PENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10
|
|
- Sudirman Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tanggal : Jam :11.00 WIB PENGUJIAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SILIWANGI DENGAN SIMULASI MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX V.4.10 Gin Gin Ginanjar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstract Lighting areas of work on the building or buildings, especially in the library is an important aspect in supporting the activities students and employees. Lighting conditions that do not standard can disrupt activity and causing health complaints, especially eyestrain. This research aims to find out the suitability of the level of lighting in library Siliwangi University. This research used dialux software version the software to simulate the intensity of illumination on a building. Light is electromagnetic radiation (similar to x-rays or radio waves, fm), which has a wavelength of 380 nm to 780 nm the creates the sensation of color. Artificial lighting is lighting that comes from man made light sources known as lamp or luminaire. Dialux comparison of the simulation results with the results of calculations and measurements, which indicates the average level of illumination which is closer to the SNI. While the results of the calculation requires an additional power point or light bulbs. Standard illumination intensity for the library is 300 Lux. From the simulation results of the average intensity of illumination at the University Library Siliwangi indicates that the level of lighting in the University Library Siliwangi still not reached the level of lighting SNI, condition is due to the differences, spacious rooms, high-field work as well as differences in the use of lamps and completeness the exists in the application dialux the software installed on Siliwangi University Library. Keywords: Iluminasi, Artificial Lighting, Illumination Intensity, Dialux, Lux Abstrak Pencahayaan bidang kerja pada bangunan atau gedung khususnya di perpustakaan merupakan aspek penting dalam menunjang aktivitas baik mahasiswa maupun pegawai. Kondisi pencahayaan yang tidak memenuhi standar dapat mengganggu aktivitas dan menyebabkan terjadinya keluhan kesehatan khususnya kelelahan mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tingkat pencahayaan di Perpustakaan Universitas Siliwangi. Penelitian ini menggunakan software dialux versi yaitu software untuk mensimulasikan intensitas pencahayaan pada bangunan atau gedung. Cahaya adalah radiasi elektromagnetik (mirip dengan sinar x atau gelombang radio fm) yang mempunyai panjang gelombang 380 nm sampai 780 nm yang menciptakan sensasi warna. Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari sumber cahaya buatan manusia yang dikenal dengan lampu atau luminer. Perbandingan hasil simulasi dialux dengan hasil perhitungan, dan pengukuran. Hasil pengukuran mengindikasikan tingkat pencahayaan rata-rata yang lebih mendekati pada SNI. Sedangkan dari hasil perhitungan membutuhkan suatu penambahan titik lampu ataupun daya lampu. Standar intensitas pencahayaan untuk perpustakaan adalah 300 Lux. Dari hasil simulasi rata-rata tingkat intensitas pencahayaan di Perpustakaan Universitas Siliwangi mengindikasikan bahwa tingkat pencahayaan di Perpustakaan Universitas Siliwangi masih belum mencapai tingkat pencahayaan SNI, Kondisi ini dikarenakan perbedaan, luas ruangan, tinggi bidang kerja serta perbedaan pemakaian jenis lampu dan kelengkapannya yang ada dalam aplikasi software dialux dengan yang terpasang di Perpustakaan Universitas Siliwangi. Kata kunci: Kuat Pencahayaan, Pencahayaan Buatan, dialux, lux
2 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perpustakaan merupakan sarana pendukung yang penting dalam kegiatan membaca dan pencarian informasi berupa teori, buku-buku, dan data. Dalam kegiatan terutama membaca diperlukan pencahayaan yang baik, guna mudah. dalam membacanya ataupun memahami sesuatu yang dibaca. Sehingga perpustakaan membutuhkan suatu sistem pencahayaan yang sesuai dengan standar. Pencahayaan yang sesuai dengan standar merupakan faktor yang penting untuk menciptakan lingkungan baca yang baik. Lingkungan baca yang baik dapat memberikan kenyamanan kepada aktivitas pembaca Tujuan Tugas akhir yang berjudul Pengujian Intensitas Cahaya di Gedung Perpustakaan Universitas Siliwangi dengan Simulasi Menggunakan Software Dialux 4.10 ini bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap standar SNI tentang intensitas cahaya di Gedung Perpustakaan Universitas Siliwangi Batasan Masalah Pembahasan tugas akhir ini dibatasi pada: - Dalam penelitian ini tidak membahas mengenai instalasi kelistrikan di Gedung Perpusatakaan Universitas Siliwangi. - Penelitian ini dibatasi oleh ketersediaan persamaan jenis lampu dan rumah lampu yang sesuai dengan yang dipasang di lapangan dan yang ada dalam Dialux. - Pengaruh-pengaruh koefisien eksternal dalam luminasi diasumsikan sesuai dengan kebutuhan serta fungsi Metode Penelitian a. Pengumpulan data primer yaitu data yang didapat secara langsung diukur dan diamati di lapangan. b. Pengumpulan data sekunder, yaitu pengumpulan data yang merupakan hasil pengukuran pihak lain seperti datasheet, spesifikasi lampu dan kelengkapannya. c. Simulasi, pengujian berdasarkan program software dialux Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang berjudul Pengujian Intensitas Cahaya di Gedung Perpustakaan Universitas Siliwangi dengan Simulasi Menggunakan Software Dialux 4.10 disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI, berisi tentang gambaran singkat mengenai teori pencahayaan, jenis lampu yang digunakan, dan rumus-rumus penunjangnya. BAB III SIMULASI PROGRAM DIALUX, berisi tentang penjelasan proses dan data-data hasil simulasi program dialux BAB IV ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN SIMULASI, berisi hasil simulasi program dialux dan perhitungan. BAB V PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penyusunan tugas akhir 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Cahaya Cahaya adalah radiasi elektromagnetik (mirip dengan sinar x atau gelombang radio fm) yang mempunyai panjang gelombang 380 nm sampai 780 nm yang menciptakan sensasi warna Pencahayaan Alami Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Pencahayaan alami umumnya dibagi dua: Sunlight: yaitu cahaya matahari langsung, umumnya memiliki intensitas yang tinggi dan sudut penyebaran cahaya yang sempit. Cahaya jenis ini harus selalu dijaga agar jumlahnya tetap terkendali, sehingga tidak menimbulkan silau dan radiasi panas yang terlalu tinggi. Daylight: yaitu cahaya matahari tidak langsung yang disebarkan oleh partikel-partikel atmosfer, termasuk awan, umumnya memiliki intensitas yang sedang sampai dengan rendah dan sudut penyebaran cahaya yang lebar (mendekati difus/merata ke segala arah). Cahaya jenis ini umumnya lebih disukai untuk digunakan sebagai pencahayaan alami dalam bangunan, karena tidak terlalu menimbulkan silau dan radiasi panas yang tinggi Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari sumber cahaya buatan manusia yang dikenal dengan lampu atau luminer. Pencahayaan buatan membutuhkan energi untuk diubah menjadi terang cahaya. Segi efisiensi menjadi pertimbangan yang sangat penting selain menjadikan pencahayaan buatan sesuai dengan kebutuhan manusia. Pencahayaan buatan yang efisian mempunyai fokus kepada pemenuhan pencahayaan pada bidang kerja. Fungsi pokok pencahayaan buatan: Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat.
3 Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang bayang. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi. Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni : 1. Sistem Pencahayaan Merata, Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. 2. Sistem Pencahayaan Terarah, Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. 3. Sistem Pencahayaan Setempat, Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual Pencahayaan Bidang Kerja Dalam performansi visual, diperlukan identifikasi bidang kerja yang diharapkan untuk menentukan karakteristik pencahayaan buatan (IESNA, 2000, bab 3). Permukaan yang berkaitan dengan bidang kerja adalah permukaan yang menjadi area penglihatan selama bekerja. Beberapa faktor yang perlu dihindari untuk mendapatkan kenyamanan penglihatan pada bidang kerja dalam IESNA (2000,p,127) adalah: - Silau Terdapat dua buah silau, yaitu disability glare dan discomfort glare. disability glare adalah silau yang menyebabkan mata tidak mampu melihat apapun akibat dari pancaran sinar yang besar ke arah mata. Discmfort glare adalah silau yang ditimbulkan akibat pantulan sinar terhadap bidang kerja atau unsur-unsur di sekitarnya yang menuju mata. - Bayangan Bayangan terjadi karena pancaran sinar cahaya ke bidang kerja tertutupi oleh suatu obejk Jenis Sumber Cahaya Jenis sumber cahaya yang dipakai di Perpustakaan Universitas Siliwangi, terutama pada ruang baca lantai II adalah: lampu fluorescent, yaitu; lampu TL-D, TL5, dan essential beserta armaturnya Fotometri Fotometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran besaran-besaran cahaya, meliputi aspekaspek psikofisis energi radiasi yang dapat terlihat oleh mata manusia. Besaran-besaran fotometri yang umum antara lain: - Fluk cahaya/fluks luminus ( ),adalah laju aliran energi cahaya, atau energi radiasi yang telah dibebani dengan respon sensitivitas mata manusia per satuan waktu. Fluks luminus memiliki satuan lumen (lm). - Intensitas cahaya (I), Intensitas cahaya (I) adalah fluks luminus per satuan sudut ruang (ω, dalam steradian) dalam arah tertentu. Intensitas cahaya memiliki satuan candela (cd). - Iluminasi atau Kuat/tingkat/intensitas pencahayaan (E), adalah fluks luminus yang datang pada suatu permukaan per satuan luas (A, dalam m 2 ) permukaan yang menerima cahaya tersebut. Iluminasi memiliki satuan lux atau setara dengan lumen/m 2. - Luminasi (L), didefinisikan sebagai permukaan benda yang mengeluarkan/memantulkan intensitas cahaya yang tampak pada satuan luas permukaan benda tersebut, dinyatakan dalam Candela per meter persegi (Cd/m 2 ) Perhitungan Tingkat pencahayaan rata-rata (E rata-rata ) 1) Tingkat pencahayaan rata-rata (E rata-rata ) Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan pada umumnya didefinisikan sebagai tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang kerja. Yang dimaksud dengan bidang kerja ialah bidang horisontal imajiner yang terletak 0,75 meter di atas lantai pada seluruh ruangan. Tingkat pencahayaan rata-rata/e rata rata (lux), dapat dihitung dengan persamaan : E rata rata = kp kd lux A Dimana: = fluks cahaya total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen). A = luas bidang kerja (m 2 ). k p = koefisien penggunaan. = koefisien depresi (penyusutan). k d 2) Koefisien Penggunaan (k p ) Faktor penggunaan didefinisikan sebagai perbandingan antara fluks luminus yang sampai di bidang kerja terhadap keluaran cahaya yang dipancarkan oleh semua lampu. 3) Koefissien Depresi (k d ) Koefisien depresi atau sering disebut juga koefisien rugi-rugi cahaya atau koefisien pemeliharaan, didefinisikan sebagai perbandingan antara tingkat pencahayaan setelah jangka waktu tertentu dari instalasi pencahayaan digunakan
4 terhadap tingkat pencahayaan pada waktu instalasi baru. 4) Jumlah Armatur yang Diperlukan Untuk menghitung jumlah armatur, terlebih dahulu dihitung fluks luminus total yang diperlukan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan yang direncanakan. Dengan persamaan: = E A k p k d Kemudian jumlah armatur dihitung dengan persamaan: N total = F 1 n Dimana: F 1 = fluks luminus sebuah lampu. n = jumlah lampu dalam satu armatur. 5) Tingkat Pencahayaan Minimum yang Direkomendasikan Tabel 1 Intensitas Cahaya Minimum Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan (lux) Kelompok Renderasi Warna Lembaga Pendidikan : Ruang kelas atau 2 Perpustakaan atau 2 Laboratorium Ruang gambar Kantin Sumber: SNI Gambar 2 Summary Ruang Baca 1 Simulasi ruang baca 2 3. Simulasi Program Dialux v.4.10 Open program Dialux Pembuatan ruangan Importing ruangan Edit room geometri Penentuan jenis lampu dan kelengkapannya Penempatan objek dan texture Calculate software dialux Gambar 3 Hasil Simulasi Rendering 3d Ruang Baca 2 Simulasi ruang baca 1 Gambar 1 Hasil Simulasi Rendering 3d Ruang Baca 1 Gambar 4 Summary Ruang Baca 2
5 Tabel 3 Pencahayaan Buatan Perpustakaan Universitas Siliwangi Gambar 5 Hasil Simulasi Rendering 3d Perpustakaan Universitas Siliwangi Tanpa Atap 4.3. Hasil Simulasi Dialux Tabel 4 Hasil Simulasi Dialux Gambar 6 Hasil Simulasi Rendering 3d Perpustakaan Universitas Siliwangi 4. Analisa Perbandingan Hasil Pengukuran, Perhitungan Dan Simulasi 4.1. Pendahuluan Analisa perhitungan besaran cahaya dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: 1. Simulasi software 2. Perhitungan berdasarkan metode cosinus lambert. 3. Pengukuran di lapangan untuk membandingkan hasil simulasi dan perhitungan serta kondisi riil di lapangan Spesifikasi Ruang, Luas, Tinggi, Jenis Lampu, Fungsi Ruangan dan Operasional Hasil Pengukuran dengan Lux Meter Alat ukur lux meter Dengan spesifikasi sebagai berikut : Merk : Lutron LX-101 Sumber tenaga : 9V DC Jenis : digital Skala : x1, x10, x100 Alat ini berfungsi untuk menampilkan nilai instensitas cahaya dengan satuan lux yang terukur dengan kemampuan mengukur sampai lux Berikut adalah spesifikasi ruang dan jenis lampu yang digunakan di gedung Universitas Siliwangi: Tabel 2 Tabel Luas Ruangan Perpustakaan Universitas Siliwangi Gambar 7 Alat Ukur Lux Meter
6 Tabel 5 Pengukuran dengan Lux Meter Siang Hari maka jumlah lampu yang diperlukan adalah: N lampu = N armatur n Keterangan: Tabel 6 Pengukuran dengan Lux Meter Malam Hari N total F 1 n k p k d A : Jumlah armatur. : Fluks luminous total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen). : Fluks luminous satu buah lampu. : Jumlah lampu dalam satu armatur. : Koefisien penggunaan : Koefisien depresiasi : Luas ruangan Tabel 7 Kesesuaian Intensitas Pencahayaan Rata-rata Siang Hari dan Malam Hari dengan Standar SNI Perhitungan Ruangan Lantai II 1. Perhitungan pencahayaan pada ruang baca 1 diketahui: Nilai Keterangan Satuan p Panjang ruangan 14,90 m l Lebar ruangan 6,90 m A Luas ruangan 102,81 m 2 k p Koefisien penggunaan 0,65 k d Koefisien depresiasi 0,8 E E rata-rata yang 750 lux direkomendasikan n Jumlah lampu 1 buah F 1 Fluks luminous satu 1030 lumen lampu TL-D F 1 Fluks luminous satu 810 lumen lampu Essential F 1 Fluks luminous satu lampu TL lumen Untuk lampu TL-D 2x18w Dengan demikian dari tabel 7 terlihat kedua hasil pengukuran tidak memenuhi standar SNI. Ini dikarenakan adanya penurunan intensitas cahaya yang dikeluarkan oleh lampu yang disebabkan umur lampu yang hampir 2 tahun, serta kurang adanya pemeliharaan komponen pencahayaan. Dibandingkan pada hasil pengukuran siang hari nilai intensitas pencahayaannya lebih besar daripada nilai intensitas pada waktu malam hari ini disebabkan adanya pengaruh dari pencahayaan alami pada waktu siang hari. Oleh karena itu pencahayaan alami ikut berperan penting pada sistem pencahayaan di gedung perpustakaan Universitas Siliwangi pada waktu siang hari Perhitungan dengan Rumus = E rata rata A k p k d Sehingga jumlah armatur yang diperlukan: N total = F 1 n = , = 67,18 Dari perhitungan di atas, ruang baca 1 memerlukan 66 titik lampu TL-D. Karena dalam satu armatur terdiri dari 2 lampu maka jumlah lampu yang diperlukan adalah: N lampu = 66 2 N lampu = 132 Untuk lampu essential 14w = ,5
7 810 = 85,43 Dari perhitungan di atas, ruang baca 1 memerlukan 84 titik lampu essential. maka jumlah lampu yang diperlukan adalah: N lampu = 84 1 N lampu = 84 Untuk lampu TL 5 21w = ,03 F tota l 1900 = 36,42 Dari perhitungan di atas, ruang baca 1 memerlukan 36 titik lampu TL 5. maka jumlah lampu yang diperlukan adalah: N lampu = 36 1 N lampu = Perhitungan pencahayaan pada ruang baca 2 Diketahui: Nilai Keterangan Satuan p Panjang ruangan 14,90 m l Lebar ruangan 6,90 m A Luas ruangan 102,81 m 2 k p Koefisien 0,65 k d Koefisien 0,8 E E rata-rata yang 750 lux direkomendasikan n Jumlah lampu 1 buah F 1 Fluks luminous 1030 lumen satu lampu TL-D F 1 Fluks luminous 810 lumen satu lampu Essential F 1 Fluks luminous satu lampu TL lumen Dari perhitungan di atas, ruang baca 2 memerlukan 66 titik lampu TL-D. Karena dalam satu armatur terdiri dari 2 lampu maka jumlah lampu yang diperlukan adalah: N lampu = 66 2 N lampu = 132 Untuk lampu essential 14w = ,5 810 = 85,43 Dari perhitungan di atas, ruang baca 2 memerlukan 84 titik lampu essential. maka jumlah lampu yang diperlukan adalah: N lampu = 84 1 N lampu = 84 Untuk lampu TL5 21w = , = 36,42 Dari perhitungan di atas, ruang baca 2 memerlukan 36 titik lampu TL 5. maka jumlah lampu yang diperlukan adalah: N lampu = 36 1 N lampu = 36 Untuk lampu TL-D 2x18w = , = 67,18
8 4.7. Analisa Perbandingan Hasil Tabel 8 Perbandingan Pencahayaan Perpustakaan Universitas Siliwangi Analisis Lantai I Dari tabel 4.9 dapat diihat bahwa nilai intensitas pencahayaan rata-rata pada setiap ruangan terkecuali toilet, baik dari hasil pengukuran maupun simulasi dialux v.4.10 masih belum memenuhi nilai standar SNI. Ini dikarenakan kondisi lantai I untuk semua ruangannya, peredaran ventilasi yang kurang baik dan posisi jendela yang terhalang oleh lantai II serta keadaan faktor luar seperti gedung FKIP dan pohon yang menghalangi pencahayaan alami, ditambah dengan keadaan lampu yang belum dirubah. Untuk toilet memenuhi nilai standar SNI, dikarenakan luas ruangan yang kecil serta pemakaian lampu TL-D 18 watt yang cukup menerangi ruang toilet..analisis Lantai II Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai intensitas pencahayaan rata-rata pada setiap ruangan terkecuali untuk ruang baca 1 dan ruang baca 2 serta toilet memenuhi standar SNI, baik dari hasil pengukuran maupun simulasi dialux v.4.10 masih belum memenuhi nilai standar SNI. Untuk ruang baca 1 dan ruang baca 2 sangat terbantu dengan pencahayaan alami, dimana cahaya yang masuknya banyak melalui jendela dan lubang cahaya. Untuk ruangan yang belum memenuhi standar hal ini dipengaruhi oleh umur lampu dan kondisi armatur yang sudah lama. Jadi dengan analisa kita dapat mengetahui perbandingan nilai intensitas pencahayaan yang mendekati atau sesuai dengan standar SNI dengan yang belum. Sehingga pada kenyataannya ketiga metode tersebut harus dilaksanakan guna mencapai sistem pencahayaan yang baik dan benar. Untuk mencapai nilai intensitas pencahayaan yang baik dan sesuai dengan standar, ditekankan bahwa perencanaan harus disesuaikan dengan fungsi dan kegunaan ruangan, maka dalam proses perencanaan intensitas pencahayaan perencana harus betul-betul memahami mengenai syarat-syarat dan standar tentang tata cara perancangan sistem intensitas pencahayaan buatan pada bangunan gedung SNI Supaya nilai intensitas pencahayaan buatan yang baik dan sesuai dengan standar pada suatu bangunan atau gedung, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: Mendata semua ukuran dimensi semua ruangan pada gedung atau bangunan. Mendata warna cat dinding, lantai dan ceiling. Mendata jumlah dan ukuran ventilasi dan jendela. Menyesuaikan jenis lampu dan daya lampu dan armaturnya dengan fungsi ruangan. Mendata jumlah dan ukuran lubang cahaya jika ada. Memperhatikan kodisi, tata letak atau posisi bangunan. Mengukur intensitas pencahayaan tiap ruangan. Menghitung intensitas pencahayaan tiap ruangan. Mensimulasikan intensitas pencahayaan tiap ruangan dengan software pencahayaaan terbaru. Dan yang terakhir melakukan pemeliharaan yang kontinou terhadap peralatan dan kelengkapan suatu pencahayaan pada bangunan atau gedung. Untuk mencapai nilai intensitas pencahayaan yang baik dan sesuai dengan standar, ini bisa dilakukan dengan penambahan titik lampu atau memperbesar jumlah daya lampu. Apabila intensitas pencahayaan pada suatu bangunan atau gedung tidak sesuai maka akan mengakibatkan pada efek kelelahan mata, intinya membuat aktifitas dalam suatu ruangan terhambat atau terganggu. Maka dari itu perlu adanya suatu sistem perawatan dan pemeliharaan terhadap peralatan dan perlengkapan intensitas cahaya yang berkesinambungan. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Sistem pencahayaan mempunyai peranan penting dalam perencanaan dan pembuatan suatu bangunan atau gedung, untuk itu diperlukan suatu perencanaan sistem pencahayaan yang baik, sehingga hasilnya pun menjadi indah. Untuk menghasilkan suatu sistem pencahayaan yang sesuai dengan standar diperlukan pengerjaan tiga tahap atau cara, yaitu melakukan pengukuran, melakukan simulasi dan melakukan perhitungan. Untuk pengukuran pada siang hari, alat ukur yaitu lux meter mempunyai faktor-faktor yang dipengaruhi oleh kondisi alat ukur tersebut, serta sensitivitas dalam pengaruh pencahayaan alami. Dikarenakan kondisi sistem yang ada di software dialux v.4.10 dan di lapangan jauh berbeda artinya objek dan tekstur termasuk lampu dan armaturnya pada software dialux tidak sama dengan yang digunakan di perpustakaan Universitas Siliwangi, misalnya penggunaan lampu. Lampu yang disediakan pada software dialux memakai jenis essential lengkap dengan armaturnya, sedangkan di perpustakaan Universitas Siliwangi memakai lampu jenis essential dengan fitting lampu biasa. Walaupun jenis lampu dan dayanya sama tetapi pada kenyataannya berbeda. Ini dikarenakan jenis lampu yang dikeluarkan
9 philips dari Belanda berbeda dengan buatan lokal. Sehingga software dialux v.4.10 belum maksimal dalam mensimulasikan intensitas pencahayaan. Bisa dikatakan untuk saat ini untuk beberapa ruangan software dialux V.4.10 masih bisa digunakan sebagai simulasi perencanaan intensitas cahaya pada suatu ruang, apalagi dengan adanya penambahan titik atau daya lampu pada gedung perpustakaan Universitas Siliwangi yang belum memenuhi nilai standar SNI. Sehingga untuk penelitian yang penyusun lakukan saat ini simulasi dialux V.10 masih belum memenuhi standar SNI Saran Dalam penggunaan software untuk sistem pencahayaan alangkah baiknya untuk mempelajari dan menguasai software-software pendukung seperti: autocad dan 3dmax, serta software pencahayaan yang terbaru. Untuk menganalisa intensitas cahaya yang optimal pada suatu ruang atau bangunan sebaiknya melakukan pengukuran, perhitungan dan simulasi dari software pencahayaan yang mengacu kepada nilai standar SNI. Untuk mencegah sistem pencahayaan yang tidak baik, ditekankan supaya adanya suatu pemahaman dan pengertian tentang hal-hal yang berkaitan dengan tata cara perancangan sistem intensitas pencahayaan buatan serta melakukan pemeliharaan pada peralatan dan perlengkapan sistem pencahayaan yang berkesinambungan. Daftar Pustaka 1. Harten, P. Van dan Ir. Setiawan, E. Instalasi Listrik Arus Kuat 1 Wolters-Noordhoff bv, Groningen, Nederland Karlen, Mark dan Benya, James Dasar-dasar Desain Pencahayaan Penerbit: Erlangga Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta Lindsey, Jack, L. Applied Illumination Engineering Second Edition, FIES. The Fairmont Press, Inc Manual Ebook dialux V Boyce, P. Raynham, P. The Society Light and Lighting Handbook 222 Balham High Road, London SW12 9BBS SNI Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung Diakses tanggal jam : wib 08/10/ Diakses tanggal jam : wib 08/10/2012.
DESAIN PENCAHAYAAN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALux V 4.9
DESAIN PENCAHAYAAN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALux V 4.9 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Pada Universitas Muria Kudus Disusun Oleh : NAMA : DENY PRATAMA ARDIANSYAH NIM
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pencahayaan (Lighting) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (2) 108-112 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan
Lebih terperinciMAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.
PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN. Oleh : Eko Widiarto Dosen Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto. SH, Tembalang Semarang
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM
JETri, Volume 5, Nomor 2, Februari 2006, Halaman 1-20, ISSN 1412-0372 STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM Chairul Gagarin Irianto Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI,
Lebih terperinciTEKNIKA VOL. 2 NO
ANALISA KONSERVASI ENERGI PENCAHAYAAN PADA GEDUNG KULIAH DI UNIVERSITAS IBA Bahrul Ilmi, Reny Afriany Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang Email: bahrul.ilmii@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera penglihatan manusia untuk menghasilkan sebuah gambaran visual. Manusia membutuhkan
Lebih terperinciAnalisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI 7 ISSN : 2085-9902 Pekanbaru, 11 November 2015 Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer
Lebih terperinciKUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN
KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN Oleh : Dedy Haryanto, Edy Karyanta, Paidjo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK KUAT PENERANGAN
Lebih terperinciOPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAMI (STUDI KASUS LAB. ELEKTRONIKA DAN MIKROPROSESSOR UNTAD)
OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAMI (STUDI KASUS LAB. ELEKTRONIKA DAN MIKROPROSESSOR UNTAD) Nurhani Amin Dosen Jurusan Teknik Elektro UNTAD Palu, Indonesia email: nhanie.lieben@yahoo.co.id
Lebih terperinciOptimalisasi Kinerja Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang)
Optimalisasi Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang) Fitri Rahmadiina 1, M. Satya Adhitama 2, Jusuf Thojib 2 1 Jurusan Arsitektur/Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (1-8) 1 ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Hanang Rizki Ersa Fardana, Ir. Heri Joestiono, M.T. Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung didalam
Lebih terperinci[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)
[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan
Lebih terperinciAnalisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit. Hanang Rizki Ersa Fardana, Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT
Analisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit Hanang Rizki Ersa Fardana, 2410100074 Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT Latar Belakang Keluhan Kesilauan Kenyamanan pengguna ruangan British
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Pengertian dan Teori Dasar Cahaya 3.1.1. Pengertian Cahaya Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang dan membantu kita melihat benda di sekeliling kita. Sifat-sifat cahaya
Lebih terperinciKonservasi energi pada sistem pencahayaan
Standar Nasional Indonesia Konservasi energi pada sistem pencahayaan ICS 91.160.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Pendahuluan... ii 1 Ruang Iingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Istilah
Lebih terperinciPencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?
Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit 1. Apa itu pencahayaan/penerangan? penataan peralatan cahaya dalam suatu tujuan untuk menerangi suatu objek (eskiyanthi.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-pencahayaan.html)
Lebih terperinciANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH GEDUNG FISIKA UNIVERSITAS JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN CALCULUX INDOOR 5.0B
ANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH GEDUNG FISIKA UNIVERSITAS JEMBER DENGAN MENGGUNAKAN CALCULUX INDOOR 5.0B 1) Listiana Cahyantari, 2) Rif ati Dina H., 2) Bambang Supriyadi 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciAnalisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau
1 Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau Nanang C Darmawan, Andi Rahmadiansah, Wiratno Argo A Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciUnsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak
Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas
Lebih terperinciAnalisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.2, No.1, April 2014, 51-58 51 Analisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi Luqman Hakim Program Studi Teknik Mekatronika,
Lebih terperinciPEDOMAN INSTALASI CAHAYA
PEDOMAN INSTALASI CAHAYA HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2010 PENCAHAYAAN Dalam aspek kehidupan penerangan menempati porsi yang sangat penting Sumber cahaya adalah matahari Cahaya buatan adalah cahaya
Lebih terperinciPeningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE
Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE Eko Widiarto Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : ewidiarto8@gmail.com
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya Herdian Ardianto dan Ir. Heri Justiono,
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL
JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Pebruari 2016, Vol. 01, No. 01, hal 53-60 KAJIAN TEKNIS LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN TL Puji Slamet 1, Gatut Budiono 2 1Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciDaylighting Ilumination. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT
Daylighting Ilumination By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT Definisi Energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 750 nm. didefinisikan sebagai dualisme
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Intensitas Konsumsi Energi Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dibutuhkan data penunjang guna menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENERANGAN BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci.
PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci. Tukiman, Edy Karyanta, Budi Santoso PRFN-BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 71, Tangerang Selatan - 15310 ABSTRAK PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas metodologi yang digunakan dalam penelitian beserta penjelasan singkat setiap tahapannya. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian III-1 Gambar 3.1 Diagram
Lebih terperinciDESAIN PENCAHAYAAN LAPANGAN BULU TANGKIS INDOOR ITS
DESAIN PENCAHAYAAN LAPANGAN BULU TANGKIS INDOOR ITS FARID KHUSNUL MUJIB 2404100038 PEMBIMBING: ANDI RAHMADIANSAH Latar Belakang Intensitas pencahayaan (E) dan pemerataan intensitas pencahayaan (min/ave)
Lebih terperinciEvaluasi Kualitas Pencahayaan Pada Ruang Perkuliahan Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau
Evaluasi Kualitas Pencahayaan Pada Ruang Perkuliahan Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau Ikhbal Havif JH*, Budhi Anto** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
Lebih terperinciOPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH TERKAIT USAHA KONSERVASI ENERGI
OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH TERKAIT USAHA KONSERVASI ENERGI Evi Puspita Dewi Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya e-mail: cornelli@petra.ac.id
Lebih terperinciMODUL III INTENSITAS CAHAYA
MODUL III INTENSITAS CAHAYA Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asumsi Dasar Lighting Simulation Study Deskripsi Proyek Proyek pengembangan pembangunan fasilitas permanen menggantikan fasilitas sementara. Dalam proyek pengembangan ini akan didirikan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS DAN BENTUK LAMPU TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN ENERGI BUANGAN MELALUI PERHITUNGAN NILAI EFIKASI LUMINUS
PENGARUH JENIS DAN BENTUK LAMPU TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN ENERGI BUANGAN MELALUI PERHITUNGAN NILAI EFIKASI LUMINUS 1) Bima Brilliando Agam, 2) Yushardi, 2) Trapsilo Prihandono 1) Mahasiswa S-1
Lebih terperinciKonservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu
46 Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu Ardy Willyanto Tanod (1), Ir. Hans Tumaliang, MT. (2), Lily S. Patras, ST., MT. (3) (1)Mahasiswa (2)Pembimbing 1 (3)Pembimbing 2 Jurusan Teknik Elektro-FT,
Lebih terperinciTata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta
Tata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta Cyta Susilawati 1 dan Eryani Nurma Yulita 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciof natural lighting as the main lighting source, homever it still needs the help of artificial lighting. Keywords: Natural lighting opening, sun shadi
REKAYASA TATA CAHAYA ALAMI PADA RUANG BACA GEDUNG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DI JAKARTA Rachel Felicia 1, Jusuf Thojib 2, Wasiska Iyati 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian1,
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian 1, Joko Prihartono 2, Purwo Subekti 3 ABSTRAK Dari penelitian yang telah
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN LAMPU LED UNTUK EFISIENSI PADA PENCAHAYAAN JALAN LAYANG RE MARTADINATA
STUDI PENGGUNAAN LAMPU LED UNTUK EFISIENSI PADA PENCAHAYAAN JALAN LAYANG RE MARTADINATA Ir.Setia Gunawan, M.Sc 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta setiagunawan55@yahoo.com ABSTRAK Penerangan jalan umum
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0 Implementasi sistem merupakan tahap untuk mengimplementasikan sistem. Tahap penggunaan sistem ini dilakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keperluan pencahayaan ruangan menempati urutan terbesar kedua setelah sistem tata udara. Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya alam untuk membangkitkan listrik adalah
Lebih terperinciRANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA. Rilpani Orien Meliala
RANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciNingsar 1. Sangkertadi 2.
PERHITUNGAN DAN RANCANGAN PENERANGAN BUATAN PADA RUANG DUBBING SUATU STUDIO PRODUKSI FILM (Calculation and Design of Artificial Lighting System of a Dubbing Room) Ningsar 1 1) Mahasiswa S1 Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta
ARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION Canisius College Sport Hall Jakarta OUTLINE Pendahuluan Teori Hipotesa dan Solusi Design Kesimpulan LATAR BELAKANG & SASARAN Fungsi Ruang Kegiatan Waktu Kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Istilah dan Satuan Cahaya Tabel 2.1 Simbol dan Satuan Cahaya Sumber: Satwiko (2004: 83) Satwiko (2004) menjelaskan empat istilah standar dalam pencahayaan beserta satuannya
Lebih terperinciMenghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan
Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya, membutuhkan penerangan. Baik penerangan / pencahayaan alami (pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Tugas akhir ini dilakukan di gedung rektorat Unila. Proses tugas akhir dilakukan dengan penyiapan alat dan bahan, pengumpulan data bangunan, hingga menyusun
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG
ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG Nugroho Utomo ( L2F008072) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto,SH, Tembalang,
Lebih terperinciEvaluasi Desain Pencahayaan Interior Pada Ruang Pertemuan Publik Berdasarkan Nilai Intensitas Pencahayaan
Evaluasi Desain Pencahayaan Interior Pada Ruang Pertemuan Publik Berdasarkan Nilai Intensitas Pencahayaan (Studi Kasus: Lecture Hall, Universitas Multimedia Nusantara) Muhammad Salehuddin 1, Hendrico Firzandy
Lebih terperinciKAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI
KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lampu penerangan merupakan alat bantu penerangan, berfungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lampu penerangan merupakan alat bantu penerangan, berfungsi membantu memperjelas penglihatan kita diruang kerja saat sedang bekerja, tanpa sebuah alat bantu penerangan
Lebih terperinciPenghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan Lampu LED Di Rumah Tangga
Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan LED Di Rumah Tangga Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Lebih terperinciAnalisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru
Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru Atmam 1, Zulfahri 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lancang
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
JETri, Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372 STUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN
Lebih terperinciSimulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off
Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Disusun Oleh: David Putra (0922020) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciPengoptimalan Pencahayaan Alami pada Pondok Pesantren Putri Darul Huda, Mayak, Ponorogo
Pengoptimalan Pencahayaan Alami pada Pondok Pesantren Putri Darul Huda, Mayak, Ponorogo Andy Rosmita 1 dan Andika Citraningrum 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciOPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR
OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR Studi Kasus : Rumah Susun Dinas Kepolisian Daerah Bali LATAR BELAKANG Krisis energi Isu Global
Lebih terperinciCAHAYA. Cahaya: Cahaya adalah suatu bentuk radiasi energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat.
CAHAYA Cahaya: Cahaya adalah suatu bentuk radiasi energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat. Energi panas di radiasikan / dipancarkan pada suatu media oleh suatu
Lebih terperinciPENGOLAHAN SIDE LIGHTING SEBAGAI STRATEGI OPTIMASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG PAMER MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
PENGOLAHAN SIDE LIGHTING SEBAGAI STRATEGI OPTIMASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG PAMER MUSEUM BRAWIJAYA MALANG Rima Alvianita Putri, Jusuf Thojib, Triandriani Mustikawati Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN HOTEL NEO BY ASTON PONTIANAK
STUDI EVALUASI PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN HOTEL NEO BY ASTON PONTIANAK Putra Arif Dermawan Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura putra.pad16@gmail.com
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal Indoor ITS. Kresna Eka Nugraha Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST, MT
Perancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal Indoor ITS Kresna Eka Nugraha 2405100050 Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST, MT Latar Belakang Sistem pencahayaan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan
Lebih terperinciTINGKAT PENCAHAYAAN PADA PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA
TINGKAT PENCAHAYAAN PADA PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA Hendra 1, Sekar Tina A.N.P, Amah Majidah V.D 1. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FKM, Universitas Indonesia, Gedung
Lebih terperinciTingkat Pencahayaan Perpustakaan di Lingkungan Universitas Indonesia
Artikel Penelitian Tingkat Pencahayaan Perpustakaan di Lingkungan Universitas Indonesia The Illumination of Libraries in Universitas Indonesia Hendra, Sekar Tina, Amah Majidah Departemen Kesehatan dan
Lebih terperinciPerancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ
Perancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ Akhmad Rafsanjani 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa rafsanjani089@yahoo.com
Lebih terperinciBab 11 Standar Pencahayaan
Bab 11 Standar Pencahayaan Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T E-mail: yeffry@unikom.ac.id 114 Kebutuhan Iluminansi berdasarkan aktivitas visual No Kerja Visual Iluminansi (lux) 1 Penglihatan biasa 100
Lebih terperinciAnalisis Itensitas Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh
TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Analisis Itensitas Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh Nova Purnama Lisa (1), Nurhaiza (2) novapurnamalisa@gmail.com (1) Perencanaan dan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa yang menyebabkan pemanasan global atau global warming. Salah satu hal yang telah dipelajari
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS MENGHITUNG TINGKAT PENCAHAYAAN DI LABTEK IXC
AR 3121 FISIKA BANGUNAN LAPORAN TUGAS MENGHITUNG TINGKAT PENCAHAYAAN DI LABTEK IXC KELOMPOK 2 Indra Rhamadhan 15213025 Raudina Rahmi 15213037 Shafira Anjani 15213027 Putri Isti Karimah 15213039 Estu Putri
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Prioritas Daerah Kerja Sumber: Fordergemeinscaft Gutes Licht (2008, p.5), telah diolah kembali
5 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari sumber cahaya buatan manusia yang dikenal dengan lampu atau luminer. Pada cuaca yang kurang baik dan
Lebih terperinciAbstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi
Lebih terperinciPengaruh Material Bekas Pada Fasade Bangunan Terhadap Kenyamanan Visual (Studi Kasus: Microlibrary, Bandung)
Pengaruh Material Bekas Pada Fasade Bangunan Terhadap Kenyamanan Visual (Studi Kasus: Microlibrary, Bandung) Putri Irania Pangestu 1 dan Andika Citraningrum 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Lebih terperinciEVALUASI BUKAAN PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK MENDAPATKAN KENYAMANAN VISUAL PADA RUANG PERKULIAHAN
EVALUASI BUKAAN PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK MENDAPATKAN KENYAMANAN VISUAL PADA RUANG PERKULIAHAN Dwi Risky Febrian Dhini 1, M. Satya Adhitama 2 dan Jusuf Thojib 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciGambar 2.1 Kelompok gelombang elektromagnetik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cahaya Cahaya adalah Suatu sumber cahaya memancarkan energi, sebagian dari energi ini diubah menjadi cahaya tampak.perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh gelombang- gelombang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 5 LANDASAN TEORI 2.1. Satuan-satuan Dalam teknik penerangan terdapat satuan-satuan yang biasa digunakan, antara lain: 1. Satuan untuk intensitas cahaya (I) adalah kandela (cd) Intensitas cahaya adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN 4.1 Hasil 4.1.1 Proses Perancangan Instalasi Penerangan Perancangan instalasi penerangan di awali dengan pemilian tipe lampu, penetapan titik lampu, penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja (Suma mur,2009). Faktor pendukung ini diantaranya yaitu
II-20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pembahasan Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah : 1. Study literature, yaitu penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar
Lebih terperincisatuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam
nilai eficacy beban terpasang yang dicapai dengan efisiensi terbaik, dinyatakan dalam lux/watt/m² Definisi dan istilah yang digunakan: satuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut
Lebih terperinciPengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Distribusi Pencahayaan Alami pada Gedung Menara Phinisi UNM
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Distribusi Pencahayaan Alami pada Gedung Menara Phinisi UNM Syavir Latif (1), Nurul Jamala (2), Syahriana (3) (1) Lab.Perancangan, Studio
Lebih terperinciKAJIAN KOORDINASI SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN PADA RUANG BACA PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS HALUOLEO)
KAJIAN KOORDINASI SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN PADA RUANG BACA PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS HALUOLEO) Kurniati Ornam Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI DAN ALAT PENGUKURAN
BAB V METODOLOGI DAN ALAT PENGUKURAN A. Pengukuran Kenyamanan Termal 1. Titik Ukur Untuk pengukuran temperatur dan kelembaban udara, maka disiapkan denah untuk menentukan titik dimana kita akan melakukan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
OPTIMALISASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI PADA INTERIOR KANTOR JASA DI JAKARTA SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : RIZKY AMALIA ACHSANI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian sebelumnya yang sebelumnya tentang kajian managemen konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung perkantoran PT. PHE
Lebih terperinciPENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DI LINGKUNGAN SEKITAR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN IPB
PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DI LINGKUNGAN SEKITAR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN IPB MEASUREMENT OF LIGHT INTENSITY IN THE ENVIRONMENT AROUND THE DEPARTMENT OF CIVIL AND ENVIRONMENTAL ENGINEERING,
Lebih terperinciKajian Pencahayaan Alami pada Bangunan Villa Isola Bandung
Jurnal Reka Karsa Teknik Arsitektur Itenas No. 1 Vol. 2 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Kajian Pencahayaan Alami pada Bangunan Villa Isola Bandung Erwin Yuniar, Setiohadi Dwicahyo,
Lebih terperinciAnalisis Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Analisis Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Samsuddin Amin, Nurul Jamala, Jacklyn Luizjaya Lab.Sains Building, Fisika Bangunan, Pencahayaan,
Lebih terperinciMODUL TATA CAHAYA. Desain Interior Universitas Esa Unggul. Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds
MODUL TATA CAHAYA Desain Interior Universitas Esa Unggul Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds CARA MENGGUKUR INTENSITAS PENCAHAYAAN BUATAN RUANG LINGKUP PENERANGAN Penerangan yg baik adalah penerangan yg
Lebih terperinciRia Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta
EFISIENSI ENERGI RUANG RAWAT INAP Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta ria_180290@yahoo.com 2 Dosen Magister
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DAN SISTEM PENCAHAYAAN GEDUNG D UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
AUDIT ENERGI DAN SISTEM PENCAHAYAAN GEDUNG D UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciREKAYASA TATA CAHAYA ALAMI PADA RUANG LABORATORIUM (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya)
REKAYASA TATA CAHAYA ALAMI PADA RUANG LABORATORIUM (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya) Fathimah 1, Jusuf Thojib 2, M. Satya Adhitama 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN Tujuan dari suatu sistem instalasi listrik adalah untuk dapat memanfaatkan energi listrik semaksimal dan seefisien mungkin, serta aman dan andal. Pembahasan dalam penulisan ini
Lebih terperinciPENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 3 September 2017; 68-73 PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5 Supriyo, Ismin T. R. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Lebih terperinciFisika Bangunan I. Ultraviolet. Inframerah. Fisika Bangunan. Pencahayaan
Fisika Bangunan I Pengantar Fisika Bangunan Pencahayaan HVAC Pengontrolan Energi Dalam Bangunan Pustaka : Prasasto Satwiko, Fisika Bangunan Edisi 1, Penerbit Andi, 004 1 Fisika Bangunan Fisika Bangunan
Lebih terperinciNATURAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta
NATURAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION Canisius College Sport Hall Jakarta OUTLINE Pendahuluan Teori Hasil Pengukuran Hipotesa dan Solusi Design Kesimpulan PENDAHULUAN Fungsi Ruang Kegiatan Waktu Kegiatan
Lebih terperinciPerancangan Pencahayaan GOR Target Keputih dengan Menganalisa Daya serta Menerapkan Konsep Green Building
JRN TEKNIK OITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 rint) D-150 erancangan encahayaan GOR Target Keputih dengan enganalisa Daya serta enerapkan Konsep Green Building Najma adarina, Wiratno.
Lebih terperinciMASTER LEDspot LV AR111 - solusi ideal untuk pencahayaan sorot di toko
Lighting MASTER LEDspot LV AR - solusi ideal untuk pencahayaan sorot di toko MASTER LEDspot LV AR Memberikan sinar aksen hangat seperti halogen, MASTER LEDspot LV AR adalah solusi retrofit yang ideal untuk
Lebih terperinci