BAB III PEMBAHASAN. yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di. Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di. Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). BPJS merupakan badan hukum nirlaba (Wikipedia.org). Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan PT. Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenagakerjaan PT. Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. PT Askes bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan pada awal tahun 2014, selanjutnya pada 2015 PT Jamsostek yang akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan (Wikipedia.org). BPJS bertanggung jawab terhadap Presiden. BPJS berkantor pusat di Jakarta, dan memiliki kantor perwakilan di tingkat provinsi serta kantor cabang di tingkat kabupaten commit kota (Wikipedia.org). to user 20

2 digilib.uns.ac.id Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Sumber : bpjs-kesehatan.go.id Berikut adalah pembagian wewenang, tugas serta tanggung jawab dari masing-masing unit kerja yang ada di BPJS Kesehatan sesuai dengan struktur organisasi yang telah disajikan diatas: 1. Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan a. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peserta yang berkaitan dengan kepesertaan dan pelayanan pelanggan. b. Mengelola administrasi kepesertaan yang mencakup pendaftaran, verifikasi, pencatatan dan pemutakhiran data. c. Melaksanakan pendistribusian kartu peserta.

3 digilib.uns.ac.id 22 d. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada peserta. e. Berkoordinasi dengan kantor pusat/regional dalam memberikan masukan sebagai bahan penyusunan kebijakan dan pedoman kepesertaan dan pelayanan pelanggan apabila diperlukan. 2. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) a. Merumuskan dan menyusun perencanaan kegiatan kemitraan pelayanan kesehatan. b. Melaksanakan analisa dan telaah kebutuhan akan PPK (Penyedia Pelayanan Kesehatan). c. Menyusun direktori jaringan PPK yang berdomisili dalam wilayah BPJS Kesehatan kabupaten/kota yang bersangkutan. d. Mengidentifikasi calon PPK potensial. e. Melaksanakan seleksi dari calon PPK potensial. f. Melaksanakan negosiasi tarif dan bentuk pelayanan dengan calon PPK. g. Melaksanakan sosialisasi ke PPK mengenai ketentuan pelayanan kesehatan bagi peserta. h. Menjalin dan mengelola hubungan kemitraan dengan PPK. i. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PPK kepada peserta.

4 digilib.uns.ac.id Pemasaran a. Bertindak sebagai pembentuk citra bagi perusahaan dan memitigasi segala macam risiko yang dapat mengurangi citra perusahaan di masyarakat. b. Memperluas hubungan dengan pihak eksternal sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. c. Menjalin kerjasama dan berkoordinasi dengan pihak eksternal untuk mendukung pelaksanaan rencana kerja yang telah dicanangkan. d. Melaksanakan kegiatan pemasaran sesuai dengan program yang disusun. e. Melaksanakan pendataan calon peserta yang terjaring dalam program pemasaran untuk kemudian dikoordinasikan kepada bagian kepesertaan dan pelayanan pelanggan untuk administrasi kepesertaan. 4. MPRP (Manajemen Pelayanan Rujukan Primer) a. Menyusun draft perjanjian kerjasama dan melaksanakan perjanjian kerjasama dengan PPK Primer sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Melaksanakan analisa dan telaah kebutuhan akan PPK Primer. c. Menyusun direktori jaringan PPK Primer yang berdomisili dalam wilayah BPJS Kesehatan kabupaten/kota yang bersangkutan.

5 digilib.uns.ac.id 24 d. Mengidentifikasi, menyeleksi, dan melakukan negosiasi tarif dengan calon PPK Primer potensial. e. Melaksanakan sosialisasi ke PPK Primer mengenai ketentuan pelayanan kesehatan bagi peserta. f. Menjalin dan mengelola hubungan kemitraan dengan PPK Primer. 5. Umum dan Teknologi Informasi a. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk mendukung aktivitas BPJS Kesehatan. b. Melaksanakan pemeliharaan aset. c. Melaksanakan inventarisasi aset. 6. Keuangan dan Penagihan a. Mengelola penerimaan dan pengeluaran kas. b. Memastikan ketersediaan kas untuk melakukan operasional harian. c. Melakukan pencatatan akuntansi atas transaksi yang terjadi. 3. Visi dan Misi Visi dan misi BPJS Kesehatan adalah sebagai berikut (bpjskesehatan.go.id): Visi BPJS Kesehatan: CAKUPAN SEMESTA 2019 Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional commit untuk to user memperoleh manfaat pemeliharaan

6 digilib.uns.ac.id 25 kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya. Misi BPJS Kesehatan: a. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). b. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan. c. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program. d. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsipprinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul. e. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan. f. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.

7 digilib.uns.ac.id 26 B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Syarat-syarat menjadi anggota BPJS Kesehatan Proses Pendaftaran menjadi peserta BPJS Kesehatan dapat dilakukan secara kolektif maupun perorangan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pekerja Penerima Upah 1) Pendaftaran secara kolektif: a) Mengisi dan menyerahkan formulir daftar isian peserta serta melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar. b) Pendaftaran secara berkelompok kolektif disampaikan dalam bentuk format data yang disepakati. 2) Pendaftaran secara perorangan: a) Pemberi Kerja Penyelenggara Negara, terdiri dari: 1) Pejabat Negara: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dilampiri dengan pas foto berwarna terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita), serta menunjukkan atau memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/foto copy petikan SK Penetapan sebagai Pejabat Negara yang dilegalisasi. b) Asli/foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja.

8 digilib.uns.ac.id 27 c) Asli/foto copy KP4 yang dilegalisasi. d) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). e) Foto copy surat nikah f) Foto copy akte kelahiran anak /surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk anak angkat. g) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). 2) Pegawai Negeri Sipil: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) yang di tanda tangani oleh pimpinan unit kerja dan stempel unit kerja. Daftar Isian Peserta dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita), serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/foto copy SK PNS terakhir b) Asli/foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja. c) Asli/foto copy KP4 yang dilegalisasi d) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). e) Foto copy surat nikah

9 digilib.uns.ac.id 28 f) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung. g) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). 3) Pegawai negeri Sipil yang dipekerjakan pada BUMN/BUMD: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) yang di tanda tangani oleh pimpinan unit kerja dan stempel unit kerja. Daftar Isian Peserta dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita), serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/foto copy SK PNS yang dipekerjakan pada BUMN/BUMD b) Asli/foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja. c) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). d) Foto copy surat nikah e) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung.

10 digilib.uns.ac.id 29 f) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). 4) Anggota TNI dan POLRI: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita), serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/foto copy SK kepangkatan terakhir b) Asli/foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja. c) Asli/foto copy KU 1 yang dilegalisasi d) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). e) Foto copy surat nikah f) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung. g) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). 5) Pejabat Negara Non Pegawai Negeri (Presiden, Menteri, Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati,

11 digilib.uns.ac.id 30 Walikota/Wakil Walikota, DPR, DPD, DPRD): Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masingmasing 1 (satu) lembar (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/foto copy SK pengangkutan sebagai Pejabat Negara b) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). c) Foto copy surat nikah d) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung. e) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). 6) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masingmasing 1 (satu) lembar (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/ foto copy SK Pengangkatan dari kementrian / lembaga

12 digilib.uns.ac.id 31 b) Asli/foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja. c) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). d) Foto copy surat nikah e) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung. f) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). b. Pegawai Swasta/Badan Usaha/Badan Lainnya: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: 1) Bukti diri sebagai Tenaga Kerja/ karyawan aktif pada perusahaan. 2) Perjanjian kerja/ SK pengangkatan sebagai pegawai 3) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). 4) Bukti potongan iuran Jaminan Kesehatan 5) Foto copy surat nikah

13 digilib.uns.ac.id 32 6) Foto copy akte kelahiran anak /surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk anak angkat. 7) Bagi WNA menunjukkan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/ KITAP). 1. Pekerja Bukan Penerima Upah a. Pendaftaran secara kolektif: 1) Mengisi dan menyerahkan formulir daftar isian peserta serta melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar. 2) Pendaftaran secara berkelompok kolektif disampaikan dalam bentuk format data yang disepakati. b. Pendaftaran secara perorangan: 1) Pekerja diluar Hubungan Kerja atau Pekerja Mandiri: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). b) Foto copy surat nikah c) Foto copy akte kelahiran anak/ surat keterangan lahir yang menjadi tanggungan

14 digilib.uns.ac.id 33 d) Bagi WNA menunjukkan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/ KITAP) 2) Kelompok paguyuban/ Koperasi/ Asosiasi: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/memperlihatkan dokumen sebagai berikut: a) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP (diutamakan KTP elektronik). b) Bagi WNA menunjukkan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/ KITAP) c. Bukan Pekerja 1) Pendaftaran secara kolektif: a) Jumlah anggota kelompok minimal 2 (dua) anggota b) Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar. c) Pendaftaran secara berkelompok kolektif disampaikan dalam bentuk format data yang disepakati. 2) Pendaftaran secara perorangan: a) Investor: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3

15 digilib.uns.ac.id 34 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: 1) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP 2) Bagi WNA menunjukkan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/ KITAP) b) Pemberi Kerja: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: 1) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP 2) Bagi WNA menunjukkan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/ KITAP) c) Penerima Pensiun: 1) Penerimaan Pensiun PNS: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: a) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP b) Asli/foto copy surat tanda bukti penerimaan pensiun atau KARIP c) Foto copy surat nikah d) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat.

16 digilib.uns.ac.id 35 e) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). a) Penerima Pensiun Pejabat Negara: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: 1) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP 2) Asli/foto copy surat tanda bukti penerimaan pensiun atau KARIP 3) Foto copy surat nikah 4) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat. 5) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). b) Penerima Pensiun TNI dan POLRI: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: 1) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP 2) Asli/foto copy surat tanda bukti penerimaan pensiun atau Kartu tanda peserta ASABRI

17 digilib.uns.ac.id 36 3) Foto copy surat nikah 4) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat. 5) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). c) Perintis Kemerdekaan: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: 1) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP 2) SKEP Perintis Kemerdekaan 3) Foto copy surat nikah 4) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat. 5) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). d) Veteran: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: 1) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP

18 digilib.uns.ac.id 37 2) Asli/foto copy piagam petikan SK Pengesahan Gelar Kehormatan Veteran RI 3) Foto copy surat nikah 4) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat. 5) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). e) Penerima Program Pensiun Badan Usaha/Badan Lainnya: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP f) Janda/Duda/Anak Yatim/Anak Piatu dari Penerima Pensiun PNS/TNI/Polri/Pejabat Negara/Veteran/Perintis Kemerdekaan: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan: 1) Asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP 2) Surat Keputusan Janda/Duda/Anak Yatim/Anak Piatu dan Anak Yatim Piatu

19 digilib.uns.ac.id 38 3) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/sk Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat. 4) Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun). 5) Pekerja Informal: Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar, dengan menunjukkan/ memperhatikan asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP. a) Anggota Keluarga Lain Anggota keluarga lain dapat diikutsertakan dengan ketentuan: membayar iuran, mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampirkan pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukkan/memperlihatkan asli/foto copy Kartu Keluarga dan KTP dan bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/Tetap (KITAS/KITAP). 2. Klasifikasi Kelas Peserta BPJS Kesehatan a. Pekerja Penerima Upah Ketentuan hak ruang kelas perawatan peserta pekerja penerima upah adalah sebagai berikut: 1) Untuk PNS, TNI/POLRI dan penerima pensiun beserta keluarganya hak kelas perawatan:

20 digilib.uns.ac.id 39 (a) Kelas I: PNS dan penerima pensiun golongan ruang III dan IV serta TNI/POLRI dan penerima pensiun setara PNS golongan ruang III dan IV (b) Kelas II: PNS dan penerima pensiun golongan ruang I dan II serta TNI/POLRI dan penerima pensiun serta PNS golongan ruang I dan II 2) Kelas I: Pekerja penerima upah dan pegawai pemerintah non pegawai negeri dengan gaji atau upah diatas 1,5 kali dengan status kawin anak 1, beserta anggota keluarganya 3) Kelas II: Pekerja penerima upah dan pegawai pemerintah non pegawai negeri dengan gaji atau upah sampai dengan 1,5 kali PTKP dengan status anak 1, beserta anggota keluarganya b. Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja Ketentuan hak ruang kelas perawatan peserta pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja yaitu sesuai dengan kemampuan membayar dan ruang kelas perawatan yang dipilih oleh peserta. Ketentuan hak ruang kelas perawatan peserta tersebut diantaranya: 1) Kelas I: membayar iuran Rp /orang/bulan 2) Kelas II: membayar iuran Rp /orang/bulan 3) Kelas III: membayar iuran Rp /orang/bulan 3. Sistem Pembayaran Iuran Premi BPJS Kesehatan a. Pekerja Penerima Upah Non Pemerintah (PPU Swasta)

21 digilib.uns.ac.id 40 1) Definisi: Pekerja Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah. Yang termasuk pekerja penerima upah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, Pegawai Swasta dan Pekerja lain yang tidak termasuk di atas yang menerima upah. 2) Besaran Iuran Tabel 3.1 Tabel Besaran Iuran Pekerja Penerima Upah (Swasta) Periode Ditanggung Oleh % Iuran Keterangan Sampai dengan Pemberi Kerja 4% % dari gaji atau upah 30/06/2015 Pekerja 0.5% per bulan yaitu: gaji Mulai 01/07/2015 Pemberi Kerja 4% dan tunjangan tetap Pekerja 1% Tunjangan tetap adalah tunjangan yang tidak dipengaruhi kehadiran pekerja Sumber: BPJS Kesehatan

22 digilib.uns.ac.id 41 3) Fungsi yang terkait a) Perusahaan Pihak yang mendaftarkan seluruh anggota karyawan dan anggota keluarga kepada BPJS Kesehatan b) Bagian Kepesertaan Pihak BPJS Kesehatan yang bertugas menginput data karyawan dari perusahaan kemudian mencetak kartu anggota peserta BPJS Kesehatan. 4) Dokumen a) Formulir Digunakan untuk mengisi identitas peserta untuk mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan b) Data Karyawan Digunakan sebagai acuan dalam memproses input data dalam kepesertaan BPJS Kesehatan c) Slip Bank Digunakan sebagai bukti telah membayar iuran premi untuk mendapatkan kartu peserta BPJS Kesehatan d) Virtual Account Digunakan pada saat melakukan pembayaran iuran premi BPJS Kesehatan setiap bulannya pada Bank

23 digilib.uns.ac.id 42 e) Kartu peserta Digunakan pada saat peserta melakukan periksa pada dokter keluarga, Puskesmas ataupun Rumah Sakit 5) Prosedur Pendaftaran a) Pemberi Kerja/Badan Usaha mendaftarkan seluruh karyawan beserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan melampirkan: 1. Formulir Regristrasi Badan Usaha/Badan Hukum lainnya: Formulir Pemas-4, dilampiri SIUP, NPWP, Akte Pendirian 2. Data pekerja dan anggota keluarga: Formulir 1, dilampiri Bukti diri sebagai karyawan/tenaga kerja aktif/perjanjian kerja/sk pengangkatan; foto 3x4 cm 1 lembar; fotocopy: KTP, KK, Surat Nikah, Akte Kelahiran anak/sk pengadilan untuk anak angkat 3. Bila jumlah pekerja dan anggota keluarganya lebih dari 1000 jiwa; data pekerja diisi melalui rekapitulasi Form Migrasi b) BPJS Kesehatan melakukan proses regristrasi kepesertaan dan memberikan informasi tentang Virtual Account untuk badan usaha tersebut c) Badan Usaha melakukan pembayaran melalui bank Mandiri/BNI/BRI

24 digilib.uns.ac.id 43 d) Badan Usaha melakukan konfirmasi pembayaran pembayaran ke BPJS Kesehatan (membawa bukti bayar) e) BPJS Kesehatan memberikan kartu BPJS Kesehatan kepada Perusahaan. 6) Flowchart

25 digilib.uns.ac.id 44 Bagian Perusahaan Gambar 3.2 Bagan Alir Sistem Pendaftaran dan Pembayaran Iuran Premi Mulai 2 4 Mengisi formulir dan memberikan data karyawan Virtual Account Kartu Peserta Data Karyawan Formulir Membayar ke Bank Menyerahkan kartu kepada karyawan 1 Slip Bank Virtual Account Kartu Peserta Karyawan Selesai 3 T

26 digilib.uns.ac.id 45 Bagian Kepesertaan Gambar 3.3 Bagan Alir Sistem Pendaftaran dan Pembayaran Iuran Premi 1 3 Data karyawan Formulir Slip Bank Input Data Membuat kartu peserta Proses dan membuat Virtual Account Slip Bank Kartu Peserta Data Karyawan Formulir Virtual Account 4 T 2 T

27 digilib.uns.ac.id 46 b. Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja (PBPU DAN BP) 1) Definisi a) Pekerja Bukan Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri. Yang termasuk Pekerja Bukan Penerima Upah yaitu: pengacara, dokter praktek, notaris, konsultan, petani, pedagang, tukang ojek, dsb. b) Bukan Pekerja adalah setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuran Jaminan kesehatan. Yang termasuk Bukan Pekerja yaitu: investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan, dsb. Bagi pensiunan PNS/TNI/POLRI, Veteran dan Perintis Kemerdekaan sudah terdaftar secara otomatis sebagai peserta BPJS Kesehatan tidak perlu melakukan pendaftaran peserta. 2) Besaran Iuran Tabel 3.2 Tabel Besaran Iuran Pekerja Bukan Penerima Upah Kelas I II III Iuran Rp per orang per bulan Rp per orang per bulan Rp per orang per bulan Sumber: BPJS Kesehatan

28 digilib.uns.ac.id 47 3) Fungsi yang terkait a) Bagian Pelayanan Pihak yang memberikan informasi tentang persyaratan, alur pendaftaran dan pembayaran kepada calon peserta BPJS Kesehatan b) Bagian Kepesertaan Pihak BPJS Kesehatan yang bertugas menginput data peserta yang mendaftar BPJS Kesehatan kemudian mencetak kartu peserta BPJS Kesehatan c) Peserta Calon peserta BPJS Kesehatan yang akan mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya menjadi anggota peserta BPJS Kesehatan 4) Dokumen a) KTP Identitas pribadi calon peserta sebagai syarat untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan b) Kartu Keluarga Identitas keluarga diguanakan sebagai memenuhi syarat menjadi peserta BPJS kesehatan c) Foto Digunakan untuk menunjukkan identitas gambar diri dan sebagai syarat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan

29 digilib.uns.ac.id 48 d) Formulir Digunakan untuk mengisi identitas peserta untuk mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan e) Data Karyawan Digunakan sebagai acuan dalam memproses input data dalam kepesertaan BPJS Kesehatan f) Slip Bank Digunakan sebagai bukti telah membayar iuran premi untuk mendapatkan kartu peserta BPJS Kesehatan g) Virtual Account Digunakan pada saat melakukan pembayaran iuran premi BPJS Kesehatan setiap bulannya pada Bank h) Kartu peserta Digunakan pada saat peserta melakukan periksa pada dokter keluarga, Puskesmas ataupun Rumah Sakit 5) Prosedur Pendaftaran a. Calon Peserta melakukan pendaftaran ke Kantor BPJS Kesehatan, dengan mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (Formulir 2), dilampiri foto copy KTP/SIM; Kartu Keluarga; foto 3x4 1 lembar b. BPJS Kesehatan memberikan informasi tentang Virtual Account kepada calon peserta. Virtual account berlaku untuk masing-masing individu calon peserta.

30 digilib.uns.ac.id 49 c. Calon peserta melakukan pembayaran ke Bank dengan mempergunakan virtual account yang telah diberikan oleh BPJS Kesehatan d. Calon peserta kembali ke BPJS Kesehatan, konfirmasi pembayaran iuran untuk pertama kali e. BPJS Kesehatan memberikan Kartu peserta 6) Flowchart

31 digilib.uns.ac.id 50 Bagian Pelayanan Gambar 3.4 Bagan Alir Sistem Pendaftaran dan Pembayaran Iuran Premi Mulai Menyerahkan persyaratan Apakah persyaratan lengkap? TIDAK Memberi kan formulir YA FC KTP FC KK Foto3x4 (1lembar) FDIP Memberikan Formulir 2 FC KTP FC KK Foto 3x4(1lbr) FDIP Keterangan: 1 FDIP: Formulir Daftar Isian Peserta

32 digilib.uns.ac.id 51 Bagian Kepesertaan Gambar 3.5 Bagan Alir Sistem Pendaftaran dan Pembayaran Iuran Premi 3 5 FC KTP FC KK Foto 3x4(1 lbr) Slip Bank Virtual Account FDIP Input Data Melakukan pengecekan Proses data dan membuat Virtual Account Membuat kartu peserta FC KTP FC KK Foto 3x4(1 lbr) FDIP Virtual Account Slip bank Virtual Account Kartu peserta 6 4 T Keterangan: FDIP: Formulir Daftar Isian Peserta

33 F C K T P F C K K F oto 3 x 4( 1 lbr) F D I P F D I P Virtual Account Slip Bank Virtual Account Kartu Peserta M e le n g ka p i F or m u lir M e n g is i fo r m u lir Bayar ke Bank F D I P F C K T P F C K K F oto 3 x 4( 1 lbr) F D I P F C K T P F C K K F oto 3 x 4( 1 lbr) Slip Bank Virtual Account Selesai Keterangan: FDIP: Formulir Daftar Isian Peserta 3 5 Gambar 3.6 Bagan Alir Sistem Pendaftaran dan Pembayaran Iuran Premi

34 digilib.uns.ac.id 53 C. TEMUAN 1. Kelebihan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ditetapkan pemerintah memang sedikit berbeda dengan Jaminan Kesehatan komersial atau asuransi swasta meskipun ada beragam manfaat kelas atas yang bisa dinikmati dalam asuransi komersial. Namun, jaminan kesehatan sosial lebih awal dan mencakup bagi semua masyarakat Indonesia. Pembayaran BPJS Kesehatan ini bersifat gotong royong dan seumur hidup, dalam artian yang mampu membantu yang tidak mampu. Dan di dalam proses pendaftaran dan pembayaran, BPJS Kesehatan sudah melakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah. BPJS Kesehatan bekerjasama dengan beberapa Bank bertujuan untuk memudahkan peserta BPJS Kesehatan dalam melakukan pembayaran sehingga peserta cukup datang ke bank terdekat ataupun atm terdekat untuk melakukan pembayaran setiap bulannya. 2. Kekurangan Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan yang baru diluncurkan Pemerintah, hingga saat ini masih memiliki banyak kendala di lapangan mulai dari masalah teknis maupun secara administratif yaitu:

35 digilib.uns.ac.id 54 a. Belum maksimalnya sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan, sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara mendaftar menjadi anggota BPJS Kesehatan dan manfaat apa saja yang di dapat dari BPJS Kesehatan. b. Bergabungnya TNI dan POLRI ke BPJS Kesehatan dan banyaknya Badan Usaha baru ataupun Badan Usaha pindahan dari jamsostek yang mendaftar ke BPJS Kesehatan, sehingga menyebabkan terlambatnya dalam menginput data kepesertaan dan mengakibatkan terlambatnya tercetaknya kartu peserta.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEPESERTAAN. PT ASKES (PERSERO) Oktober 2013

MANAJEMEN KEPESERTAAN. PT ASKES (PERSERO) Oktober 2013 MANAJEMEN KEPESERTAAN PT ASKES (PERSERO) Oktober 2013 1 DASAR HUKUM 1. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 2. UU nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia berlandaskan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS TENTANG KEPESERTAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KESEHATAN BERDASARKAN REGULASI YANG SUDAH TERBIT

PANDUAN PRAKTIS TENTANG KEPESERTAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KESEHATAN BERDASARKAN REGULASI YANG SUDAH TERBIT PANDUAN PRAKTIS TENTANG KEPESERTAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KESEHATAN BERDASARKAN REGULASI YANG SUDAH TERBIT KATA PENGANTAR Kebijakan pemerintah tentang Jaminan Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN

LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1 Teknik

Lebih terperinci

Marita Ahdiyana, M. Si

Marita Ahdiyana, M. Si Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)

Lebih terperinci

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS 1. Apa itu JKN dan BPJS Kesehatan dan apa bedanya? JKN merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang merupakan

Lebih terperinci

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Laporan Geladi BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Disusun oleh : Yunita Prabowo (1106130148) SI 37 06 Telkom University Kudus 2015 Lembar Pengesahan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Laporan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 20 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 3.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1. SEJARAH PERUSAHAAN BUMN menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan hukum privat yang seluruh atau sebagian besar

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN

LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1 Teknik

Lebih terperinci

LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN. Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN. Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana (1106134209) SI-37-03 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015 LEMBAR

Lebih terperinci

Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan

Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan atau dahulu disebut PT Asuransi Kesehatan (Askes) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1718, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS KESEHATAN. Pendaftaran. Pembayaran. Perorangan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan So

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan So BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1812, 2015 BPJS Kesehatan. Peserta Perorangan. Pendaftaran. Pembayaran. Tata Cara PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN MEGA YUDHA RATNA PUTRA, SE,MM,AAAK Kepala Dep. Rekrutmen Peserta Pekerja Penerima Upah Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan BAB I PENDAHULUAN I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha I.1.1 Bentuk Usaha BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989 PROGRAM PENSIUN 1. Pengertian : Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan. 2. Peserta : 2.1 Peserta Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang disingkat dengan BPJS menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN A. DESKRIPSI UMUM 1. Keadaaan Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu dari 34 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau jawa bagian tengah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Demand atau Permintaan 2.1.1. Pengertian Grossman (1972) dalam Trisnantoro (2009) penelitian yang sangat berpengaruh dalam khasanah ekonomi kesehatan menggunakan teori modal

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko

Lebih terperinci

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN MEGA YUDHA RATNA PUTRA, SE,MM,AAAK Kepala Dep. Rekrutmen Peserta Pekerja Penerima Upah Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Berdasarkan Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh status kesehatan masyarakat. Kesehatan bagi seseorang merupakan sebuah investasi dan hak asasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. IV.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi. 1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta Dan Kabupaten Sleman

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. IV.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi. 1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta Dan Kabupaten Sleman BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Bantul terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta

Lebih terperinci

41 Penyelenggara Jaminan Sosial mempunyai tujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan sosial kesehatan guna terpenuhinya kebutuhan dasa

41 Penyelenggara Jaminan Sosial mempunyai tujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan sosial kesehatan guna terpenuhinya kebutuhan dasa 40 BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL, ORGAN, FUNGSI, TUGAS, WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN DAN PENGELOLAAN DANA INVESTASI A. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Menurut Pasal 1 angka 6 Undang-undang

Lebih terperinci

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN MEGA YUDHA RATNA PUTRA, SE,MM,AAAK. Kepala Departemen Rekrutmen Peserta Pekerja Penerima Upah Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010)

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Kesehatan adalah instansi atau badan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

Prosedur Pendaftaran Peserta JKN

Prosedur Pendaftaran Peserta JKN Tanggal 17 Juli 2014 Prosedur Pendaftaran Peserta JKN Bagaimana prosedur pendaftaran peserta JKN? Pendaftaran peserta JKN ditentukan berdasarkan kategori peserta. A. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universal Health Coverage (UHC) merupakan isu penting yang telah ditetapkan WHO (World Health Organization) bagi negara maju dan negara berkembang sehingga penting

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBUATAN ASURANSI SOSIAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBUATAN ASURANSI SOSIAL 1. TUJUAN Tujuan Prosedur Operasional Baku (POB) ini adalah untuk menjelaskan prosedur dalam memberikan pelayanan dalam membuat Kartu Peserta Askes Sosial kepada CPNS dan PNS serta anggota keluarganya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem jaminan kesehatan di Indonesia mulai berlaku dan dikenal dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun 2004. Program-program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional, pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselengarakan secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.634, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS Kesehatan. Iuran Peserta. Pekerja Bukan Penerima Upah. Bukan Pekerja. Pendaftaran. Pembayaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN 7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.62, 2016 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989 Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai berikut : PT Taspen (Persero) juga melakukan pembayaran pensiun

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang BAB III PEMBAHASAN 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Penagihan Piutang Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) 1. Pengertian Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, jaminan sosial kesehatan sangat diperlukan sebagai sarana penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja praktek di PT Askes (Persero) Regional V Bandung yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional adalah program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 19 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. TASPEN (Persero) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT. Taspen (Persero) merupakan suatu Badan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN MEMBAYAR IURAN PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KATEGORI PESERTA MANDIRI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN MEMBAYAR IURAN PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KATEGORI PESERTA MANDIRI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN MEMBAYAR IURAN PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KATEGORI PESERTA MANDIRI (Studi Kasus Pasien Rawat Inap Rumah Sakit dr. Soebandi Kabupaten Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

CHECKLIST PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH. Rujukan

CHECKLIST PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH. Rujukan Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 22 Tahun 2009 Tanggal : 3 Desember 2009 CHECKLIST PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH A. Persyaratan Pencalonan:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang setiap saat dapat dialami oleh setiap manusia, sehingga mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. yang setiap saat dapat dialami oleh setiap manusia, sehingga mengakibatkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tentu saja akan menghadapi resiko sakit yang memerlukan obat dan perawatan dalam menjalani kehidupannya. Resiko gangguan kesehatan inilah yang setiap saat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL 1 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan

Lebih terperinci

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, akan mengakibatkan tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan. Salah satu mengantisipasi

Lebih terperinci

MAKALAH Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat di Indonesia (BPJS)

MAKALAH Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat di Indonesia (BPJS) MAKALAH Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat di Indonesia (BPJS) Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Community in Health Nursing Kelompok 1 Kelas 2 Wahyu Nur Indahsah 135070201111027 Putri Perdana Sari

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk mengoperasikan BPJS Kesehatan atas perintah UU BPJS. Undang-undang BPJS adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk mengoperasikan BPJS Kesehatan atas perintah UU BPJS. Undang-undang BPJS adalah BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah suatu program pemerintah dan masyarakat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi rakyat indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

TABUNGAN HARI TUA (THT)

TABUNGAN HARI TUA (THT) TABUNGAN HARI TUA (THT) 1. Pengertian : Tabungan Hari Tua adalah Program Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian. 2. Peserta : Peserta Program THT yaitu Pegawai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN - 1 - BAB I PENJELASAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit yang berada di bawah pimpinan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BERITA DAERAH KOTA CILEGON BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 29 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS. Jaminan Kesehatan. Penyelenggaraan Pedoman. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA Nama NPM : 46211491 Kelas : Rufidayanti Istiqomah : 3DA02 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DANGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 32 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA KANTOR CATATAN SIPIL DAN KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014

1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan 2.1.1.1 Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi akibat adanya pengindraan terhadap objek tertentu

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT KARTU BPJS TAMBAHAN ANAK

CARA MEMBUAT KARTU BPJS TAMBAHAN ANAK CARA MEMBUAT KARTU BPJS TAMBAHAN ANAK Saya mau membuat kartu ASKES, sekarang namanya kartu BPJS buat anak bungsu saya, yaitu anak ke-3. Berikut saya sajikan tentang cara membuat kartu BPJS tambahan anak.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

IJIN LUAR NEGERI PEJABAT NEGARA ALASAN PENTING BAGI PEJABAT NEGARA & DPRD PROVINSI, KAB/KOTA DASAR HUKUM

IJIN LUAR NEGERI PEJABAT NEGARA ALASAN PENTING BAGI PEJABAT NEGARA & DPRD PROVINSI, KAB/KOTA DASAR HUKUM IJIN LUAR NEGERI PEJABAT NEGARA ALASAN PENTING BAGI PEJABAT NEGARA & DPRD PROVINSI, KAB/KOTA DASAR HUKUM KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2003 TENTANG PEMBERIAN IZIN KELUAR NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kata manfaat diartikan sebagai guna; faedah; untung, sedangkan pemanfaatan adalah proses; cara; perbuatan memanfaatkan. Dan pelayanan adalah

Lebih terperinci

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014 ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014 OLEH : DR.CHAZALI H. SITUMORANG, APT, M,Sc / KETUA DJSN SJSN: Reformasi Jaminan Sosial TATA CARA SJSN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMSOS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.338, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana APBN. PT Askes. Pengelolaan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI [B.7] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung Belanja Pegawai adalah sistem dan prosedur dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Wilayah IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Sleman merupakan salah satu wilayah yang tergabung kedalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V VISUALISASI KARYA

BAB V VISUALISASI KARYA BAB V VISUALISASI KARYA A. Media Utama Video Motion Graphic Sosialisasi BPJS Kesehatan Gambar 7. Metode Perancangan Motion Graphic Jenis : Video 2D Motion Graphic Durasi : 04:33 Codec : H.264, AAC Dimensi

Lebih terperinci

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional

drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Kesehatan Nasional drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 28 Desember 2017 1. Pendahuluan 2. Asas Dan Prinsip 3. Pencapaian JKN 4. Tantangan

Lebih terperinci

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Sosialisasi Universitas Gajah Mada Kamis, 17/06/2016 1 OUTLINE PENDAHULUAN KEPESERTAAN MANFAAT JAMINAN KESEHATAN SANKSI DAN DENDA 2 A.

Lebih terperinci

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Nama : Muhamad Raynaldi Npm : 46213076 Pembimbing :Dr. Budi Santoso, SE. MM BAB I ( PENDAHULUAN ) Latar Belakang Jaminan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.42, 2016 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tertera dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PROSEDUR TETAP / STANDAR OPERATING PROCEDURE ( SOP ) KECAMATAN JATIASIH KOTA BEKASI

PROSEDUR TETAP / STANDAR OPERATING PROCEDURE ( SOP ) KECAMATAN JATIASIH KOTA BEKASI Lampiran: Keputusan Camat Jatiasih Nomor : 800/ - Kc.Jta/VI/2013 Tanggal : 1 Surat Keterangan,Izin dan /atau Jasa Pelayanan Publik : Daftar Susunan Keluarga 1 ( Satu ) kali Peraturan Walikota Persyaratan

Lebih terperinci