BAB V PRANATA SOSIAL DALAM KASKUS. Identitas dalam komunitas virtual diwakili oleh simbol-simbol virtual yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PRANATA SOSIAL DALAM KASKUS. Identitas dalam komunitas virtual diwakili oleh simbol-simbol virtual yang"

Transkripsi

1 BAB V PRANATA SOSIAL DALAM KASKUS 5.1 Personel Identitas dalam komunitas virtual diwakili oleh simbol-simbol virtual yang dapat diciptakan oleh anggota yang bersangkutan. Identitas virtual dalam komunitas Kaskus mencakup nama, gambar (avatar), pangkat serta reputasi. Identitas virtual dapat dibelokkan dari identitas anggota dalam dunia fisik namun dapat juga disesuaikan dengan identitas anggota dalam dunia offline. Kebebasan menciptakan ikon-ikon dan membuat identitas sesuai keinginan anggota ini disebut oleh Rheingold (1993) sebagai pseudonym Data Personel secara Offline Data personel anggota Kaskus secara offline sebagian besar merupakan rahasia. Beberapa pengecualian adalah anggota-anggota yang telah melakukan pertemuan offline. Pertemuan secara offline atau melakukan tatap muka secara langsung dapat dilakukan antar anggota yang tergabung dalam forum regional atau dalam civitas academica, yang memiliki kedekatan secara geografis. Beberapa kali muncul thread yang menanyakan jenis kelamin, usia atau lokasi anggota Kaskus, akan tetapi data dari thread seperti itu memiliki setidaknya dua kelemahan. Kelemahan pertama, tidak semua anggota bersedia menunjukkan identitas personal mereka. Kelemahan kedua, data identitas offline dalam komunitas virtual sulit untuk dijamin kebenarannya. Oleh karena itu, dalam komunitas Kaskus, data-data identitas online lebih penting dibandingkan identitas secara offline.

2 Pemilik ID setan biasa tidak bersedia memberikan nama aslinya saat dilakukan wawancara online melalui chatting, akan tetapi pemilik ID mengaku sering mengikuti gathering atau pertemuan offline dengan sesama anggota Kaskus yang aktif dalam forum civitas academica Universitas Indonesia. Setiap anggota komunitas virtual memiliki kebebasan dan kemampuan untuk menyembunyikan data diri mereka. Hal inilah yang seringkali dianggap sebagai kelemahan sekaligus kelebihan komunitas virtual dibandingkan komunitas fisik Data Personel secara Online Data personel secara online menjadi data yang lebih umum digunakan dalam membangun pranata dan modal sosial. Data personel online ini mencakup dua karakteristik penting yaitu reputasi dan pangkat Pangkat Pangkat anggota komunitas Kaskus ditentukan oleh jumlah posting yang telah dikirimkan. Hierarkinya telah ditentukan seperti terlihat pada Tabel 2. Tingkatan hierarki ini menentukan tingkat senioritas seorang anggota komunitas virtual Kaskus dan sekaligus menentukan hak bagi anggota. Anggota senior memiliki hak yang lebih banyak dibandingkan anggota lain yang lebih junior. Anggota Kaskus yang telah memiliki jumlah posting sebanyak 2000, memiliki hak untuk memberikan GRP kepada anggota komunitas lainnya. Tingkatan dimana anggota dapat mulai memberikan GRP kepada anggota lain ini disebut tingkatan ISO Tingkatan hierarki ini memiliki beberapa fungsi diantaranya memastikan bahwa anggota yang junior tidak memiliki kemampuan untuk memberikan BRP dan GRP. Hal ini dianggap penting karena anggota junior seringkali kurang

3 mengerti aturan dan norma di dalam Kaskus. Mereka kerapkali melakukan kesalahan-kesalahan seperti salah memilih forum untuk menempatkan thread. Tabel 2. Hierarki Pangkat Anggota Kaskus Berdasarkan Jumlah Posting (2009) Jumlah Posting Pangkat 0 sampai 99 newbie 100 sampai 499 kaskusser 500 sampai 749 aktivis kaskus 750 sampai 999 kaskus holic 1000 sampai 3999 kaskus addict 4000 sampai 9999 kaskus maniac sampai kaskus geek sampai kaskus freak Lebih dari made in kaskus Sebagai contoh, thread cerita seram di forum lounge, padahal Kaskus sudah memberikan tempat khusus forum spiritual. Forum lounge paling sering menerima thread salah sasaran, karena forum ini paling banyak dikunjungi, sehingga umpan balik lebih cepat muncul dibandingkan dengan forum-forum yang lain. Oleh karena anggota junior kebanyakan masih belum benar-benar memahami aturan, tingkatan hierarki ini dirasa cukup adil demi ketentraman bersama komunitas Kaskus. Tingkatan hierarki ini juga membuat hubungan dalam komunitas virtual Kaskus menjadi lebih hidup. Hal ini dapat dijelaskan bahwa keberadaan tingkatan hierarki menyebabkan anggota memiliki tujuan untuk mendapatkan pangkat yang lebih tinggi dengan cara rajin membuat posting thread atau komentar. Tindakan anggota ini menyebabkan komunitas Kaskus menjadi dinamis karena terjadi interaksi antar anggota secara rutin dan dinamis.

4 Reputasi Reputasi menjadi data personel yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan kepercayaan dalam komunitas virtual Kaskus. Reputasi digambarkan sebagai kotak berwarna hijau, abu-abu dan merah dalam kotak identitas seorang anggota. Warna hijau biasa disebut cendol, merupakan gambaran dari Good Reputation Point (GRP) yang bernilai positif bagi anggota komunitas. Warna abu-abu menggambarkan kekosongan reputasi atau dengan kata lain anggota tersebut belum memiliki reputasi. Warna merah biasa disebut bata, menggambarkan Bad Reputation Point (BRP) yang bernilai negatif bagi anggota komunitas. Reputasi memiliki mekanisme yang cukup rumit yang dijelaskan dalam sistem norma. 5.2 Sistem Norma Konfrontasi Konfrontasi dapat terjadi di dalam komunitas Kaskus. Konfrontasi ini biasa dipicu oleh anggota yang memberikan posting atau thread dengan kata-kata yang kasar atau bermuatan SARA (Suku, Agama, Ras dan budaya). SARA menjadi masalah yang sangat sensitif di dalam Kaskus karena setiap posting pelecehan SARA yang muncul di Kaskus selalu menimbulkan reaksi yang cepat dan keras. Reaksi ini dapat dilihat pada kasus pemilik ID Rabbitch yang membuat thread yang melecehkan Nabi Muhammad sehingga membuat gerah anggota Kaskus yang lain terutama Kaskuser pemeluk agama Islam. Reaksi yang muncul adalah makian, pelemparan bata, dan munculnya thread-thread balasan yang

5 meminta agar pemilik ID di-banned. Semua reaksi tersebut muncul hanya dalam hitungan menit. Selain itu konfrontasi ringan juga dapat dipicu oleh anggota baru (newbie) yang kurang paham peraturan dan membuat thread di dalam forum yang salah, sebagai contoh membuat thread tentang olah raga di forum lounge. Penyebab konfrontasi ringan yang lain dapat dipicu oleh perkataan yang merendahkan dan bernada mengejek. Salah satu kasus konfrontasi dalam Kaskus yang paling terkenal adalah kasus konfrontasi yang terjadi antara ID S4ViTr1 dengan ID Sersan Surip. Konfrontasi ini bahkan pernah dibuat thread oleh anggota Kaskus yang lain (ID TraktoR6666) agar dapat dibaca kembali oleh lebih banyak orang. Konfrontasi ini memperjuangkan perbedaan pendapat antara ID S4ViTr1 dengan ID Sersan Surip terkait kasus IPDN yang terjadi pada tahun 2008 (lihat Lampiran 6) Sistem Norma Komunitas Kaskus Terdapat beragam aturan di dalam komunitas Kaskus, baik yang tertulis ataupun tidak. Aturan-aturan khusus diberlakukan untuk setiap forum, tetapi terdapat aturan-aturan lain yang bersifat umum dan wajib ditaati. Aturan-aturan umum tersebut diantaranya: (1) harus sopan dalam menulis posting ataupun thread; (2) tidak boleh bermuatan SARA, terutama jika bertujuan untuk menghina; (3) tidak boleh membuat posting atau thread yang tidak ada artinya (junk); (4) tidak boleh melakukan provokasi; (5) dalam membuat threads harus disertai sumber dan atau gambar; (6) tidak boleh mengulang informasi (repost). Aturan-aturan umum ini diawasi oleh semua warga Kaskus, bukan hanya sekedar tanggung jawab administrator dan moderator. Pemberian hukuman selain

6 dapat dilakukan oleh administrator dan moderator, juga dapat dilakukan oleh anggota yang telah mencapai ISO Seorang anggota Kaskus yang telah mencapai ISO, memiliki hak untuk memberikan Bad Reputation Point (BRP) atau bata sebagai hukuman. ISO terkait erat dengan sistem reputasi yang akan dijelaskan sebagai berikut: Sistem reputasi Sistem reputasi merupakan sebuah sistem di dalam komunitas virtual Kaskus, yang muncul dalam profil anggota sebagai kotak hijau, abu-abu atau merah. Kotak hijau atau GRP (biasa disebut cendol) memperlihatkan reputasi yang baik, kotak abu-abu berarti belum punya reputasi dan kotak merah atau BRP (biasa disebut bata) menunjukkan reputasi yang buruk. Semakin banyak jumlah cendol, semakin baik pula reputasi orang tersebut, sebaliknya semakin banyak jumlah bata, maka reputasi orang tersebut semakin buruk. Gambar 7. Gambar Profil Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa pemilik ID anaktengah belum memiliki reputasi karena kotak reputasi masih berwarna abu-abu. Kotak tersebut

7 akan berubah warna menjadi hijau jika pemilik ID memiliki reputasi yang baik dan berwarna merah jika reputasinya buruk. Selain itu, kotak tersebut juga dapat bertambah jumlahnya tergantung berapa banyak reputasi yang dimiliki oleh pemilik ID Aturan-Aturan Terkait Sistem Reputasi Pemberian reputasi memiliki aturan yang cukup kompleks. Aturan ini membatasi seseorang memberikan reputasi kepada orang lain yang tidak kompeten menerimanya. Beberapa aturan tersebut adalah sebagai berikut: 1. ISO Hanya anggota yang postingannya diatas 2000 post atau telah mencapai ISO 2000 yang dapat memberikan good atau bad reputation point berwarna merah atau hijau. Anggota yang belum ISO tidak dapat memberikan GRP maupun BRP, kotak pemberiannya hanya akan berwarna abu-abu atau tidak dihitung. Jumlah minimal 2000 posting ini dapat menyeleksi anggotaanggota yang layak dan loyal kepada Kaskus untuk memberikan reputasi. Hal ini dikarenakan setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dapat mengurangi jumlah total postingan, sehingga akan makin sulit bagi anggota tersebut untuk memperoleh status ISO, sementara pelanggaran yang berat dapat membuat ID tersebut di-banned sebelum mendapatkan status ISO. 2. Status reputasi. Nilai reputation point akan berpengaruh terhadap status reputation point itu sendiri (dapat diketahui dari roll over mouse ke kotak hijau atau abu-abu atau merah). Satu balok melambangkan reputasi (baik bata ataupun cendol), dua balok melambangkan dan seterusnya.

8 3. Pemotongan jumlah posting. Anggota yang dianggap melakukan pelanggaran seperti mem-posting sesuatu yang bermuatan SARA, membuat junk, dan pelanggaran-pelanggaran lain dapat dikenai hukuman pemotongan jumlah posting. Hal ini akan memperjauh jumlah posting mereka untuk mencapai ISO. 4. Jumlah BRP. Anggota yang banyak memperoleh bata hingga lebih dari dua kotak (>200 BRP), ID-nya akan di-banned oleh Administrator Kaskus. Aturan ini belum dapat dilakukan secara optimal, beberapa ID yang memiliki deretan bata masih tetap bertahan di Kaskus. Pengecualian ini dilakukan karena keterbatasan manajemen Kaskus untuk mengurus banyak anggota serta adanya beberapa ID yang sengaja mengumpulkan bata tanpa melakukan tindakan-tindakan pelanggaran. 5. BRP dan GRP. Penghitungan nilai BRP dan GRP saling menutupi satu sama lain. Oleh karena itu jika seseorang memiliki satu GRP, kemudian mendapatkan satu BRP, maka reputasinya akan kembali menjadi nol, karena nilai GRP yang didapatnya dikurangi oleh nilai BRP, sehingga menjadi nol. 6. Banned. Banned secara langsung dapat dilakukan oleh administrator jika anggota dianggap melakukan pelanggaran berat yang berpotensi merusak ketentraman Kaskus. Hukuman banned dapat disetarakan dengan hukuman pengusiran di dalam dunia nyata, karena ID yang di-banned secara otomatis tidak dapat masuk ke dalam komunitas Kaskus.

9 Hak Anggota ISO 2000 Anggota yang telah mencapai ISO memiliki hak istimewa yang tidak dimiliki oleh anggota yang masih tergolong newbie. Oleh karena itu status ISO ini dianggap istimewa dan menjadi impian banyak Kaskuser. Anggota senior yang telah mencapai ISO 2000 dapat memberikan GRP ataupun BRP yang menjadi inti dari sistem reputasi, kepada anggota yang lain. Terdapat beragam alasan seseorang memberikan GRP atau cendol kepada anggota yang lain, beberapa diantaranya: (1) anggota membuat sebuah thread yang bagus sehingga dianggap layak untuk diberikan cendol, (2) anggota memberikan pelayanan yang bagus saat menjual barang di Forum Jual Beli, sehingga pembeli merasa perlu memberikan cendol untuk menghargai pelayanan tersebut, (3) beberapa anggota Kaskus menjual barang di FJB dengan memberikan bonus cendol bagi pembeli, (4) melalui taruhan hasil pertandingan sepakbola di forum olah raga, (5) bertukar cendol dengan anggota lain. Cara kelima atau bertukar cendol dengan anggota lain, menjadi cara yang dianggap curang. Akan tetapi cara ini pun sudah dibatasi oleh sistem Kaskus yang tidak memungkinkan seseorang memberikan cendol kepada ID yang sama dua kali berturut-turut kecuali dia telah memberikan cendolnya kepada 20 orang yang lain terlebih dahulu. Disisi lain, anggota yang telah mencapai ISO dapat pula memberikan BRP atau bata kepada anggota lain. Beberapa alasan yang dapat menjadi pemicu yaitu: (1) anggota dianggap membuat thread yang buruk, baik dari segi tema yang repost, dianggap menyebarkan berita hoax, bahasa yang kasar dan sebagainya; (2)

10 anggota membuat posting yang buruk, seperti bermuatan SARA, provokatif atau memposting sampah (junk) Sanksi Terdapat tingkatan norma yang masing-masing memiliki sanksi yang berbeda. semakin besar kesalahan yang dilakukan dan semakin tinggi tingkatan norma yang dilanggar, sanksi yang diterima akan semakin berat. Sanksi dalam komunitas virtual Kaskus setidaknya ada tiga macam dan bertingkat. Hukuman paling ringan berupa pencelaan melalui posting komentar. Hukuman ini dijatuhkan oleh semua anggota lain. Hukuman kedua adalah pemberian BRP (Bad Reputation Point) atau bata. Hukuman ini dapat dijatuhkan oleh anggota yang sudah mencapai tingkatan ISO. Bata atau BRP dapat dikatakan sebagai hukuman karena BRP merupakan lambang reputasi yang buruk. Hukuman bata ditunjukkan dengan reputasi poin yang berwarna merah. Hukuman paling berat adalah hukuman banned. Hukuman ini membuat ID anggota yang bersangkutan tidak dapat beraktivitas di dalam komunitas virtual. Anggota yang dihukum banned tidak dapat membuat posting apapun ke dalam komunitas. Hukuman banned dapat dilakukan untuk jangka waktu tertentu atau selamanya, yang ditentukan oleh pelanggaran yang telah dilakukan oleh pemilik ID tersebut. Hukuman banned hanya dapat dilakukan oleh administrator Kaskus, namun anggota lain dapat melaporkan ID yang dianggap melanggar kepada pihak admin. Banyak cara untuk melakukan pelaporan, yaitu (1) dengan memilih lambang tanda seru di profil pembuat masalah untuk melaporkan kepada moderator; (2) dengan memilih lambang lapor hansip di profil pembuat masalah

11 untuk melaporkan kepada moderator; (3) dengan melapor pada thread yang sudah disediakan khusus untuk pelaporan; (4) dengan membuat threads yang meminta perhatian moderator yang berisi keluhan atau pelaporan (cara ini ilegal tapi beberapa kali ditemukan peneliti digunakan sebagai cara pelaporan). Gambar dibawah menunjukkan salah satu cara pelaporan yang dapat dilakukan anggota Kaskus: Gambar 8. Tempat Melaporkan ID secara Langsung Aturan-aturan umum dalam komunitas virtual tersebut lebih mirip sebuah norma dibandingkan aturan resmi karena dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada jaringan kesalingpercayaan daripada persetujuan yang sesungguhnya (Tuomela dikutip Hodgson 2006). Pengertian norma sendiri oleh Tuomela (Hodgson 2006) dijelaskan sebagai suatu aturan perilaku (behavioral regularities) yang muncul dari pertukaran tujuan dan ekspektasi. Pengamatan peneliti terhadap komunitas Kaskus melihat bahwa kesadaran anggota untuk ikut serta menegakkan aturan (melaporkan, mencela atau mengirim

12 bata) merupakan bentuk kepedulian mereka untuk membuat komunitas Kaskus menjadi sebuah tempat yang nyaman bagi mereka bersama. Tujuan mereka bersama yang mendorong untuk ikut berperan aktif menjaga ketentraman komunitas. Sementara itu terkait ekspektasi, terdapat semacam ekspektasi batasan tentang jenis pelanggaran dan hukuman yang layak diberikan atas pelanggaran tersebut. Anggota tidak akan serta merta meminta administrator mem-banned anggota yang berbicara kasar, mereka hanya akan membalasnya atau memberikan BRP. Anggota yang dianggap layak banned (dilihat dari permintaan banned yang muncul) seringkali adalah anggota yang dianggap provokatif dan berbau SARA, karena berpotensi merusak kerukunan dalam komunitas Kaskus Keterbatasan Hukuman dalam Komunitas Virtual Hukuman dalam komunitas virtual memiliki kelemahan besar yang tidak dapat dihindari. Komunitas virtual, dimana para anggotanya bergabung dengan nama dan lokasi yang tidak nyata (virtual) tidak dapat melakukan penegakan hukuman secara mutlak. Hukuman yang dilakukan hanya berlaku bagi ID anggota yang bersangkutan, tetapi tidak mampu menjangkau secara fisik, seseorang yang berada di balik ID tersebut. Sebagai gambaran, seseorang bernama X memiliki ID A yang melakukan kesalahan dalam komunitas Kaskus. Hukuman banned dijatuhkan kepada ID A sehingga ID tersebut tidak dapat masuk ke dalam jaringan komunitas Kaskus. Akan tetapi hukuman tidak dapat menjangkau X, sehingga X dapat kembali masuk ke dalam komunitas Kaskus dengan ID B, sebagai ID baru yang bersih.

13 X ID A ID A tidak dapat masuk ke dalam komunitas Kaskus BANNED KOMUNITAS KASKUS X membuat ID baru ID B Gambar 9. Bagan Gambaran Kelemahan Hukuman Virtual Kejadian seperti ini tak jarang terjadi dalam komunitas Kaskus. Beberapa anggota yang di-banned tak jarang kembali dengan ID yang lain. Terkadang mereka hanya ingin memprotes hukuman banned yang mereka terima, namun tak jarang pula mereka kembali melakukan kerusuhan serupa. Kejadian seperti ini dapat digambarkan dengan salah satu legenda Kaskus, ID AppleBreadKe-4. Seorang anggota Kaskus dengan ID Deperruku (diakses tanggal 17 Oktober 2009) mengungkapkan kisah pemilik ID AppleBread. AppleBread awalnya membuat sebuah ID yang gemar melakukan aksi junk, yaitu membuat thread dan posting tanpa arti. Kejadian ini terjadi berulang kali hingga penghuni lain gerah dan meminta admin untuk melakukan ban terhadap ID. ID AppleBread kemudian di banned, akan tetapi tak lama kemudian muncul ID AppleBreadKe-2. ID ini kembali melakukan kerusuhan yang serupa dengan pendahulunya. Kejadian ini terulang hingga muncul ID AppleBreadKe-4 yang akhirnya meminta maaf kepada

14 seluruh penghuni Kaskus (Lampiran 7). Kesamaan orang yang sama dibelakang ID AppleBread memang tidak dapat dipastikan, akan tetapi ini bisa menjadi gambaran bagaimana hukuman virtual tidak dapat berlaku mutlak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Parson (Brown 2002) bahwa sebuah komunitas tidak akan melakukan penegakan kewajiban (jurisdiction) jika mereka tidak menempati sebuah ruang tertentu. Hubungan antara ruang dengan komunitas sebagaimana dikutip Brown (2002), adalah bahwa hak hukum (jurisdiction) merujuk pada kewajiban (obligation). Kewajiban menyebabkan penegakan (reinforcement). Penegakan diikuti dengan sanksi. Sanksi untuk menyebabkan pengaruh, harus mencapai obyek. Obyek untuk dapat dicapai harus memiliki lokasi ruang (space). Semua dimulai dengan hak hukum dan berakhir dengan ruang Penyimpangan Ekspektasi Kelemahan penegakan sanksi dalam komunitas virtual menyebabkan komunitas virtual sangat bergantung pada ekspektasi anggota terhadap sanksi itu sendiri. Seberapa besar anggota menganggap cendol berharga dan seberapa besar pula mereka menganggap bata sebagai aib sangat penting bagi kelangsungan komunitas virtual. Saat anggota tidak lagi mengakui bata dan cendol sebagai sanksi dan penghargaan, hal tersebut dapat memicu keruntuhan komunitas virtual. Saat penelitian berlangsung, telah teramati terjadinya penyimpangan yang ditunjukkan perilaku beberapa anggota komunitas yang membuat thread bagus untuk mengumpulkan BRP atau bata. Hal ini bisa jadi merupakan pertanda telah terjadi penyimpangan ekspektasi anggota Kaskus terhadap makna cendol dan bata.

15 Pemilik ID setan biasa adalah salah satu contoh pengumpul bata. Pemilik ID ini mengaku mengumpulkan bata karena beberapa alasan yang diakuinya dalam wawancara online: setan_biasa: 1. ane ga mau orang ngliat hanya dari sisi luarnya aja (karena bata identik dengan perusuh ato negatif) setan_biasa: 2. cari hal yg baru dan beda aja (soalnya sudah terlalu sering oran ngumpulin cendol) setan_biasa: 3. ane pengen ngejar post dengan ID bata merah (karena sampai saat ini belom ada sepertinya, walaupun ID bata merah riskan di banned, karena meman di larang) Uniknya pemilik ID setan biasa mendapatkan bata bukan hasil dari ngejunk atau membuat posting sampah melainkan dari beberapa sumber seperti minta pada teman atau membuat thread yang bagus. Selain itu ID setan biasa juga mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap sistem reputasi yang ditunjukkan oleh cendol dan bata. Menurut ID setan biasa, cendol tidak dapat lagi mewakili prestasi karena semakin banyak anggota yang mendapatkan cendol dari cara-cara ilegal seperti barter atau arisan. setan_biasa: karena fungsinya udah ga terlalu signifikan setan_biasa: lagian seharusnya cendol dikasih karena apresiasi setan_biasa: namun kenyataannya cenderung beda setan_biasa: cendol dikumpulkan dari hasil barter setan_biasa: ataupun ikut arisan setan_biasa: makanya banyak orang buat klonengan banyak dan ngeja ISO Selain itu, bata juga dianggap tidak efektif sebagai hukuman bagi perusuh. Hukuman yang dianggap masih cukup efektif hanyalah banned, namun itupun memiliki kelemahan, sehingga pemilik ID dapat membuat ID baru yang bersih. Keterbatasan penegakan sanksi menyebabkan norma dalam komunitas virtual sangat bergantung pada ekspektasi anggota, yaitu seberapa besar anggota

16 komunitas menghormati aturan dan berusaha mematuhinya. Oleh karena itu, terjadinya perubahan ekspektasi anggota terhadap kekuatan sanksi berpotensi menghancurkan norma dan komunitas virtual. Akan tetapi hal ini dapat pula dipengaruhi perasaan sebagai komunitas (sense of community) anggota komunitas virtual. Jika anggota merasa membutuhkan keberadaan komunitas virtual, anggota akan berusaha mempertahankan komunitas. Penelitian ini hanya melihat modal sosial dan pranata, sehingga komponen SOC tidak akan dibahas lebih lanjut. 5.3 Peralatan Fisik Alat komunikasi menjadi alat paling penting dalam membentuk komunitas virtual, karena di dalam alat komunikasi itulah mereka berkumpul sebagai komunitas. Hal ini dijelaskan oleh Rheingold (London 1997) dengan definisi komunitas virtual yang didefinisikannya sebagai kelompok dari individu-individu yang dihubungkan bukan oleh geografi melainkan oleh partisipasi mereka dalam jaringan komputer. Dengan kata lain, tanpa jaringan komputer, komunitas virtual tidak akan pernah ada. Akan tetapi selain jaringan komputer atau internet, komunitas virtual juga didukung oleh alat-alat komunikasi lainnya. Sebuah layanan baru dari Kaskus mempermudah anggota untuk saling berhubungan tidak hanya melalui dunia maya internet, melainkan juga melalui telepon seluler. Layanan yang diberi nama Kaskus SMS PM ini memungkinkan anggota untuk menghubungi anggota lain melalui layanan SMS (Short Message Service). Layanan ini dapat digunakan untuk mendapatkan balasan yang cepat dari anggota lain.

17 5.4 Kelakuan Berpola Anggota komunitas Kaskus, tak berbeda dengan anggota komunitas nyata, mereka butuh untuk melakukan kegiatan bersama. Kegiatan yang paling penting adalah membangun komunikasi sebagai jalan untuk mengembangkan ikatan sosial. Komunikasi utama anggota komunitas Kaskus terjadi secara online, akan tetapi merekapun terkadang melakukan komunikasi offline melalui gathering di wilayah regional masing-masing Pertemuan Online Kaskus sebagai sebuah komunitas virtual menggunakan pertemuan online sebagai cara utama untuk berkomunikasi antar anggota. Setiap anggota berkumpul di dalam forum-forum Kaskus melakukan percakapan jarak jauh dan membentuk sebuah hubungan sosial. Setiap anggota Kaskus akan memposting komentarkomentar, dukungan ataupun sanggahan sebagai tanggapan terhadap sebuah posting. Mengirimkan posting menjadi sebuah kelakuan berpola bagi seorang anggota Kaskus. Mengirimkan posting juga berarti melakukan komunikasi dengan anggotaanggota Kaskus. Mengirimkan posting dalam dunia maya seolah melakukan percakapan dengan sekumpulan anggota-anggota komunitas. Setiap anggota memiliki pendapat sendiri yang bahkan meskipun hanya berwujud tulisan, dapat menyalurkan emosi kepada pembacanya. Hal ini dirasakan pula oleh peneliti. Selama meneliti, peneliti beberapa kali menemukan thread yang berisi provokasi dan adu domba. Beberapa thread menyinggung agama, dan yang lain menyinggung Ras. Akan tetapi, peneliti melihat bahwa rasa kebersamaan di dalam komunitas Kaskus tetap terjaga. Meskipun beberapa anggota dengan cepat

18 terprovokasi, tetapi lebih banyak anggota lain yang mampu menanggapi dengan kepala dingin. Serangan-serangan dari luar seperti itu justru memiliki potensi untuk mengeratkan hubungan komunitas Kaskus. Pada penelitian bulan Oktober, peneliti banyak menemukan thread yang berasal dari oknum Malaysia yang muncul di forum lounge. Forum Lounge memiliki pergerakan thread dan posting yang paling cepat dan pengunjung yang paling banyak dibandingkan forum lain, bisa jadi itu alasan forum ini banyak diincar oleh pihak-pihak perusuh dan provokator. Kebenaran asal-usulnya provokator dunia maya tentu sulit di buktikan, akan tetapi mereka berbicara atas nama Malaysia dan mengeluarkan thread yang merendahkan Indonesia. Menghadapi perusuh dari pihak luar, semua anggota Kaskus bersatu layaknya sebuah komunitas yang menghalau pengacau dari luar. Anggota Kaskus juga dapat saling mendukung atau memberi nasehat kepada anggota lainnya. Hal ini sering terjadi di forum GIRLS&BOYS s CORNER. Forum ini menjadi tempat bagi anggota Kaskus yang ingin membicarakan masalah hubungan perempuan dengan laki-laki. Seorang anggota dapat bertanya cara untuk mendapatkan maaf dari kekasihnya di forum ini. posting balasan biasanya bersifat mendukung pembuat thread atau TS (Thread Starter) Pertemuan Offline Pertemuan offline biasa dilakukan oleh anggota regional komunitas. Pertemuan ini lebih terasa jika dilakukan oleh anggota regional komunitas di luar negeri, karena mereka berkumpul sebagai anggota dua komunitas: komunitas

19 virtual Kaskus serta komunitas karena kesamaan asal. Pertemuan offline dianggap sebagai hal yang patut diberitakan kepada anggota komunitas, sehingga thread yang membahas pertemuan regional kerap menjadi hot threads. Akan tetapi pertemuan rutin anggota kadangkala dijadikan pertemuan rutin yang tidak diekspose. Contoh pertemuan yang cukup rutin dilakukan adalah pertemuan oleh anggota Forum Civitas Academica Universitas Indonesia. Pertemuan offline mereka diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari nonton hingga pertandingan olahraga Bahasa Khas Percakapan di dalam Kaskus, baik berupa thread, posting dan sebagainya seringkali menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa lisan sehari-hari. Bahasa cetak yang digunakan di dalam Kaskus selain merupakan standar bahasa cetak atau chatting yang sudah umum digunakan di dunia cyber seperti LOL (Laugh Out Loud) atau tertawa keras untuk mengomentari sesuatu yang lucu dan IMO (In My Opinion) atau menurut pendapat saya untuk mengungkapkan pendapat pribadi, juga memiliki beragam bahasa lain yang memang asli muncul dari percakapan anggota komunitas Kaskus. Bahasa-bahasa ini selain mempermudah komunikasi juga berfungsi sebagai identitas atau ciri khas anggota komunitas.

20 Bahasa Kaskus yang umum digunakan dalam percakapan Kaskus adalah: Tabel 3. Bahasa Khas Kaskus dan Pengertiannya No Bahasa Khas Pengertian Kaskus 1. Pertamax Idiom dari kata Pertama dan x (kali) yang digabung menjadi satu sehingga mendekatkan pada produk bahan bakar non subsidi dari PT. Pertamina Tbk yaitu PERTAMAX, yang artinya memposting balasan dari sebuah Thread yang baru dibentuk atau Thread Starter (TS). 2. Maho Kependekan dari "manusia homo." Kata yang digunakan untuk mencela. Emoticon maho: 3. Juragan/agan Merupakan kata sapaan untuk sesama Kaskuser. 4. ISO 2000 Anggota Kaskus yang telah memberikan 2000 post, pada tingkatan ini anggota dapat memberikan GRP ataupun BRP kepada anggota yang lain. 5. GRP/cendol Merupakan singkatan dari Good Reputation Point. Disebut juga sebagai cendol karena akan muncul dalam tanda kotak kecil berwarna hijau. 6. BRP/bata Merupakan singkatan dari Bad Reputation Point. Disebut juga sebagai bata karena akan muncul dalam tanda kotak kecil berwarna merah. 7. Newbie/nubi Merupakan anggota baru yang memiliki jumlah posting < BB 17 Kependekan dari buka-bukaan 17 tahun. Awalnya mengacu pada subforum khusus dewasa di Kaskus. Akan tetapi saat ini lebih mengacu pada semua thread atau materi yang mengandung unsur pornografi. 9. Thread/Trit Halaman berisi satu topik tertentu yang dibuat oleh Kaskuser. 10. TS Orang yang membuat thread 11. TKP Singkatan dari Tempat Kejadian Perkara yang digunakan untuk menggantikan istilah pranala/link. 12. Kulkas Kata lain dari control panel, tempat untuk melihat jumlah BRP ataupun GRP yang telah diterima. 13. Momod Bahasa slang untuk menyebut moderator. 14. Mimin Bahasa slang untuk menyebut administrator. 15. HOAX Materi atau thread yang tidak memiliki sumber/bukti dan dianggap sebagai kebohongan. 16. IGO Kependekan dari Indonesian Girl Only. 17. Repost Jika TS mengangkat tema yang sudah pernah dibahas sebelumnya, seringkali disebut juga sebagai repsol. 18. Dejavu Merupakan istilah lain untuk repost. 19. Prikitiw preview, pratinjau 20. Sedot Istilah lain untuk download atau unduh

BAB VI MODAL SOSIAL. terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan

BAB VI MODAL SOSIAL. terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan BAB VI MODAL SOSIAL 6.1 Kepercayaan Tingkat kepercayaan seorang anggota Kaskus terhadap anggota yang lain terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan identitas menjadi

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan kegiatan komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan rekan virtual lainnya. Istilah virtual sendiri. bisa kita artikan sesuatu yang bersifat maya, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan rekan virtual lainnya. Istilah virtual sendiri. bisa kita artikan sesuatu yang bersifat maya, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini media telah merubah kita dalam banyak cara dengan kemunculan internet, teknologi komunikasi, gaya hidup baru dan bahkan dinamika baru dalam kekuasaan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Informasi sendiri merupakan data yang sudah diolah/diproses ke dalam bentuk yang sangat berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang berasal dari adanya kesatuan aksi kelompok dari dalam dunia maya melalui tindakan mendukung

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL KASKUS

BAB IV PROFIL KASKUS BAB IV PROFIL KASKUS 4.1 Gambaran Umum Kaskus Kaskus (www.kaskus.us) adalah situs forum komunitas maya terbesar Indonesia. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang

Lebih terperinci

Contoh Kasus Gerakan Sosial dalam Internet. Senin, 07/12/ :02 WIB 'KOIN UNTUK PRITA' JARING FACEBOOKER

Contoh Kasus Gerakan Sosial dalam Internet. Senin, 07/12/ :02 WIB 'KOIN UNTUK PRITA' JARING FACEBOOKER LAMPIRAN Lampiran 1 Contoh Kasus Gerakan Sosial dalam Internet Senin, 07/12/2009 12:02 WIB 'KOIN UNTUK PRITA' JARING 8.600 FACEBOOKER Jakarta - Seluruh lapisan masyarakat terus berduyun-duyun memberi dukungan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN Pada bab ini, akan membahas tentang seluk beluk dan profil Group Facebook Kabar Salatiga. Di dalamnya juga akan dijelaskan mengenai latar belakang dan sejarah berdirinya

Lebih terperinci

PRANATA DAN MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS VIRTUAL. (Studi Kasus Komunitas Virtual Kaskus)

PRANATA DAN MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS VIRTUAL. (Studi Kasus Komunitas Virtual Kaskus) PRANATA DAN MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS VIRTUAL (Studi Kasus Komunitas Virtual Kaskus) LATIFA HANUM MUTIARA SARI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS FORUM DISKUSI (THREAD) PADA SITUS KOMUNITAS TERHADAP KEPUASAN MENDAPATKAN INFORMASI BAGI PENGGUNA

EFEKTIVITAS FORUM DISKUSI (THREAD) PADA SITUS KOMUNITAS TERHADAP KEPUASAN MENDAPATKAN INFORMASI BAGI PENGGUNA EFEKTIVITAS FORUM DISKUSI (THREAD) PADA SITUS KOMUNITAS TERHADAP KEPUASAN MENDAPATKAN INFORMASI BAGI PENGGUNA (Studi Pada Anggota Situs KASKUS Regional Lampung Tentang Kepuasan Menggunakan Forum Diskusi

Lebih terperinci

Kelompok II Anggota: 1. Agus Bintarto 2. Agus Irawan 3. Andri Wibawa 4. Antok 5. Bona Asmara Putra 6. Catur Setya 7. Gimanto

Kelompok II Anggota: 1. Agus Bintarto 2. Agus Irawan 3. Andri Wibawa 4. Antok 5. Bona Asmara Putra 6. Catur Setya 7. Gimanto Kelompok II Anggota: 1. Agus Bintarto 2. Agus Irawan 3. Andri Wibawa 4. Antok 5. Bona Asmara Putra 6. Catur Setya 7. Gimanto Latar Belakang Didasari dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan didorong

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi, yang sedang melanjutkan studi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi, yang sedang melanjutkan studi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar Indonesia dan penggunanya disebut dengan Kaskuser. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah Kaskuser Regional Semarang Komunitas Kaskuser Regional Semarang berawal dari kesamaan hobi yang gemar untuk membuka Kaskus dan sesama menjadi anggota Kaskus.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang masalah dan analisis yang dilakukan dari hasil interview dan observasi, maka peneliti mengambil garis besar peranan Kaskus dalam

Lebih terperinci

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship)

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship) Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship) A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu : menyajikan pengertian dan komponen kewargaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN IMPLEMENTASI. belajar dan bertukar ilmu dilingkungan jurusan Teknologi Informasi. Halaman-halaman

BAB IV HASIL DAN IMPLEMENTASI. belajar dan bertukar ilmu dilingkungan jurusan Teknologi Informasi. Halaman-halaman BAB IV HASIL DAN IMPLEMENTASI 4.1 Hasil Hasil penelitian berupa sebuah website forum diskusi untuk mendukung kegiatan belajar dan bertukar ilmu dilingkungan jurusan Teknologi Informasi. Halaman-halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kaskus Rekening Bersama Blackpanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kaskus Rekening Bersama Blackpanda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Kaskus Kaskus adalah forum diskusi dan jual beli terbesar di Indonesia yang berada dibawah perusahaan PT. Darta Media Indonesia dan rumah bagi

Lebih terperinci

Sesi 7: Pelecehan Seksual

Sesi 7: Pelecehan Seksual Sesi 7: Pelecehan Seksual 1 Tujuan belajar 1. Mengidentifikasi contoh-contoh pelecehan seksual secara umum dan khususnya di tempat kerja 2. Mempelajari ruang lingkup perlindungan UU dan peraturan yang

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS. komunitas yang terbentuk di dalam dunia maya internet. Terdapat beberapa istilah

BAB II PENDEKATAN TEORITIS. komunitas yang terbentuk di dalam dunia maya internet. Terdapat beberapa istilah BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunitas Virtual Komunitas virtual merupakan terjemahan langsung dari kata virtual community, istilah yang digunakan oleh Rheingold (1993) untuk menyebut

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.926, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Kode Etik. PNS. Pembinaan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DOMISILI PEKER- robochic 2010 Nugraha. Tlogosari. tahun. Semarang. Ungaran. dwiprass 2011 Praseno. tahun.

BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DOMISILI PEKER- robochic 2010 Nugraha. Tlogosari. tahun. Semarang. Ungaran. dwiprass 2011 Praseno. tahun. BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS 5.1 Profil Informan Dalam penelitian ini terdapat 6 informan yang memberikan informasi tentang jual beli online yang dilakukan di Forum Jual Beli Online Kaskus. Berikut

Lebih terperinci

NO. Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif (Berlaku per 9 Mei 2016)

NO. Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif (Berlaku per 9 Mei 2016) NO. Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif (Berlaku per 9 Mei 2016) Tujuan: Sebelum kode etik terbaru ini ditetapkan, sanksi yang diberlakukan untuk para Mitra GrabCar yang melakukan pelanggaran

Lebih terperinci

Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif

Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif Berlaku Mulai Dari 9 Mei 2016 Tujuan: Sebelum kode etik terbaru ini ditetapkan, sanksi yang diberlakukan untuk para mitra pengemudi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang selalu melibatkan partisipan (pembicara atau penulis,

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang selalu melibatkan partisipan (pembicara atau penulis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi secara garis besar dapat dirumuskan sebagai proses penyampaian pesan yang selalu melibatkan partisipan (pembicara atau penulis, dan pendengar atau

Lebih terperinci

Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif (Berlaku per 9 Mei 2016)

Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif (Berlaku per 9 Mei 2016) Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif (Berlaku per 9 Mei 2016) Tujuan: Sebelum kode etik terbaru ini ditetapkan, sanksi yang diberlakukan untuk para Mitra GrabCar yang melakukan pelanggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian Gambaran Umum Kaskus Rekening Bersama pada FJB Kaskus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian Gambaran Umum Kaskus Rekening Bersama pada FJB Kaskus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Kaskus Kaskus adalah suatu komunitas online terbesar di Indonesia yang berada dibawah perusahaan PT Darta Media Indonesia. Global Digital

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran. viii

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran. viii DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Surat Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Halaman Persembahan... vi Daftar Isi... vii Daftar Istilah... ix Daftar Gambar... xii Daftar Tabel...

Lebih terperinci

Komunitas Anda dirancang untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan?

Komunitas Anda dirancang untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan? Komunitas Anda dirancang untuk mendapatkan jawaban untuk pertanyaan? Joel Spolsky antropologi budaya tumpukan Exchange dari HN London on Vimeo. Bagaimana desain pengaruh budaya masyarakat: Joel Spolsky,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi menjadi fenomena aktual yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Karakteristik kemajuan yang tidak mengenal ruang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. tentukan yaitu analisis tabulasi sederhana dan analisis regresi linier. Penentuan sampel dilakukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. tentukan yaitu analisis tabulasi sederhana dan analisis regresi linier. Penentuan sampel dilakukan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pada bab ini, peneliti akan menyajikan data hasil objek penelitian dengan perangkat yang telah di tentukan yaitu analisis tabulasi sederhana dan analisis

Lebih terperinci

BISNIS JUAL BELI ONLINE VIA FJB KASKUS

BISNIS JUAL BELI ONLINE VIA FJB KASKUS BISNIS JUAL BELI ONLINE VIA FJB KASKUS NAMA: ASEP ABDUL ROSYAD NIM: 10.11.3953 KELAS: S1TI 2F STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB I ABSTRAK Dewasa ini teknologi berkembang begitu pesat. Hampir semua kalangan

Lebih terperinci

Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet

Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet L1 Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet Kelas : Jenis Kelamin : Pria Wanita 1. Usia Anda sekarang : a. < 15 tahun b. 15 20 tahun c. 20 25 tahun d. 25 30 tahun e. > 30 tahun 2. Seberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat komunikasi dari zaman ke zaman mengalami perkembangan pesat sehingga informasi didapat dengan mudah dan cepat. Seiring dengan kemajuan teknologi pada masa

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENGUJIAN. aplikasi ini adalah black box testing. Black box testing atau tes fungsional adalah

BAB III RANCANGAN PENGUJIAN. aplikasi ini adalah black box testing. Black box testing atau tes fungsional adalah BAB III RANCANGAN PENGUJIAN 3.1 Metode Pengujian Pada penelitian ini, metode pengujian yang akan dipakai dalam pengembangan aplikasi ini adalah black box testing. Black box testing atau tes fungsional

Lebih terperinci

BAB.IV PUBLISITAS PR LEWAT (ELECTRONIC MAIL)

BAB.IV PUBLISITAS PR LEWAT  (ELECTRONIC MAIL) BAB.IV PUBLISITAS PR LEWAT EMAIL (ELECTRONIC MAIL) DEFINISI EMAIL Electronic Mail adalah salah satu fasilitas atau aplikasi yang paling banyak digunakan di Internet. Hal ini karena Email merupakan alat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mailing List Mailing lists adalah suatu grup dari pengguna internet untuk berkomunikasi dan berdiskusi lewat e-mail tentang topik yang diminati bersama. Berbagai bentuk mailing

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KODE ETIK PEGAWAI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan mengenai tampilan dari hasil perancangan Sistem Informasi Geografis Kompleks Perumahan Cemara Asri, dengan tujuan agar para

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud

Lebih terperinci

Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati

Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati Pernyataan Prinsip: Setiap orang berhak mendapatkan perlakuan hormat di tempat kerja 3M. Dihormati berarti diperlakukan secara jujur dan profesional dengan

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar

Lebih terperinci

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Selamat Datang di Pengujian Berbasis Komputer (CBT) Ujian Tutorial: Bahasa Indonesia

Selamat Datang di Pengujian Berbasis Komputer (CBT) Ujian Tutorial: Bahasa Indonesia Pengujian Berbasis Komputer (CBT) Ujian : Bahasa Indonesia Scroll ini ditujukan bagi kandidat yang akan mengambil salah satu dari ujian pengujian berbasis komputer (CBT) di sebuah pusat pengujian Pearson

Lebih terperinci

Winda Astutik., Jargon dalam Forum Kaskus dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Penulisan Slogan

Winda Astutik., Jargon dalam Forum Kaskus dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Penulisan Slogan Jargon dalam Forum Kaskus dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Penulisan (Jargon in the Kaskus Forum and Its Utilization as an Alternative Learning Material of Writing) 1 Winda Astutik,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) CENTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

Masyarakat yang Setara

Masyarakat yang Setara Masyarakat yang Setara Kelas: 11 Kode Unit: 1101 Unit ini mengintegrasikan kompetensi dasar berikut dari Ekonomi dan Kewarganegaraan: Kompetensi Dasar (K 2013) Ekonomi Kewarganegaraan 3.1 Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet adalah media komunikasi dan informasi yang dapat memungkinkan seseorang berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, berkomunitas, atau berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang menjadi semakin berat. Salah satunya perkembangan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. orang menjadi semakin berat. Salah satunya perkembangan tersebut adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat tuntutan hidup untuk semua orang menjadi semakin berat. Salah satunya perkembangan tersebut adalah perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP. menghasilkan temuan-temuan penelitian yang sudah dilakukan.

BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP. menghasilkan temuan-temuan penelitian yang sudah dilakukan. BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP A. Temuan Data Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data tahap paling penting dalam untuk menelaah data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan itu ditandai dengan semakin meluasnya keberadaan internet di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan itu ditandai dengan semakin meluasnya keberadaan internet di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi dan teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan itu ditandai dengan semakin meluasnya keberadaan internet di Indonesia. Keberadaan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SEKRETARIS

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) INTERNET SEHAT PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN JEJARING 2016 Advokasi Internet Sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keanekaragaman bahasa dalam suatu masyarakat menimbulkan masalah bagi individu-individu dan kelompok individu (terutama kelompok minoritas bahasa), pemerintah

Lebih terperinci

BAB 6 INTERPRETASI, KESIMPULAN, DAN PENUTUP

BAB 6 INTERPRETASI, KESIMPULAN, DAN PENUTUP 57 BAB 6 INTERPRETASI, KESIMPULAN, DAN PENUTUP 6.1. Interpretasi Penulis artikel tentang jilbab pada situs MyQuran dalam penelitian ini dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 1. Jilbab adalah sebuah

Lebih terperinci

Cyber Ethics. Ade Sarah H., M.Kom

Cyber Ethics. Ade Sarah H., M.Kom Cyber Ethics Ade Sarah H., M.Kom Internet adalah sebuah jaringan komputer dunia yang memungkinkan sebuah hubungan bagi setiap orang dengan sebuah komputer dan sebuah jaringan telepon. Alasan mengapa era

Lebih terperinci

TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015

TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015 PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan kriteria tertentu dan atas pemahaman mereka terhadap objek yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan kriteria tertentu dan atas pemahaman mereka terhadap objek yang BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Informan Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap sejumlah informan. Penentuan informan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam dan menganalisis data yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam dan menganalisis data yang 154 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam dan menganalisis data yang diperoleh mengenai pengelolaan isu internal yang dilakukan oleh Humas Internal PT Bank Negara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Profile Kaskus 4.1.1 Sejarah Singkat Kaskus pertama kali dibuat pada tanggal 6 November 1999 di Seattle, Amerika oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

SYARAT DAN KETENTUANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: SYARAT & KETENTUAN INFOSEKITAR (WEBSITE DAN APLIKASI) ADALAH LAYANAN ONLINE YANG DIMILIKI DAN DIOPERASIKAN OLEH GALAKSI KOMPUTER YAITU APLIKASI YANG MENYEDIAKAN INFORMASI PROMO DISKON/POTONGAN HARGA UNTUK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang internet, sangat banyak komunitas-komunitas virtual yang bermunculan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang internet, sangat banyak komunitas-komunitas virtual yang bermunculan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia saat ini mengalami perkembangan teknologi yang sangat cepat salah satunya dalam bidang internet, sangat banyak komunitas-komunitas virtual yang bermunculan dan

Lebih terperinci

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Chapter 12 Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Pengertian Media Sosial Medsos bisa dikatakan sebagai sebuah media online, di mana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan kehadiran orang lain untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Komunitas Kaskus Regional Bekasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Komunitas Kaskus Regional Bekasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Komunitas Kaskus Regional Bekasi 4.1.1 Sejarah Kaskus KASKUS didirikan pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

Kebijakan Pengungkap Fakta

Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA 1. Ikhtisar Amcor berkomitmen terhadap standar tertinggi praktik etis dan hubungan yang jujur, serta perlindungan bagi individu yang melaporkan kejadian atau dugaan terjadinya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia meliputi: Hak untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia meliputi: Hak untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Konsep hak asasi manusia bukanlah hal yang baru terdengar dewasa ini, namun seakan mendapatkan perhatian yang lebih intens ketika Indonesia memasuki era reformasi. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 113 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperkuat dengan teori serta wawancara mengenai penggunaan akun anonim dan identitas samaran pada jejaring sosial Twitter

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR TAHUN 2016 WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA LAYANAN INFORMASI YANG ADA DI INTERNET. Nama : Ilham Dimas K Kelas : IX-4 No : 15

MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA LAYANAN INFORMASI YANG ADA DI INTERNET. Nama : Ilham Dimas K Kelas : IX-4 No : 15 MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA LAYANAN INFORMASI YANG ADA DI INTERNET Nama : Ilham Dimas K Kelas : IX-4 No : 15 Standart Kompetensi 2. Menggunakan Internet untuk memperoleh informasi Kompetensi Dasar 2.2 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

MEKANISME KELUHAN PEKERJA PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan,

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan, BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.1. Asertivitas Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan, dan pikiran kepada orang lain tanpa rasa cemas, dengan tetap menjaga dan menghargai hakhak

Lebih terperinci

https://pengawaspinrang.wordpress.com MANUAL BOOK penggunaan blog Gur SMA Idarahma Ibrahim

https://pengawaspinrang.wordpress.com MANUAL BOOK penggunaan blog Gur SMA Idarahma Ibrahim https://pengawaspinrang.wordpress.com MANUAL BOOK penggunaan blog Gur SMA Idarahma Ibrahim https://pengawaspinrang.wordpress.com MANUAL BOOK penggunaan blog Gur SMA Idarahma Ibrahim KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional

Lebih terperinci

Sekilas Tentang Sistem Aplikasi

Sekilas Tentang Sistem Aplikasi Sekilas Tentang Sistem Aplikasi Sistem Pengelolaan Database Jalan Propinsi Dan Kabupaten/Kota yang disingkat menjadi SipDJD, adalah sebuah sistem aplikasi yang dibangun dengan tujuan untuk memudahkan komunikasi

Lebih terperinci

Hosting ITB <3.0> SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN. Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jl. Tamansari No.

Hosting ITB <3.0> SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN. Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jl. Tamansari No. SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN Hosting ITB Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jl. Tamansari No.64 Bandung NOMOR DOKUMEN HALAMAN SKL-101 1/6 REVISI - TGL: 05/08/2015

Lebih terperinci

Bab II Pengembangan Area Emosional

Bab II Pengembangan Area Emosional Bab II Pengembangan Area Emosional Kompetensi Akhir 1. Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. Kompetensi Dasar 1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan

Lebih terperinci

PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang

PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang 1 PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang membuka akun Mitra Santara (MS) di Santara, selanjutnya akan disebut sebagai Mitra Santara. Keduanya disebut sebagai

Lebih terperinci

FORM ETIKA MAILING ETIKA MAILING LIST

FORM ETIKA MAILING ETIKA MAILING LIST NO. DOKUMEN HAL 1-7 LIST Di dalam Internet tidak ada aturan tertulis yang baku dan memiliki kekuatan legal yang dapat dipakai sebagai acuan untuk memperlakukan dan mensikapi arus informasi dan data di

Lebih terperinci

TIPS PENGAMANAN TRANSAKSI

TIPS PENGAMANAN TRANSAKSI TIPS PENGAMANAN TRANSAKSI Setelah beredarnya berita mengenai penipuan transaksi melalui channel Internet Banking yang menerpa beberapa Nasabah Bank di Indonesia, ada baiknya Anda para Nasabah BNI untuk

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu situs jejaring sosial yang terkenal saat ini adalah Facebook, lewat situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun. Fitur-fitur

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. SMS Mop Kata 'Mop' sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan pada budaya Papua sebagai representasi dari humor khas Papua.Cerita-cerita lucu menggunakan logat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

http://www.warungbaca.com/2016/12/download-undang-undang-nomor-19-tahun.html UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Media Sosial Instagram Media sosial merupakan salah satu produk hasil dari perkembangan- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini.

Lebih terperinci

Bagan 1.1 : Skema Kerangka Pemikiran

Bagan 1.1 : Skema Kerangka Pemikiran Keluarga Teman sebaya Sekolah (SMA X Bandung) melalui Pendidikan Agama Islam (PAI), Tafsir, dan Tauhid Akhlaq Value Autonomy Tinggi Siswa/i Kelas III SMA X Bandung Value Autonomy Siswa/i Kelas III SMA

Lebih terperinci

Berdasarkan keterangan saya sebagai saksi ahli di bidang Hukum Telematika dalam sidang Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Maret 2009, perihal Pengujian

Berdasarkan keterangan saya sebagai saksi ahli di bidang Hukum Telematika dalam sidang Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Maret 2009, perihal Pengujian Berdasarkan keterangan saya sebagai saksi ahli di bidang Hukum Telematika dalam sidang Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Maret 2009, perihal Pengujian Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.251, 2016 KOMUNIKASI. INFORMASI. Transaksi. Elektronik. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.257, 2014 PERTAHANAN. Hukum. Disiplin. Militer. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5591) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci