BAB III PENGGALANGAN DAN PENYALURAN DANA ZIS BMT BAHTERA GROUP PEKALONGAN. 1. Latar Belakang BMT Bahtera Group Pekalongan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENGGALANGAN DAN PENYALURAN DANA ZIS BMT BAHTERA GROUP PEKALONGAN. 1. Latar Belakang BMT Bahtera Group Pekalongan"

Transkripsi

1 BAB III PENGGALANGAN DAN PENYALURAN DANA ZIS BMT BAHTERA GROUP PEKALONGAN A. Profil BMT Bahtera Group Pekalongan 1. Latar Belakang BMT Bahtera Group Pekalongan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Bahtera Group Pekalongan adalah lembaga keuangan mikro syari ah (LKMS) unit simpan pinjam koperasi serba usaha (KSU) Bina Sejahtera yang berbadan hukum koperasi, bergerak dalam bisnis (profit oriented) dan sosial. KSU Bina Sejahtera pekalongan berdiri tepatnya pada tanggal 01 Oktober 1995, berdirinya diprakarsai oleh tokoh cendikiawan, pengusaha, ulama, dan tokoh masyarakat Pekalongan, melihat bahwa realita yang terjadi adalah para pengusaha kecil dan masyarakat kelas bawah tidak dapat mengembangkan usahanya, dapat dikatakan stagnan, karena terbatasnya lembaga yang memfasilitasi mereka (kurang tersentuh pihak perbankan) baik dibidang permodalan maupun dibidang peningkatan kwalitas sumber daya manusia (SDM). Pendirian ini dilatar belakangi juga untuk memperkenailkan eknomi kerakyatan yang berbasis ekonomi Islam (syari ah) sesuai dengan Al-Qur an dan sunah, serta menyediakan sarana mediasi keuangan antara warga muslim yang mempunyai kelebihan dana (likuiditas) dengan warga muslim lainya yang kekurangan dana dengan cara menyediakan sarana 28

2 29 penyimpanan dana dan kebutuhan akan permodalan umat Islam golongan lemah yang berbasis bagi hasil. Dalam perkembangan BMT Bahtera Group Pekalongan dapat merekrut dari semua lapisan masyarakat pengusaha kecil, menengah bahkan sampai ekonomi kelas atas, terutama dibidang pemupukan modal atau dana. Perkembangan selanjutnya dari tahun 1995 sampai sekarang aset yang dikelola selalu mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini seiring dengan tumbuhnya kepercayaan (trust) masyarakat Pekalongan dan sekitarnya kepada BMT Bahtera Group Pekalongan yang mengedepankan amanah dan profesionalis kelas perbankan. Perkembangan ini didukung pula dengan tersebarnya kantor-kantor cabang (unit) kota dan kabupaten Pekalongan kabupaten Batang dan kabupaten Pemalang yang dapat dijangkau oleh masyarakat untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. Keberadaan BMT Bahtera Group Pekalongan telah mendapatkan legalitas usaha yang sah secara hukum sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasional dan manajemen pengelolaanya, untuk lebih jelasnya sebagai berikut: a. Nama Koperasi : Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Sejahtera b. Legalitas hukum : No : 12940/BH/KWK.II/XIII/1996 Tanggal Badan Hukum : 31 Desember 1996 No. SIUP : 118/11.03/SIUP/X/1998

3 30 NPWP : c. Alamat : JI. Dr. Sutomo Blok A-l0 Mega grosir MM Pekalongan. d. Ketua Koperasi : Drs. H. Aminuddin, M.Pd e. Direktur BMT : Budi Hardiansyah, SE f. Kegiatan Usaha : Simpan Pinjam Syari ah Pada masa awal pendiriannya BMT Bahtera Group Pekalongan hanya mempunyai modal Rp ,- dengan satu kantor dan tiga pengelola, yakni di jalan Dr. Wahidin Pekalongan, namun seiring dengan pertumbuhan karena kepercayaan masyarakat pada tahun ke-12 telah mengalami perkembangan yang signifikan dengan lima kantor cabang, 45 karyawan dan aset kurang lebih Rp 14 milyar. 2. Visi dan Misi BMT Bahtera Group Pekalongan a. Visi BMT Bahtera Group Pekalongan 1) Mengusahakan pemupukan modal yang berasal dari simpanansimpanan anggota dan non anggota dengan sistem syari ah dan usaha lain yang tidak bertentangan dengan misi BMT. 2) Memberikan pelayanan pembiayaan kepada para anggota dan non anggota untuk tujuan produktif dengan sistem pelayanan cepat, layak dan tepat sasaran (jemput bola). 3) Mengembangkan ekonomi umat dengan sistem syari ah sehingga tercapainya umat yang madani.

4 31 4) Usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi anggota dan tidak bertentangan dengan misi BMT. b. Misi BMT Bahtera Group Pekalongan. 1) Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya. 2) Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip syari ah. 3) Mengembangkan sifat hemat dan mendorong kegiatan menyimpan pada masyarakat. 4) Menumbuhkan usaha-usaha produktif masyarakat. 5) Memperkuat posisi tawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi dengan mitra dan BMT lainnya. 6) Meminimalisir para rentenir yang memberikan pinjaman pada masyarakat dengan bunga yang tinggi. 3. Struktur Organisasi BMT Bahtera Group Pekalongan

5 32 Mengacu pada struktur organisasi BMT Bahtera Group Pekalongan, maka pada masing-masing bagian diberikan uraian tugas sebagai berikut sehingga masing-masing bagian dapat berjalan sebagaimana ciri BMT. Pembagian tugas pada BMT Bahtera Group Pekalongan sebagai berikut: a. Ketua 1) Menyelenggarakan RAT 2) Menyusun / merumuskan kebijakan umum untuk/persetujuan rapat anggota 3) Menguasai dan mengevaluasi KSU Bina Sejahtera 4) Mensosialisasikan KSU Bina Sejahtera 5) Menyelenggarakan rapat pengurus 6) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan KSU Bina Sejahtera b. Dewan Pengawas 1) Mereview semua kegiatan dan peraturan koperasi yang berlaku 2) Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya 3) Meneliti keuangan BMT c. Direktur Eksekutif 1) Memimpin BMT Bahtera Group 2) Merealisasikan visi dan misi BMT Bahtera Group 3) Mewakili BMT Bahtera Group kepada pihak luar dalam pertemuan negosiasi penandatanganan kerjasama atau undangan

6 33 d. Manajer Marketing Marketing atau sering dikenal orang dengan pemasaran adalah salah satu ujung tombak yang menjadi tumpuan suatu lembaga keuangan dalam mengembangkan usahanya. Marketing juga merupakan kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, mempromosikan, dan mendistribusikan / memasarkan produk atau jasa agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen, namun seorang marketing dituntut tidak hanya memikirkan benefit dari produk atau jasa yang ditawarkan tetapi juga harus memperhatikan keinginan, kebutuhan dan kepuasan konsumen. Setelah melakukan pengamatan langsung pada bagian marketing di BMT Bahtera Group Pekalongan, maka dapat disimpulkan tugas dan tanggungjawab marketing adalah: 1) Mengatur, mengkoordinasikan, dan mengawasi semua aktivitas yang berhubungan dengan pendanaan dan pembiayaan. 2) Mencari sumber-sumber peluang usaha, segmen pasar yang potensial untuk pengembangan pendanaan dan pembiayaan. e. Teller 1) Melakukan pengeluaran uang yang telah disetujui oleh manajer akuntansi dan keuangan serta direktur. 2) Bertanggung jawab atas pelayanan kepada nasabah dalam hal transaksi uang tunai baik penyetoran atau penarikan tabungan, deposito, angsuran pembiayaan, atau pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan kepentingan kantor, semua transaksi harus

7 34 dibuktikan dengan slip kas masuk atau keluar dan dimasukkan (dimutasi) ke dalam komputer sesuai dengan sistem dan program. 3) Menerima, menyusun dan menghitung uang secara cermat dan hati-hati setiap setoran atau tarikan tunai serta penyortiran terhadap uang yang masuk atau keluar 4) Pada awal dan akhir hari laporan pertanggungjawaban kas oleh teller dimintakan tanda tangan kepada manajer sebagai periksa atau kondisi uang dan mengarsipkan. f. Accounting 1) Menyusun laporan keuangan konsolidasi harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan kepada manajet akuntansi dan keuangan. 2) Membuat jurnal umum 3) Memasukkan jurnal ke buku pembantu dan buku besar 4) Membuat neraca harian BMT 5) Tiap akhir bulan membuat laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba / rugi BMT 6) Tiap akhir bulan merekap mutasi dalam buku pembantu dan buku besar g. EDP (Electronik Data Processing) 1) Implementasi sistem informasi akuntansi 2) Implementasi sistem informasi nasional 3) Implementasi sistem informasi personalia

8 35 4) Implementasi sistem informasi kekayaan 5) Merancang, menerapkan dan merawat infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung operasi semua bagian perusahaan h. Internal Audit 1) Melakukan asersi terhadap siklus pendapatan, pengeluaran dan investasi 2) Wewenang dan tanggung jawab pelaksana transaksi 3) Melaksanakan pengujian hasil pelaksanaan transaksi 4) Memeriksa kelemahan sistem 5) Melakukan penilaian kesehatan i. Bidang Pembiayaan 1) Mengamati sikap anggota pembiayaan, menambah dan memberikan pembinaan serta mengusahakan agar perlunasannya sesuai dengan akad atau perjanjian yang telah disepakati 2) Meneliti proses permohonan pembiayaan terutama kelengkapan data sesuai dengan prosedur 3) Menilai kelayakan usaha dan kelayakan jaminan yang diberikan 4) Memelihara silaturrahmi dengan nasabah dan menjaga kerahasiaan nasabah pembiayaan serta nama baiknya 4. Produk - produk BMT Bahtera a. Produk Penghimpunan Dana BMT Bahtern Group Pekalongan 1) Simpanan atau Tabungan

9 36 Simpanan atau tabungan adalah simpanan anggota / calon anggota kepada BMT yang dapat diambil sewaktu-waktu, dengan besarnya tiap setoran disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Simpanan atau tabungan biasanya mendapatkan bagi hasil setiap periode (satu bulan takwin) sesuai dengan saldo yang mengendap di BMT. Karakteristik simpanan atau tabungan di BMT yang membedakan dengan yang lainnya adalah prinsip dari akad yang digunakan dalam pengelolaannya, yakni berbasis pada kaidah Islam dan bagi hasil antara lembaga dengan nasabah yang disesuaikan dengan tingkat keuntungan / hasil yang dicapai dari pembiayaan. Prinsip ini biasa digunakan dan dikembangkan dengan pola mudharabah yakni akad kerjasama modal antara nasabah (shohibul maal) dengan BMT (mudhorib). Simpanan atau tabungan yang dikelola oleh BMT Bahtera Group Pekalongan adalah sebagai berikut : a) Tabungan Mudharabah (TABAH) Adalah suatu jenis simpanan pihak ketiga (perorangan/badan hukum) yang setoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu, dengan mendapatkan bagi hasil simpanan sesuai kesepakatan. Untuk menjembatani masyarakat ekonomi lemah agar dapat menabung sebagai bekal hari esok dan menjadikan hidup lebih terarah maka BMT dapat memfasilitasi hal ini dengan ketentuan:

10 37 Penyimpan adalah perorangan atau badan bukum Mengisi dan menandatangani aplikasi pembukaan rekening simpanan Menyerahkan foto copy tanda pengenal yang sah Mengisi slip setoran awal simpanan, minimal Rp ,- dan setoran selanjutnya minimal Rp ,- Simpanan mendapatkan bagi hasil tiap bulan, dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian, adapun saldo dibawah Rp ,- tidak mendapatkan bagi hasil Setoran dapat secara tunai maupun non tunal (berupa Cek/BG dan lain-lain) dengan dikenakan biaya yang ditetapkan BMT dan dibukukan efektif satu hari setelah tanggal pencairan. Biaya administrasi simpanan yang sangat ringan yakni Rp 1.000,- per enam bulan sekali kecuali simpanan di bawah saldo minimal. b) Simpanan Hari Raya (SAHARA) Adalah simpanan kolektif atau individu yang jumlah setoran dan penarikannya telah ditentukan (jatuh tempo simpanan) untuk mempersiapkan kebutuhan hari raya dengan mendapatkan bonus pada saat jatuh tempo simpanan. Ketentuan simpanan ini adalab sebagai berikut: Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum

11 38 Menyetorkan awal simpanan yang besarnya ditentukan BMT dengan setoran perminggu disesuaikan dengan harga kebutuhan bahan pokok di pasar Jenis setoran yang diberlakukan adalah setoran tunai Biaya administrasi yang ringan Rp 600,- per enam bulan sekali Jangka waktu simpanan adalah satu tahun dimulai pada bulan Syawal dan berakhir menjelang lebaran tahun berikutnya Bagi hasil yang diberikan pada nasabah ini berupa bonus pada waktu jatuh tempo simpanan c) Simpanan Qorban dan Aqiqoh (SAQURA) Adalah suatu jenis simpanan yang jumlah setoran dan jangka waktunya dapat ditetapkan sendiri oleh penyimpan untuk membantu mewujudkan kebutuhan berqurban dan aqiqoh dengan mendapatkan bonus pada saat jatuh tempo simpanan. sebelum jatuh tempo simpanan tidak boleh diambil. Ketentuan simpanan ini adalah sebagai berikut: Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum Membayar setoran awal simpanan sesuai dengan kemampuan nasabah minimal Rp ,- perminggu dan jenis setoran yang diterima adalah tunai

12 39 Biaya administrasi yang sangat ringan Rp 600,- per enam bulan sekali Jangka waktu simpanan adalah 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dimulai bulan Muharram dan berakhir bulan Dzulhijjah tahun berikutnya Bagi hasil diberikan pada nasabah yang rutin menabung, berupa bonus biaya penyembelihan pada saat jatuh tempo simpanan. d) Simpanan Kiat Naik Haji (SAKINAH) Adalah suatu jenis simpanan untuk mempersiapkan keberangkatan ibadah haji, dengan jumlah setoran dan jangka waktunya dapat ditetapkan sendiri oleh nasabah. Untuk menjamin penyimpanan mendapatkan sheet dan siskohat dan dana talangan, BMT menjalin kerjasama dengan Bank Syari ah yang ada. Ketentuan untuk jenis simpanan ini adalah sebagai berikut: Simpanan awal sakinah ditentukan sebesar Rp ,- dan selanjutnya disesuaikan kemampuan nasabah dan waktu untuk pemberangkatan haji Setoran secara tunai dan non tunai dengan dikenakan biaya yang ditetapkan oleh BMT dan dibukukan efektif satu han setelah tanggal pencairan Biaya simpanan sebesar Rp 1000,- per enam bulan sekali

13 40 Jangka waktu simpanan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau disesuaikan rencana keberangkatan haji yang bersangkutan e) Simpanan / Arisan Miladia Bahtera Adalah suatu simpanan berupa arisan yang jumlah setorannya tiap satu bulan sekali dan diundi berupa uang tunai dan hadiah hiburan tiap bulannya. Peserta yang keluar nomor rekeningnya pada saat undian berhak mendapatkan arisan dan tidak setor lagi. Arisan Miladia Bahtera ini merupakan produk terbaru dari BMT Bahtera Group Pekalongan. f) Simpanan Tarbiyah Adalah suatu jenis simpanan untuk merencanakan biaya pendidikan anak yang jangka waktu dan besarnya setoran disesuaikan dengan kebutuhan. Simpanan ini tidak dapat diambil kecuali pada saat jatuh tempo simpanan, dimulai pada saat tahun ajaran baru dan diakhiri tahun ajaran baru berikutnya. Nasabah akan mendapatkan souvenir berupa seperangakat alat tulis sekolah bagi yang rutin setorannya dan melebihi saldo yang ditentukan serta bagi anak yang mendapatkan prestasi / ranking pertama dibuktikan dengan nilai raportnya akan mendapatkan beasiswa pendidikan yang ditentukan BMT Bahtera Group.

14 41 2) Simpanan Berjangka / Deposito Adalah simpanan anggota / calon anggota kepada BMT yang pengambilannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo simpanan tersebut berakhir. Simpanan berjangka / deposito ini biasanya sangat membantu BMT untuk pengelolaan pembiayaan karena dana yang mengendap cukup lama, tidak seperti tabungan/ simpanan biasanya sewaktu-waktu diambil oleh nasabah dan juga tingkat bagi hasilnya lebih tinggi. Untuk kategori simpanan berjangka / deposito menggunakan jangka waktu minimal 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan tergantung minat nasabahnya. Prinsip yang biasa dilakukan dalam pengelolaan dana ini adalah mudharabah. karena dana tersebut akan menghasilkan keuntungan dan pembiayaan yang dilakukan BMT kepada debitur, dan keuntungan inilah nasabah akan mendapatkan bagi hasil dari BMT sesuai dengan nisbah / akad yang ditetapkan. 3) Simpanan Berjangka Mudharabah (SAJA AH) Adalah suatu jenis simpanan dari pihak ketiga (perorangan atau badan hukum) yang penarikanya banya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Ketentuan yang berlaku untuk simpanan berjangka ini adalah sebagai berikut: a) Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum

15 42 b) Mengisi dan menandatangani aplikasi pembukaan rekening simpanan c) Mengisi slip setoran awal simpanan, dengan setoran minimal Rp ,- d) Jangka watu yang bervariatif yakni 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan dapat diperpanjang secara root over sesuai dengan jangka waktu yang pertama e) Bagi hasil yang diberikan, dipindah bukukan ke dalam rekening simpanan setiap akhir bulan yang bersangkutan sesuai dengan tanggal pembukaan saja ah 4) Titipan Adalah simpanan yang diberikan anggota / calon anggota kepada BMT baik berupa barang / uang dan BMT berkewajiban menjaga dan merawat barang / uang tersebut dengan baik serta dapat mengembalikannya saat penitip (muwaadi ) menghendakinya. Prinsip yang digunakan dalam pengelolaan ini adalah (wadi ah) titipan namun pihak pengelola dapat mengembangkannya sesuai dengan akad perjanjian dengan nasabah, yakni : a) Wadi ah Amanah yaitu penitipan barang / uang tetapi BMT tidak memiliki hak untuk mendayagunakan / menggunakan untuk pembiayaan atau sektor pembiayaan yang dikehendaki oleh nasabah, namun BMT dapat mensyaratkan adanya jasa (fee) sebagai imbalan atas keamanan, pemeliharaan dan

16 43 administrasi yang telah dinegosiasikan dengan nasabah. Nilai jasa tersebut sangat tergantung pada jenis barang dan lamanya penitipan. Contoh: Save deposit box (SDB) yang ada pada perbankan, untuk BMT belum ada karena tingkat nasabah yang tergolaong ekonomi kelas bawah. b) Wadi ah yad amanak yaitu penitipan uang atau barang dari nasabah kepada BMT dan BMT berhak untuk mendayagunakan / mengelola dana tersebut, atas akad ini deposan akan mendapatkan imbalan berupa bonus yang tentu saja besarnya sangat tergantung dengan kebijakan manajemen BMT. Jenis simpanan ini di BMT Bahtera Group Pekalongan adalah simpanan Wadi ah (siwada) adalah jenis simpanan dari pihak ketiga (perorangan atau badan hukum) yang merupakan titipan murni dari setoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktuwaktu dan tidak mendapatkan bagi hasil. Dana penyimpan dijamin keamanannya karena dikelola secara syari ah dan amanah. b. Produk Penyaluran Dana BMT Bahtera Group Pekalongan 1) Manajemen Penyaluran Pembiayaan Produk-produk penyaluran dana yang ada di BMT Bahtera group Pekalongan antara lain adalah : a) Al-Murabahah

17 44 Yaitu penyaluran dana dari pihak bank kepada nasabah berdasarkan pada prinsip jual beli. Dalam masyarakat kita hubungan jual beli ini biasanya disebut jual beli secara kredit / angsuran. Dalam prakteknya BMT Bahtera bertindak sebagai penjual. yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli atau nasabah dan pembeli membayarnya dengan harga lebih sebagai laba / keuntungan. Dalam hal ini pembayaran tersebut dapat dilakukan secara angsuran ataupun secara langsung / jatuh tempo (murabahah angsuran dan murabahah jatuh tempo). Jumlah kewajiban yang harus dibayar kepada BMT Bahtera oleh nasabah adalah jumlah harga barang modal dan mark up (keuntungan) yang telah disepakati. BMT Bahtera mendapatkan keuntungan dari harga barang yang dinaikkan. b) Al-Musyarokah Adalah pembiayaan model investasi atau modal kerja, yang mana pihak BMT Bahtera menyediakan sebagian dari modal usaha keseluruhan, pihak BMT Bahtera dapat dilibatkan dalam manajemen. Pembagian keuntungan berdasarkan perjanjian sesuai proporsinya dalam bentuk nisbah. Apabila dalam pengelolaan

18 45 usaha mengalami kerugian, masing-masing pihak menanggung kerugian sesuai kesepakatan. c) Al-Ijaroh Adalah bentuk pembiayaan yang ada di BMT Bahtera, yang mana BMT Bahtera memberikan fasilitas pinjaman pada anggota / nasabah sebagai penyewa, dan memberikan kesempatan untuk mengambil manfaat dari barang sewaan tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang telah disepakati bersama. d) Al-Qordul Hasan (benevolent loan) Adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar sosial semata, dimana si peminjam tidak dituntut mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman. Format pinjaman Al-Qordul Hasan di BMT Bahtera ditopang dengan dana Baitul Maal Bahtera yang didapat dari zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) karyawan, nasabah, lembaga dan donatur serta para dermawan. e) Al-Hiwalah Yaitu proses pemindahan tanggung jawab pembayaran hutang, seperti A mempunyai hutang pada B, dan dalam waktu yang sama C mempunyai hutang pada A, atas kesepakatan bersama C melunasi hutang A ke B.

19 46 Akad semacam ini sangat mungkin dipraktekan di BMT Bahtera karena sering terjadi hal semacam ini di lapangan. f) Al-Mudharabah Yaitu perjanjian antara pemilik dana dan pengelola dana yang keuntungannya dibagi menurut rasio / nisbah yang telah disepakati di muka, dan bila terjadi kerugian, maka akan ditutup dari keuntungan dan sisi yang lain bila dimungkinkan. Bila tidak mungkin maka pengelola akan menanggung kerugian pelayanan material dan kehilangan imbal kerja. g) Al-Wakalah Yaitu suatu kewajiban yang diberikan oleh penanggung (kafi) kepada pihak kedua (yang ditanggung) terhadap prakteknya bahwa dalam mencapai suatu tujuan sering diperlukan pihak lain untuk menjaminnya. B. Penggalangan Dana ZIS BMT Bahtera Group Pekalongan Penggalangan dana Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) BMT Bahtera Group Pekalongan diperoleh dari muzakki/donatur dengan cara melalui programprogram sebagai berikut: 1. Galibu Peduli Pendidikan (Galang Lima Ribu peduli Pendidikan) Program ini dimaksudkan sebagai gerakan orang tua asuh bagi anak-anak yang terancam putus sekolah, anak yatim dan diutamakan yang berprestasi dengan disertai program pendamping dan pembinaan. Hanya

20 47 dengan minimal Rp 5.000,- perbulan para muzakki/donatur dapat berperan aktif sebagai orang tua asuh. 2. KPP (Kotak Amal Peduli Pendidikan) Baitul Maal Bahtera akan menyediakan kotak-kotak amal bagi mereka yang bersedia ditempati dengan akad 10% dari dana yang terkumpul menjadi hak mereka sebagai tanda terima kasih atas penggalangan dana. Dan dana yang terkumpul akan dimanfaatkan bagi program pendidikan. 3. Nikmatnya Berzakat Baitul Maal Bahtera menyediakan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan zakat, dari konsultasi zakat sampai dengan perhitungan besarnya zakat yang harus dikeluarkan. Apapun macam zakat yang akan disalurkan oleh para muzakki/donatur, Baitul Maal Bahtera siap menjemput bola atau melalui transfer, dan dapat pula diambilkan dari saldo tabungan. 4. Program Standar Lainnya Dalam program ini baitul Maal Bahtera siap melayani penyaluran Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) serta sumbangan yang lainnya dan kemudian untuk distribusikan kepada yang berhak sesuai dengan seleksi secara syar i dan dengan skala prioritas. Adapun teknis penggalangan ZIS dan sumbangan lainnya ini disesuaikan dengan keinginan muzakki/donatur. Sedangkan penggunaan

21 48 dana yang terkumpul akan diberikan kepada bidang-bidang penyaluran yang ada sesuai dengan prosentase. C. Mekanisme Penyaluran Dana ZIS yang Dilakukan BMT Bahtera Group Pekalongan 1. Bea Siswa Yaitu bentuk kepedulian Baitul Maal terhadap pendidikan anak bangsa yang berupa santunan biaya pendidikan dan kebutuhan sekolah lainnya yang diberikan langsung melalui sekolah tempat siswa yang bersangkutan dan atau langsung melalui siswa penerima bea siswa dengan syarat bukti pembayaran dan sekolah disampaikan kepada Baitul Maal. 2. Dana Penghapusan Hutang Produk ini berupa santunan bagi nasabah pembiayaan di BMT Bahtera yang meninggal dan atau sakit yang tidak dapat mendapatkan pendapatan lagi, yaitu dalam bentuk pelunasan tanggungan kepada BMT Bahtera. 3. Santunan Anak Yatim Santuna anak yatim ini berupa biaya pendidikan seperti bea siswa atau santunan menjelang hari raya dan kebutuhan lainnya sesuai dengan visi Baitul Maal. 4. Bantuan Masjid dan Mushola Bantuan masjid dan mushola diberikan kepada masjid / mushola yang mengajukan permohonan dan disesuaikan dengan permohonan

22 49 kesediaan dana. Bentuknya dapat berupa bahan bangunan, peralatan lain yang dibutuhkan untuk menunjang fungsi masjid dan mushola. 5. Pembiayaan Qordul Hasan Pembiayaan ini diberikan pada masyarakat yang sangat membutuhkan yang berdasarkan survei dan seleksi. 6. Bantuan dalam Bentuk Kebaikan yang lain Sesuai Kebutuhan Bantuan ini adalah bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan berupa bantuan sosial, bantuan ini bersifat insidentil. Dalam melaksanakan eksistensinya, Baitul Maal Bahtera berusaha seoptimal mungkin untuk memfasilitasi kebutuhan muzakki dan donator dalam rangka menunaikan kewajiban untuk membersihkan dan menyisihkan sebagian hartanya dan kemudian secara selektif sesuai syar i dengan skala prioritas disalurkan kepada yang berhak/mustahiq. Dari penggalangan dana zakat, infaq dan sbodaqoh, BMT Bahtera Group Pekalongan dapat menyalurkan dana tersebut hingga keluar wilayah kerjanya dengan terlebih dahulu mengadakan koordinasi dengan badan amil zakat yang berada di atasnya atau yang ada di wilayah tersebut. Hasil dari program penggalangan dana yang dilakukan BMT Bahtera Group Pekalongan tersebut akan disalurkan melalui lembagalembaga yang telah di bentuk. proses penyalurannya sebagai berikut: a. Bidang Pendidikan Dalam bidang ini Baitul Maal Bahtera melaksanakan program Beasiswa Prestatif Plus. Yang dimaksud dengan program ini adalah

23 50 program beasiswa yang ditunjang dengan program pendampingan/ pembinaan siswa-siswi penerima beasiswa terutama dalam hal kepribadian. Di mana program ini bertujuan untuk membentuk generasi penerus yang berkualitas dan segi pendidikan dan juga memiliki akhlak yang mulia. b. Bidang Sosial Dana ZIS sumbangan lainnya yang terkumpul juga diupayakan untuk kegiatan-kegiatan non produktif yaitu dalam program TA AWUN seperti bantuan kesehatan, tempat ibadah, bantuan musibah serta bantuan kepada lembaga-lembaga dakwah dalam rangka dakwah di daerah-daerah terpencil, dan kegiatan lain yang bersifat insidentil. c. Bidang Ekonomi Baitul Maal Bahtera juga menyalurkan dana ZIS dan sumbangan lainnya untuk bidang ekonomi melalui program BINA UMMAT dengan bentuk Modal Berkah Berbarokah untuk membantu memberdayakan ekonomi umat. Alokasi untuk program ini hanya 20%, hal ini disebabkan program pengembangan ekonomi ummat telah masuk dalam program Baitul Tamwil.

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN A. Profil KJKS BMT Bahtera Pekalongan 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Bahtera Pekalongan adalah KSU BINA SEJAHTERA

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL 42 BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL A. BMT Citra Keuangan Syariah Comal 1. Sejarah Berdirinya Dengan tujuan untuk membangun ekonomi masyarakat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT BMT NU Sejahtera Mangkang Semarang didirikanpada tahun 2007 dengan akta notaries badan hukum sebagai koperasi NO.180.08 / 315 Yang di tetapkan pada

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK JAMINAN DALAM AKAD PEMBIAYAAN IJARAH AL MUNTAHIYA BITTAMLIK DI KJKS BMT BACHTERA PEKALONGAN

BAB III PRAKTEK JAMINAN DALAM AKAD PEMBIAYAAN IJARAH AL MUNTAHIYA BITTAMLIK DI KJKS BMT BACHTERA PEKALONGAN BAB III PRAKTEK JAMINAN DALAM AKAD PEMBIAYAAN IJARAH AL MUNTAHIYA BITTAMLIK DI KJKS BMT BACHTERA PEKALONGAN A. Profil KJKS BMT BACHTERA Pekalongan 1. Sejarah dan Latar belakang KJKS BMT BACHTERA KJKS BMT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Keuangan Syariah yang ruang lingkupnya mikro seperti Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga keuangan yang ditumbuhkan dari peran masyarakat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL A. Gambaran Umum BMT el Amanah Kendal 1. Sejarah BMT EL AMANAH KENDAL Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN A. PROFIL BMT SM NU Pekalongan BMT Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan didirikan pada tanggal 29 Agustus 2004 dengan modal sebesar Rp 50.000.000,-

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa masih banyak umat islam yang belum mau berhubungan dengan bank yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi 32 BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT NU SEJAHTERA Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal berarti rumah dana dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN 56 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN Secara sosial ataupun ekonomi bahwa zakat adalah lembaga penjamin. Lewat institusi zakat, kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi

BAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, dalam sistem keuangan Islam lembaga-lembaga keuangan non bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada prinsip dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan 44 BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan Disaat badai kritis global melanda bangsa Indonesia khususnya di sektor ekonomi, banyak pihak yang

Lebih terperinci

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing). BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH A. Produk-produk Jasa Baitul Mal 1. Simpanan Ada dua macam produk yang biasanya ditawarkan oleh Baitul Mal Wattamwil yaitu simpanan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

Lebih terperinci

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia PENDAHULUAN BMT berkembang dari kegiatan Baitul maal : bertugas menghimpun, mengelola dan menyalurkan Zakat, Infak dan Shodaqoh (ZIS) Baitul

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan 2

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan 2 BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan 2 KJKS BMT BAHTERA kota Pekalongan berdiri tepatnya pada tanggal 01 Oktober 1995, yang diprakarsai oleh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba Awal berdirinya Bank Syariah di Indonesia adalah pada tanggal 1 November 1991,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa Sejarah pendirian BMT Asy-Syifa dimulai dari gagasan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

Lebih terperinci

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 BAITUL MAAL BAHTERA Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah SK.Walikota Pekalongan Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa SK Direktur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa Berdirinya BTM Wiradesa yang beralamat Jl. Mayjend. S. Parman No.183 Wiradesa Pekalongan, berawal dari keinginan Pimpinan Cabang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN A. Gambaran Umum KJKS BMT Mandiri Sekjahtera Karangcangkring Jawa Timur 1. Latar Belakang Berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai peran yang cukup penting dalam mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA MUDHARABAH DI KSPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANGBANYUMANIK

BAB III PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA MUDHARABAH DI KSPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANGBANYUMANIK BAB III PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA MUDHARABAH DI KSPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANGBANYUMANIK A. Sejarah singkat KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera BMT BUS singkatan dari Baitul Maal Wat Tamwil Bina

Lebih terperinci

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA A. Sejarah Berdirinya Kospin Jasa Syariah Kospin jasa adalah sebuah koperasi simpan pinjam yang terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT A. Profil KJKS Maslahat Ummat Semarang 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat Tujuan awal didirikannya Koperasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Surya Parama Arta. sehingga membuka peluang kerja yang lebih luas.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Surya Parama Arta. sehingga membuka peluang kerja yang lebih luas. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Objek Penelitian dan Data 1. Sejarah Berdirinya BMT Surya Parama Arta Usaha kecil mempunyai peranan yang sangat strategis karena jumlahnya yang lebih besar jika dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 2.1 Profil KJKS BMT BAHTERA Pekalongan dan Perkembangannya

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 2.1 Profil KJKS BMT BAHTERA Pekalongan dan Perkembangannya 9 BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN 2.1 Profil KJKS BMT BAHTERA Pekalongan dan Perkembangannya 2.1.1 Sejarah Berdirinya BMT dan Perkembangannya Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yaitu lembaga

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA. muda yang didukung oleh para tokoh masyarakat. Pendirian ini didasarkan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA. muda yang didukung oleh para tokoh masyarakat. Pendirian ini didasarkan BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA A. Latar Belakang Pendirian KJKS BINAMA KJKS BINAMA didirikan pada tanggal 14 juni 1993 oleh para aktivis muda yang didukung oleh para tokoh masyarakat. Pendirian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Ijarah Bermasalah di BMT Amanah Mulia Magelang Setelah melakukan realisasi pembiayaan ijarah, BMT Amanah Mulia menghadapi beberapa resiko

Lebih terperinci

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan Suatu kemajuan yang cukup menggembirakan menjelang abad XX terjadi kebangkitan umat Islam dalam segala aspek terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunannya tidaklah terlepas dari peran serta sektor perbankan. Bank adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan menghimpun dana

Lebih terperinci

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat MUKADIMAH Kebangkitan BMT merupkan wujut nyata kesadaran masyarakat akan pentingnya lembaga keuangan yang bernafaskan Islam. Ini kesempatan bagi Lembaga Keuanygan Syari ah untuk mengembangkan Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal dan bait at-tamwil. Bait al-maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran

Lebih terperinci

Manajemen dana bank syariah

Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Pada Simpanan IJABAH Investasi Berjangka Mudharabah (IJABAH) adalah fasilitas penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah mutlaqoh

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, Menimbang :

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah memberikan inspirasi untuk membangun kembali sistem keuangan yang lebih dapat menyentuh kalangan bawah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk Sitabel di BMT Minna Lana Pekalongan BMT mempunyai kedudukan yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran 32 BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN A. Profil BMT Fajar Mulia Ungaran 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran Gagasan untuk mendirikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Tabungan SHaRi 1. Pengertian Tabungan SHaRi Menurut Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, tabungan dalah simpanan berdasarkan wadi ah/atau investasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH A. Perbandingan Konsep Simpanan Nusa dan Konsep Simpanan Berjangka Mudharabah Konsep merupakan rancangan atau

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG A. Sejarah KJKS Cemerlang Weleri Kendal Kecamatan Weleri adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BMT ialah termasuk dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan syariah semakin berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya lembaga keuangan syariah yang berdiri di Indonesia. Tidak hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan ekonomi Islam di Indonesia semakin lama semakin mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN PEMBIAYAANNYA DI DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID (DPU-DT) CABANG SEMARANG A. ANALISIS PRAKTEK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Syarat Transaksi sesuai Syariah a.l : Tidak Mengandung unsur kedzaliman Bukan Riba Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar BMT Syariah Tambang merupakan salah satu lembaga keuangan yang bersifat syariah, yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih Deposito mudharabah merupakan simpanan dana dengan akad mudharabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk Si Aqur (Simpanan Aqiqah /Qurban) di KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Genuk Simpanan Aqiqah /Qurban yang dilaksanakan BMT Bina Ummat Sejahtera Genuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana sangat penting untuk memenuhi segala kebutuhan hidup serta menggerakkan roda perekonomian.

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPANAN SYARI AH ANGGOTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TAHUN 2015 (STUDI KASUS DI KJKS BMT SURYA MADANI BOYOLALI) Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat mempunyai kebutuhankebutuhan yang harus mereka penuhi baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Ada kalanya masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri Koperasi Usaha Gabungan Terpadu disingkat koperasi UGT Sidogiri mulai beroperasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia walaupun tidak menempati porsi besar akan tetapi perkembangannya mengalami kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pemasaran tidak terlepas dari unsur persaingan. Biasanya tidak ada salah satu bisnis pun, yang dengan leluasa bisa santai menikmati penjualan dan keuntungan. Sering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN Produk Tabungan Ziarah di KOPENA Pekalongan menggunakan akad Wadiah dengan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Pada bab ini melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI (konvensional).

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 20 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN A. Profil KJKS BMT Bahtera Pekalongan 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Bahtera awalnya adalah KSU Bina Sejahtera

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT BUS CABANG TEGAL KOTA

BAB III GAMBARAN UMUM BMT BUS CABANG TEGAL KOTA BAB III GAMBARAN UMUM BMT BUS CABANG TEGAL KOTA A. SEJARAH BMT BUS BMT BUS kependekan dari Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ummat Sejahtera lahir pada tanggal 10 November 1996 atas prakarsa ICMI Orsat Rembang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Prosedur Produk Simpanan El Amanah di KSPPS BMT El Amanah Kendal Prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas dalam

Lebih terperinci

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis BAB III JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA A. Profil BMT Ben Taqwa 1. Sejarah Berdirinya BMT Ben Taqwa Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis Usaha Kecil) di dekade tahun 1994

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung, BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung, penulis ditempatkan di Kantor Pusat Bandung di bagian divisi

Lebih terperinci

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan)

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan) KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan) LEMBAGA KEUNAGAN SYARIAH BMT UGP WONOGIRY BADAN HUKUM : 21/BH/X.7/X.II/2013 Alamat: Jalan Raya Pekalongan Dusun IV Wonogiri Desa Tulusrejo Kecamatan Pekalongan

Lebih terperinci

BAB IV PENGELOLAAN SIMPANAN WADIAH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DI KSPPS BMT BINA UMAT SEJAHTERA CABANG TEGAL

BAB IV PENGELOLAAN SIMPANAN WADIAH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DI KSPPS BMT BINA UMAT SEJAHTERA CABANG TEGAL BAB IV PENGELOLAAN SIMPANAN WADIAH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DI KSPPS BMT BINA UMAT SEJAHTERA CABANG TEGAL A. Simpanan Pendidikan di KSPPS BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Tegal BMT memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank adalah suatu lembaga keuangan yang menerima deposito dan menyalurkannya melalui pinjaman. Layanan utama bank adalah simpan pinjam. Di bank, kita bias manabung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR. syariah yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul

BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR. syariah yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Singkat BMT Al-Hijrah Salo Baitul Mal wat Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan Siswa Pendidikan Plus (Si Sidik Plus) Si Sidik Plus adalah simpanan untuk perencanaan biaya pendidikan siswa sekolah mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan Syariah yang kegiatannya melayani anggota. Koperasi Simpan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bekasi Gramata Publising, 2014.hml 9. 1 Rahma Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah: Teori dan Prakteik,

BAB I PENDAHULUAN. Bekasi Gramata Publising, 2014.hml 9. 1 Rahma Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah: Teori dan Prakteik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir sangat signifikan baik dilihat dari sapek kelembagaan, maupun dari perkembangan asset, dan pihak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MUBAROKAH KOTA TEGAL. A. Sejarah BMT Mubarokah MWC NU Margadana Kota Tegal

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MUBAROKAH KOTA TEGAL. A. Sejarah BMT Mubarokah MWC NU Margadana Kota Tegal BAB III GAMBARAN UMUM BMT MUBAROKAH KOTA TEGAL A. Sejarah BMT Mubarokah MWC NU Margadana Kota Tegal 1. Berdirinya BMT Mubarokah MWC NU Margadana Kota Tegal BMT adalah lembaga keuangan yang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12 BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12 Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah PNM Binama Semarang didirikan atas prakarsa para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN tersebut. 1 Persaingan antar lembaga keuangan syariah saat ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Produk Sirela Yang Diterapkan KSPPS BMT Bina Umat Sejahtera Dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah.

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah. BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG A. Profil KOPSIM NU Batang 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang KOPSIM adalah Koperasi Primer Serba Usaha Syirkah Muawanah, satu-satunya koperasi yang didirikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA KJKS BINAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF. 1. SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA KJKS BINAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF. 1. SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA KJKS BINAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF A. Produk yang Diunggulkan KJKS BINAMA 1. SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar) a. Didasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk Simpanan Arisan Berkah di KSPPS BMT Harapan Umat Pati Cabang Gabus 1. Mekanisme Pendaftaran Anggota Arisan Berkah Pada proses pendaftaran anggota

Lebih terperinci

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat yang tidak mengerti apa sebenarnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum 9 BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH 2.1 Sejarah Bank Mega Syari ah 1 Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) SIRELA adalah produk simpanan yang ada di BMT BUS yang dikelola berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan marketing mix (bauran pemasaran) di BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Ginggang Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa BMT BUS Cabang Ginggang memliki

Lebih terperinci

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 5.1. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha lembaga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan / Simpanan SHaRi Di KSPPS Arthamadina Banyuputih Batang terdapat produk penghimpunan dana yang menggunakan akad mudharabah muthlaqah,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan koperasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Baitul mal wa

BAB I PENDAHULUAN. dengan koperasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Baitul mal wa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BMT merupakan bentuk lembaga keuangan dan bisnis yang serupa dengan koperasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Baitul mal wa tamwil merupakan cikal bakal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Harta Insan Karimah 4.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah di Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah. Sejak tahun 1992, perkembangan lembaga keuangan syariah terutama

Lebih terperinci