PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN ANGGOTA, PERMODALAN, DAN PENGALAMAN PENGURUS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KOPERASI.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN ANGGOTA, PERMODALAN, DAN PENGALAMAN PENGURUS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KOPERASI."

Transkripsi

1 PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN ANGGOTA, PERMODALAN, DAN PENGALAMAN PENGURUS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KOPERASI Anita Rinawati Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Keberhasilan menjadi tujuan utama setiap badan usaha, tidak terkecuali bagi koperasi. Akan tetapi, untuk mencapai keberhasilan banyak faktor yang mempengaruhi. Hambatan yang sering dialami oleh koperasi pada umumnya adalah faktor internal seperti kemampuan SDM yang dimiliki oleh koperasi, terutama pengalaman pengurus, kesadaran dari anggota tentang pendidikan perkoperasian dan permodalan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka masalah yang akan diteliti adalah Seberapa besar pengaruh dari pendidikan perkoperasian, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi pada KPRI di Kabupaten Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah KPRI se Kabupaten Purworejo berjumlah 61 KPRI yang tersebar di 16 Kecamatan. Adapun yang diambil sebagai sampel adalah 14 KPRI dengan jumlah anggota koperasi sebanyak 355 orang, dengan cara pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Alat pengumpul data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif persentase dan analisis jalur. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan perkoperasian terhadap keberhasilan usaha koperasi sebesar 7,62%, sedangkan pengaruh modal terhadap keberhasilan usaha koperasi sebesar 10,76%, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi sebesar 12, 46%. Untuk pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap keberhasilan usaha koperasi sebesar 44,30% dan signifikan sebab p value sebesar 0,000<0,05. Berdasarkan hasil peneltian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan perkoperasian, permodalan, dan pengalaman pengurus berpengaruh terhadap keberhasilan usaha koperasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kata Kunci : Pendidikan Perkoperasian, Permodalan, dan Pengalaman Pengurus. I. PENDAHULUAN Globalisasi mengharuskan semua bentuk organisasi ikut terlibat dan berjuang agar tetap eksis, sehingga untuk mewujudkannya diperlukan berbagai perubahan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi tidak lepas dari sumber daya yang digunakan, yaitu manusia, material, mesin, metoda, uang dan pasar, diantara sumber daya tersebut, yang menjadi faktor penggerak bagi sumber daya lain adalah manusia. Oleh sebab itu kualitas dari sumber daya manusia harus terus ditingkatkan agar organisasi dapat mencapai tujuan. Badan usaha koperasi mempunyai tujuan utama tidak untuk mencari laba tetapi untuk melayani anggota koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan kekeluargaan. Hal ini juga sudah ditegaskan dengan UUD 45 khususnya Pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi merupakan wadah untuk mengembangkan demokrasi ekonomi dan menghimpun potensi pembangunan melalui anggota masyarakat dan melaksanakan kegiatan ekonomi untuk mengangkat kehidupan anggotanya. Koperasi

2 secara efektif dapat menjadi wadah atau payung "politik ekonomi dalam memberdayakan, memperjuangkan kepentingan dan kedaulatan ekonomi rakyat. Untuk mencapai keberhasilan usaha koperasi ada banyak faktor yang perlu diperhatikan diantaranya seperti yang dijelaskan dalam Sukamdiyo (1996:32) bahwa ada tiga faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi diantaranya adalah tingkat kecerdasan masyarakat yang masih rendah, kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi, dan kurangnya kerjasama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Guna mencapai keberhasilan usaha koperasi diperlukan adanya pendidikan perkoperasian bagi anggota, hal ini agar anggota lebih memahami tentang koperasi, dengan adanya pemahaman terhadap perkoperasian maka akan mendukung dan memajukan koperasi, selain itu juga diperlukan tenaga yang berpengalaman untuk mengelola koperasi dalam hal ini adalah pengurus koperasi. Sedangkan untuk sumber modal dari koperasi adalah berasal dari anggota yang terwujud dalam bentuk simpanan. Akan tetapi masih banyak dari anggota koperasi yang belum menyadari tentang pentingnya untuk memupuk modal koperasi, kebanyakan hanya memanfaatkan koperasi sebagai tempat untuk menolong dirinya sendiri tetapi tidak memikirkan kemajuan dari koperasi, akibatnya banyak koperasi yang tidak dapat bertahan hidup, dikarenakan banyak kredit macet dari anggota terutama untuk koperasi simpan pinjam. Pada saat ini di Kabupaten Purworejo yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah sudah banyak didirikan koperasi dengan beragam jenis, salah satunya adalah KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia). Ada sebanyak 61 KPRI di Kabupaten Purwoejo yang tersebar di 16 kecamatan. Anggota dalam koperasi ini memang kebanyakan merupakan pegawai negeri atau pegawai pemerintahan, sebagai pegawai pemerintah tentu juga mengalami berbagai kendala dalam meningkatkan taraf hidupnya, banyak kebutuhan yang sulit dipenuhi karena pendapatannya masih belum mencukupi. Akan tetapi perkembangan KPRI di Kabupaten Purworejo belum maksimal, hal ini disebabkan adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha koperasi. II. LANDASAN TEORI 1. Koperasi sebagai Lembaga Ekonomi Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut terlihat bahwa konsep koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial yang mencerminkan norma-norma atau kaidah- kaidah yang berlaku bagi bangsa Indonesia. Pengertian sebagai badan usaha menunjukkan, bahwa koperasi sebagai bentuk kerja sama di bidang ekonomi mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan yang dimaksud dengan berdasarkan prinsip koperasi merupakan esensi dasar kerja koperasi sebagai badan usaha yang lebih mengutamakan kepentingan anggota yang merupakan pemilik sekaligus sebagai pelanggan atau pengguna jasa koperasi. Identitas ganda (dual identity) tersebut yang membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Ropke (1985: 17) an organization is to be considered as cooperative if the (legal) owners of the organization (enterprise) are also the user of the output or service of this organization. Jadi tidak semua organisasi dapat

3 disebut sebagai koperasi, dan hanya yang memenuhi kriteria prinsip identitas yang dapat dikategorikan sebagai koperasi. Adanya kekuasaan tidak terbatas yang berkumpul dalam rapat anggota, menjadikan manajemen dari koperasi lebih rumit lagi. Dalam mengelola koperasi seharusnya menerapkan manajemen yang benar, jadi dapat dikatakan bahwa koperasi sebagai badan usaha dalam kegiatannya tidak lepas dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, yang akhirnya berfungsi untuk mencapai tujuan. Semua itu akan dapat terwujud apabila pengurus dan anggota saling bekerjasama untuk mencapai keberhasilan usaha koperasi. 2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang disingkat KPRI anggotanya kebanyakan adalah pegawai negeri. Pegawai negeri merupakan pegawai pemerintah yang memiliki berbagai kendala dalam meningkatkan taraf hidupnya, banyak kebutuhan yang sulit dipenuhi karena pendapatannya masih belum mencukupi, meskipun saat ini pemerintah sedang berusaha memperbaiki kesejahteraan para pegawai negeri, akan tetapi harga kebutuhan saat ini juga terus naik. Berdasarkan pengalaman tersebut kemudian banyak anggota bekerjasama membentuk koperasi pegawai negeri yang pada umumnya jenis usaha yang dikelola sama yaitu bergerak dalam bidang simpan pinjam kemudian berkembang membuka usaha lain sesuai dengan kebutuhan para anggota. Anggota dalam koperasi cenderung homogen, seperti pendapatan yang relatif tetap, dan berdasarkan jenjang kepangkatan, kebutuhan hidup yang cenderung sama, serta anggotanya merupakan rumah tangga keluarga, ditambah dengan pengurus yang dipilih sendiri oleh anggota melalui RAT. Jadi dapat disimpulkan bahwa KPRI merupakan koperasi dengan anggota yang memiliki karakteristik sama dan bidang usahanya kebanyakan adalah simpan pinjam. 3. Keberhasilan Usaha Koperasi Pertumbuhan atau keberhasilan usaha merupakan suatu kondisi atau keadaan bertambah majunya suatu maksud dalam suatu kegiatan yang dilihat dari volume usaha, dan laba bersih. Pertumbuhan (keberhasilan) usaha juga dapat dilihat sebagai usaha peningkatan ukuran kuantitas asset usaha, jasa, pendapatan, SHU, simpan pinjam, kekayaan, dan modal sendiri (Mutis,2004:89). Lebih lanjut diungkapkan oleh Sitio (2001:19) bahwa keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari peningkatan kesejahteraan anggota. manfaat yang diperoleh anggota karena efisiensi yang diciptakan oleh koperasi, yaitu melalui tindakan bersama (joint action), penghimpun kekuatan, dana, ketrampilan, dan lain-lain yang menghasilkan sinergi atau skala ekonomis. Selanjutnya Mutis mengiden-tikan manfaat dari koperasi dengan sinergi. Sinergi menurutnya didefinisikan sebagai the combined performance several entities can be greater than the sum of contribution independently made by individual entities, sehingga pengambilan manfaat dari interaksi/aksi bersama dan saling bergantungan dalam memunculkan synergisme itu merupakan kekuatan koperasi modern masa kini. Pemerintah melalui Menteri Negara koperasi dan UKM mengeluarkan surat keputusan No.03/Kep/M.KUKM.2/II/2008 dan menyusun pedoman pemeringkatan koperasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh lembaga independent dan profesional di bidang penilaian kinerja badan usaha. Tujuan pemeringkatan koperasi ini adalah untuk

4 mengetahui kinerja koperasi dalam suatu periode tertentu, menetapkan peringkat kualifikasi koperasi, dan mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat. Jadi sebagai ukuran untuk menilai keberhasilan koperasi adalah koperasi yang memenuhi standar pemeringkatan koperasi, sehingga yang akan diteliti adalah KPRI yang memenuhi standar pemeringkatan minimal dengan kualifikasi cukup berkualitas, sedangkan yang akan dijadikan tolak ukur keberhasilan usaha koperasi adalah yang berorientasi bagi anggota koperasi. 4. Beberapa Faktor yang Berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi a. Pendidikan Perkoperasian Anggota Pendidikan dan latihan pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh semua bentuk organisasi, besar maupun kecil, termasuk pula perkumpulan koperasi. Menurut Sudarsono (2005:37) dikatakan bahwa pada gerakan koperasi masalah pendidikan dan latihan ini sangat urgen sebab dalam penyelenggaraannya terkandung dimensi ideologi yang harus dipatuhi. Di sinilah antara lain pentingnya masalah pendidikan dan latihan koperasi. Selain itu pendidikan dalam koperasi bertujuan untuk memberikan pengertian dan kesadaran koperasi di kalangan anggota pada umumnya (termasuk pengurus, badan pengawas, dsb) serta untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil-personil yang menangani bidang usaha. Berdasarkan uraian di atas tentang pendidikan perkoperasian bagi anggota indikatornya tercakup dalam pembinaan usaha koperasi dalam memberikan penyuluhan dan pelatihan bagi anggota, serta studi banding dengan koperasi lain yang gunanya untuk meningkatkan pemahaman anggota terhadap usaha koperasi, sehingga koperasi dapat berhasil dalam usahanya. b. Permodalan Koperasi Sumber modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Untuk modal sendiri dapat diklasifikasikan sebagai modal internal. Sifat dari jenis dana ini adalah tertanam untuk jangka waktu yang tidak terbatas sebab sepanjang koperasi berdiri. Permodalan dalam penelitian ini adalah modal yang bersumber dari anggota yaitu simpanan-simpanan anggota yang digunakan untuk menjalankan usaha dan berpengaruh terhadap jumlah SHU anggota tersebut. Adapun modal yang bersumber dari anggota adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. c. Pengalaman Pengurus Pengalaman kerja menurut Manulang (1984:15) dikatakan sebagai proses pembentukan pengetahuan dan ketrampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Menurut Undang- undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dijelaskan tentang kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota dan memiliki tugas serta wewenang. Lebih jauh dikatakan oleh Sudarsono (2005: 45) bahwa pengalaman-pengalaman tertentu yang sesuai sangat berguna dalam praktik

5 mengurus koperasi. Jadi pengalaman pengurus indikatornya dilihat dari pengalaman mengelola organisasi dan usaha koperasi, lama waktu/masa kerja, tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk keberhasilan usaha koperasi. Faktor internal diantaranya adalah rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh koperasi, terutama pengalaman yang dimiliki oleh pengelola koperasi (pengurus dan manajer) masih sangat terbatas, selain faktor pendidikan perkoperasian anggota dan permodalan. Berdasarkan dari uraian di atas terlihat bahwa keberhasilan usaha koperasi banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor intern. Untuk itu permasalahan yang akan dikaji dalam artikel ini adalah Pengaruh Pendidikan Perkoperasian Anggota, Permodalan, dan Pengalaman Pengurus Terhadap Keberhasilan Usaha KPRI se- Kabupaten Purworejo. III. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini mengambil obyek pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kabupaten Purworejo dengan menggunakan metode penelitian explanatory research dengan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KPRI di Kabupaten Purworejo, seluruhnya berjumlah 61 KPRI. Dari populasi sebanyak 61 KPRI di Kabupaten Purworejo akan diambil sampel koperasi yang berdasarkan pada hasil pemeringkatan koperasi yang berkriteria berkualitas dan cukup berkualitas. Jadi untuk sampel yang digunakan sejumlah 14 KPRI yang ada di Kabupaten Purworejo. Sedangkan untuk teknik sampling dalam menentukan jumlah anggota tiap-tiap KPRI yang akan dijadikan sampel, peneliti menggunakan teknik yaitu Proporsional Random Sampling. 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel yaitu Variabel Bebas (X) yang terdiri dari Pendidikan perkoperasian anggota (X 1 ), Permodalan (X 2 ), dan Pengalaman pengurus (X 3 ), dan Variabel Terikat yaitu Keberhasilan Usaha Koperasi (Y). Adapun Definisi Operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut : a. Pendidikan Perkoperasian Anggota (X 1 ) Pendidikan perkoperasian anggota maksudnya adalah pendidikan bagi anggota koperasi agar lebih memahami tentang seluk beluk koperasi, dengan melalui penyuluhan, pelatihan dan studi banding ke koperasi yang lain. b. Permodalan (X 2 ) Permodalan koperasi dalam penelitian ini adalah jumlah harta yang dimiliki oleh koperasi yang berasal dari anggota yaitu terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Simpanan-simpanan tersebut sekaligus menjadi indikator dalam penelitian ini. c. Pengalaman pengurus (X 3 ) Pengalaman pengurus yaitu pengalaman pengurus dalam mengelola usaha koperasi, dengan indikatornya adalah lama waktu/masa kerja, tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dalam mengelola koperasi. d. Keberhasilan Usaha Koperasi (Y) Keberhasilan usaha adalah tercapainya tujuan secara kelembagaan dan kegiatan usaha KPRI se Kabupaten Purworejo. Adapun indikatornya adalah usaha koperasi berkembang sesuai kebutuhan anggota dan perolehan SHU yang diterima anggota meningkat.

6 Alat pengumpul data adalah dokumentasi dan angket. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang pendidikan perkoperasian anggota, permodalan koperasi, pengalaman pengurus, dan keberhasilan usaha koperasi. Angket untuk responden digunakan angket terstruktur, yaitu angket yang sudah menyediakan beberapa alternatif jawaban berupa angket tertutup. Pada bagian ini alternatif pilihan menggunakan Skala Likert. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan data yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari pendidikan perkoperasian anggotaa (X 1), permodalan (X 2), pengalaman pengurus (X 3), dan keberhasilan usaha koperasi (Y). Analisis deskriptif digunakan komputer program SPSS. 2. Uji Hipotesis dengan Menggunakan Analisis Jalur Analisis Jalur (Path Analysis) digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel exogenous (penyebab) terhadap variabel endogenus (akibat). Pengaruh langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel tersebut. Sedangkan hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel tersebut. Adapun kerangka konseptual pengujian hipotesis sebagai berikut : Gambar 1: Hubungann Kausalitas antara Variabel dalam Penelitian Klasifikasinya : 1) Variabel Bebas : Pendidikan perkoperasian Anggota (X 1 ), Permodalan (X 2 ), dan pengalaman Pengurus (X 3 ). 2) Variabel Terikat : Keberhasilan Usaha Koperasi (Y) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan pada KPRI se Kab. Purworejo dapat dijelaskan bahwa pendidikan perkoperasian menurut anggota koperasi secara berturut-turut sangat tinggi 3,4%, tinggi 31%, cukup 37,7%, rendah 16,6% dan sangat rendah 11,3%. Sedangkan diperoleh mean atau skor rata-rata sebesar 36,45 yang terletak pada interval dalam kategori cukup. Pada aspek permodalan dapat dijelaskan bahwa permodalan koperasi menurut anggota koperasi secara berturut-turut sangat tinggi 20,0%, tinggi 40% %, cukup 26,48%, rendah 13,52% dan sangat rendah tidak ada, sedangkan diperoleh mean atau skor rata-rata sebesar 25,52 yang terletak pada interval dalam kategori tinggi. Pada aspek pengalaman pengurus dapat dijelaskan bahwa pengurus koperasi dalam mengelola koperasi secara berturut-turut sangat baik 13,52%, baik 58,02%, cukup

7 21,69%, kurang baik 6,76% dan yang mengelola koperasi tidak baik tidak ada, sedangkan diperoleh mean atau skor rata-rata sebesar 44,87 yang terletak pada interval dalam kategori baik. Pada aspek keberhasilan usaha koperasi sesuai dengan pendapat anggota sangat baik sebesar 30,14%, baik 54,93%, dan cukup baik 14,93%, sedangkan mean atau rata-rata skor keberhasilan usaha koperasi sebesar 49,64 yang terletak pada interval dalam kategori baik. 1. Hasil Uji Hipotesis Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh pendidikan perkoperasian anggota, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi. Hasil uji hipotesis dengan analisis jalur secara ringkas dapat terlihat pada gambar 2 sebagai berikut: 0,350 0,188 X 1 X 2 0,291 0,250 ε Y 0,557 0,260 X 3 0,303 Gambar 2 : Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Jalur Hasil analisis jalur pada gambar 2 telah berisi koefisien-koefisien di setiap jalurnya dari variabel exogenous terhadap variabel endogennya, dan juga dari variabel residual terhadap variabel terikatnya. Koefisien-koefisien jalur tersebut selanjutnya digunakan untuk mencari besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel exogenous terhadap variabel endogennya dan dari variabel residual terhadap variabel terikatnya. a. Pengaruh Pendidikan Perkoperasian terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pengaruh langsung X 1 terhadap Y = (0,250) 2 = 0,0625 Pengaruh Tidak Langsung ρyx 1. Rx 1 x 2.ρyx 2 = 0,250 x 0,188 x 0,291 = 0,0137 Pengaruh Total = 0,0762 Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh pendidikan perkoperasian terhadap keberhasilan usaha koperasi adalah sebesar 0,0762 = 7, 620% b. Pengaruh Permodalan terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pengaruh langsung X 2 terhadap Y = (0,291) 2 = Pengaruh Tidak Langsung ρyx 2. Rx 2 x 3.ρyx 3 = 0,291 x 0,260 x 0,303 = 0,0229 Pengaruh Total = 0,1076 Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh permodalan terhadap keberhasilan usaha koperasi adalah sebesar 0,1076 =10, 76%

8 c. Pengaruh Pengalaman Pengurus terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pengaruh langsung X 3 terhadap Y = (0,303) 2 = 0,0918 Pengaruh Tidak Langsung ρyx 3. Rx 3 x 1.ρyx 1 = 0,303 x 0,350 x 0,250 = 0,0328 Pengaruh Total = 0,1246 Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi adalah sebesar 0,1246 = 12,46% Untuk lebih jelasnya tentang rekapitulasi pengaruh dari variabel X 1,X 2,X 3 terhadap Y dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Rekapitulasi Pengaruh Variabel Bebas terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi No Variabel Besarnya Besarnya Pengaruh Signifikan Kesimpulan 1. Pendidikan Perkoperasian 7,62% 0,000 Signifikan Anggota (X 1 ) 2. Permodalan (X 2 ) 10,76% 0,000 Signifikan 3. Pengalaman Pengurus (X 3 ) 12,46% 0,000 Signifikan 4. X 1,X 2,X 3 secara bersama terhadap Y 44,30% 0,000 Signifikan Hasil pengujian hipotesis pengaruh pendidikan perkoperasian anggota, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi secara bersama diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 24, ,518 X 1 + 0,477X 2 +0,333X 3 Adapun besarnya nilai R 2 diperoleh 0,443, hal ini berarti besarnya pengaruh secara bersama X 1,X 2, dan X 3 terhadap Y sebesar 44,3% dan sisanya sebesar 55,7% ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Pembahasan Adapun hasil dari analisis jalur diperoleh pendidikan perkoperasian berdampak secara langsung terhadap keberhasilan usaha koperasi, hal ini terlihat dari besarnya signifikansi antara X I terhadap Y nilai p value sebesar < 0,05 dan besarnya pengaruh sebesar 7,62%, jumlah pengaruh ini termasuk rendah dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sukamdiyo (1996) bahwa memang masih banyak hambatan dalam melaksanakan pendidikan perkoperasian diantaranya masih banyak anggota yang kurang peduli terhadap sistem koperasi, selain itu cara kerja manajemen pendidikan yang masih belum efisien dan adanya keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk hasil dari analisis jalur antara permodalan terhadap keberhasilan usaha koperasi dinyatakan signifikan, ini dapat dilihat dari nilai p value sebesar 0,000<0,05(lampiran 3), dan besarnya pengaruh adalah 10,76%. Hasil analisis ini

9 menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemupukan modal terutama modal dari anggota akan berdampak pada peningkatan keberhasian bagi koperasi, sebab modal merupakan motor penggerak bagi kelangsungan usaha Untuk analisis jalur antara pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi dinyatakan signifikan, hal ini dapat dilihat dari nilai p value sebesar 0,000 < 0,05, dan besarnya pengaruh adalah 12,46%. Hasil ini termasuk tertinggi dibandingkan dengan variabel yang lain, dan ini menunjukkan bahwa adanya pengurus koperasi yang memiliki kredibilitas tinggi maka akan dapat mengelola koperasi dengan baik dan dapat meningkatkan keberhasilan usaha koperasi. Untuk analisis jalur antara pendidikan perkoperasian, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi dinyatakan signifikan karena p value 0,000 < 0,05 dan besarnya pengaruh adalah 44,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa keberhasilan usaha koperasi dipengaruh oleh pendidikan perkoperasian bagi anggota, permodalan dan pengalaman dari pengurus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan perkoperasian anggota, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi. Adapun model persamaan regresinya adalah Y = 24, ,518 X 1 + 0,477X 2 +0,333X 3 hal ini menunjukkan bahwa jika pendidikan perkoperasian lebih ditingkatkan satu satuan maka keberhasilan usaha koperasi akan meningkat sebesar 0, 518 satuan dan jika permodalan meningkat satu satuan maka keberhasilan usaha koperasi akan meningkat 0,477 satuan, selain itu jika pengalaman pengurus meningkat satu satuan maka keberhasilan usaha koperasi juga akan meningkat sebesar satuan. Koefisien determinan sebesar 44,3% menunjukkan bahwa pendidikan perkoperasian, permodalan, dan pengalaman pengurus mempengaruhi keberhasilan usaha koperasi sebesar 44,3% dan selebihnya sebesar 55,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model dalam penelitian ini. I. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pendidikan perkoperasian anggota, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi KPRI se-kab.purworejo secara simultan memiliki pengaruh positif sebesar 44,3% dan nilai F hitung sebesar 62,425 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000<0,05, jadi dapat disimpulkan signifikan, sedangkan sisanya sebesar 55,7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti, misalnya: pelayanan anggota, lingkungan usaha, ketrampilan kewirausahaan pengurus, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Hanel, Organisasi Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No: 03/Kep/M.KUKM. 2/II /2008 tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi Mukner, Hans H Ten Lectures on Cooperative Law. Alih bahasa: Abdulkadir Muhammad,SH. Bandung : Alumni.

10 Mutis, Thoby Pengembangan Koperasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Robbins, Stephen P Organizational Behavior. Alih Bahasa: Hadyana Pujaatmaka. Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi Aplikasi, Jilid 1. Jakarta: PT Prenhellindo. Ropke, Jochen The Economic Theory of Cooperative Enterprise in Developing Country, With Special Reference of Indonesia. Marburg West Germany: Consult for Self Help Promotion. Sarwono, Jonathan Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Yogyakarta :C.V. Andi Offset. Sitio, Arifin. Halamoan Tamba Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga. Sudarsono, Edilius Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Sukamdiyo, Ign Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA PENGURUS DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PERKEMBANGAN KPRI EKA

PENGARUH KINERJA PENGURUS DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PERKEMBANGAN KPRI EKA Pengaruh Kinerja Pengurus (Billy Widoera Kharisma) 464 PENGARUH KINERJA PENGURUS DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PERKEMBANGAN KPRI EKA THE EFFECTS OF MANAGERIAL PERSONNEL S PERFORMANCE AND MEMBERS MOTIVATION

Lebih terperinci

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU). Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Serba Usaha (KSU) di Kecamatan Denpasar Selatan Nama : I Gede Andika Miarta NIM : 1306105118 Abstrak Koperasi merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH MODAL LUAR TERHADAP SISA HASIL USAHA MELALUI VARIABEL VOLUME USAHA PADA KOPERASI-KOPERASI DI KOTA LHOKSEUMAWE

PENGARUH JUMLAH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH MODAL LUAR TERHADAP SISA HASIL USAHA MELALUI VARIABEL VOLUME USAHA PADA KOPERASI-KOPERASI DI KOTA LHOKSEUMAWE PENGARUH JUMLAH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH MODAL LUAR TERHADAP SISA HASIL USAHA MELALUI VARIABEL VOLUME USAHA PADA KOPERASI-KOPERASI DI KOTA LHOKSEUMAWE Lukman Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KINERJA KOPERASI DENGAN MENGUKUR EFISIENSI. Triyono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

MENINGKATKAN KINERJA KOPERASI DENGAN MENGUKUR EFISIENSI. Triyono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak MENINGKATKAN KINERJA KOPERASI DENGAN MENGUKUR EFISIENSI Triyono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang Abstrak Artikel ini memberikan gambaran kriteria yang tepat dalam mengukur efisiensi koperasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi dalam memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi dalam memperoleh suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi dikenal sebagai organisasi usaha yang bersama berjuang dalam bidang ekonomi dengan jalan yang tepat untuk membebaskan diri para anggotanya dari kesulitan-kesulitan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya N. DEWI ATI QOTUL JANAH 083403134 Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (2) (2013) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN PELAYANAN KREDIT TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan KONSEP DASAR PERKOPERASIAN 1. Pendahaluan Selama ini diketahui bahwa perkembangan Koperasi dan peranannya dalam perekonomian nasional belum memenuhi harapan, khususnya dalam memenuhi harapan sebagai sokoguru

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Menurut Sri Edi Swasono dalam Sudarsono dan Edilius (2005) secara harfiah kata Koperasi

Lebih terperinci

oleh: niken kusdayanti fakultas ekonomi, universitas negeri yogyakarta Pembimbing: Tejo Nurseto, M.Pd.

oleh: niken kusdayanti fakultas ekonomi, universitas negeri yogyakarta Pembimbing: Tejo Nurseto, M.Pd. Pengaruh Citra Koperasi (Niken Kusdayanti) 124 PENGARUH CITRA KOPERASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya. Wadah ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. negara mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya. Wadah ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor Koperasi dan UKM merupakan salah satu sektor yang mampu menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan ditengah krisis global

Lebih terperinci

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI PENGURUS KOPERASI MAHASISWA (KOPMA) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Rudianto (2015:3), Koperasi adalah perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH PENJUALAN DENGAN PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA PUSAT KOPERASI WARIS Disusun Oleh : SOFYAN ZAINUDIN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI Oleh: Putri Dewi S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGAWASI AKTIFITAS FINANSIAL PADA KOPERASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGAWASI AKTIFITAS FINANSIAL PADA KOPERASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGAWASI AKTIFITAS FINANSIAL PADA KOPERASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa

Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Oleh A.Rony Yulianto Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP-Universitas Pancasakti Tegal email:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi sekarang ini khususnya dalam bidang ekonomi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan gerakan ekonomi yang sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945 ayat 1 yang berbunyi bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH OMZET TERHADAP SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GUPSEMPER SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA GOWA

PENGARUH OMZET TERHADAP SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GUPSEMPER SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA GOWA PENGARUH OMZET TERHADAP SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GUPSEMPER SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA GOWA Hanadelansa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Timur Email : hanadelansa@gmail.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

Keywords : participation, members knowledge and service quality

Keywords : participation, members knowledge and service quality 1 PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA TENTANG KOPERASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI RIAU Lasti Sulastri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan. Ketiga sektor kekuatan tersebut adalah sektor

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016 PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU 1 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU 2006-2007 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

I Kadek Rustiana Putra, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

I Kadek Rustiana Putra, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA SEBAGAI PEMILIK DAN PARTISIPASI ANGGOTA SEBAGAI PELANGGAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2010-2013 I Kadek Rustiana

Lebih terperinci

ANALISIS PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN USAHA PADA KPRI

ANALISIS PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN USAHA PADA KPRI JDA Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 37-45 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda ANALISIS PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN USAHA PADA KPRI Muhammad

Lebih terperinci

PENGARUH LOYALITAS DAN JUMLAH PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SHU DI KPRI MENTAS KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH LOYALITAS DAN JUMLAH PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SHU DI KPRI MENTAS KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH LOYALITAS DAN JUMLAH PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SHU DI KPRI MENTAS KABUPATEN PURWOREJO Ratih Palupi Hendriyani Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo rpalupi75@yahoo.com

Lebih terperinci

Novianita, Syamsu Hadi

Novianita, Syamsu Hadi EEAJ 6 (2) (2017) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Keywords: Own Capital, Loan Capital, Credit Grant, Total Member, Remaining Result of Business

Keywords: Own Capital, Loan Capital, Credit Grant, Total Member, Remaining Result of Business PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN, PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KPRI SEJAHTERA DI KABUPATEN DHARMASRAYA Widya Maharani 1, Nora Susanti 2, Mona Amelia 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti dengan perkembangan berbagai kegiatan usaha. Sebagai dampak dari perkembangan tersebut maka

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) Nama : Rika Indriani NPM : 13209021 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Saryati, SE, MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi.

Lebih terperinci

THE INFLUENCET OF CAPITAL AND THE PARTICIPATION OF MEMBERS ABAUT (SHU) ON KPRI UNIVERSITY OF RIAU

THE INFLUENCET OF CAPITAL AND THE PARTICIPATION OF MEMBERS ABAUT (SHU) ON KPRI UNIVERSITY OF RIAU 1 THE INFLUENCET OF CAPITAL AND THE PARTICIPATION OF MEMBERS ABAUT (SHU) ON KPRI UNIVERSITY OF RIAU Bs Saputra 1,Suarman 2,Hardisem Syabrus 3 Email : bs.ksaputra@student.unri.ac.id 1, cun_unri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

PERAN DUAL IDENTITY DALAM KEANGGOTAAN KOPERASI Oleh : Siti Maro ah *)

PERAN DUAL IDENTITY DALAM KEANGGOTAAN KOPERASI Oleh : Siti Maro ah *) PERAN DUAL IDENTITY DALAM KEANGGOTAAN KOPERASI Oleh : Siti Maro ah *) Abstract Dalam organisasi koperasi, anggota berstatus sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan (dual identity) maka konsekuensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Koperasi adalah alat perjuangan ekonomi rakyat yang dibangun untuk menghadapi fenomena sistem perekonomian yang sedang berkembang dan cenderung tidak kondusif

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO KARYA ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI KOMUNIKASI DAN BUDAYA KERJA PADA CV. GLOBAL MANDIRI SEJAHTERA CABANG SURAKARTA TAHUN 2015

KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI KOMUNIKASI DAN BUDAYA KERJA PADA CV. GLOBAL MANDIRI SEJAHTERA CABANG SURAKARTA TAHUN 2015 KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI KOMUNIKASI DAN BUDAYA KERJA PADA CV. GLOBAL MANDIRI SEJAHTERA CABANG SURAKARTA TAHUN 2015 Artikel Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,

Lebih terperinci

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi Analisis Kesehatan Koperasi... (Dwi Herprasetyo) ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KPRI NAGARA NGAGLIK SLEMAN TAHUN 2014-2016 Dwi Herprasetyo Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP ANGGOTA DENGAN KEBERADAAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN SARI KUSUMA DESA KUALA DUA

ANALISIS SIKAP ANGGOTA DENGAN KEBERADAAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN SARI KUSUMA DESA KUALA DUA ANALISIS SIKAP ANGGOTA DENGAN KEBERADAAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN SARI KUSUMA DESA KUALA DUA Yudi Arifin, Aminuyati, Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan,m Pontianak

Lebih terperinci

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN TABANAN NI MADE TAMAN AYUK Fakultas Ekonomi Universitas ABSTRAK Pengembangan diarahkan agar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok usaha yang menjadi pilar ekonomi nasional. Pilar ekonomi yang dimaksudkan adalah Badan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan nasional pada saat ini dititikberatkan pada pembangunan ekonomi, karena bidang ekonomi merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam mendorong pembangunan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN INDUSTRI GENTENG SHT DI DESA GIWANGRETNO KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN INDUSTRI GENTENG SHT DI DESA GIWANGRETNO KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN INDUSTRI GENTENG SHT DI DESA GIWANGRETNO KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN Nur Wahyu Hidayati Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lestari (2005:47) meneliti tentang: Pengaruh modal terhadap sisa hasil usaha KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah positif,

Lebih terperinci

Disusun oleh: : Desy Purnamasari Npm : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS.

Disusun oleh: : Desy Purnamasari Npm : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS. PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA, KUALITAS PELAYANAN DAN SIMPANAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN OBYEK WISATA LINGGARJATI INDAH Nama Disusun oleh: : Desy Purnamasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan wujud perekonomian Indonesia yang disusun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan wujud perekonomian Indonesia yang disusun sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan wujud perekonomian Indonesia yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Hal tersebut tercantum dalam UUD 1945 pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia, koperasi menjadi salah satu tulang punggung dan wadah perekonomian bagi rakyat. Asas kekeluargaan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 1 PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA SEBAGAI PEMILIK DAN ANGGOTA SEBAGAI PENGGUNA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA (SHU) BAGI ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KANTOR BUPATI KAMPAR Wiza

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN BESARNYA GAJI TERHADAP JUMLAH PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM PADA KPRI GURU JAYA

KATA PENGANTAR DAN BESARNYA GAJI TERHADAP JUMLAH PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM PADA KPRI GURU JAYA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul PENGARUH PERTAMBAHAN DANA DAN

Lebih terperinci

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bojana Tour Blitar

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bojana Tour Blitar Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bojana Tour Blitar The Effect of Compensation and Motivation on Job Statisfaction And Employee s Performance At Bojana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi yang bertujuan mencapai kemakmuran masyarakat diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA Oleh : NOVA AGUNG SETYO ANGGONO B 100 090 232 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh : Eko Supriyadi Sumarjo H PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MARGA JAYA PETALING MUARO JAMBI

PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MARGA JAYA PETALING MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MARGA JAYA PETALING MUARO JAMBI OLEH : Purnawati RRA1A112009 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN )

PENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN ) PENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN ) TIKA KARTIKA (093403117) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hamsa Wicaksana (10320093) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kegiatan pendidikan hakekatnya merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. keberhasilan koperasi, jumlah anggota, modal, kualitas SDM, partisipasi anggota

ABSTRAK. keberhasilan koperasi, jumlah anggota, modal, kualitas SDM, partisipasi anggota Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Koperasi Wanita di Kecamatan Gianyar Nama : A A Istri Agung Ratih Kirana NIM : 1306105139 ABSTRAK Koperasi Wanita didirikan dalam rangka pemberdayaan

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO 1 KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO Oleh: Hangga Permana Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5355 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 212) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian karena prioritas dan sasaran pengembangan usaha koperasi ini sangat pesat.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian karena prioritas dan sasaran pengembangan usaha koperasi ini sangat pesat. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Sebagaimana diketahui bahwa koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada KUD. Mintorogo Karanganyar Demak. Dipilihnya KUD sebagai obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. perkoperasian menegaskan bahwa: Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. perkoperasian menegaskan bahwa: Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan hukum.

Lebih terperinci

PENGARUH VOLUME USAHA DAN BIAYA USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA KOPKAR DI KOTA BATAM. Makhdalena Universitas Riau. Abstrak

PENGARUH VOLUME USAHA DAN BIAYA USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA KOPKAR DI KOTA BATAM. Makhdalena Universitas Riau. Abstrak Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009 ISSN : 1907-9958 PENGARUH VOLUME USAHA DAN BIAYA USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA KOPKAR DI KOTA BATAM Makhdalena Universitas Riau Abstrak Tujuan dari

Lebih terperinci

EFEKTOR ISSN X

EFEKTOR ISSN X Efektifitas Penggunaan Kpe (Kartu Pns Elektronik) Dalam Pemberian Pinjaman Terhadap SHU Pada KPRI Serba Usaha Kecamatan Prambon Nganjuk Efa Wahyu Prastyaningtyas, Hestin Sri Widiawati efawahyup@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGARUH BESARNYA MODAL DAN PENJUALAN TERHADAP RENTABILITAS PADA KP-RI MERATA KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH BESARNYA MODAL DAN PENJUALAN TERHADAP RENTABILITAS PADA KP-RI MERATA KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH BESARNYA MODAL DAN PENJUALAN TERHADAP RENTABILITAS PADA KP-RI MERATA KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO Moh Faizal Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo moh.faizal91@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan mempunyai tujuan atau sasaran yang sama yaitu keberhasilan mempertahankan hidup, memperoleh laba dan berkembang. Demikian pula dengan

Lebih terperinci

KIAT LANGKAH MENGELOLA KOPERASI BARU

KIAT LANGKAH MENGELOLA KOPERASI BARU KIAT LANGKAH MENGELOLA KOPERASI BARU DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 KATA PENGANTAR Persoalan menyangkut tata

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 5 No. 2 Oktober 2014 133 PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN Nur Abdi dan Siti Ning Farida Prodi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan membuat pengaruh yang besar khususnya dalam kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut memaksa orang

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 KOPERASI SISWA Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 15 MEI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan ekonomi, karena bidang ekonomi merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam mendorong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan. Ketiga sektor kekuatan tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL, VOLUME DAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SERBA USAHA KECAMATAN BULELENG

PENGARUH MODAL, VOLUME DAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SERBA USAHA KECAMATAN BULELENG PENGARUH MODAL, VOLUME DAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SERBA USAHA KECAMATAN BULELENG Km Bayu Pariyasa1, Anjuman Zukhri1, Luh Indrayani2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk memperoleh laba agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan usaha dan dapat menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rentabilitas 2.1.1 Pengertian Rentabilitas Koperasi tiap tahun diharuskan oleh undang-undang hukum dagang membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikenal dengan tiga pilar perekonomian Indonesia.Pada masa sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikenal dengan tiga pilar perekonomian Indonesia.Pada masa sekarang ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Demokrasi ekonomi telah memberikan kesempatan kepada setiap orang atau lembaga untuk berperan serta dalam membangun perekonomian. Sesuai dengan amanat pasal 33 UUD

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk

PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk Zulian Yamit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Viviria Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Undang-undang dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan, bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017 SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP 2016 2017 PERIODE : JANUARI JUNI 2017 Kelompok Matakuliah : Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) Nama/ Kode Matakuliah : Perkoperasian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas.

ABSTRAK. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas. Judul : PengaruhTingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Koperasi Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Klungkung

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR Oleh: Supriana S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

Kata Kunci : Rekruitmen, Seleksi, Mutasi

Kata Kunci : Rekruitmen, Seleksi, Mutasi PENGARUH REKRUITMEN, SELEKSI DAN MUTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA Rohma Wati. N, Mamak Balafif, Susi Tri Wahyuni Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kepentingan bersama. Hal ini mengandung makna bahwa dinamika

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kepentingan bersama. Hal ini mengandung makna bahwa dinamika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiataannya pada prinsip Koperasi.

Lebih terperinci

PENGARUH UNSUR-UNSUR PELATIHAN TERHADAP KINERJA PARA TEKNISI PT TELKOM AKSES AREA LEMBONG, BANDUNG

PENGARUH UNSUR-UNSUR PELATIHAN TERHADAP KINERJA PARA TEKNISI PT TELKOM AKSES AREA LEMBONG, BANDUNG PENGARUH UNSUR-UNSUR PELATIHAN TERHADAP KINERJA PARA TEKNISI PT TELKOM AKSES AREA LEMBONG, BANDUNG Putu Ria Bintara Ningsih 1, Ade Irma Susanty 2 1,2 Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom,

Lebih terperinci