Evaluasi Safety Integrity Level Pada Element Element Sistem Pengendalian Level Ammonia Stripper Di Pabrik I PT Petrokimia Gresik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Evaluasi Safety Integrity Level Pada Element Element Sistem Pengendalian Level Ammonia Stripper Di Pabrik I PT Petrokimia Gresik"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Evaluasi Safety Integrity Level Pada Element Element Sistem Pengendalian Level Ammonia Stripper Di Pabrik I PT Petrokimia Gresik Eka maiyana 1), Ir. Ya umar 2), MT, dan Ir. M. Ilyas Hs 3) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya eka.maiyana@gmail.com Abstrak Telah dilakukan penelitian dalam tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Safety Integrity Level (SIL) pada element - element system pengendalian level Ammonia Stripper di pabrik I PT. Petrokimia Gresik yang bertujuan untuk mengevaluasi keandalan dan Safety Integrity Level (SIL) pada plant sistem pengendalian level Ammonia Stripper di pabrik I PT. Petrokimia Gresik. Dimana Ammonia Stripper adalah suatu kolom destilasi yang berfungsi untuk memisahkan campuran Aqua Ammonia (NH 4 OH) menjadi 2 substansi keluaran yaitu Ammonia (NH 3 ) sebagai top product dan air (H 2 O) sebagai bottom product. Kerena sering terjadinya kegagalan dalam masa produksinya yaitu salah satunya adalah sering terjadinya indikasi palsu antara sensor (LT 1027) dengan LG (Level glass), maka dalam tugas akhir ini dilakukan evaluasi nilai keandalan dan SIL-nya. Nilai SIL dapat diketahui dari besarnya nilai probability failure on demand (PFD). Oleh karena itu, berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh bahwa plant pengendalian level Ammonia Stripper mempunyai nilai PFD 0.2 yang masih termasuk kedalam tingkatan SIL 1 dimana tingkat keamanannya masih rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila nilai SIL rendah maka dari masing masing komponen harus mempunyai nilai keandalan yang cukup tinggi sehingga dalam menjaga nilai keandalan minimal 0.8 maka perlu dilakukannya preventive maintenance untuk komponen LT 1027 selama 800 jam sekali, LCV 1027 selama 2300 jam sekali dan LIC 1027 selama jam sekali dengan biaya preventive maintenance yang harus dikeluarkan oleh PT Petrokimia gresik selama 1 tahun adalah sebesar Rp ,00. Kata Kunci SIL, PFD, Keandalan P I. PENDAHULUAN T. Petrokimia gresik adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak didalam proses pembuatan pupuk dan non pupuk, seperti pupuk Urea, Ammonia. Ammonia stripper adalah salah satu plant yang digunakan dalam memproduksi Ammonia, dimana Ammonia Stripper ini mempunyai fungsi untuk memisahkan campuran Aqua Ammonia menjadi dua substansi keluaran yaitu Ammonia sebagai produk atas dan Air sebagai produk bawah. Pada plant ini terdapat beberapa parameter yang harus dikendalikan, salah satunya adalah level. Didalam sistem pengendalian level itu sendiri terdapat beberapa komponen antara lain sensor (level transmitter dan level glass), aktuator, kontroller. Untuk sensor yang digunakan dalam plant ini sering menunjukkan adanya kegagalan, seperti ketidaksesuaian nilai ketinggian fluida yang terukur di level transmitter dengan level glass sehingga menyebabkan alarm berbunyi. Apabila hal ini dibiarkan terjadi maka akan berakibat terjadinya overlevel atau lowlevel. Apabila Level-nya melebihi setpoint maka proses Stripping Ammonia akan terlalu sulit, sehingga Ammonia yang akan ter-stripping akan semakin sedikit yang berakibat akan membutuhkan suhu yang tinggi dan sebaliknya jika Level-nya terlalu rendah maka H 2 O-nya bisa terevaporasi semakin banyak yang akan mengakibatkan H 2 O akan terikut ke produk Ammonia. Sehingga apabila plant ini terjadi kegagalan maka berakibat pada unit Urea yang menyebabkan tidak bisa beroperasi karena tidak mendapatkan pasokan Ammonia. Melihat umur operasionalnya unit Ammonia terutama plant Ammonia Stripper yang ada di PT. Petrokimia Gresik yang dimulai sejak tahun 1994 tanpa berhenti beroperasi setiap harinya selama 24 jam, maka kegagalan dari masing masing komponen itupun sering terjadi, namun selama ini belum pernah dilakukan perhitungan nilai laju kegagalan dan keandalan dari masing masing komponen serta analisa safety Integrity Level yang sudah terpasang di plant Ammonia Stripper itu sendiri. Oleh karena itu, dari masalah masalah yang telah disebutkan diatas, peneliti merasa tertarik dalam menganalisa sebuah safety yang sudah terpasang pada pengendalian level Ammonia Stripper dengan terlebih dahulu menentukan nilai laju kegagalan dan keandalan dari masing masing komponen yang ada pada loop pengendalian level Ammonia Stripper serta nilai PFD yang pada akhirnya dapat ditentukan seberapa tinggi tingkat SIL-nya. Permasalahan yang dihadapi dalam penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana cara menghitung nilai keandalan dari masing masing komponen. Bagaimana cara menentukan nilai SIL (Safety Integrity Level) yang telah terpasang pada plant pengendalian level Ammonia Stripper dan bagaimana cara menghitung manajemen resiko dari segi biaya preventive maintenance. II. URAIAN PENELITIAN A. Dinamika Proses Ammonia Stripper adalah suatu kolom destilasi yang mempunyai fungsi untuk memisahkan campuran Aqua Ammonia (NH 4 OH) menjadi Ammonia (NH 3 ) dan air (H 2 O). Selain itu, Ammonia Stripper digunakan untuk menjaga campuran fasa vapor (H 3 ) dan liquid (H 2 O) agar tetap seimbang sehingga proses strippingnya (pelepasan) bisa lebih sempurna. Pada dasarnya, bahan yang akan distripping dimasukkan kedalam stripper (kolom) melalui bagian samping kolom tersebut. Komponen yang lebih ringan akan menguap dan menjadi top product dan komponen yang lebih berat

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) berbentuk liquid akan mengalir kebagian bawah stripper sehingga menjadi Bottom product. Didalam plant Ammonia Stripper ini, terjadi reaksi pemisahan atau pelepasan Aqua Ammonia (NH 4 OH) menjadi NH 3 dan H 2 O dengan cara, Aqua Ammonia (NH 4 OH) yang berasal dari 103 E (Low Pressure Ammonia Scrubber) dan 104 E (High Pressure Ammonia Scrubber) dipompa untuk dialirkan menuju ke 105 E (Ammonia Stripper), namun NH 4 OH tersebut masih dingin sehingga terlebih dahulu dipanaskan didalam reboiler (141 C) setelah itu hasil dari reboiler tersebut masuk ke 105 E (Ammonia Stripper). Aqua Ammonia yang berada didalam Ammonia Stripper ini suhunya masih kurang tinggi untuk proses strippingnya sehingga perlu dialirkan menuju Heat Exchanger (140 C) untuk dipanaskan kembali, proses pemanasan ini dilakukan dengan menggunakan media pemanas steam yang berasal dari MS Header (Medium Pressure Steam) dengan suhu C. Setelah proses pemanasan selesai, Aqua Ammonia dialirkan kembali menuju Ammonia Stripper. Didalam Stripper ini terjadi proses stripping, Aqua Ammonia menguap dan terpisah menjadi 2 yaitu ammonia vapor (NH 3 ) yang naik keatas menjadi top product dan liquid H 2 O keluar dari bagian bawah stripper yang menjadi bottom product yang akan mengalir menuju reboiler (141 C) untuk dipanaskan kembali, sebagian liquid akan menjadi vapor dan dikembalikan lagi menuju Stripper dan sebagaian lainnya akan dialirkan menuju reboiler (142 C) sebagai bottom product yang akan disirkulasikan kembali sebagai media untuk proses scrubing pada unit HP/LP Ammonia Scrubber. Pada H 2 O tersebut, diusahakan hanya ada Ammonia yang terkandung sekitar kurang dari 0.15% saja, karena jika kandungan Ammonianya masih terlalu tinggi maka akan membahayakan unit keluaran dari LP/HP Ammonia Scrubber yang termasuk unit bagian HRU. Sedangkan untuk NH 3 (Ammonia Vapor) yang naik kebagian atas stripper masih memiliki suhu yang cukup tinggi sehingga perlu adanya pendinginan terlebih dahulu sebelum dialirkan menuju ke 120 C (condenser), pendinginan ini dilakukan dengan cara diberikan Ammonia Cair dengan suhu 37 0 C yang dialirkan atau berasal dari 113 J (refrigerant). Sehingga suhu Ammonia yang dilepas keatas bisa menjadi 60 0 C yang kemudian dialirkan ke 120 C (condenser) untuk dikondensasikan lebih lanjut. Terdapat 3 instrumen dalam loop pengendalian level Ammonia Stripper ini yaitu Level transmitter (LT 1027), Level control Valve (LCV 1027) dan Level Indicator Controller (LIC 1027). B. Pengujian Data Sebelum dilakukannya pengujian data, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengambil data maintenance dari historical work order PT Petrokimia Gresik berupa data kegagalan, data perbaikan dan data upah tenaga kerja pada saat perbaikan pada tahun Dari data kegagalan akan dicari nilai TTF (Time to Failure) masing masing komponen dan dari data perbaikan akan dicari nilai TTR (Time to repair) masing masing komponen. Pengolahan data yang dilakukan adalah secara kuantitatif, dimana langkah langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Pengujian Data Dari data TTF dan TTR tersebut maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian data TTF dan TTR dengan menggunakan Software Weibull ++6. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan pola distribusi yang sesuai dari data tersebut. Pola distribusi data terbagi menjadi 4 yaitu distribusi weibull, distribusi eksponensial, distribusi normal dan distribusi lognormal. Dari masing masing distribusi tersebut mempunyai nilai parameter. Nilai parameter yang telah diperoleh dapat digunakan dalam menghitung nilai keandalan, laju kegagalan, maintanaibility, MTTF dan MTTR. Pengujian data akan dilakukan seperti langkah dibawah ini : 1. Memasukkan data TTF (Time to Failure) yang akan dicari distribusinya. 2. Langkah awal dalam melakukan uji distribusi yaitu dengan cara memilih option distribution wizard untuk mendapatkan parameter uji average goodness of fit (AVGOF) dimana semakin besar nilai pada kolom ini mengindikasikan ketidaksesuaian hasil uji distribusi, parameter uji average of plot fit (AVPLOT) yang menunjukkan ukuran yang digunakan untuk mengeplot nilai hasil uji distribusi dan parameter uji likelihood function (LKV), nilai yang paling kecil merupakan nilai terbaik untuk hasil uji distribusi. Selanjutnya adalah memilih begin auto run yang bertujuan untuk mengetahui Rank Regression Estimation (RRX), apabila salah satu distribusi tersebut menunjukkan ranking 1 maka distribusi tersebut adalah distribusi yang paling sesuai untuk digunakan dalam pengujian data. 3. Pada langkah terakhir terdapat implementasi suggestion yang menunjukkan distribusi serta parameter distribusi dari data yang diuji. Sehingga didapatkan distribusi yang paling sesuai dengan parameter-parameter dari distribusi tersebut yang digunakan untuk menghitung nilai kegagalan, dan keandalan C. Evaluasi Keandalan Berdasarkan hasil parameter dari uji distribusi data, dapat digunakan dalam mencari nilai keandalan, maintanaibility, dan Availability dengan menggunakan persamaan seperti dibawah ini : (1.1) (1.2) (1.3) (1.4) Persamaan 1.1 adalah persamaan keandalan, persamaan 1.2 adalah persamaan laju kegagalan, persamaan 1.3 adalah

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) persamaan maintanaibility dari distribusi Weibull sedangkan persamaan 1.4 adalah maintanaibility dari distribusi eksponensial. Untuk mencari nilai keandalan selama masa operasi 20 tahun dapat menggunkan persamaan 1.1 diatas, karena dari hasil uji distribusi setiap komponen diperoleh distribusi Weibull 3. Hasil dari nilai keandalan akan diplot kedalam sebuah grafik hubungan antara nilai keandalan terhadap waktu. Berdasarkan nilai parameter dari hasil uji distribusi yang telah diperoleh, nilai laju kegagalan dari masing masing komponen dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1.2 karena dari maisng masing komponen mempunyai distribusi yang dihasilkan adalah distribusi Weibull. Hasil nilai laju kegagalan dapat digunakan dalam mencari nilai probability failure on demand. Berdasarkan nilai parameter dari hasil uji distribusi yang telah diperoleh, nilai maintanaibility dari masing masing komponen dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1.3 karena dari komponen LT 1027 dan LCV 1027 mempunyai distribusi yang dihasilkan adalah distribusi Weibull. Sedangkan LIC 1027 mempunyai distribusi eksponensial sehingga menggunakan persamaan 1.4. Nilai maintanaibility akan diplot kedalam sebuah grafik hubungan antara nilai maintanaibility terhadap waktu. E. Evaluasi Manajemen Resiko Analisa manajemen resiko ini digunakan dalam mencari resiko resiko yang dapat merugikan perusahaan karena adanya bahaya yang terjadi. Analisa manajemen resiko ini hanya dilakukan dari penentuan Likelihood resiko, kerugian berdasarkan waktu dan resiko tenaga kerja. Dimana nilai Likelihood resiko dapat dicari dengan menggunakan persamaan 1.8, nilai resiko tenaga kerja dapat dicari dengan menggunakan persamaan 1.9 seperti dibawah ini : (1.8) RTK = Likelihood x MTTR x Total upah perjam (1.9) III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Evaluasi Keandalan Berdasarkan hasil perhitungan nilai keandalan dari masing masing komponen loop pengendalian level Ammonia Striper selama masa operasi 20 tahun dapat digambarkan kedalam sebuah grafik hubungan antara nilai keandalan terhadap waktu. D. Evaluasi Safety Integrity Level Nilai Safety Integrity Level dari sebuah plant dapat diketahui dari nilai Safety Integrity Level (SIL), sedangkan nilai SIL diperoleh dari nilai Probability Failure on Demand (PFD) dan Risk Reduction Factor (RRF). Nilai SIL bukanlah hasil perhitungan matematis, melainkan hanya berupa nilai konversi dari nilai PFD dan RRF yang telah didapatkan. Untuk mengkonversikan nilai tersebut digunakan standar IEC 61508, yang dapat dilihat dalam tabel 1 dibawah ini : Tabel 1 Safety Integrity Level [IEC 61508] Grafik 1. Nilai keandalan Nilai Probability Failure on Demand (PFD) dapat dicari dengan menggunakan persamaan 1.5 dan nilai Risk Reduction Factor dapat dicari dengan menggunakan persamaan 1.7 seperti dibawah ini : (1.5). (1.6) (1.7) Berdasarkan grafik 1 diatas, dapat dilihat bahwa pada saat masa operasional 8760 jam (1 tahun), komponen LT 1027 mempunyai nilai keandalan sebesar 0.564, komponen LCV 1027 mempunyai nilai keandalan sebesar 0.59 dan komponen LIC 1027 mempunyai nilai keandalan sebesar 0.98 sehingga dapat diketahui bahwa komponen LT 1027 mempunyai nilai keandalan lebih rendah bila dibandingkan dengan komponen LIC 1027 dan LCV 1027, hal ini disebabkan karena komponen LT 1027 sering mengalami kebuntuan pada tubing sensor sehingga menyebabkan indikasi palsu antara sensor LT 1027 yang terdapat dicontrol room dengan LG (level glass) yang terpasang pada plant. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lama komponen tersebut beroperasi maka nilai kehandalannya dari komponen tersebut semakin kecil, yang artinya komponen tersebut keandalannya dalam beroperasi sudah menurun. Berdasarkan nilai maintanaibility dari masing masing komponen dapat digambarkan kedalam sebuah grafik hubungan antara maintanaibility terhadap waktu seperti dibawah ini :

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Grafik 2. Nilai Maintanaibility Berdasarkan Grafik 2 diatas, dapat dilihat bahwa komponen LT 1027 mempunyai tingkat kemampuan sebesar 1 atau 100% untuk dapat diperbaiki kembali pada saat waktu perawatan selama selang waktu 7 jam, komponen LCV 1027 mempunyai tingkat kemampuan sebesar 1 atau 100% untuk dapat diperbaiki kembali pada saat waktu perawatan selama selang waktu 12 jam dan komponen LIC 1027 mempunyai tingkat kemampuan sebesar 1 atau 100% untuk dapat diperbaiki kembali pada saat waktu perawatan selama selang waktu 14 jam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komponen LT 1027 mempunyai waktu perbaikan yang paling cepat sekali, bila dibandingkan dengan komponen LIC 1027 dan LCV Semakin cepat menunjukkan nilai 1 maka komponen tersebut semakin cepat pula dapat kembali beroperasi secara normal. Nilai Availability merupakan perbandingan antara waktu rata rata kegagalan dengan jumlah rata rata waktu kegagalan dan waktu rata rata perbaikan. Sehingga dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh nilai availability pada komponen LT 1027 sebesar , komponen LCV 1027 sebesar dan komponen LIC 1027 sebesar Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari besarnya nilai Availability tersebut yang mendekati 1, maka komponen komponen tersebut dalam keadaan semakin baik untuk beroperasi sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian semakin tinggi nilai Availability-nya menunjukkan semakin tinggi kemampuan komponen tersebut dalam beroperasi. B. Hasil Evaluasi Keandalan Preventive Maintenance Evaluasi keandalan dengan preventive maintenance ini mempunyai tujuan agar nilai keandalan dari masing masing komponen tersebut mempunyai nilai keandalan minimal 0.8. nilai keandalan dari masing masing komponen dapat dilihat seperti grafik dibawah ini : Grafik 3 Keandalan Preventive Maintenance LT 1027 Grafik 4 Keandalan Preventive Maintenance LCV 1027 Garfik 5 Keandalan Preventive Maintenance LIC 1027 Berdasarkan grafik 3 diatas bahwa komponen LT 1027 dapat dilakukan preventive maintenance setiap interval waktu 800 jam sekali, pada grafik 4 bahwa komponen LCV 1027 dapat dilakukan preventive maintenance setiap interval waktu 2300 jam sekali, dan dapat dilihat dalam grafik 5 bahwa komponen LIC 1027 dapat dilakukan preventive maintenance setiap interval waktu jam sekali, dimana setiap interval waktu tersebut berguna untuk menjaga agar nilai keandalan masih berada diatas 0.8. Waktu dilakukannya preventive maintenanace untuk komponen ini cukup lama sekali yaitu jam sekali, hal ini dikarenakan bahwa komponen ini tingkat keandalannya masih sangat tinggi. Dengan waktu preventive maintenance yang dibutuhkan untuk melakukan

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) perawatan maka diharapkan komponen dapat beroperasi atau berjalan dengan baik dalam kurun waktu 20 tahun dengan kerusakan yang seminimum mungkin. C. Evaluasi Safety Integrity Level (SIL) Berdasarkan dari hasil perhitungan nilai PFD (Probability Failure on Demand) dan RRF (Risk Reduction Function) dari masing masing komponen maka sistem pengendalian level Ammonia Stripper termasuk kedalam Tingkatan Safety Integrity Level (SIL) 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 2 dibawah ini : Tabel 2. Hasil perhitungan nilai λ, PFD dan RRF (Data PT Petrokimia) Komponen λ PFD RRF SIL LT SIL 1 LV SIL 1 LIC SIL 1 Dari tabel nilai PFD masing masing komponen kemudian dapat dicari nilai PFD system loop pengendalian level seperti dibawah ini : PFD loop = PFDsensor + PFDlogic solver + PFDactuator = = 0.28 Dari hasil perhitungan PFD system, maka dapat diketahui bahwa nilai PFD dari sistem sebesar 0.28, nilai tersebut akan dikonversikan kedalam tabel tingkatan SIL. Dari pengkonversian yang sudah dilakukan maka plant pengendalian Level Ammonia Stripper memiliki nilai SIL 1 atau tingkat keamanan dalam tingkatan 1 yang artinya bahwa tingkat keamanan dari plant ini masih sangat rendah. Nilai SIL 1 diperoleh dari nilai PFD system (loop) dan nilai RRF yang dikonversikan kedalam tingkatan SIL yang dapat dilihat dalam tabel 2.1 IEC Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa LT 1027 memiliki nilai laju kegagalan yang paling besar dibandingkan dengan komponen LCV 1027 dan LIC 1027 sehingga LT 1027 memiliki nilai PFD yang paling besar pula. Sedangkan komponen LCV 1027 memiliki nilai RRF yang paling besar dibandingkan dengan komponen LT 1027 dan LIC D. Evaluasi Manajemen Resiko 1. Pennetuan Likelihood Berdasarkan frekuensi kerusakan suatu komponen yang terjadi dalam suatu periode waktu maka dapat ditentukan nilai Likelihood. Periode waktu yang digunakan adalah selama satu tahun sehingga hasil dari perhitungan likelihood ini adalah berapa kali komponen-komponen pengendalian level Ammonia Stripper tersebut akan rusak dalam waktu satu tahun. Tabel 4. Nilai Likelihood dan MTTR pada setiap komponen komponen pengendalian level Ammonia Stripper Komponen MTTR (jam) Likelihood (kali/tahun) LT LCV LIC Tabel 4. diatas merupakan hasil perbandingan nilai likelihood resiko dan Waktu rata-rata perbaikan komponenkomponen pengendalian level Ammonia Stripper. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kerugian waktu yang terbuang jika komponen LT 1027 mengalami kerusakan, rata-ratanya adalah sebesar jam, komponen LCV1027 adalah sebesar dan komponen LIC 1027 adalah sebesar Kerugian berdasarkan waktu yang terbuang dapat dilihat dari nilai MTTR per jamnya. Sehingga dari hasil diatas, Komponen LT 1027 mempunyai nilai rata rata perbaikan yang paling besar dibandingkan dengan komponen LCV 1027 dan LIC 1027, ini berarti komponen LT 1027 juga akan mengalami kerugian waktu yang cukup besar. Dimana kerugian waktu tersebut akan menyebabkan jumlah jam operasional komponen tersebut juga akan berkurang, sehingga akan berdampak juga terhadap proses produksi pupuk yang akan semakin sedikit hasil produksinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Hubungan kerugian berdasarkan waktu dengan nilai likelihood adalah jika nilai rata-rata perbaikan semakin besar dan nilai likelihood juga besar maka kerugian akan kehilangan waktu produksi akan semakin besar pula 2. Kerugian berdasarkan biaya perbaikan Kerugian berdasarkan biaya perbaikan ini merupakan biaya yang ditanggung perusahaan karena adanya perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada komponen-komponen pengendalian level Ammonia Stripper. Biaya ini terdiri dari biaya penggantian spare part, biaya tenaga kerja dan konsekuensi operasional perusahaan. Tabel 5. Biaya Penggantian Komponen Pengendalian Level Ammonia Stripper Nama Komponen Biaya penggantian Komponen LT ,00 LCV ,00 LIC ,00 Total ,00 Dapat dilihat dalam tabel 5 diatas bahwa komponen LIC 1027 merupakan komponen paling mahal jika terjadi kerusakan, Hal ini dikarenakan LIC 1027 Ammonia Stripper PT.Petrokimia tergabung dalam satuan DCS, jarang sekali sebuah LIC yang dalam kasus ini tergabung dalam DCS mengalami kerusakan. Kerugian berikutnya adalah kerugian berdasarkan biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja yang diperhitungkan disini adalah biaya tenaga kerja perawatan yang dialokasikan untuk menangani komponen komponen LT 1027, LCV 1027 dan LIC Rincian untuk biaya tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel 6 sebagai berikut:

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Tabel 6. Perincian biaya tenaga kerja untuk komponen komponen Pengendalian Level Ammonia Stripper Nama Komponen Jumlah Tenaga kerja Total Upah/jam LT Rp ,00 LCV Rp ,00 LIC Rp Total Rp Tabel 6 diatas adalah tabel rincian upah tenaga kerja per jamnya yang akan digunakan dalam mencari nilai Resiko tenaga kerja. Biaya total tenaga kerja atau total konsekuensi resiko tenaga kerja selama satu tahun bisa didapatkan dengan mengalikan total upah tenaga kerja perjam-nya dengan total perkalian MTTR dengan likelihood yang hasilnya dapat dilihat dalam tabel 7 seperti dibawah ini : Tabel 7. Resiko Tenaga Kerja Komponen RTK LT 1027 Rp ,77 LCV 1027 Rp ,54 LIC 1027 Rp ,099 Berdasarkan hasil perhitungan total konsekuensi pada tabel 7 diatas, didapat bahwa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan ketika komponen-komponen pengendalian level Ammonia Stripper mengalami kerusakan adalah sebesar Rp ,41 pertahun dan untuk biaya preventive maintenance tiap tahun sebesar Rp ,- dengan rincian pada tabel dibawah ini Tabel 8 Rincian biaya preventive tiap tahun LCV 1027 sebesar 0.59 dan LIC 1027 sebesar 0.98 dalam kurun waktu 1 tahun. 3. Dari hasil perhitungan nilai keandalan pada masing masing komponen maka seharusnya dapat dilakukan preventive maintenance untuk komponen LT 1027 minimal 800 jam sekali, komponen LCV 1027 minimal 2300 jam sekali dan komponen LIC 1027 minimal jam sekali dengan tujuan untuk menjaga nilai kehandalan minimal Manajemen resiko dari segi kerugian biaya yang dikeluarkan oleh PT Petrokimia Gresik untuk preventive maintenance adalah sebesar Rp ,00 pertahun. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis E.M mengucapkan banyak terima kasih kepada PT. Petrokimia Gresik atas kesempatan dan bantuan yang diberikan selama pengambilan data penelitian dan seluruh civitas akademik Teknik Fisika ITS atas segala bantuan, bimbingan dan kerjasama yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA [1] Dhillon, B.S Reliability, Quality, and Safety for Engineers. USA : CRC Press. [2] Ebeling,Charles E An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering. Singapore : The McGraw-Hill Companies. [3] Globe, William M Control System Safety Evaluation & Reliability. Amerika : The united stated of America [4] Macdonald, Dave Practical Hazops, Trips and Alarm. Cape Town : An Imprint of Elsevier. [5] Smith, David J Reliability, Maintanaibility and Risk. Oxford paris : Linacre House - Jordan Hill. [6] Smith, David J Functional Safety. Oxford paris : Linacre House - Jordan Hill. [7] Stapelberg, Rudolph Frederick Handbook of Reliability, Availability, Maintanaibility and Safety in Engineering Design. London : GriffthUniversity [8] Wisandiko, Anugrah Okta Analisa Keandalan, Keamanan, dan Manajemen Resiko pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Blok 2.2 Di PLTGU PT PJB UP Gresik dengan Menggunakan Pendekatan Kuantitatif. Surabaya : Teknik Fisika-ITS. [9] Wisudana, Rewijian. G Analisa Safety, Manajemen Resiko dan Pengendalian Pada Sistem Pengendalian Level LP Drum Waste Heat Boiler PT. Petrokimia Gresik. Surabaya : Teknik Fisika ITS. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan, analisis data dan pembahasan, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan dari data maintenance PT Petrokimia Gresik didapatkan nilai PFD (Probability Failure on Demand) dari sistem pengendalian Level Ammonia Stripper sebesar 0.2, sehingga plant tersebut masih termasuk kedalam tingkatan Safety Integrity Level (SIL) Berdasarkan perhitungan nilai keandalan dari masing masing komponen, maka komponen LT 1027 memiliki nilai keandalan yang paling rendah sebesar bila dibandingkan dengan komponen

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi

Lebih terperinci

Dewi Widya Lestari

Dewi Widya Lestari Dewi Widya Lestari 2411 106 011 WHB merupakan komponen yang sangat vital bagi berlangsungnya operasional untuk memenuhi pasokan listrik pabrik I PT Petrokimia Gresik. Dari tahun 90-an hingga kini WHB beroperasi

Lebih terperinci

Analisa safety, manajemen resiko dan pengendalian pada sistem pengendalian level LP

Analisa safety, manajemen resiko dan pengendalian pada sistem pengendalian level LP Analisa safety, manajemen resiko dan pengendalian pada sistem pengendalian level LP Drum waste heat boiler di pt.petrokimia gresik Oleh : Rewijian Gayuh Wisudana (2407100052) Dosen Pembimbing : Imam Abadi,

Lebih terperinci

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL 1 ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Septian Hari Pradana, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan

Lebih terperinci

STUDI RELIABILITY, SAFETY, DAN QUALITY PADA WASTE HEAT BOILER (WHB) DI PT.PETROKIMIA GRESIK

STUDI RELIABILITY, SAFETY, DAN QUALITY PADA WASTE HEAT BOILER (WHB) DI PT.PETROKIMIA GRESIK STUDI RELIABILITY, SAFETY, DAN QUALITY PADA WASTE HEAT BOILER (WHB) DI PT.PETROKIMIA GRESIK Oleh : Andhika Bagus P (NRP. 2406 100 043) Pembimbing: 1. Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes 2. Dr. Ir. Totok Soehartanto,

Lebih terperinci

ANALISA SAFETY,MANAJEMEN RESIKO DAN PENGENDALIAN PADA SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LP DRUM WASTE HEAT BOILER PT.PETROKIMIA GRESIK

ANALISA SAFETY,MANAJEMEN RESIKO DAN PENGENDALIAN PADA SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LP DRUM WASTE HEAT BOILER PT.PETROKIMIA GRESIK ANALISA SAFETY,MANAJEMEN RESIKO DAN PENGENDALIAN PADA SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LP DRUM WASTE HEAT BOILER PT.PETROKIMIA GRESIK Oleh (Rewijian Gayuh Wisudana, Imam Abadi ST.MT) Jurusan Teknik Fisika Fakultas

Lebih terperinci

STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT 1 JAMBI

STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT 1 JAMBI STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT JAMBI Rhivki Habibiansyah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON ITS Surabaya (@rekayasa.co.id) Abstrak PT PJB Unit Pembangkitan Paiton merupakan jenis pembangkit

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT. USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK. ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),

Lebih terperinci

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK NOVAN YUDHA ARMANDA 2409 105 032 DOSEN PEMBIMBING: IR. RONNY DWI NORIYATI M.KES IMAM

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP

Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian

Lebih terperinci

II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP

II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR - TF 141581 ANALISIS KEANDALAN DAN KESELAMATAN PADA LOW PRESSURE STRIPPER REBOILER 018F102 UNIT HYDROTREATED THERMAL DISTILLATE FUEL OIL COMPLEX II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Winy Febrianti 1) dan Bobby Oedy P. Soepangkat 2) Program Studi Magister

Lebih terperinci

APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK 1 APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK (Nur Arif Romadlon, Imam Abadi) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP

LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA KNOCK OUT DRUM 260V106 DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP Oleh : Fitri Noer Laili (2406100034) Pembimbing : Hendra Cordova, ST, MT PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK OLEH : NANDA DIAN PRATAMA 2412105013 DOSEN PEMBIMBING : TOTOK RUKI BIYANTO, PHD IR. RONNY DWI NORIYATI,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT. ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Diajukan Oleh: Septian Hari Pradana 2410100020 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR i ii in iv v vi vii viii DAFTAR ISI x DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengumpulan Data Kerusakan Mesin Dalam penelitian ini, penulis meneliti kerusakan pada mesin kempa yang merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit.

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN, KEAMANAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BLOK 2.2 DI PLTGU PT

ANALISA KEANDALAN, KEAMANAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BLOK 2.2 DI PLTGU PT 1 ANALISA KEANDALAN, KEAMANAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BLOK 2.2 DI PLTGU PT. PJB UP GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF (Anugrah Okta Wisandiko, Imam Abadi)

Lebih terperinci

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Abstrak Adjie Ridhonmas, Estiyanti Ekawati, dan Agus Samsi Program

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati Rian Apriansyah,

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME Siti Nandiroh Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.

Lebih terperinci

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi

Lebih terperinci

Oleh : Novita Kurnia Putri

Oleh : Novita Kurnia Putri Oleh : Novita Kurnia Putri 6507040036 Boiler System dan Sulfuric Acid Storage Tank System pada plant produksi sulfurid acid di PT. Liku Telaga Gresik merupakan dua sistem yang memiliki resiko. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut Gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram Alir 11 12 Gambar 3.2 Diagram Alir (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi

Lebih terperinci

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Ayrton Humardhani P Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT.

Ayrton Humardhani P Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT. Ayrton Humardhani P 2411 105 024 Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT. Belum dilakukanya penentuan nilai safety integrity level di PLTU unit 1. Pentingnya evaluasi dalam sistem keamanan komponen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai penerapan sistem Preventive Maintenance di departemen 440/441 men summer shoes pada

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT.

Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT. 1 Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT. Petrokimia Gresik Khoirul Anam, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,

Lebih terperinci

Desain Interface DCS. Tipe Alarm Waktu Display Screen Alarm Buzzer Alarm D Blinking Indicator Off Alarm 2 30 D Blinking Label On

Desain Interface DCS. Tipe Alarm Waktu Display Screen Alarm Buzzer Alarm D Blinking Indicator Off Alarm 2 30 D Blinking Label On Desain Interface DCS Tipe Alarm Waktu Display Screen Alarm Buzzer Alarm 1 100 D Blinking Indicator Off Alarm 2 30 D Blinking Label On Kesimpulan Prediksi Kegagalan dapat dilakukan dengan metode AutoRegressive

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Di bawah ini merupakan urutan dari pada tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 95 96 Uji Kesesuaian

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN

STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN Lukmanul Hakim Rambe, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi

Lebih terperinci

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah

Lebih terperinci

Oleh: Gita Eka Rahmadani

Oleh: Gita Eka Rahmadani ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

STE TE HE E SE. Indicator Perusahaan (95%) (95%) (95%) (95%) (95%)

STE TE HE E SE. Indicator Perusahaan (95%) (95%) (95%) (95%) (95%) Indicator Perusahaan melakukan pemeriksaan dan pengencangan pada baut yang longgar melakukan pengesekan terhadap temperatur turbin memberikan pelumasan pada bearing melakukan pengecekan secara visual melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Prosiding SENTIA 206 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN: 2085-2347 ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Fina Andika Frida Astuti Mahasiswa S2

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2008/2009 IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA Wahyudi

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

Desy Ambar Yunanta ( )

Desy Ambar Yunanta ( ) Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta

Lebih terperinci

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Atrisita Diastari 1, Priyo Agus Setiawan 2, Aulia Nadia Rachmat 3 1

Lebih terperinci

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM) Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY DAN AVAILABILITY PADA MESIN PRESS DI PT INTIRUB

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif Petunjuk Sitasi: Rahman, A. (2017). Evaluasi Deviasi Dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif Dan Preventif. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C181-186). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber dan Bottomer dengan Metode Analisis Reliabilitas di PT Industri Kemasan Semen Gresik Oleh : Dosen Pembimbing : Drs. Haryono, MSIE Satria Hikmawan M.H (1309100070)

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TF

TUGAS AKHIR TF TUGAS AKHIR TF 141581 ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) DENGAN METODE RISK GRAPH DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) PADA UNIT BOILER (B-6203) PABRIK III PT. PETROKIMIA GRESIK TASYA MU AFIDA

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

IX Strategi Kendali Proses

IX Strategi Kendali Proses 1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-153 Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique Henki Projo Wicaksono,

Lebih terperinci

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR Fathiruddin Ilwan, Fatkhul Hani Rumawan, Lina Dianati Fathimahhayati Program

Lebih terperinci

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) Ranggadika Nurtrianto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 32 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitiaan fokus pada penentuan interval pemeliharaan mesin Oven Botol di PT.Pharos Indonesia. 3.2 Langkah-langkah Penelitian Langkah Langkah-langkah

Lebih terperinci

ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) PADA SYNTHESIS GAS COMPRESSOR 103-J DI PABRIK I PT PETROKIMIA GRESIK

ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) PADA SYNTHESIS GAS COMPRESSOR 103-J DI PABRIK I PT PETROKIMIA GRESIK HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TF 141581 ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) PADA SYNTHESIS GAS COMPRESSOR 103-J DI PABRIK I PT PETROKIMIA GRESIK Angela Indirarosi Widariono NRP 2412100 104

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INFO TEKNIK Volume 17 No. 2 Desember 2016 (253-262) ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Fina Andika Frida

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Safety Instrumented System pada Sistem Pengisian Bahan Bakar Pesawat di DPPU Pertamina Juanda Ade Nugrahani, itri Adi Iskandarianto dan Ya umar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan gas bumi di Indonesia adalah sangat penting mengingat hasil pengolahan gas bumi digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri maupun transportasi.

Lebih terperinci

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Bambang Nur Cahyono (L2F008013) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jln.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini, hampir semua aktifitas manusia berhubungan dengan energi listrik.

Lebih terperinci

Nukman Haris, Imam Abadi, ST., MT.

Nukman Haris, Imam Abadi, ST., MT. STUDI PERFORMANSI BASIC PROCESS CONTROL SYSTEM (BPCS) DAN SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA AMMONIA STORAGE TANK DI PT. PETROKIMIA GRESIK - INDONESIA Nukman Haris, Imam Abadi, ST., MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) -5 Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling Agung Yanuar Wirapraja, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012 PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM DAN PELUANG SUKSES MESIN PADA JENIS SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP Imam Sodikin 1 1 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA TUGAS AKHIR Oleh Aryo Suyudi 1000876833 Ericknes 1000877911 Yosua Christhoper Alexander Rumawas

Lebih terperinci

STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK

STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK Nur Ulfa Hidayatullah, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,

Lebih terperinci