PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN MAKANAN MIE INSTAN SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN MAKANAN MIE INSTAN SKRIPSI"

Transkripsi

1 PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN MAKANAN MIE INSTAN (Studi Kasus Konsumen Indomie pada Koperasi Handayani Unnes) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Afif Fadin Amrullah NIM JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i

2 PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Suhermini, M.Si. Dra. Palupiningdyah, M.Si NIP NIP Mengetahui, A.n Ketua Jurusan Manajemen Sekretaris, Dra. Palupiningdyah, M.Si NIP ii

3 PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Tanggal : Penguji Sri Wartini, SE.MM NIP Anggota I Anggota II Dra. Suhermini, M.Si. Dra. Palupiningdyah, M.Si NIP NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Dr. S. Martono, M.Si NIP iii

4 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang saya tulis di dalam Skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Semarang, Juli 2013 Afif Fadin Amrullah NIM iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Penderitaan, ketakutan, dan kecemasan merupakan suatu langkah awal untuk mencapai impian dan harapan. PERSEMBAHAN Tanpa mengurangi rasa syukurku kepada Allah Yang Maha Esa, Skripsi ini saya persembahkan untuk : Kedua orang tuaku tercinta yang tidak pernah berhenti berdoa dan memberikan dukungannya. v

6 PRAKATA Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan ketentraman, petunjuk, kekuatan, dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan Mie Instan (Studi Kasus Konsumen Indomie pada Koperasi Handayani Unnes). Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, dukungan dan saran dari berbagai pihak. Maka dalam kesempataan ini, dengan penuh keikhlasan penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 4. Dra. Palupiningdyah, M.Si., Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, sekaligus dosen pembimbing II, yang telah memberikan arahan dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini. 5. Dra. Suhermini, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini. 6. Seluruh dosen pengajar Jurusan Manajemen yang telah memberikan banyak ilmu selama mengikuti perkuliahan. vi

7 7. Mahasiswa Unnes, yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama proses penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. 9. Seluruh keluarga besar saya yang berada di Jepara Ngemplax City yang selalu memberikan doa dan semangat. 10. Semua teman-teman di kost Naruto yang Mentolo dan Goglaax. 11. Teman-teman manajemen angkatan 2008 atas bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. 12. Seluruh staf dan rekan-rakan anggota di Koperasi Handayani Unnes yang telah memberikan ijin dan bantuan selama proses penelitian. Semoga kebaikan bapak/ibu dan saudara-saudari mendapat pahala dari Allah SWT, dan harapan kami semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada khususnya. Semarang, Juli 2013 Penulis vii

8 SARI Amrullah, Afif Fadin, Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan Mie Instan (Studi Kasus Konsumen Indomie pada Koperasi Handayani Unnes). Skripsi. Program Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M.Si. II Dra. Palupiningdyah, M.Si. Kata Kunci : Kualitas Produk, Promosi, Volume Penjualan Penelitian ini dilatarbelakangi penurunan penjualan yang dipengaruhi oleh persaingan dan kualitas produk yang dirasakan oleh pelanggan. Persaingan pada mie instan meningkat tajam, dengan semakin banyaknya kompetitor disektor ini. Koperasi Handayani Unnes dituntut untuk mempertahankan serta meningkatkan jumlah pelanggannya. Oleh karena itu, kualitas produk yang diberikan kepada pelanggan haruslah dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga tercipta volume penjualan yang tinggi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ada pengaruh Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie, 2) Apakah ada pengaruh Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie, 3) Apakah ada pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie. Adapun tujuan penelitian ini: 1) Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie, 2) Untuk mengetahui pengaruh Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie, 3) Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini tak terhingga dan sampel yang digunakan sebanyak 96 mahasiswa yang ada di Koperasi Handayani Unnes. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini deskirptif dan regresi berganda. Hasil yang diperoleh adalah: 1) terdapat pengaruh Kualitas Produk dengan Volume Penjualan dengan nilai koefisien sebesar 0,778 dan nilai t hitung sebesar 3,701 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. 2) terdapat pengaruh Promosi dengan Volume Penjualan dengan nilai koefisien sebesar 0,940 dan nilai t hitung sebesar 3,796 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. 3) terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Promosi dengan Volume Penjualan. dengan nilai F hitung sebesar 12,828 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Simpulan penelitian terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Promosi yang positif dan signifikan terhadap Volume Penjualan pada Koperasi Handayani di Unnes baik secara parsial maupun simultan. Saran dalam penelitian ini adalah hendaknya perusahaan selalu memasang cara-cara promosi yang bagus dan suatu ciri khas tertentu agar konsumen dapat dengan mudah mengenali produk tersebut. Semua agar konsumen semakin meningkat untuk melakukan pembelian. viii

9 ABSTRACT Amrullah, Afif Fadin, "The Effect of Product Quality and Food Promotion on Sales Volume Instant Noodles (Case Study on Consumer Indomie at Cooperative Handayani of Unnes)". Final Project. Program Management Studies. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor I. Dra. Suhermini, M.Sc. II Dra. Palupiningdyah, M.Sc Keywords: Quality Product, Promotion, Sales Volume The research was based on a decline in sales that are influenced by competition and product quality perceived by the customer. Competition on instant noodles rose sharply, with the number of competitors in this sector. Handayani Unnes cooperatives are required to maintain and increase the number of customers. Therefore, the quality of the products supplied to customers should be able to give satisfaction to the customers so as to create a high volume of sales. The problems of this research are: 1) Is there any influence of Volume Sales for Product Quality Food Indomie instant noodles, 2) Is there any influence of Food Promotion on Sales Volume Indomie instant noodles, 3) Is there any influence of Product Quality and Food Promotion on Sales Volume noodles Indomie instant. The purpose of this study: 1) To determine the effect of Volume Sales for Product Quality Food Indomie instant noodles, 2) To determine the effect of Food Promotion on Sales Volume Indomie instant noodles, 3) To determine the effect of Product Quality and Food Promotion on Sales Volume Indomie instant noodles. The population used in this study and the infinite sample used as much as 96 students in the Cooperative Handayani Unnes. Data collection methods used by observation, questionnaires, interviews and documentation. The research data analysis is descriptive and multiple regression. The results obtained are: 1) there are significant product quality by Volume Sales with coefficient of and t value of with a significance value of ) there are significant with Volume Sales Promotion with coefficient of and t value of with a significance level of the result is less than 0.05, which means that the hypothesis in this study reject Ho and accept Ha. 3) the effect of Quality Products and Promotions with Sales Volume. the calculated F value of with a significance level of the result is less than 0.05, which means that the hypothesis in this study received Ha and declined Ho. There are significant research conclusion Product Quality and Promotion positive and significant impact on Volume Sales in the Cooperative Handayani Unnes either partially and simultaneously. Suggestions in this study is a company should always put the ways good promotion and a certain characteristic that consumers can easily identify the product. All do that for increasing consumer to make a purchase. ix

10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... SARI... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi viii ix x xii xiv xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8 BAB II LANDASAN TEORI Produk Promosi x

11 2.3 Pengertian Penjualan Kerangka Pikir Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Jenis Data Penelitian Populasi dan Sampel Teknik Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan Data Variabel Penelitian Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Identitas Responden Jenis Kelamin Responden Tempat Tinggal Merk Mie Instan Volume Mie yang Di Konsumsi/Minggu Pengujian Validitas Pengujian Reliabilitas Analisa Deskriptif xi

12 4.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk Kinerja Produk Fitur Produk Kehandalan Produk Kesesuaian Produk Daya Tahan Produk Citra atau reputasi Tanggapan Responden Mengenai Promosi Periklanan Promosi penjualan Publisitas Penjualan Personel Penjualan Langsung Uji Normalitas Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Uji Signifikansi Regresi Berganda Koefisien Determinasi (R²) Pembahasan BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Top Brand Index... 4 Tabel 1.2 Data Penjualan Indomie... 6 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Tabel 4.2 Tempat Tinggal Responden Tabel 4.3 Merk Mie Instan Responden Tabel 4.4 Volume Merk Mie Instan yang dikonsumsi Responden Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Tabel4.7 Kinerja Produk Indomie Tabel 4.8 Fitur Produk Indomie Tabel 4.9 Kehandalan Produk Tabel 4.10 Kesesuaian Produk Table 4.11 Daya Tahan Produk Tabel Citra/Reputasi Indomie merek Tabel 4.13 Periklanan Indomie Table 4.14 Promosi penjualan Table 4.15 Publisitas Indomie Table 4.16 Penjualan Personel Table 4.17 Penjualan Langsung Table 4.18 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test xiii

14 Table 4.19 Hasil Estimasi Regresi Table 4.20 Hasil Uji T Secara Parsial Table 4.21 Hasil Analisis Regresi Secara Simultan Table 4.22 Koefisien Determinasi xiv

15 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden Gambar 4.2 Tempat Tinggal Responden Gambar 4.3 Merk Mie Instan Responden Gambar 4.4 Volume Merk Mie Instan Dikonsumsi Selama Satu Minggu Gambar 4.5 Grafik Uji Normalitas xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Instrumen Penelitian dan Hasil Pengujian Validitas Lampiran 2 Hasil Ringkasan Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Produk Lampiran 3 Hasil Ringkasan Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Promosi Indomie Lampiran 4 Hasil Penelitian Variabel Kualitas Produk (X 1 ) Lampiran 5 Hasil Penelitian Variabel Promosi (X 2 ) Lampiran 6 Hasil Penelitian Volume Penjualan (Y) Lampiran 7 Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Lampiran 8 Uji Normalitas xvi

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bersaingnya, agar dapat memenangkan dalam persaingan yang dihadapinya. Manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan mengimplementasi strategi pemasaran yang mampu menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya dapat tercipta loyalitas yang tinggi dari konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono,2008: 129). Pemahaman perusahaan berawal dari produk, perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti 1

18 2 mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain kemudian membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada keputusan membeli produk itu. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan, yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian (Basu Swastha dan Irawan, 2005: 56). Perilaku konsumen sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penerapan kegiatan (Basu Swastha, 2005: 30). Kotler & Armstrong (2008: 29) mengatakan bahwa kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan menghasilkan kualitas paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain. Kualitas produk erat hubungannya dengan baik buruknya suatu produk, karena kualitas produk merupakan elemen penilaian konsumen terhadap produk yang diinginkan. Kualitas produk menjadi penting, karena dengan terciptanya produk yang unggul dan baik maka akan mendorong konsumen dalam melakukan pembelian produk tersebut. Faktor lain penentu kinerja pemasaran selain kualitas produk adalah faktor harga. Jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan

19 3 daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada. Dalam mengkomunikasikan produk dan harga kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Setiap usaha selalu melakukan kegiatan pemasar yang didalamnya termasuk strategi pemasar yang terdiri dari srategi produk, promosi, harga, dan distribusi. Konsumen tidak akan melakukan pembelian tanpa pertimbangan tentang harga, promosi, produk, dan lokasi (Kotler dan Amstrong, 2001). Perlu diketahui bahwa bagusnya suatu produk bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin terhadap produk tersebut, maka calon konsumen tidak akan melakukan pembelian. Indomie merupakan produk merek makanan yang lama telah dikenal oleh seluruh masyarakat sebagai makanan yang siap saji untuk dimakan, dari situlah majalah Marketing (marketing/edisi khusus/i 2007), menobatkan Indomie sebagai produk merek yang paling memuaskan dalam pasaran mie instan. Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari media internet dapat diketahui data sebagai berikut :

20 4 Tabel 1.1 Top Brand Index TOP BRAND INDEX TAHUN Indomie 60,67% 70,4% 71,9% Mie Sedaap 27,78% 17,6% 14,8% Supermie 2,49% 4,5% 4,7% Sarimi 2,05% 1,4% 0,9% Sumber : Kperasi Handayani Unnes Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa produk Indomie menempati urutan pertama sebagai top brand, dan Indomie di tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami peningkatan TBI yang cukup besar dibandingkan dengan kompetitornya. Pada tahun 2010 angka TBI Indomie sebesar 60,67 %, pada tahun 2011 TBI Indomie meningkat sebesar 9,73 % dengan angka TBI 70,4 % dan pada tahun 2012 TBI Indomie meningkat sebesar 1,5 % dengan angka TBI 71,9 %. Top brand index (TBI) merupakan suatu alat ukur kekuatan merek yang diformulasikan berdasarkan atas tiga variabel, yaitu Mind Share, Market Share dan Commitment Share. Variabel pertama Mind Share, mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen katagori produk yang bersangkutan. Variabel kedua Market Share, menunjukkan kekuatan merek dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen, sedangkan variabel ketiga Commitment Share, mengindikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen tertarik merek terkait di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perasaan konsumen tentang nilai akan selalu berubah. Penurunan TBI Indomie mengindikasikan adanya peningkatan kekuatan merek yang ada di benak konsumen terhadap produk yang bersangkutan, Apabila kekuatan merek yang ada dibenak konsumen naik maka loyalitas pelanggan terhadap merek juga akan naik

21 5 dan akan mempengaruhi volume penjualan. Bila kesetiaan merek rendah, konsumen akan cenderung berpindah ke merek lain, sebaliknya bila kesetiaan konsumen terhadap merek tinggi maka konsumen akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut secara berulang-ulang. Selain menawarkan produk yang berkualitas dan penetapan harga, kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaankeistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Promosi juga merupakan pintu pertama untuk dapat memasuki pasar. Para produsen melalui promosi dapat melangkah menuju misi utamanya yaitu menguasai pasar, merekrut pelanggan sebanyak-banyaknya dalam tenggang waktu yang secepat-cepatnya. Ada banyak perusahaan dengan produk yang sama berjuang masuk sehingga terjadi persaingan antar produk secara depensif melalui functional benefit yang diberikan oleh produk maupun secara opensif melalui kegiatan-kegiatan promosi (Okki, 2003). Data penjualan produk Indomie di Koperasi Handayani Unnes selama 12 bulan dari tahun sebagai berikut:

22 6 No Tabel 1.2. Data Volume Penjualan Indomie Indomie Indomie No Bulan Volume Bulan Volume 1. Oktober April November Mei Desember Juni Januari Juli Februari Agustus Maret September Sumber : Koperasi Handayani Unnes Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa produk merek Indomie pada periode tahun mengalami perubahan penjualan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan penjualan naik turun dari tiap bulannya. Fluktuasi penjualan yang dialami oleh produk Indomie dari tiap bulan pada tahun memberikan gambaran bahwa kepuasan pelanggan produk Indomie memiliki kecenderungan yang tidak tetap dalam mengkonsumsi produk mie instan tersebut. Selain itu di zaman yang semakin maju ini produk mie instan banyak bermunculan dengan rasa, kemasan dan harga yang berbeda pula sehingga membuat para konsumen mie instan untuk mencoba produk-produk baru tersebut. Maka konsumen dituntut untuk menilai suatu produk yang menurut konsumen adalah yang terbaik dibanding merek lainnya. Keadaan ini mempunyai dampak pada volume penjualan pada suatu produk. Produk yang ditawarkan perusahaan yaitu mie instan dengan berbagai pilihan merek mie instan. Harga barang yang ditawarkan perusahaan relative murah dan sangat bervariasi, hal ini akan melahirkan kesan pertama bagi konsumen yang membeli produk merek mie instan dengan alasan harga murah,

23 7 sehingga diharapkan konsumen yang merasakan sisi positif selama konsumsi produk tersebut akan memutuskan untuk berlangganan produk mie instan merek indomie. Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama. Semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penjualan produk mie instan merek indomie diantaranya adalah faktor kualitas produk dan promosi. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ternyata volume penjualan merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan Mie Instan (Studi Kasus Konsumen Indomie pada koperasi Handayani Unnes) 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie? 2. Apakah ada pengaruh Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie?

24 8 3. Apakah ada pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie. 2. Untuk mengetahui pengaruh Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie. 3. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan Sebagai masukan yang bermanfaat bagi perbaikan sistem pelaksanaan program promosi penjualan yang dipilih sebagai pertimbangan dalam meningkatkan minat volume penjualan produk mie instan. 2. Bagi Pihak Perusahaan Mie Instans Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna dan dapat menjadi tambahan informasi tentang penerapan kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan.

25 9 2. Kegunaan Akademis a.bagi Pengembangan Ilmu Manajemen Sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai penerapan kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan. b. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan promosi penjualan pada umumnya dan volume penjualan produk mie instan pada khususnya. c. Bagi Peneliti Lebih Lanjut Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan. d. Bagi pembaca, Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

26 BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori dalam penelitian ini merupakan konsep untuk mendukung proses pemecahan dalam penelitian, konsep tersebut dikutip dari laporan penelitian maupun beberapa teori dari hasil peneliti terdahulu, dalam memperkuat sumber untuk memecahkan masalah baik dalam analisa maupun hasil penelitiannya. Oleh sebab itu, peneliti memilih landasan teori sebagai berikut: 2.1 Produk Produk menurut Kotler dan Amstrong (2008: 274) adalah : A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Stanton, (2001: 222), A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Tjiptono (2008: 95) secara konseptual produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli. 10

27 11 Kotler (2003: 408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah : 1. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari pelayanan suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. 2. Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. 3. Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian atributatribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk. 4. Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that distinguish the company s offer from competitor s offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. 5. Potential product (namely all of the argumentations and transformations that this product that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang. Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler (2002: 451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :

28 12 a) Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. b) Jasa Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002: 486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut : Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. 2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian, dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya. b. Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya : lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

29 13 3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu : Didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Barang konsumsi (consumer s goods) Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. b. Barang industri (industrial s goods) Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali. Kotler (2002: 451), barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis : a. Convenience goods Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.

30 14 b. Shopping goods Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya. c. Specialty goods Barang-barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan sebagainya. d. Unsought goods Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau walaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya. Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah the totality of features and characteristics of a product or service that bears on its ability to satisfy given needs, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat

31 15 dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Perusahaan hendaknya mampu menciptakan produk yang tangguh agar mampu bersaing di pasaran. Kualitas produk menjadi penting, karena dengan terciptanya produk yang unggul dan baik maka akan mendorong konsumen dalam melakukan pembelian produk tersebut. Menurut Kotler (2002:70), Kualitas produk merupakan ciri dan karakteristik suatu barang yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat. Kualitas produk adalah bagaimana penerima produk memandang produk sebelum melakukan pembelian, dengan kata lain kualitas produk melebihi harapan konsumen dan sejauh mana konsumen percaya produk mereka melampaui kebutuhan dan harapan (Zeithaml, 2000). Kotler and Armstrong (2004: 283) arti dari kualitas produk adalah the ability of a product to perform its functions, it includes the product s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Boyd, dkk. (2005: 422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk

32 16 yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari : a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk c. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk. g. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena

33 17 terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal. Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan minimal sesuai harapan konsumen dan sesuai dengan keinginan konsumen. 2.2 Promosi Basu Swastha D. dan Irawan (2001 : ), promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 1. Tujuan Promosi Basu Swastha D. dan Irawan (2001 : ), bahwa tujuan utama dari promosi adalah Modifikasii tingkah laku konsumen, menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya. Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:

34 18 1) Menginformasikan, yaitu kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan pasar yang disetujui tentang penawaran dari perusahaan. 2) Membujuk pelanggan sasaran, yaitu promosi yang bersifat membujuk umumnya kurang disenangi masyarakat namun demikian promosi ini diarahkan untuk mendorong pembelian. 3) Mengingatkan, yaitu promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk dalam masa kedewasaan produk. 4) Modifikasi tingkah laku konsumen, yaitu promosi diarahkan untuk merubah kebiasaan pembelian konsumen. 2. Bauran Promosi Basu Swastha D dan Irawan (2001 : 349), bahwa Promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Dalam bauran promosi terdapat lima komponen, secara rinci dijabarkan sebagai berikut: a. Periklanan (Advertising), yaitu suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya. Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya: 1) Iklan yang memberikan informasi

35 19 2) Iklan membujuk 3) Iklan pengingat 4) Iklan pemantapan Keuntungan dari periklanan adalah media yang bervariasi (surat kabar, majalah, tv, radio, dan sebagainya), adanya kemampuan mengendalikan tiap pemunculan iklan (control of exposure), daya tarik dari pesan periklanan dapat disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah. Kerugian periklanan adalah tidak terjadinya interaksi secara langsung dengan pembeli dan mungkin saja tidak berhasil menarik perhatian pemirsa. b. Penjualan Personal (Personal Selling), merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan dari pembeli maupun calon pembeli. Penjualan personal mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tantang konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen. Namun penjualan personal membutuhkan biaya yang lebih besar dari pada periklanan, kemungkinan dua kali lipat besarnya walaupun kegunaannya hampir sama dengan periklanan yang meliputi pembentukan kesadaran terhadap produk, penyampaian informasi, dan melakukan persuasi agar orang melakukan pembelian.

36 20 c. Promosi Penjualan (Sales Promotion), Basu Swastha D dan Irawan (2001: 353), promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan perorangan maupun publisitas, yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong penjualan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan. d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation), yaitu publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi nonpersonal terhadap permintaan barang, jasa, ide, dan sebagainya dengan berita komersial yang berarti dalam media masa dan tidak dibayar untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Keuntungan publisitas dan hubungan masyarakat terletak pada efisiensi biaya karena perusahaan tidak membayar media masa sebagai sarana promosi tersebut. Namun publisitas yang bersifat negatif dapat menimbulkan dampak buruk bagi perusahaan. e. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), dalam hal promosi jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan dekat dengan penyampaian pesan. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk, dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini

37 21 disebut sebagai promosi. Dharmamesta seperti yang dikutip oleh Askarini Damayanti, (2006: 55) tujuan promosi dalam perusahaan, yaitu : a) Modifikasii tingkah laku Promosi perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik tentang dirinya dan dengan demikian bisa merubah tingkah laku serta pendapat konsumen tentang produk perusahaan sehingga mendorong pembelian produk. b) Memberitahu Kegiatan promosi dilakukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan perihal suatu produk. c) Membujuk Diarahkan terutama untuk mendorong pembelian, sering perusahaan tidak ingin mendapat tanggapan instan dari konsumen, tetapi lebih mengutamakan kesan positif. d) Mengingatkan Promosi ini dilakukan terutama untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa produk perusahaan masih ada dipasaran. Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya bagi perusahaan. Terdapat beberapa jenis promosi yang sering digunakan (Askarini Dumayanti, 2006: 55), yaitu :

38 22 a) Advertising ( Iklan) b) Personal Selling (Penjualan Pribadi) c) Promosi penjualan d) Publisitas 2.3 Pengertian Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu sendiri adalah sebagai berikut: bahwa: bahwa : Pengertian penjualan menurut Henry Simamora (2000;24) menyatakan Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan volume kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa. Pengertian penjualan menurut Chairul Marom (2002; 28) menyatakan Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan volume uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

39 23 1. Klasifikasi Transaksi Penjualan Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan (2001;170) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Penjualan Tunai Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan. b. Penjualan Kredit Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan. c. Penjualan Tender Adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegang tender selain harus memenuhi berbagai prosedur. d. Penjualan Ekspor Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut e. Penjualan Konsinyasi Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual. f.penjualan Grosir Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.

40 24 Dari uraian diatas penjualan memiliki bermacam-macam transaksi penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender, penjualan konsinyasi, penjualan ekspor, serta penjualan grosir. 2. Dokumen-Dokumen Penjualan Dokumen-dokumen penjualan menurut La Midjan (2001;183) antara lain sebagai berikut: a. Order Penjualan Barang (Sales Order) Merupakan penghubung antara beragam fungsi yang diperlukan untuk memproses langganan dengan menyiapkan peranan penjualan. b. Nota Penjualan Barang Merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan dan sebagai dokumen bagi pelanggan. c. Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order) Merupakan suatu bukti dalam pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan setelah adanya pencocokan rangkap slip. d. Faktur Penjualan (Invoice) Adalah dokumen yang menunjukkan volume yang berhak ditagih kepada pelanggan yang menunjukkan informasi kuantitas, harga dan volume tagihannya. e. Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip) f. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

41 25 Dapat disimpulkan bahwa dokumen-dokumen penjualan terdiri dari : Order Penjualan Barang, Nota Penjualan Barang, Perintah Penyerahan Barang, Faktur Penjualan, Surat Pengiriman Barang dan Jurnal Penjualan. 3. Bagian-Bagian Penjualan Krismiaji (2002;275) dalam bukunya menyatakan bahwa bagian-bagian penjualan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Bagian Penjualan Adalah bagian penjualan menerima surat pesanan dari pihak pembeli dan membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut. b. Bagian Kredit Adalah atas dasar surat pesanan dari pembeli yang diterima dibagian penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan yang selanjutnya memberikan persetujuan terhadap surat pesanan tersebut dan memeriksannya ke bagian gudang. c. Bagian Gudang Adalah bagian gudang yang bertugas untuk menyimpan persediaan baran dagangan serta mempersiapkan barang dagangan yang akan dikirim kepada pembeli. d. Bagian Pengiriman Adalah bagian ini mengeluarkan surat order penjualan dan kemudian membuat nota pengiriman atas barang yang dipesan. e. Bagian Penagihan

42 26 Adalah bagian ini bertugas untuk membuat faktur penjualan dan kemudian didistribusikan kepada: 1) Rangkap pertama (asli) diberikan kepada pelanggan 2) Rangkap kedua diberikan kepada bagian piutang 3) Rangkap ketiga diarsipkan brdasarkan nomor urut bersamaam dengan surat order penjualan Dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian penjualan terdiri dari: Bagian Penjualan, Bagian Kredit, Bagian Gudang, Bagian Pengiriman, dan Bagian Penagihan. 4. Tujuan Penjualan Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu Swastha (2005: 404) yaitu: a. Mencapai volume penjualan tertentu. b. Mendapat laba tertentu. c. Menunjang pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya, dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan.

43 27 5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu Swastha (2005;406) antara lain sebagai berikut: a. Kondisi dan Kemampuan Penjual Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, volume dan sifat dari tenaga penjual adalah: 1) Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan 2) Harga produk atau jasa 3) Syarat penjualan, seperti: pembayaran, pengiriman b. Kondisi Pasar Pasar sebagai kelompok penbelian atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. c. Modal Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya. d. Kondisi Organisasi Perusahaan Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjual ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang ahli dibidang penjualan.

44 28 e. Faktor-faktor lain Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan, yaitu: kondisi dan kemampuan penjualan, kondisi pasar, modal, kondisi organisasi perusahaan, dan faktor-faktor lain. 6. Proses Penjualan Basu Swastha (2005;410) menyebutkan beberapa tahapan penjualan, yaitu: 1) Persiapan Sebelum Penjualan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan tenaga penjual dengan memberikan pengertian tentang barang yang dijualnya, pasar yang di tuju, dan teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan 2) Penentuan Lokasi Pembeli Potensial Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang-orang atau perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial dari produk yang ditawarkan. 3) Pendekatan Pendahuluan Berbagai macam informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran produknya kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan pembeli, kesukaan, dan sebagainya. Semua kegiatan ini dilakukan sebagai pendekatan pendahuluan terhadap pasarnya.

45 29 4) Melakukan Penjualan Penjualan dilakukan bermula dari suatu usaha untuk memikat perhatian calon pembeli, kemudian diusahakan untuk menarik daya tarik mereka. Dan akhirnya penjual melakukan penjualan produknya kepada pembeli. 5) Pelayanan Sesudah Penjualan Dalam tahap akhir ini penjual harus berusaha mengatasi berbagai macam keluhan atau tanggapan yang kurang baik dari pembeli. Pelayanan penjualan ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan kepada pembeli bahwa keputusan yang diambilnya tepat dan barang yang dibelinya betulbetul bermanfaat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan volume penjualan merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja maupun komponen komponen modal kerja. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan menanamkan sebagian dari dananya dalam modal kerja karena modal kerja diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional yang bertumpuh pada penjualan. Tahapan proses penjualan bermula dari persiapan sebelum penjualan, penentuan lokasi pembeli potensial, pendekatan pendahuluan, melakukan penjualan, dan berakhir pada pelayanan sesudah penjualan. Jika perkiraan volume penjualan sudah ditetapkan maka langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah menentukan kombinasi strategi pemasaran untuk merealisasikan target tersebut. Tentunya masih dibutuhkan bermacam taktik atau kiat pemasaran untuk mewujudkan strategi menjadi kenyataan

46 Kerangka Berfikir Dalam kerangka pemikiran perlu dijelaskan secara teoritis antara varaibel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan pada uraian sebelumnya maka kerangka pemikiran peneliti dalam penelitian ini adalah volume penjualan (sebagai variabel terikat) yang dipengaruhi oleh kualitas produk dan promosi (sebagai variabel bebas). Variabel terikat (dependent variabel) adalah volume penjualan yang ada di koperasi Handayani Unnes Semarang dengan sasaran mahasiswa. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah kualitas produk dan promosi. Kualitas produk masuk kedalam penelitian ini karena secara teoritis kualitas produk mempengaruhi Penjualan Makanan Mie Instan. Peningkatan dalam kualitas produk akan mempengaruhi peningkatan volume produksi sehingga akan meningkatan Penjualan Makanan Mie Instan. Kualitas produk adalah pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Promosi, faktor ini secara teoristis adalah satu bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya bagi perusahaan.

47 31 Perusahaan melakukan kegiatan promosi dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli dengan harga terjangkau. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi volume penjualan. Dalam penelitian penulis menggunakan kualitas produk dan promosi sebagai variabel independen dan volume penjualan sebagai variabel dependen. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada tinjauan pustaka, maka kerangka pikir dapat dirumuskan sebagai berikut : Kualitas Produk 1. Kinerja produk 2. Fitur 3. Kehandalan produk 4. Kesesuaian dengan spesifikasi 5. Daya tahan 6. Reputasi (Boyd dkk, 2005: 422) Promosi 1. Iklan 2. Penjualan Pribadi 3. Promosi penjualan 4. Publisitas Dumaryanti, 2006: 55) Volume Penjualan (Unit) Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

48 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Suharsimi (2006:71). Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: H 1 : Diduga bahwa ada pengaruh Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie. H 2 : Diduga bahwa ada pengaruh Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie. H 3 : Diduga bahwa ada pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan mie instan Indomie.

49 BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Negeri Semarang, tepatnya di Koperasi Handayani Unnes. 2.2 Jenis Data Penelitian Data Primer Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan tertentu yang dibuat untuk itu. (Umi Narimawati 2007:76) Data Sekunder Data Sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian, dalam penelitian ini meliputi informasi mengenai karakteristik konsumen, serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan diteliti oleh Umi Narimawati (2007: 76). 2.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2009: 80) 33

50 34 Dalam penelitian ini populasi yang akan di pilih adalah konsumen mie instan, khususnya mahasiswa/konsumen yang melakukan pembelian produk mie instan Koperasi Handayani Unnes di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Sampel Sugiyono (2004:73), mengatakan bahwa pengertian sampel adalah bagian dari volume dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk volume sampel tak terhingga (Widiyanto, 2008) digunakan rumus sebagai berikut: n Z 2 4 moe 2 Keterangan : n = volume sampel z = tingkat distribusi normalitas pada tara 5% = 1,96 moe = margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan yaitu 10%. Berdasarkan pada rumus di atas diperoleh sampel sebagai berikut: n Z 2 4 moe 2 1,96 4 0, ,04 Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96 responden.

51 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampel yang digunakan adalah random sampling anggota populasi yang dibutuhkan secara acak tanpa menggunakan strata yang ada dalam anggota populasi dengan kata lain populasi dianggap homogeny. 2.5 Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Teknik yang menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan. Observasi dalam penelitian ini akan dilaksanakan masyarakat pengguna produk mie instan dari perusahaan Indofood. 2. Kuesioner Teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisikan pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban, tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Peneliti memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan yang terkait dengan kualitas produk dan promosi terhadap penjualan pada koperasi Handayani Unnes di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. 3. Wawancara (Interview) Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung secara lisan dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan khususnya yang menyangkut

52 36 pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap penjualan. Adapun sumber informasi dalam penelitian ini adalah pihak marketing perusahaan. 4. Dokumentasi Proses pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisa dokumen yang ada pada perusahaan berkaitan dengan pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap penjualan. Pada proses pengolahan hasil data penelitian, maka perlu dilakukan pengujian kualitas data sebelum diolah dan dianalisis. Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. 2.6 Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel merupakan penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran (Umi Narimawati, 2008: 21). Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:58). Operasional variabel dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran variabel-variabel penelitian. Adapun variabel yang akan diteliti didalam penelitian ini menurut Sugiyono (2007:39) adalah:

53 37 1. Variabel bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat), Sugiyono (2004:33). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kualitas produk dan promosi. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2004:33). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel Dependent (terikat) adalah volume penjualan. Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada penelitian ini. Selanjutnya definisi operasional mengambarkan pula pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian ini. Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Variabel X 1 Indikator Butir Soal Kualitas Produk 1. Kinerja produk 2. Fitur 3. Reliabilitas 4. Kesesuaian dengan spesifikasi 5. Daya tahan 6. Reputasi 1, 2, 3 4, 5, 6 7,8 9, 10 11, 12 13, 14 Variabel X 2 Indikator Butir Soal Promosi 1. Iklan 2. Penjualan Pribadi 3. Promosi penjualan 4. Publisitas 15,16,17,18 19, 20, 21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28 29, 30, 31 Variabel Y (volume penjualan) Unit Dokumentasi

54 Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu teknik yang dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk membuktikan hipotesis. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono. 2004:142). 2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Sebaran Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik. Data dianalisis menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows release 20 dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal dan One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test, jika nilai sig. > 0,05 yang berarti data distribusi normal. Deteksi uji normalitas dapat diamati dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak

55 39 mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asusmsi normalitas. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asusmi normalitas b. Uji Anova Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat merupakan hubungan yang linier atau tidak. Untuk mengetahui linier atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows release 20 dengan melihat pada angka Deviation From Linearity. Jika Deviation From Linearity lebih besar dari 0,05 (>0,05), berarti mempunyai hubungan linier. c. Analisis Korelasi Product Moment Untuk menganalisis hubungan satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y) digunakan teknik analisis data statistik korelasi product moment dan dengan bantuan SPSS for windows release 20. Bilangan yang mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel disebut dengan koefisien korelasi (r). Rumus teknik korelasi product moment, adalah sebagai berikut: Dimana : r = Koefisien korelasi product moment

56 40 X Y N = Skor tiap pertanyaan/ item = Skor total = Volume responden 3. Analisis Regresi Ganda Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel yang satu disebabkan oleh variabel yang lain. Hal ini regresi dilakukan untuk menentukan peningkatan Penjualan makanan mie instan (Y) yang disebabkan oleh Kualitas Produk (X 1 ) dan Promosi (X 2 ). Perhitungan analisis regresi ini menggunakan program SPSS for windows release 20. Suharsimi (2006: 301) persamaan garis regresi yang mempunyai 2 (dua) independen variabel adalah sebagai berikut : Rumus yang digunakan : Ŷ = a + b X 1 + b X 2 + ε Dimana: X 1 = Kualitas Produk X 2 = Promosi Y = Volume penjualan a = Konstan b = Koefisien regresi 4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan: a. Uji Partial (uji-t) Uji partial (uji-t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing masing variabel independen (kualitas produk dan promosi) terhadap variabel dependen (penjualan). Kaidah pengambilan keputusan dalam uji-t dengan menggunakan SPSS adalah :

57 41 1) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima (variance sama) 2) Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak (variance berbeda) b. Uji Simultan (uji-f) Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (kualitas produk dan promosi) terhadap variabel dependen (penjualan) secara bersama sama (simultan). Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS adalah : 1) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. 2) Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak c. Uji koefisien Determinasi ( ) Pengujian koefisien determinasi adalah dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan atau pengaruh variabel independen (kualitas produk dan promosi) terhadap variabel dependen (penjualan). Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai. Rumusnya adalah : K Keterangan : KD = Koefisien determinasi = Koefisien Determinasi

58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Koperasi Handayani Unnes adalah koperasi yang ada di Unnes yang menjual berbagai kebutuhan mahasiswa dan anggotanya. Penelitian ini mengambil volume penjualan mie di Koperasi Handayani Unnes selama 12 bulan. Sebagai hasil penelitian pendahuluan, berikut ini akan diberikan tinjauan mengenai karakteristik responden yang dinyatakan dalam bentuk tabulasi identitas responden Identitas Responden Karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan konsumen yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai responden dalam penelitian ini. Responden merupakan krakteristik penelitian yang memberikan interpretasi terhadap objek pengamatan untuk melihat keputusan konsumen menggunakan produk perusahaan berdasarkan perilaku konsumen untuk pengambilan keputusan menggunakan produk pada Koperasi Handayani Unnes salah satunya Indomie. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang konsumen yang representatif untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberikan informasi mengenai identitas dirinya lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: 42

59 Persentase (%) Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda aktivitas yang dilakukan oleh individu. Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini: Gender Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Responden Frekuensi (Orang) Persentase (%) Laki-laki 46 48% Perempuan 50 52% Volume % Sumber: olah data primer, 2013 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 50 orang (52%) dibanding laki-laki yang hanya 46 orang (48%). Hal ini disebabkan karena untuk kalangan mahasiswa perempuan yang sering makan atau masak serba instan di kost secara umum dibanding lakilaki. Secara grafik dapat dilihat pada gambar berikut: 55% 50% 45% L P Kriteria 48% 52% Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden

60 Persentase (%) Tempat Tinggal Tempat tinggal mahasiswa sebagai tempat untuk menginap selama belajar disekitar kampus. Penyajian data responden berdasarkan tempat tinggal sementara adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Tempat Tinggal Responden Responden Tempat Tinggal Frekuensi (Orang) Persentase (%) Orang Tua 11 11% Kost 83 86% Saudara 2 2% Lainnya 0 0% % Sumber: olah data primer, 2013 Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah dari kelompok tempat tinggal di kost yaitu sebanyak 83 orang atau 86% dari volume responden. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Unnes banyak yang memilih kost. Secara grafik dapat dilihat pada gambar berikut: 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Orang Tua Kost Saudara Lainnya Kriteria 11% 86% 2% 0% Gambar 4.2 Tempat Tinggal Responden

61 Persentase (%) Merk Mie Instan Merk Mie Instan yang sering dikonsumsi mahasiswa selama di kost. Penyajian data responden berdasarkan Merk Mie Instan yang sering dikonsumsi adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Merk Mie Instan Responden Merk Mie Responden Instan yang dikonsumsi Frekuensi (Orang) Persentase (%) Indomie 69 72% Mie Sedaap 9 9% Mie ABC 4 4% Supermi 8 8% Mie Gaga 2 2% Sarimi 4 4% Volume % Sumber: olah data primer, 2013 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan data bahwa volume responden yang sering mengkonsumsi Indomie yaitu sebanyak 69 orang atau 72% dari volume responden. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Unnes banyak yang memilih Indomie. Secara grafik dapat dilihat pada gambar berikut: 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Indomie Mie Mie ABC Supermi Mie Sarimi Sedaap Gaga Kriteria 72% 9% 4% 8% 2% 4%

62 Peersentase (%) 46 Gambar 4.3 Merk Mie Instan Responden Volume Mie yang Di Konsumsi/Minggu Volume merk mie instan yang sering dikonsumsi mahasiswa selama satu minggu. Penyajian data responden berdasarkan volume Merk Mie Instan yang sering dikonsumsi adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Volume Merk Mie Instan yang dikonsumsi Responden Volume mie yang Responden di konsumsi/minggu Frekuensi (Orang) Persentase (%) 2 merek 75 78% 3 merek 17 18% > 3 merek 4 4% % Sumber: olah data primer, 2013 Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan data bahwa Volume merk mie yang di konsumsi selama satu minggu paling banya 2 merk yaitu sebanyak 75 orang atau 78% dari volume responden. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Unnes banyak yang mengkonsumsi volume merk mie yang di konsumsi selama satu minggu. Secara grafik dapat dilihat pada gambar berikut: 80% 60% 40% 20% 0% 2 merek 3 merek > 3 merek Kriteria 78% 18% 4%

63 47 Gambar 4.4 Volume Merk Mie Instan Dikonsumsi Selama Satu Minggu Pengujian Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (n-1). Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3. Pada lampiran 2 dan 3 bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan, seluruh butir soal mempunyai nilai r hitung > r tabel sehingga seluruh butir soal valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Hasil perhitungan validitas secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran 2 dan Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel r tabel Alpha Keterangan Kualitas Produk 0,404 0,874 Reliabel Promosi 0,404 0,829 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah, 2013

64 48 Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,404 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur Analisa Deskriptif Analisa deskriptif merupakan suatu analisa yang menggambarkan persentase mengenai persepsi pelanggan mengenai beberapa pernyataan berkaitan dengan masalah dimensi kualitas produk dan promosi. Penjelasan terperinci mengenai masing-masing item pernyataan dari variabel kualitas produk dan promosi dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk Kinerja Produk Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Tabel 4.7. Kinerja Produk Indomie Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 87 91% Setuju 8 8% Ragu-ragu 1 1% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data primer yang diolah, 2013

65 49 Tingkat kekenyalan mie merupakan salah satu Indikator yang menandakan apakah produk mie yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik atau tidak. Kekenyalan produk dipengaruhi oleh bahan baku gandum, apabila bahan baku memiliki spesifikasi yang baik maka hasil akhir produk mie akan baik juga. Berdasarkan tabel di atas 91 % responden sangat menyetujui bahwa produk Indomie yang ada di Koperasi Handayani Unnes memiliki kekenyalan yang baik, sedangkan sebesar 1% responden menyatakan ragu. Dengan demikian, produk Indomie Koperasi Handayani Unnes telah memiliki kinerja produk (performance) yang baik Fitur Produk Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. Tabel 4.8. Fitur Produk Frekuensi Kategori (Orang) Persentase (%) Sangat Setuju 79 82% Setuju 16 17% Ragu-ragu 1 1% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Pelanggan dewasa ini lebih mementingkan aspek feminimisme dalam mencari atau membeli sebuah produk. Aspek feminimisme ini salah satunya adalah kemasan yang menarik dari suatu produk. Produk dengan kemasan yang

66 50 menarik cenderung akan dilirik oleh konsumen. Oleh sebab itu, kemasan juga memberi kontribusi yang besar terhadap pemasaran dari sebuah produk. Berkaitan dengan hal ini, persepsi pelanggan terhadap pernyataan mengenai kemasan produk dinilai perlu sebagai bahan dalam penelitian. Dari tabel di atas diketahui sebesar 82% responden menyatakan sangat setuju bahwa kemasan yang menarik akan mempengaruhi konsumen dalam membeli, dan hanya 1 % responden yang menyatakan ragu-ragu Kehandalan Produk Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. Kategori Tabel 4.9. Kehandalan Produk Frekuensi (Orang) Persentase (%) Sangat Setuju 28 29% Setuju 55 57% Ragu-ragu 13 14% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Konsumen biasanya melakukan pengecekan terhadap kondisi fisik suatu produk sewaktu akan membeli. Begitu juga halnya dengan konsumen yang mengkonsumsi Indomie. Kecenderungan yang konsumen lakukan pertama-tama adalah melihat kondisi fisik mie, apakah ada yang cacat atau tidak. Persepsi pelanggan mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.9. Informasi yang diperoleh

67 51 dari tabel 4.9 di atas mengenai tingkat kondisi fisik dan kemasan yang cukup baik adalah sebagai berikut : 57 % responden sangat menyetujui, sedangkan responden yang ragu-ragu pernyataan di atas adalah sebesar 14 % Kesesuaian Produk Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. Tabel Kesesuaian Produk Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 28 29% Setuju 55 57% Ragu-ragu 13 14% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Tanggapan responden mengenai desain produk dan kemasan memenuhi standar pasar atau konsumen menghasilkan informasi seperti terlihat dari tabel di atas. Sebanyak 55 orang responden (57 %) menyetujui bahwa desain produk dan kemasan memenuhi kriteria pasar dan konsumen, sedangkan 13 orang (14 %) yang ragu-ragu berkaitan dengan hal desain produk dan kemasan tersebut Daya Tahan Produk Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar

68 52 frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk. Tabel Daya Tahan Produk Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 20 21% Setuju 37 39% Ragu-ragu 30 31% Tidak Setuju 9 9% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Daya tahan sebuah produk akan menjadi pertimbangan konsumen pada saat mereka akan membeli atau memgkonsumsi sebuah produk. Salah satu aspek daya tahan produk yaitu umur pakai produk. Hasil pengamatan menunjukkan sebanyak 37 orang responden (39%) yang menyetujui bahwa umur pakai produk mie Koperasi Handayani Unnes sesuai dengan yang diharapkan dan jumlah terendah 9 responden (9%) menyatakan tidak setuju Citra atau reputasi Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana kualitas produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk. Tabel Citra/Reputasi Indomie merek Persentase Kategori Frekuensi (Orang) (%) Sangat Setuju 40 42% Setuju 29 30% Ragu-ragu 19 20% Tidak Setuju 8 8% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total %

69 53 Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Sebanyak 40 orang responden (42 %) menyetujui bahwa citra atau reputasi produk mie Koperasi Handayani Unnes merupakan produk mie terbaik, sedangkan sebesar 8 % responden menyatakan tidak setuju Tanggapan Responden Mengenai Promosi Periklanan Tanggapan responden mengenai promosi periklanan ditunjukkan pada Tabel 4.13 dibawah ini: Tabel 4.13 Periklanan Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 93 97% Setuju 2 2% Ragu-ragu 0 0% Tidak Setuju 1 1% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data setelah diolah, 2013 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa periklanan dari tanggapan sebanyak 93 responden (97%) berada pada kategori sangat setuju dan terendah kategori tidak setuju ditanggapi 1 responden (1%) Promosi penjualan Tanggapan responden mengenai promosi penjualan ditunjukkan pada Tabel 4.14 dibawah ini:

70 54 Tabel 4.14 Promosi penjualan Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 88 92% Setuju 7 7% Ragu-ragu 1 1% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data setelah diolah, 2013 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa promosi penjualan dari tanggapan sebanyak 88 responden (92%) berada pada kategori jawaban sangat setuju, dan terendah kategori Ragu-ragu ditanggapi 1 responden (1%) Publisitas Tanggapan responden mengenai publisitas ditunjukkan pada Tabel 4.15 dibawah ini: Tabel 4.15 Publisitas Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 88 92% Setuju 8 8% Ragu-ragu 0 0% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data setelah diolah, 2013 Tabel 4.15 menunjukkan bahwa publisitas dari tanggapan sebanyak 88 responden (92%) berada pada kategori sangat setuju. Tanggapan responden terendah ada 8 responden (8%) menyatakan setuju Penjualan Personel

71 55 dibawah ini: Tanggapan responden mengenai penjualan personel pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 Penjualan Personel Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 95 99% Setuju 0 0% Ragu-ragu 0 0% Tidak Setuju 1 1% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data setelah diolah, 2013 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa penjualan personel dari tanggapan sebanyak 95 responden (99%) berada pada kategori sangat setuju dan terendah kategori Tidak setuju ditanggapi 1 responden (1%) Penjualan Langsung dibawah ini: Tanggapan responden mengenai penjualan personel pada Tabel 4.17 Tabel 4.17 Penjualan Langsung Frekuensi Persentase Kategori (Orang) (%) Sangat Setuju 88 92% Setuju 7 7% Ragu-ragu 1 1% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total % Sumber: Data setelah diolah, 2013

72 56 Tabel 4.17 menunjukkan bahwa penjualan personel dari tanggapan sebanyak 88 responden (92%) berada pada kategori sangat setuju dan terendah kategori Ragu-ragu ditanggapi 1 responden (1%) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable bebas dan variabel terikat, keduanya terdistribusikan secara normal ataukah tidak. Normalitas data dalam penelitian dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Adapun uji normalitas tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut ini :

73 57 Gambar 4.5 Grafik P-Plot Gambar 4.5 menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain menggunakan Normal P-P Plot, untuk melihat bahwa data tersebut normal juga bias menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, yaitu dengan melihat nilai Asymp.Sig (2-tailed).

74 58 Tabel 4.18 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kualitas Produk Promosi Volume Penjualan N Normal Parameters a,b Mean 78, , ,7500 Std. Deviation 9, , ,28439 Most Extreme Differences Absolute,072,099,126 Positive,072,089,109 Negative -,067 -,099 -,126 Kolmogorov-Smirnov Z,703,969,438 Asymp. Sig. (2-tailed),707,304,991 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data primer diolah SPSS, 2012 Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) untuk variabel kualitas produk 0,707, variabel promosi sebesar 0,304 dan variabel volume penjualan sebesar 0,991 atau lebih dari 5% (0,05), kesimpulannya model regresi dalam penelitian ini memiliki distribusi normal Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan semua data berdistribusi normal. Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan berdistribusi normal sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan program SPSS 20 diperoleh hasil seperti tabel 4.19.

75 59 Tabel 4.19 Hasil Estimasi Regresi Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 79, ,726,713,494 1 Kualitas Produk,778 1,111,227 3,701,000 Promosi,940 1,180,258 3,796,000 a. Dependent Variabel: Volume Penjualan Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 79, ,778 X 1 + 0,940X 2 Keterangan: Y = Volume Penjualan X 1 = Kualitas Produk X 2 = Promosi Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa, Variabel Kualitas Produk dan Promosi mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap Volume Penjualan : a. Konstanta sebesar 79,706 menyatakan bahwa jika tidak ada X 1 dan X 2 maka Volume penjualan adalah 79,706. b. Koefisien Kualitas Produk memberikan nilai sebesar 0,778 yang berarti bahwa jika Kualitas Produk semakin baik maka Volume Penjualan akan mengalami peningkatan.

76 60 c. Koefisien Promosi memberikan nilai sebesar 0,940 yang berarti bahwa jika Promosi kerja semakin tinggi maka Volume Penjualan akan mengalami peningkatan Pengujian Hipotesis Uji t ( Uji Hipotesis Secara Parsial ) Hipotesis 1 dan 2 dalam penelitian ini diuji kebenarannya dengan menggunakan uji parsial. Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi (pvalue), jika taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan di bawah 0,05 maka hipotesis diterima, sebaliknya jika taraf signifikansi hasil hitung lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. Tabel 4.20 Hasil Uji t Secara Parsial Variabel Bebas t hitung Sig. t Kualitas Produk (X 1 ) 3,701 0,000 Promosi (X 2 ) 3,796 0,000 Sumber: Lampiran output SPSS 1. Uji Hipotesis 1 ( H 1 ) Perumusan hipotesis: Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh positif Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan. Ha : βi > 0 terdapat pengaruh positif Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan.

77 61 Dari tabel 4.20 terlihat bahwa hasil pengujian hipotesis Kualitas Produk menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,701 dengan taraf signifikansi 0,000. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha, dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H1 diduga bahwa ada pengaruh Kualitas Produk terhadap volume Penjualan diterima. 2. Uji Hipotesis 2 ( H 2 ) Perumusan hipotesis: Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh positif Promosi terhadap volume penjualan. Ha : βi > 0 terdapat pengaruh positif Promosi terhadap volume penjualan Dari tabel 4.22 terlihat bahwa hasil pengujian hipotesis Promosi menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,796 dengan taraf signifikansi 0,000. Taraf signifikansi hitung sebesar 0,009 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha, dengan demikian berarti bahwa hipotesis H 2 diduga bahwa ada pengaruh promosi terhadap volume Penjualan. diterima. 3. Uji Hipotesis 3 (H 3 ) Setelah mengetahui keterkaitan antara variabel X 1 dan X 2 secara simultan dengan variabel Y, selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi korelasi yang dilakukan dengan menggunakan Uji F. Uji signifikasi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X 1 dan X 2 secara simultan tersebut signifikan terhadap variabel Y. Uji F ini dilakukan pada program SPSS for Window Release 20 seperti tabel 4.21 dibawah ini :

78 62 Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Secara Simultan ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 510, ,241 12,828,000 b Residual 2775, ,419 Total 3286, Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Pengujian pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 12,828, dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka diperoleh nilai signifikansi tersebut adalah 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis 3 (tiga) yang menyatakan bahwa secara simultan variabel Kualitas Produk dan Promosi mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabelvariabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.22: Tabel 4.22 Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,494 a,244,232 17,56186 a. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk Sumber: Data primer yang diolah, 2013

79 63 Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh sebesar 0,244. Hal ini berarti 24,4% variasi variabel Volume Penjualan dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Produk dan Promosi, sedangkan sisanya sebesar 75,6% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini. 4.2 Pembahasan Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. cara penyajian yang praktis dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera. Adapun bahan dasar indomie atau mie instan :1. Mie - Tepung gandum (62%), minyak palm yang telah ditingkatkan kualitasnya dan mengandung antioksidan 319, zat tepung tapioka, garam, garam mineral 501 dan 500, serat sayurang 412 dan pewarna Bubuk Perasa- Garam, gula, penguat rasa 621, 631 dan 627, bubuk bawang putih dan bawang biasa, ekstrak ragi, perasa, merica, dan agen anti pengembang.

80 64 Berdasarkan hasil penelitian hasil jawaban responden tentang kualitas produk diperoleh sebagian besar responden sangat menyetujui bahwa produk Indomie yang ada di Koperasi Handayani Unnes memiliki kualitas yang baik. Hal ini didukung dengan periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan penjualan langsung. Demikian juga hasil jawaban responden tentang promosi diperoleh sebagian besar responden sangat menyetujui bahwa promosi Indomie yang ada di Koperasi Handayani Unnes memiliki promosi yang baik. Hal ini didukung dengan kinerja produk, fitur produk, kehandalan produk, kesesuaian produk, daya tahan produk dan citra atau reputasi. Pernyataan setuju atau sangat setuju dari para responden menandakan bahwa periklanan yang diterapkan perusahaan dalam promosi yang berpengaruh terhadap Volume Penjualan Makanan Mie Instan menggunakan produk sudah sesuai dengan memberikan pesan iklan yang menarik bagi konsumen, penyajian iklan yang berulang-ulang, menggunakan media informasi untuk promosi merek produk dan menyajikan kelebihan dari merek produk yang dipromosikan. Pernyataan dari para responden menunjukkan bahwa promosi penjualan yang diterapkan guna memberikan pengaruh terhadap Volume Penjualan Makanan Mie Instan. Promosi penjualan yang diterapkan tersebut dilakukan melalui pemberian informasi yang jelas atas merek produk yang dipromosikan kepada konsumen, melakukan promosi merek produk di seluruh wilayah cabang di Indonesia dan menjangkau internasional.

81 65 Pernyataan para responden menunjukkan bahwa promosi publisitas berpengaruh terhadap Volume Penjualan Makanan Mie Instan, karena promosi publisitas bagi konsumen adalah suatu perkenalan merek produk yang menjadi tontonan gratis, baik dilakukan melalui media cetak berupa majalah, koran atau bulletin. Juga dilakukan melalui media elektronik audio (radio) atau televisi (audio visual). Pernyataan dari para responden menunjukkan bahwa bauran penjualan personel memberikan pengaruh dalam meningkatkan keputusan konsumen menggunakan produk. Hal ini dikarenakan promosi produk melalui penjualan personel dapat menciptakan suatu konfrotasi, keeratan hubungan dan mengetahui tanggapan secara langsung antara penjual dan pembeli. Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh yang diberikan kedua variabel bebas tersebut bersifat positif artinya semakin tinggi Kualitas Produk dan Promosi maka mengakibatkan semakin tinggi pula Volume Penjualan yang dihasilkan.

82 BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan 1. Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Volume Penjualan. Artinya semakin baik tingkat kualitas produk indomie maka akan menaikkan volume penjualan indomie. 2. Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh Promosi terhadap Volume Penjualan. Artinya semakin baik promosi indomie maka akan menaikkan volume penjualan indomie. 3. Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan. dengan nilai F hitung sebesar 12,828 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagi Perusahaan PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk Meningkatkan dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap volume penjualan dengan cara menambah variasi mie instan dengan berbagai 66

83 67 macam ukuran, rasa, menciptakan produk yang handal/kemasan tidak mudah rusak, dan dapat menempatkan indomie sebagai mie instan pilihan konsumen. 2. Bagi Koperasi Handayani Unnes Semarang Kegiatan promosi dapat memberikan dampak positif terhadap volume penjualan yang mulai mengalami peningkatan sehingga mahasiswa sebagai konsumen bisa mendapatkan kembali pencitraan yang baik terhadap produk mie instan Koperasi Handayani. Adanya pengaruh variabel X 2 (promosi penjualan) terhadap variabel Y (Volume penjualan) yang dapat memberikan peningkatan hasil penjualan perusahaan, maka sebaiknya divisi pemasaran perusahaan memilih dan melakukan kegiatan-kegiatan dan tindakantindakan dari sebuah promosi penjualan secara lebih efektif dan efisien. Seperti pengaturan jadwal kegiatan yang dibuat secara baik agar tidak terjadinya keteraturan dalam pelaksanaan promosi sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen akan produk mie perusahaan yang selanjutnya dapat lebih meningkatkan keuntungan dari perusahaan. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil Uji R 2 menunjukkan masih ada variabel-variabel lain yang harus diperhatikan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian lebih lanjut, hendaknya menambah variabel lain misalnya mengenai variabel minat beli dan citra merk yang dapat mempengaruhi Volume Penjualan, karena dengan semakin baik volume penjualan maka akan berpengaruh baik juga bagi perusahaan

84 DAFTAR PUSTAKA Basu Swastha dan Irawan Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran (3thed). Yogyakarta : ANDI JP Boyd Pathophysiology of migraine: and rationale for a targeted approach of prevention. no info : com John Deighton,Caroline M.Heinderson and Scott A.Neslin, The Effecr of Advertising on Brand Switching and Repeat Purchasing, Journal of Merkting Research, Vol XXXI, February 2001 Krismiaji. 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1, Yogyakarta: UPP AMP YKPN Kotler, Philip dan Amstrong Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: Erlangga. La Midjan Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga. Jaya. Marom, Chairul Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Grasindo: Jakarta Simamora, Henry Manajemen Pemasaran Internasional, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta Stanton, W.J Marketing, Edisi ke-12, New York, USA: McGraw-Hill Irwin. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung Umar, Husein Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Umi, Narimawati Analisis. Multifariat untuk. Penelitian. Ekonomi.Yogyakarta:Graha Ilmu Widiyanto Jumlah volume sampel populasi tak terhingga, Jakarta. Zeithaml, Valarie A. dan Bitner Service Marketing 2 nd edition : Integrating Customer Focus. New York : Mc Graw Hill Inc. 68

85 Lampiran 1 69 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) Alamat: Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, Telp/Fax. (024) , website : Perihal : Pengisian Kuisioner Kepada, Saudara/i Pengunjung Koperasi Handayani UNNES Kota Semarang Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat akhir program sarjana (S1) pada Universitas Negeri Semarang (Unnes), dengan hormat Saya sampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Saya bermaksud mengadakan penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Volume Penjualan Makanan Mie Instan (Studi Kasus Konsumen Indomie pada Koperasi Handayani Unnes). 2. Responden penelitian ini adalah Mahasiswa yang sedang berkunjung di objek Koperasi Handayani UNNES. 3. Demi terlaksananya penelitian ini, Saya mohon partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk untuk mengisi kuisioner ini dengan sebaikbaiknya berdasarkan pendapat masing-masing, selama berkunjung di objek Koperasi Handayani UNNES. Demikian atas perhatian dan partisipasinya Saya mengucapkan terimakasih. Hormat saya, Afif Fadin Amrullah NIM:

86 70 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap Penjualan Makanan Mie Instan (Studi Kasus Konsumen Indomie pada koperasi Handayani Unnes Semarang). Bersama ini saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang Anda berikan sangatlah berarti dalam penyelesaian penelitian saya ini. Atas perhatian dan bantuan yang Anda berikan saya ucapkan terima kasih. 1. Identitas responden Nama : Nim : Jurusan : Jenis Kelamin : Alamat : Umur : 2. Tinggal bersama a. Orang Tua b. Kost c. Saudara d. Lainnya 3. Merek mie Instan yang sering Anda konsumsi? a. Indomie b. Mie Sedaap c. Mie ABC d. Supermi e. Mie Gaga f. Sarimi

87 71 4. Berapa merek mie Instan yang pernah Anda konsumsi? a. 2 merek b. 3 merek c. > 3 merek 5. Berapa kali Anda mengkonsumsi mie instan selama seminggu? a. 1 kali seminggu b. 2 kali seminggu c. > 2 kali seminggu 6. Isilah jawaban berikut sesuai pendapat Anda dengan memberikan tanda centang (v) pada kolom yang tersedia. Adapun kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut: a. Variabel Kualitas Produk (X 1 ) No. Pernyataan SS S RR TS STS 1. Kinerja Produk 1. Menurut anda produk mie instan yang ditawarkan memiliki kekenyalan yang baik 2. Rasa produk mie instan yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan 3. Menurut anda produk mie instan yang ditawarkan memiliki kandungan gizi sesuai dengan yang anda harapkan 2. Fitur 4. Terdapat banyak pilihan produk mie instan yang ditawarkan 5. Menurut anda produk mie instan yang ditawarkan memiliki kemasan yang menarik, sehingga ada keinginan untuk membeli 6. Produsen mie instan memberikan kejelasan informasi mengenai produk yang dimilikinya kepada konsumen (brosur, iklan atau yang lainnya) No. 3. Kehandalan produk 7. Produk mie instan yang ditawarkan memiliki tingkat kondisi fisik dan kemasan yang cukup baik saat dibeli sehingga dapat digunakan

88 72 setiap waktu 8. Tidak terdapat kerusakan pada produk mie instan atau kemasannya ketika anda beli 4. Kesesuaian 9. Desain produk mie instan dan kemasannya memenuhi standar anda 10. Mie instan yang ditawarkan memiliki stándar mutu yang baik 5. Daya Tahan 11. Produsen senantiasa menyediakan mie instan yang memiliki tingkat umur pakai produk sebagaimana diharapkan oleh pelanggan. 12. Produsen senantiasa menyediakan mie instan yang memiliki tingkat umur ekonomis yang sesuai (saat disimpan) sebagaimana diharapkan oleh pelanggan. 6.Tentang Citra/reputasi 13. Anda percaya bahwa produsen mie instan tempat anda berlangganan memberikan produk mie instan yang terbaik kepada anda 14. Harga produk mie instan yang ditawarkan sesuai dengan yang anda harapkan b. Variabel Promosi (X2) No. Pernyataan SS S RR TS STS 1. Iklan 15. Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak 16. Menyajikan iklan secara berulang-ulang pada berbagai media cetak dan elektronik 17. Selain menerapkan iklan produk melalui media informasi, juga menyajikan promosi produk dengan demonstrasi langsung di depan konsumen 18. Menyajikan keunggulan produk yang ditawarkan, akan menimbulkan umpan balik dari konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan 2. Penjualan Pribadi 19. Sales dalam mempromosikan mie instan harus memiliki kompetensi dalam

89 73 penciptaan konfrontasi produk yang ditawarkan 20. Melakukan promosi dengan menerapkan program insentif berupa pemberian diskon 21. Menyediakan sampel produk untuk meyakinkan konsumen 22. Melakukan promosi menggunakan sales promosi 23. Mendemonstrasikan fasilitas mie instan yang ditawarkan kepada konsumen 24. Menyebarkan brosur door to door agar konsumen mengetahui jenis mie instan yang dijual dan fasilitas yang dimiliki 3. Promosi penjualan SS S RR TS STS 25. Para sales promosi harus turun di lapangan dalam menyebarkan promosi 26. Dengan trade promotion memudahkan untuk memperkenalkan produk yang dipasarkan 27. Para sales force promotion dalam memperkenalkan mie instan, harus memiliki pengalaman yang banyak. 28. Perlu ada inovasi business promotion atas produk mie instan yang ditawarkan guna mempertahankan konsumen mengambil keputusan membeli 4. Publisitas 29. Untuk mempromosikan produk mie instan dilakukan melalui media cetak 30. Memperkenalkan produk mie instan melalui media elektronik radio 31. Mempromosikan mie instan dilakukan melalui media audio visual

90 74 Hasil Pengujian Validitas NO Variabel/Indikator r hitung r table Keterangan Kualitas Produk ,716 0,404 Valid ,760 0,404 Valid ,687 0,404 Valid ,582 0,404 Valid ,637 0,404 Valid ,597 0,404 Valid ,741 0,404 Valid ,670 0,404 Valid ,585 0,404 Valid ,679 0,404 Valid ,665 0,404 Valid ,203 0,404 Tidak ,220 0,404 Tidak ,068 0,404 Tidak ,502 0,404 Valid ,693 0,404 Valid ,534 0,404 Valid Promosi ,408 0,404 Valid ,253 0,404 Tidak ,551 0,404 Valid ,426 0,404 Valid ,468 0,404 Valid ,609 0,404 Valid ,839 0,404 Valid ,707 0,404 Valid ,775 0,404 Valid ,709 0,404 Valid ,803 0,404 Valid ,609 0,404 Valid ,270 0,404 Tidak ,285 0,404 Tidak

91 75 Lampiran 2 HASIL RINGKASAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KUALITAS PRODUK No Item Soal Kode Y 1 UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC

92 RELIABILITAS Validitas UC UC UC UC UC UC X r xy ,716 0,76 0,69 0,58 0,64 0,6 0,74 0,67 0,59 0,68 0,67 0,2 0,22 0,07 0,5 0,69 0,53 Ket. Valid Vali d Vali d Vali d Vali d Vali d Vali d Vali d Vali d Vali d Vali d Tida k Tida k Tida k Vali d Vali d Vali d σ 2 1,343 1,23 0,89 0,86 0,89 0,73 0,67 0,82 0,67 0,74 0,52 0,67 0,56 0,27 0,81 1,08 0,96 2 σ i 13,71 n i 17 2 t 77,2 r 11 0,874 r tabel 0,456 Kriteria reliabe l 154 8

93 77 PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL Rumus: r XY N X N 2 XY- X 2 X N Y Y 2 Y 2 Kriteria: Butir soal valid jika r XY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. NO KODE X Y X 2 Y 2 XY 1 UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC JUMLAH PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL Rumus

94 78 r 11 k k b 2 t Kriteria Apabila r 11 > r tabel, maka tes tersebut reliabel. r 11 = 17-13, ,243 r 11 = 0,874 Pada = 5% dengan n = 25, diperoleh r tabel = 0,404 Karena r XY > r tabel, Variabel tersebut reliabel

95 79 Lampiran 3 HASIL RINGKASAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PROMOSI No. Kode Item Soal Y UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC

96 RELIABILITAS Validitas UC UC UC UC UC UC X r xy ,408 0,25 0,55 0,43 0,47 0,61 0,84 0,71 0,77 0,71 0,8 0,61 0,27 0,28 Ket. Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak σ 2 0, ,87 0,93 0,74 0,69 1,23 1,18 1,25 1,46 0,81 0,83 0,81 1,11 0,83 2 σ i 13,22 n i 14 2 t 57,5 r 11 0,829 r tabel 0,456 Kriteria reliabel

97 81 PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL Rumus: r XY N X N 2 XY- X 2 X N Y Y 2 Y 2 Kriteria: Butir soal valid jika r XY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. NO KODE X Y X 2 Y 2 XY 1 UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC JUMLAH r XY N X N 2 XY- X 2 X N Y Y 2 Y 2

98 82 r xy = = 0,408 Pada = 5% dengan n = 25, diperoleh r tabel = 0,404 Karena r XY > r tabel, maka soal no 1 valid PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL Rumus r 11 k k b 2 t Kriteria Apabila r 11 > r tabel, maka tes tersebut reliabel. r 11 = 14-13, ,457 r 11 = 0,829

99 83 Lampiran 4 Hasil Penelitian Variabel Kualitas Produk (X 1 ) No. Item Soal Resp Total Skore R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

100 R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

101 R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

102 86 Lampiran 5 Hasil Penelitian Variabel Promosi (X 2 ) No. Item Soal Tota Resp l Skore R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

103 R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

104 R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

105 89 Lampiran 6 Volume Penjualan (Y) No Indomie Bulan Jumlah 1. Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 12 35

106 90 Lampiran 7 HASIL PERSAMAAN REGRESI BERGANDA Variables Entered/Removed a Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Promosi, Kualitas Produk b. Enter a. Dependent Variable: Volume Penjualan b. All requested variables entered. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,494 a,244,232 17,56186 a. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 510, ,241 12,828,000 b 1 Residual 2775, ,419 Total 3286, a. Dependent Variable: Volume Penjualan b. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 79, ,726,713,494 1 Kualitas Produk,778 1,111,227 3,701,000 Promosi,940 1,180,258 3,796,000 a. Dependent Variable: Volume Penjualan

107 91 Lampiran 8 UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kualitas Produk Promosi Volume Penjualan N Normal Parameters a,b Mean 78, , ,7500 Std. Deviation 9, , ,28439 Most Extreme Differences Absolute,072,099,126 Positive,072,089,109 Negative -,067 -,099 -,126 Kolmogorov-Smirnov Z,703,969,438 Asymp. Sig. (2-tailed),707,304,991 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Modul ke: Kewirausahaan 1. Persiapan diri pengusaha muda. Fakultas Informatika. Mappesona, MSc. Program Studi Kewirausahaan.

Modul ke: Kewirausahaan 1. Persiapan diri pengusaha muda. Fakultas Informatika. Mappesona, MSc. Program Studi Kewirausahaan. Modul ke: 03 Henry Fakultas Informatika Kewirausahaan 1 Persiapan diri pengusaha muda Mappesona, MSc Program Studi Kewirausahaan http://mercubuana.ac.id Membangun Kepribadian Pengusaha Muda Dimensi Motivasi

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Pengantar Produk Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kualitas Produk II.1.1 Pengertian Produk Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai beberapa teori yang mendasari dilakukannya penelitian ini. Beberapa teori berkaitan dengan konsep produk yang merupakan obyek penelitian dijabarkan lebih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : III (Tiga) Topik/Pokok Bahasan : Kualitas Produk Pokok-Pokok Perkuliahan : Atribut

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

BAB II KERANGKA TEORI. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

Lebih terperinci

Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang

Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang Deddy Setiawan Dra. Sri Suryoko, M.Si Sari Listyorini, M.Sos, M.AB Jurusan Administrasi

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKET MIX DI KIOS DUA KELINCI PATI

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKET MIX DI KIOS DUA KELINCI PATI PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKET MIX 5.000 DI KIOS DUA KELINCI PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Loyalitas Pelanggan 1. Pengertian Loyalitas Pelanggan Menurut Oliver (2010), loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang mendalam untuk membeli ulang atau berlangganan suatu produk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk tujuan tertentu.suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk Menurut Philip Kotler (2002:407) definisi produk adalah: A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk adalah

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DI RAMAYANA MALL KUDUS. Diajukan Oleh : USWATUN KHASANAH MAHSUN

PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DI RAMAYANA MALL KUDUS. Diajukan Oleh : USWATUN KHASANAH MAHSUN PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DI RAMAYANA MALL KUDUS Diajukan Oleh : USWATUN KHASANAH MAHSUN NIM. 2012-11-138 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian ABSTRAK Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Citra merek adalah

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pemasaran yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pemasaran yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang berhasil merupakan perusahaan yang melaksanakan pemasaran yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HASIL PRODUKSI TJIWI KIMIA DI SURABAYA SELATAN. ABSTRACT

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HASIL PRODUKSI TJIWI KIMIA DI SURABAYA SELATAN. ABSTRACT PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HASIL PRODUKSI TJIWI KIMIA DI SURABAYA SELATAN. Oleh Agustinus Santosa * NIDN: 0703115501 ABSTRACT "Tjiwi Kimia" is one company producing the paper

Lebih terperinci

Kata kunci : citra merek, citra pembuat, citra pemakai, citra produk, loyalitas pelanggan.

Kata kunci : citra merek, citra pembuat, citra pemakai, citra produk, loyalitas pelanggan. ABSTRACT The high activity in Indonesia society create new habits arise in their lives. Solid activity will make people need something practical, fast, and the instant that their time is not wasted. No

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH ANDAR SIHALOHO

SKRIPSI OLEH ANDAR SIHALOHO SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (STUDI KASUS : PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) OLEH ANDAR SIHALOHO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju dan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat pada masa ini juga berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH ATTRIBUTE PRODUCT, SERVICE DAN PURCHASE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Pada Handphone Merek NOKIA )

PENGARUH ATTRIBUTE PRODUCT, SERVICE DAN PURCHASE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Pada Handphone Merek NOKIA ) PENGARUH ATTRIBUTE PRODUCT, SERVICE DAN PURCHASE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Pada Handphone Merek NOKIA ) Skripsi Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG Yohanes Chiftri Yulianto 1), Maria Magdalena Minarsih 2), Andi Tri Haryono

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

ABSTRACT. ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Promotion through advertisements for the purpose of product introductions in the community one brand Indomie instant noodle products. In this case Indomie is the brand of the product that has

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses keputusan pembelian (Buyer s decision process)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses keputusan pembelian (Buyer s decision process) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minat Beli Minat beli konsumen merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah

Lebih terperinci

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION Modul ke: PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION KULIAH 2 Marketing Mix Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Marketing Mix Marketing Mix dicetuskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Blackberry smartphone is one product that has a difference with products from other companies. Taking into account the elements of product attributes such as product quality, product features,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus)

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus) PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus) Diajukan Oleh : AHMAD BASIRI NIM. 2012-11-066 PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia ABSTRAK Persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal membuat retail berusaha untuk memberikan layanan belanja yang memuaskan. Pelanggan berharap retail mampu memberikan pengalaman yang positif bagi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2016 1 PENGARUH KUALITAS PRODUK, DAYA TARIK IKLAN, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN HANDPHONE PADA PRODUK MEREK SAMSUNG (Studi Kasus di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi SKRIPSI IKLAN HUMOR DAN KESADARAN MEREK (Terpaan Iklan Dengan Unsur Humor Di Media Televisi Terhadap Kesadaran Merek Produk Kartu AS Di Kalangan Mahasiswa Komunikasi Non Reguler Pada Tahun 2012) Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang mengglobalisasi ini persaingan menjadi semakin. semarak dan meningkat khususnya dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang mengglobalisasi ini persaingan menjadi semakin. semarak dan meningkat khususnya dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era yang mengglobalisasi ini persaingan menjadi semakin semarak dan meningkat khususnya dalam dunia bisnis. Dalam hal ini perusahaan-perusahaan bukan hanya harus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap brand image Internet Telkom Speedy (studi kasus pada mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha).

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMBELI (Studi Kasus Pada Usaha Makanan Ringan UD Sri Mulyo)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMBELI (Studi Kasus Pada Usaha Makanan Ringan UD Sri Mulyo) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMBELI (Studi Kasus Pada Usaha Makanan Ringan UD Sri Mulyo) SKRIPSI Oleh HESTY ANDRIANI NIM 070810201147 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH SAKTI PARLINDUNGAN

SKRIPSI OLEH SAKTI PARLINDUNGAN SKRIPSI PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH SAKTI PARLINDUNGAN 130521053

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY (STUDI KASUS PADA KECAP BANGO DI BANDUNG) ABSTRAK NOFFI EKA WAHYUNINGSIH O652033

PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY (STUDI KASUS PADA KECAP BANGO DI BANDUNG) ABSTRAK NOFFI EKA WAHYUNINGSIH O652033 PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY (STUDI KASUS PADA KECAP BANGO DI BANDUNG) ABSTRAK NOFFI EKA WAHYUNINGSIH O652033 This script guided by: Dr. Anny Nurbasari, SE., MP The purpose of this study

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Roy Marthin Tarigan

SKRIPSI OLEH. Roy Marthin Tarigan SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK DAN REPUTASI PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH Roy Marthin Tarigan 120521072

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SKRIPSI

PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi pada Pelanggan AMDK Aqua di Toko Sembako Baru Lamongan Raya Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 1 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi PASAR KONSUMEN Meet -2 BY.Hariyatno.SE.Mmsi PASAR KONSUMEN Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement ABTRACT In general, Otomotif industry in Indonesia now has experiencing growth. Astra Honda Motor company is the one of companies that runs in otomotif field.the product is Honda Beat wich targeting adult

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci : iklan, dan minat beli. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci : iklan, dan minat beli. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada era globalisasi saat ini persaingan yang terjadi di pasar semakin luas. Salah satunya terjadi di pasar produk makanan ringan. Persaingan dalam konteks pemasaran produk merupakan keadaan dimana

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG Wishnu Pradityo Nugroho D2D 008 119 ABSTRACT This study aimed to determine the effect

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh BRIAN FICKLY S NIM

SKRIPSI. Oleh BRIAN FICKLY S NIM PENGARUH PERIKLANAN PRODUK KOMPUTER TABLET SMARTFREN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT PEMBELIAN (KASUS PADA MASYARAKAT WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN JEMBER) SKRIPSI Oleh BRIAN FICKLY S NIM 070810201169 JURUSAN

Lebih terperinci

Fevri Setya Nugroho D2D ABSTRACT

Fevri Setya Nugroho D2D ABSTRACT PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125 FI ( Studi Kasus Pada Pengguna Honda Vario 125 FI Di Kec. Juwana ) Fevri Setya Nugroho D2D 008 098

Lebih terperinci

COST EFFECT, PROMOTION AND QUALITY OF SERVICE OF CONSUMER PURCHASE DECISION INTERNET ACCESS PT. PADI INTERNET PASURUAN

COST EFFECT, PROMOTION AND QUALITY OF SERVICE OF CONSUMER PURCHASE DECISION INTERNET ACCESS PT. PADI INTERNET PASURUAN 67 COST EFFECT, PROMOTION AND QUALITY OF SERVICE OF CONSUMER PURCHASE DECISION INTERNET ACCESS PT. PADI INTERNET PASURUAN Akhmad Nasir annaz_putra@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gempol Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL NISSAN PADA PT. WAHANA ADIDAYA KUDUS

PENGARUH ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL NISSAN PADA PT. WAHANA ADIDAYA KUDUS 1 PENGARUH ELEMEN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL NISSAN PADA PT. WAHANA ADIDAYA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: Novita Tri Kurniasari K7408239 BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA PROGRAM

Lebih terperinci

2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : KLASIFIKASI PRODUK Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HANI S BAKERY JUWANA

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HANI S BAKERY JUWANA 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HANI S BAKERY JUWANA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus 1 PENGARUH CITRA MEREK, ATRIBUT PRODUK, PERSEPSI HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FE UMK KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. untuk menyelesaikan jenjang pendidikan. Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. untuk menyelesaikan jenjang pendidikan. Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi PENGARUH PERIKLANAN, PROMOSI PENJUALAN, DAN PENJUALAN PERSONAL TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH BIMBINGAN BELAJAR PADA RUMAH BELAJAR EMKA PINTAR KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: kualitas produk, harga, iklan, dan minat beli

Kata-kata kunci: kualitas produk, harga, iklan, dan minat beli ABSTRAK Dengan semakin pesatnya industry bubble drink di Indonesia, sehingga perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) Novemy Triyandari Nugroho STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan, tujuan penjualan, cara-cara penjualan, faktor yang mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan, tujuan penjualan, cara-cara penjualan, faktor yang mempengaruhi BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori ini berisikan pengertian dari definisi para ahli, karakterisrik, variabel dan faktor yang berkaitan dengan kerangka yang diteliti. Teori yang digunakan di dalam landasan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perilaku berpindah merek telah dilakukan oleh Purwanto Waluyo dan Pamungkas dan Agus Pamungkas (2003) dengan judul Analisis Perilaku Brand

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Service (jasa) Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE NATURE THAT NORMALLY, BUT NOT NECESSARILY,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI GIANT SUN CITY SIDOARJO S K R I P S I

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI GIANT SUN CITY SIDOARJO S K R I P S I ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI GIANT SUN CITY SIDOARJO S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. 1. Pengertian Kualitas Produk Penetapan kualitas merupakan salah satu cara untuk memenangkan

BAB II KERANGKA TEORITIS. 1. Pengertian Kualitas Produk Penetapan kualitas merupakan salah satu cara untuk memenangkan BAB II KERANGKA TEORITIS A. Landasan Teori 1. Pengertian Kualitas Produk Penetapan kualitas merupakan salah satu cara untuk memenangkan persaingan di pasar, karena mutu merupakan salah satu cara penempatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan teori-teori mengenai konsep penjualan sebagai landasan penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. A. Pengertian Penjualan Definisi menjual menurut

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS BRAND EQUITY MIE INSTAN PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER

ANALISIS BRAND EQUITY MIE INSTAN PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER ANALISIS BRAND EQUITY MIE INSTAN PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER THE ANALYSIS OF BRAND EQUITY NOODLES ON FISIP STUDENTS JEMBER UNIVERSITY SKRIPSI Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Suatu survey pada Pelanggan Bengkel Mobil Non Members Tunas Toyota,Tbk Cabang Gatot Subroto, Bandung) SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE

SKRIPSI PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE SKRIPSI PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi OLEH : SANTI FITRI YULIA

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH KANTOR BANK BRI CABANG JEMBER UNIT UNIVERSITAS JEMBER

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH KANTOR BANK BRI CABANG JEMBER UNIT UNIVERSITAS JEMBER 1 PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH KANTOR BANK BRI CABANG JEMBER UNIT UNIVERSITAS JEMBER THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON CUSTOMER SATISFACTION BRI BANK BRANCH OFFICE JEMBER UNIT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kualitas Untuk dapat menjelaskan pengertian kualitas, perlu adanya pengertian atau penjelasan dari para ahli bahwa kualitas menurut ISO 9000 dalam buku manajemen pemasaran jasa

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SEPATU SANDAL EIGER DI TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SEPATU SANDAL EIGER DI TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SEPATU SANDAL EIGER DI TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The number of ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) in Indonesia make the consumer think to buy the product being offered to the market. A large selection of products offered by ATPM was a little

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

LOKASI, DAN PELAYANAN PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO RETAIL BANDUNG FASHION. Pati)

LOKASI, DAN PELAYANAN PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO RETAIL BANDUNG FASHION. Pati) ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, LOKASI, DAN PELAYANAN PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO RETAIL BANDUNG FASHION (Studi Kasus Pada Toko Baju Dan Aksesoris Bandung Fashion Gabus Pati)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Promosi penjualan, dan keputusan pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Promosi penjualan, dan keputusan pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Promosi penjualan yang baik menjadi faktor penting dalam kegiatan pemasaran untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya. Dengan pengaruh dan dampak

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model dan cara berpakaian mendukung perkembangan pasar produk pakaian dan asesoris menjadi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi, menghabiskan barang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi, menghabiskan barang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Engel et al (1994) adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penelitian dan dijadikan pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDY PADA PELANGGAN TOKO GROSIR CELANA RIZKY BAROKAH PASAR KLIWON KUDUS) Diajukan oleh : ROBY DWI OCTAVIAN NIM. 2012-11-143

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), definisi manajemen pemasaran adalah Manajemen Pemasaran

Lebih terperinci

PENGARUH MARKETING MIX TEHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA ( Studi Kasus Indomaret Rungkut Madya 199 Surabaya) SKRIPSI

PENGARUH MARKETING MIX TEHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA ( Studi Kasus Indomaret Rungkut Madya 199 Surabaya) SKRIPSI PENGARUH MARKETING MIX TEHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA ( Studi Kasus Indomaret Rungkut Madya 199 Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci