BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen Kejaksaan Republik Indonesia Sistem Informasi Manajemen didefinisikan pada Webopedia sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan peralatan bagi manager untuk mengorganisasi, mengevaluasi dan mengefisienkan pelaksanaan kegiatan pada departemennya. SIMKARI 2 merupakan sisten informasi manajemen yang bertujuan untuk membantu pelaksanaan kegiatan administratif dan kegiatan teknis pada lingkup Kejaksaan Republik Indonesia. Hierarki SIMKARI 2 memiliki 2 lapisan (layer), lapisan pertama adalah aplikasi pelaksanaan operasional dan lapisan kedua adalah aplikasi pengambilan keputusan. Pelaksanaan operasional terdiri atas aplikasi umum dan aplikasi khusus. Aplikasi umum berisi aplikasi Kepegawaian, Otomasi Kantor, Aset, Keuangan, dan Hubungan Masyarakat (Humas), sedangkan aplikasi khusus berisi aplikasi Pendidikan dan Latihan (Diklat), Yustisi, Pidana Umum (Pidum), Pidana Khusus (Pidsus), Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), dan Supervisi. Lapisan kedua terdiri atas 2 kelompok yaitu manajemen tingkat menengah dengan aplikasinya adalah DSS (Decision Support System / Sistem Pendukung Keputusan) dan manajemen tingkat atas dengan aplikasinya EIS (Executive Information System / Sistem Informasi Eksekutif). DSS berfungsi sebagai pendukung untuk menyiapkan struktur dan data rekapitulasi, sedangkan EIS adalah sistem informasi yang berisi rekapitulasi data dan laporan yang digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Aplikasi yang berada pada tingkat kejaksaan pun berbeda. Pada tingkat Kejaksaan Agung (Kejagung), Kejaksaan Tinggi (Kejati), Kejaksaan Negeri (Kejari) semuanya tidak memiliki aplikasi Diklat. Aplikasi Diklat tersebut hanya dimiliki oleh Balai Pendidikan dan Latihan Kejaksaan yang berada di Ragunan. Kejati maupun Kejari hanya memiliki aplikasi pada lapisan pertama sedangkan pada Kejagung memiliki aplikasi lapisan pertama dan kedua. Hierarki SIMKARI 2 tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. 6

2 Executive Information System Top Level Management Specific Application(s) Decision Support System Medium Level Management Diklat Yustisi Pidum Pidsus Datun Supervisi General Application(s) Otomatisasi Kantor Aset Keuangan Humas Operational Sumber Daya Manusia(Kepegawaian) Gambar 2.1 Hierarki SIMKARI 2 Sumber: Buku Program Pelatihan SIMKARI 2 (Anonim, 2005) Menu dari SIMKARI 2 diharapkan sangat membantu Kejaksaan Republik Indonesia dalam menyelesaikan berbagai kasus yang ditangani oleh para Jaksa ataupun berbagai keperluan administratif. Berikut menu dan fungsi dari setiap fitur SIMKARI 2 secara umum. 7

3 Tabel 2.1 Jenis aplikasi dan menu SIMKARI 2 dengan Fungsinya No. Jenis Aplikasi / Menu Fungsi 1. Kepegawaian Untuk mengelola data kepegawaian di seluruh wilayah Kejaksaan Republik Indonesia. 2. Otomasi Kantor Untuk mengelola surat masuk dan surat keluar 3. Aset Untuk mengelola aset millik Kejaksaan Republik Indonesia 4. Keuangan Untuk memunggah (upload) laporan keuangan dari setiap wilayah Kejaksaan Republik Indonesia yang telah disusun sebelumnya dengan perangkat lunak yang telah ditentukan oleh Departemen Keuangan. 5. Perpustakaan Untuk mengelola kepustakaan dari setiap wilayah Kejaksaan Republik Indonesia. 6. Diklat Untuk mengelola penyelenggaraan pendidikan dan latihan di Balai Pendidikan dan Latihan Kejaksaan RI Ragunan 7. Pidum Untuk mengelola proses tindak pidana umum yang sedang ditangani dari setiap wilayah Kejaksaan Republik Indonesia. 8. Pidsus Untuk mengelola proses tindak pidana khusus yang sedang ditangani dari setiap wilayah Kejaksaan Republik Indonesia. 9. Datun Untuk mengelola proses perdata dan ketatausahaan negara yang sedang ditangani dari setiap wilayah Kejaksaan Republik Indonesia. 10. Yustisi Untuk mengelola data intelijen di lingkungan kejaksaan di seluruh Indonesia 11. Supervisi Untuk mengelola data pengawasan di lingkungan kejaksaan di seluruh Indonesia 12. Security Untuk mengelola SIMKARI 2 dari setiap wilayah Kejaksaan Republik Indonesia. 13. DSS Sebagai pendukung untuk menyiapkan struktur dan data rekapitulasi di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia 14. EIS Aplikasi yang berisi rekapitulasi data dan laporan yang digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan Kejaksaan Republik Indonesia. Sumber: Buku Program Pelatihan SIMKARI 2 Olahan 2.2 Model Kesuksesan Sistem Informasi Shannon dan Weaver (1949) menyebutkan bahwa kesuksesan suatu informasi yang merupakan hasil dari suatu sistem informasi membaginya menjadi tiga tingkatan yaitu 8

4 tingkatan teknis, tingkatan semantik dan tingkatan efektivitas. Tingkatan teknis didefinisikan sebagai akurasi dan efisiensi dari suatu sistem yang menghasilkan informasi. Tingkatan semantik didefinisikan sebagai kesuksesan suatu informasi dalam membawa arti yang diinginkan. Tingkatan efektivitas didefinisikan sebagai efek dari informasi terhadap penerimanya. Mason (1978) memperkenalkan teori yang disebut dengan teori pengaruh informasi (Information influence) yang menekankan pada pengaruh dari suatu informasi. Mason (1978) kemudian mengganti istilah efektivitas dengan pengaruh dan mendefinisikan tingkat pengaruh dari informasi sebagai suatu jenjang dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada titik akhir penerima dari sistem informasi. Tingkatan pengaruh ini berisi dengan urut-urutan peristiwa pengaruh, yaitu penerimaan dari informasi, evaluasi dari informasi, dan aplikasi dari informasi yang mengarah ke perubahan perilaku penerima dan perubahan kinerja. Mengacu pada Shannon dan Weaver (1949), Mason (1978) pada tingkatan teknis kualitas produksi diukur dengan kualitas sistem produksinya. Kualitas produk yang merupakan hasil dari proses produksi berada pada tingkatan semantik diukur dengan kualitas informasinya. Pada tingkatan efektivitas dan pengaruh, efektivitas diukur dengan penggunaan sistem dan kepuasan pemakai sedangkan pengaruh diukur dengan dampak indvidual dan dampak organisasional. Selain itu menurut Hartwirck dan Barki (1994) kesuksesan sistem teknologi informasi dapat diukur terhadap penggunaannya. Selanjutnya Hartwick dan Barki (1994) menyatakan bahwa penggunaan sistem di organisasi dapat bersifat sukarela (voluntary) atau bersifat wajib (mandatory). Karena penggunaan wajib sifatnya diharuskan, sehingga semua pengguna harus menggunakan sistem informasi dan akibatnya tidak ada variasi penggunaan sistem. Karena tidak adanya variasi di penggunaan ini, yaitu semuanya akan memakai, maka akan sulit untu memprediksinya secara empiris. Walaupun mungkin dapat diprediksi, tetapi sifat dari penggunaan wajib itu sendri menjadi kurang berarti sebagai penentu kesuksesan sistem. Sebaliknya, penggunaan sukarela akan merefleksikan persepsi dan perasaan masing-masing individual terhadap sistem. Sebaliknya, penggunaan sukarela akan merefleksikan persepsi dan perasaan masing-masing individual terhadap sistem yang akan bervariasi sesuai dengan individual dan menjadi penentu yang baik dari kesuksesan sistem. 9

5 Zmud (1979) mengutarakan 3 kategori keberhasilan sistem informasi manajemen (SIM) yaitu kinerja pemakai (user performance), penggunaan SIM (MIS Usage), dan kepuasan pemakai (user satisfaction). Iven dan Olson (1984) menggunakan 2 buah kategori untuk mengukur hasil dari SIM yaitu kualitas sistem (system quality) dan penerimaan sistem (system acceptance). Penerimaan sistem termasuk penggunaan sistem (system usage), dampak sistem terhadap perilaku pengguna (system impact on user behavior), dan kepuasan informasi (information satisfaction). Lebih lanjut Hartwick dan Barki (1994) mempunyai opini bahwa perilaku penggunaan wajib juga bervariasi, sehingga dapat diprediksi. Jika dikaitkan dengan Theory of Reasonal Action (TRA) maka TRA digunakan untuk memprediksi perilaku kemauan (volitional behavioral) yaitu suatu perilaku di bawah kendali seseorang. Model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean ini memiliki enam elemen atau faktor atau komponen yaitu Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Informasi (Information Quality), Penggunaan (use), Kepuasan Pengguna (User Satisfaction), Dampak Individual (Individual Impact) dan Dampak Organisasi (Organizational Impact). Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi di model. Model ini tidak mengukur keenam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen, tetapi mengukurnya secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya. Menurut Jogiyanto (2007) banyak sekali pengukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Tidak ada satu pengukuran yang lebih baik dari yang lainnya. Pengukuran keberhasilan sistem informasi bukan pengukuran tunggal tapi merupakan suatu konstruk multidimensi. Banyak peneliti yang mengembangkan sendiri pengukur-pengukur konstruk penelitiannya terhadap kesuksesan sistem informasi. Swanson (1974) menggunakan beberapa item kualitas sistem untuk mengukur apresiasi SIM diantara para manager pengguna. Emery (1971) juga menyarankan mengukur karakteristik sistem seperti isi basis data (content of data base), agregasi dari rincian (aggregation of details), faktor manusia (human factor), waktu respon (response time) dan keakuratan sistem (system accuracy). Hamilton dan Chervany (1981) mengusulkan keterkinian data (data currency), 10

6 waktu respon (response time), waktu putaran (turnaround time), akurasi data (data accuracy), keandalan (reliability), kelengkapan (completeness), fleksibilitas sistem(system flexibility), kemudahan penggunaan (ease of use). Larcker dan Lessig (1980) mengembangkan enam item kuesioner untuk mengukur persepsi kepentingan dan kegunaan informasi yang disajikan dalam bentuk laporan. Bailey dan Pearson (1983) mengajukan 39 item yang berhubungan dengan sistem untuk mengukur kepuasan pengguna. Diantara sepuluh item terpenting mereka terurut dari bawah adalah akurasi informasi (information accuracy) keluaran terurut (output timeliness), keandalan, kelengkapan, relevan (relevance), ketelitian (precision) dan keterkinian (currency). Ahituv (1980) memasukkan lima karakteristik informasi ke dalam sebuah utilitas multi-atribut untuk mengukur nilai dari informasi yaitu akurasi, terurut waktu (timeliness), relevan, agregasi dan pemformatan (formatting). Gallagher (1974) menggunakan instrumen relevan, keinformatifan(informativeness), kegunaan (usefulness) dan kepentingan (importance). Penggunaan senyatanya diukur dengan frekuensi penggunaan dan jumlah waktu dalam menggunakan suatu teknologi (Davis, 1989). Menurut Igbaria et al. (1997) mendefinisikan perceieved usage sebagai jumlah dari waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan suatu teknologi dan frekuensi penggunaan (frequency of use). Swanson (1974) menggunakan 16 item pertanyaan untuk mengukur apresiasi terhadap sistem informasi. Pearson menggunakan 39 item untuk mengukur kepuasan pengguna. Raymond (1985) menggunakan 13 item dari 39 yang dikembangkan oleh Pearson untuk mengukur kepuasan manager terhadap SIM (Sistem Informasi Manajemen) di perusahaan-perusahaan manufaktur. Sanders (1984) mengembangkan suatu daftar pertanyaan untuk mengukur keberhasilan DSS (Decision Support System). Ginzberg (1981) menggunakan pengukur penggunaan (use) dan kepuasan pengguna (user satisfaction) untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Lucas (1981) menggunakan kepuasan pengguna dengan menanyakan eksekutif perusahaan di penelitian laboratorium tentang kepuasan mereka menggunakan sistem informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan permsalahan pemesanan sediaan. Pada penelitian Powers dan Dickson (1973), manager-manager ditanya tentang seberapa baik kebutuhan informasi 11

7 telah memuaskan mereka. Eindor dan Sergev (1978) serta Hamilton dan Chervany (1981), mengusulkan untuk menggunakan kepuasan pengguna sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan sistem informasi. Menurut Luciana dan Irmaya (2007) baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat dari kepuasan pengguna dan penggunaan sistem informasi akuntansi itu sendiri. Khalil (1997) mengukur efektivitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pengguna dan penggunaan sistem. Mason (1978) menyarankan bahwa salah satu metoda pengukuran dampak sistem informasi adalah dengan menentukan apakah keluaran dari sistem menyebabkan penerimanya (contoh: pengambil keputusan) untuk mengubah perilakunya. Ein-Dor, Segev, dan Steinfeld (1981) menanyai pengambil keputusan: Apakah penggunaan PERT (sebuah sistem informasi spesifik) pernah mengarahkan pada perubahan dalam pengambilan keputusan atau suatu keputusan baru?. Cerullo (1980) menanyai para manager untuk meranking nilai SIM berbasis komputer mereka dalam skala 1 sampai 10. Periset SIM dari lingkungan akademis memilih untuk tidak mengukur kinerja organisasi dikarenakan kesulitan membatasi pengaruh usaha sistem informasi dari pengaruh lain yang mempengaruhi kinerja organisasi. Pengukuran ini lebih banyak dilakukan di laboratorium menggunakan mahasiswa atau simulasi komputer. Eksperimen ini banyak dilakukan pada Universitas Minnesota oleh Dickson, Chervany dan Senn (1977). Alter (1999) berargumentasi bahwa pengukuran efektivitas suatu sistem informasi belum tentu mengukur efektivitas sistem informasi itu sendiri. Alasannya adalah karena suatu sistem informasi tidak dapat dilepaskan dengan sistem kerja yang didukungnya. Pengukuran efektivitas sistem informasi dapat tercampur dengan efektivitas sistem kerjanya dan pengamat yang menilai sistem ini dapat menilai sistem informasi dan sistem kerja dengan tumpang tindih dengan hasil evaluasi yang berbeda Penelitian-penelitian terdahulu Model DeLone dan McLean (Model D&M) telah banyak digunakan dalam penelitian tentang kesuksesan sistem informasi. Terhitung sebanyak 144 penelitian 12

8 menggunakannya sejak pertama diperkenalkan hingga tahun Berikut tabel yang menunjukkan jumlah artikel pada jurnal yang menerbitkannya. Tabel 2.2 Jurnal-jurnal yang Menggunakan Model Kesuksesan SI DeLone dan McLean (Diluar jumlah dari laporan konferensi yang juga menggunakan Model D&M) Jurnal Information & Management Journal of Management Information Systems MIS Quarterly European Journal of Information System Information System Research Decision Science Omege International Journal of Management Science Management Science IEEE Journals Communications of the ACM IBM Systems Journal Jurnal-jurnal lainnya Sumber: DeLone dan McLean Jumlah Artikel yang Menggunakan Model Total 144 Menurut Huang et. al (2007) model DeLone dan McLean lebih dari 300 makalah telah memvalidasi (validated), menguji (challenged), atau mengajukan pengembangan (proposed enhancement) Konstruk-konstruk Model DeLone dan McLean Model DeLone dan McLean memiliki enam buah konstruk yang digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut. 13

9 Kualitas Sistem (System Quality) Penggunaan Senyatanya (Actual Use) Dampak Individual (Individual Impact) Dampak Organisasional (Organizational Impact) Kualitas Informasi (Information Quality) Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) Gambar 2.2 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (1992) Pada gambar di atas menunjukkan bahwa Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi diasumsikan secara bebas maupun bersama-sama mempengaruhi Penggunaan Senyatanya dan Kepuasan Pengguna. Penggunaan Senyatanya dengan Kepuasan Pengguna memiliki hubungan timbal balik dan sebagai penduga terhadap Dampak Individual yang dapat memiliki beberapa Dampak Organisasional. Menurut DeLone dan McLean (1992) Kualitas Sistem (System Quality) digunakan untuk mengukur kualitas pemrosesan informasi oleh sistem informasi itu sendiri. Kualitas Informasi (Information Quality) lebih pada mengukur kualitas hasil keluaran dari suatu sistem informasi terutama bentuk laporan daripada mengukur kinerja suatu sistem. Penggunaan Senyatanya (Actual Use) merupakan konsumsi keluaran dari sistem informasi oleh pengguna. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) didefinisikan sebagai respon dari pengguna tersebut terhadap penggunaan keluaran (output) dari suatu sistem informasi. Dampak Individual (Individual Impact) didefinisikan oleh DeLone dan McLean (1992) sebagai pengaruh dari suatu informasi terhadap perilaku penggunanya. Hal ini berkaitan dekat dengan kinerja dan kemudian akan meningkatkan kemampuan diri maupun kemampuan sebuah departemen. Dampak dapat juga merupakan indikasi bahwa sistem informasi telah memberikan pemahaman pengguna terhadap konteks keputusan. 14

10 Dampak Organisasional (Organizational Impact) Dampak Organisasional merupakan pengaruh dari suatu informasi terhadap kinerja organisasi. 2.3 Pengembangan Hipotesis Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Livari (2005) pada sektor publik kota Oulu, Finlandia, tentang penerapan sistem informasi manajemen di bidang akuntansi dan keuangannya yang diwajibkan untuk digunakan. Selain itu ditambahkan variabel kesukarelaan (voluntariness) untuk memprediksi penggunaan senyatanya (actual use) dengan menggunakan item seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Adrianto (2007). Berikut hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. a. Kualitas Sistem (System Quality) Menurut DeLone dan McLean (1992) bahwa kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas pemrosesan informasi oleh sistem informasi itu sendiri. Kualitas sistem dalam hal ini adalah kualitas dari SIMKARI 2. Kualitas dari SIMKARI 2 dipersepsikan oleh pengguna, semakin tinggi penilaian pengguna akan kualitas SIMKARI 2 maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan dari pengguna tersebut dan semakin sering pula SIMKARI 2 digunakan. H1: Persepsi kualitas SIMKARI 2 memprediksi Kepuasan Pengguna SIMKARI 2. H3: Persepsi kualitas SIMKARI 2 memprediksi Penggunaan SIMKARI 2 Senyatanya. b. Kualitas Informasi (Information Quality) Menurut DeLone dan McLean (1992) kualitas informasi lebih pada mengukur kualitas hasil keluaran dari suatu sistem informasi terutama bentuk laporan daripada mengukur kinerja suatu sistem. Dalam hal ini adalah kualitas informasi yang dihasilkan oleh SIMKARI 2. Kualitas informasi yang dihasilkan oleh SIMKARI 2 dipersepsikan oleh pengguna, semakin tinggi penilaian pengguna akan kualitas 15

11 informasi yang dihasilkan oleh SIMKARI 2 maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan dari pengguna tersebut dan semakin sering pula SIMKARI 2 digunakan. H2: Persepsi kualitas informasi SIMKARI 2 memprediksi Kepuasan Pengguna SIMKARI 2. H4: Persepsi kualitas informasi SIMKARI 2memprediksi Penggunaan SIMKARI 2 Senyatanya. c. Penggunaan Senyatanya (Actual Use) Penggunaan senyatanya diukur dengan frekuensi penggunaan dan jumlah waktu dalam menggunakan suatu teknologi (Davis, 1989). Menurut Igbaria et al. (1997) mendefinisikan perceieved usage sebagai jumlah dari waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan suatu teknologi dan frekuensi penggunaan (frequency of use). Penggunaan senyatanya ini adalah frekuensi penggunaan SIMKARI 2. Frekuensi SIMKARI 2 sangat dipengaruhi oleh banyaknnya kasus yang ditangani kantor Kejaksaan namun demikian banyaknya kasus yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sangat memungkinkan penggunaan SIMKARI 2 setiap harinya. Penggunaan SIMKARI 2 dengan frekuensi yang tinggi menunjukkan kepuasan penggunanya dan mempengaruhi kinerja dari penggunanya. H5b: Penggunaan SIMKARI 2 Senyatanya memprediksi Kepuasan Pengguna SIMKARI 2. H7: Penggunaan SIMKARI 2 memprediksi Dampak Individual. d. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) Menurut DeLone dan McLean (1992) kepuasan pengguna didefinisikan sebagai respon dari pengguna tersebut terhadap penggunaan keluaran (output) dari suatu sistem informasi (DeLone dan McLean, 1992). Kepuasan pengguna SIMKARI 2 akan menyebabkan penggunanya mau menggunakan SIMKARI 2 untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dan akan meningkatkan kinerja penggunanya. 16

12 H5a: Kepuasan Pengguna SIMKARI 2memprediksi Penggunaan SIMKARI 2 Senyatanya H6: Kepuasan Pengguna SIMKARI 2memprediksi Dampak Individual. e. Kesukarelaan (Voluntariness) Venkatesh dan Davis (2000) menyatakan bahwa tingkat kesukarelaaan didefinisikan sebagai perluasan pengadopsi potensial yang mempersepsikan bahwa keputusan mengadopsi bukanlah suatu paksaan. Dalam hal ini keputusan menggunakan SIMKARI 2 adalah diwajibkan, namun seperti menurut Hatrwick dan Barki (1994) bahwa perilaku penggunaan wajib juga bervariasi sehingga dapat diprediksi. Penggunaan wajib juga di bawah kendali seseorang bukan berbasis pada pertimbangan sikap seseorang, tetapi lebih pada normatif atau keharusan. Pengguna wajib SIMKARI 2 dapat memilih untuk tidak menggunakan dengan bermalasmalasan atau membantah perintah atasannya. Kesukarelaan ini akan mempengaruhi pengguna dalam menggunakan SIMKARI 2. H8: Kesukarelaan menggunakan SIMKARI 2memprediksi Penggunaan SIMKARI 2 Senyatanya. 2.4 Rerangka Pemikiran Meskipun DeLone dan McLean telah memperbaharui model kesuksesan sistem informasi (2002) dan adanya kritik dari Seddon (1997) namun Livari (2005) memiliki pendapat sendiri yaitu bahwa model DeLone dan McLean (1992) lebih layak uji secara empiris. Model DeLone dan McLean terkini (2002) lebih fokus pada fungsi dari sistem informasi atau organisasi sistem informasi daripada aplikasi sistem informasi, sedangkan penelitian Livari (2005) lebih menekankan pada aplikasi sistem informasi. Hubungan antara kualitas sistem atau informasi adalah artifak dari sebuah pengukuran. Seddon (1997) memberikan kritik tentang keambiguan penggunaan sistem informasi (Usage) namun Livari (2005) berpendapat bahwa penulisannya berkaitan dengan jumlah penggunaan dari sistem informasi yang merupakan salah satu pertimbangan dalam pengukuran kesuksesan sistem 17

13 informasi. Meskipun DeLone dan McLean (1992) dan Seddon (1997) secara implisit mengisyaratkan bahwa dampak individual adalah manfaat yang diperoleh oleh pengguna, namun Livari (2005) mengintepretasikan dampak individual adalah merujuk lebih pada unit analisis daripada manfaatnya. Persepsi Kualitas SIMKARI 2 H3 Penggunaan Nyata SIMKARI 2 H8 H7 Kesukarelaan menggunakan SIMKARI 2 H1 H4 H5a H5b Dampak Individual dari penggunaan SIMKARI 2 Persepsi Kualitas Informasi yang dihasilkan SIMKARI 2 H2 Kepuasan Pengguna SIMKARI 2 H6 Gambar 2.3 Rerangka pikir model DeLone dan McLean dalam penelitian Livari (2005) yang telah diubah objeknya menjadi SIMKARI 2 dan ditambahkan variabel kesukarelaan. 2.5 Hasil Penelitian Livari Hasil penelitian Livari (2005) menunjukkan bahwa reliabilitas di atas 0,70 dan validitas konvergen di atas 0,50 serta validitas diskriminan dinilai cukup valid. Karena hipotesis H5a dan hipotesis H5b tidak dapat diuji secara bersama-sama maka model penelitian Livari (2005) dipecah menjadi 2 model. Model 1 mengasumsikan pengaruh dari kepuasan pengguna terhadap penggunaan senyatanya (H5a), sedangkan model 2 mengasumsikan pengaruh dari penggunaan senyatanya terhadap kepuasan pengguna. Berikut ringkasan hasil pengujian tersebut. 18

14 Tabel 2.3 Ringkasan hasil penelitian Livari (2005) Hipotesis Model 1 Model 2 H1 Didukung (P 0,001) Didukung (P 0,001) H2 Didukung (P 0,05) Didukung (P 0,05) H3 Didukung (P 0,05) Didukung (P 0,01) H4 Tidak didukung Tidak didukung H5a H5b Didukung (P 0,10) - - Didukung (P 0,10) H6 Didukung (P 0,001) Didukung (P 0,001) H7 Tidak didukung Tidak didukung Sumber: Livari (2005) Olahan 2.6 Partial Least Square Menurut Ghozali (2006) Partial Least Square (PLS) adalah bagian dari alat analisis yang bernama Structural Equation Modeling (SEM). Ada 2 model SEM yaitu berbasis kovarians yang menggunakan perangkat lunak AMOS dan LISREL sedangkan SEM berbasis varians atau komponen yang menggunakan perangkat lunak seperti SmartPLS dan PLS Graph. Manfaat utama SEM dibandingkan dengan generasi pertama multivariat seperti principal component analysis, analisis faktor, analisis diskriminan atau regresi berganda, SEM memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi bagi peneliti untuk menghubungkan antara teori dan data. SEM berbasis kovarians harus memenuhi asumsi seperti bahwa data harus terdistribusi normal multivariat, model indikator harus refleksif, skala pengukuran variabel harus berkelanjutan (continous), dan jumlah sampel harus besar. Pada SEM berbasis komponen tidak memerlukan asumsi-asumsi di atas karena bersifat non- parametrik. Menurut Wold (1985) PLS merupakan metoda analisis yang powerfull karena tidak didasarkan banyak asumsi. Data tidak harus berdistribusi normal multivariat, sampel tidak harus besar dan residual distribution. Dibandingkan Covariance-based SEM, PLS menghilangkan dua 19

15 masalah serius yaitu inadmisable solution dan factor indeterminacy (Fornell dan Bookstein, 1982). SEM baik digunakan untuk penelitian yang bersifat konfirmatif, sedangkan PLS baik digunakan untuk penelitian yang bersifat prediktif (Jogiyanto, 2007). SEM berbasis komponen data tidak harus berdistribusi normal, skala dapat berupa nominal, ordinal, maupun interval dan rasio. Model kompleks dengan 100 indikator dapat dianalisis dengan hanya jumlah data 50 dan pengukuran indikator dapat berbentuk refleksif maupun formatif. Teknik Partial Least Square (PLS) banyak digunakan untuk analisis kausal-prediktif (causal-predictive analysis) yang rumit dan teori yang mendukungnya kurang (Jogiyanto, 2007, hal.137). PLS sangat baik terutama digunakan untuk memprediksi dan membangun sebuah teori (Chin & Newsted, 1999). PLS tidak akan mempengaruhi asumsi multivariat parametrik distribusi normal dan sampel dapat berukuran kecil, minimum adalah sepuluh kali dari jumlah item pada suatu konstruk terkompleks dalam suatu model (Chin, 1998; Gefen et al., 2000). Maka dengan menggunakan PLS tidak diperlukan uji kenormalan data dan jumlah sampel tidak harus lebih dari tigapuluh. Perbedaan utama dari SEM berbasis kovarians dengan SEM berbasis komponen adalah pada model yang dikembangkan. Model SEM berbasis kovarians harus dilandasi dengan teori yang kuat dan bertujuan untuk mengonfirmasi model dengan data empirisnya. Pada model SEM berbasis komponen bertujuan untuk memprediksi sehingga dukungan teori tidak begitu menjadi penting. 20

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kejaksaan Republik Indonesia yang saat ini menggunakan atau pernah menggunakan SIMKARI 2 atau telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada laba, namun rumah sakit mempunyai konsekuensi pada akuntabilitas dan auditabel dalam pelaporan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Menyediakan informasi yang akurat merupakan hal penting bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan kompetetif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian tentang Delone McLean Tinjuan pustaka menurut Creswell (2005), adalah ringkasan yang tertulis mengenai suatu jurnal, buku dan juga dokumen yang mendeskripsikan teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Sistem Informasi O brien (2005) mendefinisikan Sistem informasi sebagai kombinasi atau gabungan yang terorganisasi dari orang, perangkat keras (hardware), piranti lunak (software),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan organisasi karena peran pentingnya dalam memungkinkan pencapaian tujuan individu dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI xii Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi ABSTRAK...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi 3.1.1. Kinerja Dosen UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang berperan dalam pembinaan dan peningkatan keterampilan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi. Munculnya teknologi menjadi pintu dalam pengelolaan informasi. Sebutan pengelolaan informasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Responden Kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMKARI 2 baik para pengguna langsung maupun penguna tak langsung sejak Juli 2008 dengan batas pengembalian adalah

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan pada penelitian yang dilakukan. Adapun teori yang digunakan meliputi teknologi komputer secara umum, penelitian kuantitatif, snowball

Lebih terperinci

MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN UNTUK EVALUASI SISTEM INFORMASI POS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL VI SEMARANG

MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN UNTUK EVALUASI SISTEM INFORMASI POS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL VI SEMARANG INFOKAM No. II Th. XII/SEPTEMBER/2016 13 MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN UNTUK EVALUASI SISTEM INFORMASI POS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL VI SEMARANG Kenti Yuliana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi, semakin kompleks pula masalah-masalah yang akan dihadapi. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Sekarang ini komputer sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak beralihnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Sistem Informasi Sutabri (2012) dalam bukunya yaitu Analisis Sistem Informasi mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan daerah diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya dilihat dari jumlah bug yang terdapat di dalamnya atau berjalannya proses sistem informasi sesuai sistem organisasi terkait. Hal yang

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Pihak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang salah mengartikan istilah teknologi informasi (IT) dan sistem informasi (SI). Istilah teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

Model Delone and Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota Pekalongan

Model Delone and Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota Pekalongan Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Model Delone and Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1 ike.verawati@gmail.com,

Lebih terperinci

Muchammad Isma il Satyawardhana Endang Siti Astuti Kertahadi. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Muchammad Isma il Satyawardhana Endang Siti Astuti Kertahadi. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya PENGARUH PENGALAMAN, KESUKARELAAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN E-LEARNING (STUDI KASUS PADA SISWA DAN SISWI KELAS XI MAN 3 MALANG) Muchammad Isma il Satyawardhana Endang Siti Astuti

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DOSEN

ANALISIS KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DOSEN ANALISIS KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DOSEN Miftah Rakhmadian 1), Syarif Hidayatullah 2), Harianto Respati 3) 1) IKIP Budi Utomo Malang Email

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma suatu organisasi atau perusahaan kini dihadapkan pada perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu sumber daya yang harus dikelola

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan penunjang yang sangat penting bagi semua tingkat manajemen di suatu organisasi dalam pengambilan keputusan.sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN Studi komparatif metode Utaut & Tam terhadap penerapan SIA 1 Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang penuh dengan persaingan teknologi seperti sekarang ini, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi pendidikan, maupun institusi pemerintahan. Perubahan sangat berkaitan dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGGUNA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGGUNA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGGUNA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (Studi Kasus : Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung) TUGAS AKHIR Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina 1), Muhammad Sobri 2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 2) Manajemen

Lebih terperinci

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN Page 1 2.07-23 PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina1), Muhammad Sobri2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu Judul : Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah dengan Mengadopsi Model DeLone & McLean (Studi Empiris pada Sekretariat Daerah Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar) Nama : I Wayan Eka Suputra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan manusia yang semakin kompleks. Kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA 84 Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail : yopi.yph@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO))

Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO)) Aset, Februari 2010, hal. 181-189 Vol. 12 No. 2 ISSN 1693-928X Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO)) SUSANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif ekonomi terkini, nilai suatu organisasi bergantung pada tingkat pengetahuan sumber daya manusianya dan hal ini menghadirkan tantangan bagi unit-unit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga

Lebih terperinci

Nama : Lilis Sulistyani : C4C005268

Nama : Lilis Sulistyani : C4C005268 PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL ORGANISASI TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNAAN KOMPUTER PERSONAL (PC) (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Jawa Tengah) Nama : Lilis Sulistyani NIM : C4C005268

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian terhadap evaluasi dan pengukuran kesuksesan Information Technology (IT) atau Information System (IS) telah mulai dilakukan pada akhir tahun 1970,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil Surabaya adalah dinas yang menangani tentang pencatatan kependudukan, diantaranya menangani hal

Lebih terperinci

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK ANALISIS KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI E-SPT PAJAK PENJUALAN (PPN) TERHADAP KEPATUHAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA A DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA B Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

2 METODE. Kerangka Pemikiran

2 METODE. Kerangka Pemikiran 16 2 METODE Kerangka Pemikiran PTT padi merupakan suatu metode pendekatan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan efisiensi produksi. PTT menekankan pada prinsip

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI SITI ALIFAH siti.alifah2005@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KEPUASAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH MENGGUNAKAN MODEL DELONE DAN MCLEAN

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KEPUASAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH MENGGUNAKAN MODEL DELONE DAN MCLEAN Jurnal Akuntansi & Investasi Vol. 13 No. 1, halaman: 28-34, Januari 2012 PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KEPUASAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH MENGGUNAKAN MODEL DELONE DAN MCLEAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 231~237 EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN 231 Yopi Handrianto 1, Hendra Supendar 2 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya evolusi sistem informasi membuat laju perkembangan sistem informasi tidak dapat dibendung lagi. Organisasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan

Lebih terperinci

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia. INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan kesuksesan layanan website e-government melalui persepsi masyarakat terhadap kepuasan pengguna dan niatan untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Tinjauan Pustaka Kepuasan anggap sebagai salah satu ukuran paling penting dari keberhasilan sebuah sistem.pengguna anggap sebagai invidu yang mengetahui apakah sistem telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Manajemen Kejaksaan Republik Indonesia (SIMKARI) yang merupakan kerjasama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Perancis telah dinyatakan gagal.

Lebih terperinci