BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Yanti Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menduduki peringkat ke-4 oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi dalam penilaian peringkat e-government di Indonesia pada tahun 2012 dengan nilai 3.24 yang berarti baik [1]. Perengkingan e-government ini menunjukkan peta kondisi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Kemdikbud dengan menilai 5 dimensi yaitu dimensi perencanaan, kebijakan, kelembagaan, infrastruktur dan aplikasi. Kemdikbud sendiri saat ini telah memanfaatkan teknologi informasi (TIK) di berbagai aspek kependidikan. Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan (Pustekom) yang merupakan satuan kerja (satker) Kemdikbud sudah merancang pemanfaatan TIK selama lebih kurang 10 tahun. Pustekom sudah mencoba membuat terobosan-terobosan baru membangun TIK dan hasilnya memuaskan [2]. Terobosan baru tersebut dapat dilihat dari produk TIK di lingkungan Kemdikbud yaitu buku sekolah elektronik, suara edukasi, televisi edukasi, rumah belajar, radio edukasi, jardiknas, m-edukasi. Selain itu pustekom juga mengembangkan layanan TIK seperti cloud computing, co-location, pelatihan TIK, dll [3]. Hal ini sesuai dengan strategi umum dan arah kebijakan renstra Kemdikbud yang salah satu komponennya adalah penguatan pemanfaatan TIK untuk e-pembelajaran, e-manajemen dan e-layanan melalui kebijakan sebagai berikut: a) penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan; b) pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik; c) pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik; d) pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan menengah; dan e) peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di pusat 1
2 dan daerah [4]. Sebagai salah satu bentuk pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik, Kemdikbud merilis Sistem Penilaian Prestasi Kerja (SPPK) PNS. Sistem ini juga dilatar belakangi peraturan berkala BKN No. 1 Tahun 2013 mengenai ketentuan pelaksanaan PP No. 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS [5]. Sistem ini telah dilakukan uji coba sistem di seluruh Satker Kemdikbud sejak Tahun 2013 dan mulai diimplementasikan pada Tahun SPPK PNS ini mengubah penilaian prestasi kerja berdasarkan DP3 [6] menjadi sistem portal yang obyektif, terukur, akuntabel, partisipasi, dan transparan. Penyempurnaan DP3-PNS secara umum diarahkan sesuai dengan perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan SDM-PNS untuk membangun dan mendayagunakan perilaku kerja produktif [7]. Dalam masa transisi dimana terjadi perubahan metode penilaian tersebut ditemui implementasi SPPK di LPMP berjalan kurang optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan teknologi sehingga implementasi SPPK berjalan dengan optimal. Langkah awal untuk mengetahui kesiapan teknologi adalah dengan menilai perilaku pengguna SPPK yaitu dengan melihat sejauh mana kesiapan individu untuk menggunakan SPPK. Kesiapan pengguna dapat dilihat dari kepribadian, kemampuan penggunaan TIK, penerimaan pengguna teknologi dll. Evaluasi kesiapan pengguna SPPK juga di latar belakangi rekomendasi dari sosialisasi SPPK PNS oleh Biro Kepegawaian Kemdikbud yang menyatakan perlunya peningkatan kemampuan diklat teknis seperti diklat komputer, kehumasan, dll [8]. Terlebih lagi secara umum sistem rekrutmen PNS tidak mensyaratkan seseorang harus memiliki kemampuan mengoperasikan komputer [9]. Pembekalan PNS untuk menggunakan komputer juga masih kurang hanya untuk yang mempunyai jabatan pranata komputer [10]. Hal ini didukung oleh pendapat Mimin Nur Aisyah, dkk yang menyebutkan bahwa rendahnya kesiapan dan kemampuan dalam mengoperasikan komputer juga menimbulkan persepsi mengenai banyaknya kesulitan yang akan dihadapi jika mengadopsi teknologi komputer [11]. 2
3 Masalah ini jika tidak segera diatasi akan menghambat perkembangan SPPK dan penerimaan teknologi lainnya di lingkungan Kemdikbud. Hal serupa juga disampaikan oleh Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN, Yunita Setiawati, yang menyampaikan perlunya mengevaluasi dan menelaah kesulitan-kesulitan yang dihadapi instansi pemerintah dalam mengimplementasi SPPK [12]. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bengkulu yang merupakan salah satu Satker dari Kemdikbud yang diwajibkan untuk mengimplementasikan SPPK [13]. Sejak ujicoba SPPK pada Tahun 2013, LPMP Provinsi Bengkulu telah rutin melakukan sosialisasi mengenai SPPK. Beberapa pertanyaan dan perdebatan muncul setelah sosialisasi dilakukan. Pertanyaan yang muncul mengenai pola pengisian data, kekhawatiran ketidakmampuan mengoperasikan komputer, keamanan data, bagaimana bila terjadi kesalahan dalam pengisian, apakah ada pelatihan ujicoba praktik SPPK, dll [14]. Setelah dilakukan sosialisasi, LPMP Provinsi Bengkulu mengadakan uji praktik SPPK secara bertahap untuk masing-masing seksi/sub bagian di LPMP Provinsi Bengkulu. Hal ini mengingat kecepatan internet yang tersedia dan keterbatasan operator untuk mendampingi PNS yang mengikuti pelatihan dalam skala besar. Setelah dilakukan sosialisasi dan uji coba praktik, pada bulan Juni 2014 seluruh PNS di LPMP Provinsi Bengkulu mulai melakukan pengisian SPPK untuk periode Januari s.d Juni Pada Tahun 2014 pengisian SPPK dilakukan 2x periode yaitu periode ke-1 pada bulan Januari s.d Juni 2014 dan periode ke-2 pada bulan Juli s.d Desember Rencananya di Tahun 2015 pengisian SPPK akan dilakukan per 3 bulan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai analisis kesiapan pengguna SPPK di lingkungan Kemdikbud. Sehingga dapat diketahui sejauh mana kesiapan PNS menggunakan SPPK di lingkungan Kemdikbud khususnya Satker LPMP Provinsi Bengkulu. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan menjadi LPMP Provinsi Bengkulu sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut: 3
4 1. LPMP Provinsi Bengkulu merupakan Satker Kemdikbud yang giat melakukan sosialisasi mengenai SPPK. 2. Analisis ataupun penilaian kesiapan pengguna SPPK di LPMP Provinsi Bengkulu belum pernah dilakukan. 3. Ditemui jenjang latar belakang pendidikan pegawai yang heterogen di LPMP Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu penelitian mengenai analisis kesiapan pengguna SPPK di lingkungan Kemdikbud khususnya Satker LPMP Provinsi Bengkulu perlu dilakukan. Hal ini dibutuhkan untuk mengetahui tanggapan dari pengguna SPPK sehingga dapat ditemukan strategi yang efektif agar proses adopsi SPPK berjalan cepat dan optimal. Jika ditemui ada kekurangan maka dapat menetapkan langkahlangkah lanjutan [15], sehingga SPPK dapat diterima dan dikembangkan lebih baik. Apalagi evaluasi merupakan bagian dari siklus berkelanjutan dalam suatu proses bisnis organisasi [15]. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini adalah ditemuinya persepsi kesulitan selama menggunakan SPPK sehingga implementasi SPPK berjalan tidak optimal oleh karena itu perlu dilakukan analisis kesiapan pengguna untuk memperkirakan tanggapan user terhadap SPPK sehingga dapat membuat strategi yang tepat untuk mempercepat proses adopsi SPPK PNS di lingkungan Kemdikbud khususnya Satker LPMP Provinsi Bengkulu. 1.3 Batasan Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bengkulu yang merupakan Satker di lingkungan Kemdikbud. Oleh karena itu kondisi kesiapan pengguna SPPK akan berbeda di setiap satuan kerja lainnya dan rekomendasi penelitian hanya berlaku untuk instansi tertentu atau yang memiliki kesamaan karakteristik. 1.4 Keaslian Penelitian 4
5 Penelitian mengenai analisis kesiapan pengguna telah banyak baik itu kesiapan kepribadian individu mengadposi sebuah sistem teknologi maupun kesiapan kemampuan pemanfaatan TIK. Untuk menganalisis kesiapan kepribadian individu mengadopsi sebuah sistem teknologi telah dilakukan oleh Parasuraman [16] dan Colby [17] melalui metode Technology Readiness Index (TRI). Sedangkan untuk menganalisis kesiapan kemampuan pemanfaatan TIK telah dilakukan oleh K. Al-Osaimi pada tahun 2007 melalui Framework STOPE [18]. Namun penelitian yang ada masih mengkaji seputar perilaku online di marketing [16], universitas atau pendidikan [18]. Belum diketahui ada penelitian yang mengukur kesiapan kepribadian dan kesiapan kemampuan secara bersamaan. Oleh karena itu penelitian ini mengintegrasikan kedua metode ini di lingkungan perkantoran yaitu mengukur kesiapan pengguna SPPK di lingkungan Kemdikbud. Berikut diketahui penelitian mengenai kesiapan pengguna yang relevan sebagai rujukan bagi penelitian ini sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keaslian penelitiannya yang dapat dilihat seperti pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Daftar Penelitian Kesiapan Pengguna Peneliti Hasil Penelitian Parasuraman [16] Kesiapan individu terhadap teknologi mengacu pada kecenderungan seseorang untuk menerima dan menggunakan teknologi untuk menyelesaikan tujuan dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 konstruk yang mempengaruhi kesiapan individu menggunakan e- learning yaitu optimisme, inovasi, ketidaknyamanan, dan keamanan. Peneliti Hasil Penelitian Parasuraman mengidentifikasi, seseorang yang optimis Parasuraman [16] dan berinovasi, serta memiliki sedikit rasa tidaknyaman dan tidak aman akan lebih siap menggunakan teknologi baru. 5
6 Parasuraman dan Colby [17] Andika, 2013 [19] Made Kerta Griyadi Marto, dkk 2013 [20] Prabowo, Danu Candra [21] Peneliti Satu tahun setelah melakukan penelitian mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi kesiapan individu menggunakan teknologi, Parasuraman melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan TRI. Tepatnya pada tahun 2011 Parasuraman dan Colby melakukan penelitian yang berjudul How and Why Your Customers Adopt Technology. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengguna transaksi online dapat digolongkan dalam 5 kategori yaitu penjelajah (explorer), pionir (pioneers), skeptis (skeptics), takut (paranoids), dan terlambat (laggards). Pada uji parsial hasil ini menunjukan variabel demografi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku belanja online. Technology Readiness secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku belanja. Penelitian ini menambahkan variabel demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan penghasilan) pada variable TRI. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antarakeempat dimensi Technology Readiness Index (optimisme, keinovatifan, ketidaknyamanan, ketidakamanan)dan niat untuk menggunakan komputer tablet yang dimoderasi oleh usia. Penelitian ini akan menganalisis kesiapan individu dalam mengadopsi SIMPEG dilihat dari Hasil Penelitian 6
7 Prabowo, Danu tingkat Technology Readiness dan Self Efficacy. Teori Candra [21] yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Teori Self efficacy, Technology Readiness Index (TRI) dan pengukuran Readiness for Change. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan individu dalam mengadopsi SIMPEG dipengaruhi secara signifikan oleh rasa optimis, kemauan untuk berinovasi, keyakinan individu untuk bekerja dalam situasi, kondisi dan pekerjaan yang beragam dan rasa ketidakamanan individu terhadap SIMPEG. Sedangkan rasa ketidaknyamanan dalam penggunaan SIMPEG, tingkat kesulitan pekerjaan, rasa percaya diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan individu dalam mengadopsi SIMPEG. Abdul Latif [22] Sistem pemeriksaan berbasis elektronis (e-audit) Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesiapan BPK RI Perwakilan Provinsi Banten terhadap impelementasi e- audit. Penilaian e-audit Readiness pada penelitian ini menggunakan Framework STOPE (Strategy, Technology, Organization, People, and environment). Penilaian dilakukan dengan mengevaluasi 5 domain, 14 sub-domain (isu), dan 60 sub-sub-domain (faktor) berdasarkan Framework STOPE tersebut. Hasil analisis data menunjukkan bahwa BPK RI Perwakilan Provinsi Banten berada pada peringkat 3 (siap) untuk mengimplementasikan e-audit. Catur Setiawan Penentuan prioritas pilot project implementasi sistem e- [23] audit dengan Pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dalam metode AHP, hal yang paling pokok Peneliti Hasil Penelitian Catur Setiawan dilakukan adalah dekomposisi masalah. Dekomposisi [23] masalah dalam penelitian ini terdiri dari lima level, yaitu 7
8 level satu (tujuan utama), level dua (kriteria), level tiga (sub kriteria), dan level empat (alternatif satuan kerja). Kriteria yang digunakan adalah usulan para ahli, yaitu menggunakan Framework STOPE (Strategy, Technology, Organization, People, Environment) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian ini mendapatkan 10 proritas intansi yang siap mengimplementasikan e-audit. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk kesiapan pengguna SPPK PNS dengan memperkirakan tanggapan user terhadap SPPK sehingga dapat membuat strategi yang tepat untuk mempercepat proses adopsi SPPK PNS di lingkungan Kemdikbud khususnya Satker LPMP Provinsi Bengkulu. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Memberikan gambaran pada pemegang kebijakan mengenai faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap kesiapan pengguna SPPK PNS yang diimplementasikan di LPMP Provinsi Bengkulu. 2. Memberikan gambaran pada pemegang kebijakan yang berkaitan dengan kesiapan pengguna SPPK PNS sebagai upaya membantu proses mengembangkan SPPK PNS berdasarkan kesiapan pengguna sistem. 3. Memberikan kontribusi dalam pengembangan literatur mengenai kesiapan pengguna mengadopsi teknologi. 8
KEBIJAKAN TATAKELOLA, EFEKTIVITAS BIROKRASI, PELIBATAN PUBLIK, DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN
Hasil Sidang Komisi VII: KEBIJAKAN TATAKELOLA, EFEKTIVITAS BIROKRASI, PELIBATAN PUBLIK, DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN Depok, 29-31 Maret 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 1. Perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia ke arah kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka peluang bagi pengaksesan,
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA
- 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini implementasi suatu sistem informasi dapat dianggap sebagai suatu proses penyampaian sebuah sistem kepada operasi perusahaan, dalam hal ini adalah operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengaruh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dapat dirasakan di berbagai instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah. Perkembangan TIK yang
Lebih terperinciBUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan evolusi Web telah fenomenal, dan terus tumbuh menurut Murugesan et al [1] Web telah mengubah cara orang mengumpulkan informasi, melakukan pekerjaan mereka,
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi informasi (TI) oleh instansi pemerintah merupakan langkah untuk mendukung terwujudnya pemerintahan yang sistematis. Hal tersebut menjadi salah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN EVALUASI SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapabilitas pembelajaran organisasi, kesiapan teknologi, dan Computer Self-
1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tesis ini disusun untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi, kapabilitas pembelajaran organisasi, kesiapan teknologi, dan Computer Self-
Lebih terperinci2018, No Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20
No.154, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciRembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014 Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 2010-2014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013 HASIL SIDANG KOMISI VIII SUSUNAN TIM PERUMUS SIDANG KOMISI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan internet mengakibatkan adanya transformasi perilaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara cepat memberikan
Lebih terperinciRINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu
RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI Agenda Prioritas mempunyai agenda prioritas yang dibagi 3 (tiga) fase yang masing-masing berlangsung selama 12 (dua belas) bulan. Untuk menjamin tercapainya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi
LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review
Lebih terperinciMenetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan
Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Anggaran dan Penanggungjawab No PROGRAM/ KEGIATAN Output Tahapan Kerja Output Tahapan Kerja Kriteria Keberhasilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. yang terintegrasi. Menurut Anton (2010), teknologi informasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah alat yang digunakan untuk memudahkan manusia beraktifitas dengan kemudahan sistem yang terintegrasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga
Lebih terperinciIMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH
IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH 1 1 Program RB Grand Design RB Road Map RB 6 Program Makro 8 Area Perubahan 9 Program Percepatan RB 9 Program Mikro K/L & Pemda 2 Keterkaitan Program Makro Dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Peran LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan mutu pendidikan LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan tupoksinya
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN INDRAGIRI HULU Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Bupati
TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN INDRAGIRI HULU Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan Otonomi Daerah dan tugas pembantuan di Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertuang dalam pasal 32 ayat (1) yang berbunyi: UU No. 17 Tahun 2003 juga mengamanatkan setiap instansi pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara merupakan awal dalam perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam pasal 32
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIMPEG PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIMPEG PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program
Lebih terperinciMENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN
MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Ang garan
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 Trisno Zuardi - 2013 A. Latar Belakang Untuk mewujudkan pembinaan PNS berdasarkan sistem
Lebih terperinci1. PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN. Foto dan Alamat Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun
CONTOH 1. PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN Foto dan Alamat Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun Alamat Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun Jalan Pahlawan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi
LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAREPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Analisis 3.1.1 DITJEN APTIKA KEMKOMINFO DITJEN APTIKA KEMKOMINFO adalah sebuah bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang merupakan unsur
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perangkat dari teknologi tersebut meliputi perangkat. keras dan perangkat lunak. Perangkat keras membantu untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan akan informasi terlihat dari kehadiran kemajuan teknologi. Perangkat dari teknologi tersebut meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada era global sangat
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada era global sangat diperlukan untuk memperbaiki kinerja individu dan organisasi, tidak terkecuali institusi yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara Indonesia yang diawali dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, telah membawa dampak
Lebih terperinciKebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita
DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA
Lebih terperinciARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA
ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA SOSIALISASI PEDOMAN PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TEPAT UNTUK DAERAH Assalammu alaikum Wr.Wb
Lebih terperinciTENTANG : TUGAS, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DINAS KOMUNIKASI, STATISTIK DAN PERSANDIAN.
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : TANGGAL : TENTANG : TUGAS, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DINAS KOMUNIKASI, STATISTIK DAN PERSANDIAN. TUGAS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future, persaingan yang akan datang merupakan persaingan untuk menciptakan dan mendominasi peluang-peluang
Lebih terperinciBAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai
Lebih terperinciRencana strategis BAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, Serta Tata Kerja Dinas
Lebih terperinciKERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO
Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.
Lebih terperinci- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS
- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN APARATUR NEGARA Jakarta, 4 Agustus 2008
DRAFT AWAL KISI-KISI MATERI SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN APARATUR NEGARA Jakarta, 4 Agustus 2008 Keynote Speech : Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara : Menuju Inisiatif Nasional Reformasi Birokrasi
Lebih terperinciSosialisasi Peraturan Gubernur DIY No. 2 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sosialisasi Peraturan Gubernur DIY No. 2 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Manajemen Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika DIY 1. Pengenalan Dinas Kominfo
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN TIK KEMENKUMHAM DAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR BAGI JDIHN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN TIK KEMENKUMHAM DAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR BAGI JDIHN 2018 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM NOMOR: 29 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciFungsi Dasar, Layanan Utama dan Contoh Struktur Organisasi Perangkat Daerah Bidang Kominfo Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik
Fungsi Dasar, Layanan Utama dan Contoh Struktur Organisasi Perangkat Daerah Bidang Kominfo Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik 30 Agustus 2016 Penjelasan Fungsi Dasar Sub Urusan IKP No. Pengelompokan
Lebih terperinciMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA 17 /PER/M.
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17 /PER/M. KOMINFO/03/2009 TENTANG DISEMINASI INFORMASI NASIONAL OLEH PEMERINTAH,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KABUPATEN SRAGEN B U P A T I S R A G E N Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinci3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan
Lebih terperinciSistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
PANDUAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Disusun oleh Tim Pengembang Lembaga (TPL) LPMP/ BDK Klaster II BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG SATU DATA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KEMENTERIAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2015 KEMEN-KOMINFO. Pelayanan. Universal. Kewajiban. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka hasil studi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka hasil studi hubungan hasil pelatihan kompetensi tutor berupa pengetahuan kompetensi tutor (kognitif),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awalnya hanya didasarkan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi pemerintahan dan pengelolaan keuangan negara di Indonesia awalnya hanya didasarkan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23. Kemudian dalam perjalanannya
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Simpulan
BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,
Lebih terperinci1/5 Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil Berbasis E-Kinerja di Pemerintah Kabupaten Semarang
1/5 Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil Berbasis E-Kinerja di Pemerintah Kabupaten Semarang Nama Diklat : Dikpim Tk. II/8 Tahun : 2017 Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota Cluster inovasi : Pemerintahan,
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN APLIKASI PENILAIAN PRESTASI KERJA
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN APLIKASI PENILAIAN PRESTASI KERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN 2014 BACKGROUND Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah aparatur negara sebagai penyelenggara pemerintahan dan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam kegiatan manusia. Dewasa ini hampir semua sendi kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan teknologi
Lebih terperinciWALIKOTA PAGAR ALAM PROPINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR: TAHUN 2016 WALIKOTA PAGAR ALAM
WALIKOTA PAGAR ALAM PROPINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR: TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi berkembang semakin pesat dan memberi manfaat di berbagai aspek. Penggunaan teknologi informasi diharapkan mampu memberikan keuntungan kompetitif dan memberikan
Lebih terperinci3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan
Lebih terperincie-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nama Inovasi e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Produk Inovasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pemerintahan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan transparansi kinerja
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Birokrasi yang modern merupakan tuntutan perwujudan tata kelola organisasi pemerintah yang baik atau good government governance sehingga mau tidak mau setiap lembaga
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BAGI SPI PTN Dalam menghadapi risiko atas Peraturan yang berubahubah dan Peraturan antar Kementerian yang tidak sinkron Disampaikan oleh: Ernadhi Sudarmanto Deputi Kepala BPKP Bidang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. sebagaimana telah tercantum di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dan tujuan negara sebagaimana telah tercantum di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Transformasi traditional government menjadi electronic government (e-government) merupakan salah satu isu kebijakan publik yang hangat dibicarakan saat ini [1]. Transformasi
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 107 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, STATISTIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E- Government merupakan
Lebih terperinciModel Analisis Kesiapan Individu dalam Penerapan Manajemen Pengetahuan di Instansi Pemerintah
Model Analisis Kesiapan Individu dalam Penerapan Manajemen Pengetahuan di Instansi Pemerintah Uki Maharani Pamukti¹, Rudi Hartanto², Wing Wahyu Winarno³ Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah mencakup berbagai bidang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada era digital saat ini tidak dapat terelakkan lagi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut masyarakat
Lebih terperinciDUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN INFORMASI DI KEMENHUB
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN INFORMASI DI KEMENHUB DASAR HUKUM KP. 39 Tahun 2009 Tentang Rencana Induk Pemanfaatan Teknologi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
LOGO PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS Berdasarkan PP 46 Tahun 201No. 1 Perka BKN No. 1 Tahun 2013 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKASI MENUJU BIROKRASI YANG BERSIH DAN PROFESIONAL HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
Lebih terperinciPEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian
PERENCANAAN SDM ASN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 4 MENENTUKAN ASUMSI DASAR Pelaksanaan UU Aparatur Sipil Negara Reformasi Mendasar : Mewujudkan PNS dan PPPK sebagai
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR Menimbang
Lebih terperinci