TINGKAT PENCAHAYAAN PADA PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA
|
|
- Iwan Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT PENCAHAYAAN PADA PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA Hendra 1, Sekar Tina A.N.P, Amah Majidah V.D 1. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FKM, Universitas Indonesia, Gedung C Lantai 1 Kampus FKMUI Depok, 16424, Indonesia dahen@ui.ac.id Abstrak Pencahayaan di tempat kerja khususnya di perpustakaan merupakan aspek penting dalam menunjang aktivitas baik mahasiswa maupun pegawai. Kondisi pencahayaan yang tidak memenuhi standar dapat mengganggu aktivitas dan menyebabkan terjadinya keluhan kesehatan khususnya kelelahan mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tingkat pencahayaan di ruang perpustakaan yang ada di lingkungan UI. Penelitian ini menggunakan disain evaluasi dengan membandingkan hasil pengukuran dengan standar serta melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan, respon subjektif pengguna, dan keluhan kelelahan mata. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian pencahayaan di perpustakaan berkisar antara 0% sampai 100%. Beberapa perpustakaan bahkan mempunyai kesesuaian di bawah 100%. Sebagian besar pencahayaan mempunyai tingkat kesesuaian antara 30% sampai 60%. Kondisi ini dikarenakan distribusi pencahayaan yang kurang baik karena banyaknya lampu yang mati, intensitas yang rendah, serta tata letak peralatan yang kurang baik, serta warna ruangan yang agak gelap. Disamping itu juga terdapat perpustakaan yang mempunyai pencahayaan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan silau, mengganggu aktivitas, dan menyebabkan keluhan kelelahan mata. Kelelahan mata yang umum dirasakan oleh mahasiswa dan pegawai adalah mata selalu terasa mengantuk, tegang pada daerah leher dan bahu. Umumnya keluhan dirasakan selama melakukan aktivitas, meskipun ada juga yang merasakan keluhan setelah selesai beraktivitas. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pencahayaan di perpustakaan harus segera dibenahi agar sesuai dengan standar sehingga aktivitas berjalan lancar dan memperkecil risiko kelalahan mata. Abstract The Illumination of Libraries in Universitas Indonesia, Lighting in the workplace, especially in the library is an important aspect in supporting both students and employees activity. Lighting conditions that do not meet the standard can disrupt activity and cause health complaints especially eye fatigue. This study aims to determine the suitability level of lighting in the existing library space within the UI. This study uses the design of evaluation by comparing results with standard measurements as well as an analysis of environmental conditions, subjective response, and eye fatigue. Results showed the level of suitability of lighting in the library ranged from 0% to 100%. Some libraries even have suitability below 100%. Most of the illumination has a level of suitability from 30% to 60%. This condition is caused by poor lighting distribution because some lamps are not lit, low intensity, poor layout of equipment, and slightly darker color of the room. Besides, there are libraries that have a very high lighting causing glare, disturbing activity, and cause eye fatigue. Common eye fatigue felt by students and employees is sleepy eyes and pain in the neck and shoulders. Complaints generally felt during activity, although there is also a feeling complaint after the move. This indicates that the level of lighting in the library must be immediately corrected to conform to standards to minimize the eye fatigue risk and support activities. Keywords: illumination level, subjective response, eye fatigue, library activities 1. Pendahuluan Pencahayaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kenyamanan dalam bekerja. Pencahayaan yang kurang baik dapat menyebabkan berbagai keluhan kesehatan khususnya pada mata yang dikenal dengan istilah visual symptoms. 1 Beberapa keluhan yang terkait
2 dengan pencahayaan yang kurang baik di tempat kerja adalah sakit kepala, kelelahan mata, mata kering, mata perih, serta keluhan pada leher dan bahu. Pekerjaan yang berisiko terjadinya keluhan pada mata juga dialami oleh operator komputer. Penelitian menunjukkan lebih dari 30% pekerja operator komputer mengalami keluhan mata kering. 2 Perpustakaan merupakan salah satu tempat kerja yang sebagian besar kegiatan sangat mengandalkan mata. Oleh sebab itu pencahayaan yang baik di ruangan perpustakaan akan meningkatkan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawan dan mahasiswa. Keberadaan perpustakaan di perguruan tinggi merupakan sarana yang penting dalam menunjang pelaksanaan tri dharma perguruaan tinggi. Pencahayaan merupakan salah satu bentuk dari bahaya fisik lingkungan kerja yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan menjadi salah satu indikator yang penting untuk menunjang aktivitas dalam bekerja terutama dalam terciptanya kenyamanan dan produktivitas bekerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, standar pencahayaan di tempat kerja (perkantoran) minimal adalah 100 lux. Pencahayaan yang baik di tempat kerja bermanfaat untuk: 4 1. Mampu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah kesehatan 2. Konsentrasi dan ketelitian yang lebih baik di tempat kerja 3. Tempat kerja yang lebih terang, lebih bersih sehingga menghasilkan lingkungan yang aktif dan bersemangat 4. Hasil kerja yang baik 5. Visibilitas dan ketelitian yang lebih baik serta meningkatkan kecepatan kerja dalam menghasilkan produk Tingkat pencahayaan di tempat kerja mampu memberi dampak yang signifikan dalam produktivitas. Dengan pencahayaan yang cukup, pekerja mampu menghasilkan karya yang lebih banyak dengan kesalahan yang lebih sedikit, sehingga mampu meningkatkan produktivitas sebesar 10-50%. Pencahayaan di tempat kerja yang baik dapat mengurangi tingkat kesalahan sebesar 30-60% serta mengurangi keluhan pada mata dan sakit kepala, nausea, dan sakit leher yang dapat berkembang menjadi eyestrain. Pencahayaan yang baik membuat pekerja mampu berkonsentrasi lebih baik pada pekerjaannya sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya. 4 Aktivitas yang dilakukan di perpustakaan seperti mencari koleksi, membaca, menulis, dan bekerja dengan komputer merupakan aktivitas yang tergolong dalam visual activities yang tinggi. Pencahayaan yang baik dan cukup di perpustakaan akan memudahkan semua pihak yang melakukan aktivitas dan mampu mengurangi keluhan yang berkaitan dengan pencahayaan yang tidak memadai. Dikarenakan belum adanya informasi mengenai kondisi tingkat pencahayaan perpustakaan dan keluhan pengguna perpustakaan, maka melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui apakah tingkat pencahayaan di perpustakaan di lingkungan UI sudah memenuhi syarat serta apa saja keluhan yang dialami oleh pengguna perpustakaan. Disamping itu untuk mendapatkan aspek yang perlu diperbaiki dalam pencapaian tingkat pencahayaan yang baik dan cukup pada gedung atau ruangan perpustakaan di UI 2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan suatu studi evaluasi yaitu melakukan evaluasi terhadap tingkat pencahayaan di 13 perpustakaan di UI dengan melakukan pengukuran dan membandingkan hasil pengukuran tersebut dengan standar/persyaratan yang berlaku yaitu Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Pengukuran tingkat pencahayaan dilakukan dengan menggunakan Luxmeter dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja (SNI ). Evaluasi juga dilakukan terhadap kondisi pencahayaan di ruangan perpustakaan meliputi aspek fisik, respon subjektif dan keluhan kelelahan mata. Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan pada bulan Agustus 2009 Mei Analisis tingkat pencahayaan dilakukan pada seluruh perpustakaan di UI, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perpustakaan pusat UI Kampus Depok 2. Perpustakaan fakultas. Bila di suatu fakultas terdapat lebih dari satu perpustakaan, maka dipilih perpustakaan yang utama. Disamping itu juga dilakukan survey terhadap keluhan yang dirasakan oleh pengguna perpustakaan meliputi petugas dan mahasiswa. Jumlah mahasiswa pengguna diambil 30 orang setiap perpustakaan yang diambil secara langsung pada mahasiswa yang datang ke perpustakaan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran pecahayaan dengan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Kondisi fisik ruangan, keluhan subjektif yang dirasakan oleh pengguna dan pendapat pengguna terhadap kondisi pencahayaan di perpustakaan di analisis secara deskriptif. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Kesesuaian Tingkat Pencahayaan Hasil pengukuran tingkat pencahayaan yang dilakukan di 13 perpustakaan di lingkungan UI terlihat hasil yang bervariasi. Beberapa titik pengukuran sudah sesuai
3 dengan standar yang dianjurkan. Namun masih banyak ditemukan tingkat pencahayaan yang tidak sesuai dengan standar. Ketidak sesuaian tingkat pencahayaan dapat dikarenakan cahaya yang kurang atau cahaya terlalu tinggi sehingga menimbulkan silau. Jumlah titik pengukuran disesuaikan dengan kondisi ruangan perpustakaan. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan standar untuk melihat persentase kesesuaian tingkat pencahayaan yang diperoleh. Persentase kesesuaian tingkat pencahayaan terlihat pada tabel berikut. Tabel 1. Persentase Kesesuaian Tingkat Pencahayaan No Fakultas/Unit Jumlah Titik Pengukuran % Kesesuaian 1. FK ,5 2. FKG 62 59,7 3. FMIPA FT ,7 5. FH FE ,8 7. FIB , FPsi ,2 68,6 9. FISIP FKM , FASILKOM ,5 12. FIK Pusat Pada tabel di atas terlihat bahwa kondisi pencahayaan di perpustakaan di lingkungan UI masih tergolong kurang memadai. Hal ini terlihat dari masih banyak ditemukan ruangan dengan tingkat pencahayaan yang tidak memadai. Suatu ruangan dikatakan memiliki tingkat pencahayaan yang sesuai dan baik apabila semua titik pengukuran mempunyai tingkat pencahayaan yang sesuai dengan standar. Khusus untuk aktivitas di ruangan perpustakaan, maka standar yang digunakan adalah antara lux sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Dari 13 perpustakaan yang dievaluasi, hanya 6 perpustakaan yang mempunyai ruangan dengan penerangan yang baik karena kesesuaian mencapai 100%. Sedangkan perpustakaan lainnya hanya maksimal mencapai kesesuaian 90%. Berdasarkan observasi yang dilakukan, kondisi ini terjadi karena tidak meratanya distribusi cahaya di ruangan perpustakaan. Tidak meratanya distribusi cahaya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 1. Banyaknya ruangan dengan lampu dalam keadaan mati, memancarkan lumen yang rendah karena kotor dan tidak terawat. 2. Tata letak peralatan seperti rak buku, lemari, dll yang menghalangi arah cahaya 3. Beberapa ruangan mempunyai warna yang cenderung gelap sehingga tingkat pantulan cahaya di ruangan tersebut sangat rendah Respon Subjektif Respon subjektif terhadap kondisi pencahayaan yang ditanyakan kepada pengguna perpustakaan baik mahasiswa maupun pegawai meliputi pendapat tentang tingkat pencahayaan, efek lampu terhadap suhu ruangan, kondisi lampu, distribusi cahaya, dan keluhan selama beraktivitas. Pada tabel 2 terlihat bahwa pada umumnya mahasiswa menganggap kondisi pencahayaan yang ada di perpustakaan sudah cukup memadai (63,3-97%). Masih ditemukan mahasiswa yang merasa tingkat pencahayaan di ruangan perpustakaan kurang baik. Bahkan 3,3% mahasiswa di FISIP berpendapat bahwa pencahyaan di ruangan perpustakaan cenderung gelap atau sangat kurang. Sedangkan untuk kondisi lampu pada umumnya mahasiswa menganggap lampu yang ada tidak berdampak pada peningkatan suhu ruangan serta kondisi lampu dalam keadaan baik. Namun beberapa perpustakaan masih terdapat lampu yang kadangkadang bahkan sering berkedip sehingga mengganggu aktivitas mahasiswa di perpustakaan. Distribusi cahaya di ruangan perpustakaan umumnya dirasa tidak merata oleh mahasiswa. Kondisi ini sangat terkait dengan keluhan yang umum dirasakan oleh mahasiswa selama beraktivitas yaitu sulit melihat tulisan dan silau saat melihat layar monitor. Sedangkan pada tabel 3 mengenai respon subjektif pegawai terhadap kondisi pencahayaan di perpustakaan umumnya mempunyai pola yang hampir sama dengan respon dari mahasiswa. Khusus untuk tingkat pencahayaan masih banyak perpustakaan yang dianggap mempunyai pencahayaan yang cenderung kurang atau redup oleh pegawai. Respon yang cukup kontras antara mahasiswa dengan pegawai adalah mengenai distribusi cahaya di ruangan perpustakaan. Berdasarkan data pada tabel 2 dan tabel 3, terlihat bahwa mahasiswa cenderung merasakan distribusi cahaya yang tidak merata, sedangkan pegawai cenderung merasa distribusi cahaya merata. Perbedaan ini dikarenakan aktivitas pegawai dan mahasiswa yang berbeda di perpustakaan. Pegawai cenderung beraktivitas secara statis atau hanya pada area tertentu saja, sedangkan mahasiswa cenderung beraktivitas secara dinamis dan berpindah-pindah di dalam ruangan perpustakaan. Disamping itu kondisi ini juga disebabkan oleh kondisi lampu di ruangan yang kurang baik, banyak yang tidak berfungsi atau mati, tingkat intensitas atau lumen yang kurang, serta kondisi layout atau tata letak peralatan di dalam perpustakaan yang menyebabkan distribusi cahaya menjadi terhalang dan terdistribusi tidak merata.
4 Tabel 2. Respon Subjektif Mahasiswa Terhadap Kondisi Pencahayaan dalam % No Variabel FK FKG FMIPA FT FH FE FIB Fpsi FISIP FKM FASIL FIK Pusat KOM 1 Pendapat tentang Tingkat Pencahayaan Sangat Kurang (Gelap) Kurang (Redup) Terang (Baik/Cukup) Sangat Terang (Menyilaukan) Lampu menyebabkan Ruangan terasa Panas Ya Tidak Lampu sering Berkedip Tidak Pernah Jarang Kadang-kadang Sering Sangat Sering Penyebaran Cahaya Merata Tidak Merata Keluhan saat Beraktivitas Tidak ada , Tulisan tidak jelas terlihat , Silau saat menatap layar monitor , Benda-benda tidak terlihat jelas Lainnya Sedangkan keluhan yang dirasakan oleh pegawai selama melakukan aktivitas di perpustakaan cenderung sama dengan keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Keluhan yang umum dirasakan oleh pegawai adalah silau saat menatap layar monitor dan sulit melihat tulisan. Keluhan ini terjadi disebabkan oleh banyak hal antara lain distribusi cahaya yang tidak merata sehingga masih terdapat beberapa area yang mempunyai tingkat pencahayaan yang rendah. Namun kondisi pencahayaan yang tinggi dan menyebabkan silau seperti yang ditemukan di beberapa perpustakaan juga dapat menyebabkan keluhan ini Keluhan Kelelahan Mata Keluhan kekelahan mata yang umum dirasakan oleh mahasiswa dan pegawai sebagai dampak dari kurang baiknya kondisi pencahayaan di perpustakaan terlihat pada tabel 4 dan tabel 5. Pada tabel tersebut memperlihatkan jumlah mahasiswa maupun pegawai yang merasakan setiap keluhan. Keluhan kelelahan mata yang umum dirasakan oleh mahasiswa seperti terlihat pada tabel 4 adalah mata selalu terasa mengantuk, terasa tegang pada bagian leher dan bahu, serta mata terasa perih. Pada umumnya mahasiswa mengalami semua keluhan yang ditanyakan, namun yang 3 keluhan di atas adalah keluhan yang paling banyak dirasakan. Apabila dikaitkan dengan kondisi pencahayaan di ruangan perpustakaan, maka terlihat ada indikasi keterkaitan antara kondisi tingkat pencahayaan dengan keluhan yang dirasakan. Kondisi pencahayaan yang kurang baik baik redup maupun yang menimbulkan silau akan dapat menyebabkan terjadinya keluhan seperti mata selalu terasa mengantuk sebagai gejala umum adanya kelelahan mata (eye fatigue). Sedangkan keluhan terasa tegang pada bagian leher dan bahu merupakan dampak akomodasi mata yang berlebihan untuk menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan yang ada. Akomodasi mata yang maksimal bahkan cenderung berlebihan dapat disebabkan oleh tingkat pencahayaan yang rendah maupun tinggi atau menyilaukan. Sedangkan pada tabel 5 memperlihatkan gambaran keluhan kelelahan mata yang dirasakan oleh pegawai sebagai akibat pencahayaan di ruang perpustakaan. Secara umum keluhan kelelahan mata yang dirasakan oleh pegawai hampir sama dengan keluhan kelelahan mata yang dirasakan oleh mahasiswa. Keluhan kelelahan yang umum dirasakan adalah terasa tegang pada leher dan bahu serta mata selalu terasa mengantuk.
5 Tabel 3. Respon Subjektif Pegawai Terhadap Kondisi Pencahayaan dalam % No Variabel FK FKG FMIPA FT FH FE FIB Fpsi FISIP FKM FAS IL KOM FIK Pusat 1 Pendapat tentang Tingkat Pencahayaan Sangat Kurang (Gelap) Kurang (Redup) , Terang (Baik/Cukup) , Sangat Terang (Menyilaukan) Lampu menyebabkan Ruangan terasa Panas Ya 66, , Tidak 33, , Lampu sering Berkedip Tidak Pernah 33, , Jarang 33, , Kadang-kadang 33, Sering Sangat Sering Penyebaran Cahaya Merata 66, Tidak Merata 33, Keluhan saat Beraktivitas Tidak ada 33, Tulisan tidak jelas terlihat , Silau saat menatap layar monitor 33, , Benda-benda tidak terlihat jelas Lainnya 33, , Tabel 4. Keluhan Kelelahan Mata pada Mahasiswa dalam % FAS ILK FK FKG FMIPA FT FH FE FIB FPsi FISIP FKM No Keluhan OM FIK Pusat (n=30) (n=30) (n=30) (n=30) (n=30) (n=30) (n=30) (n=30) (n=30) (n=30) (n=31) (n=31) (n=40) 1 Mata Merah Mata Terasa Perih Mata Berair Mata Terasa Gatal atau Kering Mata Selalu Terasa Mengantuk Mata Terasa Tegang dan Kaku Mata Sering Dikucek Penglihatan Kabur Penglihatan Rangkap/Ganda Sakit Kepala Akibat Penglihatan Kesulitan Fokus Terasa Tegang di Leher dan Bahu Perubahan Penglihatan Terhadap Warna Sulit Melihat Subjek di Kejauhan Setelah Lama Menggunakan Komputer
6 Tabel 5. Keluhan Kelelahan Mata pada Pegawai dalam % FK FKG FMIPA FT FH FE FIB FPsi FIS IP FKM FASIL No Keluhan KOM FIK Pusat (n=3) (n=4) (n=5) (n=4) (n=6) (n=5) (n=5) (n=5) (n=5) (n=5) (n=2) (n=4) (n=31) 1 Mata Merah Mata Terasa Perih Mata Berair Mata Terasa Gatal atau Kering Mata Selalu Terasa Mengantuk Mata Terasa Tegang dan Kaku Mata Sering Dikucek Penglihatan Kabur Penglihatan Rangkap/Ganda Sakit Kepala Akibat Penglihatan Kesulitan Fokus Terasa Tegang di Leher dan Bahu Perubahan Penglihatan Terhadap Warna Sulit Melihat Subjek di Kejauhan Setelah Lama Menggunakan Komputer Sedangkan keluhan kelelahan lain yang juga dirasakan oleh pegawai perpustakaan antara lain adalah mata sering dikucek, mata terasa perih, sulit melihat subjek di kejauhan setelah lama bekerja dengan komputer, dan sakit kepala. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh memperlihatkan bahwa kondisi pencahayaan di ruang perpustakaan tempat bekerja telah memberikan dampak negatif yang perlu mendapat perhatian. Upaya perbaikan terhadap kondisi pencahayaan di perpustakaan khususnya ruangan-ruangan yang masih mempunyai tingkat pencahayaan yang tidak sesuai dengan standar yang disyaratkan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan tingkat keluhan yang ada. Perbaikan sumber cahaya (lampu), distribusi cahaya, perubahan warna ruangan, membatasi cahaya matahari yang masuk, dan perawatan terhadap lampu merupakan beberapa upaya perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkatkan kesesuaian pencahayaan dengan standar dan sekaligus menurunkan risiko terjadinya keluhan kelelahan mata. 4. Kesimpulan 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kesesuaian pencahayaan di ruangan perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia sangat bervariasi mulai dari kondisi pencahayaan yang buruk sampai yang sangat baik. Kondisi pencahayaan yang buruk terlihat dari rendahnya persentase kesesuaian hasil pengukuran dengan standar yang digunakan. Makin besar persentase kesesuaian titik pengukuran dengan standar, makin baik kondisi pencahayaan di ruangan tersebut. 2. Masih banyaknya ditemukan kondisi pencahayaan yang kurang memadai dan tidak sesuai dengan kebutuhan disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: a. Kurang baiknya distribusi cahaya diruangan perpustakaan. Hal ini dapat disebabkan oleh layout atau tata letak peralatan di perpustakaan yang tidak sesuai dengan posisi sumber cahaya atau lampu. b. Tidak sesuainya jenis lampu yang digunakan sehingga intensitas cahaya atau lumen yang dihasilkan oleh lampu tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan lumen yang diperlukan. c. Kurang baiknya perawatan dan pemeliharaan lampu. Hal ini terlihat dari masih banyaknya lampu yang mati, lampu yang tidak memiliki bohlam, dan lampu yang kotor sehingga jumlah cahaya yang terdistribusi pada suatu ruangan tidak sesuai dengan kebutuhan aktivitas di ruangan tersebut. d. Khusus untuk ruangan yang mendapat penerangan dari cahaya matahari selain lampu, ternyata tingkat pencahayaan di ruangan-ruangan tersebut sangat tinggi dan menimbulkan silau (glare) yang berdampak kepada aktivitas mahasiswa dan pegawai. 3. Kondisi fisik ruangan seperti warna dinding, lantai, dan plafon secara umum tidak terlalu mempengaruhi kondisi pencahayaan di dalam ruangan perpustakaan. Namun masih ditemukan beberapa ruangan perpustakaan yang dindingnya diwarnai dengan warna yang cenderung gelap sehingga jumlah luminance pada ruangan tersebut menjadi rendah. 4. Respon subjektif baik mahasiswa maupun pegawai terhadap kondisi pencahayaan pada umumnya sama. Hal positif yang dirasakan oleh mahasiswa maupun pegawai terhadap kondisi pencahayaan adalah kondisi lampu yang tidak berkedip, cahaya yang
7 cukup, dan tidak menimbulkan panas. Sedangkan hal negatif yang dirasakan adalah distribusi cahaya yang kurang baik sehingga menyebabkan gangguan saat beraktivitas seperti silau saat melihat layar monitor dan sulit melihat tulisan dan objek lainnya. 5. Sedangkan keluhan subjektif kelelahan mata yang dirasakan oleh mahasiswa dan pegawai akibat kurang baiknya tingkat pencahayaan di ruangan perpustakaan yang dominan adalah mata selalu terasa mengantuk dan terasa tegang di bagian leher dan bahu. Keluhan ini memang sangat umum dirasakan apabila melakukan aktivitas visual di ruangan yang mempunyai tingkat pencahayaan yang tidak memadai baik kondisi redup maupun kondisi menyilaukan Saran Berdasarkan hasil dan analisis serta kesimpulan penelitian, maka beberapa saran yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesesuaian tingkat pencahayaan di ruangan perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia adalah: 1. Melakukan perbaikan tata letak peralatan seperti lemari, rak, dll sehingga tidak menghalangi distribusi cahaya dari lamp, khususnya untuk perpustakaan yang kondisi lemari dan peralatannya masih menghalangi sumber cahaya atau lampu. 2. Mengganti warna dinding dengan warna yang cerah khususnya perpustakaan yang masih menggunakan warna yang cenderung gelap. Warna yang dianjurkan adalah warna terang dan hangat (white warm). 3. Khusus untuk ruangan yang banyak dimasuki oleh cahaya matahari karena dinding terbuat dari kaca, maka sebaiknya dipasang tirai untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk. 4. Melakukan program rutin pemeliharaan dan pemeriksaan kondisi lampu-lampu yang ada di perpustakaan sehingga tidak ditemukan lagi lampu yang tidak berfungsi secara optimal. 5. Ucapan Terima Kasih Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa piha antara lain: 1. DRPM UI yang telah mensupport dan mendanai untuk terlaksananya penelitian ini. 2. Kepala perpustakaan di lingkungan UI yang telah memberikan izin dan membantu dalam proses pengumpulan data. 3. Para petugas perpustakaan serta rekan-rekan mahasiswa yang telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini. 4. Rekan-rekan tim peneliti yang telah bekerja dengan maksimal untuk terlaksananya penelitian dengan baik. 6. Daftar Pustaka 1. Arnaud J.P. Vincent, M.Sc. et. All, A Controlled Study of Visual Symptoms and Eye Strain Factors in Chronic Headache, American Headache Society, H Nakaishi and Y Yamada, Abnormal tear dynamics and symptoms of eyestrain in operators of visual display terminals, Department of Hygiene, Occupational and Environmental Medicine, Kanazawa Medical University, Japan. 3. Siangan, T Pencahayaan dalam Perpustakaan di Lingkungan UI (Studi Pengamatan terhadap Pencahayaan dalam 4 Perpustakaan Fakultas di Lingkungan Universitas Indonesia pada Bulan April Juli Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok. 4. ILO, Lighting in the Workplace. 5. Lighting Fundamental. Enviromental Protection Agency Air and Radiation Lighting Fundamental. 6. Santoso, Fahmi Identifikasi Bahaya Fisik Pencahayaan di PT Astra International Tbk. Laporan Magang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok.. 7. Sabdiah, Siti. Gambaran Tingkat Pencahayaan dan Keluhan Subjektif Kelelahan Mata pada Karyawan Rumah Sakit Ananda Bekasi. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok. 8. Kaufman, John E.. Chapter 27 Illumination. 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri 10. Standar Nasional Indonesia. Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja. SNI
Tingkat Pencahayaan Perpustakaan di Lingkungan Universitas Indonesia
Artikel Penelitian Tingkat Pencahayaan Perpustakaan di Lingkungan Universitas Indonesia The Illumination of Libraries in Universitas Indonesia Hendra, Sekar Tina, Amah Majidah Departemen Kesehatan dan
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Pengukuran Lingkungan Kerja 6.1.1 Pengukuran Pencahayaan Ruang Kerja Radar Controller Pada ruang Radar Controller adalah ruangan bekerja para petugas pengatur lalu lintas udara
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS
HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan
Lebih terperinciKata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN USIA DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI BAGIAN OPERASIONAL PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KOTA MANADO TAHUN 2017 Made Ayu Sawitri*, Grace D. Kandou*, Rahayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera penglihatan manusia untuk menghasilkan sebuah gambaran visual. Manusia membutuhkan
Lebih terperinciUnsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak
Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala yang diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna
Lebih terperinciDESAIN PENCAHAYAAN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALux V 4.9
DESAIN PENCAHAYAAN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALux V 4.9 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Pada Universitas Muria Kudus Disusun Oleh : NAMA : DENY PRATAMA ARDIANSYAH NIM
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. 1.1 Hubungan Antara Intensitas Cahaya Dan Keluhan Subjektif Kelelahan
63 BAB V ANALISA DATA 1.1 Hubungan Antara Intensitas Cahaya Dan Keluhan Subjektif Kelelahan Mata Cahaya merupakan penyebab kelelahan mata yang kurang disadari oleh kebanyakan orang. Seluruh sumber cahaya
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (2) 108-112 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pegawai sehingga
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN MATA OPERATOR DI RUANG KONTROL PT. XYZ
ANALISA PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN MATA OPERATOR DI RUANG KONTROL PT. XYZ Indah Purwanti 1, Ir. Poerwanto. MSc 2, Ir. Dini Wahyuni. MT 3. Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja (Suma mur,2009). Faktor pendukung ini diantaranya yaitu
II-20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk mengetik atau menciptakan karya-karya lain dalam bentuk soft file. Oetomo (2006) komputer adalah suatu perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja di setiap sektor kerja termasuk sektor kesehatan, dalam rangka menekan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Era globalisasi menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di setiap sektor kerja termasuk sektor kesehatan, dalam rangka menekan sampai sekecil mungkin
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR GAMBARAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA KOMPUTER (Studi pada Pekerja Komputerdi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (DISNAKERTRANSDUK) Provinsi Jawa Timur) OLEH : FUAD AMIRULLAH
Lebih terperinciANALISA PENCAHAYAAN DI GUDANG BAHAN BAKU PT. XYZ
ANALISA PENCAHAYAAN DI GUDANG BAHAN BAKU PT. XYZ Teguh E.N. Sitepu, Listiani Nurul Huda 2, Abdul Rahim Matondang 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater
Lebih terperinciDina Rahmayanti 1, Angela Artha A.L 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
ANALISIS BAHAYA FISIK: HUBUNGAN TINGKAT PENCAHAYAAN DAN KELUHAN MATA PEKERJA PADA AREA PERKANTORAN HEALTH, SAFETY, AND ENVIRONMENTAL (HSE) PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN Dina Rahmayanti 1, Angela Artha A.L
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti terhadap
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 10 LINGKUNGAN KERJA FISIK 1 Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com Lingkungan Kerja
Lebih terperinciPERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG
PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG Septi Nova Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Email : septinova10@gmail.com
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang
Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang Febriana Supriati * ) Mahasiswa Reguler FKM UNDIP 2008 ** ) Staf Pengajar Bagian
Lebih terperinciPENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN PERMASALAHAN Intensitas penerangan yang kurang dapat
Lebih terperinciMODUL TATA CAHAYA. Desain Interior Universitas Esa Unggul. Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds
MODUL TATA CAHAYA Desain Interior Universitas Esa Unggul Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds CARA MENGGUKUR INTENSITAS PENCAHAYAAN BUATAN RUANG LINGKUP PENERANGAN Penerangan yg baik adalah penerangan yg
Lebih terperinciPENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DI LINGKUNGAN SEKITAR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN IPB
PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DI LINGKUNGAN SEKITAR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN IPB MEASUREMENT OF LIGHT INTENSITY IN THE ENVIRONMENT AROUND THE DEPARTMENT OF CIVIL AND ENVIRONMENTAL ENGINEERING,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas kerja
Lebih terperinciPerancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ
Perancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ Akhmad Rafsanjani 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa rafsanjani089@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata lelah (Fatigue) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi manusia. Salah satu faktor penting di antaranya adalah cahaya dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk menyediakan kondisi kerja terbaik sangat dibutuhkan adanya pengendalian terhadap seluruh faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja dan efisiensi manusia. Salah
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Noer Haeny, FKM UI, 2009
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... Lampiran 2 Lay-out Titik Pengukuran Operational Room... Lampiran 3 Observasi Lokasi Penelitian... Lampiran 4 Hasil Statistik... Lampiran 5 Struktur Organisasi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009 Yulyana Kusuma Dewi, Rico Januar Sitorus, Hamzah Hasyim Mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG Hikmatyar Rabbi Al Mujaddidi E2A008061 Peminatan Keselamatan Dan Kesehatan
Lebih terperinciTata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta
Tata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta Cyta Susilawati 1 dan Eryani Nurma Yulita 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 1 Sri S. Ningsih, 2 Fransiska Lintong 3 Jimmy F. Rumampuk 1 Kandidat Skripsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode ini merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mata. Intensitas pencahayaan (Illumination level) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata merupakan salah satu bagian tubuh pekerja yang harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya. Cahaya yang cukup merupakan salah satu aspek terpenting yang menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh sangat membantu manusia dalam beraktifitas sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi seperti komputer
Lebih terperinciNovember sampai dengan tanggal 20 Desember tahun untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan suatu objektif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loksi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di swalayan Kota Gorontalo Tahun 2013 3.1.2 Waktu Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dimulai
Lebih terperinciAfrini Nurul Afifah. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Analisis Faktor Risiko Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrome pada Pegawai Bank Negara Indonesia Cabang Universitas Indonesia, Direktorat Kemahasiswaan, dan Pengembangan & Pelayanan Sistem Informasi
Lebih terperinciPENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA
PENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Maharany Dhyah
Lebih terperinciMODUL III INTENSITAS CAHAYA
MODUL III INTENSITAS CAHAYA Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan komputer dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan. Salah satunya yaitu gangguan mata karena penggunaan mata secara terusmenerus untuk menatap monitor
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pencahayaan (Lighting) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan
Lebih terperinciPertemuan 03 ERGONOMIK
Pertemuan 03 ERGONOMIK Ergonomik Ilmu yang mempelajari karakteristik fisik dalam interaksi Ergonomik baik untuk pendefinisian standar dan pedoman pembatasan bagai mana kita mendesain aspek tertentu dari
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang terdapat pada Laboratorium 1 IT, Laboratorium 2 IT, dan Laboratorium 3 IT, ternyata
Lebih terperinciAnalisis Faktor Intensitas Penerangan Lokal Terhadap Kelelahan Mata Di Industri Pembuatan Sepatu X Kota Semarang
Analisis Faktor Intensitas Penerangan Lokal Terhadap Kelelahan Mata Di Industri Pembuatan Sepatu X Kota Semarang *) **) Sari Eka Wahyuni *),Bina Kurniawan **), Ekawati **) Mahasiswa Bagian Peminatan Keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja bagi masyarakat daerah dan sekitar perindustrian yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan sektor industri di Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, peningkatan ini selaras dengan peningkatan taraf ekonomi negara. Dengan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya) Intanblongkod@gmail.com Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam teknologi informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan mempermudah pekerjaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem Informasi Akadamik Terpadu (SIAT) program studi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk keberhasilan pembangunan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI BAGIAN IKLAN DAN UMUM DI PT WENANGCEMERLANG PRESS/SKH MANADO POST. Siti L.M. PAtingki*, Budi T. Ratag*, Johan Josephus* *Fakultas
Lebih terperinci- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb
ERGONOMI - PENCAHAYAAN - Ajeng Yeni Setianingrum Universitas Mercu Buana 2011 Sistem Penglihatan Manusia KORNEA IRIS PUPIL LENSA RETINA SARAF OPTIK dsb http://www.google.co.id/imgres?q=mata&hl=id&biw=1024&bih=437&gb
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa dasawarsa terakhir, perkembangan globalisasi semakin meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam peningkatan teknologi yang
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA TENAGA KERJA HOME INDUSTRI TIKAR MENDONG
HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA TENAGA KERJA HOME INDUSTRI TIKAR MENDONG (Survei pada Tenaga Kerja Tikar Mendong Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya) Neneng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cahaya, baik yang berasal dari benda itu sendiri maupun berupa pantulan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencahayaan atau penerangan merupakan salah satu komponen agar pekerja dapat bekerja atau mengamati benda yang sedang dikerjakan secara jelas, cepat, nyaman dan aman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerja mendukung. Kondisi kualitas lingkungan
Lebih terperinciOptimalisasi Kinerja Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang)
Optimalisasi Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang) Fitri Rahmadiina 1, M. Satya Adhitama 2, Jusuf Thojib 2 1 Jurusan Arsitektur/Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM
JETri, Volume 5, Nomor 2, Februari 2006, Halaman 1-20, ISSN 1412-0372 STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM Chairul Gagarin Irianto Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan panca indera manusia yang berfungsi sebagai alat penglihatan. Dengan mata kita dapat melihat sesuatu dan mampu melakukan setiap jenis pekerjaan. Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang akhir-akhir ini sebagai tuntutan globalisasi mengharuskan seseorang untuk selalu mendapat informasi
Lebih terperinciEFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR. Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta *
EFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR Muhammad Yusuf 1* 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta * Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kenyamanan adalah bagian dari salah satu tujuan utama dari ilmu ergonomika yang harus dicapai. Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik. Kenyamanan
Lebih terperinciPERFORMA PENERANGAN INTERIOR RUANG KELAS POLITEKNIK NEGERI JAKARTA MENUJU STANDAR INTERNASIONAL
ABSTRACT POLITEKNOLOGI VOL.13 NO.1 JANUARI 2014 PERFORMA PENERANGAN INTERIOR RUANG KELAS POLITEKNIK NEGERI JAKARTA MENUJU STANDAR INTERNASIONAL (Studi Kasus Ruang Kelas Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer. Pemakaian komputer saat ini sudah semakin luas. Hampir setiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM Naga Mas Di Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Waktu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciPENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10
Tanggal : 28-11-2012 Jam :11.00 WIB PENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10 Gin Gin Ginanjar 047002169 Jurusan Teknik
Lebih terperinciKAJIAN ASPEK RISIKO KEGAGALAN BANGUNAN PADA KELAYAKAN PROYEK PRIVATISASI INFRASTRUKTUR TESIS MAGISTER OLEH : ADI TISNA RAYADI
KAJIAN ASPEK RISIKO KEGAGALAN BANGUNAN PADA KELAYAKAN PROYEK PRIVATISASI INFRASTRUKTUR TESIS MAGISTER OLEH : ADI TISNA RAYADI BIDANG KHUSUS.MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)
HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME) PADA PEGAWAI MONITORING DAN PENGEMBANGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Riska Valentine
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI LOW BACK PAIN PADA TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGOLAHAN TEH PT. X DI KOTA GARUT
ABSTRAK PREVALENSI LOW BACK PAIN PADA TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGOLAHAN TEH PT. X DI KOTA GARUT Marchel S.Y, 2011; Pembimbing I : July Ivone, dr., M.K.K., M.Pd.Ked. Pembimbing II : Dedeh Supantini, dr.,
Lebih terperinciNATURAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta
NATURAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION Canisius College Sport Hall Jakarta OUTLINE Pendahuluan Teori Hasil Pengukuran Hipotesa dan Solusi Design Kesimpulan PENDAHULUAN Fungsi Ruang Kegiatan Waktu Kegiatan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kondisi pencahayaan yang terdapat di APRAS Industri Kecil Pakaian Olahraga dan Boria Hand Bags tidak
Lebih terperinciPUBLICATION MANUSCRIPT NASKAH PUBLIKASI
PUBLICATION MANUSCRIPT NASKAH PUBLIKASI THE CORRELATION BETWEEN GENERAL LIGHTING AND EYESTARAIN OF THE EMPLOYEES AT THE OFFICE OF MEDICAL COLLEGE (STIKES) MUHAMMADIYAH SAMARINDA HUBUNGAN PENCAHAYAAN UMUM
Lebih terperinciHubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom
Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom Individual and Environmental Factors relationships Complaints Against Computer Vision Syndrome Ani Alisah, Isnaini Rizka
Lebih terperinciPengoptimalan Pencahayaan Alami pada Pondok Pesantren Putri Darul Huda, Mayak, Ponorogo
Pengoptimalan Pencahayaan Alami pada Pondok Pesantren Putri Darul Huda, Mayak, Ponorogo Andy Rosmita 1 dan Andika Citraningrum 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta
ARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION Canisius College Sport Hall Jakarta OUTLINE Pendahuluan Teori Hipotesa dan Solusi Design Kesimpulan LATAR BELAKANG & SASARAN Fungsi Ruang Kegiatan Waktu Kegiatan
Lebih terperinciAnalisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI 7 ISSN : 2085-9902 Pekanbaru, 11 November 2015 Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,. Tanpa pencahayaan yang baik dapat membuat suasana ruangan membosankan dan menghambat
Lebih terperinciMAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi
Lebih terperinciPENGARUH PENCAHAYAAN DAN MASA KERJA BERDASARKAN WAKTU KERJA TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENGRAJIN SULAMAN KERAWANG UKM
Summary PENGARUH PENCAHAYAAN DAN MASA KERJA BERDASARKAN WAKTU KERJA TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENGRAJIN SULAMAN KERAWANG UKM Naga Mas DI KECAMATAN TELAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 23 Dian Jumiati
Lebih terperinci[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)
[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan
Lebih terperinciRELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA
RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA RAKHILLA PINASTI 1) ANDIK SETIYONO 2) ANTO PURWANTO 3) Students of the Faculty of Occupational
Lebih terperinciOleh : Fery Firman Santoso, Noeroel Widajati ABSTRACT
Hubungan Pencahayaan dan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Subyektif Kelelahan Mata pada Operator Komputer Tele Account Management Di PT. Telkom Regional 2 Surabaya Oleh : Fery Firman Santoso, Noeroel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai dengan adanya suatu analisa berdasarkan keadaan umum masyarakat, yaitu terjadinya transisi demografi,
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN PADA HOME INDUSTRY PEMBUATAN CELANA JEANS
ANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN PADA HOME INDUSTRY PEMBUATAN CELANA JEANS TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian darisyarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik OLEH ALAN RUKMANA 070403003 D E P
Lebih terperinciSistem Proteksi Kebakaran pada Gedung UKM Universitas Brawijaya Malang
Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung UKM Universitas Brawijaya Malang Atika Rossydina Putri Prabawati 1 dan Heru Sufianto 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004) menyatakan bahwa ergonomi adalah kemampuan untuk menerapkan informasi menurut karakter, kapasitas
Lebih terperinciDESAIN STASIUN KERJA
DESAIN STASIUN KERJA Antropologi Fisik Tata Letak Fasilitas dan Pengaturan Ruang Kerja Work Physiologi (Faal Kerja) dan Biomechanics Ruang Kerja Studi Metode Kerja DESAIN STASIUN KERJA Keselamatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK merupakan bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional yang mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.
ANALISIS ERGONOMI TERHADAP SARANA DAN LAYOUT PADA RUANG KULIAH UNTUK KENYAMANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciPEMANTAUAN TINGKAT KEBISINGAN DAERAH KERJA UNTUK MENUNJANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PTLR-BATAN
PEMANTAUAN TINGKAT KEBISINGAN DAERAH KERJA UNTUK MENUNJANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PTLR-BATAN Adi Wijayanto, L. Kwin Pudjiastuti Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN adi_w@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRAK PEKERJAAN JASA KULI ANGKUT DI PASAR BADUNG MENINGKATKAN RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG TAHUN 2016
ABSTRAK PEKERJAAN JASA KULI ANGKUT DI PASAR BADUNG MENINGKATKAN RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG TAHUN 2016 Jasa kuli angkut adalah pekerja yang bekerja dengan menjual jasa mengangkut barang atau material
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi lingkungan kerja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan pekerja (Choi dkk, 2012). Pada saat pekerja merasa nyaman dalam bekerja maka
Lebih terperinci