LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN. Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
|
|
- Yohanes Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015
2 LEMBAR PENGESAHAN 1. Tempat Geladi : BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan 2. Peserta Geladi a. Nama Lengkap : Yehezkiel Dwisandi Sabana b. NIM : c. Jurusan : Sistem Informasi d. Universitas : Telkom University e. Alamat : Jl. Telekomunikasi Desa Sukabirus Kos White House f. yehezkielsabana@gmail.com 3. Pembimbing Akademik a. Nama Lengkap : Shaufiah, ST, MT b. NIDN : Pembimbing Lapangan a. Nama Lengkap : Sari Wahyu, SKM.AAAK b. NIK : Balikpapan, 10 Juli 2015 Mengesahkan Pembimbing Lapangan Peserta Geladi (Sari Wahyu, SKM.AAAK.) NPP (Yehezkiel Dwisandi Sabana) NIM Mengetahui Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan (H. Dody Pamungkas, SKM.MM.) NPP ii
3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya lah kami dapat menyelesaikan laporan Geladi 2015 ini. Laporan ini disusun sesuai dengan teori dan pengalaman yang kami peroleh. Selain itu laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas kurikulum Geladi 2015 dari Program Perkuliahan Dasar Umum (PPDU) Telkom University. Dalam penulisan laporan ini kami banyak menemukan kesulitan dan hambatan, baik pada segi pengolahan data maupun pengumpulan data. Namun demikian, berkat adanya petunjuk, saran, dan dorongan dari berbagai pihak disertai ketekunan dan doa, hambatan tersebut dapat diatasi sehingga terwujudlah laporan ini walaupun dalam bentuk yang sederhana. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: 1. Bapak H. Dody Pamungkas, SKM.MM. selaku Kepala BPJS Cabang Balikpapan yang telah menerima kami untuk melaksanakan program Geladi pada tahun ini. 2. Ibu Sari Wahyu, SKM.AAAK. selaku Kepala Unit Kepesertaan dan Pengenadalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan dan selaku Pembimbing Lapangan yang telah banyak memberikan kami saran serta masukkannya dalam membimbing kami mahasiswa Geladi. 3. Sesama teman Geladi yang sama-sama melaksanakan Geladi di BPJS Cabang Balikpapan yang sudah membantu kami selama proses Geladi di kantor ini. iii
4 4. Teman teman SI yang selalu memberi dukungan sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu. Dengan penulisan laporan ini kami berharap agar dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan laporan selanjutnya. Terima kasih. Balikpapan, 10 Juli 2015 Penulis iv
5 DAFTAR ISI COVER... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii ABSTRAK... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Profil Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Pelaksanaan Geladi Waktu dan Tempat Pelaksanaan Geladi... 5 BAB II TINJAUAN TEORI BPJS Kesehatan PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan Bukan PBI Jaminan Kesehatan Iuran BPJS Kesehatan Kartu BPJS Kesehatan BAB III PELAKSANAAN GELADI Rencana Kegiatan Pelaksanaan Pengenalan Tempat Kerja/Geladi Pembagian Tempat Kerja/Geladi Pelaksanaan Kerja/Geladi di masing-masing Unit Hasil BAB IV PENUTUP Simpulan Saran v
6 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi
7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI BPJS KESEHATAN... 4 Gambar 2 Kartu-Kartu BPJS Kesehatan Yang masih Berlaku Gambar 3 Kartu Indonesia Sehat Gambar 4 Kartu Jakarta Sehat Gambar 5 Kartu Jamkesmas Gambar 6 Kartu ASKES Gambar 7 Kartu BPJS Kesehatan vii
8 ABSTRAK Sebagai salah satu bentuk pembekalan bagi mahasiswa dalam mengetahui dunia kerja, Geladi 2015 yang diperuntukkan untuk mahasiswa Telkom University angkatan 2013 (Satrata I) dan angkatan 2014 (Diploma III) berguna bagi mahasiswa untuk melatih kemampuannya untuk beradaptasi dengan dunia kerja. Geladi 2015 ini berlangsung selama ± 6 Minggu (1 Juni 10 Juli 2015). Dalam geladi tahun ini terdapat salah satu perusahaan yang bekerja sama yaitu BPJS Kesehatan yang merupakan salah satu Badan Hukum Publik yang bergerak dibidang asuransi kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sebelumnya BPJS Kesehatan adalah ASKES yang sama sama manjalankan jaminan kesahatan. Tetapi saat masih menjadi ASKES yang ditangani hanya terbatas dari golongan PNS, TNI/POLRI, Pensiunan PNS, Veteran, Pejabat Negara, Prgawai Pemerintah non-pns, dan Perintis Kemerdekaan. Di BPJS Kesehatan terdapat beberapa bagian diantaranya ada bagian Kepesertaan yang melayani pendaftaran peserta dan pencetakan kartu BPJS Kesehatan. Dari berbagai peserta yang mendaftar di BPJS Kesehatan dengan membawa kepribadiannya masing masing sering kali terjadi berbagai kendala dalam proses pendaftaran. Tapi syukurnya kendala tersebut dapat diselesaikan dengan cepat tanpa adanya kendala lain yang muncul dikemudian hari. viii
9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai mahasiswa yang pada saat akan lulus dan mulai mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Mahasiswa Telkom University dipersiapkanuntuk melihat dan mempelajari bagaimana dunia kerja yang sebenarnya melalui Geladi 2015 di berbagai perusahaan dan tempatdi seluruh Indonesia. Diantara banyaknya perusahaan yang bekerja sama dalam Geladi tahun ini ada perusahaan BPJS Kesehatan yang baru pertama kali bekerja sama dalam proses Geladi tahun ini. Sesuai Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 1 ayat 2 yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. BPJS Kesehatan menjamin pesertanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tetntang Jaminan Kesehatan Pasal 1 ayat 1 yaitu Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Dengan adanya kerjasama antara kampus Telkom University dengan BPJS Kesehatan diharapkan dapat mengembangkan ilmu dan dapat mempererat hubungan silahturahmi baik dari kampus dengan perusahaan maupun mahasiswa dengan karyawan dimana dia ditempatkan. 1
10 1.2. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : BPJS Cabang Balikpapan Alamat Perusahaan : Jl. Blora I No. 03 Balikpapan KalTim Sejarah Perusahaan : BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan isi Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari Bidang Usaha Perusahaan : Sesuai dengan namanya BPJS Kesehatan perusahaan ini merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan dari Pemerintah Indonesia. Visi Misi Perusahaan : VISI CAKUPAN SEMESTA 2019 Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya. 2
11 MISI 1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan. 3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program. 4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsipprinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul. 5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan. 6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan. Dasar Hukum BPJS Kesehatan adalah : 1. UUD Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Pasal 5 ayat (1) dan Pasal Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Keshatan 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan 3
12 1.3. Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI BPJS KESEHATAN 4
13 1.4. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalahnya adalah: 1. Apakah semua Mahasiswa Geladi ditempatkan di posisi sesuai dengan bidang ilmu yang dia tekuni atau tidak? 2. Ilmu apa yang bisa didapatkan oleh Mahasiswa Geladi dari proses geladi selama Geladi 2015 ini? 3. Kendala kendala apa saja yang ditemukan dalam sepanjang masa Geladi 2015 ini? 1.5. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam laporan ini hanya akan membahas: 1. Kendala yang dihadapi saat menjalani masa Geladi di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan 2. Relasi yang terjadi di BPJS Cabang Balikpapan 3. Evektivitas penempatan Mahasiswa Geladi 2015 di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan 1.6. Tujuan Pelaksanaan Geladi Geladi adalah salah satu program kurikuler yang dirancang oleh bagian PPDU (Program Perkuliahan Dasar dan Umum) Telkom University untuk mahasisswa tingkat 2 (Strata I) dan tingkat 1 (Diploma III). Sesuai namanya dalam masa Geladi ini kami mempelajari banyak hal mulai dari hal-hal teknis sampai hal-hal non teknis. Khususnya di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan ini kami banyak mengambil pelajaran bagaimana berhadapan dengan peserta yang datang untuk mendaftar dengan kepribadian yang berbeda-beda. Kami diajarkan bagaimana mengatur waktu agar semua peserta dapat dilayani dengan baik. Serta kami juga diajarkan bagaimana cara sikap kami dalam berkomunikasi kepada sesama karyawan BPJS Kesehatan dan kepada peserta yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai peserta BPJS Kesehatan 1.7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Geladi Waktu : 01 Juni 10 Juli 2015 Tempat Alamat : BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan : Jl. Blora I No. 03 Balikpapan KalTim 5
14 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang jaminan Kesehatan. Sesuai dengan undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, Prinsip Kegotongroyongan merupakan salah satu prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional yang artinya prinsip kebersamaan antar Peserta dalam menanggung beban biaya Jaminan Sosial yang diwujudkan dengan kewajibansitiap Peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya. Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran (Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 1 ayat 4. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan dilakukan secara bertahap sehingga mencakup seluruh penduduk. Berikut ini jenis kepesertaan BPJS Kesehatan: PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan Sesuai Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 1 ayat 3 Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang selanjutnya disebut PBI Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Bukan PBI Jaminan Kesehatan Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan merupakan Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas: Pekerja Penerima Upah Pekerja Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah (Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tetntang Jaminan Kesehatan Pasal 1 ayat 7). Sementara pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya (Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tetntang Jaminan Kesehatan Pasal 1 ayat 9). Pekerja Penerima Upah terdiri atas: 6
15 a. Pegawai Negeri Sipil; b. Anggota TNI; c. Anggota Polri; d. Pejabat Negara; e. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri; f. pegawai swasta; dan g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah Pekerja Bukan Penerima Upah Pekerja Bukan Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri yang terdiri atas: a. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.; Bukan Pekerja Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas: a. investor; b. Pemberi Kerja; c. Penerima pensiun yang dibagi lagi menjadi: a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun; b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun; c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun; d. Penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan e. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun; d. Veteran; e. Perintis Kemerdekaan; dan f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar iuran. Anggota keluarga Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud diatas meliputi: a. Istri atau suami yang sah dari Peserta; dan b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria: 1. tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan 7
16 2. belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal. Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain 2.2. Iuran BPJS Kesehatan Sesuai dengan Perpres Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 16 dan 17 tentang iuran yang dibayarkan ke BPJS Kesehatan adalah: Pasal 16 (1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh Pemerintah. (2) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja. (3) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan peserta bukan Pekerja dibayar oleh Peserta yang bersangkutan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Presiden. Pasal 17 (1) Pemberi Kerja wajib membayar Iuran Jaminan Kesehatan seluruh Peserta yang menjadi tanggung jawabnya pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. (2) Apabila tanggal 10 (sepuluh) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. (3) Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah termasuk iuran yang menjadi tanggung jawab Peserta. (4) Keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak dan dibayar oleh Pemberi Kerja. (5) Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja wajib membayar Iuran Jaminan Kesehatan pada setiap bulan yang 8
17 dibayarkan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. (6) Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan dapat dilakukan diawal untuk lebih dari 1 (satu) bulan. (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan denda administratif diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan. Kemudian pada Perpres Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan diubah menjadi Pasal 16 (1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh Pemerintah. (1a) Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dibayar oleh Pemerintah Daerah. (2) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja. (3) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dibayar oleh Peserta yang bersangkutan. (3a) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku bagi: a. penerima pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d; dan b. Veteran dan Perintis Kemerdekaan. (4) Dihapus. Pasal 16A Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan serta penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp ,00 (sembilan belas ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) per orang per bulan. Pasal 16B (1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan. (2) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar dengan ketentuan sebagai berikut: 9
18 a. 3% (tiga persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan b. 2% (dua persen) dibayar oleh Peserta. (3) Kewajiban Pemberi Kerja dalam membayar iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dilaksanakan oleh: a. Pemerintah untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Pusat; dan b. Pemerintah Daerah untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Daerah. Pasal 16C (1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah selain Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16B ayat (1) yang dibayarkan mulai tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 30 Juni 2015 sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan: a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan b. 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta. (2) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dibayarkan mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan: a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan b. 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta. (3) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibayarkan secara langsung oleh Pemberi Kerja kepada BPJS Kesehatan. Pasal 16D Batas paling tinggi Gaji atau Upah per bulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan besaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16C dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16B ayat (1) sebesar 2 (dua) kali Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dengan status kawin dengan 1 (satu) orang anak. Pasal 16E (1) Gaji atau Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16B ayat (1) 10
19 terdiri atas Gaji atau Upah pokok dan tunjangan keluarga, kecuali bagi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri. (2) Iuran Jaminan Kesehatan untuk Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan penghasilan tetap. (3) Gaji atau Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16C terdiri atas Gaji atau Upah pokok dan tunjangan tetap. (4) Tunjangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan tunjangan yang dibayarkan kepada Pekerja tanpa memperhitungkan kehadiran Pekerja. Pasal 16F Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja: a. sebesar Rp ,00 (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III. b. sebesar Rp ,00 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II. c. sebesar Rp ,00 (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I. Pasal 16G (1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi penerima pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari besaran pensiun pokok dan tunjangan keluarga yang diterima per bulan. (2) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar oleh Pemerintah dan penerima pensiun dengan ketentuan sebagai berikut: a. 3% (tiga persen) dibayar oleh Pemerintah; dan b. 2% (dua persen) dibayar oleh penerima pensiun. (3) Iuran Jaminan Kesehatan bagi penerima pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) huruf e dan huruf f, mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16F. (4) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 11
20 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah. Pasal 16H (1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain dibayar oleh Peserta. (2) Besaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar 1% (satu persen) dari Gaji atau Upah Peserta Pekerja Penerima Upah per orang per bulan. (3) Besaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja ditetapkan sesuai Manfaat yang dipilih mengacu pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16F. Pasal 16I Besaran Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16A, Pasal 16B, Pasal 16C, Pasal 16F, Pasal 16G, dan Pasal 16H ditinjau paling lama 2 (dua) tahun sekali yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden. Pasal 17 (1) Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuran yang menjadi tanggung jawabnya, dan menyetor iuran tersebut kepada BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan. (2) Untuk Pemberi Kerja pemerintah daerah, penyetoran iuran kepada BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui rekening kas negara paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan. (3) Ketentuan mengenai tata cara penyetoran iuran dari rekening kas negara kepada BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. (4) Apabila tanggal 10 (sepuluh) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. (5) Keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh Pemberi Kerja selain penyelenggara negara, dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) per 12
21 bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga) bulan, yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak oleh Pemberi Kerja. (6) Dalam hal keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) lebih dari 3 (tiga) bulan, penjaminan dapat diberhentikan sementara. (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan setelah berkoordinasi dengan kementerian/ lembaga terkait Kartu BPJS Kesehatan Kartu BPJS Kesehatan adalah tanda pengenal yang akan digunakan oleh peserta BPJS Kesehatan pada saat berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkap Pertama yang ia pilih. Berikut adalah beberapa kartu BPJS Kesehatan yang masih dapat digunakan untuk berobat maupun kartu BPJS Kesehatan yang dipakai saat ini: Gambar 2 Kartu-Kartu BPJS Kesehatan Yang masih Berlaku Gambar 3 Kartu Indonesia Sehat 13
22 Gambar 4 Kartu Jakarta Sehat Gambar 5 Kartu Jamkesmas Gambar 6 Kartu ASKES 14
23 Gambar 7 Kartu BPJS Kesehatan 15
24 BAB III PELAKSANAAN GELADI 3.1. Rencana Kegiatan Selama masa Geladi ini kami merencanakan beberapa kegiatan yang akan kami laksanakan selama bekerja di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan: 1. Melapor kepada pihak BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan untuk mulai melakukan kegiatan Geladi di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan. 2. Menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan latar belakang dari masing-masing mahasiswa yang Geladi di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan (Jurusan dan Bidang ilmu yang dipelajari) 3. Menerima pengarahan dari pihak BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan untuk ditempatkan diposisi mana nantinya kami bekerja. 4. Malakukan tugas yang diberikan dari pihak kantor kepada kami. 5. Mengikuti aturan yang berlaku di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, diantaranya jam masuk, jam istirahat serta jam pulang kantor Pelaksanaan Sebelum melakukan Geladi saya melakukan survei lokasi untuk melihat dimana lokasi BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan. Setelah menemukan lokasi BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan dimana, pada hari senin tanggal 1 Juni saya beserta teman-teman yang melakukan Geladi di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan mulai melapor kepihak BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan sebagai mahasiswa Geladi dari kampus Telkom University Pengenalan Tempat Kerja/Geladi - Perkenalan antara mahasiswa dengan karyawan yang ada di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan - Perkenalan ruang dan sarana kerja Pembagian Tempat Kerja/Geladi - Mahasiswa ditugaskakan ke beberapa unit a. Unit Kepesertaan b. Unit Pemasaran - Pertukaran Posisi Mahasiswa dari masing masing unit Pelaksanaan Kerja/Geladi di masing-masing Unit - Unit Kepesertaan 16
25 3.3. Hasil a. Menerima Peserta Mandiri yang ingin mendaftar di BPJS Kesehatan b. Memberikan informasi yang dibutuhkan peserta dalam proses pendaftaran maupun konseling tentang BPJS Kesehatan c. Input data peserta mandiri yang mendaftar di BPJS Kesehatan beserta cetak Virtual Account peserta d. Input data karyawan Badan Usaha e. Input data peserta TNI/POLRI f. Olah data kepesertaan BU, TNI/POLRI, dan lain-lain g. Cetak Kartu BPJS Kesehatan - Unit Pemasaran a. Menerima Peserta Badan Usaha yang ingin mendaftar di BPJS Kesehatan b. Memberikan informasi yang dibutuhkan peserta dalam proses pendaftaran maupun konseling tentang BPJS Kesehatan c. Input data karyawan Badan Usaha d. Input data peserta TNI/POLRI e. Olah data kepesertaan BU, TNI/POLRI, dan lain-lain f. Cetak Kartu BPJS Kesehatan Beberapa hasil atau ilmu yang diperoleh dalam sepanjang Geladi tahun ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara menghadapi peserta dengan berbagai latar belakang dan sifat. 2. Mengetahui berbagai persyaratan untuk mendaftar di BPJS Kesehatan, dan dapat memberikan penjelasan mengenai informasi kepada peserta. 3. Mengetahui aplikasi apa yang digunakan oleh BPJS Kesehatan dalam proses pendaftaran peserta dan kepesertaan. 4. Mengetahui bagaimana jaringan yang ada di BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan. 5. Mengetahui apa saja yang dapat diperoleh dengan keikutsertaan di BPJS Kesehatan. 17
26 BAB IV PENUTUP 4.1. Simpulan Dari proses Geladi ini saya dapat memberikan beberapa kesimpulan yang saya dapat diantaranya: 1. BPJS Kesehatan adalah suatu badan hukum publik yang menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali sesuai Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. 2. Dengan diadakannya Geladi ini selain mahasiswa dapat menerapkan ilmunya mahasiswa juga dapat menjalin hubungan kekerabatan dengan pegawai yang ada di BPJS Kesehatan dimana dia ditempatkan. Selain itu juga dapat menjalin hubungan yang lebih baik lagi kedepannya baik bagi mahasiswa maupun perusahaan tempat Geladi. 3. Tidak semua mahasiswa akan ditempatkan sesuai dengan bidang keilmuan yang dia tekuni dalam proses Geladi ini Saran Adapun saran yang bisa saya berikan untuk Geladi di tahun-tahun berikutnya adalah: 1. Agar dari kampus Telkom University sebelum pelaksanaan Geladi dapat memberikan gambaran kepada pihak perusahaan/bpjs Kesehatan dari bidang keilmuan/jurusan mana mahasiswa yang akan ditempatkan di perusahaan/bpjs Kesehatan agar posisi/tempat kerja/geladi sesuai dengan bidang keilmuan mahasiswa Geladi tersebut. 18
27 DAFTAR PUSTAKA Wikipedia (2015, 18 Juni). BPJS Kesehatan. Wikipedia [Online]. Tersedia: [10 Juli 2015]. Yuliasman (2010, 31 May). Visi dan Misi. BPJS Kesehatan [Online]. Tersedia: [10 Juli 2015]. Humas (2010, 31 Mei). Struktur Organisasi. BPJS Kesehatan [Online]. Tersedia: [10 Juli 2015]. Admin BPJS (2013, 16 Desember). Sejarah Perjalanan Jaminan Sosial di Indonesia. BPJS Kesehatan [Online]. Tersedia: [10 Juli 2015]. Yuliasman (2013, 16 Desember). Landasan Hukum. BPJS Kesehatan [Online]. Tersedia: [10 Juli 2015]. Admin BPJS (2014, 08 Mei). Peserta. BPJS Kesehatan [Online]. Tersedia: [10 Juli 2015]. Admin BPJS (2014, 08 Mei). Iuran. BPJS Kesehatan [Online]. Tersedia: [10 Juli 2015]. Humas (2014, 11 September). Prosedur Pendaftaran. BPJS Kesehatan [Online]. Tersedia: Aplikasi Kepesertaan BPJS Kesehatan Aplikasi Keuangan BPJS Kesehatan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 19
28 LAMPIRAN 1. Halaman pertama saat mau masuk kedalam aplikasi kepesertaan BPJS Kesehatan 2. Memasukkan udsername dan password untuk masuk kedalam aplikasi 3. Halaman awal saat sudah masuk aplikasi 20
29 4. Halaman imput kepesertaan mandiri 5. Halaman input kepesertaan Badan Usaha / Karyawan Swasta 21
30 6. Halaman mencari data peserta yang telah diinputkan 7. Halaman awal Keuangan BPJS Kesehatan 22
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPengantar Diskusi EuroCham
Pengantar Diskusi EuroCham 4 Desember 2014 German E. Anggent ELKAPE / Labor Policy Analyst & Advocacy UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 13 d) memberikan Manfaat kepada seluruh Peserta sesuai dengan Undang-Undang
Lebih terperinciMATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN
MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS
Lebih terperinciLaporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus
Laporan Geladi BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Disusun oleh : Yunita Prabowo (1106130148) SI 37 06 Telkom University Kudus 2015 Lembar Pengesahan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Laporan
Lebih terperinciMarita Ahdiyana, M. Si
Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.62, 2016 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN
Lebih terperinciANALISIS BPJS KESEHATAN
ANALISIS BPJS KESEHATAN ANALISIS MENGENAI BPJS KESEHATAN Memiliki asuransi kesehatan mutlak perlunya. Karena tidak ada yang bisa memprediksi kapan jatuh sakit, seberapa parah kesakitan yang diderita, dan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN
No.155, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Pensiun. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5715). PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, jaminan sosial kesehatan sangat diperlukan sebagai sarana penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.42, 2016 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN IURAN JAMINAN KESEHATAN DAN PEMBAYARAN DENDA AKIBAT KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN JAMINAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. IV.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi. 1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta Dan Kabupaten Sleman
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Bantul terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia berlandaskan
Lebih terperinciThere are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS
There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS 1. Apa itu JKN dan BPJS Kesehatan dan apa bedanya? JKN merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang merupakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA
No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa beberapa
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciASURANSI KESEHATAN BANDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. 04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1
ASURANSI KESEHATAN BANDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 EKONOMI& ASURANSI KESEHATAN Kuliah 1 04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 Kuiah1:Ekonomi (economic), Kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, akan mengakibatkan tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan. Salah satu mengantisipasi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN. secara nasional berdasarkan prinsip asuransi social dan prinsip ekuitas, dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN 1) BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan) Jaminan Ksehatan menurut Undang-Undang SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERLUASAN KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Penagihan Piutang Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.224, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS Kesehatan. Online. Pendaftaran. Penagihan. Pelaporan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA
Lebih terperinciBAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor
BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
Lebih terperinci41 Penyelenggara Jaminan Sosial mempunyai tujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan sosial kesehatan guna terpenuhinya kebutuhan dasa
40 BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL, ORGAN, FUNGSI, TUGAS, WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN DAN PENGELOLAAN DANA INVESTASI A. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Menurut Pasal 1 angka 6 Undang-undang
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di. Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
digilib.uns.ac.id BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA KLAIM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUTAN PADA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciSOSIALISASI PERPRES NO 19 & 28 TAHUN 2016
SOSIALISASI PERPRES NO 19 & 28 TAHUN 2016 Surabaya, April 2016 Disampaikan oleh: Arif Sugiharto Kepala Unit MK & UPMP4 PT. Askes (Persero) PERPRES NO 19 & 28 TAHUN 2016 KRONOLOGIS PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA IURAN JAMINAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tertera dalam Undang-Undang
Lebih terperinciLowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan
Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan atau dahulu disebut PT Asuransi Kesehatan (Askes) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF KEPADA PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN SETIAP ORANG, SELAIN PEMBERI KERJA, PEKERJA,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF KEPADA PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN SETIAP ORANG, SELAIN PEMBERI KERJA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Berdasarkan Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 182, Tamb
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.119, 2016 PERTAHANAN. Veteran. Pelaksanaan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5892). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial
BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI
Lebih terperinciBUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN
LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1 Teknik
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya dibidang kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem jaminan kesehatan di Indonesia mulai berlaku dan dikenal dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun 2004. Program-program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan
BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit yang berada di bawah pimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang (UU) No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 Pasal 28 H dan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan 2.1.1.1 Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi akibat adanya pengindraan terhadap objek tertentu
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN
LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1 Teknik
Lebih terperinciPROGRAM JAMINAN KESEHATAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN MEGA YUDHA RATNA PUTRA, SE,MM,AAAK. Kepala Departemen Rekrutmen Peserta Pekerja Penerima Upah Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN MEGA YUDHA RATNA PUTRA, SE,MM,AAAK Kepala Dep. Rekrutmen Peserta Pekerja Penerima Upah Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih Jakarta
Lebih terperinci2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
No.1513, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Jaminan.Pensiun.Pembayaran.Penghentian.Kepesertaa n.pendaftaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN
Lebih terperinciBuku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan
Buku Saku FAQ (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan BPJS_card_6.indd 1 3/8/2013 4:51:26 PM BPJS Kesehatan Buku saku FAQ (Frequently Asked Questions) Kementerian Kesehatan RI Cetakan Pertama, Maret
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA NON KAPITASI PROGRAM
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.338, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana APBN. PT Askes. Pengelolaan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciTanya-Jawab Lengkap. BPJS Kesehatan. e-book gratis KOMPILASI OLEH: MAJALAHKESEHATAN.COM
Tanya-Jawab Lengkap BPJS Kesehatan KOMPILASI OLEH: MAJALAHKESEHATAN.COM e-book gratis D A F T A R I S I Tentang BPJS Kesehatan... hal. 2 Peserta BPJS Kesehatan... hal. 2 Iuran BPJS Kesehatan... hal. 8
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI INDONESIA. bisa datang ketika kita masih produktif, berpenghasilan cukup,
BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI INDONESIA A. Perlunya Pembentukan JKN Tak ada yang abadi dalam kehidupan ini kecuali perubahan itu sendiri.setiap manusia mengalami perubahan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1609, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPROGRAM JAMINAN KESEHATAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN MEGA YUDHA RATNA PUTRA, SE,MM,AAAK Kepala Dep. Rekrutmen Peserta Pekerja Penerima Upah Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih Jakarta
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciPresentasi Rapat Kerja RUU BPJS. 7 September 2011
Presentasi Rapat Kerja RUU BPJS 7 September 2011 1 Pending Issues yang signifikan 1. Transformasi 2. Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi 3. Jumlah Anggota Dewan Pengawas dan Direksi 4. Hubungan dengan Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha I.1.1 Bentuk Usaha BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
Lebih terperinciBuku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan
Buku Saku FAQ (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan BPJS_card_6.indd 1 3/8/2013 4:51:26 PM BPJS Kesehatan Buku saku FAQ (Frequently Asked Questions) Kementerian Kesehatan RI Cetakan Pertama, Maret
Lebih terperinciProgram Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Sosialisasi Universitas Gajah Mada Kamis, 17/06/2016 1 OUTLINE PENDAHULUAN KEPESERTAAN MANFAAT JAMINAN KESEHATAN SANKSI DAN DENDA 2 A.
Lebih terperinciBERITA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BPJS KETENAGAKERJAAN,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1769, 2015 BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Pensiun. Pemberian. Nomor. Sertifikat. Perubahan Data Kepersertaan. Pembayaran Iuran. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN A. DESKRIPSI UMUM 1. Keadaaan Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu dari 34 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau jawa bagian tengah,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.634, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS Kesehatan. Iuran Peserta. Pekerja Bukan Penerima Upah. Bukan Pekerja. Pendaftaran. Pembayaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
No.608, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS Ketenagakerjaan. Kepesertaan. Pendaftaran. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang disingkat dengan BPJS menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinci-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.237, 2015 TENAGA KERJA. Pengupahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5747). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permintaan (Demand) Asuransi Kesehatan. Menurut Feldstein (2005), permintaaan (demand) adalah keinginan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permintaan (Demand) Asuransi Kesehatan Menurut Feldstein (2005), permintaaan (demand) adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Kesehatan adalah instansi atau badan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak atas
Lebih terperinci