ANALISIS VALUE ENGINEERING PEKERJAAN CURINGPELAT BETON PADA HIGH RISE BUILDING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS VALUE ENGINEERING PEKERJAAN CURINGPELAT BETON PADA HIGH RISE BUILDING"

Transkripsi

1 ANALISIS VALUE ENGINEERING PEKERJAAN CURINGPELAT BETON PADA HIGH RISE BUILDING Romario 1 dan Henny Wiyanto 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjend. S. Parman no.1 Jakarta romariosumargo@hotmail.com 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjend. S. Parman no.1 Jakarta hennyw@ft.untar.ac.id ABSTRAK Pemilihan metode curing pekerjaan pelat beton pada high rise buildingmenggunakan analisis Value Engineering dengan pendekatan Rencana Kerja Value Engineering. Berbagai metodecuring yang dapat diimplementasikan untuk pelat beton antara lain metode penyemprotan, metode penggenangan, metode selimut basah, metode styrofoam, metode kertas/lembar plastik, metode zat khusus (compound), metode uap (steam curing), dan metode pemanasan dengan listrik. Dalam fase analisis, diperoleh kriteria yang paling berpengaruh dalam pemilihan metode curing pelat beton pada high rise building yaitu kriteria mutu (quality) yang dihasilkan dari tahap analisis matriks perbandingan. Pada tahap analisis Matrix Decision yang merupakantahap akhir dalam fase analisis diperoleh metode selimut basah (kain goni) memiliki skor tertinggi dengan 44 poin, metode zat khusus dengan selisih 1 poin yaitu 43 poin, dan metode penyemprotan dengan 32 poin. Dalam fase pengembangan, dilakukan estimasi biaya kebutuhan metode selimut basah dan metode zat khusus yang memiliki skor tertinggi pada tahap analisis Matrix Decision.Metode selimut basah (kain goni) memiliki estimasi biaya lebih rendah dan memiliki skor tertinggi dalam tahap analisis Matrix Decision, sehingga metode selimut basah (kain goni) merupakan metode yang memberikan manfaat terbesar untuk pekerjaan curing pelat beton pada high rise building. Kata kunci: Value Engineering, Rencana KerjaCuringPelat Beton, Metode Curing. 1. PENDAHULUAN Latar belakang Banyak bangunan tingkat tinggi/high rise building yang menggunakan struktur beton sebagai struktur utama dari bangunan-bangunan tersebut. Oleh sebab itu, pekerjaan beton menjadi sangat umum bagi para pekerja di bidang konstruksi sehingga langkah-langkah pengerjaan beton pun umumnya telah dikuasai oleh para pekerja di bidang konstruksi. Ada 2 tahapan dalam pekerjaan beton yaitu tahap pengecoran dan tahap pasca pengecoran. Dalam tahap pasca pengecoran atau dikenal dengan fase hardening ini perlu dilakukan pekerjaan curing/perawatan terhadap beton dengan tujuan untuk menjaga kualitas, kekuatan, dan durabilitas dari beton tersebut, sehingga pekerjaan curing menjadi salah satu metode pelaksanaan konstruksi yang memiliki peranan penting dalam suatu konstruksi. Banyak metode dalam pekerjaan curingyang dapat diimplementasikan pada pekerjaan struktur beton. Metode-metode tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda-beda dari segi/aspek biaya, waktu, metode pelaksanaan, alat/bahan yang digunakan, dan lain-lain, tetapi mempunyai manfaat yang sama. Sehingga aspek-aspek tersebut menjadi pertimbangan yang tidak mudah bagi pihak Kontraktor/ Konsultan untuk memilih metode curing yang akan digunakan. Oleh karena banyaknya pertimbangan dalam pemilihan metode, maka perlu dilakukan rekayasa nilai/ value engineering terhadap metode-metode curing.value Engineering adalah sebuah teknik TS-64

2 manajemen yang menggunakan pendekatan sistematis untuk mencari keseimbangan fungsional terbaik antara kehandalan, biaya, dan kinerja dari proyek atau produk tersebut (Zimmerman dan Hart, 1982). Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteriayang terbaik dalam pemilihan metode curing pelat beton dan untuk mengetahui metode curing yang dapat membeikan manfaat terbesar dalam pekerjaan pelat betonpada high rise buildingdengan teknik rekayasa nilai (value engineering). 2. PROSEDUR PENELITIAN 1. Fase Informasi Pada fase informasidilakukan pengumpulan informasi dan pendekatan fungsional dengan mengidentifikasi fungsi komponen pekerjaan curing pelat beton menggunakan tabel identifikasi fungsi menurut Soeharto (2001) serta pembuatan diagram FAST. 2. Fase Spekulasi/ Kreatif Pada fase spekulasidilakukan pencarian alternatif-alternatifyang dapat memenuhi fungsi atau kegunaan yang sama. Alternatif yang diusulkan mungkin didapatkan dari pengurangan, penyederhanaan, atau modifikasi alternatif yang telah ada dengan tetap mempertahankan fungsinya. 3. Fase Analisis Pada fase analisis ini, ide-ide yang muncul pada fase spekulasi dievaluasi kembali dan dilakukan analisis (Marzuki, 2007).Tahap pertama dalam fase analisis yaitu penilaian dengan menggunakanprobabilities Technique.Teknik ini digunakan untuk mengeliminasi alternatif-alternatif yang tidak dapatdijalankan/diimplementasikandalam pekerjaan dan kondisi yang telah ditentukanyaitu pekerjaan curing pelat beton pada high rise building.alternatif yang dapat diimplementasikan diberi nilai 1 dan alternatif yang tidak dapat diimplementasikan diberi nilai 0. Tahap kedua dalam fase analisis yaitu penilaian dengan Ranking Technique.Pada tahap ini dilakukan skoring terhadap setiap alternatif yang diperoleh berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh penilai ahli. Apabila rata-rata nilai kriteria yang diperoleh berdasarkan Rumus (1) kurang dari 3 poin (Standard), maka alternatif tersebut akan dieliminasi/tidak dapat lolos ke tahap penilaian berikutnya. Alternatif-alternatif yang memiliki nilai rata-rata lebih besar atau sama dengan 3 poin akan lolos ke tahap penilaian berikutnya. Nilai rata-rata dapat diperoleh dari persamaan : R = (X1+X2+X3+X4+X5) 5 (1) dengan : X1, X2, X3, X4, X5 :Nilai Kriteria R :Rata-rata dari nilai kriteria Pada tahap berikutnya dilakukananalisis Matrix Perbandingan Kriteria dan Identifikasi Kriteria dengan menggunakan tabel yang mengacu pada tulisan yang diajukan oleh Mudge (1971).Selanjutnya, tahap terakhir dalam fase analisisadalah membuat Tabel Matrix Decision dimana dalam tahapini akan dipilih alternatif yang memiliki total skor tertinggi untuk masuk ke fase pengembangan/rekomendasi. 65

3 Bobot kriteria tiap alternatif dapat diperoleh dari persamaan berikut: Yn = SnxXn (2) Jumlah skor dari bobot kriteria setiap alternatif dapat diperoleh dari persamaan berikut: Z = Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 (3) dengan: Sn : Skor yang diperoleh dari masing-masing kriteria pada Tabel Matrix Decision Xn : Nilai kriteria pada tiap alternatif pada Tabel Ranking Technique Yn : Bobot kriteria yang merupakan hasil perkalian dari skor yang diperoleh dari masing-masing kriteria dengan nilai kriteria pada tiap alternatif Z : Jumlah skor dari bobot kriteria setiap alternatif. 4. Fase Pengembangan/ Rekomendasi Pada fase pengembangan/rekomendasi akanditelaah gagasan atau alternatif yang terpilih dan melakukan estimasi life cycle cost terkait yang mendukung alternatif tersebut untuk diajukan sebagai proposal Value Engineering yang resmi. 5. Fase Pelaporan Pada fase pelaporan keseluruhan hasil studi akan dipresentasikan secara ringkas dengan berbagai data pendukung dan hasil analisis dari fase sebelumnya. 3. HASIL DAN ANALISIS 1. Fase Informasi Pada fase informasi terutama dalam pendekatan fungsional, terdapat dua teknik yang memiliki peran besar dan menjadi suatu teknik dalam Rencana Kerja yang akan menghasilkan sebuah pendekatan sistematis yang lebih produktif dibandingkan dengan teknik penghematan biaya lainnya, seperti teknik identifikasi fungsi komponen pekerjaan dan teknik dengan diagram FAST.Teknik identifikasi fungsi komponen pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Fungsi Komponen Pekerjaan Curing Pelat Beton Pekerjaan Fungsi Kata Kerja Kata Benda Jenis Menjaga Kelembaban Primer Menjaga Suhu Primer Mengoptimalkan Proses Hidrasi Primer Curing/ Mencegah Keretakan Primer Perawatan Mencapai Kuat Tekan Rencana Primer Beton Meningkatkan Durabilitas Primer Mencegah Penyusutan Primer Meningkatkan Ketahanan Permukaan Sekunder Menghemat Biaya Perbaikan Sekunder Teknik kedua dalam fase informasi yaitu teknik dengan diagram FAST. Fungsi-fungsi yang terdapat pada lintasan kritis adalah fungsi primer,artinya fungsi-fungsi tersebut tidak dapat 66

4 diabaikan dan harus dicapai.fungsi yang paling dasar pada Gambar 1 yaitu memperoleh mutu beton yang baik, sedangkan design objective nya yaitu penerapan/aplikasiperawatan sesuai prosedur, serta dapat menghemat biaya perbaikan sebagai fungsi sekunder yang terjadi setiap saat. Gambar 1. Diagram FAST Pekerjaan CuringPelat Beton 2. Fase Spekulasi Pada fase Spekulasi dilakukan pencarian alternative-alternatif yang dapat digunakan sebagai metode untuk pekerjaan perawatan/curing pelat beton pada high rise building. Alternatif yang diperoleh yaitumetode penggenangan/perendaman, metode selimut basah, metode penyemprotan, metode kertas/lembar plastik, metode zat khusus (compound), metode styrofoam, metode uap (steam), dan metode pemanasan dengan listrik. 3. Fase Analisis Tahap pertama dalam fase analisis yaitu penilaian metode dengan Probabilities Technique.Teknik ini menilai kemungkinan dapat atau tidak nya sebuah metode/ alternatif diimplementasikan dalam pekerjaan curing pelat beton pada high rise building.penilaian metode curing pelat beton dengan Probabilities Technique dapat dilihat pada Tabel 2.Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa ada empat alternatif yang dapat diimplementasikan pada pekerjaan curing pelat beton yaitu Metode Penyemprotan, Metode Selimut Basah (Kain goni, tikar kain, karpet, dll), Metode Styrofoam, dan Metode zat khusus (curing compound). Tabel 2. Penilaian Metode Dengan Probabilities Technique No Metode Curing Nilai 1. Metode Penggenangan/ Perendaman 0 2. Metode Penyemprotan 1 3. Metode Selimut Basah (Kain goni, tikar kain, karpet, dll) 1 4. Metode Styrofoam 1 5. Metode kertas/ lembar plastik polietilen 0 67

5 6. Metode zat khusus (curing compound) 1 7. Metode Uap (Steam Curing) 0 8. Metode Pemanasan dengan Listrik 0 Tahap keduadalam fase analisis yaitu penilaian dengan Ranking Technique.Teknik ini menilai setiap alternatif yang diperoleh berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh penilai ahli yaitu biaya, kecepatan metode, ketepatan metode, ketersediaan bahan dan material, serta mutu.penilaian alternatif dengan Ranking Technique dapat dilihat pada Table 3 sampai Tabel 6. Tabel 3. Penilaian Metode Penyemprotan No Kriteria Nilai 1. Biaya 5 2. Kecepatan metode 3 3. Ketepatan metode 3 4. Ketersediaan bahan dan material 5 5. Mutu 3 RATA-RATA 3.8 Tabel 4. Penilaian Metode Selimut Basah No Kriteria Nilai 1. Biaya 3 2. Kecepatan metode 4 3. Ketepatan metode 4 4. Ketersediaan bahan dan material 4 5. Mutu 5 RATA-RATA 4 Tabel 5. Penilaian Metode Styrofoam No Kriteria Nilai 1. Biaya 2 2. Kecepatan metode 3 3. Ketepatan metode 2 4. Ketersediaan bahan dan material 4 5. Mutu 3 RATA-RATA 2.8 Tabel 6. Penilaian Metode Curing Compound No Kriteria Nilai 1. Biaya 2 2. Kecepatan metode 5 3. Ketepatan metode 4 4. Ketersediaan bahan dan material 4 5. Mutu 4 RATA-RATA

6 Dari Tabel 3 sampai Tabel 6 dapat dilihat rata-rata nilai kriteria yang diperoleh berdasarkan Rumus (1). Apabila nilai yang diperoleh kurang dari 3 poin (Standard), maka alternatif tersebut akan dieliminasi/tidak dapat lolos ke tahap penilaian berikutnya. Alternatifalternatif yang memiliki nilai rata-rata lebih besar atau sama dengan 3 poin akan lolos ke tahap penilaian berikutnya. Metode Styrofoamtereliminasi dan tidak dapat lolos ke tahap penilaian berikutnya karena memiliki nilai rata-rata dibawah 3 poin (Standard), sedangkan metode penyemprotan, metode selimut basah, dan metode curing compound lolos ke tahap penilaian berikutnya karena memiliki nilai rata-rata diatas 3 poin. Pada tahap berikutnya dilakukan analisis matriks perbandingan kriteria. Pada tahap ini, kriteria yang telah ditentukan dibandingkan satu sama lain. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui pengaruh kriteria satu sama lain dan besar perbedaannnya. Dari analisis ini akan didapatkan skor dari masing-masing kriteria, yang kemudian akan diurutkan ranking/peringkatnya.analisis matriks perbandingan kriteria dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Analisis Matriks Perbandingan Kriteria B C D E SKOR A B1 C1 D1 E2 0 B B1 B1 B1 4 C C0 C1 2 D E1 1 E 3 Hasil dan skor masing-masing kriteria yang didapatkan dari hasil analisis matriks perbandingan kriteria akan diurutkan dalam peringkat/ranking pada identifikasi kriteria. Tabel identifikasi kriteria dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Identifikasi Kriteria Identifikasi Kriteria Skor Peringkat A Biaya (Cost) 0 5 B Mutu (Quality) 4 1 C Ketepatan (Accuracy) 2 3 Ketersediaan Material D (Availability) 1 4 E Kecepatan (Rapidity)

7 Matrix Decision merupakan tahap terakhir dalam fase analisis sebelum dilanjutkan ke fase pengembangan.analisis Matrix Decision dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9.Matrix Decision 4. Fase Pengembangan/ Rekomendasi Pada fase pengembangan dilakukanpengembangan terhadap metode-metode yang telah terpilih yaitu metode selimut basah dan metode zat khusus dengan selisih 1 poin pada total skor dalam analisis Matrix Decision. Langkah pengembangan terhadap alternatif/metode yang terpilihdilakukan dengan menghitung biaya pelaksanaan masingmasing metode tersebut tanpa memperhitungkan biaya pemeliharaan (maintenance cost) dan biaya perbaikan (repair cost), karena biaya-biaya tersebut dianggap sama pada kedua metode curing pelat beton. Perhitungan biaya dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 10. Analisis Harga Kebutuhan Metode Selimut Basah (Kain Goni) 70

8 Tabel 11. Analisis Harga Kebutuhan Metode Zat Khusus (Compound) 5. Fase Pelaporan Pada fase pengembangan/ rekomendasi, dapat dilihat bahwa pekerjaan curing pelat beton dengan metode selimut basah (kain goni) dan metode zat khusus (compound) masingmasing memiliki harga Rp ,00/100m 2 dan Rp ,00/100m 2. Maka, metode selimut basah dengan bahan kain goni terpilih sebagai metode curing pelat beton pada high rise building yang memberikan manfaat terbesar dengan skor tertinggi dalam Analisis Matrix Decision dan memiliki harga termurah pada fase pengembangan/rekomendasi. 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Analisis Value Engineering terhadap Metode Curing Pelat Beton pada High Rise Building adalah sebagai berikut : 1. Metode curing yang memberikan manfaat terbesar untuk pekerjaan pelat beton pada high rise building adalah metode selimut basah (kain goni) dengan nilai rata-rata tertinggi pada penilaian metode Ranking Technique dan total skor tertinggi pada analisis Matrix Decision. 2. Kriteria yang memiliki peringkat pertama dan memiliki pengaruh terbesar dalam pemilihan metode curing pelat beton pada high rise building adalah mutu (quality). Sedangkankriteria yang memiliki peringkat terakhir yaitu biaya (cost). Faktor mutu merupakan faktor yang utama sedangkan faktor biaya merupakan faktor yang tidak dominan dalam penilaian tetapi biaya tetap akan ditekan seminimal mungkin. 3. Metode selimut basah (kain goni) memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan metode curing compound. DAFTAR PUSTAKA Marzuki, P.F Rekayasa Nilai : Konsep dan Penerapannya di Dalam Industri Konstruksi. [Online], vol 5, 14 halaman. Tersedia: dalam_industri_konstruksi. [4 Maret 2016]. Mudge, Arthur. E Value Engineering: A Systematic Approach. New York : McGraw-Hill Book Company. Soeharto, I Manajemen Proyek: Dari Konseptual sampai Operasional Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Zimmerman, L.W. dan Hart, G.D Value Engineering: A Practical Approach for Owners, Designers, and Contractors. Netherland: Van Norstrand. 71

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek bangunan harus direncanakan dengan efisien dan optimal. Banyak hal yang dapat dilakukan sebelum membuat RAB, diantaranya pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,maka tingkat konsumsi masyarakat terhadap sesuatu juga semakin tinggi. Namun permasalahannya adalah masyarakat menginginkan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan mengorganisasi beragam sumber daya selama masa proyek, yang tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan mengorganisasi beragam sumber daya selama masa proyek, yang tujuan 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengelola dan mengorganisasi beragam sumber daya selama masa proyek, yang tujuan akhirnya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sudah lama dikembangkan dan diaplikasikan pada industri-industri maju dan. bidang manufacturing. (Iman Soeharto, 2001)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sudah lama dikembangkan dan diaplikasikan pada industri-industri maju dan. bidang manufacturing. (Iman Soeharto, 2001) 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Pada awalnya Value Engineering lahir di Amerika Serikat (USA) pada perang dinia II. Sehingga bukan merupakan konsep yang baru, metoda ini sudah lama dikembangkan dan

Lebih terperinci

APLIKASI REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN (STUDI KASUS PERUMAHAN TAMAN SARI METROPOLITAN MANADO PT. WIKA REALTY)

APLIKASI REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN (STUDI KASUS PERUMAHAN TAMAN SARI METROPOLITAN MANADO PT. WIKA REALTY) APLIKASI REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN (STUDI KASUS PERUMAHAN TAMAN SARI METROPOLITAN MANADO PT. WIKA REALTY) Magdalena Monica Pontoh H. Tarore, R. J. M. Mandagi, G. Y. Malingkas Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA REKAYASA NILAI PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI BORED PILE DAN SOLDIER PILE GEDUNG HOTEL HARPER BANDUNG, JAWA BARAT

ANALISA REKAYASA NILAI PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI BORED PILE DAN SOLDIER PILE GEDUNG HOTEL HARPER BANDUNG, JAWA BARAT ANALISA REKAYASA NILAI PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI BORED PILE DAN SOLDIER PILE GEDUNG HOTEL HARPER BANDUNG, JAWA BARAT Ariadi Jurusan Teknik Sipil, UNPAR Bandung - Jawa Barat email: ariadix10@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN VALUE ENGINEERING UNTUK STRUKTUR PONDASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG OLAH RAGA DI KOTA PASURUAN

PENERAPAN VALUE ENGINEERING UNTUK STRUKTUR PONDASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG OLAH RAGA DI KOTA PASURUAN Penerapan Value Engineering untuk Struktur Pondasi yang Efektif dan Efisien pada Pembangunan Gedung A. Agus Santoso, Tiong Iskandar, Mochammad Rizal PENERAPAN VALUE ENGINEERING UNTUK STRUKTUR PONDASI YANG

Lebih terperinci

APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA BENTUK LENGKUNG

APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA BENTUK LENGKUNG APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA BENTUK LENGKUNG Munasih Dosen Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI Persaingan usaha jasa konstruksi yang semakin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Untuk memecahkan dan membahas permasalahan yang terjadi peneliti menggunakan penelitian deskriptif atau survey dengan metode penelitian studi kasus.

Lebih terperinci

Industrial Management Tahap Informasi, Kreatif, dan Analisa Pada Rekayasa Nilai Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hotel

Industrial Management Tahap Informasi, Kreatif, dan Analisa Pada Rekayasa Nilai Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hotel Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 46-51 ISSN 2302 934X Industrial Management Tahap Informasi, Kreatif, dan Analisa Pada Rekayasa Nilai Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hotel Muhammad

Lebih terperinci

Kata Kunci: Rekayasa Nilai, Biaya, Alternatif

Kata Kunci: Rekayasa Nilai, Biaya, Alternatif PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA PAREPARE M Asad Abdurahman, A Subhan Mustari, Ferdiansyah I Halim Abstrak Penelitian ini mencoba untuk menganalisis bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Lawrence D. Miles : (Herry, P.A.,1997) 2. Menurut Fisk : (Yohanes, C.J., 2006)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Lawrence D. Miles : (Herry, P.A.,1997) 2. Menurut Fisk : (Yohanes, C.J., 2006) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Berbagai macam definisi yang dikemukakan mengenai VE : 1. Menurut Lawrence D. Miles : (Herry, P.A.,1997) Value Engineering adalah suatu teknik manajemen yang sudah

Lebih terperinci

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO Asrini Novita Rompas H. Tarore, R. J. M. Mandagi, J. Tjakra Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi email:

Lebih terperinci

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSKESMAS DI BLITAR

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSKESMAS DI BLITAR Spectra Nomor 17 Volume IX Januari 2011: 48-57 PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSKESMAS DI BLITAR Deviany Kartika Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada pembangunan sebuah gedung, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dihitung setelah perhitungan konstruksi bangunan. Hal tersebut terkait dalam pemilihan desain dan bahan

Lebih terperinci

APLIKASI VALUE ENGINEERING PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO CITY MALANG

APLIKASI VALUE ENGINEERING PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO CITY MALANG APLIKASI VALUE ENGINEERING PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO CITY MALANG Nicolau Martins Soares 2009520028 Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Lebih terperinci

Pendekatan Value Engineering untuk Optimasi Proses Pemilihan Material

Pendekatan Value Engineering untuk Optimasi Proses Pemilihan Material Pendekatan Value Engineering untuk Optimasi Proses Pemilihan Material Lydiawati Soelaiman Email: ahakki@cbn.net.id Penulis Lydiawati Soelaiman adalah staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara.

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.7, Juni 2013 (473-478) ISSN: 2337-6732 PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Vanessa Irena Kullit S. E. Wallah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Value Engineering 2.1.1 Sejarah Value Engineering Rekayasa nilai atau value engineering (VE) dikembangkan pertama kali oleh Lawrence D. Miles pada tahun 1940-an di perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KONSTRUKSI BAWAH DERMAGA LAUT DENGAN METODE REKAYASA NILAI (RN)

ANALISIS KONSTRUKSI BAWAH DERMAGA LAUT DENGAN METODE REKAYASA NILAI (RN) ANALISIS KONSTRUKSI BAWAH DERMAGA LAUT DENGAN METODE REKAYASA NILAI (RN) Suharto Dj. Dunggio Alumni Pascasarjana Teknik Sipil Unsrat Bonny F. Sompie, Robert J.M. Mandagi Dosen Pascasarjana Teknik Sipil

Lebih terperinci

EFISIENSI TENAGA KERJA DENGAN RANKED POSITIONAL WEIGHT METHOD

EFISIENSI TENAGA KERJA DENGAN RANKED POSITIONAL WEIGHT METHOD Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016 EFISIENSI TENAGA KERJA DENGAN RANKED

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI 44 BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI Dalam bab ini akan dianalisis dan interpretasi hasil penelitian mengenai pemilihan mesin sanding dengan menggunakan pendekatan rekayasa nilai (value engineering). 5.1.

Lebih terperinci

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PEKERJAAN BAJA PROFIL TERHADAP BAJA RINGAN PADA PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZER MANADO

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PEKERJAAN BAJA PROFIL TERHADAP BAJA RINGAN PADA PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZER MANADO PENERAPAN VALUE ENGINEERING PEKERJAAN BAJA PROFIL TERHADAP BAJA RINGAN PADA PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZER MANADO Hary Wahono Jermias Tjakra, Pingkan A. K. Pratasis Program Studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

ANALISA REKAYASA NILAI PEKERJAAN STRUKTUR GEDUNG TEKNIK INFORMATIKA U P N VETERAN JATIM

ANALISA REKAYASA NILAI PEKERJAAN STRUKTUR GEDUNG TEKNIK INFORMATIKA U P N VETERAN JATIM ANALISA REKAYASA NILAI PEKERJAAN STRUKTUR GEDUNG TEKNIK INFORMATIKA U P N VETERAN JATIM Jurusan Teknik Sipil, UPN Veteran Jawa Timur ABSTRACT One of analysis methode that is use to evaluate construction

Lebih terperinci

PENERAPAN RESOURCE LEVELING DENGAN MINIMUM MOMENT METHOD DAN ENTROPY MAXIMIZATION

PENERAPAN RESOURCE LEVELING DENGAN MINIMUM MOMENT METHOD DAN ENTROPY MAXIMIZATION PENERAPAN RESOURCE LEVELING DENGAN MINIMUM MOMENT METHOD DAN ENTROPY MAXIMIZATION Miranda Budiman 1 dan Henny Wiyanto 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjend. S. Parman no.1 Jakarta

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bahan Kedap Air Bahan kedap air merupakan suatu bahan yang diperlukan untuk melidungi dan membungkus bangunan konstruksi dari atas sampai ke bawah akibat rembesan dan kebocoran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian yang digunakan secara rinci tentang bahan atau materi penelitian,

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLITEKNIK ELLEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

PRESENTASI TUGAS AKHIR PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLITEKNIK ELLEKTRONIKA NEGERI SURABAYA PRESENTASI TUGAS AKHIR PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLITEKNIK ELLEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SEPTYARINI PUTRI AYUDYA 3109100031 Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Kebutuhan akan konstruksi membuat beton menjadi pilihan utama,

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Kebutuhan akan konstruksi membuat beton menjadi pilihan utama, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan suatu bahan yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur. Kebutuhan akan konstruksi membuat beton menjadi pilihan utama, karena beton merupakan bahan

Lebih terperinci

Penerapan Rekayasa Nilai Pada Proyek Apartemen Taman Melati Margonda Depok

Penerapan Rekayasa Nilai Pada Proyek Apartemen Taman Melati Margonda Depok 1 Penerapan Rekayasa Nilai Pada Apartemen Taman Melati Margonda Depok Dennis Adipratama Pohan, Christiono Utomo ST, MT, PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Prodi Teknik Industri, STT POMOSDA JL. KH. Wakhid Hasyim 275 Tanjunganom, Nganjuk, Jatim (1) (2)

Prodi Teknik Industri, STT POMOSDA JL. KH. Wakhid Hasyim 275 Tanjunganom, Nganjuk, Jatim (1) (2) Petunjuk Sitasi: Sulistyono, E., & Sukarsono, A. (2017). Analisa Pengembangan Produk Sepatu Kulit dengan Metode Rekayasa Nilai dalam Rangka Penghematan Biaya (Studi Kasus pada Home Industri Kerajinan Kulit

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI PROYEK KONSTRUKSI A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI Suatu rangkaian kegiatan di bedakan atas dua jenis yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek, yaitu : Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang terus menerus

Lebih terperinci

ANALISA REKAYASA NILAI DENGAN METODEFAST&ANALYTICAL HIERARCHY PROSES PADA PROYEK GEDUNG REGIONAL INDOSAT SEMARANG TUGAS AKHIR

ANALISA REKAYASA NILAI DENGAN METODEFAST&ANALYTICAL HIERARCHY PROSES PADA PROYEK GEDUNG REGIONAL INDOSAT SEMARANG TUGAS AKHIR ANALISA REKAYASA NILAI DENGAN METODEFAST&ANALYTICAL HIERARCHY PROSES PADA PROYEK GEDUNG REGIONAL INDOSAT SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan oleh : MASDIN JUMATI 0553010059 PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG Disusun oleh : WEALTHY GIVEOFESA NRP : 9721025 NIRM : 41077011970261 Pembimbing : SONNY S. SONDARI, Ir. MT UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH IAIN IMAM BONJOL PADANG)

APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH IAIN IMAM BONJOL PADANG) APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH IAIN IMAM BONJOL PADANG) Nasrul 1) dan Tri Wahyu Oscar 2) 1) Dosen Teknik Sipil 2) Mahasiswa Teknik Sipil

Lebih terperinci

Aplikasi Value Engineering pada Pekerjaan Struktur Atap Gedung Kuliah Fakultas Perikanan Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat

Aplikasi Value Engineering pada Pekerjaan Struktur Atap Gedung Kuliah Fakultas Perikanan Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Aplikasi Value Engineering pada Pekerjaan Struktur Atap Gedung Kuliah Fakultas Perikanan Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat Kustamar, Enggal Chairyadi Mulyono, Tiong Iskandar

Lebih terperinci

meneruskan beban bangunan tersebut ke tanah atau bebatuan yang insinyur teknik sipil merancang pondasi yang sesuai agar bangunan yang

meneruskan beban bangunan tersebut ke tanah atau bebatuan yang insinyur teknik sipil merancang pondasi yang sesuai agar bangunan yang BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Latar Belakang Proyek Penelitian ini mengamati proyek pembangunan Gedung KPP Jambi. Pembangunan gedung KPP ini adalah sebagai usaha peningkatan dan perbaikan dalam proses melayani

Lebih terperinci

Penerapan Rekayasa Nilai (Value Engineering) Pekerjaan Arsitektural Pada Proyek Pembangunan Transmart Carrefour Padang

Penerapan Rekayasa Nilai (Value Engineering) Pekerjaan Arsitektural Pada Proyek Pembangunan Transmart Carrefour Padang D1 Penerapan Rekayasa Nilai (Value Engineering) Pekerjaan Arsitektural Pada Proyek Pembangunan Transmart Carrefour Padang Khaerul Bahri, dan Retno Indryani Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil,

Lebih terperinci

Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Hotel Ciputra World di Surabaya

Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Hotel Ciputra World di Surabaya Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Hotel Ciputra World di Surabaya D-65 Adinegoro Choliq dan Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TIPE MENENGAH DI KABUPATEN PASURUAN

ANALISIS REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TIPE MENENGAH DI KABUPATEN PASURUAN ANALISIS REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TIPE MENENGAH DI KABUPATEN PASURUAN Sucipto 1) Tulus Subagyo 2) ABSTRAK Rekayasa Nilai (Value Engineering) merupakan suatu

Lebih terperinci

Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartemen Seasons City Jakarta Menggunakan Value Engineering

Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartemen Seasons City Jakarta Menggunakan Value Engineering Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartemen Seasons City Jakarta Menggunakan Value Engineering Oleh : Ivan Kurniawan 3107 100 025 Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST.MT.Ph.D. BAB P endahuluan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Konsep Quality Function Deployment dan Value Analysis (QFDVA) Dalam upaya untuk bersaing di dalam dunia usaha, bisnis dan industri, kemenangan harus selalu dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai studi kasus tentang Penerapan Value Engineering pada proyek konstruksi di Jogjakarta

Lebih terperinci

Tatia Ardilla / Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST. MT.

Tatia Ardilla / Dosen Pembimbing : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST. MT. PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA X PROVINSI BALI (The Application of Value Engineering in The Project of X Dormitory Bali Province) Tatia Ardilla / 3109100091 Dosen Pembimbing :

Lebih terperinci

APLIKASI VALUE ENGINEERING DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP STRUKTUR PELAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL AZIZA SOLO

APLIKASI VALUE ENGINEERING DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP STRUKTUR PELAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL AZIZA SOLO ISSN 2354-8630 APLIKASI VALUE ENGINEERING DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP STRUKTUR PELAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL AZIZA SOLO Anisa Wahyu T.U. 1), Widi Hartono 2), Sunarmasto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi sebagai salah satu sektor usaha yang memberikan sumbangan yang cukup terlihat bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Peranan penting industri konstruksi

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN PADA BETON DAN PENCEGAHANNYA

IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN PADA BETON DAN PENCEGAHANNYA IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN PADA BETON DAN PENCEGAHANNYA Andry Gunawan Saputra 1, Rezky Taran 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK: Pada proyek-proyek konstruksi di lapangan saat proses

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional khusus

Tujuan Instruksional khusus Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mengetahui berbagai tujuan dari kegunaan estimasi biaya konstruksi, sehingga dapat memperkirakan biaya suatu konstruksi secara tepat sesuai dengan tujuan dan sasarsn

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN HARGA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

STUDI PERBANDINGAN HARGA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 STUDI PERBANDINGAN HARGA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT DENGAN METODE PRACETAK DAN KONVENSIONAL DI WILAYAH JAKARTA DAN PALEMBANG 1 M. Rizki,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS

PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS HANDOUT MODUL PBK JABATAN KERJA : PELAKSANA LAPANGAN PERKERASAN JALAN BETON PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS11.225.00 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) Yervi Hesna 1, Radhi Alfalah 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Pengertian proyek konstruksi menurut Ervianto (2005) adalah satu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V Metode Pelaksanaan Struktur Atas BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian umum Dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada proyek Midtown Residence Summarecon Serpong Tangerang dibutuhkan

Lebih terperinci

Prediksi Kuat Tekan Beton Berbahan Campuran Fly Ash dengan Perawatan Uap Menggunakan Metode Kematangan

Prediksi Kuat Tekan Beton Berbahan Campuran Fly Ash dengan Perawatan Uap Menggunakan Metode Kematangan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-921 D-1 Prediksi Kuat Tekan Beton Berbahan Campuran Fly Ash dengan Perawatan Uap Menggunakan Metode Kematangan Candra Irawan, Januarti Jaya Ekaputri,

Lebih terperinci

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Kesulitan Berjalan Indonesia Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Kesulitan Berjalan Indonesia Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaum difabel daksa adalah sebutan bagi mereka yang mengalami cacat (baik bawaan maupun sejak lahir) lantaran bencana, kecelakaan dan sebagainya, sehingga menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton adalah batuan yang terjadi sebagai hasil pengerasan suatu campuran tertentu. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton didapatkan dengan cara mencampur

Lebih terperinci

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT DENPASAR)

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT DENPASAR) 156 JURNAL MATRIX VOL. 5, NO. 3, NOPEMBER 2015 PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT DENPASAR) Made

Lebih terperinci

PENGARUH PERAWATAN TERHADAP DAYA TAHAN BETON

PENGARUH PERAWATAN TERHADAP DAYA TAHAN BETON PENGARUH PERAWATAN TERHADAP DAYA TAHAN BETON Nursyamsi *) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik USU Abstrak Perawatan beton merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tas digunakan oleh semua kalangan, baik kalangan atas maupun kalangan bawah, pria maupun wanita di segala usia. Selain untuk menaruh barang, tas juga berfungsi untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FAST & ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

PENERAPAN METODE FAST & ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PENERAPAN METODE FAST & ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG ( STUDI KASUS GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH ) TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : DENDRA EKA PURMANA

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN VALUE ENGINEERING (VE) PADA PROYEK KONSTRUKSI MENURUT PERSEPSI KONTRAKTOR DAN KONSULTAN

ANALISIS PENERAPAN VALUE ENGINEERING (VE) PADA PROYEK KONSTRUKSI MENURUT PERSEPSI KONTRAKTOR DAN KONSULTAN TESIS ANALISIS PENERAPAN VALUE ENGINEERING (VE) PADA PROYEK KONSTRUKSI MENURUT PERSEPSI KONTRAKTOR DAN KONSULTAN ELFRAN BUDY PRASTOWO No. Mhs.: 09.1363/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditinjausebagaisuatuprosesadalahmerupakansuatu. MenurutRicky W. Griffin, manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. ditinjausebagaisuatuprosesadalahmerupakansuatu. MenurutRicky W. Griffin, manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemenbila ditinjausebagaisuatuprosesadalahmerupakansuatu rangkaiantahapkegiatanyangdiarahkanpada pencapaiantujuandengan memanfaatkansemaksimal mungkin sumber-sumber

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-137

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-137 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-137 Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Rumah Tipe 39 di Perumahan Sapphire Park Regency Surabaya Herimurtti

Lebih terperinci

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Majalah Ilmiah Unikom, Vol.6, hlm. 61-68 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON YATNA SUPRIYATNA Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI Ali Musa Arrasyid Hasibuan, I Putu Artama Wiguna, dan Yusronia Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI REKAYASA NILAI DALAM USAHA MENGEMBANGKAN DESAIN BOTOL MINUMAN DI PT. IGLAS (PERSERO) SURABAYA

ANALISIS STUDI REKAYASA NILAI DALAM USAHA MENGEMBANGKAN DESAIN BOTOL MINUMAN DI PT. IGLAS (PERSERO) SURABAYA ANALISIS STUDI REKAYASA NILAI DALAM USAHA MENGEMBANGKAN DESAIN BOTOL MINUMAN DI PT. IGLAS (PERSERO) SURABAYA Elfitria Wiratmani Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas

Lebih terperinci

REKAYASA NILAI VALUE ENGINEERING

REKAYASA NILAI VALUE ENGINEERING REKAYASA NILAI VALUE ENGINEERING What is it? When is it used? How do we used it HISTORY Rekayasa Nilai atau lebih dikenal dengan Value Engineering Lawrence D.Miles di perusahaan General Electric Th.1940

Lebih terperinci

MODEL ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL BANGUNAN JEMBATAN BETON PRATEGANG (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Y)

MODEL ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL BANGUNAN JEMBATAN BETON PRATEGANG (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Y) MODEL ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL BANGUNAN JEMBATAN BETON PRATEGANG (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Y) Bagyo Mulyono 1 dan Arwan Apriyono 2 1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Beton mempunyai beberapa keunggulan dibanding bahan lain. Keunggulan itu antara lain beton mudah dibentuk sesuai keinginan, menggunakan bahan bahan lokal yang tersedia

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014 JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL HALUS BUKIT PASOLO SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN PASIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON dipersiapkan dan disusun oleh PRATIWI DUMBI NIM: 5114 08 051 Jurnal ini telah disetujui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Rekayasa Nilai (Value Engineering) adalah salah satu teknik untuk mengendalikan biaya yang memiliki potensi keberhasilan cukup besar, dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Rumah Tipe 39 di Perumahan Sapphire Park Regency Surabaya

Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Rumah Tipe 39 di Perumahan Sapphire Park Regency Surabaya Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Rumah Tipe 39 di Perumahan Sapphire Park Regency Surabaya Herimurtti Paramastya Manggala dan Christiono Utomo, ST.,MT.,Ph.D Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara) ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara) Fatchur Roehman Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Paktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC)

Paktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC) Paktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC) Alokasi Waktu : 1 x 110 menit 1. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa memahami tentang SDLC Mahasiswa mampu melakukan simulasi model-model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekploitasi sumberdaya mineral atau bahan galian seperti pasir merupakan salah satu pendukung sektor pembangunan baik secara fisik, ekonomi maupun sosial.

Lebih terperinci

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi, dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi dalam cara yang

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO PENERAPAN REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) PADA KONSTRUKSI BANGUNAN Mastura Labombang * Abstract The goal of this research is to obtained the cheapert and the best solution

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisa Perbandingan Penggunaan Semi Konvensional Dengan Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat Yevi Novi Dwi Saraswati, Retno Indryani Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN)

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN) PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN) Rahmat Taufik, Jurusan Teknik Sipil STTH Medan, Jl H.M Jhoni No. 70 Medan, Indonesia taufikrahmat68@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

MODIFIKASI STRUKTUR PADA PROYEK MALL DAN APARTEMEN SEASONS CITY MENGGUNAKAN VALUE ENGINEERING

MODIFIKASI STRUKTUR PADA PROYEK MALL DAN APARTEMEN SEASONS CITY MENGGUNAKAN VALUE ENGINEERING MODIFIKASI STRUKTUR PADA PROYEK MALL DAN APARTEMEN SEASONS CITY MENGGUNAKAN VALUE ENGINEERING Abstrak Pembangunan Mall dan Apartemen Seasons City dibangun sejak awal tahun 2006. Dengan kondisi yang serba

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: Ir.putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Yusronia Eka Putri, ST. MT Oleh: Ali Musa Arrasyid Hasibuan

Dosen Pembimbing: Ir.putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Yusronia Eka Putri, ST. MT Oleh: Ali Musa Arrasyid Hasibuan PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI Dosen Pembimbing: Ir.putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Yusronia Eka Putri, ST. MT Oleh: Ali Musa Arrasyid Hasibuan LATAR BELAKANG o Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS VALUE ENGINEERING RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL BABATAN-TEGINENENG PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK. Oleh. Ester lasmasari

ANALISIS VALUE ENGINEERING RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL BABATAN-TEGINENENG PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK. Oleh. Ester lasmasari ANALISIS VALUE ENGINEERING RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL BABATAN-TEGINENENG PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK Oleh Ester lasmasari Value Engineering adalah suatu penghematan yang sistematis untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.1207331 UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS Anita Christine Sembiring 1, Jetri Juli Saruksuk 2 1

Lebih terperinci

Untuk mendefinisikan Rekayasa Nilai secara tepat terdapat berbagai. approach to seek out the best functional balance between the cost, reliability,

Untuk mendefinisikan Rekayasa Nilai secara tepat terdapat berbagai. approach to seek out the best functional balance between the cost, reliability, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Rekayasa Nilai Untuk mendefinisikan Rekayasa Nilai secara tepat terdapat berbagai pendapat yaitu : 1. Menurut Larry. W. Zimmerman P.E dan Glen. D. Hart, Value Engineering

Lebih terperinci

Rekayasa nilai adalah suatu usaha yang terorganisir yang diarahkan untuk menganalisa fungsi dari suatu sistem untuk mencapai fungsi yang diperlukan

Rekayasa nilai adalah suatu usaha yang terorganisir yang diarahkan untuk menganalisa fungsi dari suatu sistem untuk mencapai fungsi yang diperlukan Rekayasa nilai adalah suatu usaha yang terorganisir yang diarahkan untuk menganalisa fungsi dari suatu sistem untuk mencapai fungsi yang diperlukan dengan biaya yang seoptimal mungkin Menurut Lawrence

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) David M. Walean R.J.M. Mandagi., J. Tjakra, G.Y. Malingkas Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang baik memerlukan metodologi yang baik pula. Hal tersebut dikarenakan penelitian itu sendiri merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara benar dan cermat

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL 7.1. Uraian umum. Pada setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Pembahasan Tinjauan Khusus Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang telah di tugaskan oleh pembimbing kerja praktek kepada penulis, adapun pembahasan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Kode Mata Kuliah : SI 035 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : VII Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Berkarya

Lebih terperinci

APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus Hotel Grand Banjarmasin)

APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus Hotel Grand Banjarmasin) APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus Hotel Grand Banjarmasin) Vicky Bertolini 1*, Wisnumurti 2, Achfas Zacoeb 2 1 Program Magister Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Value Engineering Value Engineering adalah usaha yang terorganisasi secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang telah diakui, yaitu teknik mengidentifikasi

Lebih terperinci

ZONE 1 ZONE 2 ZONE 3 PEMBAGIAN ZONING

ZONE 1 ZONE 2 ZONE 3 PEMBAGIAN ZONING LOKASI PEKERJAAN LANTAI ATAP LANTAI 9 LANTAI 8 LANTAI 7 LANTAI 6 LANTAI 5 LANTAI 4 LANTAI 3 LANTAI 2 LANTAI 1 LANTAI DASAR SEMI BASEMENT ZONE 1 ZONE 2 ZONE 3 PEMBAGIAN ZONING I II A 1 2 III B 3 LANTAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Secara umum siklus kehidupan proyek konstruksi terbagi atas empat bagian besar yaitu studi kelayakan (feasibility study), estimasi proyek (detail estimate

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Dewasa ini konsumen telah menyadari bahwa untuk memperoleh nilai yang baik atas uang yang dikeluarkan, perlu melakukan penyelidikan atau pencarian nilai atas produk,

Lebih terperinci