BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengaruh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dapat dirasakan di berbagai instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah. Perkembangan TIK yang ada, selalu memaksa seseorang untuk segera melakukan perubahan yang fundamental dalam pekerjaaan mereka. Bagi sebagian orang yang bisa mengikuti, perubahan tersebut dinilai sangat positif, tapi bagi sebagian lagi akan sangat menyulitkan [1] dan dapat mengganggu kenyamanan sehingga menyebabkan munculnya resistensi dalam organisasi. Masalah lain yang timbul dari resistensi adalah kegagalan dalam mengadopsi TIK, merusak hubungan kerja organisasi dan terhambatnya komitmen untuk berubah. Organisasi yang tidak mau untuk berubah mengikuti perkembangan lingkungan, yang salah satunya adalah perkembangan TIK, hampir dapat dipastikan tidak akan mampu berkembang dan bertahan. Lingkungan organisasi yang dinamis akan selalu menuntut untuk terus fleksibel dan mengadaptasi suatu perubahan yang ada [2]. Begitu juga kondisi yang dialami di pemerintahan saat ini, bahwa perubahan bentuk layanan pemerintah menuju e-government, memerlukan kondisi atau keadaan tertentu (pre-condition) yang mendukung terwujudnya tujuan e- government. Pre-condition dapat diartikan sebagai kesiapan (readiness) dan perlu diukur dari sisi penyedia maupun pengguna layanan, untuk mengetahui peluang keberhasilan implementasi e-government [3]. Salah satu perubahan menuju ke e- government adalah pelayanan kepegawaian menggunakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), yang artinya kesiapan individu dalam menghadapi perubahan sangatlah dibutuhkan untuk mampu mengimplementasikan SIMPEG dengan baik. SIMPEG merupakan salah satu perwujudan e-government yang berfungsi sebagai pencatatan, pengelolaan, penyimpanan dan pelaporan data dan informasi di bidang kepegawaian. Keberadaan SIMPEG diperkuat oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2000 [4], yang menyebutkan bahwa untuk pelaksanaan 1

2 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, perlu diselenggarakan dan dipelihara sistem informasi, yang dikembangkan dan dioperasikan melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Keputusan tersebut juga mendefinisikan SIMPEG sebagai totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian. Kedudukan dan pengelolaan SIMPEG juga diatur dalam peraturan ini, yang menyebutkan bahwa SIMPEG Kabupaten/Kota berkedudukan di Kabupaten/Kota, yang pengelolaannya secara fungsional dilaksanakan oleh Bagian Kepegawaian Kabupaten/Kota. Bagian Kepegawaian di Kabupaten Wonosobo adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD). BKD mempunyai wewenang dan berkewajiban dalam mengelola data dan informasi kepegawaian, hal ini adalah tugas dari sub bidang informasi dan pengolahan data, dibawah bidang umum kepegawaian. Tugas pokok dan fungsi utama adalah pemutakhiran data yang output setiap bulan menjadi laporan ke Bupati sebagai pertimbangan kebijakan kepegawaian. Selain itu, sub bidang informasi dan pengolahan data, juga bertugas untuk memenuhi segala permintaan data kepada semua stakeholder sesuai dengan kebutuhan dan jenis data yang mereka inginkan. Stakeholder tersebut diantaranya adalah BAPPEDA, DPPKAD, BKN Kanreg I Yogyakarta, BKN Pusat, BKD Provinsi Jawa Tengah. Data tersebut juga berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan. Hal tersebut membuktikan bahwa data kepegawaian merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan arah kebijakan dan sebagai pendukung keputusan-keputusan strategis di bidang kepegawaian. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang masalah secara menyeluruh (relevan). Menyediakan data kepegawaian yang reliable dan tepat waktu adalah tugas dari BKD Kabupaten Wonosobo. Kondisi saat ini, BKD Kabupaten Wonosobo mengadopsi sistem aplikasi pengolahan data kepegawaian yang fungsi dan kegunaannya masih dalam lingkup 2

3 internal BKD. Yang artinya, segala proses pengolahan data, dari proses input sampai output masih ditangani oleh BKD. Selama ini proses waktu pengerjaanya masih dianggap lama, karena mekanisme yang dipakai saat ini, dalam pengajuan usulan administrasi kepegawaian, pengguna masih memberikan berkas usulan berupa data kertas, yang kemudian diterima oleh masing-masing bidang yang bersangkutan dan barulah proses input dilakukan. Harapan kedepan, BKD Kabupaten Wonosobo ingin merubah mekanisme tentang pemutakhiran dan pengolahan data, yang tadinya dilakukan oleh internal BKD Kabupaten Wonosobo, kemudian untuk mekanisme baru melibatkan pengguna luar dalam proses entri data. Pengguna luar adalah petugas yang berkedudukan di luar BKD Kabupaten Wonosobo yang ditunjuk untuk menangani urusan kepegawaian yang bearada di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ada 60 SKPD di Kabupaten Wonosobo [5], dan di setiap SKPD ada beberapa petugas yang terlibat dalam kepengurusan kepegawaian dan merekalah yang dipersiapkan untuk menjadi petugas pemutakhiran data SIMPEG. Harapannya adalah dengan melibatkan pengguna tersebut, proses pemutakhiran data akan terealisasi secara tepat waktu sehingga mampu mendukung kebijakan strategis dalam pengambilan keputusan di bidang kepegawaian dan kecepatan proses layanan akan menjadi keuntungan tersendiri bagi pengguna. Dengan melibatkan pengguna luar, dalam pengolahan data SIMPEG, konsekuensinya harus mempersiapkan pengguna tersebut secara matang agar sistem baru yang diadopsi bisa tepat guna dan tepat sasaran. Menurut Desplaces, kesiapan individu untuk menghadapi perubahan (Readiness for Change) akan menjadi daya pendorong yang membuat perubahan itu akan memberikan hasil yang positif [6]. Kesiapan individu untuk menghadapi perubahan akan mempengaruhi pola pikir, perasaan, dan perhatian individu sebagaimana tercermin dalam sikap dan perilakunya. Selain itu, rasa percaya diri harus ditanamkan terhadap pengguna SIMPEG. Dengan rasa percaya diri, maka keyakinan seseorang dalam mengadopsi teknologi yang diperkenalkan secara mantap, bahkan dengan kemauan sendiri akan menyebarkan pengalamannya kepada orang lain agar ikut mengadopsi teknologi baru tersebut [7]. Selain itu, dengan di online kan secara luas ke pengguna luar, 3

4 otomatis pengguna akan semakin banyak, permasalahan yang timbul juga akan semakin komplek, karena setiap individu memiliki mental map yang berbeda, sehingga tidak jarang saling bersinggungan bahkan bertentangan. Secara psikologis, masing-masing individu memiliki karakteristik dan pola pikir yang berbeda terhadap cara pandang mengenai TIK. Karakteristiklah yang mendukung individu untuk berubah [6] dan karakteristik pula yang akan membedakan ciri dan sifat setiap individu. Perbedaan perkembangan berbagai karakteristik individual itu tampak di beberapa aspek, diantaranya aspek fisik, aspek intelek, aspek emosi, aspek sosial, aspek bahasa, aspek bakat. Dalam mengadopsi SIMPEG, kesiapan individu merupakan faktor yang sangat penting, hal itu sebagai respon terhadap perubahan budaya organisasi di pemerintah. Kesiapan individu lebih cenderung ke keyakinan, optimis dan rasa percaya diri dalam mengadopsi teknologi baru. Individu dikatakan siap dalam mengadopsi SIMPEG, apabila individu tersebut memiliki keyakinan terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan serta memiliki rasa optimis dan percaya diri bahwa teknologi akan meningkatkan kontrol, fleksibilitas dan efisien dalam pekerjaan sehari-hari. Ada beberapa metode untuk menganalisis tingkat kesiapan individu dalam menghadapi perubahan untuk mengadopsi teknologi, diantaranya Technology Readiness Index (TRI) yang dikembangkan oleh Parasuraman [8], yaitu indeks untuk mengukur kesiapan pengguna terhadap teknologi baru. Metode ini memiliki empat variabel yang digunakan sebagai variabel analisis terhadap tingkat kesiapan, yaitu rasa optimis (Optimism), memiliki inovasi (Innovativeness), rasa tidak nyaman (Discomfort) dan rasa tidak aman (Insecurity). Alat ukur lainnya menggunakan indikator yang ada pada Self efficacy Theory yang merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri atau tingkat keyakinan mengenai seberapa besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu untuk mencapai hasil tertentu [9], artinya self efficacy merupakan tingkat keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya dalam mengerjakan tugas untuk mencapai hasil tertentu. Self efficacy memiliki tiga 4

5 variabel untuk menganalisis tingkat kesiapan, yaitu tingkatan/level (Magnitude), percaya diri (Strength) dan keluasan (generality). Framework STOPE (Strategy, Technology, Organization, People and Environtment) merupakan pengembangan dari metode Linstone yang meneliti perkembangan teknologi di masyarakat dengan memperhatikan tiga domain utama, yaitu T : Technology, O : Organization / Institution, P : People / Individuals, kemudian Bakry, mengembangkan metode Linstone dengan menambah dua domain lagi, yaitu S : Strategy dan E : Environment. Sehingga STOPE memiliki lima domain utama yang digunakan dalam indeks pengukuran terhadap analisis kesiapan [10]. CID (Center for International Development) yang dikembangkan oleh Harvard University, yang menggunakan lima domain pengukuran, yaitu Networked Access, Networked Learning, Networked Society, Networked Economy dan Networked Policy. Mekanisme pengukuran tingkat kesiapan menggunakan model perangkingan (stage), yaitu setiap indikator diberi rangking sebagai cara untuk mengetahui tingkat kesiapan. Stage 1 (not ready belum siap), stage 2 (almost ready cukup siap), stage 3 (ready - siap) dan stage 4 (completely ready sangat siap) [11]. Dari contoh metode yang digunakan untuk menganalisis kesiapan individu dalam mengadopsi teknologi, maka penelitian ini akan menggunakan Technology Readiness Index (TRI) dan teori self efficacy, karena metode tersebut memiliki variabel-variabel pengukuran yang fokus pada kesiapan individu dalam menggunakan SIMPEG. Kelebihan yang didapat dari dari kedua metode tersebut adalah mengenai fokus sasaran yang dikaji, TRI menggunakan pendekatan penggunaan teknologi dalam menganalisis kesiapan individu, sedangkan self efficacy menggunakan pendekatan sosial. Kajian yang dilakukanpun berbeda, metode TRI lebih ke kesiapan seseorang/individu dalam mengadopsi teknologi baru, sedangkan self efficacy lebih ke faktor keyakinan individu dalam menghadapi tugas / tantangan yang diberikan. Dengan adanya perbedaan tersebut, maka dalam penelitian ini, ingin menggabungkan kedua pendekatan tersebut dalam menganalisis kesiapan 5

6 individu dalam mengadopsi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Perumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : a. Belum diketahuinya kesiapan individu dalam menghadapi perubahan untuk mengadopsi aplikasi kepegawaian. b. Belum diketahuinya variabel-variabel yang mempengaruhi kesiapan individu dalam menghadapi perubahan untuk mengadopsi aplikasi kepegawaian Keaslian Penelitian Penelitian terhadap teori self efficacy, Technology Readiness Index serta mengenai kesiapan dalam menghadapi perubahan (Readiness for Change) pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya : 1. Florestiyanto telah meneliti kesiapan pengguna dalam mengadopsi Sistem Informasi Keuangan dengan menggunakan Technology Readiness Index. Penelitian ini menggunakan metode quota sampling yang dilakukan kepada responden. Kesimpulan penelitian ini adalah rata-rata pengguna SI Keuangan di UGM merupakan individu-individu dengan Optimisme tinggi, tetapi memiliki rasa ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang tinggi, sehingga masuk dalam kategori Paranoid, yaitu percaya pada teknologi dan memiliki tingkat Optimisme yang tinggi tetapi tidak memiliki kecenderungan untuk berinovasisi, serta memiliki rasa ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang tinggi [12]. 2. Analisis kesiapan juga pernah diteliti oleh Bramanti [13], dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Rosnberg dan model Chapnick. Penelitian kesiapan dengan model tersebut mencakup kesiapan organisasi dan lingkungan organisasi. Model chapnick bisa mengukur kesiapan individu, karena di dalamnya terdapat aspek kesiapan pesikologi. Model chapnick fokus pada pengukuran kesiapan organisasi dalam implementasi e-learning. Sehingga metode tersebut tidak cocok digunakan untuk mengukur kesiapan individu secara khusus. 6

7 3. Penelitian menggunakan metode TRI juga pernah dilakukan oleh Ling dkk [14], yang meneliti mengenai kesiapan mahasiswa di Malaysia dalam menerima teknologi e-learning. Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang kuliah di bidang akuntansi profesional dan yang sedang studi tentang sekretaris, sehingga jumlah total responden adalah Dari jumlah tersebut, kuesioner yang kembali sejumlah 453 dan sudah dapat digunakan untuk menganalisis data, sehingga tingkat respon adalah 20,7 % (453/2.189). Hasil dari penelitian ini telah menemukan kesiapan teknologi bervariasi dari masing-masing responden (siswa). Sekitar 9% dari mahasiswa telah menggunakan e-learning dengan baik, sementara 3% memiliki sikap yang negatif dan masih lamban. Rata-rata, siswa memiliki niat cukup kuat untuk menggunakan sistem e-learning. Terutama, penggunaan internet dan . Namun, penggunaan perangkat lunak akuntansi dan paket statistik masih relatif rendah. 4. Abdullah [15] meneliti mengenai hubungan antara kesiapan dalam mengadopsi teknologi dengan kepuasan pengguna terhadap penggunaan Self-Service Technology (SSL). Penelitian ini menggunakan Technology Readiness Index (TRI) yang dikembangkan oleh Parasuraman [8] untuk menganalisis mengenai kesiapan pengguna dalam mengadopsi SSL, selain itu Abdullah juga menganalisa tentang hubungan karakteristik demografis pengguna dengan kesiapan dalam mengadopsi SSL. Lokasi penelitian ini berada di bandar udara di Malaysia yaitu di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) and L ow Cost Carrier Terminal (LCCT) di Sepang, Selangor, Malaysia. Responden penelitian berjumlah 383 orang, yang merupakan sampel dari jumlah penumpang dari kedua bandar udara per hari. Penelitian ini menggunakan model penelitian kuantitatif dengan metode survei untuk mengumpulkan data. Hasil dari penelitia ini adalah optimisme dan inovasi secara signifikan berkorelasi dengan kepuasan pengguna dalam penggunaan SSL. Inovasi memiliki efek positif dan berpengaruh secara signifikan pada tingkat kepuasan penggunaan teknologi baru, namun pengguna SSL memiliki perasaan tidak nyaman dan merasa tidak aman untuk menggunakan SSL. Hubungan antara karakteristik demografi pengguna dan kesiapan menggunakan teknologi disebutkan bahwa 7

8 usia dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada tingkat kesiapan mengadopsi teknologi SSL di bandara. Namun pada kelompok jenis kelamin disebutkan bahwa laki-laki cenderung lebih siap dalam menggunakan teknologi inovatif dibandingkan wanita dan lebih merasa kurang aman dibandingkan dengan perempuan dalam menagdopsi teknologi baru. 5. Wahyudi [16], meneliti tingkat kesiapan dalam pengembangan layanan Learning Gateway. Tingkat kesiapan diukur menggunakan metode yang dikembangkan oleh Center for International Development (CID) dari Havard University. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyusunan kuesioner dan hasil survei. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pengembangan layanan learning gateway, berdasarkan indikator kriteria masih belum ready. 6. Penelitian mengenai Self Afficacy pernah dilakukan oleh Bay [16]. Penelitian ini menganalisis mengenai sikap karyawan dalam penerpan perencanaan karir berbasis kompetensi dengan metode simple random sampling yang dilakukan kepada 148 responden dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa self efficacy dan sikap karyawan berpengaruh terhadap Turnover intention. 7. Febriandy [17], meneliti mengenai pengaruh support computer self efficacy dan computer anxiety dalam penggunaan teknologi informasi. Dalam penelitian ini membahas mengenai refleksi sikap organisasi terhadap perilaku individual karyawan di dalam organisasi, sehinga diharapkan mampu mempengaruhi hasil ekspektasi yang diinginkan. Dalam teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan agar responden yang dipakai benarbenar menggunakan Teknologi Informasi. 8. Nugraheni [18], meneliti mengenai Pelatihan Self efficacy untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi perubahan pada karyawan di PT. PLN Pusdiklat. Penelitian ini mencoba menganalisis mengenai pengaruh self efficacy dan transformational leadership dengan kesiapan untuk berubah (Readiness for Change). Penelitian ini menggunakan metode lapangan, yaitu yaitu penyelidikan ilmiah non eksperimental yang bertujuan untuk menemukan hubungan dan interaksi antara variabel-variabel sosiologis, psikologis, dan pendidikan dalam struktur sosial yang nyata dan dilakukan kepada 51 orang responden di PT PLN 8

9 (Persero) Pusdiklat Kantor Induk. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji regresi ganda menunjukkan bahwa self efficacy dan transformational leadership secara bersama sama memberikan pengaruh sebesar 66,9% terhadap kesiapan menghadapi perubahan dengan taraf signifikasi 0,000. Self efficacy memberikan sumbangan sebesar 43,6% dan transformational leadership sebesar 23,3%. Berdasarkan hasil tersebut, subyek diintervensi melalui pelatihan self efficacy untuk meningkatkan kesiapan menghadapi perubahan. 9. Muafi [19] meneliti tentang Readiness for Change dengan judul Pengaruh Kesiapan Perubahan Organisasional terhadap Pembelajaran Organisasional. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuesioaner secara cross sectional, yang dilakukan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah menjadi perusahaan publik, dengan responden antara lain Dirktorat Utama yang terdiri dari lima divisi, direktorat produksi yang terdiri dari dua divisi, direktorat litbang dan operasi yang terdiri dari tiga divisi, direktorat pemasaran yang terdiri dari tiga divisi dan direktorat keuangan yang terdiri dari empat divisi. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan manajer, yang diharapakan mampu memahami kuesioner tentang kesiapan karyawan untuk berubah. Target responden sebanyak 180 manajer dan 165 responden menjawab dengan lengkap sehingga layak untuk dianalisis. Penelitian ini menggunakan teknik stastistik analisis regresi parsial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa karyawan yang memiliki kesiapan organisasional untuk berubah yang dikaji dari sikap agresif, pasif dan sikap karyawan dalam mengkoordinasikan perubahan akan memilki dampak positif terhadap pembelajaran organisasional. Penelitian tentang Analisis Kesiapan Individu dalam Mengadopsi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian memiliki beberapa perbedaan dengan apa yang sudah dilakukan peneliti-peniliti sebelumnya, perbedaan itu diantaranya adalah ada beberapa peneliti yang sudah memasukkan faktor pengaruh organisasi dan faktor kepemimpinan dalam kesiapan menghadapi perubahan, sementara penelitian ini fokus pada pengkajian kesiapan individu dalam menghadapi perubahan, perbedaan hasil penelitian dimungkinkan karena faktor metode yang 9

10 digunakan, lingkungan dan responden yang memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda, dari beberapa penelitian, belum ada yang menggabungkan antara TRI dan self efficacy untuk meneliti tentang kesiapan individu (pengguna suatu teknologi). Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan TRI dan self efficacy, yang menjelaskan bahwa domain penelitian TRI mengacu pada kesiapan penggunaan teknologi. Sedangkan self efficacy, lebih cenderung ke sifat individu untuk bisa menjalankan dan melaksanakan tugas yang diberikan, sehingga TRI dan self efficacy mampu menganalisis, menilai dan mempengaruhi kesiapan individu dalam menghadapi perubahan organisasi, baik berdasarkan penyelesaian tugas yang diberikan maupun dalam penggunaan teknologi baru Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapan individu dalam mengadopsi SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosoobo. Beberapa isu utama dalam penelitian ini adalah : 1. Menganalisis tingkat kesiapan dalam mengadopsi SIMPEG dilihat dari perspektif kesiapan dalam menggunakan teknologi (Technology Readiness) dan keyakinan diri untuk bisa menjalankan dan melaksanakan tugas yang diberikan (Self Efficacy). 2. Mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh dari Technology Readiness dan Self Efficacy dalam kesiapan mengadopsi SIMPEG. 3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam upaya menentukan kebijakan strategis dalam hal layanan kepegawaian Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaaf bagi Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Wonosobo adalah : a. Sebagai gambaran kondisi individu terkini untuk menghadapi perubahan sistem layanan kepegawaian berbasis IT. 10

11 b. Sebagai rekomendasi dalam menentukan kebijakan strategis dalam rangka peningkatan pelayanan kepegawaian terutama dilihat dari aspek individu sebagai pengguna SIMPEG. 2. Manfaat bagi ilmu pengetahuan adalah memberikan suatu pengetahuan dan pemahaman mengenai analisis kesiapan pengguna TIK pada instansi pemerintah dengan memberikan bukti empiris dengan menggunakan pendekatan self efficacy dan metode TRI. 3. Manfaat bagi penulis adalah sebagai media untuk mengaplikasikan teori yang didapat dari perkuliahan untuk diterapkan di lapangan dalam hal ini adalah instansi pemerintah. Meningkatkan kapabilitas diri, merupakan manfaat lain yang dapat diperoleh. 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan evolusi Web telah fenomenal, dan terus tumbuh menurut Murugesan et al [1] Web telah mengubah cara orang mengumpulkan informasi, melakukan pekerjaan mereka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menduduki peringkat ke-4 oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi dalam penilaian peringkat e-government di Indonesia pada tahun

Lebih terperinci

ANALISA KESIAPAN INDIVIDU DALAM MENGADOPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

ANALISA KESIAPAN INDIVIDU DALAM MENGADOPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO ANALISA KESIAPAN INDIVIDU DALAM MENGADOPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO Danu Candra Prabowo 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati 3)

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola fikir dan pola hidup masyarakat saat ini telah banyak berubah karena dipengaruhi oleh perkembangan penerapan teknologi informasi dan komunikasi di hampir semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan internet mengakibatkan adanya transformasi perilaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara cepat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapabilitas pembelajaran organisasi, kesiapan teknologi, dan Computer Self-

BAB I PENDAHULUAN. kapabilitas pembelajaran organisasi, kesiapan teknologi, dan Computer Self- 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tesis ini disusun untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi, kapabilitas pembelajaran organisasi, kesiapan teknologi, dan Computer Self-

Lebih terperinci

MENGUKUR TINGKAT KESIAPAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI SAP (Studi Kasus Direktorat Produksi PT Dirgantara Indonesia)

MENGUKUR TINGKAT KESIAPAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI SAP (Studi Kasus Direktorat Produksi PT Dirgantara Indonesia) MENGUKUR TINGKAT KESIAPAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI SAP (Studi Kasus Direktorat Produksi PT Dirgantara Indonesia) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy karir peserta didik Kelas X MAN 1 Bandung tahun ajaran 2011/2012 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh diskriminasi secara struktural dan kelembagaan. Di sebagian

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh diskriminasi secara struktural dan kelembagaan. Di sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan kesetaraan gender terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan wanita, didasarkan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender disebabkan oleh diskriminasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya evolusi sistem informasi membuat laju perkembangan sistem informasi tidak dapat dibendung lagi. Organisasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Internet telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai organisasi, khususnya di dunia usaha. Internet menyediakan banyak kelebihan dalam dunia usaha, seperti tersedianya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan kondisi ekonomi yang tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG PERIODE JANUARI - JUNI 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) pada awalnya hanya dimanfaatkan untuk menyelesaikan proses-proses manual yang terjadi pada suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci

LAMPIRAN 23 DATA HASIL PELAKSANAAN EES 2016 TRANSMISI JATIMBALI

LAMPIRAN 23 DATA HASIL PELAKSANAAN EES 2016 TRANSMISI JATIMBALI LAMPIRAN 23 DATA HASIL PELAKSANAAN EES 2016 TRANSMISI JATIMBALI 1. Responden Survei EES 2016 terhadap total 56 Unit Bisnis PLN dengan besar sampel sebesar26.899 responden, diperoleh bahwa responden yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompetitif dan dinamis. Hal ini memaksa Bank untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompetitif dan dinamis. Hal ini memaksa Bank untuk memaksimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia saat ini sudah mencapai kondisi yang sangat kompetitif dan dinamis. Hal ini memaksa Bank untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji 97 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh positif gaya kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji peran pemediasi

Lebih terperinci

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 148-155 Artikel Penelitian Gambaran Keinginan Berpindah Kerja Karyawan Berdasarkan Komitmen Organisasional Dan Ketidakamanan Kerja Di Rumah Sakit Umum

Lebih terperinci

BAB II TELAAH TEORI. Locke, Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan

BAB II TELAAH TEORI. Locke, Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan 8 BAB II TELAAH TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Goal Setting Theory Goal setting theory merupakan bagian dari teori motivasi yang dikemukakan oleh Locke, 1978. Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dibandingkan dengan laki-laki 1. Fenomena ini terdapat juga pada

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dibandingkan dengan laki-laki 1. Fenomena ini terdapat juga pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring bergesernya waktu dari tahun ke tahun fenomena emansipasi di era modernitas saat ini menunjukan kebangkitan perempuan, dan tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO

ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO 1 ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO Amalia, Santoso, Rihandoyo Jurusan Administrasi Publik Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial. Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan otonomi daerah di Indonesia merupakan isu menarik untuk diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di kalangan birokrat, politisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terjadi sangat cepat. Setiap saat bermunculan teknologi baru yang memberi nilai tambah pada teknologi yang sudah ada. Berbagai kemudahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ataupun industri sejenisnya, pada umumnya mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi informasi adalah kebutuhan wajib dalam dunia bisnis. Teknologi informasi sangat berperan dalam mendukung kegiatan operasional dan proses

Lebih terperinci

TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAJA JAYA NUSANTARA DI SURABAYA

TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAJA JAYA NUSANTARA DI SURABAYA TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAJA JAYA NUSANTARA DI SURABAYA USULAN PENELITIAN Diajukan Kepada Falkutas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan kemajuan teknologi informasi menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) 1 PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masyarakat semakin menyadari bahwa teknologi memainkan peranan

I. PENDAHULUAN. Masyarakat semakin menyadari bahwa teknologi memainkan peranan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat semakin menyadari bahwa teknologi memainkan peranan penting di organisasi manapun. Menurut Haag, et al. (2002), dengan bantuan teknologi informasi, suatu organisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN LINGKUNGAN PSIKOLOGIS TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BANK BJB CABANG MAJALENGKA Oleh : DUDUNG ABDULLAH *) e-mail : abdullah.dudung@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian

BAB III. Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian 31 BAB III Metode Penelitian Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah mencakup berbagai bidang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan situasi yang kompetitif. Situasi kompetitif ini terjadi. Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan situasi yang kompetitif. Situasi kompetitif ini terjadi. Sumber Daya Manusia yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dunia kerja saat ini, jumlah perusahaan di Indonesia semakin bertambah sehingga mengakibatkan situasi yang kompetitif. Situasi kompetitif ini terjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori penetapan tujuan atau goal-setting theory awalnya dikemukakan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori penetapan tujuan atau goal-setting theory awalnya dikemukakan oleh 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Goal-SettingTheory Teori penetapan tujuan atau goal-setting theory awalnya dikemukakan oleh Locke (1968), yang menunjukkan adanya keterkaitan antara tujuan dan kinerja seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perangkat dari teknologi tersebut meliputi perangkat. keras dan perangkat lunak. Perangkat keras membantu untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perangkat dari teknologi tersebut meliputi perangkat. keras dan perangkat lunak. Perangkat keras membantu untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan akan informasi terlihat dari kehadiran kemajuan teknologi. Perangkat dari teknologi tersebut meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini adalah di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Terletak pada Jl. Pemuda No. 148 lt.5 Semarang Telp.3586680,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

Karaktersitik individu memang memiliki peran terhadap produktivitas. Hal ini didukung oleh

Karaktersitik individu memang memiliki peran terhadap produktivitas. Hal ini didukung oleh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Karaktersitik individu memang memiliki peran terhadap produktivitas. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilaakukan I Wayan Sanjaya (2012) tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus dihadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus dihadapi oleh dunia bisnis yang semakin kompleks. Ditandai dengan adanya perubahan lingkungan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Computer

KATA PENGANTAR. dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Computer KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Computer Self Effiucacy (CSE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan tekologi yang pesat turut menjadi suatu tren global, dimana hal tersebut dapat ditelaah dengan seringnya berbagai kegiatan yang terintegrasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil keputusan yang tepat, Tata Sutabri (2004:6). Informasi yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. mengambil keputusan yang tepat, Tata Sutabri (2004:6). Informasi yang bersifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi merupakan salah satu sumber daya yang memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi, dilihat dari pengertiannya sendiri, informasi adalah data

Lebih terperinci

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak Judul : Komitmen Organisasi Dan Desentralisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Kinerja Manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era ini perguruan tinggi sangat berperan penting dalam. merupakan tempat dimana mahasiswa dapat menimba ilmu dan tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era ini perguruan tinggi sangat berperan penting dalam. merupakan tempat dimana mahasiswa dapat menimba ilmu dan tempat untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era ini perguruan tinggi sangat berperan penting dalam pengembangan kualitas hidup bagi suatu masyarakat. Perguruan tinggi sendiri merupakan tempat dimana mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang

Lebih terperinci

DAMPAK KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK JATENG SEMARANG. Aldilla Puspita Nagari

DAMPAK KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK JATENG SEMARANG. Aldilla Puspita Nagari DAMPAK KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK JATENG SEMARANG Aldilla Puspita Nagari Dr. Kusni Ingsih, MM ABSTRAK Kinerja seseorang dipengaruhi oleh kepemimpinan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future, persaingan yang akan datang merupakan persaingan untuk menciptakan dan mendominasi peluang-peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan menempati posisi strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah tersedia.

Lebih terperinci

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL Kinerja Karyawan Individual Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja individual karyawan antara lain kemampuannya,usaha yang dicurahkan,dan dukungan organisasi ada untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang meningkatkan maupun menurunkan kepuasan pengguna layanan e-government sebagai bentuk evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV Batik Indah Roro Djonggrang. Perusahaan ini penulis pilih untuk menjadi obyek penelitian karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berisi tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap kepuasan penumpang pesawat udara. Selain itu, akan di implikasikan pada penumpang pesawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya dinamis yang mempunyai pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang beraneka ragam. Jika terjadi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif ekonomi terkini, nilai suatu organisasi bergantung pada tingkat pengetahuan sumber daya manusianya dan hal ini menghadirkan tantangan bagi unit-unit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Kazi Omar Siddiq 2011 Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul Interrelations between Service Quality Attributes,

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Teknologi Informasi 2.1.1.1 Sejarah Teknologi Informasi Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini memberikan peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam menjalankan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula dengan persaingan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. turnover intention maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. turnover intention maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan PT. Bank Negara Indonesia untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator, menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah lapangan kerja yang tersedia di Indonesia lebih sedikit dibandingkan para pencari kerja. Lebih banyak orang memilih untuk bekerja dengan orang lain dibandingkan

Lebih terperinci

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 4 512 TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS MAHASISWA AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS SWASTA DI LAMONGAN) *( Abdul Ghofur Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistemik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii Judul : Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Self-Efficacy sebagai Variabel Moderasi (Studi empiris pada pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng) Nama : Kadek Dias Prayoga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara tradisional kebanyakan pengembangan karir sebagai bagian dari Pengembangan Sumber Daya Manusia di perusahaan dan atau organisasi masih atas dasar kekeluargaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah, visi misi, tugas pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam bidang ICT (Information and Communication Technology) telah membawa dampak yang cukup signifikan pada kehidupan manusia. Terjadi perubahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk mewujudkan hal tersebut KPP memerlukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi saat ini, memberikan dorongan yang kuat kepada bidang yang lain untuk ikut dalam pesatnya perkembangan tersebut. Berbagai

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, website bukanlah hal asing dalam dunia internet. Jutaan bahkan miliaran domain website dapat diakses secara online untuk mencari berbagai informasi seperti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai criteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran terbaru yang digunakan Stikom Surabaya adalah Hybrid Learning

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran terbaru yang digunakan Stikom Surabaya adalah Hybrid Learning BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini sudah berkembang ditandai dengan umumnya perusahaan atau instansi yang menerapkan dan memanfaatkannya untuk proses bisnis. Salah satu faktor

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional (studi potong lintang) yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa:

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa: BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan analisis data dalam penelitian maka kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa: 1. Evaluasi efektifitas pemanfaatan

Lebih terperinci