KATA PENGANTAR. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayahnya semata, Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun anggaran 2013 dapat diselesaikan. Disusunnya LAKIP ini merupakan Implementasi dari Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang- undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang kemudian ditindak lanjuti Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Negara mulai dari Pejabat Eselon II keatas untuk mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan yang berdasarkan tolok ukur Perencanaan Strategis. LAKIP ini memuat unsur-unsur Perencanaan Strategik dan Evaluasi Kinerja serta Analisis pencapaian kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur pada Tahun Akhirnya LAKIP ini diharapkan dapat menjadi wujud pertanggungjawaban Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan Visi dan Misinya sesuai Rencana Stratejik Dinas. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO, SP, MT Pembina Utama Muda NIP i

2 IKHTISAR EKSEKUTIF RENSTRA Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur tanggal 20 Mei 2009 nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Propinsi Jawa Timur maka Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah: TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA MELALUI PEMBANGUNAN BIDANG KECIPTAKARYAAN YANG BERKEMBANG DAN BERKELANJUTAN, DENGAN DUKUNGAN KONSISTENSI PENATAAN RUANG YANG DINAMIS MISI Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1

3 1. Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman, dan teratur 2. Pemenuhan kebutuhan air bersih dan lingkungan permukiman yang layak bagi masyarakat 3. Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan dilandasi oleh legalitas hukum Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). Pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun 2013 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pencapaian indikator Persentase KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah senantiasa menunjukkan kenaikan selama 5 (lima) tahun terakhir sejak tahun 2009 s/d tahun Akan tetapi kenaikan tersebut belum mencapai target yang di tentukan, adapun capaiannya tahun 2009 sebesar 10.19% dan pada tahun 2010 sebesar 21.30%, selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi 36.58%, dan pada tahun 2012 kembali naik menjadi 52.59% Sedangkan pada tahun 2013 tercapai sebesar 61.36%, 2

4 kurang dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 sebesar 77.78%. Adapun untuk mendukung kegiatan Meningkatkan ketersediaan rumah layak huni bagi KK golongan miskin/masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah melalui Pembangunan Rumah Sejahtera Tapak (RST), Rumah Susun Sede rhana Sewa (RUSUNAWA) dan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Rumah merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia, namun pada kenyataannya di Jawa Timur masih banyak masyarakat yang belum mampu menikmati kehidupannya dalam rumah yang layak, sehat, aman dan berada pada lingkungan yang sehat serta layak huni. Sampai dengan tahun 2013 kondisi kebutuhan rumah ( back log) di Jawa Timur masih mencapai KK, sedangkan capaian KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) telah terbangun pada tahun 2013 sebesar KK atau capaian sebesar 61.36%. Untuk menyediakan hunian yang sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang berada di Kawasan Perkotaan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah membangun Rumah Susun Sederhana Sewa sebanyak 9 (sembilan) Blok dengan kapasitas daya tampung sebanyak 485 unit hunian. Pada tahun 2010 telah dibangun 3 (tiga) Blok Rumah Susun Sederhana Sewa Gunung Sari dengan jumlah hunian 268 Unit, dan pada tahun 2011/2012 telah dibangun 6 (enam) Blok terdiri dari Rumah Susun Sederhana Sewa Jemundo sebanyak 4 (empat) Blok dengan 152 unit jumlah hunian, serta Rumah Susun Sederhana Sewa SIER sebanyak 2 (dua) Blok dengan 65 unit jumlah hunian, beserta sarana dan prasarana lingkungannya. Disamping itu dalam rangka mengupayakan rumah yang sehat dan layak huni bagi masyarakat perdesaan telah dilakukan pendataan awal rumah tidak 3

5 layak huni sebanyak unit di 29 Kabupaten se Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan kegiatan Renovasi RTLH bekerja sama dengan KODAM V Brawijaya yang dilaksanakan secara bertahap mulai tahun Sampai dengan tahun 2013 telah dilaksanakan renovasi sebanyak unit dan diperkirakan masih terdapat sekitar unit RTLH yang tersebar di 29 Kabupaten. Penduduk yang memiliki akses air bersih di Jawa Timur pada tahun , mengalami peningkatan walaupun kecil. Pada tahun 2009 sekitar 50.28% dan meningkat menjadi sekitar 60,96% di tahun Jadi dalam hal ini pada tahun 2013 masih ada sekitar 39.04% rumah tangga yang masih memerlukan perhatian dalam pemenuhan akses air bersih. Berdasar data Susenas 2013, di Jawa Timur terdapat 9 kabupaten/kota yang seluruh penduduknya sudah mengkonsumsi air bersih yaitu Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Batu, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun. Secara umum rasio pelayanan infrastruktur air minum sampai dengan tahun 2013 mencapai 60.96%. Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air minum antara lain dengan pengembangan pengelolaan air minum di masing-masing Kab/Kota (lokal) maupun lintas wilayah (regional). Pembangunan Sarana Sanitasi yang Layak di Jawa Timur, sampai dengan akhir tahun 2013 menunjukkan cakupan layanan air limbah mencapai 62,97%. Dengan demikian secara keseluruhan persentase rumah tinggal yang bersanitasi (mempunyai fasilitas tempat buang air besar sendiri, bersama, umum) ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 62,71% tahun 2012 menjadi 62,97% pada tahun 2013 ada peningkatan sebesar 0,26%. 4

6 Sasaran Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan penataan dan pengendalian ruang adalah Terselenggaranya tertib penataan ruang melalui penguatan perangkat dan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang dengan indikator Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang dengan realisasi pada tahun 2012 sebesar 24,62% dan pada tahun 2013 sebesar 36,24 ada peningkatan sebesar 11,62 seperti pada tabel sebagai berikut : Adapun kesimpulan Capaian Tujuan, Sasaran dan Indikator dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang adalah sebagai berikut : 1. Persentase KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah dengan Target 77.78% yang belum terbangun sedangkan Realisasinya 61.36% terbangun atau tercapai 78,89% termasuk dalam katagori baik. 2. Persentase KK yang dapat layanan air bersih dengan Target 65,13%, realisasi 60.96% atau tercapai 93.60% maka termasuk dalam katagori baik. 3. Persentase Rumah Tangga dengan Sanitasi yang Layak dengan Target 66,47%, realisasi 62,97% atau tercapai 94,37% maka termasuk dalam katagori baik. 4. Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang dengan Target 42,13%, realisasi 36,24% atau tercapai 86,02% maka termasuk dalam katagori baik. 5

7 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013 i

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL.... iv DAFTAR GAMBAR vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Landasan Hukum B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Kepala Dinas Sekretaris Bidang Tata Ruang Bidang Tata Bangunan Bidang Perumahan Bidang Air Bersih/Penyehatan Lingkungan Permukiman Unit Pelaksana Teknis Informasi Teknologi Bangunan Perumahan dan Permukiman.. 13 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Visi Misi Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perjanjian Kinerja.. 25 ii

9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27 A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 28 B1. Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 28 B2. Memenuhi hak dasar masyarakat atas Air Bersih dan Sanitasi yang Layak B3. Meningkatkan Kualitas Perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang.. 39 B4. Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP.. 44 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Matrik Rencana Strategis Renstra 2009 s/d Indikator Kinerja Utama Tahun 2009 s/d Penetapan Kinerja Tahun Anggaran Pengukuran Kinerja Tahun Anggaran Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran Laporan Realisasi Pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun Anggaran Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja dan Pencapaian Renstra SKPD S/d Tahun Daftar Penghargaan dan Prestasi iii

10 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Matriks Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran. 20 Tabel 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran. 22 Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahun Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Meningkatkan Ketersediaan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk Menurunkan Jumlah Backlog Rumah Tahun Tabel 3.3 Persentase Capaian Jumlah KK terbangun melalui Rumah Sejahtera Tapak di Jawa Timur Tahun Tabel 3.4 Realisasi Pelaksanaan Pembangunan Rusunawa tahun Tabel 3.5 Pelaksanaan Program Renovasi RTLH di Provinsi Jawa Timur Tahun Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Air Bersih dan Sanitasi yang Layak Tahun Tabel 3.7 Persentase Capaian Pelayanan Air Bersih di Provinsi Jawa Timur Tahun Tabel 3.8 Persentase Capaian Pelayanan Snitasi yang Layak di Jawa Timur Tahun Tabel 3.9 Pengukuran capaian indicator kinerja pemanfaatan ruang Tahun Tabel 3.10 Akuntabilitas Keuangan Tahun iv

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Peta Potensi Pengembangan SPAM Regional Jawa Timur Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Bersih Provinsi Jawa Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Limbah Provinsi Jawa Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun v

12 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akutanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi Jawa Timur 2013, merupakan tindak lanjut atas ketentuan dalam UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang secara substansi merepresentasikan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur khususnya pada bidang keciptakaryaan dan penataan ruang. Selain itu juga sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran kinerja Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi Jawa Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No.9 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur N0.90 & 127 Tahun Jumlah penduduk Jawa Timur pada Tahun 2013 adalah 38,318,791 jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 0,54% per tahun. Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 adalah 799 jiwa per Km2. Sedangkan ratarata kepadatan penduduk Indonesia adalah 106 jiwa per Km2, sehingga kepadatan penduduk Jawa Timur 7 (tujuh) kali lipat lebih kepadatan penduduk rata-rata nasional. Hal itu dapat ditinjau pula dengan membandingkan bahwa luas daratan Provinsi Jawa Timur 2,5 % dari luas 1

13 wilayah Indonesia sementara jumlah penduduk Jawa Timur adalah ±20 % dari total penduduk Indonesia. Berdasarkan data jumlah penduduk dan luas wilayah per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur maka dapat dicermati bahwa penyebaran penduduk antar daerah Kabupaten/Kota menurut kepadatannya menunjukkan adanya pemusatan penduduk terutama di perkotaan, hal ini disebabkan oleh kondisi geografis dan potensi wilayahnya. Terkait dengan permasalahan tersebut akan mengandung konsekwensi timbulnya masalah kesehatan, perumahan dan penyediaan berbagai prasarana pendukung yang diperlukan, sementara sumberdaya alam cenderung semakin berkurang. Secara garis besar permasalahan pokok bidang perumahan dan permukiman meliputi; Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau, Belum mantapnya kelembagaan penyelenggaraan perumahan dan permukiman serta sistem pembiayaan perumahan, Terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan rendahnya efisiensi dalam pembangunan perumahan, Terbatasnya akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan perumahan yang layak, dan lemahnya akses masyarakat terhadap sumber daya perumahan. Adapun permasalahan pokok air bersih dan air limbah meliputi; Peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan yang berjalan lambat, Rendahnya kualitas manajemen pengelolaan air minum yang dilakukan oleh PDAM, Stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air (teknis maupun non teknis), Permasalahan tarif air minum 2

14 yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak dapat mencapai kondisi pemulihan biaya (cost recovery), Pelayanan air bersih non perpipaan (sebagian besar di perdesaan) belum teridentifikasi secara kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi secara mandiri, Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim sewerage) di perkotaan, Pengolahan lumpur tinja belum efektif karena masih rendahnya pemanfaatan sarana IPLT yang sudah terbangun Permasalahan pokok persampahan dan drainase meliputi; Masih belum efektifnya penerapan 3R (Reduce,Reuse,Recycle) dalam upaya pengurangan volume sampah dari sumbernya, Belum mantapnya sistem pembiayaan dan pengelolaan retribusi sampah, serta belum optimalnya upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan cost recovery. Masih lemahnya kelembagaan institusi pengelola sampah dan belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam pengeloaan sampah terpadu, Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, Belum mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase, Penanganan masalah banjir perkotaan masih secara parsial dan tidak konseptual karena terbatasnya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail drainase yang seharusnya dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun rencana tindak, Belum memadainya sistem dan pendanaan untuk pemeliharaan drainase. Dalam hal penataan bangunan terdapat permasalahan mendasar yaitu masih rendahnya penegakan aturan keselamatan bangunan, serta masih diperlukannnya pembinaan teknis dalam pembangunan gedung. Adapun 3

15 dalam bidang pengembangan perkotaan, permasalahan pokok meliputi; perkembangan perkotaan yang tidak seimbang antara kota-kota metropolitan/besar dengan kota-kota menengah dan kecil, serta memburuknya kualitas fisik kawasan perkotaan, dan menurunnya kualitas hidup masyarakat perkotaan karena keterbatasan pelayanan kebutuhan dasar perkotaan yang banyak dipicu oleh adanya tingkat urbanisasi yang tinggi. Permasalahan pokok dalam bidang penataan ruang adalah; masih belum efektifnya pengendalian pemanfaatan ruang, serta masih kurang terpadunya penataan ruang lintas perbatasan Kab/Kota. Mengingat permasalahan pokok dalam bidang keciptakaryaan dan penataan ruang tersebut yang secara prinsip menyangkut hajat hidup masyarakat luas, khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan hunian dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan layak, serta termaktub dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur pada prioritas pembangunan urutan ke 4 provinsi Jawa Timur yaitu peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan LAKIP ini adalah sebagai wujud pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dan sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab apa yang telah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya Landasan Hukum Perencanaan LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu dokumen pelaporan yang tidak dapat terlepas 4

16 dari Substansi dokumen-dokumen peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunannya, yang dijabarkan dalam : a. Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Persampahan; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota; 5

17 Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14 /Prt/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Nomor: 03/Se/Dc/2010 Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1); Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun b. Penataan Ruang : Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat 6

18 dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3660); Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385); Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48); Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21); c. Perumahan & Permukiman UU No.16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negar a Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 7

19 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69 ); Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5059); Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman d. Penataan Bangunan & Jasa konstruksi Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang Rumah Negara; Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman; Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; UU No 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Peraturan pemerintah Republik indonesia Nomor 36 tahun 2005 Tentang Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 Tentang Bangunan gedung 8

20 B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di bidang Permukiman serta tugas pembantuan dan dekonsentrasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 09 Tahun Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas dalam perumusan kebijaksan perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan, serta penyelenggaraan pembinaan, pengendalian teknis pembangunan permukiman; 2. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Untuk menyelenggarakan tugas Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan d. Pengelolaan administrasi perlengkapan; 9

21 e. Pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol; f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundangundangan g. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas tugas Bidang Dinas; 3. Bidang Tata Ruang Bidang Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang penataan ruang. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Tata Ruang mempunyai fungsi : a. Penyusunan pedoman pelaksanaan Norma Standart Prosedur Kriteria (NSPK) dan penetapan kriteria perubahan fungsi ruang lintas kabupaten atau kota dan kawasan strategis dalam rangka penyusunan tata ruang guna menjaga keseimbangan ekosistem sesuai kriteria yang ditentukan peraturan yang ada b. Penetapan peraturan daerah bidang penataan ruang lintas Kabupaten/Kota, kawasan strategis Provinsi dan Rencana Detail c. Pelaksanaan koordinasi rencana rinci penataan ruang lintas Kabupaten/Kota d. Pelaksanaan sosialisasi Norma Standart Prosedur Kriteria (NSPK), Standart Pelayanan Minimal (SPM), bimbingan, supervisi, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan penataan ruang e. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi, penyebarluasan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat tentang penataan ruang tingkat Provinsi 10

22 f. Penyusunan dan penetapan rencana rinci/rencana detail tata ruang lintas Kabupaten/Kota dan kawasan strategis g. Pemanfaatan ruang lintas Kabupaten/Kota dan kawasan strategis Provinsi dengan kerjasama pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha h. Pemanfaatan SPM di bidang penataan ruang i. Perumusan kebijakan strategis operasional, program sektoral dalam rangka perwujudan struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan strategis dan lintas Kabupaten/Kota berdasarkan rencana rinci/rencana detail tata ruang lintas Kab/Kota dan kawasan strategis Provinsi j. Pemberian izin pemanfaatan ruang, pembatalan izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRWP k. Pengembalian kewenangan, pemberian pertimbangan atau penyelesaian masalah yang tidak sesuai NSPM yang tidak bisa diselesaikan tingkat Kabupaten/Kota l. Pelaksanaan fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan penataan ruang antar Kabupaten/Kota m. Pelaksanaan pengawasan terhadap penataan ruang wilayah Provinsi dan wilayah Kabupaten/Kota 4. Bidang Tata Bangunan Bidang Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan tugas dinas di bidang tata bangunan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Tata Bangunan mempunyai fungsi : 11

23 a. Pelaksanaan kebijakan mengenai penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara beserta lingkungannya mengacu pada norma, standart, prosedur, dan kriteria yang ada b. Pelaksanaan pembangunan dan pembinaan teknis penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara serta penataan bangunan dan lingkungannya c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dan rumah negara beserta lingkungannya d. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan jasa konstruksi serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas 5. Bidang Perumahan Bidang Perumahan mempunyai tugas melaksanakan tugas dinas di bidang perumahan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Perumahan mempunyai fungsi : a. Penyiapan kebijakan dan strategi pembangunan perumahan b. Pembinaan dan pengaturan bidang perumahan yang meliputi penyiapan produk dan sosialisasi peraturan serta pemberdayaan masyarakat c. Pelaksanaan program pembangunan perumahan dan prasarana sarana lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan d. Pelaksanaan pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa/Rumah Susun Sederhana Milik (RUSUNAWA/RUSUNAMI) yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi 12

24 6. Bidang Air Bersih/Penyehatan Lingkungan Permukiman Bidang Air Bersih Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan tugas dinas di bidang air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Air Bersih Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta fasilitasi dalam rangka perencanaan pengembangan penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman di perkotaan, perdesaan, dan lintas Kabupaten/Kota b. Pelaksanaan pembangunan, pengendalian, fasilitasi, pembinaan dan pemberian bantuan teknis dalam rangka peningkatan peran serta stakeholder didalam pengembangan penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman di perkotaan lintas Kabupaten/Kota c. Pelaksanaan pembangunan, pengendalian, fasilitasi, pembinaan dan pemberian bantuan teknis dalam rangka peningkatan peran serta stakeholder di dalam pengembangan penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman di pedesaan lintas Kabupaten/Kota 7. Unit Pelaksana Teknis Informasi Teknologi Bangunan Perumahan Dan Permukiman UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang informasi teknologi bangunan perumahan permukiman. Untuk melaksanakan tugas dimaksud UPT mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan penelitian, pengujian dan pengembangan teknologi, evaluasi analisis serta saran teknis bahan bangunan, srtruktur bangunan perumahan dan permukiman; 13

25 b. Pengelolaan dokumentasi data dan layanan informasi, serta pembinaaan tugas terhadap pelaku pembangunan perumahan dan permukiman; c. Pelaksanaan tugas ketatausahaan UPT; d. Pelaksanaan pelayanan masyarakat 14

26 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun , merupakan tindak lanjut atas ketentuan dalam UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang secara substansi merepersentasekan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun khususnya pada bidang keciptakaryaan dan penataan ruang. Selain itu juga sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No.9 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur N0.90 & 127 Tahun Secara garis besar permasalahan pokok bidang perumahan dan permukiman meliputi; Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau, Belum mantapnya kelembagaan penyelenggaraan perumahan dan permukiman serta sistem pembiayaan perumahan, Terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan rendahnya efisiensi dalam pembangunan perumahan, Terbatasnya akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan perumahan yang layak, dan lemahnya akses masyarakat terhadap sumberdaya perumahan. 15

27 Adapun permasalahan pokok air bersih dan air limbah meliputi; Peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan berjalan lambat, Rendahnya kualitas manajemen pengelolaan air minum yang dilakukan oleh PDAM, Stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air (teknis maupun non teknis), Permasalahan tarif air minum yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak dapat mencapai kondisi pemulihan biaya (cost recovery), Pelayanan air bersih non perpipaan (sebagian besar di perdesaan) belum teridentifikasi secara kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi secara mandiri, Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim sewerage) di perkotaan, Pengolahan lumpur tinja belum efektif karena masih rendahnya pemanfaatan sarana IPLT yang sudah TERBANGUN Permasalahan pokok persampahan dan drainase meliputi; Masih belum efektifnya penerapan 3R (Reduce,Reuse,Recycle) dalam upaya pengurangan volume sampah dari sumbernya, Belum mantapnya sistem pembiayaan dan pengelolaan retribusi sampah, serta belum optimalnya upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan cost recovery. Masih lemahnya kelembagaan insitusi pengelola sampah dan belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam pengeloaan sampah terpadu, Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, Belum mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase, Penanganan masalah banjir perkotaan masih secara parsial dan tidak konseptual karena terbatasnya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail drainase yang seharusnya dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun 16

28 rencana tindak, Belum memadainya sistem dan pendanaan untuk pemeliharaan drainase. Permasalahan pokok dalam bidang penataan ruang adalah; masih belum efektifnya pengendalian pemanfaatan ruang, serta masih kurang terpadunya penataan ruang lintas perbatasan Kab/Kota. Mengingat permasalahan pokok dalam bidang keciptakaryaan dan penataan ruang tersebut yang secara prinsip menyangkut hajat hidup masyarakat luas, khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan hunian dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan layak, maka pada pelaksanaan pembangunannya disamping harus dilandasi oleh hasil evaluasi pencapaian sasaran dan permasalahan juga perlu didukung dengan suatu perencanaan program yang konseptual dan realistis, serta mengacu pada arah dan kebijakan pembangunan yang tertuang dalam dokumen-dokumen perencanaan formal baik tingkat Nasional maupun Provinsi. Dengan tersusunnya perencanaan strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur diharapkan lebih lanjut dapat disusun tahapan pencapaian hasil secara lebih obyektif untuk dapat memberikan komitmen dan orientasi target dan sasaran pada masa depan pada masing-masing bidang kegiatan. RENCANA STRATEGIS TAHUN RENSTRA Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur tanggal 20 Mei 2009 nomor 38 Tahun 2009 tentang 17

29 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Propinsi Jawa Timur maka Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah: TERWUJUDNYA KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BIDANG KECIPTAKARYAAN YANG BERKEMBANG DAN BERKELANJUTAN, DENGAN DUKUNGAN KONSISTENSI PENATAAN RUANG YANG DINAMIS 2.2. Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman, dan teratur 2. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman bagi masyarakat 18

30 3. Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan dilandasi oleh legalitas hukum 2.3. Tujuan & Sasaran Tujuan dan sasaran merupakan penjabaran Visi dan Misi Dinas Permukiman yang spesifik dan terukur dalam pembangunan jangka menengah bidang permukiman. Berdasarkan ruang lingkup serta mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Timur , maka tujuan pembangunan bidang keciptakaryaan dan penataan ruang secara garis besar terkait pada 3 program prioritas pembangunan, yaitu : 1. Program Pengembangan Perumahan 2. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Tujuan A. Tujuan Program Pembangunan Perumahan Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan permukiman layak dan berkelanjutan Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak. 19

31 B. Tujuan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan Air Limbah C. Tujuan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang Tabel 2.1 Matriks Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran VISI MISI TUJUAN SASARAN Terwujudnya Kebutuhan dasar masyarakat melalui pembangunan bidang keciptakaryaan yang berkembang dan berkelanjutan dengan dukungan konsistensi penataan ruang yang dinamis Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman, dan teratur Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman bagi masyarakat Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan Air Limbah Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan dilandasi oleh legalitas hukum Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan penataan dan pengendalian ruang Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW 20

32 2.3.2 Sasaran Sasaran pembangunan bidang keciptakaryaan didasari oleh target capaian pelayanan yang ideal sesuai dengan referensi maupun regulasi yang relevan, yaitu dengan perhitungan yang berbasis MDGs dan SPM. A. Program Pengembangan Perumahan Meningkatkan pemenuhan kebutuhan hunian yang layak bagi masyarakat. a. Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah. b. Meningkatnya jumlah KK yang memiliki akses terhadap rumah layak huni c. Meningkatnya bantuan teknis dan usaha jasa konstruksi d. Meningkatnya penelitian dan pengujian bahan, material, serta sosialisasi penyebaran informasi tentang standar teknik bangunan dan perumahan B. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Peningkatan efektivitas kinerja penyediaan dan pengelolaan air minum dan Air Limbah : 1. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih 2. Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah 3. Meningkatnya pelayanan drainase dan persampahan C. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Meningkatnya jumlah kawasan yang sesuai dengan RTRW 21

33 Tabel 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran TUJUAN SASARAN TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Menurunnya jumlah Backlog Rumah Meningkatnya ketersediaan rumah bagi masyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah Persentase KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan air limbah Meningkatkan pelayanan air bersih Meningkatkan pelayanan air limbah Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah Persentase KK yang dapat layanan air bersih Persentase Rumah Tangga dengan layanan air limbah Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan penataan dan pengendalian ruang Meningkatkan luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang Arah Kebijakan Kebijakan adalah arah yang diambil dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal, yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan programprogram pembangunan, maupun bersifat eksternal, yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat. A. Arah Kebijakan Program Pembangunan Perumahan Secara garis besar arah kebijakan program pembangunan perumahan adalah: 22

34 a. Peningkatan pemenuhan rumah layak huni bagi seluruh masyarakat khususnya MBR b. Bertambahnya pembangunan Rusunawa c. Terlaksananya pelatihan kemasyarakatan melalui pembinaan jasa konstruksi d. Peningkatan jumlah penelitian dan pengujian serta penyebaran informasi teknologi di bidang perumahan dan permukiman B. Arah Kebijakan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Arah kebijakan program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah meliputi: a. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih b. Pembangunan sarana dan prasarana air limbah. c. Pembangunan/perbaikan saluran drainase dan sarana persampahan C. Arah Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dalam rangka merealisasikan Strategi penataan ruang dimaksud, diperlukan arah kebijakan sebagai berikut: a. Mengoptimalkan peran Tata Ruang sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah b. Fasilitasi penyusunan RTRW dan rencana rinci/detil tata ruang Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) berisikan perencanaan yang global dengan penjabaran hanya sampai kepada Program 23

35 hingga perlu dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang lebih mikro sampai penjabaran terakhir pada kegiatan-kegiatan namun masih dalam satu rangkuman dari seluruh perencanaan pembangunan baik untuk Kementrian / Lembaga di Pusat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Daerah, perencanaan yang lebih mikro tadi disebut dengan Rencana Kerja Perangkat (RKP) di Pusat dan RKPD di Daerah. Sehingga pada akhirnya RKP yang diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 dirancang untuk Pemerintah Pusat, dan RKPD yang diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dirancang untuk Pemerintah Daerah, di Jawa Timur telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PER MENPAN & RB) Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Adapun Rencana Kinerja Tahun 2014 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 24

36 Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahun 2013 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah Persentase KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah 77.78% Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih Persentase KK yang dapat layanan air bersih 65.13% Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan Air Limbah Meningkatnya cakupan pelayanan Air Limbah Persentase KK Rumah Tangga dengan Air Limbah 66.47% Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang 42.13% Perjanjian Kinerja Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 yang telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan, program dan sasaran di tahun 2013 menjadi tumpuan bagi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti 25

37 dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Pada tanggal 31 Desember 2010 muncul Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menjadikan Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Gubernur Jawa Timur dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja, sebagaimana dapat dilihat pada lampiran Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 dan melaporkannnya dalam LAKIP. 26

38 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja (PK) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pun tidak terlepas dari pelaksanaan pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai piranti perencanaan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen pendukungnya. Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat. A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan 27

39 selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2013 NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN 1 Lebih dari 100 % Sangat Baik 2 75 % sampai 100 % Baik 3 55 % sampai 75 % Cukup 4 Kurang dari 55 % Kurang B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun 2013 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun 2013 disajikan sebagai berikut : B.1. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN RUMAH BAGI KK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) Tujuan Meningkatkan ketersediaan rumah bagi KK masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 28

40 Sasaran Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah dengan indikator sebagai berikut : Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Meningkatkan ketersediaan rumah bagi masyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah Tahun 2013 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) KATAGORI CAPAIAN Persentase KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah Baik Prioritas pembangunan, Ketersediaan rumah yang layak huni yang didukung oleh fasilitas sarana prasarananya (PSU) yang peruntukannya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga terjangkau. Kedua indikator tersebut bertujuan untuk menurunkan angka "backlog" rumah yang menyatakan kekurangan/selisih antara jumlah Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah rumah (asumsi ideal 1 rumah per KK/5 orang) adalah ditujukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman, baik di perkotaan maupun di perdesaan melalui penyediaan perumahan yang layak huni dengan harga terjangkau, serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang seperti air bersih, Air Limbah maupun sarana permukiman lainnya agar terwujud lingkungan perumahan yang sehat, aman dan nyaman. Pencapaian indikator Persentase KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah senantiasa menunjukkan kenaikan selama 5 (lima) tahun terakhir sejak tahun 2009 s/d tahun Akan tetapi kenaikan tersebut belum mencapai target yang di tentukan, 29

41 adapun capaiannya tahun 2009 sebesar 10.19% dan pada tahun 2010 sebesar 21.30%, selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi 36.58%, dan pada tahun 2012 kembali naik menjadi 52.59% Sedangkan pada tahun 2013 tercapai sebesar 61.36%, kurang dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 sebesar 77.78%. Adapun untuk mendukung kegiatan Meningkatkan ketersediaan rumah layak huni bagi KK golongan miskin/masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah melalui Pembangunan Rumah Sejahtera Tapak (RST), Rumah Susun Sede rhana Sewa (RUSUNAWA) dan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) antara lain : a. Pembangunan Rumah Sejahtera Tapak (RST) Rumah merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia, namun pada kenyataannya di Jawa Timur masih banyak masyarakat yang belum mampu menikmati kehidupannya dalam rumah yang layak, sehat, aman dan berada pada lingkungan yang sehat dan layak huni. Sampai dengan tahun 2013 kondisi kebutuhan rumah (back log) di Jawa Timur masih mencapai KK, sedangkan capaian KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) telah terbangun pada tahun 2013 sebesar KK atau capaian sebesar 78.89%. Tabel 3.3. Persentase Capaian Jumlah KK terbangun melalui Rumah Sejahtera Tapak di Jawa Timur Tahun Jumlah KK yang Realisasi Capai No Tahun belum memiliki KK yang terbangun an rumah s/d Tahun (%) Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim 30

42 b. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Untuk menyediakan hunian yang sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang berada di Kawasan Perkotaan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah membangun Rumah Susun Sederhana Sewa sebanyak 9 (sembilan) Blok dengan kapasitas daya tampung sebanyak 485 unit hunian. Tabel 3.4 Realisasi Pelaksanaan Pembangunan Rusunawa Tahun No Tahun Rusun Sewa Jumlah Jumlah Blok Hunian Gunungsari Surabaya 3 Blok 268 hunian Jemundo Sidoarjo 4 Blok 152 hunian SIER Surabaya 2 Blok 65 hunian TOTAL 9 Blok 485 hunian Sumber : Dinas PU CK Prov Jatim Pada tahun 2010 telah dibangun 3 (tiga) Blok rusun sewa Gunung Sari dengan jumlah hunian 268 Unit, dan pada tahun 2011/2012 telah dibangun 6 (enam) Blok terdiri dari Rusun Jemundo dengan 4 (empat) Blok dengan jumlah hunian 152 unit, serta Rusun SIER 2 (dua) Blok dengan jumlah hunian 65 unit, beserta sarana dan prasarana lingkungannya. c. Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Disamping itu dalam rangka mengupayakan rumah yang sehat dan layak huni bagi masyarakat perdesaan telah dilakukan pendataan awal rumah tidak layak huni sebanyak unit di 29 Kabupaten se Jawa Timur. 31

43 No Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan kegiatan Renovasi RTLH bekerja sama dengan KODAM V Brawijaya yang dilaksanakan secara bertahap mulai tahun Sampai dengan tahun 2013 telah dilaksanakan renovasi sebanyak unit dan diperkirakan masih terdapat sekitar unit RTLH yang tersebar di 29 Kabupaten. Tabel 3.5. Pelaksanaan Program Renovasi RTLH di Provinsi Jawa Timur Tahun Kegiatan Jumlah Kab/Kota Target Renovasi Rtlh (Unit) Realisasi Renovasi Rtlh (Unit) Capaian (%) 1. Tahun 2009 (Tahap I & II) Tahun 2010 (Tahap III & IV) Tahun 2011 (Tahap V & VI) Tahun 2012 (Tahap VII & VIII) 5. Tahun 2013 (Tahap IX) TOTAL Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim B.2. MEMENUHI HAK DASAR MASYARAKAT ATAS AIR BERSIH DAN AIR LIMBAH Tujuan Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan Air Limbah. Adalah untuk pemenuhan sarana air bersih bagi masyarakat dan pemenuhan sarana prasarana Air Limbah bagi masyarakat baik diperkotaan maupun perdesaan untuk menuju taraf hidup yang sehat. Sasaran Meningkatnya cakupan pelayanan sarana air bersih dan meningkatkan cakupan pelayanan Air Limbah sebanyak 2 (Dua) indikator yaitu : (1) Presentase KK yang dapat layanan air bersih (2) Presentase KK Rumah Tangga dengan Air Limbah 32

44 Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Air Bersih dan Air Limbah yang Layak Tahun 2013 NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN KATAGORI (%) (%) (%) CAPAIAN Persentase KK yang dapat layanan air bersih 65, Baik 2 Persentase Rumah Tangga dengan layanan Air Limbah 66,47 62,97 94,73 Baik 1. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Air Bersih Sasaran meningkatnya cakupan pelayanan sarana air bersih, adalah masuk pada Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum dan Air Limbah untuk menunjang indikator Persentase KK yang dapat layanan air bersih adalah sebagai berikut : a. Pembangunan Air Bersih Penduduk yang memiliki akses air bersih di Jawa Timur pada tahun , mengalami peningkatan walaupun kecil. Pada tahun 2009 sekitar 50.28% dan meningkat menjadi sekitar 60.96% di tahun Jadi dalam hal ini pada tahun 2013 masih ada sekitar 39.04% rumah tangga yang masih memerlukan perhatian dalam pemenuhan akses air bersih. Berdasar data Susenas 2013, di Jawa Timur terdapat 9 kabupaten/kota yang seluruh penduduknya sudah mengkonsumsi air bersih yaitu Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Batu, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun. Secara umum rasio pelayanan infrastruktur air minum sampai dengan tahun 2013 mencapai 93,60%. Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air minum antara lain 33

45 dengan pengembangan pengelolaan air minum di masing-masing Kab/Kota (lokal) maupun lintas wilayah (regional). Tabel 3.7 Persentase Capaian Pelayanan Air Bersih Di Provinsi Jawa Timur tahun No Tahun Target (%) Realisasi (%) Capaian Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim % Potensi Pengembangan SPAM Regional di Jawa Timur antara lain : (1) SPAM Regional Pantura memanfaatkan Sungai Bengawan Solo (Kab. Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Bangkalan), (2) SPAM Regional Lintas Tengah memanfaatkan Sungai Brantas (Kab./Kota Kediri, Kab. Nganjuk, dan Jombang), (3) SPAM Regional Malang Raya memanfaatkan mata air Ngepoh, Wendit, Waduk Karangkates (Kab./Kota Malang dan Kota Batu), (4) SPAM Regional Umbulan memanfaatkan mata air Umbulan (Kab./Kota Pasuruan, Kab. Sidoarjo, K ota Surabaya, dan Kab. Gresik), (5) SPAM Regional Lintas Madura memanfaatkan waduk dan sungai (Kab.Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), (6) SPAM Regional Timur (Kab. Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi), dan (7) SPAM Regional Selatan (Kab. Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung). Pemanfaatan dan pengelolaan mata air Umbulan (SPAM Regional Umbulan) akan dilaksanakan melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah dan Swasta. Pemerintah Provinsi telah melakukan beberapa fasilitasi dalam rangka implementasi pemanfaatan dan pengelolaan Umbulan yang nantinya akan 34

46 didistribusikan antara lain untuk pemenuhan kebutuan air minum domestik maupun industri yang terdapat di Kab./Kota Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kab. Gresik. Gambar 1 Peta Potensi Pengembangan SPAM Regional Jawa Timur b. Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Bersih Provinsi Jawa Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun 35

47 c. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi antara lain: Rendahnya peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan serta khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan. Stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air (teknis maupun non teknis). Permasalahan tarif air minum yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak dapat mencapai kondisi pemulihan biaya (cost recovery). Pada beberapa daerah terjadi konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumber air baku. Hal ini disebabkan adanya kepentingan peruntukan sumber air tersebut untuk non air bersih, maupun karena kendala batas administrasi wilayah. Pelayanan air bersih non perpipaan (sebagian besar di perdesaan) belum teridentifikasi secara kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi secara mandiri. Solusi terhadap permasalahan di atas melalui: - Peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai sasaran pembangunan air bersih di perkotaan dan perdesaan - Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk berperan serta dalam meningkatkankan pelayanan air bersih untuk masyarakat 36

48 - Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air bersih sebagai upaya meningkatkan efisiensi pelayanan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam (air baku) - Meningkatkan kinerja pengelola air minum melalui restrukturisasi kelembagaan - Meningkatkan kualitas SDM pengelola pelayanan air bersih 2. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Air Limbah Sasaran meningkatnya cakupan pelayanan Air Limbah, adalah masuk pada Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum dan Air Limbah untuk menunjang indikator Presentase Rumah Tangga dengan Air Limbah adalah sebagai berikut : a. Pembangunan Air Limbah Pembangunan Sarana Air Limbah di Jawa Timur, sampai dengan akhir tahun 2013 menunjukkan cakupan layanan air limbah mencapai 62,97%. Dengan demikian secara keseluruhan persentase rumah tinggal yang berair Limbah (mempunyai fasilitas tempat buang air besar sendiri, bersama, umum) ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 62,71% tahun 2012 menjadi 62,97% pada tahun 2013 ada peningkatan sebesar 0,26%. Peningkatan persentase rumah tangga yang berair Limbah tentunya akan meningkatan pula tingkat kesehatan masyarakat. Namun demikian masih ada beberapa daerah di Jatim terutama wilayah tapal kuda seperti Situbondo, Bondowoso, Probolinggo yang merupakan daerah persentase penggunaan jamban milik sendiri paling kecil dibandingkan daerah lainnya di Jatim. 37

49 Tabel 3.8 Persentase Capaian Pelayanan Air Limbah Jawa Timur tahun No Tahun Target (%) Realisasi Capaian (%) % ,29 55,93 99, , ,02 62,71 97, ,47 62,97 94,73 Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim b. Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Limbah Provinsi Jawa Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun 38

50 c. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi antara lain: Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim sewerage) di perkotaan. Belum memadainya pelayanan Air Limbah yang dapat memberikan kontribusi pencemaran terhadap air permukaan dan air tanah. Pengolahan lumpur tinja belum efektif atau kurang maksimal karena masih rendahnya pemanfaatan sarana IPLT yang sudah terbangun Solusi terhadap permasalahan di atas melalui: - Peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai sasaran pembangunan Air Limbah yang layak di perkotaan dan perdesaan - Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk berperan serta dalam meningkatkankan pelayanan Air Limbah yang layak untuk masyarakat - Meningkatkan kualitas SDM pengelola pelayanan Air Limbah yang layak B.3. MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN TATA RUANG YANG DILANDASI DENGAN LEGALITAS HUKUM SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN RUANG. Tujuan Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan 39

51 pengendalian ruang pada kabupaten/kota di Jawa Timur sebagaimana peruntukannya. Sasaran Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan penataan dan pengendalian ruang adalah Terselenggaranya tertib penataan ruang melalui penguatan perangkat dan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang dengan indikator Prosentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang dengan realisasi pada tahun 2012 sebesar 24,62% dan pada tahun 2013 sebesar 36,24 ada peningkatan sebesar 11,62 seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Pemanfaatan Ruang Tahun 2013 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) KATAGORI CAPAIAN Prosentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang 42,13 36,24 86,02 Baik Sasaran Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang, adalah masuk pada Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk menunjang indikator Prosentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang. 40

52 Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi antara lain : Tidak mempunyai kewenangan untuk menyusun Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota maupun Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota Kewenangan provinsi adalah menyusun rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Rata Rata Kabupaten/Kota belum mampu untuk menyusun Rencana Kawasan Tata Ruang Strategis maupun Rencana Detail Kabupaten/Kota, sehingga banyak Kabupaten/Kota yang meminta dibantu provinsi untuk menyusun Rencana Kawasan Tata Ruang Strategis maupun Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota Solusi terhadap permasalahan diatas melalui : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur melayani permintaan dari Kabupaten/Kota untuk membantu menyusun Rencana Kawasan Tata Ruang Strategis maupun Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota selaku Tim Evaluasi untuk diterbitkan persetujuan substansi Rencana Detail Tata Ruang. B4. Akuntabilitas Keuangan Pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu tahun 2013 yang tertuang didalam DPA Tahun 2013 dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P. APBD) Tahun 2013, Provinsi Jawa Timur dengan perincian kegiatan sebagai berikut : 41

53 Tabel 3.10 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2013 Kode Rekening Uraian Anggaran Setelah P.APBD Jumlah S.d Bulan Desember =(4+5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 436,600, ,100, Administrasi perkantoran 436,600, ,100, Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Peningkatan Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Pembangunan Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum dan Air Limbah % 308,200, ,745, ,200, ,745, ,639,527, ,477,905, ,639,527, ,477,905, ,598,581, ,890,914, Penyediaan sarana air limbah 1,030,400, ,072, Pembangunan Sarana Air Bersih di Perdesaan 15,577,150, ,734,527, Pembangunan Sarana Air Bersih Regional 13,900,000, ,098,190, Pendataan dan Pemetaan Potensi Kawasan Rawan Air Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Penyusunan perencanaan pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Penyusunan Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Identifikasi Kebutuhan Infrastruktur Permukiman sebagai Antisipasi Perkembangan Kawasan Pesisir Program Peningkatan Kinerja Pembangunan Persampahan dan Drainase Pembangunan dan Perbaikan Saluran Air/Plengsengan/Drainase 1,091,031, ,078,123, ,910, ,224, ,910, ,224, ,414,840, ,386,368, ,270, ,974, ,570, ,394, ,492,450, ,211,672, ,492,450, ,211,672, Program Pengembangan Perumahan 58,656,217, ,395,411, Pengembangan kawasan siap bangun dan atau lingkungan siap bangun di kota-kota metropolitan dan kota-kota besar Pengembangan Kawasan Agropolitan, Pembangunan/ Perbaikan sarana prasarana kawasan Agropolitan Jawa Timur Perbaikan Jalan/Saluran Lingkungan Permukiman Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman Kawasan Khusus Pengembangan dan Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa ( Rusunawa ) 3,000,000, ,834,756, ,428,000, ,383,246, ,564,583, ,475,361, ,904,534, ,846,341, ,402,883, ,021,056, Dana Pendamping PNPM 858,217, ,379,

54 Pembangunan/Rehabiltasi bangunan Gedung Pemerintah Propinsi Jatim Pendampingan Pembuatan Laporan Pelaksanaan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Jawa Timur Pengembangan Teknologi Tepat Guna Bidang Perumahan dan Permukiman Pengembangan Data/Informasi Bidang Perumahan dan Permukiman Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Pembinaan Jasa Konstruksi 25,948,000, ,836,078, ,000, ,234, ,000, ,540, ,100,000, ,027,723, ,000,000, ,693, Program Perencanaan Tata Ruang 3,100,000, ,988,655, Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang Penataan Ruang Kawasan Strategis di Jawa Timur 2,200,000, ,127,723, ,000, ,092, ,000, ,839, JUMLAH BELANJA DAERAH 122,903,357, ,273,787,

55 BAB IV PENUTUP Dari uraian permasalahan dan program pembangunan bidang perumahan dan permukiman di Jawa Timur, antara lain dapat disimpulkan bahwa capaian pelayanan (% penduduk terlayani) bidang permukiman (Air Bersih, Air Limbah) sampai dengan tahun 2013 masih relatif rendah terhadap target sesuai Nasional Action Plan/MDGs. Untuk memenuhi kebutuhan sesuai capaian pelayanan sampai dengan 2013 sesuai target ideal berdasarkan MDGs maupun GNPSR diperlukan dana yang sangat besar (+ 10 trilyun rupiah) sedangkan berdasarkan kemampuan alokasi pendanaan dari APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota secara rata-rata maksimum hanya + 15 % dari total kebutuhan dana. Dengan demikian target capaian pelayanan bidang permukiman sampai dengan akhir periode perencanaan tahun 2013 dijustifikasi secara realistis hanya 15 % dari target ideal. Selain itu permasalahan perumahan dan permukiman tidak cukup hanya diselesaikan melalui manajemen pembangunan infrastruktur, namun perlu didukung dengan manajemen konservasi lingkungan untuk mempertahankan sumber daya alam melalui penataan ruang secara komprehensif. Berdasarkan komposisi alokasi dana pemerintah pada 2 tahun terakhir, maka guna menjamin konsistensi terlaksananya program sesuai dokumen perencanaan pembangunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur ini perlu didukung dengan komitmen pendanaan pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota dengan proporsi prosentase : 35 : 25 :

56 Untuk selanjutnya LAKIP ini juga merupakan merupakan sarana evaluasi dan pengendalian yang sangat efektif agar pelaksanaan pembangunan pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, merupakan landasan dan pedoman guna penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian perlu dilakukan sinkronisasi dengan Rencana Strategis bidang permukiman yang disusun oleh dinas terkait pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Adapun kesimpulan Capaian Tujuan, Sasaran dan Indikator dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang adalah sebagai berikut : 1. Persentase KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah dengan Target 77.78% yang belum terbangun sedangkan Realisasinya 61.36% terbangun atau tercapai 78,89% termasuk dalam Katagori baik. 2. Persentase KK yang dapat layanan air bersih dengan Target 65,13%, realisasi 60.96% atau tercapai 93.60% maka termasuk dalam katagori baik. 3. Persentase Rumah Tangga dengan Air Limbah dengan Target 66,47%, realisasi 62,97% atau tercapai 94,37% maka termasuk dalam katagori baik. 4. Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang dengan Target 42,13%, realisasi 36,24% atau tercapai 86,02% maka termasuk dalam katagori baik. Semoga LAKIP ini dapat memberikan manfaat bagi segenap pelaksanaan pembangunan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu masukan dan saran terhadap penyusunan LAKIP ini sangat diharapkan untuk penyempurnaan pada masa mendatang. 45

57 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : Visi : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Terwujudnya Kebutuhan Dasar Masyarakat Sejahtera melalui Pembangunan Bidang Keciptakaryaan yang Berkembang dan berkelanjutan, dengan Dukungan Konsistensi Penataan Ruang yang Dinamis Misi : Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman, dan teratur Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman bagi masyarakat Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan dilandasi oleh legalitas hukum Tujuan : 1. Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 2. Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak 3. Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang

58 INDIKATOR KINERJA TUJUAN PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB UTAMA Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Persentase KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah Jumlah KK /Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memiliki Rumah Total KK /Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki Rumah x 100% MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kriteria MBR : 1. Penghasilan dibawah Rp ,00/bulan 2. Suami Istri tidak mempuntai rumah 3. Belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah 4. Punya NPWP, Fotocopy SPT Tahunan PPh Perorangan atau surat Pernyataan bahwa penghasilan yang bersangkutan tidak melebihi yang disyaratkan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Memenuhi hak dasar Persentase KK yang dapat masyarakat atas air bersih layanan Air Bersih dan sanitasi yang layak Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang Jumlah KK yang mendapatkan pelayanan Air Bersih Jumlah KK yang membutuhkan pelayanan Air Bersih Jumlah Rumah Tangga dengan layanan Air Limbah Jumlah Rumah Tangga Luas Kawasan yang sudah sesuai dengan peruntukannya Luas kawasan x 100% x 100% x 100% Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT Pembina Utama Muda NIP

59

60

61 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 "TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEJAHTERA MELALUI PEMBANGUNAN BIDANG KECIPTAKARYAAN YANG BERKEMBANG DAN BERKELANJUTAN DENGAN DUKUNGAN KONSISTENSI PENATAAN RUANG YANG DINAMIS" MISI : 1 Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman, dan teratur 2 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman bagi masyarakat 3 Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan dilandasi oleh legalitas hukum Tujuan : 1 Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 2 Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak 3 Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang No INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase KK/Masyarakat Jumlah KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memiliki Berpenghasilan Rendah yang Rumah tidak Memiliki Rumah x 100% 77,78% Total KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki Rumah 2 Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih 3 Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGAN Jumlah KK yang mendapatkan pelayanan Air Bersih Jumlah KK yang membutuhkan pelayanan Air Bersih Jumlah Rumah Tangga dengan layanan Air Limbah Jumlah Rumah Tangga x 100% x 100% Target ,13% 66,47% 4 Persentase Luas Kawasan yang Luas Kawasan yang sudah sesuai dengan peruntukannya sesuai tata peruntukannya ruang x 100% 42,13% Luas kawasan

62 TUJUAN Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah Sasaran PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGAN Jumlah KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memiliki Rumah Total KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki Rumah x 100% Kondisi Awal 2009 Target Tahun Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Output 11,90% 23,81% 35,71% 55,56% 77,78% 100,00% Tercapainya pemenuhan hak dasar bagi KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atas perumahan yg layak huni Program Program Pengembangan Perumahan Ket Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah Jumlah KK yang mendapatkan pelayanan Air Bersih x 100% Jumlah KK yang membutuhkan pelayanan Air Bersih Jumlah Rumah Tangga dengan layanan Air Limbah Jumlah Rumah Tangga x 100% 50,83% 57,38% 60,30% 62,69% 65,13% 67,18% 56,29% 59,43% 62,10% 64,02% 66,47% 68,35% Meningkatnya kinerja pengelolaan air bersih dan Sanitasi yang layak untuk memenuhi hak dasar masyarakat miskin Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang Luas Kawasan yang sudah sesuai dengan peruntukannya Luas kawasan x 100% 27,78% 29,53% 33,19% 35,55% 42,13% 46,27% Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT Pembina Utama Muda NIP

63 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT. Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Dr. H. SOEKARWO Jabatan : Gubernur Jawa Timur Selaku atasan langsung dari pihak pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka Pencapaian target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama. Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua GUBERNUR JAWA TIMUR Surabaya, 30 Januari 2014 Pihak Pertama KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Dr. H. SOEKARWO Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT. Pembina Utama Muda NIP

64 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Program/Kegiatan Anggaran Meningkatnya ketersediaan rumah bagi masyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah backlog rumah 1 Persentase KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah 83.13% Program Pengembangan Perumahan 65,756,900,000 1 Pengembangan kawasan siap bangun dan atau lingkungan siap bangun di kota-kota metropolitan dan kota-kota besar 2 Pengembangan Kawasan Agropolitan, Pembangunan/ Perbaikan sarana prasarana kawasan Agropolitan Jawa Timur 4,900,000, ,000,000 3 Perbaikan Jalan/Saluran Lingkungan Permukiman 3,210,000,000 4 Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman Kawasan Khusus 1,500,000,000 5 Pengembangan dan Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa 2,990,000,000 (Rusunawa ) 6 Dana Pendamping PNPM 1,386,450,000 7 Pembangunan/Rehabiltasi bangunan Gedung Pemerintah Propinsi Jatim 46,765,450,000 8 Pendampingan Pembuatan Laporan Pelaksanaan Renovasi Rumah Tidak 1,255,000,000 Layak Huni di Jawa Timur 9 Pengembangan Teknologi Tepat Guna Bidang Perumahan dan 750,000,000 Permukiman 10 Pengembangan Data/Informasi Bidang Perumahan dan Permukiman 1,250,000, Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Pembinaan Jasa Konstruksi 1,250,000,000 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan 1,075,600,000 1 Penyusunan perencanaan pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan 1,075,600, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 1,584,650,000 1 Penyusunan Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 2 Identifikasi Kebutuhan Infrastruktur Permukiman sebagai Antisipasi Perkembangan Kawasan Pesisir 990,050, ,600,000.00

65 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Program/Kegiatan Anggaran Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih 1 Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih 67.18% Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 11,663,300,000 Meningkatnya cakupan pelayanan sanitasi yang layak 2 Persentase Rumah Tangga dengan layanan air limbah 68.35% 1 Penyediaan sarana air limbah 1,550,000,000 2 Pembangunan Sarana Air Bersih di Perdesaan 9,010,000,000 3 Pendataan dan Pemetaan Potensi Kawasan Rawan Air 1,103,300,000 Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Drainase dan Persampahan 3,790,000,000 1 Pembangunan dan Perbaikan Saluran Air/Plengsengan/Drainase 3,790,000,000 Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW 1 Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang 46.27% Program Perencanaan Tata Ruang 2,850,000,000 1 Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan 1,350,000,000 2 Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang 500,000,000 3 Penataan Ruang Kawasan Strategis di Jawa Timur 1,000,000,000 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 400,000,000 1 Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang 100,000,000 2 Pengawasan pemanfaatan ruang 100,000,000 3 Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas kabupaten/kota 100,000,000 4 Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang 100,000,000

66 JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2014 : Belanja Tidak Langsung Program Pengembangan Perumahan : : Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah : Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Persampahan dan Drainase : Program Perencanaan Tata Ruang : Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang : Program Pengembangan Wilayah Perbatasan : Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh : Program Peningkatan Pelayanan Publik : 6,384,327,000 TOTAL : Pihak Kedua GUBERNUR JAWA TIMUR Surabaya, 30 Januari 2014 Pihak Pertama KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Dr. H. SOEKARWO Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT. Pembina Utama Muda NIP

67 PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR TUJUAN Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) SASARAN STRATEGIS REALISASI Persentase KK/Masyarakat 77,78% 10,19% 21,30% 36,58% 52,59% 61,36% 78,89% Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah backlog rumah INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2013 CAPAIAN S/D 2013 Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah 65,13% 50,28% 52,67% 58,08% 59,32% 60,96% 93,60% 66,47% 55,93% 58,89% 61,46% 62,71% 62,97% 94,73% Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang 42,13% 17,93% 21,50% 23,39% 24,62% 36,24% 86,02% Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT Pembina Utama Muda NIP

68 LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi % Capaian SEMESTER I SEMESTER I SEMESTER I JUMLAH JUMLAH JUMLAH SEMESTER II SEMESTER II SEMESTER II Sumber Data Penanggung Jawab Ket Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah backlog rumah 1 Persentase KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah 77,78% 77,78% 61,36% 61,36% 78,89% 78,89% Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih 3 Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih 65,13% 65,13% 60,96% 60,96% 93,60% 93,60% Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah 4 Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah 66,47% 66,47% 62,97% 62,97% 94,73% 94,73% Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW 5 Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang 42,13% 42,13% 36,24% 36,24% 86,02% 86,02% Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT Pembina Utama Muda NIP

69 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD DAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPD S/D TAHUN 2013 PROVINSI JAWA TIMUR Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcomes)/kegiatan (output) Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2014 Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun (2011) Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2013) Target Renja SKPD Tahun (2012) Realisasi Renja SKPD Tahun (2012) Target Renja SKPD Tahun (2013) Realisasi Renja SKPD Tahun (2013) Target program dan kegiatan Renja SKPD Tahun Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Persentase KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah 100,00% 36,58% 55,56% 52,59% 77,78% 61,36% 100,00% Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang 67,18% 58,08% 62,69% 59,32% 65,13% 60,96% 67,18% 68,35% 61,46% 64,02% 62,71% 66,47% 62,97% 68,35% 46,27% 23,39% 35,55% 24,62% 42,13% 36,24% 46,27% Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT Pembina Utama Muda NIP

70 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2013 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah backlog rumah Persentase KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak Memiliki Rumah 77,78% Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah 65,13% 66,47% Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang Meningkatnya luas kawasan yang sesuai dengan RTRW Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang 42,13% Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT Pembina Utama Muda NIP

71 NAMA PENGHARGAAN : PENILAIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH BIDANG PEKERJAAN UMUM YANG MENYERAHKAN : MENTERI PEKERJAAN UMUM TANGGAL PENYERAHAN : 04 DESEMBER 2013

72 NAMA PENGHARGAAN : LOMBA PEKERJA KONSTRUKSI TINGKAT NASIONAL 2013 YANG MENYERAHKAN : BADAN PEMBINA JASA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TANGGAL PENYERAHAN : 03 DESEMBER 2013

73

74

75

76

77

78

Surabaya, 31 Desember 2016 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Surabaya, 31 Desember 2016 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayahnya semata, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataala atas rahmat dan hidayahnya semata, Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pelaksanaan Bidang Pekerjaan Umum Khususnya Bidang Keciptakaryaan merupakan Bidang yang mempunyai peran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, April 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, April 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata ala atas rahmat dan hidayahnya semata, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Rencana dan Strategi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun

KATA PENGANTAR Rencana dan Strategi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun KATA PENGANTAR Rencana dan Strategi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 1 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata ala atas rahmat dan hidayahnya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA (RENJA) PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KINERJA (RENJA) PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KINERJA (RENJA) PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA (RENJA) PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KINERJA (RENJA) PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KINERJA (RENJA) PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Badan dan Kearsipan Provinsi BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1220 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN KUNINGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG ccpemerintah DINAS KABUPATEN CIPTA KARYA BADUNG PUSAT PEMERINTAHAN BADAN PERE MANGUPRAJA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN KATA PENGANTAR Terselenggaranya pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab perlu ditunjang dengan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP )

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP ) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP ) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KOTA BLITAR KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja (LKj IP) pada Pemerintah Tahun 2016 wajib dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2014 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur 1

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2014 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catatan atas laporan keuangan merupakan salah satu laporan yang harus disusun oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka menyajikan laporan keuangan yang

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

B A B II PERENCANAAN KINERJA

B A B II PERENCANAAN KINERJA B A B II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA KINERJA TAHUNAN Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan strategis yang disusun oleh SKPD selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan

Lebih terperinci

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan - 158 - E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 2. Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang

Lebih terperinci

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang.

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang. E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG - 120-1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 2. Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 22/PRT/M/2010 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1 DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Puji syukur hanya patut dihaturkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN MEMIMPIN, MENGKOORDINASIKAN DAN MENGENDALIKAN TUGAS-TUGAS DIBIDANG PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAWASAN YANG MELIPUTI PENGEMBANGAN KAWASAN KHUSUS DAN KERJASAMA PENGEMBANGAN KAWASAN;

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan rangkaian kegiatan dari dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan Pemerintah Daerah dalam seluruh aspek kehidupan

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mekanisme evaluasi dan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR JL. GAYUNG KEBONSARI NO. 167 SURABAYA

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Dana Alokasi Khusus. Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 BAPERSIP PROV. JATIM

BAB I PENDAHULUAN 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 BAPERSIP PROV. JATIM BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Didalam kerangka akuntabilitas kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendorong terwujudnya good

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif... DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1.2. Landasan Hukum... 1.3. Maksud dan Tujuan... 1.4. Hubungan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dengan Dokumen

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GIANYAR Jalan Raya Bona Gianyar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM 2011-2015 PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Dinas yang bergerak dalam bidang Ke Cipta Karyaan, sebelumnya bernama Dinas

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS SEBELUM DAN SETELAH REVIU Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan pernyataan kehendak rakyat untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat 16 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Provinsi Jawa Barat Dinas Permukiman dan Provinsi Jawa Barat ini merupakan salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci