BAB II. KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HlPOTESIS. Olahraga ini menguji kekuatan atlet untuk menolakkan peluru sejauh mungkin,
|
|
- Utami Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HlPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis Hakikat Tolak Peluru a. Pengertian Tolak Peluru Secara teknis, tolak peluru berbeda dengan nomor lempar lainnya. Olahraga ini menguji kekuatan atlet untuk menolakkan peluru sejauh mungkin, objek berbentuk peluru dengan satu tangan saja. Peluru terbuat dari bola besi. Selain kekuatantangan, kecepatan gerakan dan koordinasi tubuh sangat penting untuk menciptakan daya yang maksimal saat mendorong /menolak peluru. Dalam perlombaan tolak peluru, setiap diberi kesempatan tiga kali untuk melakukan tolakan. Dari semua atlet yang tampil delapan atlet terbaik akan dipilih dan diminta untuk melakukan tiga lemparan lagi. Atlit yang berhasil melontarkan peluru tarjauh, dialah pemenangnya. Tolakkan dianggap gugur bila peluru tidak mendarat di wilayah tolakan yang telah ditentukan, atau jika atlet melangkah ke luar dari lingkaran. Meskipun cabang olahraga ini termasuk event atau no lempar, akan tetapi istilah yang dipergunakan bukan lempar peluru namun tolak peluru. Hal ini sesuai dengan peraturan tentang cara melepaskan peluru, yakni dengan cara mendorong atau menolak dan bukan melempar. Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah the short put.
2 8 Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat yang bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam (besi, tembaga, atau kuningan). Gerakan ini dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Adapun berat peluru yang digunakan untuk lomba adalah 7,250 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri (Mukholid, 2004: 83). Tolak peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Secara teknis tolak peluru berbeda-beda dengan nomor lempar lainnya. Saputra (2001:73) Mengatakan bahwa tolak peluru adalah suatu jenis keterampilan menolak sejauh-jauhnya. Menurut Winendra Adi, Dkk (2008:58), Mengatakan bahwa tolak peluru adalah suatu nomor dari cabang olahraga dari Atletik. Dalam bahasa inggris tolak peluru sering disebut shot put. Adi, Dkk (2008:61) Di dalam nomor lempar tolak peluru terdiri dari beberapa teknik, yaitu teknik menolak dengan gaya menyamping (gaya ortodoks) dan baru dengan awalan mundur gaya O Brien). Jadi, tolak peluru adalah suatu gerakan mengeluarkan benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dan memiliki daya dorong kedepan yang kuat, perbedaan melempar terletak pada saat melepas pada bendanya. Jarver (2007:23), Tolak peluru adalah satu nomor lempar pada cabang olahragaatletik sesuai dengan namanya maka peluru tidak dilempar tapi ditolak atau didorong yaitu berupa berupa dorongan dari bahu yang kuat disertai dengan gerak merentangkan pergelangan tangan
3 9 dari jari-jari terarah dengan tujuan agar dapat tolakan yang maksimal dan menghasilkan tolakan yang sejauh-jauhnya. Dengan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tolak peluru adalah suatu dorongan dari bahu yang kuat terhadap suatu benda disertai dengan gerak merentangkan pergelanagan dan jari-jari terarah dengan tujuan untuk mendapat tolakan yang maksimal. Menurut Winendra Adi, Dkk (2008:60) Bahwa perlombaan tolak peluru merupakan tempat khusus yang dirancangsedemikian rupa agar lemparan atlit tidak membahayakan dirinya atau orang lain seperti penonton, juri, dan ofisial. Maka dari itu sarana dan prasarana harus memadai karena harus perlombaan ini sangat beresiko tinggi. Area tolak peluru tersebut lingkaran seperti gambar di bawah ini: Uhar Saputra Lapangan Tolak Peluru. Tolak peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang olahraga Atletik. Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logamyang di lakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Secara tertulis tolak peluru berbeda dengan nomor lempar lainnya.
4 10 Saputra (2001:73) Mengatakan bahwa tolak peluru adalah suatu jenis keterampilan menolak benda berupa peluru sejauh mungkin, dengan tujuan adalah mencapai jarak tolakan sejauh-jauhnya. Menurut Winendra Adi, Dkk (2008:58), Mengatakan bahwa tolak peluru adalah suatu nomor dari cabang olahraga dari Atletik. Widya, Mochamad Djumidar A Belajar dan Berlatih Atletik. Menurut Winendra Adi, (2008:59) dkk, Bahwa alat yang di gunakan dalam perlombaan tolak peluru hanya berupa bola besi dengan berat yang di sesuaikan dengan kelas di perlombakan. Untuk perlombaan tingkat internasional senior, putra menolak peluru seberat 7,26 kg, sendangkan putri 4 kg. Dalam perlombaan atletik yang di peruntungkan bagi pelajar anakanak, berat peluru yang di gunakan lebih ringan, berkisar antara 3,25-6 kg untuk putra dan 2,75 4 kg untuk putri. Untuk jelasnya lihat gambar di bawah ini: Uhar Saputra Tolak Peluru.
5 11 Gaya dalam tolak peluru merupakan suatu gerakan yang diperagakan seorang atlit (sikap badan) ketika melakukan tolakan. Penggunaan gaya atau sikap badan ini tergantung kesukaan atau kebiasan atlit. Menurut Muhajir (2007: 148), gaya yang sering digunakan pada tolak peluru, yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O Brien. Gaya ortodoks ialah gaya tolak peluru dengan gaya menyampingi arah sasaran; sendangkan Gaya O Brien adalah gaya tolak peluru dengan cara membelakangi arah sasaran. Disebut dengan gaya O Brien karna ada seorang atlet tolak peluru (Parry O Brien) yang pertama kali menggunakan gaya dengan cara membelakangi arah sasaran, di mana hasil dari gaya tersebut sangat luar biasa karena dapat mengalahkan gaya yang digunakan sebelumnya (Mukholid, (2007: 103). c. Gerak Dsar Tolak Peluru 1) Cara memegang peluru Untuk dapat melakukan gerakan tolak peluru dengan baik, terlebih dahulu harus tahu memegang peluru. Tujuannya ialah agar peluru yang ditolakan dapat berjalan dengan normal sesuai yang diinginkan. Sehubungan dengan itu, Muhajir (2007: 148) membagi cara memegang peluru menjadi tiga macam, yaitu: - Jari-jari agak renggang. Jari kelingking ditekuk berada di samping peluru, sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya. Untuk menggunakan cara ini, penolak peluru harus memiliki jari-jari yang kuat dan panjang; - Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser, juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakan. Cara ini lebih banyak dipakai dari pada cara pertama; dan
6 12 - Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari-jarinya pendek, dapat menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari-jari seperti pada cara yang kedua tetapi lebih renggang. Kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran ke samping. Oleh karena tangan pelempar kecil dan jari-jari pendek, perlu diletakkan pada seluruh lekuk tangan. Seperti gambar di bawah ini: Widya, Mochamad Djumidar A Belajar dan Berlatih Atletik. Selanjutnya Tamat dan Mirman (2008: 2.64) menguraikan bahwa peluru diletakkan pada pangkal jari-jari di telapak tangan. Jari telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking merupakan titik kontak yang utama dan membantu melontar. Jari-jari ini tidak boleh berjauhan, jari kelingking dan ibu jari menjaga peluru agar tidak tergeser ke samping atau jatuh, kemudian peluru diletakkan di depan bahu (pada tulang selangkah dan leher), siku diangkat setinggi bahu, peluru bagian atas sedikit menempel pada tulang rahang bawah. 2) Sikap Badan pada Saat Akan Menolakkan Peluru Sikap Badan Menyamping (gaya ortodoks) Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar, kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut ditekuk kedepan sedikit agak serong ke samping kanan. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang pelurupada bahu, tangan kiri dengan siku ditekuk berada di depan sedikit agak serong
7 13 ke atas. Adapun tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan, sendangkan pandangan ditujukan ke arah sasaran. 3) Cara Menolakan Peluru a) Gerakan ditempat (Lon lokomotor) Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kanan mendarat badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendahdari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula. b) Berpindah gerakan (Lokomotor) Dari sikap menolakan peluru ini, tanpa saat berhenti harus segera diikuti dengan gerak menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan pada peluru harus lurus satu garis, sudut lemparan kurung dari 40. c) Manipulasi gerakan tungkai dan lengan (Manipulasi gerak) Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan. Widya, Mochamad Djumidar A Belajar dan Berlatih Atletik. 5. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menolakan peluru, yakni:
8 14 1) Peluru ditolakan dengan gerakan yang diawali dari persendian bahu. 2) Peluru lepas dari tangan, pada saat keadaan seluruh lengan lurus, dengan jari-jari tangan mendorong peluru. Agar tolakan efektif, perlu bantuan kaki kanan dengan gerakan ditolakan sekuat tenaga. Begitu pula seluruh badan mulai dari pinggang dan badan bagian atas dilonjakan Hakikat LatihanDumbell a. Pengertian Latihan Rumusan latihan secara sederhana yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya (www. Blogger.com/ di unduh pada tanggal 12/02/2013). Hadjarati (2009: 126) Mengemukakan bahwa latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban serta intensitas lainnya. Selanjutnya Pomatahu (2008: 22) Mengatakan bahwa latihan adalah aktifitas fisik yang terencana, terstruktur, berulang-ulang dan punya tujuan dalam hal untuk meningkatkan atau mempertahankan level kesegaran jasmani. Ada beberapa juga faktor latihan beban yang harus di penuhi dalam menyusun. 1. Lamanya latihan 2. Beban (insensitas) kerja 3. Ulanagan (repetition) melakukan pelatihan 4. Masa istrihat (reovery intrval) setelah setiap repetisi latihan Lamanya latihan dapat di terjemahkan denagan lamanya beban atau gerakan yang harus dilakukan: Beban latihan dengan waktu (tempo pace) untuk lamanya pelatihan gerakan adalah
9 15 beberapa kali gerakan tersebut harus dilakaukan sendangkan yang di maksud dengan masa istraaht di antara setiap ulanagan gerakan lengan terhadap beban. Dalam masalah latihan beban terdapat beberapa macam perbendaharaan istilah yang dipergunakan penyusun program-program latihan. Istilah-istilah tersebut meliputi: set, repetisi, waktu altihan, jarak latihan, frekuensi dan jarak waktu istrahat antara repetisi serta antara set. b. Latihan Dambell Press Berlatih dumbbel memiliki beberapa keunggulan di bandingkan peralatan fitnes lainnya yang di gunakan dalam latihan beban. Misalnya, dengan sifat alaminya, latihan dumbbel membuat anda menstabilkan otot-otot yang penting untuk Dumbell Press, keseimbangan dan postur tubuh. Tidak seperti beberapa peralatan fitnes yang menggunakan gerakan yang mungkin memerlukan anda unutk membiasakan diri terlebih dahulu, latihan dumbbel banyak menggunakan pola alami tubuh dan juga menggabungkan berbagai gerakan yang lebih besar dari pada peralatan fitnes lain. Dan flesibiliti dari latihan dumbbel berarti bahwa anda dapat menargetkan bagian tubuh tertentu dengan sangat efektif. Menurut Yudha Prawijo (2011) Latiahn beban membantu membangun otot dan menghilangkan lemak tubuh lebih cepat. Latihan dumbbel merupakan bagian dari latihan ketahanan dan kekuatan, dimana anda dapat mengencangkan otot tubuhbagian atas anda. Latihan otot bahu pada prinsipnya di bagi menjadi dua latihan yaitu latihan dengan gerakan raises dan press. Latihan dengan gerakan raises adalah jenis latihan yang dapat dilakukan dengan menggunakan dumbell, barbell, maupun csble. Latihan dengan gerakan press dapat di lakukan dengan menggunakan barbell, dumbell dan mesin. Gerakan di mulai dengan posisi siku bengkok dan posisi tangan lurus. Jenis latihan press selain memberi tekanan utama otot bahu juga memberi tekanan pada otot triceps.
10 16 Latihan bahu juga sangat membantu kaum wanita untuk memperbaiki postur tubuhnya terutama yang memiliki struktur seperti buah pir yaitu bahu sempit dan panggul besar dengan berlatih bahus secara baik dan optimal, proporsi di harapkan dapat membaik. Hanya perlu di catat bahwa sebaiknya kaum wanita tidak perlu melatih otot trapezius terlalu banyak. Hal ini justru akan mengurangi keindahan. Wanita membutuhkan penampilan leher jenjang sehingga terlihat feminim. Untuk latihan Dumbell Press, Barbell, Tujuanya adalah melatih otot bahu terutama deltoid depan dan samping. Latihan ini dapat dilakukan baik dengan dumbell atau barbell dengan posisi duduk atau berdiri, seperti gambar di bawah ini: Men shealth Total Body Wokbook. (1979). Cara melakukan dumbell press dengan posis berdiri ialah sebagai berikut: Lankah Pertama: Berdiri dengan kaki di buka sedikit sejajar dengan buhu. Kedua sisi badan sejajar dengan bahu dan di tekuk 90. Langkah kedua: Angkat kedua tangan lurus ke atas, bersikaplah rileks, kemudian ke posisi semula. Keuntungan berlatih dengan dumbell adalah tekanannya yang konstan pada kedua sisi samping deltoid. Latihan dapat dilakukan baik dengan posisi duduk atau berdiri. Apabila ingin melakukan latihan dengan satu tangan (one Arm) maka salah satu lengan lain melakukan tumpuan dan lengan yang lain berlatih.
11 Pengertian Kekatan Otot Bahu Vander, J. Arthur, 1985, Human Physiology The Mechanisme of Body Function. Bahu menciptakan gambaran fisik secara ilusi. Setiap binaragawan, atlit atau pecinta binaraga yang memiliki otot bahu yang trbentuk, terlatih dengan baik akan selalu mempunyai keuntungan baik dalam pertandingan dimana ia akan memiliki nilai tinggi dalam penilaian simetri tubuh atau bagi para pecinta binaraga, akan memberikan kesan gagah dan maco. Rianceetos (2011) Dumbell Press adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Hadjarati (2010: 4) Menjelaskan bahwa Dumbell Press adalah kapasitas kondisi otot untuk mengatasi dan menetralkan tahanan, hambatan atau beban tertentu. Masalah Dumbell Press seperti yang di jelaskan sebelumnya, erat kaitanya dengan otot dan sistem otot yang berperan langsung sebagai penggerak aktif. Mile (2009: 56) Mengemukakan bahwa menurut jenis dan fungsinya, otot yang terdapat dalam tubuh manusia di bedakan atas tiga yaitu: 1) otot lurik atau lebih di kenal dengan istilah otot rangka, 2) otot polos dan 3) otot jantung. Dalam ketiga jenis otot tersebut, sekiter 40% dari masa tubuh manusia berasal dari otot rangka, sedangkan 5-10% berasal adri otot polos dan jantung. Otot bahu secara anatomis terbagi menjadi dua bagian besar yaitu: Deltoid, otot bahu depan dan belakang yang membulat
12 18 Frapezius, otot pundak yang memanjang mulai dari leher bagian belakang sampai ke punggung tengah. Deltoideus (otot bahu,) Muscle stapedius adalah otot yang memanjang dari oksipital dan di bawah spina serfikalis dan vertebrata thorakil, keluar ke aknh rominem dan spina scapualyang berfungsi untuk rotasi scapual pada saat di angkat ke atas, dan mengendalikan turunnya lengan untuk menahan menahan bahu dan mengangkat ketika bahu terangkat. Seratus afirius di awali dengan belakang di antara dinding dada dan bagian scapula masuk ke dalam pembatasan medalis tulang. Otot tersebut terlibat dalam menendang, memukul, dan mengangkatlengan ke atas kepala.m. Subskapularis (otot depan tulang belikat). Otot ini mulai dari depan tulang belikat, menuju ketaju tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan. 2.2 Kerangka Berpikir Dari beberapa teori para pakar yang ada dapat memberikan berupa penjelasan bahwa untuk meningkatkan prestasi olahraga Atletik khususnya tolak peluru harus benar-benar mendapat tanggapan yang serius terutama peningkatan kekuatan.yang berhubungan dengan hasil tolakan dalam cabang olahraga Atletik yaitu tolak peluru. Dalam hal ini sebagai contoh kekuatan otot yang baik akan menghasilkan tolakan yang jauh sehingga dengan mudah seorang atlit dapat melakukan tolakan yang jauh. Oleh sebab itu latihan yang pas akan menghasilkan power yang baik Aspek lain, latihan kekuatan merupakan suatu bentuk latihan diselingi oleh masa-masa istirahat. Dalam meningkatkan prestasi olahraga khususnya tolak peluru Dumbell Press otot sangat diperlukan dan untuk memperoleh kekuatan otot tersebut dapat dilakukan melalui latihan
13 19 kekuatan yang dilaksanakan secara terprogram. Latihan kekuatan juga dapat meningkatkan kondisi fisik seseorang. Latihan dengan gerakan press dapat di lakukan dengan menggunakan barbell, dumbell dan mesin. Gerakan di mulai dengan posisi siku bengkok dan posisi tangan lurus. Jenis latihan press selain memberi tekanan utama otot bahu juga memberi tekanan pada otot triceps dan trapezius. Makin baik program latihan, makin baik latihan yang dilakukan untuk membentuk kekuatan otot maka makin baik kemampuan prestasi siswa untuk melakukan tolak peluru karena prestasi yang tinggi hanya dapat dicapai melalui latihan-latihan yang dilakukan secara sistematik dan metodik disertai dengan ketekunan dan kemauan keras. Oleh karena itu, diduga bahwa dumbell press akan mempengaruhi kemampuan melakukan tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas VIII Putra SMP Negeri 10 Kota Gorontalo. 2.3 Pengujian Hipotesis Menurut Arikunto (2002 : 64) hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dikemukakan Terdapat pengaruh latihan dumbell press terhadap kemampuanmelakukan tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas VIII Putra SMP Negeri 10 Kota Gorontalo
PENGARUH LATIHAN DUMBELL PRESS TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA KELAS VIII PUTRA SMP NEGERI 10 GORONTALO
1 PENGARUH LATIHAN DUMBELL PRESS TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA KELAS VIII PUTRA SMP NEGERI 10 GORONTALO RAMADHAN HARUN ABSTRAK RAMADHAN HARUN. 832 409022 Judul Skripsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata penthatlon yang terdiri atas kata
A. Kajian Teoritis 1. Hakikat Atletik BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Muhajir,( 2006:35) Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang berarti berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Tolak Peluru dan Aspek-Aspeknya. bermula diletakkan dipangkal bahu.
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru dan Aspek-Aspeknya Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa peluru sejauh mungkin.
Lebih terperinciTOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH
TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Atletik Menurut Mukholid, (2004:100) bahwa istilah atletik berasal dari kata athlon (bahasa Yunani) yang artinya berlomba atau
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Tolak Peluru : 3 JP (3 X 45 menit) A. Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang terdiri atas nomor lari, jalan, tolak dan lempar. Pada nomor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam melakukan gerakan meroda memerlukan berbagai aspek, seperti fisik antara lain kekuatan, keseimbangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciTolak Peluru. Presented By Suci Munasharah
Tolak Peluru Presented By Suci Munasharah A. Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan
Lebih terperinciAbdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Atletik BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Atletik merupakan istilah dalam olahraga yang berasal dari bahasa yunani yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Olahraga Atletik Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, gerakan dalam atletik merupakan gerakan yang dilakukan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Lompat Jauh Gaya Jongkok a. Pengertian Lompat Jauh Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk
Lebih terperinciPENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. Samiun Alim
PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. Samiun Alim Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat Indonesia untuk melakukan olahraga saat ini cukup mengembirakan buktinya dapat dilihat banyaknya masyarakat melakukan olahraga pada pagi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengerti dan memahami berbagai ilmu pengetahuan dari kegiatan
Lebih terperinciAngkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.
DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan
Lebih terperinciSejarah Lempar Lembing
Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,
Lebih terperinciBAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR
BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR A. Hakikat Lempar Lembing 1. Lempar Lembing Lempar lembing diikutsertakan dalam ajang Olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor perorangan
Lebih terperinciwww.dennysantoso.com www.sportindo.com www.duniafitnes.com KATA PENGANTAR 1. BENT OVER LATERAL RAISE rogram latihan fitnes yang benar dan efektif adalah penting bagi atlit atau setiap orang yang mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor pendukung kehidupan manusia yang sehat dan berkualitas adalah melalui olahraga. Hal ini disebabkan karena kondisi jasmani dan rohani yang kuat akan
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kemampuan atau kondisi fisik. Menurut Harsono (2000:4) mengemukakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Prambanan Klaten Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik : Atletik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE. straddle.(farida Mulyaningsih dkk, 2010:64)
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE Lompat tinggi termasuk cabang olahraga atletik nomor lompat. Untuk pemula, lompat tinggi yang paling
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupanya. Pertumbuhan dan perkembangan seorang yang kualitatif juga merupakan hasil dari proses pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena gerakan-gerakannya merupakan dasar dari seluruh gerakan olahraga. Oleh karena itu atletik menjadi salah satu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (learning is defened as the modification or streng-thening of behavior through
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defened as the modification or streng-thening of behavior through experiencing) Hamalik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang perlu mendapat perhatian, pembinaan, dan pengembangan serta peningkatan prestasi. Peningkatan ini perlu, karena atletik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tolak Peluru Tolak peluru termasuk nomor lempar dalam olahraga atletik yang memiliki kriteria tersendiri dari alat hingga lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. sejauh mungkin dan bola besi berat inilah diberi nama peluru yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Atletik yang meliputi gerakan jalan, lari, lempar dan lompat merupakan cabang olah raga yang paling tua didunia, karena umur olahraga atletik ini sama tuanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses kehidupan setiap orang selalu membawa anggota tubuhnya bergerak pada setiap tempat dan berinteraksi dengan lingkungannya. Proses perpindahan tubuh ini sering
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI. Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan :
RINGKASAN MATERI A. Pola Gerak Dasar Anak Usia Dini Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan : 1. Proses pengembangan syaraf
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah
Lebih terperinciBAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117
BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan
Lebih terperinciLompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh
Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga. Jenis latihan ini telah dikenal dan sering digunakan oleh sebagian besar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN 2.1 Latihan Squat Trust Latihan Squat trust adalah sebuah latihan yang dimulai dengan sikap berdiri tegak, kemudian berjongkok dengan kedua tangan di lantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atletik di ambil dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang artinya bertanding atau berlomba, menurut Syarifuddin (1992: 2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah gabungan dari beberapa nomor pertandingan yang secara garis besar dapat di kelompokan menjadi lari, lompat, dan lempar. Atletik adalah salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana
1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Senam Ketangkasan Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan arah lemparan yang telah ditentukan. Menurut Fadillah Rachmat
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Lempar Cakram Lempar cakram adalah salah satu nomor dalam atletik dengan tujuan untuk melemparkan cakram sejauh mungkin untuk mendapatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh
Lebih terperinciBerbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini
Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,
Lebih terperinciBAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.
Lebih terperinci1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat
Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Pengertian Atletik Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan harmonis yaitu jalan, lari, lompat, dan lempar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas olahraga; jika olahraga mempunyai peran yang sangat penting
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI
PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI Maijum Guru SDN 002 Pulau Komang maijum226@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBy: DuniaFitnes.com.
By: DuniaFitnes.com www.dennysantoso.com www.sportindo.com www.duniafitnes.com 1. DUMBBELL KICKBACK KATA PENGANTAR rogram latihan fitnes yang benar dan efektif adalah penting bagi atlit atau setiap orang
Lebih terperinciSENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)
SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Prambanan Klaten Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik : Atletik
Lebih terperinciSEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra
SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan
Lebih terperinciPuntuk keperluan perlombaan, photoshoot ataupun menjelang acara
Kata Pengantar rogram latihan fitnes yang benar dan efektif adalah penting bagi atlit atau setiap orang yang mencari cara untuk membentuk tubuh ideal baik Puntuk keperluan perlombaan, photoshoot ataupun
Lebih terperinciMitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Hasil Belajar Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Lebih terperinci( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Nama: Jessica Talenta (075) Resa Junita Anwar (076) Muhammad Ilmal F (077) Rani Atika Marthalove (078) Dinar Rian Fiona (079) Ahmad Surya G (080) Yusian Tabita (081) Gilang Chrsitian E.K (082) Zenia Perwitasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga
Lebih terperinciLatihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar
Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pendidikan jasmani di sekolah harus ada usaha ke arah perbaikan metode melatih dalam kemampuan gerak siswa. Perbaikan metode dalam proses belajar melatih
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang
1 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Takraw Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. Sepak berarti gerakan menyepak sesuatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTES. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak
6 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTES 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang di pisahkan oleh net/jaring,
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan melalui aktivitas-aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil berinteraksi dengan lingkungannya. Proses perpindahan tubuh ini sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena gerak dasar yang terdapat didalamnya sudah dilakukan sejak jaman peradaban manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Lompat Jauh Menurut Mochamad Djumidar (2004: 65) lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suati titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B
PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompatdalam cabang olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam lantai. Sikap lilin adalah sikap yang dilakukan dari posisi tidur terlentang, kemudian mengangkat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh
PP 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan cabang olahraga tertua, karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB II HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAN BEKAS DAN KARDUS A. Pengertian Lompat Jauh
15 BAB II HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAN BEKAS DAN KARDUS A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompatdalam cabang olahraga atletik. Lompat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis
PENDAHULUAN Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah YME yang selalu melimpahkan karunia-nya, sehingga makalah ini dapat tercipta. Makalah ini dibuat untuk membantuk
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat
Lebih terperinciLOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra
LOMPAT JANGKIT Definisi lompat jangkit : Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH SYAKRINATUN PUJIARTO A1D408013
ARTIKEL ILMIAH PERBANDINAGN ANTARA LATIHAN DUMMBLLE DAN PUSH-UP TERHADAP HASIL PENINGKATAN KEMAMPUAN TOLAKAN PADA TOLAK PELURU SISWA KELASVIII SMP NEGERI 8 KOTTA JAMBI OLEH SYAKRINATUN PUJIARTO A1D408013
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. nomor ini mempunyai karakteristik tersendiri yaitu peluru tidak
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Tolak Peluru Tolak Peluru merupakan bagian dari nomor lempar dalam atletik, nomor ini mempunyai karakteristik tersendiri yaitu peluru tidak dilemparkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU
IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU I Made Tinggal Yasa, Nim 1196015037 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,
Lebih terperinciPendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun internasional. Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang
Lebih terperinci2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang didalam kehidupan, demikian pula dengan pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS X SMAN 3 PRAYA TAHUN PELAJARAN
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS X SMAN 3 PRAYA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Susi Yundarwati dan Intan Primayanti Dosen Pendidikan Olahraga
Lebih terperinciMelatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak
Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. hidupnya. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan Belajar. sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Ahmadi (2004 : 128) mengemukakan : Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai
Lebih terperinci