BAB II. PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN. Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari
|
|
- Widyawati Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN A. Sejarah Ringkas Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundinganperundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanaman Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebuttan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanaman Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, MitsubishiChemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui 7
2 Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanaman Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan Aluminium Co, Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta.Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%. Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang 8
3 terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni Pemabangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung. Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk. Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT Inalum (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun
4 B. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu sistematika penyusunan kedudukan dalam perusahaan.struktur organisasi terdiri dari pembagian tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian karyawan yang disesuaikan dengan keahliannya. Struktur organisasi bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem kerja sama antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan. Agar mempermudah pengawasan, atasan memberikan pekerjaan yang layak kepada seluruh karyawan sesuai dengan keahlian karyawan. Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah terdiri dari : 1. Direktorat 1.1 Direktur Utama 1.2 Direktorat Operasi 1.3 Direktorat Pengembangan dan Bisnis 1.4 Direktorat Keuangan 1.5 Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia 2. Departemen dan Seksi 2.1 Departemen di bawah Direktur Utama Departemen Sekretaris Perusahaan Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation (PPR) Departemen Pengadaan 10
5 Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM) 2.2 Direktorat Operasi Departemen Enjineering Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power Technical Development & Engineering Section (PTE) Departemen Operasi PLTA & Distribusi Seksi Operasi/Power Operation Section (POP) Departemen Pemeliharaan PLTA a. Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN) b. Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil Work & Transmission Line Section (PCT) 3. Direktorat Pengembangan & Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung) 4. Direktorat Keuangan 4.1 Departemen Budgeting & Controlling Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and Planning Section (PBF) 5. Direktorat Umum & Sumber Daya Manusia 5.1 Departemen Administrasi (PLTA) a. Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC) b. Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS) 5.2 Departemen Umum & CSR Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power Community Development Section (PCD) 11
6 Departemen Sekretaris Perusahaan Direktur Utama GMS Departemen Pengadaan Board Of Commissioner Board Of Directors Direktorat Operasi Departemen Enjineering Departemen Operasi PLTA & Distribusi Departemen Pemeliharaan PLTA President Director Direktorat Pengembangan & Bisnis Direktorat Keuangan Departemen Budgeting & Controlling Direktorat Umum & SDM Departemen Administrasi (PLTA) Departemen Umum & CSR Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan 12
7 C. Job Description Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka job description dari setiap seksi yang ada pada PT. Inalum(Persero) Power Plant Paritohan adalah : 1. Departemen di bawah Direktur Utama 1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation (PPR) Seksi PPR (Power Public Relation), merupakan window dari dan ke Inalum, berbagai tamu dan informasi dari luar perusahaan pertama sekali diterima oleh seksi ini. 1.2 Departemen Pengadaan Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM) Pada Seksi PPM terdapat 2 bagianyaitu : Bagian Administrasi, D/E dan Pengadaan Bagian administrasi terbagi atas 2sub bagian yaitu: a. Administrasi - Mengurusi surat masuk dan surat keluar, facs - Registrasi RFE, RFP, RFUD, dan kontrak - Mempersiapkan permintaan pembayaran - Mempersiapkan rencana pembelian - Membuat laporan - Mengatur pemakaian bahan bakar - Mengatur spare-parts - Avantis/Program. 13
8 b. D/E & Pengadaan - Eksekusi pembelian - Analisa bisnis - M/L prosedur (L/C, Customs) - Bagian ISO (14001, SMK3) - Mengurusi (izin masuk-kontrak) tenaga ahli luar - Survei pasar pembelian - Inspeksi pekerjaan di lapangan - Menjual barang-barang bekas Bagian Pengadaan/Pelayanan Kerja - Eksekusi pembelian, - Analisa bisnis, - Mengawasi proses, - Bagian ISO (9001, PA), - Survei pasar pembelian, - Inspeksi pekerjaan di lapangan. 2. Direktorat Operasi 2.1 Departemen Enjineering Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power Technical Development & Engineering Section (PTE) Pada seksi PTE terdapat 2 bagian yaitu : Bagian Statistik Operasi dan Teknikal R/D 14
9 Bagian Statistik Operasi dan Teknikal R/D terbagi atas 2 sub bagian yaitu : a. Statistik Operasi dan Perawatan - Simulasi water level - Produksi/ rencana operasi - Menyusun rencana perawatan - Menginvestigasi dan menganalisis masalah - Laporan operasi dan rencana - Urusan ke PLN - Mengkoordinir masalah Outage - Kompilasi, evaluasi, melaporkan data statistical - Pelatihan dan pendidikan - Mengatur/merawat dokumen dan gambar teknikal - Mengkoordinasi masalah yang berhubungan dengan lingkungan. b. Teknikal R/D - Penelitian, pengembangan teknikal dan investasi untuk perbaikan Power Generation termasuk TL, DL, dam waterway fac dan kinerjanya, - Memimpin pembuatan realisasi & evaluasi program, termasuk spesifikasi rehabilitasi dan perbaikan Power Generator termasuk TL, DL, fasilitas dam waterway, - Modifikasi wiring diagram. 15
10 2.1.2 Bagian Pembelian dan Persediaan Bagian Pembelian dan Persediaan terbagi atas 2 sub bagian yaitu: a. Mekanikal, elektrikal dan elektronikal - Rencana perawatan - Pembelian spare-parts, alat-alat dan pemakaiannya - Yang berhubungan dengan Master List - Merencanakan anggaran dan pembelian - Memproses dan mengawasi RFA, RFP, RFE,RFAB, TE - Mempersiapkan AMP, Midterm, anggaran & LTP - Inspeksi/pengiriman barang-barang material - Memproses penerimaan persediaan - Pengklaiman pengiriman barang yang tidak sampai. b. Persediaan dan Penyimpanan - Manajemen penyimpanan spare-parts - Melakukan pengawasan aset tetap dan pemakaiannya - Melakukan pengawasan persediaan IPW - Mempersiapkan laporan penyimpanan - Mengecek stok spare-part/persediaan - Penerimaan material/menginput ke kartu stok - Memproses pembuangan material - Mendukung perawatan dokumen/gambar teknikal 16
11 - Manajemen limbah (B3). 2.2 Departemen Operasi PLTA & Distribusi Seksi Operasi/Power Operation Section (POP) Pada seksi POP 2 bagian yaitu : Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineering Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineeringterdapat 2 sub bagianyaitu : a. Administrasi dan Engineering Kompilasi, evaluasi & melaporkan pencapaian operasi, kesalahan analisis & pengawasan dokumen, bagian ISO dan SMK3. b. Dam Operation - Operasi Dam, - Perawatan minor Dam Bagian Hydro Power Operation Bagian Hydro Power Operation terdapat 2 sub bagian yaitu : a. Daily SGP & TNP - Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada fasilitas P/S, - Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power Generating dan fasilitas yang berkaitan. b. MCR Shift Group - Mengoperasikan dan mengawasi Asahan Hydro 17
12 Power System, - Determinasi dan permintaan pengoperasian pintu Dam, - Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada fasilitas P/S, - Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power Generating dan fasilitas yang berkaitan. 2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN) Pada seksi PMN terdapat 3 bagianyaitu : a. Bagian General Administration - Merencanakan perawatan, pengembangan, analisis masalah, tambahan pekerjaan dan pengawasan, - Penyelesaian dokumen, pelaporan dan yang berhubungan dengan ISO, - Tugas-tugas sekretaris, - Masalah-masalah umum. b. Bagian Mechanical Bagian Mechanical terbagi atas 3sub bagianyaitu : (i) Workshop & Cranes - Mengoperasikan dan merawat cranes serta peralatan-peralatannya, - Memodifikasi dan membuat bagian lift jika 18
13 dibutuhkan, - Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan peralatanperalatan, - Mempelajari teknologi mekanikal terbaru. (ii) Main Equipment - Merawat, memperbaiki, memodifikasi dan mengembangkan W/T SGP dan TNP, - Merawat dan memperbaiki Penstock, Inlet Valve by pass valve dan draft tube, - Merawat dan memperbaiki butterfly valve untuk TNP, - Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan main equipment, - Mempelajari teknologi mekanikal terbaru (iii) Auxiliary Equipment - Merawat,memperbaiki, memodifikasi dan mengembangkan auxiliary equipment mekanikal untuk SGP, TNP dan Dam, - Merawat emergency diesel generator SGP A/G dan auxiliary equipment lainnya, - Merawat dredger (kerjasama dengan PCT), 19
14 - Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan auxiliary equipment, - Mempelajari teknologi mekanikal terbaru. c. Bagian Electrical dan Electronical Pada bagian Electrical dan Electronical terbagi atas 2 bagian yaitu: (i) Bagian Electrical Bagian Electrical terbagi atas 2 sub bagianyaitu : a. Protection Sistem - Merawat protection relay di SGP, TNP dan KTS, - Merawat protection generator di SGP dan TNP, - Merawat protection station service SGP dan TNP, - Merawat elevator, - Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan protection sistem, - Perencanaan perawatan, - Mempelajari teknologi elektrikal terbaru. b. Main Equipment 20
15 - Merawat dan memperbaiki generator di SGP dan TNP, - Merawat dan memperbaiki main transformer di SGP dan TNP, - Merawat AVR di SGP dan TNP, - Merawat Governor di SGP dan TNP, - Merawat OHT Cranes, - Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan main equipment, - Mempelajari teknologi elektrikal terbaru. c. Auxiliary Equipment - Merawat dan memperbaiki bagian elektrikal Dam dengan semua fasilitas yang ada (RGD, SGD, TND), - Merawat peralatan S/Y (GCB dan DS) di SGP dan TNP, - Merawat semua transformer (SGP, TNP Dams, P/S), - Merawat UPS, Batt Charger, Baterai di SGP dan TNP, - Merawat dredger dan water system, - Merawat, merencanakan dan membuat 21
16 anggaran yang berhubungan dengan auxiliary equipment, - Mempelajari teknologi elektrikal terbaru. (ii) Bagian Electronical Bagian Electronical terdapat 2 sub bagianyaitu : a. Instrumentation - Merawat, memperbaiki dan memodifikasi semua instrumen yang ada, - Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan instrumentation, - Mempelajari teknologi instrumentation terbaru. b. Komunikasi - Merawat, memperbaiki dan memodifikasi microwave system, power link system, power line carrier system, telp and PABX system, VHF Radio system, FO cummunication line di SGP, TNP dan Dams, FO back bone communication system IPP-ISP, - Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan komunikasi, 22
17 - Mempelajari teknologi komunikasi dan SCADA terbaru Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil Work & Transmission Line Section (PCT) Seksi PCT dibagi atas 3 bagian yaitu : a. Bagian Civil Work - Pekerjaan umum sipil, - Perawatan jalan dan fasilitas pendukung jalan, - Survei topography, - Inspeksi jalan dan fasilitas pendukungnya, - Menangani pekerjaan arsitektur, - Perawatan bangunan Dam dan Power Station, - Survei hidrologi - Inspeksi Waterway Dam, Power Station, Bangunan dan fasilitas lain, - Perawatan pekerjaan dredger, - Mengoperasikan boat, - Mengoperasikan alat berat seperti loader, - Perawatan alat-alat berat, dredger, boat dan peralatan lain. b. Bagian Transmission Line - Perawatan jaringan transmisi 275 kv, - Patrol dan inspeksi tower dan fasilitas jaringan 23
18 lainnya, - Koordinasi dengan bagian Humas tentang masalahmasalah yang dijumpai di sepanjang area transmisi, - Restorasi jika ada keadaan darurat atau masalah dengan jaringan, c. Bagian Administrasi Umum - Membuat anggaran, - Mengurus masalah pembelian, - Inventory dan pergudangan, - Pekerjaan administrasi, - Pekerjaan-pekerjaan umum, - Bagian ISO dan SMK3. 3. Direktorat Pengembangan dan Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung) 4. Direktorat Keuangan 4.1 Departemen Budgeting & Controlling Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and Planning Section (PBF): - Koordinasi rencana anggaran tahunan di PLTA, - Anggaran dan pengawasan anggaran di PLTA, - Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bawah pengawasan Departemen Keuangan mengenai : 24
19 a. Pengeluaran dan penerimaan kas di PLTA, b. Manajemen rekening bank di PLTA, c. Akuntansi untuk PLTA termasuk aktiva tetap dan persediaan dan rekening bank di PLTA. 5. Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia 5.1 Departemen Administrasi (PLTA) Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC) Seksi PSC (Power Security), yaitu seksi keamanan yang mengamankan objek vital perusahaan mulai dari Regulating Dam hingga ke Power Station Tangga Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS) Pada seksi PAS terdapat 5 bagianyaitu : a. Bagian Legal Matter, Outsourcing & Car Management - Legal matter, - Regulasi Administrasi, - Land matter, - Lisensi dan Permit, - Stempel Perusahaan, - Hukum dan Perundang-undangan, - Hubungan dengan divisi, departemen dan seksi, - Hubungan dengan Asahan Autority, pemerintah dan Institusi lainnya, 25
20 - Outsourcing matter, - Manajemen mobil : mobil umum dan kendaraan khusus, mengatur penggunaan mobil, merawat mobil, asuransi mobil. b. Bagian Office Management & Budget Execution - Administrasi umum (surat, dokumen), - Mengkoordinasi AMP/penyusunan anggaran, - Bagian ISO dan SMK3, - Manajemen kantor, - Manajemen penyimpanan dan proteksi keamanan, - Kebersihan kantor dan area sekitarnya, - Penyimpanan barang/material, - Peralatan kantor (fotocopy, fax, telephone, teleconference), - Acara khusus dan tamu. c. Bagian Personnel & Welfare Administration - Administrasi Personalia, - Data personal karyawan, - Penerimaan, pengembangan dan pemberhentian, - Penilaian kinerja karyawan, - Memberikan penghargaan dan sanksi kepada karyawan, - Pengembangan organisasi, 26
21 - Administrasi Kesejahteraan Karyawan, - Gaji karyawan dan PPh 21, - Administrasi pinjaman karyawan, - Pengurusan ke kantor imigrasi dan jamsostek, - Dana pensiun, - Dinas luar, perjalanan pribadi (pulang kampung), - Kompensasi uang makan, - Asuransi (SIHARTA), - Bantuan untuk karyawan, - Mendukung kegiatan hiburan perusahaan. d. Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya terdapat 3 sub bagian yaitu : (i) Fasilitas perumahan - Manajemen Residence, Dormitory, & Lodging, - Mengawasi pekerjaan maids, - Manajemen Guest House, Multi Purpose Hall & Gymnasium. (ii) Civil :Merawat bangunan dan fasilitas rumah di komplek Paritohan. (iii)electric - Merawat fasilitas electrical di komplek Paritohan, pengelolaan air minum & rencana pengolahan air 27
22 buangan rumah tangga, - Mengoperasikan dan mengontrol perawatan sentral parabola. e. Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi terdapat 2 sub bagian yaitu : (i) Pengolahan Air Bersih - Mengoperasikan dan merawat air bersih, - Mengawasi pendistribusian air minum. (ii) Sanitasi - Pemotongan rumput dan pengelolaan sampah, - Merawat lapangan golf, - Merawat komplek Paritohan, - Pembasmian nyamuk, - Saluran parit (air kotor), - Mengawasi dan pengoperasian alat pengolahan limbah air rumah tangga. 5.2 Departemen Umum & CSR Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power Community Development Section (PCD), merupakan seksi yang menangani perencanaan kemitraan dan bina lingkungan serta yang menangani perencanaan dan pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility). 28
23 D. Jaringan Usaha/Kegiatan PT Inalum terletak di 4 lokasi yang berbeda, yaitu : a. Kantor Pusat (Head Office) yang bertempat di Jakarta. b. Kantor Penghubung (Liaison Office) yang bertempat di Medan. c. Kantor Peleburan (Smelting Plant) yang bertempat di Kuala Tanjung, Kec. Sei Suka, Kab. Batu Bara. d. Kantor Pembangkit Listrik (Power Plant) yang bertempat di Paritohan, Kec. Pintupohan Meranti, Kab. Toba Samosir. 1. Pabrik Peleburan Pabrik Peleburan Aluminium merupakan bagian utama dari PT Inalum, dibangun di atas areal selua 200 Ha. Peleburan Aluminium PT Inalum di Kuala Tanjung memproses alumina menjadi logam aluminium batangan dengan memakai alumina dan karbon sebagai bahan baku utamanya, dan meleburnya dengan memakai tenaga listrik. Pada Pabrik Peleburan ini, terdapat 3 bagian utama untuk proses produksi, yaitu : a. Bagian Tungku Reduksi Bagian Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi yang masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau pot pada ketiga gedung reduksi ini berjumlah 510 buah. Tungku reduksi tipe anoda panggang 175 KA ini beropersi pada suhu 960 C. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,3 ton metal per hari. 29
24 b. Bagian Karbon Bagian Karbon memproduksi blok anoda karbon yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi dan terdiri dari 3 bagian, yaitu : Bagian Karbon Mentah, Bagian Pemanggang Anoda dan Bagian Penangkaian. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi. c. Bagian Penuangan Pada bagian ini, aluminium cair dari tungku reduksi ke Bagian Penuangan dan setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku penampung, lalu dibentuk menjadi aluminium batangan (ingot) yang beratnya masing-masing 50 pon (± 22,7 kg) dan merupakan poduk akhir PT Inalum yang dipasarkan di dalam dank e luar negeri. Di sini terdapat 10 buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton dan 7 unit mesin pencetak ingot. d. Fasilitas Penunjang Untuk kelancaran operasi, perusahaan juga membangun bengkel di Pabrik Peleburan guna memperbaiki peralatan, mesin-mesin, kendaraan yang rusak dan lain-lain di pabrik peleburan. Pabrik peleburan juga memiliki bangunan kantor seluas m 2, kantin, rumah ibadah dan lain-lain. 2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Inalum membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air, yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang juga dikenal dengan PLTA Asahan II. Kedua stasiun 30
25 pembangkit ini dioperasikan dengan memakai air Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, tenaga listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada tinggi permukaan Air Danau Toba. Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 60 m 3 /detik dan pada musim hujan lebih dari 100 m 3 /detik. PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh potensi air terjun ini, dengan kapasitas total : Kapasitas terpasang : 603 MW Output tetap : 426 MW Output puncak : 513 MW PLTA ini terdiri dari : a. Bendungan Pengatur (Regulating Dam) Terletak di Siruar ± 14.5 km dari Danau Toba yang berfungsi mengatur kestabilan air keluar dari Danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun Pembangkit Listrik secara konstan b. Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Dam) Terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun Pembangkit Listrik Siguragura. c. Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura (Siguragura Power Station) Berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator masingmasing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah tanah 31
26 pertama di Indonesia. d. Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Dam) Berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga.Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia. e. Stasiun Pembangkit Listrik Tangga (Tangga Power Station) Air disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang panjangnya m. Bendungan ini memiliki 4 unit generator masingmasing berkapasitas 79,2 MW dan berada di atas permukaan tanah. f. Jaringan Transmisi (Transmission Line) Tenaga Listrik yan dihasilkan stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga disalurkan melalui Jaringan Transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 kv ke Kuala Tanjung. Melalui Gardu Induk Kuala Tanjung tegangannya diturunkan menjadi 33 kv untuk didistribusikan ke tiga gedng tungku reduksi mempunyai 2 unit penyearah silicon dengan DC 37 KA dan 800 V. Sesuai dengan Perjanjian Induk kelebihan tenaga listrik dengan batasan maksimal 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN. Kelebihan tenaga listrik 275 kv ini disalurkan melalui gardu induk Kuala Tanjung ke gardu induk PLN untuk didistribusikan ke masyarakat melalui jaringan transmisi 150 kv. 32
27 E. Kinerja Terkini Ruang lingkup perusahaan PT. Inalum (Persero) terdiri dari : 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Power Plant, Paritohan 2. Pabrik Peleburan Aluminium Smelting Plant, Kuala Tanjung Kinerja Usaha terkini dari PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah menghasilkan listrik dengan total kapasitas 426 MW dan Output 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan aluminium di Smelting Plant, Kuala Tanjung. Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air sungai asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Tenaga Listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. F. Rencana Usaha/Kegiatan Tenaga Listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menjaga dan menstabilkan debit air Danau Toba. Upaya tersebut direncanakan dengan pembuatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah 33
28 (diberi perlakuan) di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescence) atau proses pembentukan es (ice nucleation). TMC yang akan dilakukan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan bertujuan untuk menambah debit air Danau Toba yang akan dilaksanakan di sekitar Kecamatan Muara, Kota Parapat dan sekitar kawasan Danau Toba lainnya yang termasuk dalam Water Level PLTA PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan. 34
BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium
BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. mengadakan studi kelayakan proyek, dan tahun 1939 perusahaan Belanda, MEWA
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sungai Asahan merupakan satu-satunya sungai yang mengalir dari Danau Toba dan memiliki potensi yang besar sebagai penghasil listrik tenaga air. Gagasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Bahan baku perlu mendapat perhatian ekstra dari perusahaan, karena bahan baku sangat menentukan mutu produk aluminium itu sendiri. Sebaik apapun proses
Lebih terperinciBAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN
54 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi aluminium batangan terletak di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM
Lebih terperinciBAB II. PROFIL PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA. Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari
BAB II PROFIL PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA A. Sejarah Ringkas Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem perdagangan dunia di samping isu lingkungan, produk bersih, HAM, pekerja anak, dan pengupahan (Ramli, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) telah menjadi isu global yang berpengaruh terhadap perdagangan dan arus barang antar Negara. Isu kesehatan dan
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serdang Bedagai dan di sebelah Timur dengan Kabupaten Asahan.
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dengan letak Ibu Kota Limah Puluh. Kabupaten Batu Bara disebelah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1975 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1969 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA-ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK
LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Informasi Umum Pembangkit 3. Informasi Finansial Proyek 4. Titik Interkoneksi 1. Definisi
Lebih terperinciSistem Pengadaan. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Sistem Pengadaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Landasan Hukum Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahan Umum yang bergerak di bidang penyediaan air baku dan listrik bagi
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perum Jasa Tirta II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perusahan Umum yang bergerak di bidang penyediaan air baku dan listrik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Optimasi Produksi Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu
Lebih terperinciPT INDONESIAASAHANALUMINIUM (Persero)
JX 1nalum PT INDONESIAASAHANALUMINIUM (Persero) No. : LSCD-047/2017 20 Februari 2017 Kepada Yth,.'Rpk. Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng Ketua, Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciSALINAN. l.2ll,lo ha (seribu dua ratus sebelas koma sepuluh. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
SALINAN i FRES I DEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN
Lebih terperinciPENJADWALAN MESIN DENGAN METODE CDS (CAMPBELL, DUDEK & SMITH)DAN METODE PALMER PADA BAGIAN CASTING SHOP DI PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (INALUM)
PENJADWALAN MESIN DENGAN METODE CDS (CAMPBELL, DUDEK & SMITH)DAN METODE PALMER PADA BAGIAN CASTING SHOP DI PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (INALUM) KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai
BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT A. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 atau sekitar
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero) GITA SUKMANA RAJAGUKGUK 14 06 08044 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) PIKITRING SUAR MEDAN
BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) PIKITRING SUAR MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan
Lebih terperinciMENUJU HILIRISASI INDUSTRI ALUMINIUM, MENGGAPAI NILAI TAMBAH SEBAGAI PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DAN PROVINSI SUMATERA UTARA
MENUJU HILIRISASI INDUSTRI ALUMINIUM, MENGGAPAI NILAI TAMBAH SEBAGAI PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DAN PROVINSI SUMATERA UTARA *) (Kajian Pustaka dan Empiris PT Inalum Perspektif Ekonomi dan Bisnis)
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1252, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengambilalihan. PT. Inalum. Pengakhiran. Penanam Modal. Tata Cara PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.06/2013
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awalnya perusahaan ini berdiri pada 1917 yang didirikan oleh
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya perusahaan ini berdiri pada 1917 yang didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan namanya Dienst Voor Water Krachen Electicitiet,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waduk adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk melestarikan sumberdaya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi disaat musim penghujan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman.
No.8, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 04/M-IND/PER/1/2009 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum PT. PLN (Persero) Unit Pembangkit PLTA Tes PT. PLN (Persero) Unit Pembangkit PLTA Tes dan Unit Pembangkit PLTA Musi merupakan dua unit pembangkit
Lebih terperinciBAB II BALAI DIKLAT BPK RI MEDAN. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 adalah sebuah lembaga negara yang
BAB II BALAI DIKLAT BPK RI MEDAN A. Sejarah Ringkas Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 adalah sebuah lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group
Lebih terperinciBAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN
BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Mitra Jaya Bahari Belawan berdiri pada tahun 1997 bergerak dalam bidang jasa pengangkutan cargo dan container dengan pimpinan Bapak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Purna Baja Heckett Cilegon
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Purna Baja Heckett Cilegon Pada awalnya PT Krakatau Steel Cilegon dalam upaya pengadaan bahan baku berupa scrap dan pembersihan sisa sisa hasil produksinya
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN
BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab CV. Mitra Lestari Plastik 1. Komisaris Adapun tugas Komisaris adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan pertanggung jawaban
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Negara Republik Indonesia dalam usaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila, yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa hasil-hasil material
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi di segala bidang maka perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan adanya globalisasi di segala bidang maka perindustrian di Indonesia juga mengalami perubahan yang besar. Perubahan ini ditandai dengan bertambah majunya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT XYZ adalah perusahaan yang berorientasi di bidang Mechanical dan Civil Engineering, Contractor. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2001. Berdasarkan
Lebih terperinciVI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI
VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015
MODIFIKASI ALAT DISTRIBUSI ALUMINA MENGGUNAKAN PIPA UNTUK MENGANTISIPASI CLAMB ANODA OVERHEAT PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Neraca kebutuhan aluminium ingot (batangan) di dalam negeri hingga kini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neraca kebutuhan aluminium ingot (batangan) di dalam negeri hingga kini masih timpang karena produksi tak mampu mengimbangi pertumbuhan konsumsi yang terus
Lebih terperinciBAB II PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA. Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota
BAB II PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dan saat ini sedang mengalami pertumbuhan
Lebih terperinciRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL) PLTA ASAHAN-1 (PT. Bajradaya Sentranusa) Desa Ambarhalim, Desa Pintu Pohan, Desa Meranti Utara, Kecamatan Pintu Pohan Meranti Desa Siruar, Desa Tangga Batu I, Kecamatan
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT KMI Wire and Cable Tbk
PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT KMI Wire and Cable Tbk Perusahaan Berdiri Tahun 1972 Sebagai PMA Jerman Luas Pabrik 10 ha Perusahaan Terbuka 8 Juni 1992 Jumlah Karyawan Per 31 Maret 2017 877 Ekuitas Per 31
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Cahaya Fajar Kaltim berdiri pada tanggal 26 Maret 2003. PT Cahaya Fajar Kaltim merupakan perusahaan patungan antara Perusda ketenaga listrikan Kaltim
Lebih terperinciEVALUASI TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR OUTSOURCING PADA SISTEM MANAJEMEN PEMELIHARAAN PABRIK DI PT INALUM KUALA TANJUNG GELADIKARYA
EVALUASI TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR OUTSOURCING PADA SISTEM MANAJEMEN PEMELIHARAAN PABRIK DI PT INALUM KUALA TANJUNG GELADIKARYA Oleh: BAMBANG IRIANTO R NIM 087007062 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah
BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah organisasi yang berdiri sejak tahun 1976. Bidang usaha PLN (Persero)
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU
BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU Keberadaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KITSBU)
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan
Lebih terperinciPERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI
Usulan AD WIKA (Matriks) (12-06-2015) 1 PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA -MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA- ------- ---------------------- Pasal 3 ----------------------------------- 1. Maksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam dunia usaha bagi seluruh perusahaan, terutama bagi perusahaan yang sudah besar. Pertumbuhan usaha perusahaan
Lebih terperinciII. KEGIATAN PERIODE TRIWULAN III TAHUN 2012
I. PENDAHULUAN PT. Sejahtera Alam Energy efektif melaksanakan pengembangan panas bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah mulai tanggal 12 April 2011 berdasarkan Izin Usaha Pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun dalam bentuk gas. Buangan cair yang berasal dari masyarakat yang di kenal sebagai air buangan atau air limbah
Lebih terperinciORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat
Lebih terperincialuminium dari kebanyakan bahan itu masih belum ekonomis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Alumunium adalah logam yang terbanyak didunia. Logam ini merupakan bagian dari pada kerak bumi. Namun proses untuk mendapatkan aluminium dari kebanyakan bahan itu
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT KMI Wire and Cable Tbk
PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT KMI Wire and Cable Tbk 1 Perusahaan Berdiri Tahun 1972 Sebagai PMA Jerman Luas Pabrik 10 ha Perusahaan Terbuka 8 Juni 1992 Jumlah Karyawan Per 31 Maret 2017 877 Ekuitas Per
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan
BAB II PROFIL INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri
12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,
Lebih terperinciKEADAAN UMUM PERUSAHAAN
IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT. INALUM) berintikan pembangkit Listrik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT. INALUM) berintikan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura dan Tangga di Paritohan dan pabrik peleburan Aluminium di Kuala
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT
ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, Pelayanan Umum Bentuk Usaha. Pembangunan Proyek Nasional serbaguna Jatiluhur yang meliputi bendungan
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Bentuk, Bidang, Pelayanan Umum 1.1.1. Bentuk Usaha Pembangunan Proyek Nasional serbaguna Jatiluhur yang meliputi bendungan utama dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta
Lebih terperinciMENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR
MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR Heru Husaini Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Abstrak Setelah enam puluh dua tahun Indonesia merdeka, masih terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil PT INALUM Gagasan untuk mengolah tenaga air sungai Asahan sebagai pembangkit listrik telah dimulai sejak tahun 1908. Pada tahun 1919 pemerintah Hindia Belanda
Lebih terperinciBAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN
7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. di Indonesia dan saat ini sedang mengalami pertumbuhan fisik dan ekonomi yang cukup
8 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Kota medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dan saat ini sedang mengalami pertumbuhan fisik dan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pengembangan sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi cara struktural dan non-struktural untuk mengendalikan, mengolah sumber daya air
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, pemenuhan pelayanan berkualitas bagi perusahaan kemudian tidak jarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan kondisi perekonomian, maka dunia industri semakin mendapat tuntutan yang tinggi dari masyarakat. Tuntutan yang dimaksud salah satunya
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT
BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS. Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok
BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS A. Sejarah Singkat PT. Bank SUMUT Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 04 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.
20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu
Lebih terperinciBAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi
BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi Membangun sebuah bisnis tentunya membutuhkan banyak persiapan. Selain modal dan sumber daya, hal penting yang perlu dipersiapkan adalah legalitas
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciPROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010
PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010 SATUAN KERJA A. DASAR HUKUM SATUAN KERJA 1. Peraturan daerah Kabupaten Sumenep Nomor 02 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Lebih terperinciVII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang
VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan biaya produksi dan dapat
Lebih terperinciBAB II SEJARAH PERUSAHAAN
5 BAB II SEJARAH PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam penulisan laporan ini penulis akan menjabarkan tentang sejarah Komipo Pembangkitan Jawa Bali yang terletak di desa Tubanan Kecamatan Kembang,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Toyofuji Serasi Indonesia merupakan perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang logistik yang didirikan pada tanggal 7 Desember 2005. PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke hari mobilitas masyarakat semakin banyak dan dituntut cepat. Menjawab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segalanya cepat berubah dan berkembang sejalan dengan tuntutan jaman dan majunya teknologi maka dari hari ke hari mobilitas
Lebih terperinciSURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG)
SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG) Pengilangan Minyak dan Gas Bumi adalah mencakup usaha pemurnian dan pengilangan minyak bumi yang menghasilkan gas atau LPG, naptha, avigas,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menyimpan air yang berlebih pada
Lebih terperinciBAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar
BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar Unit usaha Bah Birung Ulu merupakan salah satu dari 36 unit usaha di PT.Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciOptimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)
Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro) Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT. Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang Hydropower klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH) Big Dam Small
Lebih terperinciBAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
116 BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik merupakan salah satu pertimbangan penting dalam upaya mendirikan suatu pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan
Lebih terperinciPT KMI Wire and Cable Tbk
PAPARAN PUBLIK TAHUN 2018 PT KMI Wire and Cable Tbk Perusahaan Berdiri Tahun 1972 Sebagai PMA Jerman Luas Pabrik 10 ha Perusahaan Terbuka 8 Juni 1992 Jumlah Karyawan Per 31 Maret 2018 895 Ekuitas Per 31
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. AREAL. Terganggu. Reklamasi. Revegetasi. PNBP. Penentuan.
No.49, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. AREAL. Terganggu. Reklamasi. Revegetasi. PNBP. Penentuan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: P.56/Menhut-II/2008 TENTANG TATA CARA PENENTUAN
Lebih terperinci