Ika Sri Handayani 2) Ani Nur Fauziah ABSTRAK. Kata kunci : Sikap, Ibu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ika Sri Handayani 2) Ani Nur Fauziah ABSTRAK. Kata kunci : Sikap, Ibu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga"

Transkripsi

1 GAMBARAN SIKAP IBU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM TATANAN RUMAH TANGGA DI RT 02 RW 07 DUSUN NGUTER KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ) Ika Sri Handayani 2) Ani Nur Fauziah ABSTRAK Latar Belakang :Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan essensi dan hak asasi manusia untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sikap mendasari perilaku, sikap ibu terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan mendorong ibu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran sikap ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam tatanan Rumah Tangga di RT.02/07 Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sejumlah 41 orang. Penelitian ini tidak menggunakan tekhnik sampling tetapi subjek penelitian yaitu semua ibu rumah tangga di RT.02/07 Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo pada bulan April Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisis deskriptif dengan Rentang Skala dan disajikan dengan Distribusi Frekuensi. Hasil Penelitian : sikap ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kategori baik yaitu 28 responden (68,3%), kategori cukup sebanyak 11 responden (26,8%) dan kategori kurang sebanyak 2 responden (4,9%). Karateristik umur responden mayoritas umur tahun 15 responden (36,6%), pendidikan mayoritas SMA 23 responden (56,1%), pekerjaan karyawan swasta 17 responden (41,5%). Sikap berdasarkan karakteristik menurut umur yang berkategori baik dalam kelompok umur tahun 14 responden (50%), berdasarkan pendidikan SMA sebanyak 18 responden (64,3%). Sedangkan berdasarkan pekerjaan yaitu Karyawan Swasta sebanyak 12 responden (42,8%). Simpulan sikap ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga di RT.02/07 Desa Nguter Kecamtan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015 adalah dalam kategori baik. Kata kunci : Sikap, Ibu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 147

2 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan essensi dan hak asasi manusia untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini selaras dengan yang tercakup dalam Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. Derajat kesehatan yang tinggi tersebut dapat diperoleh apabila setiap orang memiliki perilaku yang memperhatikan kesehatan. 1 Aspek perilaku merupakan hal yang paling penting agar terwujud status kesehatan masyarakat yang semakin meningkat. Agar terwujud kesehatan masyarakat yang meningkat, maka seluruh anggota masyarakat, baik secara individu maupun kelompok berperilaku hidup sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat tersebut, maka pemerintah membuat suatu program yang dinamakan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS. 1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. 2 PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan Advokasi, Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. 3 Angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit menular dan tidak menular masih tinggi disebabkan oleh masih buruknya kondisi kesehatan lingkungan, perilaku masyarakat yang masih belum mengikuti pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan belum optimalnya upaya-upaya penanggulangan penyakit. Jumlah rumah tangga di Indonesia pada tahun 2012 yaitu sebanyak sedangkan jumlah rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu sebanyak rumah tangga atau 13,46% sehat utama dan paripurna. 4 Capaian rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di Jawa Tengah tahun 2012 jumlah rumah tangga sebanyak sedangkan rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak rumah tangga atau 29,15 % sehat utama dan paripurna. 5 Di Kabupaten Sukoharjo tahun 2012 jumlah rumah tangga sebanyak rumah tangga, dari rumah tangga yang dipantau, yang berperilaku hidup Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 148

3 bersih dan sehat sebanyak rumah tangga atau 71,97% sehat utama dan paripurna. 6 Sedangkan di desa Nguter sendiri, jumlah rumah tangga pada tahun 2012 sebanyak rumah tangga, dari rumah tangga yang dipantau diketahui ada rumah tangga yang ber PHBS atau 94,5%. Dari seluruh rumah tangga di desa Nguter 38,56% sehat utama dan paripurna. 6 Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavourable) pada obyek tersebut. Sikap merupakan konsep paling penting dalam psikologi social yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. 7 Melalui sikap, kita memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya..sikap mendasari perilaku, sikap ibu terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan mendorong ibu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Dusun Nguter Kelurahan Nguter Kecamatn Nguter Kabupaten Sukoharjo pada bulan November 2014 dari 20 ibu rumah tangga yang merasa setuju bahwa pertolongan persalinan oleh nakes sebanyak 20 (100%), setuju ASI Eksklusif sebanyak 8 (40%), setuju bahwa bayi balita perlu penimbangan berat badan (posyandu) sebanyak 20 (100%), setuju penggunaan air bersih sebanyak 19 (95%), setuju mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebanyak 10 (50%), setuju tentang penggunaan jamban sehat sebanyak 17 (85%), setuju pemberantasan jentik seminggu sekali sebanyak 16 (80%), setuju konsumsi buah dan sayur setiap hari 14 (70%), setuju bahwa melakukan aktifitas fisik setiap hari itu penting sebanyak 20 (100%), setuju tidak merokok di dalam rumah sebanyak 1 (5%), setuju kepadatan hunian rumah yang sesuai standart yaitu 2,5-3 m 2 sebanyak 15 (75%), setuju lantai rumah yang sehat adalah yang kedap air sebanyak 12 (60%), setuju dengan jaminan pemeliharaan kesehatan sebanyak 5 (25%), setuju untuk membuang sampah pada tempatnya sebanyak 19 (95%), setuju bahwa menggosok gigi minimal dua kali sehari sebanyak 20 (100%), setuju bahwa penyalahgunaan miras atau narkoba itu tidak baik untuk kesehatan 3 (15%), tidak ada kejadian diare (0%). Dari studi pendahuluan diatas, didapatkan hasil sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga dalam kategori baik yaitu 5 orang, kategori cukup 9 orang, sedangkan kategori kurang yaitu 6 orang, kemungkinan hal ini disebabkan oleh kebiasaan merokok yang belum bisa hilang. Berdasarkan latar belakang dan studi pendahuluan tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul, Gambaran Sikap Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga di RT 02 RW 07 Dusun Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan Bagaimana Sikap Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di RT 02 RW 07 Dusun Nguter Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun 2015?. Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 149

4 3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga di RT 02RW 07 Dusun Nguter Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Sedangkan tujuan khususnya : (a) Untuk mengetahui karateristik responden meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan di RT 02 RW 07 Dusun Nguter Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015, (b) Untuk mengetahui sikap responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat berdasarkan karateristik responden meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan di RT 02 RW 07 Dusun Nguter Desa Nguter Kecamatan Nguter Sukoharjo Tahun METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. 7 Pendekatan pada penelitian ini adalah cross sectional dimana pengumpulan data untuk penelitian deskriptif dilaku kan sekaligus dalam waktu bersamaan 7, sehingga rancangan survei cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama. 17 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui sikap ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga. 2. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. 18 Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal (univarial) dimana variabel tunggal adalah variabel yang berdiri sendiri dan belum dihubungkan dengan variabel lain. 15 Variabel tunggal penelitian ini adalah sikap ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga. 3. Definisi Operasional Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati/diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional yaitu ruang lingkup untuk membatasi variabelvariabel yang diamati atau diteliti. Definisi operasional ini juga dapat bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabelvariabel yang bersangkutan beserta pengembangan instrumen atau alat ukur. 15 Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 150

5 Tabel 1 Definisi Operasional Sikap Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. No Variabel Definisi Operasional Parameter dan Kategori Pandangan atau reaksi 1. Baik : perasaan yang disertai kecendrungan untuk 2. Cukup : bertindak oleh sikap ibu terhadap PHBS dalam 3. Kurang : tatanan rumah tangga, meliputi : 1. sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga 1. Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga 2. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dlm tatanan Rumah Tangga 3. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dlm tatanan Rumah Tanga 4. Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dlm tatanan Rumah Tangga. 5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dlm tatanan Rumah Tangga 6. Strata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dlm tatanan Rumah Tangga Dengan rumus rentang skala Rs:Rating Skala m : jumlah soal x skor tertinggi n : jumlah soal x skor terendah b:jumlah kategori Alat ukur Kuesioner Jawaban: pernyataan positif: Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 pernyataan negative: Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4 Skala pengukuran Ordinal 2. karateristik ibu : a. Umur Waktu yang dilalui dari lahir sampai dengan ulang tahun yang terakhir a tahun b tahun c tahun d tahun Kuesioner Interval b. Pendidikan Pendidikan formal yang terakhir ditempuh responden sampai tamat/lulus dan mendapat ijazah a. SD b. SMP c. SMA d. PT Kuesioner Ordinal c. pekerjaan Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup a. Ibu Rumah Tangga b. Pekerja Pabrik c. Pedagang d. Pegawai Negri Kuesioner Nominal Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 151

6 4. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu rumah tangga di RT 02 RW 07 Dusun Nguter, Kecamatan Nguter pada bulan April tahun 2015 yang berjumlah 41 ibu. Penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling tetapi semua populasi diambil menjadi sampel yang disebut subjek penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah semua ibu rumah tangga yang berjumlah 41 di Rt.02/07 Dusun Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo pada Bulan April Tahun Alat dan Metode Pengumpulan Data 5.1 Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 20 Sedangkan alat penunjang dalam penelitian yaitu bolpoin, buku, kalkulator, dan komputer. Kuesioner dalam penelitian ini berisi pertanyaan tentang definisi perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga, indikator perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga, tujuan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga, sasaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga, manfaat perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga, strata perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga. 1,2 Cara menghitung skor dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert dimna pengumpulan data tentang sikap dilakukan dengan cara membagikan kuesinoer kepada responden, koesioner ini terdiri dari pernyataan kognitif, afektif dan konatif serta dijawab dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 untuk pernyataan positif. Sedangkan Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4 untuk pernyataan negatif. 17 Sebelum kuesioner ini layak digunakan, terlebih dahulu telah dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Kegiatan uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan di RT 01 RW 08 Dusun Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 26 Maret 2015 dengan jumlah responden 30 orang dengan taraf signifikan 5% maka r table product moment 0, Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian.data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang didapatkan secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran. 10 Pada penelitian ini, peneliti memperoleh data primer lansung dari kuesioner dengan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Penelitian ini menggunakan bentuk pernyataan tertutup (close ended) yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 10 Sebelum membagi kuesioner kepada responden, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, lalu persetujuan untuk menjadi Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 152

7 responden, melakukan informed concent dan menjelaskan cara pengisian kuesioner kemudian diberikan pada ibu rumah tangga di RT 02 RW 07 Dusun Nguter, Nguter Sukoharjo untuk di isi atau dijawab dan dikembalikan lagi pada peneliti untuk dilakukan pengolahan data. Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh penelitian dari subjek penelitiannya, biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. 10 Dalam penelitian ini peneliti mengambil data skunder berupa jumlah rumah tangga di RT 02 RW 07 dusun Nguter bulan April tahun Metode Pengolahan dan Analisis Data 6.1 Metode Pengolahan Data Penyusunan data diperlukan untuk memudahkan penilian dan pengecekan apakah data untuk penelitian sudah lengkap. Data yang sudah terkumpul selanjutnya disusun untuk memudahkan pengelolaan data. 15 Metode pengelolahan data ini dilakukan secara manual dengan langkah sebagai berikut : Mengedit (Editing), Skoring (Scoring), Pengkodingan (Coding), Pemindahan data (Transfering), Tabulasi(Tabulating) 6.2 Analisis Data Analisis data statistik untuk satu variabel, menggunakan jenis analisis diskriptif, didalamnya menggunakan analisis distribusi ferkuensi, yaitu bentuk analisis yang menyampaikan sebaran atau distribusi dalam bentuk frekuensi, yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi atau dalam bentuk diagram ataupun narasi. 21 Tujuan dari analisis ini adalah memaparkan data secara sederhana sehingga dapat dibaca dan dianalisis secara sederhana. Bentuk penyajian hasil dari analisis diskriptif tergantung dari jenis atau skala data dari variabel yang akan dianalisis. 21 Untuk menentukan hasil dari kuesioner sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehatdalam tatanan rumah tangga dapat dikategorikan baik, cukup, dan kurang dengan menggunakan rumus RS (Rentang Skala) : 7 Keterangan : Rs : rating skala m : jumlah soal x soal skor tertinggi n : jumlah soal x skor terendah b : jumlah kategori Skor tertinggi : 39 x 4 = 156 Skor terendah : 39 x 1 = 39 Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 153

8 Nilai Intepretasi : a. Baik : b. Cukup : c. Kurang : Analisa dari variabel sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga dilakukan berdasarkan rumus. Selanjutnya hasil tersebut dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi relatif dengan rumus : 3 Keterangan : dƒ : Distribusi frekuensi ƒ : Frekuensi N : Jumlah responden 7. Etika Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti harus memahami hak dasar manusia. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan, yaitu : Informed Consent, Anonimity (tanpa nama), Kerahasiaan (confidentiality),keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness) Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di RT 02 RW 07 Dusun Nguter, Nguter Sukoharjo, Proses penelitian ini dimulai dari pengajuan judul penelitian sampai dengan pengumpulan hasil penelitian yang dimulai dari bulan Oktober tahun 2014 sampai dengan bulan April 2015 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Gambaran umum lokasi penelitian RT 02 RW 07 Dusun Nguter adalah sebuah perkampungan yang berada di Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Di tempat ini terdapat beberapa wadah organisasi masyarakat, seperti arisan ibu-ibu PKK, perkumpulan Dasawisma serta pengajian rutin seminggu sekali setiap malam hari Jum at. Untuk batas wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter yaitu batas sebelah utara yaitu RT 01 RW 07, batas sebelah selatan RT 01 RW 08, batas sebelah timur RT 05 RW 06 dan batas sebelah barat RT 02 RW 09. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 sampai 30 April 2015 dengan jumlah responden sebanyak 41 ibu rumah tangga. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner tertutup sehingga didapatkan hasil yang peneliti sajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 154

9 1.1 Sikap Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 41 responden di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter Kecamatan Nguter tahun 2015 diperoleh data sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga. Tabel 2 Distribusi frekuensi relatif sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun No Sikap Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 Baik 28 68,3 2 Cukup 11 26,8 3 Kurang 2 4,9 Jumlah Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat dala tatanan rumah tangga mayoritas dalam kategori baik sebanyak 28 responden (68,3%), dan minoritas kurang sebanyak 2 responden (4,9%). 1.2 Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 41 responden di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun 2015 diperoleh data karateristik responden meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Tabel 3 Distribusi frekuensi relatif karakteristik umur responden di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun No Umur Frekuensi Prosentase (%) tahun 11 26, tahun 15 36, tahun 7 17, tahun 8 19,5 Jumlah Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karateristik responden yaitu ibu di RT 02 RW 07 Dusun Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015 mayoritas adalah kelompok umur tahun yaitu 15 responden (36,6%), sedangkan minoritas yaitu ibu dalam kelompok umur tahun ada 7 responden (17,1%). Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 155

10 Tabel 4 Distribusi frekuensi relatif karakteristik pendidikan responden di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1. SD 6 14,6 2. SMP 8 19,5 3. SMA 23 56,1 4. PT 4 9,8 Jumlah Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa karateristik responden mayoritas adalah berpendidikan SMA sebanyak 23 responden (56,1%), dan minoritas pendidikan PT sebanyak 4 responden (9,8%). Tabel 5 Distribusi frekuensi relatif karakteristik pekerjaan responden di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) 1. PNS 5 12,1 2. Karyawan Swasta 17 41,5 3. Buruh 12 29,3 4. IRT 7 17,1 Jumlah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas karateristik pekerjaan responden adalah Karyawan Swasta sebanyak 17 responden (41,5%), sedangkan minoritas adalah yang bekerja sebagai PNS sebanyak 5 responden (12,1%). 1.3 Sikap Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Berdasarkan Karateristik Responden Tabel 6 Distribusi frekuensi relatif sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karakteristik umur di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun Sikap No Umur Baik Cukup Kurang Jumlah F % F % F % F % tahun 5 17,9 6 54, , tahun , tahun 5 17,9 2 18, , tahun 4 14,2 2 18, ,5 Total Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 156

11 Berdasarkan tabel 6 sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karateristik umur mayoritas adalah kategori baik yaitu 28 responden dengan kelompok umur tahun sebanyak 14 responden (50%). Sedangkan minoritas adalah kategori sikap kurang sebanyak 2 responden dengan kelompok umur tahun sebanyak 2 responden (100%). Tabel 7 Distribusi frekuensi relatif sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karakteristik pendidikan di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun No Pendidikan Sikap Baik Cukup Kurang Jumlah F % F % F % F % 1. SD 5 17, ,6 2. SMP 1 3,6 6 54, ,5 3. SMA 18 64,3 5 45, ,1 4. PT 4 14, ,8 Jumlah Dari tabel 7 mayoritas sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga adalah baik, yaitu 28 responden dengan kelompok pendidikan SMA sebanyak 18 responden (64,3%), sedangkan minoritas adalah kategori sikap kurang yaitu sebanyak 2 responden dengan kelompok pendidikan SD 1 responden (50%) dan SMP sebanyak 1 responden (50%). Tabel 8 Distribusi frekuensi relatif sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karakteristik pekerjaan di wilayah RT 02 RW 07 Dusun Nguter tahun No Pekerjaan Sikap Baik Cukup Kurang Jumlah F % F % F % F % 1. PNS 5 17, ,2 Karyawan 2. Swasta 12 42,8 4 36, ,5 3. Buruh 5 17,9 6 54, ,3 4. IRT 6 21,4 1 9, Jumlah Berdasarkan tabel 8 sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karakteristik pekerjaan mayoritas adalah baik dengan jumlah responden 28 orang dengan kelompok pekerjaan karyawan swasta sejumlah 12 responden (42,8%). Selanjutnya minoritas Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 157

12 sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karakteristik pekerjaan adalah kategori sikap kurang, yaitu sejumlah 2 orang dengan kelompok pekerjaan sebagai buruh sebanyak 1 responden (50%) dan karyawan swasta sebanyak 1 responden (50%). 2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah dipaparkan diatas, guna memperjelas sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di RT 02 RW 07 Dusun Nguter 2015 maka dibawah ini akan dibahas lebih lanjut. Berdasarkan tujuan penelitian dapat diketahui bahwa pada penelitian ini yang diteliti adalah sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di RT 02 RW 07 Dusun Nguter Sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga. Sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan mayoritas sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga adalah baik yaitu sebanyak 28 responden. Sikap ibu baik dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap seperti pengalaman pribadi seseorang yang berbedabeda, pengaruh dari orang yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa untuk mendapatkan informasi terbaru khususnya perilaku hidup bersih dan sehat, lembaga agama setempat atau sesuai keyakinan ibu serta faktor emosional dari ibu itu sendiri. 7 Sikap itu sendiri adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek seperti perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. 15 Dari hasil penelitian sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di RT 02 RW 07 Dusun Nguter mayoritas adalah kategori sikap baik berasal dari kelompok umur dimana umur ini merupakan usia produktif, lebih mudah menerima informasi. Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia pola pikir seseorang semakin membaik akan tetapi semakin bertambah tua daya tangkap seseorang akan semakin menurun, umur semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengalaman dan akan mempengaruhi sikap. Tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut IQ akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia, sehingga kemampuan penerima atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Semakin tua umur seseorang ingatanya semakin menurun sehingga lebih sulit menerima informasi yang diberikan, sebaliknya pada umur yang lebih muda, sesorang akan lebih mudah mengingat dan menerima informasi yang di dapat. 7 Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 158

13 Kategori sikap baik mayoritas adalah ibu dengan pendidikan SMA sebanyak 18 responden. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan disini sangat mempunyai pengaruh penting terhadap sikap, misalnya pendidkan formal seperti SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat sikap. Hal ini menunjukan semakin baik pendidikan semakin baik sikapnya, Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat. Sikap dan tindakan seseorang yang didasari oleh pendidikan akan lebih langsung tingkat pendidikan manusia akan menentukan sikap dan tindakanya dalam menghadapi berbagai masalah khususnya informasi tentang kesehatan yang berpendidikan tinggi akan semakin mudah menyerap informasi sehingga masalahnya terselesaikan kemudian timbul respon positif pada perilaku. 7 Kategori sikap baik berada dalam kelompok pekerja swasta yaitu 17 responden. Pekerjaan adalah aktifitas yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih merupakan cara mencari nafkah yang membosankan berulang dan banyak tantangan. Semakin lama seseorang dalam bekerja, semakin baik pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari bekerja. Kategori sikap cukup yaitu sebanyak 11 responden. Ibu dengan kategori sikap cukup mayoritas dalam kelompok umur tahun yaitu sebanyak 6 orang, hal tersebut dikarenakan ibu masih berusia muda, keluarga baru dan masih sedikit pengalaman. Kelompok pendidikan SMP sebanyak 6 responden karena masih tahap pendidikan dasar, dan dengan pekerjaan buruh sebanyak 6, hal ini disebabkan ibu dengan pekerjaan buruh memiliki keterbatasan daya beli, waktu dan juga ekonomi. Kategori sikap kurang yaitu 2 responden, dengan kelompok umur tahun sebanyak 2 responden karena usia sudah tua sehingga pengetahuan belum berkembang dan daya ingat serta daya tangkap menurun, kelompok pendidikan SD 1 responden dan SMP 1 responden hal ini karena ibu hanya memiliki bekal pendidikan dasar. Kelompok pekerjaan karyawan swasta 1 orang, hal ini karena pekerja swasta tersebut memiliki pendidikan sampai sekolah dasar saja, dan buruh 1 orang karena ibu memiliki keterbatasan daya beli, waktu dan juga ekonomi.. Hal ini sesuai dengan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Perilaku Hidup Bersih Di Kelurahan Payo Selincah Tahun 2013 bahwa mayoritas sikap ibu rumah tangga terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat adalah baik, yaitu baik 68%. 2.2 Sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karateristik responden. a. Sikap berdasarkan umur Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karateristik umur mayoritas adalah kategori baik yaitu 28 responden Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 159

14 dengan kelompok umur tahun sebanyak 14 responden. Sedangkan minoritas adalah kategori sikap kurang sebanyak 2 responden dengan kelompok umur tahun sebanyak 2 responden. Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia pola pikir seseorang semakin membaik akan tetapi semakin bertambah tua daya tangkap seseorang akan semakin menurun, umur semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengalaman dan akan mempengaruhi sikap. Tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut IQ akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia, sehingga kemampuan penerima atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Semakin tua umur seseorang ingatanya semakin menurun sehingga lebih sulit menerima informasi yang diberikan, sebaliknya pada umur yang lebih muda, sesorang akan lebih mudah mengingat dan menerima informasi yang di dapat. 7 Hal ini dapat dilihat dari ibu dengan kategori sikap baik berada pada kelompok umur tahun, usia ini adalah usia produktif dimana mereka akan lebih mudah menerima informasi, terbuka dan mau menerima informasi baru. Pada ibu yang usianya matang sikapnya akan lebih baik lagi sehingga semakin lanjut umurnya semakin lebih bertanggung jawab dan termotivasi melakukan hal-hal yang positif. b. Sikap berdasarkan pendidikan. Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa mayoritas sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga adalah baik, yaitu 28 responden dengan kelompok pendidikan SMA sebanyak 18 responden, sedangkan minoritas adalah kategori sikap kurang yaitu sebanyak 2 responden dengan kelompok pendidikan SD 1 responden dan SMP sebanyak 1 responden. Pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat sikap. Hal ini menunjukan semakin baik pendidikan semakin baik sikapnya, Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat. Sikap dan tindakan seseorang yang didasari oleh pendidikan akan lebih langsung menentukan sikap dan tindakanya dalam menghadapi berbagai masalah khususnya informasi tentang kesehatan yang berpendidikan tinggi akan semakin mudah menyerap informasi sehingga masalahnya terselesaikan kemudian timbul respon positif pada perilaku. Hal ini dikarenakan ibu dengan tingkat pendidikan dasar memiliki keterbatasan dalam mendapatkan dan memahami informasi, berbeda dengan ibu yang mengenyam pendidikan sampai SMA yang memiliki pengetahuan lebih luas. Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 160

15 c. Sikap berdasrkan pekerjaan. Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karakteristik pekerjaan mayoritas adalah baik dengan jumlah responden 28 orang dengan kelompok pekerjaan karyawan swasta sejumlah 12 responden. Selanjutnya minoritas sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga berdasarkan karakteristik pekerjaan adalah kategori sikap kurang, yaitu sejumlah 2 orang dengan kelompok pekerjaan sebagai buruh sebanyak 1 responden dan karyawan swasta sebanyak 1 responden. Pekerjaan adalah aktifitas yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih merupakan cara mencari nafkah yang membosankan berulang dan banyak tantangan. Semakin lama seseorang dalam bekerja, semakin baik pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari bekerja. 7 Hal tersebut dikarenakan ada banyak ibu atau responden dengan pekerjaan karyawan swasta, mayoritas mereka juga bekerja di pabrik yang sama sehingga akan lebih mudah dalam bertukar informasi dan berdiskusi. Sedangkan ibu dengan pekerjaan buruh mengalami kesulitan dikarenakan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan sehingga tidak begitu memperhatikan perilau hidup bersih dan sehat. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada penelitian yang berjudul Sikap Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di RT 02 RW 07 Dusun Nguter Tahun 2015, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di RT 02 RW 07 berkategori baik, dengan jumlah 28 (68,3%) responden. b. Karateristik responden ibu rumah tangga di RT 02 RW 07 Nguter berdasarkan umur yaitu mayoritas dalam kelompok umur tahun sebanyak 15 responden (36,6%). Berdasarkan pendidikan mayoritas yaitu pendidikan SMA sebanyak 23 responden (56,1%). Berdasarkan pekerjaan mayoritas ibu bekerja sebagai karyawan swasta yaitu 17 responden (41,5%). c. Sikap ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga di RT 02 RW 07 berdasarkan karateristik mayoritas yang berkategori baik berada dalam kelompok umur tahun yaitu sebanyak 14 responden (50%). Berdasarkan karateristik pendidikan yang berkategori baik mayoritas dalam kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 18 responden (64,3%). Berdasarkan karateristik pekerjaan ibu dengan sikap baik mayoritas berada dalam kelompok pekerjaan karyawan swasta sebanyak 12 responden (42,8%). Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 161

16 2. Saran a. Bagi Ibu Bagi ibu dengan kategori sikap baik, cukup maupun kurang diharapkan untuk meningkatkan sikap juga motivasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dengan jalan meningkatkan pengetahuan melalui melalui sumber informasi ataupun bersosialisasi. Diharapkan ibu untuk lebih berperan aktif dan bersikap positif tentang perilaku hidup bersih dan sehat karena perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga bisa untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan keluarga. b. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan penyuluhan dan pemberian informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga karena mengingat pentingnya hal tersebut sehingga harus diinformasikan kepada semua ibu dengan memperhatikan sikap ibu, ibu dengan kategori sikap baik diharap untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, bagi ibu dengan kategori sikap kurang diharap untuk meningkatkan sikap menjadi lebih baik. c. Bagi Puskesmas Diharapkan bagi pihak puskesmas untuk meningkatkan penyebaran informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan. Peningkatan informasi bisa dilakukan dengan pemberdayaan kader kesehatan dan bidan desa. d. Bagi Peneliti Lanjutan Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk meneliti tentang perilaku hidup bersih dan sehat dapat mengembangkan variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap, sehingga diharapkan untuk peneliti lanjutan bisa mengembangkan variabel penelitian menjadi perilaku. DAFTAR PUSTAKA 1. Maryunani, Anik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : Salemba Medika 2. Proverati, A dan Rahmawati, E Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS). Yogyakarta : Nuha Medika 3. Depkes RI. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : Departemen Kesehatan Indonesia 4. Kemenkes Profil Data Kesehatan Indonesia tahun Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 5. Dinkes Prov.Jateng Profil Data Kesehatan Jawa Tengah tahun Dinkes Kab.Sukoharo Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Wawan, A Teori dan Pengukuran, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 162

17 8. Suryani, Lili Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Payo Selincah Tahun Jambi : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. 9. Nurjanah, Putri Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Sragen : Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 10. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. 11. Poerwodarminto, W.J.S Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka 12. Sudayasa, P Indikator PHBS Rumah Tangga. http :// Diakses 10 Nov Dinkes Prov.Jateng Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga. Diakses 15 Nov Notoadmodjo Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta 15. Sulistyaningsih Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. 16. Hidayat, A Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. 17. Suyanto Metodologi Penelitian dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika. 18. Notoadmojo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. 19. Riwidikdo, H Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. 20. Dharma, KK Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : TIM 21. Azwar, S Sikap Manusia Teori dan Pengukuran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 22. Ridwan Analisa Jalur. Bandung. ALFABETA. 23. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Jakarta. ALFABETA. 24. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. ALFABETA 25. Wella, Yurisa Etika Penelitian Kesehatan. Riau : Fakultas Kesehatan. Rumah Tangga (Ika Sri Handayani, Ani Nur Fauziah) 163

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN : PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI RT07/RW03 DUSUN AMBARRUKMO, CATURTUNGGAL,DEPOK, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ignatius Gonggo Prihatmono 1, Irma Rahmayani 2 INTISARI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN 1 PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN Sudaryanta 1, Swasti Artanti 2, Ni matul Ulya 3 Email

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan PHBS yang ada dimasyarakat

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 ) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO setiap tahunnya sekitar 2,2 juta jiwa di Negara-negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi diskriptif. Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK ANAK DI TPA SHOLIHAH KALURAHAN JOYOTAKAN SURAKARTA

GAMBARAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK ANAK DI TPA SHOLIHAH KALURAHAN JOYOTAKAN SURAKARTA GAMBARAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK ANAK DI TPA SHOLIHAH KALURAHAN JOYOTAKAN SURAKARTA Ani Nur Fauziah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Aspek perilaku merupakan hal yang paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai Indonesia Sehat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mendapatkan hasil gambaran secara menyeluruh tentang obyek dan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Anih Kurnia, S.Kep., Ners. Program Studi D-III Keperawatan STIKes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih PENDAHULUAN Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non eksperimental observasional dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013.

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013. GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013 Oleh 1) Pipit Safitri 2) Siti Maesaroh Mahasiswa, Dosen Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat, data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016 Catur Setyorini Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas) yang

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB 6 HASIL PENELITIAN BAB 6 HASIL PENELITIAN Setelah melakukan pengambilan data dengan wawancara kepada responden, selanjutnya dilakukan tahapan pengolahan data. Dari data 180 responden yang diwawancara, terdapat 6 responden

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA Oleh M. Kusumastuty 1, O. Cahyaningsih 2, D.M. Sanjaya 3 1 Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKES

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: IMAM HIDAYATULLAH 201310201165

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*) EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandari*) Abstrak Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian non ekperimental yaitu merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif mengenai hubungan dukungan kader

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2 HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU DAN KADER DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN NANGGELENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGELENG KOTA SUKABUMI Asti Nurilah Khadar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif non eksperimen, disain yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud mencari

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Oleh ROSTIN GALOMAT (NIM. 841 410 062, Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif korelasional untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (pengetahuan dan sikap) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PHBS DI RUMAH TANGGA DENGAN PERILAKU MEROKOK DALAM RUMAH KEPALA RUMAH TANGGA DI DUSUN KARANGNONGKO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PHBS DI RUMAH TANGGA DENGAN PERILAKU MEROKOK DALAM RUMAH KEPALA RUMAH TANGGA DI DUSUN KARANGNONGKO YOGYAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PHBS DI RUMAH TANGGA DENGAN PERILAKU MEROKOK DALAM RUMAH KEPALA RUMAH TANGGA DI DUSUN KARANGNONGKO YOGYAKARTA Heni Trisnowati, Stefandri Suryatno Daduk Prodi Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian diskriptif karena hanya mendiskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian diskriptif karena hanya mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian diskriptif karena hanya mendiskripsikan pengetahuan, sikap, karakteristik ibu menyusui tentang ASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah descriptive corelational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYAMANYA KABUPATEN POSO 1) Fitriyah G. Mursad 1) Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016 Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016 Triwahyuniastuti SST MKes Y.Wahyunti Kristiningtyas SST.M

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

Peningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida

Peningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MELALUI PROMOSI KESEHATAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUSUN SAWAHAN DESA PENDOWOHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL Rizsanti Meirina Satar 1,Diny Lidya 1, Putri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI PADA USIA KURANG DARI 6 BULAN DI KELURAHAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Rina Harwati Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan metode cross sectional, yaitu rancangan suatu studi yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek.,

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo dan penelitian telah di laksanakan pada tanggal 21 Mei sampai

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Menyusui merupakan cara pemberian makanan secara langsung dengan cara memberian Air Susu Ibu

Lebih terperinci

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA BANJARMASIN Ika Mardiatul Ulfa 1, Hariadi Widodo 2, Siti Zulaiha 2 1 AKBID Sari

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang sariawan (oral trush ) pada anak usia 0-3 tahun. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif. Desain ini dipilih untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

Fajarina Lathu INTISARI

Fajarina Lathu INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Lilis Afrikayanti 1, Ninuk Sri Hartini 2, Sri Rahayu 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga. meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI (2002).

BAB I PENDAHULUAN. Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga. meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI (2002). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 ABSTRAK Etik Sulistyorini, SST 1 Tri Rahayu 2 Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka. 1 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan. Penulis melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas tentang jenis, rancangan, dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional Penggunaan desain ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 Siti Maesaroh Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci