SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Oleh : NURYANA PURWANING RAHAYU X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

2 digilib.uns.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Nuryana Purwaning Rahayu NIM : X Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan Biologi Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, Juli 2012 Penulis Nuryana Purwaning Rahayu X ii

3 digilib.uns.ac.id SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Oleh: NURYANA PURWANING RAHAYU X Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 iii

4 digilib.uns.ac.id PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Agustus 2012 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Sri Dwiastuti, M.Si NIP : Joko Ariyanto, S. Si, M. Si NIP iv

5 digilib.uns.ac.id PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada Hari : Rabu Tanggal : 8 Agustus 2012 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Puguh Karyanto, S.Si., M.Si, Ph.D... Sekretaris : Nurmiyati, S.Pd, M.Si... Anggota I : Dra. Sri Dwiastuti, M.Si... Anggota II : Joko Ariyanto, S.Si, M.Si... Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta a.n. Dekan Pembantu Dekan I, Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si NIP v

6 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Nuryana Purwaning Rahayu. PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. (2) pengaruh tingkat keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. (3) interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat semester II tahun ajaran 2011/2012. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X.1 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X.4 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Strategi pembelajaran dan ketrampilan observasi sebagai variabel bebas dan hasil belajar biologi sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data hasil belajar biologi menggunakan teknik dokumentasi, tes, angket, dan lembar observasi. Teknik analisis data dengan menggunakan anava dua jalan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Randomized Control Only Design. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi Inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar belajar biologi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa kelas X SMA negeri Kebakkramat dengan P-value 0,037, 0,022, dan 0,049. (2) Terdapat pengaruh ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif dan psikomotor siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat dengan P-value 0,000 dan 0,000, tetapi tidak ada pengaruh ketrampilan observasi terhadap hasil belajar ranah kognitif, dengan P-value 0,065. (3) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa ranah kognitif, afektif, dan psikomotor kelas X SMA Negeri Kebakkramat dengan P-value 0,181, 0,263 dan 0,917. Kata Kunci: Hasil Belajar Biologi, Strategi Inkuiri Terbimbing, Ketrampilan Observasi Siswa vi

7 digilib.uns.ac.id ABSTRACT Nuryana Purwaning Rahayu. THE INFLUENCE OF GUIDED INQUIRY STRATEGY TO THE LEARNING RESULT VIEWED FROM STUDENTS OBSERVATION SKILLS OF X CLASS STUDENTS OF SMA NEGERI KEBAKKRAMAT 2011/2012 ACADEMIC YEAR. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta, March The purposes of this study are to know: (1) the influence of Guided Inquiry strategy toward the biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year, (2) the influence of students observation skills toward the biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year, (3) interaction between the implementation of Guided Inquiry strategy and students observation skills toward the biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year. The population of this study are all students in X class of SMA Negeri Kebakkramat in the second semester 2011/2012 academic year. The sample in this study were students of X.1 class as the control class and students of X.4 class as an experimental class. Sampling technique in this study was Cluster Random Sampling. Learning strategy and students observation skills as independent variable and achievement of biology learning as the dependent variable. The techniques for collecting data used documentation, tests, questionnaires, and observation sheet. The data were analyzed by two ways anava. This study is a quasi-experimental study using Randomized Control Only Design. The conclusion of this research are: (1) there is significant influence of the implementation of Guided Inquiry strategy toward biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year with P-value 0.037, 0.022, and (2) there is an influence between students observation skills on the students biology learning result in affective and psychomotor aspect of X class students of SMA Negeri Kebakkramat with P-value and 0.000, but there is no influence of Observation Skills on the cognitive aspect with P-value (3) there is no interaction between Guided Inquiry strategy and students observation skills toward the students biology learning result in cognitive, affective, and psychomotor aspect of X class students of SMA Negeri Kebakkramat with P- value 0.181, dan vii

8 digilib.uns.ac.id Keywords: biology learning result, Guided Inquiry Strategy, Observation Skills of Students. MOTTO Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Surah Al-Baqarah Ayat 286) Orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (Q.S Asy-Syuuraa:43) Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani) Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan / diperbuatnya. ( Ali Bin Abi Thalib ) viii

9 digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Dalam Naungan Ridho ALLAH SWT, karya ini aku persembahkan kepada: Ibu dan Bapak terima kasih atas doa yang selama ini menyertai setiap langkahku, kasih sayang, semangat, dan pengorbanan serta nasehat yang selalu memberi kekuatan hidupku. Whelis Agung Margono, Whelis Arifin Nirmala Whelis Deptrika Jatmiko terima kasih atas do a dan semua pengorbanan, kalian kakak terbaikku Rendy Budhy Permana terimakasih atas do a, semangat dan dukungannya Bu Tutik dan Pak Joko terima kasih atas bimbingan dan nasehatnya yang membuatku tetap bersemangat. Pak Apry keluarga besar SMA Negeri 1 Kebakkramat terima kasih atas kesempatan dan kerja sama yang diberikan dalam proses penelitian. Ipeh and The Gambulers Aroem, Dhama, Irfi, Andhini, Nesya, Nietha, Dinna, Yessy, Rina Adhin, Kelik, Puguh, Sule, Joe Amstrong, Eko, Mas Lis... Yess you are my best friends Pravith s Crew Rita, Titis, Nopek, Tekil, Mang Udin, Tina, Cindut, Nunu, Mbak Erna, Tika, Reni, Ari, disini kutemukan keluarga baru. Teman-teman Biologi 2007 terima kasih atas kebersamaan, persahabatan dan perjuangan yang tak akan commit terlupakan. to user ix

10 digilib.uns.ac.id Almamater. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dra. Sri Dwiastuti selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Joko Ariyanto, S.Si, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala SMA Negeri Kebakkramat yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 7. Guru mata pelajaran biologi kelas X yang senantiasa bekerja sama dan membantu kelancaran penelitian. 8. Siswa-siswi SMA Negeri Kebakkramat kelas X.4 dan X.5 yang telah bekerja sama membantu kelancaran penelitian commit to ini. user x

11 digilib.uns.ac.id 9. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan dukungan dan doa restu. 10. Teman-teman dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga segala bimbingan, dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang berkepentingan.. Surakarta, Agustus 2012 Penulis xi

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN KEABSAHAN... ii HALAMAN PENGAJUAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v ABSTRAK... vi HALAMAN MOTTO... viii HALAMAN PERSEMBAHAN... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 BAB II. LANDASAN TEORI... 6 A. Tinjauan Pustaka Hasil Belajar Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbbing Ketrampilan Observasi B. Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis xii

13 digilib.uns.ac.id BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian B. Rancangan Penelitian C. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian Sampel Penelitian D. Teknik Pengambilan Sampel E. Metode Pengumpulan Data F. Validitas Penyusunan Intrumen G. Teknik Analisis Data Uji Keseimbangan Uji Prasyarat Analisis Uji Hipotesis H. Prosedur Penelitiam BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil Belajar Biologi Keseluruhan Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Strategi Pembelajaran Hasil belajar Biologi Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Hasil Belajar Biologi Hasil Belajar Biologi berdasarkan Interaksi Strategi Pembelajaran dan Ketrampilan Observasi B. Pengujian Prasyarat Analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas C. Pengujian Hipotesis Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Pengaruh Ketrampilan Observasi Terhadap Hasil Belajar Pengaruh Interaksi Strategi commit dengan to user Ketrampilan Observasi xiii

14 digilib.uns.ac.id D. Pembahasan Hasil Analisis Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Pengaruh Ketrampilan Observasi Siswa terhadap Hasil Belajar Interaksi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Ketrampilan Observasi Siswa terhadap Hasil Belajar BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Desain Penelitian Randomized Control Only Design Tabel 3.2 Penilaian Angket Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Kognitif Tabel 3.4 Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas Tabel 3.6 Tingkatan Klasifikasi Daya Pembeda Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran Tabel 3.10 Ra Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif. 29 Tabel 3.11 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif Tabel 3.12 Pengelompokan Kategori Ketrampilan Observasi Siswa Tabel 3.13 Hasil perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen Tabel 3.14 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen Tabel 3.15 Hasil Uji Keseimbangan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Tebel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen Tabel 4.6 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Kontrol Tabel 4.7 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Eksperimen xv

16 digilib.uns.ac.id Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Kemampuan Awal Tinggi, Sedang dan Rendah Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Tabel Perbandingan Hasil Belajar Afektif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Psikomotor Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Berdasarkan Strategi Pembelajaran Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Berdasarkan Strategi Pembelajaran dan Ketrampilan Observasi Siswa Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Strategi Pembelajaran (A) Tabel 4.16 Rangkuman Analisis Variansi Hasil Belajar Biologi ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa (B) Tabel 4.17 Rangkuman Analisis Hasil Belajar Biologi Berdasarkan strategi Pembelajaran dan ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa (AB) xvi

17 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Gambar 2. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Gambar 3. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Gambar 4. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Gambar 5. Perbandingan Nilai Kognitif Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Gambar 6. Perbandingan Nilai Afektif Kelompok Kontrol dan Kelompok Gambar 7. Perbandingan Nilai Psikomotor Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Gambar 8. Perbandingan Nilai Kognitif Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah Gambar 9. Perbandingan Nilai Afektif Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah Gambar 10. Perbandingan Nilai Psikomotor Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah Gambar 11. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kognitif ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Gambar 12. Perbandingan Nilai Rata-Rata Afektif ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Gambar 13. Perbandingan Nilai Rata-Rata Psikomotor ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen xvii

18 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Instrumen Penelitian Lampiran 2. Analisis Instrumen Penelitian Lampiran 3. Data Hasil Penelitian Lampiran 4. Uji Prasyarat Analisis Lampiran 5. Uji Hipotesis Lampiran 6. Dokumentasi Lampiran 7. Perijinan xviii

19 digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat sekarang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan bersumber pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Biologi sebagai salah satu unsur dalam IPA mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam peningkatan pengetahuan masa depan, oleh karena itu dalam memacu ilmu pengetahuan dan teknologi proses pembelajaran biologi perlu mendapat perhatian yang lebih mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab terhadap alam. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Belajar biologi merupakan suatu proses yang ditemukan dan dibangun oleh manusia, sehingga dalam pembelajaran biologi harus lebih dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Dalam hal belajar biologi pada dasarnya merupakan belajar konsep. Selama ini siswa cenderung mendengarkan konsep biologi yang diberikan oleh guru dan menghafal konsep-konsep tersebut tanpa memahami maksud dan isinya. Jika konsep dasar yang diterima salah, maka sangat sukar untuk memperbaiki kembali, oleh karena itu yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-konsep biologi secara utuh, mengembangkan keterampilan proses dasar yang dimiliki siswa dan menghubungkannya dengan fakta fakta empiris di lapangan, sehingga jika diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah biologi siswa tidak mengalami kesulitan. 1

20 digilib.uns.ac.id 2 Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kebakkramat pada mata pelajaran biologi masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Hal ini menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran. Meskipun kadang guru memberikan solusi pada beberapa pertemuan namun hasilnya belum maksimal. Hal tersebut terlihat pada nilai ratarata mata pelajaran biologi yang masih rendah. Strategi pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan siswa terlihat kurang memperlihatkan aktifitas positif dalam proses pembelajaran, siswa sering membuat gaduh, berbicara dengan teman, mengantuk dan kurang aktif dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) memberikan pengalaman langsung pada siswa serta melibatkan keaktifan siswa untuk menemukan konsepnya sendiri. Strategi ini merupakan aplikasi dari pembelajaran kontruktivisme yang didasarkan pada observasi dan studi ilmiah sehingga strategi inkuiri cocok digunakan untuk pembelajaran IPA khususnya biologi dimana siswa terlibat langsung dengan objek yang dipelajarinya. Pembelajaran inkuiri yang melibatkan keakifan siswa mendorong siswa untuk belajar aktif dengan konsepkonsep dan prinsip-prinsip untuk mereka sendiri. Di dalam pembelajaran inkuiri terdapat proses-proses mental, yaitu merumuskan masalah, membuat hipotesis, mendesain eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data dan menganalisis data serta menarik kesimpulan. Keterampilan proses sains dasar merupakan sebuah wawasan untuk mengembangkan keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Keterampilan proses sains dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Keterampilan keterampilan tersebut diharapkan dapat menguji konsep-konsep yang siswa dapatkan guna memecahkan permasalahan yang ditemui siswa sehari-hari. Ketrampilan-ketrampilan proses sains dasar tersebut harus ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. Ketrampilan-ketrampilan ini akan commit menjadi to user roda penggerak penemuan dan

21 digilib.uns.ac.id 3 pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan dan nilai. Salah satu ketrampilan proses sains dasar yang perlu dikembangkan adalah ketrampilan observasi. Ketrampilan observasi merupakan ketrampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan ketrampilan proses lainnya. Salah satu aspek dalam Keterampilan Proses Sains Dasar Siswa (KPSD) adalah keterampilan mengobservasi atau mengamati. Melalui keterampilan mengobservasi, siswa dapat mempelajari sains dengan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses sains, dapat melatih ketrampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya. Selain itu dengan keterampilan observasi dapat membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran, sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa bukan hanya dalam ranah kognitif saja melainkan psikomotor dan afektif. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antar lain faktor eksternal dan internal. Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar yang berasal dari luar diri siswa. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Salah satu faktor internal adalah keterampilan observasi yang dimiliki oleh siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan upaya pengoptimalan hasil belajar bioloi siswa melalui penelitian dengan judul : PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

22 digilib.uns.ac.id 4 B. Perumusan Masalah Strategi yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran berhubungan dengan pencapaian hasil belajar siswa. Pembelajaran yang diterapkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode ceramah yang bersifat teacher center sehingga hasil belajar biologi yang di capai siswa kurang maksimal, hal ini menyebabkan siswa tidak berperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi inkuiri terbimbing merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki sendiri hasil penemuannya serta menemukan konsep dalam belajar. Ketrampilan observasi merupakan ketrampilan dasar dalam proses belajar ilmiah yang mempengaruhi perkembangan ketrampilan-ketrampilan lain yang dimiliki siswa. Keterampilan observasi merupakan kegiatan yang diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar biologi secara maksimal. Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Apakah tingkat keterampilan observasi mempengaruhi hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012? 3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012.

23 digilib.uns.ac.id 5 2. pengaruh tingkat keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/ interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan hasil belajar (ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor) siswa dalam pembelajaran Biologi. b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat membawa dampak pada peningkatan hasil belajar siswa. c. Mengajarkan siswa untuk menemukan konsep sendiri sehingga lebih mudah dalam menyelesaikan permaslah biologi yang dihadapi. 2. Bagi Guru a. Menambah wawasan tentang strategi pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran Biologi khususnya terkait dengan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. 3. Bagi Institusi Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 sehingga meningkatkan sumber daya pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas.

24 digilib.uns.ac.id 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh keterampilan, kecakapan dan sikap (Martinis Yamin, 2003: 96). Suatu kegiatan atau aktivitas bisa dikatakan sebagai belajar apabila aktivitas tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajar (individu yang belajar) (behavior congres) baik aktual maupun potensial yang berlangsung relatif lama dan terjadi karena adanya usaha (Gino, 1993: 15). Ausubel dalam Martinis Yamin (2003: 102), mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dan kemampuan pada diri seseorang baik aktual maupun potensial yang berlangsung relatif lama yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Proses untuk memperoleh perubahan ini melalui suatu aktivitas atau tindakan dan tidak diperoleh dari kemampuan alamiah seseorang. b. Hasil Belajar Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa. Kriteria keberhasilan guru dan siswa dalam melaksanakan program pembelajaran dilihat dari kompetensi dasar yang dimiliki oleh siswa. Informasi ini diperoleh melalui kegiatan evaluasi. Keberhasilan belajar siswa dibagi menjadi tiga aspek, kognitif dan psikomotor dapat diperoleh melalui penilaian, sedangkan aspek afektif diperoleh melalui angket dan pengamatan dikelas (Sumiati dan Asra, 2008: 200). 6

25 digilib.uns.ac.id 7 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajar (Nana Sudjana, 1989: 23). Bloom dalam Martinin Yamin (2009: 27) menggolongkan bentuk perilaku sebagai hasil belajar kedalam tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Aspek afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, perasaan, sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, sedangkan aspek psikomotor mencakup tujuan berkaitan dengan gerakan anggota tubuh atau tindakan (action). 1) Ranah Kognitif Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan berfikir, mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut (Martinis Yamin. 2009: 27). Kawasan kognitif tersebut menurut Martinis Yamin (2009: 28-30) adalah: a) C1 (knowledge/pengetahuan) merupakan kemampuan mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya. b) C2 (comprehension/pemahaman) merupakan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan dengan kata-kata sendiri. c) C3 (appication/penerapan) merupakan kemampuan untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru. d) C4 (analysis/analisis) merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, dan membedakan suatu fakta, konsep, pendapat, kesimpulan dan memeriksa ada tidaknya kontradiksi. e) C5 (synthesis/sintesis) merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang menyeluruh.

26 digilib.uns.ac.id 8 f) C6 (evaluation/evaluasi) merupakan membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, dengan menggunakan kriteria tertentu. 2) Ranah Afektif Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Tujuan afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu memperhatikan suatu fenomena sampai kepada yang kompleks yang merupakan faktor internal seseorang, seperti kepribadian dan hati nurani (Martinis Yamin. 2009: 32). Ranah afektif menurut Martinis Yamin (2009: 32) terdapat lima tingkatan, dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Urutan tersebut adalah: a) A1 (receiving/tingkat menerima) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya stimulus. b) A2 (responding/tingkat tanggapan) menunjukkan perilaku baru dari siswa sebagai manifestasi dari pendapatnya yang timbul karena perangsang pada saat ia belajar. c) A3 (valuing/tingkat menilai) berkenaan dengan kemauan menerima suatu objek atau kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa objek tersebut memiliki nilai. d) A4 (organisation/organisasi) berkenaan dengan mengorganisasikan nilai-nilai, menentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa suatu nilai lebih dominan daripada nilai yang lain. e) A5 (characterization by a value complex/karakterisasi) adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya. 3) Ranah Psikomotor Ranah psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada keterampilan motorik yang commit berhubungan to user dengan anggota tubuh, atau

27 digilib.uns.ac.id 9 tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot (Martinis Yamin. 2009: 37). Martinis Yamin (2009: 37) mengungkapkan terdapat tujuh tingkatan, dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Urutan tersebut adalah: a) Persepsi (Perseption) berkenaan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan. b) Kesegiaan (Set) berkenaan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan. c) Respons terarah (Guided Respons) seperti meniru atau mengikuti yang ditunjukkan orang lain. d) Mekanisme (Mechanism) berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari. e) Respon nyata yang kompleks (Complex Overt Respons) berkenaan dengan penampilan gerakan motorik dengan keterampilan penuh. f) Adaptasi (Adaptation) berkenaan dengan keterampilan memodifikasi sesuai dengan situasi tertentu. g) Organisasi (Organisasi) berkenaan dengan penciptaan pola gerakan sesuai situasi atau masalah tertentu. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu: 1) Faktor Intern Dari faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a) Faktor jasmaniah, meliputi : kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis, meliputi : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, meliputi : kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. (Slameto, 1995: 54-59) 2) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

28 digilib.uns.ac.id 10 a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, tugas rumah. c) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. (Slameto, 1995: 60-71). 2. Strategi Pembelajaran Arthur L. Costa (dalam Trianto, 2007: 129) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang diterapkan secara berurutan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangatlah diperlukan, karena dengan adanya suatu strategi dapat mempermudah proses pembelajaran sehingga hasil yang dicapai optimal. (Made Wena, 2009 : 2-3). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara berurutan dari waktu ke waktu yang berfungsi untuk mempermudah proses pembelajaran agar diperoreh hasil belajar yang optimal. Adapun syarat untuk menyusun strategi pemebelajarn yang tepat harus memiliki pengetahuan, dan keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian (Nuryani, 2005: 85). 3. Inkuiri Terbimbing a. Pengertian Strategi Inkuiri Terbimbing Suatu pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila dapat menerapkan proses pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik dan lingkungan belajar di kelas sehingga peserta didik dapat aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Nana commit Sudjana to dalam user Dimyati dan Mudjiono (1999:

29 digilib.uns.ac.id 11 63) menyatakan bahwa keterlibatan peserta didik/ keaktifan peserta didik dapat dikondisikan. Salah satunya adalah dengan menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, salah satu tugas guru yang penting adalah membuat persiapan pembelajaran. Untuk megoptimalkan pembelajaran tersebut seorang guru harus bisa menemukan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi pembelajaran yang bisa membantu siswa agar konsep-konsep dan teori-teori belajar lebih mudah dipahami serta lebih lama tertanam dalam memori adalah strategi pembelajaran inkuiri tembimbing. Inquiry adalah istilah dalam bahasa Inggris, yang merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaa inkuiri sebagai berikut. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Siswa mempelajari, meneliti, atau membahas tugas di dalam kelompok. Hasil kerja siswa dalam kelompok selanjutnya didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Hasil laporan kerja kelompok dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. kesimpulan dari sidang plenolah yang akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Kesimpulan yang terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu harus diperhatikan (Roestiyah, 2001: 75) Wenno (2008: 13) mengemukakan bahwa menemukan merupakan kegiatan pokok dari sebuah pemebelajaran konstektual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukanlah sekedar hasil dari menghafal faktafakta atau teori melainkan dari hasil menemukan sendiri. Gulo dalam Trianto (2007: 135) menjelaskan bahwa strategi inkuiri merupakan kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa mampu merumuskan sendiri hasil penemuannya. Inkuiri tidak hanya tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual, namun mengembangkan seluruh kemampuan yang ada, termasuk pengembangan emosional (Gulo dalam Trianto, 2007 commit : 137) to user

30 digilib.uns.ac.id 12 b. Keunggulan dan Kekurangan Strategi Inkuiri Terbimbing Adapun keunggulan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Roestiyah (2001: 77) sebagai berikut: 1) Dapat membentuk dan mengembangkan self concept pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. 2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. 3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka. 4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 5) Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik. 6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang. 7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. 8) Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri. 9) Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar tradisional. 10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. Sedangkan kelemahan strategi pembelajaran Inkuiri sebagai berikut: 1) Tidak semua siswa atau guru dapat menggunakan metode ini, tanpa bimbingan, fasilitas dan sumber belajar yang memadai. 2) Jika jumlah siswa banyak, tugas guru dalam membimbing dan mengawasi menjadi lebih berat, siswa yang gagal menyelesaikan tugas akan merasa frustasi. Keunggulan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menurut pendapat Marzano (1992) dalam Markaban (2008: 19) adalah sebagai berikut: 1) Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan. 2) Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inkuiri. 3) Mendukung kemampuan problem solving siswa. 4) Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5) Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya. Sementara itu kekurangannya adalah sebagai berikut: 1) Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama. 2) Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. 3) Tidak semua topik cocok disampaikan dengan strategi ini.

31 digilib.uns.ac.id 13 Umumnya topik-topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan strategi pembelajaran penemuan terbimbing. c. Langkah-langkah Strategi Mengajar Inkuri Terbimbing Langkah langkah dalam inkuiri terbimbing menurut Markaban (2008: 18-19) sebagai berikut : 1) Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya, perumusannya harus jelas. 2) Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan atau LKS. 3) Siswa menyusun prakiraan dari hasil analisis yang dilakukannya. 4) Bila dipandang perlu, prakiraan yang telah dibuat siswa tersebut diatas diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai. 5) Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran prakiraan tersebut, maka verbalisasi prakiraan sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk menyusunya. 6) Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar. 4. Keterampilan Proses Sains Dasar Funk (1985) dalam Dimyati dan Mudjiono, (1999: 140) mengutarakan bahwa ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, keterampilan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: keterampilan proses dasar (basic skill) dan keterampilan terintegrasi (integarted skill). Keterampilan proses dasar meliputi 6 kegiatan yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Keterampilan Proses Sains Dasar dapat didefinisikan sebagai suatu proses pembelajaran yang dirancang agar siswa mampu menemukan fakta-fakta, konsepkonsep dan teori-teori dengan dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa sendiri.(wenno, 2008: 65)

32 digilib.uns.ac.id 14 Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Beberapa alasan pentingnya keterampilan proses menurut Wenno (2008: 66 67) adalah: a) Sains tidak terpisahkan dengan metode penyelidikan, hal ini berarti bahwa untuk memahami sains tidak hanya mengetahui materi sains saja, melainkan dapat memahami bagaimana cara mengumpulkan fakta dan mengolahnya untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. b) Keterampilan proses sains diperlukan sepanjang hayat (life-long learning), yang penggunaannya tidak hanya sekedar untuk mempelajari ilmu melainkan juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketrampilan observasi merupakan ketrampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan ketrampilan proses lainnya. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain juga merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Mengobservasi atau mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam memproses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses yang lain. Lebih lanjut Nuryani (2005: 80) menyatakan bahwa observasi dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Selain itu, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga merupakan bagian dari mengobservasi. Dimyati (2002) dalam Ardian Marnasusanti (2007: 29) menjelaskan ketrampilan observasi mempunyai dua sifat utama, yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Ketrampilan observasi bersifat kualitatif apabila dalam pelaksanaannya hanya menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi. Contoh ketrampilan observasi yang bersifat kualitatif ialah menetukan warna (penglihatan), mengenali suara jangkrik (pendengaran), membandingkan rasa manis gula dengan sakarin (pengecap), menentukan kasar halus suatu objek (perabaan), membedakan bau jahe dan bau lengkuas (penciuman). Ketrampilan observasi bersifat kuantitatif apabila dalam pelaksanaannya selain menggunakan pancaindera, juga menggunakan commit peralatan to user lain yang memberikan informasi

33 digilib.uns.ac.id 15 khusus dan tepat. Contoh ketrampilan observasi yang bersifat kuantitatif ialah mengukur suhu air yang mendidih dengan bantuan termometer, membedakan luas daerah satu dengan daerah lain, dan kegiatan lain yang sejenis. Ratna Willis Dahar (1986) dalam Ardian Marnasusanti (2007: 30) membagi ketrampilan observasi menjadi 3 sub ketrampilan, yang selanjutnya dijadikan indikator yang digunakan dalam penelitian. Ketiga ketrampilan observasi tersebut yaitu: 1. Ketrampilan menggunakan alat indera. 2. Ketrampilan mencuri fakta yang relevan. 3. Ketrampilan mencari persamaan dan perbedaan. B. Penelitian Yang Relevan Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelummnya menunjukkan keefektifan penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Kurniawati (2012) menyimpulkan bahwa bahwa penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPA Biologi materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik kelas VIII B SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Devi Purna Eva (2012) juga menyimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep berpengaruh signifikan terhadap kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi ranah psikomotor, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif dan afektif siswa SMA N 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Pada penelitian Ahmet Kilinc (2006 : 63) menyimpulkan menyatakan bahwa kegiatan para siswa dalam penelitian laboratorium lebih memberikan konsep yang mudah diingat, menyenangkan, selain itu juga meningkatkan aspek, antara lain sikap terhadap hasil biologi meningkat positif. Peggy Cuevas (2005: 349) menemukan peningkatan yang signifikan pada pelaksanaan dan sikap siswa saat melakukan pembelajaran inquiri.

34 digilib.uns.ac.id 16 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Nyoman Arca Aspini (2009: 108), berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas V SD No. 4 Kampung Baru Semester I ketrampilan proses meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sains. Sedangkan Ulpiya Suhailah (2011) Menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif siswa kelas X SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hasil peelitian E. Rahayu (2011: 109) menyimpulkan bahwa hasil belajar dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan ketrampilan proses. C. Kerangka Berpikir Hasil belajar siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang aktif akan membantu siswa dalam menemukan suatu informasi dan memahami suatu konsep sehinga siswa mampu memahami materi pelajaran. Kegiatan belajar menggunakan strategi inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen diharapkan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD) merupakan salah satu faktor internal sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Kemampuan ini meliputi 6 aspek, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Dalam penelitian ini hanya mengambil salah satu aspek, yaitu keterampilan observasi. Belajar akan memberikan perubahan dalam hal bertambahnya pemahaman dan pengetahuan (ranah kognitif), nilai-nilai atau sikap (ranah afektif), serta perubahan tingkah laku dalam belajar (ranah psikomotor). Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan siswa dalam proses belajar yang telah dilaksanakan. Siswa yang berhasil telah mampu mencapai tujuan yang diharapkan.

35 digilib.uns.ac.id 17 Kerangka berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian secara sederhana dapat digambarkan pada skema di bawah ini : Strategi Pembelajaran inkuiri terbimbing Hasil Belajar Siswa (ranah kognitif, afektif dan psikomotor) Keterampilan Observasi Siswa Gambar 1 : Kerangka berpikir penelitian D. Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi. 2. Ada pengaruh keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi. 3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan keterampilan observasi terhadap hasil belajar siswa.

36 digilib.uns.ac.id 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul pengaruh strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar ditinjau dari ketrampilan observasi siswa dilaksanakan di kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/ Waktu Penenlitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Tahaptahap pelaksanaannya sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai Maret Tahapan tersebut meliputi: permohonan pengajuan pembimbing, pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal, seminar proposal, perijinan penelitian, survey sekolah yang digunakan untuk penelitian dan konsultasi instrumen penelitian. b. Tahap Penelitian Dilaksanakan pada bulan April sampai Mei Tahapan tersebut meliputi : uji coba instrumen penelitian, dan pengambilan data. c. Tahap Penyelesaian Dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai selesai meliputi : analisa data dan penyusunan laporan. B. Rancangan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberi perlakuanperlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen. Rancangan penelitian Randomized Control Only Design (Subana dan Sudrajat, 2009:100) ini dapat digambarkan commit to pada user tabel 10 berikut: 18

37 digilib.uns.ac.id 19 Tabel 3.1 Desain Penelitian Randomized Control Only Design Group Treatment Post Test Eksperimen Group (R) X T 2 Control Group (R) - T 2 Keterangan: X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan penggunaan strategi Inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dalam pembelajaran T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random sampling) Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber obyek pengamatan sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Terdapat dua macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Variabel Bebas 1) Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah : strategi pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru yaitu dengan metode ceramah bervariasi serta transfer pengetahuan sebagai strategi pembelelajaran dalam kelompok kontrol dan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai strategi pembelajaran yang digunakan untuk kelompok eksperimen. 2) Ketrampilan Observasi Siswa Ketrampilan observasi siswa dapat dibedakan menjadi keterampilan observasi tinggi, rendah dan sedang. b. Variabel Terikat Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

38 digilib.uns.ac.id 20 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari sembilan kelas. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian menggunakan dua kelas yang diperoleh dari populasi di atas yaitu satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol. D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Teknik ini digunakan karena satuan sampel tidak terdiri dari individu melainkan dalam cluster (kelas) dan pemilihanya secara acak. Dari sembilan kelas yang terdapat di kelas X SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 dipilih dua kelas yang dijadikan sampel, yaitu satu sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kontrol.. E. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mendapatkan nilai ulangan harian kelas X tahun pelajaran 2011/2012 mata pelajaran biologi. Nilai ulangan harian ini digunakan untuk melakukan uji kesetimbangan pada dua kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. b. Metode Tes Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes berbentuk tes obyektif yaitu bentuk pilihan ganda dengan skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

39 digilib.uns.ac.id 21 c. Metode Angket Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ranah afektif. Pengukuran hasil belajar afektif menggunakan angket dalam bentuk ceklist yaitu bentuk angket dimana pengisi angket tinggal memberi tanda cek ( ) pada kolom yang telah disediakan. Angket yang digunakan didasarkan pada skala Likert dengan lima alternatif jawaban disetiap item pernyataan. Keterangan penyekorannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Penilaian Angket Skor untuk aspek yang Skor dinilai (+) (-) SS (Sangat Setuju) 5 1 S (Setuju) 4 2 TB (Tidak Berpendapat) 3 3 TS (Tidak Setuju) 2 4 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5 (Sumber : Nana Sudjana 1995: 81) d. Metode Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Metode observasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dan mengevaluasi peningkatan keterampilan proses sains siswa yaitu aspek keterampilan observasi siswa. Pengisian lembar observasi dengan memberi tanda check ( ) pada kolom yang telah disediakan dengan dua pilihan jawaban yaitu ya dengan skor 1 dan tidak dengan skor 0. F. Validitas Penyusunan Instrumen Instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan silabus, sedangkan instrumen penelitian berupa tes untuk mengukur pencapaian hasil belajar kognitif yang berupa soal pilihan ganda, angket untuk mengukur hasil belajar afektif dan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar psikomotor dan keterampilan observasi siswa.

40 digilib.uns.ac.id 22 Penyusunan instrumen adalah sebagai berikut: a. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Kognitif Langkah-langkah penyusunan instrumen yang berupa tes pilihan ganda sebagai berikut: 1) memilih materi pelajaran kelas X semester genap. 2) membuat indikator sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 3) membuat kisi-kisi soal sesuai dengan materi dan indikator. 4) menyusun item soal yang didasarkan pada kisi-kisi soal yang telah dibuat. Item soal tersebut mencakup tingkatan kompetensi kognitif yaitu C 1 (pengetahuan/knowledge), C 2 (pemahaman/comprehension), C 3 (penerapan/ application), C 4 (analisis/analysis), C 5 (sintesis/synthesis), C 6 (evaluasi/evaluation). 5) menguji kesahihan item dengan uji validitas dan reliabilitas serta indeks kesukaran dan daya beda. b. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Afektif Langkah-langkah penyusunan instrumen yang berupa angket model skala Likert adalah sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi angket kompetensi afektif 2) Menyusun pernyataan-pernyataan sesuai dengan aspek-aspek kompetensi afektif meliputi lima tingkatan yaitu A 1 (kemauan menerima/receiving), A 2 (kemauan menanggapi/responding), A 3 (berkeyakinan/valuing), A 4 (penerapan karya/organisation) dan A 5 (ketekunan dan ketelitian/characterization by a value complex). 3) Menyusun angket menggunakan model skala Likert menurut Subana dan Sudrajat (2009:136) sebagai berikut : SS : Sangat setuju dengan skor 5 S : Setuju dengan skor 4 R : Ragu-ragu dengan skor 3 TS : Tidak setuju dengan skor 2 STS : Sangat tidak setuju commit dengan to skor user 1

41 digilib.uns.ac.id 23 4) Menguji kesahihan angket dengan uji validitas dan reliabilitas. c. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Psikomotorik. Langkah-langkah penyusunan instrumen yang berupa lembar observasi sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi kompetensi psikomotor 2) Menyusun pernyataan sesuai dengan aspek-aspek kompetensi psikomotor meliputi P1 (persepsi/perception), P2 (kesegiaan/set), P3 (respon terarah/ guided respons), P4 (mekanisme/mechanism), P5 (respons nyata yang kompleks/complex overt respons), P6 (adaptasi/adaptation), P7 (organisasi/origanization). 3) Menyusun pernyataan dengan dua alternatif jawaban yaitu ya dengan skor 1 dan tidak dengan skor 0. 4) Menguji kesahihan angket dengan uji validitas dan reliabilitas. d. Pengukuran tingkat Keterampilan Observasi Siswa : 1) Menyusun kisi-kisi aspek keterampilan observasi siswa. 2) Menyusun pernyataan sesuai dengan aspek-aspek keterampilan observasi siswa meliputi: a) ketrampilan menggunakan alat indera, b) ketrampilan mencari fakta yang relevan, c) ketrampilan mencari persamaan dan perbedaan. 3) Menyusun pernyataan dengan dua alternatif jawaban yaitu ya dengan skor 1 dan tidak dengan skor 0. 4) Menguji keabsahan lembar observasi 1. Uji Instrumen Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kualitas soal. Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes obyektif. Instrumen penilaian ranah afektif menggunakan angket dan penilaian ranah psikomotor menggunakan lembar obsevasi. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan statistik sebagai berikut:

42 digilib.uns.ac.id 24 a. Instrumen Hasil Belajar Kognitif Instrumen untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. 1) Uji Validitas Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Suharsimi Arikunto. 2002: 145). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitas konstruk, isi, dan butir soal. Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson menurut Suharsimi Arikunto (2002: 78): Validitas butir soal dan butir angket diuji menggunakan rumus koefisien Product moment memakai angka kasar dari Karl Pearson sebagai berikut: R xy = { N Keterangan : x N 2 xy x 2 }{ N x y Rxy : koefisien korelasi antara x dan y n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen) X : skor untuk butir ke-i Y : skor total (dari subyek uji coba) Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka item pertanyaan dinyatakan valid. Uji validitas tes uji coba instrumen hasil belajar ranah kognitif siswa secara ringkas disajikan pada Tabel 2 dan selengkapnya pada Lampiran 2. y 2 y 2 }

43 digilib.uns.ac.id 25 Tabel 3.3. Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Kognitif Ranah Penilaian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas Valid Invalid Kognitif Tabel 3.3 menunjukkan hasil perhitungan uji validitas tes kognitif menunjukkan item yang valid sebanyak 40 soal sedang untuk item yang tidak valid sebanyak 4 soal. Soal yang digunakan sebanyak 40 soal sedangkan 8 soal tidak digunakan. Item yang tidak valid dibuang karena indikatornya sudah diwakili item lain. 2) Uji Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Hasil pengukuran dengan instrumen tersebut sama atau tetap apabila digunakan oleh orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) atau pada waktu yang berlainan. Dalam penelitian ini reliabilitas instrumen diukur menngunakan rumus Kuder Richardson (KR-20) menurut Riduwan (2009:108) sebagai berikut: r 11 Keterangan: r 11 k S p = reliabilitas tes secara keseluruhan = banyaknya item = standar deviasi dari tes = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 p) pq S t S t = jumlah hasil perkalian antara p dan q = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

44 digilib.uns.ac.id 26 Penilaian reliabilitas butir soal atau item dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3.4 Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item No Skala 1 0,8 1,00 2 0,6 0, ,4 0, ,2 0, ,00 0,199 Keterangan Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Cukup (C) Rendah (R) Sangat Rendah (SR) Hasil try out uji reliabilitas soal tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.4 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Jumlah Item Kriteria Keputusan Uji Reliabilitas Kognitif 40 Tinggi 0,85 Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes kognitif menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r 11 = 0,85 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel atau memiliki ketetapan tinggi untuk digunakan. 3) Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan yang berkemampuan kurang. Suatu soal yang mempunyai daya pembeda tinggi mengisyaratkan bahwa soal tersebut dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah: Keterangan : J : Jumlah peserta tes : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah Y : skor total (dari subyek commit uji to coba) user

45 digilib.uns.ac.id 27 BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan BB benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Tingkatan klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 3.6 Tingkatan Klasifikasi Daya Pembeda No Nilai D Keterangan Negatif jelek (poor) cukup (satisfactory) baik (good) baik sekali (excellent) butir soal dibuang (Suharsimi Arikunto, 2002:218) Butir soal yang baik memiliki indeks diskriminasi 0,4 0,7. Hasil try out uji daya beda tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.6 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda Variabel Jumlah Kriteria Soal Negatif Jelek Cukup Baik Baik sekali Soal Pencemaran Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda diperoleh soal yang mempunyai indeks deskriminasi baik sebanyak 28 soal, cukup sebanyak 11 soal, dan jelek sebanyak 1 soal. Soal yang memiliki indeks diskrimitif jelek sebanyak 1 soal tidak dipakai (drop) dan 40 soal yang memiliki indeks diskrimitif cukup dan baik dipakai.

46 digilib.uns.ac.id 28 4) Tingkat Kesukaran Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus menurut Suharsisi Arikunto (2002: ) : P B J s Keterangan : P = tingkat kesukaran item soal B = jumlah siswa yang menjawab benar Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Kriteria tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran No Nilai p Keterangan ,00 p < 0,30 0,00 p < 0,30 0,00 p < 0,30 Sukar Sedang Mudah Hasil try out uji taraf kesukaran tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.9 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran Variabel Jumlah Soal Kriteria Mudah Sedang Sukar Soal Pencemaran Berdasarkan Tabel 3.9 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran diperoleh soal yang mempunyai indeks kesukaran mudah sebanyak 5 soal, sedang 27 soal, dan sukar sebanyak 4 soal.

47 digilib.uns.ac.id 29 b. Instrumen Hasil Belajar Afektif Instrumen untuk mengukur hasil belajar ranah afektif terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas. 1) Uji Validitas Validitas butir soal dan butir angket diuji menggunakan rumus koefisien Product moment memakai angka kasar dari Karl Pearson sebagai berikut: R xy = { N Keterangan : x 2 N xy x 2 x }{ N R xy : koefisien korelasi antara x dan y n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen) X : skor untuk butir ke-i Y : skor total (dari subyek uji coba) y Jika harga r xy < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item pertanyaan dikatakan tidak valid. Apabila harga r xy > r tabel maka item pertanyaan dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 146). Uji validitas tes uji coba instrumen hasil belajar ranah afektif secara ringkas disajikan pada Tabel 7 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.10 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif Penilaian Jumlah Item Indeks Reliabilitas Keputusan Uji Uji reliabiltas Kognitif 36 0,325 Reliabel K-R 20 Afektif 40 0,339 Reliabel Alpha y 2 y 2 } Tabel 3.10 menunjukkan hasil perhitungan uji validitas tes afektif menunjukkan item yang valid sebanyak 40 item sedangkan untuk item yang tidak valid sebanyak 4 item. Berdasarkan hasil diatas item yang digunakan sebanyak 40 item sedangkan 4 item tidak digunakan. Item yang tidak valid dibuang karena indikatornya sudah diwakili item lain.

48 digilib.uns.ac.id 30 2) Uji Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Hasil pengukuran dengan instrumen tersebut sama atau tetap apabila digunakan oleh orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) atau pada waktu yang berlainan. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus Koefisien Alpha yaitu sebagai berikut: r 11 n n -1 1 S S 2 t 2 Keterangan: r 11 n S 2 S t 2 = koefisien reliabilitas suatu tes = jumlah item = jumlah kuadrat S dari masing-masing item = kuadrat dari S total keseluruhan item r 11 > r tabel = soal dinyatakan reliabel pada taraf signifikan 5% Kriteria reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 109) adalah sebagai berikut : 0,91 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 0,90 : Tinggi (T) 0,41 0,70 : Cukup (C) 0,21 0,40 : Rendah (R) Negatif 0,20 : Sangat Rendah (SR) Hasil uji reliabilitas tes uji coba ranah afektif secara ringkas disajikan pada Tabel 8 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.11 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif Penilaian Jumlah Item Indeks Reliabilitas Keputusan Uji Afektif 40 1,0 Reliabel

49 digilib.uns.ac.id 31 Tabel 3.11 menunjukkan hasil uji reliabilitas angket diperoleh r 11 = 1,0 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal memiliki kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel untuk digunakan. 3) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menghitung indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat menunjukkan sulit atau mudahnya soaal untuk dikerjakan. Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang sedang artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal menurut Subana dan Sudrajat (2009: ) digunakan rumus : P B J s Keterangan : B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar J s = Jumlah seluruh siswa peserta tes P = Indeks kesukaran Klasifikasi indeks kesukaran : P = 0,00 0,00 < P 0,30 : sukar : terlalu sukar 0,30 < P 0,70 : sedang 0,70 < P 1,00 : mudah P = 1,00 4) Daya Pembeda : terlalu mudah Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda jika mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal dengan daya beda yang tinggi dapat menunjukkan siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak dari siswa yang kurang pandai Suharsimi Arikunto (2006: 214) mengemukakan bahwa untuk mengetahui daya pembeda butir soal digunakan dengan runus :

50 digilib.uns.ac.id 32 D B J A A B J B B PA PB Keterangan : J J_A J_B BA BB PA PB D : jumlah peserta tes : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar : daya pembeda Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto (2006: 218) adalah sebagai berikut: D : 0,00-0,20 D : 0,20-0,40 D : 0,40-0,70 D : 0,70-1,00 = jelek = cukup = baik = sangat baik D : negatif, semuanya tidak baik (sangat jelek). c. Instrumen Keterampilan Observasi Siswa Instrumen keterampilan observasi siswa yang digunakan dalam penelitian di diukur dengan menggunakan lembar observasi. Skala pengukuran keterampilan observasi siswa dikategorikan sebagai berikut: 1) keterampilan observasi siswa = N X SD 2) keterampilan observasi siswa = X SD N X SD 3) keterampilan observasi siswa = N X SD

51 digilib.uns.ac.id 33 Pengelompokan kategori ketrampilan observasi siswa secara ringkas disajikan pada Tabel 9 dan selengkapnya pada Lampiran 2 Tabel 3.12 Pengelompokan Kategori Ketrampilan Observasi Siswa No Ketrampilan Kriteria Frekuensi Observasi Pengelompokkan Kelompok kontrol Kelompok eksperimen 1 Tinggi X 1 > 79, Sedang 52,43 < X 2 < 79, Rendah X 3 < 52, Tabel 3.12 menunjukkan kelompok kontrol dengan siswa yang memiliki ketrampilan observasi tinggi sebanyak 5 orang, sedang 23 orang, dan rendah 8 orang. Sedangkan kelompok eksperimen dengan siswa yang memilikiketrampilan observasi tinggi sebanyak 8 orang, sedang 22 orang dan rendah 6 orang. G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji dengan analisis variansi dua jalan (anava dua jalan) dengan program SPSS. Teknis analisis data ini untuk menguji ketiga hipotesis yaitu untuk menguji signifikansi efek dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat (Budiyono.2004:195). Analisis variansi dua jalan memerlukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (uji Kolmogorov- Smirnov), dan uji homogenitas (uji Levene s). Kedua uji tersebut menggunakan program SPSS.. 1. Uji Keseimbangan Sampel yang akan digunakan untuk penelitian perlu diuji keseimbangannya untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut seimbang. Uji keseimbangan pada penelitian ini menggunakan uji-t. Sebelum uji-t, dilakukan uji prasyarat yaitu uji Kolmogorov- Smirnov untuk uji normalitas dan uji Levene s untuk uji homogenitas.

52 digilib.uns.ac.id 34 a. Uji Normalitas Perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. 1) Hipotesis H 0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal) H 1 : µ1 µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05 sehingga H 0 diterima 4) Kesimpulan: a) Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H 0 diterima. b) Sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H 0 ditolak. Hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal secara ringkas disajikan dalam Tabel 11 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 3.13 Hasil perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kemampuan Awal p-value Kriteria Keputusan Kesimpulan Kelompok kontrol 0,449 p-value > 0,05 H 0 diterima Normal Kelompok eksperimen 0,300 p-value > 0,05 H 0 diterima Normal Tabel 3.13 menunjukkan bahwa kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki p-value lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Perhitungan uji homogenitas sampel menggunakan uji Levene s. 1) Hipotesis H 0 : µ1 = µ2 (samua variasi homogen) H 1 : µ1 µ2 (tidak semua variasi homogen) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 diterima

53 digilib.uns.ac.id 35 4) Kesimpulan: a) Semua variasi sampel homogen jika H 0 diterima. b) Tidak semua variasi homogen jika H 0 ditolak. Hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara ringkas disajikan dalam Tabel 12 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 3.14 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kemampuan p-value Kriteria Keputusan Kesimpulan awal Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,062 p-value > 0,05 H 0 diterima Homogen Tabel 3.14 menunjukkan bahwa kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki p-value lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga semua variasi homogen. c. Uji Keseimbangan Perhitungan uji keseimbangan sampel menggunakan uji-t. 1) Hipotesis H 0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama) H 1 : µ1 µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 diterima. 4) Kesimpulan: a) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama jika H 0 diterima. b) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika H 0 ditolak.

54 digilib.uns.ac.id 36 Hasil perhitungan uji keseimbangan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara ringkas disajikan dalam Tabel 13 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 3.15 Hasil Uji Keseimbangan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Uji Keseimbangan p-value Kriteria Keputusan Kesimpulan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,947 p-value > 0,05 H 0 diterima Seimbang Tabel 3.15 menunjukkan bahwa hasil uji keseimbangan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki p-value lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan kedua kelas memiliki kemampuan yang seimbang. 2. Uji Prasyarat Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov- Smirnov yang dilakukan secara computerized dengan bantuan program SPSS dengan melihat nilai p (signifikansi) pada uji Kolmogorov- Smirnov apabila nilai p > 0,05 maka data terdistribusi normal dan apabila p < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Sampel yang digunakan dalam penelitian juga perlu diketahui berasal dari variansi yang sama atau tidak. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene s menggunakan program SPSS. 3. Uji Hipotesis Perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji anava dua jalan dengan menggunakan program SPSS. a. Hipotesis 1) H 0A : tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. H 1A : ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat.

55 digilib.uns.ac.id 37 2) H 0B : tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H 1B : ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. 3) H 0AB : tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. H 1AB : ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. b. Taraf signifikan (α) = 0,05 c. Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih kecil dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 ditolak H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menyusun proposal penelitian b. Penyusunan Instrument c. Uji coba Instrument d. Penelitian Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen Tidak menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas kontrol e. Analisis Data f. Hasil dan Pembahasan g. Kesimpulan

56 digilib.uns.ac.id 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa diperoleh dari dua kelas yang digunakan dalam penelitian di SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012. Kelas X.1 menggunakan strategi konvensional sebagai kelompok kontrol sedangkan X.4 menggunakan strategi inkuiri terbimbing sebagai kelompok eksperimen. Masingmasing kelompok berjumlah 36 siswa. Hasil belajar biologi siswa pada materi Pencemaran Lingkungan meliputi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. 1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi a. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Secara Keseluruhan 1) Hasil Belajar Bilogi Ranah Kognitif Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif No. Nilai Nilai Frekuensi Tengah Jumlah 72 Gambar 2. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif 38

57 digilib.uns.ac.id 39 2) Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif No. Nilai Nilai Frekuensi Tengah Jumlah 72 Gambar 3. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif 3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor No. Nilai Nilai Frekuensi Tengah Jumlah 72

58 digilib.uns.ac.id 40 Gambar 4. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor b. Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Strategi Pembelajaran Data penelitian meliputi tiga ranah hasil belajar yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan penilaian produk atau konten yang berarti pemahaman siswa terhadap materi, ranah psikomotor merupakan penilaian pada proses pembelajaran berupa penilaian ketrampilan, dan ranah afektif berupa penilaian sikap siswa yang diambil dari dua kelas. Kelas X.1 sebanyak 36 siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu kelas X.4 sebanyak 36 siswa dengan menerapkan strategi inkuiri terbimbing. Berikut ini data penelitian hasil belajar biologi siswa: Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol Ranah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Sd Kognitif ,11 9,49 Afektif ,83 6,40 Psikomotor ,42 13,75 Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen Sumber Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Sd Kognitif ,42 10,60 Afektif ,64 8,03 Psikomotor ,89 12,15

59 digilib.uns.ac.id 41 Berdasarkan Tabel 15 dan 16 dapat dibuat diagram batang perbandingan hasil belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebagai berikut : Gambar 5. Perbandingan Nilai Kognitif Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Gambar 6. Perbandingan Nilai Afektif Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

60 digilib.uns.ac.id 42 Gambar 7. Perbandingan Nilai Psikomotor Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen c. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Keterampilan Observasi Siswa Data ketrampilan observasi siswa diperoleh dari perhitungan skor pada lembar observasi ketrampilan observasi siswa. Lembar observasi ketrampilan observasi siswa disebar pada dua kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 72 siswa dari kelas X.1 dan X.4 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012. Data ketrampilan observasi siswa berdasarkan perhitungan lembar observasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen selanjutnya dikategorikan menjadi tiga yaitu; ketrampilan observasi siswa tinggi, sedang, dan rendah. Data persebaran ketrampilan observasi siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara singkat disajikan dalam Tabel 18 dan Tabel 19. Tabel 4.6 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Kontrol No ketrampilan observasi siswa Skor Frekuensi 1 Tinggi X 1 > 79, Sedang 52,43 < X 2 < 79, Rendah 52,43 < 148 8

61 digilib.uns.ac.id 43 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa pada kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional yang mempunyai ketrampilan observasi siswa tinggi sebanyak 5 siswa, ketrampilan observasi siswa sedang 23 siswa dan ketrampilan observasi siswa rendah sebanyak 8 siswa. Tabel 4.7 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Eksperimen No ketrampilan observasi siswa Skor Frekuensi 1 Tinggi X 1 > Sedang 148 < X 2 < Rendah X 3 < Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa pada kelompok eksperimen dengan menggunakan strategi inkuiri terbimbing yang mempunyai ketrampilan observasi tinggi sebanyak 8 siswa, ketrampilan observasi sedang 22 siswa dan ketrampilan observasi rendah sebanyak 6 siswa. Berikut ini data hasil belajar biologi siswa ditinjau dari ketrampilan observasi siswa : Hasil belajar biologi siswa yang digolongkan menjadi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik tidak hanya dilihat dari penerapan strategi pembelajaran, tetapi juga ditinjau dari kemampuan awal siswa. Hasil belajar biologi yang ditinjau dari kemampuan awal siswa secara singkat disajikan dalam Tabel 4.8 dan selengkapnya pada Lampiran 3 Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang dan Rendah Hasil Belajar Biologi No Ketrampilan Kognitif Afektif Psikomotor Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd Rata-rata Sd 1 Tinggi 78,46 13,46 86,92 5,09 84,31 7,01 2 Sedang 72,53 9,23 80,36 5,12 72,20 11,73 3 Rendah 68,22 10,42 68,50 3,61 63,29 14,88

62 digilib.uns.ac.id 44 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dibuat diagram batang perbandingan hasil belajar biologi ditinjau dari kemampuan awal siswa sebagai berikut : Gambar 8. Perbandingan Nilai Kognitif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah Gambar 9. Perbandingan Nilai Afektif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah

63 digilib.uns.ac.id 45 Gambar10. Perbandingan Nilai Psikomotor Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah d. Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Interaksi antara Srategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar Biologi Hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan strategi pembelajaran ditinjau dari ketrampilan observasi siswa secara ringkas disajikan dalam Tabel 4.9, 4.10 dan 4.11 dan selengkapnya pada Lampiran 3. Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Belajar Kognitif No Ketrampilan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd 1 Tinggi 71,60 13,46 82,75 12,35 2 Sedang 69,00 8,41 76,64 8,32 3 Rendah 69,00 10,92 67,17 10,63

64 digilib.uns.ac.id 46 Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Afektif Ditinjau dari Ketrampila Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Belajar Afektif No Ketrampilan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd 1 Tinggi 84,20 2,28 88,63 5,73 2 Sedang 78,23 4,62 82,67 4,80 3 Rendah 68,5 3,34 68,50 4,28 Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Psikomotor Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Belajar Psikomotor No Ketrampilan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd 1 Tinggi 82,00 6,36 85,75 7,55 2 Sedang 70,71 12,72 73,77 10,66 3 Rendah 57,88 11,94 70,50 16,33 Berdasarkan Tabel 4.9, 4.10 dan 4.11 dapat dibuat diagram batang perbandingan rata-rata hasil belajar biologi ditinjau dari ketrampilan observasi tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebagai berikut: Gambar 11. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kognitif ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

65 digilib.uns.ac.id 47 Gambar 12. Perbandingan Nilai Rata-Rata Afektif ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Gambar 13. Perbandingan Nilai Rata-Rata Psikomotor ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

JURNAL SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

JURNAL SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT JURNAL SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Oleh : NURYANA PURWANING RAHAYU X4307041 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: ENI RAHAYU X4306023 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA Skripsi Oleh: Triliana Nurprikawati K4306012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 81-88 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA THE INFLUENCE

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: VALENT SARI DANISA K4308123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

WHELLY YULIANA K

WHELLY YULIANA K PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DISERTAI MEDIA KOTAK DAN KARTU MISTERIUS (KOKAMI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh: WHELLY YULIANA K4308125

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITF DAN RANAH AFEKTIF SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : FAISAL IMAM PRASETYO K4308035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII Skripsi Oleh: Dwi Isworo K 2308082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK) PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : VERA IRAWAN WINDIATMOJO NIM K4308058

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : WINDA MARTYAS MARA DEWI K4308062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT

PENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT PENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT SKRIPSI Oleh: IVA YUNI LISTIANI NIM K4308094 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: July Trianita Widya Rahayu K

SKRIPSI. Oleh: July Trianita Widya Rahayu K EKSPERIMEN BLENDED LEARNING TIPE KELAS MURNI DAN APLIKASI PRAKTIS SUB TEMA BIOMASSA ENERGI TERBARUKAN DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VIII SMP N 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: July Trianita Widya Rahayu K2311039

Lebih terperinci

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI JUMAPOLO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ANDI WAHYUDI K4310005 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA Skripsi

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: ASRI NAFI A DEWI X4307018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RIDA BAKTI PRATIWI K

RIDA BAKTI PRATIWI K PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : VITA ANGGUN CAHYANI K4308059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION SKRIPSI HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FISHBOWL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FISHBOWL PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FISHBOWL DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : WAHYU

Lebih terperinci

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: NUR EKA KUSUMA HINDRASTI K4307041 FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PEMBELAJARAN FISIKA DENG PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ARTI WAHYU UTAMI

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SKRIPSI Oleh: SRI MEKARWATI K2309074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI TEKNIK FISHBONE DIAGRAM DAN CONCEPT MAPPING DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR SISWA (Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan

Lebih terperinci

: RISNA DIANTI K

: RISNA DIANTI K PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS- METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI MIPA SMAN 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTAD (INQUIRY- STAD)

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTAD (INQUIRY- STAD) STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTAD (INQUIRY- STAD) DAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PERMAINAN WORD SQUARE DAN CROSSWORD TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: Muhammad Fauzan K8412052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : ABDI PRASETYO K4309001 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA Oleh : DANIK WAHYUNINGSIH X 4307023 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN RETENSI MENGGUNAKAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN CERAMAH BERVARIASI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 2 SURAKARTA

Lebih terperinci

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh : RIRIK NIANGKASAWATI NIM K. 4303053 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: AZWAR ANNAS K3309021 FAKULTAS

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL DENGAN SIKAP PATRIOTIK SISWA (Studi Korelasi Pada Siswa SMA Al Islam I dan III Surakarta Tahun Ajaran 2013/ 2014) APRI ARI MARTOPO K6409007 FAKULTAS

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI FLUIDA STATIS DITINJAU DARI KERJASAMA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI FLUIDA STATIS DITINJAU DARI KERJASAMA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 SURAKARTA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI FLUIDA STATIS DITINJAU DARI KERJASAMA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Suci Novira Aditiani K2311074 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016

JIME, Vol. 2 No. 2 ISSN Oktober 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Muhamad Ikhsan Dosen IKIP Mataram

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

STUDI KOMPARASI METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) STUDI KOMPARASI METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU DAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS AUDIO VISUAL PADA KOMPETENSI DASAR FUNGI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SKRIPSI Oleh: Wahyu Prihmardoyo X4307054

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: DISKA ASANI K4308016 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SNOW BALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMP N 1 SANDEN. Skripsi.

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SNOW BALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMP N 1 SANDEN. Skripsi. PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SNOW BALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMP N 1 SANDEN Skripsi Oleh: ADHI WISNU SASONGKO K4306001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP Skripsi Oleh: Ros Hana Elok Prastiwi K2310085 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON (GI) PADA MATERI HIDROLISIS KELAS XI MIA 1 SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: TITIK RAHAYU K 8408101 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : DESY FAJAR PRIYAYI K4308031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: DIANA FATIHATUL ULUMI K4310020 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SKRIPSI Oleh: FARDANI ARFIAN K2311028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

PENGARUH BIOLOGICAL SCIENCE INQUIRY MODEL TERHADAP KEMAMPUAN SCIENTIFIC EXPLANATION SISWA

PENGARUH BIOLOGICAL SCIENCE INQUIRY MODEL TERHADAP KEMAMPUAN SCIENTIFIC EXPLANATION SISWA PENGARUH BIOLOGICAL SCIENCE INQUIRY MODEL TERHADAP KEMAMPUAN SCIENTIFIC EXPLANATION SISWA SKRIPSI Oleh : VITA YULIANA SUDIARTI K4312068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

: CANDRA WRI WANDANA K

: CANDRA WRI WANDANA K HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA DAN GARAM KELAS VII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 1 TASIKMADU TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS SISWA (Penelitian Eksperimen pada Kelas VII Semester Genap MTs

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K KONTRIBUSI IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DAN EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : SITI FATIMAH NIM

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DIPADU DIAGRAM ROUNDHOUSE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SISKA RAHMAWATI K4310078 FAKULTAS

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: TATIK RESTYAWATI A

Diajukan Oleh: TATIK RESTYAWATI A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARANGMALANG

Lebih terperinci

: MARINDA MEGA NURFITRIANI K

: MARINDA MEGA NURFITRIANI K KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DISERTAI MIND MAP SKRIPSI Oleh : MARINDA MEGA

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: TAUFIK WIDHIYANTORO DWI SAPUTRO

Lebih terperinci

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: ULPIYA SUHAILAH K4306040 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI

Lebih terperinci

SRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Puput Kurniawati A

SRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Puput Kurniawati A EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SMP MUHAMMADIYAH 5

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC DAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA (Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : WIWIT MAHARESTI K 8409070 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SISWANTO K4308054 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Quasi Eksperimen KD Sebaran Flora Dan Fauna Kelas XI IPS SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROCESS-ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KREATIVITAS PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA

Lebih terperinci

(Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014)

(Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL (Pembelajaran Materi Sistem Peredaran

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI GERAK HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA N 1 BOYOLALI Skripsi

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HESTI OKTAVIA NIM. K6410031

Lebih terperinci

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-DABIN I KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : LAELA LUSI PALUPI K7109118

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL

ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS VIII DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM TEKANAN ZAT CAIR SMP NEGERI 4 PURWANTORO HALAM AN JUDUL SKRIPSI Oleh: CHARLY WAHYU PAMUJI K2308076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN PERSEPSI PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNS TAHUN 2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN MATEMATIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA (Studi Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN METODE PEMBELAJARAN GI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KOMPETENSI DASAR TATA SURYA DAN JAGAD RAYA KELAS X SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2013-2014

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) SKRIPSI Oleh : ZAFIRAH FARIS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS

Lebih terperinci

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: DYAH RIZKI UTAMI A

Diajukan Oleh: DYAH RIZKI UTAMI A PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SAWIT Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI OLEH : AMY TRISNA RAHMAWATI

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Yohanna Nawangsasih K

Skripsi. Oleh: Yohanna Nawangsasih K EKSPERIMENTASI MODEL POE MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI PADA MATERI PEMUAIAN ZAT DITINJAU DARI KOMUNIKASI ILMIAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Skripsi Oleh: Yohanna Nawangsasih K2311086

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA DI SMP NEGERI I PARANGGUPITO SKRIPSI

Lebih terperinci

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : ANIS PRASTIWI NIM K3111010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

DAMPAK IMPLEMENTASI MODEL BRAIN BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA

DAMPAK IMPLEMENTASI MODEL BRAIN BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DAMPAK IMPLEMENTASI MODEL BRAIN BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh : Rizki Kusumaning Rahayu K4312057 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC

KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS PADA SISWA KELAS V SD N TRITIH WETAN 01 CILACAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FIKI EKA SUGIANTO AHMAD MUHARAM

Lebih terperinci

Oleh: NURUL NA MATUL MUFIDA A

Oleh: NURUL NA MATUL MUFIDA A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN DIRECT INSTRUCTION (DI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI TINGKAT MOTIVASI SISWA KELAS VIII SMP

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN MODUL PADA MATERI STOIKIOMETRI SISWA KELAS X-2 SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG

Lebih terperinci