PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LELI TAMARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LELI TAMARA"

Transkripsi

1 PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LELI TAMARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Leli Tamara NIM H

4 RINGKASAN LELI TAMARA. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dibimbing oleh MUHAMMAD SYAMSUN dan MA MUN SARMA. Kualitas pelayanan telah menjadi salah satu isu penting dalam penyediaan layanan publik di Indonesia. Kesan buruk pelayanan publik selama ini selalu menjadi citra yang melekat pada institusi penyedia layanan di Indonesia. Upaya perbaikan atau penyempurnaan terhadap faktor-faktor layanan akan dapat membantu memberikan kepuasan dan nilai tambah serta membawa citra baik bagi perpustakaan. Dengan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan perpustakaan terhadap kepuasan dan loyalitas pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Model pengaruh pada penelitian ini diadopsi dari penelitian Martensen dan Gronholdt tahun 2003 tentang kepuasan dan loyalitas melalui 9 variabel laten. Melalui kualitas layanan perpustakaan (sumber daya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknik, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia) kita dapat melihat pengaruh kualitas layanan terhadap nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas pemustaka. Pengujian hipotesis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan paket program Smart PLS (Part Least Square). Hasil penelitian menunjukkan dari enam kualitas layanan perpustakaan, empat diantaranya memiliki pengaruh (sumberdaya elektronik, layanan lain, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia) secara langsung maupun tidak langsung terhadap dengan nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Nilai pengguna berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Berdasarkan nilai R-Square untuk nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas masing - masing adalah sebesar ; dan Artinya, nilai pengguna dipengaruhi oleh layanan lain sebesar 36.46% dan 63.54% dipengaruhi oleh faktor lain. Selanjutnya kepuasan dipengaruhi oleh sumberdaya elektronik, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia sebesar 59.58% dan 40.42% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan untuk loyalitas dipengaruhi oleh nilai pengguna sebesar 38.77% dan 61.62% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian dapat disimpulkan kualitas layanan berpengaruh terhadap nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Kata Kunci : kepuasan, kualitas pelayanan, loyalitas, nilai pengguna, smart pls (partial least squares)

5 SUMMARY LELI TAMARA. Influence Service Quality to Satisfaction and Loyalty of Library Users in National Library of The Republic of Indonesia. Supervised by MUHAMMAD SYAMSUN and MA'MUN SARMA. Quality of service has become one of the important issues in the provision of public services in Indonesia. Required impression of public services has always been attached to the image of the service provider institutions in Indonesia. Efforts to repair or improvements to service factors will help to provide satisfaction and added value as well as bring a good image for the library. With this background, the study aims to determine the service quality of library to the satisfaction and loyalty users in the National Library of The Republic of Indonesia. This research was conducted at the National Library of the Republic of Indonesia. The model adopted in this study was the influence of Gronholdt and Martensen research 2003 on satisfaction and loyalty through 9 latent variables. Through service quality of library (electronic resources, print publications, other services, technical facilities, environmental and human side of the library) we can see the influence of value user, satisfaction user and loyalty users. Testing hypotheses using Structural Equation Modeling (SEM) with software Smart PLS (Part Least Square). The results showed from six the service quality of library, four of which have a influence (electronic resources, other services, the environment and the human side of the library) directly or indirectly to the value user, satisfaction and loyalty. Value users significant influence directly or indirectly to loyalty in the National Library of The Republic of Indonesia. Based on the value of R - Square for the value users, satisfaction and loyalty respectively - each amounting to ; and That is, the value users is affected by other services amounted to 36.46% and 63.54% influenced by other factors. Furthermore, satisfaction is influenced by electronic resources, the library environment and the human side of 59.58% and 40.42% influenced by other factors. As for loyalty is influenced by the value of 38.77% and 61.62% influenced by other factors. It can be concluded that the quality services influence value user, satisfaction and loyalty. Keywords : loyalty, satisfaction, service quality, smart pls (partial least squares), value user

6 Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

7 PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LELI TAMARA Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Manajemen SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

8 Penguji Luar Komisi pada ujian Tesis : Dr Mukhammad Najib, STP, MM

9 Judul Tesis : Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nama : Leli Tamara NIM : H Disetujui oleh Komisi Pembimbing Dr Ir Muhammad Syamsun, MSc Ketua Dr Ir Ma mun Sarma, MS, MEc Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi Ilmu Manajemen Dekan Sekolah Pascasarjana Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr Tanggal Ujian: 14 Mei 2014 Tanggal Lulus:

10 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 sampai Maret 2014 ini adalah Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Muhammad Syamsun, MSc, Dr Ir Ma mun Sarma, MS, M.Ec dan Alm Prof Dr Ir Wilson H. Limbong, MS selaku Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing, yang telah banyak memberikan saran. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh pegawai Bidang Layanan Koleksi Umum dan Bidang Layanan Koleksi Khusus Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda H Suhermat, SH dan Ibunda Hj Cacah Komara, Kakak dan Adikku Astri Fujiati, SH, MH, Ruri Puspasari, Mega Hermawati, dan Melliana Herningsyah, serta seluruh keluarga, atas do a, semangat dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya, baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juli 2014 Leli Tamara

11 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan Publik 5 Kualitas Jasa 6 Kepuasan Pelanggan 8 Nilai Pelanggan 10 Loyalitas Pelanggan 11 Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi di PNRI 12 Structural Equation Modeling (SEM) 12 Hipotesis 13 3 METODE Kerangka Pemikiran 15 Lokasi dan Waktu Penelitian 16 Jenis dan Sumber Data 16 Metode Pengumpulan dan Teknik Pengolahan Data 16 Pengujian Kuesioner 17 Structural Equation Modeling (SEM) 18 Hasil Pengujian Kuesioner 20 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Indikasi Awal 21 Karakteristik Responden 21 Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) dalam Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan dan Loyalitas 25 Analisis Outer Model 25 Analisis Inner Model 27 Implikasi Manajerial 31 5 SIMPULAN DAN SARAN 34 DAFTAR PUSTAKA 35 LAMPIRAN 38

12 DAFTAR TABEL 1 Jumlah anggota dan jumlah pemustaka di PNRI 2 2 Hasil uji validitas 20 3 Hasil uji reliabilitas 21 4 Karakteristik responden 22 5 Perilaku responden 24 6 Nilai interelasi yang paling besar 26 7 Nilai average variance extracted (AVE) dan composite reliability 27 8 Nilai path coefficients (t hitung ) dan hasil pengujian hipotesis 29 DAFTAR GAMBAR 1 Model kualitas jasa 7 2 Model kepuasan loyalitas menurut Martensen dan Gronholdt 9 3 Kerangka pemikiran penelitian 16 4 Model pengukuran 19 5 Hasil outer model 26 6 Hasil inner model 28 7 Hasil model pengujian hipotesis 31 DAFTAR LAMPIRAN 1 Perbedaan SEM LISREL dengan SEM PLS (Wiyono 2011) 39 2 Pengukuran variabel 40 3 Kuesioner penelitian 42 4 Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pertanyaan 46 kuesioner 5 Hasil outer loadings 48 6 Nilai cross loading 49 7 Hasil bootstrapping pada path coefficients 50

13 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelayanan pada organisasi publik saat ini dihadapkan pada masyarakat yang memiliki kebutuhan dan kepentingan atas jasa publik. Berkembangnya tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan yang baik secara langsung dan tidak langsung akan berdampak pada organisasi publik itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Kebijakan negara dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan harus dilakukan secara konsisten dengan melihat kebutuhan masyarakat. Perpustakaan sebagai salah satu organisasi publik terus mengalami perubahan paradigma dari ukuran koleksi ke layanan perpustakaan. Perpustakaan pada awalnya memusatkan pada jumlah koleksi yang dimiliki. Dengan seiringnya waktu, koleksi yang dimiliki semakin lengkap dan menuntut perpustakaan untuk dapat memberikan layanan terbaik. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia selanjutnya disebut PNRI memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan visi PNRI terdepan dalam informasi pustaka menuju Indonesia gemar membaca, PNRI diharapkan mampu menggiring masyarakat ke arah budaya gemar membaca dan pembentukan masyarakat pembelajar melalui pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam sehingga proses pencerdasan dapat terus berlangsung seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi. Hal ini sesuai dengan misi yang diemban PNRI yaitu (1) mengembangkan koleksi perpustakaan di seluruh Indonesia; (2) mengembangkan layanan informasi perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK); dan (3) mengembangkan infrastruktur melalui penyediaan sarana dan prasarana serta kompetensi SDM. Saat ini perpustakaan mengalami berbagai tekanan seperti pemotongan anggaran, basis pengguna meningkat, persaingan dengan sumber informasi lain, biaya meningkat, dan kompleksitas kebutuhan informasi yang memaksa para profesional untuk mengadopsi pemasaran untuk meningkatkan pengelolaan

14 2 perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan harus meningkatkan kualitas layanan mereka untuk memungkinkan mereka menghadapi tantangan dari ledakan informasi pada abad ke-21 (Adeniran 2011). Jasa/layanan adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler dan Keller 2009b). Informasi produk dan jasa dalam ragam format telah membuat perpustakaan dan pusat informasi lebih kompetitif (Gupta 2003). Pemustaka memiliki kepentingan yang berbeda, dengan konsep pemasaran yang menepatkan pemustaka sebagai pelanggan (Antony dan Ishwara 2007). Penerapan konsep pemasaran dalam bidang perpustakaan dapat membantu dalam pembuatan keputusan yang strategis yang didasarkan pada pelayanan perpustakaan. Sebagai salah satu organisasi publik, PNRI harus mampu memberikan layanan perpustakaan yang memberikan layanan prima dan berorentasi pada kepentingan pemustaka. Sesuai dengan visi PNRI yaitu terdepan dalam informasi pustaka, menuju Indonesia gemar membaca, maka pengembangan perpustakaan saat ini harus diarahkan pada pembentukan loyalitas. Sasaran dan program pembangunan perpustakaan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis , yang akan dilaksanakan oleh PNRI dicapai melalui berbagai kegiatan. Pada tahun 2012, PNRI memperoleh nilai CC (cukup baik) meningkat dari tahun sebelumnya memperoleh nilai C (agak kurang) berdasarkan nilai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP ini merupakan laporan yang berisikan Capaian Kinerja (Performance result) selama kurun tahun 2012 dikaitkan dengan Rencana Kinerja (Performance plan) yang sekaligus juga merupakan evaluasi terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PNRI. Salah satu capaian Peningkatan Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi berupa jumlah pemustaka yang memanfaatkan perpustakaan baru mencapai 56,04% dari total target renstra tahun dari total pemustaka dalam tiga tahun terakhir (Tabel 1). Setiap tahun jumlah anggota perpustakaan pada layanan sistem tertutup terus mengalami penambahan. Tabel 1 Jumlah anggota dan jumlah pemustaka di PNRI No. Jumlah Tahun Anggota (orang) Pemustaka (orang) Sumber : PNRI 2012 Sistem layanan yang diterapkan di PNRI salah satunya adalah sistem akses tertutup (closed access), hal ini tentu berdampak pada proses layanan di PNRI. Dampak tersebut diantaranya adalah memerlukan jumlah petugas yang lebih banyak terutama jika jumlah pemustaka sedang banyak dan sering terjadi antrean panjang di bagian sirkulasi yang berarti pemborosan waktu (Sumekar 2011). Sebagai unit pelayanan publik, layanan perpustakaan harus mengacu pada prinsip pelayan publik. Perpustakaan harus mampu memberikan layanan informasi yang diperlukan dengan prinsip sederhana, cepat, tepat, tertib, murah,

15 3 transparan dan tidak diskriminatif. Umpan balik pengguna dianggap sebagai faktor yang lebih dapat diandalkan dalam mengukur utilitas dan efektivitas setiap perpustakaan (Adeniran 2011). Kualitas layanan perpustakaan dapat dilihat dari sumberdaya elektronik, publikasi cetak, jasa layanan lain, fasilitas teknis, lingkungan perpustakaan, dan sisi manusia (Martensen dan Gronholdt 2003). Upaya perbaikan atau penyempurnaan terhadap faktor-faktor layanan akan dapat membantu memberikan kepuasan dan nilai tambah serta membawa citra baik bagi perpustakaan (Sutardji dan Maulidyah 2006). Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dilakukan karena dapat menerjemahkan hubungan variabel - variabel sosial yang umumnya bersifat tidak dapat diukur secara langsung (laten) (Supriyadi 2013). Melalui pendekatan model persamaan struktural memungkinkan dilakukannya pengukuran secara kuantitatif terhadap kualitas layanan, kepuasan dan loyalitas dari berbagai elemen dasar layanan perpustakaan (Martensen dan Gronholdt 2003). Oleh karena itu dilakukan penelitian Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di PNRI. Perumusan Masalah Keberadaan perpustakaan sebagai lembaga pelayanan publik dituntut untuk selalu memberikan layanan yang terbaik bagi para pemustakanya. PNRI dituntut aktif dalam membangun citra sebagai institusi penyedia informasi yang handal dan berkualitas. Menurut Sumekar (2011), terdapat empat aspek layanan perpustakaan yang tidak dapat ditinggalkan dalam penyelenggaraan layanan yaitu aspek koleksi, sarana, tenaga dan anggaran. Jenis koleksi perpustakaan terdiri atas koleksi karya cetak, karya rekam dan bentuk lain yang mengakomodir semua kebutuhan masyarakat. Perpustakaan harus didukung dengan sarana yang dapat menunjang kelancaran operasional perpustaakaan selain memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan koleksi yang memadai. Anggaran yang memadai dapat menciptakan dan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program layanan. Dengan visi PNRI terdepan dalam informasi pustaka menuju Indonesia gemar membaca, PNRI diharapkan mampu menggiring masyarakat ke arah budaya gemar membaca dan pembentukan masyarakat pembelajar melalui pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam sehingga proses pencerdasan dapat terus berlangsung seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi. Hal ini sejalan dengan misi yang diemban PNRI yaitu (1) mengembangkan koleksi perpustakaan di seluruh Indonesia; (2) mengembangkan layanan informasi perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK); dan (3) mengembangkan infrastruktur melalui penyediaan sarana dan prasarana serta kompetensi SDM. Penerapan konsep pemasaran mampu membantu pemangku kebijakan dalam pembuatan keputusan yang strategis yang didasarkan pada pelayanan perpustakaan. PNRI sebagai organisasi publik juga dituntut dalam mencapai kepuasan untuk melayani masyarakat secara prima sebagaimana dalam Permenpan & RB Nomor 16 Tahun Loyalitas bagi suatu perpustakaan juga dapat membantu mengurangi biaya pemasaran dan mendorong word of the mount

16 4 yang lebih positif. Melalui sembilan variabel kita dapat melakukan perbaikan atau penyempurnaan terhadap faktor-faktor layanan sehingga membantu memberikan kepuasan dan nilai tambah serta membawa citra baik bagi perpustakaan. Oleh karena itu, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas pemustaka di PNRI. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap nilai pengguna, kepuasan pemustaka dan loyalitas di PNRI. 2. Menganalisis pengaruh nilai pengguna terhadap kepuasan pemustaka dan loyalitas pemustaka di PNRI. 3. Menganalisis pengaruh kepuasan pemustaka terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut : 1. Analisis pengaruh kualitas layanan terhadap nilai pengguna, kepuasan pemustaka dan loyalitas pemustaka. 2. Penelitian ini dilakukan di PNRI yang menggunakan sistem akses tertutup (closed access) pada Layanan Koleksi Perpustakaan Ilmu Sosial (3B) dan Layanan Koleksi Perpustakaan Ilmu Terapan (3C) PNRI. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi pihak peneliti maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan (akademisi) sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritik a. Penelitian ini dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan kualitas layanan, kepuasan pemustaka dan loyalitas pemustaka. b. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup pada penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai sumber informasi bagi PNRI bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas. b. Menambah wawasan bagi para praktisi perpustakaan dan manajemen, bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pemustaka.

17 5 2 TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan Publik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan undang-undang ini pelayanan publik berasaskan pada kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan / tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Dalam undang-undang ini juga disebutkan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik sekurang-kurangnya meliputi pelaksanaan pelayanan, pengelolaan pengaduan masyarakat, pengelolaan informasi, pengawasan internal, penyuluhan kepada masyarakat dan pelayanan konsultasi. Pelayanan publik adalah pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan (Widodo 2001). Menurut Denhardt dan Denhardt (2003), telah terjadi pergeseran paradigma pelayanan publik dari model administrasi publik tradisional ke model manajemen publik baru, dan akhirnya menuju model pelayanan publik baru. Dasar teoritis pelayanan publik yang ideal menurut paradigma pelayanan publik baru adalah pelayanan publik yang responsif terhadap kepentingan dan nilai-nilai publik. Disamping itu, pelayanan publik model baru harus bersifat non-diskriminatif yang menjamin adanya persamaan warga tanpa membedakan asal usul, suku, ras, etnik, agama dan latar belakang kepartaian. Hal ini berarti setiap warga negara diperlakukan sama ketika berhadapan dengan birokrasi publik dalam menerima layanan sepanjang syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi (Subarsono 2008). Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 terdapat 14 komponen standar pelayanan. Komponen standar pelayanan tersebut yaitu (a) dasar hukum; (b) persyaratan; (c) sistem, mekanisme, dan prosedur; (d) jangka waktu penyelesaian; (e) biaya/tarif; (f) produk pelayanan; (g) sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; (h) kompetensi pelaksana; (i) pengawasan internal; (j) penanganan pengaduan, saran, dan masukan; (k) jumlah pelaksana; (l) jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan; (m) jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan (n) evaluasi kinerja pelaksana. Menurut Kotler dan Andreasson (1991), sebagian besar pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat lebih mengarah pada pelayananan berupa jasa daripada produk yang terlihat secara fisik berupa benda. Namun Laing (2003) menyatakan ada beberapa karakteristik yang dipakai untuk mendefinisikan apa yang dapat dikategorikan sebagai pelayanan publik. Pertama, kegiatan penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, pelayanan publik dicirikan oleh adanya pertimbangan untuk mencapai tujuan politik yang lebih besar

18 6 dibandingkan dengan upaya untuk mewujudkan tujuan ekonomis. Kedua, pelayanan publik dicirikan oleh asumsi pengguna layanan lebih dilihat posisinya sebagai warga negara dari pada pengguna layanan semata. Sedangkan ciri ketiga yaitu pengguna layanan yang kompleks dan multi dimensional. Multidimensional dapat tercermin dari level pemanfaatan layanan yang bisa bersifat individu, keluarga, maupun komunitas. Menurut Subarsono (2008), pelayanan jasa tidak berwujud barang sehingga tidak nampak (intangible). Meskipun wujudnya tidak nampak, proses penyelenggaraannya bisa diamati dan dirasakan, misalnya suatu layanan dapat dinilai cepat, lambat, menyenangkan, menyulitkan, murah atau mahal. Fokus utama perbaikan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama ini adalah menyusun standar pelayanan untuk menjamin kualitas pelayanan prima terhadap customer (Purwanto 2008). Menurut Sumekar (2011), sebagai unit layanan publik, layanan perpustakaan harus mengacu pada asas pelayanan publik yaitu transparan, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak dan keseimbangan hak dan kewajiban. Penyelenggaraan perpustakaan perlu mengacu dan mengaplikasikan prinsip dan indikator dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar yang terkait dengan layanan perpustakaan antara lain ditetapkan tentang aspek layanan, jenis layanan dan program layanan. Hakikat pelayan prima layanan perpustakaan salah satunya adalah berorientasi pada kebutuhan pemustaka, karena kepuasan pemustaka menjadi tujuan dan sasaran layanan perpustakaan. Kualitas Jasa Jasa/layanan adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler dan Keller 2009b). Menurut Nurriyati (2010), jasa pada dasarnya memiliki empat ciri dasar yaitu (1) sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen; (2) proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik, (3) jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan; dan (4) terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa. Menurut Kotler dan Keller (2009b), jasa mempunyai empat karakteristik berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran yaitu tak berwujud (intangibility), tak terpisahkan (inseparability), bervariasi (variability), dan dapat musnah (perishability). Berdasarkan model kualitas jasa, terdapat lima determinan kualitas jasa yaitu keandalan, responsivitas, jaminan, empati dan wujud. Sedangkan Zeithaml dan Parasuraman (1990), menggunakan ukuran tangibles, reliability, responsivenes, assurance, dan empathy. Menurut Subarsono (2008), tangibles ditunjukkan oleh fasilitas fisik, peralatan, pegawai, dan fasilitasfasilitas komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan. Reliability atau reliabilitas adalah kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong pengguna layanan dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan para petugas penyedia layanan dalam memberikan kepercayaan kepada pengguna

19 7 layanan. Sedangkan empathy adalah kemampuan memberikan perhatian kepada pengguna layanan secara individu. Model kualitas jasa menyoroti kebutuhan utama untuk menghantarkan kualitas jasa yang tinggi (Gambar 1) (Parasuraman et al. 1985). Model ini mengindikasikan lima kesenjangan yang menyebabkan kegagalan pengiriman jasa yaitu kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen, kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa, kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penghantaran jasa, kesenjangan antara penghantaran jasa dan komunikasi eksternal dan kesenjangan antara jasa anggapan dan jasa yang diharapkan. Gambar 1 Model kualitas jasa Persepsi kualitas adalah berbeda dari tujuan yang sebenarnya atau kualitas, abstraksi tingkat yang lebih tinggi daripada atribut tertentu suatu produk, penilaian global yang dalam beberapa kasus menyerupai sikap, dan penilaian biasanya dibuat dalam set yang dimunculkan konsumen (Zeithaml 1988). Menurut Subarsono (2008), kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh birokrasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat kompetensi aparat, kualitas peralatan yang digunakan untuk memproses pelayanan, budaya birokrasi, dan sebagainya. Kompetensi aparat birokrasi merupakan akumulasi dari sejumlah sub-variabel seperti tingkat pendidikan, jumlah tahun pengalaman kerja, dan variasi pelatihan yang telah diterima. Sedangkan kualitas dan kuantitas peralatan yang digunakan akan mempengaruhi prosedur, kecepatan proses, dan kualitas

20 8 keluaran (out-put) yang akan dihasilkan. Kualitas layanan perpustakaan dapat dilihat dari enam dimensi layanan yaitu sumberdaya elektronik, publikasi cetak, jasa layanan lain, fasilitas teknis, lingkungan perpustakaan, dan sisi manusia (Martensen dan Gronholdt 2003). Kualitas layanan dapat diperbaiki berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun Komponen standar pelayanan yang dapat ditingkatkan yaitu (a) dasar hukum; (b) persyaratan; (c) sistem, mekanisme, dan prosedur; (d) jangka waktu penyelesaian; (e) biaya/tarif; (f) produk pelayanan; (g) sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; (h) kompetensi pelaksana; (i) pengawasan internal; (j) penanganan pengaduan, saran, dan masukan; (k) jumlah pelaksana; (l) jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan; (m) jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan (n) evaluasi kinerja pelaksana. Menurut Sumekar (2011), terdapat empat aspek layanan perpustakaan yang tidak dapat ditinggalkan dalam penyelenggaraan layanan yaitu aspek koleksi, sarana, tenaga dan anggaran. Jenis koleksi perpustakaan terdiri atas koleksi karya cetak, karya rekam dan bentuk lain yang mengakomodir semua kebutuhan masyarakat. Perpustakaan harus didukung dengan sarana yang dapat menunjang kelancaran operasional perpustaakaan selain memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan koleksi yang memadai. Anggaran yang memadai dapat menciptakan dan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program layanan. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai keseluruhan pelanggan evaluasi kinerja (Johnson dan Fornell 1991). Menurut Kotler dan Keller (2009a), kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang. Menurut Subarsono (2008), produk pelayanan yang berupa barang dapat berlaku untuk banyak orang. Sebaliknya, jasa pelayanan yang diterima seseorang belum tentu sesuai atau sama dengan jasa yang diterima atau diharapkan oleh orang lain. Kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan adalah sebuah konsep terkenal dan didirikan di beberapa ilmu. Kepuasan pelanggan tidak dapat dievaluasi secara langsung menggunakan ukuran yang obyektif. Namun, kepuasan pelanggan diperlakukan sebagai fenomena abstrak dan teoritis, dapat diukur sebagai rata-rata tertimbang dari beberapa indikator (Dehghan 2011). Menurut Kotler dan Keller (2009a), banyak perusahaan secara sistematis mengukur seberapa baik mereka memperlakukan pelanggan mereka, mengenali faktor-faktor yang membentuk kepuasan, dan melakukan perubahan dalam operasi dan pemasaran mereka sebagai akibatnya. Perusahaan yang berpusat pada pelanggan berusaha menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi, tetapi itu bukan tujuan akhir.

21 9 Dalam lampiran Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2014 disebutkan bahwa pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa dan jaringan sosial, sehingga memberikan dampak buruk terhadap pelayanan pemerintah, yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat kepada pengguna layanan. Dalam peraturan ini juga disebutkan bahwa Survei Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik. Terdapat sembilan ruang lingkup Survei Kepuasan Masyarakat dalam peraturan ini, meliputi (1) Persyaratan; (2) Prosedur; (3) Waktu pelayanan; (4) Biaya/Tarif; (5) Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan; (6) Kompetensi Pelaksana; (7) Perilaku Pelaksana; (8) Maklumat Pelayanan; dan (9) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan. Hal yang menjadi perhatian utama atas hasil survei tersebut, adalah harus ada saran perbaikan dari pemberi layanan yang disurvei terhadap peningkatan kualitas layanan. Menurut Martensen dan Gronholdt (2003) kepuasan pengguna dan loyalitas perpustakaan dikembangkan dengan model yang saling berhubungan melalui enam elemen dasar perpustakaan yaitu sumberdaya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknik, lingkungan perpustakaan, dan sisi manusia (Gambar 2). Kepuasan pelanggan yang baik memiliki efek pada profitabilitas hampir setiap bisnis. Kepuasan pengguna dalam bidang perpustakaan dapat terpenuhi melalui kualitas produk (misalnya jasa penelusuran, jasa rujukan, jasa bibliografi, jasa ketersediaan informasi, harga informasi) dan kesesuaian persepsi pengguna terhadap perpustakaan. Gambar 2 Model kepuasan loyalitas menurut Martensen dan Gronholdt

22 10 Upaya perbaikan atau penyempurnaan terhadap faktor-faktor layanan akan dapat membantu memberikan kepuasan dan nilai tambah serta membawa citra baik bagi perpustakaan. Penolakan terhadap salah satu faktor tersebut merupakan indikasi tidak adanya kepuasan pada pengguna perpustakaan (Sutardji dan Maulidyah 2006). Menurut Adeniran (2011), kepuasan merupakan fungsi dari kualitas staf dan layanan perpustakaan. Kepuasan pemustaka dipenuhi melalui layanan perpustakaan dapat diwakili dari staf yang berpengalaman. Nilai Pelanggan Menurut Kotler dan Keller (2009a), nilai mencerminkan sejumlah manfaat, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang dipersepsikan oleh pelanggan. Nilai adalah kombinasi kualitas, layanan, dan harga. Pemasaran sebagai kegiatan mengidentifikasi, menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan memantau nilai pelanggan. Nilai yang dipersepsikan pelanggan (CPV - Customer Perceived Value) adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya. Total manfaat pelanggan (total customer benefit) adalah nilai moneter kumpulan manfaat ekonomi, fungsional, dan psikologi yang diharapkan pelanggan dari suatu penawaran pasar yang disebabkan oleh produk, jasa, personel, dan citra yang terlibat. Pembeli akan membeli dari perusahaan yang memberikan nilai pelanggan tertinggi (Nurriyati 2010). Zeithaml dan Bitner (2000) menyatakan terdapat empat cara yang tepat bagi perusahaan untuk menetapkan harga jasa/produk berdasarkan nilai yang diperoleh oleh konsumen. Pertama, nilai adalah harga yang rendah/murah. Konsumen mempersepsikan bahwa suatu produk/jasa akan bernilai jika menetapkan harga yang rendah/murah. Kedua, nilai adalah sesuatu yang diinginkan konsumen dalam bentuk produk atau jasa. Harga yang ditetapkan bukan merupakan hal yang utama selama konsumen mendapatkan apa yang diinginkan dari produk/jasa yang diterima, sehingga nilai dipersepsikan sebagai kualitas tertinggi dari produk/jasa. Ketiga, nilai adalah kualitas yang diterima konsumen dari harga yang dibayarkan. Sebagian konsumen melihat nilai sebagai suatu pertukaran yang seimbang antara uang yang dibayarkan dengan kualitas dari produk/jasa yang diperoleh. Sedangkan keempat, nilai adalah apa yang diperoleh dari apa yang diberikan. Akhirnya konsumen menganggap bahwa segala keuntungan yang diperoleh seperti uang, waktu dan usaha dapat menjelaskan arti dari nilai. Menurut Best (2005), terdapat dua keuntungan yang diperoleh pelanggan dari pembentukan nilai yaitu keuntungan nyata dan keuntungan emosional. Nilai ekonomis dan nilai relatif harga-dayaguna merupakan pengukuran bagi nilai pelanggan yang dapat diperoleh. Keuntungan nyata dapat meliputi keuntungan produk, keuntungan jasa, keuntungan perusahaan atau keuntungan merek dagang dan keuntungan pelanggan keseluruhan. Sedangkan keuntungan emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologi yang lebih pribadi.

23 11 Loyalitas Pelanggan Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat untuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku (Kotler dan Keller 2009a). Menurut Oliver (1996), loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimana yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usahausaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Menurut Kotler dan Keller (2009a), pelanggan yanng sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih lama, membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan memperbaharui produk lama, membicarakan hal-hal baik tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain, tidak terlalu memperhatikan merek pesaing dan tidak terlalu sensitif terhadap harga, menawarkan ide produk atau jasa kepada perusahaan, dan biaya pelayanannya lebih murah dibandingkan pelanggan baru karena transaksi dapat menjadi hal rutin. Griffin (2002) menyatakan bahwa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal diantaranya yaitu dapat mengurangi biaya pemasaran, dapat mengurangi biaya transaksi, dapat mengurangi biaya turn over konsumen, dapat meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan, mendorong word of the mount yang lebih positif, dan dapat mengurangi biaya kegagalan. Karakteristik pelanggan yang loyal yaitu melakukan pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk/jasa, merekomendasikan produk lain dan menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Menurut Hurriyati (2010), ikatan emosional dapat membuat pelanggan menjadi loyal dan mendorong mereka untuk terus melakukan pembelian terhadap produk perusahaan serta memberikan rekomendasi. Oleh karena itu loyalitas pelanggan memiliki peran penting bagi perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan. Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan sering kali menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang (Kotler dan Keller 2009a). Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam. Kegiatan membangun retensi dengan menambah manfaat keuangan, manfaat sosial, atau ikatan struktural. Membentuk ikatan pelanggan yang kuat dapat dilakukan melalui (1) menciptakan produk, jasa dan pengalaman yang unggul bagi pasar sasaran; (2) mengikutsertakan partisipasi lintas departemen dalam merencanakan dan mengelola kepuasan dan proses retensi pelanggan; (3) mengintegrasikan suara pelanggan untuk menangkap kebutuhan atau persyaratan pelanggan; (4) mengorganisasi dan mengakses database informasi tentang kebutuhan, preferensi, hubungan, frekuensi pembelian dan kepuasan pelanggan perorangan; (5) mempermudah pelanggan menjangkau personel perusahaan yang tepat dan mengekspresikan kebutuhan, persepsi dan keluhan pelanggan; (6) menilai potensi program frekuensi dan program pemasaran klub; dan (7) menjalankan program yang mengakui karyawan yang bagus.

24 12 Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi di PNRI Salah satu sistem layanan yang diterapkan di PNRI adalah sistem akses tertutup (closed access), yaitu pemakai perpustakaan tidak diperkenankan untuk masuk ke ruang penyimpanan bahan pustaka. Untuk mencari bahan pustaka yang diinginkan pemakai perpustakaan dapat mencari informasi melalui berbagai sarana penelusuranyang telah disediakan, kemudian mengajukan pemesanan pada petugas. Kelebihan dari penerapan sistem akses tertutup yaitu : (1) letak buku di rak selalu terpelihara karena pengambilan buku dilakukan oleh petugas; (2) angka kehilangan buku dapat ditekan dengan memasukkan slip buku yang dipinjam; dan (3) tidak memerlukan petugas khusus untuk mengawasi pemustaka. Sedangkan kekurangan penerapan sistem layanan tertutup yaitu : (1) pemustaka tidak akrab dengan bahan pustaka; (2) pemustaka tidak puas dalam memilih koleksi karena hanya melalui katalog; (3) banyak buku yang kurang dikenal oleh pemustaka sehingga tidak pernah dipinjam; (4) memerlukan jumlah petugas yang lebih banyak terutama jika jumlah pemustaka sedang banyak; (5) sering terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pemustaka; dan (6) sering terjadi antrean panjang di bagian sirkulasi, dan ini berarti pemborosan waktu (Sumekar 2011). PNRI menyelenggarakan berbagai jasa perpustakaan dan informasi yaitu jasa informasi, penelusuran informasi ilmiah, jasa rujukan, konsultasi penyelenggaraan perpustakaan, magang, pembuatan kliping, alih media, reproduksi, pembuatan indeks beranotasi, transliterasi dan terjemahan, kunjungan, dan akses ke internet. Sarana penelusuran yang terdapat di PNRI yaitu melalui katalog manual (katalog buku, katalog berkas, basis data, kartu pencatatan majalah dan daftar) dan katalog terpasang (online catalogs) (PNRI 2005). Layanan koleksi perpustakaan ilmu sosial lantai 3B terdiri dari monograf berupa buku teks terbitan tahun 1985 sampai dengan yang terbaru khususnya bidang ilmu sosial dan kemanusiaan, umumnya bidang ilmu pengetahuan ini yaitu karya umum, filsafat, agama, ilmu-ilmu sosial dan bahasa. Sedangkan layanan koleksi perpustakaan ilmu terapan lantai 3C terdiri dari monograf berupa buku teks terbitan tahun 1985 sampai dengan yang terbaru, koleksi tersebut terdiri dari ilmuilmu murni, ilmu-ilmu terapan, seni, kesusastraan, geografi dan sejarah. Structural Equation Modeling (SEM) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel laten dengan variabel teramati sebagai indikatornya, hubungan antar variabel laten, serta kesalahan pengukuran. Pendekatan permodelan ini juga memungkinkan melakukan pengujian suatu rangkaian hubungan yang relatif kompleks secara simultan. Menurut Latan (2012), variabel laten yang dibentuk dalam model persamaan struktural, indikatornya dapat berupa reflective maupun formative. Indikator reflektive merupakan indikator yang bersifat manifestasi terhadap konstruk dan sesuai dengan classical test theory yang mengasumsikan bahwa variance di dalam pengukuran score variabel laten merupakan fungsi dari true score ditambah error. Sedangkan indikator formative merupakan indikator yang bersifat mendefinisikan karakteristik atau menjelaskan konstruk. Hubungan yang kompleks dapat

25 13 dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen (Supriyadi 2013). Menurut Latan (2012), analisis SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran (measurement model) atau sering disebut outer model dan model struktural (structural model) atau sering disebut innear model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel manifest atau observed variabel merepresentasi variabel laten untuk diukur. Sedangkan model struktural menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk. SEM lebih mengutamakan pengujian confirmatory dibandingkan dengan pengujian exploratory sehingga lebih tepat digunakan untuk menguji teori dibandingkan dengan pengembangan teori. SEM juga mampu mengukur variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi melalui indikator-indikatornya. Menurut Wiyono (2011), SEM juga dapat digunakan untuk menganalisa hubungan dua arah. PLS merupakan metode analisis powerfull karena tidak didasarkan banyak asumsi, jumlah sampel kecil dan residul distribusi. Adapun perbedaan antar SEM LISREL dan SEM PLS terdapat pada Lampiran 1. Hal ini diperkuat oleh Latan (2012) yang menyatakan bahwa, pengunaan SEM PLS bertujuan untuk menguji hubungan prediktif antar konstruk dengan melihat apakah ada hubungan atau pengaruh antar konstruk tersebut. Konsekuensi penggunaan SEM PLS adalah pengujian dapat dilakuakan tanpa dasar teori yang kuat, mengabaikan beberapa asumsi (non - parametrik) dan parameter ketepatan model prediksi dilihat dari nilai koefisien determinasi (R-square). Karena itu, SEM PLS sangat tepat digunakan pada penelitian yang bertujuan mengembangkan teori. Menurut Latan (2012), terdapat berbagai kelebihan yang dapat diperoleh dalam pengunaan SEM dibandingkan teknis analisis multivariate biasa. Kelebihan yang dimiliki SEM diantaranya : (1) membangun model penelitian dengan banyak variabel; (2) dapat meneliti variabel atau konstruk yang teramati atau tidak dapat diukur secara langsung (unobserved variables); (3) menguji kesalahan pengukuran (measurement error) untuk variabel atau konstruk yang teramati (observed variables); dan (4) mengkonfirmasi teori sesuai dengan data penelitian (confirmatory factor analysis). Hipotesis Arikunto (2002) menyatakan bahwa hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian dan dibuktikan melalui pengujian pada data yang terkumpul. Hipotesis yang telah diuji pada penelitian ini yaitu : H0 : Fasilitas teknik tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. H1 : Fasilitas teknik berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. H0 H2 : Kepuasan pemustaka tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Kepuasan pemustaka berpengaruh signifikan secara langsung terhadap

26 14 loyalitas pemustaka di PNRI. H0 H3 H0 H4 : Layanan lain tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Layanan lain berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Layanan lain tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. : Layanan lain berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. H0 : Lingkungan perpustakaan tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. H5 : Lingkungan perpustakaan berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. H0 : Lingkungan perpustakaan tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. H6 : Lingkungan perpustakaan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. H0 H7 H0 H8 H0 H9 H0 H10 H0 H11 : Nilai pengguna tidak berpengaruh signifikan secara langsung kepuasan pemustaka di PNRI. : Nilai pengguna berpengaruh signifikan secara langsung kepuasan pemustaka di PNRI. : Nilai pengguna tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Nilai pengguna berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Publikasi cetak tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Publikasi cetak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Publikasi cetak tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Publikasi cetak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Publikasi cetak tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. : Publikasi cetak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI.

27 15 H0 H12 H0 H13 H0 H14 H0 H15 H0 H16 H0 H17 : Sisi manusia tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Sisi manusia berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Sisi manusia tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Sisi manusia berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Sisi manusia tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. : Sisi manusia berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. : Sumberdaya elektronik tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Sumberdaya elektronik berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kepuasan pemustaka di PNRI. : Sumberdaya elektronik tidak berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Sumberdaya elektronik berpengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas pemustaka di PNRI. : Sumberdaya elektronik tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. : Sumberdaya elektronik berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai pengguna di PNRI. 3 METODE Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian beranjak dari tuntutan masyarakat pada pelayanan yang akan berdampak pada organisasi publik itu sendiri. Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih banyak kekurangan. Hal ini ditandai dengan masih adanya keluhan masyarakat, sehingga menimbulkan citra yang kurang baik bagi aparatur pemerintah. Saat ini, perpustakaan mengalami berbagai tekanan seperti pemotongan anggaran, persaingan dengan sumber informasi lain, peningkatan biaya, dan kompleksitas kebutuhan informasi. Pelayanan merupakan ujung tombak dari kinerja perpustakaan. Meningkatnya jumlah pemustaka berdampak pada proses pelayanan. Oleh karena itu dengan pendekatan model persamaan struktural memungkinkan dilakukannya pengukuran secara kuantitatif terhadap kualitas layanan, kepuasan dan loyalitas

28 16 dari berbagai elemen dasar layanan perpustakaan. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PNRI di Jl. Salemba Raya 28A pada Layanan Koleksi Perpustakaan Ilmu Sosial (3B) dan Layanan Koleksi Perpustakaan Ilmu Terapan (3C) PNRI. Penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk variabel sumberdaya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknis, lingkungan perpustakaan, sisi manusia, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Sedangkan data sekunder yang diambil meliputi data pelayanan seperti jenis bahan pustaka, jumlah kunjungan, jumlah anggota perpustakaan dan jenis layanan. Data sekunder juga dilakukan dengan mempelajari buku-buku, internet, jurnal dan literatur yang berhubungan dengan penelitian. Metode Pengumpulan dan Teknik Pengolahan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada pemustaka yang terpilih sebagai responden. Teknik pengambilan sampel yang

29 17 digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, peluang anggota populasi tidak diketahui karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak. Teknik yang diambil pada nonprobability sampling yaitu purposive sampling yang merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria responden yang dipilih yaitu pemustaka yang menjadi anggota PNRI di layanan tertutup, sedang melakukan peminjaman bahan pustaka dan bukan pertama kali menggunakan jasa perpustakaan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang untuk memenuhi teknik analisis yang digunakan. Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala numerical scale dengan skala 1-5. Tipe ini dianggap paling sederhana baik dari segi bentuk dan pengadministrasiannya. Komponen numerical rating scale adalah pernyataan tentang kualitas tertentu dari sesuatu yang akan diukur, yang diikuti oleh angka yang menunjukkan kualitas sesuatu yang diukur. Pada penelitian ini untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menilai model yang disusun, teknik analisis yang akan digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan paket program Smart PLS (Part Least Square). Smart PLS juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu data tidak harus berdistribusi normal multivariate dan ukuran sampel tidak harus besar. Pengujian Kuesioner Penelitian ini menggunakan uji kuesioner seperti uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk diberikan kepada responden yang terpilih. Pengolahan analisis data dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16. a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehinga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Riduwan 2012). Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment yaitu :... (1) Keterangan : r hitung = Koefisien korelasi X i = Jumlah skor item Y i = Jumlah skor total N = Jumlah responden Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut (Wiyono 2011) : Jika r hitung r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan valid.

30 18 Jika r hitung < r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Metode alpha (Cronbach s) banyak dipakai karena rumus yang digunakan tidak terpengaruh jika varian dan kovarian dari komponen-komponennya tidak sama, rumus yang digunakan pada penelitian ini yaitu :...(2) Keterangan : α = Cronbach s Coefficient Alpha atau reliabilitas instrumen K = Banyak butir pertanyaan = Ragam total = Jumlah ragam butir Metode alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala, atau skor rentangan. Jika nilai alpha > 0,70 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Structural Equation Modeling (SEM) Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) pada sembilan variabel laten yaitu sumber daya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknik, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas (Lampiran 2). Model pengaruh pada penelitian ini diadopsi dari penelitian Martensen dan Gronholdt tahun 2003 tentang kepuasan dan loyalitas. Melalui enam elemen dasar layanan perpustakaan (sumber daya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknik, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia) kita dapat melihat pengaruh kualitas layanan terhadap nilai pengguna, kepuasan pemustaka dan loyalitas pemustaka (Gambar 4).

31 19 SE1 P1 SE2 SUMBERDAYA ELEKTRONIK (X1) NILAI (X7) P2 PC1 P3 PC2 PUBLIKASI CETAK (X2) LL1 LL2 LAYANAN LAIN (X3) KEPUASAN (X8) K3 K2 LL3 FASILITAS TEKNIK (X4) K1 FT1 FT2 LP1 LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN (X5) L1 LP2 SM1 SISI MANUSIA (X6) LOYALITAS (Y) L2 L3 SM2 SM3 SM4 Gambar 4 Model pengukuran Keterangan : 1. Gambar segi empat menunjukkan variabel mannifes (observed variable) 2. Gambar oval menunjukkan variable laten (contruct variabel) 3. Parameter X1 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen. 4. Parameter X2 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen. 5. Parameter X3 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen. 6. Parameter X4 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen. 7. Parameter X5 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen. 8. Parameter X6 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen. 9. Paremeter X7 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen dan endogen. 10. Paremeter X8 menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk eksogen dan endogen. 11. Parameter Y menunjukkan galat pengukuran variabel manifes untuk endogen.

32 20 Sembilan variabel laten disusun dalam kuesioner penelitian (Lampiran 3). Sumberdaya elektronik dilihat dari sisi website, jurnal online, dan katalog online dapat membantu pemustaka dalam memperoleh informasi yang dinginkan. Publiksi cetak merupakan salah satu pengembangan koleksi yang dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat. Layanan lain perpustakaan dapat berupa kemudahan akses jurnal atau perpustakaan digital tanpa biaya yang telah disedikan oleh perpustakaan. Fasilitas teknik merupakan variabel yang dapat dinilai dari kualitas layanan karena dapat menunjang kelancaran operasional perpustakaan. Lingkungan perpustakaan terkait dengan desain perpustakaan, kenyamanan dan peraturan yang diterapkan. Sisi manusia dapat membantu kualitas layanan dari segi kecepatan, kehandalan dan keramahan petugas. Nilai pengguna menjadi penting untuk melihat manfaat yang dirasakan oleh pemustaka akan pentingnya perpustakaan dalam peningkatan pengetahuan. Kepuasan dilihat dari pengalaman pemustaka terhadap layanan yang telah diterima. Sedangkan loyalitas untuk melihat apakah pemustaka akan berkunjung lagi dan merekomendasikan PNRI kepada orang lain. Uji Validitas Hasil Pengujian Kuesioner Pengujian validasi kuesioner ini dilakukan kepada responden yang diambil secara nonprobability sampling di PNRI dan dianalisis menggunakan SPSS versi Uji validitas menghasilkan nilai r kritis (product moment) dari jumlah responden sebanyak 30 sample responden adalah pada selang kepercayaan 95% (α=0.05) atau pada selang kepercayaan 90% (α=0.01). Nilai corrected item-total correction dari seluruh variabel laten dapat dilihat dari Tabel 2. Variabel Laten Tabel 2 Hasil uji validitas Corrected Item-Total Correction Keterangan Kualitas Layanan Valid Nilai Pengguna Valid Kepuasan Valid Loyalitas Valid Sumber : data primer Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan yang diberikan kepada responden dalam daftar kuesioner adalah valid (r hitung > r kritis). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam tahap uji coba adalah valid, responden dapat mengerti maksud dari setiap pernyataan yang diajukan oleh peneliti dan kuesioner tersebut layak untuk diberikan kepada seluruh responden.

33 21 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas kuesioner ini dilakukan kepada sekelompok responden yang diambil secara nonprobability sampling di PNRI dan dianalisis menggunakan SPSS versi Jika nilai alpha > 0.70 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability). Nilai uji pada uji reliabilitas menunjukkan hasil yang reliable (Tabel 3). Tabel 3 Hasil uji reliabilitas Variabel Laten Cronbach s Alpha Keterangan Kualitas Layanan Reliable Nilai Pengguna Reliable Kepuasan Reliable Loyalitas Reliable Sumber : data primer 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Indikasi Awal Seluruh jawaban responden ditabulasikan dan dibuat distribusi frekuensinya sesuai dengan pertanyaan kuesioner. Berdasarkan hasil distribusi terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang baik terhadap pertanyaan kualitas layanan, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas (Lampiran 4). Karakteristik Responden Data deskriptif penelitian disajikan agar dapat melihat profil dari data penelitian dan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Data deskriptif yang menggambarkan karakteristik responden dan perilaku responden perlu diperhatikan sebagai bahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah pemustaka di PNRI pada layanan akses tertutup yaitu pada Layanan Koleksi Perpustakaan Ilmu Sosial dan Layanan Koleksi Perpustakaan Ilmu Terapan. Karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin, usia, pekerjaan dan jenjang pendidikan. Empat aspek tersebut memiliki peran penting untuk mencari informasi terkait persepsi terhadap kualitas layanan, nilai pengguna, kepuasan pemustaka dan loyalitas pemustaka. Selain pembagian tersebut, responden juga dapat dilihat dari lama keanggotaan, tujuan datang, jumlah kunjungan dalam satu bulan dan lama waktu kunjungan. Menurut Nurriyati (2010), karakteristik individu merupakan suatu proses psikologi yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan

34 22 faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku. Karakteristik individu ini terdiri dari sumberdaya konsumen, motivasi, keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, nilai dan gaya hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah faktor pribadi seperti umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Menurut Agustini (2011), segementasi demografis dilakukan karena kebutuhan, keinginan, preferensi dan perilaku pemanfaatan produk seringkali berhubungan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel demografis. Karakteristik responden berdasarkan pembagian demografisnya pada Tabel 4 didominasi oleh perempuan (68%), berusia tahun (82%), bekerja sebagai mahasiswa (79%) dan memiliki jenjang pendidikan S1 (76%). Tabel 4 Karakteristik responden No. Karakteristik Jumlah Responden (n) Persentase 1 Jenis Kelamin - Laki-laki 36 36% - Perempuan 68 68% 2 Usia - < 17 Tahun 3 3% Tahun 82 82% Tahun 11 11% Tahun 2 2% - > 45 Tahun 2 2% 3 Pekerjaan - Peneliti 1 1% - Dosen 1 1% - Mahasiswa 79 79% - Karyawan 7 7% - Lainnya 12 12% 4 Jenjang Pendidikan - Diploma 12 12% - S % - S2 7 7% - Lainnya 5 5% Sumber : data primer

35 23 Hasil penelitian menunjukkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 68% dan laki-laki sebanyak 36% dari 100 responden (Tabel 4). Penelitian ini melakukan pengujian One Way Anova untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara stastistik data-data persepsi responden terhadap konstruk kualitas layanan, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Jika nilai siginifikansi pada tabel Anova 0.05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikansi pada rata-rata persepsi. Berdasarkan pengujian One Way Anova tidak terdapat perbedaan persepsi antara responden laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat dillihat dari besaranya nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar pada selang kepercayaan 95% (α=0.05). PNRI memiliki cakupan yang luas khususnya dalam merangkul pengguna dalam segala usia. Layanan PNRI pada layanan sistem tertutup memiliki segmentasi usia yang berbeda dengan layanan sistem terbuka, pada layanan sistem terbuka diarahkan pada segala umur. Oleh karena itu terlihat pada penelitian ini bahwa responden didominasi oleh pemustaka yang berusia tahun sebanyak 82% (Tabel 4). Berdasarkan pengujian One Way Anova tidak terdapat perbedaan persepsi antara responden berusia < 17 Tahun, Tahun, Tahun dan > 45 Tahun. Hal ini dapat dillihat dari besaranya nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar pada selang kepercayaan 95% (α=0.05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi responden dengan berbagai usia terhadap terhadap kualitas layanan, nilai penguna, kepuasan dan loyalitas. Segmentasi pasar harus teridentifikasi homogen sehingga memerlukan spesifik layanan informasi (Agustini 2011). Layanan PNRI pada sistem tertutup telah memiliki segmentasi yang demografi yang diarahkan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mendominasi adalah mahasiswa sebanyak 79% (Tabel 4). Hal ini sesuai jika dibandingkan dengan karakteristik responden berdasarkan usia. Berdasarkan pengujian One Way Anova tidak terdapat perbedaan persepsi antara responden yang bekerja sebagai peneliti, dosen, mahasiswa, karyawan dan lainnya. Responden yang memiliki pekerjaan lain yaitu pegawai negeri sipil, pelajar dan penulis. Tidak adanya perbedaan ini dapat dillihat dari besaranya nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar pada selang kepercayaan 95% (α=0.05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi responden dengan berbagai pekerjaan terhadap terhadap kualitas layanan, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Hasil penelitian pada Tabel 4 menunjukkan sebagian besar responden berada pada jenjang pendidikan S1 sebesar 76%. Penelitian ini melakukan pengujian One Way Anova untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara stastistik data-data persepsi responden terhadap kualitas layanan, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Berdasarkan pengujian One Way Anova tidak terdapat perbedaan persepsi antara responden dengan jenjang pendidikan diploma, S1, S2, S3 dan lainnya. Jenjang pendidikan lainnya adalah SMA. Hal ini dapat dilihat dari besaranya nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar pada selang kepercayaan 95% (α=0.05). Penelitian ini juga membagi responden dalam lama keanggotaan. Hasil penelitian menunjukkan responden didominasi oleh responden yang lama keanggotaannya 2 tahun sebesar 80%. Lama keanggotaan sering kali dihubungkan dengan loyalitas. Penelitian ini melakukan pengujian One Way

36 24 Anova untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara stastistik data-data persepsi responden terhadap konstruk kualitas layanan, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Berdasarkan pengujian One Way Anova tidak terdapat perbedaan persepsi antara responden dengan lama keanggotaan 2 tahun dan 3 tahun. Hal ini dapat dillihat dari besaranya nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar pada selang kepercayaan 95% (α=0.05). Penelitian ini melihat responden dari segi perilaku yang salah satunya dilihat dari tujuan kedatangan. Pemustaka yang datang lebih banyak untuk tujuan membaca yaitu sebanyak 26% (Tabel 5). Menurut Nurriyati (2010), faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi mempengaruhi tingkah laku konsumen. Penelitian ini juga membagi responden ke dalam jumlah kunjungan. Hal ini untuk melihat perilaku responden mengingat jumlah kunjungan sering kali dihubungkan dengan kinerja keberhasilan perpustakaan. Sebagian besar responden datang < 5 kali dalam satu bulan. Hasil penelitian juga menunjukkan responden sebagian besar memanfaatkan jasa perpustakaan dengan lama kunjungan > 50 menit sebesar 76% (Tabel 5). Tabel 5 Perilaku responden No. Karakteristik Jumlah Responden (n) Persentase 1 Tujuan Kedatangan - Mendapatkan data kuantitatif 16 16% untuk penelitian - Mendapatkan data kualitatif 21 21% untuk penelitian - Membaca 26 26% - Menggunakan akses internet 2 2% - Belajar 15 15% - Mencari jurnal 13 13% - Lainnya 7 7% 2 Jumlah Kunjungan - < 5 kali 81 81% kali 15 15% kali 2 2% - > 15 kali 2 2% 3 Lama Kunjungan menit 8 8% menit 16 16% - >50 menit 76 76% Sumber : data primer

37 25 Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) dalam Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan dan Loyalitas Metode analisis dilakukan untuk mengetahui bentuk dan besarnya hubungan konstruk laten independen (endogen) yaitu loyalitas terhadap konstruk laten dependen (eksogen) yaitu sumberdaya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknik, lingkungan perpustakaan, sisi manusia, nilai pengguna dan kepuasan. Pada model ini juga akan terlihat konstruk laten independen (endogen) yaitu nilai pengguna terhadap konstruk laten dependen (eksogen) yaitu sumberdaya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknik, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia. Selain kontruk diatas juga akan terlihat hubungan konstruk laten independen (endogen) yaitu kepuasan terhadap konstruk laten dependen (eksogen) yaitu sumberdaya elektronik, publikasi cetak, layanan lain, fasilitas teknik, lingkungan perpustakaan, sisi manusia dan nilai pengguna. Variabel nilai pengguna dan kepuasan merupakan variabel laten indepenten (endogen) sekaligus menjadi variabel laten dependen (eksogen). Model penelitian ini diadopsi dari penelitian Martensen dan Gronholdt tahun 2003 yang merupakan model yang baik untuk diterapkan pada perpustakaan karena dapat melihat bagaimana pengaruh kualitas layanan (sumberdaya elektronik, publikasi cetak, jasa layanan lain, fasilitas teknis, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia) terhadap nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas baik langsung maupun tidak langsung. Menurut Winono (2011), uji model dilakukan melalui outer model dan inner model. Outer model atau model pengukuran, pada prinsipnya adalah menguji indikator terhadap variabel laten. Adapun inner model atau model struktural pada prinsipnya adalah menguji pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten lainnya baik eksogen maupun endogen. Bentuk hubungan antar variabel dalam penelitian ini yaitu konstruk first order dan indikator-indikatornya yang terbentuk menjadi hubungan reflektif. Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi 9 variabel yaitu sumberdaya elektronik, publikasi cetak, jasa layanan lain, fasilitas teknis, lingkungan perpustakaan, sisi manusia, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Analisis Outer Model Analisis data dengan SmartPLS dimulai dengan outer model, sebagaimana disajikan pada Gambar 5. Menurut Wiyono (2011), uji outer model (uji indikator) menghasilkan empat output yaitu convergent validity, discriminant validity, average variance extracted (AVE) dan composite reliability. Convergent validity, discriminant validity, average variance extracted (AVE) dan composite reliability Reliabilitas indikator dicerminkan dari nilai loading yang merefleksikan kekuatan interelasi antara konstruk first order terhadap indikatornya. Nilai loading faktor untuk semua indikator di atas 0.5 menunjukkan indikator-indikator yang merefleksikan konstruk first order (Gambar 5). Oleh karena itu uji terhadap

38 26 indikator dinyatakan semuanya valid karena nilai loading faktornya diatas 0.5 (Lampiran 5). Dari model tersebut kita dapat melihat nilai interelasi yang paling besar pada masing-masing variabel laten dalam mereflektifkan variabel laten tersebut (Tabel 6). Sumber : data primer Gambar 5 Hasil outer model Tabel 6 Nilai interelasi yang paling besar Variabel Laten Nilai Interelasi Terbesar Fasilitas Teknik Kepuasan Layanan Lain Lingkungan Perpustakaan Loyalitas Nilai Pengguna Publikasi Cetak Sumberdaya Elektronik Sisi Manusia Sumber : data primer Discriminant validity menunjukkan nilai korelasi indikator dengan konstruk first order. Sebagai contoh, jika indikator-indikator struktur memang mengambarkan refleksi dari konstruk first order struktur, maka nilai korelasi

39 27 indikator-indikator tersebut haruslah lebih besar dibandingkan korelasi indikatorindikator tersebut pada konstruk first order lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa model dinyatakan valid. Berdasarkan nilai cross loading variabel sumberdaya elektronik, publikasi cetak, jasa layanan lain, fasilitas teknis, lingkungan perpustakaan, sisi manusia, nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas, masing-masing sudah lebih besar dibandingkan indikator variabel lainnya (Lampiran 6). Artinya, jika indikator dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten yang lain maka indikator-indikator tersebut mereflektifkan variabel latennya. Nilai average variance extracted (AVE), masing-masing variabel sudah memiliki nilai diatas 0.5 (Tabel 7). Sedangkan berdasarkan nilai composite reliability pada hasil analisis outer model masing-masing memiliki nilai lebih dari 0.7. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari smart PLS menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai reliabilitas komposit yang baik. Tabel 7 Nilai average variance extracted (AVE) dan composite reliability Variabel Laten Average variance extracted (AVE) Composite Reliability Fasilitas Teknik Kepuasan Layanan Lain Lingkungan Perpustakaan Loyalitas Nilai Pengguna Publikasi Cetak Sisi Manusia Sumberdaya Elektronik Sumber : data primer Analisis Inner Model Menurut Wiyono (2011), uji model untuk inner model (uji hipotesis) menghasilkan dua output yaitu R-Square untuk variabel laten endogen dan koefisien parameter dan t-statistik. Nilai R-Square sebesar 0.67; 0.33; dan 0.19 mengindikasikan bahwa model Baik, Moderat, dan Lemah. Gambar 6 menunjukkan hasil setelah model melalui proses bootstrapping. Hasil menunjukkan nilai R-Square dari masing-masing variabel laten endogen yaitu kepuasan sebesar , loyalitas sebesar dan nilai pengguna sebesar Hal ini mengindikasikan bahwa model Moderat. Berbeda dengan hasil penelitian Martensen dan Gronholdt (2003), yang menyatakan bahwa model ini sangat baik untuk kepuasan dan loyalitas dengan nilai R-Square 0.74.

40 28 Sumber : data primer Gambar 6 Hasil inner model Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat analisis bootstrapping pada path coefficients, yaitu dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung > t tabel (1.96) maka perumusan hipotesis diterima, namun jika nilai t hitung < t tabel (1.96) maka perumusan hipotesis ditolak. Hasil analisis bootstrapping pada path coefficients dari model ini berdasarkan nilai t-tabel pada selang kepercayaan 95% dapat dilihat pada Tabel 8 dan Lampiran 7. Pada Tabel 8 terlihat bahwa dari 17 hipotesis yang diajukan hanya 5 hipotesis yang diterima sedangkan 12 hipotesis lainnya ditolak. Berdasarkan nilai t hitung, hipotesis yang diterima pada model ini yaitu Hipotesis 4, Hipotesis 5, Hipotesis 8, Hipotesis 12 dan Hipotesis 15 (Tabel 8). Oleh karena itu terdapat empat kualitas pelayanan (sumberdaya elektronik, layanan lain, lingkungan perpustakaan dan sisi manusia) yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap nilai pengguna, kepuasan dan loyalitas. Menurut Kotler dan Keller (2009a), kualitas merupakan kunci menciptakan nilai pengguna dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian ini, nilai pengguna dan kepuasan pemustaka dapat dibangun melalui peningkatan kualitas layanan di PNRI. Menurut Nurriyati (2010), manfaat jasa yang menyertai produk dapat dilihat dari dimensi kualitas jasa. Selain manfaat dari produk dan jasa terdapat manfaat lain yaitu sisi hubungan yang terdiri dari citra, kepercayaan dan solidaritas.

Hubungan Persepsi, Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Hubungan Persepsi, Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Hubungan Persepsi, Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Hubungan Persepsi, Kepuasan dan Loyalitas Pemustaka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Leli Tamara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ZAENUDIN ZUHRI J2E

SKRIPSI. Oleh : ZAENUDIN ZUHRI J2E ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH BANK SYARIAH DENGAN METODE GENERALIZED STRUCTURED COMPONENT ANALYSIS (Survei Nasabah PT.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN HUKUM Dasar Hukum : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS

PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA 1 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA (Studi Kasus : Fasilitas Jasa Internet Cyber Mahasiswa IPB) Oleh INDRA SOFIAN H24101078 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN Pendahuluan Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang kuat Pemasar harus berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Para

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN INTERNET SPEEDY DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUARE (PLS) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : BELLA CYNTHIA

Lebih terperinci

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan industri terjadi begitu cepat dalam berbagai segi kehidupan, yang menyebabkan perkembangan pada setiap bidang usaha. Para pengusaha saat ini dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik. 20 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejalan dengan tingkat pendidikan masyarakat yang semakin membaik menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik. Keberadaan rumah sakit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i HALAMAN JUDUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iv KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR...xiii BAB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

Gambar4.13. Kepercayaan Responden terhadap Prodia Untuk Dijadikan Tempat Periksa

Gambar4.13. Kepercayaan Responden terhadap Prodia Untuk Dijadikan Tempat Periksa responden karyawan bersedia melakukan pemeriksaan kembali jika tidak dibayari perusahaan. Hal ini dikarenakan pemeriksaan memang harus dilakukan secara periodik, kinerja pelayanan Prodia cukup baik, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik suatu produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dapat dinyatakan langsung. Definisi

Lebih terperinci

LOYALITAS PELANGGAN S K R I P S I. Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.

LOYALITAS PELANGGAN S K R I P S I. Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. LOYALITAS PELANGGAN S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Oleh : DEDI GIYANTORO 0812010098 / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 E-Business E-Business Merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara elektronik. Penggunaan E-Business dapat dijalankan pada computer atau perangkat mobile

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT IMAGE TERHADAP CUSTOMER S SATISFACTION YANG BERDAMPAK PADA CUSTOMER S LOYALTY PADA MAKANAN TRADISIONAL DI RUMAH MAKAN JIBAN SURABAYA

PENGARUH PRODUCT IMAGE TERHADAP CUSTOMER S SATISFACTION YANG BERDAMPAK PADA CUSTOMER S LOYALTY PADA MAKANAN TRADISIONAL DI RUMAH MAKAN JIBAN SURABAYA PENGARUH PRODUCT IMAGE TERHADAP CUSTOMER S SATISFACTION YANG BERDAMPAK PADA CUSTOMER S LOYALTY PADA MAKANAN TRADISIONAL DI RUMAH MAKAN JIBAN SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

Pengaruh Citra Institusi dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Mahasiswa (Survei pada Mahasiswa Jenjang Program DIII Universitas Swasta di Kota Bandung)

Pengaruh Citra Institusi dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Mahasiswa (Survei pada Mahasiswa Jenjang Program DIII Universitas Swasta di Kota Bandung) Pengaruh Citra Institusi dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Mahasiswa (Survei pada Mahasiswa Jenjang Program DIII Universitas Swasta di Kota Bandung) Windi Novianti 61.101.09.015 Persembahan untuk kedua

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi pada Pelanggan AB Jaya Laundry Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan Oleh : Siti Soraya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah keunggulan yang di harapkan dan mengendalikan atas tingkat keunggulan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Muhammad Ichwan, FE UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Muhammad Ichwan, FE UI, 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gelombang reformasi yang telah bergulir menuntut perubahan dalam segala tatanan kehidupan dan mendorong perubahan wacana publik dalam menanggapi berbagai realitas kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya, berikut disajikan penelitian-penelitian terdahulu, antara lain : 2.1.1

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK MANDIRI PEMUDA SURABAYA S K R I P S I

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK MANDIRI PEMUDA SURABAYA S K R I P S I PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK MANDIRI PEMUDA SURABAYA S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1. Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014) Sejumlah penelitian terkait kualitas produk telah dilakukan sebelumnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan zaman kerap kali diikuti dengan beraneka ragamnya aktivitasaktivitas yang dilakukan masyarakat pada berbagai segi kehidupan. Semakin meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang berbisnis tidak lagi hanya mengandalkan pertemuan dari tatap muka, namun juga bisa melalui berbagai macam media seperti telepon, sms (short

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut segala aspek kehidupan yang sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian terdahulu

Lebih terperinci

kinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan.

kinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era reformasi, pemerintah dituntut untuk mampu menggalang partisipasi, mengedepankan transparansi dan akuntabilitas agar tercapai good governance. Kondisi ini berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang pesat khususnya didalam menjual produk atau jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 6 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Lebih terperinci

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.215, 2012 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA Juni Trisnowati Surakarta ABSTRACT This research aimed to analyze the influence of tangibles, reliability

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

PERAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI BENGKEL UTAMA JAYA MOTOR (Studi Pada Pengguna Jasa Layanan Bengkel di Tenggilis Raya Surabaya)

PERAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI BENGKEL UTAMA JAYA MOTOR (Studi Pada Pengguna Jasa Layanan Bengkel di Tenggilis Raya Surabaya) PERAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI BENGKEL UTAMA JAYA MOTOR (Studi Pada Pengguna Jasa Layanan Bengkel di Tenggilis Raya Surabaya) SKRIPSI Diajukan Oleh : Dhimas Akbar Premadi Wibowo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG (Studi Deskriptif Sistem Layanan Tertutup (Close Access) pada Layanan Jurnal di Perpustakaan UPT BIT LIPI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa globalisasi saat ini serta diiringi pula perkembangan perekonomian Indonesia yang pesat, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Loyalitas Pelanggan (customer loyalty) Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat unyuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu

Lebih terperinci

TESIS. oleh : INDAH TRI MULYANI NIM:

TESIS. oleh : INDAH TRI MULYANI NIM: PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MANFAAT SISTEM BAGI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Penerapan SIMDA di Pemerintah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. KHARISMA GAMABA JAYA SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. KHARISMA GAMABA JAYA SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. KHARISMA GAMABA JAYA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERAN CORPORATE BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY PADA CLIENT SATISFACTION DENGAN PERCEIVED VALUE SEBAGAI

PERAN CORPORATE BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY PADA CLIENT SATISFACTION DENGAN PERCEIVED VALUE SEBAGAI PERAN CORPORATE BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY PADA CLIENT SATISFACTION DENGAN PERCEIVED VALUE SEBAGAI PEMEDIASI (STUDI PADA KONSTRUKSI GEDUNG PELAYANAN CATATAN SIPIL, SURAKARTA) TESIS Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Willliams & Buswell (dalam Sukwadi & Yang 2014), dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Willliams & Buswell (dalam Sukwadi & Yang 2014), dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, dan loyalitas konsumen serta pengembangan hipotesis penelitian yang akan diuraikan secara rinci

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung)

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) Oleh YULIA KURNIATI H24104024 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Partial Least Square Bentuk hubungan antar variabel dalam penelitian ini hanya terdapat konstruk first order dan indikator-indikatornya yang terbentuk menjadi hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat dan tidak menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT. SINAR BARU SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT. SINAR BARU SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT. SINAR BARU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang barang,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan usaha sektor jasa berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian di Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan suatu bangsa. Sektor pendidikan saat ini telah diupayakan untuk membina anak didiknya melalui pengelolaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI HARGA, KEPUASAN PEMBELANJAAN DAN KEPUASAN PROSES PENGIRIMAN TERHADAP PEMBELIAN ULANG PADA CV ABDUL JAYA DI SIDOARJO SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI HARGA, KEPUASAN PEMBELANJAAN DAN KEPUASAN PROSES PENGIRIMAN TERHADAP PEMBELIAN ULANG PADA CV ABDUL JAYA DI SIDOARJO SKRIPSI 2 PENGARUH PERSEPSI HARGA, KEPUASAN PEMBELANJAAN DAN KEPUASAN PROSES PENGIRIMAN TERHADAP PEMBELIAN ULANG PADA CV ABDUL JAYA DI SIDOARJO SKRIPSI Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi dan modernisasi. Teknologi semakin canggih, segala macam informasi dan berita terbaru

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN ICE CREAM BASKIN ROBBINS DI FOOD FESTIVAL SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN ICE CREAM BASKIN ROBBINS DI FOOD FESTIVAL SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN ICE CREAM BASKIN ROBBINS DI FOOD FESTIVAL SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG 5.1. Ringkasan Penelitian Model ini dikembangkan dalam rangka penelitian dalam meningkatkan repetitive buying di Alex s Salon Embong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Kotler,2009:5), dalam bukunya

Lebih terperinci

RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK

RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK BAB 1: KETENTUAN UMUM 1 RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK Pasal 1 : Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan keberlangsungan kehidupan. Dengan pendidikan menjadikan hidup lebih bermakna, mampu mengembangkan potensi

Lebih terperinci

ABSTRAK. kualitas pelayanan, account representative, tax knowledge, jenjang pendidikan, kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK. kualitas pelayanan, account representative, tax knowledge, jenjang pendidikan, kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Sistem self assessment memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakan mereka dengan benar dan tepat waktu sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci