PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP TOLERAN TERHADAP KEBERAGAMAN SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP TOLERAN TERHADAP KEBERAGAMAN SISWA"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP TOLERAN TERHADAP KEBERAGAMAN SISWA Ulil Aidi ( ) Mahasiswa PPKn IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah banyaknya siswa di MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan yang masih memiliki rasa toleransi yang rendah, hal itu tampak ketika siswa bersosial, berkomunikasi dan kurangnya percaya diri dalam menyampaikan pendapat di kelas. Melalui informasi-informasi yang diberikan kepada siswa MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan, siswa akan menyadari bahwa dengan memahami tentang rasa toleransi akan mengoptimalkan siswa dalam menghadapi permasalahan sosial dan belajarnya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) sejauh mana pemahaman siswa di MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan terhadap rasa toleransi yang dimilikinya? (2) apakah Pembelajaran dengan Model Picture and Picture berjalan efektif dalam meningkatkan pemahaman rasa toleransi siswa di MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan?. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap rasa toleransi yang dimiliki, (2) untuk mengetahui keefektifan Pembelajaran dengan Model Picture and Picture. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C yang berjumlah 38 siswa, yang diambil sebagai subyek penelitian melalui pertimbangan dengan guru mapel. Penelitian tindakan kelas dilakukan selama 3 bulan, yaitu bulan Juni sampai Agustus 201. Penelitian tindakan bimbingan konseling ini dilakukan dalam 2 siklus, siklus pertama adalah untuk mengetahui hasil proses pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Picture and Picture sebelum dilakukan tindakan, sedangkan siklus kedua dimaksudkan untuk menyempurnakan hasil siklus pertama bila ada yang kurang sempurna. Berdasarkan hasil pengamatan awal siswa kelas VIII-C MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan yang memiliki pemahaman rasa toleransi yang rendah. Setelah diadakan tindakan Pembelajaran dengan Model Picture and Picture pemahaman siswa terhadap rasa toleransi semakin meningkat. Hasil observasi pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Picture and Picture pada siklus I secara keseluruhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 7,37%, sedangkan hasil observasi pelaksanaan PTK pada siklus II secara keseluruhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 78,95%. Peningkatan kegiatan layanan setiap siklus dari siklus I ke siklus II sebesar 78,95% - 7,37%, = 31,58%. Simpulan dari penelitian ini adalah: dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I menunjukkan 7,37% siswa memahami akan arti rasa toleransi pada Pembelajaran dengan Model Picture and Picture, di siklus II siswa mengalami peningkatan dalam pemahamannya tentang arti rasa toleransi Pembelajaran dengan Model Picture and Picture sebasar 78,95%, mereka lebih banyak bersosial dan berani mngungkapkan pendapatnya pada saat diskusi maupun saat pembelajaran. Pembelajaran dengan Model Picture and Picture merupakan salah satu model pembelajaran yang tepat untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang rasa toleransi. Saran diharapkan bagi guru mapel sekolah, diharapkan mampu menyelenggarakan Pembelajaran dengan Model Picture and Picture secara lebih efektif. Kata Kunci : pembelajaran picture and picture, sikap toleran, keberagaman siswa PENDAHULUAN Kebebasan adalah hak setiap individu selama kebebasan itu tidak merugikan orang lain. Manusia yang keberadaannya tidak bisa di pisahkan dari aktivitas berfikirnya yang bertujuan untuk menyesuaikan diri dan lingkungan di mana dia berada. Dari keadaan ini memunculkan berbagai ide, baik itu berupa gagasan yang ia tuangkan dalam bentuk tulisan maupun sikap. yang kesemuanya itu JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 10

2 tidak mungkin terpenuhi tanpa adanya sikap toleransi dari lingkungan dimana ia berada. Jadi, toleransi dan kebebasan adalah dua hal yang mesti ada dan saling berhubungan yang tak dapat dipisahkan. Toleransi adalah keyakinan bahwa seseorang tidak boleh campur tangan terhadap prilaku atau tindakan yang tidak dia setujui. Cirinya ialah: ketidak setujuan terhadap perilaku tertentu dan penolakan untuk memaksakan pandangannya sendiri terhadap orang lain. Menurutnya, seseorang tidak bisa dianggap toleran terhadap sesuatu yang ia setujui. Sedangkan kebebasan ialah, seseorang mampu memilih bertindak tanpa campur tangan orang lain. Sedangkan dalam kamus umum hukum dan politik disebutkan bahwa, toleransi ialah sikap toleran seseorang yang menghargai pandangan orang lain, mampu menahan diri, memiliki kesabaran dan berhati lapang terhadap orang-orang yang berlainan pendapat. Kebebasan adalah hak setiap individu selama kebebasan itu tidak merugikan orang lain. Manusia yang keberadaannya tidak bisa di pisahkan dari aktivitas berfikirnya yang bertujuan untuk menyesuaikan diri dan lingkungan di mana dia berada. Dari keadaan ini memunculkan berbagai ide, baik itu berupa gagasan yang ia tuangkan dalam bentuk tulisan maupun sikap. yang kesemuanya itu tidak mungkin terpenuhi tanpa adanya sikap toleransi dari lingkungan dimana ia berada. Jadi, toleransi dan kebebasan adalah dua hal yang mesti ada dan saling berhubungan yang tak dapat dipisahkan. Tujuan penidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas. Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti anak. Berdasarkan temuan awal pada saat mengajar, diperoleh bahwa ketidaksenangan siswa dalam mempelajari materi sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender yang disebabkan cara penyampaian materi yang didominasi dengan ceramah sehingga siswa merasa jenuh menerima materi tersebut. Secara teoritis, materi tata cara sikap toleran merupakan topik yang lebih sulit dibandingkan dengan materi pendidikan kewarganegaraan lainnya, karena konsep tata cara sikap toleran sangat memungkinkan terjadinya miskonsepsi pada diri siswa. Selain itu, materi yang memang sulit, siswa juga masih memiliki keingian-keinginan untuk bermain dan dalam kehidupan sehari- JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 105

3 harinya dapat dilihat betapa gembiranya siswa tersebut ketika bercanda dengan teman-temannya sambil bermain di lingkungan Madrasah. Berkaitan dengan itulah, maka diperlukan usaha-usaha untuk mengembangkan pendekatan dan media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender siswa yang bermakna dalam kehidupannya, mendorong mereka untuk mengamalkanya, dan sekaligus juga dapat membentuk kepribadiannya. Disisi lain siswa mendapat pelajaran Pendidkan Kewarganegaraan dari guru dalam suasana yang nyaman, asyik dan menyenangkan dan sesuai untuk siswa. Risman dalam Widodo (200) menyatakan bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan bagi anak sehingga anak bisa berprestasi ada tiga C yang harus diperhatikan, yaitu children (anak), content (materi), dan context (situasi). Lebih lanjut Widodo (200) menjelaskan perlakuan yang tepat dan materi yang sesuai tidak mempunyai efek yang positif jika tidak disampaikan pada situasi (context) yang tepat. Berdasarkan hasil yang telah dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Tajul Ulum Brabo, dimana selama ini siswa sulit sekali dalam pengamatan untuk memahami sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender, karena selama ini dilakukan dengan metode lama yakni ceramah dan tanya jawab di kelas. Hal ini diketahui ketika siswa dipanggil satu persatu untuk menjelaskan siakap toleransi. Maka ternyata dari jumlah siswa yang ada baru menguasai sikap toleransi terhadap keberagamaan suku, agama, ras, budaya, dan gender sebanyak 7,90 % dari jumlah siswa yakni 38 orang dengan sempurna. Melihat kondisi tersebut, penulis berusaha melakukan inovasi model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dalam penyampaian materi Pendidikan Kewarganegaraan di MTs. Tajul Ulum Brabo. Pendekatan dan model pembelajaran yang telah penulis lakukan adalah dengan permainan menggunakan alat peraga matching card. Diharapkan melalui model pembelajaran ini motivasi belajar siswa akan meningkat, berkesan, bermakna, mengasyikkan dan memperoleh hasil belajar yang optimal, karena dalam suasana permainan siswa dapat belajar tanpa rasa terbebani dan guru juga dapat menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu dilakukan perubahan dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dengan system bermain. Ternyata hasil yang dipeoleh anak didik semakin baik dibandingkan dengan metode sebelumnya. Hal inilah maka akhirnya penulis berkeinginan mengikuti kreasi model pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender siswa kelas VIII MTs. Tajul Ulum Brabo. JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 106

4 KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Picture and Picture Model Pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam oprasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut: a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Sikap Toleran Siswa Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anak-anak dengan gangguan fisik maupun intelektual dan perbedaan lainnya.(cucu Surahman MA, 2012). Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan jenis kelamin dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Semua manusia pada dasarnya sama. Membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama manusia karena warna kulit atau bentuk fisik lainnya adalah sebuah kesalahan. Tuhan menciptakan manusia berbeda dan beragam. Perbedaan itu adalah anugerah yang harus kita syukuri. Mengapakita harus bersyukur dengan keragaman itu? Dengan keragaman, kita menjadi bangsa yang besar dan arif dalam bertindak. JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 107

5 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dilihat dari obyeknya, jenis penelitian ini adalah penelitian PTK (Classroom Action Reaseach), yaitu penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini suatu jenis penelitian lapangan yang langsung berhubungan dengan objek yang penulis teliti untuk mendapatkan data yang riil dan bersifat kualitatif. Dan jika dilihat dari data yang di peroleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan statistik, serta metode analisis yang penulis gunakan adalah analisis diskriptif, maka penelitian ini adalah penelitian deskriptif Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan yaitu dari Mei 201 sampai dengan Agustus Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTs. Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan. Jumlah siswa MTs. Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan yaitu 519 siswa yang semua siswanya laki-laki. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini berkaitan dengan populasi, yaitu seluruh individu yang dijadikan obyek penelitian dan paling sedikit memiliki satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 2006:176). Pendapat lain, populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, yaitu elemen-elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan, populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan sebagai obyek penelitian dan paling sedikit memiliki satu sifat dan karakteristik yang sama. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C MTs. Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan semester ganjil tahun ajaran 201/2015. Subyek penelitian dikenakan pada siswa kelas VIII yang jumlah keseluruhan siswanya 182, dan penelitian ini diarahkan pada kelas VIII-C dengan jumlah siswa 38. Adapun alasan penelitian dikenakan pada siswa kelas VIII-C tersebut adalah siswa-siswa tersebut memiliki sikap yang kurang toleransi dan sosialisasi yang kurang, sehingga dipandang perlu diambil tindakan dengan melalui penelitian. Sumber Data Menurut Moleong (2005:157); sumber data bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder seperti dikemukakan berikut ini. 1) Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber aslinya (Sutrisno Hadi, 2006:96). Dalam hal ini adalah langsung dari pelaku, baik itu siswa yang kurang pemahaman konsep diri maupun perilaku lain dalam proses pembelajaran. JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 108

6 2) Data sekunder Sutrisno Hadi (2006:99) mengemukakan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh selain dari aslinya. Dalam penelitian ini, data sekunder berupa catatan guru saat melaksanakan proses pembelajaran berlangsung, catatan guru pembimbing tentang diri dan kepribadian anak, termasuk di dalamnya mengenai kurangnya sikap toleransi siswa terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya dan gender. Rancangan dan Prosedur Penelitian / Skenario Tindakan Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Tajul Ulum yang kurang memahami akan sikap toleransi. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini terdapat rangkaian antara lain; perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi yang selalu dilakukan setiap siklus. Penelitian tindakan kelas minimal dilakukan sebanyak 2 (dua) kali siklus mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi. Tahapan tersebut diulang sampai terjadi peningkatan, dengan catatan bahwa perencanaan pada siklus tersebut, kemudian penjelasan tentang bagaimana hasil tersebut akan diperbaiki. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan kearah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset diteruskan pada siklus ke dua, dan seterusnya, sampai penelitian merasa puas dan tercapai tujuannya. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting berbagai sumber dan berbagai cara. Tehnik ini digunakan untuk mengmpulkan data-data yang ada di lapanagan atau lokasi penelitian (Sugiyono, 2005 : 193) sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview, dokumentasi, dan observasi. 1. Interview 2. Dokumentasi 3. Metode Observasi HASIL PENELITIAN Diskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Berdasarkan perencanaan penelitian yang disusun oleh guru mata pelajaran bersama peneliti, dilaksanakan pembelajaran kepada siswa kelas VIII-C yang kurang memahami tentang sikap toleransi. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data selama proses sebagai berikut. 1. Perencanaan Perencanaan dalam penelitian ini dilakukan dari persiapan tempat yang akan digunakan dalam penelitian. Tempat pelaksanaan di ruang kelas VIII-C MTs Tajul Ulum Brabo pada tanggal 16 Juli 201 sewaktu pelajaran. Peneliti juga melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian dengan menjalin komunikasi dengan guru mata pelajaran PKN di JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 109

7 MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan, adapun pada Siklus I, perencanaan tindakan yang dilaksanakan adalah : a) Membuat Rencana Kegiatan Harian yang akan dilaksanakan selama 3 RKH. b) Menentukan tujuan / indikator. c) Menentukan metode yang akan digunakan dalam kegiatan yaitu bercerita, tanya jawab, dan pemberian tugas. d) Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam kegiatan. e) Membuat dan merancang lembar observasi guru dan siswa beserta indikatornya. f) Menentukan media dan topik / cerita yang menarik perhatian siswa untuk dijadikan bahan percakapan. 2. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada bulan Juli 201 selama 3 hari, yaitu tanggal 20, 21, dan 22 di MTs. Tajul Ulum Brabo. Penelitian ini berlangsung selama 30 menit yaitu dari pukul pada kegiatan pembukaan di kelas. Dilaksanakan dalam kelas VIII. C MTs. Tajul Ulum secara klasikal. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I ini adalah sebagai berikut : a) Guru mempersiapkan bahan pembicaraan yang disukai siswa, media yang menarik perhatian siswa, suasana kelas yang menyenagkan, dan cara penyampaian yang komunikatif. b) Pada siklus I guru menggunakan alat peraga berupa gambar atau poster yang dijadikan bahan percakapan. c) Cara penyajian guru diusahakan lebih komunikatif sehinga siswa termotivasi untuk aktif dalam kegiatan. d) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan menjawab mengenai sikap toleran siswa. e) Guru memberikan pujian dan motivasi kepada siswa untuk menstimulasi agar siswa bertanya dan menjawab pertanyyan mengenai sikap toleran. 3. Observasi Observasi dilaksanakan oleh peneliti dan guru mapel. Adapun pelaksanaannya meliputi, yaitu (1) Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mapel, (2) Peneliti dan guru mapel (kolaborator) berkolaborasi untuk melakukan pengamatan terhadap siswa, mengamati jalannya pembelajaran dan menilai dinamika pembelajaran yang terjadi, respon/keaktifan siswa pada saat mengikuti pelajaran. Adapun hasil Pengamatan Terhadap guru mapel saat memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture pada kegiatan penelitian yang dilaksanakan guru mapel pada siklus I adalah sebagai berikut : a. Siswa mulai terlihat memahami sikap toleran. JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 110

8 b. Siswa mulai memberikan respon dengan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang sikap toleran pada kegiatan kelas. c. Beberapa siswa sudah mulai berani bertanya dan menjawab pertanyaan teman tentang sikap toleran diluar kegiatan penelitian. d. Siswa sudah mulai aktif berkomunikasi dan bersosial tentang penerapan sikap toleran dengan orang lain, namun belum maksimal. e. Hasil akhir : tingkat pencapaian dalam indikator yang diharapkan mengalami peningkatan meskipun belum sampai tuntas. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Siswa Pada Siklus I No Aspek yang dinilai Skor Ket Siswa mendengarkan penjelasan guru Siswa tertarik pada percakapan yang dilaksanakan Siswa terlibat dalam kegiatan sehingga dapat meningkatkan sikap toleran Siswa memahami sikap toleran dan menjwab pertanyaan seputar sikap toleran Siswa bersikap toleran terhadap keberagaman Keberanian bertanya pada guru dan temannya mengenai sikap toleran Skor Total 13 Keterangan : 1 = tidak mampu 2 = kurang mampu 3 = mampu = sangat mampu. Refleksi Kegiatan pembelajaran siklus I sudah menunjukan kemajuan meskipun belum maksimal, hal ini ditunjukkan sudah adanya respon dari sebagian siswa untuk memahami dan mengerti tentang sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender. Siswa juga JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 111

9 menunjukkan keterkaitan pada percakapan dalam kegiatan yang dirancang guru, yaitu ditunjukkan dengan kemajuan siswa untuk bertanya dan menjawab tentang sikap toleran. Ada kemajuan jika dibandingkan kondisi awal pada pra siklus, yang semula pada pra siklus ada 3 siswa dari 38 siswa yang dapat mencapai indikator penelitian, menjadi 18 siswa pada siklus I. Kemajuan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Grafik 1. Hasil Perbandingan Prosentase Pra Siklus dan Siklus I Pra Siklus Siklus I Tidak Mampu Kurang Mampu Mampu Prosentase kemampuan siswa dalam bersikap toleran sesuai ketegori : Mampu (3) : 18 siswa Nilai rata-rata = 18 x 100% = 7,37% (18 siswa tuntas) 38 Kurang Mampu (2) : 18 siswa Nilai rata-rata = 18 x 100% = 7,37% (18 siswa kurang tuntas) 38 Tidak mampu (1) : 2 siswa Nilai rata-rata = 2 x 100% = 5,26% (2 siswa tidak tuntas) 38 Ketuntasan pada siklus I adalah 7,37% Ketidak tuntasan siswa pada siklus I adalah 7,37% + 5,26% = 52,63 %. Diskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pada siklus I masih ditemukan beberapa hal yang belum terlaksana oleh guru mapel pada setiap tahapan pembelajaran yang diselenggarakan. Temuan tersebut sekaligus sebagai rekomendasi bagi guru mapel (kolaborator) untuk dapat dilaksanakan pada siklus II, maka berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam silus II dalam tahap perencanaan adalah : JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 112

10 a) Menyusun RKH (Rencana Kegiatan Harian) b) Menentukan metode yang akan dugunakan dalam siklus II yaitu : Model pembelajaran dengan menggunakan media gambar disertai adanya demonstrasi dan tanya jawab siswa dengan guru. c) Membuat dan merancang lembar observasi guru dan siswa beserta indikatornya. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan pada bulan Juli 201 selama 3 hari, yaitu tanggal 27, 28, dan 29 di MTs. Tajul Ulum Brabo. Penelitian ini berlangsung selama 30 menit yaitu dari pukul pada kegiatan pembukaan di kelas. Dilaksanakan dalam kelas VIII.C MTs. Tajul Ulum secara klasikal. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II ini adalah sebagai berikut : a) Guru menjelaskan apa yang akan dilaksanakan dalam kegiatan selanjutnya dengan menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan gambar yang disertai adanya demonstrasi dan tanya jawab sehingga siswa dapat berkomunikasi dengan aktif di kelas. b) Melaksanakan kegiatan menggunakan media yang sudah dipersiapkan. c) Mengamati perkembangan anak setelah diberikan yang variatif. d) Bercakap-cakap dan tanya jawab kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam siklus II. Peneliti dan guru mapel (kolaborator) berkolaborasi untuk melakukan pengamatan, mengamati jalannya pembelajaran dan dinamika belajar yang terjadi, respon keaktifan siswa pada saat mengikuti pelajaran. Adapun hasilnya sebagai berikut. a) Siswa memberikan respon yang baik, serta sangat antusias mengikuti kegiatan dengan menggunakan media dan suasana yang menyenangkan yang dirancang guru. b) Siswa sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan teman dan guru tentang sikap toleran dengan sangat baik, bahkan mereka mulai berkomunikasi dengan aktif dikelas. c) Hasil akhir dalam penilaian siklus II ini diharapkan dapat meningkat sesuai kriteria indikator tingkat pencapaian, yaitu tercapainya kriteria ketuntasan. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Siswa Pada Siklus II No Aspek yang dinilai Skor Ket Siswa mendengarkan penjelasan guru Siswa tertarik pada 2 percakapan yang dilaksanakan Siswa terlibat dalam kegiatan sehingga dapat meningkatkan sikap toleran JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 113

11 . Refleksi Siswa memahami sikap toleran dan menjwab pertanyaan seputar sikap toleran Siswa bersikap toleran terhadap keberagaman Keberanian bertanya 6 pada guru dan temannya mengenai sikap toleran Skor Total 22 1 = tidak mampu 2 = kurang mampu 3 = mampu = sangat mampu Peningkatan yang terjadi pada siklus II sangat baik sekali. Hal ini dapat dilihat dari taraf keberhasilan siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru. Peningkatan yang terjadi pada siklus I, terdapat 18 siswa yang berhasil dari 20 siswa dalam kelas, dan pada siklus II terdapat 30 siswa yang berhasil dari 38 siswa dalam kelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode picture and picture dapat meningkatkan sikap toleran siswa terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender di MTs. Tajul Ulum Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Grafik 2. Hasil Perbandingan Prosentase Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Tidak Mampu Kurang Mampu Mampu Prosentase kemampuan siswa dalam bersikap toleran sesuai ketegori : Sangat Mampu () : 3 siswa Nilai rata-rata = 3 x 100% = 7,90% (3 siswa tuntas) 38 JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 11

12 Mampu (3) : 27 siswa Nilai rata-rata = 27 x 100% = 71,05% (27 siswa tuntas) 38 Kurang Mampu (2) : 8 siswa Nilai rata-rata = 8 x 100% = 21,05% (8 siswa kurang tuntas) 38 Ketuntasan pada siklus II adalah 7,90% + 71,05% = 78,95%. Ketidak tuntasan siswa pada siklus II adalah 21,05%. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan : 1. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model picture and picture pada siklus I secara keseluruhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 7,37%, yang menunjukan belum adanya keefektifan pembelajaran dengan model picture and picture dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai sikap toleransi di MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan tahun pelajaran 201/ Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model picture and picture pada siklus II secara keseluruhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 78,95%, yang menunjukan adanya keefektifan pembelajaran dengan model picture and picture dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai sikap toleransi di MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan tahun pelajaran 201/ Perubahan data dalam peningkatan pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar 31,58%, hal ini menunjukkan pembelajaran dengan model picture and picture merupakan salah satu pembelajaran yang tepat untuk membantu meningkatkan pemahaman sikap toleran pada siswa dalam menghadapi kehidupan sosial luas.. Keefektifan pembelajaran dengan model picture and picture dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai sikap toleransi di MTs Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan tahun pelajaran 201/2015, ditandai dengan tercapainya indikator keberhasilan yaitu 75% dengan hasil 78,95%. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sabri, Startegi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Jakarta: PT. Quantum Teaching, 2005) Atkinson, R, L., Atkinson, R.C., & Hilgard, E.R., Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 1983) Azwar, S., Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995) JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 115

13 Calhoun, J, F., & Acocella, J, R. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1990) Cucu Surahman MA, 2012, mari bersikap toleran, diakses 23 April 201. Depaartemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Balai Pustaka, 2000) Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). (Medan: Media Persada, 2011), hlmn.1. Mohammad Ali, Modul Teori dan Praktek Pembelajaran Pendidikan Dasar, (Bandung: UPI Press, 2007), hlm Sardiman, A. M. (200). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. (Jakarta: Rajawali, 1996) Sear, D, O., Freedman, J, L., & Peplau, L, A., Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga, 1985) Suharsimi Arikunto, 2007, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi, 2006, Metodologi Reserch, Yogyakarta: Andi Offset. JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG 116

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan studi yang akan penulis lakukan, bahwa penelitian ini akan dilakukan dengan menekankan pada jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas (Classroom action research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 39

ISSN No Media Bina Ilmiah 39 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 39 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN TIPE CPERATIVE INTEGRATED READING AND CMPSITIN (CIRC) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS V SD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang ditetapkan dalam GBHN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan

Lebih terperinci

e-journal-fkip Unisla Press Page 64

e-journal-fkip Unisla Press Page 64 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN KELAS XI TKR 1 SEMESTER II SMK NEGERI 2 LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Oleh Sunanik, S.Pd.* NIP. 19740310 199802

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang hendak dilaksanakan adalah merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan ikhtiar untuk memajukan kehidupan bangsa yang ditandai oleh peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan suatu bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitihan Peneliti ini merupakan Peneliti tindakan Kelas (PTK) atau bahasa Inggris sering disebut denganliti yang dilakukan oleh guru dikelas dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: RESTI FITRIANINGRUM A54F100038 FAKULTAS

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGTALUN 2 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Untuk

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK Suparjo (11261378) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang masalah penelitian ini adalah Penggunaan

Lebih terperinci

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA BANGUN RUANG (KUBUS DAN BALOK) (PTK pada siswa kelas VIII Semester genap

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Dosen Pembimbing : Intan Sari Rufiana Siti Munawaroh Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan termasuk penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS VIII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BEKONANG FILIAL KARTASURA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Linda Ismiyanti 1, MH. Sukarno 2 dan

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 93, Cet. 13. Press, 2008), hlm. 8.

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 93, Cet. 13. Press, 2008), hlm. 8. AB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Reserch (CAR). 1 Penelitian

Lebih terperinci

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 2 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 JOURNAL PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO 176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI Oleh: Nunu Faraningsih Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap bangsa. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah tingkat kedewasaan. Artinya anak dituntut agar dapat berdiri sendiri (mandiri) dalam hidupnya

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah, M.Pd anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka (UNMA) ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu Penelitian Tindakan Kelas dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research

Lebih terperinci

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn: Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi pendidikan menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah salah satu jalan lain yang terbuka untuk para pendidik yang ingin

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEER LESSONS PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEER LESSONS PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH PERTAMA UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEER LESSONS PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013 / 2014 JURNAL BUBLIKASI

Lebih terperinci

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Kartika Dewi (09220672) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Dengan berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal classroom

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Sri Wahyuni 19 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat: 1. Mengetahui penerapan strategi index card match khususnya pada materi pokok binatang yang halal dan

Lebih terperinci

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Bumi Aksara, 2008 ) cet. 5, hlm : Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : PT

Bumi Aksara, 2008 ) cet. 5, hlm : Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : PT BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan mengajar berupa sebuah

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus. BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam tiga siklus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak

Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Siti Rukhani (09262309) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP eteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah dalam

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok

Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok Eresia Lamajau Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini keterkaitan manusia dengan pendidikan memang semakin erat bahkan perkembangan pendidikan semakin meluas. Itu berarti bahwa manusia makin tak terpisahkan dengan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD

Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD Budi Ressanto (10320007) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2012 2013 Disusun Oleh : WURYANINGSIH A53BO90214 PROGRAM STUDI PG

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING INDEX CARD MATCH

PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING INDEX CARD MATCH PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING INDEX CARD MATCH SALAH SATU ALTERNATIF PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 SUGIHMANIK KEC.TANGGUNGHARJO KAB. GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Identifikasi Masalah Perencanaan (Planning) Refeksi (Reflecting) Tindakan(Acting) SIKLUS I Observasi (Observing) Perencanaan ulang SIKLUS II dst Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan bangsa Indonesia yang lahir pasca kemerdekaan yakni tanggal 17 Agustus 1945 yang silam, Indonesia dituntut untuk menciptakan warga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). PTK ini juga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal pokok yang dapat menunjang kecerdasan serta keterampilan anak dalam mengembangkan kemampuannya. Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Sri Mulyani* Abstrak Salah satu permasalahan yang dihadapi SMP Negeri 21 Semarang saat ini adalah rendahnya kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

Lebih terperinci

OLEH : DRS. ZULIYANTO ABSTRAKSI

OLEH : DRS. ZULIYANTO ABSTRAKSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KOMPETENSI DASAR MENUNJUKKAN SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA MELALUI DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS X-C SEMESTER 2 (STUDI KASUS PADA : SMA NEGERI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok

Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok Subardi (09220275) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci