BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003), dengan metode pendekatan cross sectional yaitu penelitian dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2005). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak usia sekolah yang dirawat di ruang parikesit RSUD Kota Semarang. Jumlah seluruh pasien anak usia sekolah di ruang parikesit periode bulan Agustus 2008 adalah 40 pasien. 2. Sampel Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh pasien anak usia sekolah yang dirawat di bulan Agustus 2008 yaitu sebanyak 40 pasien. Dengan kriteria inklusi : usia 6-12 tahun, dirawat hari ke 1-3, tidak menderita penyakit yang berat atau kronis, baru dirawat satu kali, bersedia menjadi responden.

2 C. Definisi operasional Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional No. Variabel 1. Variabel bebas : Orientasi Ruangan Definisi Operasional Pengenalan ruang rawat oleh perawat meliputi pengenalan pada perawat, fasilitas ruang perawatan dan peraturanperaturan yang ada di ruangan Alat Hasil Ukur Ukur Kuesioner Jumlah nilai kuesioner orientasi ruangan Kategori : Baik mean Buruk < mean Skala Interval 2. Variabel Terikat : Tingkat Kecemasan Kondisi kecemasan anak yang dikategorikan berdasarkan respon yang muncul pada anak. Kuesioner Jumlah nilai kuesioner kecemasan anak Kategori : Tidak cemas : < 14 Cemas ringan : Cemas sedang : Cemas berat : Panik : Interval D. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Jenis data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yaitu : a. Data primer meliputi : data orientasi ruangan dan data kecemasan anak usia sekolah dikumpulkan pada saat penelitian berlangsung dengan menggunakan 2 kuesioner yang terdiri dari 9 pertanyaan untuk orientasi yang dilakukan oleh perawat dan 14 pertanyaan untuk tingkat kecemasan anak. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner.

3 b. Data sekunder (data tersedia) dikumpulkan melalui catatan resmi dari RSUD Kota Semarang dan studi kepustakaan 2. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat dan tingkat kecemasan anak adalah kuesioner. a. Validitas Pengujian validitas kuesioner akan dilakukan di RSU Sunan Kalijaga Demak dengan jumlah responden sebanyak 20 responden pasien anak usia sekolah. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Hastono, 2001) sebagai berikut : rxy = N (Σxy) (Σx Σy) [ NΣx² - (Σx)² ] [ NΣy² - (Σy)² ] Keterangan : N Σx Σy rxy : Banyaknya peserta : Jumlah skor item : Jumlah skor total : Korelasi antar variabel Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diatas, nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikan 0,05. Jika nilai hitung r hitung > r tabel pertanyaan tersebut dikatakan valid.

4 Hasil indeks korelasi antara 2 variabel yang dikorelasikan perlu dibandingkan dengan r tabel. Harga kritis r product moment (r tabel) dengan jumlah sampel 20 dan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,423. Harga rxy pada item 1-6 dan 9-11 orientasi ruangan adalah antara 0,746-0,962 lebih besar dari r tabel (0,423) sehingga item tersebut dikatakan valid. Sedangkan pada item pertanyaan 6 dan 7 harga rxy adalah 0,281 dan 0,130. Harga tersebut lebih kecil dari r tabel maka item tersebut dikatakan tidak valid sehingga item tersebut dihilangkan dari kuesioner. Harga rxy pada 14 item kecemasan adalah antara 0,524-0,754 lebih besar dari r tabel (0,423) sehingga 14 item tersebut dikatakan valid. b. Reliabilitas Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau diukur sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali saja, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, sehingga jika sebuah pertanyaan tidak valid maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian baru diukur reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbrach (Sugiyono, 2007). Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2007)

5 Nilai alpha pada uji reliabilitas orientasi adalah 0,9757 dan nilai alpha untuk kecemasan adalah 0,882. Kedua alpha tersebut lebih besar dari 0,7 sehingga instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Data yang diperoleh kemudian diedit, dicoding dan ditabulasi. a. Data orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 9 pertanyaan yang ditujukan kepada responden. Skor yang diberikan pada item pertanyaan adalah 2 untuk jawaban ya dan 1 untuk jawaban tidak. Skor kumulatif mempunyai rentang nilai Tabel 3.2 Kategori pelaksanaan orientasi ruangan oleh perawat Kategori pelaksanaan orientasi ruangan Baik Buruk Jumlah jawaban ya mean < mean b. Data tingkat kecemasan anak diperoleh langsung dari responden yang dilakukan dengan cara wawancara sesuai dengan kuesioner kecemasan. Kuesioner kecemasan mengguanakan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) yang terdiri atas 14 kelompok gejala, masing-masing kelompok gejala diberi penilaian antara 0-4 dengan penilaian sebagai berikut : nilai 0 = tidak ada gejala atau keluhan, nilai 1 = ringan (satu gejala dari pilihan yang ada), nilai 2 = sedang (separuh

6 dari gejala yang ada), nilai 3 = berat (lebih dari separuh dari gejala yang ada), nilai 4 = sangat berat (semua gejala ada). Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kecemasan Anak Tingkat Kecemasan Panik Cemas berat Cemas sedang Cemas ringan Tidak ada kecemasan Nilai < Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel, baik variabel bebas (orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat) maupun variebel terikat (kecemasan anak). Deskriptif orientasi ruangan didapatkan nilai mean orientasi adalah 13,08, dengan standar deviasi 0,83 dan nilai terendah adalah 12 serta nilai tertinggi adalah 15. deskriptif kecemasan anak didapatkan rata-rata nilai kecemasan anak adalah 25,78 dengan standar deviasi 4,37. Nilai terendah adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 33. b. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk mendapatkan hubungan antara variabel bebas (orientasi ruangan) dan variabel terikat (tingkat kecemasan anak). Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh, peneliti akan menggunakan uji kenormalan data dengan uji

7 kolmogorov smirnov atau dengan menggunakan saphiro-wilk (untuk jumlah sampel kurang dari 50). Uji kenormalan dengan saphiro-wilk didapatkan nilai p value orientasi dan kecemasan anak adalah sebesar 0,003 dan 0,000. Nilai p value kedua variabel ini lebih kecil dari α (0,05) hal ini berarti data berdistribusi tidak normal maka dalam uji statistik digunakan uji rank spearman, dengan ρ value < 0,05. F. Etika Penelitian 1. Peneliti meminta surat ijin penelitian dari pihak Fakultas, kemudian memasukkan surat ijin penelitian ke RSUD Kota Semarang. Peneliti kemudian meminta ijin ke Kepala ruang parikesit setelah memperoleh surat ijin penelitian dari RSUD Kota Semarang, setelah mendapat ijin dari kepala ruang kemudian peneliti mulai melakukan pengambilan data. 2. Informed consent Informed consent dilakukan dengan peneliti menjelaskan kepada orang tua responden di ruang perikesit mengenai tujuan penelitian. Orang tua responden yang mengizinkan anaknya untuk berpartisipasi dalam penelitian maka dipersilakan untuk menanda tangani lembar persetujuan. 3. Anonimity (Tanpa Nama) Peneliti menjelaskan kepada orang tua responden bahwa dalam pengambilan data penelitian tidak akan mencantumkan nama responden. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi responden yang berpartisipasi dalam penelitian.

8 4. Confidentiality (Kerahasiaan) Peneliti menjelaskan kepada orang tua responden bahwa hasil dari penelitian nantinya tidak akan dipublikasikan. Peneliti akan menjamin kerahasiaan hasil penelitian. G. Jadwal penelitian Jadwal penelitian terlampir

9 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah (6-12 tahun) yang dirawat di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang dan dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 dengan jumlah responden 40 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah : 1. Umur Distribusi anak usia sekolah yang dirawat di ruang parikesit berdasarkan umur didapatkan bahwa rata-rata umur anak adalah 8,07 tahun dengan standar deviasi 4,85 tahun. Umur temuda 6 tahun dan umur tertua 12 tahun. 2. Jenis kelamin Tabel 4.1 Distribusi anak usia sekolah berdasarkan jenis kelamin di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Jenis kelamin Responden (n) Prosentase (%) Laki-laki Perempuan ,0 55,0 Jumlah Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 22 orang dengan prosentase 55,0%.

10 B. Hasil Penelitian 1. Orientasi Ruangan Aspek orientasi ruangan terdiri dari : a. Pengenalan kepada perawat dan petugas kesehatan lain Tabel 4. 2 Pengenalan kepada perawat dan petugas kesehatan lain pada anak usia sekolah di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Aspek Penelitian Pengenalan kepada perawat Pengenalan kepada dokter dan petugas kesehatan lain Mengenalkan dengan teman sekamar Jawaban Ya Tidak n % n % 27 (67,5) 13 (32,5) 7 (17,5) 33 (82,5) 22 (55,0) 18 (45,0) Jumlah Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pengenalan terhadap perawat dan petugas kesehatan lain yang terbesar pada pengenalan kepada perawat yaitu sebesar 67,5%. b. Pengenalan terhadap fasilitas ruang perawatan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pengenalan terhadap fasilitas ruang perawatan terbesar pada aspek menunjukkan kamar tempat perawatan yaitu sebesar 92,5 % dan terkecil pada aspek menunjukkan letak kamar mandi yaitu sebesar 12,5%.

11 Tabel 4. 3 Pengenalan terhadap fasilitas ruang perawatan pada anak usia sekolah di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Aspek Penelitian Menunjukkan kamar tempat perawatan saat pasien masuk ke ruang perawatan Menjelaskan penggunaan peralatan yang ada di ruang perawatan Menjelaskan cara untuk memanggil perawat Menunjukkan letak kamar mandi Jawaban Ya Tidak n % n % 37 (92,5) 3 (7,5) 7 (17,5) 33 (82,5) 27 (67,5) 13 (32,5) 5 (12,5) 35 (87,5) Jumlah c. Penjelasan tentang peraturan-peraturan yang ada di ruangan Tabel 4. 4 Penjelasan tentang peraturan-peraturan yang ada di ruangan Pada anak usia sekolah di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Aspek penelitian Penjelasan tentang waktu makan Penjelasan tentang waktu pemeriksaan rutin Jawaban Ya Tidak n % n % 6 (15,0) 34 (85,0) 25 (62,5) 15 (37,5) Jumlah Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa penjelasan terhadap peraturan-peraturan yang ada di ruangan terbesar pada penjelasan tehadap pemerikasaan rutin yaitu yaitu sebesar 62,5%.

12 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat pada anak usia sekolah di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Orientasi ruangan Responden (n) Prosentase(%) Baik Buruk ,5 72,5 Jumlah Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh orientasi ruangan yang buruk yaitu sebanyak 29 orang dengan prosentase 72,5%. Orientasi ruangan dikategorikan menjadi dua yaitu baik bila nilai mean dan buruk bilai nilai < mean. Berdasarkan hasil penghitungan statistik dapat diketahui bahwa nilai mean orientasi adalah 13,08, dengan standar deviasi 0,83 dan nilai terendah adalah 12 serta nilai tertinggi adalah Tingkat kecemasan anak usia sekolah Data tingkat kecemasan diperoleh dengan kuesioner kecemasan mengguanakan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) yang terdiri atas 14 kelompok gejala, masing-masing kelompok gejala diberi penilaian antara 0-4 dengan penilaian sebagai berikut : nilai 0 = tidak ada gejala atau keluhan, nilai 1 = ringan, nilai 2 = sedang, nilai 3 = berat, nilai 4 = sangat berat.

13 Tabel 4. 6 Distribusi aspek kecemasan anak usia sekolah di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Aspek Jawaban Jumlah Penelitian Perasaan cemas (10%) (87,5%) (2,5%) Ketegangan _ (2,5%) (22,5%) (50,0%) (25,0%) Ketakutan _ (5,0%) (45,0%) (47,5%) (2,5%) Gangguan tidur _ _ (12,5%) (52,5%) (35,5%) Gangguan _ kecerdasan (7,5%) (7,5%) (80,0%) (5,0%) Perasaan _ depresi (murung) (15,0%) (5,0%) (62,5%) (17,5%) Gejala somatik/ _ _ fisik (10,0%) (85,0%) (5,0%) Gejala sensorik _ 22 _ 18 _ (55,0%) (45,0%) Gejala 3 31 _ 6 _ kardoivaskuler (7,5%) (77,5%) (15,0%) Gejala _ 34 _ 6 _ pernafasan (85,0%) (15,0%) Gejala _ _ gastrointestinal (40,0%) (52,5%) (7,5%) Gejala perkemihan (15,0%) (10,0%) (55,0%) (5,0%) (15,0%) Gejala otonom _ _ Sikap pada saat wawancara (7,5%) _ 3 (7,5%) (55,0%) 25 (62,5%) (37,5%) 12 (30,0%) _ Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada aspek perasaan cemas sebagian besar anak memiliki gejala ringan yaitu sebesar 87,5 %. Aspek ketegangan sebagian besar anak mengalami gejala sedang (50,0%). Aspek ketakutan sebagian besar anak mengalami gejala sedang (47,5%). Aspek gangguan tidur sebagian besar anak

14 mengalami gejala sedang (52,5%). Aspek tentang gangguan kecerdasan sebagian besar anak mengalami gejala sedang (80,0%). Aspek tentang perasaan depresi (murung) sebagian besar anak mengalami gejala berat (62,5%). Aspek tentang gejala somatik / fisik sebagian besar anak mengalami gejala sedang (85,0%). Aspek tentang gejala sensorik sebagian besar anak mengalami gejala ringan (55,0%). Aspek tentang gejala kardiovaskuler sebagian besar anak mengalami gejala ringan yaitu sebesar (77,5%). Aspek tentang gejala pernafasan sebagian besar anak mengalami gejala ringan (85,0%). Aspek tentang gejala gastrointestinal sebagian besar anak mengalami gejala sedang (52,5%). Aspek tentang gejala perkemihan sebagian besar anak mengalami gejala sedang (55,0%). Pada aspek tentang gejala otonom sebagian besar anak mengalami gejala sedang (55,0%). Aspek tentang sikap dalam wawancara sebagian besar anak mengalami gejala sedang (62,5%). Berdasarkan nilai kecemasan yang didapat maka kecemasan anak dapat dikategorikan sebagai berikut : Tabel 4. 7 Distribusi tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Tingkat kecemasan Responden (n) Prosentase (%) Cemas ringan (14-20) Cemas sedang (21-27) Cemas berat (28-41) Panik (42-56) ,0 45,0 40,0 - Jumlah

15 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak usia sekolah yang dirawat di ruang parikesit mempunyai tingkat kecemasan sedang sebanyak 18 orang dengan prosentase 45,0%. Hasil penghitungan statistik menunjukkan bahwa rata-rata nilai kecemasan anak adalah 25,78 dengan standar deviasi 4,37. Nilai terendah adalah 20 dan nilai tertinggi adalah Hubungan umur dengan tingkat kecemasan anak Gambar 4.1 Diagram tebar hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus kecemasan anak umur r : -0,562 P : 0,000 Hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah dapat dilihat pada Gambar 4.1. Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa ada kecenderungan semakin tua usia anak maka

16 kecemasan yang dialami akan semakin menurun. Hasil uji statistik menggunakan pearson product moment menunjukkan nilai r = -0,562 dan p = 0,000. Karena r hitung (-0,562) > r tabel = 0,403 dan p value (0,000) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah. 4. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat kecemasan anak Tabel 4.8 Analisis hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang pada bulan Agustus 2008 Jenis kelamin Kecemasan anak Ringan Sedang Berat jumlah Laki-laki ,7% 33,3% 50,0% Perempuan ,6% 54,5% 31,8% Jumlah 6 (15,0%) 18 (45,0%) 16 (40,0%) 40 () Berdasarkan Tabel 4.8 anak usia sekolah yang berjenis kelamin laki-laki paling dominan mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak 9 orang (50,0%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebagian besar mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 12 orang (54,5%). Berdasarkan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan Chisquare didapatkan hasil nilai p value = 0,005 < α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin anak dengan tingkat kecemasan anak.

17 5. Hubungan orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah (6-12 tahun) di ruang Parikesit RSUD Kota Semarang. Gambar 4. 2 Diagram tebar hubungan orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat dengan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah (6-12 tahun) di ruang parikesit RSUD Kota Semarang bulan agustus kecemasan anak ,5 12,0 12,5 13,0 13,5 14,0 14,5 15,0 15,5 orientasi r = -0,370 P = 0,019 Hubungan antara nilai orientasi ruangan dengan kecemasan anak usia sekolah dapat dilihat pada Gambar 4.2. Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa ada kecenderungan peningkatan nilai orientasi diikuti oleh penurunan nilai kecemasan. Hasil uji statistik menggunakan Spearman rank menunjukkan nilai r = -0,370 dan p = 0,019. Karena r hitung (-0,370) > r tabel = 0,364 dan nilai p value (0,019) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara orientasi ruangan yang dilakukan oleh perawat dengan tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah Discriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang diarahkan mencari hubungan antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional Penggunaan desain ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu menggambarkan hubungan pelayanan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi rawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dimana akan menggali persepsi mengenai hemodialisis dengan tingkat kecemasan. Pendekatan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu menghubungkan antara dua variabel yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan praktik pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penlitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu pengetahuan, pendidikan, sarana, dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kategori explanatory research karena penelitian ini menganalisa hubungan antara variabel, penelitian ini bersifat diskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasional yaitu bentuk analisis terhadap variabel penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan, bentuk atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan desain deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan desain deskriptif korelatif yang 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara dua variabel independen (interaksi sosial di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi ) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yaitu penelitian untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok objek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan hipotesis yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (umur, status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain studi diskriptif korelatif untuk menelaah hubungan antara dua variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah descriptive corelational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel dalam

Lebih terperinci

Rumus Pearson Product Moment.(19)

Rumus Pearson Product Moment.(19) 1 = Konstanta 3. Analisa Data Analisa data dimaksudkan sebagai kegiatan yang bertujuan mengetahui hubungan antara variabel. Teknik analisa yang digunakan adalah: a. Analisa Univariat. Analisa distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif studi korelasi (Correlation Study) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitia ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan menenangkan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskritif korelatif yang bertujuan menggambarkan fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003)

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003) BAB IIII METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif study korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah studi korelasi merupakan penelitian atau hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi deskriptif korelasi yang merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji hubungan antar variabel. Penelitian korelasi bertujuan mengungkap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat, data yang

Lebih terperinci