L A K I P B B P O P T 2. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "L A K I P B B P O P T 2. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan"

Transkripsi

1 L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan B B P O P T BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

2 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan ((LAKIP BBPOPT) Tahun 2012 disusun sebagai salah satu perwujudan pertanggungjawaban atas pelaksanaan visi, misi, dan Tupoksi yang diembannya kepada publik, yang bersifat tahunan sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP dimaksudkan sebagai sarana pengendalian, penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan periode tahun berikutnya. Pelaksanaan penyusunan LAKIP mengacu kepada kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan sesuai dengan Rencana Stratejik BBPOPT Tahun Pada LAKIP BBPOPT telah diupayakan pertanggungjawaban baik dari segi keberhasilan maupun hal-hal yang tidak dapat dicapai dalam pelaksanaan misi organisasi pada tahun Kami menyadari bahwa dalam penyusunan LAKIP BBOPT Tahun 2012 masih banyak kekurangan serta memerlukan penyempurnaan, oleh karena itu masukan yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya LAKIP BBPOPT Tahun Jatisari, Januari 2013 Kepala Balai, Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM. NIP

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (LAKIP BB-POPT) Tahun 2012 merupakan wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Stratejik BB-POPT Tahun dan Rencana Kinerja Tahunan 2012 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun Penyusunan LAKIP BB- POPT Tahun 2012 pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan suatu keharusan manajemen pemerintahan negara dan implementasi berbagai kebijakan negara yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, BB-POPT telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis dituangkan dalam Renstra BB-POPT Tahun Visi tersebut adalah Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan Peramalan OPT Tahun Visi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam misi BB-POPT, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT; menciptakan model peramalan OPT yang tepat dan akurat; menciptakan metode pengamatan OPT yang tepat dan akurat; merakit dan mengembangkan teknologi pengendalian tepat guna yang efektif, efisien dan aman; menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifik lokasi; sebagai instansi pemerintah yang menjalankan fungsi pelayanan, BB-POPT berpedoman pada etika LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 ii

4 pelayanan kepada para penggunanya; dan meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan dan teknologi pengendalian OPT. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BB-POPT) sesuai dengan tugas dan fungsinya telah merumuskan tujuan yang diharapkan dapat dicapai untuk 5 (lima) tahun mendatang, yaitu pertama: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik petugas maupun petani di bidang pengamatan, peramalan dan teknologi pengendalian OPT dalam rangka pemahaman konsepsi pelaksanaan, pemasyarakatan dan kelembagaan PHT; kedua: meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat ( stakeholders ) dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan peramalan OPT sebagai upaya untuk membangun sistem perlindungan tanaman; ketiga: Melaksanakan penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman serta mensinkronkan program/kegiatan perlindungan tanaman dengan instansi terkait baik ditingkat pusat maupun daerah; keempat: Mensinergikan kegiatan perlindungan tanaman dengan mengoptimalkan kegiatan laboratorium dan kelembagaan perlindungan tanaman di daerah dalam penguatan data base di bidang peramalan OPT; dan kelima: Melaksanakan diseminasi teknologi di bidang perlindungan tanaman khususnya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT untuk mendukung pihak pengambil kebijakan dalam pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman. Selanjutnya dari tujuan tersebut maka sasaran pertama adalah Meningkatnya SDM, baik petugas teknis/lapang di bidang pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT; kedua: Tersebarnya informasi hasil-hasil kegiatan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT; ketiga: Tersusunnya program dan evaluasi pengamatan, peramalan, dan teknologi pengendalian OPT; keempat: Terwujudnya sinergisme kegiatan perlindungan tanaman di tingkat pusat dan daerah; dan kelima: Meningkatnya pemahaman teknologi di bidang perlindungan tanaman, khususnya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT. Kegiatan BB-POPT Tahun 2012 merupakan upaya untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, visi dan misi seperti yang tertuang dalam LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 iii

5 Renstra BB-POPT Tahun , serta dalam rangka menjawab isu-isu aktual dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Isu-isu tersebut antara lain: peningkatan produksi beras nasional (P2BN), gerakan pengendalian wereng batang coklat, gerakan spot stop pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), reformasi birokrasi, teknologi informasi, manajemen kinerja, pemberantasan korupsi, pelayanan publik, dan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. Berdasarkan uraian pada batang tubuh Laporan LAKIP 2012, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan berpedoman pada Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, dan Renstra Lima Tahunan BB-POPT Pencapaian kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, pada Tahun 2012, dengan rata-rata sebesar % dari 14 output kegiatan. a. Kinerja tertinggi ditunjukkan oleh output kegiatan Pelatihan Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT 136,36%. b. Kinerja terendah ditunjukkan pada output kegiatan Layanan Perkantoran sebesar 97,96%. 3. Pencapaian kinerja input/penyerapan anggaran BB-POPT Tahun 2012 sebesar Rp atau 102,03% dari total pagu anggaran sebesar Rp ,-. a. Serapan input tertinggi terdapat pada output kegiatan Layanan Perkantoran yaitu sebesar 107,56%. b. Serapan anggaran terendah terdapat pada kegiatan Layanan Diseminasi Informasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT 82,54%. 4. Sesuai dengan indikator sasaran kegiatan utama Pengembangan Peramalan Serangan OPT yang ingin dicapai pada Tahun 2012 memperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 111,43%, dengan rincian sebagai berikut. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 iv

6 a. Tersebarnya informasi permalan serangan OPT 114,29% atau dari target 42 informasi dapat terealisasi 48 informasi. b. Tersusunnya model pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT 100% dari target 12 model, dan c. Provinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalain OPT 120% dari target 15 provinsi dapat terealisasi 17 provinsi. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 v

7 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... vii LAMPIRAN... vii DAFTAR SINGKATAN... viii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja BB-POPT Sumber Daya Manusia BB-POPT Dukungan Anggaran... 6 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Stratejik Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BB-POPT Perjanjian Kinerja BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Kriteria ukuran keberhasilan sasaran Pencapaian Stratejik BB-POPT Capaian dan evaluasi Kinerja BB-POPT Akuntabilitas Keuangan Hambatan dan Kendala Upaya dan Tindak Lanjut IV. PENUTUP Simpulan Rekomendasi LAMPIRAN-LAMPIRAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 vi

8 DAFTAR TABEL Halaman 1 Pejabat Penanggungjawab Kegiatan Tahun ix 2 Capaian kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT TA 2012 terhadap TA dan Rencana Strategsi BB-POPT Realisasi Serapan Anggaran Berdasarkan 14 Output Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Realisasi Fisik Berdasarkan 14 Output pada Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan... 4 Lampiran 1. Keadaan Pegawai BB-POPT Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Awal Tahun Keadaan Pegawai BB-POPT Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji Pada Awal Tahun Dokumen Pernyataan Penetapan Kinerja (PK) Dokumen Pernyataan Penetapan Kontrak Kerja (PKK) Capaian 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 vii

9 DAFTAR SINGKATAN No Singkatan Penjelasan 1. BBPOPT Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan 2. DPI Dampak Perubahan Iklim 3. IK Indikator Kinerja 4. IKK Indikator Kinerja Kegiatan 5. IKU Indikator Kinerja Utama 6. IS Indikator Sasaran 7. LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8. OPT Organisme Pengganggu Tumbuhan 9. P3OPT Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan 10 PK Penetapan Kinerja 11. PKK Pengukuran Kinerja Kegiatan 12. PPS Pengukuran Pencapaian Sasaran 13. Renstra Rencana Stratejik 14. RKT Rencana Kinerja Tahunan 15. SAKIP Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16. RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 17. DIPA Daftar Isian Penggunaan Anggaran 18. Permentan Peraturan Menteri Pertanian 19. SDM Sumber Daya Manusia 20. Tap. MPR Ketetapan MPR 21. LPHP Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 viii

10 Tabel 2. Pejabat Penanggungjawab Kegiatan Tahun 2011 No. Nama dan Jabatan Penanggung Jawab Kegiatan (Kode) 1. Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM. Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan 2. Ir. Eliwidar Is Kepala Bagian Umum PJ-1 3. Ir. Firdaus Natanegara, MM. Kepala Bidang Program dan Evaluasi PJ-2 4. Ir. Baskoro Sugeng Wibowo Kepala Bidang Pelayanan Teknik, Informasi dan Dokumentasi PJ-3 Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT (1768) Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Penanggungjawab Output Kegiatan: 1. Pelayanan Perkantoran ( ) 2. Pelatihan Pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT ( ) 3. Administrasi Pelaksana Kegiatan ( ) 4. Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor ( ) 5. Sarana Prasarana Peralatan Laboratorium ( ) Penanggungjawab Output Kegiatan: 1. Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT ( ) 2. Model Peramalan OPT ( ) 3. Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT ( ) 4. Laporan dan Evaluasi ( ) Penanggungjawab Output Kegiatan: 1. Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan ( ) 2. Operasional laboratorium Pengelolaan OPT ( ) 3. Produk Agens Pengendali Hayati Padat ( ) 4. Produk Agens Pengendali Hayati Cair ( ) 5. Layanan Diseminasi Informasi pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT ( ) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT 2012 ix

11 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam rangka mewujudkan target Empat Sukses Kementerian Pertanian, yaitu 1) swasembada berkelanjutan; 2) diversifikasi pangan; 3) peningkatan nilai tambah dan 4) meningkatkan kesejahteraan petani. Pembangunan tanaman pangan dilaksanakan dengan orientasi agribisnis (agribusiness oriented). Komoditas tanaman pangan dapat dikelompokkan menjadi a) 7 komoditas utama dengan prioritas unggulan utama padi, jagung, dan kedelai serta komoditas unggulan lainnya ubi kayu, kacang tanah, ubi jalar, dan kacang hijau; b) komoditas unggulan lokal dan rintisan sesuai dengan potensi dan budaya masyarakat setempat seperti talas, garut, kacang tunggak, kacang merah, shorgum, dan gandum. Kebijakan Pembangunan Pertanian Tahun , merupakan lanjutan dan penyempurnaan kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebelumnya yaitu, pertama; mendorong perbaikan lingkungan usaha yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan agribisnis, kedua; mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat berbasis sumber daya lokal. Berdasarkan arahan kebijakan tersebut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menetapkan sasaran produksi padi setiap tahun bertambah sebesar 5% dan surplus beras 10 juta ton tahun Pada Tahun 2012 ditargetkan naik sebesar 7% atau mencapai sasaran produksi sebanyak 70,6 juta ton. Salah satu risiko dalam pencapaian sasaran produksi adalah adanya gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan dampak perubahan iklim (DPI) baik banjir maupun kekeringan. Dukungan pencapaian sasaran produksi dikemas dalam Program Peningkatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BBPOPT 2012

12 Produksi. Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Sesuai dengan tugas dan wewenang BB-POPT dalam mendukung program tersebut, pada Tahun 2012 melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Kegiatan tersebut telah ditetapkan di dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2012 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 Nomor: 0412/ /12/2012 tanggal 9 Desember 2011 dengan pagu anggaran sebesar Rp ,-. Dalam rangka penghematan di Kementerian Pertanian maka kemudian pada tanggal 4 September 2012 dilakukan revisi DIPA BB-POPT hingga pagu anggaran menjadi Rp ,-. Upaya BB-POPT dalam pemenuhan sasaran kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT adalah mengembangkan, menerapkan dan menginformasikan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (P3OPT). Sehubungan dengan hal tersebut fokus komponen kegiatan BB-POPT adalah peningkatan dan pengembangan metode pengamatan, model peramalan dan diseminasi teknologi pengendalian OPT terapan khususnya di daerah endemis dan sentra produksi pangan. Laporan akuntabilitas kinerja ini menguraikan pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sebagaimana dituangkan dalam Rencana Stratejik BB-POPT melalui berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 76/Permentan/OT.140/11/2011 tanggal 30 November 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Kedudukan BB-POPT adalah sebagai Unit LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

13 Pelaksana Teknis (UPT) Pusat di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan secara teknis dibina oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan dan Direktur Perlindungan Hortikultura, yang mengemban tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan OPT serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. BB-POPT dalam melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; b. Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT; c. Pelaksanaan dan penyusunan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; d. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan dan pengamatan, pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT); e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT; f. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP); g. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; h. Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; i. Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional; j. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BB-POPT Susunan organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan OPT Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Kepala BB- POPT didukung oleh: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

14 1. Bagian Umum a. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha b. Subbagian Keuangan c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan 2. Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi a. Seksi Pelayanan Teknis b. Seksi Informasi dan Dokumentasi 3. Bidang Program dan Evaluasi a. Seksi Program b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi 4. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali OPT Kepala Balai Kabag Umum Kasubbag Keuangan Kasubbag Kepegawaian dan Tata Usaha Kasubbag Rumah Tangga dan Perlengkapan Kabid Program dan Evaluasi Kabid Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi Kasi Program Kasi Pemantauan dan Evaluasi Kasi Pelayanan Teknis Kasi Informasi dan Dokumentasi Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT BB-POPT sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan sehari-hari telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor; 44/Permentan/OT.140/6/2012 tanggal 19 Juni 2012 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Eselon IV pada Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

15 1.4. Sumber Daya Manusia Balai Besar Peramalan OPT Berdasarkan data kepegawaian pada awal tahun 2012 jumlah sumber daya manusia (SDM) lingkup BB-POPT 100 orang, namun dalam kurun waktu tersebut terjadi mutasi dan pensiun sebanyak 6 orang. Dari sejumlah 94 orang terbagi atas 11 Pejabat Struktural lingkup BBPOPT (11,70%); Bagian Umum 35 orang (37,23%); Bidang Program dan Evaluasi 8 orang (8,51%); Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi 9 orang (9,57%); dan Kelompok Jabatan Fungsional 39 orang (41,48%). Dalam rangka kebersihan, kenyamanan, keamanan, ketertiban lingkungan kantor serta mengamankan asset negara tahun anggaran 2012 BB-POPT merekrut tenaga kontrak keamanan lingkungan kantor/ satuan pengamanan (Satpam) 5 orang dan tenaga kebersihan lingkungan kantor 6 orang. Tenaga kontrak dibayar oleh DIPA BB-POPT Tahun 2012 dan dapat diperpanjang menurut kebutuhan. Berdasarkan konsep Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2012 komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit kerja BBPOPT tahun 2012, maka dapat digambarkan klasifikasi tingkat pendidikan mulai dari tingkat SD sampai dengan S2 sebagai berikut; SD 2 orang, SLTP 1 orang, SLTA 49 orang, D3 7 orang, S1 38 orang, dan S2 2 orang (lampiran 1). b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut; Golongan IV-C 1 orang, IV-A 3 orang, III-D 7 orang, III-C 4 orang, III-B 13 orang, III-A 32 orang, II-D 8 orang, II-C 15 orang, II-B 5 orang, II-A 9 orang dan I-D 2 orang (lampiran 2). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

16 c. Jumlah Pegawai BB-POPT Berdasarkan Jenis Kelamin Dari jumlah PNS sebanyak 100 orang yang ada di BB-POPT, pegawai laki-laki masih menduduki urutan paling tinggi yaitu sebanyak 69 orang (69%), sedangkan perempuan sebanyak 31 orang atau 31% Dukungan Anggaran Pada Tahun 2012 BB-POPT mengelola APBN Rp ,- Anggaran tersebut dikelola untuk menjalankan Kegaiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT yang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis belanja yaitu; 1) Belanja pegawai, 2) Belanja Barang, dan 3) Belanja Modal. Anggaran tersebut diatas dialokasikan untuk menjalankan tugas dan fungsi BB-POPT melalui 14 output kegiatan yaitu : 1) Layanan Perkantoran, 2) Rancangan Kerja BB-POPT, 3) Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan, 4) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT, 5) Produk Agens Pengendali Hayati Cair (isolat), 6) Produk Agens Pengendali Hayati Padat, 7) Model Peramalan OPT, 8) Layanan Diseminasi Informasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT, 9) Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT, 10) Pelatihan Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT, 11) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan, 12) Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, 13) Perangkat pengolah Data dan Komunikasi, dan 14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

17 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Stratejik Visi Dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi tersebut di atas, BB-POPT mempunyai visi Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan Peramalan OPT Tahun Misi Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka BB-POPT merumuskan misi sebagai berikut: a. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petugas di Bidang Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT (P3OPT); b. Menciptakan Model Peramalan OPT yang tepat dan akurat; c. Menciptakan Metode Pengamatan OPT yang tepat dan akurat; d. Merakit dan mengembangkan Teknologi Pengendalian OPT tepat guna yang efektif, efisien dan aman; e. Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifik lokasi; dan f. Meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi P3OPT Tujuan dan sasaran BBPOPT Dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, visi, dan misi, telah dirumuskan tujuan stratejik, yaitu Memberikan dukungan pengamanan produksi dan mengoptimalkan penggunaan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (P3OPT) dan dampak perubahan iklim (DPI). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

18 Sesuai dengan tujuan stratejik yang ingin dicapai, maka dirumuskan sasaran stratejik yaitu terlaksananya pengamanan produksi dari serangan OPT melalui antisipasi dan pengendalian serangan OPT secara dini serta tercapainya sasaran peningkatan produksi beras nasional 5% per tahun dan surplus beras 10 juta ton tahun Sasaran yang ingin dicapai BB-POPT dalam upaya pencapaian sasaran stratejik di atas adalah sebagai berikut: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik petugas maupun petani di bidang pengamatan, peramalan dan teknologi pengendalian OPT dalam rangka pemahaman konsepsi pelaksanaan, pemasyarakatan dan pelembagaan PHT; Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat terkait dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan peramalan OPT sebagai upaya untuk membangun perlindungan tanaman; Melaksanakan penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman serta mensinkronkan program/kegiatan perlindungan tanaman dengan instansi terkait baik ditingkat pusat maupun daerah; Mensinergikan kegiatan perlindungan tanaman dengan mengoptimalkan kegiatan laboratorium dan kelembagaan perlindungan tanaman di daerah dalam penguatan data base di bidang peramalan OPT; Melaksanakan diseminasi teknologi di bidang perlindungan tanaman khususnya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT untuk mendukung pihak pengambil kebijakan dalam pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

19 2.1.4 Arah kebijakan BB-POPT Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian OPT secara terpadu merupakan salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang melekat pada tugas dan fungsi Direktorat Perlindungan Tanaman dan BB-POPT. Kebijakan itu untuk mendukung Program peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dalam rangka mendukung kebijakan pengamanan produksi padi surplus 10 Juta Ton pada Tahun Pada prinsipnya mendukung Rencana Stratejik Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Dukungan tersebut diharapkan dapat menjamin terjadinya peningkatan produktivitas pada taraf tinggi, sehinga produksi dapat lebih optimal. Sesuai dengan kebijakan operasional BB-POPT maka telah disusun Rencana Stratejik (Renstra) BB-POPT Tahun yang menjadi pedoman atau acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kegiatan BBPOPT Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT dengan sasaran utama tersedianya informasi dan model peramalan OPT serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Kegiatan dimaksudkan untuk mencapai 3 (tiga) indikator sasaran kinerja, yaitu: a. Tersebarnya informasi peramalan serangan OPT ( 42 Unit); Dukungan utama tersebarnya Informasi peramalan serangan OPT adalah Informasi peramalan OPT utama padi, jagung dan kedelai pada MH dan MK di 33 provinsi, Analisis pengembangan model peramalan OT utama padi, jagung dan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

20 kedelai di 15 provinsi, informasi pengamatan keadaan lapang OPT pangan di 15 provinsi serta dukungan Penyebaran informasi melalui buletin, Leaflet, Poster, Pameran, optimalisasi SMS base server, pengamatan lapang untuk menyusun Pest List OPT Jagung, sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran radio dan televisi dan pelatihan petugas daerah. b. Tersusunnya model pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT (12 model); Dukungan utama penysusunan model P3OPT yaitu; 8 model Pengembangan Teknologi P3OPT Pangan tingkat Lapangan dan 4 model tingkat semilaboratorium, serta dukungan kegiatan Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT. c. Diterapkannya metodologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT (15 provinsi); Dukungan utama kegiatan ini adalah kegiatan penerapan peramalan OPT spesifik lokasi serta kegiatan perbanyakan dan pemanfaatan produk aegn pengendali hayati padat dan cair di 15 provinsi. d. Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Balai Besar Peramalan Organisme pengganggu Tumbuhan; Dukungan utama kegiatan ini adalah kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, rancangan kerja BB-POPT, dan laporan kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT serta dukungan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, serta pengadaan dan fasilitas perkantoran. Hasil yang ingin dicapai ditunjukkan dengan indikator kinerja kegiatan, yaitu 1) Terlaksananya Layananan perkantoran, 2) Tersusunnya rancangan kerja BB-POPT, 3) Tersebarnya data dan informasi ramalan serangan OPT, 4) Terselenggaranya operasional LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

21 laboaratorium pengelolaan OPT, 5) Tersebarnya produk agens pengendalai hayati padat, 6) Tersebarnya peroduk agens pengendalia hayati cair, 7) Terciptanya model peramalan OPT, 8) Terselenggaranya layanan diseminasi dan informasi P3OPT, 9) Penerapan dan pengembangan peramalan OPT, 10) Terselenggaranya pelatihan P3OPT, 11) Terlaksananya administrasi pelaksanaan kegiatan, 12) Terselenggaranya laporan pengembangan peramalan serangan OPT, 13) Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana peralatan inventaris kantor, serta 14) Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana peralatan laboratorium Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BBPOPT 2012 Rencana Stratejik BB-POPT disusun dengan mengacu kepada Strategi Umum Pembangunan Pertanian, Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Renstra Direktorat Perlindungan Tanaman. Rencana Stratejik BB-POPT tahun merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 1-5 tahun. Renstra tersebut disusun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Pencapaian hasil pengembangan peramalan, restrukturisasi organisasi, pembinaan SDM, peningkatan sarana dan prasarana, pendanaan serta penyempurnaan manajemen dalam pembagian tugas pokok dan fungsi, merupakan modal bagi perencanaan kegiatan peramalan dan rujukan proteksi tahun Sesuai DIPA BB-POPT Tahun 2012, RKT yang merupakan indikator sasaran output kegiatan yang ingin dicapai pada tahun anggaran 2012 meliputi 25 (dua puluh lima) sasaran indikator output kegiatan yaitu : a. Tersedianya informasi peramalan serangan OPT utama padi, jagung, kedelai dan ubi kayu pada MH 2012 dan MK 2012/2013 di 33 provinsi, LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

22 yaitu 7 jenis OPT utama tanaman padi, 7 jenis OPT utama tanaman jagung, 6 jenis OPT utama kedelai, dan 1 jenis OPT utama ubi kayu. b. Terlaksananya pengumpulan data serangan OPT padi, jagung, kedelai, ubi jalar dan ubi kayu sebagai bahan evaluasi prakiraan serangan OPT bulanan sejumlah 42 unit. c. Terlaksananya pengamatan keadaan lapang OPT pangan setiap bulan di 50 kabupaten dalam 15 provinsi. d. Diterbitkannya majalah/ jurnal, lembar dalam 2 edisi. e. Terlaksananya pembuatan lembar leaflet dalam 6 judul f. Terlaksananya pembuatan poster dalam 4 judul. g. Terlaksananya pameran pembangunan tanaman pangan sebanyak 6 kali. h. Terlaksananya pengembangan dan optimalisasi SMS Base server di 50 kabupaten dalam di 6 provinsi i. Terlaksananya pengembangan website BBPOPT selama 12 bulan. j. Terlaksananya pelatihan P3OPT pangan bagi 30 orang petugas daerah yang berasal dari 33 provinsi k. Terlaksananya sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran radio sebanyak 3 unit l. Terlaksananya sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran televisi sebanyak 1 unit. m. Terlaksananya model Pengembangan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT Tingkat Lapangan dan Semi Laboratorium sebanyak 12 model. n. Terlaksananya operasional laboratorium pengelolaan OPT sebanyak 6 unit dalam 1 tahun o. Terlaksananya pembangan peramalan OPT spesifik lokasi (komoditi/opt/musim) di 6 provinsi. p. Terlaksananya penerapan peramalan OPT spesifik lokasi (komoditi/opt/musim) di 9 provinsi. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

23 q. Terlaksanaya perbanyakan dan pemanfaatan produk agens hayati padat di 15 provinsi selama 12 bulan, sebanyak kg. r. Terlaksanaya perbanyakan dan pemanfaatan produk agens hayati cair di 15 provinsi selama 12 bulan, sebanyak test tube (isolat). s. Terlaksananya pembayaran gaji dan tunjangan pegawai BB-POPT selama 12 bulan. t. Terlaksananya pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi sejumlah 24 unit u. Terlaksananya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran sejumlah 18 unit. v. Terlaksananya rancangan kerja BBPOPT. w. Tersusunnya Juklak/Juknis. x. Tersusunnya rencana kerja Akreditasi Laboratorium. y. Terlaksananya laporan kegiatan pengembangan peramalan OPT Perjanjian Kinerja (PK) 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil. Rencana kinerja tahunan yang telah disusun selanjutnya dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK). Pada tanggal 9 Januari 2012 telah ditandatangani PK-BB-POPT TA 2012 oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT Jatisari dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, salinan PK-BB-POPT TA 2012 (Lampiran 3 dan 4). Dokumen PK BB-POPT TA 2012 memuat 3 (tiga) indikator kinerja sebagai berikut : a. tersebarnya informasi peramalan serangan OPT sejumlah 42 unit di 33 provinsi, b. tersedianya teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT sebanyak 12 model, dan c. diterapkannya teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT di 15 provinsi. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

24 Dalam rangka menjamin pencapaian target kinerja tahunan, telah dilakukan penandatanganan PK antara Pejabat Esslon III dengan Kepala Balai Besar Peramalan OPT dan Pejabat Eselon IV dengan atasan langsungnya. Sebagai penjabaran pertanggungjawaban pencapaian kinerja juga telah dilaksanakan penandatanganan dokumen Perjanjian Kontrak Kerja (PKK) Staf BB-POPT, sesuai dengan tuga dan fungsinya masng-masing yang disaksikan oleh atasan langsung. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

25 BAB III. AKUNTABILITAS Akuntabilitas kinerja suatu instansi merupakan proses penilaian untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dalam mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses penilaian akuntabilitas kinerja yang dimaksud terdiri dari penilaian pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis kinerja serta akuntabilitas keuangan. Keberhasilan kinerja BB-POPT diukur oleh 3 (tiga) indikator yaitu: tersebarnya informasi peramalan serangan OPT, tersusunnya model pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT, dan diterapkannya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT di provinsi. Dukungan kinerja BB-POPT Tahun 2012 adalah kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT tahun 2012 meliputi 14 Ouput kegiatan yaitu: 1) Layanan Perkantoran, 2) Rancangan Kerja BB-POPT, 3) Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan, 4) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT, 5) Produk Agens Pengendali Hayati (Cair/isolat), 6) Produk Agens Pengendali Hayati padat, 7) Model Peramalan OPT, 8) Layanan Diseminasi Informasi P3OPT, 9) Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT, 10) Pelatihan Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT, 11) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan, 12) Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, 13) Pengadaan Perangkat pengolah Data dan Komunikasi, dan 14) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Kriteria ukuran keberhasilan sasaran Penilaian atas kinerja BB-POPT tahun 2012 mengacu pada rencana stratejik tahun dan RKT yang telah ditetapkan. Pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran dilakukan berdasarkan penilaian dengan kriteria 1) sangat berhasil capaian >100%), 2) berhasil (capaian %), 3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan 4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

26 3.2. Pencapaian Stratejik BB-POPT 2012 Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan secara formal telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, dengan capaian sebagai berikut: Keberhasilan pencapaian kinerja BB-POPT Tahun 2012 rata-rata sebesar 111,43% dengan rincian: a. tersebarnya 48 unit informasi peramalan serangan OPT dengan capaian 114,29% dari target 2 unit, b. tersusunnya 12 model teknologi P3OPT dengan capaian 100%, dan c. diterpkannya teknologi P3OPT di 18 provinsi dengan capaian 120% dari target 15 provinsi. Apabila dibandingkan dengan pencapaian kinerja BB-POPT tahun 2011 (111,11%) sedikit lebih tinggi 0,32%. Hasil pengukuran terhadap target Rencana Stratejik BB-POPT mencapai 128,10% bila dibandingkan terhadap capaian kinerja 2012 selisih keberhasilanya cukup tinggi yaitu 16,67% (Tabel 2). 3.3 Capaian dan Evaluasi Kinerja BB-POPT 2012 Capaian Sasaran Kinerja Kegiatan Utama dapat diuraikan sebagai berikut: Tersebarnya informasi peramalan serangan OPT dengan target 42 paket dapat terealisasi 114,29% dengan rincian sebagai berikut: a. Capaian kinerja kegiatan utama : 1. Padi sebanyak 14 paket, yaitu 7 OPT (Penggerek batang padi, Wereng coklat, Tikus, Ulat grayak, Tungro, Blas dan BLB) untuk 2 musim tanam (MT dan MT. 2012/2013) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

27 Tabel 2. Capaian kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT TA 2012 terhadap TA dan Rencana Strategsi BB-POPT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

28 2. Jagung 14 paket, yaitu 7 OPT (Lalat bibit, Penggerek batang, Bulai, Tikus, Penggerek tongkol, Ulat grayak, dan Hawar daun) untuk 2 musim tanam (MT dan MT. 2012/2013) 3. Kedelai 12 paket, yaitu 6 OPT (Penggerek polong, Lalat kacang, Ulat grayak, Tikus, Penggulung daun, dan Ulat jengkal) untuk 2 musim tanam (MT dan MT. 2012/2013) 4. Ubi kayu 2 paket, yaitu 1 OPT (Tungau Merah) untuk 2 musim tanam (MT dan MT. 2012/2013) 5. Informasi lain (selain OPT Utama sasaran) yang disebarkan adalah Teknologi P3OPT Kepik Hitam, Belalang, Ganjur. Kepinding Tanah, Hama Putih Palsu dan Siput Murbai. b. Capaian kinerja kegiatan pendukung: 1. Pengumpulan data serangan OPT padi, jagung, kedelai dan ubi kayu sebagai bahan evaluasi prakiraan serangan OPT bulanan sebanyak 42 unit, dengan capaian 100%. 2. Pengamatan keadaan lapangan OPT pangan setiap bulan di 70 kabupaten dalam 15 provinsi, dengan capaian kinerja 140%. 3. Penerbitan majalah/jurnal 2 edisi (1.000 eks) dengan capaian kinerja 100%. 4. Pembuatan dan penerbitan leaflet sebanyak 6 judul (9.930 lembar), dengan capaian kinerja 143,91%. 5. Pembuatan poster sebanyak 4 judul (2.430 lembar) dengan capaian kinerja 121,50%. 6. Pelaksanaan pameran pembangunan tanaman pangan sebanyak 7 kali, dengan capaian kinerja 116,67%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

29 7. Pelaksanaan pengembangan dan optimalisasi SMS Base server di 50 kabupaten/kota dalam 6 provinsi, dengan capaian kinerja 84%. 8. Pelaksanaan website BB-POPT selama 12 bulan, dengan capaian kinerja 100%. 9. Pelaksanaan Pelatihan P3OPT pangan bagi petugas daerah yang berasal dari 33 provinsi sebanyak 42 petugas, dengan capaian kinerja 127,27%. 10. Pelaksanaan sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran radio sebanyak 5 unit, dengan capaian kinerja 166,67% dan 11. Pelaksanaan sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran televisi, dengan capaian kinerja 100% Tersusunnya model pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT dengan target 12 model dapat terealisasi 100%, yaitu: a. Capaian kinerja kegiatan utama : 1. Pengembangan Metode Pengamatan Tungau Merah Pada Tanaman Ubi Kayu di Sukabumi, Jawa Barat (Teknologi Pengamatan OPT Ubi Kayu). 2. Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Perkembangan Populasi Penggerek Tongkol dan Penyakit Hawar Daun Jagung di Probolinggo, Jawa Timur (Teknologi Pengendalian OPT Jagung). 3. Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak dan Ulat Polong Kedelai di Kebumen, Jawa Tengah (Teknologi Peramalan OPT Kedelai). 4. Pemetaan OPT Padi Berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Indramayu, Jawa Barat (Teknologi Peramalan OPT Padi). 5. Dinamika Populasi Kepik Hitam pada Tanaman Padi di Luwu, Sulawesi Selatan (Teknologi Peramalan OPT Padi). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

30 6. Pengembangan Pengamatan Spot Hopperburn Serangan WBC dengan Pemanfaatan Citra Satelit di Sukoharjo dan Pemalang, Jawa Tengah (Teknologi Pengamatan OPT Padi). 7. Pengendalian Mozaik Virus pada Tanaman Kedelai di Jombang, Jawa Timur (Teknologi Pengendalian OPT Kedelai). 8. Pengaruh Serangan OPT terhadap Kehilangan Hasil pada Tanaman Padi di Bantul, DI Yogyakarta (Teknologi Peramalan OPT Padi). 9. Evaluasi Ketahanan Varietas Padi Terhadap WBC dengan Metode Rice Garden dan Honeydew Test (Teknologi Peramalan OPT Padi). 10. Eksplorasi Agens Hayati pada Hama Utama Kedelai (Teknologi Pengendalian OPT Kedelai). 11. Pengamatan dan Pemetaan Patotipe HDB dan Busuk Pelepah pada Tanaman Padi (Teknologi Pengamatan OPT Padi). 12. Pengendalian Penyakit Tular Benih (Sarocladium oryzae Sawada) pada Tanaman Padi dengan Menggunakan Agens Hayati dan Pestisidan Nabati (Teknologi Pengendalian OPT Padi). b. Capaian kinerja kegiatan pendukung : Terlaksananya operasional 6 unit laboratorium pengelolaan OPT selama 12 bulan yaitu laboratorium PCR, Entomologi, Fitopatologi, dan Trichogramma, 1 rumah kaca, 1 kebun percobaan dan 1 kebun koleksi. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

31 Diterapkannya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT dapat terealisasi sebanyak 18 provinsi atau 120,00% dari target 15 provinsi, yaitu: a. Capaian kinerja kegiatan utama 1. Sembilan (9) provinsi yang menerapkan teknologi sebagai lanjutan pembinaan Tahun 2010 dan 2011 yaitu Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. 2. Enam (6) provinsi sasaran pengembangan teknologi Tahun 2012 yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Pemerintah Aceh, Selawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat, dan 3. Tiga (3) provinsi tambahan non sasaran tahun 2012 yaitu Provinsi Gorontalo, Jarmbi dan Riau. b. Capaian kinerja kegiatan pendukung 1. Perbanyakan dan pemanfaatan kg produk agens hayati padat di 15 provinsi, dengan capaian kinerja 100%, dan 2. Perbanyakan dan pemanfaatan isolat produk agens hayati cair di 15 provinsi, dengan capaian kinerja 100% Dukungan manajemen Kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT tahun 2012 ditunjang oleh kegiatan dukungan manajemen yang mencapai 99,10%, pelaksanaannya terdiri dari: a. Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai selama 13 bulan, dengan capaian kinerja 91,93%, b. Pengadaan 18 unit perangkat pengolah data dan komunikasi, dengan capaian kinerja 100%, LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

32 c. Pengadaan 15 unit peralatan dan fasilitas perkantoran, dengan realisasi 100%, d. Penyusunan rancangan kerja BB-POPT, dengan realisasi 100%, e. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran- Kementerian Lembaga (RKA-KL) BBPOPT 2013, dengan realisasi 100%, f. Penyusunan Juklak/Juknis, dengan realisasi 100%, g. Penyusunan Akreditasi Laboaratotium BB-POPT, dengan realisasi 100% dan h. Penyusunan Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, dengan realisasi 100%. Capaian 3 (tiga) Sasaran Kinerja Kegiatan Utama Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT dapat dilihat pada lampiran Akuntablitas Keuangan Pada Tahun Anggaran 2012, BB-POPT Jatisari awalnya mengelola APBN sebesar Rp ,- namun dalam rangka penghematan dan kebijakan Kementerian Pertanian direvisi menjadi Rp ,-. Realisasi serapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2012 mencapai Rp ,- atau 102,03%. Realisasi tersebut bila dirinci berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut: 1) Belanja pegawai 110,37%, 2) Belanja barang 95,35%, dan 3) Belanja modal 94,08%. Tabel 2. Realisasi Serapan Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT TA 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

33 Realisasi keuangan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT satuan kerja BB-POPT tahun 2012 bervariasi antara 82,54% - 107,56% dengan rata-rata 102,03% sedangkan capaian fisiknya antara 100,00-127,27% dengan capaian rata-rata 101,00%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 berikut: Tabel 3. Realisasi Serapan Anggaran Berdasarkan 14 Output pada Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

34 Tabel 4. Realisasi Fisik Berdasarkan 14 Output pada Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

35 3.5 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan kinerja Kegaiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT tahun 2012 masih terdapat hambatan maupun kendala, namun secara umum pelaksanaannya dapat diatasi. Hambatan yang dijumpai antara lain: 1. Target pada komponen kegiatan peningkatan SDM BB-POPT sangat rendah sehinga menyulitkan dalam pengkuran kinerja tahun Kebijakan revisi DIPA BB-POPT sebesaar 5% dari pagu tahun 2012 dalam rangka penghematan mengakibatkan beberapa indikator sasaran kegiatan dikurangi volumenya diantaranya sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran radio dan televisi. 3. Koordinasi dan komunikasi yang lemah dengan instansi terkait di beberapa daerah dan kebijakan pimpinan daerah dalam pengiriman laporan via SMS base server mengakibatkan rendahnya capaian kegiatan. 4. Kurang tepatnya perencanaan biaya untuk pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, mengakibatkan terjadinya kekurangan anggaran, walaupun secara fisik capaiannya < 100%. 3.6 Upaya Tindak lanjut 1. Disarankan kepada Tim Perencanaan BB-POPT agar tahun anggaran mendatang target komponen kegiatan peningkatan SDM BB-POPT disesuaikan dengan kebutuhan seperti yang tertuang dalam amanat Renstra BBPOPT Indikator sasaran sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran radio dan televisi dapat dilaksanakan melebihi target karena ada upaya kerjasama dengan pihak lain sehingga dampak Kebijakan Kementerian Pertanian dalam rangka penghematan anggaran dapat diatasi. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

36 3. Agar meningkatkan asistensi/supervisi/pembinaan dari Pusat ke Daerah (Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, BPTPH dan Lab. PHP/LAH) supaya laporan via SMS dapat direalisasikan. 4. Perencanaan biaya pembayaran gaji dan tunjangan agar dihitung secara tepat dengan mempertimbangkan mutasi dan kenaikan pangkat/ jabatan pegawai. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

37 BAB IV. PENUTUP Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT berhasil meningkatkan capaian kinerja tahun 2012 atas dukungan dan peran aktif pimpinan, pejabat dan seluruh jajaran pegawai BB-POPT yang telah bahu membahu merealisasikan target secara konsisten dan berkesinambungan Simpulan a. Pencapaian realisasi anggaran kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT sebesar 102,03% dan fisik 98.00% dari 14 output kegiatan. b. Pencaian kinerja input/penyerapan anggaran sebesar Rp ,- dari total pagu anggaran tahun 2012 sebesar Rp ,- c. Pencapaian kinerja sasaran kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT sebesar 111,43% dari 3 (tiga) indikator kinerja kegiatan utama Rekomendasi Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BB-POPT dapat dilakukan antara lain melalui: a. Perencanaan program dan kegiatan secara lebih terarah serta antisipatif sehingga tidak mengalami permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaannya. b. Perlu dilakukan sosialisasi serta desiminasi secara berjenjang terhadap hasil-hasil kajian dan pengembangan teknologi P3OPT yang telah dilakukan oleh BB-POPT sehingga dapat diterapkan oleh seluruh stake holder BB-POPT di pusat maupun daerah. c. Peningkatan kompetensi SDM khususnya terkait dengan kegiatan pengembangan model peramalan serangan OPT baik SDM intern BB- POPT maupun SDM daerah provinsi/kabupaten. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

38 LAMPIRAN

39 Lampiran 1. Keadaan Pegawai BB-POPT Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Awal Tahun Lampiran 2. Keadaan Pegawai BB-POPT Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji Pada Awal Tahun 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

40 Lampiran 3. Salinan PK Tahun 2012 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Sarsito Wahono Gaib Subroto : Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Selanjutnya disebut pihak pertama Nama Jabatan : Udhoro Kasih Anggoro : Direktur Jenderal Tanaman Pangan Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Januari 2012 Pihak Kedua, Pihak Pertama, Udhoro Kasih Anggoro Sarsito Wahono Gaib Subroto Nip Nip LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

41 Lanjutan lampiran 3 PENETAPAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggran : 2012 No Program/ Kegiatan Prioritas 3.8 Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Sasaran Stratejik Indikator Kinerja Target Tersedianya informasi Jumlah Informasi dan model peramalan peramalan serangan Organisme Pengganggu OPT (paket) Tumbuhan (OPT) Jumlah teknologi sebagai rujukan dalam pengamatan, peramalan pengamanan produksi dan pengendalian OPT tanaman pangan dan (model) dan hortikultura Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (provinsi) Jumlah Anggran : Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Rp ,- 42 paket 12 model 15 provinsi Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Januari 2012 Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Udhoro Kasih Anggoro Sarsito Wahono Gaib Subroto Nip Nip LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BB-POPT

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas mengamankan produksi dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) sehingga produksi tercapai

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Tahun 2013 bukan tahun yang mudah dalam melaksanakan pembangunan pertanian, karena banyak tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi. Tantangan yang menjadi isu

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI.

Lebih terperinci

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PETANI PENGAMAT TAHUN 2018

PETUNJUK TEKNIS PETANI PENGAMAT TAHUN 2018 PETUNJUK TEKNIS PETANI PENGAMAT TAHUN 2018 DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018 KATA PENGANTAR Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEP. BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

L A K I P B B P O P T 2 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

L A K I P B B P O P T 2 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan L A K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan B B P O P T 2 0 1 4 BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Organisme Pengangganggu an (OPT) utama yang menyerang padi ada 9 jenis, yaitu : Tikus, Penggerek Batang, Wereng Batang Coklat,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN TAHUN 2014 BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan 5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Organisme Pengangganggu Tanaman (OPT) utama yang menyerang padi ada 9 jenis, yaitu : Tikus, Penggerek Batang, Wereng Batang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 2017 KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kerusakan tanaman yang disebabkan gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) baik hama, penyakit maupun gulma menjadi bagian dari budidaya pertanian sejak manusia

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 HASIL SEMBIRING DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 31 MEI 2016 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH

BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH PERAN UPTD PROTEKSI DALAM MENDUKUNG KEGIATAN UPSUS TP DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 *) BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH *) Disampaikan pada : Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

L A K I P - BBPPTP Medan Tahun 2014 L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012 KATA PENGANTAR

L A K I P - BBPPTP Medan Tahun 2014 L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan, penjabaran dari visi, misi dan strategi Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 200 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 200 Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

L A K I P - BBP2TP Medan Tahun Page 1

L A K I P - BBP2TP Medan Tahun Page 1 Page 1 KATA PENGANTAR Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan, penjabaran dari visi, misi dan strategi Instansi Pemerintah yang mengindikasikan tingkat

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; c. Kepala Seksi Proteksi Tanaman Pangan; d. Kepala Seksi Proteksi Hortikultura; e. Kelompok Jabatan

a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; c. Kepala Seksi Proteksi Tanaman Pangan; d. Kepala Seksi Proteksi Hortikultura; e. Kelompok Jabatan BAB XXII BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN Pasal 98 Susunan Organisasi Balai Balai Proteksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura terdiri dari:

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.02-0/2013 DS 2887-2051-5773-8818 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012

LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 disusun

Lebih terperinci

1.1. Latar belakang I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkebunan merupakan salah satu sub sektor strategis yang secara ekonomis memberikan kontribusi terhadap perekonomian Nasional. Pengertian Perkebunan menurut Undang-undang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir NOMOR: NOTA DINAS Yth. : Direktur Jenderal Tanaman Pangan Dari : Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Hal : Laporan Perkembangan Serangan OPT, Banjir dan Kekeringan Tanggal : April 2017 Bersama ini kami

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut: NOMOR: NOTA DINAS Yth. : Direktur Jenderal Tanaman Pangan Dari : Plh. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Hal : Laporan Perkembangan Serangan OPT, Banjir dan Kekeringan Tanggal : Maret 2017 Bersama ini

Lebih terperinci

93% 98% 97% 98% 98% 98% 98% Laporan Tahunan 2015 ii

93% 98% 97% 98% 98% 98% 98% Laporan Tahunan 2015 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menargetkan pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan padi, jagung, dan kedelai

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang........ 1 1.2

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015 2015 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sejalan dengan prioritas pembangunan Kabinet Kerja 2015-2019, Kementerian Pertanian menetapkan sasaran swasembada pangan dengan prioritas lima komoditas pangan utama,

Lebih terperinci