MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA"

Transkripsi

1 MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA untuk memenuhi Tugas Besar mata kuliah Pemodelan Sistem disusun oleh: Graham Desmon Hafizha Fauzani Rizky Wahyu Utama Irvan Muhammad IF-38-4 UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 216 1

2 Daftar Isi A. Pendahuluan... 5 B. Deskripsi Masalah dan Asumsi dalam Pemodelan... 6 C. Dasar Teori dan Studi Literatur... 7 D. Pemodelan Sistem dan Analisisnya... 8 E. Kesimpulan... 2 Referensi Lampiran

3 Daftar Gambar Gambar 1 Grafik Simulasi ke Gambar 2 Grafik Simulasi ke Gambar 3 Grafik Simulasi ke Gambar 4 Grafik Simulasi ke Gambar 5 Grafik Simulasi ke Gambar 6 Grafik Simulasi ke Gambar 7 Grafik Simulasi ke Gambar 8 Grafik Simulasi ke Gambar 9 Grafik Simulasi ke Gambar 1 Grafik rata-rata waktu pelayanan Gambar 11 Grafik rata-rata waktu antrian Gambar 12 Grafik rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem Gambar 13 Grafik Panjang Antrian Simulasi ke Gambar 14 Grafik Panjang Antrian Simulasi ke

4 Daftar Tabel Tabel 1 Rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang Tabel 2 Rata-rata waktu antrian pesawat terbang Tabel 3 Rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem Tabel 4 Selang kepercayaan sistem Tabel 5 Rata-rata panjang antrian pesawat terbang Tabel 6 Simulasi ke Tabel 7 Simulasi ke Tabel 8 Simulasi ke Tabel 9 Simulasi ke Tabel 1 Simulasi ke Tabel 11 Simulasi ke Tabel 12 Simulasi ke Tabel 13 Kronologi Simulasi ke Tabel 14 Kronologi Simulasi ke Tabel 15 Kronologi Simulasi ke Tabel 16 Kronologi Simulasi ke Tabel 17 Kronologi Simulasi ke Tabel 18 Kronologi Simulasi ke Tabel 19 Kronologi Simulasi ke

5 MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA Graham Desmon Hafizha Fauzani Rizky Wahyu Utama Irvan Muhammad Universitas Telkom Abstrak Dengan jumlah pesawat terbang yang aktif untuk lepas landas di Bandara Internasional Husein Satranegara Bandung menyebabkan permasalahan antrian pesawat terbang. Permasalahan antrian pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara akan dianalisis dengan menggunakan teori antrian. Permasalahan antrian yang diangkat adalah menghitung rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang, rata-rata waktu antri pesawat terbang, rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem, panjang antrian pesawat terbang, serta selang untuk masingmasing parameter yang dianalisis pada sistem. Berdasarkan analisis model antrian untuk Bandara Husein Sastranegara menunjukan bahwa sistem antrian sudah cukup baik. Kata kunci: model antrian, Bandara Internasional Husein Sastranegara A. Pendahuluan Antrian merupakan permasalahan yang sering ditemui di setiap bidang kehidupan, baik antrian di bank, rumah sakit, kantor pajak, bandara dan lainlain. Pada sebuah bandara salah satu permasalahan yang ditemui adalah permasalahan antrian pesawat terbang (The Aircraft Queueing Problem), yaitu untuk dapat mengatur waktu antri pesawat terbang, waktu pesawat 5

6 dilayani hingga waktu pesawat terbang di dalam sistem. Bandar udara yang dianalisis pada pemodelan ini yakni Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung. Metode pemodelan yang digunakan adalah model antrian dengan menggunakan model analisis antrian untuk satu simulasi yaitu satu hari. B. Deskripsi Masalah dan Asumsi dalam Pemodelan Jumlah pesawat terbang yang menunggu untuk lepas landas dan mendarat akan mempengaruhi sistem layanan yang ada. Prosedur umum di bandara adalah untuk menjadwalkan serta menetapkan pesawat ke landasan pacu atas dasar first-come-first-served. Artinya, pesawat segera meninggalkan pintu gerbang kemudian pilot memanggil staf untuk melaksanakan penanganan terhadap pesawat terbang dan penumpang beserta bagasi, kargo, dan pos saat sebelum keberangkatan (ground handling) dan masuk ke dalam antrian. Pada pemodelan ini ditujukan untuk mencari dan menganalisis rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk antrian pesawat terbang, rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang, rata-rata waktu pesawat terbang di dalam sistem, dan panjang antrian pesawat terbang. Berikut adalah asumsi yang digunakan dalam pemodelan sistem antrian pesawat terbang di Bandara Internasional Husein Sastranegara: 1. reabilitas data yang digunakan dalam setiap simulasi berdasarkan sumber, 2. dalam satu hari dilakukan satu simulasi antrian pesawat terbang, 3. prosedur pelayanan pesawat terbang mencakup pemeriksaan pesawat terbang, pengangkutan barang penumpang, dan penumpang memasuki pesawat terbang, 4. waktu yang dibutuhkan untuk mendorong pesawat mundur keluar dari apron (pushback) sudah termasuk ke dalam waktu pelayanan pesawat terbang, 5. kapasitas antrian dan pelayanan pesawat terbang adalah tak hingga, dan 6. hanya terdapat satu landasan pacu untuk pesawat lepas landas dan mendarat di Bandara Husein Sastranegara. 6

7 C. Dasar Teori dan Studi Literatur Metode pemodelan sistem yang digunakan adalah metode model antrian. Pada proses antrian diasumsikan bahwa waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial atau ekuivalen pada rata-rata kedatangan dan rata-rata pelayanan mengikuti distribusi Poisson serta pola pelayanan yang berdistribusi umum. Suatu proses Poisson, jumlah kedatangan yang terjadi pada interval waktu t adalah variabel acak yang mengikuti suatu distribusi Poisson dengan parameter λ dan peluang dari n kedatangan diformulakan sebagai berikut Dengan: P(n, T) = (λt)n n! e λt (C.1) 1. rata-rata kedatangan persatuan waktu: λ 2. periode waktu: T 3. jumlah kedatangan: n 4. probabilitas n kedatangan dalam waktu T: P(n, T) Kedatangan yang mengikuti proses Poisson dengan parameter λ, maka suatu variabel acak berurutan mengikuti distribusi eksponensial dengan parameter 1 λ [1]. Dengan mengetahui waktu rata-rata pelayanan pesawat terbang, rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang, dan rata-rata waktu pesawat terbang berada dalam sistem, dapat dihitung selang waktu untuk ketiganya. Selang kepercayaan adalah sebuah interval antara dua nilai yang memuat nilai parameter. Selang yang terbaik dalam mengestimasi parameter adalah selang yang terpendek dan mempunyai tingkat kepercayaan paling tinggi. Selang kepercayaan [2] bagi (n kecil) di mana tidak di ketahui dan bila x serta S adalah rata-rata dan simpangan baku contoh berukuran n < 7

8 3, yang diambil dari suatu populasi normal yang ragamnya tidak diketahui, maka selang kepercayaan (1 - ) 1% bagi didefinisikan sebagai Dengan: x tα 2 S S n μ x + tα 2 n (C.2) 1. rata-rata: x 2. nilai t dengan v = n-1 derajat bebas: tα 2 3. simpangan baku: S 4. jumlah populasi: n Dalam teori antrian dapat dianalisis rata-rata panjang antrian yang terjadi dalam sebuah sistem. Rata-rata panjang antrian [3] pada selang waktu T, ditulis dengan q T, didefinisikan sebagai Dengan: q T = Σ i 1iT i T (C.3) 1. Total waktu ketika panjang antrian adalah i orang: T i 2. periode waktu: T D. Pemodelan Sistem dan Analisisnya Berikut adalah tahapan-tahapan dari sistem yang akan dimodelkan: 1. pesawat yang akan lepas landas sudah berada di apron dan didorong ke landasan pacu untuk lepas landas, 2. landasan pacu sudah kosong sehingga pesawat mendarat pada landasan pacu lalu ditarik ke apron, dan 3. pesawat yang telah berada di apron tidak memerlukan apron lain untuk pemeriksaan pesawat terbang atau mengisi bahan bakar. 8

9 Dari ketujuh waktu simulasi yang dilakukan penulis mengambil beberapa hari untuk dianalisis mengenai rata-rata waktu pelayanan pesawat, rata-rata waktu antrian pesawat terbang, dan rata-rata waktu pesawat terbang berada dalam sistem. Untuk rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara, penulis mengambil data simulasi hari ke-2, data simulasi hari ke-6, dan data simulasi hari ke-7. Penulis menganalisis rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang pada hari ke-2 simulasi adalah 1 jam 43 menit 38 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut,18,16,14,12,1,8,6,4, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 1 Grafik Simulasi ke-2 9

10 Penulis pun mengambil dan menganalisis rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang dengan menggunakan data simulasi pada hari ke-6 adalah 1 jam 52 menit 22 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut,2,18,16,14,12,1,8,6,4, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 2 Grafik Simulasi ke-6 Penulis pun mengambil dan menganalisis rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang dengan menggunakan data simulasi pada hari ke-7 adalah 2 jam 33 menit 45 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut,35,3,25,2,15,1, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 3 Grafik Simulasi ke-7 Dari data yang telah didapat dan dianalisis di Bandara Husein Sastranegara dalam tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang, rata-rata waktu pelayanan 1

11 untuk tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang adalah 2 jam 5 menit 7 detik. Pada hari ke-2 simulasi waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk pelayanan pesawat terbang adalah 1 jam 52 menit 22 detik di mana relatif lebih cepat dibandingkan dengan simulasi hari ke-6 yakni 1 jam 52 menit 22 detik. rata-rata pelayanan pesawat terbang tertinggi adalah simulasi hari ke-7 yakni 2 jam 33 menit 45 detik, waktu rata-rata pelayanan pesawat terbang pada simulasi hari ke-7 relatif lebih lama dibandingkan dengan ratarata waktu pelayanan pesawat terbang dalam simulasi tujuh hari yakni 2 jam 5 menit 7 detik. Dari data yang telah penulis analisis didapatkan rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang dalam tujuh hari simulasi adalah sebagai berikut Tabel 1 Rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang Hari Ke- Rata-rata pelayanan 1 1:57:3 2 1:43:38 3 2:39:56 4 1:47:15 5 2:1:23 6 1:52:22 7 2:33:45 Rata-rata 2:5:7 Untuk rata-rata waktu antrian pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara, penulis mengambil data simulasi hari ke-3, data simulasi hari ke-4, dan data simulasi hari ke-7. Penulis menganalisis rata-rata waktu antrian pada hari ke-3 simulasi adalah 1 jam 12 menit 52 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut 11

12 ,35,3,25,2,15,1, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 4 Grafik Simulasi ke-3 Penulis pun mengambil dan menganalisis rata-rata waktu antrian dengan menggunakan data simulasi pada hari ke-4 adalah 48 menit 4 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut,25,2,15,1, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 5 Grafik Simulasi ke-4 Penulis pun mengambil dan menganalisis rata-rata waktu antrian data dengan menggunakna data simulasi pada hari ke-7 adalah 1 jam 42 menit 52 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut 12

13 ,35,3,25,2,15,1, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 6 Grafik Simulasi ke-7 Dari data yang telah didapat dan dianalisis di Bandara Husein Sastranegara dalam tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang, rata-rata waktu antrian untuk tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang adalah 57 menit 5 detik. Pada hari ke-3 simulasi dibutuhkan rata-rata antrian pesawat terbang adalah 1 jam 12 menit 52 detik. Rata-rata waktu antrian tersebut relatif lebih lama dibandingkan dengan rata-rata waktu antrian pada simulasi hari ke-4 yakni 48 menit 4 detik. Rata-rata waktu antrian tertinggi adalah pada hari ke-7 simulasi yakni 1 jam 42 menit 52 detik. Dari data yang telah penulis analisis didapatkan rata-rata waktu antrian pesawat terbang dalam tujuh hari simulasi adalah sebagai berikut Tabel 2 Rata-rata waktu antrian pesawat terbang Hari Ke- Rata-rata antrian 1 :52:53 2 :57:19 3 1:12:52 4 :48:4 5 :54:4 6 :39:44 7 1:42:52 13

14 Hari Ke- Rata-rata antrian Rata-rata :57:5 Untuk rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem di Bandara Husein Sastranegara, penulis mengambil data simulasi hari ke-3, data simulasi hari ke-6, dan data simulasi hari ke-7. Penulis menganalisis rata-rata waktu pesawat terang dalam sistem pada hari ke-3 simulasi adalah 3 jam 28 menit 36 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut,35,3,25,2,15,1, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 7 Grafik Simulasi ke-3 Penulis pun mengambil dan menganalisis rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem dengan menggunakan data simulasi pada hari ke-6 yakni 2 jam 32 menit 7 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut 14

15 ,2,18,16,14,12,1,8,6,4, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 8 Grafik Simulasi ke-6 Penulis pun mengambil dan menganalisis rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem dengan menggunakan data simulasi pada hari ke-7 adalah 2 jam 32 menit 7 detik, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut,35,3,25,2,15,1, Layanan D Antri F=C-B Pada Sistem G=E-B Gambar 9 Grafik Simulasi ke-7 Dari data yang telah didapat dan dianalisis di Bandara Husein Sastranegara dalam tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang, rata-rata waktu pesawat terbang berada dalam sistem untuk tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang adalah 3 jam 2 menit 57 detik. Pada hari ke-3 simulasi waktu rata-rata yang dibutuhkan pesawat terbang dalam sistem adalah 3 jam 28 menit 26 detik. Simulasi hari ke-6 memiliki waktu rata-rata pesawat terbang 15

16 berada dalam sistem yang relatif lebih singkat yakni 2 jam 32 menit 7 detik. rata-rata dibutuhkan pesawat terbang berada dalam sistem adalah terjadi pada simulasi hari ke-7 yakni 4 jam 16 menit 37 detik. Dari data yang telah penulis analisis didapatkan rata-rata waktu pesawat terbang berada dalam sistem dalam tujuh hari simulasi adalah sebagai berikut Tabel 3 Rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem Hari Ke- Rata-rata sistem dalam 1 2:5:22 2 2:4:57 3 3:28:36 4 2:35:55 5 2:56:3 6 2:32:7 7 4:16:37 Rata-rata 3:2:57 Model analisis untuk tujuh simulasi (tujuh hari) diperoleh rata-rata waktu antrian pesawat terbang adalah 2 jam 5 menit 7 detik, rata-rata waktu layanan pesawat terbang adalah 57 menit 5 detik, dan rata-rata waktu pesawat terbang pada sistem adalah 3 jam 2 menit 57 detik. Rata-rata waktu antrian pesawat terbang, rata-rata waktu layanan pesawat terbang, dan ratarata waktu pesawat terbang pada sistem dalam tujuh simulasi (tujuh hari) dapat divisualisasikan dengan grafik berikut 16

17 ,12,1,8,6,4, Rata-rata Pelayanan Gambar 1 Grafik rata-rata waktu pelayanan,8,6,4, Rata-rata Antrian Gambar 11 Grafik rata-rata waktu antrian,2,15,1, Rata-rata waktu pada sistem Gambar 12 Grafik rata-rata waktu pesawat terbang dalam sistem Untuk mengukur selang kepercayaan, penulis menguji untuk tingkat kepercayaan sebesar 99%, didapatkan selang untuk waktu rata-rata pelayanan pesawat terbang, waktu rata-rata antrian pesawat terbang, dan rata-rata waktu pesawat terbang berada di dalam sistem adalah sebagai berikut 17

18 Tabel 4 Selang kepercayaan sistem Rata-rata waktu pelayanan 2:13: μ 2:43: Rata-rata waktu antrian 1:4: μ 1:28: Rata-rata waktu dalam sistem 2:47: μ 4:2: Dari ketujuh waktu simulasi yang dilakukan penulis mengambil beberapa hari untuk dianalisis mengenai rata-rata panjang antrian pesawat terbang dalam sistem. Beberapa data simulasi yang penulis analisis diantaranya data simulasi hari ke-3 dan data simulasi hari ke-7. Penulis menganalisis rata-rata panjang antrian pesawat terbang pada simulasi hari ke-3 adalah 1.45 yang dapat divisualisasikan dengan grafik berikut Banyak Antrian 2, , ,5 Gambar 13 Grafik Panjang Antrian Simulasi ke-3 Penulis pun mengambil dan menganalisis rata-rata panjang antrian pada hari ke-7 adalah 2.62, dapat divisualisasikan dengan grafik berikut 18

19 Banyak Antrian 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1, Gambar 14 Grafik Panjang Antrian Simulasi ke-7 Dari data yang telah didapat dan dianalisis di Bandara Husein Sastranegara dalam tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang, rata-rata panjang antrian pesawat terbang untuk tujuh hari simulasi antrian pesawat terbang adalah Panjang antrian pesawat terbang pada simulasi hari ke-3 adalah 1.45 di mana relatif lebih sedikit dibandingkan dengan panjang antrian pesawat terbang pada simulasi hari ke-7 yakni 2.62, sehingga rata-rata panjang antrian pesawat terbang tertinggi adalah pada simulasi hari ke-7. Dalam sistem yang dianalisis oleh penulis, dapat diperoleh rata-rata panjang antrian pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara dalam tujuh simulasi (tujuh hari) sebagai berikut Tabel 5 Rata-rata panjang antrian pesawat terbang Hari ke- Ratarata Dengan menggunakan teori dasar antrian untuk mencari rata-rata panjang antrian, diperoleh rata-rata panjang antrian pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara adalah Maka dapat rata-rata dapat didekatkan 19

20 menjadi 1 ( ), sehingga rata-rata panjang antrian pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara adalah satu pesawat terbang. E. Kesimpulan Dalam sistem yang dianalisis yakni Bandara Husein Sastranegara Bandung, dapat dianalisis bahwa rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang adalah 2 jam 5 menit 7 detik, rata-rata waktu antri pesawat terbang adalah 57 menit 5 detik, dan rata-rata waktu pesawat terbang berada dalam sistem adalah 3 jam 2 menit 57 detik. Dalam sistem pun dianalisis panjang antrian pesawat terbang adalah Dengan menguji rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang, rata-rata waktu antrian pesawat terbang, dan rata-rata waktu pesawat terbang berada dalam sistem diperoleh selang kepercayaan untuk masing-masing parameter, dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 99%. Selang kepercayaan untuk rata-rata waktu pelayanan pesawat terbang adalah 2:13: μ 2:43: untuk rata-rata waktu antri pesawat terbang adalah 1:4: μ 1:28:, untuk rata-rata waktu pesawat terbang berada dalam sistem adalah 2:47: μ 4:2:. Berdasarkan analisis model antrian untuk Bandara Husein Sastranegara menunjukkan bahwa sistem antrian sudah cukup baik. Bandara John F. Kennedy yang memiliki waktu rata-rata antrian antar pesawat terbang adalah 59 menit [4], sedangkan waktu rata-rata antrian untuk Bandara Husein Sastranegara adalah 57 menit 5 detik, berdasarkan analisis model antrian sistem antrian pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara sudah cukup baik. 2

21 Referensi [1] Novita, Afsah. di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Halaman [2] Sutanto. Modul Teori Antrian. Universitas Sebelas Maret. Halaman [3] Telkom University. Analisis Model Antrian. Slide Perkuliahan: Halaman [4] Marelli P. E., Scott, Gregory, Mattocks, & Remick, Merry. The Role of Computer Simulation in Reducing Airplane Turn Time [Internet]. The Boeing Company, 12:17 UTC [dikutip 16 Mei 216]. Tersedia dari: 21

22 Lampiran Tabel 6 Simulasi ke-1 Pesawat ke- Mulai Dilayani pada Sistem Datang Layanan Keluar Antri A B C D E=C+D F=C-B G=E-B 1 4:: 4:: 2:1: 6:1: :: 2:1: 2 4:5: 6:1: 2:9: 8:1: 1:56: 4:5: 3 5:: 8:1: 2:3: 1:13: 3:1: 5:13: 4 12::1 12::1 2:31:59 14:32: :: 2:31: :3: 16:3: 2:5: 18:35: :: 2:5: 6 19:: 19:: 2:5: 21:5: :: 2:5: 7 2:3: 21:5: 1:17: 22:22: :35: 1:52: 8 21:: 22:22: 1:28: 23:5: 1:22: 2:5: RATA -RATA 1:57:3 :52:53 2:5:22 Pesawat ke- Mulai Dilayani Tabel 7 Simulasi ke-2 pada Sistem Datang Layanan Keluar Antri A B C D E=C+D F=C-B G=E-B 1 4:: 4:: 2:2:3 6:2:3 :: 2:2:3 2 4:5: 6:2:3 1:32:57 7:53: 2:15:3 3:48: 3 5:: 7:53: :58: 8:51: 2:53: 3:51: 4 12::1 12::1 2:3:2 14:3:3 :: 2:3:2 5 16:3: 16:3: 2:4: 19:1: :: 2:4: 6 19:: 19:1: 2:1:3 21:2:3 :1: 2:2:3 7 2:3: 21:2:3 1:9:3 22:3: :5:3 2:: 8 21:: 22:3: :55: 23:25: 1:3: 2:25: RATA -RATA 1:43:38 :57:19 2:4:57 Pesawat ke- Mulai Dilayani Tabel 8 Simulasi ke-3 pada Sistem Datang Layanan Keluar Antri A B C D E=C+D F=C-B G=E-B 1 4:: 4:: 3::3 7::3 :: 3::3 2 4:5: 7::3 3:1: 1:1:3 2:55:3 6:5:3 3 5:: 1:1:3 2:9:3 12:2: 5:1:3 7:2: 4 12::1 12:2: 3:25: 15:45: :19:59 3:44: :3: 16:3: 2:9: 18:39: :: 2:9: 6 19:: 19:: 1:5:2 2:5:2 :: 1:5:2 7 2:3: 2:5: 1:8: 21:58: :2: 1:28: 8 21:: 21:57: 1:13:31 23:1:31 :57: 2:1:31 RATA -RATA 2:15:44 1:12:52 3:28:36 22

23 Pesawat ke- Mulai Dilayani Tabel 9 Simulasi ke-4 pada Sistem Datang Layanan Keluar Antri A B C D E=C+D F=C-B G=E-B 1 4:: 4:: 2:2:21 6:2:21 :: 2:2:21 2 4:5: 6:2:2 1:56:4 8:17: 2:15:2 4:12: 3 5:: 8:17: 1:43: 1:: 3:17: 5:: 4 12::1 12::1 1:51:59 13:52: :: 1:51: :3: 16:3: 2:8: 18:38: :: 2:8: 6 19:: 19:: 1:27: 2:27: :: 1:27: 7 2:3: 2:3: 1:27: 21:57: :: 1:27: 8 21:: 21:57: 1:24: 23:21: :57: 2:21: RATA -RATA 1:47:15 :48:4 2:35:55 Pesawat ke- Mulai Dilayani Tabel 1 Simulasi ke-5 pada Sistem Datang Layanan Keluar Antri A B C D E=C+D F=C-B G=E-B 1 4:: 4:: 2:3:21 6:3:21 :: 2:3:21 2 4:5: 6:3:21 1:24:39 7:55: 2:25:21 3:5: 3 5:: 7:55: 2:1: 1:5: 2:55: 5:5: 4 12::1 12::1 3:6:59 15:7: :: 3:6: :3: 16:3: 2:6: 18:36: :: 2:6: 6 19:: 19:: 2:6: 21:6: :: 2:6: 7 2:3: 21:6: 1:15: 22:21: :36: 1:51: 8 21:: 22:21: 1:32:1 23:53:1 1:21: 2:53:1 RATA -RATA 2:1:23 :54:4 2:56:3 Pesawat ke- Mulai Dilayani Tabel 11 Simulasi ke-6 pada Sistem Datang Layanan Keluar Antri A B C D E=C+D F=C-B G=E-B 1 4:: 4:: 2:5:54 6:5:54 :: 2:5:54 2 4:5: 6:5:54 :58:6 7:4: 2::54 2:59: 3 5:: 7:4: 2:3: 9:7: 2:4: 4:7: 4 12::1 12::1 3:21:59 15:22: :: 3:21: :3: 16:3: 2:12: 18:42: :: 2:12: 6 19:: 19:: 1:8: 2:8: :: 1:8: 7 2:3: 2:3: 1:43: 22:13: :: 1:43: 8 21:: 22:13: 1:27: 23:4: 1:13: 2:4: RATA -RATA 1:52:22 :39:44 2:32:7 23

24 Pesawat ke- Mulai Dilayani Tabel 12 Simulasi ke-7 pada Sistem Datang Layanan Keluar Antri A B C D E=C+D F=C-B G=E-B 1 4:: 4:: 2:31: 6:31: :: 2:31: 2 4:5: 6:31: 1:56: 8:27: 2:26: 4:22: 3 5:: 8:27: 3:39: 12:6: 3:27: 7:6: 4 12::1 12:6: 4:28: 16:34: :5:59 4:33: :3: 16:34: 4:41: 21:15: :4: 4:45: 6 19:: 21:15: 1:55: 23:1: 2:15: 4:1: 7 2:3: 23:1: :35: 23:45: 2:4: 3:15: 8 21:: 23:45: :45: :3: 2:45: 3:3: RATA -RATA 2:33:45 1:42:52 4:16:37 Tabel 13 Kronologi Simulasi ke-1 Kejadian ke- Notasi Simulasi Banyak Antrian Antri 1 p1 (arrive) 4:: 2 p2 (arrive) 4:5: 1 1:56: 3 p3 (arrive) 5:: 2 3:1: 4 p1 (depart) 6:1: 2 5 p2 (depart) 8:1: 1 6 p3 (depart) 1:13: 7 p4 (arrive) 12::1 8 p4 (depart) 14:32: 9 p5 (arrive) 16:3: 1 p5 (depart) 18:35: 11 p6 (arrive) 19:: 12 p7 (arrive) 2:3: 1 :35: 13 p8 (arrive) 21:: 2 1:22: 14 p6 (depart) 21:5: 2 15 p7 (depart) 22:22: 1 16 p8 (depart) 23:5: Tabel 14 Kronologi Simulasi ke-2 Kejadian ke- Notasi Simulasi Banyak Antrian Antri 1 p1 (arrive) 4:: 2 p2 (arrive) 4:5: 1 2:15: 24

25 3 p3 (arrive) 5:: 2 2:53: 4 p1 (depart) 6:2:3 2 5 p2 (depart) 7:53: 1 6 p3 (depart) 8:51: 7 p4 (arrive) 12::1 8 p4 (depart) 14:3: 9 p5 (arrive) 16:3: 1 p6 (arrive) 19:: 1 :1: 11 p5 (depart) 19:1: 1 12 p6 (depart) 19:2:3 13 p7 (arrive) 2:3: 14 p8 (arrive) 21:: 1 1:3: 15 p7 (depart) 22:3: 1 16 p8 (depart) 23:25: Tabel 15 Kronologi Simulasi ke-3 Kejadian ke- Notasi Simulasi Banyak Antrian Antri :: 1 p1 (arrive) 4:: 2 p2 (arrive) 4:5: 1 2:15: 3 p3 (arrive) 5:: 2 3:17: 4 p1 (depart) 7::3 2 5 p2 (depart) 1:1:3 1 6 p4 (arrive) 12::1 2 :19: 7 p3 (depart) 12:2: 1 8 p4 (depart) 15:45: 9 p5 (arrive) 16:3: 1 p5 (depart) 16:39: 11 p6 (arrive) 19:: 12 p7 (arrive) 2:3: 1 :2: 13 p6 (depart) 2:5: 1 14 p8 (arrive) 21:: 2 :57: 15 p7 (depart) 21:58: 1 16 p8 (depart) 23:1:31 Tabel 16 Kronologi Simulasi ke-4 Kejadian ke- Notasi Simulasi Banyak Antrian Antri 25

26 :: 1 p1 (arrive) 4:: 2 p2 (arrive) 4:5: 1 2:15:2 3 p3 (arrive) 5:: 2 3:17: 4 p1 (depart) 6:2:2 2 5 p2 (depart) 8:17: 1 6 p3 (depart) 1:: 7 p4 (arrive) 12::1 8 p4 (depart) 13:52: 9 p5 (arrive) 16:3: 1 p5 (depart) 18:38: 11 p6 (arrive) 19:: 12 p6 (depart) 2:27: 13 p7 (arrive) 2:3: 14 p8 (arrive) 21:: 1 :57: 15 p7 (depart) 21:57: 1 16 p8 (depart) 23:21: Tabel 17 Kronologi Simulasi ke-5 Kejadian ke- Notasi Simulasi Banyak Antrian Antri 1 p1 (arrive) 4:: 2 p2 (arrive) 4:5: 1 2:25:21 3 p3 (arrive) 5:: 2 2:55: 4 p1 (depart) 6:3: p2 (depart) 7:55: 1 6 p3 (depart) 1:5: 7 p4 (arrive) 12::1 8 p4 (depart) 15:7: 9 p5 (arrive) 16:3: 1 p5 (depart) 18:36: 11 p6 (arrive) 19:: 12 p7 (arrive) 2:3: 1 :36: 13 p8 (arrive) 21:: 2 1:21: 14 p6 (depart) 21:6: 2 15 p7 (depart) 22:21: 1 16 p8 (depart) 23:53:1 26

27 Tabel 18 Kronologi Simulasi ke-6 Kejadian ke- Notasi Simulasi Banyak Antrian Antri 1 p1 (arrive) 4:: 2 p2 (arrive) 4:5: 1 2::54 3 p3 (arrive) 5:: 2 2:4: 4 p1 (depart) 6:5: p2 (depart) 7:4: 1 6 p3 (depart) 9:7: 7 p4 (arrive) 12::1 8 p4 (depart) 15:22: 9 p5 (arrive) 16:3: 1 p5 (depart) 18:42: 11 p6 (arrive) 19:: 12 p6 (depart) 2:8: 13 p7 (arrive) 2:3: 14 p8 (arrive) 21:: 1 1:13: 15 p7 (depart) 22:13: 1 16 p8 (depart) 23:4: Tabel 19 Kronologi Simulasi ke-7 Kejadian ke- Notasi Simulasi Banyak Antrian Antri 1 p1 (arrive) 4:: 2 p2 (arrive) 4:5: 1 2:26:4 3 p3 (arrive) 5:: 2 3:27: 4 p1 (depart) 6:31:4 2 5 p2 (depart) 8:27: 1 6 p4 (arrive) 12::1 2 :5:59 7 p3 (depart) 12:6: 1 8 p5 (arrive) 16:3: 2 :4: 9 p4 (depart) 16:34: 1 1 p6 (arrive) 19:: 2 2:15: 11 p7 (arrive) 2:3: 3 2:4: 12 p8 (arrive) 21:: 4 2:45: 13 p5 (depart) 21:15: 3 14 p6 (depart) 23:1: 2 15 p7 (depart) 23:45: 1 16 p8 (depart) :45: 27

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009 Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management TEKNIK RISET OPERASI William J. Stevenson 8 th edition CONTOH ANTRIAN Pelanggan menunggu pelayanan di kasir Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing Mahasiswa menunggu registrasi

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat

Lebih terperinci

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro Berikut ini adalah pembahasan mengenai sistem antrian teller BRI Cik Ditiro dan optimasinya berdasarkan model tingkat aspirasi. Deskripsi mengenai sistem antrian teller BRI Cik Ditiro dapat diuraikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah ANALISIS Pada bab ini akan dikemukakan analisa terhadap pemecahan masalah yang dihadapi dan diperoleh dari pengolahan data serta pembahasan yang ada berdasarkan alternatif yang ada. 4.4 Analisis Tingkat

Lebih terperinci

MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA 1 MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA PT Jasa Marga (Persero) Cabang Semarang SKRIPSI Oleh : AFSAH NOVITA SARI J2A 306 001 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian ANTRIAN Jika permintaan terhadap suatu jasa melebihi suplai, akan mengakibatkan terjadi antrian. Masalah tersebut dapat terjadi pada berbagai keadaan. Sebagai contoh Kendaraan menunggu lampu lalu lintas,

Lebih terperinci

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki potensi sumber daya alam dan buatan yang berkualitas, kualitas sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris

Lebih terperinci

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien yang ingin periksa ke dokter, orang yang mengantri beli bensin di SPBU, orang

Lebih terperinci

7/28/2005 created by Hotniar Siringoringo 1

7/28/2005 created by Hotniar Siringoringo 1 Tujuan analisis output adalah menjawab pertanyaan yang diajukan di awal pembentukan model dengan benar. Bentuk pertanyaan mengindikasikan pengujian hipotesis, selang kepercayaan atau pendugaan parameter.

Lebih terperinci

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output: KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output: 1. Terminating simulation 2. Nonterminating simulation: a. Steady-state parameters b. Steady-state cycle parameters

Lebih terperinci

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas

Lebih terperinci

ANALISA ANTRIAN DI TERMINAL KEBERANGKATAN BANDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN. Muhammad Arsyad, Yaula Stellamaris. Abstrak

ANALISA ANTRIAN DI TERMINAL KEBERANGKATAN BANDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN. Muhammad Arsyad, Yaula Stellamaris. Abstrak ANALISA ANTRIAN DI TERMINAL KEBERANGKATAN BANDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN Muhammad Arsyad, Yaula Stellamaris Abstrak Peningkatan jumlah penumpang pesawat yang terus menerus mengakibatkan terjadinya

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA SKRIPSI Disusun Oleh Tika Widiawati J2A 606 049 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung Menggunakan Metode Antrian

Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung Menggunakan Metode Antrian Rekaracana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 1 Maret 2016 Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung

Lebih terperinci

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 4 Proses Po

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 4 Proses Po MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 4 Proses Poisson: Suatu Pengantar Orang Pintar Belajar Stokastik Tentang Kuliah Proses Stokastik Bab 1 : Tentang Peluang Bab 2 : Peluang dan Ekspektasi Bersyarat*

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,

Lebih terperinci

FRACTIONAL AIRCRAFT OWNERSHIP

FRACTIONAL AIRCRAFT OWNERSHIP BAB 2 FRACTIONAL AIRCRAFT OWNERSHIP Fractional Aircraft Ownership (FAO) adalah konsep kepemilikan pesawat di mana pengguna hanya perlu membeli sebagian kecil saham dari pesawat dibanding membeli keseluruhan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM ANTRIAN PELAYAN TUNGGAL SEDERHANA

SIMULASI SISTEM ANTRIAN PELAYAN TUNGGAL SEDERHANA SIMULASI SISTEM ANTRIAN PELAYAN TUNGGAL SEDERHANA Algoritma Sistem Antrian Pelayan Tunggal Sederhana Contoh antrian : car wash, kantor pos, bank Gambaran Masalah Kedatangan pelanggan Antrian pelayanan

Lebih terperinci

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang

Lebih terperinci

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori

Lebih terperinci

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial 11 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Distribusi Gamma Distribusi Eksponensial 3 Distribusi Gamma Tidak selamanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) 2. Antrian 3. pelayanan Masing-masing

Lebih terperinci

T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN

T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN Sudradjat 1), Diah Chaerani 2), Farida C. Kusuma 3) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Husein Sastranegara International Airport adalah satu-satunya airport yang ada di kota Bandung. Salah satu fasilitas yang tersedia di airport tersebut adalah lahan parkir kendaraan roda empat untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan

Lebih terperinci

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

Teori Antrian. Prihantoosa  Pendahuluan.  Teori Antrian : Intro p : 1 Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti

Lebih terperinci

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN 11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN 11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Pendahuluan Perhatikan beberapa situasi berikut ini: Kendaraan berhenti berderet-deret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut manusia untuk bekerja secara efektif dan efisien, hal ini tentunya dilakukan agar semua orang dapat

Lebih terperinci

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP STATISTICS WEEK 5 Hanung N. Prasetyo Kompetensi 1. Mahasiswa memahamikonsep dasar distribusi peluang kontinu khusus seperti uniform dan eksponensial 2. Mahasiswamampumelakukanoperasi hitungyang berkaitan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 24 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian, yang sering disebut sebagai teori antrian (queueing theory) merupakan sebuah bagian penting operasi dan juga alat yang sangat

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2 TI2131 TEORI PROBABILITAS MINGGU KE-10 Distribusi Hipergeometrik Eksperimen hipergeometrik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. sebuah sampel random berukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 4: Distribusi Eksponensial Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Pendahuluan Distribusi Eksponensial Pendahuluan Distribusi eksponensial dapat dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Menurut. Ukuran Keefektifan Rumus ProModelStudent. Rumus

BAB V PENUTUP. Menurut. Ukuran Keefektifan Rumus ProModelStudent. Rumus BAB V PENUTUP 5.. Kesimpulan Dari pembahasan skripsi dengan judul Analisis Efektivitas Sistem Antrian Bank BCA cabang Jamika Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut. Model antrian yang paling tepat digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Memodelkan Antrian Analisis atas sistem antrian serta penentuan tingkat kapasitas (teller) yang optimal (seimbang antara kebutuhan nasabah dengan kapasitas perusahaan)

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol.4, No.1, Januari 2016

Jurnal Spektran Vol.4, No.1, Januari 2016 ANALISIS INERJA PELAYANAN GARDU TOL PADA JALAN TOL BALI MANDARA Ayu Indah encana Dewi, P. Alit Suthanaya, I.N. Widana Negara Abstrak: Pada masa sekarang, jalan tol sangat berperan terhadap kelancaran arus

Lebih terperinci

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN Disarikan dari : Pangestu Subagyo, dkk., Rosihan Asmara, Dan Berbagai Sumber yang Relevan Latar Belakang Sebagain besar operasional usaha berjalan dengan sumber daya

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu. Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat

Lebih terperinci

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) Analisis pertama kali diperkenalkan oleh A.K. Erlang (93) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon dan keterlambatan annya. Saat ini analisis banyak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... iii MOTIVASI DAN INSPIRASI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii ABSTRAK... xiv ABSTRACT...

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) 2013 ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) Disusun oleh: Dian Fitriana Arthati (09.5934), Dede Firmansyah (09.5918), Eka Fauziah Rahmawati

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

IKG3F3 PEMODELAN STOKASTIK Proses Poisson

IKG3F3 PEMODELAN STOKASTIK Proses Poisson Non Homogen IKG3F3 PEMODELAN STOKASTIK Dosen: Aniq A. Rohmawati, M.Si TELKOM UNIVERSITY JALAN TELEKOMUNIKASI 1, BANDUNG, INDONESIA IKG3F3 PEMODELAN STOKASTIK Non Homogen Proses Menghitung Proses stokastik

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya E4 Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Hersanti Rahayu, Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

MODEL KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA

MODEL KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA MODEL KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA Imam Basuki Staf Pengajar Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telepon 0274-487711 faksimil

Lebih terperinci

Metoda Simulasi Bagi Perhitungan Kebutuhan Jumlah Tempat Duduk Pada Fasilitas Reservasi Tiket

Metoda Simulasi Bagi Perhitungan Kebutuhan Jumlah Tempat Duduk Pada Fasilitas Reservasi Tiket Metoda Simulasi Bagi Perhitungan Kebutuhan Jumlah Tempat Duduk Pada Fasilitas Reservasi Tiket Simulation Method for Calculating Number of Seat Needed for Ticket Reservation Facilities Anita Susanti 1,a),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang dan terdiri dari banyak pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dan banyaknya antusiasme masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT PENDAHULUAN Teori antrian sangat perlu dipelajari dalam usaha mengenal perilaku pergerakan arus lalu lintas baik manusia maupun barang Banyaknya kejadian yang terjadi di bidang

Lebih terperinci

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY www.m.tempo.com Maskapai penerbangan Lion Air kembali dilanda masalah keterlambatan alias delay. Setelah mengalami keterlambatan hingga 25 jam di Bandara Soekarno-Hatta,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 201 (Hal 139-148) ISSN : 2450 7X ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU V. R. Vitasari 1, Rais 2, A. Sahari 3 1,3 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi sangat diperlukan bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam memperlancar

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 4: Distribusi Eksponensial Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Pendahuluan Distribusi Eksponensial Pendahuluan Distribusi eksponensial dapat dipandang sebagai

Lebih terperinci

ICAO (International Civil Aviation Organization)

ICAO (International Civil Aviation Organization) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk menganalisis daerah pendaratan pada bandar udara Adisucipto menggunakan peraturan yang telah ditetapkan oleh ICAO maupun FAA ICAO (International Civil Aviation Organization)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Percobaan adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem pelayanan multiple (multiple-server system) atau biasa disebut multiserver single queue merupakan baris antrian tunggal yang dilayani

Lebih terperinci

EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24

EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24 EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24 Ganayu Girasyitia Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung Telp: (022)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang

BAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta terletak 7 Km di sebelah timur kota Yogyakarta dan masuk di wilayah Kabupaten Sleman. Bandar Udara (Bandara) Adisutjipto Yogyakarta

Lebih terperinci

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI) Model Eksponensial (Sugito) MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI) Sugito 1, Yuciana Wilandari 2 1,2 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Undip sugitozafi@undip.ac.id,

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik Catatan Kuliah MA5181 Proses Stokastik Precise. Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2016 1 Tentang MA5181 Proses Stokastik

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG SKRIPSI Oleh: ANGGIT RATNAKUSUMA NIM. J2E009025 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 TEORI ANTRIAN Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 Riset Operasional Riset operasional merupakan cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini mencakup pemeriksaan steady state, uji distribusi,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama

Lebih terperinci

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado Marni Sumarno 1, Yohanes Langi 2, Luther Latumakulita 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, marnisumarno93@gmail.com 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara Kepulauan dan pertumbuhan perekonomiannya terus berkembang secara pesat, memiliki beberapa transportasi dan jasa pengangkutan pilihan.

Lebih terperinci

MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 5 Proses Poisson

MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 5 Proses Poisson MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 5 Proses Poisson SMART AND STOCHASTIC MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 5 Proses Poisson SMART AND STOCHASTIC Pengantar Seperti sudah disampaikan sebelumnya, analog

Lebih terperinci

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR MODUL 9 TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR. Pendahuluan Untuk menginginkan mengumpulkan populasi kita lakukan dengan statistik berdasarkan data yang diambil secara sampling yang

Lebih terperinci

Perubahan keadaan karena adanya suatu kejadian (event). Kejadian terjadi dengan selang waktu acak Sistem Simulasi Diskret

Perubahan keadaan karena adanya suatu kejadian (event). Kejadian terjadi dengan selang waktu acak Sistem Simulasi Diskret Permodelan dan Simulasi Sistem Kejadian Diskret Sistem Kejadian Diskrit Perubahan keadaan karena adanya suatu kejadian (event). Kejadian terjadi dengan selang waktu acak Sistem Simulasi Diskret Simulasi

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia yang melayani jasa transportasi udara. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN Evi Shofiyatin 1), Ika Nur Oktaviani 1), Khusnul Khanifah Kalana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Lebih terperinci

MANAJEMEN TUNDAAN DI BANDARA

MANAJEMEN TUNDAAN DI BANDARA PENDAHULUAN MANAJEMEN TUNDAAN DI BANDARA Pergerakan yang efisien dari pesawat dan penumpang di bandara dipengaruhi oleh: Kapasitas bandara Jumlah penumpang dan pesawat Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T.,

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY) Papers for II2092 Probstat Teori Antrian (Queueing Theory) Gharta Hadisa Halim / 18209013 Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan merupakan aspek terpenting yang harus dimiliki dalam setiap moda transportasi. Salah satu moda transportasi yang harus memiliki standar peraturan keamanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Ternate merupakan salah satu kota di Propinsi Maluku Utara yang memiliki prospek untuk berkembang lebih besar dibanding kota-kota lain di Propinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep Low Cost Carrier telah merubah aturan main dalam industri penerbangan. Low Cost Carrier adalah konsep di mana maskapai penerbangan memiliki tarif lebih rendah

Lebih terperinci