK Muhammadiyah Pontianak dengan volume pekerjaan sebesar 303,83 m² dengan lama pekerjaan sebesar 7 hari, dengan ruang lingkup 5
6 pekerjaan yaitu pada bagian Parkir, ruang jaga dan gudang. Tabel 4.data hasil kerja pada Lantai-1; Pada produktivitas tenaga kerja dari hasil perhitungan dapat diketahui tingkat produktivitas pekerjaan proyek pembangunan gedung bertingkat yang ada di Kota Pontianak. Dimana Dari hasil perhitungan nilai rata-rata produktifitas di dapat uraian produktivitas di gedung STIK Muhammadiyah Pontianak pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 37,98 m²/hari, Tukang semen 25,75 m²/hari, dan pekerja sebesar 25,32 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 6 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 13,32 m²/hari, Tukang semen 9,49 m²/hari, dan pekerja sebesar 8,88 m²/hari. Tabel 6. Koefisien Produktivitas Pekerja Dari data dan perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa produktivitas meningkat dari Mandor pada minggu ke-1 yaitu sebesar 63,96 m²/hari, produktivitas dari Tukang Semen terdapat pada minggu ke-1 sebesar 43,36 m²/hari dan produktivitas dari Pekerja terdapat pada minggu ke-1 sebesar 42,64 m²/hari. Tabel 5.Rata Rata Produktivitas pada Pekerja di Gedung STIK Muhammadiyah Potnianak Contoh perhitungan rasio produktivitas pekerja pada hari ke-1 Gedung STIK Muhammadiyah Pontianak: Produktivitas pekerjaan plesteran m²/hari] Dari hasil perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung STIK Muhammadiyah Pontianak pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,022 OH, tukang semen sebesar 0,221 OH, pekerja 0,221 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,021 OH, tukang semen sebesar 0,072 OH, pekerja 0,103 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,024 OH, tukang semen sebesar 0,086 OH, pekerja 0,122 OH, di lantai 4 koefisien mandor sebesar 0,028 OH, tukang semen sebesar 0,098 OH, pekerja 0,140 OH. Lantai 5 koefisien mandor sebesar 0,031 OH, tukang semen sebesar 0,109 OH, pekerja 0,156 OH dan di Lantai 6 koefisien mandor sebesar 0,042 OH, tukang semen sebesar 0,148 OH, pekerja 0,211 OH Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan 6
7 dilapangan dalam proyek STIK Muhammadiyah di Kota Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap lantai itu berbeda ini dikarenakan koefisien disetiap lantai mempunyai volume hasil dan metode yang berbeda. Namun pada pekerjaan mandor koefisien perhitungan lebih besar dibandingkan nilai SNI dan BOW dengan demikian produktivitas mandor sangat rendah namun pada koefisien tukang semen dan pekerja perhitungan sangat tinggi dibandingkan dengan nilai SNI dan BOW. Dari kedua gedung tersebut kita dapat membandingkan produktivitas tenaga kerja plesteran pada gedung bertingkat dengan mengambil data produktivitas pada lantai 3 sebagai perbandingan dimana pada Gedung Rusun TNI AD produktivitas mandor sebesar 107,33 m²/hari, tukang semen 62,43 m²/hari dan pekerja 62,58 m²/hari. Sedangkan pada Gedung STIK Muhammadiyah produktivitas Mandor sebesar 13,32 m²/hari, Tukang semen 9,49 m²/hari, dan pekerja sebesar 8,88 m²/hari. Dengan data diatas menunjukkan perbedaan produktivitas yang sangat signifikan antara metode pekerjaan pada Gedung Rusun TNI AD dan STIK Muhammadiyah dimana kondisi lapangan dan metode kerja yang digunakan sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi waktu yang digunakan sehingga berpengaruh pada volume pekerjaan. 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan pembahasan mengenai penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran di gedung Rusun TNI AD dan STIK Muhammadiyah Pontianak, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pada Nilai LUR ini dimana pada pekerjaan di Pembangunan Gedung Rusun TNI sebesar 80,15% dan di gedung STIK Muhammadiyah sebesar 77,67%. Pada nilai LUR ini terdapat perbedaan dikarenakan dari ketinggian kedua gedung tersebut. Serta prilaku yang diamati di lapangan menunjukkan bahwa metode kerja dan arahan kerja yang sangat berpengaruh terhadap nilai LUR itu sendiri. Dari hasil perhitungan nilai rata-rata produktifitas di dapat uraian produktivitas di gedung Rusun TNI AD Pontianak pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 286,15 m²/hari, Tukang semen 130,51 m²/hari, dan pekerja sebesar 118,31 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 3 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 107,33 m²/hari, Tukang semen 62,43 m²/hari, dan pekerja sebesar 62,58 m²/hari. o Adapun penyebab dari perbedaan produktivitas dari tiap lantai tersebut adalah dimana dari setiap lantai mempunyai metode pekerjaan plesteran masing masing dengan tingkat kesulitan dari pekerjaan tiap lantai itu sendiri, sehingga menyebabkan produktivitas tiap lantai mempunyai hasil produktivitas yang berbeda. Sedangkan pada gedung STIK Muhammadiyah pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 37,98 m²/hari, Tukang semen 25,75 m²/hari, dan pekerja sebesar 25,32 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 6 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 13,32 m²/hari, Tukang semen 9,49 m²/hari, dan pekerja sebesar 8,88 m²/hari. o Adapun penyebab dari perbedaan produktivitas dari tiap lantai tersebut adalah dimana dari setiap lantai mempunyai metode pekerjaan plesteran masing masing dengan tingkat kesulitan dari pekerjaan tiap lantai itu sendiri, sehingga menyebabkan produktivitas tiap lantai mempunyai hasil produktivitas yang berbeda. Serta penggunaan tenaga kerja yang harus lebih efektif dengan melihat volume dan waktu kerja yang dihasilkan dan penggunaan cara kerja yang lebih maksimal. 7
8 Perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung Rusun TNI AD pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,012 OH, tukang semen sebesar 0,013 OH, pekerja 0,010 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,011 OH, tukang semen sebesar 0,085 OH, pekerja 0,068 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,018 OH, tukang semen sebesar 0,138 OH, pekerja 0,110 OH Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan dilapangan dalam proyek Rusun TNI AD di Kota Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap lantai itu berbeda ini dikarenakan koefisien disetiap lantai mempunyai volume hasil dan metode yang berbeda. Pada gedung STIK Muhammadiyah nilai koefisien pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,022 OH, tukang semen sebesar 0,221 OH, pekerja 0,221 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,021 OH, tukang semen sebesar 0,072 OH, pekerja 0,103 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,024 OH, tukang semen sebesar 0,086 OH, pekerja 0,122 OH, di lantai 4 koefisien mandor sebesar 0,028 OH, tukang semen sebesar 0,098 OH, pekerja 0,140 OH Lantai 5 koefisien mandor sebesar 0,031 OH, tukang semen sebesar 0,109 OH, pekerja 0,156 OH dan di Lantai 6 koefisien mandor sebesar 0,042 OH, tukang semen sebesar 0,148 OH, pekerja 0,211 OH o Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan dilapangan dalam proyek STIK Muhammadiyah di Kota Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap lantai itu berbeda ini dikarenakan koefisien disetiap lantai mempunyai volume hasil dan metode yang berbeda. o Namun pada pekerjaan mandor koefisien perhitungan lebih besar dibandingkan nilai SNI dan BOW dengan demikian produktivitas mandor sangat rendah namun pada koefisien tukang semen dan pekerja perhitungan sangat tinggi dibandingkan dengan nilai SNI dan BOW. Variabel yang telah ditentukan yaitu umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, komposisi kelompok kerja serta kedisiplinan kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya produktivitas pekerjaan plesteran. Secara parsial atau sendiri-sendiri variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja Rusun TNI AD pada pekerjaan gedung adalah variabel umur dan variable pengalaman kerja dan upah, serta pada gedung STIK Muhammadiyah variabel yang sangat berpengaruh adalah variabel pengalaman,upah,komposisi dan kedisiplinan kerja. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan untuk penelitian lanjutan agar diperoleh hasil dan manfaat yang optimal adalah sebagai berikut : Koefisienyang didapat pada penelitian ini berupa koefisien kebutuhan tenaga kerja, diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk memperhitungkan tenaga kerja serta material yang digunakan sehingga koefisien dapat dihitung berdasarkan analisa teknis. Untukmencapai produktivitas dan efisiensi waktu, pada penggunaan tenaga kerja harus lebih efektif lagi dengan melihat kesulitan dari tingkatan lantai yang dikerjakan sehinggan target waktu pekerjaan tercapai. Dan penggunaan metode kerja serta perbaikan pada perlatan pekerjaan harus lebih maksimal untuk meningkatkan volume pekerjaan, serta penggunaan teknologi terbaru pada pekerja harus di perkenalkan untuk pencapaian kerja yang maksimal. 8
9 6. DAFTAR PUSTAKA Dale, Penelitian Kinerja, Penerbit Andi Jogjakarta, International Labour Office, Penelitian Kerja dan Produktivitas, Erlangga, Jakarta, Departemen Tenaga Kerja Pengantar Produktivitas. Pusat Produktivitas Nasional. Manullang, Drs, A, Managemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, Sinungan, Muchdarsyah Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara. Sujarweni, Wiratna V,SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Sugiyono,Dr.Prof, Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta SNI Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran. Toma Mandani Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Pasangan Bata. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.
Lebih terperinciHariyono Seputro Youngky Pratama 6
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan MIPA Center Tahap 2 Universitas Brawijaya) Hariyono Seputro Youngky Pratama 6 Abstrak: Suatu keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan dalam waktu terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil yang terbaik pada
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1. Uraian Umum Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data dipeoleh dengan meneliti 16 tenaga kerja
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Uraian Umum Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI. Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie.
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie. 2) siti18rahmawati@gmail.com ABSTRAK Tenaga kerja merupakan faktor penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat
Lebih terperinciKata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,sni, Work Study.
Analisis Produktivitas Jumlah Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Pasangan Bata Dengan Metode Work Study Nico Hartono, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kepustakaan dan survey lapangan, yaitu dengan mengolah data berdasarkan indeks tenaga kerja yang diperoleh dari
Lebih terperinciSTUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN PEMBESIAN
PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN PEMBESIAN Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK MEGA TRADE CENTER MANADO. Ronny Walangitan ABSTRAK
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK MEGA TRADE CENTER MANADO Ronny Walangitan ABSTRAK Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu unsur
Lebih terperinciPENGARUH USIA, PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING BATAKO
PENGARUH USIA, PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING BATAKO (Proyek Pembangunan Perumahan De Perdana City dan pada Proyek
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN
ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN Noor Irwansyah dan Yuslan Irianie ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan secara terperinci dalam waktu terbatas untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan program jangka panjang
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:
ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) SNI 2013 DAN ANALISA DI LAPANGAN (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR DPPKA KAB. KERINCI PROP. JAMBI) Leli
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN
PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN Stanislaus Tjahjadi 1, Yonathan Hans Christian 2 dan Ratna Setiawardani Alifen 3
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian dari 50 responden yang berprofesi sebagai pekerja diproyek konstruksi, kemudian diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS versi
Lebih terperinciproyek, sehingga hams dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin agae diperoleh biaya
BAB VI PEMBAHASAN Menyusun Anggaran biaya proyek mempakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga hams dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin agae diperoleh biaya bangunan yang
Lebih terperinciMETODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN. Oleh: Taufik Dwi Laksono
METODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN Oleh: Taufik Dwi Laksono Abstraksi Pelaksanaan pekerjaan tidak terlepas dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikannya. Semakin cepat
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN
ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus Pembangunan Gedung II dan Bangunan Penghubung Fakultas
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...
Lebih terperinciPerbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado)
Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado) Hamka Prasetia Mamonto Jermias Tjakra, Pingkan A.K. Pratasis Fakultas
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU Gusneli Yanti Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning Jalan Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru E-mail
Lebih terperinciANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG. Oleh : Mohamad Harun. Abstrak
ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG Oleh : Mohamad Harun Abstrak Banyaknya permasalahan konstruksi di Kabupaten Sumenep menyebabkan kualitas pekerjaan kurang baik sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang. Nilai upah dari pekerja proyek merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan oleh produktivitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek Konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi di Kupang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi di Kupang Nusa Tenggara Timur, sedangkan objek penelitian ini adalah variabel
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, kita mengetahui banyak pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Pihak-pihak tersebut mulai dari pemimpin proyek sampai pada
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6
ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 Derian Asher Prasetyo 1, Anthony 2, Herry Pintardi Chandra 3, dan Soehendro Ratnawidjaja 4 ABSTRAK
Lebih terperinciPERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor) Oleh: Sulistia, Budiono, Wiratna Tri Nugraha ABSTRAK Produktivitas adalah kemampuan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metode konvensional di wilayah Jakarta dan Papua. metode pracetak di wilayah Jakarta dan Papua.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Adapun rencana tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penentuan lokasi penelitian, dimana pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 03-2335-2002 Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA DENGAN METODE WORK STUDY
ANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA DENGAN METODE WORK STUDY (Studi Kasus Pembangunan Perumahan Grand Mahakam Kota Samarinda) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL Ditujukan
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.5 No.4 Juni 2017 ( ) ISSN:
ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN PASANGAN LANTAI KERAMIK DAN PLESTERAN DINDING MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus : Bangunan Gedung Pendidikan Fakultas Kedokteran)
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciKAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO
KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO Yorristia Adelia Layzanda Robert J. M. Mandagi, Pingkan A. K. Pratasis Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN
BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan langsung meninjau atau mengamati pekerjaan konstruksi tersebut ke lokasi proyek. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...
iii DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN i KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii ix ABSTRAKSI... x ABSTRACT... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN UPAH METODE SNI DENGAN UPAH BERDASARKAN PRODUKTIVITAS
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN UPAH METODE SNI DENGAN UPAH BERDASARKAN PRODUKTIVITAS Sayu Sri Arthayanti 1, Putu Darma Warsika 2, Ariany Frederika
Lebih terperinciRSNI T C. Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... v 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciPERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG
PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinci(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 ( ) ISSN:
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG KANTOR DAN RUANG KELAS YAYASAN EBEN HEAZER JALAN 14 FEBRUARI TELING ATAS, MANADO) Indra Prasetyo Talimbo
Lebih terperinci6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP
Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, maka pembangunan pun berjalan berbanding lurus dengan perkembangan zaman tersebut. Di banyak kota di Indonesia pembangunan fisik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDAHULUAN Sesuai teori-teori yang telah diungkapkan di atas diperlukan metode penelitian yang tepat, yang akan disajikan pada Bab III ini yang terdiri dari sub bab 3.2
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI
Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 213 ISSN No. 285-859 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI Ariful Bachtiyar, Zulkifli Lubis ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. TinjauanUmum Metode penelitian merupakan suatu cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Secara umum data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya tersebut anatara lain manpower, material, machines, method, money.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah proyek konstruksi tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya sejumlah sumber daya yang mendukung pelaksanaan proses konstruksi tersebut, sumber daya tersebut
Lebih terperinciSNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia
SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6
EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 Benaya A. S. Turangan, Andrew D. Saputra 2, Sentosa Limanto 3, Yusuf D. E. Wicaksono 4 ABSTRAK: Berkembangnya zaman
Lebih terperinciKata Kunci : material, manajemen material, sistem database
RANCANGAN DATABASE MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PONTIANAK) Ryan Dwi Cahya 1 ), Endang Mulyani 2 ), M. Indrayadi 2 ) ABSTRAK Material merupakan
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK
STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK Perusahaan dalam menjalankan proyek seringkali mengalami kesulitan atau kendala-kendala seperti tanah yang tidak labil,
Lebih terperinciPEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA Albani Musyafa 1 1 Teknik
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 6.9 Memasang 1 m 2 plesteran 1 PC :
DAFTAR ISI Daftar isi... Prakata... Pendahuluan... 1 Ruang linkup... 1 2 Acuan normative... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2839:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2839:2008
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding ICS 91.080.30 Badan Standardisasi Nasional BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PRODUKTIVITAS 2.1.1. PENDAHULUAN Produktivitas pekerja hanyalah salah satu dari sekitar banyak faktor yang terkait di dalam produktivitas secara keseluruhan, disamping itu
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar
Lebih terperinciSTUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI
STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI Dani Pratama 1, Sentosa Limanto 2 ABSTRAK: Dalam sebuah proyek konstruksi bangunan, biaya memegang peranan penting. Dalam sebuah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. IGS yang bertempat di Jl. Gili Sampeng, kemanggisan - Jakarta Barat dan pada bagian ini juga dijelaskan langkah-langkah untuk memecahkan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN Muhammad Saifuddin 1 1 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada Pembangunan Rumah Susun-SNVT Universitas Brawijaya, yang berlokasi di Jl.Dieng No.92 Desa Sumberejo, Kelurahan Kalisongo,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada tahap awal perencanaan proyek, para kontraktor selalu dihadapkan akan masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar untuk tender tidaklah
Lebih terperinciVolume 14 No. 01 Maret 2013 ISSN :
TINJAUAN PRODUKTIVITAS PEKERJA DENGAN METODE FIELD RATINGS (Studi Kasus pada Pekerjaan Bekisting Plat Lantai Proyek Pembangunan WUKU Villa & Condotel ) Kawasan Pecatu Indah Resort, Pecatu, Bali Sakwar
Lebih terperinciDhani Mardhika, S.T., Ir. Endang Larasati Suryaningrum, M.T.
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN UPAH KERJA DAN BAHAN DI LAPANGAN DAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH STIKES PAMENANG PARE KEDIRI Dhani Mardhika, S.T., Ir. Endang Larasati
Lebih terperinci6.38 memasang 1m² lantai mosaik ukuran (33 x 33) cm, campuran spesi 1pc: 3 PP...12
Daftar Isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... v 1. Ruang lingkup... 1 2. Acuan Normatif... 1 3. istilah dan definisi... 1 4. Singkatan Istilah... 2 5. persyaratan... 2 6. penetapan index harga
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR A s m a w i y a h 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan
Lebih terperinciPERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW
PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW Mahardika Rahmawan Putra 1), Nur Azizah Affandy 2) 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan ²Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Kegiatan proyek merupakan suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri
BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014
Seminar Tugas Akhir PERBANDINGAN PENGGUNAAN MATERIAL BATU BATA MERAH DENGAN BATA RINGAN I-CON TERHADAP PERUBAHAN DESAIN STRUKTUR DITINJAU DARI BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS : GEDUNG REKTORAT DAN TI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Proyek konstruksi dalam pencapaian tujuannya melibatkan banyak pihak dan para pelaksana, dimana semua pihak harus saling bekerja sama untuk keberhasilan proyek
Lebih terperinciJl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK
PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI DAN MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Kartika Puspa
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 3 6 Penetapan indeks hargasatuan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian dapat sesuai dengan arah yang ingin dicapai dan tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan, maka perlu adanya tahapan-tahapan untuk melakukan
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciRSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia
RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter
RSNI T-15-2002 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter ICS Badan Standardisasi Nasional BSN Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DITINJAU DARI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA SETIAP JENJANG KEAHLIAN DI LAPANGAN
PENENTUAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DITINJAU DARI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA SETIAP JENJANG KEAHLIAN DI LAPANGAN Zulkifli Lubis 1 Sandy Tri Putranto 2 1) Dosen dpk, Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP
PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA Tirsa E. Tumbelaka 1, Tanika A. Sutanto 2, Herry P.C. 3, Soehendro R. 4 ABSTRAK: Keputusan untuk berinvestasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya, dan mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan
Lebih terperinciJl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA
Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam Pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan Michael Tanaka 1 dan indra jaya pandia 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan pekerjaan konstruksi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG
EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG Harijanto Setiawan ABSTRAKSI Tenaga kerja merupakan faktor penting pada pelaksanaan proyek konstruksi. Tenaga kerja yang digunakan biasanya tidak berupa perorangan
Lebih terperinciESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI
ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI Kurnia Fatonah 1), Dwi Novi Wulansari 2) 1. Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat. Hal ini disebabkan karena, perekonomian dunia bergerak ke arah perekonomian terbuka dan global.
Lebih terperinci