Studi Pengaruh Carbon Black Sintetis N330 HAF terhadap Karakterisasi Pelat Bipolar Berbasis Karbon Komposit Menggunakan Limbah Grafit
|
|
- Yuliana Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Studi Pengaruh Carbon Black Sintetis N330 HAF terhadap Karakterisasi Pelat Bipolar Berbasis Karbon Komposit Menggunakan Limbah Grafit Wentika Putri Kusuma Asih 1, Yunita Sadeli 2 1. Departemen Metalurgi dan Material, Universitas Indonesia, Kampus UI Baru, Depok, 16425, Indonesia 2. Departemen Metalurgi dan Material, Universitas Indonesia, Kampus UI Baru, Depok, 16425, Indonesia wentika_putri_metal2009@yahoo.com Abstrak Pelat bipolar merupakan komponen utama pada susunan Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) yang berfungsi untuk mengumpulkan dan memindahkan elektron dari anoda ke katoda. Pelat bipolar berbasis grafit EAF dan carbon black sintetis N330 HAF (CABOT) sebagai filler dan epoksi dan hardener sebagai binder. Carbon black yang digunakan berukuran nm, sedangkan grafit EAF kurang dari 44 µm. Pembahasan utama pada penelitian ini adalah menganalisa pengaruh variasi komposisi penambahan carbon black sintetis terhadap karakterisasi pelat bipolar berbasis karbon komposit menggunakan limbah grafit. Komposisi partikel carbon black yaitu 0:100, 2,5:97,5, 5:95, 7,5:92,5, 10:90. Lama pencampuran grafit dengan carbon black 90 detik. Pelat bipolar dicetak dengan metode compression molding dengan tekanan 55 MPa selama 4 jam pada temperatur 100 O C. Karakterisasi pelat bipolar meliputi pengujian konduktivitas listrik, pengujian fleksural, pengujian densitas, pengujian porositas, dan pengamatan permukaan patahan fleksural menggunakan FE-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimal partikel carbon black 7,5:92,5 menghasilkan pelat bipolar dengan karakteristik nilai konduktivitas tertinggi sebesar 6,33 S/cm, kekuatan fleksural 42,63 MPa, densitas 2,30 gr/cm 3, dan porositas 0,92%. Study on Influence of Synthetic Carbon Black N330 HAF to Characteristics of Bipolar Plate based on Carbon Composite by Utilizing Graphite Waste Abstract Bipolar plate is one of important component of Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) that collects and transfers electron from anode to cathode. Bipolar plate composites consist of graphite Electric Arc Furnace and synthetic carbon black N330 HAF (CABOT) as filler material. Epoxy resin and hardener was used as binder material of the composite. Use synthetic carbon black nm and graphite EAF less than 44µm size. The main discussion in this research is to investigating the influence of variations in composition synthetic carbon black to characteristics of bipolar plate based on carbon composite by utilizing graphite waste. Composition ratio of synthetic carbon black are 0:100, 2,5:97,5, 5:95, 7,5:92,5, 10:90. Mixing time of graphite and synthetic carbon black are 90 seconds. Bipolar plate was moulded with pressure 55 MPa in 4 hours at 100 O C. Characterization of bipolar plate material include electrical conductivity test, flexural test, density and porosity measurement, and fracture surface examination using FESEM. The optimum composition was
2 obtained in 7,5:92,5. The optimum electrical conductivity, flexural strength, density and porosity were respectively: 6,33 S/cm, 42,63 MPa, 2,30 g/cm 3, and 0,92%. Key words: PEMFC, bipolar plate, syntetic carbon black, composition ratio Pendahuluan Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1990 sampai dengan 2009 diperkirakan bertambah dari 179,4 juta menjadi 230,6 juta dengan laju pertumbuhan rata- rata 1,3% per tahun. Proyeksi kependudukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) diasumsikan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan meningkat dengan laju pertumbuhan 1,1% selama dan 0,9% selama [1]. Permintaan terhadap energi listrik di beberapa wilayah di Indonesia diketahui bahwa tiap tahunnya tumbuh sekitar 8,46% [2]. Konsumsi BBM menurut sektor pengguna didominasi sektor transportasi, diikuti sektor industri dan sektor rumah tangga [1]. Data lainnya menyebutkan bahwa menurut jenis energinya, perkiraan permintaan energi BBM (31%-33%), gas (20,9%-22,7%), batubara (14,9%-16%), listrik (7,7%-8,1%), biomassa (6%-6,8%), Bahan Bakar Nabati (2,8%-6,4%) dan Liquid Petroleum Gas (2,4%-2,9%) [1]. Berdasarkan pola konsumsi yang telah disebutkan, pemerintah telah mencanangkan Kebijakan Energi Nasional. Salah satu sasaran Kebijakan Energi Nasional seperti yang dinyatakan pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 menargetkan bahwa pada tahun 2025 dengan memberikan peranan yang lebih besar terhadap sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi [3,4]. Kebijakan terhadap energi pun telah dan akan diberlakukan seperti penyediaan energi melalui penjaminan ketersediaan pasokan energi dalam negeri, pengoptimalan produksi energi dan pelaksanaan konservasi energi [3]. Salah satu program utama yang dicanangkan pemerintah yaitu penelitian dan pengembangan energi seperti teknologi energi ramah lingkungan. Salah satu energi ramah lingkungan yang telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan energi merupakan teknologi sel tunam atau fuel cell. Sel tunam beroperasi dengan menggunakan bahan bakar hidrogen murni yang memancarkan nol emisi atau zero emission serta mengurangi polusi suara. Sel tunam yang merupakan sel elekrokimia mengubah energi kimia menjadi energi listrik dari hidrogen dan oksigen melalui proses reduksi yang juga menghasilkan panas dan hasil sampingan berupa air.
3 Tinjauan Teoritis Sel tunam adalah perangkat elekrokimia yang mengkonversikan energi kimia menjadi energi listrik secara terus- menerus (dengan disertai sedikit panas) selama bahan bakar dan oksidan tetap diberikan [5]. Selama proses tersebut terjadi perpindahan ion H + akibat ionisasi pada anoda selain itu ada katoda terjadi pengikatan elektron oleh oksigen. Jika reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda digabungkan, maka akan menghasilkan air [6]. Berikut reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda [7]. Anoda :!! 2!! + 2!! (2.1) Katoda :!! + 4!! + 4!! 2!!! (2.2) Reaksi total : 2!! +!! 2!!! (2.3) Dalam pengembangannya, jenis sel tunam ini digunakan sebagai perangkat sistem energi alternatif dan terbarukan yang perlahan mengganti sumber bahan energi minyak bumi, batubara dan panas bumi. Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) bekerja dengan elektrolit polimer dalam bentuk lembaran tipis. PEMFC merupakan sumber energi yang potensial dalam aplikasi transportasi. Beberapa karakteristik yang dimiliki seperti keluaran energi yang tinggi, temperatur operasi yang rendah, pemberian bahan bakar yang mudah dan tahan lama [8]. Efisiensi sebesar 45% - 60% dan temperatur kerja sekitar 80 O C, keluaran dari sel berkisar antara 50kW (kilo watt) sampai 250 kw [5,7]. Penyusun utama PEMFC terdiri atas Membrane Electrode Assembly (MEA), pelat bipolar, sekat, dan pelat penutup seperti yang terdapat pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1 Perangkat Susunan PEMFC [14] Pelat bipolar yang digunakan pada sel tunam harus memiliki sifat- sifat yang ditentukan oleh Departement of Energy (DOE) Amerika Serikat seperti yang terlihat pada Tabel 1.
4 Rancangan pelat bipolar harus komprehensif terhadap berat dan biaya dapat dimilimalisir karena pada sel tunam, pelat bipolar mencangkup 80% total berat, 60% total biaya produksi [9,10]. Oleh karena itu. Beberapa contoh material penyusun pelat bipolar, antara lain komposit karbon-karbon, komposit polimer- grafit, kertas grafit fleksibel dan logam [11]. Tabel 1. Spesifikasi Material Pelat Bipolar Berdasarkan US DOE (Department of Energy) [12,13] Sifat Nilai Berat <0,4 kg kw -1 Kekuatan Fleksural >25 MPa Kelenturan 3-5% deflection pada mid-span Konduktivitas Listrik >100 S.cm -1 Konduktivitas Panas >10W(mK) -1 Permeabilitas gas <2 x 10-6 cm 3 cm -2 s -1 pada 80 O C dan 3 atm Ketahanan Korosi < 1µA.cm -2 Penelitian ini akan membahas mengenai karakterisasi pelat bipolar yang dibuat dengan menggunakan polimer jenis termoset. Termoset digunakan sebagai pengikat (binder) pada material komposit. Terbuat dari campuran bisphenol A dengan epichlorihydrin. Keuntungan yang dimiliki apabila menggunakan resin epoksi diantaranya mempunyai adesi yang sangat baik terhadap kebanyakan jenis serat, penyusutan relatif rendah sehingga lebih mudah menghasilkan akurasi dimensi pada pembuatan struktur, tidak menguap selama reaksi curing yang disebabkan oleh gelembung udara yang tidak diinginkan,dan struktur crosslinking memberikan ketahanan yang baik terhadap lingkungan [14]. Resin epoksi ditambah hardener (polyaminoamide) agar terjadi reaksi curing sehingga diperoleh polimer dengan sifat mekanis yang baik. Selain itu, grafit yang digunakan merupakan limbah hasil dari proses peleburan besi baja pada dapur busur listrik dapat digunakan sebagai matriks pada material komposit berbasis karbon. Selain harganya yang murah dan dikarenakan grafit berasal dari limbah, penggunaan grafit ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
5 Metode Penelitian Pelat bipolar berbasis grafit/epoksi menggunakan carbon black sintetis VULCAN 3 ASTM N330- HAF dengan ukuran partikel nm. Komposisi awal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima komposisi konsentrasi carbon black yang berbeda, yaitu A,B, C, D dan E seperti yang terlihat pada Tabel 2. Proses pencampuran carbon black dan grafit dengan epoksi serta hardener menggunakan alat high speed mixer (28000 rpm) selama 90 detik. Sampel kemudian dibentuk dengan metode compression molding dengan tekanan 55 MPa selama 4 jam pada suhu C. Tabel 2.Komposisi Sampel Pelat Bipolar Pelat Bipolar (100%wt. =180gram) Penguat (80%wt.= 144gr) Binder (20%wt.=36gr) Waktu Sampel Grafit EAF Carbon black sintetis Resin epoksi 50%wt. Pengeras (hardener) 50%wt. pencampuran (detik) A 100% 144 gr 0% 0 gr 97,5 2,5 B 140,4 gr 3,6 gr % % C 95% 136,8 gr 5% 7,2 gr 92,5 7,5 10,8 D 133,2 gr % % gr 14,4 E 90% 129,6 gr 10% gr 18 gram 18 gram 90 Pelat bipolar selanjutnya akan dikarakterisasi untuk mengetahui komposisi optimal. Karakterisasi pelat bipolar meliputi pengujian konduktivitas listrik, pengujian fleksural, pengujian densitas, pengujian porositas, dan pengamatan permukaan patahan fleksural menggunakan FE-SEM. Pengujian konduktivitas listrik menggunakan alat Veeco FPP four point probe detector. Pengujian fleksural pelat bipolar dilakukan dengan alat Chatalion type LF Plus berdasarkan standar pengujian ASTM D790. Pengujian densitas mengacu pada ASTM D792, yaitu membandingkan massa material di udara dengan massa material di dalam air. Pengujian porositas mengacu pada standar pengujian ASTM C20, yaitu perbandingan anatara sampel yang dikeringkan di dalam oven, massa di dalam air dan massa di udara
6 setelah direndam dengan air bersuhu 100 o C selama 2 jam. Pengamatan permukaan patahan fleksural menggunakan FE-SEM dengan alat FEI Inspect 50. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Pengamatan Hasil Pencampuran Bahan Grafit EAF dan karbon hitam (carbon black) dicampur dengan menggunakan pengaduk berkecepatan tinggi (high speed mixer) berkecepatan rpm selama 10 detik. Selanjutnya dicampur dengan resin epoksi dan (pengeras) hardener selama 90 detik. Hasil pencampuran bahan seperti yang terlihat pada Gambar 2. Gambar 2 Hasil Pencampuran Bahan b. Karakteristik Pelat Bipolar 1. Analisa Hasil Pengujian Konduktivitas Listrik Material penyusun pelat bipolar mempunyai peran penting pada PEMFC yaitu menghubungkan arus dari sel ke sel lainnya [24], oleh karena itu diperlukan material yang memiliki konduktivitas listrik yang tinggi [46]. Hasil pengujian konduktivitas listrik pelat bipolar dengan metode four point probe menunjukkan adanya peningkatan nilai konduktivitas listrik dari sampel A (0% CB: 100% grafit) hingga sampel B (2,5% CB: 97,5% grafit), terdapat penurunan pada sampel C (5% CB: 95% grafit), lalu terjadi peningkatan nilai konduktivitas pada sampel D (7,5% CB: 92,5% grafit) dan penurunan nilai konduktivitas listrik terjadi pada sampel E (10% CB: 90% grafit). Grafik distribusi nilai konduktivitas listrik pelat bipolar dapat dilihat pada Gambar 3. Nilai konduktivitas
7 listrik untuk tiap komposisi memiliki nilai sebesar 0.36, 5.08, 1.58, 6.33, dan 5.04 S/cm berturut- turut pada sampel A, B,C,D dan E. Konduktivitas Listrik (S/cm) Carbon Black (wt.%) Gambar 3 Pengaruh Penambahan Carbon Black terhadap Konduktivitas Listrik Pelat Bipolar Seperti yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian, pengujian konduktivitas listrik dilakukan tidak hanya untuk melihat besarnya nilai konduktivitas akan tetapi juga untuk melihat distribusi konduktivitas listrik pada pelat bipolar. Dari masing- masing komposisi penelitian, titik uji bagian tengah pelat cenderung memiliki nilai konduktivitas yang tinggi dibandingkan dengan titik lainnya pada pelat bipolar. Pada proses cetak tekan (compression molding), tekanan yang diberikan oleh penekan terfokus pada bagian tengah cetakan, sehingga nilai tertinggi konduktivitas listrik berada di bagian tengah pelat bipolar. Pada penelitian sebelumnya, telah diuji carbon black sebagai pengisi konduktif minor (minor conductive filler) pada komposit grafit-polimer. Pengecilan ukuran dan penambahan konten partikel carbon black 2,5 vol.%- 5 vol% (5,5 wt.%- 11wt.%) menyebabkan partikel tersebut mengisi celah (void), membuat jalur konduktif (conducting tunnels) antara partikel grafit, sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah lintasan konduktif (conductive paths) dan konduktivitas listrik limbak (bulk electrical conductivity) pada pelat bipolar [14,15,16,17]. Mekanisme konduktivitas pada komposit polimer konduktif dapat dijelaskan melalui Teori Percolation pada Gambar 4. Nilai konduktivitas listrik maksimum (3) diperoleh ketika konsentrasi pengisi (filler) berada diatas batas perkolasi (percolation threshold) (2), dibawah nilai ini, nilai konduktivitas komposit pada umumnya ditentukan oleh binder (1) [13, 18,19]
8 Gambar 4 Variasi Konduktivitas Komposit dan Formasi Perbedaan Struktur Jaringan dengan Penambahan Konsentrasi Conducting Filler. Kondisi (1) sebelum Percolation (2) saat Percolation (3) diatas Percolation [18]. Pada penelitian ini, pembuatan pelat bipolar melalui proses cetak tekan (compression molding). Selama proses pencetakan, grafit akan memadat dan memungkinkan untuk menghasilkan celah (void) antar partikel grafit yang menyebabkan berkurangnya nilai konduktivitas listrik. Carbon black dengan ukuran partikel yang lebih kecil dari grafit memungkinkan partikel ini untuk mengisi celah antara partikel grafit, sehingga akibat kontak tersebut terbentuklah lintasan konduktif (conductive paths) seperti yang telah dijelaskan diatas. Carbon black dibedakan menjadi struktur rendah (low structure) dan struktur tinggi (high structure). Pembentukan pelat bipolar dapat dipengaruhi oleh variasi ukuran partikel. Masingmasing struktur dan ukuran partikel mempunyai sifat yang berbeda, konduktivitas maupun sifat partikel terdispersi [19,20,21], dijelaskan pada Gambar 5. Partikel carbon black berstruktur tinggi akan mempengaruhi jumlah lintasan konduktif (conductive paths) yang terbentuk. Gambar 5 Perbedaan Beberapa Sifat sesuai dengan Ukuran Partikel dan Struktur yang dimiliki oleh Carbon Black Pengamatan terhadap struktur permukaan patahan carbon black pada pelat bipolar dilakukan menggunakan FE-SEM seperti yang terlihat pada Gambar 6. Berdasarkan hasil
9 pengamatan, dapat diketahui bahwa sampel A tidak memiliki komposisi carbon black, sehingga tidak terbentuk struktur dari carbon black. Oleh sebab itu, nilai konduktivitas yang dimiliki paling kecil diantara sampel lainnya yaitu 0,36 S/cm. Gambar 6 Perbandingan Pembentukan Struktur Carbon Black pada Pelat Bipolar dengan Perbesaran 500 kali (a) Sampel A, (b) Sampel B. (c) Sampel C, (d) Sampel D dan (e) Sampel E Pada penelitian ini digunakan carbon black sintetis seri N330 dengan ukuran nm. Terlihat bahwa sampel B, D dan E cenderung dominan dengan high structure carbon black memiliki nilai konduktivitas listrik tertinggi, yaitu berturut- turut 5,08 S/cm, 6,33S/cm dan
10 5,04 S/cm. Jika diteliti dari penampakan struktur permukaan, sampel C cenderung terdapat low structure yang ditandai dengan adanya partikel- patrikel yang mengalami aglomerasi sehingga menyebabkan turunnya nilai konduktivitas listrik menjadi 1,58 S/cm. Nilai konduktivitas listrik yang dihasilkan pada penelitian ini masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh DOE mengenai pelat bipolar yang digunakan untuk aplikasi PEMFC. Syarat yang harus dipenuhi bahwa pelat bipolar harus memiliki konduktivitas listrik melebihi 100 S/cm [22,23,24,25,26,27]. 2. Analisa Hasi Pengujian Fleksural Salah satu syarat sebagai pendukung komponen pada sel tunam, diperlukan sifat mekanik yang baik dan tahan terhadap tekanan kompresi selama proses perakitan stack pada pelat bipolar [16, 17] Hasil pengujian dengan metode three point bending menunjukkan adanya penurunan nilai kekuatan fleksural pelat bipolar dari 41,69 MPa pada sampel A (0% CB: 100% grafit) hingga mencapai 33,60 MPa pada sampel C.(5% CB: 95% grafit), mengalami peningkatan tajam menjadi 42,63 MPa pada sampel D (7,5% CB: 92,5% grafit) dan mengalami penurunan menjadi 37,83 MPa pada sampel E (10% CB: 90% grafit). Nilai kekuatan fleksural kelima sampel ini telah memenuhi kekuatan fleksural yag ditetapkan oleh DOE (Department of Energy) yaitu lebih besar dari 25 MPa [13,18,23,24]. Nilai kekuatan fleksural pada pelat bipolar dengan variasi komposisi penambahan carbon black dapat dilihat pada Gambar 7.
11 Kekuatan Fleksural (MPa) Carbon Black (wt.%) Gambar 7 Pengaruh Penambahan Carbon Black terhadap Kekuatan Fleksural Pelat Bipolar Hasil pengamatan FE-SEM terhadap permukaan patahan sampel A, B,C D, dan E dapat dilihat pada Gambar 8. Berdasarkan pengamatan tersebut, sampel A mempunyai nilai fleksural tinggi (41,69 MPa) proses pencampuran bahan yang baik menyebabkan pembasahan antara epoksi dan filler juga baik sehingga ikatan antarmuka (interfacial bonding) atau kemampubasahan tinggi dan nilai kekuatan fleksural tinggi. Penurunan kekuatan fleksural terjadi pada sampel B (35,99 MPa) disebabkan minimnya kontak antar partikel, sehingga terlihat agregat carbon black dipermukaan patahan.
12 Gambar 8 Perbandingan Permukaan Patahan pada Perbesaran 500 kali (a) Sampel A, (b) Sampel B. (c) Sampel C, (d) Sampel D dan (e) Sampel E Nilai kekuatan fleksural sampel D memiliki nilai tertinggi (42,63 MPa) dibanding sampel lain, karena walaupun masih ada celah (void) terlihat bahwa terdapat high structure sehingga cenderung mudah terdispersi [22]. Lain halnya dengan sampel C yang memiliki kekuatan fleksural terendah, yaitu 33,60 MPa, pada permukaan patahan terlihat partikel carbon black yang membentuk aglomerat sehingga dispersi partikel yang kurang baik menyebabkan nilai fleksural sampel C menurun. Penyebab pada sampel E kekuatan fleksural menurun diperkirakan karena pembasahan antara epoksi dengan partikel grafit dan carbon black tidak sebaik pada sampel D, didukung dengan adanya banyak celah (void) sehingga menyebabkan kekuatan fleksural menurun menjadi 37,86 MPa. 3. Analisa Hasil Pengujian Densitas Pengujian densitas bertujuan untuk mengetahui massa jenis pelat bipolar yang telah dihasilkan. Pada penggunaannya pelat bipolar diharapkan mempunyai massa yang ringan (light weight) dan syarat yang ditentukan oleh DOE bahwa densitas pelat bipolar harus kurang dari 5 gr/cm3 [29]. Pengujian densitas dilakukan terhadap seluruh sampel hasil pengujian
13 konduktivitas listrik. Nilai rata- rata densitas untuk setiap sampel meningkat dari A (2,27 gr/cm 3 ) hingga B (2,28 gr/cm 3 ), menurun pada C (2,26 gr/cm 3 ), meningkat pada D (2,30 gr/cm 3 ) lalu menurun pada E (2,29 gr/cm 3 ). Grafik distribusi densitas pada peat bipolar dapat dilihat pada Gambar Densitas (gr/cm3) Carbon Black (wt.%) Gambar 9 Pengaruh Penambahan Carbon Black terhadap Densitas Pelat Bipolar Perbedaan nilai densitas tidak terlihat signifikan, berkisar 2,26-2,30 gr/cm 3. Nilai densitas komposit pelat bipolar sangat ditentukan oleh dispersi carbon black di dalam komposit [52]. Semakin besar komposisi carbon black seharusnya dapat meningkatkan densitas pelat bipolar, karena carbon black mampu mengisi celah antar partikel grafit. Pada sampel C memiliki nilai densitas terendah yaitu 2,6%, jika dikorelasikan dengan Gambar 4.9c, keberadaaan low structure lebih dominan, partikel tidak terdispersi dengan baik sehingga jika dibandingkan dengan sampel B pengaruh jumlah carbon black tidak terlalu berpengaruh dibanding high structure. 4. Analisa Hasil Pengujian Porositas Porositas merupakan salah satu karakteristik yang memegang peranan penting pada karakteristik pelat bipolar, karena berpengaruh pada densitas yang nantinya akan mempengaruhi kekuatan mekanis (kekuatan fleksural). Nilai porositas rata- rata terendah terdapat pada sampel B (0,56%), sedangkan nilai porositas tertinggi terdapat pada sampel D (3,39 %) seperti yang terlihat pada Gambar 10.
14 Porositas (%) Carbon Black (wt.%) Gambar 10 Pengaruh Penambahan Carbon Black terhadap Porositas Pelat Bipolar Perbedaan nilai porositas masing- masing pelat bipolar terlihat signifikan, Tekanan yang tinggi saat cetak tekan (compression molding) merupakan faktor yang dapat meningkatkan nilai densitas dan mengurangi jumlah celah (void) serta cacat (defect) pada komposit pelat bipolar [30]. Namun, untuk beberapa sampel seperti sampel C dan E, menunjukkan bahwa distribusi partikel carbon black selama proses cetak tekan (compression molding) tidak homogen ditandai dengan porositas yang masih tinggi yaitu beturut- turut 3,21% dan 3,39%. Kesimpulan Berdasarkan data hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan terhadap parameter komposisi konsentrasi carbon black, maka diperoleh nilai optimum pada sampel D dengan komposisi 7,5% CB: 92,5% grafit yaitu nilai konduktivitas listrik sebesar 6,33 S/cm, kekuatan fleksural 41,69 MPa, densitas 2,30 gr/cm 3 dan porositas 0,92%. Kepustakaan 1. Indonesia Energy Outlook Pusat Data dan Informasi Energi Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia: Jakarta p11,16,23, < Web%20LM%20FEUI.pdf. Biro Riset BUMN Center LM FEUI. Analisis Industri Gas Nasional. Agustus Januari pengelolaan-energinasional-pen.html. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Blueprint Pengelolaan Energi Nasional Februari 2013.
15 4. Handbook of Energy and Economic Statics of Indonesia.Center of Data and Information on Energy Mineral Sources, Ministry of Energy and Mineral Sources, Indonesia: Jakarta, 2011.p Smithsonian Institution. Fuel Cells: Fuel Cell Basics Januari Baurens, Pierre, and Crouvezier, Jean-Philippe Poirot. Innovative concepts for bipolar plates. Technological Research Division. CEA Grenobles Center. CLEFS CEA, No.50/51. Winter Februari 2013< 7. Peighambardoust,SJ., Rowshanzamir, S., and Amjadi, M.. Review of the proton exchange membranes for fuel cell applications.journal of Hydrogen energy, 2010, Vol 35,p Peighambardoust,SJ., Rowshanzamir, S., and Amjadi, M.. Review of the proton exchange membranes for fuel cell applications.journal of Hydrogen energy, 2010, Vol 35,p Yunita S., Johny W.S., Sri H., and Bambang P. Effect of MWCNT on Characteristics of Carbon Bipolar Plates by Utilizing Carbon Waste Product Influenced by Compression Pressure Molding.International Journal of Materials Science. Vol.7,.No.2,2012, p Yunita S., Johny W.S., Sri H., and Bambang P. The Effect of Carbon Black Loading on The Characteristics of Carbon Composite Bipolar Plates by Utilizing Carbon Waste Product.s. Applied Mechanics and Materials. Vol , 2013, p Middlema, E., Kout,W., Vogeaar,B., Lenssen, J., and de Wall, E. Bipolar plates for PEM fuel cells. Journal of Power Sources, 2003.Vol 118, p Mehta, V. and J. S. Cooper (2003). "Review and analysis of PEM fuel cell design and manufacturing." Journal of Power Sources 114(1): Atunes, Renanto A., de Oliveira, Mara C.L., Ett, Gerhard, and Ett, Volkmar. Carbon materials in composite bipolar plates for polymer electrolyte membrane fuel cells: A review of the main challenges to improve electrical performance. Journal of Power Sources, Vol.196, p L.S. Penn, H.W., Epoxy resins, in Handbook of Composites, S.T. Peters, Editor. 1998, Champman & Hall: London. p
16 15. J.H. Lee, Yun Ki Jaang, Chang Eui Hong, Nam Hoon Kim, Peng Li, and Hong Ki Lee. (2009). Effect of carbon fillers on properties of polymer composite bipolar plates of fuel cells. Journal of Power Resources, Vol p R.B. Mathur, S.R. Dhakate, D.K. Gupta, T.L. Dhami, R.K. Aggarwal, Effect of different carbon fillers on the properties of graphite composite bipolar plate, Journal of Materials Processing and Technology 203 (2008) P.H. Maheshwari, R.B. Mathur, T.L. Dhami, Fabrication of high strength and a low weight composite bipolar plate for fuel cell applications, Journal of Power Sources 173 (2007) Suherman, H., A.B. Sulong, and J. Sahari, Effect of the compression molding parameters on the in-plane and through-plane conductivity of carbon nanotubes/graphite/epoxy nanocomposites as bipolar plate material for a polymer electrolyte membrane fuel cell. Ceramics International, (2): p Sohi, N.J.S., S. Bhadra, and D. Khastgir, The effect of different carbon fillers on the electrical conductivity of ethylene vinyl acetate copolymer-based composites and the applicability of different conductivity models. Carbon, (4): p Ariu, G., Influence of low-structure carbon black on the electrical, rheology and mechanical properties of graphite nanoplatelets/ethyl butyl acrylate composites, in Department of Materials and Manufacturing Technology. 2013, Chamers University of Technology: Gothenburg, Sweden. 21. Simpson, R.B., ed. Rubber Basics. 2002, Rapra Technology Limited: Shropshire, UK Group, H., Carbon Black, H.G. Limited, Editor. 2010: ZHejiang, China. 23. Suherman, H., J. Sahari, and A.B. Sulong, Effect of small-sized conductive filler on the properties of an epoxy composite for a bipolar plate in a PEMFC. Ceramics International, (6): p Dhakate, S.R., et al., Properties of graphite-composite bipolar plate prepared by compression molding technique for PEM fuel cell. International Journal of Hydrogen Energy, (17): p Planes, E., L. Flandin, and N. Alberola, Polymer Composites Bipolar Plates for PEMFCs. Energy Procedia, (0): p Dicks, A.L., The role of carbon in fuel cells. Journal of Power Sources, (2): p
17 27. Kakati, B. K., D. Sathiyamoorthy, et al. (2011). "Semi-empirical modeling of electrical conductivity for composite bipolar plate with multiple reinforcements." International Journal of Hydrogen Energy 36(22): Taherian, R., M.J. Hadianfard, and A.N. Golikand, Manufacture of a polymer-based carbon nanocomposite as bipolar plate of proton exchange membrane fuel cells. Materials & Design, (0): p Cho, E.A., et al., Characteristics of composite bipolar plates for polymer electrolyte membrane fuel cells. Journal of Power Sources, (2): p Albar, M.E., Pengaruh Variasi Komposisi Ukuran Partikel Carbon Black dan Lama Pencampuran Grafit dan Carbon Black terhadap Distribusi Sifat- Sifat Pelat Bipolar PEMFC Berbasis Komposit Grafit/Epoksi, in Teknik Metalurgi dan Material. 2013, Universitas Indonesia: Depok.
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN 0-10%wt CARBON BLACK JENIS FEF 550 TERHADAP KARAKTERISASI PELAT BIPOLAR BERBASIS KARBON KOMPOSIT
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN 0-10%wt CARBON BLACK JENIS FEF 550 TERHADAP KARAKTERISASI PELAT BIPOLAR BERBASIS KARBON KOMPOSIT Lintang Ayu Kencana, Yunita Sadeli 1. Departemen Teknik Metalurgi dan Material,
Lebih terperinciPengaruh Variasi Komposisi Ukuran Partikel Carbon Black terhadap Distribusi Sifat-Sifat Pelat Bipolar PEMFC Berbasis Komposit Grafit/Epoksi
Pengaruh Variasi Komposisi Ukuran Partikel Carbon Black terhadap Distribusi Sifat-Sifat Pelat Bipolar PEMFC Berbasis Komposit Grafit/Epoksi (Bambang Prihandoko) Akreditasi LIPI Nomor: 377/E/2013 Tanggal
Lebih terperinciPengaruh Variasi Ukuran Partikel 10% Carbon Black pada Pelat Bipolar PEMFC dengan Grafit EAF
Pengaruh Variasi Ukuran Partikel 10% Carbon Black pada Pelat Bipolar PEMFC dengan Grafit EAF YUNITA SADELI DAN SUTAN DHANY P. L. TOBING Departemen Teknik Metalurgi dan Material FT UI, Kampus UI Depok Jawa
Lebih terperinciPengaruh Variasi Besar Butir Carbon Black Terhadap Karakteristik Pelat Bipolar
TELAAH Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Volume 30 (1) 2012 : 25-32 ISSN : 0125-9121 Pengaruh Variasi Besar Butir Carbon Black Terhadap Karakteristik Pelat Bipolar YUNITA SADELI DAN MUTAKIN Departemen
Lebih terperinciPengaruh Variasi Penambahan 0 10% Partikel Carbon Black Jenis ISAF N220 Terhadap Karakteristik Pelat Bipolar Berbasis Nano Komposit Epoksi/Grafit
Pengaruh Variasi Penambahan 0 10% Partikel Carbon Black Jenis ISAF N220 Terhadap Karakteristik Pelat Bipolar Berbasis Nano Komposit Epoksi/Grafit Maya Ayu Wulandari * dan Yunita Sadeli Departemen Teknik
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Carbon Black pada Karakteristik Pelat Bipolar
Pengaruh Penambahan Carbon Black pada Karakteristik Pelat Bipolar (Andi Suhandi) Akreditasi LIPI Nomor: 377/E/2013 Tanggal 16 April 2013 Pengaruh Penambahan Carbon Black pada Karakteristik Pelat Bipolar
Lebih terperinciPengaruh Tekanan Hot Press terhadap Karakter Pelat Bipolar PEMFC
Pengaruh Tekanan Hot Press terhadap Karakter Pelat Bipolar PEMFC BAMBANG PRIHANDOKO Pusat Penelitian Fisika LIPI, Komplek PUSPIPTEK Tangerang, Indonesia E-MAIL : bamb012@lipi.go.id YUNITA SADELI DAN DESTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Karakteristik sifat..., Hendro Sat Setijo Tomo, FMIPA UI, 2010.
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Sel bahan bakar adalah sebuah peralatan yang mampu mengkonversi hydrogen dan oksigen secara elektrokimia menjadi energi listrik dan air, tanpa adanya emisi gas buang
Lebih terperinciPENGARUH TEKANAN COMPRESSION MOULDING TERHADAP PERFORMA PELAT BIPOLAR KOMPOSIT KARBON EAF/RESIN EPOKSI DENGAN KOMPOSISI 5% CARBON BLACK SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH TEKANAN COMPRESSION MOULDING TERHADAP PERFORMA PELAT BIPOLAR KOMPOSIT KARBON EAF/RESIN EPOKSI DENGAN KOMPOSISI 5% CARBON BLACK SKRIPSI SETIADI PUTRA 0606075271 FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciII. EKSPERIMEN I. PENDAHULUAN
Pengaruh Karbon Hitam Bambu Terhadap Kekuatan Tarik, Stabilitas Thermal Dan Konduktivitas Listrik Komposit Bambu Sebagai Bahan Komponen Listrik Adam Aldino Ramadhan dan Hosta Ardhyananta Jurusan Teknik
Lebih terperinciDISPERSI DENGAN METODE KERING UNTUK PENINGKATAN KONDUKTIVITAS KOMPOSIT LIMBAH GRAFIT/KARBON SERAT ALAM PADA APLIKASI PELAT BIPOLAR FUEL CELL
DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.mps.05 DISPERSI DENGAN METODE KERING UNTUK PENINGKATAN KONDUKTIVITAS KOMPOSIT LIMBAH GRAFIT/KARBON SERAT ALAM PADA APLIKASI PELAT BIPOLAR FUEL CELL Dita Rama Insiyanda
Lebih terperinciKARAKTERISASI GRAFIT MATRIKS POLISTIREN SEBAGAI MATERIAL UNTUK SEPARATOR PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL
Akreditasi LIPI Nomor : 395/D/2012 Tanggal 24 April 2012 KARAKTERISASI GRAFIT MATRIKS POLISTIREN SEBAGAI MATERIAL UNTUK SEPARATOR PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL LiesA.Wisojodharmo 1, Dewi KusumaArti
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR. Aninda Trimarsa P Dosen Pembimbing : Dr. Hosta Ardhyananta, ST, M.Sc
SIDANG TUGAS AKHIR Pengaruh Kadar Serbuk Aluminium Terhadap Sifat Mekanik dan Konduktivitas Listrik Komposit Polidimetilsiloksan/Aluminium Untuk Pelat Bipolar Sel Bahan Bakar Membran Elektrolit Polimer
Lebih terperinciPENAMBAHAN TEMBAGA PADA KOMPOSIT PP/C DAN PENGARUHNYA PADA SIFAT MEKANIK DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK PELAT BIPOLAR KOMPOSIT PP/C-Cu
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 15, NO. 2, NOVEMBER 2011: 101-106 PENAMBAHAN TEMBAGA PADA KOMPOSIT /C DAN PENGARUHNYA PADA SIFAT MEKANIK DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK PELAT BIPOLAR KOMPOSIT /C-Cu Anne Zulfia 1*),
Lebih terperinci(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)
15 hidrogen mengalir melewati katoda, dan memisahkannya menjadi hidrogen positif dan elektron bermuatan negatif. Proton melewati elektrolit (Platinum) menuju anoda tempat oksigen berada. Sementara itu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN : Literatur Persiapan Bahan Penimbangan resin ABS dan graphite disesuaikan dengan fraksi volume Dispersi ABS dengan MEK Pencampuran ABS terdispersi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-36
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-36 Pengaruh Penambahan Karbon terhadap Sifat Mekanik dan Konduktivitas Listrik Komposit Karbon/Epoksi sebagai Pelat Bipolar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber energi bahan bakar minyak yang berasal dari fosil saat ini diprediksi sudah tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan konsumsi hidup penduduk dunia di masa datang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c) (d) Gambar 4.1 Tampak Visual Hasil Rheomix Formula : (a) 1, (b) 2, (c) 3, (d) 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Preparasi Sampel Pada proses preparasi sampel terdapat tiga tahapan utama, yaitu proses rheomix, crushing, dan juga pembentukan spesimen. Dari hasil pencampuran dengan
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA Firmansyah, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail: firman_bond007@yahoo.com
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGARUH VARIASI VOLUME AIR PADA WATER TANK DAN BEBAN LISTRIK TERHADAP PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL (PEMFC)
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH VARIASI VOLUME AIR PADA WATER TANK DAN BEBAN LISTRIK TERHADAP PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL (PEMFC) Oleh : I NYOMAN JULI ADI PUTRA NIM: 0804305006 JURUSAN
Lebih terperinciEVALUASI PELAT BIPOLAR GRAFIT KOMPOSIT BERBASIS LIMBAH EAF (ELECTRIC ARC FURNACE) PADA POLIMER ELEKTROLIT MEMBRAN FUEL CELL (PEMFC) SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI PELAT BIPOLAR GRAFIT KOMPOSIT BERBASIS LIMBAH EAF (ELECTRIC ARC FURNACE) PADA POLIMER ELEKTROLIT MEMBRAN FUEL CELL (PEMFC) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya dibagi menjadi dua yaitu mesin pembangkit energi tidak bergerak. (stationer) dan mesin pembangkit energi bergerak (mobile).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) adalah alat pengkonversi energi yang berpotensi sebagai pembangkit energi alternatif di masa depan. Dalam sistem
Lebih terperinciKevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK BENDING KOMPOSIT POLYESTER - PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES Kevin Yoga Pradana 2109 100 054 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciPengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 196 Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung dan Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Universitas
Lebih terperinciPENAMBAHAN REINFORCEMENT MnO 2 PADA PEMBUATAN CARBON COMPOSITE BIPOLAR PLATE DENGAN BAHAN DASAR GRAFIT ELECTRIC ARC FURNACE SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA PENAMBAHAN REINFORCEMENT MnO 2 PADA PEMBUATAN CARBON COMPOSITE BIPOLAR PLATE DENGAN BAHAN DASAR GRAFIT ELECTRIC ARC FURNACE SKRIPSI IHSAN HUSAENI 0405040341 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) F-7
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-7 Pengaruh Penambahan Grafit terhadap Sifat Tarik, Stabilitas Termal dan Konduktivitas Listrik Komposit Vinil Ester/Grafit
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius) Citra Mardatillah Taufik, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciFrebina Hesty Mentari, Hartatiek, Yudyanto
SINTESIS KOMPOSIT POLYSTYRENE/KARBON (PS/C) BERBASIS ARANG KAYU JATI DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KONDUKTIVITASLISTRIK, DAN MIKROSTRUKTUR ABSTRAK Frebina Hesty Mentari,
Lebih terperinciIII.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei
17 III.METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini
Lebih terperinciAplikasi Teknik Sputtering Untuk Deposisi Katalis Pada Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell
FUNDAMENTAL DAN APLIKASI TEKNIK KIMIA 28 Surabaya, 5 November 28 Aplikasi Teknik Sputtering Untuk Deposisi Katalis Pada Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell M. Nadrul Jamal, Widodo W. Purwanto, Bono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik karena listrik merupakan sumber energi utama dalam berbagai bidang kegiatan baik dalam kegiatan
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI LEMBARAN GRAFIT UNTUK BAHAN ANODA PADA BATERAI PADAT LITHIUM
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI LEMBARAN GRAFIT UNTUK BAHAN ANODA PADA BATERAI PADAT LITHIUM Etty Marti Wigayati Pusat Penelitian Fisika LIPI Kawasan Puspiptek Serpong 15314 ABSTRAK Telah dilakukan penelitian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR
BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR 2.1. Pendahuluan Sel Bahan Bakar adalah alat konversi elektrokimia yang secara kontinyu mengubah energi kimia dari bahan bakar dan oksidan menjadi energi
Lebih terperinciKOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA
KOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA Rusnoto Progdi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal Kontak Person: Rusnoto Rusnoto74@gmail.com Abstrak Menggabungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, pembuatan soft magnetic menggunakan bahan serbuk besi dari material besi laminated dengan perlakuan bahan adalah dengan proses kalsinasi dan variasi
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUATAN KOMPOSIT PELAT BIPOLAR DENGAN MATRIKS POLIPROPILENA (PP) DENGAN PENGUAT KARBON DAN ADITIF POLIVINYLIDENE FLOURIDE (PVDF) SKRIPSI NUR HIMAWAN ABDILLAH 0405040538 FAKULTAS
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN : 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN : 1-6 1 Pengaruh Penambahan Serbuk Aluminium Terhadap Sifat Mekanik Dan Konduktivitas Listrik Komposit Poli(dimetilsiloksan)/ Aluminium Sebagai Pelat Bipolar
Lebih terperinciFajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto
Seminar SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi November Informasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedirgantaraan (SENATIK) Vol. II, 26 November 2016, ISSN: 2528-1666 MdM- 41 STUDI PENGARUH PROSES MANUFAKTUR
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,
28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung dan laboratorium uji material Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL GENTENG SEBAGAI FILLER TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KETAHANAN BAKAR MATERIAL KOMPOSIT POLYESTER RESIN.
PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL GENTENG SEBAGAI FILLER TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KETAHANAN BAKAR MATERIAL KOMPOSIT POLYESTER RESIN. 1) Siswanto, 2) Jumardi, 3) Basmal 1),2) Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BETON POLIMER BERBASIS LIMBAH PULP DREGS SEBAGAI AGREGAT DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI PEREKAT SKRIPSI
1 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BETON POLIMER BERBASIS LIMBAH PULP DREGS SEBAGAI AGREGAT DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI PEREKAT SKRIPSI DHINA HADERANI RANGKUTI 110801025 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, ketersediaan sumber energi fosil dunia semakin menipis, sumber energi ini semakin langka dan harganya pun semakin melambung tinggi. Hal ini tidak dapat dihindarkan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) ISSN :1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) ISSN :1-6 1 Pengaruh Penambahan Grafit terhadap Sifat Tarik dan Konduktivitas Listrik Komposit Vinil Ester/Grafit sebagai Pelat Bipolar Membran Penukar Proton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. portable tersebut biasanya menggunakan baterai litium yang dapat diisi ulang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, peralatan elektronik yang bersifat portable semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Sumber energi peralatan elektronik portable tersebut
Lebih terperinciBAB IV DATA HASIL PENELITIAN
BAB IV DATA HASIL PENELITIAN 4.1 PEMBUATAN SAMPEL 4.1.1 Perhitungan berat komposit secara teori pada setiap cetakan Pada Bagian ini akan diberikan perhitungan berat secara teori dari sampel komposit pada
Lebih terperinciSTUDI SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS-EPOXY DITINJAU DARI FRAKSI MASSA DENGAN ORIENTASI SERAT ACAK
STUDI SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS-EPOXY DITINJAU DARI FRAKSI MASSA DENGAN ORIENTASI SERAT ACAK Sri Hastuti Firman 1, Muris, dan Subaer Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hingga kini kita tidak bisa terlepas akan pentingnya energi. Energi merupakan hal yang vital bagi kelangsungan hidup manusia. Energi pertama kali dicetuskan oleh
Lebih terperinciBAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT
BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT IV.1 Pemilihan Material Penyusun Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, didapatkan kesimpulan bahwa material penyusun dari rem komposit
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL THE EFFECT OF ELECTRODE CELL DISTANCE ON PERFORMANCE OF DRY CELL TYPE HHO GENERATOR Adhes
Lebih terperinciBAB V VALIDASI DAN ANALISIS HASIL SIMULASI MODEL SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON
BAB V VALIDASI DAN ANALISIS HASIL SIMULASI MODEL SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON 5.1. Pendahuluan Pada Bab 5 ini akan dibahas mengenai validasi dan analisis dari hasil simulasi yang dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan komposit merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit mengalami kemajuan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peran listrik dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini, kebutuhan manusia akan listrik semakin meningkat. Peran listrik dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena listrik merupakan sumber energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) merupakan suatu energi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) merupakan suatu energi alternatif di masa mendatang yang sedang dikembangkan di banyak negara sebagai antisipasi semakin menipisnya
Lebih terperinciPengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan
Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 4, Oktober 2017 ISSN 2302-8491 Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan Firda Yulia
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN
PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. MPL yang divariasi jumlah layer 2, 4 dan 6 memiliki carbon loading
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. MPL yang divariasi jumlah layer 2, 4 dan 6 memiliki carbon loading yaitu 0,7
Lebih terperinciGambar 3.1. Tahapan proses penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan yang di uraikan sebagai berikut. 3.1. Diagram Alir Penelitian Studi Literatur Pembuatan Sampel Persiapan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES Irwan Nugraha Saputra 2109100100 Dosen Pembimbing : Putu
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Membran Polimer Elektrolit Nanokomposit untuk Aplikasi Baterai Ion- Litium BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat Alat yang digunakan: a. Pembuatan Larutan Membran Elektrolit 1. Gelas Beaker 2. Pengaduk merkuri 3. Sendok 4. Gelas arlogi 5. Kaca lembaran ukuran 15
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan komposit merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi komposit mengalami kemajuan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan yang ekstensif pada bahan bakar fosil menyebabkan terjadinya emisi polutan-polutan berbahaya seperti SOx, NOx, CO, dan beberapa partikulat yang bisa mengancam
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENGECORAN LOST FOAM PADA BESI COR KELABU DENGAN VARIASI KETEBALAN BENDA
KARAKTERISTIK PENGECORAN LOST FOAM PADA BESI COR KELABU DENGAN VARIASI KETEBALAN BENDA Sutiyoko dan Suyitno Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM Jl.Grafika No.2 Yogyakarta e-mail: yoko_styk@yahoo.com
Lebih terperinciMAKALAH ENERGI TEKNOLOGI FUEL CELL SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
MAKALAH ENERGI TEKNOLOGI FUEL CELL SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN BAHAN BAKAR Oleh : Kelompok 9 Maratus Sholihah (115061100111019) Hairunisa Agnowara (125061100111033) PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO 2 ) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR
KARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO 2 ) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR Oleh: Ali Mufid 1, Erna Hastuti 2 ABSTRAK: Air laut merupakan salah satu sumber daya alam terbesar Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sering terjadi dan umum di Indonesia. Masalah ini adalah salah satu masalah yang berdampak pada masyarakat, karena permintaan
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK SINABUNG DAN SERAT BATANG PISANG DENGAN PEREKAT POLYESTER SKRIPSI
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK SINABUNG DAN SERAT BATANG PISANG DENGAN PEREKAT POLYESTER SKRIPSI Diajukan Oleh : NASRUL 100801009 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1
JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH POLI(VINIL ALKOHOL) DAN PATI JAGUNG DALAM MEMBRAN POLI(VINIL FORMAL) TERHADAP PENGURANGAN ION KLORIDA
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K Widyansyah Ritonga 2109100027 Dosen Pembimbing: Wahyu Wijanarko.
Lebih terperinciPengembangan Material Komposit Keramik Berpori dari Bahan Clay yang diperkuat Bahan Kuningan dengan Menggunakan Metode Ekstrusi
Pengembangan Material Komposit Keramik Berpori dari Bahan Clay yang diperkuat Bahan Kuningan dengan Menggunakan Metode Ekstrusi Muh Amin dan Muhammad Subri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA STUDI PENGARUH PENAMBAHAN FRAKSI VOLUM PENGUAT MULTI WALL CARBON NANO TUBES (MWCNT) TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN SIFAT MEKANIS MATERIAL PELAT BIPOLAR BERBASIS NANOKOMPOSIT MWCNT/PP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. Konsumsi energi yang sedemikian tinggi menyebabkan sumber energi minyak bumi semakin menipis (Minami, 2005).
Lebih terperinciStudi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy
Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan -4,3% loy Tugiman 1,Suprianto 2,Khairul S. Sihombing 3 1,2 Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Styrofoam dan Partikel Karet Terhadap Sifat Mekanik Resin Polyester Tak Jenuh
MAT - Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 1-17 Oktober Pengaruh Penambahan Styrofoam dan Partikel Karet Terhadap Sifat Mekanik Resin Polyester Tak Jenuh Paryanto Dwi Setyawan a, Sugiman b a,b Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sel Bahan Bakar 2.1.1. Deskripsi Sel Bahan Bakar Sel bahan bakar adalah suatu elektro kimia yang dikonversi menghasilkan listrik dari bahan bakar (H 2 ) pada sisi anoda dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan material di dunia industri khususnya manufaktur semakin lama semakin meningkat. Material yang memiliki karakteristik tertentu seperti kekuatan, keuletan,
Lebih terperinciSKRIPSI PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL DENGAN VARIASI JUMLAH SEL FUEL CELL DAN BESAR DAYA INPUT LISTRIK PADA ELEKTROLIZER
1 SKRIPSI PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL DENGAN VARIASI JUMLAH SEL FUEL CELL DAN BESAR DAYA INPUT LISTRIK PADA ELEKTROLIZER OLEH RICHARD D. BUTARBUTAR NIM : 08043052 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan rekayasa teknologi saat ini tidak hanya bertujuan untuk membantu umat manusia, namun juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan. Segala hal yang berkaitan
Lebih terperinciPEMBUATAN DIRECT METHANOL FUEL CELL
PEMBUATAN DIRECT METHANOL FUEL CELL SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK CHEM E-CAR Rita Yulianda 1, Widodo Wahyu Purwanto 1, dan Bono Pranoto 2 1 Departemen Teknik Kimia FakultasTeknik,Universitas Indonesia,
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE
PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE Muhammad Luqman Saiful fikri 1, Iman Kurnia Sentosa 2, Harini Sosiati 3, Cahyo Budiyantoro 4 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKata kunci : Unsaturated polyester, clay, serat glas, komposit hibrid dan kekuatan tarik
yang umumnya merupakan material yang KEKUATAN TARIK KOMPOSIT HIBRID UNSATURATED POLYESTER/CLAY/SERAT tidak mahal GLAS dapat mengganti sejumlah Husaini 1) dan Kusmono 2) 1) Staf Pengajar Fakultas Teknik
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT KULIT JAGUNG DENGAN MATRIKS EPOKSI. Eldo Jones Surbakti, Perdinan Sinuhaji,Tua Raja Simbolon
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT KULIT JAGUNG DENGAN MATRIKS EPOKSI Eldo Jones Surbakti, Perdinan Sinuhaji,Tua Raja Simbolon DepartemenFisika FMIPA Universitas Sumatera Utara Medan Jl. Bioteknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini berarti meningkat pula kebutuhan manusia termasuk dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan bertambahnya waktu maka kemajuan teknologi juga semakin bertambah. Pertumbuhan penduduk di dunia pun kian meningkat termasuk di Indonesia. Hal ini berarti meningkat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap manusia di dunia terutama energi listrik. Dewasa ini kebutuhan energi yang semakin meningkat tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi pembuatan komposit polimer yaitu dengan merekayasa material pada saat ini sudah berkembang pesat. Pembuatan komposit polimer tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini mendorong para peneliti untuk menciptakan dan mengembangkan suatu hal yang telah ada maupun menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. endemik. Bambu merupakan jenis rumput rumputan yang beruas. yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat berbagai jenis bambu diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ampas tebu atau yang umum disebut bagas diperoleh dari sisa pengolahan tebu (Saccharum officinarum) pada industri gula pasir. Subroto (2006) menyatakan bahwa pada
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Mepoxe Terhadap Sifat Mekanik dan Stabilitas Thermal Epoksi sebagai Bahan Adhesif ASTM A-36
Pengaruh Penambahan Mepoxe Terhadap Sifat Mekanik dan Stabilitas Thermal Epoksi sebagai Bahan Adhesif ASTM A-36 Oleh : Delsandy Wega R 2710100109 Dosen Pembimbing Dr.Eng Hosta Ardhyananta, S.T.,M.Sc PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan komponen yang selalu dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena hampir semua kegiatan manusia bergantung pada ketersediaan energi.
Lebih terperinciPENENTUAN FRAKSI FILLER SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT EPOKSI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BALING-BALING KINCIR ANGIN TUGAS AKHIR.
PENENTUAN FRAKSI FILLER SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT EPOKSI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BALING-BALING KINCIR ANGIN TUGAS AKHIR Oleh : ARFAN WIJAYA NRP. 2401 100 066 Surabaya, Juni 2006 Mengetahui/Menyetujui
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.1, JANUARI 2012 PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR Amalia dan Broto AB Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Lebih terperinciPENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE
PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : KOMANG TRISNA ADI PUTRA NIM. I1410019
Lebih terperinciBAB 3 RANCANGAN PENELITIAN
BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap: 1. Pembuatan (sintesis) material. Pada tahap ini, dicoba berbagai kombinasi yaitu suhu, komposisi bahan, waktu pemanasan dan lama pengadukan.
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Laju Korosi Pelat ASTM A36 antara Pengelasan di Udara Terbuka dan Pengelasan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-73 Analisis Perbandingan Pelat ASTM A36 antara di Udara Terbuka dan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat Yanek Fathur Rahman,
Lebih terperinci