GAMBARAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK ANAK DI TPA SHOLIHAH KALURAHAN JOYOTAKAN SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK ANAK DI TPA SHOLIHAH KALURAHAN JOYOTAKAN SURAKARTA"

Transkripsi

1 GAMBARAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK ANAK DI TPA SHOLIHAH KALURAHAN JOYOTAKAN SURAKARTA Ani Nur Fauziah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Aspek perilaku merupakan hal yang paling penting agar terwujud status kesehatan masyarakat yang semakin meningkat. Salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sekarang ini, banyak sekali kasus siswa yang terserang penyakit diare. Salah satu penyebab diare pada anak adalah anak-anak yang seringkali mengabaikan cuci tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap anak anak tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu anak usia sekolah dasar sejumlah 33 anak. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan rentang skala. Hasil penelitian mayoritas sikap anak tentang cuci tangan pakai sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan adalah baik. Kata kunci : Sikap, Cuci Tangan Pakai Sabun PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan essensi dan hak asasi manusia untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini selaras dengan yang tercakup dalam Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. Derajat kesehatan yang tinggi tersebut dapat diperoleh apabila setiap orang memiliki perilaku yang memperhatikan kesehatan. 1 Derajad Kesehatan Anak pada saat ini belum dapat dikatakan baik, karena masih ada permasalahan kesehatan khususnya pada anak usia sekolah. Peningkatan kualitas hidup anak salah satunya ditentukan oleh penanaman perilaku kesehatan sejak dini. 2 Aspek perilaku merupakan hal yang paling penting agar terwujud status kesehatan masyarakat yang semakin meningkat. Agar terwujud kesehatan masyarakat yang meningkat, maka seluruh anggota masyarakat, baik secara individu maupun kelompok berperilaku hidup sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 60

2 kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat tersebut, maka pemerintah membuat suatu program yang dinamakan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS. 3 Salah satu bentuk perilaku hidup bersih dan sehat adalah dengan menjaga kebersihan diri. Sehat berkaitan dengan lingkungan sekitar dimana seorang hidup, pola hidup sehari hari dan menjaga kebersihan diri. 4 Upaya untuk menjaga kebersihan tangan salah satunya yaitu dengan Cuci Tangan pakai Sabun /CTPS yang terbukti secara ilmiah untuk mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan atas ( ISPA) yang dapat menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya khususnya di Negara berkembang. 5 Perilaku CTPS terbukti merupakan cara yang efektif untuk upaya kesehatan preventif. Dalam jangka pendek, upaya preventif melalui CTPS dipandang paling strategis untuk mengurangi kerugian dampak sanitasi buruk, untuk itu perilaku CTPS perlu digalakkan untuk menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat di pedesaan maupun perkotaan. 6 Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan, jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Dengan jumlah ini, maka anak usia sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan dimasa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif. Salah satu contoh penerapan CTPS adalah diberikan pada anak usia sekolah dasar, karena di situ merupakan tempat bagi anak memperoleh pendidikan. Menurut Martianto, sekolah adalah institusi yang terorganisir dengan baik dan merupakan wadah pembentukan karakter dan media yang mampu menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. Sekarang ini, banyak sekali kasus siswa yang terserang penyakit diare. Salah satu penyebab diare pada anak adalah anakanak yang seringkali mengabaikan cuci tangan. Sering dijumpai anak-anak setelah bermain dengan benda-benda kotor yang mereka sentuh, mereka lupa mencuci tangan. Hal tersebut menjadikan tangan mereka penuh dengan kuman atau bakteri yang menempel. Apabila mereka langsung menyentuh makanan/jajanan kemudian memakannya, dapat dipastikan kuman/bakteri di tangan mereka pun akan ikut masuk ke dalam tubuh dan menjadikan penyakit. 7 Dari gambaran di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul Gambaran Sikap Cuci Tangan Pakai Sabun pada anak anak di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Sikap Cuci Tangan Pakai Sabun Pada anak anak di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta? 3. Tujuan Penelitian Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 61

3 Tujuan Umum adalah : untuk mengetahui sikap anak anak tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta, sedangkan tujuan khusus adalah untuk mengetahui karakteristik anak meliputi jenis kelamin dan sumber informasi tentang mencuci tangan pakai sabun,untuk mengetahui sikap anak tentang cuci tangan pakai sabun meliputi pengertian mencuci tangan, pengertian mencuci tangan dengan sabun, tujuan, manfaat, penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan, alternatif cuci tangan, macam-macam cara cuci tangan, tempat yang perlu menyediakan sarana mencuci tangan, cara cuci tangan yang benar, dan waktu untuk mencuci tangan dan untuk mengetahui sikap anak berdasarkan karakteristik meliputi jenis kelamin, dan informasi tentang cuci tangan yang pakai sabun METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah deskriptif untuk melihat gambaran atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif. 2. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sikap anak- anak tentang cuci tangan pakai sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta. 3. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu penjelasan mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik yang ada sebagai dasar dalam memperoleh data. Tabel1 Definisi Operasional NO Variabel Definisi Operasional Variabel Reaksi atau respon tunggal : anak yang masih Gambaran tertutup tentang Sikap anak cuci tangan pakai tentang cuci sabun meliputi : tangan pakai Pengertian cuci sabun di TPA tangan Sholihah Tujuan cuci Kalurahan tangan Joyotakan Manfaat cuci Surakarta tangan Penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan Peralatan untuk Parameter dan Kategori 1) Baik ( ) 2) Cukup (85-126) 3) Kurang (42-84) Dengan Rating Skala : Keterangan: RS: rentang skala m: score tertinggi pada skala n: score terendah pada skala Alat ukur Kuesioner Skala Ordinal Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 62

4 2 Sub variabel karakterikstik responden mencuci tangan Alternatif fasilitas cuci tangan Macam-macam cara mencuci tangan Tempat-tempat yang perlu menyediakan tempat cuci tangan Cara mencuci tangan yang benar Waktu yang tepat untuk cuci tangan Jenis kelamin Jenis kelamin adalah perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki Sumber Sarana untuk informasi mendapatkan suatu informasi dalam memperoleh sikap b: jumlah kelas atau kategori yang kita buat Laki-laki Perempuan Orangtua Guru Kuesioner Kuesioner Nominal Nominal 4. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta sejumlah 40 anak. b. Sampel Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampel yaitu anak usia sekolah dasar sejumlah 33 anak. 5. Alat dan Metode Pengumpulan Data a. Alat Pengumpulan Data Penelitian ini alat pengumpulan datanya menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Jenis kuisioner ini adala kuisioner tertutup. Cara menghitung skor dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Untuk ini mendapat data valid dan reliabel, maka sebelum alat ukur (kuesioner) disebar kepada responden untuk mengambil data dalam penelitian, maka perlu diuji validitas dan reabilitas. b. Metode Pengumpulan Data Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 63

5 Metode pengumpulan data merupakan cara bagi seorang peneliti dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Metode pengumpulan data yang akan peneliti gunakan adalah pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan secara langsung dari responden yang mengisi kuisioner, observasi dan wawancara. Sedangakan data sekunder didapatkan dari daftar absensi TPA Sholihah. 6. Metode Pengolahan dan Analisa Data a. Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data adalah cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan dengan instrument penelitian dengan melakukan editing, Coding, scoring, data entry dan Tabulating b. Analisa Data Hasil dari analisis data dikategorikan baik, cukup, dan kurang dimana dapat dikategorikan sebagai berikut : RS Keterangan : m = skor tertinggi pada skala n = skor terendah pada skala b= jumlah kelas atau kategori yang kita buat Data dianalisa dalam bentuk prosentase dengan menggunakan distribusi frekuensi. 7. Etika Penelitian Etika penelitian terdapat masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain : Informed consent, Anonimity (tanpa nama), Confidentiality (kerahasiaan), memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan 8. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian ini telah dilakukan di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta. b. Waktu Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni tahun HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian TPA Sholihah berada di Mushola Bhakti yang berada di Kalurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Surakarta. TPA ini berdiri sejak tanggal 10 Agustus 1990 dengan jumlah murid TPA sekarang ini ada 40 anak dan guru sejumlah 3 orang. Kegiatan yang dilakukan adalah baca tulis Al-Qur an yang dimulai pada jam sampai WIB. 2. Hasil Penelitian Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 64

6 Berdasarkan hasil penelitian mengenai Gambaran Sikap anak tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta, terdapat 33 responden yang disajikan sebagai berikut: a. Sikap Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap Sikap anak tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta Sikap Responden Frekuensi Prosentase (%) No. 1. Baik Cukup 7 21 Jumlah Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa sikap anak tentang mencuci tangan pakai sabun sebagian besar dalam kategori baik, yaitu sebanyak 26 responden (79%). b. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil kuesioner dari 33 responden, maka didapatkan data meliputi: jenis kelamin dan sumber informasi di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta yaitu sebagai berikut: Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sumber Informasi di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta No. Karakteristik Frekuensi Prosentase (%) 1. Jenis Kelamin Laki-laki 9 27 Perempuan Jumlah Sumber Informasi Orang Tua 2 6 Guru Jumlah Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 24 responden (73%) Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi didapatkan bahwa sebagian besar responden memperoleh informasi dari guru, yaitu sebanyak 31 responden (94%). c. Sikap Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 65

7 Berdasarkan hasil kuesioner dari 33 responden, maka didapatkan data sikap siswa karakteristik meliputi: jenis kelamin dan sumber informasi yaitu sebagai berikut: Tabel 4 Tabulasi Silang Sikap Sikap anak tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta Berdasarkan Karakteristik Sikap No Karakteristik 1. Jenis kelamin Baik Cukup Jumlah F % F % F % a. Laki Laki b. Perempuan Sumber informasi a. Orang tua b. Guru Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sikap sebagian besar sikap responden dalam kategori baik berdasarkan karakteristik jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 19 responden (58%), dan terkecil sikap responden berkategori cukup berdasarkan karakteristik jenis kelamin lakilaki, yaitu sebanyak 2 responden (6%). Sikap responden berdasarkan sumber informasi sebagian besar berkategori baik dengan sumber informasi adalah guru, yaitu sebanyak 24 responden (73%), dan sebagian kecil berkategori baik dengan sumber informasi adalah orang tua, yaitu sebanyak 2 responden (6%). 3. Pembahasan Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Newcomb seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. 8 Pada tabel 2 menunjukkan bahwa sikap anak tentang mencuci tangan yang benar sebagian besar dalam kategori baik, yaitu sebanyak 26 responden (79%). Sikap responden dikatakan baik karena mereka memiliki kesadaran dalam diri yang bisa menerima dan memperhatikan yang telah diberikan seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 9 Umumnya, individu cenderung memiliki sikap yang searah dengan sikap orang yang dianggap penting, dan kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya, yakni mencuci tangan yang benar untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit. Tingkatan sikap menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab. Komponen sikap yaitu adalah komponen yang berkaitan dengan Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 66

8 pengetahuan, pandangan dan keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap sikap, afektif adalah komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap, dan konatif yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap komponen ini menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak seseorang terhadap objek sikap 10. Menurut teori, sikap sendiri adalah predisposisi untuk melakukan suatu perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang murni dari individu (purely psychic inner state), tetapi sikap lebih merupakan proses kesadaran yang sifatnya individual yang artinya proses ini terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan individual yang berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan dan dikelola oleh individu. Sikap juga merupakan perasaan, pikiran dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek-aspek teertentu dalam lingkungannya. Sikap merupakan kecondongan evaluatif terhadap suatu stimulus atau objek yang berdampak pada bagaimana seseorang berhadapan dengan objek tersebut. Ini berarti sikap menunjukkan kesetujuan atau ketidaksetujuan, suka atau tidak suka seseorang terhadap sesuatu. 9 Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sumber informasi tentang cuci tangan pakai sabun adalah mayoritas dari guru, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 11 Keterangan diatas menunjukkan bahwa guru menjadi seorang yang dianggap penting, karena ajaran-ajarannya di sekolah. Siswa-siswa tersebut mau menerima dan memperhatikan stimulus yang telah diberikan oleh gurunya. Sudah sewajarnya guru ini menjadi panutan para siswanya. Orang tua yang seharusnya menjadi tokoh sentral dalam membangun karakter anak, ternyata tidak mendapat perhatian lebih dari anak, berbeda halnya dengan guru yang melakukan. Sebagian orang tua lebih berpikir bahwa anak mereka akan mengikuti apa yang diajarkan atau dilakukan oleh gurunya, dari hal tersebut perlu adanya kerja sama antara guru dan orang tua dalam mengajarkan hal-hal yang baik pada anak terutama dalam hal kebersihan tangan baik di rumah maupun di sekolah. Sehingga apabila hal tersebut dilaksanakan secara rutin akan menuntun anak pada kebiasaan yang baik dalam menjaga kebersihan tangan di rumah maupun di sekolah. Hal diatas juga didukung oleh faktor yang mempengaruhi sikap. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan ajaran-ajarannya.konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan sangat menentukan kepercayaan tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut akan berperan dalam mempengaruhi sikap individu terhadap suatu hal. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap terhadap perkembangan Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 67

9 orang lain menuju kearah yang lebih baik. 10 Dipenelitian ini guru memiliki peran besar dan penting dalam memberikan ajaran-ajaran yang mengajak siswa-siswanya untuk menuju kearah yang lebih baik. Guru disini menjadi panutan para siswanya yang sedang menjalankan proses belajar. Semakin seiring seseorang menggunakan sumber informasi untuk mendapatkan suatu informasi, semakin besar juga seseorng mendapatkan informasi dan menjadikan orang tersebut untuk memiliki pemahaman dalam pembentukan sikap yang baik. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sikap anak tentang cuci tangan pakai sabun adalah sebagian besar sikap responden dalam kategori baik berdasarkan karakteristik jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 19 responden (58%), karena anak perempuan ini lebih patuh terhadap apa yang diberikan oleh gurunya, sehingga mereka bisa menerapkannya dan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jenis kelamin dapat mempengaruhi sikap cuci tangan seseorang. Antara laki-laki dan perempuan terdapat kebiasaan mengenai pola hidup bersih, hal tersebut juga akan menyebabkan perbedaan cuci tangan antara laki-laki dan perempuan itu sendiri. 2 Perempuan pada umumnya lebih baik pada ingatan dan laki-laki lebih baik dalam berfikir logis. Secara fisik, laki-laki dan perempuan berbeda dapat dilihat dari identitas jenis kelamin, bentuk dan anatomi tubuh serta komposisi kimia dalam tubuh. Perbedaan anatomis biologis dan komposisi kimia dalam tubuh dianggap berpengaruh pada perkembangan emosional. 9 Dalam komposisi kimia, otak laki-laki cenderung lebih besar dari perempuan dan lebih lambat berkembangnya. Hal ini menunjukkan bahwa otak laki-laki memerlukan waktu yang lebih banyak untuk mencapai kedewasaan. 11 Sikap responden berdasarkan sumber informasi sebagian besar berkategori baik dengan sumber informasi adalah guru, yaitu sebanyak 24 responden (73%), hal ini menunjukan sebagian besar responden berdasarkan sumber informasi terbanyak adalah guru karena guru merupakan orang yang di anggap penting yang dapat mengajarkan hal yang bermanfaat kepada para siswanya untuk berpandangan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Sumber informasi dapat mempengaruhi sikap cuci tangan seseorang. Hal tersebut dikarenakan sumber informasi tertentu dapat mempengaruhi sikap seseorang untuk mencuci tangan yang benar. Guru disini menjadi sumber informasi paling besar karena guru adalah seorang panutan bagi para siswanya. Apa yang telah diajarkan oleh gurunya pasti akan diterapkan oleh siswanya. Guru dianggap orang yang penting yang akan membawa pengaruh baik pada para siswanya. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 10 SIMPULAN DAN SARAN Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 68

10 A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa: 1. Sikap anak tentang mencuci tangan pakai sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta sebagian besar memiliki kategori baik, yaitu sebanyak 26 responden (79%). 2. Karakteristik jenis kelamin di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta seadalah mayoritas berjenis kelamin perempuan, yaitu 24 responden (73%), sedangkan karakteristik berdasarkan sumber informasi adalah mayoritas dari guru, yaitu 31 responden (94%). 3. Sikap anak tentang cuci tangan pakai sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta berdasarkan karakteristik responden sebagian besar dalam kategori baik adalah berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 19 responden (58%), sedangkan berdasarkan sumber informasi sebagian besar berkategori baik dengan sumber informasi adalah guru, yaitu sebanyak 24 responden (73%). B. Saran 1. Anak - anak Diharapkan anak anak dapat menerapkan cuci tangan yang benar dalam kehidupan sehari-harinya. 2. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan mencuci tangan pakai sabun dapat dikaitkan dengan menggunakan variabel lain misal lingkungan yang bisa berpengaruh dalam perilaku mencuci tangan pakai sabun dalam kehidupan sehari - hari. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten / Kota sehat. Jakarta : Depkes RI 2. Hendra Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah. Jakarat: Rineka Cipta 3. Kemenkes RI Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Jakarta : Kementrian Kesehatan RI 4. Candra Budiman Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas. Jakarta : EGC 5. Endang Zulaicha Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar: Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 6. Departemen Kesehatan RI Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta: Depkes RI 7. DIT PL, Ditjen PP-PL Pedoman Umum Pengelolaan Peningkatan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).Jakarta:Depkes RI 8. Notoatmodjo,Soekidjo, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 69

11 9. A. Wawan dan M.Dewi Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku.Yogyakarta: Nuha Medika 10. A. Saifuddin Sikap manusia. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset 11. Lusi Nuryanti Psikologi Anak. Jakarta: Penerbit Indeks Kalurahan Joyotakan Surakarta (Ani Nur Fauziah) 70

GAMBARAN SIKAP SISWA KELAS V TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI MOJOSONGO 2 JEBRES SURAKARTA TAHUN 2015

GAMBARAN SIKAP SISWA KELAS V TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI MOJOSONGO 2 JEBRES SURAKARTA TAHUN 2015 GAMBARAN SIKAP SISWA KELAS V TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI MOJOSONGO 2 JEBRES SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh Afiatul Mufidah 1) dan Danik Riawati 2) 2) Dosen akbid Mamba ul Ulum Surakarta

Lebih terperinci

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Pembangunan dalam suatu negara dapat dikatakan berhasil jika

Lebih terperinci

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SD NEGERI 3 GAGAK SIPAT BOYOLALI. Nur Hikmah

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SD NEGERI 3 GAGAK SIPAT BOYOLALI. Nur Hikmah PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SD NEGERI 3 GAGAK SIPAT BOYOLALI Nur Hikmah Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta ABSTRAK Perilaku cuci tangan pakai sabun yang merupakan suatu upaya yang mudah, sederhana,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pada pasien post operasi dengan yang dirawat di bangsal bedah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain non eksperimen dengan rancangan penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan rancangan survei

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif. Desain ini dipilih untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, dan akurat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN Oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN Oleh HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh 1) Sri Wahyuni 2) Sri Suparti 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif studi korelasi (Correlation Study) dengan pendekatan belah lintang (Cross

Lebih terperinci

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK SIKAP REMAJA PUTRI USIA -5 TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG Devi Gurita Melati, Septi Fitrah N,SST, Fikri Mubarok, S.Kep.,Ns Program Studi D Kebidanan STIKES Pemkab Jombang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI PUBERTAS DI KELAS 8 SMP N 19 SURAKARTA TAHUN 2015 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI PUBERTAS DI KELAS 8 SMP N 19 SURAKARTA TAHUN 2015 ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI PUBERTAS DI KELAS 8 SMP N 19 SURAKARTA TAHUN 2015 Erlinda 1 Ani Nur Fauziah 2 2 Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode case control yaitu suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 Siti Maesaroh Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak perokok pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan semester 6

BAB III METODE PENELITIAN. tidak perokok pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan semester 6 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan desain penelitian descriptive comparative, yang menunjukan perbedaan HRV perokok dan tidak perokok pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif frekuentif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo dan penelitian telah di laksanakan pada tanggal 21 Mei sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain penelitian yang digunakan, subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel dan mengetahui hubungan antara variabel yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara status gizi balita dengan kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 NIKSON SITORUS, LUCI FRANSISCA POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive comparative

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel (Alimul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlational dengan pendekatan crosss sectional, yaitu jenis penelitian yang menkankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

Ika Sri Handayani 2) Ani Nur Fauziah ABSTRAK. Kata kunci : Sikap, Ibu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga

Ika Sri Handayani 2) Ani Nur Fauziah ABSTRAK. Kata kunci : Sikap, Ibu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga GAMBARAN SIKAP IBU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM TATANAN RUMAH TANGGA DI RT 02 RW 07 DUSUN NGUTER KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2015 1) Ika Sri Handayani 2) Ani Nur Fauziah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B Khoiro Fatim 1), Iis Suwanti 2) *Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Dian Husada, Email : khoirocute@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan BAB III KERANGKA PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survey yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti memilih tipe pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Kulit dan Kelamin, dan Ilmu Kesahatan Masyarakat. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian non eksperimen yaitu deskriptif survei. Deskriptif survei adalah suatu rancangan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen yaitu deskriptif kolerasi, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Pendekatan ini merupakan rancangan penelitian dengan

Lebih terperinci