BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai
|
|
- Suhendra Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai dengan adanya suatu analisa berdasarkan keadaan umum masyarakat, yaitu terjadinya transisi demografi, transisi ekonomi dan transisi sosial budaya. Dari hasil transisi tersebut terjadi transisi epidemiologi, dimana terdapat perubahan kompleks dalam pola kesehatan dan penurunan prevalensi penyakit-penyakit menular, sedangkan penyakit tidak menular justru semakin meningkat. Hal itu kemudian menyebabkan terjadinya transisi lingkungan, sehingga penyakit-penyakit yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan meningkat salah satunya karena radiasi. Radiasi yang terjadi di sekitar manusia dan memberikan efek jangka panjang salah satunya berasal dari barang-barang elektronik. Salah satu alat bantu dalam sektor pendidikan khususnya di perguruan tinggi yang menghasilkan radiasi adalah layar komputer (Murtopo & Sarimurni 2005). Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan tugas menerima input, mengolahnya, dan menyediakan output yang berupa hasil komputasi. Hasil komputasi akan dikonversi menjadi data visual yang dapat dilihat dengan menggunakan monitor atau Video Display Terminal (Humaidi & Alam, 2005). 1
2 2 Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Terdapat hampir satu miliar komputer yang digunakan di dunia. Sekitar 75% pekerjaan di dunia bergantung pada komputer dan 50% rumah memiliki setidaknya sebuah komputer (Kanitkar, Carlson & Yee 2005). Hoesin & Shaleh (2007) menyampaikan bahwa dari 2500 orang di 16 kota Indonesia terdapat 46,7% pengguna komputer. Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 sudah mencapai 71,19 juta orang (Pangerapan, 2014). Keuntungan penggunaan komputer diantaranya, pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat, lebih efektif dan efisien serta meningkatkan produktifitas kerja. Tidak hanya di bidang bisnis perkantoran yang sebagian besar pekerjaannya menggunakan komputer namun saat ini semua instansi telah mengembangkan penggunaan komputer baik instansi pendidikan maupun instansi kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan sejenisnya. Salah satu peranan komputer dalam instansi pendidikan adalah memberi kemudahan dalam mencari dan menghasilkan bahan-bahan pembelajaran secara efektif dan efisien yaitu dengan adanya perpustakaan elektronik (e-library). Lebih dari itu banyak peralatan laboratorium yang sudah dilengkapi dengan komputer sehingga alat tersebut dapat bekerja lebih teliti dan presisi, serta dapat mengatasi kendala hambatan indra manusia dan bisa digunakan sebagai simulasi (Fauzia, 2004).
3 3 Kemajuan teknologi dalam bidang keperawatan dimulai dengan adanya pengembangan telenursing yaitu praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi dan di beberapa rumah sakit juga sudah memulai penggunaan aplikasi dokumentasi PDA (Personal Digital Assistant) berbasis keperawatan di negara-negara maju (Najera 2008). Selain memberikan berbagai macam kemudahan pemakaian komputer yang berlebihan dapat menimbulkan efek yang kurang baik pada kesehatan, seperti terjadinya sindrom komputer yang ditandai dengan gejala seperti: Asthenopic dan Musculoskeletal Symptoms. Selain itu, komputer memancarkan radiasi cahaya berupa radiasi cahaya tampak biru yang dikenal blue light retinal injury. Radiasi cahaya tampak dengan frekuensi Thz dan panjang gelombang nm dapat mencapai retina. Hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan mata pengguna komputer. Jenis radiasi cahaya tampak ini dapat menimbulkan fotorenitis atau yang disebut peradangan retina (Gunawan, 2011). Mahasiswa adalah salah satu kelompok pengguna komputer di instansi pendidikan. Komputer merupakan alat bantu dalam mengerjakan berbagai hal, seperti tugas kuliah, mencari bahan atau materi kuliah, menyimpan data kuliah, memperbaharui informasi dan ilmu pengetahuan, serta menambah wawasan tentang teknologi yang berkembang. Selain untuk keperluan kuliah dan kebutuhan informasi mereka juga menggunakan komputer yang kini hadir dalam ragam yang lebih simpel dan menarik (seperti: laptop, notebook, netbook dan tablet) dan sebagai bentuk penyaluran hobi serta mencari hiburan
4 4 untuk melepas penat di tengah kesibukan kuliah dan tugas yang menumpuk (Kompas, 2011). Terkadang kegiatan tersebut tanpa sadar menjadi kebiasaan dengan intensitas waktu yang lama. Sehingga menimbulkan munculnya beberapa masalah, seperti keluhan kelelahan mata dan nyeri pada kepala. Gangguan pada bagian mata dan kepala juga sering disebut dengan computer vision syndrome (CVS), mulai dari nyeri atau sakit kepala, mata kering dan iritasi, mata lelah, hingga gangguan yang lebih serius dan lebih permanen seperti kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur (astigmatisma, myopi, presbyopi), pandangan ganda, hingga disorientasi warna (Khannah & Rahajeng, 2012). American Optometric Association (AOA) mendefinisikan Computer Vision Syndrom sebagai gangguan mata komplek dan masalah penglihatan yang berkaitan dengan kegiatan yang lama di depan komputer dengan batas maksimal lama penggunaan komputer adalah 4 jam per hari. Terjadinya computer vision syndrome ditandai dengan gejala visual yang dihasilkan dari interaksi dengan layar komputer atau lingkungannya. Gejala yang timbul biasanya bersifat sementara dan menghilang setelah pengguna istirahat meskipun sebagian kecil pengguna mungkin mengalami kontinuitas gejala setelah menggunakan komputer. Jika tidak di tangani dengan baik, sebagian besar gejala ini akan terulang dan juga memburuk di masa depan (Yin & Reddy, 2008). Hal ini didukung oleh penelitian badan kerja WHO (World Health Organization) (1987) dalam Murtopo & Sarimurni (2005), diperoleh data
5 5 bahwa presentase terjadinya sakit kepala di sekitar mata pada kelompok pengguna yang terpapar komputer sebanyak 80% dan kelompok kontrol sebanyak 61%, rasa pedih dimata pada kelompok terpapar sebanyak 72% dan kelompok kontrol sebanyak 47%, gejala mata kabur kelompok terpapar sebanyak 75% dan kontrol sebanyak 52%. Didukung penelitian Sejati (2000) terhadap 40 operator komputer ternyata 10% mengalami keluhan mata merah, 32% menderita keluhan mata berair. Penggunaan komputer akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan memperoleh informasi, terutama bagi pelajar maupun mahasiswa di perguruan tinggi. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang di mulai bulan Desember 2013, melalui wawancara pada sekitar 10% dari 583 mahasiswa jurusan keperawatan mulai dari periode angkatan sebanyak 50 orang, didapatkan keluhan seperti: sakit kepala dan kaku punggung pada 15 mahasiswa, 10 mahasiswa lainnya mengeluhkan mata lelah dan berair dan 25 mahasiswa sisanya mengatakan pergelangan tangan kaku dan mata terasa pedih serta gatal setelah berada di depan komputer lebih dari 2 jam/hari. Hal ini dapat meningkatkan insidensi CVS (Computer Vision Syndrome) sehingga menjadi perhatian khusus bagi peneliti, oleh karena itu peneliti tertarik untuk merumuskan judul penelitian Analisis hubungan lama interaksi komputer terhadap terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrome) pada mahasiswa jurusan keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
6 6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan fenomena dan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian Adakah hubungan antara lama interaksi komputer dengan terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrome) pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama interaksi komputer terhadap terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrome) pada mahasiswa jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Tujuan Khusus Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: a. Mengetahui gambaran lama interaksi mahasiswa dengan komputer. b. Mendeskripsikan gejala-gejala CVS (Computer Vision Syndrome). c. Menganalisis hubungan lama interaksi komputer terhadap terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrome) pada mahasiswa jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7 7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam memperkaya dan memperluas ilmu pengetahuan tentang hubungan lama interaksi dengan komputer terhadap terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrom). 2. Manfaat Praktis a. Membuktikan bahwa intensitas waktu yang lama di depan komputer menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrom) pada mahasiswa. b. Menyampaikan informasi pada mahasiswa mengenai dampak radiasi yang disebabkan oleh interaksi komputer dengan intensitas waktu tertentu. c. Memberikan informasi mengenai CVS (Computer Vision Syndrom) sebagai upaya pencegahan agar para mahasiswa dapat tetap mempertahankan intensitas belajar tanpa mempengaruhi kesehatannya. d. Sebagai wacana bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa dan pengembangan lebih lanjut.
8 8 E. Keaslian Penelitian 1. Mentari Bunjamin (2012). Judul Penelitian : Gambaran tingkat lama penggunaan komputer dengan terjadinya gejala-gejala Computer Vision Syndrome pada pekerja pengoperasi komputer di Wilmar Group, Medan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 97 orang karyawan disalah satu perusahaan swasta di kota Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode pembagian kuesioner terbimbing, dengan data-data pribadi serta 15 pertanyaan mengenai gejala-gejala Computer Vision Syndrome yang dirasakan oleh para pekerja. Distribusi data dilakukan dengan menggunakan distribusi tabel frekuensi. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan hampir 50% mengenai karyawan dengan tingkat gejala ringan pada usia remaja akhir (47%) dan dewasa awal (44%). Perbedaan dengan penelitian ini adalah populasi yang diambil oleh peneliti yaitu mahasiswa jurusan keperawatan di UMS. 2. Hikmatyar Rabbi Al Mujaddidi (2012). Judul Penelitian : Analisis faktorfaktor terhadap kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) pada pekerja layout editor di Cv. X Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan desain cross sectional. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan subjek penelitian populasi pekerja layout editor pada percetakan di Tembalang Kota Semarang. Kemudian subjek penelitian diambil 4 orang dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan content analysis. Hasil penelitian
9 9 menggunakan faktor - faktor yang mempengaruhi terjadinya CVS pekerja layout editor di CV. X Tembalang Kota Semarang yaitu, semua responden tidak mempunyai pengetahuan tentang CVS, tidak adanya supervisi yang dilakukan owner percetakan, semua responden mengalami kurang tidur dan penggunaan monitor CRT. Selain itu, tingkat pencahayaan yang >700 lux pada shift pagi dan >300 lux pada shift malam. Refleksi kedipan mata yang kurang dan posisi monitor eye level condition juga mempengaruhi terjadinya CVS. Namun, berdasarkan hasil penelitian semua responden tidak mempunyai kelainan. Penelitian ini yang menjadi pembeda adalah variabel independen, dimana peneliti menggunakan lama interaksi komputer sebagai variabel independen. 3. Grace P. Kurmasela (2013). Judul Penelitian : Hubungan waktu penggunaan laptop dengan keluhan penglihatan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sifat observational dan masalah yang diteliti terjadi dengan sendirinya tanpa intervasi dari peneliti. Sampel penelitian adalah mahasiswa FK UNSRAT angkatan 2011 berjumlah 100 orang yang diambil secara acak. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara lama waktu jeda penggunaan laptop (r = 9,487, p < 0,05). Simpulan: Waktu penggunaan laptop berhubungan secara signifikan dengan keluhan penglihatan. Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel dependen yaitu keluhan penglihatan, sedangkan peneliti mengambil gejala cvs sebagai vaiabel dependen.
BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang akhir-akhir ini sebagai tuntutan globalisasi mengharuskan seseorang untuk selalu mendapat informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan komputer dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan. Salah satunya yaitu gangguan mata karena penggunaan mata secara terusmenerus untuk menatap monitor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh sangat membantu manusia dalam beraktifitas sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi seperti komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Hiburan, (Semarang: EFFHAR, 1987), hlm.5. 1 Forrest M. MIM, III dan Marc Stern, Komputer untuk Bisnis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi berkembang dengan pesat dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Komputer merupakan salah satu produk dari hasil perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer. Pemakaian komputer saat ini sudah semakin luas. Hampir setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi berkembang dengan pesat sesuai dengan zamannya. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak hanya digunakan oleh kalangan remaja dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas kerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa dasawarsa terakhir, perkembangan globalisasi semakin meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam peningkatan teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan merupakan salah satu unsur yang harus dipenuhi sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan Nasional bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata lelah (Fatigue) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG Hikmatyar Rabbi Al Mujaddidi E2A008061 Peminatan Keselamatan Dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam teknologi informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan mempermudah pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya permainan audiovisual yang sering disebut dengan video game.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu aspek perkembangan teknologi ini ditandai dengan adanya permainan audiovisual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk mengetik atau menciptakan karya-karya lain dalam bentuk soft file. Oetomo (2006) komputer adalah suatu perangkat
Lebih terperinciTABEL 2.1 : Korelasi antara Usia dan Daya Akomodasi 14. TABEL 4.1 : Kisi - kisi instrumen penelitian variabel dependen 39
Daftar Tabel Halaman TABEL 2.1 : Korelasi antara Usia dan Daya Akomodasi 14 TABEL 4.1 : Kisi - kisi instrumen penelitian variabel dependen 39 TABEL 5.1 : Distribusi Karakteristik Responden 45 TABEL 5.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor komputer. Tampilan layar monitor
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya) Intanblongkod@gmail.com Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Game Online. Menurut data statistik yang diperoleh dari Google Analytic
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, pengguna internet menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (APJII) tahun 2013, sudah mencapai 63 juta orang penguna. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan termasuk diantaranya pada proses pendidikan. Penglihatan juga merupakan jalur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode ini merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu persyaratan Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. Disusun Oleh :
ANALISIS HUBUNGAN LAMA INTERAKSI KOMPUTER TERHADAP TERJADINYA GEJALA COMPUTER VISION SYNDROME PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem Informasi Akadamik Terpadu (SIAT) program studi Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan panca indera manusia yang berfungsi sebagai alat penglihatan. Dengan mata kita dapat melihat sesuatu dan mampu melakukan setiap jenis pekerjaan. Untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian ini digunakan untuk menjelaskan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan kepada partisipan. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi informasi. Penggunaan komputer di setiap rumah dan warung internet telah memberikan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang begitu pesat, sehingga hal itu sangat mempengaruhi kehidupan sehari hari manusia dan lapisan masyarakat dari usia muda sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan termasuk diantaranya pada proses pendidikan. Penglihatan juga merupakan jalur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%
Lebih terperinciRifa Nurafifah Syabaniah AMIK BSI Sukabumi
Pengaruh Karakteristik Komputer berupa Kualitas Display Komputer dan Pencahayaan terhadap timbulnya Computer Vision Syndrome (CVS) (Studi Kasus: Siswa-Siswi MA Al-Ma Arif Cianjur) Rifa Nurafifah Syabaniah
Lebih terperinciABSTRACT
1 HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN, USIA, MASA KERJA, DAN POLA KERJA DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI PT. ANUGERAH PHARMINDO LESTARI CABANG SEMARANG Silviana
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. berbagai informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan mata merupakan salah satu syarat penting untuk menyerap berbagai informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan, namun gangguan terhadap
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 1 Sri S. Ningsih, 2 Fransiska Lintong 3 Jimmy F. Rumampuk 1 Kandidat Skripsi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)
HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME) PADA PEGAWAI MONITORING DAN PENGEMBANGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Riska Valentine
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bekerja secara otomatis, terintegrasi, dan terkoordinasi sehingga dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang semakin cepat dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, semakin mempermudah seseorang dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang ada di sektor formal
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Pengukuran Lingkungan Kerja 6.1.1 Pengukuran Pencahayaan Ruang Kerja Radar Controller Pada ruang Radar Controller adalah ruangan bekerja para petugas pengatur lalu lintas udara
Lebih terperinciNovember sampai dengan tanggal 20 Desember tahun untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan suatu objektif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loksi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di swalayan Kota Gorontalo Tahun 2013 3.1.2 Waktu Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dimulai
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS
HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut WHO pada tahun 2000 terjadi 52% kematian yang disebabkan oleh
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO pada tahun 2000 terjadi 52% kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular. Terjadinya transisi epidemiologi ini disebabkan oleh terjadinya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri kepala atau cephalalgia adalah rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala. Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan subjektif yang sering dilaporkan
Lebih terperinciHubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom
Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom Individual and Environmental Factors relationships Complaints Against Computer Vision Syndrome Ani Alisah, Isnaini Rizka
Lebih terperinciJurnal CARE, Vol. 2, No. 2, 2014
1 HUBUNGAN PERILAKU PEMAKAIAN LAPTOP DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA MAHASISWA ANGKATAN 2009 PSIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Ani Sutriningsih 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit adalah suatu keadaan abnormal tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suma mur (2014) menyatakan bahwa industri tekstil ditinjau dari segi higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak ditemui dalam industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang atau low back pain merupakan keluhan yang sering dijumpai. Hampir 80% penduduk di negara-negara industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutaan dan 3,65% atau 246 juta orang mengalami low vision. 1,2
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutaan dan gangguan penglihatan masih merupakan masalah kesehatan di dunia. 1 Berdasarkan Global Data on Visual Impairment 2010, World Health Organization (WHO)
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai tenaga kerja adalah pelaksana dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaian ketentraman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM Naga Mas Di Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala yang diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PRAKTEK UNSAFE ACTION
HUBUNGAN ANTARA PRAKTEK UNSAFE ACTION DALAM PENGGUNAAN GADGET DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF GANGGUAN KESEHATAN MATA PADA MURID SEKOLAH DASAR ISLAM TUNAS HARAPAN TAHUN 2016 An Nisa Intan Navarona *) Eni Mahawati
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH2 (3) (2015) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI WILAYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar pengetahuan tentang dunia disekeliling kita didapat melalui mata. Sekitar 95% informasi yang diterima otak,
Lebih terperinciKata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN USIA DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI BAGIAN OPERASIONAL PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KOTA MANADO TAHUN 2017 Made Ayu Sawitri*, Grace D. Kandou*, Rahayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk. memasyarakat dikalangan anak-anak. Hal ini mungkin menjadi suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009 Yulyana Kusuma Dewi, Rico Januar Sitorus, Hamzah Hasyim Mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain stasiun kerja yang ergonomis merupakan suatu hal yang sangat penting untuk pencapaian suatu produktivitas kerja yang tinggi. Desain stasiun kerja akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belatang kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga tingkat yang diwakili oleh angka harapan hidup menjadi indikator yang akan selalu digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar miopia berkembang pada anak usia sekolah 1 dan akan stabil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar miopia berkembang pada anak usia sekolah 1 dan akan stabil pada usia remaja 2, namun pada sebagian orang akan menunjukkan perubahan ketika usia dewasa
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA
HUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Chriswanto Wisnu Nugroho R.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum antara lain dapat dilihat
Lebih terperinciAfrini Nurul Afifah. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Analisis Faktor Risiko Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrome pada Pegawai Bank Negara Indonesia Cabang Universitas Indonesia, Direktorat Kemahasiswaan, dan Pengembangan & Pelayanan Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu hak dasar bagi pekerja yang merupakan komponen dari hak asasi manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologi. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres merupakan suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan dari dalam diri dan lingkungan. Pernyataan tersebut berarti seseorang dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2009) memperkirakan 450 juta. orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah World Health Organization (WHO) (2009) memperkirakan 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media Sosial adalah interaksi sosial antara manusia dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial mencakup gagasan dan berbagai konten dalam komunitas virtual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung upaya penyelenggaraan
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA SISWA JURUSAN TKJ DI SMK I TAHUNA
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA SISWA JURUSAN TKJ DI SMK I TAHUNA Desye Vebriyanti Jonge Sefti Rompas Maria, J. Regar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus globalisasi di segala bidang berupa perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada pola hidup masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kerja tidak lepas dari kebutuhan akan adanya komputer yang membantu atau mempermudah dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan insulin atau penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan unsur terpenting dalam perusahaan untuk meningkatkan produksi perusahaan, di samping itu tenaga kerja sangat beresiko mengalami masalah kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006, Konsil Kedokteran Indonesia telah menetapkan model
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2006, Konsil Kedokteran Indonesia telah menetapkan model pembelajaran yang baru sesuai dengan tetapan program dokter di Indonesia berupa standar kompetensi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas dalam mempengaruhi populasi manusia. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60-
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Worls Health Organization (WHO), orang lanjut usia menurut tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60-74 tahun), usia lanjut tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama. Peningkatan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi. konsentrasi yang buruk. Sementara itu depresi merupakan gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi merupakan gangguan mental umum yang dikarakteristikkan dengan perasaan tertekan, kehilangan minat terhadap
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di tempat kerja.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah dijabarkan, dilakukan penelitian untuk memahami teori yang berkembang bahwa faktor genetik
Lebih terperinciHANG TUAH MEDICAL JOURNAL
HANG TUAH MEDICAL JOURNAL http://journal-medical.hangtuah.ac.id/ Hubungan Lama Membaca dan Menggunakan Komputer Dengan Ametropia pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Hang Tuah Semester VII Tahun Ajaran
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mempengaruhi banyak jaringan dan organ, terutama menyerang fleksibel (sinovial) sendi, dan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rematik adalah penyakit inflamasi sistemik kronis, inflamasi sistemik yang dapat mempengaruhi banyak jaringan dan organ, terutama menyerang fleksibel (sinovial) sendi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan pemasaran (Manuaba, 1983). Aspek yang kurang diperhatikan bahkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi terjadi peningkatan persaingan usaha yang menyebabkan kebanyakan pengusaha lebih memperhatikan masalah permodalan, manajemen, dan pemasaran
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit akibat lingkungan semakin hari semakin menimbulkan problema kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1) Umumnya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai di tempat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai di tempat praktek dokter (Harsono, 2005). Nyeri kepala dideskripsikan sebagai rasa sakit atau rasa tidak
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja adalah bagian dari kehidupan, dan setiap orang memerlukan pekerjaan untuk mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam melaksanakan pekerjaannya,
Lebih terperinciPerbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)
Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu jenis penyakit menahun, yang angka kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization mengidentifikasikan masa remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization mengidentifikasikan masa remaja sebagai periode pertumbuhan manusia yang terjadi setelah masa a nak-anak dan sebelum dewasa yaitu dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung merupakan keluhan yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung semasa hidupnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata adalah salah satu dari indera tubuh manusia yang berfungsi untuk penglihatan. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun sering kali kurang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective), dan tindakan (psychomotor). Dari berbagai penelitian dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan penyumbang untuk pertumbuhan ekonomi bangsa dan dianggap semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian. Industri ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet (Interconnected Network) adalah kumpulan jaringan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya (Priyatno,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit adalah suatu keadaan abnormal tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya
Lebih terperinci