BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan
|
|
- Handoko Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengerti dan memahami berbagai ilmu pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan sejak kecil karena seorang anak tidak akan mendapatkan ilmu tanpa adanya kesempatan untuk belajar. Dengan adanya kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang anak dapat terpenuhi kebutuhan pendidikannya secara utuh. Selain itu, perlu adanya sistem pendidikan yang baik dan memperhatikan kebutuhan setiap individu. Sistem pendidikan yang baik seharusnya diterapkan oleh semua instansi pendidikan agar anak didik benar-benar dapat menuntut ilmu secara maksimal. Selain itu, guru juga harus bersikap profesional agar benar-benar mampu membimbing siswa untuk menjadi manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan manusia melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Menurut Dwi Siswoyo, dkk (2008: 25) mengatakan bahwa, pendidikan adalah proses komunikasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long procces), dari generasi ke generasi. Dalam sistem pendidikan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan adalah program pendidikan jasmani. Di dalam interaksi proses pembelajaran ada beberapa komponen dalam menentukan keberhasilan proses 1
2 pembelajaran yaitu: tujuan, bahan, guru, siswa, sarana dan prasarana, metode, situasi lingkungan dan evaluasi. Pendidikan jasmani merupakan pelajaran yang sangat mengutamakan aktivitas fisik dan pembinaan hidup sehat jasmani maupun rohani sehari-hari menuju manusia yang sehat seutuhnya. Pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan secara umum mengutamakan aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajaran. Pendidikan jasmani mempunyai peran penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Secara umum tujuan penjas dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan gerak, (3) perkembangan mental, (4) perkembangan sosial. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang di dalamnya diajarkan beberapa cabang olahraga menurut jenjang pendidikannya. Salah satu cabang olahraga yang terdapat dalam kurikulum adalah cabang olahraga atletik. Atletik merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib dberikan kepada siswa baik dari tingakat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini berdasarkan dikeluarkannya SK Mendikbud No /U/1987. Atletik merupakan salah satu aktivitas fisik baik dalam bentuk kegiatan jalan, lari, lempar dan lompat. Atletik penting dalam pembentukan kualitas fisik siswa agar berkembang lebih prima dan dinamis. Tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP adalah (1) Menunjukan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang dengan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab, (2) Mencari dan 2
3 menerapkan berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, aman dan memanfaatkan waktu luang. Pengaruh atletik penting di dalam dunia pendidikan, guru perlu mengupayakan model baru pembelajaran agar dapat dikembangkan ke arah yang lebih menarik, lebih menyenangkan dan lebih kreatif salah satunya pada cabang atletik. Menurut Yoyo bahagia, dkk (2000: 31), strategi pembelajaran atletik diarahkan agar siswa dapat menampilkan olahraga atletik secara maksimal, maka paling tidak ada tiga komponen yang mempengaruhi. Pertama, kualitas kesegaran jasmani yang di dalamnya meliputi beberapa komponen penting seperti, daya tahan, kekuatan, dan fleksibilitas. Kedua, kualitas keterampilan gerak (skill). Ketiga, kualitas konsep geraknya. Salah satu nomor yang ada didalam atletik adalah lempar cakram. Lempar cakram adalah salah satu nomor lomba atletik yang menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan. Menurut Heinrich Buchgeister yang dikutip Eddy Purnomo (2007: 140) mengatakan, Lockere, fliessende bewegung, kraftige, constitution, lange und schnell kraftige muskulatur, grosste explosivfahigkeit aller krafte und energie. Yang artinya dengan melakukan gerakan-gerakan yang lancar dan rileks, tubuh yang kuat, otot-otot yang panjang penuh kekuatan, kemampuan melakukan gerakan yang eksplosif serta menggunakan seluruh kekuatan dan energi merupakan karakteristik umum dalam lempar cakram. Di dalam lempar cakram ada lima unsur dasar yang 3
4 harus diperhatikan yaitu cara memegang cakram, gerakan awalan, gerakan ayunan, gerakan putaran dan gerakan akhir. Dalam tahap cara memegang cakram (pegangan atau grip) bertujuan untuk memegang cakram dengan kokoh untuk percepatan dan untuk menanamkan gerak rotasi yang benar pada saat cakram dilepaskan, pada tahap ini cakram dipegang pada sendi akhir dari jari-jari, jari-jari dibuka selebar pada pinggiran cakram, pergelangan tangan rileks dan lurus, cakram bersandar pada dasar telapak tangan, ibu jari menempel pada cakram. Dalam tahap awalan, si pelempar berdiri pada tepi belakang lingkaran lempar, ambil posisi dan berdiri menyamping arah lemparan. Kaki dibuka selebar bahu, sedikit ditekuk dan rileks, berat badan terbagi pada kedua kaki. Dalam tahap ayunan, si pelempar mengayunkan cakram sampai diatas bahu sambil memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang, saat cakram diayunkan ke kiri, bantu tangan kiri dengan cara menyanggahnya, cakram diayunkan dua-tiga kali yang dilanjutkan dengan awalan berputar. Dalam tahap putaran, kaki kanan ditolakan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah di atas kaki kanan didorong ke depan atas, lanjutkan dengan berputar ke depan pada kaki kiri, berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri, teruskan dengan kaki kanan aktif ke dalam posisi power, setelah badan menghadap arah lemparan penuh (siap lempar), bersiaplah untuk melempar cakram ke arah depan atas. Dalam tahap akhir, cakram terlepas dari pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam, putaran terjadi karena tekanan dari jari telunjuk, 4
5 lepasnya cakram diikuti dengan badan yang condong ke depan, muka dengan sedikit ditekuk untuk menahan agar badan yang setelah cakram terlepas, kaki kiri dipindahkan ke belakang, kaki kanan harus segera dipindahkan condong ke depan dan pandangan mata mengikuti jatuhnya cakram. Ke lima unsur tersebut merupakan suatu kesatuan urutan gerak lempar cakram yang tidak terputus-putus. Hasil yang baik dalam lempar cakram akan dapat dicapai jika sejumlah faktor mendapat perhatian dan tekanan pada waktu latihan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa hasil lempar cakram dipengaruhi oleh gerakan awalan, gerakan ayunan, gerakan putaran dan gerakan akhir. Selain faktor tersebut juga ada faktor lain yang mendukung yaitu faktor fisik. Eddy Purnomo (2007: 140) menyatakan, Karakteristik fisik pelempar cakram yang baik adalah: ia mempunyai tubuh yang tinggi, kuat dan memiliki kecepatan gerak, daya koordinasi yang baik serta mobilitas khusus. Selain kemampuan tadi masih harus juga dimiliki seorang pelempar adalah ia harus mempunyai tingkat kekuatan maksimum dan kekuatan kecepatan otototot pada waktu bergerak, kekuatan lempar reaktif bagi gerak percepatan akhir dari cakram. Koordinasi yang tinggi diperlukan saat si pelempar bergerak berputar 1½, serta kemampuan mempertahankan keseimbangan dan mengerem gerakan dan melakukan lemparan kearah sasaran. Berdasarkan hasil observasi selama KKN-PPL 2011 di SMP N 1 Sewon untuk pembelajaran olahraga atletik terutama lempar cakram kurang menarik minat siswa, siswa lebih tertarik dengan olahraga permainan bola seperti sepak bola dan bola basket, dikarenakan dalam permainan tersebut siswa bermain secara kelompok dan merasa jenuh apabila melakukan olahraga secara individual seperti atletik khususnya lempar cakram. Dengan kurangnya minat 5
6 yang dimiliki siswa menyebabkan siswa enggan untuk memepelajari teknik lempar cakram dengan baik dan benar. Pada pembelajaran lempar cakram teknik perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, karena dengan teknik yang dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan lemparan yang maksimum. Namun dalam kenyataanya kebanyakan siswa tidak menerapkan teknik dengan baik sehingga hasil lemparanpun menjadi tidak sempurna. Olahraga atletik khusunya lempar cakram merupakan olahraga yang rangkaian gerakannya cukup sulit, sehingga siswa harus diberi waktu untuk berpraktik sebanyak yang diperlukan untuk menguasai suatu keterampilan. Kondisi yang telah dikemukakan memungkinkan cabang atletik lempar cakram akan semakin sulit dipraktikan oleh siswa. Sebagai dampak ke depannya adalah memungkinkan anak-anak tersebut semakin banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam praktik lempar cakram. Kemudian diadakakan pengamatan teknik gerak dasar lempar cakram kelas VIII H dismp N 1 Sewon hasil dari pengamatan tersebut ternyata pada proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam praktik lempar cakram. Adapun kesalahankesalahan yang muncul yaitu jatuh ke belakang pada awal putaran, berputar di tempat seperti gangsing, membungkukkan badan ke depan, melompat tinggi di udara, kaki terlalu tegang, penempatan kaki yang salah dengan sudut lemparan, membawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan jatuh, membungkukkan badan ke depan atau terlalu ke kiri saat melepaskan cakram. 6
7 Berdasarkan dari uraian yang dikemukan timbul keinginan penulis untuk meneliti apa tingkat kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan teknik gerak dasar lempar cakram, sehingga penulis mengadakan penelitian dengan judul Identifikasi Kesulitan Teknik Gerak Dasar Lempar Cakram Siswa kelas VIII H SMP N 1 Sewon. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Siswa lebih tertarik dengan olahraga permainan bola seperti sepak bola, bola basket, dan bola voli, dengan kurangnya minat yang dimiliki siswa menyebabkan siswa enggan untuk memepelajari teknik lempar cakram dengan baik dan benar. 2. Siswa masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam proses pembelajaran lempar cakram. 3. Adanya faktor-faktor kesulitan pada teknik gerak dasar lempar cakram yaitu cara memegang cakram, gerakan awalan, gerakan ayunan, gerakan putaran, dan gerakan akhir. 4. Belum diketahui faktor apa yang memberi sumbangan kesulitan sangat tinggi. 5. Belum diketahui secara rinci kemampuan siswa dalam melakukan lempar cakram. 7
8 C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang beraneka ragam, maka perlu adanya batasan masalah dalam penelitian ini agar menjadi jelas. Berdasarkan jumlah identifikasi masalah diatas, maka permasalahan penelitian ini dibatasi, yaitu: Identifikasi Kesulitan Teknik Gerak Dasar Lempar Cakram Siswa kelas VIII H SMP N 1 Sewon. D. Perumusan Masalah Atas dasar pembatasan masalah seperti diatas, masalah dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa tingkat kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan teknik gerak dasar lempar cakram siswa kelas VIII H SMP N 1 Sewon? 2. Faktor apa yang memberikan sumbangan kesulitan yang sangat tinggi dalam teknik gerak dasar lempar cakram? E. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan teknik gerak dasar lempar cakram siswa kelas VIII H SMP N 1 Sewon. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu: 1. Manfaat Teoritis 8
9 a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihakpihak yang terkait dengan bidang pengajaran, utamanya kepala sekolah dan guru penjas, informasi ini diperlukan dalam rangka menentukan kesuksesan proses belajar mengajar. b. Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pada ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan ilmu pendidikan yang menunjuk pada bidang olahraga mengenai kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan teknik gerak dasar lempar cakram. c. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang baik. 2. Manfaat Praktis a. Guru Agar guru dapat mengetahui kesulitan yang dialami siswa pada saat melakukan gerak dasar lempar cakram sehingga guru dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul. b. Siswa Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat melakukan gerak dasar yang baik dan benar. c. Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran. 9
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Olahraga Atletik Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, gerakan dalam atletik merupakan gerakan yang dilakukan dalam kehidupan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupanya. Pertumbuhan dan perkembangan seorang yang kualitatif juga merupakan hasil dari proses pendidikan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga untuk membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam melakukan gerakan meroda memerlukan berbagai aspek, seperti fisik antara lain kekuatan, keseimbangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang terdiri atas nomor lari, jalan, tolak dan lempar. Pada nomor
Lebih terperinciAbdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Prambanan Klaten Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik : Atletik
Lebih terperincibab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang
bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan arah lemparan yang telah ditentukan. Menurut Fadillah Rachmat
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Lempar Cakram Lempar cakram adalah salah satu nomor dalam atletik dengan tujuan untuk melemparkan cakram sejauh mungkin untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam cabang olahraga atletik yang memiliki unsur kecepatan, kekuatan, kelentukan dan keseimbangan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Atletik Menurut Mukholid, (2004:100) bahwa istilah atletik berasal dari kata athlon (bahasa Yunani) yang artinya berlomba atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Pencapaian keberhasilan seorang guru dalam mengajar didukung
Lebih terperinciBAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG
BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan. lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat dari arti atau istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakangerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan lempar (Eddy Purnomo, 2007:1).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh
PP 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan cabang olahraga tertua, karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Prambanan Klaten Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik : Atletik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat Indonesia untuk melakukan olahraga saat ini cukup mengembirakan buktinya dapat dilihat banyaknya masyarakat melakukan olahraga pada pagi
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Tolak Peluru dan Aspek-Aspeknya. bermula diletakkan dipangkal bahu.
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru dan Aspek-Aspeknya Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa peluru sejauh mungkin.
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
Lebih terperinciPENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. Samiun Alim
PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI MENGGUNAKAN MEDIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. Samiun Alim Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuhkan, mengembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu kiranya pendidikan dasar mendapat perhatian yang khusus dan sungguhsungguh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program wajib belajar sembilan tahun terutama pendidikan dasar merupakan wahana bagi anak untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadiannya. Untuk itu perlu kiranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam segi fisik, penunjang untuk memperoleh kesehatan yang prima adalah dengan berolahraga. Olahraga tentu tidak hanya sebatas pada olahraga lari sekian ratus meter,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Tolak Peluru : 3 JP (3 X 45 menit) A. Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan cabang olahraga atletik mempunyai peranan penting dalam pendidikan jasmani. Hal ini karena, gerakan-gerakan dalam cabang olahraga atletik hampir ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pendidikan adalah suatu proses interaksi yang bersifat manusiawi, upaya untuk menyiapkan peserta didik, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),
Lebih terperinciTolak Peluru. Presented By Suci Munasharah
Tolak Peluru Presented By Suci Munasharah A. Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila dilihat dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan manusia tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia, baik sebagai individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara umum yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajaran. Penjas juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktunya untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, dengan. untuk hiburan (dalam Hadjarati Irwan, 2006 : 9).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional (2004 :4) mendefinisikan olahraga sebagai kegiatan seseorang dengan sengaja meluangkan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini mempunyai kemampuan dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Pada usia ini anak mengalami perkembangan yang pesat dari semua aspek, baik kognitif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan dalam penelitian. Cakupan bahasan tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan pembinaan olahraga nasional, seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak. Gerakan-gerakan senam sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh pendidikan merupakan
Lebih terperinciSISWA DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS ATLETIK NOMOR LARI JARAK PENDEK
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan salah satu mata pelajaran pendidkan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang atletik. Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat menggunakan tumpuan satu kaki untuk mendarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan secara umum yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajaran. Pendidikan jasmani (Penjas) mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Lompat Jauh Gaya Jongkok a. Pengertian Lompat Jauh Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau
Lebih terperinciBAB II KETERAMPILAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI MEDIA PIRING PLASTIK
BAB II KETERAMPILAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI MEDIA PIRING PLASTIK A. Pengertian Keterampilan Nadler (1986: 73) pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai faktor utama keberhasilan pengajaran dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa dengan baik. Untuk itu guru perlu mendapat
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi anak yang beriman, cerdas, disiplin, terampil, bertanggung jawab serta sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketegangan hidup sehari-hari, (2) olahraga pendidikan yang menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan olahraga pada umumnya dapat dipandang dari empat dimensi yaitu: (1) olahraga rekreatif yang menekankan tercapainya kesehatan jasmani dan rohani dengan
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor yang dilombakan dalam cabang ini, seperti berjalan, lari, lompat dan cabang olahraga
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciPERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL
Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal mulanya permainan ini dikenal dengan istilah sepakraga. Sepaktakraw dimainkan di atas lapangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran jasmani yang tersusun secara sistematis, untuk mencapai tujuan yang meningkatkan berupa rangsangan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah
a. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam Kurikulum SMA, pengertian pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan yang proses pembelajarannya
Lebih terperinciLampiran 1 PERMOHONAN SURAT IJIN
LAMPIRAN 51 Lampiran 1 PERMOHONAN SURAT IJIN 52 Lampiran 2 SURAT IJIN 53 Lampiran 3 SURAT IJIN 54 Lampiran 4 SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN DINAS PENDIDIKAN DASAR SMP NEGERI 1 SEWON Alamat : Jalan
Lebih terperinciAnalisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY
Analisis SKKD Gerak Aris Fajar Pambudi FIK UNY Kelas I semester 1 1. Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/ aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya 1. Mempraktikkan gerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masaalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masaalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes) perlu makin ditingkatkan dan memasyarakatkan sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani dan rohani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran penghayatan nilai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS X SMAN 3 PRAYA TAHUN PELAJARAN
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS X SMAN 3 PRAYA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Susi Yundarwati dan Intan Primayanti Dosen Pendidikan Olahraga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Atletik BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Atletik merupakan istilah dalam olahraga yang berasal dari bahasa yunani yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang integral dari adanya pendidikan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek
Lebih terperinciModul 3 PPG-Konten Kurikulum 1
B. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perkembangan fisik motorik yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang memiliki makna bertanding atau berlomba. Atletik juga dapat diartikan bentuk olahraga yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cabang olahraga permainan yang diajarkan dalam pendidikan jasmani dan olahraga yang ada dilembaga pendidikan sekolah pada dasarnya membutuhkan perhatian khusus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan melalui aktivitas-aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil berinteraksi dengan lingkungannya. Proses perpindahan tubuh ini sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Kebijakan pemerintah meningkatkan mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olah raga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang kompleks menuntut penanganan untuk meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat menyeluruh maupun pada beberapa komponen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinci2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.
I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.
Lebih terperinciTUJUAN DAN FUNGSI PENJAS
TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS Tujuan Pendidikan Jasmani Pengembangan kebugaran jasmani. Pengembangan keterampilan motorik. Pengembangan kognitif. Pengembangan afektif. Physically Educated Person Memiliki keterampilan
Lebih terperinciMODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)
MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 11) 1. Permainan melempar bola diantara 2 kerucut/botol secara berpasangan Permainan melempar bola diantara 2 kerucut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang didalam kehidupan, demikian pula dengan pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil berinteraksi dengan lingkungannya. Proses perpindahan tubuh ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan usaha menuju kepada tujuan yang dicita-citakan.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B
PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini cukup
Lebih terperinciBAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR
BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR A. Hakikat Lempar Lembing 1. Lempar Lembing Lempar lembing diikutsertakan dalam ajang Olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor perorangan
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, karena pendidikan merupakan hak setiap orang untuk mendapatkannya. Pendidikan bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES Abstrak Usia siswa Sekolah Dasar merupakan proses pengembangan dan perbaikan kemampuan
Lebih terperinci