e-journal-fkip Unisla Press Page 64

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN KELAS XI TKR 1 SEMESTER II SMK NEGERI 2 LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Oleh Sunanik, S.Pd.* NIP *) Guru SMK Negeri 2 Lamongan Abstrak: This research is a classroom action research that is aimed to increase the students learning result of Grade XI TKR 1 Semester I for PKn Subject of the topic of Appreciating the Way of Giving Good and Responsible Opinion at SMKN 2 Lamongan in the Academic Year 2011/2012. Based on the data analysis it is known that the student average score in learning PKn using Cooperative Learning type STAD increases from the first cycle to the second cycle, namely from 68 on the first cycle becomes 82 on the second cycle. The percentage of class learning mastery on the first cycle is 23%, and on the second cycle increases to 97%. Both the class average and class learning mastery have passed the criteria of success, namely 75 for class average and 85% for class learning mastery. Finally it can be concluded that Cooperative Learning Type STAD can increase the student learning result at Grade XI TKR 1 Semester II at PKn Subject of the topic of Appreciating the Way of Giving Good and Responsible Opinion at SMKN 2 Lamongan in the Academic Year 2011/2012. Key words: increasing, learning result, cooperative learning type STAD Unisla Press Page 64

2 Pendidikan merupakan usaha sadar manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses pembelajaran di sekolah, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta Perguruan Tinggi (PT), yang masing-masing memiliki visi, misi dan tujuan yang spesifik. Proses pendidikan itulah yang akan banyak dinilai karena proses pendidikan sebagai salah satu titik tolak keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Isi Undang-Undang tersebut tersebut dapat dikatakan bahwa Pendidikan Nasional Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya, yaitu manusia yang berbudi pekerti luhur, kepribadian maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja profesional, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut kualitas proses pembelajaran harus ditingkatkan yang tercermin pada hasil belajar siswa. Pada kenyataannya banyak di antara siswa kelas XI TKR 1 yang belum yang hasil belajarnya masih rendah seperti yang tercermin dari hasil tes ulangan harian. Banyak di antara mereka yang belum berhasil mencapai nalai KKM. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapain nilai mereka, di antaranya adalah rendahbya motivasi belajar, media yang kurang menarik, metode mengajar guru yang belum optimal, dan sebagainya. Sesuai dengan kenyataan tersebut di atas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan atas judul tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Dapatkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD meningkatan hasil belajar siswa Kelas XI TKR 1 semester II pada mata pelajaran PKn pokok bahasan Menghargai cara mengemukakan pendapat yang dilakukan secara benar dan bertanggung jawab di SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012? Penelitian ini pada pokoknya untuk menentukan jawaban di atas masalah-masalah yang telah dikemukakan pada rumusan masalah di atas. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah :Meningkatan hasil belajar siswa Kelas XI TKR 1 semester II melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada mata pelajaran PKn pokok bahasan Menghargai cara mengemukakan pendapat yang dilakukan secara benar dan bertanggung jawab di SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012? KAJIAN TEORI Suatu pembelajaran membutuhkan strategi-strategi agar pembelajaran itu berjalan dengan sebaik mungkin. Kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun gagasan atau pemehaman sendiri secara lancar an termotivasi. Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif : mengamati, bertanya dan mempertanyakan, menjelaskan dan sebagainya. Tidak membantu siswa terlalu dini, menghargai usaha siswa walaupun hasilnya belum memuaskan dan menantang siswa sehingga berbuat dan berfikir yang menjadikan siswa belajar seumur hidup. Strategi mengajar perlu didukung dengan profesionalisme guru yang memiliki karakteristik : membuat perencanaan konkrit dan detail, menempatkan siswa sebagai arsitek pembangunan gagasan dan guru berfungsi untuk melayani dan berperan sebagai mitra siswa, bersikap kritis dan berani, sebagai fasilitator, gaya mengjar di fokuskan pada model pemberdayaan dan pengkondisian pada model latihan dari pada pemaksaan, mampu menyakinkan kepala sekolah dan masyarakat terhadap beberapa inovasi pendidikan yang edukatif dengan argumentasi logis dan kritis, bersikap kreatif. Model Pembelajaran Kooperatif STAD atau biasa disebut dengan Belajar Kelompok adalah suatu cara belajar dimana beberapa siswa berkumpul membentuk kelompok belajar untuk berkerjasama dan tukar-menukar pendapat dalam bentuk yang menghasilkan ketetapan yang telah disepakati bersama dalam rangka menyelesaikan tugas atau mengkaji suatu materi pelajaran. Pelaksanaan Kooperatif STAD ini meliputi : 1. Class Presentation : Sebelum pelajaran dimulai guru menjelaskan dan mempresentasikan model pembelajaran belajar kelompok, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat konsep-konsep pelajaran. 2. Teams : Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang siswa yang merupakan campuran tingkat prestasi akademik, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran dan memberikan tugas Unisla Press Page 65

3 kemudian siswa bekerja sama dan saling membantu di dalam kelompok untuk mengerjakan tugas tersebut. 3. Quizes : setelah mengerjakan tugas, siswa diberi kuis atau tes dan tidak boleh bekerja sama dengan anggota kelompoknya maupun dengan anggota lain. 4. Individual Improvement Score : dari hasil kuis akan diperoleh skor individu, dan tim. Skor tim di dasarkan pada peningkatan skor anggota tim dibandingkan dengan skor yang lalu mereka sendiri. Nilai itulah yang menjadi dasar untuk kemajuan kelompok. 5. Team Recognition : Nilai ratarata kelompok yang tertinggi akn diberi pengakuan seperti diumumkan di depan kelas dan diberi pujian. Jadi dalam pembelajaran belajar kelompok betul-betul kerjasama untuk menjadi kelompok terbaik sebab kegagalan seseorang akan merupakan kegagalan kelompok dan keberhasilan seseorang adalah keberhasilan kelompok. Sedangkan pelaksanaan model kooperatif STAD atau pembentukan belajar kelompok dikembangkan atas dasar pertimbangan berikut : 1. Tidak semua masalah dapat dipecahkan sendiri sehingga dibutuhkan bantuan dan pendapat orang lain. 2. Proses dan hasil belajar yang diperoleh dari diskusi kelompok lebih kaya dan komprehensif. 3. Siswa sebagai individu mempunyai prestasi belajarnya berbeda-beda satu sama lain. 4. Siswa sebagai makhluk sosial memiliki dorongan yang kuat untuk menampilkan kekuasaannya didepan orang lain, dan memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam siklus-siklus dan masing-masing siklus terdiri atas beberapa tahap. Penelitian tindakan (action research) ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. (Supardi, 2007 : 58). Lebih lanjut Rustam dan Mundilarto mengatakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merekfleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Rustam Murtadlo, 2004 : 1). Dengan demikian tahap-tahap dalam penelitian ini adalah (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi/pengamatan dan interpretasi, dan (4) Analisis dan refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus, dalam setiap siklus masing-masing meliputi : Persiapan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penerapan model Kooperatif STAD dalam pembelajaran PKn pokok bahasan Menghargai cara mengemukakan pendapat yang dilakukan secara benar dan bertanggung jawab pada siswa Kelas XI TKR 1 dengan jumlah siswa 29 anak. Siklus 1 Pada siklus 1 peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa hasil nilai ratarata kelas dan prosentase ketuntasan kelas dalam pembelajaran PKn pokok bahasan Menghargai cara mengemukakan pendapat yang dilakukan secara benar dan bertanggung jawab dengan menerapkan model Kooperatif STAD pada siswa Kelas XI TKR 1 dengan jumlah siswa 29 anak, sebagai berikut : Rata-rata Kelas Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Tidak Tuntas Prosentase Ketuntasan Kelas 17% 38% 21% Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas adalah 68, siswa yang telah tuntas sebanyak 6 siswa sisanya yang berjumlah 23 siswa tidak tuntas, sehingga prosentase ketuntasan kelas adalah 21%. Berdasarkan tabel tersebut di atas peneliti dapat menyimpulkan hasilnya sebagai berikut : a. Pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD masih belum berjalan dengan baik. b. Guru masih perlu memberikan perhatian yang lebih dalam setiap kelompok. c. Rasa kebersamaan dan saling membantu dalam kelompok belajar masih belum muncul. d. Pembelajaran berjalan lambat walaupun sudah dilaksanakan. Oleh karena itu peneliti melanjutkan penelitian tindakan ini pada siklus yang kedua dengan melakukan perencanaan ulang dengan perbaikan-perbaikan pada tindakannya. Peneliti memberi perhatian yang lebih kepada siswa selama proses pembelajaran, supaya siswa yang mengalami kesulitan segera mendapat bantuan. Guru memotivasi dan menumbuhkan kebersamaan dalam kelompok dalam mengerjakan tugas-tugas sehingga diharapkan siswa akan mengalami Unisla Press Page 66

4 perbaikan dalam pembelajaran dan memperoleh nilai yang optimal. Siklus 2 Secara garis besar perencanaannya sama dengan siklus 1 dengan materi Menghargai cara mengemukakan pendapat yang dilakukan secara benar dan bertanggung jawab. Berdasarkan pada temuan siklus 1 maka ada beberapa tambahan dalam perencanaan sebagai berikut : a. Meningkatkan rasa kebersamaan dan saling membantu antar kelompok. b. Meningkatkan kinerja guru. c. Guru harus bisa membimbing semua kelompok tanpa kecuali atau tidak memandang satu kelompok saja. d. Meningkatkan pemberian motivasi kepada siswa. e. Langkah-langkah kerja kelompok harus benar-benar dilaksanakan. Pelaksanaan pada siklus 2 ini meliputi : a. Pada siklus 2 ini guru mengulang tindakan pada siklus 1 hanya pada awal pembelajaran guru memberi perbaikanperbaikan yaitu meningkatkan kinerja guru dan meningkatkan rasa kebersamaan atau saling membantu antar kelompok. b. Memotifasi dan menjelaskan kembali tentang pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terutama tentang struktur cara, struktur tujuan dan penilaian. c. Pemberian Bimbingan kepada siswa yang mendapatkan nilai kurang dan memberikan pujian kepada siswa yang mendapatkan nilai baik. d. Siswa mengerjakan LKS saat masuk dalam kegiatan belajar kelompok ini berguna untuk memudahkan siswa memahami materi. e. Rumusan-rumusan yang terdapat dalam materi harus benar-benar diperhatikan oleh siswa sehingga siswa mampu mengulang, mengerjakan dan mengerti konsep yang dipelajari. f. Guru harus lebih sabar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Dari hasil pengamatan siklus 2 ini hasilnya adalah sebagai berikut : Rata-rata Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Tidak Tuntas Prosentase Ketuntasan Kelas Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas adalah 82, siswa yang telah tuntas sebanyak 28 siswa, dan siswa yang tidak tuntas berjum siswa 1 sehingga prosentase ketuntasan kelas adalah 97%. Dari hasil pengamatan ditemukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut : a. G uru sudah bisa menjadikan suasana kelas menjadi hidup sehingga siswa menjadi semangat dan termotivasi untuk belajar. b. D alam pembelajaran ini semua siswa sudah terlibat dengan aktif. PEMBAHASAN Dari hasil data di atas diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa (hasil tes belajar) dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model Kooperatif STAD menunjukkan hasil belajar yang meningkat dari setiap siklusnya. dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa Kelas XI TKR 1 pada siklus 1 : 68; dan pada siklus 2 meningkat menjadi : 82. Prosentase ketuntasan kelas pada siklus 1 adalah 23%, pada siklus 2 meningkat menjadi 97%. Hal ini menandakan bahwa penelitian tindakan kelas ini berhasil, karena nilai rata-rata kelas telah melampaui kriteria kesuksesan yaitu 75; dan nilai prosentase ketuntasan kelas juga telah melampaui kriteria ketuntasan yaitu 85%. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa model pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI TKR 1 semester II pada mata pelajaran PKn pokok bahasan Menghargai cara mengemukakan pendapat yang dilakukan secara benar dan bertanggung jawab di SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Keterangan Rata-rata kelas Siswa tuntas Siswa belum tuntas Prosentase Ketuntasan Siklus I Siklus II % 97% Kriteria 75 85% Dari hasil pengamatan diketahui bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran kooperatif STAD mendorong siswa utuk bekerjasama satu dengan yang lainnya dalam kelompok, sehingga semua perssoalan dan kesulitan dalam belajar dapat teratasi dengan baik. Suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, siswa menjadi antusias dalam Unisla Press Page 67

5 proses pembelajaran. Adanya persaingan antar kelompok membuat siswa semakin membuat siswa termotivasi untuk melakuka nyang terbaik dalam pembelajaran. KESIMPULAN Dari hasil penelitian tentang meningkatkan hasil belajar PKn melalui model Kooperatif STAD pada siswa Kelas XI TKR 1 semester I SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran PKn. Hal ini ditunjukkan oleh pencapaian rata-rata kelas dan prosentasi ketuntasan kelas yang telah melampaui kriteria kesuksesan. Keberhasilan tersebut karena siswa merasa senang dan gembira dalam belajar yang tampak pada antusiasme mereka dalam merespon penjelasan/pertanyaan guru. SARAN Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dapat disarankan sebagai berikut : 1. Bagi sekolah penulis menyarankan hendaknya selalu memfasilitasi guru-guru untuk melalukan penelitian di sekolah. 2. Bagi guru-guru, peneliti menyarankan untuk mencoba menggunakan model pembelajaran tipe STAD dalam pembelajaran karena telah terbukti bahwa STAD sudah berhasil dalam meningkatkan prestasi mata pelaju aran PKn, DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :Bumi Aksara. Daruso, Bambang, Dasar dan Konsep PMP, Semarang, Aneka Ilmu, 1986 Depdikbud GBPP PMP. Jakarta : Proyek Peningkatan SMK, Tenaga Edukatif dan BPG Jawa Timur. Hadi, Sutrisno, Metode Resech (I, II, III), Yogyakarta, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Statistik II. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Statistik II, Yogyakarta, Yayasan Penerbit Fakultas UGM, Dasar-Dasar dan Tehnik Pengantar Metodologi Ilmiah, Bambang, Tarsito Unisla Press Page 68